Anda di halaman 1dari 312

LAPORAN

PELAKSANAAN BIMBINGAN
PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA
(HASIL PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA TAHAP 1 SEMESTER I & 2 TAHUN 2013/2014)

PESERTA

NAMA : SUGENG SULISTIYONO, S.Sos.I


NUPTK. 9743758660200022

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


DINAS PENDIDIKAN

SMK BINA DHARMA


Jl. RAYA CIRACAS NO.39 Ciracas
Kota Administrasi Jakarta Timur
Jakarta
2013/2014

DAFTAR ISI
I.

SURAT KETERANGAN KEPALA SEKOLAH

II.

SURAT TUGAS PENUNJUKKAN GURU PEMBIMBING PIGP

III.

BIODATA PESERTA PIGP


1. Identitas Peserta PIGP
2. Kualifikasi Akademik

IV.

BUKTI FISIK BIMBINGAN PIGP


A. Pelaksanaan Bimbingan PIGP
1. Program Kegiatan Bimbingan
2. Daftar Hadir Bimbingan
B. Perolehan Hasil Bimbingan
1. Rekap Hasil Nilai PIGP
2. Bukti Fisik Hasil Nilai PIGP
C. Laporan Hasil Produk Bimbingan PIGP
1. Program Tahunan
2. Program AlokasiWaktu
3. Program Semester
4. Pemetaan Penilaian
5. Silabus
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
8. Bahan Ajar
9. Lembar kerja Siswa
D. Dokumentasi Pelaksanaan Bimbingan PIGP

Lampiran : Instrumen Penilaian

SURAT
KETERANGAN
KEPALA SEKOLAH

SURAT KETERANGAN
Nomor : 174/SMK.BD/VI/2014.
Kepala SMK Bina Dharma menerangkan bahwa :
Nama
Tempat/Tanggal Lahir
NUPTK
Pangkat/Golongan
Jabatan
Unit Kerja

: Sugeng Sulistiyono, S.SOS.I


: Klaten 04 November 1980
: 9743758660200022
: Penata Muda / III B
: Guru Bidang Studi PAI / BAHASA ARAB
: SMK BINA DHARMA

Berdasarkan penilaian bahwa yang bersangkutan :


1.
2.
3.
4.

Menunjukkan prestasi kerja dengan baik


Menunjukkan komitmen sangat baik terhadap tugas dan fungsi selaku guru
Menunjukkan pengabdian sangat baik terhadap sekolah
Benar telah mengikuti dan melaksanakan bimbingan induksi selaku calon
guru pemula yang dilaksanakan dari (tahap satu dan tahap dua) bulan Juli
2013 Juni 2014 dengan hasil Amat Baik. (data terlampir)

Demikian surat keterangan ini dibuat, agar dapat diketahui dan dipergunakan
sebagai bahan evaluasi dan tindak lanjut.

Jakarta,
,
Ketua Yayasan ,

07 Juni 2014

Kepala SMK Bina Dharma

Drs. H. Sunaryo, M.M.Pd

Dra. Hj. Susilo Rustiati, M.M

SURAT TUGAS
PENUNJUKKAN GURU PEMBIMBING PIGP
Nomor : 074/SMK.BD/VII/2013.
Kepala SMK Bina Dharma Jakarta menugaskan kepada :
Nama
Tempat/Tanggal Lahir
NUPTK
Pangkat/Golongan
Jabatan

: Herry Irwanto, S.Pd


: Kebumen, 12 Januari 1978
: 9444756657200002
: Penata Muda / III B
: Guru Bidang Studi

Melaksanakan bimbingan dan Pembinaan Program Induksi Bagi Guru Pemula


Kepada :
Nama
: Sugeng Sulistiyono, S.SOS.I
Tempat/Tanggal Lahir
: Klaten 04 November 1980
NUPTK
: 9743758660200022
Pangkat/Golongan
: Penata Muda / III B
Jabatan
: Guru Bidang Studi PAI
Pelaksanaan Bimbingan :
Tahap1 : 05 Juli 2013 S/D 30 Desember 2013
Tahap2 : 05 Januari 2014 S/D 30 Juni 2014
Demikian surat tugas ini diberikan, agar dapat dilaksanakan dengan penuh rasa
tanggung jawab dan memberikan laporan akhir pelaksanaan kegiatan.

Jakarta, 07 Juli 2013


,
Ketua Yayasan ,

Kepala SMK Bina Dharma

Drs. H. Sunaryo, M.M.Pd

Dra. Hj. Susilo Rustiati, M.M


5

IDENTITAS PESERTA INDUKSI


1. Nama

: Sugeng Sulistiyono, S.Sos.I


2. NUPTK
: 9743758660200022
3. Nomor Peserta
: 001
4. NIP/NRK
:
5. Pangkat/Golongan
: Penata Muda / III B
6. Jenis Kelamin
: Laki-laki
7. Tempat?Tanggal Lahir : Klaten, 04 Nopember 1980
8. Pendidikan Terakhir
: Strata Satu
9. Akta Mengajar
: Memiliki
10. Sekolah Tempat Tugas :
1) Nama
: SMK Bina Dharma
2) Alamat Sekolah
: Jl. Raya Ciracas No.39 Ciracas
Jakarta Timur
3) Kecamatan
: Ciracas
4) Kabupaten/Kota
: Jakarta Timur
5) Provinsi
: DKI Jakarta
6) No.Telp Sekolah
:
7) Guru Bidang Studi
: Pendidikan Agama Islam/ Bahasa Arab
8) Beban mengajar per minggu : 24 Jam

Peserta Induksi Guru Pemula

Sugeng Sulistiyono, S.Sos.I

Jakarta, 07 Juni 2014


Guru Pembimbing

Herry Irwanto, S.Pd


,

Ketua ,
Yayasan Bina Dharma Mandiri

Kepala SMK Bina Dharma


6

Drs. H. Sunaryo, M.MPd

Dra. Hj. Susilo Rustiati, MM

IDENTITAS PESERTA PIGP


1. Nama (Lengkap dengan gelar
akademik)
NUPTK
Nomor Peserta
Pangkat/Golongan
Jenis Kelamin
Tempat, tanggal lahir
Pendidikan Terakhir
Akta Mengajar
Sekolah Tempat Tugas
1) Nama
2) Alamat Sekolah
3) Kecamatan
4) Kabupaten/Kota
5) Provinsi
6) No. Telp. Sekolah
10. Mata Pelajaran
11. Beban Mengajar per Minggu
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

: SUGENG SULISTIYONO, S.Sos.I


: 9743758660200022
: 001
: 3.B
: SUGENG SULISTIYONO
: KLATEN, 04 NOVEMBER 1980
: S1. Bimbingan dan Penyuluhan Islam
: Memiliki

: SMK BINA DHARMA


: JL.RAYA CIRACAS NO.39
: CIRACAS
: JAKARTA TIMUR
: DKI JAKARTA
: 0218712207
: PAI / BAHASA ARAB
: 24 JAM
Jakarta, Juli 2013
Peserta Induksi Guru Pemula
Guru Pembimbing

Sugeng Sulistiyono,S.Sos.I

Hery Irwanto, S.Pd


,

Ketua Yayasan

Kepala SMK Bina Dharma

Drs. H. Sunaryo, MMPd

Dra. Hj. Susilo Rustiati, MM


7

Daftar Hadir Pembimbing Induksi Guru Pemula


Tahap 1 Tahun 2013/2013
Nama
Tempat/Tanggal Lahir
NUPTK
Pengkat/Golongan
Jabatan

: Herry Irwanto, S.Pd


: Kebumen, 12 Januari 1878
: 9444756657200002
: III.B
: Guru/Wakil Kepala Sekolah
Tanda Tangan

N
Pelaksanaan

Jenis Kegiatan

o
1

Pembimbin
Induksi
g

15 Juli 2013

Penjelasan
Teknis
pelaksanaan
PIGP

18 Juli 2013

Pengarahan
Umum
penyusunan
perangkat
pembelajaran

Jakarta, 07 Juni 2014


,
Kepala SMK Bina Dharma Jakarta

Guru Pembimbing

Dra. Hj. Susilo Rustiati, M.M

Herry Irwanto, S.Pd

JADWAL SUPERVISI GURU PEMULA


Tahap 1 Tahun 2013/2014

Nama
Tempat/Tanggal Lahir
NUPTK
Pengkat/Golongan
Jabatan

: Herry Irwanto, S.Pd


: Kebumen, 12 Januari 1878
: 9444756657200002
: III.B
: Guru/Wakil Kepala Sekolah

Tanda Tangan

N
Pelaksanaan

Kompetensi Dasar

o
1

g
14 September

Kompetensi

2013

Pedagogik

07 Desember

Kompetensi

2013

Kepribadian

12 Maret 2014

Kompetensi Sosial

07 Mei 2014

Kompetensi

Pembimbin
Induksi

Profesional

Jakarta, 07 Juni 2014


,
Kepala SMK Bina Dharma Jakarta

Dra. Hj. Susilo Rustiati, M.M

Guru Pembimbing

Herry Irwanto, S.Pd


9

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa
pernyataan dan dokumen didalam laporan
ini

benar-benar

bimbingan
induksi

dan

bagi

hasil

pelaksanaan

pembinaan

guru

pemula,

program
dan

jika

dikemudian hari ternyata pernyataan dan


dokumen ini tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi dan dampak hukum
sesuai

peraturan

perundang-undangan

yang berlaku.
Jakarta, Juli 2013
PesertaProgram Induksi

Sugeng Sulistiyono, S.Sos.I


10

KUALIFIKASI AKADEMIK

11

1. Ijasah Sarjana Strata.1 Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah. IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Lulusan 2004.

12

2. Transkrip Nilai Sarjana Strata.1 Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam


Fakultas Dakwah.IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Lulusan 2004.

13

3. Ijasah Akta 4 Universitas Islam Asy-Syafiiyah. Lulusan 2013.

14

4. Transkrip Akta 4 Universitas Islam Asy-Syafiiyah. Lulusan 2013

15

5. S.K. Sertifikasi Pendidik

16

17

6. S.K. Inpassing

18

7. S.K. Yayasan Bina Dharma Mandiri

19

20

BUKTI FISIK BIMBINGAN PIGP

Pelaksanaan Bimbingan PIGP


Program Kegiatan Bimbingan
Daftar Hadir Bimbingan

21

Bimbingan Program Induksi Guru


TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PELAKSANAAN/ Bulan Tanggal :
NO

MATERI BIMBINGAN

Juli
1

September
5

Oktober
4

Nopember
5

Desember
5

Kete
rang
an

Kegiatan Pendahuluan:
1.1 Need Analysis

1.2 Penunjukkan Pembimbingan

1.3 Sosialisasi dan informasi program


bimbingan
a. Tata tertib

Keps
ek
x

c. Pelaksanaan

d. Bukti fisik hasil kegiatan

a. Pengisian evaluasi diri


b. Permendiknas No. 16/2007
kualifikasi akademik Gf
Kompetensi Pedagogik

Pagi

b. Kehadiran

1.4 Orientasi sekolah perencanaan PIGP

Agustus

Pemb
imbin
g

x
x

Pese
rta

2.1 Memahami latar belakang siswa

2.2 Memahami teori belajar

2.3 Pengembangan kurikulum

2.4 Aktivitas pengembangan pendidikan

2.5 Peningkatan potensi siswa

2.6 Interaksi dengan siswa

2.7 Penilaian dan evaluasi

Evaluasi pelaksanaan

Kompetensi Pedagogik

Obse
rvasi

22

PELAKSANAAN/ Bulan Tanggal :


NO

Keterangan

MATERI BIMBINGAN

Juli
1

Agustus
4

September
5

Oktober
5

Nopember
5

Desember
5

Kompetensi Kepribadian
3.1 Berperilaku sesuai dengan norma,
kebiasaan dan hukum
di Indonesia
3.2 Kepribadian matang dan bertanggung
jawab
3.3 Memiliki etos kerja dan kebanggaan
terhadap profesi
guru
Evaluasi pelaksanaan

x
x
x

x
x

Observasi

Kompetensi Kepribadian
4

Kompetensi sosial
4.1 Berperilaku inklusif, objektif, dan
menerima perbedaan
4.2 Komunikasi dengan guru, siswa,
pegawai sekolah/

x
x
x

madrasah, orang tua, dan masyarakat

Evaluasi pelaksanaan

Kompetensi Kepribadian

Observasi

Kompetensi profesional
5.1 Pengetahuan dan pemahaman tentang
struktur isi dan
standar kompetensi mata pelajaran dan
tahapan
pembelajaran

23

5.2 Profesionalitas yang meningkat melalui


refleksi diri
Evaluasi pelaksanaan

Kompetensi Pedagogik
8 Standar Pendidikan
Peer Teaching

6
7

x
x

Aplikasi standar proses

NO

* Observasi 2

Januari
1

Februari
5

Maret
5

April
5

Mei
4

5 1 2 3 4

Juni
5

Pembimbing
x
x

Penilaian
( Assesment 2)
* Bimbingan
* Observasi 3
* Bimbingan
dan Evaluasi
* Observasi 4

10

Keterangan

PELAKSANAAN/ Bulan Tanggal :

Penilaian
( Assesment 1)
* Bimbingan
dan Evaluasi

MATERI
BIMBINGAN

* Observasi 1

Pembimbing

Evaluasi
Program

Pembimbing
x

x
x

x
x

x
x

Kepsek
24

Kegiatan
Induksi
Guru Pemula
11

Laporan
Pelaksanaan
Kegiatan
Bimbingan
Induksi Guru
Pemula

DAFTAR BIMBINGAN PROGRAM INDUKSI

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

No

Kepsek

Keterangan :
,
1. Pelaksanaan observasi
Kepala sekolah
dilaksanakan
didalam/diluar kelas
2. Program bimbingan
meliputi kegiatan teori
dan prktik
Dra. Hj. Susilo Rustiati, M.M
3. Setiap pelaksanaan bimbingan 45 menit

GURU PEMULA SMK BINA DHARMA

Jakarta, 07 Juli 2013


Guru Pembimbing

Herry Irwanto, S.Pd.

NAMA GURU

: Sugeng Sulistiyono

NIP

TEMPAT/TGL.LAHIR

: Klaten, 04 November 1980

GOLONGAN RUANG

: Penata Muda / III b

MATA PELAJARAN

: PAI/ Bahasa Arab

DAFTAR HADIR BULAN Juli - September


MATERI PEMBINAAN

MINGGU KE / TANGGAL, TANDA


TANGAN

REKAP ABSEN BIMBINGAN

Tanda
Tangan
25

1.1 Need Analysis

EVALUASI

KONDISI

1.3 Sosialisasi program


bimbingan

1.4 Orientasi sekolah

TIDAK
HADIR

SEHARUSNYA

HADIR

Tertib dan lancar

1.2 Penunjukkan GP

HADIR

Pembimbing

Perencanaan PIGP
2

Kompetensi Pedagogik

Tertib dan lancar

2.1 Memahami latar belakang


siswa
2.2 Memahami teori
pembelajaran
3

x
x

Kompetensi Kepribadian

Tertib dan lancar

3.1 Bertindak sesuai norma,

kebiasaan dan hukum di


Indonesia

DAFTAR HADIR BULAN Oktober November 2013


N
o

MINGGU KE / TANGGAL, TANDA


TANGAN

MATERI PEMBINAAN
1

EVALUASI

REKAP ABSEN BIMBINGAN


KONDISI
S

A P

HADIR
SEHARUSNYA

HADIR

TIDAK

Tanda
Tangan
Pembimbin
g

HADIR
26

Kompetensi Sosial
4.1 Bertindak inklusif dan
obyektif

Tertib dan lancar


x

serta tidak diskriminatif

Kompetensi Profesional
5.1 Pengetahuan dan
pemahaman
tentang struktur, isi, dan
standar
kompetensi untuk mata
pelajaran

Tertib dan lancar


x

serta tahapannya

,
Kepala sekolah

Jakarta, 07 Juli 2013


Guru Pembimbing

Dra. Hj. Susilo Rustiati, M.M

Herry Irwanto, S.Pd.

27

Perolehan Hasil
Bimbingan
1. Rekap Hasil Nilai PIGP
2. Bukti Fisik Hasil Nilai PIGP

28

REKAP NILAI BIMBINGAN INDUKSI


Tahap 1 Tahun 2013/2014
Nama
Tempat/Tanggal Lahir
NUPTK
Pengkat/Golongan
Jabatan

No.

BIMBINGAN

: Herry Irwanto, S.Pd


: Kebumen, 12 Januari 1878
: 9444756657200002
: III.B
: Guru/Wakil Kepala Sekolah

KOMPETENSI

KOMPETENSI

PENDAGOGIK KEPRIBADIAN

KOMPETENSI

KOMPETENSI

SOSIAL

PROFESIONAL

NILAI
AKHIR

1.

OBSERVASI 1

82,66

83,22

80,40

82,63

82,22

2.

OBSERVASI 2

84,44

85,83

86,67

85,88

85,05

3.

OBSERVASI 3

87,94

89,91

86,92

83,44

87,05

4.

OBSERVASI 4

95,46

94,81

89,75

85,88

91,47

5.

OBSERVASI 5

88,68

89, 67

87,88

86,72

87,53

Jakarta, 07 Juni 2014


,
Kepala SMK Bina Dharma Jakarta

Guru Pembimbing

Dra. Hj. Susilo Rustiati, M.M

Herry Irwanto, S.Pd.

29

Departemen Pendidikan Nasional


SMK Bina Dharma
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN
Kelas :
XII

Nama guru : Sugeng Sulistiyono, S.Sos.I

Tanggal :

Fokus Mengajar : Pendidikan Agama Islam


Tujuan Pembelajaran yang diharapkan :
A = Amat Baik ; B = Baik ; C = Cukup; S = Sedang ; K = Kurang
Fokus
Kompetensi

Observasi : Beri Tanda


AB

Komentar pembimbing/pengamat

Kompetensi Pedagogik

Memahami latar belakang peserta didik

Tingkatkan kembali

Memahami teori belajar Pengembangan kurikulum

Aktivitas pengembangan pendidikan

Peningkatan potensi siswa

Penilaian dan evaluasi


Kompetensi Kepribadian
Berperilaku sesuai dengan norma dan hukum di Indonesia
Kepribadian matang dan bertanggung jawab
Memiliki etos kerja dan kebanggaan terhadap profesi guru
Memiliki integritas, komitmen dan layanan terhadap siswa

bagus

Kompetensi Sosial
Berperilaku inklusif, objektif, dan menerima perbedaan

Komunikasi dengan guru, siswa, pegawai sekolah/

Tingkatkan lagi

madrasah, orang tua dan masyarakat


Kompetensi Profesional
Pengetahuan dan pemahaman tentang struktur, isi dan standar

bagus

kompetensi mata pelajaran dan tahap-tahap pembelajaran


Profesionalitas yang meningkat melalui refleksi diri

30

Nilai/jumlah

11

Rerata 82, 22

Pembimbing
Herry Irwanto, S.Pd

Bukti Fisik Hasil Nilai PIGP


NAMA
: Sugeng Sulistiyono, S.Sos.I
NUPTK
: 9743758660200022
MATA PELAJARAN
: Pendidikan Agama Islam
PELAKSANAAN OBSERVASI KE : 1
KELAS/ SEMESTER
: XII / 5
TAHUN PELAJARAN
: 2013/2014
A. KOMPETENSI PEDAGOGIK
KRITERIA PENILAIAN
No.

MATERI
BIMBINGAN

Kompetensi
Pedagogik

ELEMEN
KOMPETENSI

1.1 Memahami
latar belakang
siswa

INDIKATOR PENILAIAN

a. Guru memperhatikan
semua siswa pada awal
pelajaran

5570

7180

81100

83

c. Guru menghargai
jawaban siswa

83

80

JUMLAH

158

a. Guru menjadi fasilitator


siswa dalam belajar

74

b. Guru mengkondisikan
siswa untuk dapat
belajar

Rerata

78

b. Guru memperlakukan
siswa secara adil

d. Guru memotivasi
semua siswa untuk
terliibat dalam proses
pembelajaran

1.2 Memahami
teori
pembelajaran

<
55

166

78

31

c. Guru menggunakan
pendekatan yang cocok

82

d. Guru menggunakan
beberapa metode yang
relavan

82

e. Guru menerapkan
berbagai teknik
pembelajaran

78

f. Guru menerapkan
berbagai pendekatan,
strategi, metode dan
teknik secara simultan

78

JUMLAH
1.3
Pengembanga
n Kurikulum

308

a. Guru mengembangkan
silabus

164

82,66

83

b. Guru mengembangkan
RPP

85

c. Guru mengemukakan
tujuan belajar

85

d. Guru mengemukakan
indicator

90
83,83

e. Guru mengembangkan
media yang relevan

78

f. Guru mengembangkan
materi yang relevan di
ambil dari buku paket
maupun sumber lain

82

JUMLAH

78

425

KRITERIA PENILAIAN
No.

MATERI
BIMBINGAN

ELEMEN
KOMPETENSI

1.4 Aktifitas
pengembangan
pendidikan

INDIKATOR PENILAIAN

a. Guru menarik perhatian


siswa awal s.d akhir

b. Semua siswa tampak


antusias
memperhatikan

<
55

5570

7180

81-100

Rerata

78

78

85

32

c. Guru memperhatikan
siswa secara individual

85

d. Guru memanfaatkan
media pembelajaran
e. Guru memanfaatkan
teknologi pembelajaran

Mengembangka
n potensi siswa

85

g. Semua siswa aktif


mengerjakan tugas

90

h. Tidak ada siswa yang


menunjukkan keraguan
tentang topik yang
dijelaskan guru

90

236

435

a. Guru memanfaatkan
media untuk
mengembangkan
kreatifitas siswa

85

b. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan

90
86,25

c. Guru meminta siswa


untuk menuliskan apa
yang sudah dipelajari

1.6 Komunikasi
dengan siswa

83,88

f. Semua siswa aktif


mengikuti proses
pembelajaran

JUMLAH
1.5

80

90

d. Guru meminta siswa


secara kelompok untuk
mengajukan
permasalahan

80

JUMLAH

80

a. Guru melakukan
interaksi secara aktif

265

80

b. Guru melibatkan siswa


dalam pembelajaran

85

c. Guru merespon setiap


pertanyaan siswa yang
relevan dengan topik

85

d. Guru meluruskan
pertanyaan yang
kurang benar

85

83,75

33

JUMLAH
1.7 Penilaian dan
evaluasi

80

a. Guru menentukan alat


ukur yang digunakan
untuk menilai hasil
belajar

80

b. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan

80

c. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk melakukan
refleksi

80

d. Guru membuat rubric


penilaian

255

81,25

85

JUMLAH

240

85

B. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
KRITERIA PENILAIAN
No.

2.

MATERI
BIMBINGAN

Kompetensi
kepribadian

ELEMEN
KOMPETENSI

2.1 Bertndak
sesuai norma
kebiasaan dan
hukum di
Indonesia

INDIKATOR PENILAIAN

<
55

5570

7180

81-100

Rerata

a. Guru memperhatikan
siswa secara individual
85

b. Guru tidak
menertawakan siswa
dba

85
83

c. Guru melarang
menertawakan siswa
yang lain
d. Guru memahami katar
belakang siswa

85

75

34

e. Dalam kegiatan
apapun guru
memperhatikan
Pancasila sebagai
landasan dan pegangan
hidup
JUMLAH
2.2 Model peran
yang stabil dan
dewasa

75

a. Siswa berbicara
dengan sopan kepada
guru
b. Orang tua siswa berani
bertanya kepada guru

340

85

80
86,25

c. Orang tua siswa berani


membahas kemajuan
siswa dengan guru

80

d. Teman sejawat
menghargai guru
sebagai sosok yang
perlu dicontoh

80

e. Teman sejawat
bersedia berbagi
pengalaman dengan
guru

85

f. Kepala sekolah
menghargai guru
sebagi orang yang
dapat dipercaya

90

JUMLAH
2.3 Etos kerja dan
komitmen
peserta
kebanggaan
menjadi guru

85

a. Menunjukkan etos
kerja dan tanggung
jawab yang tinggi

240

260

80

b. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan

90

d. Bekerja mandiri secara


profesional

80

JUMLAH

160

90

83,33

83,22

C. KOMPETENSI SOSIAL

35

KRITERIA PENILAIAN
No.

3.

MATERI
BIMBINGAN

Kompetensi
sosial

ELEMEN
KOMPETENSI

3.1 Bertindak
inklusif dan
objektif serta
tidak
diskriminatif

INDIKATOR PENILAIAN

<
55

5570

a. Bersikap inklusif dan


objektif kepada
siapapun

7180

Rerata

80

b. tidak bersikap
diskriminatif terhadap
siapapun

85

JUMLAH
3.2 Model peran
yang stabil dan
dewasa

81-100

80

a. Berkomunikasi dengan
teman dan komunikasi
ilmiah lainnya secara
santun , empatik dan
objektif

82,5

85

85

b. Berkomunikasi dengan
orang tua peserta didik
dan masyarakat secara
umum, empatik dan
efektif tentang program
pembelajaran untuk
kemajuan peserta didik

75

d. Mengikut sertakan
orang tua peserta didik
dan masyarakat dalam
program pembelajaran
dalm mengatasi
kesulitan peserta didik

150

JUMLAH

160

78,3

85

80,40

D. KOMPETENSI PROFESIONAL
KRITERIA PENILAIAN
No.

MATERI
BIMBINGAN

ELEMEN
KOMPETENSI

INDIKATOR PENILAIAN

<
55

5570

7180

81-100

Rerata

36

4.

Kompetensi
profesional

4.1 Pengetahuan
dan
pemahaman
tentang struktur
isi dan standar
kompetensi
untuk mata
pelajaran serta
tahapan yang
diajarkan

a. Mampu menyampaikan
materi pelajaran secara
sistematis dengan
langkah langkah
pembelajaran
(pendahuluan, kegiatan
inti dan penutup)

85

b. Menjelaskan materi
dengan percaya diri

85
86

c. Menjawab pertanyaan
siswa dengan jelas dan
tepat

85

d. Mampu mengkaitkan
konsep dengan
kehidupan sehari - hari

85

e. Mengajukan
pertanyaan kepada
siswa yang tepat dan
relevan

90

JUMLAH
4.2 Model peran
yang stabil dan
dewasa

430

a. Mampu melakukan
refleksi dan mereview
kinerja siswa

80

b. Memiliki pengetahuan
tentang pendidikan
yang kontektual

80
79,25

c. Mampu menggunakan
ICT untuk komunikasi
dan pengembangan
profesional
d. Mampu melakukan
penelitian tindakan
kelas
JUMLAH

85

72

232

85

82,63

37

Bukti Fisik Hasil Nilai PIGP


NAMA
: Sugeng Sulistiyono, S.Sos.I
NUPTK
: 9743758660200022
MATA PELAJARAN
: Pendidikan Agama Islam
PELAKSANAAN OBSERVASI KE : 1
KELAS/ SEMESTER
: XII / 5
TAHUN PELAJARAN
: 2013/2014

No.
1.

2.

KOMPETENSI

7180

55-70

<
55

AB

Kompetensi Pedagogis
1.1 Memahami latar belakang peserta didik

81,00

1.2 Memahami teori belajar

78,67

1.3 Mengembangkan kurikulum

83,83

1.4 Melaksanakan kegiatan pengembangan


pendidikan

83,88

1.5 Mengembangkan potensi peserta didik

86,25

1.6 Berkomunikasi dengan peserta didik

83,75

1.7 mengelola penilaian dan evaluasi

81,25

82,66

83,00

2.2 Berkepribadian matang dan stabil

83,33

2.3 Memiliki etika kerja dan komitmen serta


kebanggaan menjadi guru

83,33

83,22

Kompetensi kepribadian
1. Berperilaku sesuai dengan norma,
kebiasaan dan hukum di Indonesia

3.

81100

Kompetensi sosial
38

4.

3.1 Berperilaku insklusif, objektif, dan tidak pilih


kasih

82,50

3.2 Berkomunikasi dengan guru, staff pegawai


sekolah, orang tua, dan masyarakat

78,30

80,40

4.1 Pengetahuan dan pemahaman struktur, isi, dan


standar kompetensi mata pelajaran serta tahaptahap pembelajaran

86,00

4.2 Mengembangkan profesionalismemelalui refleksi


diri

79,25

82,63

82,22

Kompetensi professional

Rerata

Perolehan Nilai Rata rata : 82,22


Predikat : Kategori Amat Baik
Jakarta, 07 Juni 2014
,
Kepala SMK Bina Dharma Jakarta

Dra. Hj. Susilo Rustiati, M.M

Guru Pembimbing

Herry Irwanto, S.Pd.

39

Bukti Fisik Hasil Nilai PIGP


NAMA
: Sugeng Sulistiyono, S.Sos.I
NUPTK
: 9743758660200022
MATA PELAJARAN
: Pendidikan Agama Islam
PELAKSANAAN OBSERVASI KE : 2
KELAS/ SEMESTER
: XII / 5
TAHUN PELAJARAN
: 2013/2014
B. KOMPETENSI PEDAGOGIK
KRITERIA PENILAIAN
No.

MATERI
BIMBINGAN

Kompetensi
Pedagogik

ELEMEN
KOMPETENSI

1.1 Memahami
latar belakang
siswa

INDIKATOR PENILAIAN

a. Guru memperhatikan
semua siswa pada awal
pelajaran

5570

7180

81100

83

c. Guru menghargai
jawaban siswa

83

80

JUMLAH

158

a. Guru menjadi fasilitator


siswa dalam belajar

74

b. Guru mengkondisikan
siswa untuk dapat
belajar
c. Guru menggunakan
pendekatan yang cocok

Rerata

78

b. Guru memperlakukan
siswa secara adil

d. Guru memotivasi
semua siswa untuk
terliibat dalam proses
pembelajaran

1.2 Memahami
teori
pembelajaran

<
55

166

78

82

40

d. Guru menggunakan
beberapa metode yang
relavan

82

e. Guru menerapkan
berbagai teknik
pembelajaran

78

f. Guru menerapkan
berbagai pendekatan,
strategi, metode dan
teknik secara simultan

78

JUMLAH
1.3
Pengembanga
n Kurikulum

308

a. Guru mengembangkan
silabus

164

83

b. Guru mengembangkan
RPP

85

c. Guru mengemukakan
tujuan belajar

85

d. Guru mengemukakan
indicator

90
83,83

e. Guru mengembangkan
media yang relevan

78

f. Guru mengembangkan
materi yang relevan di
ambil dari buku paket
maupun sumber lain

82

JUMLAH

78

425

KRITERIA PENILAIAN
No.

MATERI
BIMBINGAN

ELEMEN
KOMPETENSI

1.4 Aktifitas
pengembangan
pendidikan

INDIKATOR PENILAIAN

a. Guru menarik perhatian


siswa awal s.d akhir

b. Semua siswa tampak


antusias
memperhatikan
c. Guru memperhatikan
siswa secara individual

<
55

5570

7180

81-100

Rerata

78

78

85

85

41

d. Guru memanfaatkan
media pembelajaran
e. Guru memanfaatkan
teknologi pembelajaran

Mengembangka
n potensi siswa

85

g. Semua siswa aktif


mengerjakan tugas

90

h. Tidak ada siswa yang


menunjukkan keraguan
tentang topik yang
dijelaskan guru

90

236

435

a. Guru memanfaatkan
media untuk
mengembangkan
kreatifitas siswa

85

b. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan

90
86,25

c. Guru meminta siswa


untuk menuliskan apa
yang sudah dipelajari

1.6 Komunikasi
dengan siswa

83,88

f. Semua siswa aktif


mengikuti proses
pembelajaran

JUMLAH
1.5

80

90

d. Guru meminta siswa


secara kelompok untuk
mengajukan
permasalahan

80

JUMLAH

80

a. Guru melakukan
interaksi secara aktif

265

80

b. Guru melibatkan siswa


dalam pembelajaran

85

c. Guru merespon setiap


pertanyaan siswa yang
relevan dengan topik

85

d. Guru meluruskan
pertanyaan yang
kurang benar

85

JUMLAH

80

83,75

255

42

1.7 Penilaian dan


evaluasi

a. Guru menentukan alat


ukur yang digunakan
untuk menilai hasil
belajar

80

b. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan

80

c. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk melakukan
refleksi

80

d. Guru membuat rubric


penilaian

81,25

85

JUMLAH

240

85

C. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
KRITERIA PENILAIAN
No.

2.

MATERI
BIMBINGAN

Kompetensi
kepribadian

ELEMEN
KOMPETENSI

2.1 Bertndak
sesuai norma
kebiasaan dan
hukum di
Indonesia

INDIKATOR PENILAIAN

<
55

5570

7180

81-100

Rerata

a. Guru memperhatikan
siswa secara individual
85

b. Guru tidak
menertawakan siswa
dba

85
83

c. Guru melarang
menertawakan siswa
yang lain
d. Guru memahami katar
belakang siswa
e. Dalam kegiatan
apapun guru
memperhatikan

85

75
85

43

Pancasila sebagai
landasan dan pegangan
hidup
JUMLAH
2.2 Model peran
yang stabil dan
dewasa

a. Siswa berbicara
dengan sopan kepada
guru
b. Orang tua siswa berani
bertanya kepada guru

340

85

80
86,25

c. Orang tua siswa berani


membahas kemajuan
siswa dengan guru

80

d. Teman sejawat
menghargai guru
sebagai sosok yang
perlu dicontoh

80

e. Teman sejawat
bersedia berbagi
pengalaman dengan
guru

85

f. Kepala sekolah
menghargai guru
sebagi orang yang
dapat dipercaya

90

JUMLAH
2.3 Etos kerja dan
komitmen
peserta
kebanggaan
menjadi guru

75

a. Menunjukkan etos
kerja dan tanggung
jawab yang tinggi

240

260

80

b. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan

90

d. Bekerja mandiri secara


profesional

80

JUMLAH

160

83,33

90

D. KOMPETENSI SOSIAL
No.

MATERI

ELEMEN

INDIKATOR PENILAIAN

KRITERIA PENILAIAN

44

BIMBINGAN
3.

Kompetensi
sosial

<
55

KOMPETENSI
3.1 Bertindak
inklusif dan
objektif serta
tidak
diskriminatif

5570

a. Bersikap inklusif dan


objektif kepada
siapapun

7180

Rerata

80

b. tidak bersikap
diskriminatif terhadap
siapapun

85

JUMLAH
3.2 Model peran
yang stabil dan
dewasa

81-100

80

a. Berkomunikasi dengan
teman dan komunikasi
ilmiah lainnya secara
santun , empatik dan
objektif

82,5

85

85

b. Berkomunikasi dengan
orang tua peserta didik
dan masyarakat secara
umum, empatik dan
efektif tentang program
pembelajaran untuk
kemajuan peserta didik

75

d. Mengikut sertakan
orang tua peserta didik
dan masyarakat dalam
program pembelajaran
dalm mengatasi
kesulitan peserta didik

150

JUMLAH

160

78,3

85

E. KOMPETENSI PROFESIONAL
KRITERIA PENILAIAN
No.

4.

MATERI
BIMBINGAN

Kompetensi
profesional

ELEMEN
KOMPETENSI

INDIKATOR PENILAIAN

4.1 Pengetahuan
dan

a. Mampu menyampaikan
materi pelajaran secara

<
55

5570

7180

81-100

Rerata

85

45

pemahaman
tentang struktur
isi dan standar
kompetensi
untuk mata
pelajaran serta
tahapan yang
diajarkan

sistematis dengan
langkah langkah
pembelajaran
(pendahuluan, kegiatan
inti dan penutup)

b. Menjelaskan materi
dengan percaya diri

85
86

c. Menjawab pertanyaan
siswa dengan jelas dan
tepat

85

d. Mampu mengkaitkan
konsep dengan
kehidupan sehari - hari

85

e. Mengajukan
pertanyaan kepada
siswa yang tepat dan
relevan

90

JUMLAH
4.2 Model peran
yang stabil dan
dewasa

430

a. Mampu melakukan
refleksi dan mereview
kinerja siswa

80

b. Memiliki pengetahuan
tentang pendidikan
yang kontektual

80
79,25

c. Mampu menggunakan
ICT untuk komunikasi
dan pengembangan
profesional
d. Mampu melakukan
penelitian tindakan
kelas
JUMLAH

85

72

232

85

46

Bukti Fisik Hasil Nilai PIGP


NAMA
: Sugeng Sulistiyono, S.Sos.I
NUPTK
: 9743758660200022
MATA PELAJARAN
: Pendidikan Agama Islam
PELAKSANAAN OBSERVASI KE : 2
KELAS/ SEMESTER
: XII / 5
TAHUN PELAJARAN
: 2013/2014

No.
1.

2.

KOMPETENSI

7180

55-70

<
55

AB

Kompetensi Pedagogis
1.1 Memahami latar belakang peserta didik

85,00

1.2 Memahami teori belajar

81,17

1.3 Mengembangkan kurikulum

84,67

1.4 Melaksanakan kegiatan pengembangan


pendidikan

85,25

1.5 Mengembangkan potensi peserta didik

87,50

1.6 Berkomunikasi dengan peserta didik

83,75

1.7 mengelola penilaian dan evaluasi

83,75

84,44

84,00

2.2 Berkepribadian matang dan stabil

83,50

2.3 Memiliki etika kerja dan komitmen serta


kebanggaan menjadi guru

90,00

85,83

Kompetensi kepribadian
1. Berperilaku sesuai dengan norma,
kebiasaan dan hukum di Indonesia

3.

81100

Kompetensi sosial
47

4.

3.1 Berperilaku insklusif, objektif, dan tidak pilih


kasih

90,00

3.2 Berkomunikasi dengan guru, staff pegawai


sekolah, orang tua, dan masyarakat

83,33

86,67

4.1 Penegtahuan dan pemahaman struktur, isi, dan


standar kompetensi mata pelajaran serta tahaptahap pembelajaran

90,00

4.2 Mengembangkan profesionalismemelalui refleksi


diri

81,75

85,88

85,70

Kompetensi professional

Rerata

Perolehan Nilai Rata rata : 85,70


Predikat : Kategori Amat Baik
Jakarta, 07 Juni 2014
,
Kepala SMK Bina Dharma Jakarta

Guru Pembimbing

Dra. Hj. Susilo Rustiati, M.M

Herry Irwanto, S.Pd.

48

Bukti Fisik Hasil Nilai PIGP


NAMA
: Sugeng Sulistiyono, S.Sos.I
NUPTK
: 9743758660200022
MATA PELAJARAN
: Pendidikan Agama Islam
PELAKSANAAN OBSERVASI KE : 3
KELAS/ SEMESTER
: XII / 5
TAHUN PELAJARAN
: 2013/2014
A. KOMPETENSI PEDAGOGIK

KRITERIA PENILAIAN
No.

MATERI
BIMBINGAN

Kompetensi
Pedagogik

ELEMEN
KOMPETENSI

1.1 Memahami
latar belakang
siswa

INDIKATOR PENILAIAN

<
55

5570

7180

81100

a. Guru memperhatikan
semua siswa pada awal
pelajaran

85

b. Guru memperlakukan
siswa secara adil

85

Rerata

85,00

1.2 Memahami
teori
pembelajaran

c. Guru menghargai
jawaban siswa

85

d. Guru memotivasi
semua siswa untuk
terliibat dalam proses
pembelajaran

85

JUMLAH

340

a. Guru menjadi fasilitator


siswa dalam belajar

83

b. Guru mengkondisikan
siswa untuk dapat
belajar
c. Guru menggunakan
pendekatan yang cocok

82

80

49

d. Guru menggunakan
beberapa metode yang
relavan

80

e. Guru menerapkan
berbagai teknik
pembelajaran

80

f. Guru menerapkan
berbagai pendekatan,
strategi, metode dan
teknik secara simultan

82

JUMLAH
1.3
Pengembanga
n Kurikulum

240

a. Guru mengembangkan
silabus

247

82

b. Guru mengembangkan
RPP

83

c. Guru mengemukakan
tujuan belajar

85

d. Guru mengemukakan
indikator

90
84,67

e. Guru mengembangkan
media yang relevan

83

f. Guru mengembangkan
materi yang relevan di
ambil dari buku paket
maupun sumber lain

85

JUMLAH

508

KRITERIA PENILAIAN
No.

MATERI
BIMBINGAN

ELEMEN
KOMPETENSI

1.4 Aktifitas
pengembangan
pendidikan

INDIKATOR PENILAIAN

a. Guru menarik perhatian


siswa awal s.d akhir

<
55

5570

7180

81-100

Rerata

80

b. Semua siswa tampak


antusias
memperhatikan

85

c. Guru memperhatikan
siswa secara individual

85

50

d. Guru memanfaatkan
media pembelajaran

85

e. Guru memanfaatkan
teknologi pembelajaran

82

f. Semua siswa aktif


mengikuti proses
pembelajaran

85

g. Semua siswa aktif


mengerjakan tugas

90

h. Tidak ada siswa yang


menunjukkan keraguan
tentang topik yang
dijelaskan guru

90

JUMLAH
1.5
Mengembangka
n potensi siswa

1.6 Komunikasi
dengan siswa

80

602

a. Guru memanfaatkan
media untuk
mengembangkan
kreatifitas siswa

85

b. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan

90
87,50

c. Guru meminta siswa


untuk menuliskan apa
yang sudah dipelajari

90

d. Guru meminta siswa


secara kelompok untuk
mengajukan
permasalahan

85

JUMLAH

350

a. Guru melakukan
interaksi secara aktif

80

b. Guru melibatkan siswa


dalam pembelajaran

85

c. Guru merespon setiap


pertanyaan siswa yang
relevan dengan topik

85

d. Guru meluruskan
pertanyaan yang kurang
benar

85

JUMLAH

85,25

80

83,75

255

51

1.7 Penilaian dan


evaluasi

a. Guru menentukan alat


ukur yang digunakan
untuk menilai hasil
belajar

85

b. Guru membuat
instrument penilaian
hasil belajar

85

c. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk melakukan
refleksi

83,75

80

d. Guru membuat rubric


penilaian

85

JUMLAH

80

255

B. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
KRITERIA PENILAIAN
No.

2.

MATERI
BIMBINGAN

Kompetensi
kepribadian

ELEMEN
KOMPETENSI

2.1 Bertndak
sesuai norma
kebiasaan dan
hukum di
Indonesia

INDIKATOR PENILAIAN

<
55

5570

7180

a. Guru memperhatikan
siswa di dalam kelas
secara individual

81-100

Rerata

85

b. Guru tidak
menertawakan siswa
dba

85
84

c. Guru melarang
menertawakan siswa
yang lain
d. Guru memahami katar
belakang siswa
e. Dalam kegiatan
apapun guru
memperhatikan

85

80
85

52

Pancasila sebagai
landasan dan pegangan
hidup
JUMLAH
2.2 Model peran
yang stabil dan
dewasa

a. Siswa berbicara
dengan sopan kepada
guru
b. Siswa berani bertanya
kepada guru
c. Orang tua siswa berani
membahas kemajuan
siswa dengan guru

340

85

78
83,5
78

d. Teman sejawat
menghargai guru
sebagai sosok yang
perlu dicontoh

85

e. Teman sejawat
bersedia berbagi
pengalaman dengan
guru

85

f. Kepala sekolah
menghargai guru
sebagi orang yang
dapat dipercaya

90

JUMLAH
2.3 Etos kerja dan
komitmen
peserta
kebanggaan
menjadi guru

80

a. Menunjukkan etos
kerja dan tanggung
jawab yang tinggi

b. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan

156

345

90

90

90

d. Bekerja mandiri secara


profesional
JUMLAH

270

C. KOMPETENSI SOSIAL
No.

MATERI

ELEMEN

INDIKATOR PENILAIAN

KRITERIA PENILAIAN

53

BIMBINGAN
3.

Kompetensi
sosial

<
55

KOMPETENSI
3.1 Bertindak
inklusif dan
objektif serta
tidak
diskriminatif

5570

7180

a. Bersikap inklusif dan


objektif kepada
siapapun

Rerata

90

b. tidak bersikap
diskriminatif terhadap
siapapun

90

JUMLAH
3.2 Borkomunikasi
dengan guru
staff
pendidikan,
orang tua dan
masyarakat

81-100

90

180

a. Berkomunikasi dengan
teman dan komunikasi
ilmiah lainnya secara
santun , empatik dan
objektif

85

b. Berkomunikasi dengan
orang tua peserta didik
dan masyarakat secara
umum, empatik dan
efektif tentang program
pembelajaran untuk
kemajuan peserta didik

85

d. Mengikut sertakan
orang tua peserta didik
dan masyarakat dalam
program pembelajaran
dalm mengatasi
kesulitan peserta didik

83,3

80

JUMLAH

80

170

D. KOMPETENSI PROFESIONAL
KRITERIA PENILAIAN
No.

MATERI
BIMBINGAN

ELEMEN
KOMPETENSI

INDIKATOR PENILAIAN

<
55

5570

7180

81-100

Rerata

54

4.

Kompetensi
profesional

4.1 Pengetahuan
dan
pemahaman
tentang struktur
isi dan standar
kompetensi
untuk mata
pelajaran serta
tahapan yang
diajarkan

a. Mampu menyampaikan
materi pelajaran secara
sistematis dengan
langkah langkah
pembelajaran
(pendahuluan, kegiatan
inti dan penutup)

90

b. Menjelaskan materi
dengan percaya diri

90
90

c. Menjawab pertanyaan
siswa dengan jelas dan
tepat

90

d. Mampu mengkaitkan
konsep dengan
kehidupan sehari - hari

90

e. Mengajukan
pertanyaan kepada
siswa yang tepat dan
relevan

90

JUMLAH
4.2 Profesional
meningkatkan
melaui refleksi

450

a. Mampu melakukan
refleksi dan mereview
kinerja siswa

85

b. Memiliki pengetahuan
tentang pendidikan
yang kontektual

85
81,75

c. Mampu menggunakan
ICT untuk komunikasi
dan pengembangan
profesional
d. Mampu melakukan
penelitian tindakan
kelas
JUMLAH

85

72

72

255

55

Bukti Fisik Hasil Nilai PIGP


NAMA
: Sugeng Sulistiyono, S.Sos.I
NUPTK
: 9743758660200022
MATA PELAJARAN
: Pendidikan Agama Islam
PELAKSANAAN OBSERVASI KE : 3
KELAS/ SEMESTER
: XII / 5
TAHUN PELAJARAN
: 2013/2014

No.

1.

2.

KOMPETENSI

7180

55-70

<
55

AB

Kompetensi Pedagogis
1.1 Memahami latar belakang peserta didik

86,50

1.2 Memahami teori belajar

87,50

1.3 Mengembangkan kurikulum

90,83

1.4 Melaksanakan kegiatan pengembangan


pendidikan

87,00

1.5 Mengembangkan potensi peserta didik

88,00

1.6 Berkomunikasi dengan peserta didik

89,00

1.7 mengelola penilaian dan evaluasi

86,75

87,94

93,40

2.2 Berkepribadian matang dan stabil

85,33

2.3 Memiliki etika kerja dan komitmen serta


kebanggaan menjadi guru

91,00

89,91

Kompetensi kepribadian
2. Berperilaku sesuai dengan norma,
kebiasaan dan hukum di Indonesia

3.

81100

Kompetensi sosial
56

4.

3.1 Berperilaku insklusif, objektif, dan tidak pilih


kasih

92,50

3.2 Berkomunikasi dengan guru, staff pegawai


sekolah, orang tua, dan masyarakat

81,33

86,92

4.1 Penegtahuan dan pemahaman struktur, isi, dan


standar kompetensi mata pelajaran serta tahaptahap pembelajaran

87,00

4.2 Mengembangkan profesionalismemelalui refleksi


diri

83,44

87,05

Kompetensi professional

Rerata

87,50

Peolehan Nilai Rata rata : 87,50


Predikat : Kategori Amat Baik
Jakarta, 07 Juni 2014
,
Kepala SMK Bina Dharma Jakarta

Dra. Hj. Susilo Rustiati, M.M

Guru Pembimbing

Herry Irwanto, S.Pd.

57

Bukti Fisik Hasil Nilai PIGP


NAMA
: Sugeng Sulistiyono, S.Sos.I
NUPTK
: 9743758660200022
MATA PELAJARAN
: Pendidikan Agama Islam
PELAKSANAAN OBSERVASI KE : 4
KELAS/ SEMESTER
: XII / 6
TAHUN PELAJARAN
: 2013/2014
A. KOMPETENSI PEDAGOGIK

KRITERIA PENILAIAN
No.

MATERI
BIMBINGAN

ELEMEN
KOMPETENSI

1.4 Aktifitas
pengembangan
pendidikan

INDIKATOR PENILAIAN

a. Guru menarik perhatian


siswa awal s.d akhir

<
55

5570

7180

81-100

Rerata

84

b. Semua siswa tampak


antusias
memperhatikan

85

c. Guru memperhatikan
siswa secara individual

84

d. Guru memanfaatkan
media pembelajaran

88

e. Guru memanfaatkan
teknologi pembelajaran

87

f. Semua siswa aktif


mengikuti proses
pembelajaran

88

g. Semua siswa aktif


mengerjakan tugas

90

h. Tidak ada siswa yang


menunjukkan keraguan
tentang topik yang
dijelaskan guru

90

JUMLAH

696

87,00

58

1.5
Mengembangka
n potensi siswa

1.6 Komunikasi
dengan siswa

a. Guru memanfaatkan
media untuk
mengembangkan
kreatifitas siswa

87

b. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan

92
88,00

c. Guru meminta siswa


untuk menuliskan apa
yang sudah dipelajari

90

d. Guru meminta siswa


secara kelompok untuk
mengajukan
permasalahan

83

JUMLAH

352

a. Guru melakukan
interaksi secara aktif

87

b. Guru melibatkan siswa


dalam pembelajaran

90

c. Guru merespon setiap


pertanyaan siswa yang
relevan dengan topik

89

d. Guru meluruskan
pertanyaan yang kurang
benar

90

89,00

JUMLAH
1.7 Penilaian dan
evaluasi

a. Guru menentukan alat


ukur yang digunakan
untuk menilai hasil
belajar

87

b. Guru membuat
instrument penilaian
hasil belajar

90

c. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk melakukan
refleksi

87

d. Guru membuat rubric


penilaian

83

JUMLAH

86,75

347

59

B. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
KRITERIA PENILAIAN
No.

2.

MATERI
BIMBINGAN

Kompetensi
kepribadian

ELEMEN
KOMPETENSI

2.1 Bertndak
sesuai norma
kebiasaan dan
hukum di
Indonesia

INDIKATOR PENILAIAN

<
55

5570

7180

a. Guru memperhatikan
siswa di dalam kelas
secara individual

81-100

Rerata

82

b. Guru tidak
menertawakan siswa
dba

90
93,40

2.2 Model peran


yang stabil dan
dewasa

c. Guru melarang
menertawakan siswa
yang lain

100

d. Guru memahami katar


belakang siswa

95

e. Dalam kegiatan
apapun guru
memperhatikan
Pancasila sebagai
landasan dan pegangan
hidup

100

JUMLAH

467

a. Siswa berbicara
dengan sopan kepada
guru

83

b. Siswa berani bertanya


kepada guru

82

c. Orang tua siswa berani


membahas kemajuan
siswa dengan guru

80

d. Teman sejawat
menghargai guru
sebagai sosok yang
perlu dicontoh

80

e. Teman sejawat
bersedia berbagi
pengalaman dengan
guru
f. Kepala sekolah
menghargai guru

87

100

60

sebagi orang yang


dapat dipercaya
JUMLAH
2.3 Etos kerja dan
komitmen
peserta
kebanggaan
menjadi guru

160

a. Menunjukkan etos
kerja dan tanggung
jawab yang tinggi

352

83

b. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan

95

d. Bekerja mandiri secara


profesional

95

JUMLAH

273

91,00

D. KOMPETENSI PROFESIONAL

KRITERIA PENILAIAN
No.

4.

MATERI
BIMBINGAN

Kompetensi
profesional

ELEMEN
KOMPETENSI

4.1 Pengetahuan
dan
pemahaman
tentang struktur
isi dan standar
kompetensi
untuk mata
pelajaran serta
tahapan yang
diajarkan

INDIKATOR PENILAIAN

a. Mampu menyampaikan
materi pelajaran secara
sistematis dengan
langkah langkah
pembelajaran
(pendahuluan, kegiatan
inti dan penutup)

b. Menjelaskan materi
dengan percaya diri

<
55

5570

7180

81-100

Rerata

85

88
90

c. Menjawab pertanyaan
siswa dengan jelas dan
tepat

90

d. Mampu mengkaitkan
konsep dengan
kehidupan sehari - hari

84

61

e. Mengajukan
pertanyaan kepada
siswa yang tepat dan
relevan

88

JUMLAH
4.2 Profesional
meningkatkan
melaui refleksi

a. Mampu melakukan
refleksi dan mereview
kinerja siswa

435

79

b. Memiliki pengetahuan
tentang pendidikan
yang kontektual

82

c. Mampu menggunakan
ICT untuk komunikasi
dan pengembangan
profesional

83

d. Mampu melakukan
penelitian tindakan
kelas
JUMLAH

73

152

165

Bukti Fisik Hasil Nilai PIGP


NAMA
: Sugeng Sulistiyono, S.Sos.I
NUPTK
: 9743758660200022
MATA PELAJARAN
: Pendidikan Agama Islam
PELAKSANAAN OBSERVASI KE : 4
KELAS/ SEMESTER
: XII / 6
TAHUN PELAJARAN
: 2013/2014

No.

KOMPETENSI

81100

7180

55-70

<
55

AB

62

1.

2.

Kompetensi Pedagogis
1.1 Memahami latar belakang peserta didik

98,50

1.2 Memahami teori belajar

94,17

1.3 Mengembangkan kurikulum

95,80

1.4 Melaksanakan kegiatan pengembangan


pendidikan

92,25

1.5 Mengembangkan potensi peserta didik

97,00

1.6 Berkomunikasi dengan peserta didik

95,25

1.7 mengelola penilaian dan evaluasi

92,25

95,46

95,80

2.2 Berkepribadian matang dan stabil

93,63

2.3 Memiliki etika kerja dan komitmen serta


kebanggaan menjadi guru

95,00

94,81

3.1 Berperilaku insklusif, objektif, dan tidak pilih


kasih

92,50

3.2 Berkomunikasi dengan guru, staff pegawai


sekolah, orang tua, dan masyarakat

87,00

89,75

4.1 Penegtahuan dan pemahaman struktur, isi, dan


standar kompetensi mata pelajaran serta tahaptahap pembelajaran

90,00

4.2 Mengembangkan profesionalismemelalui refleksi


diri

81,75

85,88

91,47

Kompetensi kepribadian
3. Berperilaku sesuai dengan norma,
kebiasaan dan hukum di Indonesia

3.

4.

Kompetensi sosial

Kompetensi professional

Rerata

63

Peolehan Nilai Rata rata : 91,47


Predikat : Kategori Amat Baik

Jakarta, 07 Juni 2014


,
Kepala SMK Bina Dharma Jakarta

Dra. Hj. Susilo Rustiati, M.M

Guru Pembimbing

Herry Irwanto, S.Pd.

Bukti Fisik Hasil Nilai PIGP


NAMA
: Sugeng Sulistiyono, S.Sos.I
NUPTK
: 9743758660200022
MATA PELAJARAN
: Pendidikan Agama Islam
PELAKSANAAN OBSERVASI KE : 5
KELAS/ SEMESTER
: XII / 6
TAHUN PELAJARAN
: 2013/2014
A. KOMPETENSI PEDAGOGIK

64

KRITERIA PENILAIAN
No.

MATERI
BIMBINGAN

ELEMEN
KOMPETENSI

1.4 Aktifitas
pengembangan
pendidikan

1.5
Mengembangka
n potensi siswa

INDIKATOR PENILAIAN

a. Guru menarik perhatian


siswa awal s.d akhir

<
55

5570

7180

81-100

Rerata

89

b. Semua siswa tampak


antusias
memperhatikan

90

c. Guru memperhatikan
siswa secara individual

94

d. Guru memanfaatkan
media pembelajaran

90

e. Guru memanfaatkan
teknologi pembelajaran

95

f. Semua siswa aktif


mengikuti proses
pembelajaran

95

g. Semua siswa aktif


mengerjakan tugas

95

h. Tidak ada siswa yang


menunjukkan keraguan
tentang topik yang
dijelaskan guru

95

JUMLAH

738

a. Guru memanfaatkan
media untuk
mengembangkan
kreatifitas siswa

92

b. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan

98

92,25

97,00

c. Guru meminta siswa


untuk menuliskan apa
yang sudah dipelajari

100

d. Guru meminta siswa


secara kelompok untuk
mengajukan
permasalahan

98

JUMLAH

388

65

1.6 Komunikasi
dengan siswa

1.7 Penilaian dan


evaluasi

a. Guru melakukan
interaksi secara aktif

88

b. Guru melibatkan siswa


dalam pembelajaran

98

c. Guru merespon setiap


pertanyaan siswa yang
relevan dengan topik

95

d. Guru meluruskan
pertanyaan yang kurang
benar

100

JUMLAH

381

a. Guru menentukan alat


ukur yang digunakan
untuk menilai hasil
belajar

93

b. Guru membuat
instrument penilaian
hasil belajar

89

c. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk melakukan
refleksi

95

d. Guru membuat rubric


penilaian

92

JUMLAH

92,25

92,25

369

B. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
KRITERIA PENILAIAN
No.

2.

MATERI
BIMBINGAN

Kompetensi
kepribadian

ELEMEN
KOMPETENSI

2.1 Bertndak sesuai


norma
kebiasaan dan
hukum di
Indonesia

INDIKATOR PENILAIAN

a. Guru memperhatikan
siswa di dalam kelas
secara individual

b. Guru tidak
menertawakan siswa
dba

<
55

5570

7180

81-100

Rerata

87

100

95,8

66

2.2 Model peran


yang stabil dan
dewasa

2.3 Etos kerja dan


komitmen
peserta
kebanggaan
menjadi guru

c. Guru melarang
menertawakan siswa
yang lain

100

d. Guru memahami katar


belakang siswa

92

e. Dalam kegiatan apapun


guru memperhatikan
Pancasila sebagai
landasan dan pegangan
hidup

100

JUMLAH

479

a. Siswa berbicara
dengan sopan kepada
guru

95

b. Siswa berani bertanya


kepada guru

95
93,67

c. Orang tua siswa berani


membahas kemajuan
siswa dengan guru

82

d. Teman sejawat
menghargai guru
sebagai sosok yang
perlu dicontoh

90

e. Teman sejawat
bersedia berbagi
pengalaman dengan
guru

100

f. Kepala sekolah
menghargai guru sebagi
orang yang dapat
dipercaya

100

JUMLAH

562

a. Menunjukkan etos kerja


dan tanggung jawab
yang tinggi

95

b. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan

95

d. Bekerja mandiri secara


profesional

95

JUMLAH

285

95,00

67

C. KOMPETENSI SOSIAL

KRITERIA PENILAIAN
No.

3.

MATERI
BIMBINGAN

Kompetensi
sosial

ELEMEN
KOMPETENSI

3.1 Bertindak
inklusif dan
objektif serta
tidak
diskriminatif

INDIKATOR PENILAIAN

a. Bersikap inklusif dan


objektif kepada
siapapun

b. tidak bersikap
diskriminatif terhadap
siapapun
JUMLAH
3.2 Borkomunikasi
dengan guru
staff
pendidikan,
orang tua dan
masyarakat

a. Berkomunikasi dengan
teman dan komunikasi
ilmiah lainnya secara
santun , empatik dan
objektif

<
55

5570

7180

81-100

85

100

92,5

185

90

b. Berkomunikasi dengan
orang tua peserta didik
dan masyarakat secara
umum, empatik dan
efektif tentang program
pembelajaran untuk
kemajuan peserta didik

88

d. Mengikut sertakan
orang tua peserta didik
dan masyarakat dalam
program pembelajaran
dalm mengatasi
kesulitan peserta didik

83

JUMLAH

Rerata

261

68

D. KOMPETENSI PROFESIONAL
KRITERIA PENILAIAN
No.

4.

MATERI
BIMBINGAN

Kompetensi
profesional

ELEMEN
KOMPETENSI

4.1 Pengetahuan
dan
pemahaman
tentang struktur
isi dan standar
kompetensi
untuk mata
pelajaran serta
tahapan yang
diajarkan

INDIKATOR PENILAIAN

a. Mampu menyampaikan
materi pelajaran secara
sistematis dengan
langkah langkah
pembelajaran
(pendahuluan, kegiatan
inti dan penutup)

b. Menjelaskan materi
dengan percaya diri

5570

7180

81-100

100
95,00
100

d. Mampu mengkaitkan
konsep dengan
kehidupan sehari - hari

90

e. Mengajukan
pertanyaan kepada
siswa yang tepat dan
relevan

90

a. Mampu melakukan
refleksi dan mereview
kinerja siswa

Rerata

95

c. Menjawab pertanyaan
siswa dengan jelas dan
tepat

JUMLAH
4.2 Profesional
meningkatkan
melaui refleksi

<
55

475

90

69

b. Memiliki pengetahuan
tentang pendidikan
yang kontektual

90
86,25

c. Mampu menggunakan
ICT untuk komunikasi
dan pengembangan
profesional
d. Mampu melakukan
penelitian tindakan
kelas
JUMLAH

90

75

75

270

Bukti Fisik Hasil Nilai PIGP


NAMA
: Sugeng Sulistiyono, S.Sos.I
NUPTK
: 9743758660200022
MATA PELAJARAN
: Pendidikan Agama Islam
PELAKSANAAN OBSERVASI KE : 5
KELAS/ SEMESTER
: XII / 6
TAHUN PELAJARAN
: 2013/2014

No.
1.

2.

KOMPETENSI

81100

7180

55-70

<
55

AB

Kompetensi Pedagogis
1.4 Aktifitas pengembangan pendidikan

92,25

1.5 Mengembangkan potensi siswa

97,00

1.6 Komunikasi dengan siswa

92,25

1.7 Penilaian dan evaluasi

92,25

88,68

Kompetensi kepribadian
70

3.

4.

2.1 Bertndak sesuai norma kebiasaan dan hukum di


Indonesia

95,80

2.2 Model peran yang stabil dan dewasa

93,63

2.3 Etos kerja dan komitmen peserta kebanggaan


menjadi guru

95,00

89, 67

3.1 Bertindak inklusif dan objektif serta tidak


diskriminatif

92,50

3.2 Berkomunikasi dengan guru staff pendidikan,


orang tua dan masyarakat

87,00

87,88

4.1 Penegtahuan dan pemahaman struktur, isi, dan


standar kompetensi mata pelajaran serta tahaptahap pembelajaran

95,00

4.2 Mengembangkan profesionalismemelalui refleksi


diri

86,25

86,72

87,53

Kompetensi sosial

Kompetensi professional

Rerata

Peolehan Nilai Rata rata : 87,53


Predikat : Kategori Amat Baik

Jakarta, 07 Juni 2014


,
Kepala SMK Bina Dharma Jakarta

Dra. Hj. Susilo Rustiati, M.M

Guru Pembimbing

Herry Irwanto, S.Pd.

71

72

Laporan Hasil Produk


Bimbingan PIGP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Program Tahunan
Program Alokasi Waktu
Program Semester
Pemetaan Penilaian
Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Bahan Ajar
Lembar kerja Siswa

73

PROGRAM TAHUNAN
NO
A

STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI DASAR

1.3 Membiasakan perilaku bertoleransi seperti terkandung dalam QS AlKafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29

1
3

2. (Al Quran) Memahami ayat-ayat Al Quran tentang etos kerja.

1
9

2.2. Menjelaskan arti QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10

2.3. Membiasakan beretos kerja seperti terkandung dalam QS AlMujadalah: 11, dan QS Al-Jumuah: 9-10

1
2

3. (Aqidah) Meningkatkan Keimanan Kepada Hari Akhir.


3.1. Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari
Akhir
3.2. Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir

1
9

1.2 Menjelaskan arti QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi:29

2.1 Membaca QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10

1. (Al Quran) Memahami ayat-ayat Al Quran tentang anjuran bertoleransi.


1.1 Membaca QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29

Alokasi Waktu Pada Semester


1
2
JP
TM
JP
TM

1
6

0,5

3.3. Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari


akhir
4. (Akhlaq) Membiasakan perilaku terpuji.

2
0,5

4.1. Menjelaskan pengertian adil, ridha, dan amal shaleh


4.2. Menampilkan contoh perilaku adil, ridha, dan amal shaleh

4.3. Membiasakan perilaku adil, ridha, dan amal shaleh dalam kehidupan
sehari-hari
E

3
1
9

5.2. Menjelaskan hikmah perkawinan

5.3. Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di


Indonesia
6. (Tarikh dan Peradaban Islam) Memahami perkembangan Islam di Indonesia.

0,5
1

5. (Fiqih) Memahami hukum Islam tentang hukum keluarga


5.1. Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam

0,5

1
1

74

6.1. Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia

6.2. Menampilkan contoh perkembangan Islam di Indonesia

6.3. Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di Indonesia

7.

(Al Quran) Memahami ayat-ayat Al Quran tentang pengembangan


IPTEK.

7.1

3
1

Membaca QS Yunus:101 dan QS Al-Baqarah: 164

8.

7.2

Menjelaskan arti QS Yunus: 101 dan QS Al-Baqarah: 164

7.3

Melakukan pengembangan iptek seperti terkandung dalam QS


Yunus: 101 dan QS Al-Baqarah: 164

(Aqidah) Meningkatkan keimanan kepada Qadha dan Qadar.

8.1

Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha dan qadar

8.2

Menerapkan hikmah beriman kepada qadha dan qadar

2
6

9. (Akhlaq) Membiasakan perilaku terpuji.


9.1

Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan kerukunan

9.2

Menampilkan contoh perilaku persatuan dan kerukunan

2
1

9.3

Membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan dalam


kehidupan sehari-hari

11.

Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah

10.2

Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah

10.3

Menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah, dan fitnah dalam


kehidupan sehari-hari

3
1
9

Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris

4
12

11.2. Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris


L

12. (Tarikh

dan Peradaban Islam) Memahami perkembangan Islam di

12.2. Memberi contoh perkembangan Islam di dunia


12.3. Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia.

2
2
2

duna.

12.1. Menjelaskan perkembangan Islam di dunia

1
1

(Fiqih) Memahami hukum Islam tentang waris. .

11.1

0,5
0,5

10. (Ahklaq) Menghindari perilaku tercela.


10.1

1
0,5
0,5

75

PROGRAM ALOKASI WAKTU


A. Perhitungan Alokasi Waktu GANJIL
I. Banyak Pekan Dalam Satu Semester
No.
Nama Bulan
Banyak Pekan
1 Juli
4
2 Agustus
4
3

September

4
5
6

Oktober
Nopember
Desember

4
5
4
25

Jumlah
II.
1
2
3
4
5

Ket.

Banyak Pekan Yang Tidak Efektif :


: 2 Pekan
Kegiatan Ramadhan
: 1 pekan
Libur Hari Raya
Ulangan Mid Semester Gasal : 1 Pekan
: 1 pekan
Ujian Akhir Semester Gasal
: 1 pekan
Sek. Pembagian Raport
: 6 pekan
Jumlah

III. Banyak Pekan Yag Efektif :


25 pekan - 6 pekan

: 19 pekan

IV. Banyak Jam Pelajaran Efektif :


: 38 jam pel.
19 pekan x 2 jam pel.

76

PROGRAM ALOKASI WAKTU


B. Perhitungan Alokasi Waktu GENAP
I. Banyak Pekan Dalam Satu Semester
No.
Nama Bulan
Banyak Pekan
1 January
4
2 February
4
3 March
4
4 April
4
5 May
5
6 June
4
Jumlah
25
II.
1
2
3
4
5

Banyak Pekan Yang Tidak Efektif :


Libur Semester Ganjil
Ulangan Mid Semester Genap
Perkiraan UN
Ujian Akhir Semester Genap
Remidial & class meeting (Sek.
Pembagian Raport)
Jumlah

:
:
:
:

Ket.

1 Pekan
1 pekan
1 Pekan
1 pekan

: 2 pekan
: 6 pekan

III. Banyak Pekan Yag Efektif :


25 pekan - 6 pekan

: 19 pekan

IV. Banyak Jam Pelajaran Efektif :


19 pekan x 2 jam pel.

: 38 jam pel.

77

PROGRAM SEMESTER GANJIL


N
O
1

KOMPETENSI DASAR
Membaca QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29
Menjelaskan arti QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi29

Membiasakan perilaku bertoleransi seperti terkandung dalam QS Al-Kafiruun,


QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29
Membaca QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10
Menjelaskan arti QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10

Membiasakan beretos kerja seperti terkandung dalam QS Al-Mujadalah: 11,


dan QS Al-Jumuah: 9-10
Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir
Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir

2
2

Menjelaskan pengertian adil, ridha, dan amal shaleh


Menampilkan contoh perilaku adil, ridha, dan amal shaleh

ALOKA
SI
WAKTU

Membiasakan perilaku adil, ridha, dan amal shaleh dalam kehidupan seharihari
Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam
Menjelaskan hikmah perkawinan

Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia

Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia


Menampilkan contoh perkembangan Islam di Indonesia

Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di Indonesia

Membaca QS Yunus:101 dan QS Al-Baqarah: 164


Menjelaskan arti QS Yunus: 101 dan QS Al-Baqarah: 164

Melakukan pengembangan iptek seperti terkandung dalam QS Yunus: 101 dan


QS Al-Baqarah: 164
Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha dan qadar
Menerapkan hikmah beriman kepada qadha dan qadar

1
2

Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan kerukunan


Menampilkan contoh perilaku persatuan dan kerukunan

Membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari

10

Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah


Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah

Menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah dalam kehidupan sehari-hari

JUMLAH

18

78

PROGRAM SEMESTER GENAP


N
O
11

12

Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris

ALOKA
SI
WAKT
U
4

Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris

Menjelaskan perkembangan Islam di dunia

Memberi contoh perkembangan Islam di dunia

KOMPETENSI DASAR

JUMLAH

79

PEMETAAN PENILAIAN
BULAN
SEPTEMBE
NOVEMBE
JULI
AGUSTUS
R
OKTOBER
R
DESEMBER
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

LIBUR SEMESTER

LIBUR IDUL FITRI

LIBUR AWAL PUASA

LIBUR AKHIR SEMESTER

U
T
S

80

PEMETAAN PENILAIAN

K
E
MEI
JUNI
5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 T

UJIAN NASIONAL

UJIAN PRAKTEK

LIBUR SEMESTER

BULAN
JANUARI
FEBUARI
MARET
APRIL
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4

81

82

Silabus

83

SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah

: SMK BINA DHARMA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas / Semester

: XII / 1

Aspek

: Al-Quran

Standar Kometensi

: 1. memahami ayat-ayat al-Quran tentang anjuran bertoleransi

Kompetensi
Dasar
1.1 Membaca
Q.S. AlKafiruun,
Q.S. Yunus:
40-41, dan
Q.S. AlKahfi: 29

Materi
Pembelajaran
Q.S. Al-Kafirun
Q.S. Yunus; 40-

41
Q.S. Al-Kahfi; 29

1.2 Menjelaskan Q.S. Al-Kafirun


arti Q.S. Al-

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

Religius, jujur,

toleransi,

Percaya diri

(keteguhan

Kegiatan
Pembelajaran
Membaca Al-

Quran surat Al
Kafirun, Yunus:
40-41 dan Al Kahfi
: 29.
Mengidentifikasi

tajwid Q.S. Al
Kafirun, Yunus:
40-41, dan Al
Kahfi : 29.

Indikator Pencapaian Kompetensi


Mampu membaca

Al-Quran surat Al
Kafirun, Yunus:
40-41 dan Al
Kahfi: 29 dengan
baik dan benar
Mampu

mengidentifikasi
tajwid Q.S. Al
Kafirun, Yunus:
40-41, dan Al
Kahfi: 29 dengan
benar

Penilaian
Jenis
tagihan:

Alokasi
Waktu
2 jam

Tugas
individu

Sumber
Belajar
- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
1-17.

Bentuk
instrumen:
Lembar
Pengama
tan

- Buku-buku
yang
relevan.
Mengartikan per-

kata Al-Quran

Mampu

mengartikan per-

Jenis
tagihan:

2 jam

- Al-Quran
dan

84

Kompetensi
Dasar
Kafiruun,
Q.S. Yunus:
40-41, dan
Q.S. AlKahfi: 29

1.3 Membiasakan perilaku


bertoleransi
seperti
terkandung
dalam Q.S.
Al-Kafiruun,
Q.S. Yunus:
40-41, dan
Q.S. AlKahfi: 29

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif

Kegiatan
Pembelajaran

Q.S. Yunus; 40-

disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

surat Al Kafirun,
Yunus: 40-41 dan
Al Kahfi: 29.

41
Q.S. Al-Kahfi; 29

Q.S. Al-Kafirun
Q.S. Yunus: 40-

41
Q.S. Al Kahfi: 29

Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu

Mengartikan per-

Indikator Pencapaian Kompetensi


kata Al-Quran
surat Al kafirun,
Yunus : 40-41 dan
Al Kahfi: 29.

Mampu
ayat Al Kafirun,
Yunus: 40-41, dan
mengartikan perAl Kahfi : 29.
ayat Al Kafirun,
Yunus, 40-41, dan
Mendiskusikan
Al Kahfi: 29.
terjemah Al Mampu
Quran surat Al
Kafirun, Yunus:
menterjemahkan
40-41 dan Al
Al-Quran surat Al
Kahfi: 29.
Kafirun, Yunus:
40-41 dan Al
Kahfi: 29.

Penilaian

Alokasi
Waktu

Tugas
individu

Sumber
Belajar
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
1-17.

Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian
singkat

- Buku-buku
yang
relevan.

Mengidentifikasi

perilaku
bertoleransi
Mempraktikkan

perilaku yang
menunjukkan
bertoleransi.
Menunjukkan

perilaku yang
menunjukkan
bertoleransi.

Mampu

mengidentifikasi
perilaku
bertoleransi
Mampu

mempraktikkan
perilaku yang
menunjukkan
bertoleransi.
Mampu

menunjukkan
perilaku yang
menunjukkan

Jenis
Tagihan:
Tugas
individu

Bentuk
instrumen
:
Lembar
pengamat

2 jam

- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,

85

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi


bertoleransi.

Penilaian
an

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar
2007, Hlm.
1-17.
- Buku-buku
yang
relevan.

86

SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah

: SMK BINA DHARMA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas / Semester

: XII / 1

Aspek

: Al Quran

Standar Kometensi

: 2. memahami ayat-ayat al-Quran tentang etos kerja

Kompetensi
Dasar
2.1 Membaca
Q.S. AlMujadalah:
11 dan Q.S.
Al-Jumuah:
9-10

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif

Religius, jujur,
toleransi,
disiplin, kerja
Q.S. Al-Jumuah:
keras, mandiri,
9-10
demokratis,
rasa ingin tahu,
semangat
kebangsaan,
cinta tanah air,
menghargai
prestasi,
bersahabat,
cinta damai,
gemar
membaca,
peduli
lingkungan,
peduli sosial,
tanggung jawab
Q.S. Al-

Mujadalah: 11

2.2 Menjelaskan Q.S. Al-

Religius, jujur,

Percaya diri
(keteguhan
hati, optimis).
Berorientasi
pada tugas
(bermotivasi,
tekun/tabah,
bertekad,
enerjik).
Pengambil
resiko (suka
tantangan,
mampu
memimpin)

Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Membaca AlQuran surat Al


Mujadalah: 11
dan Al Jumuah:
9-10.

Mampu
membaca AlQuran surat Al
Mujadalah: 11
dan Al Jumuah:
9-10 dengan
baik dan benar

Mengidentifikasi
tajwid Al-Quran
surat Al
Mujadalah: 11
dan Al Jumuah:
9-10.

Mampu
mengidentifikasi
tajwid Al-Quran
surat Al
Mujadalah: 11
dan Al Jumuah:
9-10.

Penilaian

Alokasi
Waktu

Jenis

2 jam

tagihan:
Tugas
individu

- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
18-30.

Bentuk
instrumen:
Lembar
pengamat
an

Orientasi ke
masa depan
(punya
perspektif
untuk masa
depan)
Percaya diri

Sumber
Belajar

- Buku-buku
yang
relevan.

Mengartikan

Mampu

Jenis

2 jam

- Al-Quran

87

Kompetensi
Dasar
arti Q.S. AlMujadalah:
11 dan Q.S.
Al-Jumuah:
9-10

2.3 Membiasakan beretos


kerja seperti
terkandung
dalam Q.S.
AlMujadalah:
11, dan Q.S.
Al-Jumuah:
9-10

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif

Mujadalah: 11

toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

Q.S. Al-Jumuah:

9-10

Q.S. Al-

Mujadalah: 11
Q.S. Al-Jumuah:

9-10

Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,

Kegiatan
Pembelajaran
perkata Al-Quran
surat Al
Mujadalah: 11 dan
Al Jumuah : 9-10.

Indikator Pencapaian Kompetensi


mengartikan
perkata Al-Quran
surat Al
Mujadalah: 11 dan
Al Jumuah: 9-10.

Penilaian

Alokasi
Waktu

tagihan:

dan terjemah.

Tugas
individu

- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
18-30.

Ulangan
Mampu
ayat Al-Quran
surat Al
mengartikan perMujadalah: 11 dan
ayat Al-Quran
Bentuk
Al Jumuah : 9-10.
surat Al
instrumen:
Mujadalah: 11 dan
Mendiskusikan
Al Jumuah: 9-10.
Uraian
terjemah Alsingkat
Mampu
Quran surat Al
Mujadalah :11 dan
menterjemahkan
Al Jumuah : 9-10
Al-Quran surat Al
Mujadalah: 11 dan

Al Jumuah: 9-10
Mengartikan per-

Mengidentifikasi
perilaku etos
kerja sesuai
dengan AlQuran surat Al
Mujadalah: 11
dan Al Jumuah:
9-10.
Mempraktikkan
perilaku etos
kerja seperti
yang

Mampu
mengidentifikasi
perilaku etos
kerja sesuai
dengan AlQuran surat Al
Mujadalah: 11
dan Al Jumuah:
9-10.
Mampu
mempraktikkan
perilaku etos

Sumber
Belajar

Jenis
tagihan:
Tugas
individu

Bentuk
instrumen:
Lembar
pengamat

- Buku-buku
yang
relevan.

2 jam

- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit

88

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

Kegiatan
Pembelajaran
terkandung
dalam AlQuran surat Al
Mujadalah: 11
dan Al Jumuah:
9-10.
Menunjukkan
perilaku etos
kerja sesuai
dengan AlQuran surat Al
Mujadalah: 11
dan Al Jumuah:
9-10

Indikator Pencapaian Kompetensi


kerja seperti
yang
terkandung
dalam Al-Quran
surat Al
Mujadalah: 11
dan Al Jumuah:
9-10.

Penilaian
an

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar
Erlangga,
2007, Hlm.
18-30.
- Buku-buku
yang
relevan.

Mampu
menunjukkan
perilaku etos
kerja sesuai
dengan AlQuran surat Al
Mujadalah: 11
dan Al Jumuah:
9-10

89

SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah

: SMK BINA DHARMA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas / Semester

: XII / 1

Aspek

: Akidah

Standar Kometensi

: 3. Meningkatkan keimanan kepada Hari Akhir

Kompetensi
Dasar
3.1 Menampilkan perilaku
yang
mencermink
an
keimanan
terhadap
Hari Akhir

3.2 Menerapkan
hikmah

Materi
Pembelajaran
Iman kepada
Hari Akhir.

Hikmah beriman

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

Religius, jujur,

toleransi,

Percaya diri

(keteguhan

Kegiatan
Pembelajaran
Mengidentifikasi

perilaku yang
mencerminkan
keimanan
terhadap Hari
Akhir.
Mempraktikkan

perilaku yang
mencerminkan
keimanan
terhadap Hari
Akhir.
Menerapkan

perilaku yang
mencerminkan
keimanan
terhadap Hari
Akhir.

Mengidentifikasi

hikmah yang

Indikator Pencapaian Kompetensi


Mampu

menjelaskan
perilaku yang
mencerminkan
keimanan
terhadap Hari
Akhir.
Mampu

menampilkan
perilaku yang
mencerminkan
keimanan
terhadap Hari
Akhir.

Penilaian
Jenis
tagihan:

Alokasi
Waktu
2 jam

Tugas
individu

Bentuk
instrumen:
Lembar
pengamat
an

beribadah dan
bertaubat dalam
kehidupan seharihari

hikmah beriman

- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
31-41.

Memperbanyak

Menjelaskan

Sumber
Belajar

- Buku-buku
yang
relevan.

Jenis
tagihan:

2 jam

- Al-Quran

dan

90

Kompetensi
Dasar
beriman
kepada Hari
Akhir

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif

kepada hari akhir

disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

terkandung dalam
kepada Hari Akhir. Ulangan
beriman kepada
Mendeskripsikan
Hari Akhir.
hikmah beriman
Bentuk
Mendiskusikan
kepada hari akhir
instrumen:
hikmah beriman
Menerapkan
kepada hari akhir.
Uraian
hikmah beriman
Mempresentasika
kepada Hari Akhir.
bebas
n hasil diskusi
tentang hikmah
beriman kepada
Hari Akhir.
Menunjukkan

hikmah beriman
kepada Hari Akhir.

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
31-41.
- Buku-buku
yang
relevan.

91

SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah

: SMK BINA DHARMA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas / Semester

: XII / 1

Aspek

: Akhlak

Standar Kometensi

: 4. Membiasakan perilaku terpuji

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif

4.1 Menjelaskan Adil, Rida dan


Religius, jujur,
toleransi,
pengertian
Amal saleh:
disiplin, kerja
adil, rida,
Pengertian Adil
keras, mandiri,
dan amal
demokratis,
Pengertian Rida
saleh
rasa ingin tahu,
Pengertian Amal
semangat
saleh
kebangsaan,
cinta tanah air,
menghargai
prestasi,
bersahabat,
cinta damai,
gemar
membaca,
peduli
lingkungan,
peduli sosial,
tanggung jawab

Percaya diri

4.2. Menampilkan contoh


perilaku adil,

Percaya diri

Adil, Rida dan


Amal saleh:

Religius, jujur,

toleransi,
disiplin, kerja

(keteguhan
hati, optimis).
Berorientasi

pada tugas
(bermotivasi,
tekun/tabah,
bertekad,
enerjik).

Kegiatan
Pembelajaran
Mendiskusikan

pengertian adil.
Mendiskusikan

pengertian rida.
Mendiskusikan

pengertian amal
saleh.

Indikator Pencapaian Kompetensi


Mampu

menjelaskan
pengertian adil
Mampu

menjelaskan
pengertian rida

Jenis
tagihan:

Alokasi
Waktu
2 jam

Tugas
individu

resiko (suka
tantangan,
mampu
memimpin)

Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian
singkat

Orientasi ke

masa depan

(keteguhan

Sumber
Belajar
- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
42-51.

Mampu

menjelaskan
pengertian amal
saleh.

Pengambil

Penilaian

- Buku-buku
yang
relevan.
Mempraktikkan

contoh perilaku

Menampilkan

contoh perilaku

Jenis
tagihan:

2 jam

- Al-Quran
dan

92

Kompetensi
Dasar
rida, dan
amal saleh

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif

Contoh perilaku

keras, mandiri,
hati, optimis).
demokratis,
Berorientasi
rasa ingin tahu,
pada tugas
semangat
(bermotivasi,
kebangsaan,
tekun/tabah,
cinta tanah air,
bertekad,
menghargai
enerjik).
prestasi,
bersahabat,
Pengambil
cinta damai,
resiko (suka
gemar
tantangan,
membaca,
mampu
peduli
memimpin)
lingkungan,
Orientasi ke
peduli sosial,
tanggung jawab masa depan

adil
Contoh perilaku

rida
Contoh perilaku

amal saleh.

4.3 Membiasakan perilaku


adil, rida,
dan amal
saleh dalam
kehidupan
sehari-hari

Adil, Rida dan


Amal saleh :
Pembiasaan

perilaku adil
Pembiasaan

perilaku rida
Pembiasaan

perilaku amal
saleh.

Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli sosial,
tanggung jawab

Kegiatan
Pembelajaran
adil.
Mempraktikkan

contoh perilaku
rida.
Mempraktikkan

contoh perilaku
amal saleh.

Indikator Pencapaian Kompetensi


adil.
Menampilkan

contoh perilaku
rida.
Menampilkan

contoh perilaku
amal saleh.

Penilaian

Alokasi
Waktu

Tugas
individu

Sumber
Belajar
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
42-51.

Bentuk
instrumen:
Lembar
pengamat
an

- Buku2 yg
relevan.
Berlatih

berperilaku adil.
Berlatih

berperilaku rida.
Berlatih

berperilaku amal
saleh.

Menunjukkan

perilaku adil.
Menunjukkan

perilaku rida.

Jenis

tagihan:
Sikap
individu

Menunjukkan

perilaku amal
saleh.

Bentuk
instrumen:
Lembar
pengamat
an

2 jam

- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
42-51.

93

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
Orientasi ke

masa depan

Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar
- Buku2 yg
relevan
relevan.

94

SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah

: SMK BINA DHARMA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas / Semester

: XII / 1

Aspek

: Fikih

Standar Kometensi

: 5. Memahami hukum Islam tentang Hukum Keluarga.

Kompetensi
Dasar
5.1 Menjelaskan
ketentuan
hukum
perkawinan
dalam Islam

Materi
Pembelajaran
Ketentuan
hukum
pernikahan
dalam Islam
Rukun nikah
Muhrim
Kewajiban

suami istri.
Talak
Ruju

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

Kegiatan
Pembelajaran
Mendiskusikan

ketentuan hukum
Islam tentang
nikah.
Mendiskusikan

ketentuan hukum
Islam tentang
talak.
Mendiskusikan

ketentuan hukum
Islam tentang
ruju.

Indikator Pencapaian Kompetensi


Menjelaskan

ketentuan hukum
Islam tentang
nikah
Menjelaskan

hukum Islam
tentang talak
Menjelaskan

hukum Islam
tentang ruju.

Penilaian
Jenis
tagihan:
Tugas
individu
Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian
singkat

Alokasi
Waktu
4 jam

Sumber
Belajar
- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
52-71.
- Buku-buku
yang
relevan.
- Buku UU No
1/1974.

95

Kompetensi
Dasar
5.2 Menjelaskan
hikmah
perkawinan

5.3 Menjelaskan
ketentuan
perkawinan
menurut
perundangundangan di
Indonesia

Materi
Pembelajaran
Hikmah
perkawinan

Ketentuan
perkawinan
menurut
perundangundangan di
Indonesia.

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai

Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mendiskusikan

Menjelaskan
tentang hikmah
hikmah nikah
pernikahan dalam
Menjelaskan
Islam.
hikmah talak
Mendiskusikan
Menjelaskan
tentang hikmah
hikmah ruju.
talak.
Mendiskusikan

Penilaian
Jenis
tagihan:

Alokasi
Waktu
2 jam

Tugas
individu

- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
52-71.

Ulangan

Bentuk
instrumen
:

tentang hikmah
ruju.

Sumber
Belajar

Uraian
singkat

- Buku-buku
yang
relevan.
- Buku UU
No 1/1974.
Mencari literatur

tentang
perundangundang
perkawinan di
Indonesia.
Mendiskusikan

Menjelaskan

ketentuan
perkawinan
menurut
perundangundangan tentang
perkawinan di
Indonesia.

tentang ketentuan
Menguraikan
perkawinan
menurut
kompilasi hukum

Jenis
tagihan:
Tugas
individu
Ulangan

Bentuk

2 jam

- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,

96

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

Kegiatan
Pembelajaran
perundangundangan di
Indonesia.
Menjelaskan

ketentuan
perkawinan
menurut
perundangundangan tentang
perkawinan di
Indonesia.

Indikator Pencapaian Kompetensi


tentang
perkawinan di
Indonesia.

Penilaian
instrumen:
Uraian
singkat

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
52-71.
- Buku-buku
yang
relevan.
- Buku UU
No 1/1974.

97

SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah

: SMK BINA DHARMA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas / Semester

: XII / 1

Aspek

: Tarikh dan Kebudayaan Islam

Standar Kometensi

: 6. Memahami perkembangan Islam di Indonesia

Kompetensi
Dasar
6.1 Menjelaskan
perkembang
an Islam di
Indonesia

6.2 Menampilkan
contoh
perkembang

Materi
Pembelajaran
Perkembangan
Islam di
Indonesia.

Contoh
perkembangan
Islam di

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab

Religius, jujur,

toleransi,
disiplin, kerja

Percaya diri

(keteguhan

Kegiatan
Pembelajaran
Mencari literatur

tentang
perkembangan
Islam diIndonesia.
Mendiskusikan

perkembangan
Islam di
Indonesia.
Menunjukkan

manfaat dari
sejarah
perkembangan
Islam di
Indonesia.

Indikator Pencapaian Kompetensi


Mampu

menjelaskan
masuk dan
berkembangnya
Islam di Indonesia
Mampu

menguraikan
manfaat yang
dapat diambil dari
sejarah
perkembangan
Islam di
Indonesia.

Penilaian
Jenis
tagihan:

Alokasi
Waktu
2 jam

Tugas
individu

Sumber
Belajar
- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
72-93.

Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian
bebas

- Buku-buku
yang
relevan.
Mengidentifikasi

contoh-contoh
perkembangan

Mampu

menentukan ciriciri

Jenis
tagihan:

2 jam

- Al-Quran
dan

98

Kompetensi
Dasar
an Islam di
Indonesia

6.3 Mengambil
hikmah dari
perkembang
an Islam di
Indonesia

Materi
Pembelajaran
Indonesia

Hikmah
perkembangan
Islam di
Indonesia.

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
keras, mandiri,
hati, optimis).
demokratis,
Berorientasi
rasa ingin tahu,
pada tugas
semangat
(bermotivasi,
kebangsaan,
tekun/tabah,
cinta tanah air,
bertekad,
menghargai
enerjik).
prestasi,
bersahabat,
Pengambil
cinta damai,
resiko (suka
gemar
tantangan,
membaca,
mampu
peduli sosial,
memimpin)
tanggung jawab
Orientasi ke
masa depan

Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
lingkungan,

Kegiatan
Pembelajaran
Islam di
Indonesia.
Mendiskusikan

contoh
perkembangan
Islam di
Indonesia.

Indikator Pencapaian Kompetensi


perkembangan
Islam di Indonesia
Mampu

menunjukkan
contoh-contoh
perkembangan
Islam di
Indonesia

Penilaian

Alokasi
Waktu

Tugas
individu

Sumber
Belajar
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
72-93.

Tugas
kelompok
Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian
bebas

- Buku2 yg
relevan.
Mengidentifikasi

perkembangan
Islam di Indonesia
Mendiskusikan

hikmah
perkembangan
Islam di
Indonesia.
Mempresentasika

n hasil diskusi
tentang hikmah
perkembangan
Islam di
Indonesia.

Mampu

mengidentifikasi
hikmah
perkembangan
Islam di
Indonesia.
Mampu

menjelaskan
hikmah
perkembangan
Islam di
Indonesia.

Jenis
tagihan:
Tugas
individu
Tugas
kelompok
Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian

2 jam

- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
72-93.

99

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
peduli sosial,
Orientasi ke
tanggung jawab masa depan

Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian
bebas

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar
- Buku2 yg
relevan.

100

PERANGKAT PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Satuan Pendidikan

: SMA / MA

Kelas/Semester

: XII / 2

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


Nama Guru
: .....................................................
NIP/NIK

: .....................................................

Sekolah

: .....................................................

101

SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah

: SMK BINA DHARMA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas / Semester

: XII / 2

Aspek

: Al-Quran

Standar Kometensi

: 7. Memahami ayat-ayat Al-Quran tentang pengembangan IPTEK

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

7.1 Membaca
Q.S.
Yunus:101
dan Q.S. AlBaqarah:
164

Al-Quran Surat

Yunus; 101
Al-Quran Surat

Al-Baqarah: 164

7.2 Menjelaskan Al-Quran surat


Yunus; 101
arti Q.S.

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

Religius, jujur,

toleransi,

Percaya diri

(keteguhan

Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Membaca Q.S.

Mampu membaca

Yunus; 101 dan


Al-Baqarah; 164
Mengidentifikasi

Q.S. Yunus: 101


dan Al-Baqarah:
164 dengan baik
dan benar.

Penilaian
Jenis
tagihan:

Alokasi
Waktu
2 jam

Tugas
individu

Sumber
Belajar
- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
100-110.

tajwid Q.S. Yunus;


Mampu
101 dan AlBaqarah; 164.
mengidentifikasi
Bentuk
tajwid Q.S. Yunus:
instrumen:
101 dan AlBaqarah: 164.
Lembar
pengamat
an

- Buku-buku
yang
relevan.

Mengartikan per-

kata Q.S. Yunus;

Mampu

mengartikan per-

Jenis
tagihan:

2 jam

- Al-Quran
dan

102

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

Yunus: 101
Al-Quran Surat
Al Baqarah: 164
dan Q.S. AlBaqarah:
164

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

7.3 Melakukan
Al-Quran surat Religius, jujur,

Yunus: 101
toleransi,
pengemban
disiplin, kerja
gan iptek
Al-Quran Surat
keras, mandiri,
seperti

Al Baqarah: 164
demokratis,
terkandung
rasa ingin tahu,
dalam Q.S.
semangat
Yunus: 101
kebangsaan,
dan Q.S. Alcinta tanah air,
menghargai
Baqarah:
prestasi,

164
bersahabat,
cinta damai,
gemar

Percaya diri
(keteguhan
hati, optimis).
Berorientasi
pada tugas
(bermotivasi,
tekun/tabah,
bertekad,
enerjik).
Pengambil
resiko (suka
tantangan,
mampu

Kegiatan
Pembelajaran
101 dan AlBaqarah; 164
Mengartikan per-

ayat Q.S. Yunus;


101 dan AlBaqarah; 164.
Mendiskusikan

terjemah Q.S.
Yunus : 101 dan
Al Baqarah : 164

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

kata Q.S. Yunus:


101 dan AlBaqarah: 164

Tugas
individu

Mampu

mengartikan perayat Q.S. Yunus:


101 dan AlBaqarah: 164.
Mampu

menterjemahkan
Q.S. Yunus: 101
dan Al Baqarah:
164

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
100-110.

Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian
singkat

- Buku2 yg
relevan.

Mendiskusikan Al- Mampu menggali

Quran tentang
pengembangan
IPTEK
Menerapkan Al-

kandungan AlQuran tentang


pengembangan
IPTEK

Menerapkan AlQuran surat


Yunus: 101 dan Al
Quran surat
Baqarah: 164
Yunus: 101 dan Al
tentang
Baqarah: 164
pengembangan
tentang
IPTEK
pengembangan
IPTEK

Jenis
tagihan:
Ulangan
Tugas
individu

Bentuk
instrumen:
Lembar
pengamat

2 jam

- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,

103

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian
an

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar
2007, Hlm.
100-110.
- Buku2 yg
relevan.

104

SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah

: SMK BINA DHARMA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas / Semester

: XII / 2

Aspek

: Akidah

Standar Kometensi

: 8. Meningkatkan keimanan kepada Qadha dan Qadar.

Kompetensi
Dasar
8.1 Menjelaskan
tanda-tanda
keimanan
kepada
qadha dan
qadar

8.2 Menerapkan
hikmah
beriman

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif

Iman kepada
Religius, jujur,
toleransi,
qadha dan qadar
disiplin, kerja
:
keras, mandiri,
- Tanda-tanda
demokratis,
rasa ingin tahu,
keimanan
semangat
kepada qadha
kebangsaan,
dan qadar.
cinta tanah air,
menghargai
prestasi,
bersahabat,
cinta damai,
gemar
membaca,
peduli
lingkungan,
peduli sosial,
tanggung jawab

Percaya diri

Hikmah beriman
kepada qadha

Percaya diri

Religius, jujur,

toleransi,
disiplin, kerja

(keteguhan
hati, optimis).
Berorientasi

pada tugas
(bermotivasi,
tekun/tabah,
bertekad,
enerjik).

Kegiatan
Pembelajaran
Mengidentifikasi

tanda-tanda
keimanan kepada
qadha dan qadar.
Mendiskusikan

tanda-tanda
keimanan kepada
qadha dan qadar

Indikator Pencapaian Kompetensi


Menjelaskan

pengertian qadha
dan qadar.
Menjelaskan

pengertian
keimanan kepada
qadha dan qadar.
Mampu

menjelaskan
tanda-tanda
keimanan kepada
qadha dan qadar.

Pengambil

resiko (suka
tantangan,
mampu
memimpin)

Penilaian
Jenis
tagihan:

Alokasi
Waktu
2 jam

Tugas
individu

- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
111-119.

Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian
bebas

Orientasi ke

masa depan

(keteguhan

Sumber
Belajar

- Buku-buku
yang
relevan.
Mengidentifikasi

hikmah beriman
kepada qadha

Menjelaskan

hikmah beriman
kepada qadha dan

Jenis
tagihan:

2 jam

- Al-Quran
dan

105

Kompetensi
Dasar
kepada
qadha dan
qadar

Materi
Pembelajaran
dan qadar.

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
keras, mandiri,
hati, optimis).
demokratis,
Berorientasi
rasa ingin tahu,
pada tugas
semangat
(bermotivasi,
kebangsaan,
tekun/tabah,
cinta tanah air,
bertekad,
menghargai
enerjik).
prestasi,
bersahabat,
Pengambil
cinta damai,
resiko (suka
gemar
tantangan,
membaca,
mampu
peduli
memimpin)
lingkungan,
Orientasi ke
peduli sosial,
tanggung jawab masa depan
(punya
perspektif
untuk masa
depan)

Kegiatan
Pembelajaran
dan qadar.

Indikator Pencapaian Kompetensi


qadar.

Mendiskusikan

hikmah beriman
kepada qadha dan Menunjukkan
perilaku ikhtiar
qadar.
dan tawakkal
Menerapkan
dalam kehidupan
perilaku hikmah
sehari-hari.
beriman kepada
qadha dan qadar.

Penilaian
Tugas
individu
Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian
singkat
Lembar
pengamat
an

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
111-119.
- Buku-buku
yang
relevan.

106

SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah

: SMK BINA DHARMA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas / Semester

: XII / 2

Aspek

: Akhlak

Standar Kometensi

: 9. Membiasakan perilaku terpuji

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

9.1 Menjelaskan Persatuan dan


pengertian
Kerukunan:
dan maksud
Pengertian dan
persatuan
maksud
dan
persatuan.
kerukunan
Pengertian dan
maksud
kerukunan

9.2 Menampilkan contoh


perilaku

Contoh perilaku

Persatuan

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab

Religius, jujur,

toleransi,
disiplin, kerja

Percaya diri

(keteguhan

Kegiatan
Pembelajaran
Mengkaji dan

mendiskusikan
tentang
pengertian
persatuan.
Mengkaji dan

mendiskusikan
tentang
pengertian
kerukunan

Indikator Pencapaian Kompetensi


Mampu

menjelaskan
pengertian dan
maksud
persatuan.
Mampu

menjelaskan
pengertian dan
maksud
kerukunan.

Penilaian
Jenis
tagihan:

Alokasi
Waktu
2 jam

Tugas
individu

Sumber
Belajar
- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
120-130.

Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian

- Buku-buku
yang
relevan.
Menampilkan

contoh perilaku

Mampu

menunjukkan
contoh perilaku

Jenis
tagihan:

2 jam

- Al-Quran
dan

107

Kompetensi
Dasar
persatuan
dan
kerukunan

9.3 Membiasakan perilaku


persatuan
dan
kerukunan
dalam
kehidupan
sehari-hari

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif

Contoh perilaku

keras, mandiri,
hati, optimis).
demokratis,
Berorientasi
rasa ingin tahu,
pada tugas
semangat
(bermotivasi,
kebangsaan,
tekun/tabah,
cinta tanah air,
bertekad,
menghargai
enerjik).
prestasi,
bersahabat,
Pengambil
cinta damai,
resiko (suka
gemar
tantangan,
membaca,
mampu
peduli
memimpin)
lingkungan,
Orientasi ke
peduli sosial,
tanggung jawab masa depan

Kerukunan

Persatuan dan

kerukunan
dalam
kehidupan
sehari-hari.

Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)

Kegiatan
Pembelajaran
persatuan.
Menampilkan

contoh perilaku
kerukunan

Indikator Pencapaian Kompetensi


persatuan.
Mampu

menunjukkan
contoh perilaku
kerukunan

Penilaian

Alokasi
Waktu

Perilaku
individu

Sumber
Belajar
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
120-130.

Bentuk
instrumen:
Lembar
pengamat
an

- Buku-buku
yang
relevan.
Mempraktikkan

perilaku persatuan
dalam
pembelajaran.
Mempraktikkan

perilaku
kerukunan dalam
pembelajaran.

Membiasakan

perilaku persatuan
dalam kehidupan
sehari-hari.
Menunjukkan

perilaku rukun
dalam pergaulan.

Jenis
tagihan:
Perilaku
individu

Bentuk
instrumen:
Lembar
pengamat
an

2 jam

- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.

108

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
peduli sosial,
Orientasi ke
tanggung jawab masa depan

Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar
120-130.
- Buku-buku
yang
relevan.

109

SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah

: SMK BINA DHARMA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas / Semester

: XII / 2

Aspek

: Akhlak

Standar Kometensi

: 10. Menghindari perilaku tercela

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

10.1 Menjelaskan Perilaku tercela


pengertian
Pengertian :
isyrof, tabzir,
ghibah, dan Isyrof
fitnah
Tabzir
Ghibah
Fitnah

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab

10.2 Menjelaskan Contoh perilaku : Religius, jujur,


toleransi,
contoh
Isyrof
disiplin, kerja
perilaku

Percaya diri

(keteguhan

Kegiatan
Pembelajaran
Merumusukan

pengertian isyrof,
tabzir, ghibah, dan
fitnah
Mendiskusikan

Indikator Pencapaian Kompetensi


Mampu

menjelaskan
pengertian isyrof
Mampu

menjelaskan
pengertian tabzir

pengertian isyrof,
tabzir, ghibah, dan
Mampu
fitnah
menjelaskan
pengertian ghibah.
Mampu

menjelaskan
pengertian fitnah

Penilaian
Jenis
tagihan:

Alokasi
Waktu
2 jam

Tugas
individu

Sumber
Belajar
- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
131-138.

Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian
singkat

- Buku-buku
yang
relevan.
Mengidentifikasi

contoh-contoh
perilaku isyraf,

Mampu

menjelaskan
contoh perilaku

Jenis
tagihan:

- Al-Quran

2 jam

dan

110

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

isyrof, tabzir, Tabzir


ghibah, dan Ghibah
fitnah
Fitnah

10.3 Menghindari Menghindari


perilaku
perilaku:
isyraf, tabzir,
Isyrof
ghibah, dan
fitnah dalam Tabzir
kehidupan
Ghibah
sehari-hari
Fitnah

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
keras, mandiri,
hati, optimis).
demokratis,
Berorientasi
rasa ingin tahu,
pada tugas
semangat
(bermotivasi,
kebangsaan,
tekun/tabah,
cinta tanah air,
bertekad,
menghargai
enerjik).
prestasi,
bersahabat,
Pengambil
cinta damai,
resiko (suka
gemar
tantangan,
membaca,
mampu
peduli sosial,
memimpin)
tanggung jawab
Orientasi ke
masa depan

Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli sosial,

Kegiatan
Pembelajaran
tabzir, ghibah, dan
fitnah
Mendiskusikan

contoh perilaku
isyrof, tabzir,
ghibah, dan fitnah

Indikator Pencapaian Kompetensi


isyrof

Penilaian
Tugas
individu

Mampu
menjelaskan
contoh perilaku
tabzir

Ulangan

Mampu
menjelaskan
contoh perilaku
ghibah

Bentuk
instrumen
:

Mampu
menjelaskan
contoh perilaku
fitnah

Mengkaji faktor-

Mampu
faktor buruk
menghindari
perilaku isyrof,
perilaku isyraf.
tabzir, ghibah, dan
Mampu
fitnah
menghindari
Mengkaji caraperilaku tabzir
cara menghindar
Mampu
dari perilaku
menghindari
isyrod, tabzir,
perilaku ghibah
ghibah, dan fitnah
Mampu
Membiasakan
menghindari
menghindari
prilaku fitnah
perilaku isyrof,

tabzir, ghibah, dan Mampu

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
131-138.

Uraian
singkat

- Buku-buku
yang
relevan.
Jenis
tagihan:
Sikap
individu

Bentuk
instrumen:
Lembar
pengamat
an

2 jam

- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.

111

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
tanggung jawab Orientasi ke
masa depan

Kegiatan
Pembelajaran
fitnah

Indikator Pencapaian Kompetensi


menunjukkan
akibat dari isyraf,
tabzir, ghibah dan
fitnah

Penilaian

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar
131-138.
- Buku-buku
yang
relevan.

112

SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah

: SMK BINA DHARMA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas / Semester

: XII / 2

Aspek

: Fikih

Standar Kometensi

: 11. Memahami hukum Islam tentang Waris

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

11.1 Menjelaskan Ketentuan


ketentuanhukum Waris:
ketentuan
Syarat-ayarat
hukum waris
pembagian
warisan
Ketentuan ahli

waris
Hal-hal yang

membatalkan
hak waris.

11.2 Menjelaskan
contoh

Contoh
pelaksanaan

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

Religius, jujur,

toleransi,

Percaya diri

(keteguhan

Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mengkaji dan

Mampu
mendiskusikan
menjelaskan
tentang ketentuan
ketentuan hukum
hukum waris
waris
berdasarkan pada
Mampu
perundangmenjelaskan
undangan yang
tentang ahli waris
berlaku di
Indonesia.
Mampu
menjelaskan
pembagian
masing-masing
ahli waris.

Penilaian
Jenis
tagihan:

Alokasi
Waktu
2 jam

Tugas
individu

Sumber
Belajar
- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
139-158.

Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian
bebas.

- Buku-buku
yang
relevan.

Mendiskusikan

tentang contoh

Menyebutkan

contoh

Jenis
tagihan:

2 jam

- Al-Quran
dan

113

Kompetensi
Dasar
pelaksanaan
hukum waris

Materi
Pembelajaran
hukum waris
Contoh

perhitungan
warisan

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif

Kegiatan
Pembelajaran

disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

pelaksanaan
hukum waris
menurut undangundang waris di
Indonesia
Mendiskusikan

tentang contohcontoh
pelaksanaan waris
menurut hukum
adat

Indikator Pencapaian Kompetensi


pelaksanaan
hukum waris yang
terdapat dalam
undang-undang
waris
Memperagakan

cara-cara
menghitung
pembagian
warisan secara
Islam

Penilaian
Tugas
individu
Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian
bebas

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
139-158.
- Buku-buku
yang
relevan.

114

SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah

: SMK BINA DHARMA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas / Semester

: XII / 2

Aspek

: Tarikh dan Kebudayaan Islam

Standar Kometensi

: 12. Memahami perkembangan Islam di dunia.

Kompetensi
Dasar
12.1 Menjelaskan
perkembang
an Islam di
dunia

12.2 Menampilkan contoh


perkembang

Materi
Pembelajaran
Perkembangan
Islam di dunia

Contoh
perkembangan

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab

Religius, jujur,

toleransi,
disiplin, kerja

Percaya diri

(keteguhan

Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Membaca literatur Mampu

tentang
perkembangan
Islam di dunia
Mendiskusikan

perkembangan
Islam di dunia

menjelaskan
perkembangan
Islam di dunia
Mampu

mengidentifikasi
manfaat yang
dapat diambil dari
sejarah
perkembangan
Islam di dunia.

Penilaian
Jenis
tagihan:

Alokasi
Waktu
2 jam

Tugas
individu

Sumber
Belajar
- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
159-176.

Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian
bebas

- Buku-buku
yang
relevan.
Mengidentifikasi

perkembangan

Menjelaskan

contoh
perkembangan

Jenis
tagihan:

2 jam

- Al-Quran
dan

115

Kompetensi
Dasar
an Islam di
dunia

12.3 Mengambil
hikmah dari
perkembang
an Islam di
dunia

Materi
Pembelajaran
Islam di dunia

Hikmah
perkembangan
Islam di dunia

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
keras, mandiri,
hati, optimis).
demokratis,
Berorientasi
rasa ingin tahu,
pada tugas
semangat
(bermotivasi,
kebangsaan,
tekun/tabah,
cinta tanah air,
bertekad,
menghargai
enerjik).
prestasi,
bersahabat,
Pengambil
cinta damai,
resiko (suka
gemar
tantangan,
membaca,
mampu
peduli
memimpin)
lingkungan,
Orientasi ke
peduli sosial,
tanggung jawab masa depan
(punya
perspektif
untuk masa
depan)
Religius, jujur,

Percaya diri
toleransi,
(keteguhan
disiplin, kerja
hati, optimis).
keras, mandiri,
Berorientasi
demokratis,
pada tugas
rasa ingin tahu,
(bermotivasi,
semangat
tekun/tabah,
kebangsaan,
bertekad,
cinta tanah air,
enerjik).
menghargai
prestasi,
Pengambil
bersahabat,
resiko (suka
cinta damai,
tantangan,
gemar
mampu

Kegiatan
Pembelajaran
Islam di dunia
Mendiskusikan

contoh
perkembangan
Islam di dunia.

Indikator Pencapaian Kompetensi


Islam di dunia
Mampu

memberikan
contoh
perkembangan
Islam di dunia

Penilaian

Alokasi
Waktu

Tugas
individu

Sumber
Belajar
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,
2007, Hlm.
159-176.

Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian
singkat

- Buku2 yg
relevan.

Mengidentifikasi

perkembangan
Islnm di dunia.
Mendiskusikan

hikmah
perkembangan
Islam di dunia.
Mempresentasika

n hasil diskusi
tentang hikmah
perkembangan
Islam di dunia.

Mampu

mengidentifikasi
hikmah
perkembangan
Islam di dunia.
Mampu

menjelaskan
hikmah
perkembangan
Islam di dunia.

Jenis
tagihan:
Tugas
individu
Ulangan

Bentuk
instrumen:
Uraian

2 jam

- Al-Quran
dan
terjemah.
- Buku PAI
untuk SMK
Kelas XII,
Edisi
KTSP/Stand
ar Isi 2006,
Syamsuri,
Penerbit
Erlangga,

116

Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelajaran

Nilai Budaya & Kewirausahaan/


Karakter Bangsa Ekonomi Kreatif
membaca,
memimpin)
peduli
Orientasi ke
lingkungan,
masa depan
peduli sosial,
tanggung jawab (punya
perspektif
untuk masa
depan)

Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian
bebas

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar
2007, Hlm.
159-176.
- Buku2 yg
relevan

117

KALENDER PENDIDIKAN SMK BINA DHARMA


TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Juli

Agustus

September

HBE = 15
2013

Mg

HBE = 13

ME = 3,4

2013

Oktober
HBE = 25

ME = 3,4

2013

HBE = 26

ME = 1,2,3,4

2013

ME=1,2,3,4

14

21

28

Mg

11

18

25

Mg

15

22

29

Mg

13

20

30

Sn

14

21

Sn

15

22

29

Sn

12

19

26

Sn

16

23

Sl

16

23

30

Sl

13

20

27

Sl

10

17

24

Sl

15

22

Rb

10

17

24

31

Rb

14

21

28

Rb

11

18

25

Rb

16

23

Km

11

18

25

Km

15

22

29

Km

12

19

26

Km

10

17

24

Jm

12

19

26

Jm

16

23

30

Jm

13

20

27

Jm

11

18

25

Sb

13

20

27

Sb

17

24

31

Sb

14

21

28

Sb

12

19

26

Januari

HBE = 21

7
8
9
10

Febuari

HBE = 24

Maret

HBE = 26

April

118

HBE = 25

2014

ME =2,3,4,5

2014

ME =1,2,3,4

2014

ME =1,2,3,4

ME
=1,2,3,4,

2014

Mg

12

19

26

Mg

16

23

Mg

16

23/30

Mg

13

20

Sn

13

20

27

Sn

10

17

24

Sn

10

17

24/31

Sn

14

21

Sl

14

21

28

Sl

11

18

25

Sl

11

18

25

Sl

15

22

Rb

15

22

29

Rb

12

19

26

Rb

12

19

26

Rb

16

23

Km

16

23

30

Km

13

20

27

Km

13

20

27

Km

10

17

24

Jm

10

17

24

31

Jm

14

21

28

Jm

14

21

28

Jm

11

18

25

Sb

11

18

25

15

22

15

22

29

Sb

12

19

26

Juli

Sb

LS =

2014

Sb

Hari Pertama Sekolah ( HP ).

Libur Semester ( LS )

dan Awal Semester


Kegiatan Ulangan Tengah Semester
=

Mg

13

20

27

Sn

14

21

28

Sl

15

22

29

Rb

16

23

30

Km

10

17

24

31

Libur Umum (LU)


=

Kegiatan Ulangan Akhir Semester

Perkiraan Ujian Sekolah dan Ujian Praktek

Pembagian Laporan Hasil Pendidikan

Perkiraan Libur Ramadhan dan


Perkiraan Ujian Nasional SMK

Jm
Sb

4
5

11
12

18
19

25
26

=
=

Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha

119

Perkiraan Libur Umum 2014

Prakerin Kelas XI

Uji Kompetensi

120

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 1

Waktu
Aspek

: 6 x 45 menit
: Al-Quran

A. Standar Kompetensi
1. Memahami ayat-ayat al-Quran tentang anjuran bertoleransi.
B. Kompetensi Dasar
1.1

Membaca QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29

1.2

Menjelaskan arti QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29

1.3

Membiasakan perilaku bertoleransi seperti terkandung dalam QS Al-Kafiruun, QS


Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi

Nilai Budaya Dan


Karakter Bangsa

Mampu membaca QS Al kafirun, QS Yunus : 40-41 dan Religius, jujur, santun, disiplin,

QS Al Kahfi : 29 dengan baik dan benar


Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al kafirun, QS
Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 dengan benar
Mampu mengartikan masing-masing kata yang
terdapat dalam QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan
QS Al Kahfi : 29.
Mampu mengartikan ayat QS Al Kafirun, QS Yunus, 4041, dan QS Al Kahfi : 29.
Mampu menterjemahkan QS Al Kafirun, QS Yunus : 4041 dan QS Al Kahfi : 29.
Mampu mengidentifikasi perilaku bertoleransi sesuai
dengan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al
Kahfi : 29.
Mampu mempraktikkan perilaku bertoleransi sesuai

tanggung jawab, cinta ilmu,


ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

121

dengan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al


Kahfi : 29.
Mampu menunjukkan perilaku bertoleransi sesuai
dengan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al
Kahfi : 29.
Mampu mengidentifikasi perilaku bertoleransi

Mampu mempraktikkan perilaku yang menunjukkan


bertoleransi.
Mampu menunjukkan perilaku yang menunjukkan
bertoleransi.
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

QS Al-Kafirun
QS Yunus; 40-41
QS Al-Kahfi; 29

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

Mampu membaca QS Al kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29 dengan baik


dan benar
Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi :
29 dengan benar
Mampu mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam QS Al Kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
Mampu mengartikan ayat QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.
Mampu menterjemahkan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
Mampu mengidentifikasi perilaku bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
Mampu mempraktikkan perilaku bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
Mampu menunjukkan perilaku bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun, QS Yunus :
40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
122

G.

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Membaca Al-Quran

Mengartikan per-kata Alsurat Al Kafirun, Yunus:


Quran surat Al Kafirun,
40-41 dan Al Kahfi : 29.
Yunus: 40-41 dan Al Kahfi:
29.
Mengidentifikasi tajwid
Q.S. Al Kafirun, Yunus: Mengartikan per-ayat Al
40-41, dan Al Kahfi : 29.
Kafirun, Yunus: 40-41, dan
Al Kahfi : 29.
Mendiskusikan
terjemah Al-Quran
surat Al Kafirun, Yunus:
40-41 dan Al Kahfi: 29.

Mandiri

Siswa m ampu
mempraktikkan perilaku
bertoleransi sesuai
dengan QS Al Kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al
Kahfi : 29.
Siswa mampu
menunjukkan perilaku
bertoleransi sesuai
dengan QS Al Kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al
Kahfi : 29.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran Memahami
ayat-ayat al-Quran tentang anjuran bertoleransi,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Guru menunjuk seorang siswa yang sudah fasih membaca QS Al Kafirun, QS


Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29, untuk memimpin teman-temannya
membaca bersama-sama di bawah bimbingan guru 2 sampai dengan 3 kali.

Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk beberapa
siswa untuk membaca QS Al Kafirun, yaitu sebagai berikut:

Pernahkah kalian mendengar tentang toleransi ?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang anjuran bertoleransi ?
Siapakah diantara kalian yang sudah hafal ayat-ayat al-Quran tentang anjuran
bertoleransi ?

123

Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk beberapa
siswa untuk membaca QS Yunus, 40-41, yaitu sebagai berikut:

Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk beberapa
siswa untuk membaca QS Al Kahfi : 29, yaitu sebagai berikut:

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan hukum bacaan yang


terdapat dalam QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.

Eksplorasi

Selanjutnya siswa membaca arti QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al


Kahfi : 29 dengan berpedoman kepada Al Quran dan terjemahannya atau
sumber bacaan lainnya dengan pengamatan dari guru.

Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti QS Al Kafirun,


QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 kepada siswa.

Setelah mengartikan ayat demi ayat, guru meminta siswa agar menyalin QS Al
Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 berikut artinya dengan benar.
Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir,
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".(Q.S. Al-Kafirun).
Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan
bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan
dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".

124

Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu. Apakah kamu


dapat menjadikan orang-orang tuli itu mendengar walaupun mereka tidak
mengerti.(Q.S.Yunus.40-41.)
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka
barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa
yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi
orang-orang lalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika
mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air
seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman
yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek (Q.S Al-Kahfi.29).

Setelah selesai menyalin QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29


berikut artinya, guru menjelas hukum bacaan (tajwid) yang terdapat pada ayat
tersebut.

Guru menjelaskan kepada siswa akan hikmah yang terkandung dalam QS Al


Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.

Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang proses awal


kejadian manusia sebagaimana yang terkandung dalam isi QS Al Kafirun, QS
Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 secara berkelompok.

Selanjutnya guru menugaskan kepada siswa untuk berdiskusi tentang hukum


bacaan (tajwid) yang terdapat pada QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al
Kahfi : 29 secara berkelompok.

Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.

Konfirmasi

Dalam QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 banyak


mengandung nilai-nilai sikap dan perilaku yang utama, yaitu sikap toleransi,
kebebasan dalam mengimani ajaran dan tidak memaksakan ajaran kepada
orang lain.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca QS Al Kafirun, QS Yunus,
40-41, dan QS Al Kahfi : 29 sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah isi kandungan
QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis
125

I.

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3
LEMBAR TUGAS

Salinlah QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29


dengan baik dan benar, kemudian artikan dan carilah kalimat/ayat
yang berhubungan dengan tajwid: ikhfa, idgham, dan izhar.

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

126

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 1

Waktu
Aspek

: 6 x 45 menit
: Al-Quran

A. Standar Kompetensi
2. memahami ayat-ayat al-Quran tentang etos kerja..
B. Kompetensi Dasar
2.1

Membaca QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10

2.2

Menjelaskan arti QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10

2.3

Membiasakan beretos kerja seperti terkandung dalam QS Al-Mujadalah: 11, dan


QS Al-Jumuah: 9-10

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi

Nilai Budaya Dan


Karakter Bangsa

Religius, jujur, santun, disiplin,


tanggung jawab, cinta ilmu,
Jumuah : 9-10 dengan baik dan benar
ingin tahu, percaya diri,
Mampu mengidentifikasi tajwid QS Al Mujadalah: 11
menghargai keberagaman,
dan QS Al Jumuah : 9-10.
patuh pada aturan, sosial,
Mampu mengartikan masing-masing kata yang
terdapat dalam QS Al Mujadalah: 11 dan QS Al Jumuah bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
: 9-10.
Mampu mengartikan ayat QS Al Mujadalah: 11 dan QS keras, dan adil.
Al Jumuah : 9-10.
Mampu menterjemahkan QS Al Mujadalah :11 dan QS
Al Jumuah : 9-10
Mampu mengidentifikasi perilaku etos kerja sesuai
dengan QS Al Mujadalah: 11 dan QS Al Jumuah : 910.
Mampu mempraktikkan perilaku etos kerja seperti yang
terkandung dalam QS Al Mujadalah: 11 dan QS Al
Jumuah : 9-10.
Mampu menunjukkan perilaku etos kerja sesuai
dengan QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10

Mampu membaca QS Al Mujadalah: 11 dan QS Al

127

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Q.S. Al-Mujadalah : 11
Q.S. Al-Jumuah : 9-10

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu membaca QS Al Mujadalah: 11 dan QS Al Jumuah : 9-10 dengan baik dan


benar
Mampu mengidentifikasi tajwid QS Al Mujadalah: 11 dan QS Al Jumuah : 9-10.
Mampu mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam QS Al Mujadalah: 11
dan QS Al Jumuah : 9-10.
Mampu mengartikan ayat QS Al Mujadalah: 11 dan QS Al Jumuah : 9-10.
Mampu menterjemahkan QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10
Mampu mengidentifikasi perilaku etos kerja sesuai dengan QS Al Mujadalah: 11
dan QS Al Jumuah : 9-10.
Mampu mempraktikkan perilaku etos kerja seperti yang terkandung dalam QS Al
Mujadalah: 11 dan QS Al Jumuah : 9-10.
Mampu menunjukkan perilaku etos kerja sesuai dengan QS Al Mujadalah :11 dan
QS Al Jumuah : 9-10
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mandiri

Membaca Al-Quran

Mengartikan perkata Al-

Siswa membiasakan

surat Al Mujadalah: 11
dan Al Jumuah: 9-10.
Mengidentifikasi tajwid
Al-Quran surat Al
Mujadalah: 11 dan Al
Jumuah: 9-10.

Quran surat Al Mujadalah:


11 dan Al Jumuah : 9-10.
Mengartikan per-ayat AlQuran surat Al Mujadalah:
11 dan Al Jumuah : 9-10.
Mendiskusikan terjemah Al-

perilaku etos kerja seperti


yang terkandung dalam
Al-Quran surat Al
Mujadalah: 11 dan Al
Jumuah: 9-10.
Menunjukkan perilaku
128

Mengidentifikasi
perilaku etos kerja
sesuai dengan AlQuran surat Al
Mujadalah: 11 dan Al
Jumuah: 9-10.

Quran surat Al Mujadalah :


11 dan Al Jumuah : 9-10

etos kerja sesuai dengan


Al-Quran surat Al
Mujadalah: 11 dan Al
Jumuah: 9-10

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran memahami
ayat-ayat al-Quran tentang etos kerja,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Siapakah diantara kalian yang sudah hafal ayat-ayat al-Quran tentang anjuran
untuk semangat bekerja ?

Guru menunjuk seorang siswa yang sudah fasih membaca QS Al Mujadalah :


11 dan QS Al Jumuah : 9-10, untuk memimpin teman-temannya membaca
bersama-sama di bawah bimbingan guru 2 sampai dengan 3 kali.

Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk beberapa
siswa untuk membaca QS Al Mujadilah :11, yaitu sebagai berikut.

Pernahkah kalian mendengar tentang etos kerja ?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang anjuran giat bekerja
dan tidak bermalas-malasan ?

Hai orang-orang yang beriman,


apabila
dikatakan
kepadamu:
"Berlapang-lapanglah
dalam
majelis",
maka
lapangkanlah,
niscaya
Allah
akan
memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu, maka
berdirilah, niscaya Allah akan







129

meninggikan
orang-orang
yang
beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah Maha
apa yang kamu kerjakan.
-

Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal,


guru menunjuk beberapa siswa untuk membaca QS Al Jumuah : 9-10, yaitu
sebagai berikut.

Hai orang-orang yang beriman,


apabila diseru untuk menunaikan
sembahyang pada hari Jumat, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat
Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika
kamu .

Apabila telah ditunaikan sembahyang,


maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak supaya
kamu beruntung.

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan hukum bacaan yang


terdapat dalam QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10.

Eksplorasi

Selanjutnya siswa membaca arti QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10


dengan berpedoman kepada Al Quran dan terjemahannya atau sumber
bacaan lainnya dengan pengamatan dari guru.

Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti QS Al


Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10 kepada siswa.

Setelah mengartikan ayat demi ayat, guru meminta siswa agar menyalin QS Al
Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10 berikut artinya dengan benar.

Setelah selesai menyalin QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10


berikut artinya, guru menjelas hukum bacaan (tajwid) yang terdapat pada ayat
tersebut.

Guru menjelaskan kepada siswa akan hikmah yang terkandung dalam QS Al


Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10.

Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang proses awal


kejadian manusia sebagaimana yang terkandung dalam isi QS Al Mujadalah :
11 dan QS Al Jumuah : 9-10 secara berkelompok.

130

Selanjutnya guru menugaskan kepada siswa untuk berdiskusi tentang hukum


bacaan (tajwid) yang terdapat pada QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah :
9-10 secara berkelompok.

Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.

Konfirmasi

Dalam QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10 banyak mengandung


nilai-nilai sikap dan perilaku yang utama, tentang semangat kerja karena
Muslim dituntut menjadi kaya, karena perjuangan menegakkan agama Islam
masih panjang dan perlu pendanaan yang banyak oleh sebab itu berjuanglah
terus untuk menjadi kaya. Kaya karena Allah dan Islam. Dan janganlah menjadi
pemalas.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca QS Al Mujadalah :11 dan
QS Al Jumuah : 9-10 sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah isi kandungan
QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3
LEMBAR TUGAS

Salinlah QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10 dengan baik


dan benar, kemudian artikan dan carilah kalimat/ayat yang
berhubungan dengan tajwid: ikhfa, idgham, dan izhar.

131

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

132

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 1

Waktu
Aspek

: 4 x 45 menit
: Aqidah

A. Standar Kompetensi
3.

Meningkatkan keimanan kepada Hari Akhir.

B. Kompetensi Dasar
3.1

Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir

3.2

Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu menjelaskan perilaku yang mencerminkan


keimanan terhadap Hari Akhir.
Mampu menampilkan perilaku yang mencerminkan
keimanan terhadap Hari Akhir.
Memperbanyak beribadah dan bertaubat dalam
kehidupan sehari-hari
Menjelaskan hikmah beriman kepada Hari Akhir.

Mendeskripsikan hikmah beriman kepada hari akhir


Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir.

Karakter Bangsa
Religius, jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

133

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Iman kepada Hari Akhir.


Hikmah beriman kepada hari akhir

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu menjelaskan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir.


Mampu menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir.
Memperbanyak beribadah dan bertaubat dalam kehidupan sehari-hari
Menjelaskan hikmah beriman kepada Hari Akhir.
Mendeskripsikan hikmah beriman kepada hari akhir
Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mandiri

Mengidentifikasi

Mempresentasikan hasil
Siswa membiasakan
perilaku yang
diskusi tentang hikmah
perilaku yang
mencerminkan
beriman kepada Hari Akhir.
mencerminkan keimanan
keimanan terhadap Hari Siswa menyebutkan
terhadap Hari Akhir.
Akhir.
Siswa membiasakan
hikmah beriman kepada
Mengidentifikasi hikmah
hari akhir.
perilaku yang
yang terkandung dalam
mencerminkan keimanan
beriman kepada Hari
terhadap Hari Akhir.
Akhir.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
134

Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran keimanan


kepada Hari Akhir,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang hari


akhir.

Pernahkah kalian mendengar tentang cerita hari akhir ?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang hari akhir ?
Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang tanda-tanda
hari akhir ?.

Eksplorasi

Mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir.


Mempraktikkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir.
Menerapkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir.
Mengidentifikasi hikmah yang terkandung dalam beriman kepada Hari Akhir.
Mendiskusikan hikmah beriman kepada hari akhir.
Mempresentasikan hasil diskusi tentang hikmah beriman kepada Hari Akhir.
Menunjukkan hikmah beriman kepada Hari Akhir.

Konfirmasi

Dalam materi keimanan kepada hari akhir banyak mengandung nilai-nilai


sikap dan perilaku yang utama, yaitu menerangkan kepada kita bahwa dunia
hanya sementara ada ujung penantiannya yakni hari akhir, oleh sebab itu
perbanyaklah ibadah karena kita semau fana dan tidak kekal ada alam
pertanggung-jawaban nantinya.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
iman kepada hari akhir sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah iman kepada
hari akhir.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar
135

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

136

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 1

Waktu

: 6 x 45 menit

Aspek

: Akhlak

A. Standar Kompetensi
4.

Membiasakan perilaku terpuji.

B. Kompetensi Dasar
4.1

Menjelaskan pengertian adil, ridha, dan amal shaleh

4.2.

Menampilkan contoh perilaku adil, ridha, dan amal shaleh

4.3

Membiasakan perilaku adil, ridha, dan amal shaleh dalam kehidupan sehari-hari

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu menjelaskan pengertian adil


Mampu menjelaskan pengertian ridha
Mampu menjelaskan pengertian amal saleh.
Menampilkan contoh perilaku adil.
Menampilkan contoh perilaku ridha.
Menampilkan contoh perilaku amal saleh.
Menunjukkan perilaku adil.

Karakter Bangsa
Religius, jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Menunjukkan perilaku ridha.


Menunjukkan perilaku amal shaleh.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
137

Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Adil, Ridha dan amal saleh

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu menjelaskan pengertian adil


Mampu menjelaskan pengertian ridha
Mampu menjelaskan pengertian amal saleh.
Menampilkan contoh perilaku adil.
Menampilkan contoh perilaku ridha.
Menampilkan contoh perilaku amal saleh.
Menunjukkan perilaku adil.
Menunjukkan perilaku ridha.
Menunjukkan perilaku amal shaleh.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Mendiskusikan
pengertian adil.
Mendiskusikan
pengertian rida.
Mendiskusikan
pengertian amal saleh.

Terstruktur

Berlatih berperilaku adil.


Berlatih berperilaku rida.
Berlatih berperilaku amal
saleh.

Mandiri

Siswa membiasakan
perilaku adil.
Siswa membiasakan
perilaku rida.
Siswa membiasakan
perilaku amal saleh.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
138

Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran adil, ridha,
dan amal shaleh,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang adil, ridha,
dan amal shaleh ?.

- Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang


adil, ridha, dan amal shaleh.

Pernahkah kalian mendengar tentang adil, ridha, dan amal shaleh ?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang adil, ridha, dan amal
shaleh?

Eksplorasi

Mendiskusikan pengertian adil.


Mendiskusikan pengertian ridha.
Mendiskusikan pengertian amal shaleh.
Mempraktikkan contoh perilaku adil.
Mempraktikkan contoh perilaku ridha.
Mempraktikkan contoh perilaku amal shaleh.
Berlatih berperilaku adil.
Berlatih berperilaku ridha.
Berlatih berperilaku amal shaleh.

Konfirmasi

Dalam materi adil, ridha, dan amal shaleh banyak mengandung nilai-nilai sikap
dan perilaku yang utama, yaitu berbuat adillah karena adil mendekatkan diri
kepada takwa, dan ikhlaslah karena kunci kemurnian jiwa terlatak pada
keikhlasan hati

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
adil, ridha, dan amal shaleh sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah adil, ridha,
dan amal shaleh.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.
139

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

140

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 1

Waktu

: 6 x 45 menit

Aspek

: Fiqih

A. Standar Kompetensi
5.

Memahami hukum Islam tentang Hukum Keluarga.

B. Kompetensi Dasar
5.1

Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam

5.2

Menjelaskan hikmah perkawinan

5.3

Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Menjelaskan ketentuan hukum Islam tentang nikah


Menjelaskan hukum Islam tentang talak
Menjelaskan hukum Islam tentang ruju.
Menjelaskan hikmah nikah
Menjelaskan hikmah talak.
Menjelaskan hikmah ruju.

Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut


perundang-undangan tentang perkawinan di Indonesia.
Menguraikan kompilasi hukum tentang perkawinan di
Indonesia.

Karakter Bangsa
Religius, jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
141

Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Ketentuan hukum pernikahan dalam Islam


Rukun nikah
Muhrim
Kewajiban suami istri.
Talak
Ruju
Hikmah perkawinan
Ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia.
E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Menjelaskan ketentuan hukum Islam tentang nikah


Menjelaskan hukum Islam tentang talak
Menjelaskan hukum Islam tentang ruju.
Menjelaskan hikmah nikah
Menjelaskan hikmah talak.
Menjelaskan hikmah ruju.
Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan tentang
perkawinan di Indonesia.
Menguraikan kompilasi hukum tentang perkawinan di Indonesia.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mandiri

Mendiskusikan

Siswa menyebutkan

Siswa mencari literatur

ketentuan hukum Islam


tentang nikah.
Mendiskusikan
ketentuan hukum Islam
tentang talak.
Mendiskusikan
ketentuan hukum Islam
tentang ruju.

hikmah pernikahan dalam


Islam.
Siswa menyebutkan
hikmah talak.
Siswa menyebutkan
hikmah ruju.

tentang perundangundang perkawinan di


Indonesia.
Siswa mencari literatur
tentang ketentuan
perkawinan menurut
perundang-undangan di
Indonesia.
Siswa mencari literatur
tentang ketentuan
perkawinan menurut
142

perundang-undangan
tentang perkawinan di
Indonesia.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran hukum Islam
tentang Hukum Keluarga,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

- Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang


hukum Islam tentang Hukum Keluarga.

Pernahkah kalian mendengar tentang pernikahan ?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang nikah?
Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang nikah, talak
dan ruju ?.

Eksplorasi

Mendiskusikan ketentuan hukum Islam tentang nikah.

Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan tentang


perkawinan di Indonesia.

Mendiskusikan ketentuan hukum Islam tentang talak.


Mendiskusikan ketentuan hukum Islam tentang ruju.
Mendiskusikan tentang hikmah pernikahan dalam Islam.
Mendiskusikan tentang hikmah talak.
Mendiskusikan tentang hikmah ruju.
Mencari literatur tentang perundang-undang perkawinan di Indonesia.
Mendiskusikan tentang ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di
Indonesia.

143

Konfirmasi

Dalam materi hukum Islam tentang Hukum Keluarga banyak mengandung


nilai-nilai sikap dan perilaku yang utama, yaitu seruan untuk menikah karena
sarana paling utama mencetak generasi rabbani melalui jenjang pernikahan,
dan hindarilah perbuatan yang halal namun amat sangat dibenci oleh Allah
yaitu perceraian.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
hukum Islam tentang Hukum Keluarga sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah hukum Islam
tentang Hukum Keluarga .

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3
.............. , ...............................

Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

144

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 1

Waktu
Aspek

: 6 x 45 menit
: Tarikh dan Kebudayaan Islam

A. Standar Kompetensi
6.

Memahami perkembangan Islam di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar
6.1

Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia

6.2

Menampilkan contoh perkembangan Islam di Indonesia

6.3

Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di Indonesia

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Karakter Bangsa

Mampu menjelaskan masuk dan berkembangnya Islam Religius, jujur, santun, disiplin,

di Indonesia
Mampu menguraikan manfaat yang dapat diambil dari
sejarah perkembangan Islam di Indonesia.
Mampu menentukan ciri-ciri perkembangan Islam di
Indonesia
Mampu menunjukkan contoh-contoh perkembangan
Islam di Indonesia
Mampu mengidentifikasi hikmah perkembangan Islam
di Indonesia.
Mampu menjelaskan hikmah perkembangan Islam di
Indonesia.

tanggung jawab, cinta ilmu,


ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
145

Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)


Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Perkembangan Islam di Indonesia.


Contoh perkembangan Islam di Indonesia
Hikmah perkembangan Islam di Indonesia.

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu menjelaskan masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia


Mampu menguraikan manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan Islam
di Indonesia.
Mampu menentukan ciri-ciri perkembangan Islam di Indonesia
Mampu menunjukkan contoh-contoh perkembangan Islam di Indonesia
Mampu mengidentifikasi hikmah perkembangan Islam di Indonesia.
Mampu menjelaskan hikmah perkembangan Islam di Indonesia.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mendiskusikan

Mengidentifikasi contohperkembangan Islam di


contoh perkembangan
Indonesia.
Islam di Indonesia.
Mendiskusikan contoh Mempresentasikan hasil
perkembangan Islam di
diskusi tentang hikmah
Indonesia.
perkembangan Islam di
Indonesia.
Mendiskusikan hikmah
perkembangan Islam di Mengidentifikasi
Indonesia.
perkembangan Islam di
Indonesia

Mandiri

Siswa mencari literatur


tentang perkembangan
Islam diIndonesia.
Siswa mengambil
manfaat dari sejarah
perkembangan Islam di
Indonesia.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


146

Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit


Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran
perkembangan Islam di Indonesia,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang


perkembangan Islam di Indonesia.

Pernahkah kalian mendengar perkembangan Islam di Indonesia?


Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang sejarah
perkembangan Islam di Indonesia ?.

Eksplorasi

Mencari literatur tentang perkembangan Islam diIndonesia.


Mendiskusikan perkembangan Islam di Indonesia.
Menunjukkan manfaat sejarah perkembangan Islam di Indonesia.
Mengidentifikasi contoh-contoh perkembangan Islam di Indonesia.
Mendiskusikan contoh perkembangan Islam di Indonesia.

Konfirmasi

Dalam materi perkembangan Islam diIndonesia banyak mengandung nilai-nilai


sikap dan perilaku yang utama, yaitu sejarah mengenai keagungan nilai-nilai
Islam yang berkembang di Nusantara secara cepat menunjukan betapa
gigihnya mereka menyebarkan agama Allah ini dengan ataupun tanpa sarana
yang memadai, bagaimana dengan kita.? Yang telah hidup pada jaman
modern dengan sarana teknologi canggih, mungkinkah Islam akan menyebar
lebih luas melalui diri kita atau sebaliknya,!.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
perkembangan Islam diIndonesia sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah tentang
perkembangan Islam diIndonesia.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.
147

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

148

PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI

Satuan Pendidikan

: SMA / MA

Kelas/Semester

: XII / 2

Nama Guru

: .................................................

Sekolah

: .................................................

KUR IK ULUM TI NG KAT S ATUAN P EN DI DI KAN


NIP/NIK
( KTS P): .................................................

149

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 2

Waktu
Aspek

: 6 x 45 menit
: Al-Quran

A. Standar Kompetensi
7.

Memahami ayat-ayat al-Quran tentang pengembangan IPTEK.

B. Kompetensi Dasar
7.1

Membaca QS Yunus:101 dan QS Al-Baqarah: 164


Menjelaskan arti QS Yunus: 101 dan QS Al-Baqarah: 164
Melakukan pengembangan iptek seperti terkandung dalam QS Yunus: 101 dan
QS Al-Baqarah: 164

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi

Nilai Budaya Dan


Karakter Bangsa

Mampu membaca QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; Religius, jujur, santun, disiplin,

164 dengan baik dan benar.


Mampu mengidentifikasi tajwid QS Yunus; 101 dan QS
Al-Baqarah; 164.
Mampu mengartikan masing-masing kata yang
terdapat dalam QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah;
164
Mampu mengartikan ayat QS Yunus; 101 dan QS AlBaqarah; 164.
Mampu menterjemahkan Q.S. Yunus : 101 dan QS Al
Baqarah : 164
Mampu menggali kandungan Al Quran tentang
pengembangan IPTEK
Menerapkan QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164
tentang pengembangan IPTEK

tanggung jawab, cinta ilmu,


ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :


150

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu membaca QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; 164 dengan baik dan benar.
Mampu mengidentifikasi tajwid QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; 164.
Mampu mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam QS Yunus; 101 dan
QS Al-Baqarah; 164
Mampu mengartikan ayat QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; 164.
Mampu menterjemahkan Q.S. Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164
Mampu menggali kandungan Al Quran tentang pengembangan IPTEK
Menerapkan QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164 tentang pengembangan
IPTEK
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Membaca Q.S. Yunus;

Terstruktur

Mengartikan per-kata

101 dan Al-Baqarah;


Q.S. Yunus; 101 dan Al164
Baqarah; 164
Mengidentifikasi tajwid Mengartikan per-ayat Q.S.
Q.S. Yunus; 101 dan AlYunus; 101 dan AlBaqarah; 164.
Baqarah; 164.
Mendiskusikan Al Siswa menghafal terjemah
Quran tentang
Q.S. Yunus : 101 dan Al
pengembangan IPTEK
Baqarah : 164

Mandiri

Menerapkan Al-Quran
surat Yunus: 101 dan Al
Baqarah: 164 tentang
pengembangan IPTEK

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal

151

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran Memahami
ayat-ayat al-Quran tentang pengembangan IPTEK,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Siapakah diantara kalian yang sudah hafal ayat-ayat al-Quran tentang ilmu
dan teknologi ?

Guru menunjuk seorang siswa yang sudah fasih membaca QS Yunus : 101 dan
QS Al Baqarah : 164, untuk memimpin teman-temannya membaca bersamasama di bawah bimbingan guru 2 sampai dengan 3 kali.

Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk beberapa
siswa untuk membaca QS Yunus : 101, yaitu sebagai berikut.

Pernahkah kalian mendengar tentang IPTEK ?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang yang berhubungan
dengan teknologi ?

Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang


ada di langit dan di bumi. Tidaklah
bermanfaat tanda kekuasaan Allah
dan
rasul-rasul
yang
memberi
peringatan bagi orang-orang yang
tidak beriman".

Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal,


guru menunjuk beberapa siswa untuk membaca QS Al Baqarah : 164, yaitu
sebagai berikut.

Sesungguhnya dalam penciptaan


langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang
berguna bagi manusia, dan apa
yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia




152

hidupkan bumi sesudah mati (kering)


-nya dan Dia sebarkan di bumi itu
segala jenis hewan, dan pengisaran
angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan bumi; Sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan
kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan.

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan hukum bacaan yang


terdapat dalam QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164.

Eksplorasi

Selanjutnya siswa membaca arti QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164,


dengan berpedoman kepada Al Quran dan terjemahannya atau sumber
bacaan lainnya dengan pengamatan dari guru.

Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti QS Yunus :


101 dan QS Al Baqarah : 164 kepada siswa.

Setelah mengartikan ayat demi ayat, guru meminta siswa agar menyalin QS
Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164 berikut artinya dengan benar.

Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.

Konfirmasi

Dalam QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164 banyak mengandung nilai-nilai


sikap dan perilaku yang utama, yaitu kewajiban menuntut ilmu dan
mengembangkanya kearah perbaikan yang semuanya diperuntukan bagi
kemajuan dunia Islam.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca QS Yunus : 101 dan QS Al
Baqarah : 164 sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah isi kandungan
QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar
153

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3
LEMBAR TUGAS

Salinlah QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164 dengan baik dan


benar, kemudian artikan dan carilah kalimat/ayat yang berhubungan
dengan tajwid: ikhfa, idgham, dan izhar.

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

154

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 2

Waktu
Aspek

: 4 x 45 menit
: Aqidah

A. Standar Kompetensi
8.

Meningkatkan keimanan kepada Qodha dan Qadar.

B. Kompetensi Dasar
8.1

Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha dan qadar

8.2

Menerapkan hikmah beriman kepada qadha dan qadar

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi

Nilai Budaya Dan


Karakter Bangsa

Religius, jujur, santun, disiplin,


tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
qadar.
Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha dan menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
qadar.
bergaya hidup sehat, sadar
Menjelaskan hikmah beriman kepada qadha dan qadar.
akan hak dan kewajiban, kerja
Menunjukkan perilaku ikhtiar dan tawakkal dalam
keras, dan adil.
kehidupan sehari-hari.

Menjelaskan pengertian qadha dan qadar.


Menjelaskan pengertian keimanan kepada qadha dan

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)


155

Iman kepada qadha dan qadar :

- Tanda-tanda keimanan kepada qadha dan qadar.


Hikmah beriman kepada qadha dan qadar.

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Menjelaskan pengertian qadha dan qadar.


Menjelaskan pengertian keimanan kepada qadha dan qadar.
Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha dan qadar.
Menjelaskan hikmah beriman kepada qadha dan qadar.
Menunjukkan perilaku ikhtiar dan tawakkal dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mengidentifikasi tanda-

Siswa menyebutkan
tanda keimanan kepada
hikmah beriman kepada
qadha dan qadar.
qadha dan qadar.
Mendiskusikan tanda Siswa menyebutkan
tanda keimanan kepada
hikmah beriman kepada
qadha dan qadar
qadha dan qadar.

Mandiri

Menerapkan perilaku
hikmah beriman kepada
qadha dan qadar.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran keimanan
kepada Qodha dan Qadar,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:


156

Pernahkah kalian mendengar tentang keimanan kepada Qodha dan Qadar?

Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang keimanan
kepada Qodha dan Qadar ?.

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang


keimanan kepada Qodha dan Qadar.

Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang keimanan kepada


Qodha dan Qadar ?

Eksplorasi

Mengidentifikasi tanda-tanda keimanan kepada qadha dan qadar.


Mendiskusikan tanda-tanda keimanan kepada qadha dan qadar
Mengidentifikasi hikmah beriman kepada qadha dan qadar.
Mendiskusikan hikmah beriman kepada qadha dan qadar.
Menerapkan perilaku hikmah beriman kepada qadha dan qadar.

Konfirmasi

Dalam materi keimanan kepada Qodha dan Qadar banyak mengandung nilainilai sikap dan perilaku yang utama, yaitu segala ketentuan hidup dan
kehidupan adalah hak Allah.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
keimanan kepada Qodha dan Qadar sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah keimanan
kepada Qodha dan Qadar.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

157

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

158

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 2

Waktu
Aspek

: 6 x 45 menit
: Akhlak

A. Standar Kompetensi
9.

Membiasakan perilaku terpuji.

B. Kompetensi Dasar
9.1

Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan kerukunan

9.2

Menampilkan contoh perilaku persatuan dan kerukunan

9.3

Membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu menjelaskan pengertian dan maksud

persatuan.
Mampu menjelaskan pengertian dan maksud
kerukunan.
Mampu menunjukkan contoh perilaku yang bermuatan
persatuan.
Mampu menunjukkan contoh perilaku bermuatan
kerukunan
Membiasakan perilaku persatuan dalam kehidupan
sehari-hari.
Menunjukkan perilalku rukun dalam pergaulan.

Karakter Bangsa
Religius, jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
159

Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Persatuan dan Kerukunan :

Pengertian dan maksud persatuan.


Pengertian dan maksud kerukunan
Contoh perilaku Persatuan
Contoh perilaku Kerukunan
Persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari.

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu menjelaskan pengertian dan maksud persatuan.


Mampu menjelaskan pengertian dan maksud kerukunan.
Mampu menunjukkan contoh perilaku yang bermuatan persatuan.
Mampu menunjukkan contoh perilaku bermuatan kerukunan
Membiasakan perilaku persatuan dalam kehidupan sehari-hari.
Menunjukkan perilalku rukun dalam pergaulan.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mandiri

Mengkaji dan

Siswa menyebutkan contoh Mempraktikkan perilaku

mendiskusikan tentang
pengertian persatuan.
Mengkaji dan
mendiskusikan tentang
pengertian kerukunan

perilaku persatuan.
persatuan dalam
pembelajaran.
Siswa menyebutkan contoh
Mempraktikkan perilaku
perilaku kerukunan
kerukunan dalam
pembelajaran

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.
160

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran
Membiasakan perilaku terpuji.,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang


Membiasakan perilaku terpuji. ?.

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang


Membiasakan perilaku terpuji.

Pernahkah kalian mendengar tentang Membiasakan perilaku terpuji.?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang Membiasakan perilaku
terpuji. ?

Eksplorasi

Mengkaji dan mendiskusikan tentang pengertian persatuan.


Mengkaji dan mendiskusikan tentang pengertian kerukunan
Menampilkan contoh perilaku persatuan.
Menampilkan contoh perilaku kerukunan
Mempraktikkan perilaku persatuan dalam pembelajaran.
Mempraktikkan perilaku kerukunan dalam pembelajaran.

Konfirmasi

Dalam materi Membiasakan perilaku terpuji banyak mengandung nilai-nilai


sikap dan perilaku yang utama, yaitu nilai persatuan dan kesatuan adalah
bingkai utama untuk menguatkan keagungan Islam tanpa adanya hal ini Islam
akan seperti buih di lautan yang tak ada nilai dan harga.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
Membiasakan perilaku terpuji sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah Membiasakan
perilaku terpuji.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

Tes perbuatan (Performance Individu)


161


I.

Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

162

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 2

Waktu

: 6 x 45 menit

Aspek

: Akhlak

A. Standar Kompetensi
10.

Menghindari Perilaku Tercela.

B. Kompetensi Dasar
10.1

Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah

10.2

Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah.

10.3

Menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah, dan fitnah dalam kehidupan seharihari.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu menjelaskan pengertian isyrof


Mampu menjelaskan pengertian tabzir.
Menjelaskan pengertian ghibah.
Menjelaskan pengertian fitnah
Mampu menyebutkan contoh perilaku isyrof
Mampu menyebutkan contoh perilaku tabzir
Mampu menyebutkan contoh perilaku ghibah

Karakter Bangsa
Religius, jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Mampu menyebutkan contoh perilaku fitnah


Mampu menghindari perilaku isyrof
Mampu menghindari perilaku tabzir
Mampu menghindari perilaku ghibah
Mampu menghindari perilaku fitnah
Mampu berperilaku yang mencerminkan sikap
menghargai hak orang lain.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
163

Percaya diri (keteguhan hati, optimis).


Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Perilaku Tercela :

Pengertian isyrof
Pengertian tabzir
Pengertian ghibah
Pengertian fitnah
Contoh-contoh perilaku tercela :

Isyrof
Tabzir
Ghibah
Fitnah
Menghindari perilaku:
Isyrof
Tabzir
Ghibah
Fitnah

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu menjelaskan pengertian isyrof


Mampu menjelaskan pengertian tabzir
Menjelaskan pengertian ghibah
Menjelaskan pengertian fitnah
Mampu menyebutkan contoh perilaku isyrof
Mampu menyebutkan contoh perilaku tabzir
Mampu menyebutkan contoh perilaku ghibah
Mampu menyebutkan contoh perilaku fitnah
Mampu menghindari perilaku isyrof
Mampu menghindari perilaku tabzir
Mampu menghindari perilaku ghibah
Mampu menghindari perilaku fitnah
Mampu berperilaku yang mencerminkan sikap menghargai hak orang lain.
Strategi Pembelajaran
164

Tatap Muka

Mendiskusikan

Terstruktur

Mandiri

Siswa menyebutkan contoh Siswa membiasakan

pengertian isyrof, tabzir,


perilaku isyrof, tabzir,
cara-cara menghindar
ghibah, dan fitnah
ghibah, dan fitnah
dari perilaku isyrod, tabzir,
ghibah, dan fitnah
Mengidentifikasi
Siswa menyebutkan
Membiasakan
contoh-contoh perilaku
pengertian isyrof, tabzir,
isyraf, tabzir, ghibah,
ghibah, dan fitnah
menghindari perilaku
dan fitnah
isyrof, tabzir, ghibah, dan
Mengkaji faktor-faktor
fitnah
buruk perilaku isyrof, tabzir,
ghibah, dan fitnah
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi
pengertian Menghindari Perilaku Tercela

Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Apakah pengertian pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah itu ?

Pernahkah kalian menghindari perilaku isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah?

Siapakah diantara kalian yang mengerti tentang arti berperilaku yang


mencerminkan sikap menghargai hak orang lain ?.
Guru menunjuk seorang siswa yang tentang Menghindari perilaku tercela
untuk memberikan opininya kepada teman-temannya di bawah bimbingan
guru.
Setelah para siswa selesai mendengarkan secara klasikal, guru menunjuk
beberapa siswa untuk menerangkanya kembali.
Guru menjelaskan tentang menghindari perilaku tercela.

Eksplorasi

Selanjutnya siswa menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah dari
sumber bacaan dengan pengamatan dari guru.

Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti pengertian


isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah kepada siswa.
165

Setelah selesai guru menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah.

Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang perilaku


tersebut secara berkelompok.

Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.

Guru menjelaskan kepada siswa akan hikmah yang terkandung dalam


menghindari perilaku tersebut.

Konfirmasi

Isyrof adalah berlebih-lebihan dalam menggunakan sesuatu di luar batas yang


diperlukan. Perilaku isyrof dilarang oleh ajaran islam, sebab selain sikap
tersebut sangat tidak terpuji, juga dapat mendatangkan madarat, baik bagi
pelaku maupun bagi orang lain.

Termasuk isyrof yaitu membeli sesuatu yang kurang bermanfaat atau tidak bias
digunakan dalam kebajikan, melainkan hanya pamer belaka.

Tabzir merupakan sikap tercela, yaitu perbuatan memubadzirkan harta atau


makanan. Sikap ini bertolak belakang dengan sikap pemurah dan dermawan,
karena tabzir mengeluarkan harta tanpa kebajikan, sedangkan derma
mengeluarkan harta secara bermanfaat.

Ghibah yaitu suatu perbuatan atau tindakan yang membicarakan aib dan
kekurangan orang lain, tanpa diketahui oleh orang yang digunjing tersebut
walaupun memang keadaannya seperti yang dibicarakannya.

Menggunjing atau ghibah selain merupakan perbuatan keji yang dapat


merugikan orang lain, juga merupakan perbuatan yang dilarang oleh ajaran
Islam.

Dalam pengertian keseharian fitnah adalah menyebarkan berita bohong


tentang seseorang, karena ada maksud tidak baik. Fitnah merupakan sikap
tercela yang sangat merugikan orang lain, fitnah merupakan perbuatan yang
sangat kejam dan dapat mencemarkan nama baik seseorang. Oleh karena itu
dampak dari fitnah sangatlah besar sekali. Sebagai muslim kita wajib
menjauhkan diri dari perbuatan fitnah tersebut.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi tentang hikmah yang terkandung
dalam perilaku tersebut sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah yang
terkandung dalam perilaku tersebut .

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar
166

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

J. Lembar Penilaian
I. Tes Tertulis
No.

Butir butir Soal

Kunci Jawaban

1.

Sesungguhnya orang-orang boros


itu saudaranya setan. Pernyataan
tersebut terdapat dalam Al Quran
surat ....

QS Al Isra : 26-27

2.

Sebutkan contoh sifat isfrof dalam


kehidupan sehari-hari

Berbelanja diluar batas,


berbelanja yang kurang
bermanfaat, memakan
sesuatu sampai terlalu
kenyang dll

3.

Jelaskan cara menghindari sifat


isfrof dalam kehidupan seharihari

Berlaku hemat dalam


menggunakan harta,
menabung untuk masa
depan, bersedekah atau
menunaikan zakat,
memberikan bantuan dan
pertolongan, mempererat tali
persaudaraan dan
meringankan beban saudara,
mengadakan kegiatan amal
sholeh dll

II. Tes Sikap


No.

Pernyataan

1.

Memakan sesuatu sampai terlalu


kenyang

2.

Berlaku hemat dalam menggunakan


harta

3.

Membicarakan aib orang lain

4.

Mengembangkan sikap musyawarah


dalam memecahkan masalah

dst

SS

TS

STS

167

Keterangan :

Skor Tes Sikap:

SS= Sangat Setuju


S

= 50

= Setuju

TS= Tidak Setuju


STS

= Sangat Tidak Setuju

= 40
= 10
=0

III. Portofolio
Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru
mencatat pengalaman agama berdasarkan antara lain:
-

apa yang dilihat;


laporan rekan guru dan pegawai lainnya; dan
laporan dari orangtua murid atau siswa.

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

168

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 2

Waktu

: 6 x 45 menit

Aspek

: Fiqih

A. Standar Kompetensi
11.

Memahami hukum Islam tentang Waris.

B. Kompetensi Dasar
11.1

Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris

11.2

Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu menjelaskan ketentuan hukum waris


Mampu menjelaskan tentang ahli waris
Mampu menjelaskan pembagian masing-masing ahli
waris.
Menyebutkan contoh pelaksanaan hukum waris yang
terdapat dalam undang-undang waris
Memperagakan cara-cara menghitung pembagian
warisan secara Islam

Karakter Bangsa
Religius, jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)


169

Ketentuan hukum Waris:

Syarat-syarat pembagian warisan


Ketentuan ahli waris
Hal-hal yang membatalkan hak waris.
Contoh pelaksanaan hukum waris
Contoh perhitungan warisan

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu menjelaskan ketentuan hukum waris


Mampu menjelaskan tentang ahli waris
Mampu menjelaskan pembagian masing-masing ahli waris.
Menyebutkan contoh pelaksanaan hukum waris yang terdapat dalam undangundang waris
Memperagakan cara-cara menghitung pembagian warisan secara Islam
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mandiri

Mendiskusikan tentang

Siswa menyebutkan contoh Siswa berlatih mengkaji


contoh pelaksanaan
pelaksanaan hukum waris
dan mendiskusikan
hukum waris menurut
menurut undang-undang
tentang ketentuan hukum
undang-undang waris di
waris di Indonesia
waris berdasarkan pada
Indonesia
perundang-undangan
Siswa menyebutkan
yang berlaku di
Mendiskusikan tentang
contoh-contoh
Indonesia.
contoh-contoh
pelaksanaan waris menurut
pelaksanaan waris
hukum adat
menurut hukum adat
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
170

Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran memahami
hukum Islam tentang Waris.

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang


harta warisan.

Pernahkah kalian mendengar tentang harta warisan ?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang harta warisan ?
Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang harta
warisan ?.

Eksplorasi

Mengkaji dan mendiskusikan tentang ketentuan hukum waris berdasarkan


pada perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Mendiskusikan tentang contoh pelaksanaan hukum waris menurut undangundang waris di Indonesia

Mendiskusikan tentang contoh-contoh pelaksanaan waris menurut hukum adat

Konfirmasi

Dalam materi memahami hukum Islam tentang Waris banyak mengandung


nilai-nilai sikap dan perilaku yang utama, yaitu permusuhan dan pertikaian
banyak diawali oleh pembagian harta waris yang tidak adil oleh sebab itu Allah
telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga dapat menjadi acuan dalam
pengaturan pembagian waris yang adil dan bijaksana.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
memahami hukum Islam tentang Waris.sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah memahami
hukum Islam tentang Waris..

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar
171

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

172

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 2

Waktu

: 6 x 45 menit

Aspek

: Tarikh dan Kebudayaan Islam

A. Standar Kompetensi
12.

Memahami perkembangan Islam di dunia.

B. Kompetensi Dasar
12.1

Menjelaskan perkembangan Islam di dunia

12.2

Menampilkan contoh perkembangan Islam di dunia

12.3

Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu menjelaskan perkembangan Islam di dunia


Mampu mengidentifikasi manfaat yang dapat diambil
dari sejarah perkembangan Islam di dunia.
Menjelaskan contoh perkembangan Islam di dunia

Mampu memberikan contoh perkembangan Islam di


dunia
Mampu mengidentifikasi hikmah perkembangan Islam
di dunia.
Mampu menjelaskan hikmah perkembangan Islam di
dunia.

Karakter Bangsa
Religius, jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
173

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Perkembangan Islam di dunia


Perkembangan Islam di dunia
Hikmah perkembangan Islam di dunia

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu menjelaskan perkembangan Islam di dunia


Mampu mengidentifikasi manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan
Islam di dunia.
Menjelaskan contoh perkembangan Islam di dunia
Mampu memberikan contoh perkembangan Islam di dunia
Mampu mengidentifikasi hikmah perkembangan Islam di dunia.
Mampu menjelaskan hikmah perkembangan Islam di dunia.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mandiri

Mendiskusikan

Siswa menganalisis
Membaca literatur tentang
perkembangan Islam di
perkembangan Islam di
perkembangan Islam di
dunia
dunia
dunia
Mengidentifikasi
Siswa menyebutkan contoh Mempresentasikan hasil
perkembangan Islam di
perkembangan Islam di
diskusi tentang hikmah
dunia.
dunia
perkembangan Islam di
dunia
Mendiskusikan hikmah
perkembangan Islam di
dunia.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

174

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran Memahami
perkembangan Islam di dunia.

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:


Pernahkah kalian mendengar tentang perkembangan Islam di dunia?
Pernahkah kalian membaca perkembangan Islam di dunia?
Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang
perkembangan Islam di dunia.

Eksplorasi

Membaca literatur tentang perkembangan Islam di dunia


Mendiskusikan perkembangan Islam di dunia
Mengidentifikasi perkembangan Islam di dunia
Mendiskusikan contoh perkembangan Islam di dunia.
Mengidentifikasi perkembangan Islam di dunia.
Mendiskusikan hikmah perkembangan Islam di dunia.
Mempresentasikan hasil diskusi tentang hikmah perkembangan Islam di dunia.

Konfirmasi

Dalam materi memahami perkembangan Islam di dunia banyak mengandung


nilai-nilai sikap dan perilaku yang utama, yaitu mari saling dukung mendukung
untuk memajukan Islam keseluruh penjuru dunia dan jadikan Islam sebagai
rahmatan lilalamin karena hanya Islamlah yang mampu mempersatukan dunia.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
memahami perkembangan Islam di dunia sebagai penutup materi
pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah memahami
perkembangan Islam di dunia.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis
175

I.

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 1

Waktu
Aspek

: 6 x 45 menit
: Al-Quran

A. Standar Kompetensi
1. Memahami ayat-ayat al-Quran tentang anjuran bertoleransi.
B. Kompetensi Dasar
1.1

Membaca QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29

1.2

Menjelaskan arti QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29

1.3

Membiasakan perilaku bertoleransi seperti terkandung dalam QS Al-Kafiruun, QS


Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi

Nilai Budaya Dan


Karakter Bangsa

Mampu membaca QS Al kafirun, QS Yunus : 40-41 dan Religius, jujur, santun, disiplin,
QS Al Kahfi : 29 dengan baik dan benar

tanggung jawab, cinta ilmu,


176

ingin tahu, percaya diri,


menghargai keberagaman,
Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 dengan benar
patuh pada aturan, sosial,
Mampu mengartikan masing-masing kata yang
bergaya hidup sehat, sadar
terdapat dalam QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan
QS Al Kahfi : 29.
akan hak dan kewajiban, kerja
Mampu mengartikan ayat QS Al Kafirun, QS Yunus, 40- keras, dan adil.
41, dan QS Al Kahfi : 29.
Mampu menterjemahkan QS Al Kafirun, QS Yunus : 4041 dan QS Al Kahfi : 29.
Mampu mengidentifikasi perilaku bertoleransi sesuai
dengan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al
Kahfi : 29.
Mampu mempraktikkan perilaku bertoleransi sesuai
dengan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al
Kahfi : 29.
Mampu menunjukkan perilaku bertoleransi sesuai
dengan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al
Kahfi : 29.
Mampu mengidentifikasi perilaku bertoleransi

Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al kafirun, QS

Mampu mempraktikkan perilaku yang menunjukkan


bertoleransi.
Mampu menunjukkan perilaku yang menunjukkan
bertoleransi.
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

QS Al-Kafirun
QS Yunus; 40-41
QS Al-Kahfi; 29

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

Mampu membaca QS Al kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29 dengan baik


dan benar
177

G.

Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi :


29 dengan benar
Mampu mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam QS Al Kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
Mampu mengartikan ayat QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.
Mampu menterjemahkan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
Mampu mengidentifikasi perilaku bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
Mampu mempraktikkan perilaku bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
Mampu menunjukkan perilaku bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun, QS Yunus :
40-41 dan QS Al Kahfi : 29.

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Membaca Al-Quran

Terstruktur

Mengartikan per-kata Al-

surat Al Kafirun, Yunus:


Quran surat Al Kafirun,
40-41 dan Al Kahfi : 29.
Yunus: 40-41 dan Al Kahfi:
29.
Mengidentifikasi tajwid
Q.S. Al Kafirun, Yunus: Mengartikan per-ayat Al
40-41, dan Al Kahfi : 29.
Kafirun, Yunus: 40-41, dan
Al Kahfi : 29.
Mendiskusikan
terjemah Al-Quran
surat Al Kafirun, Yunus:
40-41 dan Al Kahfi: 29.

Mandiri

Siswa m ampu
mempraktikkan perilaku
bertoleransi sesuai
dengan QS Al Kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al
Kahfi : 29.
Siswa mampu
menunjukkan perilaku
bertoleransi sesuai
dengan QS Al Kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al
Kahfi : 29.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran Memahami
ayat-ayat al-Quran tentang anjuran bertoleransi,
178

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Guru menunjuk seorang siswa yang sudah fasih membaca QS Al Kafirun, QS


Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29, untuk memimpin teman-temannya
membaca bersama-sama di bawah bimbingan guru 2 sampai dengan 3 kali.

Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk beberapa
siswa untuk membaca QS Al Kafirun, yaitu sebagai berikut:

Pernahkah kalian mendengar tentang toleransi ?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang anjuran bertoleransi ?
Siapakah diantara kalian yang sudah hafal ayat-ayat al-Quran tentang anjuran
bertoleransi ?

Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk beberapa
siswa untuk membaca QS Yunus, 40-41, yaitu sebagai berikut:

Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk beberapa
siswa untuk membaca QS Al Kahfi : 29, yaitu sebagai berikut:

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan hukum bacaan yang


terdapat dalam QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.

Eksplorasi

Selanjutnya siswa membaca arti QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al


Kahfi : 29 dengan berpedoman kepada Al Quran dan terjemahannya atau
sumber bacaan lainnya dengan pengamatan dari guru.

Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti QS Al Kafirun,


QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 kepada siswa.

Setelah mengartikan ayat demi ayat, guru meminta siswa agar menyalin QS Al
Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 berikut artinya dengan benar.
Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir,
179

aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.


Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".(Q.S. Al-Kafirun).
Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan
bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan
dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".
Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu. Apakah kamu
dapat menjadikan orang-orang tuli itu mendengar walaupun mereka tidak
mengerti.(Q.S.Yunus.40-41.)
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka
barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa
yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi
orang-orang lalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika
mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air
seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman
yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek (Q.S Al-Kahfi.29).

Setelah selesai menyalin QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29


berikut artinya, guru menjelas hukum bacaan (tajwid) yang terdapat pada ayat
tersebut.

Guru menjelaskan kepada siswa akan hikmah yang terkandung dalam QS Al


Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.

Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang proses awal


kejadian manusia sebagaimana yang terkandung dalam isi QS Al Kafirun, QS
Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 secara berkelompok.

Selanjutnya guru menugaskan kepada siswa untuk berdiskusi tentang hukum


bacaan (tajwid) yang terdapat pada QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al
Kahfi : 29 secara berkelompok.

Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.

Konfirmasi

Dalam QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29 banyak


mengandung nilai-nilai sikap dan perilaku yang utama, yaitu sikap toleransi,
kebebasan dalam mengimani ajaran dan tidak memaksakan ajaran kepada
orang lain.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca QS Al Kafirun, QS Yunus,
40-41, dan QS Al Kahfi : 29 sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah isi kandungan
QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.
180

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3
LEMBAR TUGAS

Salinlah QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29


dengan baik dan benar, kemudian artikan dan carilah kalimat/ayat
yang berhubungan dengan tajwid: ikhfa, idgham, dan izhar.

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

181

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 1

Waktu
Aspek

: 6 x 45 menit
: Al-Quran

A. Standar Kompetensi
2. memahami ayat-ayat al-Quran tentang etos kerja..
B. Kompetensi Dasar
2.1

Membaca QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10

2.2

Menjelaskan arti QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10

2.3

Membiasakan beretos kerja seperti terkandung dalam QS Al-Mujadalah: 11, dan


QS Al-Jumuah: 9-10

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi

Nilai Budaya Dan


Karakter Bangsa

Religius, jujur, santun, disiplin,


tanggung jawab, cinta ilmu,
Jumuah : 9-10 dengan baik dan benar
ingin tahu, percaya diri,
Mampu mengidentifikasi tajwid QS Al Mujadalah: 11
menghargai keberagaman,
dan QS Al Jumuah : 9-10.
patuh pada aturan, sosial,
Mampu mengartikan masing-masing kata yang
terdapat dalam QS Al Mujadalah: 11 dan QS Al Jumuah bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
: 9-10.
Mampu mengartikan ayat QS Al Mujadalah: 11 dan QS keras, dan adil.
Al Jumuah : 9-10.
Mampu menterjemahkan QS Al Mujadalah :11 dan QS
Al Jumuah : 9-10
Mampu mengidentifikasi perilaku etos kerja sesuai
dengan QS Al Mujadalah: 11 dan QS Al Jumuah : 910.
Mampu mempraktikkan perilaku etos kerja seperti yang
terkandung dalam QS Al Mujadalah: 11 dan QS Al
Jumuah : 9-10.
Mampu menunjukkan perilaku etos kerja sesuai
dengan QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10

Mampu membaca QS Al Mujadalah: 11 dan QS Al

182

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Q.S. Al-Mujadalah : 11
Q.S. Al-Jumuah : 9-10

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu membaca QS Al Mujadalah: 11 dan QS Al Jumuah : 9-10 dengan baik dan


benar
Mampu mengidentifikasi tajwid QS Al Mujadalah: 11 dan QS Al Jumuah : 9-10.
Mampu mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam QS Al Mujadalah: 11
dan QS Al Jumuah : 9-10.
Mampu mengartikan ayat QS Al Mujadalah: 11 dan QS Al Jumuah : 9-10.
Mampu menterjemahkan QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10
Mampu mengidentifikasi perilaku etos kerja sesuai dengan QS Al Mujadalah: 11
dan QS Al Jumuah : 9-10.
Mampu mempraktikkan perilaku etos kerja seperti yang terkandung dalam QS Al
Mujadalah: 11 dan QS Al Jumuah : 9-10.
Mampu menunjukkan perilaku etos kerja sesuai dengan QS Al Mujadalah :11 dan
QS Al Jumuah : 9-10
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mandiri

Membaca Al-Quran

Mengartikan perkata Al-

Siswa membiasakan

surat Al Mujadalah: 11
dan Al Jumuah: 9-10.
Mengidentifikasi tajwid
Al-Quran surat Al
Mujadalah: 11 dan Al
Jumuah: 9-10.

Quran surat Al Mujadalah:


11 dan Al Jumuah : 9-10.
Mengartikan per-ayat AlQuran surat Al Mujadalah:
11 dan Al Jumuah : 9-10.
Mendiskusikan terjemah Al-

perilaku etos kerja seperti


yang terkandung dalam
Al-Quran surat Al
Mujadalah: 11 dan Al
Jumuah: 9-10.
Menunjukkan perilaku
183

Mengidentifikasi
perilaku etos kerja
sesuai dengan AlQuran surat Al
Mujadalah: 11 dan Al
Jumuah: 9-10.

Quran surat Al Mujadalah :


11 dan Al Jumuah : 9-10

etos kerja sesuai dengan


Al-Quran surat Al
Mujadalah: 11 dan Al
Jumuah: 9-10

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran memahami
ayat-ayat al-Quran tentang etos kerja,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Siapakah diantara kalian yang sudah hafal ayat-ayat al-Quran tentang anjuran
untuk semangat bekerja ?

Guru menunjuk seorang siswa yang sudah fasih membaca QS Al Mujadalah :


11 dan QS Al Jumuah : 9-10, untuk memimpin teman-temannya membaca
bersama-sama di bawah bimbingan guru 2 sampai dengan 3 kali.

Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk beberapa
siswa untuk membaca QS Al Mujadilah :11, yaitu sebagai berikut.

Pernahkah kalian mendengar tentang etos kerja ?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang anjuran giat bekerja
dan tidak bermalas-malasan ?

Hai orang-orang yang beriman,


apabila
dikatakan
kepadamu:
"Berlapang-lapanglah
dalam
majelis",
maka
lapangkanlah,
niscaya
Allah
akan
memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu, maka
berdirilah, niscaya Allah akan







184

meninggikan
orang-orang
yang
beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah Maha
apa yang kamu kerjakan.
-

Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal,


guru menunjuk beberapa siswa untuk membaca QS Al Jumuah : 9-10, yaitu
sebagai berikut.

Hai orang-orang yang beriman,


apabila diseru untuk menunaikan
sembahyang pada hari Jumat, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat
Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika
kamu .

Apabila telah ditunaikan sembahyang,


maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak supaya
kamu beruntung.

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan hukum bacaan yang


terdapat dalam QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10.

Eksplorasi

Selanjutnya siswa membaca arti QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10


dengan berpedoman kepada Al Quran dan terjemahannya atau sumber
bacaan lainnya dengan pengamatan dari guru.

Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti QS Al


Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10 kepada siswa.

Setelah mengartikan ayat demi ayat, guru meminta siswa agar menyalin QS Al
Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10 berikut artinya dengan benar.

Setelah selesai menyalin QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10


berikut artinya, guru menjelas hukum bacaan (tajwid) yang terdapat pada ayat
tersebut.

Guru menjelaskan kepada siswa akan hikmah yang terkandung dalam QS Al


Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10.

Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang proses awal


kejadian manusia sebagaimana yang terkandung dalam isi QS Al Mujadalah :
11 dan QS Al Jumuah : 9-10 secara berkelompok.

185

Selanjutnya guru menugaskan kepada siswa untuk berdiskusi tentang hukum


bacaan (tajwid) yang terdapat pada QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah :
9-10 secara berkelompok.

Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.

Konfirmasi

Dalam QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10 banyak mengandung


nilai-nilai sikap dan perilaku yang utama, tentang semangat kerja karena
Muslim dituntut menjadi kaya, karena perjuangan menegakkan agama Islam
masih panjang dan perlu pendanaan yang banyak oleh sebab itu berjuanglah
terus untuk menjadi kaya. Kaya karena Allah dan Islam. Dan janganlah menjadi
pemalas.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca QS Al Mujadalah :11 dan
QS Al Jumuah : 9-10 sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah isi kandungan
QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3
LEMBAR TUGAS

Salinlah QS Al Mujadalah :11 dan QS Al Jumuah : 9-10 dengan baik


dan benar, kemudian artikan dan carilah kalimat/ayat yang
berhubungan dengan tajwid: ikhfa, idgham, dan izhar.

186

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

187

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 1

Waktu
Aspek

: 4 x 45 menit
: Aqidah

A. Standar Kompetensi
3.

Meningkatkan keimanan kepada Hari Akhir.

B. Kompetensi Dasar
3.1

Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir

3.2

Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu menjelaskan perilaku yang mencerminkan


keimanan terhadap Hari Akhir.
Mampu menampilkan perilaku yang mencerminkan
keimanan terhadap Hari Akhir.
Memperbanyak beribadah dan bertaubat dalam
kehidupan sehari-hari
Menjelaskan hikmah beriman kepada Hari Akhir.

Mendeskripsikan hikmah beriman kepada hari akhir


Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir.

Karakter Bangsa
Religius, jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

188

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Iman kepada Hari Akhir.


Hikmah beriman kepada hari akhir

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu menjelaskan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir.


Mampu menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir.
Memperbanyak beribadah dan bertaubat dalam kehidupan sehari-hari
Menjelaskan hikmah beriman kepada Hari Akhir.
Mendeskripsikan hikmah beriman kepada hari akhir
Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mandiri

Mengidentifikasi

Mempresentasikan hasil
Siswa membiasakan
perilaku yang
diskusi tentang hikmah
perilaku yang
mencerminkan
beriman kepada Hari Akhir.
mencerminkan keimanan
keimanan terhadap Hari Siswa menyebutkan
terhadap Hari Akhir.
Akhir.
Siswa membiasakan
hikmah beriman kepada
Mengidentifikasi hikmah
hari akhir.
perilaku yang
yang terkandung dalam
mencerminkan keimanan
beriman kepada Hari
terhadap Hari Akhir.
Akhir.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
189

Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran keimanan


kepada Hari Akhir,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang hari


akhir.

Pernahkah kalian mendengar tentang cerita hari akhir ?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang hari akhir ?
Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang tanda-tanda
hari akhir ?.

Eksplorasi

Mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir.


Mempraktikkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir.
Menerapkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir.
Mengidentifikasi hikmah yang terkandung dalam beriman kepada Hari Akhir.
Mendiskusikan hikmah beriman kepada hari akhir.
Mempresentasikan hasil diskusi tentang hikmah beriman kepada Hari Akhir.
Menunjukkan hikmah beriman kepada Hari Akhir.

Konfirmasi

Dalam materi keimanan kepada hari akhir banyak mengandung nilai-nilai


sikap dan perilaku yang utama, yaitu menerangkan kepada kita bahwa dunia
hanya sementara ada ujung penantiannya yakni hari akhir, oleh sebab itu
perbanyaklah ibadah karena kita semau fana dan tidak kekal ada alam
pertanggung-jawaban nantinya.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
iman kepada hari akhir sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah iman kepada
hari akhir.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar
190

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

191

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 1

Waktu

: 6 x 45 menit

Aspek

: Akhlak

A. Standar Kompetensi
4.

Membiasakan perilaku terpuji.

B. Kompetensi Dasar
4.1

Menjelaskan pengertian adil, ridha, dan amal shaleh

4.2.

Menampilkan contoh perilaku adil, ridha, dan amal shaleh

4.3

Membiasakan perilaku adil, ridha, dan amal shaleh dalam kehidupan sehari-hari

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu menjelaskan pengertian adil


Mampu menjelaskan pengertian ridha
Mampu menjelaskan pengertian amal saleh.
Menampilkan contoh perilaku adil.
Menampilkan contoh perilaku ridha.
Menampilkan contoh perilaku amal saleh.
Menunjukkan perilaku adil.

Karakter Bangsa
Religius, jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Menunjukkan perilaku ridha.


Menunjukkan perilaku amal shaleh.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
192

Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Adil, Ridha dan amal saleh

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu menjelaskan pengertian adil


Mampu menjelaskan pengertian ridha
Mampu menjelaskan pengertian amal saleh.
Menampilkan contoh perilaku adil.
Menampilkan contoh perilaku ridha.
Menampilkan contoh perilaku amal saleh.
Menunjukkan perilaku adil.
Menunjukkan perilaku ridha.
Menunjukkan perilaku amal shaleh.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Mendiskusikan
pengertian adil.
Mendiskusikan
pengertian rida.
Mendiskusikan
pengertian amal saleh.

Terstruktur

Berlatih berperilaku adil.


Berlatih berperilaku rida.
Berlatih berperilaku amal
saleh.

Mandiri

Siswa membiasakan
perilaku adil.
Siswa membiasakan
perilaku rida.
Siswa membiasakan
perilaku amal saleh.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
193

Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran adil, ridha,
dan amal shaleh,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang adil, ridha,
dan amal shaleh ?.

- Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang


adil, ridha, dan amal shaleh.

Pernahkah kalian mendengar tentang adil, ridha, dan amal shaleh ?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang adil, ridha, dan amal
shaleh?

Eksplorasi

Mendiskusikan pengertian adil.


Mendiskusikan pengertian ridha.
Mendiskusikan pengertian amal shaleh.
Mempraktikkan contoh perilaku adil.
Mempraktikkan contoh perilaku ridha.
Mempraktikkan contoh perilaku amal shaleh.
Berlatih berperilaku adil.
Berlatih berperilaku ridha.
Berlatih berperilaku amal shaleh.

Konfirmasi

Dalam materi adil, ridha, dan amal shaleh banyak mengandung nilai-nilai sikap
dan perilaku yang utama, yaitu berbuat adillah karena adil mendekatkan diri
kepada takwa, dan ikhlaslah karena kunci kemurnian jiwa terlatak pada
keikhlasan hati

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
adil, ridha, dan amal shaleh sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah adil, ridha,
dan amal shaleh.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.
194

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

195

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 1

Waktu

: 6 x 45 menit

Aspek

: Fiqih

A. Standar Kompetensi
5.

Memahami hukum Islam tentang Hukum Keluarga.

B. Kompetensi Dasar
5.1

Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam

5.2

Menjelaskan hikmah perkawinan

5.3

Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Menjelaskan ketentuan hukum Islam tentang nikah


Menjelaskan hukum Islam tentang talak
Menjelaskan hukum Islam tentang ruju.
Menjelaskan hikmah nikah
Menjelaskan hikmah talak.
Menjelaskan hikmah ruju.

Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut


perundang-undangan tentang perkawinan di Indonesia.
Menguraikan kompilasi hukum tentang perkawinan di
Indonesia.

Karakter Bangsa
Religius, jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
196

Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Ketentuan hukum pernikahan dalam Islam


Rukun nikah
Muhrim
Kewajiban suami istri.
Talak
Ruju
Hikmah perkawinan
Ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia.
E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Menjelaskan ketentuan hukum Islam tentang nikah


Menjelaskan hukum Islam tentang talak
Menjelaskan hukum Islam tentang ruju.
Menjelaskan hikmah nikah
Menjelaskan hikmah talak.
Menjelaskan hikmah ruju.
Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan tentang
perkawinan di Indonesia.
Menguraikan kompilasi hukum tentang perkawinan di Indonesia.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mandiri

Mendiskusikan

Siswa menyebutkan

Siswa mencari literatur

ketentuan hukum Islam


tentang nikah.
Mendiskusikan
ketentuan hukum Islam
tentang talak.
Mendiskusikan
ketentuan hukum Islam
tentang ruju.

hikmah pernikahan dalam


Islam.
Siswa menyebutkan
hikmah talak.
Siswa menyebutkan
hikmah ruju.

tentang perundangundang perkawinan di


Indonesia.
Siswa mencari literatur
tentang ketentuan
perkawinan menurut
perundang-undangan di
Indonesia.
Siswa mencari literatur
tentang ketentuan
perkawinan menurut
197

perundang-undangan
tentang perkawinan di
Indonesia.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran hukum Islam
tentang Hukum Keluarga,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

- Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang


hukum Islam tentang Hukum Keluarga.

Pernahkah kalian mendengar tentang pernikahan ?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang nikah?
Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang nikah, talak
dan ruju ?.

Eksplorasi

Mendiskusikan ketentuan hukum Islam tentang nikah.

Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan tentang


perkawinan di Indonesia.

Mendiskusikan ketentuan hukum Islam tentang talak.


Mendiskusikan ketentuan hukum Islam tentang ruju.
Mendiskusikan tentang hikmah pernikahan dalam Islam.
Mendiskusikan tentang hikmah talak.
Mendiskusikan tentang hikmah ruju.
Mencari literatur tentang perundang-undang perkawinan di Indonesia.
Mendiskusikan tentang ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di
Indonesia.

198

Konfirmasi

Dalam materi hukum Islam tentang Hukum Keluarga banyak mengandung


nilai-nilai sikap dan perilaku yang utama, yaitu seruan untuk menikah karena
sarana paling utama mencetak generasi rabbani melalui jenjang pernikahan,
dan hindarilah perbuatan yang halal namun amat sangat dibenci oleh Allah
yaitu perceraian.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
hukum Islam tentang Hukum Keluarga sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah hukum Islam
tentang Hukum Keluarga .

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3
.............. , ...............................

Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

199

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 1

Waktu
Aspek

: 6 x 45 menit
: Tarikh dan Kebudayaan Islam

A. Standar Kompetensi
6.

Memahami perkembangan Islam di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar
6.1

Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia

6.2

Menampilkan contoh perkembangan Islam di Indonesia

6.3

Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di Indonesia

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Karakter Bangsa

Mampu menjelaskan masuk dan berkembangnya Islam Religius, jujur, santun, disiplin,

di Indonesia
Mampu menguraikan manfaat yang dapat diambil dari
sejarah perkembangan Islam di Indonesia.
Mampu menentukan ciri-ciri perkembangan Islam di
Indonesia
Mampu menunjukkan contoh-contoh perkembangan
Islam di Indonesia
Mampu mengidentifikasi hikmah perkembangan Islam
di Indonesia.
Mampu menjelaskan hikmah perkembangan Islam di
Indonesia.

tanggung jawab, cinta ilmu,


ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
200

Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)


Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Perkembangan Islam di Indonesia.


Contoh perkembangan Islam di Indonesia
Hikmah perkembangan Islam di Indonesia.

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu menjelaskan masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia


Mampu menguraikan manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan Islam
di Indonesia.
Mampu menentukan ciri-ciri perkembangan Islam di Indonesia
Mampu menunjukkan contoh-contoh perkembangan Islam di Indonesia
Mampu mengidentifikasi hikmah perkembangan Islam di Indonesia.
Mampu menjelaskan hikmah perkembangan Islam di Indonesia.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mendiskusikan

Mengidentifikasi contohperkembangan Islam di


contoh perkembangan
Indonesia.
Islam di Indonesia.
Mendiskusikan contoh Mempresentasikan hasil
perkembangan Islam di
diskusi tentang hikmah
Indonesia.
perkembangan Islam di
Indonesia.
Mendiskusikan hikmah
perkembangan Islam di Mengidentifikasi
Indonesia.
perkembangan Islam di
Indonesia

Mandiri

Siswa mencari literatur


tentang perkembangan
Islam diIndonesia.
Siswa mengambil
manfaat dari sejarah
perkembangan Islam di
Indonesia.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


201

Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit


Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran
perkembangan Islam di Indonesia,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang


perkembangan Islam di Indonesia.

Pernahkah kalian mendengar perkembangan Islam di Indonesia?


Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang sejarah
perkembangan Islam di Indonesia ?.

Eksplorasi

Mencari literatur tentang perkembangan Islam diIndonesia.


Mendiskusikan perkembangan Islam di Indonesia.
Menunjukkan manfaat sejarah perkembangan Islam di Indonesia.
Mengidentifikasi contoh-contoh perkembangan Islam di Indonesia.
Mendiskusikan contoh perkembangan Islam di Indonesia.

Konfirmasi

Dalam materi perkembangan Islam diIndonesia banyak mengandung nilai-nilai


sikap dan perilaku yang utama, yaitu sejarah mengenai keagungan nilai-nilai
Islam yang berkembang di Nusantara secara cepat menunjukan betapa
gigihnya mereka menyebarkan agama Allah ini dengan ataupun tanpa sarana
yang memadai, bagaimana dengan kita.? Yang telah hidup pada jaman
modern dengan sarana teknologi canggih, mungkinkah Islam akan menyebar
lebih luas melalui diri kita atau sebaliknya,!.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
perkembangan Islam diIndonesia sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah tentang
perkembangan Islam diIndonesia.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.
202

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

203

PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam (PAI

Satuan Pendidikan

: SMA / MA

Kelas/Semester

: XII / 2

Nama Guru

: .................................................

Sekolah

: .................................................

KUR IK ULUM TI NG KAT S ATUAN P EN DI DI KAN


NIP/NIK
( KTS P): .................................................

204

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 2

Waktu
Aspek

: 6 x 45 menit
: Al-Quran

A. Standar Kompetensi
7.

Memahami ayat-ayat al-Quran tentang pengembangan IPTEK.

B. Kompetensi Dasar
7.1

Membaca QS Yunus:101 dan QS Al-Baqarah: 164


Menjelaskan arti QS Yunus: 101 dan QS Al-Baqarah: 164
Melakukan pengembangan iptek seperti terkandung dalam QS Yunus: 101 dan
QS Al-Baqarah: 164

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi

Nilai Budaya Dan


Karakter Bangsa

Mampu membaca QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; Religius, jujur, santun, disiplin,

164 dengan baik dan benar.


Mampu mengidentifikasi tajwid QS Yunus; 101 dan QS
Al-Baqarah; 164.
Mampu mengartikan masing-masing kata yang
terdapat dalam QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah;
164
Mampu mengartikan ayat QS Yunus; 101 dan QS AlBaqarah; 164.
Mampu menterjemahkan Q.S. Yunus : 101 dan QS Al
Baqarah : 164
Mampu menggali kandungan Al Quran tentang
pengembangan IPTEK
Menerapkan QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164
tentang pengembangan IPTEK

tanggung jawab, cinta ilmu,


ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :


205

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu membaca QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; 164 dengan baik dan benar.
Mampu mengidentifikasi tajwid QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; 164.
Mampu mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam QS Yunus; 101 dan
QS Al-Baqarah; 164
Mampu mengartikan ayat QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; 164.
Mampu menterjemahkan Q.S. Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164
Mampu menggali kandungan Al Quran tentang pengembangan IPTEK
Menerapkan QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164 tentang pengembangan
IPTEK
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Membaca Q.S. Yunus;

Terstruktur

Mengartikan per-kata

101 dan Al-Baqarah;


Q.S. Yunus; 101 dan Al164
Baqarah; 164
Mengidentifikasi tajwid Mengartikan per-ayat Q.S.
Q.S. Yunus; 101 dan AlYunus; 101 dan AlBaqarah; 164.
Baqarah; 164.
Mendiskusikan Al Siswa menghafal terjemah
Quran tentang
Q.S. Yunus : 101 dan Al
pengembangan IPTEK
Baqarah : 164

Mandiri

Menerapkan Al-Quran
surat Yunus: 101 dan Al
Baqarah: 164 tentang
pengembangan IPTEK

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal

206

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran Memahami
ayat-ayat al-Quran tentang pengembangan IPTEK,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Siapakah diantara kalian yang sudah hafal ayat-ayat al-Quran tentang ilmu
dan teknologi ?

Guru menunjuk seorang siswa yang sudah fasih membaca QS Yunus : 101 dan
QS Al Baqarah : 164, untuk memimpin teman-temannya membaca bersamasama di bawah bimbingan guru 2 sampai dengan 3 kali.

Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk beberapa
siswa untuk membaca QS Yunus : 101, yaitu sebagai berikut.

Pernahkah kalian mendengar tentang IPTEK ?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang yang berhubungan
dengan teknologi ?

Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang


ada di langit dan di bumi. Tidaklah
bermanfaat tanda kekuasaan Allah
dan
rasul-rasul
yang
memberi
peringatan bagi orang-orang yang
tidak beriman".

Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal,


guru menunjuk beberapa siswa untuk membaca QS Al Baqarah : 164, yaitu
sebagai berikut.

Sesungguhnya dalam penciptaan


langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang
berguna bagi manusia, dan apa
yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia




207

hidupkan bumi sesudah mati (kering)


-nya dan Dia sebarkan di bumi itu
segala jenis hewan, dan pengisaran
angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan bumi; Sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan
kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan.

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan hukum bacaan yang


terdapat dalam QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164.

Eksplorasi

Selanjutnya siswa membaca arti QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164,


dengan berpedoman kepada Al Quran dan terjemahannya atau sumber
bacaan lainnya dengan pengamatan dari guru.

Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti QS Yunus :


101 dan QS Al Baqarah : 164 kepada siswa.

Setelah mengartikan ayat demi ayat, guru meminta siswa agar menyalin QS
Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164 berikut artinya dengan benar.

Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.

Konfirmasi

Dalam QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164 banyak mengandung nilai-nilai


sikap dan perilaku yang utama, yaitu kewajiban menuntut ilmu dan
mengembangkanya kearah perbaikan yang semuanya diperuntukan bagi
kemajuan dunia Islam.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca QS Yunus : 101 dan QS Al
Baqarah : 164 sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah isi kandungan
QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar
208

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3
LEMBAR TUGAS

Salinlah QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164 dengan baik dan


benar, kemudian artikan dan carilah kalimat/ayat yang berhubungan
dengan tajwid: ikhfa, idgham, dan izhar.

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

209

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 2

Waktu
Aspek

: 4 x 45 menit
: Aqidah

A. Standar Kompetensi
8.

Meningkatkan keimanan kepada Qodha dan Qadar.

B. Kompetensi Dasar
8.1

Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha dan qadar

8.2

Menerapkan hikmah beriman kepada qadha dan qadar

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi

Nilai Budaya Dan


Karakter Bangsa

Religius, jujur, santun, disiplin,


tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
qadar.
Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha dan menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
qadar.
bergaya hidup sehat, sadar
Menjelaskan hikmah beriman kepada qadha dan qadar.
akan hak dan kewajiban, kerja
Menunjukkan perilaku ikhtiar dan tawakkal dalam
keras, dan adil.
kehidupan sehari-hari.

Menjelaskan pengertian qadha dan qadar.


Menjelaskan pengertian keimanan kepada qadha dan

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)


210

Iman kepada qadha dan qadar :

- Tanda-tanda keimanan kepada qadha dan qadar.


Hikmah beriman kepada qadha dan qadar.

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Menjelaskan pengertian qadha dan qadar.


Menjelaskan pengertian keimanan kepada qadha dan qadar.
Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha dan qadar.
Menjelaskan hikmah beriman kepada qadha dan qadar.
Menunjukkan perilaku ikhtiar dan tawakkal dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mengidentifikasi tanda-

Siswa menyebutkan
tanda keimanan kepada
hikmah beriman kepada
qadha dan qadar.
qadha dan qadar.
Mendiskusikan tanda Siswa menyebutkan
tanda keimanan kepada
hikmah beriman kepada
qadha dan qadar
qadha dan qadar.

Mandiri

Menerapkan perilaku
hikmah beriman kepada
qadha dan qadar.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran keimanan
kepada Qodha dan Qadar,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:


211

Pernahkah kalian mendengar tentang keimanan kepada Qodha dan Qadar?

Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang keimanan
kepada Qodha dan Qadar ?.

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang


keimanan kepada Qodha dan Qadar.

Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang keimanan kepada


Qodha dan Qadar ?

Eksplorasi

Mengidentifikasi tanda-tanda keimanan kepada qadha dan qadar.


Mendiskusikan tanda-tanda keimanan kepada qadha dan qadar
Mengidentifikasi hikmah beriman kepada qadha dan qadar.
Mendiskusikan hikmah beriman kepada qadha dan qadar.
Menerapkan perilaku hikmah beriman kepada qadha dan qadar.

Konfirmasi

Dalam materi keimanan kepada Qodha dan Qadar banyak mengandung nilainilai sikap dan perilaku yang utama, yaitu segala ketentuan hidup dan
kehidupan adalah hak Allah.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
keimanan kepada Qodha dan Qadar sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah keimanan
kepada Qodha dan Qadar.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

212

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

213

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 2

Waktu
Aspek

: 6 x 45 menit
: Akhlak

A. Standar Kompetensi
9.

Membiasakan perilaku terpuji.

B. Kompetensi Dasar
9.1

Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan kerukunan

9.2

Menampilkan contoh perilaku persatuan dan kerukunan

9.3

Membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu menjelaskan pengertian dan maksud

persatuan.
Mampu menjelaskan pengertian dan maksud
kerukunan.
Mampu menunjukkan contoh perilaku yang bermuatan
persatuan.
Mampu menunjukkan contoh perilaku bermuatan
kerukunan
Membiasakan perilaku persatuan dalam kehidupan
sehari-hari.
Menunjukkan perilalku rukun dalam pergaulan.

Karakter Bangsa
Religius, jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
214

Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Persatuan dan Kerukunan :

Pengertian dan maksud persatuan.


Pengertian dan maksud kerukunan
Contoh perilaku Persatuan
Contoh perilaku Kerukunan
Persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari.

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu menjelaskan pengertian dan maksud persatuan.


Mampu menjelaskan pengertian dan maksud kerukunan.
Mampu menunjukkan contoh perilaku yang bermuatan persatuan.
Mampu menunjukkan contoh perilaku bermuatan kerukunan
Membiasakan perilaku persatuan dalam kehidupan sehari-hari.
Menunjukkan perilalku rukun dalam pergaulan.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mandiri

Mengkaji dan

Siswa menyebutkan contoh Mempraktikkan perilaku

mendiskusikan tentang
pengertian persatuan.
Mengkaji dan
mendiskusikan tentang
pengertian kerukunan

perilaku persatuan.
persatuan dalam
pembelajaran.
Siswa menyebutkan contoh
Mempraktikkan perilaku
perilaku kerukunan
kerukunan dalam
pembelajaran

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.
215

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran
Membiasakan perilaku terpuji.,

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang


Membiasakan perilaku terpuji. ?.

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang


Membiasakan perilaku terpuji.

Pernahkah kalian mendengar tentang Membiasakan perilaku terpuji.?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang Membiasakan perilaku
terpuji. ?

Eksplorasi

Mengkaji dan mendiskusikan tentang pengertian persatuan.


Mengkaji dan mendiskusikan tentang pengertian kerukunan
Menampilkan contoh perilaku persatuan.
Menampilkan contoh perilaku kerukunan
Mempraktikkan perilaku persatuan dalam pembelajaran.
Mempraktikkan perilaku kerukunan dalam pembelajaran.

Konfirmasi

Dalam materi Membiasakan perilaku terpuji banyak mengandung nilai-nilai


sikap dan perilaku yang utama, yaitu nilai persatuan dan kesatuan adalah
bingkai utama untuk menguatkan keagungan Islam tanpa adanya hal ini Islam
akan seperti buih di lautan yang tak ada nilai dan harga.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
Membiasakan perilaku terpuji sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah Membiasakan
perilaku terpuji.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

Tes perbuatan (Performance Individu)


216


I.

Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

217

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 2

Waktu

: 6 x 45 menit

Aspek

: Akhlak

A. Standar Kompetensi
10.

Menghindari Perilaku Tercela.

B. Kompetensi Dasar
10.1

Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah

10.2

Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah.

10.3

Menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah, dan fitnah dalam kehidupan seharihari.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu menjelaskan pengertian isyrof


Mampu menjelaskan pengertian tabzir.
Menjelaskan pengertian ghibah.
Menjelaskan pengertian fitnah
Mampu menyebutkan contoh perilaku isyrof
Mampu menyebutkan contoh perilaku tabzir
Mampu menyebutkan contoh perilaku ghibah

Karakter Bangsa
Religius, jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Mampu menyebutkan contoh perilaku fitnah


Mampu menghindari perilaku isyrof
Mampu menghindari perilaku tabzir
Mampu menghindari perilaku ghibah
Mampu menghindari perilaku fitnah
Mampu berperilaku yang mencerminkan sikap
menghargai hak orang lain.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
218

Percaya diri (keteguhan hati, optimis).


Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Perilaku Tercela :

Pengertian isyrof
Pengertian tabzir
Pengertian ghibah
Pengertian fitnah
Contoh-contoh perilaku tercela :

Isyrof
Tabzir
Ghibah
Fitnah
Menghindari perilaku:
Isyrof
Tabzir
Ghibah
Fitnah

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu menjelaskan pengertian isyrof


Mampu menjelaskan pengertian tabzir
Menjelaskan pengertian ghibah
Menjelaskan pengertian fitnah
Mampu menyebutkan contoh perilaku isyrof
Mampu menyebutkan contoh perilaku tabzir
Mampu menyebutkan contoh perilaku ghibah
Mampu menyebutkan contoh perilaku fitnah
Mampu menghindari perilaku isyrof
Mampu menghindari perilaku tabzir
Mampu menghindari perilaku ghibah
Mampu menghindari perilaku fitnah
Mampu berperilaku yang mencerminkan sikap menghargai hak orang lain.
Strategi Pembelajaran
219

Tatap Muka

Mendiskusikan

Terstruktur

Mandiri

Siswa menyebutkan contoh Siswa membiasakan

pengertian isyrof, tabzir,


perilaku isyrof, tabzir,
cara-cara menghindar
ghibah, dan fitnah
ghibah, dan fitnah
dari perilaku isyrod, tabzir,
ghibah, dan fitnah
Mengidentifikasi
Siswa menyebutkan
Membiasakan
contoh-contoh perilaku
pengertian isyrof, tabzir,
isyraf, tabzir, ghibah,
ghibah, dan fitnah
menghindari perilaku
dan fitnah
isyrof, tabzir, ghibah, dan
Mengkaji faktor-faktor
fitnah
buruk perilaku isyrof, tabzir,
ghibah, dan fitnah
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi
pengertian Menghindari Perilaku Tercela

Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Apakah pengertian pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah itu ?

Pernahkah kalian menghindari perilaku isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah?

Siapakah diantara kalian yang mengerti tentang arti berperilaku yang


mencerminkan sikap menghargai hak orang lain ?.
Guru menunjuk seorang siswa yang tentang Menghindari perilaku tercela
untuk memberikan opininya kepada teman-temannya di bawah bimbingan
guru.
Setelah para siswa selesai mendengarkan secara klasikal, guru menunjuk
beberapa siswa untuk menerangkanya kembali.
Guru menjelaskan tentang menghindari perilaku tercela.

Eksplorasi

Selanjutnya siswa menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah dari
sumber bacaan dengan pengamatan dari guru.

Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti pengertian


isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah kepada siswa.
220

Setelah selesai guru menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah.

Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang perilaku


tersebut secara berkelompok.

Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.

Guru menjelaskan kepada siswa akan hikmah yang terkandung dalam


menghindari perilaku tersebut.

Konfirmasi

Isyrof adalah berlebih-lebihan dalam menggunakan sesuatu di luar batas yang


diperlukan. Perilaku isyrof dilarang oleh ajaran islam, sebab selain sikap
tersebut sangat tidak terpuji, juga dapat mendatangkan madarat, baik bagi
pelaku maupun bagi orang lain.

Termasuk isyrof yaitu membeli sesuatu yang kurang bermanfaat atau tidak bias
digunakan dalam kebajikan, melainkan hanya pamer belaka.

Tabzir merupakan sikap tercela, yaitu perbuatan memubadzirkan harta atau


makanan. Sikap ini bertolak belakang dengan sikap pemurah dan dermawan,
karena tabzir mengeluarkan harta tanpa kebajikan, sedangkan derma
mengeluarkan harta secara bermanfaat.

Ghibah yaitu suatu perbuatan atau tindakan yang membicarakan aib dan
kekurangan orang lain, tanpa diketahui oleh orang yang digunjing tersebut
walaupun memang keadaannya seperti yang dibicarakannya.

Menggunjing atau ghibah selain merupakan perbuatan keji yang dapat


merugikan orang lain, juga merupakan perbuatan yang dilarang oleh ajaran
Islam.

Dalam pengertian keseharian fitnah adalah menyebarkan berita bohong


tentang seseorang, karena ada maksud tidak baik. Fitnah merupakan sikap
tercela yang sangat merugikan orang lain, fitnah merupakan perbuatan yang
sangat kejam dan dapat mencemarkan nama baik seseorang. Oleh karena itu
dampak dari fitnah sangatlah besar sekali. Sebagai muslim kita wajib
menjauhkan diri dari perbuatan fitnah tersebut.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi tentang hikmah yang terkandung
dalam perilaku tersebut sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah yang
terkandung dalam perilaku tersebut .

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar
221

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

J. Lembar Penilaian
I. Tes Tertulis
No.

Butir butir Soal

Kunci Jawaban

1.

Sesungguhnya orang-orang boros


itu saudaranya setan. Pernyataan
tersebut terdapat dalam Al Quran
surat ....

QS Al Isra : 26-27

2.

Sebutkan contoh sifat isfrof dalam


kehidupan sehari-hari

Berbelanja diluar batas,


berbelanja yang kurang
bermanfaat, memakan
sesuatu sampai terlalu
kenyang dll

3.

Jelaskan cara menghindari sifat


isfrof dalam kehidupan seharihari

Berlaku hemat dalam


menggunakan harta,
menabung untuk masa
depan, bersedekah atau
menunaikan zakat,
memberikan bantuan dan
pertolongan, mempererat tali
persaudaraan dan
meringankan beban saudara,
mengadakan kegiatan amal
sholeh dll

II. Tes Sikap


No.

Pernyataan

1.

Memakan sesuatu sampai terlalu


kenyang

2.

Berlaku hemat dalam menggunakan


harta

3.

Membicarakan aib orang lain

4.

Mengembangkan sikap musyawarah


dalam memecahkan masalah

dst

SS

TS

STS

222

Keterangan :

Skor Tes Sikap:

SS= Sangat Setuju


S

= 50

= Setuju

TS= Tidak Setuju


STS

= Sangat Tidak Setuju

= 40
= 10
=0

III. Portofolio
Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru
mencatat pengalaman agama berdasarkan antara lain:
-

apa yang dilihat;


laporan rekan guru dan pegawai lainnya; dan
laporan dari orangtua murid atau siswa.

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

223

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 2

Waktu

: 6 x 45 menit

Aspek

: Fiqih

A. Standar Kompetensi
11.

Memahami hukum Islam tentang Waris.

B. Kompetensi Dasar
11.1

Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris

11.2

Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu menjelaskan ketentuan hukum waris


Mampu menjelaskan tentang ahli waris
Mampu menjelaskan pembagian masing-masing ahli
waris.
Menyebutkan contoh pelaksanaan hukum waris yang
terdapat dalam undang-undang waris
Memperagakan cara-cara menghitung pembagian
warisan secara Islam

Karakter Bangsa
Religius, jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

D. Materi Ajar (Materi Pokok)


224

Ketentuan hukum Waris:

Syarat-syarat pembagian warisan


Ketentuan ahli waris
Hal-hal yang membatalkan hak waris.
Contoh pelaksanaan hukum waris
Contoh perhitungan warisan

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu menjelaskan ketentuan hukum waris


Mampu menjelaskan tentang ahli waris
Mampu menjelaskan pembagian masing-masing ahli waris.
Menyebutkan contoh pelaksanaan hukum waris yang terdapat dalam undangundang waris
Memperagakan cara-cara menghitung pembagian warisan secara Islam
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mandiri

Mendiskusikan tentang

Siswa menyebutkan contoh Siswa berlatih mengkaji


contoh pelaksanaan
pelaksanaan hukum waris
dan mendiskusikan
hukum waris menurut
menurut undang-undang
tentang ketentuan hukum
undang-undang waris di
waris di Indonesia
waris berdasarkan pada
Indonesia
perundang-undangan
Siswa menyebutkan
yang berlaku di
Mendiskusikan tentang
contoh-contoh
Indonesia.
contoh-contoh
pelaksanaan waris menurut
pelaksanaan waris
hukum adat
menurut hukum adat
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti
225

Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran memahami
hukum Islam tentang Waris.

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang


harta warisan.

Pernahkah kalian mendengar tentang harta warisan ?


Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Quran tentang harta warisan ?
Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang harta
warisan ?.

Eksplorasi

Mengkaji dan mendiskusikan tentang ketentuan hukum waris berdasarkan


pada perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Mendiskusikan tentang contoh pelaksanaan hukum waris menurut undangundang waris di Indonesia

Mendiskusikan tentang contoh-contoh pelaksanaan waris menurut hukum adat

Konfirmasi

Dalam materi memahami hukum Islam tentang Waris banyak mengandung


nilai-nilai sikap dan perilaku yang utama, yaitu permusuhan dan pertikaian
banyak diawali oleh pembagian harta waris yang tidak adil oleh sebab itu Allah
telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga dapat menjadi acuan dalam
pengaturan pembagian waris yang adil dan bijaksana.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
memahami hukum Islam tentang Waris.sebagai penutup materi pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah memahami
hukum Islam tentang Waris..

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

I.

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis

Bahan/Sumber Belajar
226

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

227

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah

: SMK/MA .............................

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester

: XII / 2

Waktu

: 6 x 45 menit

Aspek

: Tarikh dan Kebudayaan Islam

A. Standar Kompetensi
12.

Memahami perkembangan Islam di dunia.

B. Kompetensi Dasar
12.1

Menjelaskan perkembangan Islam di dunia

12.2

Menampilkan contoh perkembangan Islam di dunia

12.3

Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

:
Nilai Budaya Dan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu menjelaskan perkembangan Islam di dunia


Mampu mengidentifikasi manfaat yang dapat diambil
dari sejarah perkembangan Islam di dunia.
Menjelaskan contoh perkembangan Islam di dunia

Mampu memberikan contoh perkembangan Islam di


dunia
Mampu mengidentifikasi hikmah perkembangan Islam
di dunia.
Mampu menjelaskan hikmah perkembangan Islam di
dunia.

Karakter Bangsa
Religius, jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman,
patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan adil.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.


Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
228

D. Materi Ajar (Materi Pokok)

Perkembangan Islam di dunia


Perkembangan Islam di dunia
Hikmah perkembangan Islam di dunia

E. Metode Pembelajaran:

Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :

G.

Mampu menjelaskan perkembangan Islam di dunia


Mampu mengidentifikasi manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan
Islam di dunia.
Menjelaskan contoh perkembangan Islam di dunia
Mampu memberikan contoh perkembangan Islam di dunia
Mampu mengidentifikasi hikmah perkembangan Islam di dunia.
Mampu menjelaskan hikmah perkembangan Islam di dunia.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mandiri

Mendiskusikan

Siswa menganalisis
Membaca literatur tentang
perkembangan Islam di
perkembangan Islam di
perkembangan Islam di
dunia
dunia
dunia
Mengidentifikasi
Siswa menyebutkan contoh Mempresentasikan hasil
perkembangan Islam di
perkembangan Islam di
diskusi tentang hikmah
dunia.
dunia
perkembangan Islam di
dunia
Mendiskusikan hikmah
perkembangan Islam di
dunia.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal

Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan


baSMKlah dan kemudian berdo bersama sebelum memulai pelajaran.

Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurn


Secara bersama membaca Al Qurn selama 5 10 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

229

b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
Elaborasi
Untuk sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran Memahami
perkembangan Islam di dunia.

guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:


Pernahkah kalian mendengar tentang perkembangan Islam di dunia?
Pernahkah kalian membaca perkembangan Islam di dunia?
Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pandangannya tentang
perkembangan Islam di dunia.

Eksplorasi

Membaca literatur tentang perkembangan Islam di dunia


Mendiskusikan perkembangan Islam di dunia
Mengidentifikasi perkembangan Islam di dunia
Mendiskusikan contoh perkembangan Islam di dunia.
Mengidentifikasi perkembangan Islam di dunia.
Mendiskusikan hikmah perkembangan Islam di dunia.
Mempresentasikan hasil diskusi tentang hikmah perkembangan Islam di dunia.

Konfirmasi

Dalam materi memahami perkembangan Islam di dunia banyak mengandung


nilai-nilai sikap dan perilaku yang utama, yaitu mari saling dukung mendukung
untuk memajukan Islam keseluruh penjuru dunia dan jadikan Islam sebagai
rahmatan lilalamin karena hanya Islamlah yang mampu mempersatukan dunia.

c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca kesimpulan tentang materi
memahami perkembangan Islam di dunia sebagai penutup materi
pembelajaran.

Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah memahami
perkembangan Islam di dunia.

Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/do.

Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H. Penilaian

Tes perbuatan (Performance Individu)


Tes tertulis
230

I.

Bahan/Sumber Belajar

Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI


Buku pelajaran PAI SMK kelas 3

.............. , ...............................
Kepala Sekolah

Guru Bidang Studi

_________________________

_________________________

231

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

232

ANALISIS INDIKATOR UNTUK PENETAPAN STANDAR KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL


Sekolah
: SMK Bina Dharma
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Standar
Kompetensi :

No.

Kompetensi Dasar :
Membaca QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29
Indikator

: XII / AK AP
: 5 (Lima)

Kelas/ Program
Semester

Kompleksitas
Sangat
mudah
(100%)
Mudah (80%)
Sedang
(60%)

Pendukung

7
5

Sulit (40%)
Sangat sulit
(20%)
Sangat
mudah
(100%)
Mudah (80%)
Sedang
(60%)
Sulit (40%)
Sangat sulit
(20%)

Topik/Materi :
QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29

Alat
peraga
Perpustak
aan
Laboratori
um
Kompeten
si Guru
Rerata =

7
5

Alat
peraga
Perpustak
aan
Laboratori
um
Kompeten
si Guru
Rerata =
Rerata(SK
BM) =

Intake (Siswa)
Nilai UN

80

Mata
Pelajaran

80

serumpun =

80

Mata
Pelajaran

80
80

Nilai
Rapor
Semes
ter
Ganjil
/
Genap
=
70

Nilai UN
80

SKBM

serumpun =

Nilai
Rapor
Semes
ter
Ganjil
/
Genap
=
70

Juml
ah

Rerat
a

225

75

Juml
ah

Rerat
a

225

75

450

75

233

KKM

234

ANALISIS INDIKATOR UNTUK PENETAPAN STANDAR KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL


Sekolah
: SMK Bina Dharma
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Standar
Kompetensi :

Kelas/ Program
Semester

Kompetensi Dasar :

Topik/Materi :
QS Yunus:101 dan QS AlBaqarah: 164

Membaca QS Yunus:101 dan QS Al-Baqarah: 164


No.

Indikator

: XII / AK AP
: 6 (Enam)

Kompleksitas
Sangat mudah
(100%)
Mudah (80%)

Pendukung

7
5

Sedang (60%)
Sulit (40%)
Sangat sulit
(20%)
Sangat mudah
(100%)
Mudah (80%)
Sedang (60%)
Sulit (40%)
Sangat sulit
(20%)

Alat peraga
Perpustakaa
n
Laboratoriu
m
Kompetensi
Guru
Rerata =

7
5

Alat peraga
Perpustakaa
n
Laboratoriu
m
Kompetensi
Guru
Rerata =
Rerata(SKB
M) =

Intake (Siswa)
Nilai UN
80

Mata
Pelajaran

80

serumpun =

80
Nilai UN
80

Mata
Pelajaran

80
80

serumpun =

Nilai
Rapor
Semest
er

SKBM
Jumla
h
Rerata

Ganjil/
Genap
=
70
Nilai
Rapor
Semest
er

225
Jumla
h

75
Rerata

225

75

450

75

Ganjil/
Genap
=
70

235

236

237

Bahan Ajar

TOLERANSI DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA


Surat Al- Kafirun ayat 1-6 Terjemahan surat Al-Kafirun Artinya:Katakanlah: Hai
orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan
penyembah Tuhan yang aku sembah, Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang
kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah,
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.
B. Surat Yunus ayat 40 dan
Terjemahannya,Artinya: Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al
Quran, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya.
Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Jika
mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: Bagiku pekerjaanku dan bagimu
pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun
berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan. (Yunus ayat 40-41)
1. Kerukunan Umat Beragama
1. Kerukunan Intern Umat Beragama
Agama Islam sejak diturunkan oleh Allah SWT, menjadi pelopor dalam melaksanakan
tasamuh, tenggang rasa atau toleransi dalam beragama, baik terhadap sesama pemeluk satu
agama dan pemeluk agama lain. Sejarah membuktikan bahawa dimana agama Islam tersiar,
misalnya di Mesir, Palestina hingga ke Indonesia tidak satupun bangunan rumah ibadat
maupun tata cara peribadatan umat lain terganggu, gereja Kristen Orthodox di Iskandariyah,
rumah-rumah ibadah yahudi (Synagoge) beserta para rahibnya termasuk candi-candi hingga
saat ini tetap berdiri megah tak diganggu. Semua itu karena keislaman seseorang tidak boleh
terjadi karena paksaan, melainkan harus dilandasi kesadaran pribadi memasuki jalan selamat
jalan ilahi rabbi. Firman Allah SWT.
Artinya : Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang
ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah : 156)
Dan jalan mengajak kepada keimanan pun telah diaturnya.
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS An Nahl :
125)
238

Seseorang yang telah memeluk agama Islam meka sejak itu dia menjadi bagian yang utuh
dari umat nabi Muhammad SAW. Disamping itu diajarkan pula oleh nabi bahwa kewajiban
seorang muslim terhadap muslim lainnya (dalam kehidupan sehari-hari) ada lima, yaitu
menyebarkan salam, membezuk saudaranya yang sakit, mengantarkan mayat ke kubur,
menghadiri undangan, dan mendoakan orang yang bersin. Allah mengambarkan identitas nabi
Muhammad SAW beserta umatnya dengan firman.
Artiya : Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan
dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
Kamu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tandatanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat
mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar. (QS Al Fath : 29)
Begitulah tata pergaulan muslim berdasarkan petunjuk Allah dan rasulnya. Mereka tegas adn
tegar dalam urusan tauhid tanpa kompromi terhadap paham-paham syirik, demikian pula
dalam bidang ibadah, syariat dan akhlak. Karena dengan begitu keteguhan dalam beragam
dapat dijaga tanpa harus menyerupa-nyerupakan diri dengan maksud mencari tambahan
teman. Dengan sesama muslim mereka saling bahu membahu, bergotong royong mengatasi
berbagai persoalan hidup, sebagaimana dipraktekkan para sahabat Anshor (penduduk asli
Madinah) dan kaum Muhajirin (yang baru datang berhijrah dari Mekkah). Mereka datang
hanya berbekal iman didada, sedangkan harta milik satu-satunya hanyalah pakaian yang
melekat di badan, semua ditinggalkan demi menyelamatkan aqidah yang di negeri sendiri
tidak aman melaksanakannya.
Kemudian sahabat Anshor menyongsong saudaranya yang seiman itu dengan tangan terbuka,
diantara mereka ada yang menyerahkan sebagian harta bendanya, ada yang menyilahkan
menempati sebagian rumah miliknya, dan banyak lagi contoh-contoh pengorbanan yang
mereka lakukan. Mereka sadara bahwa harta yang dipunyai adalah titipan Allah yanng
apabila dimanfaatkan untuk perjuangan akan berlipat ganda nilainya, sebagai bekal hidup
abadi kelak. Allah berfirman.
Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Al Hujurat :13)
Dari ayat tersebut terkandung pelajaran yang amat berharga bagi kita, yakni manusia terlahir
dalam berbagai suku bangsa (ras) maupun kebangsaan (nation). Semua itu dimaksudkan agar
mereka menjalin komunikasi, bukan saling mengunggulkan ras masing-masing, karena
didepan Allah hanya yang paling bertakwalah yang paling utama. Mengapa demikian?
Karena tak satupun bangsa di dunia ini yang mampu mencukupi segala kebutuhannya. Oleh
karena itu, hendaklah dalam hidup ini perlu diciptakan adanya saling menghidupi,
melengkapi (simbiosis mutualisme). Lebih dari itu, dalam Islam seorang muslim memiliki
239

kebebasan berfikir dan menyatakan pendapat sebagai salah satu hak asasi. Seorang muslim
yang lain tak perlu berkecil hati menghadapi perbedaan pendapat umat tentang masalahmasalah agama yang disebut ikhtilaf, baik dalam bidang hukum fiqih maupun maslaah yang
menyinggung bidang aqidah. Perbedaan paham dikalangan umat tidak boleh ditutup dengan
alasan ketenangan, kerukunan dan sebagainya.
Risalah Nabi Muhammad SAW menghendaki perkembangan, penelitian ilmiah, pemahaman
yang mendalam untuk menambah keimanan dan selanjutnya diamalkan. Maka dibukalah
pintu ijtihad untuk masalah-masalah tertentu dalam memenuhi perkembangan zaman yang
terus beredar. Hasil taffaquh fiddien dan ijtihad tidak mustahil menghasilkan pendapat yang
berbeda-beda (ikhtilaf). Agama Islam tidak melarang terjadinya ikhtilaf, yang terlarang justru
perbuatan jumud (beku) dan tafarruq atau berpecah belah, yang kedua-duanya tak perlu
dipilih. Ikhtilaf (perbedaan paham) tidak semata-mata menimbulkan tafarruq (perpecahan).
Para sahabat nabi juga pernah terjadi ikhtilaf, misalnya perbedaan faham dalam masalahmasalah fiqih, tetapi mereka tidak berpecah belah, karena berpegang kepada petunjuk risalah
itu sendiri. Sebagaimana firman Allah SWT.
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS An Nisa : 59)
Demikian pula dicontohkan oleh para imam mahzab, Yakni Imam syafii, Imam Malik, Imam
Abu Hanifah, Imam Ahmad bin Hambal. Mereka para imam mahzab tidak seorang pun yang
mengemukakan pendapatnyalah yang paling benar, bahkan beliau-beliau senantiasa menutup
tiap fatwanya dengan ungkapan Wallahu alamu, seperti ungkapan inilah pendapatku
tentang hasil ijtihadku, dengan sekuat daya ilmuku. Namun demikian, Allah jualah yang lebih
mengetahui tentang kebenaran. Begitu indah contoh tauladan dari imam mujtahid kepada
masyarakat dalam memeras otak mencari kebenaran, sehingga perbedaan pendapat umat
tidak perlu menimbulkan perpecahan, justru memprekaya khasanah perbendaharaan
pengetahuan umat akan nilai-nilai yang terkandung didalam ajaran Islam, begitu pula
hendaknya setiap pemeluk agama dapat menyikapi perbedaan-perbedaan yang terjadi. Karena
dari situlah tamapak kemuliaan umat Islam dimuka bumi, yaitu memilki sikap Tasamuh,
tenggang rasa dan tepa selira yang adi luhung. Dan tempat kembalinya hanya kepada Allah
saja. Firma Allah SWT.
Artinya : Katakanlah: Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia
memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan
lagi Maha Mengetahui. (QS Saba : 26)
2. Kerukunan Antar Umat Beragama
Dimuka telah dijelaskan mengenai bagaimana seharusnya kita bergaul dengan sesamam
saudara seagama, dan bagaimana pula sikap kita terhadap umat agama yang berbeda? Perlu
disadari bahwa hidup dan kehidupan dunia senantiasa bersifat majemuk, tidak mungkin setiap
orang akan memilki pandangan yang sama terhadap suatu masalah termasuk dalam hal
beragama. Agama Islam mengakui bahwa keimanan seseorang terkait dengan hidayah
(petunjuk dari Allah) SWT, bukan hasil rekayasa manusia. Kita hanya bertugas untuk
240

berdakwah menyampaikan kebenaran ajaran Allah yang mampu dilakukan, dengan


menggunakan Qaulan Balig atau hingga menjangkau lubuk hati secara bijaksana, mengenai
hasilnya kita serahkan kepada Allah SWT.
Kemudian kepada saudara yang tidak seiman tetap ada kewajiban yang mesti ditunaikan
dan dijaga, yaitu kehormatannya, harta bendanya serta hak-hak privasinya sepanjang mereka
tidak mengganggu aqidah dan pelaksanaan ibadah kita. Mereka berhak untuk bekerjasama
menciptakan linkungan yang sehat, bersih, indah dan aman bagi setiap anggota masyarakat di
lingkungannya. Negara kita bverpenduduk jutaan jiwa dengan memeluk berbagai agama,
sebagaimana terjadi hampir di setiap negara, ada yang beragama Islam, Kristen Protestan,
katholik, Budha, Hindu, dan lain-lainnya. Kepada pemeluk suatu agama diprsilahkan maisngmasing untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaannya itu secara khidmat dan
khusyuk. Dan bagi pemeluk agama yang lain ridak mengganggunya atau mencampurinya.
Juga jangan memaksakan keyakinannya kepada orang lain. Dalam pergaulan hidup antanr
umat beragama ini, Allah telah memberikan tuntunan kepada umat Islam dengan firmannya.
Artinya : 1. Katakanlah: Hai orang-orang kafir, 2. Aku tidak akan menyembah apa
yang kamu sembah. 3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4. Dan
aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5. dan kamu tidak
pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. Untukmu agamamu,
dan untukkulah, agamaku. (QS Al Kafirun : 1-6)
Surat Al Kafirun atar 1 : 6 diatas menjadi pedoman pokok bagi umat Islam dalam
rangka membina toleransi antar umat beragama, sejak zaman nabi Muhammad SAW, hingga
akhir zaman. Adapun sebab-sebab turunnya surat ini adalah lantaran pemuka Quraisy
diantaranya Walid bin Mughirah, Ash bin Waail, Aswad bin Abdul Muthalib, dan Umayah
bin Khalaf datang menemui Rasullah SAW mengajak kompromi dalam beragama, satu tahun
eribadah bersama mereka, tahun berikutnya gantian mereka mengikuti ibadah agama Islam.
Seperti diketahui bahwa sebelum tawaran tersebut telah mereka gunakan berbagai kekerasan
dan intimidasi untuk mencegah dakwah Islamiyah yang dilakukan nabi, ternyata hasilnya
nihil , maka cara itu dicoba tawarkan kepada beliau-. Ternyata tawaran itu ditolak oleh Allah
dan rasulnya karena beberapa hal sebagai berikut.
1. Mereka tidak menyembah tuhan yang kita sembah, mereka menyembah tuhan yang
membutuhkan pembantu.
2. Sifat-sifat tuhan yang mereka sembah berbeda dengan sifat-sifat tuhan yang kita
sembah
3. Cara beribadahnya pun berbeda jauh dengan cara kita beribadah.
Karenanya Allah mengancam orang-orang kafir dengan firmannya:

Artinya : Katakanlah: Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah,


padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, dan bagi
241

kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati. (QS Al
Baqarah :139)
Begitulah Allah membimbing Rasullah SAW beserta umatnya agar tidak mencampuradukkan
aqidah maupun ibadah dengan aqidah dan ibadah. Lenih dari itu masing-masing pemeluk
agama dipersilahkan melaksanakan apa yang diyakininya tanpa saling mempengaruhi. Sebab
masalah agama merupakan maslaah yang peka (sensitif/mudah timbul ketersinggungan),
maka tiap umat beragama hendaknya berusaha menjaga kerukunan dan keutuhan sebagai
bangsa yang cinta damai ini.
Satu hal yang juga perlu mendapatkan perhatian dan kehati-hatian serta kewaspadaan,
terutama oelh para pemuka tiap-tiap pemuka agama, yaitu dalam rangka memperingati harihari besar agama, hendaklah hanya melibatkan pemeluk agama yang bersangkutan saja,
jangan sampai pemeluk agama lain ikut dilibatkan. Hal yang demikian bertentangan dengan
semangat kerukunan umat beragama itusendiri. Jadi, misalnya peringatan maulid nabi
Muhammad SAW, natal, waisak, nyepi dan sebagainya. Semua peringatan-peringatan itu
hanya diikuti oleh pemeluk agama yang bersangkutan saja agar tidak menimbulkan keresahan
hidup berdampingan, tidak campur aduk satu sama lain.dengan demikian, yang harus rukun
itu umat beragamanya dalam rangka hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bukan
ajaran agamanya.
1. Kerukunan Umat Beragama dengan Pemerintah
Allah berfirman dalam Al Quran surat An Nisa : 59.
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya.(QS An Nisa : 59)
Ayat diatas membimbing umat Islam, apabila mereka bercita-cita agar hidupnya bahagia
didunia dan akhirat maka wajib baginya manaati segala perintah dan menjauhi segala
larangan Allah dan Rasulnya. Dalam hidup berbangsa dan bernegarajuga diajarkan supaya
menaati ulil amri (penguasa) yang taat kepada Allah dan rasulnya, termasuk segala peraturan
perundang-perundangan yang dibuatnya sepanjang tidak dimaksudkan untuk menentang
kepada ketetapan Allah dan rasulnya.
Berangkat dari situ maka tidak halangan bagi orang mukmin maupun sesama pemeluk agama
untuk tidak mentaati pemerintah.
Negara Kesatuan Republik Indonesia memang bukan negara agama, artinya negara tidak
mendasarkan kehidupan kenegaraannya pada sakah satu agama atau theokratis. Tetapi,
pemerintah berkewajiban melayani dan menyediakan kemudahan-kemudahan bagi agamaagama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu dan Budha serta memikul tugas kerukunan
hidup umat beragama.
Undang Undang Dasar 1945 bab IX Pasal 19 Ayat (1) menyiratkan bahwa agama dan syariat
agama dihormati dan didudukkan dalam nilai asasi kehidupan bangsa dan negara. Dan setiap
242

pemeluk agama bebas menganut agamnya dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya
itu.
Bangsa Indonesia sejak dahulu kala dikenal sebagai bangsa yang religius, atau tepatnya
sebagai bangsa yang beriman kepada tuhan, meski pengamalan syariat agama dalam
kehidupan sehari-hari belum intensif, namun dalam praktek kehidupan sosial dan kenegaraan
sulit dipisahkan dari pengaruh nilai-nilai dan nornma keagamaan. Bahkan, dalam rangka
dalam rangka suksesnya pembangunan nasional dalam sektor agama termasuk salah satu
modal dasar, yakni modal rohaniah dan mental. Hal ini dapat dibuktikan mengenai pengaruh
agama dalam kehidupan bangsa Indonesia yang sangat besar, yaitu sentuhan dan
pengaruhnya tampak dirasakan memberi bekas yang mendalam pada corak kebudayaan
Indonesia. Bahkan, ketahanan nasional juga harus berangkat dengan dukungan umat
beragama, artinya bagaimana agar kaum beragama mempunyai kemampuan dan gairah untuk
tampil dan kreatif membina dan meningkatkan ketahanan nasional khususnya, dan
pembinaan sosial budaya pada umumnya sehingga nilai-nilai agama dan peranan umat
beragama benar-benar dirasakan dan mempengaruhi pertumbuhan masyarakat.
1. Peranan pemerintah dalam rangka membina kehidupan beragama
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, pemerintah pada tanggal
3 Januari 1946 menetapkan berdirinya Departemen Agama RI dengan tugas pokok, yaitu
menyelenggarakan sebagian dari tugas umum pemerintah dan pembangunan dalam bidang
agama. Penyelenggaraan tugas pokok Departemen Agama itu,diantara lain berbentuk
bimbingan, pemnbinaan dan pelayanan terhadapa kehidupan beragama, sama sekali tidak
mencampuri maslah aqidah dan kehidupan intern masing-masing agama dan pemeluknya.
Namun, pemerintah perlu mengatur kehidupan ekstern mereka, yaitu dalam hubungan
kenegaraan dan kehidupan antar pemeluk agama yang berada dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Pada buku Pedoman dasar Kehidupan Beragama tahun 1985-1986 Bab IV halaman 49
disebutkan hal-hal sebagai berikut.
1). Kerukunan hidup beragama adalah proses yang dinamis yang berlangsung sejalan
dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri
2). Pembinaan kerukunan hidup beragama adalah upaya yang dilaksanakan secara sadar,
berencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kerukunan
hidup beragama dengan :
a) menanamkan pengertian akan nilai kehidupan bermasyarakat yang mampu
mendukung kerukunan hidup beragama
b) mengusahakan lingkungan dan keadaan yang mampu menunjang sikap dan
tingkah laku yang mengarah kepadakerukunan hidup beragama
c) menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan tingkah laku yang mewujudkan
kerukunan hidup beragama
3). Kondisi uamt beragama di Indonesia. Pelaksanaan pembinaan kerukunan hidup
beragama dimaksudkan agar umat beragama mampu menjadi subjek pembangunan
243

yang bertanggung jawab, khususnya pembinaan kerukunan hidup beragama. Umat


beragama indinesia mempunyai kondisi yang positif untuk terus dikembangkan, yaitu
a). ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha esa
b) kepercayaan kepada kehidupan di hari kemudian
c) memandang sesuatu selalu melihat dua aspek, yaitu aspek dunia dan akhirat
d) kesediaan untuk hidup sederhana dan berkorban
e) senantiasa memegang teguh pendirian yang berkaitan dengan aqidah agama
1. Hambatan-hambatan dalam menciptakan kerukunan umat beragama
1) Semakin meningkat kecenderungan umat beragama untuk mngejar jumlah (kuantitas)
pemeluk agama dalam menyebarkan agama dari pada mengejar kualitas umat
beragama.
2) Kondisi sosial budaya masyarakat yang membawa umat mudah melakukan otak-atik
terhadap apa yang ia terima, sehingga kerukunan dapat tercipta tetapi agama itu
kehilangan arti, fungsi maupun maknanya
3) Keinginan mendirikan rumah ibadah tanpa memperhatikan jumlah pemeluk agama
setempat sehingga menyinggung perasaan umat beragama yang memang mayoritas di
tempat itu
4) Menggunakan mayoritas sebagai sarana penyelesaian sehingga akan menimbulkan
masalah. Misalnya, pemilikan dana dan fasilitas pendidikan untuk memaksakan
kehendaknya pada murid yang belajar
5) Makin bergesarnya pola hidup berdasarkan kekeluargaan atau gotong royong ke arah
kehidupan individualistis
Dari berbagai kondisi yang mendukung kerukunan hidup beragama maupun hambatanhambatan yang ada, agar kerukunan umat beragama dapat terpelihara maka pemeritah dengan
kebijaksanaannya memberikan pembinaan yang itinya bahwa masalah kebebasan beragama
tidak membenarkan orang yang beragama dijadikan sasaran dakwah dari agama lain,
pendirian rumah ibadah, hubungan dakwah dengan politik, dakwah dan kuliah subuh, batuan
luar negeri kepada lembaga-lembaga keagamaan di Indonesia, peringatan hari-hari besar
agama, penggunaan tanah kuburan, pendidikan agama dan perkawinan campuran.
Jika kerukunan intern, antar umat beragama, dan antara umat beragama dengan
pemerintah dapat direalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara secara
harmonis, niscaya perhatian dan konsentrasi pemerintah membangun Indonesia menuju
masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT akan segera terwujud, berkat dukunag
umat beragama yang mampu hidup berdampingan dengan serasi. Sekaligus merupakan
contoh kongkret kerukunan hidup beragama bagi masyarakat dunia.
LATIHAN
244

A. Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Toleransi yang dilarang adalah toleransi dalam hal.
1. muamalah
2. jinayah
3. pengobatan
4. ibadah
5. pemerintah
2. Kerukunan antar umat beragama bukan berarti bekerjasama dalam bidang.
1. sosial
2. pertahanan
3. ekonomi
4. ibadah
5. pemerintahan
3. Setelah hijrah ke Medinah, Rasul saw mengadakan perjanjian dengan penganut
agama..
1. Yahudi
2. Nasrani
3. Majusi
4. Hindu
5. Budha
4. Sesuai dengan surat al-fatah ayat 29, sikap Rasulullah terhadap orang kafir adalah.
1. berdamai
2. lemah lembut
3. toleransi
4. keras
5. gotong royong
5. Salah satu bukti kerukunana antar umat beragama adalah Mesjid Istiqlal yang
dirancang oleh Ir. Silaban. Ia penganut agama.
1. Kristen Protestan
2. Katolik
245

3. Hindu
4. Budha
5. Islam
6. Pedoman dasar tentang wadah musyawarah antaraumat beragama berhasil disusun
pada 17 Maret tahun
1. 1980
2. 1978
3. 1977
4. 1981
5. 1979
7. Musyawarah antar umat beragama antar umat beragama di Indonesia diikuti oleh
agama sebanyak.
1. 2 agama
2. 3 agama
3. 4 agama
4. sebagian agama
5. semua agama yang disyahkan di Indonesia
8. Setiap tanggal 27 Rajab dianggap sebagai hari libur nasional. Hal itu sebagai bukti
kerukunan WNI dengan penganut..
1. Kristen
2. Katolik
3. Hindu
4. Islam
9. Tiap tanggal 25 Desember dijadikan hari libur nasional. Hal itu sebagai bukti
kerukunan WNI dengan penganut .
1. Kristen
2. Katolik
3. Hindu
4. Islam
5. Budha

246

10. Umat Islam mendukung program KB( Keluarga Berencana). Hal itu sebagai bukti
kerukunan umat Islam dengan..
1. Budha
2. Hindu
3. Kristen Protestan
4. Pemerintah
5. Katolik
11. Hidup rukun kepada sesama penganut agama yang ada di Indonesia disebut
1. kerukunan umat beragama
2. kerukunan intren umat beragama
3. kerukunan umat bergama dengan pemerintah
4. kerukunan umat beragma dengan dirinya
5. kerukunan umat beragama dengan masyarakat
12. Islam dapat mewujudkan kerjasama dengan agama lain, asalkan bukan masalah.
1. sosial budaya
2. ekonomi dan kebudayaan
3. keamanan dan ketertiban
4. politik
5. akidah dan ibadah
13. Sikap toleransi beragama terlihat dalam cara berdakwah sesuai dengan surat.
1. Al Alaq ayat 1-5
2. Al Baqarah ayat 1-8
3. Al Kafirun ayat 6
4. Ali Imran ayat 1-6
5. Al Isra ayat 1-5
14. Tujuan hidup bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan adalah.
1. mendapatkan kedudukan yang tinggi
2. mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat
3. memperoleh nikmat yang luas
4. memdapatkan petunjuk yang benar
247

5. mencapai derajat ketakwaan


15. Di dalam surat An Nisa ayat 59 dikatakan bahwa seorang muslim selalu mentaati ulil
amri, maksudnya adalah.
1. taat kepada Allah
2. taat kepada rasul
3. taat kepada pemimpin
4. taat kepada penguasa
5. taat kepada penjual
16. Rasulullah menggambarkan kehidupan masyarakat muslim yang bersatu bagaikan .
1. sebuah sungai yang airnya jernih
2. sebuah gunung yang tinggi dan kokoh
3. bagaikan laut yang luas
4. bagaikan organ tubuh manusia
17. Apabila ada orang bukan Islam mengucapkan salam kepada orang Islam, maka
jawabannya adalah.
1. waalaikum salam
2. wasamualaikum
3. waalaikum
4. salam-salam
5. assalamu alaikum
18. Dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim dituntut untuk mentaati Rasul,
maksudnya adalah.
1. membiarkan ajaran rasul
2. mematuhi ajaran rasul
3. mendakwahkan ajaran rasul
4. menghormati ajaran-ajaran rasul
5. menghargai ajaran rasul
19. Di masa kepemimpinan Rasulullah saw, beliau membuat perjanjian dengan orang
Yahudi di Hudaibiyah, yang salah satu isinya jika terjadi perselisihan cara
penyelesaiannya adalah.
1. diputuskan golongan masyarakat
248

2. diputuskan umat Islam


3. di bawah keadilan Rasulullah
4. diputuskan masing-masing agama
5. di musyawarahkan besama
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkanlah surat dan ayat yang menunjukkan kerukunan umat beragama dan
terjemahkan!
2. Siapakah yang membuat keputusan tentang kerukunan umat beragama?
3. Apakah yang dimaksudtri kerukunan umat beragama ?.
4. Apakah bukti fisik kerukunan umat beragama di Indonesia ?
5. Apakah wujud kerukunan intren dalam Islam? Berilah contoh dalam ibadah Shalat
Tarawih mengenai kerukunan tersebut!
6. Surat Al-Kafirun ayat enam bermakna..
7. Surat Al-Kafirunn ayat satu bermakna.
8. Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf hijaiyah terbagi 5 , sebutkanlah
dan jelaskan satu perssatu!.
9. Apabila mim mati bertemu dengan huruf hijaiyah terbagi 3, sebutkanlah dan jelaskan
satu persatu!.
10. Sebutkanlah 5 tanda mad asli !

249

IMAN KEPADA HARI AKHIR


A. Hari Akhir
1. PERISTIWA HARI AKHIR
Kapan terjadinya Hari Akhir? Tidak ada seorang pun, bahkan satu mahkluk pun yang dapat
mengetahui waktu terjadinya Hari akhir, kecuali Allah SWT.Di dalam al Quran disebutkan :
Yang artinya : mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat : Bilakah terjadinya?
Katakanlah, Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi
Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.(
Qs. Al-Araf ayat :187)
Walaupun kedatangan Hari Akhir atau (kiamat) tidak dapat diketahui, namun kita wajib
mempercayainya, bahwa Hari Akhir itu akan terjadi dan dialami oleh seluruh manusia.
Peristiwa Hari Akhir yang sering juga disebut Hari Kiamat didahului dengan ditiupnya
sangkakala pertanda akan musnahnya alam semesta. Pada saat itu seluruh mahkluk, seperti
manusia, binatang, tumbuh- tumbuhan, gunung-gunung, laut, langit, semuanya menjadi kacau
balau dan hancur.Firman Allah :
Artinya : Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan
gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu
turjadilah Hari Kiamat. (S. Al-Haqqah ayat 13-15 )
Di dalam surat Al qaariah ayat 1-5 disebutkan pula yang artinya sebagai berikut :Hari
Kiamat, apakah Hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang
bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihamburkan-hamburkan.
Ayat-ayat Al Quran di atas menerangkan bahwa peristiwa Hari Kiamat atau Hari Akhir
adalah peristiwa yang benar-benar dahysyat.pada saat bumi dan langit digoncang, setiap
orang sibuk dengan dirinya sendiri. Orang tua tidak dapat menolong anaknya, sebaliknya
anak tidak dapat membantu orang tuanya. Setelah kejadian itu semua mahkluk yang
bernyawa menemui ajalnya. Setelah semua mahkluk hidup di dunia menemui ajalnya, maka
malaikat isrofil meniup sangkakala sekali lagi. Tiupan sangkakala yang kedua ini Allah
menghendaki agar semua manusia bangkit kembali. Setelah semua manusia dibangunkan
kembali, lalu dikumpulkan di padang mahsyar untuk menjalani pemeriksaan tentang amal
perbuatan yang dilakukan selama hidup di dunia. Pemeriksaan ini berjalan dengan tertib dan
adil. Setiap manusia menerima buku catatan atau rekaman yang lengkap tentang amal
perbuatan selama hidup di dunia. Dihadapan pengadilan Allah ini manusia tidak bisa
berbohong, karena mulut mereka dibungkam, yang menjawab pertanyaan adalah anggota
badan yang lain. Sekecil apa juga, sekecil apapun perbuatan jahat akan terlihat dan mendapat
balasan. Demikian juga, sekecil apapun kebaikan yang diperbuat manusia akan terlihat dan
mendapat imbalannya.Firman Allah : Artinya : Barang siapa mengerjakan kebaikan
seberat dzarrah pun niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang
mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya
pula. (S. Al-Az-zalzalah ayat : 7-8)
Setelah pengadilan Allah selesai, orang-orang yang beruntung karena banyak melakukan
amal shaleh, ditempatkan di sorga. Sedangkan orang-orang yang celaka, karena banyak
250

melakukan perbuatan dosa ditempatkan di Neraka.Iman kepada hari akhir adalah


mempercayai dengan sepenuh hati terhadap perubahan yang dahsyat yang terjadi pada alam
semesta ini. Perubahan ini merupakan tanda berakhirnya kehidupan dunia yang fana dan
dimulainya kehidupan akhirat yang kekal. Mengenai adanya kehancuran total dunia yang
fana ini dan adanya kehidupan di akhirat diketahui melalui firman Allah dalam Al-Quran dan
hadits. Rasulullah. Akal yang sehat pasti dapat menerima dan meyakininya. Karena hal
tersebut sangat mungkin terjadi.Kehancuran total yang meliputi seluruh isi alam ini bukanlah
suatu yang mustahil, dan bukan pula sesuatu yang menyimpan dari akal yang sehat. Para ahli
ilmu alam telah sepakat, bahwa sesuatu yang baru(makhluk) pasti ada awalnya dan suatu saat
akan sampai kepada batas akhirnya. Masa pun akan berputar menurut putarannya yang wajar
dan pasti, sehingga akhirnya akan sampailah kepada masa kerusakan dan kepunahannya.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat contoh-contoh tentang kehancuran dan
kematian, salah satunya adalah sebatang pohon. Sebatang pohon berasal dari sebuah biji,
tumbuh sebagai pohon yang kecil, kemudian besar, pohon tua, pada saatnya pohon akan
kering dan mati, akhirnya hancur menyatu dengan tanah.Mengenai adanya kehidupan setelah
kematian, juga bukanlah hal yang mustahil, karena perumpamaan banyak kita peroleh dalam
kehidupan kita sehari-hari, salah satunya adalah tidur dan bangun tidur. Setiap malam kita
tidur, selama tidur kita tidak ingat apa-apa ,tidak sadarkan diri. Pagi-pagi kita bangun
kembali, kita sadar. Kematian tak obahnya seperti tidur panjang, suatu saat pasti akan bangun
kembali, yakni di akhirat. Percaya kepada Hari Akhir adalah benar-benar suatu ajaran yang
datangnya dari Allah SWT, karena sebelumnya tidak ada seorang pun yang membicarakan
rusaknya alam semesta ini sebagaimana yang diceritakan dalam Al-Quran.

2.

NAMA-NAMA HARI AKHIR

Di dalam Al- Quran banyak disebutkan nama Hari Akhir yang dipergunakan untuk
menyebutkan peristiwa yang berkaitan dengan hari akhir. Di antara nama-nama itu adalah :
a. Yaumul akhir, artinya hari yang terakkhir
b. Yaumul qiyamah artinya hari penghancuran
c. Yaumul hasrah, artinya hari penyesalan
d. Yaumul baats artinya hari kebangkitan
e. Yaumu hisab artinya hari perhitungan
f. Yaumud Din artinya hari pembalasan
g. Yaumul Haq artinya hari yang pasti terjadi
h. Yaumul jam.i artinya hari berkumpul
i. Yaumul khulud artinya hari kekekalan
j. Yaumul fashli artinya hari perpisahan
k. Yaumul waid artinya hari terlaksananya ancaman
251

l. Yaumul khuruj artinya hari keluar dari kubur


m. Yaumut taghabun artinya hari tampanya kesalahan
n. Yaumul fashli artinya hari perpisahan
3. Tanda-tanda hari kiyamat telah dekat Berdasarkan keterangan dari ayat-ayat Al-Quran dan
hadist nabi, Hari Akhir atau Hari Kiamat akan terjadi dengan didahului tanda-tandanya.
Tanda-tanda datangnya Hari Akhir itu antara lain :
1. Terpecahnya bulan, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Qamarayat 1 yang

artinya : Telah dekat(datangnya) saat itu telah terbelah bulan.


2. Munculnya binatang yang berbicara dengan manusia. Dalam surat An-Naml ayat 82
disebutkan yang artinya sebagai berikut :
Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis
binatangmelata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa
sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.
1. Kekacauan dan kejahatan semakin meningkat serta banyak terjadi pembunuhan,
seperti diceritakan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, yang artinya
sebagai berikut :
Kiamat tidak akan terjadi, kecuali hingga terjadi banyak hari. Apakah hari itu ya,
Rasulullah? Beliau menjawab : Bunuh membunuh.
1. Turunnya dajjal(orang-orang pendusta).
2. Matahari terbit dari sebelah barat.
3. Munculnya yajuj dan majuj (umat yang suka merusak dan menghancurkan).
Mengenai beberapa tanda Hari kiamat ini disebutkan dalam sebuah hadist Rasulullah SAW
yang diriwayatkan oleh Muslim dari Hudzaifah bin Asid Al Ghiffari yang artinya sebagai
berikut :Rasulullah SAW menengok kami sedang berbincang-bincang, seraya bertanya,
Apa yang sedang kalian perbincangkan? Jawab para sahabat, Kami sedang
berbincang-bincang tentang Hari Kiamat. Beliau bersabda, Kiamat tidak akan
terjadi sebelum terlihat sepuluh macam tanda : (1) Ad Dukhan/asap atau kabut, (2)
Dajjal/si penipu besar, (3) Dabbah/ binatang melata, (4) Matahari terbit di barat, (5)
Turunnya Isa anak maryam, (6) Yajuj dan Majuj, (7) Gerhana di timur, (8) Gerhana
di barat, (9) Gehana di Jazirah Arab, (10) Api menyala di Yaman menghalau umat
manusia ke mahsyar/tempat berkumpul.
B. Alam Barzah Barzah artinya sesutu yang membatasi antara dua barang atau dua tempat.
Adapun dalam hubungannya dengan Hari Akhir, barzah adalah batas lpsemisah antara
kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.Kehidupan alam barzah adalah kehidupan antara
hidup di dunia dengan hidup akhirat. Kehidupan dialam barzah ibarat terminal tempat
penantian . Di alam ini semua roh dari orang yang sudah meninggal berkumpul untuk
persiapan memasuki kehidupan akhirat . Di Tempat penantian ini berlaku kenikmatan atau
siksaan yang sering kita dengar dengan istilah siksaan kubur. Di Tempat penantian ini, orangorang selama hidupnya di dunia banyak mengerjakan amal shaleh, yang bertaqwa kepada
Allah akan mendapat perlakuan yang menyenangkan dari malaekat. Sebaliknya orang-orang
kafir, orang-orang yang hidupnya diduniabanyak melakukan kejahatan dan kemaksiatan, akan
252

mendapat perlakuan yang kasar dan siksaan dari malaekat.Rasulullah bersabda yang artinya
sebagai berikut:
Adapun hamba yang mukmin, apabila telah putus dari dunia untuk mendatangi
akhirat, maka akan turun malaekat dari langit, berwajah putih bagaikan matahari,
membawa kafan dari kafan surga dan wewangian, pengawet kerusakan .kemudian
mereka akan duduk dan datanglah malaekat maut mendatanginya. Malaekat duduk
didekat kepalanya seraya berkata, Wahai ruh yang baik, keluarlah menuju ampunan
Allah dan keridhaan-Nya, Maka ruh itu akan keluar bagaikan mengalirnya air dari
tempat minum. Adapun orang yang kafir, ketika mereka akan meninggal, datanglah
malaekat yang berwujud hitam, seraya berkata, Hai jiwa yang jahat keluarlah
engkau ke arah murka Allah. kemudian dicabutlah ruh mereka dengan kasar.
Berkaitan dengan nikmat dan siksa kubur Rasulullah bersabda yang artinya: Jika
seseorang dikuburnya dan ia ditinggalkan oleh teman-temannya, maka ia mendengar
bunyi sandal mereka, maka saat itu ia didatangi oleh dua malaekat yang kemudian
mendudukkaanya dan bertanya. Bagaimana pendapatmu dahulu tentang orang ini
yakni Muhammad SAW? Adapun orang muknmin akan menjawab, Aku bersaksi
bahwa ia adalah hamba dan rasul Allah.malaekat itu berkata, lihatlah tempatmu di
neraka sana, telah diganti oleh Allah dengan tempat duduk dari sorga, kemudian ia
melihat tempat duduknya, lalu dikubur ia merasa lapang. Adapun seorang munafik
atau kafir, ketika ditanya Bagaimana pendapatmu dahulu tentang orang ini? Maka
ia menjawab, Saya tidak tahu dan tidak pernah membaca namanya . Lalu ia dipukul
dengan palu dari besi sehingga ia menjerit kesakitan, yang suaranya terdengar oleh
makhluk di sekitarnya, kecuali manusia dan jin.

C. Fase-fase hari Akhir


1. Yaumul Qiyamah,
Hari Qiyamah adalah hari kehancuran alam sesta dan berakhirnya kehidupan makhluk secara
serempak, setelah itu berdirinya Alam yang baru yang kekal dan lebih baik setelah
penghancuran besar-besaran itu. Kapan datangnya hari qiyamat itu?, Tidak ada seorang yang
tahu tentang itu termasuk Rasulullah SAW,juga tidak mengetahuinya. Jadi yang mengetahui
datangnya hari qiyamat hanyalah Allah saja dan Allah hanya memberitahukan berbagai
tanda-tanda dekatnya hari qiyamat. Sebagai telah diuraikan pada bagian yang terdahulu.

2.Yaumul Baats,
Yaumul ba,ats adalah hari berbangkitnya makhluk dari kuburnya, yang di tandai tiupan
trompet yang kedua oleh malaekat Isrofil, Setelah bangkit mereka bernyawa kembali laksana
hidup yang pertama di dunia, Di antara mereka ada yang putih berseri-seri mukanya pertanda
kebahagiaan akan ia alami, sebaliknya yang hitam pekam mukanya pertanda kesengsaraan
akan menyusul kehidupannya , itu semua akibat perbuatannya didunia ini.Firman Allah
Artinya:
253

Pada hari itu ada makhluk yang putih berseri mukanya dan ada pula yang hitam
pekam mukanya, Adapun orang yang hitam pekam mukanya, ditanya kenapa kamu
kafir setelah kamu beriman maka rasakanlah siksa disebabkan kekufuranmu. Adapun
orang putih berseri mukanya maka mendadpatkan kurnia dari Allah dan nanti akan
dimasukkan kedalam Surga Allah, mereka kekal didalamnya. (QS. Ali Imran ayat 106
dan 107).
3. Yaumul hasyar( mahsyar)
Yaumu hasyar adalah berkumpulnya semua makhluk nanti dihadapan Allah, setelah bangkit
dari alam quburnya masing-masing, dikumpulkan secara bersama-sama tanpa ada yang
ketinggalan , di satu tempat. Tempat berkumpulnya manusia tersebut namanya mahsyar. Hal
ini dijelaskan dalam Al- Quran surat Al-Kahfi ayat 48, yang artinya:
Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris-baris. Sesunguhnya
kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang
pertama.
4. Yaumul Hisab
Yaumul Hisab artinya hari perhitungan amal baik dan buruknya manusia. Setelah berada di
Mahsyar selanjutnya mereka satu persatu dihisab. Hisab ialah perhitungan semua amalan
manusia baik amal yang baik maupun amal buruk yang telah dilakukan di dunia. Sebelum
dihisab, mereka diberitahu tentang amal perbuatan yang telah mereka kerjakan meskipun
mereka telah lupa apa yang mereka kerjakan. Mizan atau neraca , Amal manusia didunia
telah dicatat oleh malaekat raqib dan atid, tanpa ada kekliruan sedikitpun. Manusia akan
merenima buku catatan amal yang telah dilakukan ketika di dunia. Amal-amal tersebut
kemudian ditimbang di atas neraca. Timbangan amal inilah yang disebut Mizan. Barang siapa
yang berat amal kebaikannya akan dimasukkan ke surga dan yang ringan kebaikannya akan
dimasukkan ke neraka. Apabila buku catatan itu berat amal kebaikkannya akan diterima dari
sebelah kanan . sebaliknya bila buku itu bereat amal kejahatannya akan diterima dari sebelah
kiri. Sesuai dengan Firman Allah Al-Isra ayat 71. Artinya
Ingatlah suatu hari yang saat itu Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya, dan
barang siapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini
akan membaca kitab itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.
Firman Allah dalam QS Al- Insyiqaq ayat 7 s/d 12 yang artinya:
Maka adapun orang yang diberi kitabnya dari arah kanannya, akan diperhitungkan
amal perbuatannya dengan mudah, dan kembali kepada ahlinya riang gembira.
Adapun orang yang diberikan kitab amalannya dari arah kirinya dia akan mengalami
kesengsaraan, dan dimasukakan kedalam neraka syair.

254

LATIHAN
1. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Pengetahuan tentang alam gaib, seperti alam akhirat, dapat kita ketahui naas Al
Quran dan hadits. Pengetahuan demikian desebut
a. samian
b. samiyat
c. maksiat
d. syariat
e. makri
2. Surat Al Baqarah ayat 4 menjelaskan tentang.
a. Ciri-ciri orang kafir
b. Ciri-ciri orang munafik
c. Ciri-ciri orang bertaqwa
d. Ciri-ciri orang zalim
e. Ciri-ciri orang fasik
3. Bangkitnya manusia dari alam kubur untuk dikumpulkan di Padang Mahsyar
disebut.
a. yaumul mizan
b. yaumul baats
c. yaumul jaza
d. yaumul mahsyar
e. yaumul hisab
4. Dalil yang diambil berdasarkan pemikiran akal yang sehat disebut.
a. dalil akli
255

b. dalil naqli
c. mujtahid
d. ijtihad
e. kiyas
5. Menyamakan antara hukum pokok dengan hukum cabang disebut
a. Ijma
b. Ijtihad
c. Maslahah mursalah
d. Kiyas
e. Mujtahid
6. Hari perhitungan amal perbuatan manusia disebut.
a. yaumul mizan
b. yaumul baats
c. yaumul jaza
d. yaumul mahsyar
e. yaumul hisab
7. Berikut ini kemungkinan terjadinya hari akhir menurut ilmu pengetahuan, kecuali.
a. matahari meletus
b. terbitnya matahari dari arah barat
c. matahari menjadi beku, sehingga bumi beku
d. bintang bertabrakan dengan matahari, sehingga bumi hancur
e. jarak bulan dan matahari semakin dekat
8. Menurut Al-Quran surat Al Baqarah ayat 8, orang yang tidak beriman kepada hari
akhir disebut
a. kafir
b. musyrik
c. mukmin
d. murtad
e. munafik
9. Hancurnya alam seisinya disebut
256

a. kiamat kubra
b. kiamat sugra
c. yaumul baats
d. yaumul jaza
e. yaumul hisab
10. Berikut ini adalah fungsi iman kepada hari akhir, kecuali.
a. mrndorong manusia untuk beramal saleh
b. mengetahui tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu ibadah
c. selalu optimis dalam hidup
d. tidak mudah terpengaruh kemewahan
e. menggunakan kesempatan berfoya-foya selama masih hidup
11. Orang yang meninggal dunia berada di alam kubur yang disebut juga .
a. alam akhirat
b. alam dunia
c. alam barzah
d. alam neraka
e. alam surga
12. Barang siapa yang berbuat baik meskipun sebesar zarrah ia akan melihat balasannya.
Pernyataan tersebut merupakan arti dari surat.
a. Az-Zalzalah ayat 7
b. Az- Zalzalah ayat 8
c. Az- Zalzalah ayat 1
d. Al- Qariah ayat 1
e. Al- Qariah ayat 5
13. Pada hari kiamat ada saat yang disebut yaumul mizan, artinya adalah .
a. hari perhitungan amal
b. hari berkumpul
c. hari pembalasan
d. hari penimbangan amal
e. hari kebangkitan
257

14. Bagi orang yang masuk surga akan memperoleh kebahagiaan, yang artinya adalah.
a. Bagi mereka itu di surga
b. Bagi mereka pahala yang tidak putus-putus
c. Bagi mereka tersiksa
d. Bagi mereka memperoleh cobaan
e. Bagi mereka diminta pertanggungjawaban
15. Kematian seseorang disebut .
a. yaumul jaza
b. yaumul kiyamah
c. kiamat sugra
d. yaumul baats
e. kiamat kubra
16. Peristiwa hancur dan binasanya alam semesta beserta isinya merupakan awal dari
kehidupan akhirat. Pernyataan tersebut adalah pengertian dari.
a. yaumul jaza
b. yaumul kiyamah
c. kiamat sugra
d. yaumul baats
e. kiamat kubra
17. amal dimaksud adalah kiamat.
a. kecil
b. kubra
c. sugra
d. sementara
e. asgar
18. Hari kiamat pasti datang dan tidak ada keraguan padanya. Pernyataan tersebut termuat
dalam firman Allah yaitu Al Quran.
a. Al Zalzalah ayat 1
b. Al Hajj ayat 7
c. Al Qiyamah ayat 1
258

d. Al Muddatsir ayat 7
e. Al Qariah ayat 2
19. Al-Quran surat Al- Zalzalah ayat 1 -8 menjelaskan terjadinya
a. kiamat sugra
b. kiamat kubra
c. bangkitnya manusia dari kubur
d. berkumpulnya manusia di Padang Mahsyar
e. pengabulan doa pada hamba-Nya
20. Yaumul mizan yaitu saat di mana amal manusia.
a. dilhat Allah
b. ditimbang Allah
c. dikumpulkan Allah
d. dibangkitkan Allah
e. dibalas Allah
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan tepat!
1. Jelaskan yang dimaksud hari kiamat!
2. Sebutkan tahapan-tahapan yang pasti dilalui manusia pada hari kiamat nanti!
3. Sebutkan isi kandungan surat Al-Zazalah ayat 7-8 !
4. Bagaimana terjadinya kiamat menurut ilmu pengetahuan?
5. Tuliskan dalil naqli yang menjelaskan bahwa hari akhir akan datang!
6. Sebutkan fungsi iman kepada hari akhir dalam kehidupan sehari-hari!
7. Hari kiamat terbagi dua , sebutkan dan jelaskan!
8. Tulislah surat Al-Mukmin ayat 17!
9. Terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ayat pada soal nomor 8!
10. Jelaskan yang dimaksud dengan yaumul baats!

259

ETOS KERJA
Setiap bangsa mempunyai pandangan hidup, entah hal itu disadari atau tidak.
Pandangan hidup yang dimiliki suatu bangsa itu khas dan mempengaruhi bagaimana prilaku
dan budaya bangsa yang bersangkutan. Semangat kerja pun dipengaruhi oleh pandangan
hidup sehingga dalam kajian tentang suatu masyarakat dikenal istilah etos kerja, yaitu
semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seorang atau suatu kelompok.
Demikian pula dengan Islam yang mempunyai ajaran tertentu. Pandangan Islam atau
pemeluknya tentang hubungan manusia dengan Tuhan juga mempengaruhi etos kerja orang
yang bersangkutan. Orang yang berpandangan bahwa Allah menentukan nasib semua
manusia dan manusia tidak diberi kekuasaan untuk mengubahnya tentu akan mengakibatkan
tingkat etos kerjanya rendah. Sebaliknya, orang yang berpandangan bahwa Allah memberi
kebebasan manusia untuk mengubah nasibnya sendiri tentu akan mengakibatkan etos kerja
yang tinggi.
A. Pengertian Etos Kerja
260

Etos kerja ialah suatu sikap jiwa seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan
dengan perhatian yang penuh. Maka pekerjaaan itu akan terlaksana dengan sempurna
walaupun banyak kendala yang harus diatasi, baik karena motivasi kebutuhan atau karena
tanggungjawab yang tinggi.
B. Sikap Kerja Keras
Sikap kerja keras dan berusaha untuk mengubah nasib, rajin, dan sungguh-sungguh
dalam melakukan pekerjaan merupakan anjuran dan kewajiban bagi insan yang beragama
Islam. Agama merupakan motivasi dan sumber gerak serta dinamika dalam mewujudkan etos
kerja. Islam menyuruh manusia untuk bekerja dan mengubah nasibnya sendiri. Manusia
wajib berusaha dan berikhtiar untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan masingmasing. Memang hanya manusia yang mau berusaha, bekerja keras, dan sungguh-sungguh
yang akan meraih prestasi, baik kesuksesan hidup di dunia maupun di akhirat. Ada beberapa
sikap mental yang mencerminkan sikap ini antara lain:
1. Proaktif, yaitu sikap yang ingin mengubah lingkungan, mengubah keadaan yang ada, atau
membuat suasana lebih kondusif. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Ar Raad ayat
11 berbunyi:
Artinya:Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,
di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
2. Memulai suatu pekerjaan dengan setelah sempurna dalam pikiran.
Kegiatan seperti ini kegiatan yang mengacu kepada visi, misi dan tujuan yang ingin
dicapai dari kegiatan tersebut. Hal ini menggambarkan bahwa pekerjaan tersebut
tergantung niat masing-masing. Usaha itu akan dipengaruhi kesungguhan mengerjakan
dan niatnya sesuai denga Firman Allah dalam Al Quran yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya.(Q.S. AnNajm:39)
Dengan keterangan ayat diatas maka jelaslah bahwa manusia mempunyai keharusan
untuk berusaha dan mampu mengubah kondisi sendiri dari kemunduran dan
keterbelakangan untuk menuju kepada kemajuan. Suatu prestasi kerja dan keberuntungan
tidak dapat diraih dengan mudah oleh seseorang, melainkan melalui usaha dan kerja keras
yang dibarengi idealisme dan optimisme yang tinggi. Bekerja keras bagi manusia
merupakan keharusan dan panggilan

hidup manusia. Jika kita berusaha dengan baik serta diiringi dengan hati yang ikhlas
karena Allah maka hal itu termasuk ibadah dan perbuatan yang berpahala.
3. Selesai mengerjakan suatu pekerjaan beralihlah kepada yang lain
261

Kita harus selalu mengatur waktu untuk mengerjakan pekerjaan sehingga tidak ada waktu
yang terbuang, membuat nilai waktu itu maksimal, baik untuk urusan dunia ataupun
akhirat. Karena waktu itu laksana pedang apabila kita tidak menggunakannya ia akan
memotong kita tanpa menunggu, waktu tak pernah berhenti. Sesuai Firman Allah dalam
surat Al-Insyirah ayat 6 dan 7 berbunyi:
Artinya: Maka apabila telah menyelesaikan suatu urusan, kerjakanlah urusan yang
lain, dan kepada Tuhanmu gemar dan berharaplah! ( Al-Insyiroh ayat 7-8 )
4. Mewujudkan Sinergi, saling bekerjasama mencapai tujuan.
Kejelekan yang terorganisir bisa mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. Itu rahasia
mengapa Rasulullah mendidik umat untuk selalu berjamaah dalam sholat. Kerjaaan yang
berat bila digotong bersama-sama akan menjadi ringan, pekerjaan yang susah akan menjadi
mudah.
5. Sibuk memperbaiki diri sendiri, tidak memiliki waktu untuk mencela orang lain.
Dalam Islam setiap perbuatan manusia mempunyai nilai positif bagi kehidupan manusia.
Karena itu setiap muslim tatkala melakukan kegiatan, harus ada nilai tambah yang
bermanfaat, baik bagi dirinya ataupun orang lain. Inilah yang dinamakan amal shaleh.
Ratusan kali Al Quran mengulang-ulang kalimat amal shaleh, hal ini menunjukkan betapa
kerja keras mendapatkan perhatian yang sangat penting bagi kehidupan setiap muslim.
Al Quran menggambarkan bahwa manusia memiliki peran besar yang dapat membawa
kebangkitan dan keruntuhan jalannya sejarah. Peran penting ini didasari karena manusia
memiliki unsur-unsur yang menyatu luar dan dalam sehingga perubahan sejarah dan
kehidupan manusia sendiri berada dipundaknya. Unsur luar adalah jasmani dan bentuk
lahiriah, sedangkan unsur dalam adalah perpaduan antara pandangan hidup, tekad,
kehendaknya. Meskipun kedua unsur itu harus sama mendapat pembinaan, namun Al
Quran menekankan bahwa unsur dalam harus dapat perhatian lebih. Allah Berfirman
sebagai berikut :
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan merobah keadaan suatu kaum sampai
mereka mengubah apa yang terdapat dalam diri mereka ( Q.S. Ar. Raad ayat 11)
Berdasarkan ayat ini, keberhasilan atau kegagalan tergantung pandangan hidup yang
dimilikinya. Ada yang terbatas, sempit dan sementara namun ada juga yang luas dan jauh
kedepan. Bagi muslim diajarkan untuk memiliki pandangan hidup yang mendunia dan
berwawasan keakhiratan.

B. Produktivitas Kerja
Manusia sebagai insan individual dan sosial selalu mempunyai keinginan untuk
meningkatkan kemajuan serta taraf hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan hidupnya selalu ingin
terpenuhi dengan berbagai macam cara. Supaya keinginan tersebut tercapai dengan baik,
Allah memerintahkan kepada mahkluk-Nya agar berusaha dan berkarya supaya mendapatkan
rezeki yang halal dan tayyibah (baik) sebagaimana diisyaratkan dalam firman-Nya yang
berbunyi sebagai berikut.
262

Artinya:
Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamudi muka bumi, dan carilah
karunia Allah (rezeki) dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu
beruntung. (Q.S. Al Jumuah:10)

Dalam ayat lain Allah menjelaskan: Artinya:


Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguhsungguh (urusan) yang lain. (Q.S. Al Insyirah :7)
Kedua ayat tersebut mengingatkan kepada kita bahwa ibadah itu bukan hanya shalat saja,
tetapi bekerja mencari nafkah atau rezeki itu pun termasuk ibadah jika dilakukan dengan
ikhlas dan hanya mencari keridaan Allah semata. Kemudian, kita harus rajin dan sungguhsungguh dalam bekerja.
Dalam ayat tersebut juga tersirat dengan jelas bahwa kita tidak boleh kosong dari kegiatan.
Kita harus aaktif karena pekerjaan yang kita lakukan harus bervariasi agar kejenuhan tidak
hinggap pada diri kita. Itulah sebabnya Allah mengingatkan kita agar kita rajin dan sungguhsungguh serta berusaha untuk maju sesuai dengan kemampuan kita sebagaimana sabda
Rasulullah Saw. berikut ini.
Artinya:
Abu Hurairah ra berkata, bersabda Rasulullah Saw: Biarkanlah aku,selama aku
membiarkan dalam kebebasanmu, maka sesungguhnya yang menyebabkan kebinasaan
umat yang sebelummu dahulu, karena kebanyakan pertanyaan mereka dan menyalahi
pada para nabi-nabi mereka. Maka apabila aku mencegah kamu sesuatu tinggalkanlah
perkara itu. Dan jika aku perintahkan suatu perintah, kerjakanlah sekuat tenagamu.
(H.R. Bukhari dan Muslim)
Hadis tersebut memperjelas keharusan untuk rajin dan sungguh-sungguh dalam mekakukan
suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan kemampuan sehingga pekerjaan itu memiliki
nilai produktivitas yang tinggi. Bukan saja yang melakukan pekerjaan itu yang untung, tetapi
keuntungan tersebut. Keuntungan yang diraih seseorang itu ada bagian bagi orang lain.
Apakah itu keuntungan dari bertani atau berdagang, dan sebagainya, seperti dengan zakat dan
infak.
Kerja produktif adalah kerja yang menghasilkan nilai tambah. Produktifitas kerja berkaitan
dengan hasil yang lebih besar ketimbang sumber daya yang ada. Jika banyak orang senaga
tenaga kerja, tetapi sedikit hasil maka yang demikian disebut tidak produktif. Semangat
dalam bekerja adalah modal utama dalam produktifitas. Semangat dalam bekerja harus
menjadi ciri khas(etos) setiap muslim karena dewasa ini umat Islam berada pada
keterbelakangan. Tanpa etos kerja yang tinggi sulit sekali dicapai produktifitas dalam bekerja.

C. Memacu Perubahan Sosial untuk Kemajuan


263

Banyak orang mengatakan bahwa di dunia penuh kebaikan, tetapi tidak ada biji jagung yang
berisi bisa diperoleh oleh manusia tanpa bersusah payah terlebih dahulu untuk menanamnya.
Janganlah kita bermimpi hari ini akan memetik padi, jika hari kemaren kita tidak pernah
menanamnya.
Kemudian ada baiknya kita perhatikan kata-kata hikmah berikut ini.
Kebaikan hari ini ditentukan oleh kebaikan hari kemaren, dan kebaikan hari
esok ditentukan oleh kebaikan hari ini,
Dengan demikian, kita sebagai insan sosial senantiasa memacu diri dan
memanfaatkan waktu dengan pekerjaan dan perbuatan yang beermanfaat, guna
mempersiapkan hari esok yang lebih baik dan cerah.
Firman Allah SWT
Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang beriman dan beramal saleh dan saling menasehati supaya
mentaati kebenaran dan saling menasehati supaya menepati kebenaran.
(Q.S. Al-Asyr:1-3)

Umat Islam ketinggalan dalam banyak bidang, terutama dalam hal ilmu pengetahuan
dan teknologi, menjadikan tertinggal dalam bidang ekonomi. Ketertinggalan tersebut
sebenarnya disebabkan oleh dua faktor. Pertama, faktor eksternal atau faktor luar, seperti
penjajahan dengan segala bentuknya dan juga faktor ekologi. Kedua, faktor internal, faktor
yang besar pengaruhnya, seperti kebudayaan, yaitu nilai-nilai, norma, keyakinan, dan
pengetahuan umat Islam yang masih terbelakang. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu
dilakukan pembaharuan atau pembangunan yang mencakup mental spritual serta material.
Pembangunan inilah yang mendorong atau memacu perubahan masyarakat(sosial) menuju
kemajuan atau modren. Indonesia dewasa ini sedang giat-giatnya membangun. Pembangunan
itu pada gilirannya akan memacu umat Islam karena sebagian besar bangsa ini umat Islam.

RANGKUNGAN
1. Memiliki etos kerja dan semangat bekerja keras merupakan ajaran agama. Agama
merupakan motivasi dan sumber gerak yang dinamis untuk mencapai suatu kemajuan.
Agama melarang pemeluknya malas, boros, berlebihan dan sikap hedonisme
( berfoya-foya). Oleh sebab itu, umat yang beragama hendaknya selalu bekerja keras,
selalu ingin maju, dinamis dan produktif.
2. Manusia sebagai insan invidual dituntut beribadah kepada Allah dan beramal saleh.
Beribadah dan beramal saleh hendaknya dilandasi dengan keikhlasan dan hanya
mengharapkan rida Allah semata. Disamping itu , kita diperintah untuk mencari rezeki
dan kurnia Allah. Kurni Allah dan rezeki tersebut, akan dapat diraih dengan baik, jika
kita bekerja keras. Bekerja keras melahirkan produktifitas, baik pada tingkat
individual, sosial dan sebagainya.
264

3. Manusia sebagai insan sosial hendaknya memperkuat kelompok dan memperkukuh


persaudaraan serta kekompakan di antara anggota sosial tersebut. Dengan demikian,
prestasi kerja dan kemajuan akan lebih mudah didapat jika dilakukan bersama-sama
dengan modal kekompakan dalam suatu ikatan sosial.

LATIHAN
I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Bekerja keras dan memiliki semangat kerja yang tinggi merupakan
a. panggilan nurani dasar manusia

b. kenutuhan primer

c. perintah ajaran agama


tertentu

d. kebiasaan suatu kelompok sosial

e. kebutuhan skunder
2. Perbuatan yang disukai Allah dan yang diridai-Nya baik berupa perkataan maupun
perbuatan, baik terang maupun tersembunyi . Pernytaan ini pengertian dari .
a. ihsan

b. Amal saleh

c. etos kerja

d. Tawakkal

e. ibadah
3. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian . Pernyataan ini adalah arti dari
ayat.
4. Pernyataan Allah yang menerangkan bahwa kita harus mencari kebahagiaan akhirat
dan tidak boleh melupakan kenikmatan dunia tercantum dalam Al-Quran surat.
a. Al- Jumuah ayat 10 b. An-Najm ayat 39
c. Al-Qashahs ayat 77 d. Al-Baqoroh ayat 55
d. Ali Imran ayat 102
5. Prestasi kerja dan kemajuan akan lebih mudah diraih oleh seseorang, jika
melakukan.
a. terobosan yang menguntungkan
b. kekompakan dalam kelompok sosial
c. bekerja keras dan mempunyai etos kerja
d. berusaha menghalangi orang lain agar tidak maju
265

e. memiliki relasi yang banyak


6. Rezeki itu masuk dari beberapa pintu. Adapun pintu rezeki yang terbesar adalah.
a. bekerja sebagai pemborong

b. bekerja dengan berdagang

c. bekerja sebagai pegawai pemerintah

d. bekerja sebagai petani

e. menjadi bintang film,atlet atau petinju


7. Cara-cara bekerja yang baik sebagai berikut, kecuali.
a. adanya perhitungan yang matang

b. diniatkan sebagai bekal ibadah

c. sesuai dengan kemampuan atau profesi

d. memperhatikan waktu-waktu ibadah

e. diutamakan selesai dengan cepat


8. Hal yang penting dalam bekerja adalah
a. memperoleh hasil yang banyak

b. memperoleh hasil yang halal

c. jenis pekerjaan itu mudah

d. hemat tenaga

e. pekerjaan itu menyenangkan


9. Faktor yang dapat mendorong agar bekerja keras sebagai berikut, kecuali
a. adanya perintah Allah dan rasulnya
b. semboyan bahwa dunia adalah ladang akhirat
c. takut menjadi pengemis
d. keinginan menjadi dermawan dan dihormati
e. keinginan untuk tidak menjadi beban orang lain
10. Keimanan seseorang itu sangat erat hubungannya dengan ..
a. akhlak

b. majalah

c. kedudukan

d. pakaian

e. bicara

266

11. Iman dan taqwa membentuk


a. wajah

b. akhalak

c. pakaian

d. kedudukan

e. jabatan
12. Ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah sebagai berikut, kecuali.
a. beriman kepada yang gaib

b. mendirikan sholat

c. menafkahkan sebagian rezekinya


menimbunnya

d.

mengumpulkan

harta

dan

e. menahan amarah
13. Kerja keras dan semangat yang tinggi merupakan
a. kebutuhan sampingan

b. kebutuhan utama

c. kebiasaan kelompok sosial tertentu

d. panggilan nurani dasar manusia

e. hal yang biasa


14. Perbuatan yang disukai Allah dan yang diridainya baik perkataan maupun perbuatan,
baik terang maupun tersembunyi. Pernyataan ini adalah pengertian dari.
a. ihsan

b. etos kerja

c. ibadah

d. amal saleh

e. tawakkal
15. Prestasi kerja dan kemajuan akan lebih mudah diraih oleh seseorang jika ia
melakukan.
a. terobosan yang menguntungkan
b. kekompakan dalam kelompok sosial
c. bekerja keras dan mempunyai etos kerja
d. berusaha menghalangi orang lain agar tidak tahu
e. memiliki relasi yang banyak
267

16. Seseorang pemuda di zaman nabi Muhammad saw yang rajin ibadah tetapi termasuk
anak durhaka kepada orang tuanya, dikerenakan ketika dipanggil ibunya tidak
menjawab dan menghampiri adalah.
a. Idris

b. Hasan

c. Alqamah

d. Ibrahim

e. Anas bin Malik

19. Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah .


a. engkau akan hidup selamanya

b. engkau akan mati besok pagi

c. engkau akan mendapatkan kesuksesan

d. engkau akan menemui kesulitan

e. engkau akan bahagia dunia dan akhirat


20. Rasulullah dikenal sebagai pekerja keras sejak.
a. bayi

b. anak-anak

c. remaja

d. dewasa

e. menjelang wafatnya
II. Jawablah pertanyaan ini dengan jelas dan benar!
1. Jelaskanlah pengertian etos kerja!
2. Uraikanlah beberapa sikap yang menunjukkan kerja keras dan jelaskanlah dengan
contoh!
3. Bagaimana cara meningkatkan produktifitas kerja?
4. Tulislah surat Al-Insyiroh ayat 5,6 dan 7 serta terjemahkan!
5. Sebutkanlah perubahan sosial yang mengarah kepada kemajuan!
6. Apakah yang dimaksud perubahan sosial ?
7. Jelaskan pengertian produktifitas kerja!
8. Jelaskanlah perbedaan Ibadah dan amal shaleh!
268

ADIL RIDHO DAN AMAL SHOLEH


Keadilan berasal dari kata adil, artinya dapat meletakkan sesuatu pada tempatnya.
Sifat adil artinya suatu sifat yang teguh, kukuh, yang tidak menunjukkan memihak kepada
seseorang atau golongan. Adil itu sifat yang mulia dan sikap yang lurus tidak terpengaruh
karena faktor keluarga, hubungan kasih sayang, karib kerabat, golongan dan sebagainya.
Allah SWT menetapkan bahwa setiap manusia masing-masing bertanggung jawab atas
perbuatannya. Seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain dan tidak
memperoleh pahala selain apa yang telah diusahakannya sendiri. Terhadap semua hasil usaha
seseorang, Allah SWT akan membalasnya dengan balasan yang adil dan yang setimpal. Hal
ini telah dijelaskan dalam firman Allah SWT.
Artinya :
269

38. (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, 39.
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya, 40. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
41. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,
42. dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu). (QS An Najm :
38-42)
Sesungguhnya Allah menyruh manusia untuk berbuat adil, sebagaimana firmannya :
Artinya :
Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah
kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap
yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut
kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya
menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berlaku adil. (QS Al Hujurat : 9)
Berlaku adil dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berlaku adil kepad Allah SWT,
kepada diri sendiri, kepada orang lain dan kepada makhluk lain (lingkungan)
1. Berlaku adil kepada Allah SWT
Pengertian berlaku adil kepada Allah SWT adalah kita harus menempatkan diri pada tempat
yang benar, yakni sebagai makhluk Allah SWT dan dengan utuh melaksanakan apa yang
telah diwajibkan kepada kita
Untuk mewujudkan keadilan kita kepada Allah SWT, kita wajib beriman kepada Allah SWT,
jangan menyekutukannya dengan sesuatu yang lain dan mengimani nabi Muhammad SAW
sebagai utusannya. Menjunjung tinggi petunjuk dan kebenaran daripadaNya, yaitu
mengimani Al Quran sebagai wahyu Allah SWT mentaati ketentuannya dengan
melaksanakan perintahnya dan meninggalkan larangannya. Menyembah kepadanya dengan
melaksanakan shalat, zakat, puasa, dan ibadah lainnya
2. Berlaku adil kepada diri sendiri
Pengertian berlaku adil kepada diri sendiri yaitu menempatka diri sendiri pada tempat yang
baik dan benar. Untuk itu kita harus teguh, kukuh menempatkan diri kita agar tetap terjaga
dan terpelihara dalam kebaikan dan keselamatan, jangan menganiaya diri sendiri dengan
menuruti hawa nafsu, minum minuman keras, dusta, enggan berbuat baik dan jangan
membuat kemudharatan (keburukan) yang akibatnya akan buruk pula pada kesehatan, jiwa,
harta dan kehormatan diri. Kita harus menjaga dan memelihara agar diri sendiri hidup
selamat bahagia didunia dan akhirat kelak. Kita harus jujur terhadap diri sendiri dan jika
berbuat salah kita harus berani mengoreksinya

3. Berlaku adil kepada orang lain


270

Pengertian berlaku adil kepada orang lain adalah menempatkan orang lain pada tempatnya
yang sesuai, layak dan benar. Memberikan hak orang lain dengan jujur, tidak mengurangi
sedikitpun hak yang harus diterimanya. Tidak menyakiti dan merugikan orang lain, baik
berupa materiil maupun non materiil. Bila sebagai hakim, putuskanlah perkara dengan adil.
Kalau menjadi pelayan masyarakat maka layanilah masyarakat dengan baik dan adil
4. Berlaku adil kepada makhluk lain (lingkungan)
Berlaku adil kepada makhluk lain yaitu dapat menempatkan makhluknlain pada tempatnya
yang sesuai, misalnya adil kepada binatang, harus menempatkannya pada tempat yang layak
menurut kebiasaan binatang tersebut. Jika memelihara binatang harus disediakan tempat dan
makanannya yang memadai. Jika binatang itu akan dimanfaatkan untuk kendaraan atau usaha
pertanian hendaknya dengan cara yang wajar, jangan memberi beban yang melampaui batas.
Demikian pula jika hendak dimakan, maka hendaklah disembelih dengan cara yang telah
ditentukan oleh ajaran agama, dengan cara yang baik dan tidak menimbulkan kesakitan bagi
si binatang itu. Menjaga kelestarian lingkungan juga termasuk berbuat adil kepada makhluk
lain.
5. Keutamaan Keadilan
Keutamaan berlaku adil antara lain :
1. Terciptanya rasa aman, tentram, tenang dalam jiwa dan tidak ada rasa khawatir
kepada orang lain, karena tidak pernah melakukan perbuatan yang merugikan atau
menyakiti orang lain
2. Membentuk pribadi yang dapat melaksanakan kewajiban dengan baik, taat dan patuh
terhadap Allah SWT melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya dengan
penuh kesadaran dan tanggung jawab
3. Menciptakan ketentraman dan kerukunan hidup, hubungan yan harmonis dan tertib
dengan orang lain
4. dapat memanfaatkan alam sekitar untuk kemashlahatan dan kebaikan hidup di dunia
dan akhirat. Allah berfirman.
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al
Maidah : )
1. Mengharap Ridha Allah
1). Pengertian
Ridha Allah ialah suatu sikap dan usaha untuk menggapai kasih sayang dari yang Maha
Kuasa Allah swt. Usaha itu antara lain Iman yang mantap kepada Allah,Sholat lima waktu,
271

Berbuat baik kepada kedua orang tua,sabar menerima ujian Allah dan cobaan bersyukur ats
nikmat yang diberikan oleh Allah.
2). Iman yang mantap kepada Allah.
Iman adalah keadaan jiwa seseorang mengakui keberadaan, kekuasaan, kemuliaan dan
keagungan yang maha kuasa. Iman itu mendorong dirinya melaksanakan perintahnya dan
menjauhi larangannya.

Sesuai dengan Firman Allah swt surat Al Hujurat ayat 15 berbunyi:


Artinya:Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang
percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan
mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka
itulah orang-orang yang benar. ( QS Al Hujurat ayat 15 )
3). Sholat lima waktu
Sholat adalah salah satu rukun Islam yang paling sering dilaksanakan, dibandingkan
dengan puasa, zakat dan haji. Kenapa demikian karena itu merupakan yang paling utama
sebagai komunikasi kepada Allah, sholat sebagai tiang agama, dan amal yang paling pertama
kali di tanya di hari kiamat, Amal yang sangat mempengaruhi dinilai atau tidaknya nanti di
akhirat. Sebagai firman Allah dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 45
Artinya:Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu
4). Berbuat baik kepada dua orang tua
Jalan yang lain dalam menggapai ridha Allah melalui birrul walidain. Birrul walidain
atau berbakti kepada kedua orang tua merupakan masalah yang penting dalam Islam. Di
dalam Al Quran, setelah memerintahkan menyembah Allah selanjutnya berbakti kepada dua
orang tua. Dalam surat Al Isra Allah berfirman 23 24 berbunyi:
Artinya:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia[850]. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka
272

berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.
Bentuk bentuk berbakti kepada dua orang tua
a) Berakhlak baik kepada keduanya
b) Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut atau berbicara dengan
keduanya perkataan yang mulia.
c) Tawaduk ( rendah hati ) atau tidak boleh bersikap sombong karena sewaktu lahir kita
berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan orang tua kita.
d) Memberi hadiah atau hibbah kepada kedua orang tua.
e) Mendoakan keduanya sebagaimana untuk keampunan dan kemuliaannya.
5) Sabar
Sabar kepada ujian yang Allah timpakan kepada kita baik, rasa takut, rasa lapar, penguranga
harta, pengurangan diri dan pengurangan buah-buahan dan lain sebagainya. Sabar dari segala
bencana yang kita terima dari Allah. Sebagai firman Allah ( Al Baqarah : 153 ) Artinya: .
Sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar.

6). Syukur
Syukur adalah suatu sikap terima kepada Allah atas segala nikmat telah di kurniakan
kepada kita, baik lahir maupun batin, baik untuk diri kita atau diluar diri kita seperti rezeki,
rumah, kendaraan, dan lain sebaginya.

LATIHAN
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1.Jelaskanlah pengertian keadlilan
2.Jelaskan lah pengertian ridha
3.Uraikanlah dan jelaskan pengertian sabar
4.Uraikanlah keutamaan adil
5.Kenapakah kita harus patuh kepada orang tua
273

6.Uraikan kisah Al Qamah tentang kedurkaan kepada orang tua.


7. artikan ayat dibawah ini!
8. Apakah amal yang pertama kali ditanya di hari kiamat ?
9. sebutkan tiga hikmah sholat!
10.Jelaskan pengertian syukur !

MUNAKAHAT (MASALAH PERNIKAHAN)


Nikah atau perkawinan ialah akad yang menghalalkan pergaulan, membatasi hak dan
kewajiban antara seorang laki-laki dan perempuan yang antara keduanya bukan muhrim.
Firman Allah SWT Artinya :

274

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanitawanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut
tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang
kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS
An Nisa : 3)
Pernikaha merupakan suatu hal yang sangat penting dan mulia untuk mengatur kehidupan
rumah tangga dan keturunan. Disamping itu, nikah merupakan salah satu asas pokok hidup
yang utama dalam pergaulan masyarakat. Tanpa pernikahan tidak akan terbentuk rumah
tangga yang baik, teratur dan bahagia serta akan timbul hal-hal yang tidak didinginkan dalam
masyarakat. Misalnya, manusia tidak dapat mengekang hawa nafsunya sehingga timbul
pemerkosaan dan bencana di masyarakat.Oleh karena itu, dengan pernikahan akan timbul
kasih-mengasihi, sayang-menyayangi antara suami dan istri, saling kenal mengenal, tolong
menolong antar keluarga suami dengan keluarga istri dan terpelihara dari kebinasaan hawa
nafsunya.Sabda rasulullah SAW yang artinya :
Dari Abdullah bin Masud, ia berkata, telah bersabda Raulullah SAW kepada kami,
Hai pemuda-pemuda barang siapa yang mampu diantara kamu serta berkeinginan
hendak kawin, hendaklah dia kawin karena sesungguhnya perkawinan itu akan
memejamkan mata terhadap orang yang tidak halal dilihatnya dan akan
memeliharanya dari godaan syahwat. Dan barang siapa yang tidak mampu kawin
hendaklah dia puasa karena dengan puasa hawa nafsunya terhadap perempuan akan
berkurang. (HR Muttafaqu Alaih)
Muhrim
Muhrim ialah orang yang tidak halal dinikahi. Dalam hal ini ada empat belas orang sebagai
berikut.
1. Tujuh orang karena nasab (keturunan), yaitu
a) ibu, nenek, dan seterusnya sampai keatas, bapak kakek dan seterusnya
b) anak, cucu dan seterusnya ke bawah
c) saudara seibu dan sebapak, sebapak dan seibu saja
d) saudara dari bapake) saudara dari ibu
f) anak dari saudara laki-laki dan seterusnya
g) anak dari saudara perempuan dan seterusnya
2. Dua orang dari sebab menyusu, yaitu
a) ibu yang menyusuib) saudara sepersusuan
3. Empat orang dari sebab perkawinan, yaitu
275

a) ibu dari istri atau bapak dari istri (mertua)


b) anak tiri apabila orang tuanya sudah dicampuri (digauli)

c) istri/suami dari anak (menantu)


d) orang tua tiri
e) mengumpulkan bersama-sama antara dua orang yang bersaudara dalam satu waktu.
Dilihat dari keadaan orang yang akan melangsungkan pernikahan maka hukum nikah
itu ada lima, sebagai berikut.
1) Jaiz, artinya diperbolehkan dan inilah yang menjadi dasar hukum pernikahan
2) Sunah, yaitu bagi orang yang telah mempunyai keinginan untuk nikah dan
mempunyai bekal hidup untuk membiayai orang yang menjadi tanggungannnya.
3) Makruh, yaitu bagi orang yang mempunyai keinginan untuk nikha tapi belum
mempunyai bekal hidup untuk membiayai (nafkah) bagi orang yang menjadi
tanggungannya.
4) Wajib, yaitu badi ornag yang telah mempunyai bekal hidup untuk memberi nafkah
dan adanya kekhawatiran terjerumus dlam perbuatan maksiat atau zina bila tidak
segera menikah.
5) Haram, yaitu bagi orang yang akan melangsungkan pernikahan itu mem[unyai
niat buruk, seperti niat buruk untuk menyakiti pasangan yang akan dinikahinya.
B. Tujuan Nikah
Tujuan nikah dalam agama Islam disebutkan dalam surat Ar Rum : 21, yaitu untuk
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia, keluarga yang merasakan kebahagian
lahir dan bathin, keluarga yang sakinah dan sejahtera. Keluarga bahagia adalah keluarga yang
diliputi suasana damai, aman, tenteram, tertib, saling pengertian, tolong-menolong antar
anggota keluarga melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing.
Firman Allah SWT.Artinya :
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS Ar
Rum : 21)
Jadi, salah satu dari tanda kekuasaan Allah ialah menciptakan istri-istri dengan
perkawinan agar merasakan ketentraman hidup dan penuh kasih sayang diantara suami istri.
Suami ataupun istri masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk kebahagian
276

rumah tangganya. Misalnya, suami sebagai kepala rumah tangga bertanggung jawab penuh
terhadap anak dan istrinya dengan memberi nafkah, sesuai dengan kemampuannya. Suami
memimpin, membimbing serta menjaga atas keselamatan dan kesehatan keluarganya.Istri
bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak, istri harus taat dan patuh kepada semua
perintah suaminya, selama perintah tersebut sesuai dengan ajaran Islam. Istri rela menerima
pemberian suaminya, hemat tidak boros, serta menjaga kehormatan dirinya. Begitu pula
sebagai anak sebagai anggota keluarga, harus taat dan patuh menjalankan agama, berbakti
kepada orang tua, berakhlak mulia, rajin beribadah dan belajar sehingga menjadi anak yang
shlaeh berguna bagi agama, nusa, bangsa dan negara. Kaum Pria diperintahkan oleh Allah
SWT supaya selalu berdoa untuk kebahagian keluarga, istri dan anak yang menyenangkan
hati.
Hal tersebut dijelaskan dalam surat Al Furqan ayat 74.Artinya :
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteriisteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Al Furqan : 74)
Rumah merupakan satu-satunya tempat tinggal di sebuah keluarga. Di rumah itu, mereka
dapat menikmati bersama pada saat senang, tempat istirahat bersama, tempat tidur, berteduh,
makan-minum, tempat meminta pada saat membutuhkan, tempat hiburan pada saat susah,
tempat beribadah seluruh anggota keluarga dan sebagainya. Agar tujuan nikah untuk
membentuk

keluarga yang bahagia dan sakinah itu dapat tercapai maka dalam memilih calon istri yang
beragama dan berakhlak mulia, selalu beramal shaleh, taat kepada Allah dan suaminya. Sabda
rasulullah SAW yang artinya :
Dari Jabir sesungguhnya Nabi SAW bersabda, Sesungguhnya peremouan itu dinikahi
orang karena agamanya, hartanya, dan kecantikannya maka pilihlah yang beragama.
(HR Muslim dan Turmudzi)
Dalam hadis yang lain disebutkan yang artinya barang siapa menikahi seorang perempuan
karena harta dan kecantikannya, niscaya Allah akan melenyapkan harta dan kecantikannya.
Dan barang siap yang menikahi karena kebangsawanannya, niscaya Allah tidak kan
menambah kecuali kehinaan.
C. Rukun Nikah
Agar pernikahan itu syah dan dapat dilangsungkan dengan baik maka harus
memenuhi rukun-rukunnya (unsur-unsur yang harus ada dalam pernikahan). Adapun rukun
nikah adalah sebagai berikut.
1. Calon Suami syaratnya antara lain beragama Islam, bukan muhrim, calon istri tidak
terpaksa dan sudah baligh
2. Calon Istri syaratnya antara lain beragama Islam, bukan muhrim, calon suami tidak
terpaksa dan sudah baligh
277

3. Sigad (akad), yaitu ijab qabul. Ijab diucapkan oleh wali mempelai perempuan, seperti
Saya nikahkan engkau dengan anak saya nama fulan binti fulan dengan mas
kawin ... kemudian qabul (jawab) mempelai laki-laki, seperti Saya terima nikahnya
Fulan binti Fulan dengan mas kawin ... tidak sah nikah kecuali dengan lafal nikah.
Sabda rasulullah SAW yang artinya ;
Takutlah kepada Allah dalam urusan perempuan, sesungguhnya kamu ambil mereka
dengan kepercayaan Allah, dan kamu lakukan mereka dengan kalimat Allah. (HR
Muslim)
1. Mahar (mas kawin) adalah harta yang diserahkan oleh mempelai laki-laki kepada
mempelai perempuan sebagai kecintaan akan hidup bersama dalam kehidupan yang
mulia yang menjamin ketenangan dan kebahagian keluarga. Dasar hukumn wajibnya
mahar antara lain firman Allah SWT
Artinya :
Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian
dengan penuh kerelaan[267]. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu
sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian
itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya. (QS An Nisa : 4)
1. Dua orang saksi
Sabda Rasulullah SAW ()

Artinya :
Tidak sah nikah kecuali dengan wali dan dua orang saksi yang adil. (HR Ahmad)
1. Wali
Adapun susunan dan urutan menjadi wali adalah
1. bapak kandung
2. kakek, yaitu bapak dari bapak mempelai perempuan
3. saudara laki-laki sekandung
4. saudara laki-lai sebapak
5. anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung
6. anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak
7. paman (saudara laki-laki bapak)
8. anak laki-laki paman

278

9. hakim, wali hakim berlaku apabila yang tersebut pada nomor 1 sampai dengan 8
semuanya tidak ada atau sedang berhalangan, tetapi menyerahkan kepada hakim.
Syarat Wali dan Dua Saksi
Wali dan saksi bertanggung jawab atas syah nya akad perkawinan dan tidak semua orang
dapat menjadi wali dan saksi, akan tetapi hendaklah orang-orang yang mempunyai sifat
berikut ini.
1. Islam. Orang yang tidak beragama Islam tidak sah menjadi wali atau saksi. Firman
Allah SWT.
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka
adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk
golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orangorang yang zalim. (QS Al- Maidah : 51)
2. Balig (umur paling sedikit 15 tahun)
3. Berakal sehat ( tidak gila)
4. Merdeka (bukan hamba sahaya)
5. Laki-laki. Perempuan tidak boleh menjadi wali atau saksi
6. Adil
D. Kewajiban Suami dan Istri
Setelah terjadi akad nikah maka suami mempunyai kewajiban terhadap istrinya, begitupula
sebaliknya istri pun mempunyai kewajiban terhadap suaminya1) Kewajiban suami terhadap
istri sebagai berikut
1. Memberi nafkah, pakaian dan tempat tiggal kepada istri dan anak-anaknya sesuai
dengan kemampuannya.
2. Bergaul dengan istrinya secara maruf, yaitu dengan baik, penuh kasih sayang,
menghargai, memperhatikan dan sebagainya.
3. Mendidik keluarga terutama pendidikan agama agar istri dan anak-anaknya menjadi
orang-orang yang taat dan patuh menjalankan agama Islam, seperti mendirikan shalat,
puasa, zakat dan membaca Al Quran. Dengan kata lain, menjalankan perintah agama
dan meninggalkan larangannya sehingga menjadi orang yang shaleh. Firman Allah
SWT.
Artunya :
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
279

kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS At Tahrim)
1. Memimpin keluarga, istri dan anak-anaknya
Suami bertanggung jawab atas keselamatan, kesejahteraan kebahagiaan keluarga lahir bathin,
dunia dan akhirat. Suami adalah sebagai pemimpin dan contoh yang baik bagi keluarganya.
Firman Allah SWT.Aritnya :
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan
karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu
maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika
suaminya tidak ada, oleh karena

Allah telah memelihara (mereka)[290]. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan


nusyuznya[291], maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur
mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah
kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha
Tinggi lagi Maha Besar. (QS An Nisa : 34)
Kewajiban istri terhadap keluarganya sebagai berikut.
1. Patuh kepada suami, selama perintahnya tidak bertentangan dengan ajaran agama
Islam
2. Memelihara dan menjaga kehormatannya serta menjaga harta benda suaminya.
3. Hemat, cermat dan selalu bersukur kepada Allah SWT atas pemberian suami sehingga
tidak memberatkan suami.
4. Mengatru rumah tangga. Hal ini sesuai dengan fungsinya sebagai ibu rumah tangga
5. Memelihara dan mendidik anak. Istri fungsinya lebih besar daripada suami dalam
mendidik dan mengasuh anak sebab pada umunya hubungan istri dengan anak lebih
dekat, terutama ketika anak masih kecil.
6. Berusaha menasehati suami apabila berbuat tidak baik dan sebaliknya.
E. Hikmah Nikah
Salah satu perintah agama Islam terhadap umat manusia adalah melaksanakan
pernikahan, bagi orang yang telah mampu serta telah terpenuhi sarat-sarat dan rukun
pernikahan. Pernikahan yang dilaksanakan sesuai dengan ajaran agama Islam, mengandung
beberapa hikmah sebagai berikut.
1. Pernikahan dapat Menentramkan Jiwa.

280

Dengan pernikahan seseorang akan dapat memenuhi kebutuhan (seksual) dengan baik,
aman, tenang, dengan suasana cinta kasih sehingga mendapatkan ketentraman jiwa,
ketenangan lahir dan bathin. Kebutuhan seksual apabila tidak dapat terpenuhi dengan
semestinya akan menimbulkan gangguan jiwa, seperti tertekan dan gelisah. Jadi, jelaslah
bahwa dengan pernikahan akan mendapatkan ketentraman jiwa, seperti yang difirmankan
Allah dalam surat Ar Rum : 21 yang artinya dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah
ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan
merasa tentram kepadanya dan dijadikannya diantara kamu rasa kasih sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kamu yang
berpikir.
2. Pernikahan dapat menghindarakan perbuatan maksiat
Laki-laki dan perempuan yang telah melakukan akad pernikahan, kebutuhan biologis atau
nafsu seksualnya dapat disalurkan sebagaimana mestinya sebab penyaluran nafsu seksual
yang tidak semestinya akan menimbulkan perbuatan maksiat, yakni perzinahan. Jadi,
dengan pernikahan akan terhindar dari perbuatan maksiat. Hadis rasulullah SAW yang
artinya Hai pemuda-pemuda barang siapa yang mampu diantara kamu serta berkeinginan
hendak kawin, hendaklah dia kawin karena sesungguhnya perkawinan itu akan
memejamkan mata terhadap orang yang tidak halal dilihatnya dan akan memeliharanya
dari godaan syahwat.
3. Pernikahan Dapat Melestarikan Keturunan
Anak yang lahir diluar pernikahan yang sah maka tidak jelas siapa yang bertanggung
jawab, siapa yang mengurusnya dan bagaimana silsilahnya. Jadi, dengan pernikahan akan
terbentuk kemashlahatan rumah tangga, keturunanan dan kemashlahatan
masyarakat.Firman Allah SWT.Artinya :
Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan
bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki
dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan
mengingkari nikmat Allah ? (QS An Nahl : 72) Lihat Al-Quran online di Google

F. Talak (Perceraian)
1. Pengertian Talak
Talak menurut bahasa Arab artinya melepaskan ikatan. Adapun yang dimaksud talak disni
ialah melepaskan ikatan perkawinan (pernikahan). Apabila dalam pergaulan antara suami
istri tidak mencapai tujuan pernikahan, yakni membentuk rumah tangga yang bahagia
(misalnya suami atau istri tidak menjalankan kewajiban atau salah satu diantara mereka
menyeleweng sehingga tidak ada kecocokan lagi dan tidak dapat didamaikan) maka jala
keluar satu-satunya ialah talak atau perceraian. Meskipun talak merupakan jaan yang
disyariatkan, namun menjatuhkan talak tanpa sebab sangat dibenci Allah SWT.Sabda
Rasulullah SAW yang artinya :
281

Dari Ibnu Umar, katanya, telah bersabda Rasulullah SAW, Sesuatu yang halal namun
amat dibenci Allah ialah talak. (HR Abu Dawud dan Ibnu Majjah)
Berdasarkan kemashlahatan atau kemudaratannya, hukum talak itu ada empat.
1. Wajib apabila antara suami sitri terjadi perselisihan dan hakim memandang perlu
keduanya untuk bercerai atau suami tidak mampu untuk memenuhi hak-haka istri
sebagaimana mestinya
2. Sunah apabila suami tidak sanggup lagi membayar kewajibannya atau istri tidak
menjaga kehormatannya.
3. Haram apabila suami menjatuhkan talak si istri dalam keadaan haid, atau dalam
keadaan suci tapi telah dicampurinya atau dengan talak ini mengakibatkan suami
jatuh dalam perbuatan haram.
4. Makruh apabila tidak dengan alasan yang dibenarkan oleh syara dan memang asal
hukum dari talak itu adalah makruh
Lafal Talak
Kalimat yang digunakan untuk perceraian (talak) ada dua macam.
1. Sarih (terang) adalah kalimat yang jelas untuk memutuskan tali ikatan pernikahan,
seperti kata si suami Engkau tetalak atau saya ceraikan engkau, dengan niat atau
tidak.
2. Kinayah (sindiran) adalah kalimat yang masih ragu-ragu (kata-kata yang tidak tegas)
sehingga boleh diartikan untuk perceraian atau bukan, seperti Pulanglah engkau ke
rumah orang tuamu atau Pergilah engkau dari sini kalimat sindiran ini tergantung
pada niatnya. Apabila tidak ada niat untuk menceraikan maka tidaklah jatuh talak, tapi
kalau diniatkan untuk menceraikan maka jatuhlah talak
3. Bilangan talak
Apabila suami ingin mentalak istrinya maka bilangan talaknya ialah dan talak satu
sampai talak tiga. Apabila suami mentalak istrinya satu atau dua, suami masih boleh
rujuk (kembali) kepada istrinya, sebelum habis iddahnya, dan boleh nikah kembali
dengan akad baru apabila iddahnya sudah habis.
Firman Allah SWT.Artinya :
Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara
yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu
mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka,
kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum
Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat
menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang
bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukumhukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang
melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS Al
Baqarah : 229)
Kemudian apabila suami telah mentalak tiga maka suami tidak boleh rujuk atau nikah
lagi dengan bekas istrinya, kecuali apabila perempuan tersebut telah nikah dengan
282

orang lain, sudah dicampur dan sudah diceraikan oleh suaminya yang kedua dan
sudah habis masa iddahnya.

Firman Allah SWT.Artinya :


Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua), maka
perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang
lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa
bagi keduanya (bekas suami pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika
keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah
hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui.
(QS Al Baqarah : 230)
Selain macam talak diatas, adalagi talak yang disebut talak tebus. Talak tebus ialah
talak atas permintaan istri kepada suaminya agar suaminya menjatuhkan talak
kepadanya, kemudian ia memberikan bayaran kepada suaminya, sesuai dengan
permintaan suaminya.
4. Ila, Lian, Zihar, Khulu dan FasakhIla
Ila adalah sumpah si suami bahwa dia tidak akan mencampuri istrinya dalam masa
yang lebih dari empat bulan atau dengan tidak menyebutkan masa. Suami tersebut
dinamakan Muli, yaitu orang yang melakukan ila. Apabila sebelum empat bulan
suami kembali kepada istriny maka suami wajib membayar kafarat (denda) dengan
memerdekakan seorang hamba, lantaran ia menyalahi sumpahnya. Akan tetapi,
setelah empat bulan ia tidak kembali kepada istrinya, hakim berhak menyuruhnya
untuk memilih diantara dua pilihan, yakni membayar kafarat sumpah dan kembali
baik kepada istrinya atau mentalak istrinya. Apabila suami tidak mau kedua-duanya
maka hakim berhak menceraikan istrinya dengan paksa.Rasulullah SAW, pernah
bersumpah menjauhkan diri dari istri-istrinya dan beliau pernah mengharamkan
sesuatu lantas yang haram itu beliau jadikan halal dan beliau membayara kafarat
untuk sumpahnya. LianLian alah sumpah seorang suami yang menuduh istrinya
berbuat zina. Menurut surat An nur 6-9 bahwa apabila suami yang menuduh istrinya
berbuat zina dan tidak ada saksi, maka ia diwajibkan bersumpah empat kali dengan
ucapan, Demi Allah, saya benar dalam tuduhan saya kemudian disumpah yang
kelima ia wajib bersumpah Demi Allah jika saya dusta dalam tuduhan saya, niscaya
saya ditimpa laknat dari Allah.Untuk menghindari dari hukuman, istri juga wajib
bersumpah empat kali dengan ucapan Demi Allah suami saya itu berdusta dan
untuk sumpah yang kelima, ia wajib bersumpah dengan ucapan Demi Allah
kemurkaan Allah akan menimpa saya jika suami saya itu benarApabila seseorang
menuduh orang berzina, sedangkan saksi yang cukup (empat saksi) tidak ada maka
penuduh tadi dipukul (didera) 80 kali, tetapi kalau yang menuduh itu suaminya, ial
lepas dari siksaan atau dera (pukulan 80 kali), yaitu dengan jalan Lian.Akibat dari
lian suami, timbul beberapa hukum dibawah ini.a. Dia tidak disiksa (dipukuli)b. Istri
wajib disiksa dengan siksaan zinac. Suami istri bercerai selama-lamanyad. Kalau ada
anak, anak itu tidak dapat diakui oleh suamiUntuk menghindari siksaan zina, istri
harus membalas lian suaminya ZiharZihar adalah perkataan suami yang
menyerupakan istrinya dengan ibunya sehingga haram atasnya, seperti kata suami
283

kepada istrinya, Engkau bagiku seperti punggung ibuku. Suami yang mengucapkan
demikian wajib menarik kembali dan membayar kifarat sebelum istrinya digauli.
Kafarat (denda) zihar ada tiga tingkatan, yaitu.
1. memerdekakan hamba sahaya
2. apabila tidak dapat memerdekakan hamba sahaya, puasa dua bulan berturut-turut.
3. Apabila tidak kuat puasa, memberi makan kepada 60 orang miskin.
Masalah zihar diterangkan dalam surat Al Mujadalah ayat 2-4.
Khulu
Khulu atau talak tebus adalah talak yang diucapkan oleh suami dengan pembayaran dari
pihak istri kepada suami (mengembalikan mas kawinnya). Talak tebus ini boleh dilakukan
kapan saja baik istri dalam keadaan suci maupun haid sebab talak seperti ini biasanya adalah
permintaan dari pihak istri.

Firman Allah SWT.Artinya :


Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang
maruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil
kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya
khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir
bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka
tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk
menebus dirinya[144]. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu
melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orangorang yang zalim. (QS Al Baqarah : 229
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa khulu diperboleh dengan sebab-sebab sebagai
berikut.a. Apabila suami istri dikhawatirkan tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah,
yakni menciptakan pergaulan rumah tangga yang baikb. Apabila istri sangat benci kepada
suami dengan sebab tertentu sehingga dikhawatirkan istri tidak akan mematuhi suaminya.
Fasakh
Fasakh adalah rusaknya ikatan pernikahan antara suami istri karena sebab-sebab tertentu.
1. Sebab-sebab yang merusak akad nikah ialah
1) akad nikah dilaksanakan karena rukun dan syarat pernikahan telah terpenuhi, tetapi di
kemudian hari diketahui bahwa istrinya adalah muhrim suaminya2) salah satu dari suami atau
istri keluar dari agama Islam3) semula suami istri musyrik, tetapi kemudian salah satunya
masuk Islam dan yang lainnya tetap musyrik
284

2. Sebab-sebab yang menghalaingi tujuan pernikahan


1) suami dinyatakan hilang
2) suami dipenjara lima tahun atau lebih
3) suami menipu, misalnya suami semula mengaku orang baik-baik ternyata penjahat
4) sumai istri mengidap penyakit yang mengganggu hubungan rumah tangga
4. Hadanah
Hadanah artinya ialah mengasuh, memelihara dan mendidik anak yang amsih kecil. Apabila
terjadi perceraian antara suami istri dan keduanya mempunyai anak yang belum mumayiz
(belum mengerti kemashlahatan dirinya) maka istrilah yang lebih berhak untuk mengasuh
dan mendidik anak tersebut sehingga ia mengerti akan kemashlahatan dirinya. Anak tersebut
tinggal bersama ibunya, selama ibunya belum menikah lagi dengan orang lain, tetapi belanja
tetap wajib ditanggung oleh ayahnya.
Disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW, yang artinya Dari Abdullah ibnu Umar,
bahwasanya seoran perempuan berkata,
Ya Rasulullah! Sesungguhnya anak saya ini perut saya yang mengandungnya, tetek
saya yang menyusuinya, dan pangkuan saya tempat perlindungannya, tetapi bapaknya
telah menceraikan saya dan hendak mengambil dia dari saya rasulullah SAW
bersabda, Engkau lebih berhak kepadanya selama kamu belum nikah (HR ahmad
dan Abu Dawud)
Apabila anak tersebut sudah mengerti maka anak disuruh memilih untuk tinggal bersama
bapaknya atau ibunya.Apabila yang mengasuh anak tersebut bukan ibunya atau bapaknya
maka supaya diserahkan kepada keluarga yang terdekat. Apabila keluarga yang terdekat tidak
ada supaya didahulukan kepada wanita daripada pria.Syarat-syarat menjadi pengasuh atau
pendidik ialah:1) berakal sehat2) merdeka3) menjalankan agama Islam dan berakhlak mulia4)
dapat dipercaya dan jujur5) dapat menjaga kehormatan dan nama baik si anak6) tetap tinggal
di dalam negeri atau kampung anak yang diasuh

G. Iddah
Iddah ialah masa menunggu bagi wanita yang telah dicerai oleh suaminya baik cerai biasa
maupun ditinggal mati suaminya untuk tidak menikah dengan orang lain. Diadakan masa
idah untuk mengetahui apakah selama idah wanita tersebut hamil atau tidak dan apabila ia
hamil maka naka tersebut sebagai anak dari suami yang menceraikan.Macam iddah sebagai
berikut.1. wanita yang dicerai suaminya (ditinggal mati suaminya) kalau ia sedang
mengandung maka masa iddahnya hingga lahir anak yang dikandungnya.
Firman Allah SWT.Artinya :

285

Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuanperempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), maka masa iddah
mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid.
Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka
melahirkan kandungannya. Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya
Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (QS At Thalaq : 4)
bagi wanita yang ditinggal mati suaminya, sedangkan ia tidak mengandung atau hamil, maka
masa iddahnya ialah 4 bulan 10 hari. Firman Allah SWT.
Artinya :
Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri
(hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh
hari. Kemudian apabila telah habis iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali)
membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah
mengetahui apa yang kamu perbuat. (QS Al Baqarah : 234)
bagi wanita yang dicerai suaminya dan ia masih haid maka iddahnya ialah tiga quru (tiga kali
suci).
Firman Allah SWT. Artinya : Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri
(menunggu) tiga kali quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah
dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya
berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah.
Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang
maruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya.
Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS Al Baqarah : 228) Lihat Al-Quran
online di Google3. wanita yang ditalak suami dan ia sudah tidak haid lagi maka iddahnya
ialah tiga bulan. 4. wanita yang dicerai suaminya tetapi belum dicampuri maka wanita
tersebut tidak ada iddahnya. Firman Allah SWTArtinya : Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu menikahi perempuan- perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan
mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka iddah
bagimu yang kamu minta menyempurnakannya. Maka berilah mereka mutah[1225] dan
lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik- baiknya. (QS Al Ahzab : 49) Lihat AlQuran online di GoogleHak perempuan dimasa iddah ialah sebagai berikut.
1. perempuan yang dalam masa iddah rajiyah talak satu dan dua berhak menerima dari
bekas suaminya tempat tinggal, pakaina dan segala belanja
perempuan yang dalam iddah bain (talak tiga) kalau ia mengandung, ia berhak menerima
tempat tinggal, nafkah dan pakaian. Firman Allah SWT Artinya : Tempatkanlah mereka
(para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu
menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang
sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka
bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah
kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan
baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu)
untuknya. (QS At Thalaq : 6) Lihat Al-Quran online di Google
286

1. perempuan yang dalam iddah bain, tetapi ia tidak mengandung maka ia hanya berhak
menerima tempat itnggal saja.
2. perempuan yang dalam iddah karena ditinggal mati suaminya baik ia mengandung
atau tidak, ia tidak mempunyai hak apa-apa sebab ia dan anaknya telah mendapat hak
pusaka dari suaminya yang meninggal itu
H. Rujuk1. Pengertian RujukRujuk menurut bahasa artinya kembali (mengembalikan).
Adapun yang dimaksud rujuk disini adalah mengembalikan status hukum perkawinan secara
penuh setelah terjadi talak raji yang dilakukan oleh mantan suami terhadap mantan istrinya
dalam masa iddahnya dengan ucapan tertentu. Firman Allah SWT Artinya : Wanita-wanita
yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru. Tidak boleh mereka
menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada
Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu,
jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang
seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang maruf. Akan tetapi para suami,
mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (QS Al Baqarah :228) 2. Hukum Rujuka. Wajib khusus bagi laki-laki yang
mempunyai istri lebih dari satu jika salah seorang ditalak sebelum gilirannya
disempurnakannya.b. Haram apabila rujuk itu, istri akan lebih menderitac. Makruh kalau
diteruskan bercerai akan lebih baik bagi suami istrid. Jaiz, hukum asal Rujuke. Sunah jika
rujuk akan membuat lebih baik dan manfaat bagi suami istri 3. Rukun Rujuk
1. Istri, syaratnya pernah dicampuri, talak raji, dan masih dalam masa iddah
2. Suami, syaratnya atas kehendak sendiri tidak dipaksa
3. Saksi yaitu dua orang laki-laki yang adil
4. Sighat (lafal) rujuk ada dua, yaitu
1) terang-terangan , misalnya Saya rujuk kepadamu2) perkataan sindiran, misalnya Saya
pegang engkau I. Perkawinan Menurut Undang-undang No. 1 tahun 1974Pada garis
besarnya, undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan terdiri atas 14 bab dan
terbagi dalam 67 pasal.1. Pencatatan perkawinanDalam UU No. 1 Tahun 1974 Pasal 2 ayat
(2) dinyatakan bahwa Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan yang
berlaku.Selanjutnya dalam komplikasi hukum Islam di indonesuia dirinci sebagai berikut.a.
agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam, setiap perkawinan harus dicatatb.
pencatatan perkawian harus dilakukan oleh pegawai pencatat nikahc. setiap perkawinan harus
dilangsungkan dihadapan dan dibawah pengawasan pegawai pencatat nikahd. perkawinan
yang dilakukan diluar pegawai pencatat nikha tidak mempunyai kekuatan hukum2. Sahnya
PerkawinanDalam UU No. 1 Thaun 1974 Pasal 2 Ayat (1) ditegaskan bahwa perkawinan
adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya
itu.Selanjutnya ditegaskan dalam kompilasi hukum di inonesia sebagai berikut.
1. Perkawinan adalah saha apabila dilakukan menurut aturan hukum Islam
2. Perkawinan yang menurut Islam adalah pernikahan, yaitu akad yangb sangat kuat
untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.
3. Tujuan PerkawinanDalam UU No. 1 Tahun 1974 pasal 1 dinyatakan bahwa perkawinan
ialah ikatan lahir dan bathin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri
dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
287

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.Ditegaskan dalam kompilasi hukum Islam bahwa
perkawinan bertujuan mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah (QS
Ar Rum : 21) 4. Batasan-Batasan dalam berpoligamiPada undang-undang nomor 1 Tahun
1974 pasal 3 ayat (1) dan (2) dinyatakan bahwa Pada asanya pada suatu perkawinan,
seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri. Begitu pula seorang wanita hanya boleh
mempunyai seorang suami.Selanjutnya dalam pasal 4 dan 5 ditegaskan bahwa apabila suami
akan beristri lebih dari seorang, ia wajib mengajukan permohonan kepada pengadilan
didaerah tempat tinggalnya. Pengadilan hanya memberi izin untuk berpoligami apabila
terdapat hal-hal berikut ini.a. Istri tidak dapat mejalankan kewajibannya sebagai istrib. Istri
mendapat cacat badan ataui penyakit yang tidak dapat disembuhkan c. Istri tidak dapat
melahirkan keturunanDalam mengajukan permohonan, harus dipenuhi syarat-syarat sebagai
berikut.
1. adanya persetujuan dari istri
2. adanya kepastian bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak
mereka.
LATIHAN
1. Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Dibawah ini termasuk rukun nikah nikah, kecuali
1. ijab qabul
2. wali
3. saksi
4. calon penganten laki-laki dan perempuan
5. penghulu
2. Ijab diucapkan oleh.
1. penganten perempuan
2. penganten laki-laki
3. wali penganten perempuan
4. penghulu
5. wali penganten laki-laki
3. Qabul diucapkan oleh
1. penganten perempuan
2. penganten laki-laki
3. wali penganten perempuan
4. penghulu
288

5. wali penganten laki-laki


4. Orang yang termasuk wali mujbir adalah
1. kakak kandung
2. hakim
3. kakek dari garis bapak
4. kakek dari garis ibu
5. saudara laki-lakinya ayah yang sebapak dan seibu
5. Perceraian atas kehndak suami disebut.
1. khuluk
2. fasakh
3. lian
4. talak
5. nusyuz
6. Janda yang suaminya meninggal dunia, masa iddahnya selama
1. 4 bulan 10 hari
2. 3 bulan
3. 3 kali suci
4. tidak mempunyai masa iddah
5. 7 bulan
7. Berikut ini adalah kewajiban isteri terhadap suami, kecuali
1. patuh kepda suami
2. bersikap hemat
3. memberi nafkah
4. menghormati suami
5. menjaga kehormatan
8. Berikut ini yang bukan merupakan tujuan perkawinan adalah
1. untuk memperoleh kepuasan seksual
2. untuk memperoleh rasa cinta dan kasih sayang
3. untuk memperoleh ketenangan hidup
289

4. untuk memenuhi kebutuhan seksual secara sah dan diridai oleh Allah.
5. Untuk mewujudkan keluarga bahagia dunia akhirat
9. Menurut surat An Nisa ayat 3 hukum nikah adalah
1. wajib
2. makruh
3. haram
4. sunah
5. jaiz
10. Wali hakim bertindak sebagai wali nikah dalam kondisi berikut ini, kecuali
1. wali nasab benar-benar tidak ada
2. wali nasab belum nikah walaupun sudah dewasa
3. wali nasab sedang haji atau umrah
4. wali nasab menolak sebagai wali nikah
5. wali yang lebih dekat hilang dan tidak diketahui tempatnya
11. Berikut ini adalah kewajiban suami kepada isteri, kecuali
1. mengatur rumah tangga
2. mencukupi kebutuhan rumah tangga
3. memelihara rumah tangga
4. membimbing rumah tangga
5. bertanggung jawab atas kesehatannya.
12. Putusnya hubungan tali pernikahan sebagai suami istri disebut
1. nikah
2. rujuk
3. talak
4. iddah
5. fasakh
13. Sumpah dari suami kepada istri bahwa suami tidak akan mencampuri isrinya selama
empat bulan disebut .
1. zihar
2. lian
290

3. ila
4. fasakh
5. khuluk
14. Lafal talak yang diucapkan dengan terang, tidak mengandung keraguan disebut
1. kinayah
2. fasakh
3. talak rajiyah
4. talak sarih
5. hadanah
15. Talak yang dijatuhkan suami kepada istri sebanyak tiga kali dalam waktu yang
berbeda disebut
1. khuluk
2. bain sugra
3. bain kubra
4. fasakh
5. zihar
16. Talak yang menyebabkan suami tidak boleh lagi rujuk kepada istri
1. talak rajiyah
2. talak tebus
3. hadanah
4. talak bain
5. fasakh
17. Lamanya masa iddah bagi istri yang ditalak oleh suaminya, pada hal dia belum
campur dengan suaminya adalah.
1. tiga bulan
2. tiga kali suci
3. tidak ada masa iddah
4. empat bulan
5. empat bulan sepuluh hari

291

18. Rujuknya suami kepada istrinya dengan niat karena Allah untuk memperbaiki dan
untuk menjadikan rumah tangga yang bahagia, hukumnya .
1. sunah
2. wajib
3. makruh
4. haram
5. jaiz
19. Masa menunggu seorang wanita yang dicerai oleh suaminya, sebelum ia nikah lagi
dengan laki-laki lain disebut
1. talak
2. rujuk
3. hadanah
4. iddah
5. fasakh
20. Bagi wanita yang suaminya meninggal dunia, maka masa iddahnya selama
1. tiga kali suci
2. tiga bulan
3. empat bulan sepuluh hari
4. empat bulan
5. tidak ada iddahnya
1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan benar!
Apakah yang dimaksud dengan pernikahan?2. Sebutkanlah rukun nikah3.
Mengapa Al-Quran melarang mengawini orang-orang yang tergolong
muhrim?4. Sebutkanlah macam-macam talak, serta jelaskan!5. Apakah tujuan
pernikahan?6. Jelaskan pengertian Iddah!7. Jelaskanlah pengertian khuluk!8.
Sebutkanlah empat orang yang dapat dijadikan wali nikah!9. Jelaskan
pengertian zihar!10. Sebutkanlah syarat-syarat saksi, dan jelaskan!

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


Masuknya Islam di Indonesia, Pada awal abad VII M, Allah telah mengutus nabi
Muhammad SAW untuk menyampaikan ajaran Islam. Karena petunjuk Allah lewat
kelembutan nabi dalam penyampaian wahyu, maka Islam segera dapat tersebar dan diterima
292

oleh sebagian penduduk dunia. Pemeluk agama Islam pertama adalah bangsa Arab, karena
Islam diturunkan ditengah-tengah mereka. Kemudian didorong oleh panggilan suci maka
sebagian penduduk Arab berusaha menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia. Mereka
membawa Islam ke Indonesia dengan jalan damai dan berangsur-angsur, bukan melalui jalan
paksaan atau peperangan maupun kekerasan. Sebagian ahli sejarah yang lain mengatakan
bahwa Islam baru masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dengan berdirinya kerajaan Islam di
Aceh. Tetapi pendapat ini rasanya agak terlambat karena di Leran, Jawa Timur ada kuburan
dengan batu nisan bertuliskan Fatimah binti Maimun dari abad ke 12 M.
Menurut sebagian ahli sejarah, Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 atau ke 8
Masehi atau abad pertama atau kedua hijriyah melalui dua jalur, yakni :
Jalur utara dengan rute : Arab (Mekkah dan Madinah) Damaskus Baghdad Gujarat
(pantai barat India) Srilanka Indonesia
Jalur selatan dengan rute : Arab (Mekkah dan Madinah) Yaman Gujarat (pantai barat
India) Srilanka Indonesia
Sebelum Islam masuk di Indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha .
Kerajaan Hindu yang ada ( abad ke 7-12 M) sebagai berikut :
1. Kutai di Kalimantan
2. Taruma Negara di Jawa Barat
3. Mataram Hindu atau yang disebut dengan kerajaan Sanjaya di Jawa Tengah
4. Isana di Jawa Timur
5. Kediri di Jawa Timur
6. Galuh di daerah Galuh, Ciamis Jawa Barat
7. Pajajaran berpusat di Pakuan Pajajaran, sebelah barat sungai Citarum Jawa Barat
8. Warmadewa atau Udayana di Bali
Kerajaan Budha yang ada adalah :
1. Kalingga di Jawa Tengah
2. Syailendra di Jawa Timur

B. Penyebaran Islam di Indonesia


Secara garis besar penyebaran Islam terjadi melalui tiga cara :
1. Perdagangan
293

Pedagang muslim Arab selain berdagang mereka juga bertindak sebagai muballigh.
Merka datang ke Indonesia lewat Gujarat dan Srilanka sehingga ada pengertian bahwa
masuknya agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat yang sudah tidak asli lagi.
Sesungguhnya yang terjadi adalah para pedagang Arab itu singgah di Gujarat dan
menyampaikan ajaran Islam kemudian bersama-sama dengan penduduk Gujarat menuju
ke Indonesia. Maka agama Islam yang berkembang di Indonesia masih asli dan menarik
minat penduduk, mereka mengadakan penyesuaian dengan kebudayaan daerah.
2. Pernikahan
Para pedagang muslim itu ada yang menetap di Indonesia dan menikah dengan
penduduk setempat. Sudah barang tentu mereka menjadi keluarga muslim dan
penyebar agama Islam yang gigih.

C. Pembebasan Budak
Pada masa msuknya Islam di Indonesia, perbudakan masih berlaku. Banyak budak
saudagar Hindu dan Budha yang dibeli oleh saudagar muslim kemudian dimerdekakan.
Mereka masuk dalam keluarga muslim karena keadilan, maka tak segan mereka akhirnya
menganut agama Islam.
Jelaslah Islam masuk ke Indonesia tanpa paksaan, bahkan dilandasi oelh cinta kasih
dan damai. Agama Islam dapat diterima oleh sebagian penduduk Indonesia yang haus akan
keadilan. Melalui ajaran tentang cinta kasih, perdamaian, persamaan tanpa membedakan
kasta dan keadilan Islam dapat terus berkibar di Indonesia hingga kini.
Masuknya agam Islam ke Indonesia bukan hanya di satu lokasi dan dalam tempo yang
sama, tapi tersebar di seluruh pelosok tanah air dan dalam kurun waktu yang berbeda-beda.
Misalnya :
1. Kota-kota pelabuhan di selat Malaka, diantaranya pantai Aceh bagian utara yang
bernama Pasai. Pada abad VII Pasai merupakan kota pelabuhan internasional.
Disinilah para pedagang (Arab, Gujarat, Tiongkok, dll) singgah, sehingga penyebaran
Islam terjadi di Pasai
2. Pantai barat pulau Sumatra. Buktinya ialah dapat ditemukan perkampungan yang
diduduki orang muslim pada abad ke VII. Juga di Barus (Tapanuli) ditemukkan
makan Syeikh Mukaidin yang menurut catatan wafat pada tahun 670 M.
3. Jawa Timur. Di Leran ditemukan makam seorang muslimah bernama Fathimah binti
Maimun yang wafat tahun 1101 M
4. Jawa Barat. Diketahui bahwa raja Pajajaran yang bernama Prabu Purwa menyerahkan
tahta kepada adiknya yang bernama Prabu Munding Sari. Prabu Purwa mengembara
ke India dan bertemu dengan pedagang muslim dari Arab. Beliau tertarik agama Islam
dan pada tahun 1195 pergi haji dan terkenal dengan Haji Purwa. Kemudian beliau
kembali ke Indonesia dan menyebarkan agama Islam di daerahnya.

D. Perkembangan Islam di Indonesia


1. Perkembangan Islam di Sumatra
294

Di Sumatra semasa abad XIII-XV M. Telah berdiri kerajaan Samudra Pasai dan
merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai terletak di
kampung Samudra di tepi sungai Pasai dan berdiri sejak tahun 1261 M. Raja-raja yang
memerintah Samudra Pasai berturut-turut sebagai berikut :
1. Sultan Al Malikus Shaleh
2. Sultan Al Malikuz Zahir I
3. Sultan Al Malikuz Zahir II
4. Sultan Zainal Abidin
5. Sultan Iskandar
Adanya jalur perhubungan dengan Gujarat menyebabkan perdagangan Samudra Pasai
mengalami perkembangan. Samudra Pasai telah mengadakan hubungan dengan Sultan Delhi
di India. Tatkala Ibnu Bathutah diutus sultan Delhi ke China, ia singgah di Samudra Pasai
terlebih dahulu dan sekembalinya dari China pulang ke Delhi juga singgah lagi di Samudra
Pasai dan bertemu dengan sultan Malikuz Zahir sebagaimana diceritakan dalam bukunya
Rihlah Ibnu Bathutah (perjalanan Ibnu Bathutah).
Di luar Samudra Pasai tepatnya di Jawa Timur telah berdiri suatu negara maritim yang
besar ialah Majapahit. Majapahit tidak membiarkan tumbuhnya kekuatan di sekitar selat
Malaka. Karena itu sekitar tahun 1350 M Samudra Pasai dibinasakan oleh armada Majapahit.
Hampir bersamaan dengan jatuhnya Malaka karena diduduki oleh Portugis, muncullah
kerajaan baru di Sumatra yaitu Kerajaan Aceh pada abad XVI M
Kerajaan Aceh mencapai kejayaannya dibawah pimpinan Sultan Iskandar Muda
Mahkota Alam yang memerintah tahun 1607-1636 M. Raja-raja yang memerintah Aceh
semasa empat abad antar lain sebagai berikut :
a.

Sultan Ali Al Mughayat Syah atau dikenal juga dengan Sultan Ibrahim

b. Sultah Salahuddin
c. Sultan Alauddin Riayat Syah
d. Sultan Husin
e. Sultan Zainil Abidin
f.

Sultan Alauddin Mansyur Syah

g. Sultan Ali Riayat Syah I


h. Sultan Alauddin Riayat Syah II
i. Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam
295

Usaha pertama yang dilakukan oleh Sultan Ibrahim adalah memperkuat kedudukan
kerajaan dan meyusun angkatan perang yang tangguh, bahkan mempunyai prajuritprajurit yang berasal dari Turki, Arab, dan Abesinia.
Sepeninggal Sultan Ibrahim Aceh mengalami pasang surut. Pada zaman Sultan Iskandar
Muda Aceh mengalami puncak kebesaran, meluas meliputi Deli, Johor, Bintan, Pahang,
Kedah, Perak dan Nias. Sultan Iskandar Muda berhasil meletakkan dasar-dasar
penyelenggaran pemerintahan yang dipergunakan oleh sultan-sultan berikutnya.
Kerajaan Aceh Pidie berdir sejak tahun 1507 M sebagai kerajaan Islam kedua setelah
samudra Pasai. Dan Aceh baru dapat ditundukkan Belanda pada abad XIX M.Pada abad
XII-XVII M Islam berangsur-angsur berkembang di Sumatra.
2. Perkembangan Islam di Jawa
Jalur perhubungan antara Pasai dan Malaka di satu pihak dan dengan Jawa di pihak lain
sangat lancar. Banyak pedagang dari Jawa berdagang ke Pasai dan Malaka sambil berdakwah
menyebarkan agama Islam. Bahkan banyak pula ulama datang ke Jawa untuk menyebarkan
Islam di kota-kota yang masih dikuasai oleh kerajaan Hindu.
Gerakan penyiaran agama Islam di Jawa tidak bisa dipisahkan dari jasa dan peranan
para wali. Jumlah wali meskipun sebenarnya banyak tetapi yang diakui sampai sekarang
adalah sembilan, dan dikenal dengan sebutan Wali Songo. Diantara wali sembilan ada yang
hanya berdakwah sebagai penyiar agama, tetapi ada juga yang memegang peranan penting
dalam bidang politik pemerintahan. Meraka hidup antara abad XIV-XVI M. Wali Songo
tersebut adalah :
a. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
b. Sunan Ampel
c.

Sunan Bonang

d. Sunan Giri
e. Sunan Drajat
f.

Sunan Kalijaga

g. Sunan Kudus
h. Sunan Muria
i. Sunan Gunung Jati
Dalam penyebaran agama Islam para wali mendirikan perguruan-perguruan untuk
mengembleng santri-santri untuk menjadi manusia yang militan dan luas pengetahuan. Tetapi
para wali itu dalam penyiaran agama Islam tidak kaku, melainkan bertindak sangat bijaksana.
Bahkan mereka banyak menyesuaikan ajaran dengan tradisi dan kepercayaan rakyat yang
dipimpinnya khusunya mengenai kesaktian-kesaktian.
296

Sekelumit tentang Wali Songo sebagai berikut :


1. Maulana Malik Ibrahim
Beliau dikenal dengan sebutan Maulana Maghribi, yang berasal dari Persia. Karena
pusat kegiatannya di Gresik Surabaya maka terkenal dengan nama Sunan Gresik.
Disinilah beliau memberi wejangan/pelajaran kepada para santri sebagai calon
muballigh
1. Sunan Ampel
Nama kecilnya Raden Rahmat berayahkan orang Arab dan beribukan orang Campa,
dilahirkan di Aceh tahun 1401 M dan wafat 1481 M, serta dimakamkan di desa
Ampel. Karena itu terkenal sebagai Sunan Ampel
1. Sunan Bonang
Nama kecil Sunan Bonang adalah Makdum Ibrahim putera Sunan Ampel, lahir tahun
1465 M. Beliau mula-mula berguru kepada ayahnya sendiri. Kemudian merantau ke
Pasai bersama Raden Paku untuk memperdalam ilmu agama Islam. Jasa beliau sangat
besar dalam penyiaran agama Islam. Beliau pulalah yang mendidik Raden Patah.
Beliau wafat tahun 1515 M.
1. Sunan Giri
Nama kecilnya adalah Raden Paku putera Maulana Ishak, yang menyebarkan agama
Islam di Blambangan Jawa Timur. Beliaulah pelopor pemerintahan Giri.
1. Sunan Drajat
Nama kecil beliau adalah Syarifudin, putera Sunan Ampel juga adik Sunan Bonang.
Dakwah beliau terutama dalam bidang sosial. Santri-santrinya berasal dari berbagai
daerah, bahkan ada yang dari Ternate dan Hitu Ambon.
Empat wali lainnya akan dibicarakan pada pembahasan tentang Kerajaan demak, karena
mereka mempunyai hubungan dengan Demak.
3. Perkembangan Islam di Sulawesi.
Pelabuhan Jaratan dan Gresik pada abad XVI mempunyai arti penting dalam
perdagangan dan penyebaran agama Islam. Tidak jauh dari situ berdiamlah Sunan Giri, salah
seorang wali songo yang cukup banyak jasanya dalam pemerintahan giri dan penyebaran
agama Islam.
Sunan Giri menyelenggarakan pesantren yang banyak didatangi santri dari luar jawa
seperti Ternate, Hitu dan lain-lain. Beliau mengirimkan murid-muridnya ke pulau Madura,
Sulawesi, dan Nusa Tenggar. Para pedagang dan nelayan yang telah mendapatkan ajaran
Islam, termasuk para pedagang dari Makasar dan Bugis.

297

Di Sulawesi pada abad XVI telah berdiri kerajaan Hindu Gowa dan Tallo, yang
penduduknya tidak sedikit yang telah memeluk agama Islam karena hubungannya dengan
kesultanan Ternate dalam rangka menghadapi Portugis. Pada permulaan abad XVII raja-raja
Gowa dan Tallo telah masuk Islam, seperti raja Gowa Daeng Manrabia bergelar Sultan
Alauddin dan raja Tallo bergelar Sultan Abdullah.
Sumbaopu merupakan pelabuhan yang terbesar di belahan timur di Sulawesi Selatan.
Masyarakat Sulawesi telah banyak yang menganut agama Islam dan bersikap rukun terhadap
penganut agama lain. Orang-orang Portugis yang menganut agama Khatolik diberi kebebasan
menjalankan agamanya.
4. Perkembangan Islam di Kalimantan
Berdasarkan prasasti-prasasti yang ada disekitar abad V M di Kalimantan Timur telah
ada kerajaan hindu yakni kerajaan Kutai. Sedangkan kerajaan-kerajaan Hindu yang lain
adalah kerajaan Sukadana di Kalimantan Barat, kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan.
Pada abad XVI Islam memasuki daerah kerajaan Sukadana. Bahkan pada tahun 1590
kerajaan Sukadana resmi menjadi kerajaan Islam, yang menjadi sultan pertamanya adalah
sultan Giri Kusuma. Setelah itu digantikan oleh putranya Sultan Muhammad Syafiuddin.
Beliau banyak berjasa dalam pengembangan agama Islam karena bantuan seorang muballigh
bernama Syekh Syamsudin.
Di kalimantan Selatan pada abad XVI M masih ada beberapa kerajaan Hindu antara lain
Kerajaan Banjar, Kerajaan Negaradipa, Kerajaan Kahuripan dan Kerajaan Daha. Kerajaankerajaan ini berhubungan erat dengan Majapahit.
Ketika Kerajaan demak berdiri, para pemuka agama di Demak segera mnyebarkan
agama Islam ke Kalimantan Selatan. Raja Banjar Raden Samudra masuk Islam dan ganti
nama dengan Suryanullah. Sultan Suryanullah dengan bantuan Demak dapat mengalahkan
Kerajaan Negaradipa. Setelah itu agama Islam semakin berkembang di Kalimantan.
Diatas telah diutarakan, bahwa Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia dan sebagai
kerajaan Hindu. Dengan pesatnya perkembangan Islam di Gowa, Tallo dan terutama
Sombaopu, maka Islam mulai merembas ke daerah Kutai. Mengingat Kutai terletak di tepi
Sungai Mahakam maka para pedagang yang lalu lalang lewat selat Makasar juga singgah di
Kutai. Sebagai muballigh mereka tidak menyianyiakan waktu untuk berdakwah. Islam
akhirnya dapat memasuki Kutai dan tersebar di Kalimantan Timur mulai abad XVI.
5. Perkembangan Islam di Maluku dan pulau Sekitarnya.
Di Maluku Utara terdapat empat Kerajaan, yaitu : Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo
yang saling berselisih dan bersaing. Terakhir Ternatelah yang memegang peranan penting dan
menjadi bandar pusat perdagangan rempah-rempah.
Di muka telah disinggung, bahwa sebagian santri Sunan Drajat ada yang berasal dari
Ternate dan Hitu. Karenanya Islam telah dikenal rakyat Ternate sejak abad XV M.

298

Hubungan dagang dengan Indonesia bagian barat khusunya dengan jawa berjalan
lancar. Para pedagang selain berdagang juga berdakwah. Mereka yang sudah menerima Islam
kemudian banyak dikirim ke Jawa Timur untuk memperdalam ilmu agama Islam.
Raja Ternate yang pertama-tama memeluk Islam adalah Sultan Mahrum (1465-1468
M). Penggantinya adalah Sultan Zainal Abidin yang sangat besar jasanya dalam penyebaran
dan pengembangan Islam di Maluku dan Irian, bahkan samapi ke Philipina. Raja Tidore
kemudian masuk Islam dan mengganti nama menjadi Sultan Jamaludin. Demikian juga raja
Jailolo masuk Islam dan selanjutnya mengganti nama menjadi Sultan Hasanudin. Selanjutnya
raja Bacan pada tahun 1520 masuk Islam bernamakan Sultan Zainal Abidin.
Penyiaran Islam di Maluku, Sulawesi dan Jawa mengiktui alur perdagangan. Bahkan
Sultan Giri berhasil mengikat perjanjian dengan raja di teluk Lombok, Sumbawa dan Bima
untuk mengakui kekuasaan kerajaan Islam Giri.
Pada abad XVI perkembangan Islam di Indonesia agak terhambat dan menghadapi
tantangan berat karena kedatangan Portugis pada tahun 1512 dan Spanyol pada tahun 1521
dengan membawa penyiaran agama Nasrani. Pada permulaan abad XVII Belanda dapat
mengalahkan Portugis, setelah berperang bertahun-tahun di Ambon. Sementara itu kerajaan
Ternate dan Tidore selalu bertentangan sehingga menjadi makin lemah dan tidak mampu
membendung meluasnya VOC ke Maluku Utara. Belanda mulai menjajah Indonesia dimulai
dari Maluku sejak menguasai Ambon pada tahun 1605.
Berangsur-angsur Belanda memperluas wilayahnya ke Barat, dan Makasar pada tahun
1669 dapat ditundukkan. Selanjutnya seluruh Indonesia, kecuali Aceh yang mampu bertahan
sampai akhir abad XIX.
Dalam rangka mempertahankan wilayah dan kelangsungan pengembangan Islam, maka
kerajaan-kerajaan Islam tidak dengan mudah menyerah, bahkan mengadakan perlawanan
terhadap penjajah. Sehingga banyak berjatuhan pahlawan-pahlawan muslim, antara lain :
a.

Sultan Iskandar Mahkota Alam dari Aceh

b. Sultan Agung dari Mataram


c.

Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten

d. Sultan Hasanudin dari Makasar


e.

Sultan Babullah dari Ternate

f.

Imam Bonjol dari Sumatra Barat

g.

Teuku Umar dari Aceh

h.

Pangeran Diponegoro

Perkembangan Islam tidak hanya tergantung pada raja-raja, tetapi perang para
muballigh juga menetukan. Pada abad XVI muncul ulama-ulama besar seperti Hamzah
299

Fansuri, Abdul Rauf Singkil, Syekh Nuruddin Ar Raniri yang ketiganya dari Aceh dan Syekh
Yusuf Tajul Khalwari dari Makasar.
Pada abad itu umat Islam menghadapi penjajah terutama dari Eropa dengan membawa
agama Nasrani yang telah berpengalamn dalam Perang salib.
6. Kerajaan-Kerajaan Islam sebagai Pusat Penyiaran Islam
Pada abad XVI di Jawa berdiri beberapa kerajaan Islam yang terkenal antara lain :
a. Kerajaan Demak
Dengan meninggalnya raja Hayam Wuruk, maka kerajaan Majapahit semakin merosot.
Satu demi satu daerah kekuasaannya melepaskan diri dari Kerajaan Majapahit, termasuk
Kerajaan Demak.
Menjelang berakhirnya abad XV Raden Patah, santri setia Sunan Bonang
mengumumkan berdirinya Kerajaan Islam Demak, lepas dari ikatan kekuasaan Majapahit.
Demak semula kerajaan agraris berpenghasilan utama beras, kemudian menjadi negara
maritim. Demak menjadi bandar perdagangan rempah-rempah dari Maluku dan Makasar
yang akan dikirim ke Malaka. Demak menjadi lebih besar dan lebih penting diantara bandarbandar pantai utara Jawa. Demak dengan mudah dapat mempersatukan kota-kota pesisir
seperti Lasem, Tuban, Gresik dan Sedayu. Kemudian Raden Patah diakui sebagai pimpinan
dengan gelar Sultan. Kedudukan demak semakin penting setelah Malaka (tahun 1511)
dikuasai oleh Portugis. Banyak pedagang-pedagang muslim memindahkan kegiatannya ke
Demak. Sultan Demak diakui sebagai pimpinan umat Islam dalam menghadapi ancaman
Portugis.
Sebagai negara Islam dan negara maritim. Demak siap bersaing dengan Portugis yang
nyata-nyata membahayakan umat Islam. Demak menyusun angkatan laut yang tangguh dan
berhasrat menghancurkan Portugis di kandangnya sendiri. Pada tahun 1512 armada Demak
dibawah pimpinan Pati Unus bersama-sama dengan Aceh menyerang Malaka. Tetapi gagal
karena dipukul mundur oleh Portugis.
Peninggalan sejarah yang masih tegak sampai sekarang adalah Masjid Agung Demak
yang dibuatnya bersama para wali.
Raden Patah meninggal tahun 1518 dan digantikan kedudukannya oleh putranya yang
bernama Muhammad Yunus yang terkenal dengan nama Pati Unus atau Pangeran Sebrang
Lor dengan gelar Sultan Demak II. Beliau memerintah 1518-1521.
Sepeninggal Pati Unus kerajaan Demak dipegang oleh Pangeran Trenggono. Pada masa
inilah Syekh Nurullah tiba di Demak dari Pasai. Kemudian dikawinkan dengan adik
perempuan Sultan Trenggono dan diangkat menjadi panglima perang sehingga kedudukan
Demak makin kokoh.
Pada masa Sultan Trenggono, Demak giat melakukan ekspansi ke timur dan barat. Hal
ini dilakukan karena ancaman Portugis yang bersifat ekonomi dan agama. Dalam pengerahan
aramadanya ke barat Fatahillah berhasil pula menduduki Banten dan menguasai Cirebon.
300

Pada masa kejayaan Demak Portugis dapat menduduki Sunda Kelapa atas ijin raja
Pajajaran yang masih beragama Hindu. Oleh sultan Trenggono pendudukan Portugis
dianggap sebagai ancaman terhadap Demak. Sebelum Portugis membuat benteng, armada
Demak dibawah pimpinan Fatahilah dapat menghancurkan armada Portugis. Kemudian pada
tanggal 22 Juni 1527 Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.
Pada waktu Fatahillah melancarkan serangan ke Barat, Sultan Trenggono memimpin
pasukan ke timur (Pasuruan), tetapi gagal bahkan Sultan Trenggono gugur di medan perang.
Sultan Trenggono sangat berjasa dalam penyebaran agama Islam karena empat wali dari
sembilan wali Sanga memilki hubungan Demak, mereka adalah :
1) Sunan Gunung Jati dikenal sebagai Sayrif Hidayatullah atau Syekh Nurullah.
Menjelang akhir hayatnya beliau mengundurkna diri dari percaturan politik dan
lebih banyak mencurahkan perhatiannya dalam kegiatan keagamaan, berdakwah dan
mengajarkan Islam. Beliau wafat tahun 1570 dan dimakamkan di Gunung Jati
Cirebon
2) Sunan Kudus. Nama aslinya Jafar Shadiq putra penghulu Demak. Beliau pernah
menjabat panglimam Angkatan Perang Demak, kemudian diangkat menjadi
penghulu kerajaan Demak. Pada tahun 1543 pindah ke Kudus selanjutnya
mendirikan masjid, yang terkenal dengan Masjid Menara Kudus dan menyebarkan
Islam sampai akhir hayatnya, wafat tahun 1550.
3)

Sunan Kalijaga. Nama kecilnya Raden Mas Syahid yang dibesarkan di Cirebon
bersama Fatahillah. Pada tahun 1543 beliau datang ke Demak untuk menyebarkan
Islam. Dalam dakwahnya beliau menggunakan kesenian rakyat.

4) Sunan Muria. Nama aslinya Raden Prawoto atau Raden Umar Said. Belaiu adalah
putra Sunan Kalijaga dan juga adik ipar Sunan Kudus. Dalam dakwahnya beliau
menekankan ajaran Tasawuf. Makam beliau di Gunung Muria.
b. Kerajaan Cirebon
Fatahillah yang juga dikenal dengan nama Falatehan, berhasil merebut bandar Cirebon
dari kekuasaan Hindu Pajajaran. Karena jasanya dan kedudukannya sebagai keluarga dekat
Sultan Trenggono, maka Cirebon diserahkan kepadanya yang kemudian diserahkan kepada
putranya yang bernama Pangeran Pasarean di bawah naungan Demak.
Pada tahun 1522 Pangeran Pasarean wafat. Fatahillah memutuskan menetap di Cirebon
guna mngendalikan pemerintahan Cirebon sambil menekuni dan menyebarkan Islam. Pada
tahun 1570, beliau wafat dan dimakamkan di bukit hutan jati.
c.

Kerajaan Banten

Fatahillah disamping berhasil merebut Cirebon juga berhasil menduduki Banten dari
kekuasaan Hindu Pajajaran. Oleh Sultan Trenggono, Banten dan Cirebon diserahkan
kepadanya.

301

Dalam waktu singkat rakyat Banten masuk Islam. Fatahillah menjadikan Banten
sebagai bandar utama di Selat Sunda. Pedagang-pedagang muslim lebih senang berniaga di
Banten dari pada di bandar yang lain. Banten sama halnya Cirebon masih di bawah
kekuasaan Demak.
Karena putranya yang diserahi memerintah Cirebon, yaitu Pangeran Pasarean
meninggal pada tahun 1522, maka beliau meninggalkan Banten dan pindah ke Cirebonguna
memerintah Cirebon. Sedangkan Banten diserahkan kepada putranya Hasanudin.
Suasana Kerajaan demak mengalami perang saudara, Hasanudin mengambil
kesempatan melepaskan diri dari ikatan Demak. Dengan demikian berdirilah kerajaan Islam
Banten dan mengangkat dirinya sebagai Sultan.
Kerajaan Banten meluas sampai Lampung. Sultan Hasanudin wafat tahun 1570 dan
digantikan oleh putranya Pangeran Yusuf.
Pada zaman Pangeran Yusuf, kerajaan Pajajaran dapat ditakulukkan. Kekuasaan Hindu
di Jawa Barat hancur. Penyebaran agama Islam meluas sampai ke daerah pedalaman. Sisasisa orang Pajajaran yang tidak masuk Islam menyingkir ke Banten Selatan, yang kini dikenal
sebagai orang Badui.
Pada tahun 1580 Pangeran Yusuf yang juga dikenal sebagai Maulana Yusuf wafat dan
digantikan putra mahkota Maulan Muhammad yang masih sangat muda belia.
7. Peranan Umat Islam di Indonesia.
a. Masa penjajahan
Sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia laki-laki dan perempuan dan
menjadikannya bersuku-suk dan berbangsa-bangsa agar mereka saling satu sama lain saling
mengenal. Agama Islam sangat menekankan hubungan yang baik, harmonis saling
menghormati antara seorang dengan orang lain, antara suku dengan suku yang lain, dan
antara bangsa dan bangsa yang lain. Islam tidak membenarkan adanya perlakuan sewenangwenang dan penindasan yang dilakukan oleh manusia terhdapa manusia lainnya, golongan
kepada golongan lainnya, suku kepada suku lainnya, bangsa terhadap bangsa lainnya. Islam
mengajarkan bahwa setiap manusia disisi Allah sama tidak ada perbedaan ras, suku dan
bangsa dan yang paling mulia adalah yang paling taqwa kepadaNya.
Keyakinan dan semangat yang dilandasi yang dilandasi ajaran agama ini melahirkan
sikap antipati kaum muslimin Indonesia terhadap perilaku dan tindakan kaum penjajah
Belanda yang sangat sewenag-wenang, menindas, membelenggu dan menjajah. Semangat
ajaran agama itulah yang membangkitkan semangat jihad berjuang di jalan Allah SWT, demi
mewujudkan kebenaran, keadilan dan membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu
penindasan, keseweang-wenangan dan penjajahan.
b. Peranan Umat Islam pada masa Penjajahan
Sebelum bangsa Belanda masuk ke Indonesia, sebagian besar masyarakat Indonesia
telah memeluk agama Islam. Ajaran Islam telah diamalkan dengan baik oleh sebagian besar
kaum muslimin. Keyakinan bahwa manusia disisi Allah SWT adalah sama, tidak ada
302

perbedaan drajat kecuali dalam hal iman dan taqwanya kepada Allah SWT, menumbuhkan
kesadaran terhadap kemandirian dan kebebasan untuk menentukan arah dan tujuan
kehidupannya, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara.
Bangsa Belanda datang ke Indonesia pada mulanya berniat hendak berniaga, berdagang.
Namun dalam perkembangan selanjutnya niat itu berubah menjadi keinginan untuk
menjadikan Indonesia sebagai koloni, dibaah kekuasaan dan jajahannya. Belanda dalam
berdagang mula-mula bebas, yakni orang indoneisa bebas menjual barang dagangannya
kepada siapa saja yang membeli dengan harga yang layak tetapi kemudian perdagangan itu
menjadi monopoli orang-orang Belanda. Orang Indonesia harus menjual barang dagangannya
keopada orang-orang Belanda dengan harag yang ditentukan oleh mereka, yaitu orang-orang
Belanda. Kemudian daerah pusat perdagangan pun dikuasainya, dan kehidupan
kemasyarakatan dikuasainyadan akhirnya bangsa Indonesia dijajahnya.
Melihat perilaku bangsa Belanda yang melakukan penekanan, penindasan dan ketidak
adilan itu, akum musliminsangat merasakannya, dan berusaha untuk melepaskan diri dari
perlakuan dan tindakan bangsa Belanda yang diluar batas perikemanusian.
Dilandasi semangat tauhid dan keyakinan ajaran agama, kaum muslimin bangkit secar
pribadi dan kelompok menentang perilaku ketidak adilan dan penjajahan Belanda tersebut.
Melihat kenyataan ini Belanda menghadapinya dengan kekerasan senjata. Perlawanan bangsa
Indonesia untuk memperoleh kembali kemerdekaannya terus menerus diperjuangkan.
Diseluruh pelosok tanah air bangsa Indoensia yang sebagian besar kaum muslimin berjuang
untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan itu. Perlawanan perjuangan dan
peperangan terus berkecamuk tidak ada habis-habisnya, samapi proklamasi kemerdekaan
Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
c.

Peranan Kerajaan Islam dalam menentang penjajahan.

Belanda telah melakukan penindasan dan penjajahan terhadap bangsa Indonesia yang
semakin lama semakin kuat kekuasaannya, di seluruh Nusantara. Perbuatan Belanda yang
demikian sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam yang dianut oleh sebagian besar
bangsa Indonesia, dan nilai-nilai peri kemanusian dan keadilan.
Melihat keadaan seperti ini kaum muslimin yang terhimpun pada kerajaan Islam pada
waktu itu di seluruh Nusantara mengadakan perlawanan secara terpisah, masing-masing
menentang penjajahan Belanda. Kesultanan Banten di pulau Jawa yang berulang kali
mengadakan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Terutama pada masa Sultan Ageng
Tirtayasa yang memerintah Banten dari tahun 1651-1682 M, sangat anti terhadap penjajahan
Belanda. Perjuangan mengusir penjajah itu terus menerus dilancarkan sampai akhir
pemerintahan Beliau di Kesultanan Banten.
Pada tahun 1522 Portugis telah menetap dan mendirikan benteng pertahanan di wilayah
Sunda Kelapa (Jakarta). Portugis disamping berdagang juga membawa ajaran agama
Khatolik.
Melihat keadaan seperti itu kerajaan Islam Demak sangat khawatir. Maka pada tahun
1526 tentara Demak dibawah pimpinan Fatahillah berangkat menuju Sunda Kelapa melalui
jalan laut. Selanjutnya Fatahillah berhasil berusaha mengusir tentara Portugis dalam
peperangan yang sengit terjadi dan akhirnya Portugis kalah. Sunda Kelapa dapat direbut
303

Fatahillah pada 22 Juni 1527 M kemudian Sunda Kelapa diganti namanya menjadi Jayakarta,
kemudian sekarang menjadi Jakarta (Ibukota Negara)
Pada masa Sultan Agung sebagai Raja Islam Mataram di Jawa Tengah, penjajah
Belanda sudah menguasai Batavia (Jakarta), pada tahun 1628 Sultan Agung berusaha
mengusir penjajah Belanda dari tanah Jawa, tetapi usahanya tidak berhasil. Dan pada tahun
1629 beliau melakukan penyerangan lagi ke Batavia dengan kekuatan yang lebih besar.
Namun karena persenjataan Belanda lebih modern, akhirnya perlawanan itu dapat
dipatahkan.
Demikian pula Tueku Umar di Aceh, Imam Bonjol di Sumatra Barat, Sultan
Hasanuddin di Sulawei Selatan, Sultan Babullah di Ternate, Pangeran Diponegoro di Jawa
Tengah, dan daerah-daerah lainnya mereka dengan dukungan masyarakatnya berjuang dan
berperang mengusir penjajah Belanda.
d. Peranan Umat Islam pada Masa Kemerdekaan
Perilaku kaum penjajah makin lama makin kejam terhadap bangsa Indonesia.
Penindasan, kesewenang-wenangan dan ketidak adilan penjajah merajalela. Bangsa Indonesia
tertindas, miskin, terbelenggu oleh kaum penjajah.
Kaum muslimin yang merupakan penduduk terbesar bangsa Indonesia sangat
merasakan perilaku kaum penjajah itu. Para ulama bersama kaum muslimin bangkit, berusaha
membebaskan bangsa Indonesia dari tangan penjajah itu. Di seluuh pelosok Nusantara kaum
muslimin bangkit untuk merebut kembali kemerdekaannya yang telah dirampas oleh
penjajah.
Pahlawan-pahlawan pejuang kemerdekaan berjuang terus tiada henti-hentinya dengan
segala pengorbanan, baik berupa harta maupun jiwa. Pejuang muslim dan pahlawan
kemerdekaan itu antara lain K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Hasym Ashari, HOS Cokroaminoto di
Pulau Jawa, Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien, Cut Mutiah, Panglima Polim
(Aceh), Imam Bonjol (Sum-Bar), Sultan Mahmud Badruddin (Palembang), Raden Intan
(Lampung) di Sumatra. Pangeran Antasari di Kalimantan, Sultan Hasanuddin di Sulawesi dan
lain-lain yang tersebar diseluruh Nusantara.
Para pejuang muslim itu dengan ikhlas dan semangat jihad berjuang di jalan Allah SWT
menentang dan mengusir penjajah Belanda maupun Jepang dengan pengorbanan harta benda,
jiwa dan raganya
e. Peranan Organisasi Islam dan Pondok Pesantren
pada masa Perang Kemerdekaan
Sejak awal Islam masuk ke Indonesia dan pada masa perkembangan selanjutnya, ulama
Islam menempatkan pendidikan sebagai tugas utama. Wujud kongkrit pendidikan adalah
pesantren dan muridnya disebut santri. Tempat pendidikannya ada yang menyatu dengan
masjid dan ada juga yang secara khusus dibangun biasanya dekat masjid.
Melalui pesantren ulama mendidik santri mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan
terutama mengenai ilmu agama. Disini diajarkan tentang keimanan, ibadah, Al Quran,
304

akhlak, Syariah, muamalah dan tarikh. Selain itu ditanamkan pengertian hak dan kewajiban
kaum muslimin sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial serta perjuangan untuk
memperoleh hak kemerdekaan yang telah dirampas oleh kaum penjajah.
Santri yang belajar di pesantren datang dari berbagai suku dab daerah. Setelah mereka
selesai belajar, umumnya mereka kembali ke daerah asalnya kemudian mereka mendirikan
lagi pesantren dan mengajarkan agama di daerahnya masing-masing, sehingga tersebarlah
pesantren dan pendidikan agama ke seluruh pelosok tanah air. Pesantren sebagai tempat
mendidik generasi muda muslim, para santri dididik dan dipersiapkan untuk menjadi kader
umat dan pemimpin masyarakat.
Belanda mengetahui keadaan dan perkembangan pesantren, kemudian mengawasi
kegiatan pondok pesantren, karena tempat itu dianggap sebagai tempat pembinaan kader
umat yang akan menentang kekuasaannya.
Hubungan dan jalinan santri, ulama/Kyai dan masyarakat kaum muslimin sangat kuat,
mereka bersama-sama menghadapi penjajah, namun usaha itu banyak mengalami kegagalan
karena belum tertibnya organisasi dan masih lemahnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Kaum muslimin menyadari bahwa perjuangan tnpa dihimpun dalam suatu organisasi
yang baik akan mengalami kesulitan dan kegagalan. Setelah ptra-putri kaum muslimin
banyak memperoleh pendidikan di luar negri, di Eropa dan Timur Tengah serta meningkatkan
peranan pendidikan di pondok pesantren, timbullah kesadaran mereka untuk membuat
perkumpulan organisasi yang modern yang berciri khas keagamaan.
Organisasi tersebut misalnya Serikat Dagang Islam didirikan 1905, Serikat Islam tahun
1911, Muhammadiyah tahun 1512, Persatuan Islam tahun 1526, Pergerakan Tarbiyah
Islamiyah tahun 1928, Jamiyatul Washliyah tahun 1930, dan lain-lain. Para Kyai dan santri
juga mendirikan organisasi bersenjata untuk melawan penjajahan Belanda yaitu Hizbullah
dan gerakan-gerakan kepanduan Islam.
Organisasi tersebut mendidik, membina dan melatih generasi muda muslim mengenal
berbagai pengetahuan dan semangat perjuangan, dalam menentang penjajahan. Hasil tempaan
dan pendidikan disini menumbuhkan semangat juang sehingga lahirlah tokoh-tokh
perjuangan kemerdekaan seperti HOS Cokroaminoto, K.H. Ahmad Dahlan, K.H Hasyim
Asyari dan lain-lain.
f.

Peranan Umat Islam pada Masa Pembangunan

Berkat rahmat Allah SWT, usaha perjuangan kaum muslimin dan seluruh lapisan
masyarakat berhasil dengan diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945 yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945. proses perjuangan yang panjang
dalam merebut kembali kemerdekaan yang telah dirampas oleh penjajah, telah banyak
mengobarkan berupa harta benda, jiwa dan raga kaum muslimin.
Setelah merdeka, bebas dari kungkungan kaum penjajah, kaum muslimin secara
bertahap mengisi kemerdekaan itu dengan pembangunan disegala bidang, pembangunan fisik
material berupa perbaikan sarana transportasi, pertanian, perumahan dan perekonomian,
sehingga pembangunan fisik material secara bertahap makin lama makin meningkat.
Pembangunan bidang mental seperti meningkatkan pemahaman, penghayatan dan
305

pengamalan ajaran agama, meningkatkan pendidikan, mengembangkan kehidupan dan sosial


kemasyarakatan yang aman tertib dan rukun juga dilaksanakan.
Kaum muslimin selalu membangun dan mengisi kemerdekaan itu dengan
menselaraskan pembangunan materiil dan spirituil dalam mewujudkan masyarakat Indonesia
yang berdaulat, adil dan makmur. Kaum muslimin bersama segenap anggota bangsa
Indonesia lainnya kini mengatur dan memerintah bangsanya sendiri. Pemerintahan
dilaksanakan dengan cara yang demokratis. Keamanan, ketertiban dan kesejahteraan sosial
terus diupayakan dan ditegakkan. Demikian juga persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga
terwujudlah negara yang aman, adil dan makmur dengan penuh limpahan rahmat dan ridha
Allah SWT, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan yang dituangkan dalam UUD 1945.
g. Peranan Organisasi Islam dalam Masa Pembangunan
Organisasi Islam yang sejak zaman penjajah selalu membina dan mendidik umat
dengan berbagai ilmu pengetahuan dan mengembangkan semangat perjuangan menentang
penjajah, maka setelah merdeka usaha itu pada dasarnya tetap terus dikembangkan dan
ditingkatkan lebih baik. Sikap menentang penjajahan dialihkan dan diganti dengan sikap giat,
semangat dan etos kerja untuk mencapai ketinggian ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidup dan mengisi pembangunan bangsa.
Dalam rangka ikut serta meningkatkan pengetahuan, kecerdasan dan kualitas
masyarakat telah diupayakan melalui pendidikan pada jalur sekolah. Didirikanlah oleh
organisasi-organisasi Islam berbagai lembaga pendidikan dari jenjang pendidikan dasar
seperti SD, SMP, pendidikan menengah seperti SMA dan pendidikan tinggi seperti
Universitas dan Institut yang tersebar diseluruh daerah. Diantara oragnisasi Islam yang giat
dalam bidang pendidikan dan kemasyarakatan ialah Majelis Ulama Indonesia,
Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Al-Washliyah, Al-Irsyad, Djamiat Khair, GUPPI, PUI, AlKhairat, ICMI dan lain-lain.
h.Peranan Para Individu Muslim dalam Pembangunan
Organisasi Islam yang berperan dalam pembangunan Nasional bukan hanya mereka
yang tergabung dalam organisasi. Banyak orang Islam secara pribadi baik sebagai dokter,
dosen, pejabat negara, wakil rakyat di DPR, pengusaha, Cendikiawan, petani, guru,
pengrajin, dan lain-lain mereka semuanya melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh
sesuai dengan profesi dan keahliannya masing-masing. Tanpa terikat dengan organisasi
keagamaan, mereka menyumbangkan dharma baktinya kepada nusa dan bangsa. Memang
menjadi umat Islam tidak harus menjadi anggota organisasi atau partai Islam. Menurut Al
Quran orang Islam yang baik adalah yang paling bertakwa, yang beriman kepada Allah dan
beramal shaleh, dimanapun mereka berada.
i.

Peranan Lembaga Pendidikan dalam Masa Pembanguna

Lembaga pendidikan Islam dalam kegiatannya lebih menekankan pembinaan,


peningkatan ilmu pengetahuan dan kecerdasan masyarakat melalui pendidikan pada jalur
sekolah dan luar sekolah.
Peningkatan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas yang melalui jalur pendidikan
sekolah biasanya terdiri dari pendidikan sekolah umum, seperti SD, SMP, SMA dan
306

Perguruan Tinggi dan Madrasah seperti Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah,


Madrasah Aliyah dan perguruan tinggi agama seperti IAIN
Melalui pendidikan ini secara bertahap ilmu pengetahuan bertambah meningkat dan
Sumber Daya Manusia lebih berkualitas. Dengan meningkatnya kualitas masyarakat maka
hasil kerja masyarakatpun semakin meningkat. Dengan demikian meningkatnya hasil umat
melalui jalur luar sekolah, antara lain dilaksanakan melalui pengajian, Taman Bacaan Al
Quran, kursus-kursus ilmu keagamaan dan pembinaan di Masjid-Masjid.
Demikanlah betapa besar peranan kelembagaan pendidikan Islam dalam pembangunan
pembangunan bangsa erat kaitannya dengan sumber daya manusianya sebagai pelaksana
pembangunan itu sendiri.
Pembinaan manusia Indonesia seutuhnya dan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

LATIHAN
A.

Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu huruf a,b,c,d atau e didepan jawaban
yang paling tepat!
1. Pada abad ke 7-12 telah berdiri kerajaan-kejaan Hindu dan Budha di Indonesis,
dibawah ini nama kerajaan Hindu , kecuali.
1. Kutai di Kalimantan Tumur
2. Tarumanegara di Jawa Barat
3. Isana di Jawa Timur
4. Galuh ciamis Jawa Barat
5. Kediri di Jawa Tengah
2. Sedangkan kerajaan Budha adalah..
1. Taruma negara
2. Isana
3. Galuh
4. Kalingga
5. Kediri
3. Kerajaan Syailendra adalah kerajaan Budha di .
1. Jawa Timur
2. Jawa Tengah
3. Jawa Barat
4. Kalimantan Timur
307

5. Kalimantan Barat
4. Menurut sebagian Ahli sejarah Islam datang lebih awal yaitu abad
a.

ketujuh dan kedelapan

b. kesembilan dan sepuluh


c.

sebelas dan dua belas

d. tiga belas dan empat belas


e.

lima belas dan enam belas

1. Kerajaan Samudra Pasai terletak di kampung Samudra di tepi sungai Pasai dan berdiri
sejak tahun 1261 M. Di bawah ini raja-raja yang memerintah di Kerajaan ini,
kecuali
a.

Sultan Al Malikus Saleh

b. Sultan Al Malikuz Zahir I


c.

Sultan Al Malikuz Zahi II.

d. Sultan Zainal Abidin


e.

Sultan Iskandar Zulkarnaen

1. Dibawah ini nama para wali songo atau wali sembilan kecuali.
a.

Maulana Malik Ibrahim

b. Raden Rahmat
c.

Makdum Ibrahim

d. Maulanan Ishak
e.

Maulana Ismail

1. Dalam melawan penjajahan belanda banyak bergguguran pahlawan-pahlawan


muslim kecuali
a.

Sultan Iskandar Mahkota Alam

b. Sultan Agung
c.

Sultan Agung Tirtayasa

d. Sultan Hasnudin
308

e.

Sultan Aminudin

1. Salah satu dari wali songo wafat pada tahun 1570 yaitu.
1. Sunan Gresik
2. Sunan Ampel
3. Sunan Kali Jaga
4. Sunan Giri
5. Sunan Gunung Jati
2. Kerajaan Islam yang pertama di Indonesia ada Pulau Sumatera yaitu..
1. Kerajaan Demak
2. Kerajaan Mataram
3. Kerajaan Pagaruyung
4. Kerajaan Samudra Pasai
5. Melayu
3. Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa adalah.
1. Kerajaan Demak
2. Kerajaan Mataram
3. Kerajaan Pagaruyung
4. Kerajaan Samudra Pasai
5. Melayu
4. Setelah mendapat kemenangan dari Portugis . mengganti nama Sunda Kelapa
Menjadi Jayakarta.
1. Sultan Hasanudin
2. Sultan Demak
3. Sultan Iskandar
4. Fatahillah
5. Syarif Hidayatullah
5. Setelah bangsa Belanda mulai ingin menjajah Indonesia maka bangkitlah pejuang dan
pahlawan bangsa untuk mengusirnya. Yang tertera dibawah ini adalah pahlawanpahlawan muslim, kecuali
1. Teuku Umar
2. Imam Bonjol
309

3. Sultan Hasanudin
4. Pangeran Antasari
5. Pangeran Tirtayasa
6. Setelah perlawahan bersipat kadaerahan gagal maka para cendekiawan saat itu
merubah bentuk perlawanan dengan berorganisasi, yang dipelori oleh ..
1. Nahdhatul Ulama
2. Muhammadiyah
3. Al Wasliyah
4. Tarbiyah Islamiyah
5. Budhi Utomo
7. Setelah Budhi Utomo lahir maka berdirilah Nahdatul Ulama yang didirikan oleh
1. KH Wahid Hasyim
2. KH Wahid Wahab
3. KH Hasyim Asyari
4. KH Ahmad Dahlan
5. KH Malik Al-Qodri
8. Para Ulama mendirikan organisasi untuk dapat berjuang lebih terorganisir Nadhatul
Ulama. Pada
1. Tahun 1920
2. Tahun 1922
3. Tahun 1924
4. Tahun 1926
5. Tahun 1928
9. Sedangkan Muhammadiyah didirikan oleh..
1. KH Wahid Hasyim
2. KH Wahid Wahab
3. KH Hasyim Asyari
4. KH Ahmad Dahlan
5. KH Malik Al-Qodri
10. Sedangkan Muhammadiyah didirikan pada..
310

1. 1910
2. 1912
3. 1914
4. 1916
5. 1918
11. Salah satu pendiri Sarikat Islam ialah
1. Setia Budhi
2. HOS Cokro Aminoto
3. Bung Hatta
4. Sukarno
5. Mr Moh Yamin
12. Yang disebut sunan Ampel ialah
a. Maulana Malik Ibrahim
b. Raden Rahmat
c.

Makdum Ibrahim

d. Maulanan Ishak
e.

Maulana Ismail

1. sedangkan yang disebut sunan giri ialah


a.

Maulana Malik Ibrahim

b. Raden Rahmat
c.

Makdum Ibrahim

d. Maulanan Ishak
e.

Maulana Ismail

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !


1. Sebutkanlah jalur masuknya Islam ke Indonesia!
2. Siapa sajakah yang membawa Islam ke Indonesia?
3.
Siapa sajakah yang mendirikan kerajaan Islam Samudra Pasai?
4.
Bagaimanakah usaha Maulana Malik Ibrahim dalam dawah Islamiyahnya?
5.
Jelaskan perkembangan Islam di Indonesia secara singkat!
311

6.
Kerajaan Islam apakah yang pertama dijawa?
7.
Siapakah raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Aceh?
8.
Apakah nama kerajaan Islam pertamam di Indonesia?
9.
Sipakah pendiri kerajaan Demak?
10. Siapakah yang menyebarkan agama Islam di Kalimantan dan Sulawesi?

312

Anda mungkin juga menyukai