NOMOR :
TANGGAL :
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RUMAH SAKIT UMUM ASSALAM GEMOLONG
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan sebuah
penyelenggaraan pelayanan terpadu yang ditujukan bagi penderita gawat, darurat,
dan gawat darurat, baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan
bencana. Bentuk pelayanan gawat darurat meliputi berbagai aspek yaitu kesehatan
badaniah, rohaniah dan sosial bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit,
cacat dan kelemahan.
Instalasi Gawat Darurat merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki
tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang lengkap serta memadai
untuk memberikan pelayanan kepada pasien gawat darurat dalam upaya
penanggulangan pasien gawat darurat yang terorganisir.
Dalam keadaan sehari-hari maupun keadaan bencana penanganan pasien
gawat darurat akan melibatkan pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit
maupun pelayanan antar rumah sakit. Pelayanan kegawatdaruratan memerlukan
penanganan secara terpadu dan pengaturan dalam satu sistim.
Fungsi rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan agar dapat berjalan
optimal maka perlu dilengkapi dengan sarana penunjang yang memadai. Salah
satunya adalah melalui penyelenggaraan HCU. High Care Unit (HCU) adalah suatu
bagian dari rumah sakit dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus
yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita
penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial
mengancam nyawa dengan prognosis dubia. HCU menyediakan kemampuan dan
sarana, prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital
dengan menggunakan keterampilan staf medik, perawat dan staf lain yang
berpengalaman dalam pengelolaan keadaankeadaan tersebut.
B. TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum
Assalam Gemolong.
C. TUJUAN KHUSUS
1. Instalasi Gawat Darurat
a. Memudahkan bagi pemberi jasa Instalasi Gawat Darurat dalam memberikan
pelajaran kegawatdaruratan yang bermutu dan profesional.
b. Setiap pemberi jasa pelayanan Instalasi Gawat Darurat dapat bekerja
berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Umum Assalam Gemolong.
2. High Care Unit
a. Menyediakan, meningkatkan, dan mengembangkan sumber daya manusia.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana serta peralatan HCU.
c. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan pelayanan HCU terutama
bagi pasien kritis stabil yang hanya membutuhkan pelayanan pemantauan.
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. SEJARAH
Tanggal 1 Agustus 2003 diresmikan sebagai Rumah Sakit Pelayanan Medik
Dasar dengan kapasitas 23 tempat tidur. Tahun 2003 tersebut juga menambah luas
tanah 500 m untuk Mushola dan Upaya Pembuangan Limbah (UPL).
Tanggal 1 Oktober 2004 mendapat Izin Sementara Penyelenggara Sarana
Kesehatan dari Gubernur Jawa tengah untuk menjadi Rumah Sakit ibu dan Anak
Assalam dengan kapasitas 44 tempat.
Desember 2006 mendapat izin Penyelenggara Tetap dari Departemen
Kesehatan Repuiik Indonesia dengan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor HK 07.06/ IIII 650/ 07 berlaku dari tanggal 31 Agustus 2007 sampai dengan
tanggal 31 Agustus 2012.
Tanggal 12 September 2008 mendapat persetujuan prinsip perubahan status
Rumah Sakit Ibu Anak menjadi Rumah Sakit Umum dari Bupati Sragen dengan SK
Bupati nomor 503/ 2008/ 35/ 2008 tentang Pemberian Persetujuan Prinsip Tidak
Berkeberatan atas perubahan Status Rumah Sakit Ibu dan Anak Assalam menjadi
Rumah Sakit Umum Assalam.
Tanggal 13 Juni 2011 status Badan Hukum Rumah Sakit Umum Assalam
berpindah dari KOPlNKES ASSALAM menjadi PT. WAHYU ISMA PUTRA sesuai
Akta Notaris nomor 05 tanggal 15 Juni 2011 yang mendapat pengesahan badan
hukum pada tanggal 13 September 2011 sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Rep[ub;ik Indonesia nomor AHU44764.AH.01.01 tahun
2011 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan.
Tanggal 28 Juni 2011 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas D dari
Menteri Kesehatan Repubiik Indonesia dengan SK nomor HK. 03.06/I/1597/ 11.
Tanggal 9 Agustus 2011 PT. Wahyu lsma Putra mendapat Surat Izin Tetap
Penyelenggara Rumah Sakit dengan SK Bupati nomor 440/ 1921/ 29/ 2011 untuk
menyelenggarakan Rumah Sakit Umum Assalam Gemolong selama 5 (lima) tahun
terhitung dari tanggal 9 Sgustus 2011 sampai dengan tanggal 9 Agustus 2016.
Tanggal 22 Desember 2011 mendapat Sertiflkat Akreditasi Rumah Sakit dari
Komisi Akreditasi dengan status Lulus Akreditasi Tingkat Dasar Dasberlku dari
tanggal 22 Desember 2011 sampai dengan tanggal 22 Desember 2014.
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
RSU Assalam Gemolong merupakan rumah sakit umum dengan kapasitas
48 tempat tidur, merupakan milik PT Wahyu Isma Putra. RSU Assalam Gemolong
mempunyai fungsi memberikan pelayanan kesehatan paripurna dengan motto
melayani dengan penuh cinta kasih.
Dalam mengemban fungsi tersebut diatas, RSU Assalam Gemolong mempunyai
tugas pokok berupa :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi.
2. Senantisa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia agar selalu
memberikan pelayanan secara profesional, etis dan bermartabat.
3. Menyediakan wahana bagi pendidikan tenaga kesehatan, dalam turut serta
menyumbang upaya mencerdaskan bangsa.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH DAN MOTTO
A. VISI
Menjadi Rumah Sakit pilihan masyarakat Sragen dan sekitarnya pada tahun 2020.
B. MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu secara komprehensif
dan profesional.
2. Memperlihatkan fungsi sosial dan nilai kemanusiaan, memuaskan pelanggan
serta keselamatan pasien.
3. Menyelenggarakan pengelolaan Rumah Sakit secara transparan, akuntabel,
responsibel dan independen.
C. FALSAFAH
Rumah Sakit Umum Assalam adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan dengan mutu yang setinggi-tingginya dan melaksanakan
fungsi pendidikan, pelatihan dan pengembangan pelayanan di rumah sakit dengan
sebaik-baiknya yang diabadikan bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
D. MOTTO
Keselamatan dan Kepuasan pasien adalah kebahagiaan kami.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
KOMITE MEDIK
DIREKTUR UTAMA
KOMITE KEPERAWATAN
PT. WAHYU ISMA PUTRA
SPI
KOMITE PMKP
KOMITE PPI
KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BAGIAN KEPALA BAGIAN
DIREKTUR
WADIR
PELAYANAN MUTU
ADMINISTRASI
B. KEPALA RUANG
1. Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat
a. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan yang
berada di wilayah tanggung jawabnya.
b. Melaksanakan Fungsi Perenanaan
1) Menentukan jenis, mutu dan jumlah alat yang dibutuhkan dalam
pelayanan gawat darurat.
2) Bersama staf menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan.
3) Membagi tugas harian dengan memperlihatkan jumlah dan tingkat
kemampuan tenaga keperawatan.
4) Menyusun dan mengusulkan program pengembangan staf dalam
pendidikan formal dan non formal.
5) Berperan aktif dalam menyusun, evaluasi dan revisi SPO.
6) Menyusun program orientasi bagi perawat baru.
7) Mentaati peraturan dan kewajiban yang telah ditetapkan rumah sakit.
c. Melaksanakan Fungsi Penggerakan dan Pelaksanaan
1) Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan peraturan /
etika yang berlaku di IGD.
2) Mengatur kekuatan dan keseimbangan tim keperawatan sesuai dengan
kemampuan tenaga.
3) Membuat jadwal kegiatan ruangan (jadwal dinas, pertemuan ilmiah, jadwal
DRK, dll).
4) Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan.
5) Mengatur sumber daya secara tepat guna dan hasil guna.
6) Mengisi dan menyimpan buku kegiatan (log book) sertamendatangani
daftar presentasi untuk berbagai kepentingan.
d. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
1) Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing staf keperawatan gawat
darurat.
2) Mengawasi mempertahankan dan mengatur penempatan alat-alat agar
selalu siap pakai, tepat sasaran.
3) Mengawasi pelaksanaan inventarisasi secara periodic.
4) Menganalisa masalah dan melakukan tindak lanjut.
5) Menilai dan mengevaluasi kinerja perawat.
6) Mempertahankan dan meningkatkan mutu asuhan keperawatan gawat
darurat.
2. Kepala Ruang HCU
a. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang
rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
b. Melaksanakan fungsi perencanaan
1) Merencanakan jumlah dan ketegori tenaga keperawatan serta tenaga lain
sesuai kebutuhan.
2) Merencanakan jumlah, jenis peralatan keperawatan yang diperlukan
sesuai kebutuhan.
3) Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan asuhan keperawatan yang
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
c. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
1) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga keperawatan dan tenaga
lain, sesuai kebutuhan dan ketentuan / peraturan yang berlaku.
2) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan baru atau
tenaga lain, yang akan bekerja di ruang rawat.
3) Memberi pengarahan dan motifasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan / standar.
4) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
5) Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga
lain yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
6) Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan di bidang keperawatan,
antara lain : melalui pertemuan ilmiah.
7) Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebutuhan pasien.
8) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain
yang diperlukan diruang rawat.
9) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
10) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi peralatan.
11) Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas
yang ada dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di
ruangan.
12) Mengatur tugas-tugas pendelegasian dari tim medis (hasil visite) untuk
selanjutnya dilaksanakan oleh staf pelaksana.
13) Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya diruang rawat
menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non infeksi, untuk memudahkan
pemberian asuhan keperawatan.
14) Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung selama
pelaksanaan pelayanan berlangsung.
15) Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindung selama
pelaksanaan pelayanan berlangsung.
16) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan, secara tepat dan
benar. Hal ini sangat penting untuk tindakan perawatan selanjutnya.
17) Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang rawat lain,
kepala instalasi, kepala sub bidang, kepala bidang di rumah sakit.
18) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
pasien dan keluarganya sehingga memberi ketenangan.
19) Memberi motivasi tenaga dan perawatan dalam memelihara kebersihan
ruangan dan lingkungannya.
20) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien.
21) Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan,
berdasarkan macam dan jenis makanan pasien kemudian memeriksa /
meneliti ulang pada saat penyajian.
22) Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan
asuhan keperawatan serta kegiatan lain di ruang rawat, selanjutnya
menyampaikan kepada kasubid keperawatan.
d. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan peningkatan
1) Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
2) Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan di bidang perawatan.
3) Mengawasi peserta didik dari institusi pendidikan untuk memperoleh
pengalaman belajar, sesuai tujuan program pendidikan yang telah di
tentukan oleh instansi pendidikan.
4) Melaksanakan penilaian dan mencantumkannya ke dalam daftar penilaian
pelaksanaan pekerja pegawai (DP 3), bagi pelaksana perawatan dan
tenaga lain di ruang rawat yang berada di bawah tanggung jawabnya,
untuk berbagai kepentingan (kenaikan pangkat / golongan dan
melanjutkan sekolah).
5) Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan
asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
C. DOKTER JAGA
1. Menjadi ketua tim dalam memberikan pelayanan kegawat daruratan pada saat
jaga shift.
2. Bekerja sama dengan sesama dokter jaga lainnya bila pada saat jaga shift
jumlah dokter lebih dari satu.
3. Bekerja sama keapda ketua tim jaga perawatan serta tim keperawatan dalam
memberikan pelayanan / tindakan terhadap pasien gawat darurat.
4. Menjalankan fungsi pelayanan medis yang meliputi pemeriksaan sampai
rencana tindak lanjut terhadap pasien dan keluarga.
5. Memberikan edukasi dan penjelasan yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga
berkaitan dengan kondisi pasien serta tindak lanjut perawatannya.
E. PERAWAT PELAKSANA
1. Bertindak sebagai anggota tim perawatan gawat darurat.
2. Melakukan serah terima setiap pergantian dinas yang mencakup pasien dan
peralatan
3. Melakukan asuhan keperawatan :
a. Mengkaji keadaan pasien
b. Merumuskan diagnosa keperawatan
c. Membuat rencana keperawatan
d. Melakukan evaluasi
e. Melakukan pencatatan dan pendokumentasian
f. Berperan serta membahas kasus dalam upaya meningkatkan mutu asuhan
keperawatan di IGD
g. Menyiapkan, memelihara dan menyimpan peralatan agar siap pakai
h. Melakukan dinas rotasi sesuai jadwal yang dibuat oleh kepala ruang
i. Memelihara lingkungan untuk kelancaran pelayanan
j. Memberi penjelasan kepada pasien atau keluarga tentang IGD dan
lingkungannya, peraturan / tata tertib yang berlaku, fasilitas yang ada
k. Menciptakan hubungan, kerja sama yang baik dengan pasien dan keluarga
ataupun dengan anggota tim kesehatan yang lain.
l. Membantu merujuk pasien ke fasilitas kesehatan lainnya dengan mengikuti
aturan / sistem yang berlaku
m. Mengikuti pertemuan berkala dengan dokter penanggung jawab gawat
darurat serta perawat / penanggung jawab gawat darurat.
n. Menyiapkan persiapan pasien yang akan keluar ruang gawat darurat meliputi:
1) Menyiapkan formulir untuk penyelesaian administrasi seperti : surat
keterangan sakit, resep obat, surat rujukan atau lembar transfer, form
pemeriksaan penunjang, dll.
2) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga, meliputi :
diet, pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaan obat,
mengingatkan pentingnya pemeriksaan ulang / kontrok ke RS, puskesmas
ataupun fasilitas kesehatan lainnya.
o. Mentaati peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit.
p. Berperan serta dalam kegiatan penanganan bencana.
q. Mengikuti pertemuan ilmiah baik dalam bidang kesehatan maupun
keperawatan sesuai kompetensinya.
F. ADMINISTRASI
1. Melaksanakan administrasi surat masuk dan keluar
2. Melaksanakan fungsi administrasi dan ketata usahaan ruang Instalasi Gawat
Darurat
3. Memfasilitasi ketersediaan bahan habis pakai baik obat, dan barang lainnya
4. Memfasilitasi ketersediaan form-form yang dibutuhkan Instalasi Gawat Darurat
5. Mengirim rekam medis pasien IGD yang rawat jalan ke gudang rekam medis
6. Membuat catatan harian pasien IGD baik jumlah, klasifikasi, respon time,
penjamin dan 10 kasus penyakit terbanyak.
7. Membantu kepala ruang dalam membuat laporan bulanan serta laporan standart
pelayanan minimal IGD.
8. Membantu kepala ruang membuat laporan tahunan dan laporan lainnya yang
dibutuhkan yang berkaitan dengan pelayanan pasien IGD.
9. Menjalin hubungan baik terhadap petugas, pasien dan keluarga pasien IGD.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
KEUANGAN
PEMASOK PELANGGAN
GIZI
LABORATORIUM
IGD
RADIOLOGI
KAMAR OPERASI
FISIOTERAPI HCU
REKAM MEDIK
SANITASI
SEKRETARIAT
PERENCANAAN DAN 1. TU & KEPEGAWAIAN
PELAPORAN 2. UMUM
3. PERLENGKAPAN
Keterangan:
1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat di IGD, diperoleh dari bagian Apotek IGD.
2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di IGD, diperoleh dari logistik
umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
3. Kamar Operasi (OK)
Pasien IGD yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat
pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga pasien
dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan biaya operasi serta perawat IGD
memberitahu bagian OK tentang rencana operasi (bila keluarga/penanggung jawab
sudah setuju).
4. Laboratorium
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada
petugas laboratorium oleh perawat IGD (prosedur pemeriksaan laboratorium pasien
IGD sesuai SPO terlampir).
5. Umum/Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di IGD akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan
SPO yang berlaku.
6. Rekam Medik
Pasien yang berobat ke IGD akan diberikan nomor rekam medis dan status
medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di bagian rekam medik serta
bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta kembali ke bagian rekam
medik oleh petugas admission.
7. Admission
Setiap pasien yang berobat ke IGD selalu didaftarkan ke bagian admission,
dari bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien, kemudian
status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke IGD.
8. Radiologi
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan ke
petugas radiologi oleh perawat IGD.
9. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke IGD akan diantar ke bagian kasir oleh
perawat IGD untuk menyelesaikan administrasi.
10. IRNA
Pasien IGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter,
penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih
kamar perawatan, setelah penanggung jawab/keluarga pasien menandatangani surat
persetujuan rawat inap, maka pasien diantar oleh perawat IGD ke bagian IRNA
11. Gizi
a. Pasien IGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan
langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama pasien
dan makanan/minuman (teh manis) yang diperlukan.
b. Dokter IGD yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari bagian
gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter IGD yang diserahkan ke bagian gizi.
12. High Care Unit (HCU)
Apabila ada pasien dari IGD yang memerlukan perawatan intensif, maka
pasien akan dibuatkan surat pengantar rawat HCU oleh dokter, penanggung
jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar, setelah
penanggung jawab/keluaraga pasien menandatangani surat persetujuan rawat HCU,
maka pasien diantar oleh perawat IGD ke ruang HCU.
13. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
Pasien IGD yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis pada
jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi pasien
memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar oleh perawat
IGD ke bagian IRJ.
14. Umum/Sopir
Pasien IGD yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan
ambulance Rumah Sakit Umum Assalam Gemolong, bila keadaan memungkinkan.
15. Umum /Keamanan
Bila ada pasien IGD yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan
diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian
Umum/Keamanan.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
3 × 52 × 7 × 7
= + 10%
41 × 40
7644
= + 10%
1640
= 4,7 + 10%
=5
Kesimpulan :
Rencana kebutuhan tenaga perawat IGD tahun 2018 sebanyak 5 orang.
4. Perawat HCU
Cara perhitungan ketenagaan perawat di HCU adalah berdasarkan jam
perawatan untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan jumlah
kunjungan pasien HCU, rumus perhitungan tenaga perawat HCU Dari ketentuan
tersebut di atas dapat di tentukan dengan penghitungan sebagai berikut :
A x B x 365
𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 (𝑇𝑃) =
255 x jam kerja/hari
Keterangan :
A : 11 – 12 jam perawatan / 24 jam (waktu perawatan yang dibutuhkan
pasien)
B : sensus harian BOR x jumlah tempat tidur
365 : jumlah hari kerja selama setahun
255 : heri kerja efektif perawat /tahun jam kerja / hari = 7 jam
(365 – ( 12 hari libur nasional – 12 hari libur cuti tahunan) x ¾ = 255 hari)
12 x 1 x 365
𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 (𝑇𝑃) =
255 x 8
4380
𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 (𝑇𝑃) =
2040
𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 (𝑇𝑃) = 2
Kesimpulan :
Rencana kebutuhan tenaga perawat IGD tahun 2018 sebanyak 2 orang.
2) Ketepatan
Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan peraturan perusahaan (Standar
Prosedur Operasional)
Penilaian Cepat Nilai
Sangat Baik ≥ 99 % 5
Baik 96 % - 98 % 4
Cukup 95 % 3
Kurang 93 % - 94 % 2
Buruk ≤ 92 % 1
b. Kerja sama
1) Komunikasi
Menjadi pendengar yang baik, dapat menyampaikan buah pikirannya
(setelah mempertimbangkan pemikiran orang lain) dengan jelas, lugas
dan tepat waktu.
Pendengar Tepat
Penilaian Jelas Lugas Nilai
Yang baik Waktu
Sangat Selalu Selalu Selalu Selalu 5
Baik
Baik Selalu Selalu Selalu Kadang- 4
kadang
Selalu Selalu Kadang- Selalu 4
kadang
Cukup Selalu Selalu Kadang- Kadang- 3
kadang kadang
Kurang Kadang- Selalu Kadang- Kadang- 2
kadang kadang kadang
Selalu Kadang- Kadang- Kadang- 2
kadang kadang kadang
Buruk Kadang- Kadang- Kadang- Kadang- 1
kadang kadang kadang kadang
2) Keterbukaan
Tulus dalam menerima kritik & saran dan memberikan pemikirannya
konstruktif yang berpengaruh pada kepentingan perusahaan.
Memberi
Menerima Menerima
Penilaian pemikiran Nilai
kritik saran
konstruktif
Sangat baik Selalu Selalu Selalu 5
Baik Hampir Selalu Hampir Selalu 4
Selalu
Cukup Kadang- Selalu Kadang- 3
kadang kadang
Kurang Sesekali Hampir Selalu Sesekali 2
Buruk Sesekali Kadang- Sesekali 1
kadang
3) Kebanggaan
Bangga bekerja diperusahaan, dalam setiap pemikiran & tindakan
menjaga citra / nama baik perusahaan dan membela kepentingan
perusahaan secara konstruktif.
Jaga citra Membela
Penilaian Bangga Nilai
perusahaan perusahaan
Sangat baik Selalu Selalu Selalu 5
Baik Selalu Hampir Selalu Hampir Selalu 4
Cukup Selalu Kadang- Kadang- 3
kadang kadang
Kurang Kadang- Kadang- Kadang- 2
kadang kadang kadang
Buruk Kadang- Sesekali Sesekali 1
kadang
4) Kepercayaan
Yakin atas kemampuan dan kejujuran yang bersangkutan pada
perusahaan.
Penilaian Yakin Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1
5) Keadilan
Bertindak adil dalam pekerjaannya berdasarkan peraturan dan urutan
kepentingan perusahaan.
Penilaian Bertindak Adil Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1
c. Kepribadian
1) Keramahan
Dalam segala situasi selalu ramah murah senyum dan manis budi
bahasanya.
Penilaian Murah Senyum Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1
2) Kerapihan
Selalu rapih (baik, teratur, bersih) dalam penampilan, cara dan hasil
kerjanya.
Penilaian Rapi Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1
3) Disiplin
Patuh pada peraturan & tata tertib perusahaan dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Penilaian Pelanggaran & Tata Nilai
tertib
Sangat Baik Ox 5
Baik 3x 4
Cukup 5x 3
Kurang 7x 2
Buruk >7x 1
5) Inisiatif
Memberikan gagasan yang dapat direalisasikan atau melakukan
tindakan yang diperlukan & bermanfaat bagi perusahaan tanpa
menunggu perintah atasan atau dari manapun juga.
Memberikan
Penilaian Nilai
Gagasan
Sangat Baik >3x 5
Baik 3x 4
Cukup 2x 3
Kurang 1x 2
Buruk Tidak pernah 1
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. TUJUAN
1. Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
profesional di IGD Rumah Sakit Assalam Gemolong.
2. Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di
IGD.
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di IGD.
C. KEGIATAN RAPAT
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IGD yang dipimpin Kepala Instalasi dan diikuti
oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 3 macam yaitu :
1. Rapat rutin bulanan dilaksanakan tiap 1 bulan sekali pada hari jumat minggu
pertama. Rapat membahas permasalahan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
bulan sebelumnya, ataupun ada informasi terbaru.
Pertemuan Formal/ Rapat Mnggu I
N0.
Koordinasi Sen Sel Rab Kam Jum Sbt
1 IGD x
2 HCU x
2. Rapat koordinasi dengan unit lain diselenggarakan tiap 1 bulan baik sebagai
pengundang maupun sebagai peserta.
3. Rapat insidentil, rapat yang bersifat mendadak, tidak terjadwal dan dapat
dilaksanakan secara internal maupun dengan pihak lain sesuai kebutuhan.
BAB XI
PELAPORAN
A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan.
B. JENIS LAPORAN
Laporan dibuat oleh kepala ruang, adapun jenis laporan yang dikerjakan
terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis
setiap hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
o Laporan kunjungan pasien IGD
o Laporan kunjungan pasien HCU
o Laporan mutu pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh kepala ruang dalam bentuk tertulis setiap
bulannya dan diserahkan kepada Kepala Instalasi setiap akhir bulan. Adapun
hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD yang meliputi :
1) Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus (Gawat darurat, gawat
tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).
2) Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus (Pulang, Rawat,
Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat).
3) Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan yang datang ke IGD
(Kec. Kendaraan bermotor, Kec. Pejalan kaki, Kec. di Air, Kec.Industi,
Kec. Rumah tangga, Kec. tidak diketahui jenisnya) dan berdasarkan
kasus (Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, Menolak rawat).
4) Jumlah Pasien Meninggal.
5) Jumlah kasus penyakit terbanyak di IGD
6) Jumlah pemeriksaan penunjang pasien IGD
b. Laporan Mutu Pelayanan IGD meliputi :
1) Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat yang dilayani > 5
menit).
2) Angka keterlambatan pelayanan gawat darurat (emergency respon time
rate).
c. Laporan pemasukan dan pengeluaran IGD meliputi:
1) Laporan pendapatan IGD.
2) Laporan pengeluaran biaya SDM, ATK, ART, Floor stock IGD.
d. Laporan kunjungan pasien HCU
Catatan HCU diverifikasi dan ditandatangani oleh dokter yang
melakukan pelayanan di HCU dan bertanggung jawab atas semua yang
dicatat tersebut. Pencatatan menggunakan status khusus HCU yang meliputi
pencatatan lengkap terhadap diagnosis yang menyebabkan dirawat di HCU,
data tanda vital, pemantauan fungsi organ khusus (jantung, paru, ginjal, dan
sebagainya) secara berkala, jenis dan jumlah asupan nutrisi dan cairan,
catatan pemberian obat, serta jumlah cairan tubuh yang keluar dari pasien.
Pelaporan pelayanan HCU terdiri dari jenis indikasi pasien masuk serta
jumlahnya, sistem skoring prognosis, lama rawat, dan keluaran (hidup atau
meninggal) dari HCU.
2. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh kepala ruang dalam bentuk tertulis setiap tahun
dan diserahkan kepada Kepala Instalasi setiap akhir bulan. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
1) Laporan kunjungan pasien IGD dan HCU di Evaluasi dalam 1 tahun.
2) Laporan mutu pelayanan IGD dan HCU.
DIREKTUR
Rumah Sakit Umum Assalam Gemolong
WIWIEK IRAWATI