ramaputra
Iklan
Pasal 8
1. Pengguna Anggaran/Kuasa PA atau pejabat yang ditunjuk menyampaikan SPM beserta dokumen
pendukung dilengkapi dengan Arsip Data Komputer (ADK) berupa soft copy (disket) melalui loket
Penerimaan SPM pada KPPN atau melalui Kantor Pos, kecuali bagi satker yang masih menerbitkan SPM
secara manual tidak perlu ADK.
2. SPM Gaji Induk harus sudah diterima KPPN paling lambat tanggal 15 sebelum bulan pembayaran.
3. Petugas KPPN pada loket penerimaan SPM memeriksa kelengkapan SPM, mengisi check list
kelengkapan berkas SPM (format sebagaimana lampiran 11), mencatat dalam Daftar Pengawasan
Penyelesaian SPM (format sebagaimana lampiran 12) dan meneruskan check list serta kelengkapan SPM
ke Seksi Perbendaharaan untuk diproses lebih lanjut.
Pasal 9
2) Surat-surat Keputusan Kepegawaian dalam hal terjadi perubahan pada daftar gaji;
2) SPTB;
2) Surat dispensasi Kepala Kantor Wilayah Ditjen. Perbendaharaan untuk TUP diatas RP
200.000.000 (dua ratus juta rupiah);
3) Surat Pernyataan dari Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat yang ditunjuk yang menyatakan
bahwa:
a) Dana Tambahan UP tersebut akan digunakan untuk keperluan mendesak dan akan habis
digunakan dalam waktu satu bulan terhitung sejak tanggal diterbitkan SP2D;
b) Apabila terdapat sisa dana TUP, harus disetorkan ke Rekening Kas Negara;
1) SPTB;
Pasal 10
Bukti asli lampiran SPP merupakan arsip yang disimpan oleh PA/KPA.
Pasal 11
Pengujian SPM dilaksanakan oleh KPPN mencakup pengujian yang bersifat substansif dan formal.
b. menguji ketersediaan dana pada kegiatan/sub kegiatan/MAK dalam DIPA yang ditunjuk dalam
SPM tersebut;
c. menguji dokumen sebagai dasar penagihan (Ringkasan Kontrak/SPK, Surat Keputusan, Daftar
Nominatif Perjalanan Dinas);
d. menguji surat pernyataan tanggung jawab (SPTB) dari kepala kantor/satker atau pejabat lain
yang ditunjuk mengenai tanggung jawab terhadap kebenaran pelaksanaan pembayaran;
e. menguji faktur pajak beserta SSP-nya;
a. mencocokkan tanda tangan pejabat penanda tangan SPM dengan spesimen tanda tangan;
c. memeriksa kebenaran dalam penulisan, termasuk tidak boleh terdapat cacat dalam penulisan.
Pasal 12
a. Penerbitan SP2D bilamana SPM yang diajukan memenuhi syarat yang ditentukan;
b. Pengembalian SPM kepada penerbit SPM, apabila tidak memenuhi syarat untuk diterbitkan
SP2D.
Pengembalian SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) butir b diatur sebagai berikut:
a. SPM Belanja Pegawai Non Gaji Induk dikembalikan paling lambat tiga hari kerja setelah SPM
diterima;
b. SPM UP/TUP/GUP dan LS dikembalikan paling lambat satu hari kerja setelah SPM diterima.
Pasal 13
Pengesahan Surat Perintah Membayar Penggantian UP (SPM-GUP) Nihil atas TUP dilaksanakan KPPN
dengan membubuhkan Cap pada SPM GU Nihil “telah dibukukan pada tanggal …….oleh KPPN” dan
ditandatangani oleh Kepala Seksi Perbendaharaan.
Penerbitan SP2D wajib diselesaikan oleh KPPN dalam batas waktu sebagai berikut:
a. SP2D Gaji Induk diterbitkan paling lambat lima hari kerja sebelum awal bulan pembayaran gaji.
b. SP2D Non Gaji Induk diterbitkan paling lambat lima hari kerja setelah diterima SPM secara
lengkap.
c. SP2D UP/TUP/GUP dan LS paling lambat satu hari kerja setelah diterima SPM secara lengkap.
a. SP2D ditandatangani oleh Seksi Perbendaharaan dan Seksi Bank/Giro Pos atau Seksi Bendum.
b. SP2D diterbitkan dalam rangkap 3 (tiga) dan dibubuhi stempel timbul Seksi Bank/Giro Pos atau
Seksi Bendum yang disampaikan kepada:
2) Lembar 2 : Kepada penerbit SPM dengan dilampiri SPM yang telah dibubuhi Cap “ Telah
diterbitkan SP2D tanggal …. Nomor …).
3) Lembar 3 : Sebagai pertinggal di KPPN (Seksi Verifikasi dan Akuntansi), dilengkapi lembar ke-1
SPM dan dokumen pendukungnya.
Pasal 14
Daftar Penguji (format sebagaimana lampiran 13) dibuat dalam rangkap 3 (tiga) sebagai pengantar SP2D
dengan ketentuan:
a. Ditandatangani oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos atau Seksi Bendum dan diketahui oleh Kepala
KPPN serta dibubuhi stempel timbul kepala KPPN.
b. Lembar kesatu dan lembar kedua dilampiri asli SP2D dikirimkan melalui petugas kurir KPPN ke BI/Bank
Operasional /Sentral Giro.
c. Daftar penguji lembar kedua setelah ditandatangani oleh BI/ Bank Operasional/ Sentral Giro
dikembalikan kepada KPPN melalui petugas kurir yang sama.
Iklan
Tag: Anggaran, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, apa maksudnya gup nihil, asas lama
pengelolaan keuangan negara, bendahara pengeluaran bertanggung jawab, formulir berita acara panitia
pengadaan, formulir SSBP, honor pengguna dan kuasa pengguna anggaran, klasifikasi apbn, klasifikasi
belanja, klasifikasi belanja apbn, mekanisme pembayaran apbn tahun 2009, mekanisme pengajuan spp
pengadaan tanah, mencairkan belanja pegawai transito, pedoman bendahara pengeluaran, pedoman
pelaksanaan anggaran keuangan negara, pedoman pembayaran dalam pelaksanaan apbn, pembayaran
uang duka, Pemegang Uang Muka, pendapatan dan belanja negara, pengajuan surat kenaikan gaji,
pengujian SPP, peraturan tentang pengembalian uang persediaan, pph pasal 21dana phln, prosedur
pencairan dana, prosedur pencairan sp2d, revolving uang persediaan, SPM Jasa Perbendaharaan, SPP-LS,
surat pencairan dana, surat perintah membayar, surat perintah pencairan dana. pedoman pelaksana
apbn 2009. surat perintah pencairan dana pada kppn, syarat penerbitan giro
Realm of Ramaputra
Kembali ke atas
Iklan
Skip to content
Sumberpengetian.co
MENU
HOMEPAGE / MANAJEMEN / PENGERTIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) | FUNGSI, TUJUAN
DAN MANFAAT
Pengertian SOP – Selamat pagi sobat, jumpa lagi dengan Sumberpengertian.com pada kesempatan yang
baik ini mimin akan mengajak sobat untuk membahas tentang pengertian SOP, tujuan, fungsi, dan
manfaatnya. Untuk sobat yang masih belum faham tentang SOP simaklah dengan seksama yaa �
Standar Operasional Prosedur atau disingkat dengan SOP adalah dokumen yang berkaitan dengan
prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk
memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya.
SOP juga dapat dikatakan sebagai acuan atau pedoman untuk melakukan pekerjaan atau tugasnya sesuai
dengan fungsi dan alat penilaian kinerja para karyawan sesuai indikator-indikator administrasi, teknik
dan prosedural berdasarkan tata kerja, sistem kerja dan prosedur kerja pada unit kerja yang berkaitan.
Agar petugas (pegawai) menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim dalam
organisasi atau unit kerja.
Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
Melindungi organisasi (unit) kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi
lainnya.
Setelah mengetahui pengertian dan fungsi SOP, simaklah manfaat dan kegunaan Standar Operasional
Prosedur (SOP) :
SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan pengawasan dan
menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten
Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus dicapai dalam
setiap pekerjaan.
SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan untuk mengukur kinerja
pegawai.
SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga
akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara konkret untuk memperbaiki
kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk cepat melakukan
tugasnya.
Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan pemberian
pelayanan sehari-hari.
Demikian informasi tentang Definisi Standar Operasional Prosedur (SOP), Fungsi, Tujuan dan Manfaat
Standar Operasional Prosedur (SOP). Semoga artikel ini dapat membantu memperluas wawasan sobat.
Sampai jumpa pada artikel selanjutnya yaa karena kami akan mengupdate informasi pendidikan setiap
harinya.
Share this:
FacebookTweetAdd +1WhatsApp
Related posts:
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Lengkap (Tujuan, Fungsi, Sasaran, dan Model)
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Lengkap (Tujuan, Fungsi, Sasaran, dan Model)
Posted in ManajemenTagged contoh sop kerja, istilah istilah terkait sop, istilah sop, manfaat sop,
pengertian sop menurut para ahli, prinsip sop, tujuan penyusunan sop, tujuan sop
Post navigation
Previous post
Next post
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment
Name*
Email*
Website
Search for:
Search …
Post Terbaru
Pengertian Audit, Tujuan, Jenis, Standar, dan Pentingnya Audit Bagi Perusahaan
Pengertian Energi Dalam Fisika (Jenis-jenis dan Bentuk Energi beserta Contohnya)
Pengertian Zakat Mal Lengkap (Syarat, Rukun, Jenis, dan Contoh Zakat Mal)
Sumberpengertian.com
Jenis SPM
SPM Pengesahan
Transfer
SPM Transfer
SPM Kelebihan Pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (SPM KP BPHTB)
SPM Pengembalian Bea Masuk, Denda Administrasi, dan/atau Bunga (SPM P BMDAB)
SPMKPE/KBK (SPMKPE/KBK)
SPM Pembagian Hasil Penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (SPM PHP BPHTB)
SPM Pembagian Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (SPM PHP PBB)
SPM Imbalan Bunga Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (SPM IB BPHTB)
Penyampaian SPM
SPM beserta dokumen pendukung yang dilengkapi dengan Arsip Data Komputer (ADK) SPM disampaikan
kepada KPPN oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat yang ditunjuk paling lambat dua hari
kerja setelah SPM diterbitkan. Pelaksanaan ketentuan tersebut dikecualikan untuk satker yang kondisi
geografis dan transportasinya sulit, dengan memperhitungkan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan