Anda di halaman 1dari 25

Lampiran : SK Direktur RS PKU Muhammadiyah Gombong

Nomor
Tentang : Panduan High Alert Medications (obat-obat dengan kewaspadaan tinggi) di RS
PKU Muhammadiyah Gombong

PANDUAN HIGH ALERT MEDICATIONS


(Obat-obatan dengan Kewaspadaan Tinggi)

BABI
PENDARULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Laporan Peta Nasional Insiden Keselamatan Pasien (Konggres
PERSI September 2007), kesalahan dalam pemberian obat menduduki peringkat
pertama (24.8%) dan 10 besar insiden yang dilaporkan. Jika disimak lebih lanjut, dalam
proses penggunaan obat yang meliputi prescribing, transcribing, dispensing dan
administering, dispensing menduduki peringkat pertama.
Dengan demikian keselamatan pasien merupakan bagian penting dalam risiko
pelayanan di rumah sakit. Badan akreditasi dunia The Joint Comission on Accreditation
of Healthcare Organizations (JCAHO) men syaratkan tentang kegiatan keselamatan
pasien berupa identifikasi dan evaluasi hendaknya dilakukan untuk mengurangi risiko
cedera dan kerugian pada pasien, karyawan rumah sakit, pengunjung dan organisasinya
sendiri.
Berdasarkan analisis kejadian berisiko dalama proses pelayanan kefarmasian,
kejadian obat yang merugikan (adverse drug events), kesalahan pengobatan (medication
errors) dan reaksi obat yang merugikan (adverse drug reaction) menempati kelompok
urutan utama dalam keselamatan pasien yang memerlukan pendekatan sistem untuk
mengelola, mengingat kompleksitas keterkaitan kejadian antara “kesalahan merupakan
hal yang manusiawi” dan proses farmakoterapi yang sangat kompleks. Faktor lain yang
mempengaruhi terjadinya risiko obat tersebut adalah multifaktor dan multiprofesi yang
kompleks, jenis pelayanan medik, banyaknya jenis dan jumlah obat perpasien,

1
faktor lingkungan, beban kerja, kompetensi karyawan, kepemimpinan dan sebagainya.

B. TUJUAN

a. Menyediakan panduan untuk rumah sakit mengenai kebijakan manajemen dan


pemberian obat-obatan yang tergolong dalam kategori high alert medications
(obat-obatan dengan pengawasan). 1

b. Meningkatkan kewaspadaan akan high alert medications sehingga


meningkatkan keselamatan pasien.

c. Memberikan pelayanan kesehatan dengan meminimalisasi terjadinya kesalahan-


kesalahan potensi risiko terhadap pasien.2

C. PENGERTIAN
High Alert Medications (HAM) atau obat-obatan dengan kewaspadaan tinggi adalah:

1. Obat-obat yang persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadinya kesalahan.

2. Obat-obatan yang persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadinya kejadian


sentinel (kejadian tak terduga yang mengakibatkan kematian atau hilangnya
secara permanent fungsi utama yang tidak terkait proses alami penyakit atau
kondisi yang mendasarinya).

3. Obat-obatan yang bila terjadi sesuatu yang tak diinginkan resikonya lebih
tinggi.

4. Obat-obatan yang mirip bentuk / bunyi namanya


D. DAFTAROBAT
1. Nama Generik

NO KATEGORI NAMA OBAT

1 Elektrolit Konsentrat IV KCl (Kalium Klorida) > 2mEg/ml

Natrium klorida 3%

2 Agonis Adrenergik Epinefrin

Norepinefrin

Dopamin

Dobutamin

3 Inotrop IV Digoksin

4 Agen Anestesi (umum,Inhalasi Profofol

Dan IV) Ketamin

5. Antiaritmia IV Amiodaron

6 Antitrombotik Inhibitor glikoprotein Iib/IIIa


(Heparin,Fundaparinux)

7 Agen Kemoterapi (parenteral Metothrexate

Dan oral)

8 Obat hipoglikemik (oral) dan Metformin, Glibenclamid,, Glimepirid,

Insulin (SC dan IV) Insulin detemir,insulin aspart

9 Agen sedasi moderat/sedang Midazolam

Diazepam
10 Agen sedasi moderat/sedang Choral hydrate

Untuk anak Ketamin

Midazolam

11 Obat –Obat epidural atau Bupivakain, Lidocain

Intratekal

12 Opoid/Narkose IV : Morphin,pethidin,fentanil

Oral (MST Continous)

13 Preparat nutrisi parenteral Aminofluid

14 Obat yang bekerja pada uterus Oksitosin iv

16 Agen blok Neuromuskular Atracurium

17 Lain –Lain Metrothrexate oral (penggunaan non


onkologi)

Na bicarbonat

2. Nama Paten
Nama paten / yang tersedia di RS PKU Muhammadiyah Gombong: Terlampir

3. Daftar Obat NORUM (Nama Obat Rupa Ucap Mirip) : Terlampir


BAB II
RUANG L1NGKUP

Panduan ini meliputi kegiatan:

 Daftar Obat

 Kebijakan

 Tata Laksana:

o Peresepan I Instruksi Terapi

o Penyimpanan Obat

o Pengecekan Ganda

o High Alert Medication pada Paediatrik & Neonatus

o Pemberian High Alert Medications lain

5
BAB III
KEBIJAKAN

1. Rumah sakit menggunakan beberapa strategi untuk meminimalisasi kesalahan


obat-obat yang perlu diwaspadai yaitu:

 Menyediakan akses informasi mengenai high alert medications

 Membatasi akses terhadap high alert medications

 Menggunakan label dan tanda ‘peringatan’ untuk high alert medications

 Memisahkan obat-obat dengan nama atau label atau kemasan yang mirip

 Menstandarisasi prosedur instruksi atau peresepan, penyimpanan, persiapan,


dan pemberian high alert medications

 Dokter tidak menggunakan singkatan tidak lazim dalam penulisan resep dan
instruksi terapi di rekam medis

 Melakukan prosedur pengecekan ganda untuk obat-obat tertentu

 Mengurangi jumlah high alert medication yang disimpan di suatu unit

 Mengurangi konsentrasi dan volume obat yang tersedia

 Menggunakan tabel dosis standar

2. Semua pemberian high alert medications intravena dan bersifat kontinu harus
diberikan melalui pompa infus IV. Pengecualian dapat diberikan pada pasien di
Ruang Rawat Intensif Neonatus (Neonates Intensive Care Unit — NICU), atau pada
pasien risiko tinggi mengalami kelebihan cairan (volume over-load) .4

3. Setiap selang infus harus diberi label dengan nama obat yang diberikan di ujung distal
selang dan pada pintu masuk pompa (untuk mempermudah verifikasi dan
meminimalkan kesalahan)
4. Obat-obatan jenis baru dan informasi keselamatan tambahan lainnya akan ditinjau
ulang dalam audit dan revisi high alert medications oleh Panitia Farmasi dan Terapi.5

5. Vial yang mengandung konsentrat elektrolit (misalnya KC1) tidak boleh disimpan
dilingkup sebagai stok obat tetap ruangan, kecuali ruang perawatan intensif.2

6. Obat-obatan yang digunakan dalam emergensi medis (misalnya: kondisi mengancam


nyawa yang bersifat gawat darurat) tidak diwajibkan untuk mengikuti Pedoman dan
Prosedur Penggunaan high alert medications. Pada situasi emergensi, di mana
pelabelan dan prosedur pengecekan ganda dapat menghambat/menunda

penatalaksanaan dan berdampak negatif terhadap pasien, perawat atau dokter :


pertama-tama harus menentukan dan memastikan bahwa kondisi klinis pasien benar-
benar bersifat emergensi dan perlu ditatalaksana segera sedemikian rupa sehingga
pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas yang memberikan obat harus menyebutkan
dengan jelas semua terapi obat yang diberikan sebelum memberikannya kepada
pasien.1

7. Agen Blok Neuromuskular: ‘Pasien harus terpasang support ventilasi’


7
BAB IV
TATA LAKSANA

Lakukan prosedur dengan aman dan hati-hati selama memberikan instruksi, mempersiapkan,
memberikan obat, dan menyimpan high alert medications. 3

A. Peresepan I Instruksi Terapi

1. Resep harus tulisan asli dokter dengan penulisan yang jelas, lengkap dan benar
sesuai panduan peresepan PKU Muhammadiyah Gombong

2. Jangan berikan instruksi hanya secara verbal mengenai high alert


medications.

3. Instruksi di rekam medis harus mencakup minimal: (kecuali kemoterapi


sesuai kebijakan
a. Nama pasien dan no rekam medis
b. Tanggal dan waktu instruksi dibuat
c. Nama obat, dosis, jalur pemberian, dan tanggal pemberian setiap obat
d. Kecepatan dan atau durasi pemberian obat6

B. Identifikasi
Obat — obat yang masuk dalam kategori high alert medications dapat dikenali dan
label yang ditempel di fisik obat (Contoh label pada lampiran 5).

C. Lokasi
High alert medications terdapat di gudang logistik farmasi rawat inap, instalasi gawat
darurat, kamar operasi, unit perawatan paska anestesi.

D. Penyimpanan.

a. Jika terdapat High alert medications di instalasi gawat darurat, kamar operasi,
unit perawatan paska anestesi, farmasi rawat inap sebagai stok ruangan maka
harus disimpan di dalam troli atau cabinet yang memiliki kunci.

b. Tempat penyimpanan High alert medications harus diberikan label berwarna


merah dengan tulisan : Hati-hati, obat waspada tinggi
c. High alert medication yang termasuk nama obat rupa ucap mirip (NORUM)
maka penyimpanannya harus dipisah / tidak berdekatan.

E. Pemberian Obat

1. Pengecekan ganda

 Lakukan pengecekan dalam perhitungan dosis sebanyak 2 kali oleh 2


orang yang berbeda

 Lakukan pengecekan pengaturan pompa kemoterapi sebelum


memberikan obat.

 Hanya perawat yang memiliki kompetensi dalam pemberian


kemoterapi
yang boleh memberikan obat.

2. Paediatrik & Neonatus

a) High alert medications pada neonatus dan pediatrik serupa dengan


obato batan pada dewasa, ditambah dengan penggunaan Chloral
hydrate (semua jalur pemberian)
Pemberian chloral hydrate untuk sedasi:

 Kesalahan yang sering terjadi:

 Dosis tertukar karena terdapat 2 sediaan: 250 mg/5ml


dan 500 mg/5m1.

 Instruksi sering dalam bentuk satuan volume (ml), dan


bukan dalam dosis mg.

 Pasien agitasi sering mendapat dosis multipel sebelum


dosis yang pertama mencapai efek puncaknya sehingga
mengakibatkan terjadinya overdosis.

 Tidak boleh untuk penggunaan di rumah


 Perawat dan dokter memonitor semua anak yang diberikan
chloral hydrate untuk sedasi pre-operatif sebelum dan setelah
prosedur dilakukan. buatlah rencana resusitasi dan pastikan
tersedianya peralatan resusitasi.

b) Pemberian High Alert Medication Alert Lain (Terlampir)

9
BAB V
DOKUMENTASI & PELABELAN

A. Dokumentasi

1. Pengecekan ganda

 Dicatat pada catatan pemberian obat pasien

 Dokumentasi tambahan meliputi inisial pengecek kedua:

 Menulis inisial di lembar catatan pemberian obat di kolom dan


baris yang sesuai dengan tanggal dan jam pengecekan (
menulis inisial petugas yang melakukan injeksi)

 Jika petugas pengecek kedua berbeda dengan petugas injeksi


HAM maka ditulis : (inisial pengecek kedua) / (inisial petugas
injeksi), contoh : AR/IN

B. Pelabelan

No Kategori Bentuk & Yang diberi Label Petugas


isi label
1 Pompa Infus Terlampir Selang infus bagian Perawat
distal & Spiut yang
memberikan
HAM
2 LASA Terlampir Obat oral pasien rawat Petugas
inapditempel di etiket pelayanan
Obat injeksi di leher Farmasi
ampul atau di vial
Kotak Penyimpanan
3 High Alert
NaCl 3% Terlampir Botol Infus NaCl 3% Logistik
Elektrolit konsentrat Terlampir Obat Elektrolit Logistik
(KCL,D40,MgSO4 Konsentrat
40%,Meylon)
Ruang Penyimpaan Terlampir Wadah/Kotak Petugas
Penyimpaan obat Farmasi
BAB VI
PENUTUP

Panduan high alert medications (obat-obatan dengan kewaspadaan tinggi


melibatkan peran banyak profesi kesehatan yaitu dokter, perawat dan farmasis.
Diharapkandengan adanya panduan mi dapat meningkatkan pemahaman mengenai
high alert medications yang secara iangsung berdampak pada peningkatan
keselamatan pasien (patient safely).
Panduan high alert medications mi dapat direvisi secara berkala seiring
perkembangan obat-obat baru yang mungkin memerlukan prosedur tertentu untuk
meningkatkan keselarnatan pasien (patient safety). Demikian panduan ini dibuat agar
dapat diaplikasikan dalam pelayanan pasien.

Ditetapkan di Gombong
Tanggal
Tepat tanggal.

Direktur,
RS Pku Muhammadiyah Gombong
Surat keputusan Direktur tentang :

PANDUAN HIGH ALERT MEDICATION


(OBAT-OBATAN DENGAN KEWASPADAAN TINGGI)
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Direktur Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Gombong setelah :

Menimbang : 1. Bahwa berdasarkan laporan peta nasional insiden keselamatan pasien


(Konggres PERSI September 2007), kesalahan dalam pemberian obat
menduduki peringkat pertama (24.8%) dan 10 besar insiden yang
dilaporkan. Jika disimak lebih lanjut, dalam proses penggunaan obat
yang meliputi prescribing, transcribing, dLspensing dan administering,
dispensing menduduki peringkat pertama

2. Bahwa sehubungan dengan poin (1), diperlukan panduan mengenai


kebijakan manajemen dan pemberian obat-obatan yang tergolong dalam
kategori high alert medications (obat-obatan dengan pengawasan) sebagai
acuan di RS.

3. Bahwa agar panduan high alert medication mernpunyai kekuatan hukum,


perlu ditetapkan rnelalui Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Muhammadiyah Lamongan

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;


2. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang RI Nornor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
4. PerMenKes no 290/MenKes/Per/TII/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran;
5. PerMenKes no 280/MenKes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis
6. Permenkes RI No 1691/Menkes/PERJVII1/201 1 tentang
Keselamatan Pasien
7. Buku Standar Akreditasi Rumah Sakit, yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Bina Upaya Keseahtan Kementerian Kesehatan
RI dengan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), tahun 2011

Memperhatikan : Memo Intern Ka Unit Farmasi Klinis Nomor : 2/MLRSML-FK-


IF!VI/2013 perihal Pengajuan Panduan High Alert Medication di RSML,
tertanggal 14 Juli 2013
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : PANDIJAN HIGH ALERT MEDICATION (OBAT-OBATAN


DENGAN KEWASPADAAN TINGGI) RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH GOMBONG

Pertama : Memerintahkan kepada semua unsur dan bagian terkait di RS


Muhammadiyah Lamongan untuk melaksanakan panduan high alert
medication sebagairnana terlampir kepada pasien, baik di instalasi
rawat jalan maupun rawat map.

Kedua : Mengamanatkan kepada instalasi farmasi untuk inelakukan

pemantauan, monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan panduan ini .

Ketiga : Keputusan ini berlaku tahun sejak tanggal ditetapkannya,

Keempat : Apabila dikemudian han terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan

ini , maka akan diadakan perbaikan dan perubahan seperlunya.

Ditetapkan di : Gombong
DAFTAR PUSTAKA

1. Wisconsin Patient Safety Institute. Model high-alert medications policy & procedures.
Wisconsin: WPSI; 2004.

2. Institute for Safe Medication Practices (ISMP). ISMP’s list of high-alert medications.
ISMP; 2012.

3. The University of Kansas Hospital. High alert medication double-check.


Dalam:

4. Medication management. Corporate Policy Manual. Volume 2. Kansas;


2010.

5. John Dempsey Hospital-Department of Pharmacy. High alert medications. Dalam:

6. Pharmacy practice manual. Connecticut: University of Connecticut Health Center;


2008.

7. Cohen M, Kilo C. High-alert medications: safeguarding against errors.


Dalam: Cohen M, peny. Medication errors. USA: American Hospital
Association, Health Research & Educational Trust, Institute for Safe
Medication Practices; 2002.

8. Regional Pharmacy Nursing Committee. Regional high-alert medication safety


practices. Regional Pharmacy and Terapeutic Committee; 2010.

9. Koczmara C. High alert medications: no room for errors. Kanada:


ISMP; 2003.

10. Graham 5, Clopp MP, Kostek NE, Crawford B. Implementation of a high-alert


medication program. The Permanente Journal. 2008;12:15- 22

11. Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations (JCAHO). High-

alert medications and patient safety. mt j Qual Health Care. 2001;13:339-40.


12. Cabral K, Wendler L. High alert medications, polypharmacy & avoidable
hospitalizations: Practice Improvement Series Meeting
(PRISM). 2011.
LAMPIRAN 1

Daftar Nama Obat Paten High Alert

NO KATEGORI NAMA OBAT

1 Elektrolit Konsentrat IV Otsu Salin 3%

2 Agonis Adrenergik Vascon

Udopa

Inotrop

3 Inotrop IV Fargoxin

4 Agen Anestesi (umum,Inhalasi Proanes

Dan IV) KTM

5. Antiaritmia IV Tiaryt

6 Antitrombotik Inviclot, Arixtra

7 Agen Kemoterapi (parenteral Texorate


dan oral

8 Obat hipoglikemik (oral) dan Metrix, Glikos

Insulin (SC dan IV) Sansulin, Novorapid flexpen, Humalog


kwik pen, Levemir, Lantus

9 Agen sedasi moderat/sedang Anesfar, Miloz

Valisanbe

10 Agen sedasi moderat/sedang Choral hydrate


Untuk anak KTM

Anesfar, Miloz

11 Obat –Obat epidural atau Bucain, Bunascan


Intratekal

12 Opoid/Narkose Oral : MST Continous

13 Preparat nutrisi parenteral Aminofluid

14 Obat yang bekerja pada uterus Pitogin

16 Agen blok Neuromuskular Farelax

17 Lain –Lain Texorate

Meylon
LAMPIRAN 2. DAFTAR OBAT LASA
DAFTAR OBAT LOOK ALIKE

LOOK A LIKE
NO NAMA OBAT LOOK A LIKE DENGAN DENGAN
1 D5 ¼ WB D5 ½ WB
2 ACRAN VALISANBE
3 ACYCLOVIR 200 ACYCLOVIR 400
4 AMINOPHILIN CALCII GLUCONAS
5 AMLODIPIN 5 AMLODIPIN 10
6 AMOXAN AMOXAN FORTE
7 ANFIX BETARHIN
8 ANFIX 100 ANFIX 200
9 APOLAR APOLAR N
10 ASAM TRANEXAMAT 500 CITICHOLIN 500
11 BETALANS LQ 500
12 BETRIX FOBET PEPZOL
13 BIOTHICOL CEFAT 500
14 BIOTHICOL BIOTHICOL FORTE
15 CAPTOPRIL 12,5 CAPTOPRIL 25
16 CARDISAN 5 CARDISAN 10
17 CEFOTAXIM CEFTRIAXON
18 CENDO POLYDEX CENDO DEXATON
19 CLINDAMICYN 150 CLINDAMICYN 300
20 CLOBESAN MEFUROSAN TOPCORT
21 CRIPSA VOSEDON
22 CURCUMA CTM
23 D5 SANBE TRIDEX 27 A
24 ELPICEF SHAROX
25 EPEXOL EPISAN
26 ESTAZOR TISACEF
27 FALPRO FARMAVON
28 FARMAVON FARBION
29 FARTOLIN RENASISTIN
30 FENDEX FARSIX
31 FIXACEF 200 IRETENSA 300
32 FLUTAMOL BIO ATP
33 FUTROLIT ENERTON
34 GASTRUL PLADOGREL
35 GRATIZIN VERTIGOSAN
36 HARNAL D HARNAL OCAS ROSUFER
37 INOTROP TENSILO
38 IRBESARTAN 150 IRBESARTAN 300
39 KETOPROFEN 50 KETOPROFEN 100
40 LEVOFLOXACIN CIPROFLOXACIN
41 M20 D5 ¼ NS SANBE
42 MECOBALAMIN 250 MECOBALAMIN 500
43 MECOBALAMIN 250 GABAPENTIN
44 MELOXICAM 7,5 MELOXICAM 15
45 METRONIDAZOLE 250 METRONIDAZOLE 500
46 MONELL RANIVEL
47 NA DIKLOFENAK 25 NA DIKLOFENAK 50
48 NALITIK VOMETRON
49 NEUROLIN ONETIC
50 NITROKAF HP PRO
51 OFLOXACIN 200 OFLOXACIN 400
52 ONETIC DEGRANI
53 OSFIT GLUCOSAMIN 500
54 PATRAL PEPZOL
55 PIRACETAM 400 PIRACETAM 800 PIRACETAM 1200
56 PLADOGREL FENDEX
57 PLASMINEX REVOLAN
58 PONDEX PSIDII
59 PRATOPIL VASCON
60 PRATOPIL 800 RENASISTIN
61 PREDNISON BICNAT
62 PREGTENOL RENAMID
63 PROPANOLOL 10 PROPANOLOL 40
64 RIFAMPICIN 300 RIFAMPICIN 450 RIFAMPICIN 600
65 RING AS D5 ½ NS SANBE
66 RL SANBE NACL SANBE
67 SAGESTAM PIBAKSIN
68 SHAROX PRAZOTEC FARLEV
69 SNMC UROGRAFIN
70 THEOBRON NON FLAMIN
71 TIARYT FARGOXIN
72 VENTOLIN FLIXOTIDE
73 VOSEDON SANPICILIN
DAFTAR OBAT SOUND ALIKE

SOUND ALIKE SOUND A LIKE


NO NAMA OBAT DENGAN DENGAN
1 ALINAMIN AMINOPHILIN
2 AMLODIPIN 5 AMLODIPIN 10
3 AMPICILIN AMOXICILIN
4 BECOM C BECOM Z
5 CAPTOPRIL 12,5 CAPTOPRIL 25
6 CLINDAMICYN 150 CLINDAMICYN 300
7 DARYAZINC INTERZINC
8 ENERCORE ENERPLUS
9 FARBIVENT FARBION
10 FARMADOL FARMADRAL
11 FORMUNO FORNEURO
12 IKAMICETIN KALMICETIN
13 IRBESARTAN 150 IRBESARTAN 300
14 KALOBA KALOSTE
15 KETOPROFEN 50 KETOPROFEN 100
16 LACTAMOR LACTAFAR
17 LEVOFLOXACIN CIPROFLOXACIN
18 MECOBALAMIN 250 MECOBALAMIN 500
19 MELOXICAM 7,5 MELOXICAM 15
METHYL METHYL
20 ERGOMETRIN PREDNISOLON
21 METRONIDAZOLE 250 METRONIDAZOLE 500
22 MYCONAZOLE KETOCONAZOLE
23 NA DIKLOFENAK 25 NA DIKLOFENAK 50
24 NUTRIFAR NUTRIFLAM
25 OFLOXACIN 200 OFLOXACIN 400
26 OMEPRAZOLE LANSOPAZOLE
27 PATRAL RENASISTIN
28 PEHACAIN LIDOCAIN
29 PIRACETAM 400 PIRACETAM 800 PIRACETAM 1200
30 PROPANOLOL 10 BISOPROLOL
31 PROPANOLOL 10 PROPANOLOL 40
32 RIFAMPICIN 300 RIFAMPICIN 450 RIFAMPICIN 600
33 SANADRYL DMP SANADRYL EXP
34 SOTATIC ONETIC

Anda mungkin juga menyukai