Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

Istilah metastasis menunjukkan implan sekunder yang terpisah dari tumor

primer , mungkin dijaringan lain yang jauh . Metastasis merupakan kemampuan

suatu jaringan tumor yang menempel serta hidup dan berkembang lebih lanjut

pada jaringan tubuh lain yang menunjukkan secara pasti bahwa suatu neoplasma

bersifat ganas . Sekitar 30% pasien tumor padat yang baru terdiagnosis sudah

memperlihatkan metastasis secara klinis . Sebanyak 20% lainnya telah mengalami

metastasis tersamar pada saat didiagnosa . (Kumar , 2007)

Insiden metastasis intrapulmonal terlihat pada sekitar 20-54% dari seluruh

kasus tumor primer ekstrapulmonal . Tidak ada kaitan baik pria maupun wanita,

terhadap insiden metastasis intrapulmonal . Insiden terjadinya tumor meningkat

sesuai umur, begitu juga frekuensi metastasis paru. Bahkan pada anak – anak pun

dapat kita lihat adanya metastasis paru, seperti pada wilms tumor.

Paru-paru merupakan tempat metastasis paling sering kedua dari

keganasan ekstrathorakal selain tulang , hati dan otak . 20% penyakit metastasis

diisolasi ke paru-paru. Perkembangan metastasis paru pada pasien dengan

keganasan yang diketahui menunjukkan adanya penyakit diseminata dapat

menempatkan pasien pada stadium IV di TNM (tumor, node, metastasis) . Pada

tipe ini menunjukkan adanya prognosis yang buruk sehinga memerlukan

perubahan manajemen terapi . Tingkat kematian tergantung kepada keadaan

tumor primernya.
Rongga thoraks merupakan tempat utama terdeteksi suatu metastasis paru

pada penderita tumor yang banyak memiliki akses pembuluh darah dan biasanya

frekuensi meningkat pada tumor-tumor yang memiliki drainase vena sistemik .

Sebagai contoh, tumor – tumor yang dapat bermetastasis ke paru antara lain : Ca

ginjal, osteosarcoma, choriocarsinoma , melanoma, teratoma testis, dan Ca tiroid.

Kebanyakan, metastasis paru berasal dari tumor payudara, kolorektal, prostat,

bronchial, leher kepala, dan Ca ginjal. Jalur metastasis bisa melalui aliran darah,

aliran limfe maupun proses terlepas langsung menempel pada tempat tertentu.

Metastasis hanya terjadi pada tumor ganas. Tumor jinak tidak pernah

bermetastasis.

Pencitraan memainkan peran penting dalam skrining dan deteksi

metastasis intrapulmonal . Panduan pencitraan juga digunakan dalam konfirmasi

histologis pada penyakit metastatik. Pada pasien dengan fungsi kardiorespirasi

yang buruk dan komorbiditas, prosedur ablasi thermal yang di pandu dengan

pencitraan merupakan alternatif yang efektif untuk reseksi bedah untuk

meningkatkan kelangsungan hidup.

Radiografi toraks adalah modalitas pencitraan awal yang digunakan

dalam mendeteksi metastasis intrapulmonal yang diduga pada pasien dengan

keganasan yang diketahui. CT scan dada tanpa kontras lebih sensitif daripada

radiografi toraks. CT scan sering diperlukan untuk mendapatkan sampel dari

penyakit metastatik yang dicurigai.


1. Vinay Kumar , MD . Ramzi , MD . Stanley L, Robbins , MD .

Karakteristik Neoplasma Jinak dan Ganas . Robbins Buku Ajar

Patologi edisi 7 . Jakarta ; 2007 . p : 193-194

2. Webb, W Richard. Thoracic imaging. Pulmonary and cardiovascular

radiology. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.2005.hal 112

– 124.

3. Sutton, David. A Textbook of radiology and imaging .Volume 1. Edisi

5. Churcill Livingstone. 1994. Hal 403 – 407

4. Hasan, Iscac. Lung, Metastasis. [online 2018] [cited 2018 oktober 16].

Available from : http://emedicine.medscape.com/article/358090-media

Anda mungkin juga menyukai