Perancangan Roda Gigi Lurus
Perancangan Roda Gigi Lurus
Roda gigi merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dan
putaran dari suatu poros ke poros yang lain dengan rasio kecepatan yang konstan dan
memiliki efisiensi yang tinggi. Untuk di butuhkan ketelitian yang tinggi dalam
Secara umum roda gigi dapat di bagi atas roda gigi lurus, mirng, kerucut, dan roda gigi
cacing. Agar roda gigi mentransmisikan daya dengan baik maka diperlukan hasil
perancangan yang teliti, sehingga bisa diperoleh dimensi, jenis matrial, waktu pakai yang
lama dan dengan harga yang ekonomis. Untuk mendapatkan hasil yang teliti dan cepat
dalam melakukan perancangan maka perlu di buat suatu langkah urutan pengerjaan.
Adapun data-data yang diperlukan yang diperoleh dari hasil pengukuran dan pengamatan
o =0
1. Diameter Referensi
Diamater referensi roda gigi pertama pada poros penggerak (poros 1) ditentukan
dengan persamaan :
db1. N1
db 113 3 b.N ( mm )
1.Bzul
Sedangkan diameter referensi roda gigi yang digerakan pada poros 2 ditentukan dengan :
b
Dimana rasio db besarnya tergantung dari jenis tumpuan (Tabel 22/17),
1
b
karena poros ditumpu oleh dua bantalan (Straddle mounting) maka db 1,2
1
b
Ditentukan nilai dari db = 0,5 . BZid merupakan intensitas beban yang diizinkan
1
(Tabel 22/11) tergantung pemilihan faktor keamanan terhadap pitting. Jika Sg , maka
0,35.K D.i
Bo = C
s..S G 1 i
(24 Kgf/mm2
Bahan kedua roda gigi dipilih dari Baja St.70 11 (Tabel 22/25) dengan data
sebagai berikut :
Ko = 0,72 Kgf/mm2
o = 85 Kgf/mm2
c. Bahan memiliki kekuatan yang baik sehingga tahan lama sesuai dengan umur
yang dikehendaki.
K.D = YG x YH x YS x YV x KO (Kgf/mm2)
Dimana YG, YH, YV dan YS adalah faktor-faktor permukaan gigi (Tabel 22/26)
YG adalah faktor material, dengan harga 1 untuk baja, dan 1.5 untuk besi cor
0,6 0,6
YV = 0.7 +
2
= 0,7 +
8
2
8
10
1 V 1
YV = 1.066
Sehingga
KD = YG x YH x YS x YV x KO kgf/mm2
= 0,652 kgf/mm2
0,35.K D.i
Bo = C s..S G 1 i
Karena SG < 1 maka dipilih BZul = Bo = 0,1521 Kgf/mm2, sehingga diameter referensi roda
gigi 1 adalah :
db1. N1
db 113 3 b.N
1.B zul
1.9,3hp
db 113 3
0,5.7000rpm.0,1521kgf / mm 2
db1 29,321 mm = 30 mm
v= = = 92,067 m/s
Dianggap tidak ada faktor korigasi (X1 = X2 = 0) sehingga diameter jarak bagi (d)
dq = db1 = 29,321 mm
dq = db2 = 117,284 mm
3. Jumlah Gigi
= 4 x 12 = 48
4. Modul
5. Lebar Gigi
hk = m = 2.4 mm
hk1 = hk2
hf = 1,25 x 2,4 = 3 mm
hf1 = hf2 = hf = 3 mm
9. Jarak Pusat
1. Gaya Keliling
U= = = 64,8818 kgf
db1 29,321
2. Gaya Keliling Per mm Lebar Gigi
Bw = B . CS . CD . CT . CB (Kgf/mm2)
Dimana :
CB = Faktor kemiringan roda gigi = 1, untuk roda gigi lurus (Tabel 22.37)
U Dyn
CD = 1 + U .C
1 S . esp 1
Untuk roda gigi lurus esp = 0. Harga UDyn ditentukan dari gambar (22.37) pada
S = U . CS + 0,26 f
Dengan f adalah harga maksimal dari faktor ketidaktelitian fe, fs, dan frw.
Berikut ini adalah persamaan untuk menghitung fe, fr, dan frw.
Sedangkan do adalah diameter jarak bagi yang terbesar sebesar = 154,1300 mm.
Sehingga :
8,246 m
fr gr (b) 0,5
= 10 . (0,5)0,5
= 7,07 m
frw = 0,75 . fr . + qk . u . Cs
S = u . Cs + 0,26 . frw
Sehingga :
U Dyn
CD = 1 + U .C
1 S . esp 1
13,5
CD = 1 + 129,7.1,5 = 1,06
. 0 1
Parameter yang menentukan harga CT adalah T, diperoleh dengan persamaan
berikut :
C s. frw.b
T = U .C
s.C D
C2 adalah faktor material roda gigi CZ = 1, jika pasangan roda gigi terbuat dari
1 . 63,665 . 0,5
T= = 0,154
BH = CS . CD . CT . Cz . B
= 0,911 kgf/mm2
w1 = qw1 . Z1 . Bw (Kgf/mm2)
w1 = qw1 . Z1 . Bw (Kgf/mm2)
Dimana :
qw1 = qk1 . qe1 dan q.t = qk1 . qo1
qe1 = merupakan fungsi dari jumlah gigi ekuivalen (Zn) dan faktor korigasi (x)
o = on = 20°
Sehingga :
m + (v /4)
h = 1 + (m – 1) .
m + (f/6)
2.4+ 10/47
= 1 + (1,62 – 1) = 0.3769
2,4+ 63,665 /6
1,4 1,4
en + 0,4 ew + 0,4
i+1
i+1
2
2.3,14
y6 = 1 – (1-0,725 . 1,98/2,10)
12 . tan 20°
yc = 0,545
Dimana :
Dimana :