Anda di halaman 1dari 2

Nyeri dapat didefinisikan sebagai “pengalaman sensoris dan emosional yang tidak

menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan, baik aktual maupun


potensial atau dilukiskan dalam istilah seperti kerusakan” (The International Association
for the Study of Pain, 1979). Namun dewasa ini, banyak rumah sakit yang telah
melakukan upaya intensif untuk mengelola rasa nyeri tersebut, sehingga rasa nyeri
yang menyertai tindakan medis, tindakan keperawatan, ataupun prosedur diagnostik
pada pasien dapat diminimalkan atau dilakukan tindak lanjut yang teratur, sesuai
dengan kriteria yang dikembangkan oleh rumah sakit dan kebutuhan pasien. Nyeri yang
dirasakan pasien dikelola dengan melakukan pemantauan secara kontinyu dan
terencana. Bahkan dalam akreditasi Joint Commission International (JCI) isu
manajemen nyeri ini menjadi salah satu elemen penilaian yang dipersyaratkan untuk
dipenuhi oleh pihak rumah sakit.
Dalam manajemen nyeri, terdapat empat teknik yang bisa digunakan, antara lain :

Stimulas kutaneus
Merupakan teknik reduksi nyeri dengan melakukan stimulasi pada kulit untuk
menghilangkan nyeri.
Beberapa teknik untuk stimulasi kulit antara lain :
• Kompres dingin
• Analgetic ointments
• Counteriritan, seperti plester hangat
• Contralateral stimulation, yaitu massage kulit pada area yang berlawanan dengan
area nyeri

Distraksi
Merupakan teknik reduksi nyeri dengan mengalihkan perhatian kepada hal lain
sehingga kesadaran terhadap nyerinya berkurang. Teknik distraksi dapat dilakukan
diantaranya dengan cara :
• Nafas dalam lambat dan berirama
• Massage and slow, rhythmic breating
• Rhythmic singing and tapping
• Active listening
• Guided imagery (kekuatan imajinasi klien bisa dengan mendengarkan musik yang
lembut)

Anticipatory Guidance
Merupakan teknik reduksi yang dilakukan oleh perawat dengan cara memberikan
informasi yang dapat mencegah terjadinya misinterpretasi dari kejadian yang dapat
menimbulkan nyeri dan membantu pemahaman apa yang diharapkan. Informasi yang
diberikan kepada klien diantaranya :
• Penyebab nyeri
• Proses terjadinya nyeri
• Lama dan kualitas nyeri
• Berat-ringannya nyeri
• Lokasi nyeri
• Informasi tentang keamanan yang akan diberikan kepada klien
• Metode yang digunakan perawat pada klien untuk mengurangi nyeri
• Hal-hal yang diharapkan klien selama prosedur

Relaksasi
Teknik relaksasi terutama efektif untuk nyeri kronik dan memberikan beberapa
keuntungan, antara lain :
• Relaksasi akan menurunkan ansietas yang berhubungan dengan nyeri atau stres.
• Menurunkan nyeri
• Menolong individu untuk melupakan nyeri
• Meningkatkan periode istirahat dan tidur
• Meningkatkan keefektifan terapi nyeri lain
• Menurunkan perasaan tak berdaya dan depresi yang timbul akibat nyeri
Stewart (1976: 959), menganjurkan beberapa teknik relaksasi antara lain sebagai
berikut :
• Klien menarik nafas dalam dan menahannya di dalam paru
• Secara perlahan-lahan keluarkan udara dan rasakan tubuh menjadi kendor dan
rasakan betapa nyaman hal tersebut
• Klien bernafas dengan irama normal dalam beberapa waktu
• Klien mengambil nafas dalam kembali dan keluarkan secara perlahan – lahan, pada
saat ini biarkan telapak kaki relaks.Perawat minta kepada klien untuk
mengkonsentrasikan pikiran pada kakinya yang terasa ringan dan hangat.
• Ulangi langkah diatas dan konsentrasikan pikiran pada lengan, perut, punggung dan
kelompok otot-otot yang lain.
• Setelah klien merasa relaks, klien dianjurkan bernafas secara perlahan. Bila nyeri
menjadi hebat klien dapat bernafas secara dangkal dan cepat.

Sumber:
http://www.galeripustaka.com/2013/03/manajemen-nyeri.htm
https://pusattrainingk3.com/safety-kesehatan-2/manajemen-nye

Anda mungkin juga menyukai