Anda di halaman 1dari 36

Lampiran :

NOMOR :
TANGGAL :
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RUMAH SAKIT UMUM ASSALAM GEMOLONG

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan sebuah
penyelenggaraan pelayanan terpadu yang ditujukan bagi penderita gawat, darurat,
dan gawat darurat, baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan
bencana. Bentuk pelayanan gawat darurat meliputi berbagai aspek yaitu kesehatan
badaniah, rohaniah dan sosial bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit,
cacat dan kelemahan.
Instalasi Gawat Darurat merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki
tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang lengkap serta memadai
untuk memberikan pelayanan kepada pasien gawat darurat dalam upaya
penanggulangan pasien gawat darurat yang terorganisir.
Dalam keadaan sehari-hari maupun keadaan bencana penanganan pasien
gawat darurat akan melibatkan pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit
maupun pelayanan antar rumah sakit. Pelayanan kegawatdaruratan memerlukan
penanganan secara terpadu dan pengaturan dalam satu sistim.
Fungsi rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan agar dapat berjalan
optimal maka perlu dilengkapi dengan sarana penunjang yang memadai. Salah
satunya adalah melalui penyelenggaraan HCU. High Care Unit (HCU) adalah suatu
bagian dari rumah sakit dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus
yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita
penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial
mengancam nyawa dengan prognosis dubia. HCU menyediakan kemampuan dan
sarana, prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital
dengan menggunakan keterampilan staf medik, perawat dan staf lain yang
berpengalaman dalam pengelolaan keadaankeadaan tersebut.
B. TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum
Assalam Gemolong.

C. TUJUAN KHUSUS
1. Instalasi Gawat Darurat
a. Memudahkan bagi pemberi jasa Instalasi Gawat Darurat dalam memberikan
pelajaran kegawatdaruratan yang bermutu dan profesional.
b. Setiap pemberi jasa pelayanan Instalasi Gawat Darurat dapat bekerja
berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Umum Assalam Gemolong.
2. High Care Unit
a. Menyediakan, meningkatkan, dan mengembangkan sumber daya manusia.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana serta peralatan HCU.
c. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan pelayanan HCU terutama
bagi pasien kritis stabil yang hanya membutuhkan pelayanan pemantauan.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. SEJARAH
Tanggal 1 Agustus 2003 diresmikan sebagai Rumah Sakit Pelayanan Medik
Dasar dengan kapasitas 23 tempat tidur. Tahun 2003 tersebut juga menambah luas
tanah 500 m untuk Mushola dan Upaya Pembuangan Limbah (UPL).
Tanggal 1 Oktober 2004 mendapat Izin Sementara Penyelenggara Sarana
Kesehatan dari Gubernur Jawa tengah untuk menjadi Rumah Sakit ibu dan Anak
Assalam dengan kapasitas 44 tempat.
Desember 2006 mendapat izin Penyelenggara Tetap dari Departemen
Kesehatan Repuiik Indonesia dengan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor HK 07.06/ IIII 650/ 07 berlaku dari tanggal 31 Agustus 2007 sampai dengan
tanggal 31 Agustus 2012.
Tanggal 12 September 2008 mendapat persetujuan prinsip perubahan status
Rumah Sakit Ibu Anak menjadi Rumah Sakit Umum dari Bupati Sragen dengan SK
Bupati nomor 503/ 2008/ 35/ 2008 tentang Pemberian Persetujuan Prinsip Tidak
Berkeberatan atas perubahan Status Rumah Sakit Ibu dan Anak Assalam menjadi
Rumah Sakit Umum Assalam.
Tanggal 13 Juni 2011 status Badan Hukum Rumah Sakit Umum Assalam
berpindah dari KOPlNKES ASSALAM menjadi PT. WAHYU ISMA PUTRA sesuai
Akta Notaris nomor 05 tanggal 15 Juni 2011 yang mendapat pengesahan badan
hukum pada tanggal 13 September 2011 sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Rep[ub;ik Indonesia nomor AHU44764.AH.01.01 tahun
2011 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan.
Tanggal 28 Juni 2011 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas D dari
Menteri Kesehatan Repubiik Indonesia dengan SK nomor HK. 03.06/I/1597/ 11.
Tanggal 9 Agustus 2011 PT. Wahyu lsma Putra mendapat Surat Izin Tetap
Penyelenggara Rumah Sakit dengan SK Bupati nomor 440/ 1921/ 29/ 2011 untuk
menyelenggarakan Rumah Sakit Umum Assalam Gemolong selama 5 (lima) tahun
terhitung dari tanggal 9 Sgustus 2011 sampai dengan tanggal 9 Agustus 2016.
Tanggal 22 Desember 2011 mendapat Sertiflkat Akreditasi Rumah Sakit dari
Komisi Akreditasi dengan status Lulus Akreditasi Tingkat Dasar Dasberlku dari
tanggal 22 Desember 2011 sampai dengan tanggal 22 Desember 2014.
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
RSU Assalam Gemolong merupakan rumah sakit umum dengan kapasitas
48 tempat tidur, merupakan milik PT Wahyu Isma Putra. RSU Assalam Gemolong
mempunyai fungsi memberikan pelayanan kesehatan paripurna dengan motto
melayani dengan penuh cinta kasih.
Dalam mengemban fungsi tersebut diatas, RSU Assalam Gemolong mempunyai
tugas pokok berupa :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi.
2. Senantisa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia agar selalu
memberikan pelayanan secara profesional, etis dan bermartabat.
3. Menyediakan wahana bagi pendidikan tenaga kesehatan, dalam turut serta
menyumbang upaya mencerdaskan bangsa.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH DAN MOTTO

A. VISI
Menjadi Rumah Sakit pilihan masyarakat Sragen dan sekitarnya pada tahun 2020.

B. MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu secara komprehensif
dan profesional.
2. Memperlihatkan fungsi sosial dan nilai kemanusiaan, memuaskan pelanggan
serta keselamatan pasien.
3. Menyelenggarakan pengelolaan Rumah Sakit secara transparan, akuntabel,
responsibel dan independen.

C. FALSAFAH
Rumah Sakit Umum Assalam adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan dengan mutu yang setinggi-tingginya dan melaksanakan
fungsi pendidikan, pelatihan dan pengembangan pelayanan di rumah sakit dengan
sebaik-baiknya yang diabadikan bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

D. MOTTO
Keselamatan dan Kepuasan pasien adalah kebahagiaan kami.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
KOMITE MEDIK
DIREKTUR UTAMA
KOMITE KEPERAWATAN
PT. WAHYU ISMA PUTRA

KOMITE TENAGA KES LAIN

KOMITE ETIK & HUKUM DIREKTUR

SPI
KOMITE PMKP

KOMITE PPI

KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BAGIAN KEPALA BAGIAN

PELAYANAN MEDIS PELAYANAN KEPERAWATAN PENUNJANG ADMINISTRASI KEUANGAN


REKAM MEDIK RT/ KENDARAAN/
GAWAT DARURAT PENINGKATAN MUTU LOGISTIK
ASKEP/ ASKEB
LABORATORIUM PERENC & ANGGARAN
SDM , TU & EDP

RAWAT JALAN PENGEMBANGAN SDM/ RADIOLOGI


FASILITAS/ LOGISTIK DIKLAT & MUTU PERBENDHARAAN &

FARMASI MOBILISASI DANA


RAWAT INAP
SUPERVISI GIZI AKUNTANSI
HUMAS & PEMASARAN

FISIOTERAPI P. JENAZAH PINDAH DI


PENUNJANG
PEMELIHARAAN
SARANA, SANITASI &
LAUNDRY (PSSL)
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

DIREKTUR

WADIR
PELAYANAN MUTU

KEPALA INSTALASI GAWAT


DARURAT

ADMINISTRASI

KEPALA RUANG KEPALA RUANG


IGD HCU

PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG


JAWAB SHIFT I JAWAB SHIFT II JAWAB SHIFT III JAWAB SHIFT IV JAWAB SHIFT I JAWAB SHIFT II JAWAB SHIFT III JAWAB SHIFT IV

PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT


PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. KEPALA INSTALASI GAWAT DARURAT


1. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan kebutuhan pelayanan
IGD.
2. Menyelenggarakan tugas diatas, Kepala Instalasi Gawat Darurat mempunyai
fungsi :
a. Melakukan penyusunan kebutuhan tenaga medis, non medis dan tenaga
keperawatan, kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan, barang dan bahan
kebutuhan lainnya untuk fasilitas pelayanan medis, pelayanan keperawatan,
kegiatan logistik dan administrasi di Gawat darurat.
b. Melakukan penataan dan penyusunan penyediaan fasilitas pelayanan medis
dan keperawatan, logistik dan administrasi di Gawat darurat.
c. Melakukan pemantauan, penilaian, analisa dan kajian pada pasien yang
mendapatkan pelayanan gawat darurat.
d. Melakukan urusan ketatausahaan dan ke rumah tanggaan.
3. Tugas Umum
a. Mempelajari program rumah sakit, peraturan perundang-undangan, kebijakan
direksi, uraian tugas perorangan dan anggaran rumah sakit sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas.
b. Menyusun rencana kerja IGD dengan menganalisis rencana dan hsil kerja
tahun sebelumnya, proyeksi kegiatan yang akan datang berdasarkan arahan
dari atasan agar pelaksanaan kegaitan di IGD dapat dilaksanakan dengan
efketif, efisien dan produktif.
c. Menyusun tata kerja di IGD yang meliputi cara pelaksanaan tugas,
pendistribusian tugas dan penentuan target kerja bawahan serta bimbingan
dan pengendalian pelaksanaan.
d. Mengadakan rapat dengan bawahan, membimbing dan menilai mutu
pelayanan gawat darurat yang berkaitan dengan fasilitas agar kegiatan dapat
berjalan dengan lancar.
e. Mengkoordinasikan dan mengendalikan para bawahan dalam menggunkana
fasilitas pelayanan medis dan keperawatan agar terjalin kerja sama dan
saling mendukung dalam melaksanakan tugas untuk meningkatkan mutu
pelayanan di gawat darurat.
f. Membantu dan menilai mekanisme kerja bawahan melalui laporan atau
memeriksa langsung untuk mengetahui adanya permasalah dan memberi
arahan penyelesaianya.
g. Memotivasi para bawahan dengan membuat usulan pemberian penghargaan
baik secara formal maupun informal untuk meningkatkan semangat kerja
bawahan.
h. Melakukan koordinasi dengan unitk kerja terkait dalam rangka pelaksanaan
kegiatan pelayanan sesuai dengan permasalahannya agar kegiatan dapat
berjalan efektif, efisien dan produktif.
i. Mengevaluasi dan membuat daftar usulan penetapan angka kredit (DUPAK)
jabatan fungsional dibawahnya dengan menganalisis dan mengkaji
pelaksanaan kegiatan.
j. Membuat SKP bawahannya dengan menganalisis dan mengkaji pelaksanaan
tugas dan hasil kerjanya untuk mengembangkan prestasi dan karier
bawahan.
k. Membuat telaah staff yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
pelayanan gawat darurat dengan menganalisis data, permasalahan yang ada
dan alternatif pemecahannya sebagai masukan kepada direktur pelayanan.
l. Membuat laporan berkala dan laporan khusus serta statistik divisi gawat
darurat dengan menganalisis data pelayanan, informasi, dokumen dan
laporanyang dibuat oleh bawahan untuk disampaikan kepada direktur.
m. Melaksanakan tugas integratif dan tugas lain yang relevan.
4. Tugas Tehnik :
a. Membaut usulan kebutuhan obat-obatan / bahan dan alat kesehatan serta
kebutuhan barang dan alat kantor berdasarkan hasil kajian dan analisa
kebutuhan di Gawat darurat untuk diajukan kesatuan kerja terkait guna
realisasi pengadaannya
b. Membuat usulan kebutuhan tenaga medis, keperawatan dan non medis
berdasarkan beban dan bobot kerja gawat darurat diajukan ke bagian
personalia / SDM untuk realisasinya.
c. Memantau, mengendalikan dan menilai pelaksanaan proses pendidikan
tenaga medis, keperawatan dan non medis serta pendidikan siswa dan
mahasiswa yang ada di gawat darurat.
d. Memantau dan menilai ketertiban, keamanan lingkungan dan kebersihan
termasuk pengamanan limbah di lingkungan gawat darurat dalam rangka
keamanan dan kenyamanan kerja.
e. Memberikan rekomendasi berupa penilaian terhadap hasil perbaikan dan
pemenuhan kebutuhan sarana, prasarana dan fasilitas yang ada di gawat
darurat.
f. Memantau dan menilai pelaksanaan rekam medik agar kegiatan pelayanan
dapat berjalan efektif, efisien dan produktif.
g. Memberi saran dan pertimbangan mengenai hal yang berhubungan dengan
pelayanan sesuai dengan permasalahan yang ada sebagai bahan masukan
bagi direktur pelayanan dalam menentukan kebijakan.

B. KEPALA RUANG
1. Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat
a. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan yang
berada di wilayah tanggung jawabnya.
b. Melaksanakan Fungsi Perenanaan
1) Menentukan jenis, mutu dan jumlah alat yang dibutuhkan dalam
pelayanan gawat darurat.
2) Bersama staf menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan.
3) Membagi tugas harian dengan memperlihatkan jumlah dan tingkat
kemampuan tenaga keperawatan.
4) Menyusun dan mengusulkan program pengembangan staf dalam
pendidikan formal dan non formal.
5) Berperan aktif dalam menyusun, evaluasi dan revisi SPO.
6) Menyusun program orientasi bagi perawat baru.
7) Mentaati peraturan dan kewajiban yang telah ditetapkan rumah sakit.
c. Melaksanakan Fungsi Penggerakan dan Pelaksanaan
1) Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan peraturan /
etika yang berlaku di IGD.
2) Mengatur kekuatan dan keseimbangan tim keperawatan sesuai dengan
kemampuan tenaga.
3) Membuat jadwal kegiatan ruangan (jadwal dinas, pertemuan ilmiah, jadwal
DRK, dll).
4) Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan.
5) Mengatur sumber daya secara tepat guna dan hasil guna.
6) Mengisi dan menyimpan buku kegiatan (log book) sertamendatangani
daftar presentasi untuk berbagai kepentingan.
d. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
1) Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing staf keperawatan gawat
darurat.
2) Mengawasi mempertahankan dan mengatur penempatan alat-alat agar
selalu siap pakai, tepat sasaran.
3) Mengawasi pelaksanaan inventarisasi secara periodic.
4) Menganalisa masalah dan melakukan tindak lanjut.
5) Menilai dan mengevaluasi kinerja perawat.
6) Mempertahankan dan meningkatkan mutu asuhan keperawatan gawat
darurat.
2. Kepala Ruang HCU
a. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang
rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
b. Melaksanakan fungsi perencanaan
1) Merencanakan jumlah dan ketegori tenaga keperawatan serta tenaga lain
sesuai kebutuhan.
2) Merencanakan jumlah, jenis peralatan keperawatan yang diperlukan
sesuai kebutuhan.
3) Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan asuhan keperawatan yang
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
c. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
1) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga keperawatan dan tenaga
lain, sesuai kebutuhan dan ketentuan / peraturan yang berlaku.
2) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan baru atau
tenaga lain, yang akan bekerja di ruang rawat.
3) Memberi pengarahan dan motifasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan / standar.
4) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
5) Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga
lain yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
6) Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan di bidang keperawatan,
antara lain : melalui pertemuan ilmiah.
7) Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebutuhan pasien.
8) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain
yang diperlukan diruang rawat.
9) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
10) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi peralatan.
11) Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas
yang ada dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di
ruangan.
12) Mengatur tugas-tugas pendelegasian dari tim medis (hasil visite) untuk
selanjutnya dilaksanakan oleh staf pelaksana.
13) Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya diruang rawat
menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non infeksi, untuk memudahkan
pemberian asuhan keperawatan.
14) Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung selama
pelaksanaan pelayanan berlangsung.
15) Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindung selama
pelaksanaan pelayanan berlangsung.
16) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan, secara tepat dan
benar. Hal ini sangat penting untuk tindakan perawatan selanjutnya.
17) Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang rawat lain,
kepala instalasi, kepala sub bidang, kepala bidang di rumah sakit.
18) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
pasien dan keluarganya sehingga memberi ketenangan.
19) Memberi motivasi tenaga dan perawatan dalam memelihara kebersihan
ruangan dan lingkungannya.
20) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien.
21) Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan,
berdasarkan macam dan jenis makanan pasien kemudian memeriksa /
meneliti ulang pada saat penyajian.
22) Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan
asuhan keperawatan serta kegiatan lain di ruang rawat, selanjutnya
menyampaikan kepada kasubid keperawatan.
d. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan peningkatan
1) Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
2) Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan di bidang perawatan.
3) Mengawasi peserta didik dari institusi pendidikan untuk memperoleh
pengalaman belajar, sesuai tujuan program pendidikan yang telah di
tentukan oleh instansi pendidikan.
4) Melaksanakan penilaian dan mencantumkannya ke dalam daftar penilaian
pelaksanaan pekerja pegawai (DP 3), bagi pelaksana perawatan dan
tenaga lain di ruang rawat yang berada di bawah tanggung jawabnya,
untuk berbagai kepentingan (kenaikan pangkat / golongan dan
melanjutkan sekolah).
5) Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan
asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.

C. DOKTER JAGA
1. Menjadi ketua tim dalam memberikan pelayanan kegawat daruratan pada saat
jaga shift.
2. Bekerja sama dengan sesama dokter jaga lainnya bila pada saat jaga shift
jumlah dokter lebih dari satu.
3. Bekerja sama keapda ketua tim jaga perawatan serta tim keperawatan dalam
memberikan pelayanan / tindakan terhadap pasien gawat darurat.
4. Menjalankan fungsi pelayanan medis yang meliputi pemeriksaan sampai
rencana tindak lanjut terhadap pasien dan keluarga.
5. Memberikan edukasi dan penjelasan yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga
berkaitan dengan kondisi pasien serta tindak lanjut perawatannya.

D. PENANGGUNG JAWAB SHIFT


1. Bersama Kepala Ruangan melakukan serah terima setiap pergantian dinas.
2. Mengkoordinir pelayanan keperawatan dikelompoknya.
3. Melaksanakan asuhan keperawatan (pengkajian, perencanaan, implementasi,
evaluasi dan dokumentasi).
4. Menganalisa masalah dan melakukan tindak lanjut.
5. Membuat laporan.
6. Mengawasi kinerja kelompoknya.
7. Mengawasi lingkungan kerja agar tertib, bersih dan rapi.
8. Menciptakan kerjasama serta koordinasi yang harmonis antar sesama perawat
dan tim kesehatan lainnya.
9. Mentaati peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh rumah sakit.
10. Menginformasikan kondisi dan rencana tindak lanjut pasien kepada keluarga
sesuai dengan hasil kolaborasi.
11. Berperan aktif dalam kegiatan penanganan bencana.
12. Mengikuti pertemuan ilmiah baik dalam bidang kesehatan maupun keperawatan
sesuai kompetensinya.

E. PERAWAT PELAKSANA
1. Bertindak sebagai anggota tim perawatan gawat darurat.
2. Melakukan serah terima setiap pergantian dinas yang mencakup pasien dan
peralatan
3. Melakukan asuhan keperawatan :
a. Mengkaji keadaan pasien
b. Merumuskan diagnosa keperawatan
c. Membuat rencana keperawatan
d. Melakukan evaluasi
e. Melakukan pencatatan dan pendokumentasian
f. Berperan serta membahas kasus dalam upaya meningkatkan mutu asuhan
keperawatan di IGD
g. Menyiapkan, memelihara dan menyimpan peralatan agar siap pakai
h. Melakukan dinas rotasi sesuai jadwal yang dibuat oleh kepala ruang
i. Memelihara lingkungan untuk kelancaran pelayanan
j. Memberi penjelasan kepada pasien atau keluarga tentang IGD dan
lingkungannya, peraturan / tata tertib yang berlaku, fasilitas yang ada
k. Menciptakan hubungan, kerja sama yang baik dengan pasien dan keluarga
ataupun dengan anggota tim kesehatan yang lain.
l. Membantu merujuk pasien ke fasilitas kesehatan lainnya dengan mengikuti
aturan / sistem yang berlaku
m. Mengikuti pertemuan berkala dengan dokter penanggung jawab gawat
darurat serta perawat / penanggung jawab gawat darurat.
n. Menyiapkan persiapan pasien yang akan keluar ruang gawat darurat meliputi:
1) Menyiapkan formulir untuk penyelesaian administrasi seperti : surat
keterangan sakit, resep obat, surat rujukan atau lembar transfer, form
pemeriksaan penunjang, dll.
2) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga, meliputi :
diet, pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaan obat,
mengingatkan pentingnya pemeriksaan ulang / kontrok ke RS, puskesmas
ataupun fasilitas kesehatan lainnya.
o. Mentaati peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit.
p. Berperan serta dalam kegiatan penanganan bencana.
q. Mengikuti pertemuan ilmiah baik dalam bidang kesehatan maupun
keperawatan sesuai kompetensinya.
F. ADMINISTRASI
1. Melaksanakan administrasi surat masuk dan keluar
2. Melaksanakan fungsi administrasi dan ketata usahaan ruang Instalasi Gawat
Darurat
3. Memfasilitasi ketersediaan bahan habis pakai baik obat, dan barang lainnya
4. Memfasilitasi ketersediaan form-form yang dibutuhkan Instalasi Gawat Darurat
5. Mengirim rekam medis pasien IGD yang rawat jalan ke gudang rekam medis
6. Membuat catatan harian pasien IGD baik jumlah, klasifikasi, respon time,
penjamin dan 10 kasus penyakit terbanyak.
7. Membantu kepala ruang dalam membuat laporan bulanan serta laporan standart
pelayanan minimal IGD.
8. Membantu kepala ruang membuat laporan tahunan dan laporan lainnya yang
dibutuhkan yang berkaitan dengan pelayanan pasien IGD.
9. Menjalin hubungan baik terhadap petugas, pasien dan keluarga pasien IGD.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

KEUANGAN
PEMASOK PELANGGAN

PENGADAAN MEDIK PELAYANAN PELAYANAN


RAWAT JALAN RAWAT INAP
FARMASI RUMAH
IPSRS
SAKIT
IT KEPERAWATAN

GIZI

LABORATORIUM
IGD
RADIOLOGI
KAMAR OPERASI
FISIOTERAPI HCU

REKAM MEDIK

SANITASI

SEKRETARIAT
PERENCANAAN DAN 1. TU & KEPEGAWAIAN
PELAPORAN 2. UMUM
3. PERLENGKAPAN

Keterangan:
1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat di IGD, diperoleh dari bagian Apotek IGD.
2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di IGD, diperoleh dari logistik
umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
3. Kamar Operasi (OK)
Pasien IGD yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat
pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga pasien
dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan biaya operasi serta perawat IGD
memberitahu bagian OK tentang rencana operasi (bila keluarga/penanggung jawab
sudah setuju).
4. Laboratorium
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada
petugas laboratorium oleh perawat IGD (prosedur pemeriksaan laboratorium pasien
IGD sesuai SPO terlampir).
5. Umum/Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di IGD akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan
SPO yang berlaku.
6. Rekam Medik
Pasien yang berobat ke IGD akan diberikan nomor rekam medis dan status
medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di bagian rekam medik serta
bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta kembali ke bagian rekam
medik oleh petugas admission.
7. Admission
Setiap pasien yang berobat ke IGD selalu didaftarkan ke bagian admission,
dari bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien, kemudian
status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke IGD.
8. Radiologi
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan ke
petugas radiologi oleh perawat IGD.
9. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke IGD akan diantar ke bagian kasir oleh
perawat IGD untuk menyelesaikan administrasi.
10. IRNA
Pasien IGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter,
penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih
kamar perawatan, setelah penanggung jawab/keluarga pasien menandatangani surat
persetujuan rawat inap, maka pasien diantar oleh perawat IGD ke bagian IRNA
11. Gizi
a. Pasien IGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan
langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama pasien
dan makanan/minuman (teh manis) yang diperlukan.
b. Dokter IGD yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari bagian
gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter IGD yang diserahkan ke bagian gizi.
12. High Care Unit (HCU)
Apabila ada pasien dari IGD yang memerlukan perawatan intensif, maka
pasien akan dibuatkan surat pengantar rawat HCU oleh dokter, penanggung
jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar, setelah
penanggung jawab/keluaraga pasien menandatangani surat persetujuan rawat HCU,
maka pasien diantar oleh perawat IGD ke ruang HCU.
13. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
Pasien IGD yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis pada
jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi pasien
memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar oleh perawat
IGD ke bagian IRJ.
14. Umum/Sopir
Pasien IGD yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan
ambulance Rumah Sakit Umum Assalam Gemolong, bila keadaan memungkinkan.
15. Umum /Keamanan
Bila ada pasien IGD yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan
diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian
Umum/Keamanan.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

A. KUALIFIKASI SDM INSTALASI GAWAT DARURAT


Kualifikasi Jumlah
Nama Pengalaman dan
No yang
Jabatan Formal Sertifikat kualifikasi
diperlukan
1 Ka Instalasi Dokter ACLS Sebagai dokter jaga di 1
Gawat Darurat umum IGD minimal 3 thn
o Memiliki kemampuan
dalam kepemimpinan
o Sehat jasmani dan
rohani
2 Dokter IGD Dokter ACLS o Sebagai dokter umum 1
umum di IGD minimal 2 thn
o Memiliki kemampuan
mengenai pasien
umum dan gawat
darurat
o Memiliki kemampuan
menggunakan alat
medik yang terkait
dengan penanganan
pasien gawat darurat
o Sehat jasmani dan
rohani.
3 Kepala Ruang D3 Kep - Manajemen o Sebagai perawat IGD 1
IGD Bangsal minimal 5 th
- PPGD/ o Memiliki kemampuan
BTCLS dalam Kepemimpinan
o Memiliki kemampuan
dalam membina
hubungan baik dengan
orang lain
o Dapat dipercaya
o Memiliki kemampuan
menggunakan
Kualifikasi Jumlah
Nama Pengalaman dan
No yang
Jabatan Formal Sertifikat kualifikasi
diperlukan
komputer
o Sehat Jasmani dan
Rohani.
4 Kepala Ruang D3 Kep - Manajemen o Sebagai perawat IGD 1
HCU Bangsal minimal 5 th
- PPGD/ o Memiliki kemampuan
BTCLS dalam Kepemimpinan
o Memiliki kemampuan
dalam membina
hubungan baik dengan
orang lain
o Dapat dipercaya
o Memiliki kemampuan
menggunakan
komputer
o Sehat Jasmani dan
Rohani.
5 Penanggung D3 Kep PPGD/ o Sebagai perawat di 4
Jawab Shift BTCLS / BLS IGD minimal 3 thn
o Memiliki minat dan
kepribadian yang baik
o Sehat Jasmani dan
Rohani.
6 Perawat D3 Kep PPGD/ o Sebagai perawat di 4
Pelaksana BTCLS / BLS IGD minimal 2 thn
IGD o Memiliki minat dan
kepribadian yang baik
o Sehat Jasmani dan
Rohani.
7 Administrasi SMU o Sebagi petugas yang 1
terkait dibidang
keperawatan minimal
2 thn.
o Memiliki minat
kepribadian serta
Kualifikasi Jumlah
Nama Pengalaman dan
No yang
Jabatan Formal Sertifikat kualifikasi
diperlukan
komunikasi yang baik
o Disiplin / jujur /
memiliki loyalitas

B. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI


Kualifikasi
Jumlah
No Nama Masa
Formal Sertifikat yang ada
Jabatan Kerja
1 Ka Instalasi Dokter 1 tahun ACLS 1
Gawat Darurat umum
2 Dokter IGD Dokter ACLS 4
umum
3 Ka Ruang IGD D3 Kep - Manajemen 1
Bangsal
- PPGD/ BTCLS
4 Kepala Ruang D3 Kep - Manajemen 1
HCU Bangsal
- PPGD/ BTCLS
5 Penanggung D3 Kep PPGD/ BTCLS / 8
Jawab Shift BLS
6 Perawat D3 Kep PPGD/ BTCLS / 8
Pelaksana BLS
7 Administrasi SMU 4

C. DASAR PERHITUNGAN KETENAGAAN IGD


1. Dokter jaga Konsulen On Call
Dokter spesialis jaga On Call terdiri dari 4 besar On Call yaitu :
a. Dokter spesialis Kebidanan
b. Dokter spesialis Penyakit Dalam
c. Dokter spesialis Anak
d. Doter spesialis Bedah
e. Doter spesialis Syaraf
f. Doter spesialis jantung
Pada hari biasa (Senin – Sabtu ) Dokter jaga konsulen On Call berlaku diluar jam
praktek dokter spesialis.
Pada hari libur, Dokter jaga konsulen On call berlaku mulai jam 07.30 WIB –
07.29 WIB keesokan harinya.
2. Dokter jaga IGD
Cara perhitungan ketenagaan dokter jaga di IGD adalah berdasarkan rasio
jumlah kasus di IGD dalam 24 jam yaitu : 1 : 20 kasus dibagi dalam 3 shift (1-1-
1).
Peraturan kerja dokter jaga IGD dibagi dalam 3 Shift yaitu :
Senin – Minggu :
Shift pagi : Jam 07.00 – 14.00
Shift Sore : Jam 14.00 – 21.00
Shift Malam : Jam 21.00 – 07.00
3. Perawat IGD
Cara perhitungan ketenagaan perawat di IGD adalah berdasarkan jam
perawatan untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan jumlah
kunjungan pasien IGD, rumus perhitungan tenaga perawat IGD Dari ketentuan
tersebut di atas dapat di tentukan dengan penghitungan sebagai berikut :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 × 52 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 × 7 ℎ𝑎𝑟𝑖 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑛𝑗/ℎ𝑎𝑟𝑖
+ 10%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 (41) × 40𝑗𝑎𝑚
Penghitungan tenaga keperawatan IGD Rumah Sakit Assalam Gemolong Tahun
2018 dengan rumus Thailand dan Philipina

3 × 52 × 7 × 7
= + 10%
41 × 40
7644
= + 10%
1640
= 4,7 + 10%
=5
Kesimpulan :
Rencana kebutuhan tenaga perawat IGD tahun 2018 sebanyak 5 orang.
4. Perawat HCU
Cara perhitungan ketenagaan perawat di HCU adalah berdasarkan jam
perawatan untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan jumlah
kunjungan pasien HCU, rumus perhitungan tenaga perawat HCU Dari ketentuan
tersebut di atas dapat di tentukan dengan penghitungan sebagai berikut :
A x B x 365
𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 (𝑇𝑃) =
255 x jam kerja/hari
Keterangan :
A : 11 – 12 jam perawatan / 24 jam (waktu perawatan yang dibutuhkan
pasien)
B : sensus harian BOR x jumlah tempat tidur
365 : jumlah hari kerja selama setahun
255 : heri kerja efektif perawat /tahun jam kerja / hari = 7 jam
(365 – ( 12 hari libur nasional – 12 hari libur cuti tahunan) x ¾ = 255 hari)
12 x 1 x 365
𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 (𝑇𝑃) =
255 x 8
4380
𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 (𝑇𝑃) =
2040
𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 (𝑇𝑃) = 2
Kesimpulan :
Rencana kebutuhan tenaga perawat IGD tahun 2018 sebanyak 2 orang.

D. REKRUTMEN DAN SELEKSI PERAWAT IGD


1. Penarikan Calon (Recruitment)
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang
para pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian Keperawatan memiliki
kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,
ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga
yang ada.
Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:
a. Dari dalam Rsumah Sakit Assalam Gemolong sendiri (internal resources)
Menarik calon dari dalam Rumah Sakit Assalam Gemolong sendiri (Internal
resources) memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses
dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari luar Rumah
Sakit Assalam Gemolong. Calon nantinya masuk ke Bagian Keperawatan
akibat mutasi atau promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat
melalui:
1) Informasi dari mulut ke mulut
2) Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited applicants).
3) Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya
kebutuhan tenaga di Bagian Keperawatan.
b. Dari luar Rsumah Sakit Assalam Gemolong (external resources)
Proses penarikan calon dari luar Rumah Sakit Assalam Gemolong dapat
dilakukan dengan cara :
1) Dari mulut ke mulut
2) Iklan
3) Lembaga-lembaga pendidikan
4) Kantor penempatan tenaga kerja (milik swasta atau negara)
2. Penyaringan/seleksi calon (selection)
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian Keperawatan dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
a. Umum
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh
pihak rumah sakit.
b. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar
diseleksi secara khusus oleh Bagian Keperawatan dan IGD. Proses seleksi
yang dilakukan oleh Bagian Keperawatan dan IGD ini menyangkut
pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi keperawatan.
Kompetensi yang harus dimiliki perawat adalah minimal memiliki sertifikat
pelatihan kegawat daruratan.
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
1) Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal,
dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki
perawat seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan
adalah 70% benar.
2) Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
a) BHD
b) Pasang Infus
c) Pemeriksaan tanda – tanda vital
3) Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap
penyelenggaraan keperawatan, pandangan terhadap penyelenggaraan
keperawatan yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
4) Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
a) Sehat, tidak buta warna
b) Berpenampilan rapi dan menarik
E. PENGEMBANGAN SDM
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di IGD khususnya dan Rumah Sakit
Assalam Gemolong umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi
tenaga dokter dan perawat IGD. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
 Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
 Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan
1. Pendidikan
Perawat di IGD dengan pendidikan D3 Keperawatan diberi kesempatan
melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan. Dengan persyaratan : masa kerja di
Rumah Sakit Assalam Gemolong minimal 2 tahun dan Nilai Prestasi Kerja (NPK)
minimal : 3,5.
2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan perawat di IGD
dilaksanakan melalui :
a. Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh Rumah
Sakit Assalam Gemolong setiap 3 bulan sekali setiap hari jumat, meliputi:
1) Pelatihan BHD dilaksanakan hari jumat minggu ke 1
2) Pelatihan Pengoprasian alat kes. khusus minggu ke 2
b. Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit khususnya mutu pelayanan IGD.

F. PENILAIAN KINERJA PERAWAT IGD


1. Penilaian Kinerja SDM
Untuk menilai kinerja karyawan dibutuhkan instrumen penilaian kinerja,
yang selanjutnya disebut Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Karyawan yang
terdapat standar prestasi kerja yang harus dicapai oleh setiap karyawan. Penilai
membuat penilaian atas dasar skala dengan peringkat ‘baik sekali’ angka 5 (lima)
sampai dengan ‘Buruk’ angka 1 (satu). Aspek yang dinilai terdiri dari tiga bagian
bersifat fundamental, yaitu hasil kerja, kerja sama dan kepribadian.
Penilaian prestasi kerja ini merupakan instrumen manajemen yang penting
untuk menilai karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi, mutasi,
pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan, kompensasi, pengakuan dan
penghargaan bagi karyawan.
2. Tujuan dan Sasaran
a. Tujuan (> 1 tahun)
Tujuan pedoman penilaian prestasi kerja karyawan adalah :
1) Agar setiap karyawan mengerti standar prestasi kerja yang harus dicapai
dan bagaimana mencapainya, yang keseluruhannya mengacu pada
pelayanan dengan penuh cinta kasih, sehingga dapat memuaskan
konsumen dan selanjutnya dapat mengatasi persaingan pasar, serta
menghasilkan laba perusahaan yang dapat membuat manajemen
mampu untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mewujudkan
misi bersama serta berkelanjutan.
2) Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan,
usaha dan sikap mental positifnya, sehingga dapat memperoleh
keberhasilan dalam karyanya.
3) Agar tercipta persatuan dan kesatuan keluarga besar Grup Progress
dengan dilandasai hubungan yang harmonis antara atasan dan
bawahan, antar rekan kerja dan antar bagian untuk melayani dengan
penuh cinta kasih.
b. Sasaran ( < 1 tahun )
Meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja karyawan serta efisiensi
perusahaan.
3. Prosedur dan Kebijakan penilaian prestasi kerja
Pada dasarnya penilaian prestasi kerja untuk seluruh karyawan dibagi atas 3
bagian besar sebagai berikut :
1. Penilaian Staf Pelaksana
2. Penilaian Karyawan dengan Jabatan Kepala Urusan / Sederajat dan Kepala
Seksi / Sederajat
3. Penilaian Karyawan dengan Jabatan diatas Kepala Seksi.
4. Kriteria Penilaian Prestasi Kerja
a. Hasil Kerja
1) Kecepatan
Kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan dibandingkan dengan waktu
yang telah ditentukan.
Penilaian Cepat Nilai
Sangat Baik Jauh lebih cepat 5
Baik Lebih cepat 4
Cukup Susuai 3
Kurang Lebih lama 2
Buruk Jauh lebih lama 1
Catatan :
- Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan diukur dengan time motion
study atau rencana kerja operasional bila tidak dapat diukur dengan
time motion study.
- Time motion study dibuatnya sesuai dengan jenis pekerjaannya, serta
harus terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi.

2) Ketepatan
Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan peraturan perusahaan (Standar
Prosedur Operasional)
Penilaian Cepat Nilai
Sangat Baik ≥ 99 % 5
Baik 96 % - 98 % 4
Cukup 95 % 3
Kurang 93 % - 94 % 2
Buruk ≤ 92 % 1

3) Banyaknya pekerjaan yang dikerjakan


Mengerjakan jumlah pekerjaan jauh lebih banyak dari volume pekerjaan
yang diharapkan.
Penilaian Cepat Nilai
Sangat Baik Jauh lebih banyak 5
Baik Lebih banyak 4
Cukup Susuai 3
Kurang Lebih sedikit 2
Buruk Jauh lebih sedikit 1
Catatan :
Standar jumlah pekerjaan dibuat dan dipertanggungjawabkan oleh
masing-masing kabag sesuai dengan jenis pekerjaannya dan harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi.

4) Kepuasan pemakai hasil kerja


Kualitas hasil kerja diukur berdasarkan survey dari kepuasan pemakai
hasil kerja.
Penilaian Cepat Nilai
Sangat Baik Jauh lebih banyak 5
Baik Lebih banyak 4
Cukup Susuai 3
Kurang Lebih sedikit 2
Buruk Jauh lebih sedikit 1
Catatan :
Atasan langsung bertanggung jawab untuk membuat survey kepuasan
dari para pemakai hasil kerja yang dalam hal ini diwakili oleh minimal
Kaur dari masing-masing bagian.

b. Kerja sama
1) Komunikasi
Menjadi pendengar yang baik, dapat menyampaikan buah pikirannya
(setelah mempertimbangkan pemikiran orang lain) dengan jelas, lugas
dan tepat waktu.
Pendengar Tepat
Penilaian Jelas Lugas Nilai
Yang baik Waktu
Sangat Selalu Selalu Selalu Selalu 5
Baik
Baik Selalu Selalu Selalu Kadang- 4
kadang
Selalu Selalu Kadang- Selalu 4
kadang
Cukup Selalu Selalu Kadang- Kadang- 3
kadang kadang
Kurang Kadang- Selalu Kadang- Kadang- 2
kadang kadang kadang
Selalu Kadang- Kadang- Kadang- 2
kadang kadang kadang
Buruk Kadang- Kadang- Kadang- Kadang- 1
kadang kadang kadang kadang

2) Keterbukaan
Tulus dalam menerima kritik & saran dan memberikan pemikirannya
konstruktif yang berpengaruh pada kepentingan perusahaan.
Memberi
Menerima Menerima
Penilaian pemikiran Nilai
kritik saran
konstruktif
Sangat baik Selalu Selalu Selalu 5
Baik Hampir Selalu Hampir Selalu 4
Selalu
Cukup Kadang- Selalu Kadang- 3
kadang kadang
Kurang Sesekali Hampir Selalu Sesekali 2
Buruk Sesekali Kadang- Sesekali 1
kadang

3) Kebanggaan
Bangga bekerja diperusahaan, dalam setiap pemikiran & tindakan
menjaga citra / nama baik perusahaan dan membela kepentingan
perusahaan secara konstruktif.
Jaga citra Membela
Penilaian Bangga Nilai
perusahaan perusahaan
Sangat baik Selalu Selalu Selalu 5
Baik Selalu Hampir Selalu Hampir Selalu 4
Cukup Selalu Kadang- Kadang- 3
kadang kadang
Kurang Kadang- Kadang- Kadang- 2
kadang kadang kadang
Buruk Kadang- Sesekali Sesekali 1
kadang

4) Kepercayaan
Yakin atas kemampuan dan kejujuran yang bersangkutan pada
perusahaan.
Penilaian Yakin Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1
5) Keadilan
Bertindak adil dalam pekerjaannya berdasarkan peraturan dan urutan
kepentingan perusahaan.
Penilaian Bertindak Adil Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1

c. Kepribadian
1) Keramahan
Dalam segala situasi selalu ramah murah senyum dan manis budi
bahasanya.
Penilaian Murah Senyum Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1

2) Kerapihan
Selalu rapih (baik, teratur, bersih) dalam penampilan, cara dan hasil
kerjanya.
Penilaian Rapi Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1
3) Disiplin
Patuh pada peraturan & tata tertib perusahaan dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Penilaian Pelanggaran & Tata Nilai
tertib
Sangat Baik Ox 5
Baik 3x 4
Cukup 5x 3
Kurang 7x 2
Buruk >7x 1

4) Sikap mental positif


Dalam segala situasi, berpikir dan berperilaku positif pada saat
melaksanakan pekerjaannya.
Penilaian Berpikir dan Nilai
berperilaku
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1

5) Inisiatif
Memberikan gagasan yang dapat direalisasikan atau melakukan
tindakan yang diperlukan & bermanfaat bagi perusahaan tanpa
menunggu perintah atasan atau dari manapun juga.
Memberikan
Penilaian Nilai
Gagasan
Sangat Baik >3x 5
Baik 3x 4
Cukup 2x 3
Kurang 1x 2
Buruk Tidak pernah 1
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi merupakan proses pengenalan kepada pegawai baru untuk


mengetahui lingkungan tempat kerjanya, yang bertujuan agar pegawai tersebut dapat
segera menyesuaikan diri dan mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan, hak dan
kewajibannya serta larangan-larangan bagi pegawai Rumah Sakit Assalam Gemolong.
A. Jadwal pelaksanaan kegiatan orientasi di Instalasi Gawat Darurat sebagai
berikut :

Materi orientasi Waktu tempat Penanggung


jawab
 Visi, misi, falsafah, 1 hari Ka. Instalasi
nilai dan tujuan Gawat Darurat
instalasi rawat inap
 Struktur organisasi
instalasi rawat inap
 Model asuhan
keperawatan
 Uraian tugas
 Dokumentasi

B. Jadwal pelaksanaan kegiatan orientasi di High Care Unit sebagai berikut :

Materi orientasi Waktu tempat Penanggung


jawab
 Visi, misi, falsafah, 1 hari Ka. Instalasi
nilai dan tujuan Gawat Darurat
instalasi rawat inap
 Struktur organisasi
instalasi rawat inap
 Model asuhan
keperawatan
 Uraian tugas
 Dokumentasi
2. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya
Evaliasi kegiatan orientasi di lakukan oleh kepala ruang dan di ketahui oleh
Kepala Instalasi.

3. Pencatatan dan pelaporan


Pelaksanaan kegiatan orientasi dan pelaporan di laksanakan dengan lembar
orientasi.
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

A. PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.

B. TUJUAN
1. Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
profesional di IGD Rumah Sakit Assalam Gemolong.
2. Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di
IGD.
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di IGD.

C. KEGIATAN RAPAT
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IGD yang dipimpin Kepala Instalasi dan diikuti
oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 3 macam yaitu :
1. Rapat rutin bulanan dilaksanakan tiap 1 bulan sekali pada hari jumat minggu
pertama. Rapat membahas permasalahan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
bulan sebelumnya, ataupun ada informasi terbaru.
Pertemuan Formal/ Rapat Mnggu I
N0.
Koordinasi Sen Sel Rab Kam Jum Sbt
1 IGD x
2 HCU x

2. Rapat koordinasi dengan unit lain diselenggarakan tiap 1 bulan baik sebagai
pengundang maupun sebagai peserta.
3. Rapat insidentil, rapat yang bersifat mendadak, tidak terjadwal dan dapat
dilaksanakan secara internal maupun dengan pihak lain sesuai kebutuhan.
BAB XI
PELAPORAN

A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan.

B. JENIS LAPORAN
Laporan dibuat oleh kepala ruang, adapun jenis laporan yang dikerjakan
terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis
setiap hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
o Laporan kunjungan pasien IGD
o Laporan kunjungan pasien HCU
o Laporan mutu pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh kepala ruang dalam bentuk tertulis setiap
bulannya dan diserahkan kepada Kepala Instalasi setiap akhir bulan. Adapun
hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD yang meliputi :
1) Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus (Gawat darurat, gawat
tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).
2) Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus (Pulang, Rawat,
Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat).
3) Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan yang datang ke IGD
(Kec. Kendaraan bermotor, Kec. Pejalan kaki, Kec. di Air, Kec.Industi,
Kec. Rumah tangga, Kec. tidak diketahui jenisnya) dan berdasarkan
kasus (Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, Menolak rawat).
4) Jumlah Pasien Meninggal.
5) Jumlah kasus penyakit terbanyak di IGD
6) Jumlah pemeriksaan penunjang pasien IGD
b. Laporan Mutu Pelayanan IGD meliputi :
1) Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat yang dilayani > 5
menit).
2) Angka keterlambatan pelayanan gawat darurat (emergency respon time
rate).
c. Laporan pemasukan dan pengeluaran IGD meliputi:
1) Laporan pendapatan IGD.
2) Laporan pengeluaran biaya SDM, ATK, ART, Floor stock IGD.
d. Laporan kunjungan pasien HCU
Catatan HCU diverifikasi dan ditandatangani oleh dokter yang
melakukan pelayanan di HCU dan bertanggung jawab atas semua yang
dicatat tersebut. Pencatatan menggunakan status khusus HCU yang meliputi
pencatatan lengkap terhadap diagnosis yang menyebabkan dirawat di HCU,
data tanda vital, pemantauan fungsi organ khusus (jantung, paru, ginjal, dan
sebagainya) secara berkala, jenis dan jumlah asupan nutrisi dan cairan,
catatan pemberian obat, serta jumlah cairan tubuh yang keluar dari pasien.
Pelaporan pelayanan HCU terdiri dari jenis indikasi pasien masuk serta
jumlahnya, sistem skoring prognosis, lama rawat, dan keluaran (hidup atau
meninggal) dari HCU.
2. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh kepala ruang dalam bentuk tertulis setiap tahun
dan diserahkan kepada Kepala Instalasi setiap akhir bulan. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
1) Laporan kunjungan pasien IGD dan HCU di Evaluasi dalam 1 tahun.
2) Laporan mutu pelayanan IGD dan HCU.

DIREKTUR
Rumah Sakit Umum Assalam Gemolong

WIWIEK IRAWATI

Anda mungkin juga menyukai