Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Praktek Keperawatan

http://thejnp.org
ISSN: 2614-3488 (cetak); 2614-3496 (online) Vol.4 No.1. Oktober 2020. Halaman 8-12

Efektivitas Pengurangan Stres Berbasis Perhatian


Tentang Depresi Pada Lansia:
Tinjauan Sistematis
Linlin Lindayani *, Agus Hendra, Lia Juniarni, Gina Nurdina
STIK PPNI Jawa Barat, Indonesia Penulis
korespondensi: linlinlindayani@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Lansia adalah individu yang telah memasuki usia 60 tahun (Hurlock,
2004). Salah satu masalah lansia yang paling umum ditemukan adalah depresi. Penelitian dan
ulasan yang meningkat saat ini mendukung efisiensi perawatan psikoterapi untuk depresi.
Berdasarkan intervensi tradisional terapi Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR)
direkomendasikan untuk depresi geriatri. Fokus terapi MBSR adalah salah satu jenis terapi
berbasis kesadaran yang berfokus pada pelatihan kesadaran melalui teknik meditasi. Dengan
berlatih mengamati sensasi tubuh (body scan meditasi), individu dapat mencapai kondisi
mindful dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat melakukan aktivitas rutin seperti
berjalan, makan, berdiri. MBSR bertujuan untuk mengubah hubungan individu dengan situasi
dan pikiran yang penuh tekanan. Ini dicapai dengan mengurangi dan meningkatkan reaksi
emosional.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi MBSR terhadap tingkat
depresi pada lansia.
Metode: Pencarian literatur dilakukan melalui studi Google Scholar dan PubMed yang diterbitkan dalam
bahasa Inggris, terdapat 778 artikel yang didapat tetapi hanya 5 jurnal yang memenuhi kriteria pencarian.

Hasil: Hasil kajian ini menunjukkan bahwa terapi MBSR memiliki pengaruh dalam
menurunkan tingkat depresi pada lansia dan terapi MBSR tidak memiliki efek samping
dibandingkan terapi farmakologis.
Kesimpulan: Terapi MBSR diharapkan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menurunkan
tingkat depresi pada lansia.

Kata kunci: Terapi Pengurangan Stres Berbasis Perhatian, Depresi, Lansia.

Diterima 8 Mei 2020; Direvisi 15 Juni 2020; Diterima 28 Juli 2020


DOI: https://doi.org/10.30994/jnp.v4i1.101

The Journal of Nursing Practice, situs webnya, dan artikel yang diterbitkan di sana dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons
AttributionNonCommercial-ShareAlike 4.0.

8
Jurnal Praktek Keperawatan
http://thejnp.org
ISSN: 2614-3488 (cetak); 2614-3496 (online) Vol.4 No.1. Oktober 2020. Halaman 8-12

LATAR BELAKANG
Lansia adalah individu yang telah memasuki usia 60 tahun (Hurlock, 2004). Memasuki
usia lanjut yang bahagia diidentikkan dengan kesiapan menerima segala perubahan dalam
aspek kehidupan (Indriana, Destiningrum, & Kristiana, 2011). Para lansia juga merupakan
kelompok yang harus diperhatikan karena jumlahnya yang cukup banyak dan akan terus
meningkat sepanjang tahun. Berdasarkan data Prospek Penduduk Dunia (2015), pada tahun
2015 terdapat 901 juta penduduk berusia 60 tahun yang terdiri dari 12% dari total penduduk
dunia. Sedangkan menurut data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2019,
jumlah lansia di Indonesia mencapai 29 juta jiwa atau setara dengan 11% dari total penduduk
Indonesia pada tahun 2019. Peningkatan jumlah lansia telah merubah masalah kesehatan
dan peta sosial akibat menurunnya produktivitas lansia terhadap organ tubuh seperti
kerusakan sel pada proses penuaan, sehingga berdampak pada produksi enzim, hormon,
dan zat yang dibutuhkan tubuh. agar kekebalan berkurang (Maryam, 2011). Lansia yang
mengalami berbagai masalah kesehatan terutama yang berkaitan dengan proses penuaan
antara lain: hipertensi, kanker, gangguan jiwa, dan penyakit buatan (penyakit degeneratif)
semakin meningkat (Kemenkes RI, 2017).
Tahap perkembangan erikson menyatakan bahwa lansia berada pada fase integritas, namun
jika perkembangan ini tidak tercapai akan timbul masalah keputusasaan. Fase integritas psikologis
merupakan fase ketika seseorang melakukan tinjauan hidup dan mengevaluasinya yang mencerminkan
pengalaman hidup seseorang, dan menafsirkan perubahan hidup (Santrock, 2013). Perubahan hidup ini
termasuk pensiun, kematian pasangan, kebutuhan untuk merawat pasangan, dan penyakit fisik atau
kecacatan (Nevid, Rathus & Greene, 2005). Stres yang tinggi dan kejadian hidup yang tidak
menyenangkan menyebabkan masalah mental dan psikologis pada lansia seperti memori jangka
pendek (hilang ingatan), frustasi, cemas, kesepian, hingga depresi (Hawari, 2011). menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO, 2017), Prevalensi depresi pada lansia sekitar 1.236% lansia yang menjalani
rawat jalan akibat depresi. Angka ini meningkat menjadi 3.050% pada lansia dengan penyakit kronis
dan perawatan jangka panjang yang mengalami depresi (Azizah,
2011). Prevalensi di Indonesia didasarkan pada Information Center for NonCommunicable
Diseases, lansia yang mengalami depresi pada usia 11.6 & (Kemekes,
2017). Penemuan Syukra (2012), sesuai dengan fenomena persetubuhan kosong (empety
nest) yang biasa dialami oleh lansia, adalah krisis pada diri sendiri yang disebabkan oleh
rasa kehilangan anak yang telah hidup mandiri, memasuki masa pensiun, menopause. ,
dan kematian pasangan (Lu, 2010). Beberapa konflik utama yang dialami lansia adalah
pelepasan posisi dan kewenangan, serta penilaian terhadap kemampuan, keberhasilan,
dan kepuasan yang diperoleh sebelumnya (post power syndrome). Hal ini dapat
berdampak pada menurunnya kondisi fisik dan psikologis lansia (Hawari, 2007).

Psychological well-being, menurut Ryff dan Keyes (1995), merupakan pencapaian penuh
atas potensi psikologis seseorang dan suatu keadaan ketika individu dapat menerima kekuatan
dan kelemahan dari apa adanya, memiliki tujuan hidup, mengembangkan hubungan yang positif,
menjadi seorang pribadi yang mandiri, mampu menguasai lingkungan dan terus berkembang
secara pribadi. Newman (2006) menyatakan bahwa kesejahteraan psikologis juga bergantung
pada kemampuan untuk mengatur atau terus terlibat dalam peran dan aktivitas yang berharga.
Ada banyak cara untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis yaitu dengan memberikan
dukungan sosial (Destiningrum, 2014), terapi musik klasik (Jasmarizal, Sastra & Yunita,
2011), psikoterapi kelompok lansia (Zulfiana, 2014), senam lansia (Pratiwi, 2013), dan
terapi kesadaran (Kinasih & Sukma, 2010).

9
Jurnal Praktek Keperawatan
http://thejnp.org
ISSN: 2614-3488 (cetak); 2614-3496 (online) Vol.4 No.1. Oktober 2020. Halaman 8-12

Mindfulness merupakan kesadaran yang muncul sebagai akibat dari memberikan perhatian pada
pengalaman saat ini dengan sengaja dan tanpa penilaian agar mampu merespon dengan menerima
pengalaman yang dialami sehari-hari (Kabat-Zinn, 2003). Mindfulness adalah sifat perhatian dan kesadaran
penuh yang stabil dan konsisten dalam diri yang mendorong individu untuk terus bertindak (Teasdale, 2002).
Mindfulness berakar pada filosofi Buddhis dan merupakan suatu bentuk keterampilan yang dapat membantu
individu untuk memiliki kesadaran dan tidak bereaksi terhadap apa yang terjadi sekarang, cara untuk
menafsirkan peristiwa yang bersifat positif, negatif, atau netral sehingga mampu mengatasi perasaan depresi
dan menghasilkan kemakmuran diri (Germer, Siegel, dan Fulton,
2005). Menurut definisi operasionalnya, mindfulness adalah kemampuan untuk: (a) mengamati:
kemampuan mengamati dan menyadari keberadaan pikiran, perasaan, persepsi, dan sensasi, (b)
mendeskripsikan: mendeskripsikan dengan kata-kata, (c) bertindak dengan kesadaran : bertindak
dengan kesadaran, (d) non-reaktivitas: tidak reaktif terhadap pengalaman pribadi, dan (e) tanpa
penilaian: berperilaku tanpa penilaian pengalaman pribadi (Roeser et al, 2012).
Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR) adalah jenis terapi berbasis kesadaran yang
berfokus pada pelatihan kesadaran melalui teknik meditasi. Dengan berlatih mengamati sensasi
tubuh (body scan meditasi), individu dapat mencapai kondisi mindful dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk saat melakukan aktivitas rutin seperti berjalan, makan, berdiri, dll (Germer, Siegel, dan
Fulton, 2005). MBSR bertujuan untuk mengubah hubungan individu dengan situasi dan pikiran
yang penuh tekanan. Ini dicapai dengan mengurangi reaksi emosional dan meningkatkan
penilaian kognitif secara positif.
Berbagai penelitian menunjukkan manfaat program mindfulness, menurut penelitian (Gercia-Banda &
Martin-Asuero, 2010), dapat mengurangi stres, penelitian (Davis & Hayes, 2011), dapat meningkatkan perhatian dan
konsentrasi, penelitian (Chen, Yang, Wang, & Zhang, 2013), dapat menurunkan kecemasan dan menstabilkan tekanan darah,
penelitian (Fortney, et al, 2013), dapat meningkatkan kepuasan kerja, penelitian (Bazarko, et al, 2013), dapat meningkatkan
kualitas kesehatan, dan menurut penelitian ( White, 2013), dapat meningkatkan kualitas pelayanan terapeutik kepada
pasien.
Terapi kesadaran melatih individu untuk tidak membuat penilaian otomatis atas peristiwa yang
dialami. Penilaian otomatis akan membuat individu tidak membuat penilaian yang obyektif, sehingga
koping sering dilakukan secara tidak tepat dan mengakibatkan koping menjadi tidak efektif (Corhorn &
Millicic, 2016). Intervensi kesadaran dapat memfasilitasi individu untuk belajar menangani setiap
pengalaman secara lebih terbuka dan tanpa penilaian. Metode mindfulness menggunakan rangkaian
latihan yang dirancang untuk melatih pikiran agar tetap fokus dan terbuka terhadap kondisi sehari-hari
termasuk kondisi stres (Chielsa & Malinowski, 2011). White (2013) menyatakan bahwa program
mindfulness bagi perawat dapat bermanfaat sebagai perawatan diri dan pengembangan serta
peningkatan kesejahteraan mereka. Konsep perhatian dimulai dari melepaskan penderitaan yang
dialami manusia. Penderitaan dapat berupa stres, depresi, kecemasan, konflik antarpribadi,
kebingungan, kekhawatiran berlebihan, dan ketakutan irasional (Mace, 2008). Kewaspadaan diyakini
dapat mengurangi penderitaan dan meningkatkan kesejahteraan (Grossman & Van Dam,
2011).
Lansia yang tidak sejahtera secara psikologis cenderung lebih banyak mengeluh tentang
gangguan penyakit (Khotimah, 2011). Jika lansia sejahtera secara psikologis maka akan
memudahkan keluarga dalam merawat lansia. Setiap orang akan memasuki usia tua, sehingga
perhatian terhadap kesejahteraan menjadi penting. Pentingnya program terapi pengurangan
stres berbasis kesadaran pada kesejahteraan psikologis pada lansia dengan depresi penting untuk
dipelajari. Maka tujuan dari penelitian ini adalah melakukan tinjauan sistematis terhadap
efektivitas Mindfulness Based Stress Reduction terhadap tingkat depresi pada lansia.

10
Jurnal Praktek Keperawatan
http://thejnp.org
ISSN: 2614-3488 (cetak); 2614-3496 (online) Vol.4 No.1. Oktober 2020. Halaman 8-12

METODE
Penelitian ini merupakan tinjauan sistematis dari literatur yang ada untuk mengevaluasi
tanggapan subyektif setelah penerapan terapi pengurangan stres berbasis kesadaran (MBSR) terhadap
kesejahteraan psikologis pada lansia dengan depresi.
Strategi Pencarian
Strategi pencarian bertujuan untuk menemukan artikel yang telah dipublikasikan. Data dari
tinjauan literatur ini diperoleh melalui proses pencarian online. Pencarian dilakukan melalui Google
Cendekia dan PubMed. Kata kunci yang digunakan adalah kombinasi dari lebih tua atau lebih tua dan
perhatian atau perhatian penuh dan depresi. Pencarian difokuskan pada jurnal yang menggunakan
terapi pengurangan stres berbasis kesadaran (MBSR) pada kesejahteraan psikologis pada lansia dengan
depresi yang diterbitkan hingga 21 Mei 2019.
Penelitian yang termasuk dalam tinjauan ini didasarkan pada kriteria inklusi: Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia, diterbitkan dari 2015 hingga 2020, partisipan manusia, uji klinis, dan penelusuran penelitian yang
dilakukan pada pasien lansia yang mengalami depresi.

Artikel Pemutaran
Penapisan artikel dilakukan melalui judul awal kemudian dilakukan screening abstrak untuk
mengidentifikasi artikel mana yang berpotensi memenuhi kriteria yang diinginkan. Setelah itu
dilakukan review terhadap semua artikel yang dianggap signifikan pada screening awal. Artikel
tambahan yang tidak ditemukan dalam pencarian literatur awal diperoleh dengan mereview referensi
dalam penelitian. Dua pengulas meninjau setiap abstrak berdasarkan kriteria inklusi. Resensi pertama
memeriksa semua judul dan abstrak. Tujuannya adalah untuk menghindari pengulangan artikel. Secara
terpisah, reviewer kedua menilai judul dan sampel abstrak sesuai dengan kriteria yang sama untuk
dipilih. Selanjutnya, kedua reviewer menyepakati pasal mana yang memenuhi kriteria inklusi.

Ekstraksi Data
Setiap artikel diolah data dengan membuat ringkasan dari setiap artikel yang
memuat, penulis, tahun, negara asal penelitian, jenis penelitian, sampel (termasuk
jumlah sampel dan kriteria inklusi), intervensi, hasil, dan batasan penelitian.

Studi Kualitas Studi


Penilaian kualitas setiap artikel dilakukan dengan menggunakan format standar The
Critical Appraisals Skill Program (CASP) yang sudah berbahasa Indonesia. Kriteria yang digunakan
untuk menilai apakah setiap penelitian berkualitas baik dan risiko bias minimal terdiri dari 3
kriteria yaitu valid atau tidaknya hasil penelitian, apa hasilnya, apakah hasil penelitian akan
membantu secara lokal. Ada total 11 item checklist yang digunakan untuk melakukan penilaian
dengan pilihan jawaban ya / tidak dilaporkan.

HASIL
Dari hasil pencarian yang dilakukan melalui Google Scholar dan PubMed. Total jurnal diperoleh
dengan menggunakan kombinasi kata kunci yang lebih lama. Kemudian diperoleh sebanyak 778 jurnal
dengan menggunakan kombinasi kata kunci eldery dan mindfulness, dan sebanyak 157 jurnal diperoleh
dengan menggunakan kombinasi kata kunci mindfulness dan depresi. Sehingga total hanya 5 artikel
yang memenuhi semua kriteria pencarian (Gambar 1).

11
Jurnal Praktek Keperawatan
http://thejnp.org
ISSN: 2614-3488 (cetak); 2614-3496 (online) Vol.4 No.1. Oktober 2020. Halaman 8-12

Cari elektronik di PubMed dan


Google Schoolar (n = 778)

Tidak relevan berdasarkan review dari


judul dan abstrak (n = 453)

Artikel yang diperoleh (n: 157)

Teks tidak lengkap (n: 105)

Artikel yang diperoleh (n = 52)

Hasil hasil tidak cocok


(n: 38)

Artikel yang diperoleh (n = 14)

Termasuk dalam Kriteria Inklusi (n = 5)

Gambar 1. Diagram Alir

12
Jurnal Praktek Keperawatan
http://thejnp.org
ISSN: 2614-3488 (cetak); 2614-3496 (online) Vol.4 No.1. Oktober 2020. Halaman 8-12

Tabel 1. Ringkasan studi yang disertakan


Penulis / Tahun Sampel Rancangan Hasil CASP
skor
Piyanee dkk Lansia berusia 60-85 tahun yang tinggal di Acak Hasil dari ANCOVA satu arah menunjukkan perbedaan yang 10
(2019) komunitas tersebut, dan bertemu Petersen's d Kontrol signifikan antara kelompok MAP dan HEP pada depresi (F =
kriteria operasional untuk gangguan 7,88, p <0,001), mengontrol skor depresi pada awal.
kognitif ringan
Maja dkk Terdiri dari 36 peserta dengan usia rata-rata Acak Hasil penelitian ini adalah (Hedges'g = 0.88, p = 0.09) terdapat 29% 10
(2015) 65-80 tahun. Peserta dengan kesulitan d Kontrol yang mengalami perbaikan gejala depresi baik dengan metode
terkait berkabung jangka panjang statistik ANOVA.
Musim gugur dkk Terdiri dari 200 partisipan yang berusia 65 -> 70 Uji Anova menunjukkan hasil penilaian penilaian menunjukkan 10
(2015) tahun yang tidak diacak d Kontrol waktu kelompok yang signifikan untuk skor PSQI global (p =
gangguan kongnatif 0,006); kelompok MBSR mengalami penurunan skor PSQI
global (p = 1,12).
Jia-xu Zhang et Peserta terdiri dari 60 orang dengan SEBUAH Ada interaksi kelompok waktu yang signifikan untuk PSQI 10
al (2015) kriteria inklusi: diacak. skor global (P = .006). Kelompok MBSR mengalami penurunan di
1. Usia> 75 tahun Controlled, Skor global PSQI (Cohen d = 1.12) sedangkan kelompok kontrol melakukannya
2. Durasi minimal insomnia adalah 6 buta tunggal tidak (Cohen d = -0.06).
bulan (insomnia kronis) uji klinis
3. Keluhan disfungsi pada siang
hari
Petra dkk Terdiri dari 55 partisipan berusia 52-81 Acak Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh utama waktu 10
(2016) tahun dengan kriteria eksklusi antara lain d Kontrol yang signifikan terhadap skor ringkasan mental SF-12 (p = 0,27), n2 =
serangan jantung sebelumnya, operasi . 10) menunjukkan bahwa persepsi kesehatan mental meningkat secara
signifikan dari preassessment ke post assessment. Namun, ada juga
jantung, penyakit saraf (contoh: stroke, pengaruh interaksi yang signifikan dari Group Time (p =
marbus parkinson), penyakit ortopedi
berat, demensia atau gangguan . 05, n2 = .12).
kejiwaan.

8
Jurnal Praktek Keperawatan
http://thejnp.org
ISSN: 2614-3488 (cetak); 2614-3496 (online) Vol.4 No.1. Oktober 2020. Halaman 8-12

Ringkasan hasil penelitian


Berdasarkan tabel di atas, menurut penelitian yang dilakukan oleh Piyanee
KlaininYobas, dkk (2019), dengan judul The Effect of Mindfulness and Health Education
Program on the Emotional State and Cognitive Function of the Lansia Individual with Mild
Cognitive Impairment yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas praktik mindfulness pada
keadaan emosi dan fungsi kognitif lansia yang tinggal bersama orang dengan gangguan
kognitif ringan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental, jumlah responden 55
pasien yang diacak menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen (MAP) (n = 28) dan
kelompok kontrol (HEP) (n = 27). Memperoleh hasil Pada kelompok MAP, skor rata-rata untuk
depresi dan kecemasan menunjukkan tren menurun pada 2 (tiga bulan) dan 3 (Sembilan
bulan) dibandingkan dengan waktu 1 (baseline). Juga, tren penurunan depresi dan
kecemasan ditemukan pada kelompok HEP. Fungsi kognitif (diukur dengan MMSE dan CDR)
sedikit berbeda antara waktu untuk kedua grup. Namun, semua cara berada di bawah nilai
batas konvensional (<0,5) untuk demensia.
Hasil dari ANCOVA satu arah menunjukkan perbedaan yang signifikan antara
kelompok MAP dan HEP dalam depresi (F = 7,88, p <0,001), mengontrol skor depresi pada
awal. Perhatikan bahwa kelompok MAP memiliki skor depresi pada awal. Namun,
peningkatan skor depresi lebih besar dari pada kelompok MAP pada tiga bulan (perbedaan
rata-rata = 1,72, p <0,001). Perbedaan tersebut tidak signifikan secara statistik pada sembilan
bulan (perbedaan rata-rata = 1,15, p = 0,05).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Maja O Connor, Jacob Piet, Esben
Hougaard, dkk, pada tahun 2015, dengan judul The Effects of Mindfulness Based
Cognitive Therapy pada Gejala Depresi pada Lansia Bergetar dengan Distress Terkait
Kerugian Bertujuan untuk mengetahui potensi efektivitas MBCT untuk orang tua dengan
kesulitan jangka panjang terkait dengan berkabung, beberapa tahun setelah kematian
pasangan mereka. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan jumlah
responden 36 partisipan dengan rata-rata usia 65-80 tahun. Peserta dengan kesusahan
terkait dengan berkabung jangka panjang. Hasil yang diperoleh dari hasil penelitian
menunjukkan penurunan yang signifikan. Pada kelompok kontrol skor rata-rata
(Hedges'g = 0.84, p = 0.04) dan setelah 4 minggu menjadi (Hedges'g = 0.88, p = 0.02).
dalam kelompok intervensi (Hedges '
Menurut penelitian Autumn M. galleos et al (2015) berjudul Emotional Benefits of
Mindfulness based on stress reduction pada lansia: The Moderating Roles of Age and
Depressive Symptom Severity yang bertujuan untuk melihat pengaruh usia dan beratnya
gejala depresi. pada orang tua. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan
jumlah responden sebanyak 200 partisipan berusia 65 -> 70 tahun yang tidak mengalami
gangguan kehamilan. Uji Anova menunjukkan hasil penilaian asesmen menunjukkan
kelompok waktu yang signifikan untuk skor PSQI global (p = 0,006); kelompok MBSR
mengalami penurunan skor PSQI global (p = 1,12).
Menurut penelitian Ja-xu Zhang, et al (2015), dengan judul Mindfulness Based Stress
Reduction for Chronic Insomnia pada Dewasa Older Than 75 Years bertujuan agar program
mindfulness dapat menjadi pengobatan yang bermanfaat untuk menurunkan tingkat depresi
pada orang dewasa lanjut usia. 75 tahun ke atas. Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksperimental. Partisipan terdiri dari 60 orang dengan kriteria inklusi: Usia> 75 tahun, lama
insomnia minimal 6 bulan (insomnia kronis). Menampilkan hasil interaksi kelompok waktu yang
signifikan untuk skor PSQI global (P = .006) kelompok MBSR mengalami penurunan skor global
PSQI (Cohen d = 1.12) sedangkan kelompok kontrol tidak (Cohen d = -0.06). Di antara komponen
PSQI, ada interaksi kelompok waktu x signifikan untuk disfungsi siang hari (P = 0,048) Cohen dari
kelompok MBSR adalah 0,76. sedangkan Cohen ' sd dari grup kontrol adalah -0.04. Tidak ada

8
Jurnal Praktek Keperawatan
http://thejnp.org
ISSN: 2614-3488 (cetak); 2614-3496 (online) Vol.4 No.1. Oktober 2020. Halaman 8-12

waktu yang signifikan x interaksi kelompok untuk skor SAS (P = .116), sedangkan untuk GDS ada waktu
yang signifikan x interaksi kelompok (P = .039), Cohen untuk kelompok MBSR adalah 1,20 dan 0,12
untuk kelompok kontrol.
Menurut penelitian Petra Jansen, dkk (2016) dengan judul Minfulness Training on
Emotional Well Being dan Cognitive Performance in Leter Life yang bertujuan untuk
membandingkan pengaruh latihan karate dan MBRS terhadap kesejahteraan emosional,
kesehatan subjektif dan kinerja kognitif. . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental.
Partisipan terdiri dari 55 partisipan berusia 52-81 tahun dengan kriteria eksklusi antara lain
serangan jantung sebelumnya, operasi jantung, penyakit saraf (contoh: stroke, marbus
parkinson), penyakit ortopedi berat, demensia atau gangguan kejiwaan. Perolehan hasil Pada
kelompok MBSR terdapat kecenderungan penurunan stres (p = 0,09), sedangkan pada kelompok
kontrol terdapat kecenderungan peningkatan postassessment (p = 0,085). Kesimpulannya,
penelitian ini memberikan wawasan tentang efek pelatihan karate dan pelatihan MBSR pada
kesejahteraan emosional, kesehatan subjektif, dan fungsi kognitif. Meskipun efeknya kecil secara
keseluruhan, temuan menunjukkan bahwa pelatihan karate dan MBSR adalah intervensi yang
dapat diterima di kalangan lansia.
Hasil Penilaian Metodologis
Penelitian tentang penerapan terapi mindfulness based stress reduction (MBSR) pada
kesejahteraan psikologis pada lansia yang mengalami depresi terbukti mampu mengatasi
stres, depresi, kecemasan pada lansia dan dapat diterapkan karena mudah dilakukan. dan
tidak membutuhkan biaya. Selain depresi, terapi mindfulness-based stress reduction (MBSR)
juga dapat membuat lansia merasa nyaman diperhatikan karena ada teman untuk diajak
bicara dan berinteraksi.

DISKUSI
Berdasarkan jurnal yang dijelaskan pada bab sebelumnya, diketahui bahwa outcome yang
diukur dalam penelitian ini adalah intervensi / terapi mindfulness-based stress reduction (MBSR)
terhadap kesejahteraan psikologis lansia. Terapi pengurangan stres berbasis kesadaran (MBSR)
dapat digunakan sebagai metode yang aman dan tidak berbahaya sebagai terapi tambahan selain
farmakoterapi. Memanfaatkan terapi pengurangan stres berbasis kesadaran (MBSR) pada
kesejahteraan psikologis pada lansia dengan depresi. Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk
digunakan sebagai pengembangan penelitian lebih lanjut di bidang ini dan untuk menyusun
pedoman klinis penggunaan terapi di Puskesmas Werdha.
Dengan kesimpulan kriteria eksklusi: lansia usia 60-85 tahun, lansia dengan
gangguan fungsi kognitif dan masalah kesejahteraan emosional seperti stres
biopsikotik hingga depresi, bersedia melakukan intervensi, kapan harus melakukan
intervensi, lansia dalam suasana hati yang baik / mood yang sehat dan kondisi fisik
yang sehat. kriteria eksklusi: kondisi kejiwaan terutama gangguan depresi mayor,
penyakit terminal seperti kanker, kondisi neurologis seperti epilepsi dan / atau
parkinsonisme, gangguan penglihatan dan pendengaran, program terdiri dari empat
pertemuan dengan setiap pertemuan terdiri dari dua sesi, setiap sesi berlangsung
selama 65 -75 menit. Teknik mindfulness yang digunakan adalah meditasi napas,
jalan kaki, deteksi dan sensasi tubuh, pelepasan hasrat, SOBER dan cinta, aktivitas
dan evaluasi sehari-hari.

KESIMPULAN
Profesi perawat diharapkan dapat memfasilitasi pemberian terapi mindfulness-based
stress reduction (MBSR) pada kesejahteraan psikologis lansia yang mengalami depresi.

9
Jurnal Praktek Keperawatan
http://thejnp.org
ISSN: 2614-3488 (cetak); 2614-3496 (online) Vol.4 No.1. Oktober 2020. Halaman 8-12

Sehingga selain farmakoterapi, pemberian terapi mindfulness based stress reduction (MBSR)
terhadap kesejahteraan psikologis pada lansia yang mengalami depresi.

REFERENSI
Musim gugur M. galleos, Michael hoerger, Nancy L. Talbot, dkk. (2015). Manfaat Emosional
Pengurangan Stres Berbasis Perhatian Pada Orang Dewasa Yang Lebih Tua: Peran Sedang
Dari Usia Dan Keparahan Gejala Depresif. Jurnal Penuaan & Kesehatan Mental. Pusat
Penelitian Tubuh-Tubuh, Departemen Psikiatri, Pusat Medis Universitas Rochester,
Rochester, Amerika Serikat.
Azizah, LM (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Bazarko, D.,
Cate, RA, Azocar, F., & Kreitzer, MJ (2013). Dampak Sebuah Inovasi
Program Pengurangan Stres Berbasis Kesadaran Pada Kesehatan Dan Kesejahteraan
Perawat Yang Dipekerjakan Dalam Pengaturan Perusahaan. Jurnal Kesehatan Perilaku Tempat
Kerja. Bogels, SM, Hellemans, J., Deursen, S., Romer, M., & Van der Meulen, R. (2014). Sadar
Parenting Dalam Perawatan Kesehatan Mental: Pengaruh Pada Psikopatologi Orang Tua Dan
Anak, Stres Orang Tua, Parenting, Coparenting Dan Fungsi Perkawinan. Springer Journal of
Mindfullness.
Brown, LK, Weinstein, N., & Creswell, JD (2012). Trait Mindfulness Memodulasi
Respons Neuroendokrin Dan Afektif Terhadap Ancaman Evaluatif Sosial.
Psikoneuroendokrinologi.
Chen, Y., Yang, X., Wang, L., & Zhang, X. (2013). Uji Coba Terkontrol Secara Acak Dari
Pengaruh Meditasi Perhatian Singkat Pada Gejala Kecemasan Dan Tekanan Darah Sistolik
Pada Mahasiswa Keperawatan Cina. Pendidikan Perawat Hari Ini. Chielsa, A., & Malinowski, P.
(2011). Pendekatan Berbasis Perhatian: Apakah Mereka Semua
Sama. Jurnal Psikologi Klinis.
Coatsworth, D., Duncan, LG, Greenberg, MT, & Nix, RI (2010). Mengubah Orang Tua
Perhatian, Keterampilan Manajemen Anak, dan Kualitas Hubungan dengan Remaja:
Hasil Dari Percobaan Intervensi Percontohan Secara Acak. Jurnal Keluarga Anak. Corhorn,
C., & Millicic, N. (2016). Mindfulness And Parenting: Sebuah Studi Korelasi
Ibu dari Anak Prasekolah yang Tidak Menengah. Jurnal Keluarga Anak.
Data Sensus. Statistik Kesejahteraan Rakyat 2019. Badan Pusat Statistik Republik
Indonesia.
Davis, D., & Hayes, JA (2009). Buku Pegangan Chlinical of Mindfulness. New York: Springer
Media Bisnis Sains.
Destiningrum, DR (2014). Kesejahteraan Psikologis Lansia Janda / Duda Ditinjau Dari
Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Gender. Jurnal Psikologi Undip.
Fachrudin, D., & Ul Hasanat, N. (2016). Kesadaran program untuk meningkatkan
kesejahteraan perawat. Dalam E. Erawan, AM Sumargi, & N. Effendi (Eds.), Prosiding
seminar nasional psikologi positif 2016 ( hh. 372-381). Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Fortney, L., Luchterhand, C., Zakletskaia, L., Zgierska, A., & Rakel, D. (2013). Disingkat
Intervensi Kesadaran Untuk Kepuasan Kerja, Kualitas Hidup, Dan Belas Kasih Dalam
Perawatan Primer Dokter: Studi Percontohan. Annals of Family Medicine. Garcia-Banda,
G., & Martin-Asuero, A. (2010). Pengurangan Stres Berbasis Perhatian
Program (MBSR) Mengurangi Tekanan Psikologis Terkait Stres Dalam Profesional
Perawatan Kesehatan. Jurnal Psikologi Spanyol. Germer, CK, Siegel, RD, & Fulton, PR
(2005). Perhatian dan Psikoterapi. Baru
York: The Guilford Press.

10
Jurnal Praktek Keperawatan
http://thejnp.org
ISSN: 2614-3488 (cetak); 2614-3496 (online) Vol.4 No.1. Oktober 2020. Halaman 8-12

Grossman, P., & Van Dam, NT (2011). Kewaspadaan, dengan nama lain…: Jejak dan
kesengsaraan sati dalam psikologi dan sains barat. Buddhisme kontemporer,
12 (1), 219-239, doi: 10.1080 / 14639947.2011.5648.41.
Hawari. (2007). Sejahtera Di Usia Senja Dimensi Psikoreligi Pada Lanjut Usia. Jakarta:
Balai Penerbit UI.
Hurlock, E. (2004). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Hurloc, E. (2008). Psikologi
Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan
Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Hurloc, E. (2008). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan.
Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Indriana, Y., Desiningrum, DR, & Kristiana, IF (2011). Religiositas, Keberadaaan
Pasangan Dan Kesejahteraan Sosial Pada Lansia Binaan PMI Cabang
Semarang. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. Jasmarizal, Sastra, L., &
Yunita, D. (2011). Pengaruh Terapi Musik Klasik (Mozart)
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik Pada Lansia Dengan Hipertensi Di
Wilayah Kerja Puskesmas Air Kecamatan Koto Tengah Padang Tahun 2011.
Jurnal Mercubaktijaya
Jia-xu Zhang, Xiao-hui Liu, Xin-hui Xie, dkk. (2015). dengan judul Berbasis Perhatian
Pengurangan Stres Untuk Insomnia Kronis pada Orang Dewasa Yang Berusia Lebih Dari 75 Tahun. Jurnal
Pengurangan Stres Berbasis Perhatian.
Kabat-Zinn, J. (1990). Kehidupan Bencana Penuh: Menggunakan Kebijaksanaan Tubuh dan Pikiran Anda
untuk Menghadapi Stres, Sakit dan Penyakit. New York: Banten Dell. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Analisis Lansia di Indonesia. Jakarta: Pusat
Data dan Informasi Kemenkes RI: 2017. Keng, SL, Smoski, MJ, & Robins, CJ
(2011). Pengaruh Perhatian Pada Psikologis
Kesehatan: Tinjauan Studi Emoiris. Ulasan Psikologi Klinis.
Khotimah. (2011). Pengaruh Rendam Air Hangat Dalam Meningkatkan Kualitas Tidur
Lansia. Skripsi. PSIK. Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum. Jombang. Kinasih., &
Sukma, A. (2010). Pelatihan Mindfulness untuk meningkatkan kesejahteraan
psikologi pada remaja diabel fisik. Universitas Gadjah Mada. Indonesia. Lu, L.
(2010). Kenyamanan dan Depresi Di Paruh Baya: Survei Nasional Taiwan
Dewasa Berusia. Jurnal Psikologi Kesehatan. Mace, C. (2008). Minfulness dan mental health:
Theraphy, Theory, and Science. New York:
Routledge.
Maja o connor, Jacob piet, Esben hougaard, dkk. (2015). dengan judul Pengaruh
Terapi Kognitif Berbasis Perhatian pada Gejala Depresi pada Orang Tua Bercave
dengan Kesulitan Terkait Kerugian. Jurnal Mindfulness New York.
Maryam, SR, dkk. (2011). Mengenal Lanjut Usia Dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika.
Nevid, JS, Rathus, SA, & Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal Jilid Dua. Jakarta:
Erlangga.
Newman, B., & Newman, P. (2006). Perkembangan Melalui Kehidupan: Pendekatan Psikososial.
Belmont: Pembelajaran Thamson Wadsworth. Nurhidayah, S., & Agustini, R. (2012). Kebahagiaan
Lansia Ditinjau Dari Dukungan Sosial
Dan Spiritualitas. Jurnal Soul.
Petra Jansen, Katharina Dahmen Zimmer, Brigitte M, dkk. (2016). dengan judul Minfulness
Pelatihan tentang Kesejahteraan Emosional dan Kinerja Kognitif di Kehidupan Selanjutnya.
Petra Jansen, Departemen Psikologi, Pendidikan dan Ilmu Olahraga. Universitas
Regensburg, Jerman.

11
Jurnal Praktek Keperawatan
http://thejnp.org
ISSN: 2614-3488 (cetak); 2614-3496 (online) Vol.4 No.1. Oktober 2020. Halaman 8-12

Piyance Klainin-Yobas, Yanika Kowitlawakul, Violeta Lopez, dkk. (2019). dengan judul
Pengaruh Program Pendidikan Kesadaran dan Kesehatan pada Keadaan
Emosional dan Fungsi Kognitif pada Lansia dengan Gangguan Kognitif Ringan.
Jurnal Clinical Neuroscience.
Pratiwi, DE (2013). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tingkat Stres Pada Lansia.
Skripsi. Poltekkes Surakarta.
Roeser, RW, Skinner, E., Beers, J., & Patricia, AJ, (2012). Pelatihan Mindfulness Dan
Pengembangan Profesional Guru: Sebuah Area Muncul Dari Penelitian Dan Praktek.
Perspektif Perkembangan Anak.
Santrock, J. (2002). Perkembangan Kehidupan-Span (6 th- ed). New York: Coklat dan Tolok Ukur
Penerbit.
Syukra, A. (2012). Hubungan Antara Religiusitas Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia
Di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Sabia Nan Aluih Sicincin Kabupaten Padang
Pariaman. Universitas Andalas. Indonesia. White, L. (2013). Mindfulness in Nursing: An
Evolutionary Concept Analysis. Jurnal
Perawatan Lanjutan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Depresi. Depresi Dan Mental Umum Lainnya
Gangguan. Jenewa: WHO; 2017.
Prospek Penduduk Dunia: 2015. New York: United Nations DESA. Zulfiana, U. (2014). Meningkatkan
Kebahagiaan Lansia di Panti Werda Melalui
Psikoterapi Positif alam Kelompok. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi.

12

Anda mungkin juga menyukai