1
dapat meningkatkan jumlah bakteri gram negatif anaerob sehingga dapat
menyebabkan respon berlebihan dari jaringan periodontal.
3. Berdasarkan tanda-tanda klinis yang ada pada kasus scenario, maka perawatan
yang paling tepat adalah dengan kuretase. Kuretase adalah prosedur yang
dilakukan pada jaringan lunak yang terinflamasi yang berada di lateral
dinding poket .Pada pelaksanaannya, jaringan nekrotik harus dihilangkan.
Perawatan kuretase dilakukan apabila setelah skaling dan rootplaning tidak
ada perubahan jaringan.
Sebelum dilakukan terapi bedah perlu dilakukan perawatan pendahuluan
seperti:
Pemeriksaan kalkulus, apabila dalam pemeriksaan didapatkan kalkulus
maka dilakukan scalling dan rootplaning. Dalam kasus pada skenario,
splinting temporer bisa dilakukan jika kegoyangan gigi akan mengganggu
proses scalling dan rootplaning.
Instruksi DHE.
Memastikan bahwa pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik,
apabila ada penyakit sistemik maka kompromis medis harus dikontrol
terlebih dahulu.
Dilakukan medikasi terlebih dahulu apabila terjadi inflamasi akut.
Diberikan antibiotic profilaksis untuk menghindari kontaminasi pada
daerah yang akan di bedah (1 jam sebelum perawatan).
Diberikan obat antiinflamasi.
a. Pasien harus melewati perawatan pada fase I, karena perawatan pada fase
I bertujuan untuk menghilangkan penyebab atau factor etiologi dari
penyakit. Jika setelah dievaluasi perawatan fase I tidak memberikan
perubahan, barulah perawatan dilanjutkan pada fase II.
b. Kuretase pada gigi anterior sebaiknya diminimalisir karena, pengaruhnya
terhadap faktor estetik. Namun pada kasus di skenario dilakukan rencana
perawatan kuretase untuk membersihkan daerah gingiva yang
2
terinflamasi. Untuk kegoyangan gigi yang mencapai derajat dua,
sebaiknya dipertahankan jika tidak ada kerusakan yang berarti.
c. Jika setelah dilakukan evaluasi perawatan kuretase tidak menunjukkan ada
perbaikan, dapat dilakukan perawatan bone graft untuk menggantikan
resorbsi tulang alveolar.
Adalah teknik yang berkaitan dengan pemotongan atau insisi gingiva yang
mempunyai tujuan:
Bedah periodontal terdiri dari bedah periodontal untuk perawatan poket dan
koreksi anatomis atau defek morfologi.
3
A. Teknik Bedah Periodontal untuk perawatan poket terdiri dari:
4
5. Bila ada infeksi akut.
6. Bila estetik pasca operasi sangat buruk sehingga mengganggu kejiwaan pasien.
7. Bila prognosa sangat buruk sehingga tanggalnya gigi tidak mungkin dicegah.
(J.D Manson & B.M Eley, 1993:76)
PR
1. Gleser gingivektomi.
2. Periode kontrol setelah bedah sederhana beserta alasannya.
3. Keadaan yang mengharuskan dilakukan repack kembali.
4. Instruksi pasca bedah.
1. Gingivektomi Laser
Pemanfaatan teknologi laser (light amplification by stimulated emission of
radiation) di dalam praktik kedokteran gigi bukanlah hal yang asing lagi. Salah
satu contoh pengaplikasian laser adalah gingivektomi laser.
- Dasar Pemikiran
5
jaringan dapat berbeda-beda karena interaksi laser-jaringan sangat ditentukan
oleh sifat optik jaringan. (Coluzzi, 2008)
Energi laser yang diaplikasikan pada jaringan akan diserap dan akan terjadi
perubahan energi dari energi cahaya menjadi energi panas. Panas yang dihasilkan ini
kemudian akan menimbulkan kondisi hipertemia pada jaringan. Kondisi ini tidak
merusak jaringan, namun akan menginaktivasi bakteri non-spora (50oC). Pada suhu
60oC, protein akan terdenaturasi dan terkoagulasi. Para klinisi dapat mengatur laser
agar tetap pada suhu ini sehingga dapat menghilangkan sel-sel yang rusak tanpa
adanya penguapan. Pemanasan pada suhu 70o-80oC akan menyebabkan sel-sel
beranastomosis. Ketika suhu sudah mencapai 100oC, air yang terkandung dalam
jaringan akan menguap dan yang kemudian menyebabkan jaringan-jaringan hancur.
Eksisi dapat dimulai pada suhu ini. Pengaplikasian laser secara terus-menerus akan
menaikkan suhu pada jaringan. Dehidrasi jaringan akan sempurna pada suhu 200oC
dan jaringan akan terkarbonasi. Jaringan yang telah terkarbonasi akan menyerap laser
(yang masih terus diaplikasikan) untuk mencegah perusakan pada jaringan-jaringan
sehat disekitarnya. (Coluzzi, 2008)
- Jenis
Laser dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu laser jaringan lunak dan
laser jaringan lunak dan keras.
6
a. Laser jaringan lunak
Dari sekian banyak jenis laser yang telah disebutkan, laser CO2,
Nd:YAG (neodymium:yttrium-alumunium-garnet), dan diode adalah laser
yang lebih umum dan telah terbukti bagus untuk perawatan periodontal karena
kemampuan yang bagus dalam hemostatis dan menghancurkan jaringan.
(Carranza, 2006)
- Teknik
7
sesuai dengan gerakan insisi. Kepingan-kepingan jaringan dapat dibersihkan
dengan cotton pellete basah atau hidrogen peroksida. (As,-)
I II
III IV
8
2. Periode kontrol setelah bedah sederhana beserta alasannya.
Kontrol pasca bedah dilakukan setiap 7 hari sekali hingga hari ke 56
setelah pembedahan untuk melihat proses penyembuhan jaringan (Damante,
dkk 2004; dan Hagenaars, dkk 2004). Selama 24 jam pertama pasca bedah,
jaringan akan mengalami inflamasi sebagai respon terhadap pembedahan.
Beberapa jaringan mengalami nekrosis dan menjadi jaringan granulasi.
Kemudian setelah 7 hari akan mulai terbentuk epithelial lining yang masih
tipis dan rapuh (Newman dkk, 2006). Proses penyembuhan jaringan
periodontal terlihat signifikan selama 21 hari pertama pasca pembedahan.
Setelah periode tersebut tidak terdapat perbedaan yang berarti pada jaringan
periodontal (Damante, dkk 2004).
Pada beberapa kasus bedah periodontal yang menggunakan
periodontal pack, pack dibuka pada hari ke tujuh. Pembukaan pack
menggunakan surgical hoe yang dimasukan pada tepi pack kemudian dilepas
dengan tekanan pelah dan hati-hati agar tidak merusak epithelial lining yang
telah terbentuk. Kemudian pack di angkat menggunakan scaler. Jika pack
9
lepas sebelum jadwal kontrol, segera hubungi dokter gigi untuk segera
dilakukan penggantian pack (Anderson & Alice, 2000).
a. Ambang nyeri yang rendah yang sangat tidak nyaman ketika pak
dilepaskan,
10
LO:
11
- Dasar Pemikiran
12
Kuretase sebenarnya dapat menyingkirkan sebagian atau keseluruhan
epitel yang mendindingi poket (epitel poket), perluasan epitel yang penetrasi
ke jaringan granulasi, dan epitel penyatu. Kegunaan kuretase masih
diperlukan terutama bila diharapkan terjadinya perlekatan baru pada poket
infraboni. Namun ada perbedaan pendapat dalam hal terjaminnya
penyingkiran epitel dinding poket dan epitel penyatu. Beberapa peneliti
menemukan bahwa dengan penskeleran dan penyerutan akar epitel dinding
poket hanya terkoyak dan epitel dinding poket serta epitel penyatu tidak
tersingkirkan. Sekelompok peneliti lain menemukan terjadinya penyingkiran
epitel poket dan epitel penyatu, meskipun tidak tuntas
(Takei&Carranza,2002:744).
b. Gingivektomi
- Pengertian
Gingivektomi adalah prosedur mengeksisi gingiva dengan
menghilangkan dinding poket (Carranza,2012:547).
- Dasar Pemikiran
13
Gingivektomi dilakukan untuk menghilangkan poket supraboni
dimana apabila konsistensi dari dinding poket tersebut fibrous. Dengan
dihilangkannya dinding poket maka akan menyediakan pandangan dan
aksesibilitas yang memadai untuk mengilangkan kalkulus dan menghaluskan
permukaan akar. Selain itu gingivektomi juga dilakukan untuk mengeliminasi
adanya gingiva enlargement, yaitu adanya pembengkakan gingiva yang
menetap dimana poket yang sesungguhnya dangkal namun terlihat adanya
pembesaran dan deformasi gingiva yang cukup besar. Gingivektomi nuga
digunakan untuk mengeliminasi abses periodontal yang berada pada dinding
poket, dan yang paling penting gingivektomi dilakukan untuk menciptakan
lingkungan yang menguntungkan bagi penyembuhan gingiva dan restorasi
kontur gingiva yang fisiologis (Carranza,2012:547).
- Indikasi
1. Apabila terdapat poket sedalam 3 sampai 4 mm
2. Apabila poket sedalam 3 sampai 4 mm tersebut terdapat di area gigi
anterior atas, dimana gingivektomi merupakan kontraindikasi karena
dapat membuat segi estetik menjadi buruk (Manson,1975:116)
- Kontraindikasi
1. Dinding poket yang fibrotic
2. Poket yang dalam
3. Keterlibatan percabangan akar
4. Daerah yang sulit dijangkau atau aksesibilitas kurang memadai
(Manson,1975:116)
14
- Indikasi
a. Kuretase dapat dilakukan sebagai bagian dari prosedur perlekatan
baru pada poket infraboni dengan kedalaman sedang yang berada
pada sisi yang aksesibel dimana bedah tertutup diperhitungkan lebih
menguntungkan. Namun demikian, hambatan teknis dan aksesibilitas
yang inadekuat sering menyebabkan teknik ini dikontraindikasikan.
b. Kuretase dapat dilakukan sebagai perawatan nondefinitif (perawatan
alternative) untuk meredakan inflamasi sebelum penyingkiran poket
dengan teknik bedah lainnya, atau bagi pasien yang karena alasan
medis, usia, dan psikologis tidak mungkin diindikasikan teknik bedah
yang lebih radikal seperti bedah flap. Namun harus diingat, bahwa
pada pasien yang demikian, tujuan penyingkiran poket adalah
dikompromikan, dan prognosis menjadi kurang baik. Indikasi yang
demikian hanya berlaku apabila teknik bedah yang sebenarnya
diindikasikan tidak memungkinkan untuk dilakukan. Baik klinisi
maupun pasien harus memahami keterbatasan perawatan nondefinitif
ini.
c. Kuretase sering juga dilakukan pada kunjungan berkala dalam rangka
fase pemeliharaan, sebagai metode perawatan pemeliharaan pada
daerah-daerah dengan rekurensi atau kambuhnya inflamasi dan
pendalaman poker, terutama pada daerah dimana telah dilakukan
beda poket (Carranza, 2002).
B. Indikasi dan Kontraindikasi Gingivektomi
Menurut Carrzanza edisi 11
- Indikasi :
a. Eliminasi poket supraboni ,tidak tergantung dari kedalaman
poketnya,dengan syarat dinding poket fibrous dan keras
b. Eliminasi gingival enlargement
c. Eliminasi abses periodontal
- Kontra indikasi
15
a. Pada kasus yang membutuhkan pembedaha tulang untuk membenahi
morfologinya
b. Keadaan dimana bagian bawah dari poket lebih ke apical daripada
mucogingival junction
c. Pertimbangan estetik dimana jarang dilakukan untuk gigi gigi anterior
rahang atas (Takei&Carranza, 2012)
16
mengambilnya.
4. Pada kuretase subgingiva, jaringan perlekatan di antara dasar poket dan
tulang alveolar dihilangkan dengan gerakan menyapu ke arah permukaan
gigi.
- Teknik Gingivektomi
1. Poket pada masing-masing permukaan di eksplorasi dengan probe
periodontal dan ditandai dengan probe marker. Masing-masing poket
ditandai pada beberapa daerah sebagai outline di permukaannya.
17
3. Menghilangkan dinding poket yang telah di eksisi, membersihkan daerah
dan memeriksa permukaan akar. Bila insisi sudah dapat memisahkan
seluruh dinding poket dari jaringan dibawahnya, dinding poket akan
dihilangkan dengan kuret atau skaler yang besar, sisa jaringan fibrosa dan
jaringan granulasi dapat dibersihkan seluruhnya dengan kuret tajam.
4. Hati-hati saat mengkuret dibagian jaringan granulasi dan buang kalkulus
dan sementum nekrotik agar dapat meninggalkan permukaan yang halus
dan bersih.
5. Lapisi dengan periodontal pack
4. Kontrol pasca bedah, instruksi pasca bedah dan respon jaringan terhadap
perawatan
A. Kontrol Pasca Bedah Periodontal
Kontrol pasca bedah dilakukan setiap 7 hari sekali hingga hari ke 56
setelah pembedahan untuk melihat proses penyembuhan jaringan (Damante,
dkk 2004; dan Hagenaars, dkk 2004). Selama 24 jam pertama pasca bedah,
jaringan akan mengalami inflamasi sebagai respon terhadap pembedahan.
Beberapa jaringan mengalami nekrosis dan menjadi jaringan granulasi.
Kemudian setelah 7 hari akan mulai terbentuk epithelial lining yang masih
tipis dan rapuh (Newman dkk, 2006). Proses penyembuhan jaringan
periodontal terlihat signifikan selama 21 hari pertama pasca pembedahan.
Setelah periode tersebut tidak terdapat perbedaan yang berarti pada jaringan
periodontal (Damante, dkk 2004).
18
B. Instruksi pada Pasien Pasca Bedah Periodontal
Untuk 3 jam pertama setelah operasi, hindari makanan yang panas untuk
membiarkan pack agar bisa mengeras, kurang lebih selama 24 jam
pertama. Pasien dapat makan apapun, tetapi cobalah untuk mengunyah di
daerah yang tidak dilakukan tindak operasi. Lebih disarankan untuk
memakan makanan yang lembut tidak terlalu padat untuk dikunyah,
seperti bubur. Hindari makanan yang sangat pedas, dan minuman
beralkohol, karena akan menimbulkan rasa sakit.
Tidak diperbolehkan untuk merokok. Panas dan asap rokok akan
mengiritasi gusi, dan efek imunologi dari nikotin akan menghambat
penyembuhan dan mencegah tercapainya keberhasilan dari prosedur yang
dilakukan. Mungkin dengan hal ini dapat digunakan kesempatan, untuk
berhenti merokok. Selain semua risiko kesehatan lainnya, perokok
memiliki penyakit gusi lebih banyak daripada yang bukan perokok.
Jangan sikat pack. Sikat dan floss (benang) pada daerah mulut yang
tidak tertutup oleh pack, seperti biasa dilakukan. Gunakan chlorhexidine
(Peridex, PerioGard) untuk berkumur-kumur setelah menyikat
(sebagaimana resep dokter yang diberikan).
Selama hari pertama, gunakanlah es secara perlahan di atas wajah daerah
yang dioperasi. Selain itu mengisap butiran es secara perlahan selama 24
jam pertama, hal ini dapat bermanfaat. Metode ini akan membuat semua
jaringan terasa dingin dan mengurangi inflamasi serta pembengkakan.
Pasien mungkin mengalami perasaan sedikit lemah atau kedinginan
selama 24 jam pertama. Sebaiknya ini tidak menyebabkan kegelisahan
atau khawatir tetapi sebaiknya pasien harus memberitahukannya pada
kunjungan berikutnya. Pasien dapat mengikuti kegiatan rutinnya sehari-
hari, tetapi hindari dari pekerjaan yang berlebihan jenis apa pun. Golf,
tenis, ski, bowling, berenang, atau berjemur harus ditunda selama
beberapa hari setelah operasi.
19
Bengkak yang tidak biasa, terutama pada daerah-daerah yang dilakukan
tindakan pembedahan yang luas. Pembengkakan biasanya dimulai 1
sampai 2 hari setelah operasi dan secara berangsur-angsur mereda (pulih)
di hari ke 3 atau ke 4. Jika hal ini terjadi, kompres dengan menggunakan
air hangat diatas daerah yang dioperasi. Jika pembengkakan semakin
menyakitkan atau menjadi lebih buruk, segera untuk menghubungi dokter
gigi.
Adakalanya, mungkin terlihat darah di dalam air liur (saliva) untuk 4 atau
5 jam pertama setelah dilakukan operasi. Hal ini biasa terjadi dan akan
memperbaiki dengan sendirinya. Jika ada perdarahan yang cukup besar di
luar ini, ambil sepotong kasa, bentuk ke dalam bentuk U, tahan dengan
jari jempol dan telunjuk, menerapkannya ke kedua sisi pack, lalu ditahan
di bawah tekanan selama 20 menit . Jangan mengangkatnya sebelum 20
menit. Jika perdarahan tidak berhenti setelah 20 menit, hubungi dokter
gigi. Jangan mencoba untuk menghentikan perdarahan dengan cara
berkumur-kumur.
Setelah pack dilepaskan, gusi kemungkinan sangat besar, akan
mengeluarkan darah lebih daripada sebelum operasi. Hal ini masih dalam
keadaan normal pada tahap awal penyembuhan dan secara bertahap akan
mereda (pulih). Karena itu janganlah berhenti untuk pembersihan rongga
mulut (Newman dkk, 2006).
C. Respon Jaringan Pasca Bedah Periodontal
- Respon Jaringan Setelah Scaling dan Kuretase
Segera setelah kuretase, gumpalan darah memenuhi area poket, yang
secara menyeluruh atau sebagian menghilangkan lapisan epitel. Hemoragik
juga terlihat pada jaringan dengan kapiler yang mengalami dilatasi dan
polimorfonuklear leukosit (PMN) yang melimpah terlihat pada permukaan
luka. Hali ini diikuti dengan poliferasi yang cepat dari jaringan granulasi
dengan penurunan jumlah dari pembuluh darah kecil sejalan dengan
kematangan jaringan.
20
Perbaikan dan pembentukan epitel pada sulkus secara general
membutuhkan waktu 2 hingga 7 hari dan perbaikan juctional epithelium
terjadi pada hewan 5 hari setelah perawatan. Serat kolagen yang belum
matang muncul setelah 21 hari. Serat gingiva yang sehat yang secara tidak
sengaja rusak disembuhkan pada proses penyembuhan. Beberapa investigasi
telah melaporkan bahwa pada monyet dan manusia yang dirawat dengan
scaling dan kuretase, menunjukkan hasil penyembuhan dengan
pembentukan junctional epithelium yang panjang dan tipis, tanpa perlekatan
baru dari jaringan ikat. Pada beberapa kasus, epitelium yang panjang ini
diinterupsi oleh “jendela” pada perlekatan jaringan ikat.
- Kenampakan Klinis Setelah Scaling dan Kuretase
Sesegera setelah scaling dan kuretase, gingiva terlihat hemoragik dan
berwarna merah terang. Setelah 1 minggu, tinggi gingiva terlihat menyusut
karena adanya perubahan pada apikal gingival margin. Gingiva juga terlihat
semakin berwarna merah gelap dari normal namun kurang gelap dari
beberapa hari sebelumnya. Setelah 2 minggu dan dengan menjaga oral
higiene yang tepat, warna yang normal, konsistensi, tekstur permukaan dan,
kontur gingiva dapat tercapai dan margin gingiva beradaptasi dengan baik
kepada gigi (Newman dkk, 2012).
- Respon Jaringan Setelah Bedah Gingivektomi
Respon pertama setelah gingivektomi adalah pembentukan
perlindungan permukaan oleh gumpalan darah. Jaringan di bawahnya menjadi
terinflamasi kronis dengan nekrosis. Selanjutnya gumpalan digantikan oleh
jaringan granulasi. Dalam 24 hari, ada peninggian sel-sel jaringan ikat, yang
didominasi oleh angoblast di bawah lapisan permukaan inflamasi dan jaringan
nekrotik. Hari ke-3, fibroblas dalam jumlah yang banyak terlihat di area ini.
Jaringan granulasi vaskular yang tumbuh pesat menuju koronal, membentuk
sebuah free gingival margin dan sulkus yang baru. Kapiler-kapiler yang
tebentuk dari pembuluh darah pada ligamen periodontal bermigrasi menuju
21
jaringan granulasi dan dalam waktu 2 minggu, mereka terhubung membentuk
pembuluh gingiva.
Setelah 12 hingga 24 jam, sel-sel epitel pada tepi luka mulai
bermigrasi menuju jaringan granulasi, memisahkan diri dari lapisan permukaan
gumpalan yang terkontaminasi. Aktivitas epitel pada tepi mencapai puncak
dalam waktu 24 hingga 36 jam.
Setelah 5 hingga 14 hari, permukaan epitelisasi telah sempurna.
Selama 4 minggu pertama setelah gingivektomi, keratinisasi berkurang jika
dibandingkan dengan sebelum bedah. Perbaikan epitel dengan sempurna
membutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Vasodilatasi dan vaskularisasi mulai
berkurang setelah harii ke-4 dari penyembuhan dan terlihat menjadi hampir
normal pada hari ke 6-10. Penyembuhan sempurna dari jaringan ikat memakan
waktu hingga 7 minggu.
Aliran dari gingival fluid pada manusia mulai meningkat setelah
gingivektomi dan berkurang sejalan dengan proses penyembuhan. Aliran
maksimal diraih setelah 1 minggu, bertepatan dengan waktu inflamasi
maksimal.
Meskipun perubahan jaringan yang terjadi pada penyembuhan
postgingivektomi adalah sama pada semua individu, waktu yang dibutuhkan
untuk penyembuhan secara sempurna bergantung pada area yang diinsisi dan
intervensi dari iritasi lokal dan infeksi. Pada pasien dengan physiologic gingival
melanosis, pigmentasi berkurang pada gingiva yang telah sembuh (Newman
dkk, 2012).
22