Commisioning Ipaso 200
Commisioning Ipaso 200
Jika menggunakan konfigurasi 1+1 maka kita mengikuti gambar yang kiri,namun untuk konfigurasi 1+0 kita ikuti
gambar sblah kanan.
Radio Configuration
Radio configuration>>setup
Untuk chanel spacing 28 MHz dan modulasi 32QAM(untuk 7&8 GHz) untuk 15 dan 23 GHz menggunakan 128,E1
mapping diberikan maksimum yaitu 16 E1
Untuk seting IP NMS yg diberikan oleh pihak XL di seting pada Equipment setup>>Network management>>General
seting detail. Jika IDU berada di Far end maka yg menjadi gatewaynya adalah IP model local yg berada di Near End.
Namun jika IDU berada di Near End maka yg menjadi gatewaynya adalah IP perangkat di depannya(terkecuali jika
untuk NMS IDU di connect ke Switch,maka yg menjadi Gatewaynya adalah gatewaynya switch.
General Seting detail
Untuk branch kita seting 2 branch,ini yang membedakan IP NMS(IP yg diperoleh dari IP network yg diberikan oleh
pihak XL) dan IP modem local.IP nms ini fungsinya ketika perangkat sudah ON dan validasi maka perangkat harus
termonitor ke Graha (server).
Routing Setting
Untuk routing seting IP yg ditambahkan adalah IP Far End atau perangkat lain yg berada di belakang perangkat
iPaso jika ada. Gunanya agar IDU atau perangkat lain bisa termonitor oleh NMS juga.
Provisioning
Untuk setingan Tx Power bisa dilakukan pada Modem Function seting,beri power maksimal untuk setingan ini.
Untuk Port Ethernet aktifkan port 1 sebagai standard, port 1 ini yang nantinya akan di connect kan kepada Node B
(3G), pada port ini juga kita lakukan validasi untuk Ping ke Gateway IUB dan OAM untuk memastikan link antar hop
yg kita kerjakan bagus atau tidak. Jika sudah kita aktifkan eth port 1 ini maka pada table paling kanan Link Status
maka akan ada Link Down,ketika port 1 diconnect kan ke perangkat lain RBS Node B (3G) maka port akan berubah
status Link UP , dari sini kita bisa mengetahui kabel yg digunakan untuk koneksi dari iPaso ke perangkat lain bagus
atau tidak.
VLan Setting
Pada VLan setting kita masukan Vlan ID untu IUB dan OAM yg diberikan oleh pihak XL melalui Alita (team
Engineer),setelah kita masukan Vlan ID Iub dan Oam maka kita setting untuk Port 1 ethernet (main Board)
Pilh Port Type Trunk lalu check list kedua box disamping kiri, VLan ID tersebut yg kita gunakan untuk Port 1.
Lakukan hal yang sama pada Modem
E1 Port Setting
Crossconnect E1
Untuk near End nya kita dapat setting seperti gamabar diatas, namun pada far end nya kita harus seting dari
modem ke Main board, dengan ketentuan jika di near End di seting dari main board di port 1 dan di jatuhkan ke
modem di port 2, maka pada far end di modemnya harus di seting port 2 juga kemudian bisa di jatuhkan bebas
mau di port mana saja.
Maka setelah di buatkan crossconnect di sisi far end atau near End akan muncul table sbb:
Untuk clocking ini digunakan agar mensyncronize dan menstabilkan dropping E1. Untuk konfigurasi 1+0 maupun
1+1 pada near End di berikan settingan equipment CLK Mode nya Master, dan pada Far End (end site) kita berikan
settingan pada CLK Mode nya Slave(auto). gunanya clocking agar E1 stabil dan tidak intermittent.
Mettering
Mettering digunakan untuk mengetahui Rx Level yg didapat, dan digunakan pada saat pointing. Tampilan di
samping kanan digunakan untuk mengetahui Rx level pada saat pointing dengan kecepatan update setiap 3 detik
sekali.
Proses reset ini akan menyebabkan traffic terjatuh, sebaiknya sebelum terintegrasi dengan node B,
setting ini dilakukan terlebih dahulu.