1. Uraikan mengenai pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang sudah anda
peroleh selama menempuh stase pendidikan profesi ners! Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan saya bertambah selama praktik belajar klinik di Ruangan Bersalin yang saya tempuh selama 2 minggu yaitu saya bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti atau melakukan banyak tindakan keperawatan maternitas maupun kolaboratif yang dilakukan secara mandiri maupun dengan bimbingan bidan ruangan. Dalam hal ini saya lebih memahami mengenai tindakan bagaimana teknik pelepasan plasenta dengan metode penegangan tali pusat terkendali, persalinan spontan, persalinan seccio caesaria dan memberikan edukasi langsung ke pasien mengenai cara mengejan yang tepat yang tentu dalam kesempatan praktik belajar klinik di Ruang Bersalin saya dapat lakukan secara langsung dari beberapa hal tersebut dan tidak hanya sekedar pengetahuan, teori atau pengamatan saya saja, sehingga saya juga dapat merasakan sendiri tentang kesinambungan antara teori yang saya dapatkan selama pendidikan dengan praktik secara langsung ke pasien. 2. Uraikan kemajuan/perkembangan yang anda peroleh selama menjadi mahasiswa keperawatan serta penilaian mahasiswa mengenai kemajuan/perkembangan tersebut! Kemajuan atau perkembangan yang saya rasakan selama menjadi praktikan di Ruang Bersalin yaitu saya lebih terampil, cekatan dan komunikatif ke pasien maupun keluarga serta saya dapat belajar banyak hal dari kegagalan atau kekurangan yang saya lakukan seperti halnya saya pernah mengalami kesulitan terutama dalam hal tindakan pelepasan plasenta yang tentu saya lakukan langsung dengan dibimbing oleh bidan Ika. Teknik pelepasan plasenta jika dibaca secara teori memang tidak begitu sulit dan tindakannya pun tidak begitu rumit dibanding dengan tindakan pertolongan persalinan spontan secara langsung atau tindakan keperawatan maternitas lainnya. Akan tetapi, hal tersebut menjadi berubah ketika terjun langsung untuk melakukannya ke pasien, tentu pelepasan plasenta membutuhkan pengalaman dan keterampilan yang juga banyak, karena beberapa kondisi akan mempengaruhi fisilogis kelahiran plasenta, sehingga dalam hal ini tentu perlu ada kompetensi yang mempuni dari seorang penolong persalinan untuk dapat menyikapi hal tersebut. Sejak saat itu, saya mengambil banyak pelajaran dan pengalaman baru dari Bu Ika mengenai bagaimana teknik pelepasan plasenta yang harus saya lakukan dengan kondisi plasenta yang terlalu lekat pada bagian uterus. 3. Pendapat mahasiswa mengenai hal-hal yang menarik dan yang tidak menarik dalam proses mendapatkan pengetahuan/pengalaman tersebut! Saya akan mengutarakan hal – hal menarik maupun tidak menarik selama saya praktik belajar klinik di Ruangan Bersalin, saya akan memulainya dari hal – hal yang menarik yang saya rasakan yaitu saya mendapatkan pengalaman baru menggunakan alat – alat canggih yang belum pernah saya temukan maupun saya gunakan secara langsung meliputi penggunaan mesin CTG, syring pump dengan model terbaru dan infant warmer yang saya langsung rasakan sendiri cara penggunaanya selama praktik belajar klinik di Ruang Bersalin. Namun selain itu, saya juga merasakan hal – hal yang tidak menarik selama saya praktik belajar klinik yaitu masih terdapat teknik – teknik procedural yang tidak dilakukan sesuai dengan prinsip tindakan yang terdapat di teori yang selama ini saya dapatkan misalnya dalam pemasangan kateter pada wanita tidak dilakukan terlebih dahulu vulva hygiene dan terkadang tidak diberikan pelumas/jelly atau hanya dioleskan sedikit di kateter. Secara teori tindakan tersebut prinsipnya steril sehingga sebelum dilakukan pemasangan kateter seharusnya dilakukan vulva hygiene terlebih dahulu menggunakan yodium tintura dan memasukan jelly atau pelumas harus disesuaikan dengan panjang selang yang akan dimasukan ke uretra. Hal ini bertujuan untuk mengurangi nyeri yang berlebihan. 4. Deskripsikan hasil karya anda yang terbaik selama melakukan pengelolaan pasien di wahana praktek beserta alasannya! Hasil karya terbaik yang rasakan selama pengelolaan pasien yang diambil di Ruang Bersalin yaitu keberhasilan dalam meningkatkan produksi pengeluaran ASI pada pasien keloaan saya sendiri dengan diagnosa medis G1 P1 A0 Primipara dengan hasil pengkajian payudara teraba keras, menegang dan teraba bendungan ASI, putting susu menonjol, reflek hisap bayinya baik, namun ASI tidak keluar. Selama saya lakukan breast care rutin setiap saya dinas dan saya libatkan pasien untuk melakukan breast care secara mandiri, saya dapat merasakan sendiri hasil dari tindakan breast care yang selama ini saya lakukan, sebelumya saya hanya membaca saja terkait manfaat breast care di teori bahwa breast care bermanfaat salah satunya terhadap peningkatan dan kelancaran produksi ASI. Namun pada kesempatan ini saya dapat langsung mengaplikasikan dan merasakan sendiri terkait manfaat breast care yang pernah saya pelajari untuk diterapkan pada pasien kelolaan saya selama 3 hari dengan hasil yaitu ada peningkatan produksi ASI, bayi tampak tenang dan tidak rewel setelah menyusu ASI, payudara lunak dan tidak ada bendungan ASI.