Berita Acara
Revisi Kurikulum
Pada Hari ini, Jum’at tanggal lima bulan Juli Dua Ribu Tiga belas berdasarkan rapat Kepala
Madrasah / Komite Madrasah yang dilaksanakan pada tanggal tersebut di atas dan dihadiri oleh
seluruh anggota / guru dan pegawai MI Sugihan 977i
Demikian berita acara pengembangan silabus ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaaimaana mestinya.
Kepala Madrasah
YUMNAN ABADI,S.Ag,M.S.I
Daftar Hadir
Keplala Madrasah
Susunan Aara :
1. Pembukaan
2. Sambutan
a. Ketua Yayasan
b. Kepala Sekolah
3. Bimbingan pengembangan Silabus
4. Pembahasan
5. Do’a penutup
1. Peencanaan.
- Mengumpulkan informaasi dan referensi
- Mengidentifikasi sumber belajar
2. Pelaksanaan
- Merumuskan kompetensi dan tujuan pembelajaran serta menentukan
materi,Standar yang memuat SK,KD,Materi,Indikator,Penilaian,
- Memasukkan strategi,metode dan tehnik pembelajaraansesuai dengan metode
pembelajaran.
- Menentukan alat evaluasi
- Menganalisis kesesuaian silabus dengan pengorganisasian pengalaman belajar,dan
waktu yang tersedia sesuai dengan kurikulum beserta perangkatnya.
3. Penilaian
Penilaian silabus harus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan.
4. Revisi
Draf silabus yang sudah dikembangkan perlu diuji kelayakannya melalui analisa
kwalitas
Silabus,penilaian ahli dan uji lapangan, berdsarkan hasil uji kelayakan,kemudian
dilakukan revisi.
Format Silabus mencakup : SK, KD, Materi Pokok, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian,
Alokasi Waktu, Sumber Belajar.
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU
Berita Acara
Mata Pelajaran
Rapat / musyawarah tersebut dihadiri oleh Kepala Sekolah Dewan Guru dan Komite
serta Pegawai MI Sugihan Trenggalek.
Dibuat di : Sugihan
Pada Tanggal :
Pimpinan rapat/musyawarah
1. STANDART ISI
TAHUN 2016
MADRASAH IBTIDAAIYAH
SUGIHAN KAMPAK
TRENGGALEK
1.STANDAR ISI
1. Bahasa Jawa
2. Bahasa Inggris
3. KeNUan / Aswaja
Kepala,
Misbakhul Munir,M.Pd.I
Mengetahui
Kecakapan hidup (life skills) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk
berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi
sehingga akhirnya mampu mengatasinya. Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup
adalah memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan
potensi peserta didik dalam menghadapi perannya di masa mendatang secara
menyeluruh. Tujuan khusus pendidikan kecakapan hidup adalah :
C. MenututUbaid bin Ibad: " Khat merupakan duta/utusan dari tangan, sedang pena
adalah dutanya"
Jenis-jenis Khat
Dalam perkembangannya muncul banyak jenis khat kaligrafi, tidak semua khath
tersebut bertahan hingga saat ini. Terdapat 8 (delapan) jenis khat kaligrafi yang populer
yang dikenal oleh para pecinta seni kaligrafi di Indonesia, yaitu;
1. Gaya Naskhi - Kaligrafi gaya Naskhi paling sering dipakai orang-orang islam,
baik untuk menulis naskah keagamaan maupun tulisan sehari-hari. Gaya Naskhi
termasuk gaya penulisan kaligrafi tertua. Sejak kaidah penulisannya dirumuskan
secara sistematis oleh Ibnu Muqlah pada abad ke-10, gaya kaligrafi ini sangat
populer digunakan untuk menulis mushaf Alquran sampai sekarang. Karakter
hurufnya sederhana, nyaris tanpa hiasan tambahan, sehingga mudah ditulis dan
dibaca. [Didin Sirojuddin (2006)].
2. Gaya Tsuluts - Kaligrafi ini merupakan seorang menteri bahasa arabnya (wazir)
di masa Kekhalifahan Abbasiyah. Tulisan kaligrafi gaya Tsuluts sangat
ornamental, dengan banyak hiasan tambahan dan mudah dibentuk dalam
komposisi tertentu untuk memenuhi ruang tulisan yang tersedia. Karya kaligrafi
yang menggunakan gaya Tsuluts bisa ditulis dalam bentuk kurva, dengan kepala
meruncing dan terkadang ditulis dengan gaya sambung dan interseksi yang kuat.
Karena keindahan dan keluwesannya ini, gaya Tsuluts banyak digunakan sebagai
ornamen arsitektur masjid, sampul buku, dan dekorasi interior, dan lain
sebagainya.
3. Kaligrafi gaya Farisi - Seperti tampak dari namanya, kaligrafi gaya Farisi
dikembangkan oleh orang Persia dan menjadi huruf resmi bangsa ini sejak masa
Dinasti Safawi sampai sekarang. Kaligrafi Farisi sangat mengutamakan unsur
garis, ditulis tanpa harakat, dan kepiawaian penulisnya ditentukan oleh
kelincahannya mempermainkan tebal-tipis huruf dalam 'takaran' yang tepat.
Gaya ini banyak digunakan sebagai dekorasi eksterior masjid di Iran, yang
biasanya dipadu dengan warna-warni Arabes.
4. Gaya Riq’ah - Kaligrafi ini merupakan hasil pengembangan kaligrafi gaya Naskhi
dan Tsuluts. Sebagaimana hal-nya dengan tulisan gaya Naskhi yang dipakai
dalam tulisan sehari-hari. Riq’ah dikembangkan oleh kaligrafer Daulah
Utsmaniyah, lazim pula digunakan untuk tulisan tangan biasa atau untuk
kepentingan praktis lainnya. Karakter hurufnya sangat sederhana, tanpa harakat,
sehingga memungkinkan untuk ditulis cepat.
5. Ijazah (Raihani) - Tulisan kaligrafi gaya Ijazah (Raihani) merupakan perpaduan
antara gaya Tsuluts dan Naskhi, yang dikembangkan oleh para pakar kaligrafer
Daulah Usmani. Gaya ini lazim digunakan untuk penulisan ijazah dari seorang
guru kaligrafi kepada muridnya. Karakter hurufnya seperti Tsuluts, tetapi
lebih sederhana, sedikit hiasan tambahan, dan tidak lazim ditulis secara
bertumpuk (murakkab).
6. Gaya kaligrafi Diwani - Kaligrafi ini dikembangkan oleh kaligrafer Ibrahim
Munif. Kemudian, disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah dan kaligrafer Daulah
Usmani di Turki akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16.Gaya ini digunakan untuk
menulis kepala surat resmi kerajaan. Karakter gaya ini bulat dan tidak
berharakat. Keindahan tulisannya bergantung pada permainan garisnya yang
kadang-kadang pada huruf tertentu neninggi atau menurun, jauh melebihi
patokan garis horizontalnya. Model kaligrafi Diwani banyak digunakan untuk
ornamen arsitektur dan sampul buku.
7. Gaya Diwani Jali - Kaligrafi ini merupakan pengembangan gaya Diwani. Gaya
penulisan kaligrafi ini diperkenalkan oleh Hafiz Usman, seorang kaligrafer
terkemuka Daulah Usmani di Turki. Anatomi huruf Diwani Jali pada dasarnya
mirip Diwani, namun jauh lebih ornamental, padat, dan terkadang bertumpuk-
tumpuk. Berbeda dengan Diwani yang tidak berharakat, Diwani Jali sebaliknya
sangat melimpah. Harakat yang melimpah ini lebih ditujukan untuk keperluan
dekoratif dan tidak seluruhnya berfungsi sebagai tanda baca. Karenanya, gaya ini
sulit dibaca secara selintas. Biasanya, model ini digunakan untuk aplikasi yang
tidak fungsional, seperti dekorasi interior masjid atau benda hias.
8. Gaya Kufi - Kaligrafi gaya kufi, penulisannya banyak digunakan untuk
penyalinan Alquran periode awal. Karena itu, gaya Kufi ini adalah model
penulisan paling tua di antara semua gaya kaligrafi. Gaya ini pertama kali
berkembang di Kota Kufah, Irak, yang merupakan salah satu kota terpenting
dalam sejarah peradaban Islam sejak abad ke-7 M.
ashwagi.com
Jenis jenis Kaligrafi Islam dibedakan berdasarkan bentuk huruf dan fungsi tulisan tersebut.
Tulisan untuk dokumen dokumen resmi misalnya, menggunakan jenis jenis kaligrafi tertentu
yang berbeda dengan tulisan tulisan kaligrafi untuk hiasan dan sampul sampul buku. Para tokoh
kaligrafi, sejak abad ke-3 H / 9 M telah mengembangkan beragam jenis tulisan dan memberikan
nama nama tertentu untuk membedakannya dengan yang lain.
Maka banyaklah sebutan sebutan untuk jenis jenis kaligrafi. Sebutan sebutan itu cukup
membingungkan karena satu jenis tulisan kaligrafi disebut dengan nama nama yang bermacam
macam.
Ibnu Nadim menyebutkan ada 40 jenis kaligrafi dengan sebutan sendiri sendiri. Sementara
Muhammad Bin Sulaiman al-Rawandi menyebutnya ada 70. Yang lain menyebutkan ada 150
jenis kaligrafi. Bahkan ada yang menyebutkan 120 jenis untuk kaligrafi model kufi saja.
Sebagai misal, nama nama jenis kaligrafi saat itu antara lain : jalil, tsulus, tsulutsain, tsulus
tsaqil, gubar, tumar, lu'lu'iy, musalsal, mudabbaj, masyaq, tajawid, muhaqqaq, munamnam,
musahham, mabsuth dan seterusnya.
Dari penjelasan diatas, apa yang mereka sebut sebagai jenis jenis kaligrafi itu, sebenarnya bukan
jenis jenis yang betul betul memiliki karakteristik sendiri. Banyak bentuk yang mirip satu sama
lain, sehingga bisa dimasukkan dalam satu kategori saja. Maka pada perkembangan selanjutnya,
secara alami, ada nama nama jenis kaligrafi yang unggul dan digunakan sampai sekarang, ada
juga yang pelan pelan dilupakan orang.
Jenis jenis kaligrafi tersebut pada akhirnya menjadi paten dan memiliki kaidah kaidah masing
masing. Jenis jenis kaligrafi tersebut yang masih dikenal pada masa kini antara lain :
1. Kufi
Adalah jenis tulisan kaligrafi tertua yang dikenal dalam Islam. Dengan tulisan Kufi ini Al-Qurán
pertama kali ditulis (dengan kufi sederhana yang disebut kufi masohif). Ciri utamanya adalah
torehannya kaku bersudut, karena mulanya memang ditorehkan dengan pisau diatas tulang, batu
batu, atau pelepah kurma.
Nama Kufi diambil dari nama kota Kufah di Irak, kota yang dibangun oleh Khalifah Umar bin
Al-Khattab. Kaligrafi Kufi kemudian berkembang menjadi sangat indah pada masa Daulah
Abbasiyah, dengan memasukkan unsur unsur hiasan dan ornamen khas kedalamnya.
Kufi asli memiliki ciri ciri tidak bertitik, dan tidak bersyakal serta dibiarkan asli tanpa hiasan.
Sedangkan Kufi yang sudah berkembang, banyak mengambil bentuk bentuk yang lebih beragam,
dan banyak digunakan dalam karya karya arsitektur, untuk menghiasi masjid, makam, dan istana
raja raja.
2. Naskhi
Jenis Tulisan ini muncul pada akhir abad ke 5 Hijriyah. Ini adalah jenis kaligrafi modifikasi dari
tulisan Kufi dengan bentuk yang lebih lentur. Ia muncul mengiringi maraknya penulisan buku
dan Al-Quran. Karena itu ia disebut "naskh" yang berarti naskah. Karena secara luas digunakan
untuk "naskh al-Quran". Pada awal kemunculannya, jenis kaligrafi ini disebut "badi' " . Kaidah
kaidah kaligrafi ini di sempurnakan oleh al- Wazir Ibnu Muqlah.
Kaligrafi Naskhi ini memiliki karakteristik lembut, dan jelas dibaca. Apalagi bila kemudian
diberi syakal dan titik. Naskhi tidak digunakan dalam bentuk "tarkib" (bertumpuk tumpuk seperti
halnya Tsuluts), melainkan datar mengikuti garis. Pada masa belakangan, gaya naskhi menjadi
tulisan baku untuk buku buku dan karya karya ilmiyah (termasuk untuk penulisan menggunakan
mesin cetak dan komputer).
Kaligrafi jenis Naskhi ini biasanya diajarkan pertama kali sebelum mempelajari yang lain. Perlu
latihan tekun dan banyak pengulangan untuk benar benar menguasainya.
Naskhi berisi ucapan ucapan Ali r.a ketika menceritakan sifat sifat Nabi SAW
Untuk contoh contoh kaligrafi Naskhi lebih banyak, silahkan baca : 25 Contoh Terbaik
Kaligrafi Naskhi
3. Farisi / Nastaliq
Disebut FARISI karena ia muncul dan populer dinegeri negeri Persia (Farsi). Disebut TA'LIQ,
karena cara penulisannya seperti gaya penulisan catatan kaki yang lazimnya miring kebawah dari
kanan kekiri. Disebut NASTALIQ karena fungsinya mirip dengan Naskhi yaitu sebagai tulisan
standar bagi buku buku pengetahuan (sampai hari ini buku buku pengetahuan berbahasa Persia
dan website website mereka masih menggunakan Farisi disamping Sikasteh). Jadi Nasta'liq
adalah gabungan dari kata Naskh dan Ta'liq.
Untuk menguasai tulisan ini pun sangat sulit dan perlu latihan yang banyak. Kadang kadang
diperlukan dua mata pena untuk menuliskannya karena satu huruf memiliki ketebalan yang
berbeda. Para Ustadz kaligrafi berkata :
"Siapa yang belum menguasai kaligrafi Farisi dan Tsulutsy, maka ia belum disebut khattat".
Berikut ini contoh Farisi :
Kaligrafi Farisi berbunyi
kullu ilmin laisa fil qirthasi dhoo' -- kullu syarrin jaawazal isnaini syaa'
"semua ilmu, yang tidak ditulis dikertas akan hilang -- Semua kejahatan yang terulang dua kali akan tersiar "
Untuk contoh contoh lebih banyak silahkan baca : 25 Contoh Kaligrafi Farisi Terbaik
4. Tsulus
Ini adalah jenis kaligrafi yang paling gagah, mewah dan elegan. Sebagaimana dikatakan, tsuluts
menjadi syarat bagi seseorang untuk digelari "khattaat", karena memang sangat sulit
mempelajarinya. Kaligrafi tsuluts dibagi 2 :
Tsuluts 'aady atau tsuluts biasa. Ditulis menggunakan pena berukuran minimal 4 mm,
ditulis dengan gaya biasa, jarang dibuat menjadi bentuk bentuk yang rumit.
Tsuluts jaliy ditulis dengan pena berukuran dua kali lipat tsuluts biasa, dan sering
dikreasikan dalam bentuk bentuk yang rumit. Misalnya bentuk murokkab (bersusun
susun), model ma'kus atau mutanadzir (berpantulan), dan bentuk bentuk binatang.
Tsuluts biasa dan tsuluts jaly, tidak memiliki banyak perbedaan. Hanya ukuran pena saja yang
membedakan keduanya. Karena itu tsuluts jali masih dianggap bagian dari tsuluts.
Tsuluts áady karya Usman Ozcay berisi maqolah tentang mencintai Allah
5. Diwany
Jenis Kaligrafi ini sempat menjadi tulisan yang dirahasiakan oleh Daulah Usmaniyah karena
keindahannya. Selanjutnya, setelah Sultan Muhammad Al Fatih berhasil menaklukkan
Konstantinopel tahun 857 H, penggunaan Diwany mulai dipublikasikan meski terbatas pada
penulisan diwan diwan resmi (pembukuan dokumen) Kerajaan Usmaniyah. Dan dari situlah jenis
kaligrafi ini memperoleh namanya.
Sering disebutkan, bahwa yang pertama kali meletakkan kaidah kaidah Diwany adalah Ibrahim
Munif At Turki. Selanjutnya Diwany memiliki tiga aliran gaya yaitu : gaya Turki, gaya Mesir,
dan gaya Baghdad. Keindahan Diwany terletak pada keluwesannya dan banyak menggunakan
huruf huruf memutar.
Diwany karya Taj Sirr Sayyid Ahmad.
Isinya hadis nabi : ayyuhan-naas inna lakum maálima fantahuu ilaa málimikum...dst
Diwany memiliki kreasi selanjutnya yang disebut diwany jaliy. Sebagian besar bentuk hurufnya
mirip dengan diwany biasa, hanya saja hiasannya lebih "ramai". Juga dibedakan dengan adanya
mahkota mahkota di kepala kepala hurufnya. Penulisannya juga menggunakan pena berukuran
lebih besar dan biasanya menggunakan 2 mata pena : pena besar untuk tulisan dan pena kecil
untuk hiasan.
Diwani Jaly meskipun mengambil nama "diwani", ia harus dianggap sebagai jenis kaligrafi
tersendiri karena bentuknya berbeda dengan diwani biasa. Hanya saja kebanyakan kaligrafer dan
para peneliti, tidak menjadikan diwani jali sebagai jenis tersendiri karena dikembangkan oleh
orang yang sama yang mengembangkan diwani biasa, antara lain Gazlan Bik. Berikut
contoh dan diwani jaliy :
Diwani Jali indah sekali karya Jalal Amin Solih berisi kutipan hadis :
"kalimatani khofifatani alal-lisan tsaqilatani fil mizan...dst".
6. Riq'ah
Riq'ah atau ruq'ah adalah tulisan yang sangat indah, tetapi sangat sederhana dan mudah
dipelajari. Rata rata khattaat menguasai tulisan gaya ini. Hanya saja, karena watak tulisannya
yang bisa ditorehkan dengan cepat, kaligrafi ini jarang benar benar diberikan roh sebagai sebuah
karya seni.
Yang pertama meletakkan kaidah kaidahnya adalah Musytasyar Mumtaz Bik seorang pengajar
kaligrafi Sultan Abdul Majid Khan seorang raja Dinasty Usmani pada tahun 1280 H. Kemudian
kaidah kaidahnya disempurnakan oleh Muhammad Izzat At-Turky. Ciri khas riq'ah adalah tidak
menggunakan harokat dan hiasan. Berikut ini contohnya :
--oo0oo--
Enam Ragam tulisan ini adalah jenis jenis Kaligrafi Islam yang merupakan yang paling populer
sehingga disebut kaligrafi utama atau pilar utama kaligrafi. Pembagian kaligrafi menjadi 6 ini
adalah yang dipegangi oleh banyak orang. Sebenarnya ada juga yang menambahkan 'kaligrafi
ijazah' sebagai jenis ke 7, ada juga yang mengeluarkan "kaligrafi Farisi" dari jenis kaligrafi
utama karena dianggap bukan asli Arab.
Selanjutnya, adalah jenis jenis kaligrafi lain yang kurang dipopulerkan. Jenis jenis ini belum
terlalu banyak di eksplorasi keindahannya dan masih memiliki sedikit peminat. Kaligrafi ini kita
sebut kaligrafi "cabang" . Antara lain :
Tujuan dari dibuatnya kaligrafi adalah untuk mempermudah dalam pembacaan tulisan arab.
Kemudian dalam masa pengembangannya, tulisan arab kini dijadikan sebuah tulisan yang yang
indah. Namun yang perlu ditekankan adalah khat merupakan sebuah seni dari model-model
tulisan arab dan bukan dari bagian agama. Yang paling penting dalam pembuatan kaligrafi
adalah tidak mengubah kaidah dan arti dari kalimat arab tersebut.
Dengan hal di atas menjadikan khat merupakan seni yang cukup luas dalam pengembangan
kreatifitas dan keindahan bentuk tulisan dan yang penting tidak merubah kaidah tulisan arab
beserta artinya. Jadi jika ingin menulis atau membuat kaligrafi yang diambil dari ayat Al-Qur’an
atau Hadits Nabi, maka perlu diperhatikan kembali arti dari tiap kalimat sehingga tidak
menghilangkan atau menambahkan huruf yang telah ada.
Jenis-jenis kaligrafi dibedakan dengan dasar bentuj huruf beserta fungsi tulisan tersebut. Untuk
tulisan yang berisikan dokumen-dokumen resmi misalnya, pastinya menggunakan jenis kaligrafi
yang berbeda-beda antara hiasan sampul dengan isi dari dokumen tersebut. Dalam pembuatan
kaligrafi, tentu saja ada dasar dalam pembuatannya tidak asal menggaris tulisan arab, tetapi harus
ada kaidah-kaidah di tiap pembuatannya. Ini dia macam-macam khat yang menjadi patokan
pembuatan kaligrafi:
Khat Naskhi
giorgio-izas.blogspot.com
Ini merupakan khat yang paling biasa dipakai dalam penulisan bahasa arab, baik penulisan dalam
buku atau dijadikan kaligrafi. Dengan bentuk yang mudah dibaca dan dibuat, khat ini merupakan
khat yang paling sering dipakai. Khat ini pun juga merupakan khat yang paling banyak dikenal
oleh masyarakat biasa khususnya di Indonesia, dalam Al-Qur’an di Indonesia kebanyakan
menggunakan khat naskhi karena mudah dibaca dan umum di kalangan masyarakat.
Khat Kuufi
emsholy.blogspot.com
Khat ini memiliki bentuk yang cenderung tegak lurus dan cukup mudah dalam pembuatannya.
Khat ini biasa digunakan sebagai penghias dinding-dinding bangunan seperti rumah ataupun
masjid, karena bentuknya yang tegak lurus membuat khat ini cocok sebagai gambar di dinding-
dinding bangunan.
Khat Riq’ah
ahnafkhat-zuhud.blogspot.com
Khat ini tidak jauh berbeda dengan khat naskhi, khat ini juga merupakan khat yang biasa dipakai
oleh para guru atau ulama dalam penulisan mereka dengan alasan lebih cepat dan mudah dalam
penulisannya dibanding khat naskhi. Bedanya hanya bentuknya lebih kecil dan cara menulisnya
pun agak sedikit miring ke bawah. Khat Riq’ah juga agak berbeda dengan khat naskhi, yaitu
penulisan hurufnya kebanyakan di atas garis tulis. Sebenarnya cukup mudah dalam penulisannya
tetapi agak susah dibaca jika masih awam dalam melihat atau menggunakan khat ini.
Khat Diwani
fath-multimedia.blogspot.com
Khat ini jarang dipakai untuk penulisan biasa karena cukup susah dibaca dan ditulis. Tetapi khat
ini termasuk yang paling difavoritkan para seniman karena karakteristik tulisannya yang unik.
Karakter tulisan yang condong bentuknya tegak lurus dan cara menulisnya sama seperti khat
Riq’ah yaitu di atas garis membuat khat ini agak susah dibaca karena kurang dikenal orang
masyarakat biasa.
Khat Diwani Jali
artikel-kaligrafi.blogspot.com
Ini merupakan perkembangan dari Khat diwani. Tidak jauh berbeda dengan khat diwani biasa
hanya saja lebih divariasikan.
Khat Tsulust
gogopixlibrary.com
Khat ini merupakan yang paling difavoritkan para seniman kaligrafi. Bentuknya yang hampir
mirip dengan khat naskhir hanya berbeda di cara penulisannya, yaitu khat Tsulust condong
dibuat panjang tulisannya tetapi tetap mudah untuk dijadikan kaligrafi dan mudah dibaca,
membuat khat ini menjadi favorit.
Khat Farisi
fath-multimedia.blogspot.com
Khat ini diperlukan keterampilan yang tinggi, karena banyak garis melengkung yang panjang.
Tetapi khat ini jarang dipakai karena agak sulit dalam membacanya.
Sebelum menulis kaligrafi, tentu saja memerlukan persiapan yang matang dan peralatan yang
lengkap mulai dari alat tulisnya, kertas yang akan dipakai dan juga tintanya. Dibawah ini adalah
beberapa jenis pensil yang dapat memudahkan dalam penulisan kaligarfi:
Pensil Tunggal
duduul.com
Jika ingin menggunakan pensil ini untuk langsung praktek, maka gunakanlah pensil ini
merupakan pensil khusus yang hanya ada dalam penulisan kaligrafi. Ujung dari pensil tersebut
harus dipotong dengan sudut miring sektar 35-40 derajat. Pemotongannya dapat menggunakan
silet atau cuuter.
Pensil Carpenter
www.pencilrevolution.com
Pensil tukang kayu yang biasanya dijual di toko-toko bangunan terdekat. Karena ujung pensil ini
lebar dan berbentuk persegi panjang dan usahakan untuk memilih pensil yang H atau keras.
Sama dengan yang paling atas, agar memotong ujungnya dengan sudut kemiringan 30-45
derajat.
Pulpen Khusus Khat
seni-khat.blogspot.com
Di toko-toko buku besar biasanya menyediakan pulpen khusus untuk menulis khat. Pulpen dan
tintanya dijual terpisah, jadi jangan lupa untuk membeli tintanya. Biasanya pulpen khat ini sudah
standar penulisan khat pada umumnya, jika terasa kurang pas untuk menulis anda dapat
memotongnya kembali dengan cutter dengan hati-hati agar mata pena tidak rusak.
Nah bagi yang tertarik untuk belajar kaligrafi pastinya diperlukan cara yang tepat dan metode
yang pas agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Berikut beberapa metode agar menulis
kaligrafi menjadi bagus:
Buat Garis Sketsa dan Penempatan Huruf Secara Umum
hamidmtk.blogspot.com
Jika ingin mudah dalam membuat kaligrafi agar membuat garis bayang yang menjadi patokan
dalam penulisan kaligrafi. Awalnya mungkin hanya sebagai latihan, nantinya jika sudah terbiasa
maka garis-garis bayang tadi sudah tergambar dalam benak pikiran.
Agar mendapatkan hasil yang sempurna harus memposisikan tangan dengan alat tulis dalam
posisi yang benar-benar nyaman untuk menulis. Pada awalnya pasti bingung dan berganti-ganti
posisi menulis yang pada akhirnya akan menemukan cara menulis yang paling nyaman.
Membuat Contoh Sketsa Kaligrafi yang Akan Dibuat
www.behance.net
Agar mendapatkan hasil maksimal harus memiliki contoh setiap huruf-huruf yang akan ditulis,
hal ini akan meminimalisir kesalahan dalam penulisan. Jangan menulis terlalu lambat hal ini
akan mengakibatkan terlalu banyak tinta yang keluar dan membuat kertas menjadi becek.
Biarkan tinta mengering terlebih dahulu sebelum memegang tulisan yang sudah jadi. Usahakan
agar tumit dari tangan tidak menyentuh kertas karena dapat menyebabkan tulisan yang sudah
tertulis menjadi tercoreng.
Panjang dan lebar tulisan kaligrafi haruslah pada kaidahnya dan jangan sembarang nulis. Dengan
mengendalikan sudut alat tulis dengan metode tekanan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Mata pena yang berbeda akan sangat membantu dalam membuat ketebalan garis yang berbeda.
Dengan berlatih secara istiqomah maka akan menghasilkan sebuah karya yang bagus juga. Ini
merupakan cara belajar efektif agar cepat menguasai penulisan kaligrafi.
Jika masih dalam masa pelatihan tidak ada salahnya untuk menjiplak hasil karya orang lain.
Nantinya jika sudah dapat menguasai penulisan dengan baik, maka bersiaplah berkarya agar
hasil karyanya dapat dicontoh oleh orang lain.
Untuk meningkatkan hasil dari kaligrafi, gunakan kertas terbaik dan tebal agar dapat membuat
sebuah maha karya kaligrafi yang luar biasa.
Semoga info ini dapat bermanfaat bagi yang ingin membuat maha karya kaligrafi yang luar
biasa. Semoga Sukses.
MAKNA- MAKNA WARNA
Warna merah menunjukkan mereka siap untuk mengambil tindakan, atau mereka mungkin
bersemangat tentang apa yang mereka lakukan, melambangkan keberanian atau mungkin
melambangkan kemarahan dari seseorang
1. Warna oranye adalah warna kumunikasi sosial dan optimisme. Dari arti warna negatif
juga merupakan tanda pesimisme dan kedangkalan.
2. Warna kuning adalah warna pikiran dan intelek. Hal ini optimis dan ceria. Dapat juga
melambangkan kesuburan, kesejahteraan. Namun hal itu juga dapat menunjukkan
ketidaksabaran, kritik dan pengecut
3. Warna Hijau adalah warna keseimbangan dan pertumbuhan. Ini bisa berarti baik
kemandirian sebagai positif dan posesif sebagai negatif, antara makna lain.
4. Warna Biru adalah warna kepercayaan dan perdamaian. Hal ini dapat menunjukkan
loyalitas dan integritas serta konservatisme dan frigiditas.
5. Warna Indigo adalah warna intuisi. Dalam arti warna bisa berarti idealisme dan struktur
serta ritual dan adiktif.
6. Warna Ungu adalah warna imajinasi. Hal ini dapat menjadi kreatif dan individu atau
dewasa dan tidak praktis.
7. Warna turquoise adalah komunikasi dan kejernihan pikiran. Hal ini juga dapat menjadi
tidak praktis dan idealis
8. Warna pink memiliki arti kecantikan, cinta tanpa syarat dan kepedulian. Pink juga bisa
dewasa, konyol dan kekanak-kanakan.
9. Warna magenta adalah warna harmoni universal dan keseimbangan emosional. Warna
ini mendorong akal sehat dan pandangan yang seimbang terhadap kehidupan.
10. Warna coklat adalah, warna yang mewakili bumi. warna yang berhubungan dengan
keamanan atau ketertiban, perlindungan dan kekayaan materi.
11. Warna abu-abu adalah warna kompromi – yang tidak hitam atau putih, itu adalah
transisi antara dua non-warna. Melambangkan kesedihan
12. Warna silver memiliki energi feminin, hal itu berkaitan dengan bulan dan pasang surut
dan aliran pasang surut – itu adalah cairan, emosional, sensitif dan misterius.
13. Warna Emas adalah warna keberhasilan, prestasi dan kemenangan. Terkait dengan
kelimpahan dan kemakmuran, mewah dan kualitas, prestise dan kecanggihan, nilai dan
keanggunan, psikologi warna emas menyiratkan kemakmuran, kekayaan materi dan
pemborosan
14. Warna Putih adalah warna pada warna yang paling lengkap dan murni, dengan
kesempurnaan. Arti warna putih adalah kemurnian, kepolosan, keutuhan dan
penyelesaian.
15. Warna Hitam adalah warna, tersembunyi rahasia dan tidak diketahui, menciptakan
suasana misteri. tersembunyi dari dunia.
PELANGI
Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna
saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai
busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi
juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras.
Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya
matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang
berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya
matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan
warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum warna. Di dalam spektrum warna, garis merah
selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh
perbedaan panjang gelombang.
Pelangi tidak lain adalah busur spektrum warna besar berbentuk lingkaran yang terjadi karena
pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia
membias seperti ketika menembus prisma kaca dan keluar menjadi spektrum warna pelangi. Jadi
di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda-beda berderet dari satu sisi ke
sisi tetesan air lainnya.
Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air,
kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang
berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna pada pelangi ini tersusun dengan merah di
paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.
Pelangi terlihat sebagai busur dari permukaan bumi karena terbatasnya sudut pandang mata, jika
titik pandang di tempat yang tinggi misalnya dari pesawat terbang dapat terlihat sebagai
spektrum warna yang lengkap yaitu berbentuk lingkaran. Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan
bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi
si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang
tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis
lurus.
FUNGSI WARNA
1. Fungsi identitas, dimana orang mengenal sesuatu sesuai dari warnanya, seperti seragam,
bendera, logo perusahaan dll.
2. Fungsi isyarat, warna memberikan tanda-tanda atas sifat dan/atau kondisi, seperti merah
bisa memberikan isyarat marah atau bendera putih mengisyaratkan “menyerah”
3. Fungsi psikologis, warna juga memberikan kesan terhadap yang melihat, seperti
misalnya warna hijau rumput dapat memberikan kesan yang menyegarkan
4. Fungsi alamiah, warna adalah properti benda tertentu, seperti buah tomat jarang ada
yang hitam kan
MACAM-MACM KHATH
Posted on 03/10/2014 by basukiasyamir
Standar
Kaligrafi gaya Naskhi paling sering dipakai umat Islam, baik untuk menulis naskah keagamaan
maupun tulisan sehari-hari. Gaya Naskhi termasuk gaya penulisan kaligrafi tertua. Sejak kaidah
penulisannya dirumuskan secara sistematis oleh Ibnu Muqlah pada abad ke-10, gaya kaligrafi ini
sangat populer digunakan untuk menulis mushaf Alquran sampai sekarang. Karakter hurufnya
sederhana, nyaris tanpa hiasan tambahan, sehingga mudah ditulis dan dibaca. Dibawah ini
beberapa contoh khath Naskh
2. Khath Tsuluts
Seperti halnya gaya Kufi, kaligrafi gaya Tsuluts diperkenalkan oleh Ibnu Muqlah yang
merupakan seorang menteri (wazii) di masa Kekhalifahan Abbasiyah. Tulisan kaligrafi gaya
Tsuluts sangat ornamental, dengan banyak hiasan tambahan dan mudah dibentuk dalam
komposisi tertentu untuk memenuhi ruang tulisan yang tersedia. Karya kaligrafi yang
menggunakan gaya Tsuluts bisa ditulis dalam bentuk kurva, dengan kepala meruncing dan
terkadang ditulis dengan gaya sambung dan interseksi yang kuat. Karena keindahan dan
keluwesannya ini, gaya Tsuluts banyak digunakan sebagai ornamen arsitektur masjid, sampul
buku, dan dekorasi interior. di bawah ini beberapa contoh khath tsuluts.
3. Khath Farisi
Seperti tampak dari namanya, kaligrafi gaya Farisi dikembangkan oleh orang Persia dan menjadi
huruf resmi bangsa ini sejak masa Dinasti Safawi sampai sekarang. Kaligrafi Farisi sangat
mengutamakan unsur garis, ditulis tanpa harakat, dan kepiawaian penulisnya ditentukan oleh
kelincahannya mempermainkan tebal-tipis huruf dalam ‘takaran’ yang tepat. Gaya ini banyak
digunakan sebagai dekorasi eksterior masjid di Iran, yang biasanya dipadu dengan warna-warni
arabes, di bawah ini beberapa contoh khath farisi.
4. Khath Dewany
Gaya kaligrafi Diwani dikembangkan oleh kaligrafer Ibrahim Munif. Kemudian, disempurnakan
oleh Syaikh Hamdullah dan kaligrafer Daulah Usmani di Turki akhir abad ke-15 dan awal abad
ke-16. Gaya ini digunakan untuk menulis kepala surat resmi kerajaan. Karakter gaya ini bulat
dan tidak berharakat. Keindahan tulisannya bergantung pada permainan garisnya yang kadang-
kadang pada huruf tertentu neninggi atau menurun, jauh melebihi patokan garis horizontalnya.
Model kaligrafi Diwani banyak digunakan untuk ornamen arsitektur dan sampul buku, berikut
ini beberapa contoh khath dewany
5. Khath Dewany jaly
Kaligrafi gaya Diwani Jali merupakan pengembangan gaya Diwani. Gaya penulisan kaligrafi ini
diperkenalkan oleh Hafiz Usman, seorang kaligrafer terkemuka Daulah Usmani di Turki.
Anatomi huruf Diwani Jali pada dasarnya mirip Diwani, namun jauh lebih ornamental, padat,
dan terkadang bertumpuk-tumpuk. Berbeda dengan Diwani yang tidak berharakat, Diwani
Jali sebaliknya sangat melimpah. Harakat yang melimpah ini lebih ditujukan untuk keperluan
dekoratif dan tidak seluruhnya berfungsi sebagai tanda baca. Karenanya, gaya ini sulit dibaca
secara selintas. Biasanya, model ini digunakan untuk aplikasi yang tidak fungsional,
seperti dekorasi interior masjid atau benda hias, dibawah ini contoh-contoh khath dewany jaly
6. Khath Kufi
Gaya penulisan kaligrafi ini banyak digunakan untuk penyalinan Alquran periode awal. Karena
itu, gaya Kufi ini adalah model penulisan paling tua di antara semua gaya kaligrafi. Gaya ini
pertama kali berkembang di Kota Kufah, Irak, yang merupakan salah satu kota terpenting dalam
sejarah peradaban Islam sejak abad ke-7 M. Gaya penulisan kaligrafi yang diperkenalkan
oleh Bapak Kaligrafi Arab, Ibnu Muqlah, memiliki karakter huruf yang sangat kaku, patah-
patah, dan sangat formal. Gaya ini kemudian berkembang menjadi lebih ornamental dan sering
dipadu dengan ornamen floral, berikut ini beberapa contoh khath kufi
7. Khath Riq’ah
Kaligrafi gaya Riq’ah merupakan hasil pengembangan kaligrafi gaya Naskhi dan Tsuluts.
Sebagaimana halnya dengan tulisan gaya Naskhi yang dipakai dalam tulisan sehari-hari. Riq’ah
dikembangkan oleh kaligrafer Daulah Usmaniyah, lazim pula digunakan untuk tulisan tangan
biasa atau untuk kepentingan praktis lainnya. Karakter hurufnya sangat sederhana, tanpa harakat,
sehingga memungkinkan untuk ditulis cepat. dibawah ini adalah contoh khath riq’ah
8. Khath Raihani ( ijazah )
Tulisan kaligrafi gaya Ijazah (Raihani) merupakan perpaduan antara gaya Tsuluts dan Naskhi,
yang dikembangkan oleh para kaligrafer Daulah Usmani. Gaya ini lazim digunakan untuk
penulisan ijazah dari seorang guru kaligrafi kepada muridnya. Karakter hurufnya seperti Tsuluts,
tetapi lebih sederhana, sedikit hiasan tambahan, dan tidak lazim ditulis secara bertumpuk
(murakkab).
Seni baca Al Qur’an ialah bacaan Al Qur’an yang bertajwid diperindah oleh irama dan lagu.
Al Qur’an tidak lepas dari lagu. Di dalam melagukan Al Qur’an atau taghonni dalam membaca
Al Qur’an akan lebih indah bila diwarnai dengan macam-macam lagu. Untuk melagukan Al
Qur’an , para ahli qurro di Indonesia membagi lagu atas 7 ( tujuh ) macam bagian. Antara lain
sebagai berikut :
1. Bayati
2. Shoba
3. Hijaz
4. Nahawand
5. Rost
6. Jiharkah
7. Sikah
Dari 7 ( tujuh ) macam lagu di atas masih dibagi dalam beberapa cabang. Macam – macam lagu
dan cabangnya antara lain :
1. Bayati
a. Qoror
b. Nawa
c. Jawab
d. Jawabul jawab
e. Nuzul ( turun )
- shu’ud ( naik )
2. Shoba
a. Dasar
b. Ajami/Ala Ajam
Quflah Bustanjar/Qofiyah
3. Hijaz
a. Dasar
b. Kard
c. Kurd
d. Kard-Kurd
e. Variasi
4. Nahawand
a. Dasar
b. Jawab
c. Nakriz
d. Usysyaq
5. Rost
a. Dasar
b. Nawa/Rost ala Nawa
6. Jiharkah
a. Nawa
b. Jawab
7. Sikah
a. Dasar
b. Iraqi
c. Turki
d. Ramal (fales)
Dalam MTQ ( Musabaqoh Tilawatil Qur’an ) ada beberapa materi penilaian. Antara lain :
1. Materi penilaian bidang tajwid, terdiri dari :
a. Makharijul huruf
b. Shifatul huruf
c. Ahkamul huruf
d. Ahkamul mad wal qoshr
2. Materi penilaian bidang fashohah dan adab, terdiri dari :
a. Al Waqf wal – ibtida
b. Muroatul kalimat wal kharokat
c. Muroatul kalimat wal ayat
d. Adabut tilawah
3. Materi penilaian bidang irama dan suara, terdiri dari :
a. Suara
b. Irama dan variasi
c. Keutuhan dan tempo lagu
d. Pengaturan nafas
Kesalahan dalam bidang Tajwid serta Fashohah dan adab ada dua macam :
1. Kesalahan Jali, yaitu kesalahan yang dapat merusak makna dan merusak ketentuan Tajwid/
qiroat yang sah. Disebut Jali karena kesalahan itu diketahui oleh ahli qiroat maupun yang bukan
ahlinya
2. Kesalahan Khafi, yaitu kesalahan yang merusak ketentuan tajwid/qiroat, tetapi tidak merusak
makna. Disebut Khafi karena hanya diketahui oleh ulama ahli qiroat saja.