Anda di halaman 1dari 31

DESIMINASI I

PRAKTEK MANAJEMEN DAN


KEPEMIMPINAN DALAM
KEPERAWATAN
Tinjauan Lahan

Pendahuluan
Penutup

PROFESI NERS III


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2019
DATA UMUM RUANGAN

M1 - MAN

Ketenagaan
• S1 Keperawatan dan Ners : 7 orang

Tinjauan Lahan
• S1 keperawatan : 1 orang
• DIII Keperawatan : 7 orang
Penutup

• Administrasi : 1 orang
• Pekarya Umum Kesehatan : 2 orang
Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat
• Berdasarkan pengkajian tanggal 15-17 April 2019 terdapat rata-rata 18 pasien dengan tingkat
ketergantungan:
• Minimal care 7
• Parcial care 9
• Total care 2
Total perawat yang dibutuhkan/ hari adalah:

• Total perawat yang dibutuhkan/ hari adalah


• 4,34 + 2,93 + 1,79 = 9,06 → 9 orang
• Penambahan untuk loss day (libur/cuti) = 1/3 x 9,06 = 3,02
• Jadi total perawat yang dibutuhkan = 9,06 + 3,02 + 1 Karu = 13,08 13 perawat

Tinjauan Lahan
Karakteriktik ketenagaan berdasarkan pendidikan
Penutup

Pendidikan
No Jenis Tenaga Jumlah
S1 Ners S1 DIII SPK SLTA
1 Kepala Ruang 1 1

2 Perawat 6 1 7 14

3 Administrasi Umum 1 1

4 Pekarya Umum Kesehatan 2 2

Jumlah Tenaga di Ruang Amarilis 3 18


Analisis

Berdasarkan hasil perhitungan jumlah tenaga perawat menurut Douglass, dalam sehari
jumlah perawat yang diperlukan untuk merawat pasien di ruang Amarilis 3 adalah 13
orang yang dibagi menjadi 3 shift

Tinjauan Lahan
Penutup
Jenjang Karir

Pendidikan
No Jenis Tenaga Jumlah
PK 1 PK 2 PK 3 PK 4 PK
1 Perawat 11 3 2 0 0 16

Tinjauan Lahan
Jumlah Tenaga di Ruang Amarilis 3 16
Penutup

Sumber: daftar jadwal jaga perawat Ruang Amarilis 3 Bulan April 2019
Analisis Jenjang Karir
M1- Ketenagaan

Ruang Amarilis 3 sebagian besar perawat berjenjang karir PK 1 yaitu sejumlah 11


orang

Tinjauan Lahan
Penutup

Ruang Amarylis 3 sebagian besar adalah S1 Keperawatan Ners dan DIII


Keperawatan

Ruang Amarilis 3 dengan pendidikan tertinggi yaitu S1 Keperawatan Ners telah


mengikuti seminar atau pelatihan seperti BTCLS untuk menunjang terlaksananya
asuhan keperawatan yang berkualitas, serta sebagai syarat mengajukan ujian
kompetensi untuk kenaikan jenjang karir ke tahap berikutnya sesuai dengan
masa kerja masing-masing PK.
Daftar 10 Besar Diagnosa Medis Ruang Amarilis 3 (Primer & Sekunder) Periode: 1 Januari S/D 31 Desember
2018

KODE PX KELUAR HIDUP PX KELUAR MATI


NOz GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT TOTAL
ICD X
L P L P
1 I10 ESSENTIAL (PRIMARY) HYPERTENSION (TEKANAN 37 82 0 1 120
DARAH TINGGI)

2 E14.9 UNSPECIFIED DIABETES MELLITUS -> WITHOUT 48 56 5 4 113


COMPLICATIONS

Tinjauan Lahan
3 K30 DYSPEPSIA 25 58 0 2 85
Penutup

4 A01.0 TYPHOID FEVER 26 52 0 0 78


5 A09.9 GASTROENTERITIS AND COLITIS OF UNSPECIFIED 28 50 0 0 78
ORIGIN
6 I25.9 (IHD/PJI) CHRONIC ISCHAEMIC HEART DISEASE – 26 38 1 5 70
CHRONIC ISCHAEMIC HEART DISEASE,
UNSPECIFIED

7 E87.6 HYPOKALAEMIA 16 46 2 3 67
8 D64.9 ANEMIA/ANAEMIA, UNSPESIFIED 16 33 5 5 59
9 E11.9 NIDDM/DM TYPE II (NON-INSULIN-DEPENDENT 21 36 0 2 59
DIABETEX MELLITUS) WITHOUT COMPLICATIONS

10 D63.8* ANAEMIA IN OTHER CHRONIC DISEASES 15 39 2 2 58


CLASSIFIED ELSEW

Jumlah 258 490 15 24 787

Sumber: Bagian pelaporan rekam medik RSUD Tugurejo Semarang


ANALISIS
M2-Material

Fasilitas memadai, sesuai dengan kebutuhan pasien dengan rasio yang


ditentukan sesuai dengan tingkat ketergantungn pasien di ruangan

Alat-alat kesehatan sudah lengkap, perawat mengerti penggunaan


alat-alat medis yang tersedia namun masih ada yang tidak

Tinjauan Lahan
memanfaatkan dengan optimal seperti penggunaan blood warmer
Penutup

Untuk peminjaman ada prosedur khusus untuk ijin dan permohonan


alat kesehatan, tersedia buku inventaris ruangan, ada perawat yang
bertanggung jawab terhadap alkes ruangan

Di ruang perawat terdapat papan tulis yang seharusnya digunakan untuk


papan informasi program-progam pasien, namun dalam kenyataanya tidak
digunakan. Hal itu meimbulkan masalah yaitu, disfungsi papan informasi
yang disebabkan karena kurang diberdayakannya papan informasi yang ada
dan menyebabkan dampak terlewatinya program medikasi pasien dan
bertumpuknya pendelegasian program medikasi pasien ke shift selanjutnya.
Kapasitas ruangan Amarilis 3 Kelas I : 12 kamar x @ 2 TT = 24 TT

Fasilitas kamar Ruang biasa terdapat 12 kamar @ 2 TT = 24 sudah


baik
KAJIAN DATA DAN ANAISIS
M3-Methode

Model asuhan keperawatan

• Model asuhan keperawatan yang diterapkan di Ruang Amarilis 3 adalah metode tim dengan

Tinjauan Lahan
pembagian 2 tim yaitu tim A dan B
Penutup

Pembagian tim
• Dalam daftar dinas Amarylis 3 terbagi menjadi 2 tim. Tim 1 terdiri dari Katim 1 orang dan anggota tim 7
orang, dan Tim 2 terdiri dari Katim 1 orang dan anggota tim 6 orang. Namun didalam pelaksanaanya,
anggota tim terkadang bekerja tidak sesuai dengan tim yang menjadi tanggung jawabnya.

Survey Kepuasan Kepala Ruangan


Tingkat kepuasan kepala ruang dengan model asuhan yang diterapkan saat ini kurang
karena penanggung jawab tiap shift berbeda sehingga berisiko terjadi missing link
Peran shift dan pengaturan shift

• Operan shift dan pengaturan shift tiap hari terbagi menjadi 3 shift, yaitu shift pagi dari jam 07.00 WIB –
14.00 WIB, shift sore dari jam 14.00 WIB -21.00 WIB dan shift malam dari jam 21.00 WIB – 07.00 WIB.
Dalam hal operan jaga muncul masalah yaitu, ketidakefektifan fungsi keperawatan yang disebabkan karena

Tinjauan Lahan
adanya malpersepsi antar perawat dalam fungsi pengarahan yang menimbulkan dampak yaitu pelaksanaan
Penutup

fungsi pengarahan kurang tepat.

Pembagian tim
• Pembagian pasien untuk Tim 1 bertanggung jawab untuk kamar 301, 302, 303,
304,305,306. Sedangkan Tim 2 bertanggung jawab untuk kamar 307, 308, 309,
310,311,312.
Buku laporan pj shift
Tersedia buku laporan pj shift yang berbentuk gambaran sekilas mengenai shift
yang berlangsung. Belum ada buku buku laporan tim yang berisi keadaan umum,
pemenuhan KDM, terapi tindakan yang sudah dan akan dilakukan pada shift
berikutnya
Analisis :

• Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan metode Tim belum


optimal karena didalam pelaksanaanya, anggota tim terkadang

Tinjauan Lahan
bekerja tidak sesuai dengan tim yang menjadi tanggung
Penutup

jawabnya. Hal itu disebabkan karena kurangnya inisiatif dalam


pemberian tindakan mandiri perawat. Oleh karena itu dampak
yang timbul antara lain, tidak termonitornya kondisi pasien dan
ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan perawat
DATA UMUM RUANGAN
M4-Money

• Sumber keuangan ruang Amarilis 3 berasal dari rumah sakit


• sumber keuangan untuk pengembangan rumah sakit bersumber dari BLUD, APBD dan
APBN

1
• Sumber dana BLUD merupakan dana yang berasal dari pasien, baik pasien umum, pasien
dengan BPJS maupun pasien dengan JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja)

Tinjauan Lahan
Penutup

• Segala jenis pelaporan keuangan di Ruang Amarylis 3 masuk ke


pelaporan keuangan pusat di bagian Keuangan RSUD Adhiyatma M.P.H.
sumber dana terbagi menjadi 2 yaitu dari BLUD (berasal dari pasien)

2 dan APBD (berasal dari pemerintah) yang nantinya akan


dikolaborasikan keduanya untuk memenuhi kebutuhan Rumah Sakit.
DATA UMUM RUANGAN
M5-Marketing

Promosi pelayanan melalui website. RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah


memiliki website, media sosial seperti Facebook. Instragram, Twitter, dan
Youtube untuk mempromosikan RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah

Tinjauan Lahan
Dalam pendaftaran pasien di RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah
Penutup

memiliki aplikasi yang ada di playstore dan dapat disms ke customer


service.

Adanya kerjasama yang baik antara Institusi Pendidikan Kesehatan dan


Rumah Sakit untuk kegiatan praktek klinik mahasiswa. .

Di ruang Amarilis 3 Dalam untuk mengevaluasi kepuasan pasien memakai


rekanan dari IKM (Indeks Kepuasaan Masyarakat) UNDIP agar penilaian lebih
objektif.
• Terdapat lampiran atau SAK di ruangan
SAK

Tinjauan Lahan
• Terdapat SOP di ruangan
Penutup

SOP

Standar kinerja dilaksanakan untuk mengawasi kinerja perawat dalam


memberikan asuhan kepada pasien, bentuk standar kinerja yang belum
terlaksana secara maksimal adalah adanya riset keperawatan, dimana
perawat belum banyak melakukan penelitian-penelitian menganai
keperawatan di ruangan
FUNGSI PENGORGANISASIAN

Struktur ketenagaan yang ada sudah dibentuk 2 tim sebagai


penerjemaan dari konsep MPKP di ruangan. Struktur
organisasi sudah terdapat di ruangan.

Tinjauan Lahan
Metode Asuhan Keperawatan dengan pendekatan Tim
Penutup

dan membentuk 2 tim. Tim A mengelola 6 kamar yaitu


kamar 301 – 306 dan tim B mengelola kamar 307 – 312.
Setiap kamar diisi oleh 2 pasien dengan jenis kelamin
yang sama.

setiap perawat sudah mempunyai uraian tugas masing-


masing bagi tiap tenaga keperawatan. Batas wewenang dan
tanggung jawab perawat cukup jelas dan dengan dibuatkan
uraian tugas di ruangan
FUNGSI PENGORGANISASIAN

Berdasarkan hasil wawancara, menurut kepala ruang


perhitungan kebutuhan tenaga perawat di Ruang
Cempaka 3 mempertimbangkan peraturan direktur
rumah sakit dengan acuan rumus perhitungan Depkes

Tinjauan Lahan
2005, Gilles dan Douglas
Penutup

Pengaturan jadwal dinas disesuaikan dengan jumlah


perawat yang ada di ruangan dan diseuaikan dengan
tingkat ketergantungan klien, hal ini juga disesuaikan
dengan jumlah perawat dan kondisi Rumah Sakit.
FUNGSI PENGARAHAN

SUPERVISI
• Supervisi ruangan dilakukan setiap hari oleh supervisor yang berjaga, selain itu Karu juga
menjalankan fungsi superfisi kepada internal ruangan dari aspek SDM, pengorganisasian, dan
sarana prasarana.

Tinjauan Lahan
Penutup

Operan/ Timbang terima/ Handover

Bentuk hand over tradisional belum terlaksana dengan maksimal, dimana terkadang masih
ada beberapa missing link yang terjadi antar pergantian shift perawat
Pre dan Post Conference

• Ruangan belum memiliki menjalankan mekaniisme Pre dan Post


Conference sesui dengan acuan teori

Ronde keperawatan

Tinjauan Lahan
• Di ruang Amarilis 3 tidak menggunakan ronde keperawatan sudah tidak
Penutup

diterapkan melainkan diganti dengan DRK (Diskusi Refleksi Kasus) yang


dilakukan setiap 2 bulan sekali. Diskusi refleksi kasus (DRK) merupakan
suatu metode pembelajaran dalam merefleksikan pengalaman tenaga
keperawatan yang aktual dan menarik dalam memberikan dan mengelola
asuhan keperawatan di lapangan melalui suatu diskusi kelompok yang
mengacu pada pemahaman standar yang ditetapkan.
FUNGSI PENGENDALIAN
Penghitungan BOR(Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)

Bed Occupancy Ratio (BOR)

Tinjauan Lahan
Penutup

90.3 93.18 87.57 89.69 86.52 88.24

89.22 90.59 84.54 80.6 92.12


75.54
Penghitungan AVLOS dan TOI
AVLOS TOI

5.94 5.83
5.51 5.67 5.47
4.84
6.43
5.8 5.96
5.17 5.33 5.47

Tinjauan Lahan
Penutup

1.6 1.4
0.68 0.83 0.64 0.94 0.87 0.84
0.64 0.58 0.51
0.37
Penghitungan kejadian infeksi nosokomial (INOS)
Perhitungan SPM
a Jumlah Pasien di rawat 133

b ILO 0 <1,5%

c Pasien pasca operasi 21 0,00%

Tinjauan Lahan
Penutup

d ILI/Phlebitis 0
e Jumlah pasien dipasang 29
infus
f ISK 0
g Jumlah pasien dipasang DC 11
h Decubitus 0
i Jumlah pasien tirah baring 0

j Sepsis 0
Menghitung kejadian jatuh

Penghitungan SPM

Tinjauan Lahan
Penutup

Jumlah pasien 13 100%


dirawat 3 100%
Jumlah pasien 0
jatuh
Analisa Masalah
Strengths (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan) Opportunities (Kesempatan) Threats (Ancaman)
M1 – Man Sebagian perawat sudah SDM perawat yang belum Adanya pelatihan bagi perawat Belum optimalnya
mengikuti beberapa optimal di masing-masing tim. ruangan yang diberikan pihak pelayanan terhadap
latihan. Belum terlaksananya tugas rumah sakit pasien karena jumlah
Tenaga keperawatan sesuai struktur organisasi Adanya mahasiswa yang yang tenaga perawat yang
sudah tidak ada yang masing-masing tim. melakukan praktik klinik belum memadai
berlatar belakang diruangan
Pendidikan SPK Banyaknya perguruan tinggi yang
meluluskan tenaga keperawatan
M2 – material Ruangan bersih, nyaman, Belum adanya labeling untuk Merupakan Rumah Sakit Adanya tuntutan
ventilasi cukup, botol infus yang berisi nama Pemerintah sehingga masyarakat yang tinggi
pencahayaan cukup, petugas, tanggal dan waktu mendapatkan dana APBD untuk mendapatkan
sarana dan prasarana penggantian, jumlah tetesan, pelayanan kesehatan yang
cukup memadai waktu perkiraan cairan infus terbaik
Tersedia troli emergency habis, dan jumlah botol yang Persaingan antar Rumah
Adanya sentralisasi obat sudah diberikan (botol ke 1, 2, Sakit yang memiliki SDM
dst..) dan fasilitas yang baik dan
Belum adanya identitas pada berkualitas di era
loker obat pasien globalisasi
M3 – methode Adanya Visi dan Misi Pelaksanaan hand over Rekruitmen perawat melalui Adanya tuntutan
Rumah Sakit dan pre dan post conference uji pegawai negeri dan masyarakat yang
ruangan untuk tidak dilakukan secara honorer sesuai dengan tinggi untuk
meningkatkan kualitas terpisah di masing-masing aturan rumah sakit yang mendapatkan
pelayanan tim sehingga memakan berlaku pelayanan kesehatan
Tenaga perawat terdiri waktu yang lebih lama. Adanya kerja sama yang baik yang terbaik
dari S1 Keperawatan antara institusi pendidikan Persaingan antar
1orang, Ners 7 orang, kesehatan dan Rumah Sakit Rumah Sakit yang
dan D3 Keperawatan 8 dalam kegiatan praktek klinik memiliki SDM dan
orang mahasiswa fasilitas yang baik dan
Karu melakukan Adanya kebijakan Rumah berkualitas di era
supervisi kepada Sakit memberikan globalisasi
pegawai dan kesempatan bagi perawat
mahasiswa untuk meningkatkan
Rumah Sakit Pendidikan
memberikan
pelayanan kesehatan
untuk pasien umum
dan pasien JKN
M4 – Money Adanya pengaturan Penyelesaian administrasi Perbaikan system Kepuasan pasien
pendanaan yang pasien pulang yang administrasi Rumah Sakit menurun
terstruktur memakan waktu
M5 - Marketing Adanya penggunaan Adanya troble di system Adanya petunjuk tatacara Tidak terpantaunya
website atau Tidak meratanya jaringan pendaftaran baik secara tingkat kepuasan
pendafatran secara internet dan tidak online maupun offline pasien yang di rawat
online menjangkau pasien yang secara optimal
tidak memhami teknologi Terputusnya jaringan
Belum optimalnya yang mengakibatkan
pelaksanaan pendataan tidak terpantaunya
kepuasan pasien di ruang pendafataran secara
Amrilis 3 online
Prioritas Masalah
No Masalah M Sv M Nc Af Sko Priorit
g n r as
1 SDM perawat yang belum optimal di masing-masing tim. 4 5 4 4 4 128 3
Belum terlaksananya tugas sesuai struktur organisasi 0
masing-masing tim.
2 Belum adanya labeling untuk botol infus yang berisi nama 5 5 5 4 4 200 2
petugas, tanggal dan waktu penggantian, jumlah tetesan, 0

Tinjauan Lahan
waktu perkiraan cairan infus habis, dan jumlah botol yang
Penutup

sudah diberikan (botol ke 1, 2, dst..)


Belum adanya identitas pada loker obat pasien
3 Pelaksanaan hand over pre dan post conference tidak 5 5 4 5 5 250 1
dilakukan secara terpisah di masing-masing tim sehingga 0
memakan waktu yang lebih lama.
4 Penyelesaian administrasi pasien pulang yang memakan 4 3 4 3 3 432 5
waktu
5 Adanya troble di system 4 4 4 3 4 768 4
Tidak meratanya jaringan internet dan tidak menjangkau
pasien yang tidak memhami teknologi
Belum optimalnya pelaksanaan pendataan kepuasan pasien
di ruang Amrilis 3
Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah (CARL)

No Alternatif Penyelesaian Masalah C A R L Jumlah Priorita


s
1 Melakukan prosedur pelaksanaan pre post conference serta 4 4 4 4 256 1
handover/operan/timbang terima
2 Membuat labeling (berisi nama petugas, tanggal dan waktu 4 4 4 3 214 2
penggantian, jumlah tetesan, waktu perkiraan cairan infus
habis, dan jumlah botol yang sudah diberikan (botol ke 1, 2,
dst..) pada plabot infus dan membuat labeling identitas loker
obat pasien
3 Rekomendasi untuk pengadaan penambahan sumber daya 4 3 3 3 108 3
manusia
Function of Menegenent
Planning Organizing Actuating Controling
Melakukan prosedur pelaksanaan pre Roleplay Jay Ninda Listiandari, Pelaksanaan Roleplay Termonitornya kondisi
post conference serta pelaksanaan Hana Aji Safitri, metode keperawatan terkini pasien
handover/operan/timbang terima metode moduler Nitami Yulina Dewi, moduler Kepuasan pelayanan
dan Hana Muzdalifah Jumat, 26 April 2019 pasien meningkat

Membuat labeling (berisi nama Merancang desain Vulki Rikza Anindita, Pembuatan labeling Termonitornya
petugas, tanggal dan waktu labeling Miranda Ayu Risang Rabu, 24 April 2019 pemberian infus dan
penggantian, jumlah tetesan, waktu Bestari, Agni Jayanti, teridentifikasinya
perkiraan cairan infus habis, dan dan Ricka Ardila pemberian obat
jumlah botol yang sudah diberikan Susanti
(botol ke 1, 2, dst..) pada plabot infus
dan membuat labeling identitas loker
obat pasien

Rekomendasi untuk pengadaan Rekomendasi untuk Raninda Argasari dan Penyampaian Tersampaikannya
penambahan sumber daya manusia pengadaan Arifin Jauhari rekomendasi kepada rekomendasi
penambahan pihak menejemen rumah penambahan sumber
sumber daya sakit daya manusia ke pihak
manusia Rabu, 24 April 2019 menejemen rumah sakit
Rencana Kegiatan Residensi Manajemen Keperawatan di RSUD Tugurejo Ruang Amarilis 3
No Uraian Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Media Dana Waktu PJ
1 Melakukan prosedur Termonitornya kondisi terkini Perawat Roleplay Buku Mahasiswa Jumat, 26 Jay Ninda
pelaksanaan pre post pasien ruangan April 2019 Listiandari, Hana Aji
conference serta Kepuasan pelayanan pasien Amarilis 3 Safitri, Nitami
handover/operan/timba meningkat Yulina Dewi, dan
ng terima Hana Muzdalifah
2 Membuat labeling (berisi Termonitornya pemberian infus Perawat Roleplay Buku Mahasiswa Rabu, 24 Vulki Rikza
nama petugas, tanggal dan teridentifikasinya ruangan April 2019 Anindita, Miranda
dan waktu penggantian, pemberian obat Amarilis 3 Ayu Risang Bestari,
jumlah tetesan, waktu Agni Jayanti, dan
perkiraan cairan infus Ricka Ardila Susanti
habis, dan jumlah botol
yang sudah diberikan
(botol ke 1, 2, dst..) pada
plabot infus dan
membuat labeling
identitas loker obat
pasien
3 Rekomendasi untuk Tersampaikannya rekomendasi Ruangan Roleplay Buku Mahasiswa Rabu, 24 Raninda Argasari
pengadaan penambahan penambahan sumber daya Amarilis 3 April 2019 dan Arifin Jauhari
sumber daya manusia manusia ke pihak menejemen
rumah sakit
TERIMAKASIH
Penutup

Anda mungkin juga menyukai