Perawatan pertama yang sesuai untuk kasus diatas adalah perawatan periodontal fase 2
berupa Scalling, Root Planing. DHE, dan Kontrol Plak. Pertimbangan tersebuat diambil karena (misal :
kuretase) sebelum menghilangkan inflamasi jaringan granulasi terlebih dahulu harus menghilangkan
etiologi utama dari penyakit tersebut berupa plak dan kalkulus, selain itu pada perawatan
periodontal fase 1 juga diajarkan kepada pasien untuk menjaga oral hygiens supaya setalah
melakukan perawatan periodontal fase 2 pasien dapat melakukan kontrol plak. Perawatan
periodontal fase 2 dilakukan ketika pada saat evaluasi perawatan peridodontal fase 1 tidak
menghasilkan kondisi yang baik dan bisa jadi justru keadaan semakin memburuk da perlu
dilakukannya perawatan peridontal fase 2 (fase bedah). Untuk kasus diskenario membutuhkan
perawatan lanjutan berupa fase bedah sederhana yang meliputi :
a. Gigi 11, 12, 21 setalah dilakukan pemeriksaan intraoral didapatkan hasil berupa OHI-
S buruk. margin gingival berwarna merah dan membesar kerah koronal, konsistensi
keras, probing depth 4 mm. Perawatan yang sesuai untuk kasus tersebuat adalah
gingivektomi, pemilihan perawatan tersebut didasarkan pada indikasi gingivektomi
yaitu menurut (Takei&Carranza, 2012) eliminasi poket supraboni ,tidak
tergantung dari kedalaman poketnya,dengan syarat dinding poket fibrous dan
keras, eliminasi gingival enlargement. Sedangkan menurut (JD Manson
1993:178) Adanya poket supraboni dengan kedalaman lebih dari 4 mm yang
tetap ada walaupun sudah dilakukan scalling dan pembersihan mulut yang
cermat berkali kali dan keadaan dimana prosedur gingivektomi akan
menghasilkan daerah perlekatan gingival yang adekuatAdanya pembengkakan
gingival yang menetap. Dimana poket sebenarnya dangkal namun ada
pembengkakan gingival yang cukup besar dengan jaringannya merupakan
jaringan fibrous.
b. Gigi 42, 41, 31, 32, dan 33 margin gingiva merah kebiruan, perdarahan saat
probing, resesi gingival 1 mm. Perawatan yang sesuai dengan kasus tersebut
adalah kuretase, pemilihan perawatan tersebut didasarkan pada indikasi kuretase
yaitu : margin ginggiva berwarna merah kebiruan dan perdarahan saat probing
merupakan respon jaringan terhadap adanya inflamasi yang mengindikasikan
dilakukannya kuretase karena dindingnya lunak atau oedematus.
c. Gigi 41, dan 31 memiliki hasil pemeriksaan intraoral yang sama dengan poin b
namun probing depth 5 mm, hasil foto radiografi terdapat resorbsi tulang
alveolar kurang dari setengah panjang akar dengan pola horizontal. Perawatan
yang sesuai dengan kasus tersebut adalah kuretase, pemilihan perawatan
tersebut didasarkan pada indikasi kuretase yaitu : margin ginggiva berwarna merah
kebiruan dan perdarahan saat probing merupakan respon jaringan terhadap adanya
inflamasi yang mengindikasikan dilakukannya kuretase karena dindingnya lunak atau
oedematus tidak mungkin dilakukan gingivektomi karena ada resesi gingiva.