Anda di halaman 1dari 34

KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN

MASALAH LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT

Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak Sakit

Disusun Oleh :
KELOMPOK T
1. Indah Susana J210191062
2. Ika Purnamasari J210191094
3. Inneke Yulia Hermawati J210191095
4. Nurul Maulifatil Jannah J210191099
5. Henry Achmad Aditya J210191110
6. Aprilia Rizky Arifiani J210191111
7. Kharisma Putri Mahanani J210191112
8. Annisa Ayu Fatmawati J210191115
9. Bangkit Bayu Pamungkas J210191153
10. Febrianto Kurniawan J210191154
11. Wiwik Widiyastuti J210191157
12. Windarti Dwi Putri J210191159
13. Pipit Widowati J210191162
14. Andini Jonanda Saputri J210191173
15. Zahra Shaflyana J210191174
16. Nur Arsiska Kurniasanti J210191175
17. Chyntia Marantika Bahri J210191176
18. Adilah Waliyu Hani J210191181

Dosen Pembimbing : Ns.Sulistiyawati, , M.Kep., Sp.Kep. An

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN PRODI S1 KEPERAWATAN
2019

KATA PENGANTAR

i
Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan hanya kepada Allah SWT. Dzat
yang hanya kepadanya kita meminta tolong dan meminta ampunan. Kita
berlindung hanya kepada-Nya dari buruknya jiwa dan kejelekan amal perbuatan
kita. Siapa saja orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, tidak ada satu pun
yang dapat menyesatkannya. Sebaliknya, siapa saja yang telah disesatkan oleh
Allah, tidak ada satu pun yang dapat memberinya petunjuk.

Shalawat serta salam selayaknya kita curahkan kepada baginda rasul,


Muhammad SAW yang telah memberikan kita teladan menuju jalan kebenaran,
jalan kasih sayang, jalan kedamaian, jalan kebahagian dunia akhirat, dan jalan
menuju kepada-Nya, yaitu islam. Shalawat dan salam semoga tercurah pula
kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang meniti jalannya
dengan sungguh-sungguh hingga akhir zaman.

Ahlamdulillah, penulis telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan


makalahkasus asuhan keperawatan pada anak dengan masalah leukemia
limfoblastik akut. Dalam menjalani penyusunan makalah ini tidak sedikit kendala
yang penulis hadapi.

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari berbagai pihak demi perbaikan makalah ini. Atas bantuan, arahan, dan
motivasi yang senantiasa diberikan selama ini, dengan segala kerendahan hati
penulis menghaturkan segenap ucapan terima kasih .

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak lepas dari


kekurangan, oleh karena itu dengan terbuka penulis mengharapakan kritik dan
saran yang bersifat membangun. Harapan penulis semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


Surakarta, 16 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii

PEMBAHASAN
A. Web Of Causation (WOC)................................................................................1
B. Skenario Kasus..................................................................................................2
C. Analisis Data.....................................................................................................3
D. Rencana Keperawatan.......................................................................................5
E. Evaluasi Keperawatan.....................................................................................14
F. Nursing Theory...............................................................................................22
G. Analisis Jurnal.................................................................................................26
H. Lampiran Jurnal..............................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA

iii
PEMBAHASAN
A. WOC
Terlampir
B. SKENARIO KASUS

An. Az dengan jenis kelamin laki-laki, usia3 tahun dengan

diagnosa medis Akut Limfoblastik Leukemia (ALL).Hasil pemeriksaan

cairan cerebrospinal (pemeriksaan aspirasi sumsum tulang) dan gambaran

darah tepi An. RA terdiagnosa penyakit tersebutdan segera mendapatkan

therapi pengobatan kemotherapy untuk membunuh sel kanker.


Pada pengkajian dan pemeriksaan fisik didapatkan data: kesadaran

compos mentis, klien menangis kuat dan gerak aktif, GCS 15: E4M6V5,

pupil bulat isokor dengan lebar 3mm / 3mm. Klien tidak kejang. Sistem

respirasi spontan, frekuensi napas 36 x /menit, suara paru vesikuler, tidak

ada ronkhi dan wheezing, saturasi oksigen 98%. Frekuensi nadi

130x/menit, TD 112/88 mmHg, akral hangat dan capillary refill time

(CRT) <3 detik. Anak mengatakan sakit kepala, nyeri pada ulu hati dan

lemas. Hasil laboratorium darah Hb 6,6 g/dL, Ht 20,8 %, Tr 49x10 3/µL,

leukosit 337,69x103/µL. BB anak saat ini 11 kg, saat ini anak mengalami

demam yang tinggi dengan suhu 39 ºC, An. Az terlihat rewel dan suka

menangis memanggil orang tuanya, klien juga susah makan dan masih

takut dengan perawat ruangan ketika melakukan tindakan keperawatan.


Terapi medikasi yang diberikan saat ini adalah: Allopurinol 3x30

mg (P/O), Nystatin 4x1ml (P/O) , paracetamol syrup 3x120 mg (P/O) dan

cefotaxim 3x250 mg (IV). Terapi cairan yang diberikan Air putih atau susu

30 – 50 ml tiap minum , makanan lunak 1000 kal dan cairan parenteral

KaEN 1B + Bicnat 60 ml/jam.

Asuhan Keperawatan
I. Identitas Diri Klien
Nama : An. Az
Tempat/tgl lahir : Sukoharjo, 12-06-2016
Umur : 3 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Sukoharjo
Agama : Islam
Suku : Jawa
Diagnosa Medis : Akut Limfoblastik Leukemia (ALL)
No. CM : 1234
Tgl masuk RS : 14- 09-2019
Sumber informasi : Klien, Keluarga Klien, Rekam Medis, Tim Medis

II. Keluhan Utama


Klien mengatakan sakit kepala
P: Penekanan syaraf
Q: Nyeri seperti dipukul benda tumpul
R: Nyeri pada kepala bagian atas
S: Skala 5 FACES pain Rating scale ( nyeri sedang)
T: Terus menerus,
Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
P: Penekanan lambung
Q: Nyeri tertindih benda berat
R: Nyeri pada ulu hati
S: Skala 5 FACES pain Rating scale ( nyeri sedang)
T: Terus menerus,

III. Riwayat kehamilan dan kelahiran


1. Prenatal
Ibu pasien mengatakan: Lama kehamilan 40 minggu, Tidak ada komplikasi
selama kehamilan
2. Intranatal
Ibu pasien mengatakan :Pasien lahir secara spontan, tidak ada penyulit
selama persalinan
3. Postnatal
Ibu pasien mengatakan : Tidak ada kelainan konginetal/Kuning/PJB/RDS

IV. Riwayat Penyakit Sekarang


Sebelum masuk RS klien mengatakan sudah terdiagnosa medis Akut
Limfoblastik Leukemia (ALL) sejak 6 bulan yang lalu. Klien terakhir dirawat di
RS sebulan yang lalu dengan keluhan yang sama.
Hasil pemeriksaan cairan cerebrospinal (pemeriksaan aspirasi sumsum
tulang) dan gambaran darah tepi bulan lalu An. Az terdiagnosa penyakit
tersebut dan disarankan segera mendapatkan therapi pengobatan kemotherapy
untuk membunuh sel kanker.
An. Az terlihat rewel dan suka menangis memanggil orang tuanya, klien
juga susah makan dan masih takut dengan perawat ruangan ketika melakukan
tindakan keperawatan

V. Riwayat Kesehatan yang lalu


1. Penyakit yang diderita sebelumnya
Ibu An.Az mengatakan An.Az pernah menderita leukimia
2. Pernah dirawat di RS
Sebelumnya An.Az terakhir dirawat di RS sebulan yang lalu
3. Alergi
An.Az tidak memiliki riwayat alergi
4. Riwayat imunisasi
Imunisasi I II III IV V
BCG 2 bulan
DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan
POLIO 0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 18 bulan
CAMPAK 9 bulan 18 bulan
HEPATITIS B 0 bulan 2 bulan 3bulan 4 bulan
VI. Riwayat tumbuh kembang
1. BB lahir: 3000gr
2. PB lahir: 50 cm
3. LK lahir: 35 cm
4. ASI sampai usia 6 bulan
5. Susu formula mulai usia 6 bulan
6. Makanan Tambahan usia 6 bulan
7. Tengkurap usia 4 bulan, duduk usia 6 bulan, Merangkak usia 7 bulan,
Berdiri usia 11 bulan, Berjalan usia 14 bulan.

VII. Riwayat Keluarga


a. Sosial ekonomi
Ayah klien bekerja sebagai wiraswasta dengan penghasilan klien kurang
lebih Rp. 2.000.000 dan ibu klien seorang ibu rumah tangga. Gaya hidup
keluarga klien dirumah sederhana.
b. Penyakit keluarga
Orang tua Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit seperti Hipertensi, Asma, DM dan penyakit menular
seperti TBC ataupun Hepatitis.
c. Genogram
Orang klien mengatakan tinggal serumah dengan nenek, ibu, ayah, dan
kakaknya. Jumlah anggota keluarga dalam satu rumah 5 orang.

VIII. Genogram

Keterangan :
: Laki-Laki

: Perempuan

: Klien

: Garis Hubungan
: Tinggal Satu Rumah

IX. Pola Kesehatan Klien Saat Ini


1. Pemeliharaan dan Persepsi Kesehatan
Keluarga klien mengatakan terakhir kontrol ke RS 1 minggu yg lalu.

2. Nutrisi dan Cairan


Jenis kebutuhan sebelum sakit/ dirumah Dirumah sakit
Jenis sering dibuatkan bubur makanan lunak 1000
Makananan karena An.Az untuk untuk kal
makan
Jenis Minuman Air putih atau susu Air putih atau susu
Porsi makan 3x1 porsi 3x 1/3 porsi
Porsi minum 8x 100 cc 8x50 cc
Pasien terpasang infuse KaEN 1B 500 ml + Bicnat Xmg 60 ml/jam
3. Aktivitas dan Latihan
Pasien sebelum masuk RS bisa beraktivitas seperti biasa namun
terbatas karena psien mudah lelah. Sedangkan setelah masuk RS
hanya bisa terbaring di RS.
Jenis kegiatan 0 1 2 3
Makan dan minum √
BAB/BAK √
Mandi √
Ambulasi √
Berubah posisi √
Bermain √

Keterangan :
0  mandiri
1  dengan bantuan alat
2  dengan bantuan orang lain
3  dengan bantuan alat dan bantuan bantuan orang lain

4. Tidur dan Istirahat


Sebelum masuk RS pasien mengatakan tidur normal dengan frekuensi
10-13 jam sehari, sedangkan di RS hanya bisa tidur 9-10 jam sehari
karena sering terbangun dan menangis.

5. Eliminasi
a. Eliminasi fekal
Sebelum masuk RS klien BAB 1x sehari pada pagi hari dengan
warna kuning kecoklatan. Klien tidak pernah menggunakan obat
pencahar.
b. Eliminasi urin
Sebelum masuk RS klien BAK 5-6x sehari dengan warna urin
kuning jernih. Selama di RS klien BAK menggunakan pampers.
Pampers diganti 3x sehari dengan warna urin kuning jernih, tidak
ada rasa nyeri saat BAK.
6. Pola Hubungan dan Komunikasi
Interaksi klien dalam keluarga dan teman dan, hubungan dengan
keluarga dan teman, rukun, gaya hidup keluarga klien sederhana.
Klien masih takut dengan perawat ruangan ketika melakukan tindakan
keperawatan.

7. Koping Keluarga
Strategi koping : An. Az terlihat rewel dan suka menangis memanggil
orang tuanya dan masih takut dengan perawat ruangan ketika
melakukan tindakan keperawatan.

8. Kognitif dan persepsi


a. Sensori, persepsi dan kognitif
Keluarga klien mengatakan, klien tidak ada gangguan penglihatan,
pendengaran, penciuman, sensasi taktil, maupun pengecapan.
b. Kenyamanan dan Nyeri
Klien mengatakan sakit kepala
P: Penekanan syaraf
Q: Nyeri seperti dipukul benda tumpul
R: Nyeri pada kepala bagian atas
S: Skala 5 FACES pain Rating scale ( nyeri sedang)
T: Terus menerus,
Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
P: Penekanan lambung
Q: Nyeri tertindih benda berat
R: Nyeri pada ulu hati
S: Skala 5 FACES pain Rating scale ( nyeri sedang)
T: Terus menerus,
9. Konsep diri
a. Harga diri
Klien belum paham dengan keadaan yang sekarang. Klien
didukung oleh keluarga dalam setiap proses pengobatan yang
dijalani di rumah sakit.
b. Identitas diri
Klien menyadari bahwa dirinya seorang laki-laki yang sedang
dirawat di RS karena sakit.
c. Peran diri
Karena sedang di rawat di rumah sakit keluarga klien mengatakan
waktu bermainnya terganggu sehingga tidak bisa bermain dengan
teman sebayanya lagi.
d. Ideal diri
Keluarga klien mengatakan bersedia menjalani pengobatan yang
ada di rumah sakit untuk kesembuhan klien.
e. Gambaran diri
Keluarga klien menyadari akan kondisi yang sekarang dialami. dan
keluarga klien menganggap ini semua adalah ujian dari Allah SWT
yang harus dijalani dengan sabar dan ikhlas.

10. Seksual
Klien berjenis kelamin laki-laki.

11. Nilai dan Kepercayaan


Klien beragama islam, orang tua pasien mengatakan sebelum sakit
klien terkadang mengikuti ayahnya beribadah sholat berjamaah di
masjid.

X. Pengkajian Fisik
1. Kondisi Umum
Keadaan umum : pasien tampak lemas dan menangis
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4V5M6
TTV : TD : 112/88 mmHg, N : 130x/menit, R : 36 x/menit, S : 39oC
BB : 11 kg, TB : 95 cm
2. Kulit
Warna kulit klien sawo matang. Kulit tampak kemerahan
Tidak ada petekie, striase, scar, edema, turgor.
Distribusi rambut merata.
Kuku bersih dan pendek
3. Kepala
Bentuk : mesochepal, ukuran normal
4. Mata
Klien tidak memakai alat bantu penglihatan,
Fungsi penglihatan klien normal,
Konjungtiva kemerahan.
5. Telinga
Posisi telinga simetris,
Tidak terasa nyeri di bagian telinga,
Telinga klien bersih tidak ada serumen,
Tidak ada ganguuan pendengaran
Tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
6. Hidung
Tidak terpasang NGT, tidak menggunakan selang oksigen
Tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada sekret, tidak ada polip.

7. Mulut dan Tenggorokan


Klien tidak mengalami kesulitan bicara ataupun menelan,
Mulut klien kotor, lidah tampak warna putih,
Gusi kemerahan
Gigi lengkap, klien gosok gigi 2 kali sehari dengan bantuan ibunya,
Mukosa bibir lembab kering, tidak ada pembesaran tonsil
8. Leher
Tidak ada edema dan nodul, tidak ada peningkatan JVP
9. Thoraks
Inspeksi :Bentuk dada simetris, tidak ada luka, tidak ada retraksi
dinding dada, pengembangan dada optimal,
Palpasi : Tidak ada ketinggalan gerak, tidak teraba adanya
massa, teraba iktus cordis pada ICS 4 dan 5
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara paru Vesikuler
10. Abdomen
Inspeksi : Bentuk supel, tidak asites ataupun distended
Palpasi : ada nyeri tekan pada regio 2 (epigastrium)
Perkusi : Timpani
Auskultas : Bising usus 16x/menit
11. Ekstremitas
Atas : akral hangat dan capillary refill time (CRT) <3 detik tidak
ada edema, turgor kulit baik, tidak terjadi sianosis,
terpasang infus KaEN 1B + Bicnat 60 ml/jam kekuatan
otot 3 5
Bawah : akral hangat dan capillary refill time (CRT) <3
Detik, tidak ada edema, turgor kulit baik, tidak terjadi
sianosis kekuatan otot 5 5
12.Genitalia : Tidak terdapat kemerahan, tidak ada lesi, genitalia klien
bersih
13. Anus dan rektum : Tidak ada hemoroid

14. Neurologi
a. Kesadaran : Compos mentis
Glow Coma Scale : E4M5V6
b. Nervus
 I (Olvakturius) : klien dapat membedakan bau-bauan
 II (Optikus) : klien mampu mengenali keluarganya
 III,IV,VI (Okulomotoris) : reaksi pupil isokor kiri dan kanan,
kelopak mata dapat tertutup dengan
baik.
 V (Trigeminus) : klien dapat menutup
dan mengatupkan mulutnya
 VII (Fasialis) : gerakan normal, pengecap lidah normal
 VIII (Akustikus) : tidak ada gangguan pendengaran
 IX (Glosofaringeus) : tidak ada masalah
 X (Vagus) : refleks menelan klien baik
 XI (Akisesonus) : klien mampu menggerakkan kepala
 XII (Hipoglossus) : tidak ada masalah dengan lidah

XI. DataLaboratorium
Hari/Tanggal : Sabtu, 14 September 2019
Jenis Pemeriksaan : Darah Lengkap, Koagulasi, Kimia Klinik
No Jenis Pemeriksaan Nilai Lab Nilai Normal Interpretasi
HEMATOLOGI
1. Hemoglobin 6,6 14.00-18.00 Rendah
2. Hematokrit 20,8 42.00-52.00 Rendah
No Jenis Pemeriksaan Nilai Lab Nilai Normal Interpretasi
3. Leukosit 337,69 4.0-10.5 Tinggi
4. Trombosit 49 150-450 Rendah
5. Eritrosit 5.26 4.50-6.00 Normal
6. MPV (Mean Plateletia) 8.1 6.5-12.00 Normal
7. RDW 47.6 35.0-56.0 Normal
INDEX
8. MCV 87.2 80.0-90.0 Normal
9. MCH 28.2 27.0-32.0 Normal
10. MCHC 32.3 32.0-38.0 Normal
HITUNG JENIS
11. Neutrofil % 58.4 50.0-70.0 Normal
12. Limfosit % 30.5 25.0-40.0 Normal
13. Monosit % 4.5 3.0-9.0 Normal
14. Eosinofil % 5.8 0.5-5.0 Normal
15. Basofil % 0.8 0.0-1.0 Normal
16. Neutrofil # 5.28 2.00-7.00 Normal
17. Limfosit # 2.76 1.25-4.0 Normal
18. Monosit # 0.40 0.30-1.00 Normal
19. Eosinofil # 0.53 0.02-10.0 Normal
20. Basofil # 0.07 0.0-10.0 Normal
PROTHROMBIN TIME
21. Hasil PT 13.4 11-15 Normal
22. INR 1.06 0.8-1.2 Normal
23. Control Normal PT 14.9 11.5-15.5 Normal
24. Hasil APTT 35.2 25-40.0 Normal
25. Control Normal APTT 31.7 25-37 Normal
KIMIA
Gula Darah
26. GDS 93 50-200 Normal
HATI
27. SGOT 18 0-46 Normal
28. SGPT 9 0-45 Normal
GINJAL
29. Ureum 21 10-50 Normal

XII. Hasil Pemeriksaan diagnostik lain :


Foto Thorax PA view tanggal 14 april 2019
Kesan :
- Pulmo tak tampak kelainan
- Besar cor normal

XIII. Pengobatan :
Terapi yg diberikan:
Allopurinol 3x30 mg (P/O), Nystatin 4x1ml (P/O) , paracetamol syrup
3x120 mg (P/O) dan cefotaxim 3x250 mg (IV)
No. NamaObat Dosis Kegunaan
1. Cefotaxim IV 250mg/8 Antibiotik
jam
2. Paracetamol PO 3x120 mg Antipiretik, Pengurang
syirup rasa nyeri
3 Nystatin PO 4x1ml Anti fungi
4 Allopurinol PO 3x30 mg Penghambat xanthine-
oxidase, Asam urat
C. ANALISA DATA
Nama Klien : An. Az Ruang :X
No. RM : 1234 Mahasiswa : Kel T

No HARI/TGL/JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI TTD


1 Senin, 14 DS: Klien mengatakan sakit kepala, Klien Nyeri akut Agen cidera biologi
September 2019 MJ
mengatakan nyeri pada ulu hati
08.00 WIB
DO: Klien tampak menangis
P: Penekanan syaraf
Q: Nyeri seperti dipukul benda tumpul
R: Nyeri pada kepala bagian atas
S: Skala 5 FACES pain Rating scale
( nyeri sedang)
T: Terus menerus,
P: Penekanan lambung
Q: Nyeri tertindih benda berat
R: Nyeri pada ulu hati
S: Skala 5 FACES pain Rating scale
( nyeri sedang)
T: Terus menerus,
TD : 112/88 mmHg,
N : 130x/menit
RR: 36x/menit
2 Senin, 14 Ds : Klien mengatakan sakit kepala Resiko perdarahan Koagulopati MJ
September 2019 Do :Tr 49x103/µL, intravaskuler
08.00 WIB leukosit 337,69x103/µL. diseminata
Ht 20,8 %,
Hb 6,6 g/dL
suhu 39 ºC, kulit tampak kemerahan.
3 Senin, 14 DO : Klien terlihat rewel dan suka Ketakutan anak Lingkungan yang tidak MJ
September 2019 menangis memanggil orang tuanya, dikenal
08.00 WIB klien masih takut dengan perawat
ruangan ketika melakukan tindakan
keperawatan
N : 130x/menit
DS: -

PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri b.d agen cedera biologis.
2. Resiko perdarahan b.d trombositopeni
3. Ketakutan b.d. Lingkungan yang tidak dikenal

D. RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : An Az Ruang :X
No. RM : 1234 Mahasiswa : Kel T
HARI/TG Dx PERENCANAAN
No.
L KEPERAWA TTD
DP Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
/JAM TAN
1 Senin, 14 Nyeri b.d Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 Manajemen Nyeri (1400) MJ
September
agen cedera jam diharapkan nyeri pasien dapat 1. Lakukan pengkajian nyeri
2019 berkurang dengan kriteria hasil : komprehensif yang meliputi
08.00 WIB biologi Tingkat Nyeri (2102) lokasi karakteristik omset atau
Indikator Out come durasi frekuensi kualitas
Target intensitas atau beratnya nyeri dan
awal
faktor pencetus
Mengerang dan
2 5 2. Observasi adanya petunjuk
menangis nonverbal mengenai
Nyeri yang ketidaknyamanan terutama pada
2 5
dilaporkan mereka yang tidak dapat
Ekspresi nyeri mengkomunikasikan secara
2 5
wajah efektif
Ket : 3. Kolaborasi pemberian terapi
1 : Berat analgetik dan contoh efektivitas
2 : Cukup berat penggunaannya dengan ketat
3 : Sedang gunakan strategi Komunikasi
4 : Ringan terapeutik untuk mengetahui
5 : Tidak ada pengalaman nyeri dan sampaikan
Tanda – tanda vital (0802) penerimaan pasien terhadap nyeri
Indikator Outcome target 4. Tentukan akibat dari pengalaman
awal nyeri terhadap kualitas hidup
pasien misalkan tidur nafsu
Denyut nadi 3 5
makan perasaan
radikal 5. Gali bersama pasien faktor-faktor
Tekanan darah 3 5 yang dapat menurunkan atau
diastolik memperberat nyeri
Tingkat 3 5 6. Bantu keluarga dalam mencari
pernafasan dan menyediakan dukungan
Keterangan: 7. Kendalikan Faktor lingkungan
yang dapat mempengaruhi respon
1= deviasi berat dari kisaran normal
pasien terhadap ketidaknyamanan
2= deviasi yang cukup besar dari kisaran misalkan suhu ruangan
normal pencahayaan dan suara bising
3= deviasi sedang dari kisaran normal 8. Ajarkan prinsip-prinsip
4= deviasi ringan dari kisaran normal manajemen nyeri
9. Ajarkan penggunaan teknik non
5= tidak ada deviasi dari kisaran normal
farmakologi seperti tenis hipnosis
relaksasi terapi musik terapi
bermain
Monitor tanda – tanda vital (6680)
1. Identifikasi kemungkinan
penyebab perubahan tanda –
tanda vital
2. Monitor tekanan darah dan nadi
klien dengan tepat
3. Monito irama dan laju
pernafasan
2 Senin, 14 Resiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan Perdarahan (4010) MJ
September selama 3x24 jam, diharapkan rendahnya 1. Monitor tanda dan gejala
perdarahan
2019 risiko terjadinya perdarahan dengan perdarahan menetap seperti cek
08.05 WIB b.d kriteria hasil : semua sekresi darah yang terlihat
Koagulasi darah (0409) jelas maupun yang tersembunyi
Koagulopati
intravaskuler Indikator Outcome target 2. Monitor PT aptt dan trombosit
awal 3. Monitor tanda-tanda ortostatik
diseminata
Hemoglobin termasuk tekanan darah
2 5 4. Kolaborasi dengan dokter untuk
(Hb)
Hematokrit 2 5 pemberian produk-produk
Hitung platelet 3 5 pengganti darah misalkan
Perdarahan 5 5 trombosit atau plasma beku segar
Keterangan : (FFp)
1 : Deviasi berat dari kisaran normal 5. Lindungi pasien dari trauma yang
2 : Deviasi yang cukup besar dari kisaran dapat menyebabkan perdarahan
normal 6. Edukasi pasien dan keluarga
3 : Deviasi sedang dari kisaran normal untuk jangan memasukkan benda
4 : Deviasi ringan dari kisaran normal apapun pada lubang sumber
5 : Tidak ada deviasi dari kisaran normal perdarahan
Termoregulasi (0800) 7. Instruksi pasien dan keluarga
untuk memonitor tanda-tanda
Indikator Outcome target
perdarahan dan mengambil
awal tindakan yang tepat jika terjadi
Hipertermia 2 5 perdarahan misalnya lapor kepada
Sakit kepala 2 5 perawat
Perubahan Perawatan Demam (3740)
4 5
warna kulit 1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital
lainnya
2. Monitor warna kulit dan suhu
3. Monitor asupan dan keluaran dari
perubahan kehilangan cairan yang
tidak dirasakan
4. Kolaborasi untuk pemberian
cairan infus antipiretik dan
antibiotic
5. Tutup pasien dengan Selimut atau
pakaian ringan tergantung pada
fase demam
6. Dorong konsumsi cairan
7. tingkatkan sirkulasi udara
8. Pastikan tanda lain dari infeksi
yang terpantau pada orang tua
3 Senin, 14 Ketakutan Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 Pengurangan Kecemasan (5820) MJ
September jam diharapkan pasien merasakan lebih 1. Gunakan pendekatan yang tenang
b.d.
2019 nyaman dengan kriteria hasil : dan meyakinkan.
08.10 WIB Lingkungan 2. Dorongng keluarga untuk
yang tidak Tingkat rasa takut: Anak mendampingi klien dengan cara
Indikator Outcome target yang tepat.
dikenal 3. Pahami situasi krisis yang terjadi
awal
dari perspektif pasien.
Peningkatan
3 5 4. Berada di sisi klien untuk
denyut jantung
meningkatkan rasa aman dan
Menangis 3 5
mengurangi ketakutan.
Perilaku 5. jauhkan peralatan keperawatan
menghindari 2 4 dari pandangan pasien.
perawat 6. Puji atau kuatkan perilaku yang
Perilaku baik secara tepat.
menempel pada 2 4 7. Kolaborasi penggunaan obat-obat
orang tua untuk mengurangi kecemasan
Keterangan : secara tepat
1 : Berat 8. Kaji untuk tanda verbal dan
2 : Cukup berat nonverbal kecemasan
3 : Sedang Teknik Menenagkan (5880)
4 : Ringan 8. Bicara dengan lembut atau
5 : Tidak ada bernyanyi pada anak lembut.
9. Kurangi stimuli yang
menciptakan perasaan takut
maupun cemas.
10. Identifikasi orang-orang
terdekat klien yang bisa
membantu

E. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien : An Az Ruang :X
No. RM : 1234 Mahasiswa : Kel T

No. HARI/TG JAM CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) TTD


DP L

1 Selasa, 14 08.00 S : Klien mengatakan tidak sakit MJ


September WIB O : Klien tampak kurang nyaman, menangis kadang- kadang.
2019 P: Penekanan syaraf
Q: Nyeri seperti dipukul benda tumpul
R: Nyeri pada kepala bagian atas
S: Skala 2 FACES pain Rating scale ( nyeri sedang)
T: Hilang timbul jika banyak aktivitas
P: Penekanan lambung
Q: Nyeri tertindih benda berat
R: Nyeri pada ulu hati
S: Skala 2 FACES pain Rating scale ( nyeri sedang)
T: Hilang timbul jika banyak aktivitas
TD : 100/60 mmHg,
N : 100x/menit
RR: 28x/menit
A : Masalah nyeri teratasi sebagian ditandai dengan
Indikator Out come awal Out come akhir
Mengerang dan menangis 2 4
Nyeri yang dilaporkan 2 4
Ekspresi nyeri wajah 2 4

Indikator Outcome awal Out come akhir


Denyut nadi radikal 3 5
Tekanan darah diastolik 3 5
Tingkat pernafasan 3 5

P : lanjutkan intervensi
Menejemen nyeri no 2, 7
Monitor tanda-tanda vital no 1,2,3

2 Selasa, 14 08.05 S : Ibu Klien mengatakan anaknya tidak ada perdarahan, tidak ada demam, anak tidak MJ
September WIB mengeluh pusing.
2019 O : T: 37°C,
Hematokrit 31,2 %, Hb 9,8 g/dl, Tr 55x103/µL, leukosit 200,69x103/µL.
Kulit tampak kemerahan, tidak ada ptekie dan Rash
A : Masalah perdarahan tidak terjadi ditandai dengan
Indikator Outcome awal Out come akhir
Hemoglobin (Hb) 2 3
Hematokrit 2 3
Hitung platelet 3 3
Perdarahan 5 5

Indikator Outcome awal Out come akhir


Hipertermia 2 5
Sakit kepala 2 5
Perubahan warna kulit 4 5

P : Lanjutan intervensi
Pencegahan perdarahan no 1,2,3,5,7
Perawatan demam no 1,2,3,6,8
3 Selasa, 14 08.10 S: : Orang tua mengatakan anak mulai tenang ,
September WIB O: : Klien terlihat tenang, saat di dekati perawat klien mendekat pada orang tua
2019 N : 100x/menit
A: Masalah takut pada anak teratasi sebagian, ditandai dengan
Indikator Outcome awal Out come akhir
Peningkatan denyut
3 5
jantung
Menangis 3 5
Perilaku menghindari
2 3
perawat
Perilaku menempel pada
2 3
orang tua
F. NURSING THEORY
1. Teori Comfort Kolcaba
Teori Comfort Kolcaba merupakan middle range theory yang

dikembangkan oleh Katharine Kolcaba sejak tahun 1990. Teori

comfort mengedepankan kenyamanan sebagai kebutuhan semua

manusia. Kolcaba dalam teori Comfort yang dikembangkan

menyebutkan holistic comfort merupakan bentuk kenyamanan yang

meliputi tiga tipe comfort, yaitu relief (rasa tidak nyaman berkurang),

ease (tenang), dan transcendence (beradaptasi dengan masalahnya)

yang digabungkan dalam empat konteks yaitu physical, .


Dideskripsikapsychospiritual, sociocultural dan environmental.
a. Physical comfort (kenyamanan fisik)
Kebutuhan pasien akan status hemodinamik (kebutuhan cairan,

elektrolit, pernafasan, suhu tubuh, eliminasi, sirkulasi, metabolism,

nutrisi, dll), nyeri dan kenyamanan manajemen nyeri,

ketidaknyamanan fisik lainnya, kurangnya sensori.


b. Psychospiritual comfort ( kenyamanan psikospiritual)
Kebutuhan dihadirkan rohaniawan, kecemasan, ketakutan, berdoa

dengan perawat atau yang lain, persepsi terhadap penyakit,

persepsi terhadap hidup dan pengalaman hidup.


c. Sociocultural comfort ( kenyamanan sosial budaya)
Meliputi keuangan, perencanaan pulang, rutinitas di rumah sakit,

kebutuhan pendidikan kesehatan atau infromasi kesehatan,

kunjungan teman atau kerabat, hubungan dengan orang lain,

dukungan atau kekuatan, ketersediaan tenaga untuk berkelanjutan

perawatan di rumah.
d. Environmental comfort ( kenyamanan lingkungan)
Meliputi privasi, bau, kebisingan, pencahayaan, tempat tidur yang

nyaman, hiasan ruangan dan lain-lain.


Menurut teori comfort kolcaba memegang prinsip bahwa

perawat harus secara intens berinteraksi dan berkomunikasi dengan

anak maupun keluarga. Intervensi yang diberikan pada anak

berpedoman pada tiga tipe kenyamanan yang dikelompokkan

berdasarkan kebutuhan rasa nyaman pasien meliputi;

1) intervensi yang dilakukan secara standar (teknikal) untuk

mengatasi kebutuhan rasa nyaman fisik, seperti mempertahankan

hemodinamik, mengontrol nyeri, dan mengatasi demam.

2) intervensi pelatihan/ ajakan (coaching) untuk kenyamanan

sosiokultural, seperti menyediakan informasi kesehatan,

mendengarkan harapan pasien, dan membantu pasien untuk

sembuh.

3) intervensi comforting untuk kebutuhan rasa nyaman

psikospiritual dan lingkungan, seperti melakukan sesuatu yang

menyenangkan untuk membuat keluarga dan pasien merasa

diberikan kepedulian dan meningkatkan semangat, contohnya

melakukan massage dan melakukan imajinasi terbimbing.

Pada masalah keperawatan hipertermi pada An. Az tindakan

keperawatan yang dilakukan terkait dengan standar comfort antara

lain :

a. Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya


b. Monitor warna kulit dan suhu
c. Monitor asupan dan keluaran dari perubahan kehilangan

cairan yang tidak dirasakan


d. Kolaborasi untuk pemberian cairan infus antipiretik dan

antibiotic
e. Dorong konsumsi cairan
f. Tingkatkan sirkulasi udara
Pada masalah keperawatan hipertermi pada An.Az tindakan

keperawatan yang dilakukan terkait dengan coaching antara

lain :
a. Pastikan tanda lain dari infeksi yang terpantau pada orang tua
b. Menganjurkan kepada orang tua tentang teknik pemberian

makan dan menelan


c. Memonitor bersama pasien dan orang tua tentang tanda dan

gejala aspirasi dan tindakan pencegahan


d. Menganjurkan kepada orang tua untuk mengompres anaknya

dengan teknik Water Tapid Sponge setiap anaknya demam

Pada masalah keperawatan hipertermi pada An.Az tindakan

keperawatan yang dilakukan terkait dengan kenyamanan

antara lain :

a. Memakaikan pakaian yang tipis dan menyerap keringet


b. Melakukan alih baring tiap 2 jam
c. Memberikan cairan sesuai kebutuhan
d. Pemantauan keseimbangan cairan
e. Melakukan kompres hangat (Water Tapid Sponge)
f. Tutup pasien dengan Selimut atau pakaian ringan tergantung

pada fase demam.

Pada intinya, implementasi yang dilakukan perawat berdasarkan

prinsip Comfort Kolcaba yaitu intervensi kebutuhan rasa nyaman baik

dari segi fisik, psikospiritual, sosiokultural, dan lingkungan. Selain itu,

konsep family centered care juga diperlukan dalam pelaksanaan

perawatan anak.
G. ANALISIS JURNAL

Judul Jurnal : Supporting Parents’ Pain Care Involvement With Their

Children With Acute Lymphoblastic Leukemia: A Qualitative Interpretive

Description

A. Abstrak

Anak-anak dengan Acute Lymphoblastic Leukemia mengalami rasa

sakit dari penyakit, perawatan, dan prosedur yang diterimanya. Orang

tua dapat menjadi efektif dalam menangani rasa sakit anak mereka,

tetapi hanya sedikit yang diketahui secara sistematis bagaimana

mereka melakukannya. Menghargai penyelidikan digunakan untuk

membingkai penelitian dalam lensa berbasis kekuatan dan metode

deskriptif interpretatif digunakan untuk menggambarkan sumber rasa


sakit, peran perawatan sakit orang tua, dan struktur kunci yang

mendukung keterlibatan perawatan sakit orang tua. Delapan perawat

klinik onkologi anak dan sepuluh orang tua berpartisipasi. Enam tema

utama perkelompok diidentifikasi. Tema utama termasuk membangun

hubungan terapeutik, mempelajari kembali cara merawat anak,

mengatasi tantangan dan mengenali rasa sakit, mempelajari strategi

khusus orang tua, memberdayakan untuk mengambil peran aktif

dalam perawatan nyeri, dan mempertahankan hubungan. Tema

perawat termasuk membangun hubungan terapeutik, mempersiapkan

orang tua untuk merawat anak mereka, memfasilitasi penilaian nyeri,

mengajar perawatan orang tua terbaik, memberdayakan orang tua, dan

menjaga hubungan. Temuan ini dapat digunakan untuk memandu

klini praktik dan penelitian masa depan.

Tujuan
a. Mendeskripsikan perspektif perawat dan orang tua dalam

memandang sumber nyeri.


b. Mengetahui apa yang dilakukan orang tua untuk meredakan nyeri

pada anak
c. Mengidentifikasi struktur kunci dan proses yang memfasilitasi

kemampuan orang tua.

Sampel

a. 10 orang tua pasien anak dengan ALL


b. 8 perawat

Metode

a. Metode Appreciate Inquiry (AI)


b. Metode deskriptif

Prosedur penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara orang tua dan perawat

diwawancarai satu per satu dengan principal investigator (PI)

Hasil Penelitian dan Diskusi


Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data dari responden

10 orang tua dan 8 perawat. Berdasarkan pada sumber nyeri baik

orang tua maupun perawat mendeskripsikan hal sama mengenai nyeri

yang berhubungan dengan penyakit, prosedur, dan efek perawatan

dimana yang sering muncul adalah nyeri tulang, sakit kepala, dan

nyeri abdomen.
Dalam strategi mengontrol nyeri, orang tua menekankan peran

utama mereka dalam menggunakan strategi nonfarmakologis,

sementara perawat menggambarkan peran orang tua lebih

komprehensif termasuk penilaian nyeri serta aplikasi farmakologis

maupun non farmakologis.


Terdapat dua tema dari orang tua dan perawat. Pada tema

orang tua meliputi membangun hubungan terapeutik, mempelajari

cara merawat anak yang baru didiagnosis ALL, mengatasi tantangan

dan mendapatkan kepercayaan diri dalam mengenali rasa sakit,

mengajarkan orang tua dalam strategi penanganan nyeri,

memberdayakan memanajemen nyeri, dan menjaga hubungan dengan

tepat waktu serta pertukaran informasi dengan ahli.


Pada tema perawat meliputi membangun makna hubungan,

mempersiapkan orang tua agar lebih peduli pada anak mereka,

memfasilitasi penilaian nyeri dengan komunikasi dua arah antara

perawat dan orang tua, melibatkan orang tua dalam perawatan nyeri,
orang tua diberdayakan untuk menangani rasa sakit, dan menjaga

hubungan yang bermakna.


Pada diskusi ditekankan bahwa dilakukan BHSP terlebih

dahulu perawat dengan klien/ orang tua agar terjalin komunikasi yg

efektif. Perlunya edukasi orang tua tentang nyeri yg akan muncul

sebagai akibat dari proses penyakit, efek dari tindakan diagnostik,

maupun komplikasi dari penyakit dan informasi mengenal

karakteristik yang terjadi pada anak dan managemen non

farmakologis yang bisa dilakukan. Setelah diberikan pendidikan

tentang manajemen nyeri diharapkan orang tua bisa lebih percaya diri

utk bisa memahami kondisi anak mereka yg menderita ALL


B. Implementasi Keperawatan
Perawat dapat melibatkan keluarga dalam pemberian asuhan

keperawatan serta dalam pengambilan keputusan terhadap tindakan

yang akan dilakukan. Keterlibatan keluarga sangat dibutuhkan karena

anak selalu membutuhkan keluarga selama hospitalisasi


Dalam keperawatan anak perawat harus memandang anak

sebagai individu yang unik. Perawat harus menjaga anak jangan

sampai mengalami trauma. Asuhan yang diberikan kepada anak pun

seminimal mungkin jangan membuat anak menjadi trauma sehingga

sebisa mungkin kontak orang tua dengan anak jangan terpisah. Orang

tua diusahakan harus terus disamping anak agar meminimalkan

trauma.
Perawat juga memiliki peran dalam meminimalkan trauma

pada anak. Perawat di bagian anak harus memiliki kemampuan

komunikasi terapeutik yang baik. Komunikasi tersebut akan

mendorong anak lebih percaya kepada perawat. Kemampuan


komunikasi dan pendekatan yang baik juga dibutuhkan agar anak

tidak mengalami trauma pada saat dilakukan tindakan. Anak sebisa

mungkin tidak fokus pada tindakan yang dilakukan. Perawat harus

lihai mengalihkan perhatian sang anak atau melakukan distraksi agar

nyeri/trauma yang timbul pada proses tindakan tidak terlalu dirasakan.


H. LAMPIRAN JURNAL
Terlampir

file:///E:/UMS/SEMESTER%201/TUGAS/1043454217727518.pdf
DAFTAR PUSTAKA

Kolcaba, K, & DiMarco, M. A. (2005). Comfort theory and its application to

pediatric nursing. Pediatric Nursing, 31(3), 187-194.

Wirastri, U. (2014). Aplikasi teori comfort kolcaba dalam asuhan keperawatan

pada anak dengan demam di ruang infeksi anak RSUPN Dr. Cipto

Mangunkusumo Jakarta. Karya Ilmiah Akhir : Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai