Anda di halaman 1dari 22

MEREVIEW JURNAL NASIONAL

(Menilai sebuah jurnal dari pendahuluan sampai daftar pustaka/Telaah Kritis Jurnal)
Ragil Setiyabudi

Judul Judul jurnal harus spesifik, jelas, ringkas (tidak terlalu panjang/terlalu pendek), informatif,
(Title) menggugah rasa/menarik untuk dibaca, tertangkap mata (eye catching), menggambarkan
substansi/topik utama atau isi dari tulisan, menggunakan bahasa baku, serta mengandung
unsur kata kunci. Penulis tidak menuliskan kata : “penelitian”, “analisis,” “studi”,
”hubungan”, “pengaruh,” dan lain-lain dalam judul publikasi, kecuali kata tersebut
merupakan pokok bahasan.
Contoh: “Penurunan gula darah melalui latihan senam DM pada lansia”; “Penurunan
tekanan darah dengan terapi X dan Y”
Nama Penulis memberikan penjelasan dimana ia bekerja atau universitas tempat
Penulis kuliahnya dan alamat korespondensi (email).
(Writer)
Abstraksi Abstrak harus mengandung komponen IMRAD (Introduction, Methods, Result
(Abstract) dan Discussion) dengan singkat dan jelas (efektif dan efisien).

Pendahulu Ada informasi teori yang mendasari penelitian Misal:


an “Stroke atau Cerebro Vaskular Accident (CVA) adalah gangguan fungsi otak yang
(Introducti menyebabkan berhentinya suplai darah ke bagian otak.”
on)
Ada informasi berupa angka - angka yang menunjukkan besarnya
masalah/sifat&skop masalah/kesenjangan antara teori dengan praktek/yang
diharapkan dengan kenyataan/kondisi yang tidak stabil.
Angka-angka tidak boleh dalam bentuk absolute, tetapi harus dengan persentase,
CFR (%), per 1000 kelahiran hidup, per 100.000 kelahiran hidup dll
Misal 1: “Stroke merupakan suatu masalah kesehatan dengan jumlah penderita yang
cenderung meningkat setiap tahun, menurut World Health Organization (WHO) saat ini
diperkirakan 15 juta orang didunia menderita stroke dan 5,5 juta orang diantaranya
meninggal dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%.”

TOPIC 4. MEREVIEW JURNAL NASIONAL_MK RISET 1


(Walaupun ada angka absolute 15 juta dan 5,5 juta tetapi di sini ada angka CFR,
sehingga penggambaran besarnya masalah benar)
Misal 2:
“Data Stroke Center Rumah Sakit Dadi Makassar menunjukkan adanya kenaikan setiap
tahunnya yaitu pada tahun 2009 mencapai 832 penderita dan pada tahun 2010
mencapai 953 penderita. Stroke non hemoragik merupakan tipe stroke yang paling
banyak ditemukan dengan presentase sebesar 87% dan stroke hemoragik sebesar 13%.”

Ada informasi tentang dampak/akibat dari masalah tersebut
Misal: “Stroke dapat menjadi masalah yang sangat berat baik bagi penderita maupun
keluarga karena dapat mengakibatkan kecacatan dalam bentuk neurologis disfungsi
dan defisit neuro psikologi serta gangguan neuropsikiatri.”

Ada informasi hasil penelitian lain (dari jurnal-jurnal)


Misal:
“Penelitian tentang faktor risiko yang pernah dilakukan di 4 rumah sakit
(RS) pendidikan di Makassar (RS Dr. Wahidin Sudirohusodo, RS Pelamonia, RS Islam
Faisal dan RS Labuang Baji) pada tahun 2000 menunjukkan bahwa dari 100 pasien
stroke, kelompok umur 60 - 69 thn terbanyak (41%), terdiri atas 58% lelaki, 42 %
perempuan. 60% Stroke Non Hemoragik dan 40 % Stroke Hemoragik , faktor risiko
terbanyak adalah hipertensi (89%), kebiasaan merokok (26%), dislipidemia (23%),
penyakit jantung (18%), Riwayat stroke/TIA (18%), asam urat darah yang tinggi (16%),
diabetes mellitus (15%), riwayat keluarga dengan stroke (11%), fibrilasi atrium (5%) dan
peminum alkohol (4%).”

Ada informasi tujuan penelitian (tujuan umum atau khusus)/menggambarkan


solusi yang ditawarkan?
Misal:
“Mengingat tingginya morbiditas dan mortalitas stroke di wilayah kota Makassar,
sementara itu kajian mendalam tentang faktor risiko kejadian stroke sangat jarang
dilaporkan dan dipublikasikan secara khusus, maka akan dilakukan penelitian tentang
faktor risiko kejadian stroke non hemoragik pada pasien Stroke Center Rumah Sakit Dadi
kota Makassar yang dikaitkan dengan Pola Makan dan masalah kejiwaan,

TOPIC 4. MEREVIEW JURNAL NASIONAL_MK RISET 2


kemasyarakatan, karakter, serta culture masyarakat Sulawesi Selatan akibat terjadinya
perubahan sosial dan gejolak masyarakat yang dapat menimbulkan stressor psikososial.”
(Penulis memang tidak secara tegas menyatakan tujuan penelitiannya, namun dengan
membaca kalimat di atas, kita juga menangkap tujuan penelitian yang tersirat/dinyatakan
secara implisit)

Metode Metode/jenis/desain penelitian harus dipaparkan


(Methods) Metode/jenis/desain penelitian bisa bermacam-macam, tetapi yang jelas
harus benar desain dengan tujuan penelitian. Metode penelitian yang dijelaskan
harus berdasarkan literature yang jelas (rujukannya)
Misal:” Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologis analitik observasional
dengan menggunakan pendekatan kasus control (Gordis L, 2009)”
(Menggunakan pendekatan kasus kontrol adalah benar, karena tujuan penelitiannya ingin
mencari faktor risiko)
Metode Adakah informasi lokasi dan waktu penelitian?
(Methods) Harus ada informasi lokasi dan waktu penelitian.
Misal: “Unit populasi dan tempat dalam penelitian ini adalah semua penderita stroke
yang berkunjung/berobat di Stroke Center Rumah Sakit Khusus Daerah Propinsi
Sulawesi Selatan periode Januari 2011 - Maret 2012, yang memenuhi kriteria inklusi
Penelitian.”

Metode Harus ada informasi populasi dan sampel (sampel=populasi studi)


(Methods) Populasi dapat dibagi menjadi populasi target/sasaran/referens dan populasi
terjangkau/populasi sumber/populasi aktual.
Pop target adalah populasi yang dibatasi oleh karakteristik klinis dan demografis.
Pop terjangkau adalah populasi selain dibatasi karakteristik klinis dan demografis
juga dibatasi tempat dan waktu. Populasi studi/sampel adalah populasi yang sudah
ditentukan criteria inklusi dan eksklusi.Misal:
“Populasi sumber dalam penelitian ini adalah semua pasien (laki-laki dan
perempuan) yang mengunjungi Unit Pelayanan Stroke Center Rumah Sakit Khusus
Daerah Propinsi Sulawesi Selatan yang pernah dan sedang dirawat inap selama periode
Januari 2011 - Maret 2012 yang berumur 40 - 70 tahun.

TOPIC 4. MEREVIEW JURNAL NASIONAL_MK RISET 3


Populasi studi atau sampel adalah pasien yang di diagnosis menderita penyakit stroke
non hemoragik serta memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Sedangkan kontrol adalah
pasien yang pernah atau sedang dirawat inap di bangsal penyakit dalam Rumah Sakit
Khusus Daerah Propinsi Sulawesi Selatan dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
(pasien stroke=karakteristik klinis, umur 40-70th=criteria demografis, lokasi= Unit
Pelayanan Stroke Center Rumah Sakit Khusus Daerah Propinsi Sulawesi Selatan, waktu
= Januari 2011 - Maret 2012)

Metode Harus ada ada informasi besar sampel dan ini sangat tergantung dari desain
(Methods) penelitian.Misal :
“Penentuan besarnya sampel penelitian dengan memperhatikan Odss Ratio hasil
beberapa faktor risiko stroke penelitian sebelumnya. Besar sampel minimal yang harus
diambil adalah 80 sampel, yaitu pada variabel penyakit jantung dengan perkiraan OR
2,5 dan perkiraan proporsi paparan pada kelompok kontrol sebesar 30%. Maka jumlah
sampel yang terambil pada penelitian ini adalah sebanyak 80 kasus dan 80 kontrol.
Penelitian ini menggunakan perbandingan kasus dan kontrol 1 : 1, maka jumlah kasus
dan kontrol secara keseluruhan adalah 160 sampel.”
(pada contoh di atas sampel pada desain kasus kontrol)

Metode Harus ada informasi teknik sampling/cara pengambilan sampel. Hal ini juga
(Methods) sangat tergantung karakteristik populasi. Misal:
“Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling
yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan bahwa setiap anggota atau unit
dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Sampel
penelitian untuk kelompok kasus diambil dari pasien stroke non hemoragik yang pernah
dirawat mulai Januari 2011 dan sedang dirawat inap sampai akhir penelitian (April
2012), terdiagnosa stroke non hemoragik berdasarkan pemeriksaan klinis dan konfirmasi
CT Scan kepala di Unit Stroke Center Rumah Sakit Khusus Daerah Propinsi Sulawesi
Selatan selama periode penelitian. Kelompok kontrol diambil dari pasien yang tidak
terdiagnosa Stroke non hemoragik dan sedang di rawat inap di unit penyakit dalam.
Untuk mendapatkan data tentang riwayat penyakit, tingkat pengetahuan, sosial ekonomi
dan lain sebagainya dilakukan wawancara langsung kepada responden .”

TOPIC 4. MEREVIEW JURNAL NASIONAL_MK RISET 4


(Secara garis besar teknik pengambilan sampel adalah random dan non random.
Random = simple random sampling, systemic random sampling, stratified random
sampling, cluster sampling, multistage sampling. Non random=consecutive/sampling,
convenient/accidental/grab/haphazard sampling dan judgment /purposive
sampling.Teknik random adalah paling baik, namun teknik non random yang paling
baik=consecutive sampling )

Harus ada informasi variabel - variabel yang diteliti. Misal:


“Variabel penelitian mencakup variabel terikat dan variabel bebas. variabel terikat
Metode dalam penelitian ini adalah kejadian Stroke non hemoragik. Variabel bebas dalam
(Methods) penelitian ini meliputi Umur, Jenis kelamin, kebiasaan mendengkur, kebiasaan
begadang, kebiasaan mengkomsumsi ballo atau sejenis alkohol, heriditas, hipertensi,
jenis makanan yang dikomsumsi, diabetes mellitus, penyakit jantung, kebiasaan merokok,
pola perilaku (kepribadian atau karakter) dan paparan stressor psikososial.”

Metode Harus ada informasi teknik pengumpulan data. Misal :


(Methods) “Pengumpulan data primer untuk mengetahui faktor-faktor risiko terhadap kejadian
stroke non hemoragik dengan menggunakan kuesioner untuk melakukan wawancara
dengan subjek maupun keluarga terdekat. Pengumpulan data sekunder berupa penetapan
subjek penelitian serta data lain yang diperlukan diperoleh dari rekam medis.”
(Jika teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, harus ada hasil uji validitas dan
reliabilitas kuesioner tersebut. Teknik pengumpulan data secara teori bisa menggunakan
observasi, wawancara, pengukuran, tes, alat ukur standar (tensi, thermometer) (mis:Tes
Pot Akademik, tes IQ), kuesioner (mis:kues ttg dukungan kel, pengetahuan, sikap,
perilaku)

Metode Harus ada informasi teknik pengolahan data.Misal:


(Methods) “Pengolahan data meliputi kegiatan proses editing, coding dan entry data dan tabulating
hasil penelitian.”

Metode Harus ada informasi analisis data. Misal :


(Methods) “Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik responden menurut
kasus dan kontrol, kemudian dilakukan analisis distribusi variabel yang diteliti dengan
statistik deskriptif (nilai mean dan standart deviasi) dan disajikan dalam bentuk tabel

TOPIC 4. MEREVIEW JURNAL NASIONAL_MK RISET 5


atau grafik untuk mengetahui proporsi masing-masing variabel. Analisis bivariat
dilakukan dengan uji chi square yang digunakan untuk menguji hipotesis hubungan yang
signifikan antara faktor risiko. Dalam hal ini untuk mengetahui umur, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, status perkawinan, riwayat keluarga, kebiasaan begadang, kebiasaan
mendengkur, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, dislipidemia, kebiasaan
merokok, mengkomsumsi alkohol, stressor psikososial, dan pola perilaku (kepribadian
atau karakter) sebagai faktor risiko terjadinya stroke non hemoragik. Analisis multivariat
digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap
variabel terikat, dan variabel bebas mana yang paling besar pengaruhnya terhadap
variabel terikat dengan menggunakan uji regresi logistik.”
Analisis data tergantung dari desain penelitian.
(Jika desain penelitiannya eksperimen, maka biasanya analisis bivariatnya adalah uji t
paired atau t independent. Jika ini analisisnya, maka analisis univariatnya adalah mean
dan standar deviasi.Tidak semua desain penelitian harus sampai analisis multivariate,
sekali lagi, semua tergantung dari desain penelitian. Ada kalanya analisis univariat juga
digunakan untuk menggambarkan kategori-kategori dalam variabel. Misal: persentase
kategori intensitas nyeri ringan, sedang dan berat, namun untuk membuktikan keefektifan
terapinya, maka analisis bivariatnya adalah intensitas nyeri yang belum terkategori (angka
0-10) antara sebelum dan sesudah.)(Analisis data secara teori meliputi: univariat, bivariat
dan multivariat)

Hasil Harus ada informasi hasil penelitian yang memuat tabel/grafik/diagram sesuai
(Result) dengan desain penelitian. Ketentuannya teknik penyajian data secara teori adalah :
A. Ketentuan pada tabel :
1. Tabel harus ada angka absolute/frekuensi dan persentasenya dengan jumlah total
harus 100 persen.
2. Tabel harus ada hasil/nilai statistik, misal: nilai t, nilai r, nilai X2, F, OR
Misal: untuk desain dengan uji t minimal dipaparkan tabel yang memuat mean,
sd, besaran t dan nilai p value pada tiap variabel.
3. Tabel harus memuat nilai p (nilai signifikansi)/ p value, misal 0,02; 0,015 dan
tidak boleh ditulis 0,000 tapi ditulis 0,0001 (ditambah angka1)
4. Tabel harus memuat nilai 95CI% (nilai pada tingkat kepercayaan 95% misalnya
pada hasil OR, RR atau RP

TOPIC 4. MEREVIEW JURNAL NASIONAL_MK RISET 6


B. Untuk grafik lingkar jumlah persentase/proporsinya harus 100% dan penggunaan
grafik ini untuk kategori yang tidak terlalu banyak.
C. Jika mendeskripsikan frekuensi distribusi penyebaran penyakit berdasarkan kondisi
geografis, maka digunakan grafik peta/map diagram.
D. Untuk menggambarkan hubungan dan pengaruh antara dua variabel (bebas dan
terikat) numeric digunakan diagram/grafik titik-titik/scatter plot.
E. Untuk menggambarkan kecenderungan/trend data numerik berdasarkan rentang
waktu (misal:jam, hari, bulan, tahun) digunakan diagram/grafik garis).
F. Jika mendeskripsikan frekuensi distribusi data kategori, maka digunakan grafik
batang/bar diagram, dimana ‘kaki batang”-nya adalah data kategori.

Hasil Harus ada penjelasan hasil berupa kalimat/penyajian secara tekstual berdasarkan
(Result) tabel/grafik/diagram. Untuk tabel, cara memaparkan/menceritakan nilai absolute
dan persentasenya dalam bentuk tekstual ketentuannya sebagai berikut :
a. Untuk tabel pada desain cross sectional/potong lintang atau kohort/prospektif, maka
persentasenya mengikuti variabel bebas/independent, dan analisisnya/menceritakan
dalam bentuk tekstualnya mengikuti variabel terikat/dependent.
b. Sebaliknya, untuk tabel pada desain kasus kontrol/retrospektif, maka persentasenya
mengikuti variabel terikat/dependent, dan analisisnya/menceritakan dalam bentuk
tekstualnya mengikuti variabel bebas/independent.

Hasil Harus ada informasi tentang nilai uji statistik.


(Result) Misal: nilai t, nilai r, nilai X2, nilai F, OR dll, nilai 95%CI, dan p value Misal : untuk
desain kohort maka nilai yang dilaporkan RR, cross sectional RP dan kasus control OR.
Misal untuk kasus kontrol :

Tabel 5.7 : Tabulasi Silang antara Variabel Anemia Hb < 11 gr% Dengan Kejadian
Malaria pada Ibu Hamil di Kabupaten Biak Numfor
Status Kasus Kontrol
X2 OR
Anemia
n % n % (p value) (95% CI)
Hb <11 gr%
Ya 39 79,59 26 53,06 7,721 3,450

TOPIC 4. MEREVIEW JURNAL NASIONAL_MK RISET 7


Tidak 10 20,41 23 46,94 (0,005) (1,413-8,426)
Total 49 100 49 100
Maka penjelasan tabelnya adalah sebagai berikut (narasinya):

“Tabel 5.7 menunjukkan bahwa proporsi responden terbanyak yang mengalami malaria
pada ibu hamil yaitu ibu hamil dengan anemia Hb < 11 gr % pada kelompok kasus
sebanyak 39 responden (79,59 %) lebih banyak daripada tidak anemia Hb ≥ 11 gr %
sebanyak 10 responden (20,41 %). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p <
0,05, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara anemia Hb < 11 gr% dengan
kejadian malaria pada ibu hamil.”
(tabel pada desain kasus kontrol/retrospektif, maka persentasenya mengikuti variabel
terikat/dependent (kasus-kontrol), dan analisisnya/menceritakan dalam bentuk
tekstualnya mengikuti variabel bebas/independent, sehingga cara menceritakan data di
atas keliru)

Diskusi/Pe Ada informasi keterbatasan penelitian (ada yang menyebutkan ini tidak wajib).
mbahasan, Jika mengemukakan keterbatasan penelitian misalnya:
Kesimpula “Pada penelitian ini mempunyai kelemahan dalam pengendalian bias seleksi, bias
n dan informasi dan interviewer bias.”
Saran
(Discussion
)

Diskusi/Pe Jika keterbatasan diungkapkan, informasi keterbatasan tersebut tidak boleh


mbahasan, memberi pengaruh besar pada hasil penelitian. Misalnya :
Kesimpula “Keterbatasan penelitian ini adalah sampelnya terlalu kecil.”
n dan (Jika masalah sampel terlalu kecil, hal ini justru menunjukkan ketidakmampuan peneliti
Saran menentukan besar sampel minimal sesuai dengan desain/kaidah ilmiah. Mengapa tidak
(Discussion sejak awal besar sampel dihitung dengan benar?)
)

Diskusi/Pe Peneliti harus menghubungkan hasil penelitiannya dengan teori. Misal:


mbahasan,

TOPIC 4. MEREVIEW JURNAL NASIONAL_MK RISET 8


Kesimpula Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan variabel stressor psikososial maka
n dan diperoleh nilai wald = 3,851 dengan p = 0,050. Hasil analisis menunjukkan bahwa stressor
Saran psikososial >300 (stress berat) mempunyai risiko 2,9 kali lebih besar untuk terkena
(Discussion penyakit stroke non hemoragik dibandingkan dengan orang yang memiliki stressor
) psikososial <300 ( OR = 2,9, 95%CI = 1,0-7,9). (HASIL)
Mekanisme terjadinya stroke karena pencetus stressor psikosoial adalah adanya
peningkatan perubahan-perubahan dalam darah, seperti peningkatan jumlah sel darah
merah. Respon stres juga berpengaruh terhadap kontraksi jantung serta syaraf simpati alfa,
yang berpengaruh pada sistem arteri dan vena, sebagai akibat peningkatan epinefrin dan
norepinefrin di susunan saraf pusat dan sirkulasi sistemik.(TEORI)

Diskusi/Pe Peneliti harus menghubungkan hasil penelitiannya dengan hasil penelitian orang
mbahasan, lain. Misal:
Kesimpula Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan variabel stressor psikososial maka
n dan diperoleh nilai wald = 3,851 dengan p = 0,050. Hasil analisis menunjukkan bahwa stressor
Saran psikososial >300 (stress berat) mempunyai risiko 2,9 kali lebih besar untuk terkena
(Discussion penyakit stroke non hemoragik dibandingkan dengan orang yang memiliki stressor
) psikososial <300 ( OR = 2,9, 95%CI = 1,0-7,9). (Hasil)
Hasil ini sesuai dengan beberapa peneliti sebelumnya,seperti hasil penelitian case
control yang dilakukan oleh Praboncono (1997) didapatkan bahwa stressor psikososial
merupakan pencetus terjadinya stroke pada pasien RSU Kariadi, dengan besar risiko 8
kali.(Hasil penelitian orang lain)

Diskusi/Pe Pada bagian kesimpulan, peneliti menuliskan semua hasil penting penelitian sesuai
mbahasan, dengan tujuan penelitian. Misal:
Kesimpula “Faktor risiko yang terbukti secara signifikan adalah riwayat penyakit dalam keluarga,
n dan kebiasaan mengkomsumsi alkohol, stressor psikososial, pola perilaku tipe A, diabates
Saran mellitus, penyakit jantung, kebisaan mengkomsumsi daging.”
(Discussion
)

TOPIC 4. MEREVIEW JURNAL NASIONAL_MK RISET 9


Diskusi/Pe Pada bagian saran, peneliti harus menuliskan saran yang relevan dengan hasil
mbahasan, penelitian. Misal:
Kesimpula “Perilaku hidup sehat dengan tidak mengkomsumsi alkohol, olah raga secara teratur,
n dan makan makanan yang sehat dan konsumsi kolesterol yang berimbang serta tidak stress
Saran merupakan faktor penting untuk mencegah terjadinya stroke non hemoragik.”
(Discussion
)

Diskusi/Pe Saran yang dituliskan adalah saran yang applicable (dapat diterapkan).
mbahasan, Misal : Saran pada contoh di atas masuk akal dan dapat diterapkan.
Kesimpula
n dan
Saran
(Discussion
)

Daftar Peneliti harus menggunakan kepustakaan yang relevan.


pustaka Pustaka yang relevan adalah pustaka yang benar-benar membahas sesuai dengan topik
yang dibahas. Jika pustaka untuk teori maka sebaiknya dari buku teks yang merupakan
sumber primer/asli. Jika pustaka untuk hasil penelitian sebaiknya dari jurnal yang relatif
baru yang diambil dari jurnal dengan alamat yang jelas (pengarang, tahun judul
penelitian, nama jurnal, volume dan nomor)
Misal:
Bonita R. Ischemic Stroke. In epidemiology of stroke. Philadelphia; lippincot Williams
and wilkins; 2003; p.339,342-44.
(pustaka dari sumber primer dianggap relevan karena penelitiannya tentang stroke dengan
desain penelitian epidemiologi)

Ralph L, Robert A, Greg A, Alberts J, Oscar B, Larry B, Philip G, Jonathan H. Guidelines


for Prevention of Stroke in Patients With Ischemic Stroke or Transient Ischemic Attack.
Journal American Hearth Association. 2006; 37: 557-617.
(pustaka dari jurnal dianggap relevan karena penelitiannya tentang stroke yang relatif
baru, ada yang mengatakan 10 tahun terakhir dianggap relatif baru)

TOPIC 4. MEREVIEW JURNAL NASIONAL_MK RISET 10


Title Judul sampai dengan Kesimpulan/saran harus ditulis dengan bahasa yang baku
sampai dan efektif. Misal: contoh penulisan efektif.
dengan “Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan untuk dilaksanakan (ethical clearance)
Discussion dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Semarang tertanggal 13 April 2012.”
(Jadi tidak perlu ditulis detail yang ada di dalam prinsip/yang harus diperhatikan dalam
etik penelitian)
Menuliskan manfaat penelitian, definisi operasional, kerangka konsep, rekomendasi
dianggap tidak lazim/tidak perlu.

-oOo-

TOPIC 4. MEREVIEW JURNAL NASIONAL_MK RISET 11


MENGAKSES DAN MENSITASI PUBLIKASI DOSEN
(Cara Membuat Rujukan Pada Teks/Kutipan)

Ragil Setiyabudi

Berikut ini cara membuat rujukan pada teks/artikel ilmiah/proposal skripsi/skripsi dimana rujukannya berasal dari
artikel dosen pada jurnal online. Langkah langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Cari artikel dosen yang kita perlukan (yang kita butuhkan/sesuai dengan penelitian kita), dengan misalnya
mencari di situs google scholar. Sebagai contoh kita akan membuat artikel ilmiah/proposal skripsi/skripsi
dengan topik malaria. Dengan kata kunci tertentu kita bisa mencarinya. Sebagimana gambar di bawah ini.

2. Buka situs dimana artikel yang kita butuhkan dari dosen tersebut.
3. Setelah kita baca/review abstrak dan keseluruhan artikel dan cocok untuk kita sitasi (dijadikan salah satu
sumber artikel/proposal skripsi/skripsi), lalu download artikelnya. Berikut ini hasil file download (biasanya
dalam bentuk PDF) dan tersimpan di folder “Downloads”, sebagaimana gambar bawah ini:

4. Buka akun/program mendeley kita. Buatlah folder yang kita beri nama “MALARIA” di akun mendeley kita.
Dengan cara meng klik “Create Folder” dan kita beri nama “MALARIA”.

5. Pindahkan file PDF artikel malaria artikel dosen tersebut ke folder “MALARIA.” Cara yang paling cepat yaitu
dengan membuat 2 jendela (jendela/layar akun mendeley dan layar windows tempat file PDF artikel dosen
tersebut berada/di folder Downloads). Lalu klik file PDF artikel tersebut dan dengan ditahan tombol kiri
krusor/mouse, lalu kita pindahkan ke folder “MALARIA” di jendela mendeley kita. Seperti nampak pada
gambar berikut.
Berikut ini hasil pemindahannya, akan terlihat file PDF artikelnya sudah pindah di folder MALARIA sbb :

6. Selanjutnya kita akan mensitasi/membuat rujukan artikel dosen tersebut (mencantumkan) dalam tulisan
artikel ilmiah/proposal/skripsi. Untuk menunjukkan bahwa tulisan/kalimat tersebut berasal/bersumber
dari tulisan/artikel dosen yang sudah masuk ke jurnal online. Caranya yaitu kita buat kalimat tersebut di file
word yang sudah terintegrasi dengan akun/menu mendeley. Misalnya kita akan membuat artikel dengan
judul “karakteristik penderita malaria berdasarkan faktor risiko”. Pada latar belakang kita akan membuat
kalimat yang sudah kita ambil/sarikan dari artikel dosen tersebut dengan kalimat :

“Beberapa faktor risiko malaria diantaranya tempat perindukan nyamuk, tanpa kasa/penghalang pada
ventilasi rumah, tidak menggunakan obat nyamuk, keberadaan semak, adanya genangan
air, adanya sawah, adanya parit/selokan, keberadaan kandang hewan, kebersihan rumah yang
buruk, dinding rumah tidak rapat, tanpa langit-langit rumah,konstruksi lantai rumah tak
permanen, sering beraktifitas di luar rumah pada malam hari, tidak menggunakan kelambu pada
saat tidur, menggantung pakaian di dalam rumah, tidak memakai pestisida/insektisida, tidak
memakai reppelant/obat oles penolak nyamuk, pendidikan rendah, pendapatan di bawah upah
minimum, ketidakpatuhan minum obat, status gizi kurang.” Akan tampak seperti gambar berikut:

7. Pada akhir kalimat tersebut harus ada sumbernya (harus mencantumkan sitasi) untuk menunjukkan bahwa
kalimat tersebut dikutip dari tulisan dosen di jurnal online. Caranya yaitu kita letakkan kursor di akhir
kalimat itu. Lalu kita klik akun mendeley di layar word tempat naskah atau ketikan artikel itu. Letak
mendeley di toolbar “References”. Kemudian klik ‘Insert Citation”. Akan terlihat layar sebagai berikut :
8. Kemudian klik “Go To Mendeley”, sebagaimana terlihat layar sebagai berikut :

9. Klik/sorot/blok file artikel dosen tersebut dan klik “Cite” pada menu toolbar seperti tampak di bawah ini.
10. Maka akan terlihat sitasinya dengan gaya APA style sebagai berikut. Terlihat menggunakan gaya sitasi
American Psychological Association 7th edition. Gaya ini termasuk gaya Harvard Style (Pengarang-tahun),
yaitu nama pengarang diikuti tahun publikasinya. Terlihat di gambar bawah nama pengarangnya Setiyabudi
dan tahun publish 2016.

11. Jika kita ingin menggantinya dengan Gaya Vancouver (gaya kutipan dengan nomor), misalnya Gaya
American Medical Association 11th edition. Maka caranya adalah kita sorot/blok sitasi itu, lalu klik combo
pada menu “Style” lalu pilih “American Medical Association 11th edition”, sebagaimana nampak di bawah
ini.
12. Maka akan berganti dengan nomor yang berbentuk kecil (superscript) dengan nomor satu (1). Nomor satu
karena rujukannya adalah rujukan pertama pada teks tersebut. Lihat gambar berikut ini:
CARA MEMBUAT DAFTAR PUSTAKA/BIBLIOGRAPHY

Setelah kita membuat sitasi/kutipan/rujukan di teks/artikel ilmiah/proposal skripsi/skripsi, maka kita bisa
membuat DAFTAR PUSTAKA atau BIBLIOGRAPHY. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Buat kalimat “DAFTAR PUSTAKA” di baris terakhir teks/halaman paling akhir teks dan meletakkan
krusor di bawah kalimat “daftar pustaka” tersebut. Seperti terlihat di bawah ini.
2. Klik “Insert Bibliography”. Maka akan terlihat daftar pustaka lengkap, yaitu meliputi pengarang, judul
artikel, nama jurnal, tahun, volume, nomor, dan halaman dengan gaya American Medical Association
11th edition. (gaya vancouver) sebagimana terlihat pada gambar berikut:

3. Namun jika ingin merubah gaya sitasi dan bibliography dengan gaya lain, misalnya model American
Psychological Association 7th edition, maka kita tinggal mensorot/mengeblok salah satu daftar pustaka
kemudian mengklik combo “Style” pada menu toolbar mendeley di word tersebut dan memilih
American Psychological Association 7th edition. Sehingga akan terlihat seperti gambar berikut (gaya
sitasi berubah dari American Medical Association 11th edition menjadi American Psychological
Association 7th edition).
Itulah salah satu keuntungan kita menggunakan program mendeley yang terintegrasi ke dalam Ms word.
Akan diganti dengan gaya apa pun sitasi dan bibliography-nya. Maka tinggal merubahnya di menu “Style”
Jurnal-jurnal online di Indonesia/internasional memiliki gaya masing masing. Maka jika kita akan men-
submit artikel ilmiah kita di sebuah jurnal online, maka dibaca dulu aturan jurnal tersebut, menggunakan
gaya apa untuk sitasi dan daftar pustakanya/bibliography-nya.

-oOo-

Anda mungkin juga menyukai