Anda di halaman 1dari 3

Uji Normalitas dengan Grafik Histogram dan P-Plot SPSS

Dengan melihat Grafik Histogram dan P-Plot yang dihasilkan dari program SPSS seorang peneliti
dapat mengetahui apakah data data yang ia pakai mempunyai distribusi yang normal atau tidak.

Pada dasarnya normalitas sebuah data dapat dikenali atau dideteksi dengan melihat persebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik Histogram dari residualnya.
1. Data dikatakan berdistribusi normal, jika data menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya.
2. Sebaliknya data dikatakan tidak berdistribusi normal, jika data menyebar jauh dari
arah garis atau tidak mengikuti diagonal atau grafik histogramnya.

CARA UJI NORMALITAS DENGAN GRAFIK HISTOGRAM DAN P-PLOT SPSS


Judul penelitiannya adalah: “Pengaruh Intensitas Mengajar Guru (X1), Gaya Mengajar (X2), Motivasi
Siswa (X3), dan Minat Belajar (X4) terhadap Konsentrasi Belajar (Y) Siswa
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Berdasarkan tampilan output chart di atas kita dapat melihat grafik histrogram maupun grafik plot.
Dimana grafik histrogram memberikan pola distribusi yang melenceng ke kanan yang artinya
adalah data berdistribusi normal. Selanjutnnya, pada gambar P-Plot terlihat titik-titik mengikuti
dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
Penting : Uji Normalitas dengan Grafik Histogram dan P-Plot SPSS dapat menyesatkan peneliti
kalau tidak hati-hati dalam menafsirkannya. Mungkin kelihatannya berdasarkan digambar grafik
histrogram maupun grafik plot distribusi datanya normal, padahal secara statistik dapat berarti
sebaliknya. Oleh karena itu, untuk mendukung atau membuktikan hasil uji normalitas grafik perlu
dilakukan Uji Normalitas Rumus Kolmogorov-Smirnov atau Uji Nomalitas dengan Shapiro-Wilk

Anda mungkin juga menyukai