*)
Action Plan :
- Segera melakukan pelaporan hasil kegiatan kepada
pimpinan
- Segera melaksanakan MGMP tingkat satuan pendidikan
dalam rangka sosialisasi hasil kegiatan TOT.
- Melakukan evaluasi secara berkelanjutan pada pelaksanaan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan dan menyelaraskan dengan
hasil-hasil kegiatan pelatihan.
Tangerang, 21 Oktober 2014
Catatan :
Pelapor,
1. Wajib diisi dan dilaporkan ke lembaga/instansi
Beserta surat tugasnya.
2. Coret yang tidak perlu *)
( ANWAR MUWASILLIN, S.Pd)
contoh 2
Disusun Oleh:
NIP
IDENTITAS GURU
PENGESAHAN
KABUPATEN SUKOHARJO
Disusun Oleh:
NIP
Mengesahkan
Kepala SMP N 3 Kartasura, Koordinator PKB,
…………….. ………...
NIP ………… NIP ………..
KATA PENGANTAR
NIP
DAFTAR ISI
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Surat Tugas dari Kepala Sekolah tanggal 19 November 2016
2. Daftar Peserta Pelatihan
3. Jadwal Kegiatan
4. Sertifikat (Nomor: 475/a.3-VIII/LPPM/XII/2016)
A. PENDAHULUAN
Guru sebagai Tenaga Pendidik Profesional adalah guru yang tidak
hanya merasa puas dengan pengetahuan dan keterampilan yang
sudah dimiliki. Seorang guru sebagai tenaga profesional hendaklah
berusaha mengembangkan kariernya. Karier seorang guru dapat
dikembangkan melalui berbagai kegiatan, misalnya kegiatan
pendidikan dan pelatihan. Melalui kegiatan tersebut pengetahuan
dan keterampilannya akan selalu berkembang sehingga layanan
yang diberikan kepada peserta didik adalah layanan yang semakin
berkualitas.
Tugas seorang guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk
memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas mengajar,
mendidik, dan melatih peserta didik saja melainkan juga harus
melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Berbagai hal bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat
meningkatkan profesionalismenya. Menurut Permeneg PAN dan RB
no 16 tahun 2009, seorang guru dapat melakukan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui tiga komponen
yaitu: 1) melaksanakan pengembangan diri, 2) melakukan publikasi
ilmiah dan 3) menemukan dan menciptakan karya-karya inovatif.
Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan
yaitu diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru. Semua kegiatan
yang dilakukan oleh guru di kelompok kerja atau MGMP termasuk
ke dalam kegiatan kolektif guru sedangkan kegiatan lain di luar
MGMP termasuk ke dalam diklat fungsional.
Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau
kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan lainnya di
samping akan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan sebagai seorang guru, juga mendapat
penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk
perkembangan kariernya.
C. PELAKSANAAN PELATIHAN
Pelaksanaan Diklat Peningkatan Karier Guru SMP Kabupaten
Sukoharjo dirancang melalui pendekatan andragogi melalui:
a. Pemaparan materi melaui ceramah, tanya jawab, dan
diskusi/kerja kelompok
b. Pemaparan hasil kerja kelompok
c. Sharing pengalaman mengikuti kegiatan PKB
E. TUJUAN PELATIHAN
Kegiatan Diklat Peningkatan Karier Guru SMP ini bertujuan untuk
memotivasi dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengikuti
dan melaksanakan Kegiatan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
sehingga karier guru dapat berkembang karena terpenuhinya
kebutuhan penilaian angka kredit (PAK). Kegiatan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) meliputi kegiatan Pengembangan
Diri (PD), Publikasi Ilmiah (PI), dan Karya Inovatif (KI).
F. MATERI PELATIHAN
Materi utama yang diberikan dalam Diklat ini adalah
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) selama 32 jam
pelatihan dengan rincian sebagai berikut.
a. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
1. Publikasi Ilmiah (15 jam pelatihan)
2. Karya Inovatif (5 jam pelatihan)
b. Praktik Penulisan PTK (6 jam pelatihan)
c. Praktik Penulisan Artikel/Jurnal (6 jam pelatihan)
Deskripsi Materi
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
PKB mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
refleksi yang didesain untuk meningkatkan karakteristik,
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan. Dengan perencanaan
dan refleksi pada pengalaman belajar guru dan/atau praktisi
pendidikan akan mempercepat pengembangan pengetahuan dan
keterampilan guru sertakemajuan karir guru dan/atau praktisi
pendidikan. PKB adalah bagian penting dari proses pengembangan
keprofesionalan guru. PKB dalam rangka pengembangan
pengetahuan dan keterampilan merupakan tanggung-jawab guru
secara individu sesuai dengan masyarakat pembelajar, jadi sangat
penting bagi guru yang berada di ujung paling depan pendidikan.
PKB adalah pengembangan keprofesian berkelanjutan yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan guru untuk mencapai
standar kompetensi profesi dan/atau meningkatkan
kompetensinya di atas standar kompetensi profesinya yang
sekaligus berimplikasi kepada perolehan angka kredit untuk
kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru. PKB mencakup tiga
hal; yakni pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif.
a. Pengembangan Diri
Pengembangan Diri adalah upaya-upaya meningkatkan
profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan agar mampu melaksanakan tugas
pokok dan kewajibannya dalam pembelajaran/pembimbingan
termasuk pelaksanaan tugas-tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/ madrasah. Kegiatan pengembangan diri terdiri dari
diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru untuk mencapai
dan/atau meningkatkan kompetensi profesi guru yang mencakup
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional
sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sedangkan untuk
mampu melaksanakan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah. program PKB diorientasikan kepada kegiatan
peningkatan kompetensi sesuai dengan tugas-tugas tambahan
tersebut (misalnya kompetensi bagi kepala sekolah, kepala
laboratorium, kepala perpustakaan, dsb.).
b. Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah adalah salah satu unsur utama dalam penilaian
kinerja guru yang dimaksudkan untuk meningkatkan
profesionalisme guru sehingga oleh karenanya diberi angka
kredit.Bentuk publikasi yang dapat dilakukan oleh guru adalah
presentasi pada forum ilmiah, publikasi hasil penelitian atau
gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal, dan publikasi buku
teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau pedoman guru.
Sesuai dengan ketentuan KEPMENPAN No: 84/1993 ada 7 (tujuh)
macam publikasi ilmiah yang merupakan bagian kegiatan
pengembangan profesi. Sejak tahun 2009, ketentuan tersebut
diperbaharui dengan diterbitkannya PERMENPAN dan RB No: 19
Tahun 2009 yang menetapkan sebanyak 10 macam publikasi
sebagai bagian dari kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan yaitu:
1) Presentasi di forum ilmiah
2) Hasil penelitian
3) Tinjauan ilmiah
4) Tulisan ilmiah populer
5) Artikel ilmiah
6) Buku pelajaran
7) Modul/diktat
8) Buku dalam bidang pendidikan
9) Karya terjemahan
10) Buku pedoman guru
Publikasi ilmiah yang layak memperoleh angka kredit harus
memenuhi kriteria yang dinyatakan dalam akronim APIK, yang
artinya: Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten. Asli, bukan merupakan
hasil plagiat tetapi gagasan orisinil yang bersangkutan. Perlu, yang
berarti menyelesaikan masalah yang secara nyata terjadi atau
dihadapi oleh guru yang bersangkutan dalam lingkungan tugasnya.
Ilmiah, yaitu berbentuk penelitian yang berisi dan dilakukan
mengikuti kaidah-kaidah kebenaran ilmiah. Konsisten, dalam arti
harus disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi penyusunnya.
c. Karya Inovatif
Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan,
modifikasi atau penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru
terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan
pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan seni. Karya
inovatif ini mencakup:
1) penemuan teknologi tepat guna kategori kompleks dan/atau
sederhana;
2) penemuan/peciptaan atau pengembangan karya senikategori
kompleks dan/atau sederhana;
3) pembuatan/pemodifikasian alat pelajaran/peraga/-praktikum
kategori kompleks dan/ atau sederhana;
4) penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya pada
tingkat nasional maupun provinsi
Penekanan materi yang disampaikan dalam Diklat ini adalah
Penulisan PTK dan Karya Ilmiah berupa artikel. Adapun hal-hal
yang disampakan adalah kebijakan bahasa, orientasi menulis karya
ilmiah,penggalian topik penelitian dan judul, penyusunan
rancangan proposal penelitian, metode dan teknik penelitian PTK,
pemanfaatan bahasa dalam KI, penyuntingan KI,sumber penulisan
KI, ulasan artikel, dan praktik penulisan artikel..
G. NARASUMBER
Narasumber Diklat Peningkatan Karier Guru SMP Kabupaten
Sukoharjo ini adalah:
No
Nama
Status
Asal Sekolah
1
Prof. Dr. Markhamah, M. Hum.
Guru Besar dan Widyaiswara UMS
UMS Surakarta
2
Dwi Susilowati, S.Pd., M.Pd.
Tim Penilai PAK,
Kabupaten Sukoharjo
SMKN 2 Sukoharjo
H. PESERTA PELATIHAN
Peserta Diklat Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru berjumlah 22
orang yang terdiri dari guru Bahasa Indonesia SMP seKabupaten
Sukoharjo (terlampir).
K. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dari Diklat Peningkatan Karier Guru SMP adalah guru
berusaha dapat melaksanakan berbagai kegiatan PKB terutama
Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif. Selanjutnya mereka
mengusulkan angka kredit yang diperoleh untuk kenaikan pangkat
mereka.
M. PENUTUP
Secara umum Diklat Peningkatan Karier Guru SMP bertujuan agar
para peserta lebih memahami berbagai jenis kegiatan yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan karier mereka. Kegiatan yang
dimaksud tidak lain adalah kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB). Beberapa kegiatan yang termasuk dalam
kegiatan PKB tersebut adalah kegiatan Pengembangan Diri,
Publikasi Ilmiah, dan Karya Inovatif. Setelah para peserta
memahami, diharapkan mereka mau mempraktikkannya. Dengan
pemahaman dan kemauan mempraktikkan (baca: melaksanakan)
karier mereka akan meningkat. Selanjutnya akan terbentuk
profesionalitas guru. Dampak positif yang dirasakan adalah
meningkatnya prestasi peserta didik yang berarti meningkatnya
mutu pendidikan.
DAFTAR PESERTA
DIKLAT PENINGKATAN KARIER GURU SMP
KABUPATEN SUKOHARJO
JADWAL KEGIATAN
DIKLAT PENINGKATAN KARIER GURU SMP
KABUPATEN SUKOHARJO Formatted: Font: 14 pt, Font color: Black