Anda di halaman 1dari 5

Nama :

Nim :
SMT :
MK : Otonomi Daerah

RESUME

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN


OTONOMI DAERAH

Untuk dapat melaksanakan tugas otonomi dengan sebaik-baiknya, ada beberapa faktor/ syarat
yang perlu mendapat perhatian. Iglesias menyebutkan faktor-faktor tersebut adalah :

a. Resource
b. Structure
c. Technology
d. Support

Ada 4 faktor yang mempengaruhi pelaksanaan otonomi Daerah :

1. Manusia pelaksananya harus baik


adalah faktor yang esensial dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah. Pentingnya
faktor ini, karena manusia merupakan subyek dalam setiap aktivitas pemerintahan.
Manusialah yang merupakan pelaku dan penggerak proses mekanisme dalam sistem
pemerintahan.

2. Keuangan harus cukup baik


Istilah keuangan disini mengandung arti setiap hak yang berhubungan dengan masalah
uang, antara lain berapa sumber pendapatan, jumlah uang yang cukup dan pengelolaan
keuangan yang sesuai dengan tujuan dan peraturan yang berlaku.

3. Peralatannya harus cukup dan baik


Pengertian peralatan disini adalah setiap benda atau alat yang dapat dipergunakan untuk
memperlancar pekerjaan atau kegiatan Pemerintah daerah.

4. Organisasinya dan menejemennya harus baik


Organisasi yang dimaksudkan adalah organisasi dalam arti struktur yaitu susunan yang
terdiri dari satuan-satuan organisasi beserta segenap pejabat dan kekuasaan.

Faktor Manusia Pelaksana

Faktor manusia pelaksana sesuai dengan ketentuan Pasal 13 ayat (1) Undang-undang No.5
Tahun 1974 yaitu,
1. Kepala Daerah
Tugas kepala daerah adalah sangat berat dalam kesatuan republik Indonesia, kepala
daerah disamping merupakan alat daerah juga sebagai alat pemerintah pusat.

Tugas sebagai alat daerah adalah ;


a. Menjalankan hak, wewenang dan kewajiban pimpinan pemetintahan daerah.
b. Mewakili daerahnya didalam dan diluar pengadilan
c. Bersama-sama dengan DPRD membuat anggaran pendapatan dan belanja daerah
dan peraturan daerah
Tugas sebagai pemerintah pusat adalah :

a. Membeina ketentraman dan ketertiban diwilayahnya sesuai denga kebijaksanaan


keterntraman dan ketertiban yang ditetapkan pemerintah
b. Melaksanakan segala usaha dan kegiatan dibidang pembinaan kesatuamn bangsa
c. Menyelenggarakan koordinasi atas kegiatan instansi vertical
d. Membimbing dan mengawasi penyenggaraan pemerintahan daerah
e. Mengusakan secara terus menerus agar segala peraturan perundang-undangan dan
peraturan derah dijalankan oleh instansi pemerintah dan pemerintah daerah
f. Melaksanakan segala tugas pemerintahan yang dengan atau berdasarkan peraturan
penundang-unadangan diberikan kepadanya
g. Melaksanakan segala tugas pemerintah yang tidak termasuk dalam tugas sesuatu
instansi lainnya

2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Sesuai dengan ketentuan Pasal 13 ayat (1) Undang-undang No.5 Tahun 1974, Dewan
Perwakilan Rahyat Daerah adalah salah satu alat daerah disamping Kepala Daerah.
Didalam penjelasan umum undang-undang tersebut diterangkan bahwa :

“ Kontruksi yang demikian ini menjamin adanya kerja sama yang serasi antara
Kepala Daerah dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk mencapai tertib
pemerintah didaerah. Dengan demikian, maka dalam penyelenggaraan pemerintah
daerah, ada pembagian tugas yang jelas dan dalam kedudukan yang sama tinggi
antara kepala daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah yaitu kepala daerah
memimpin dibidang Eksekutif dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bergerak dalam
bidang legeslatif ”

William Mitchel menjabarkan secara ringkas tentang kegiatan pemerintahan sebagai


berikut :

a. Mobilization of resources
b. Allocation of resources
c. Distribution of benefits
d. Distribution of burdens or costs
e. Rules and regulations
f. Division and stabilizations

3. Kemampuan Aparatur Pemerintah Daerah

Suatu daerah disebut daerah otonom apabila memiliki atribut sebagai berikut :

1. Kemapuan urusan tertentu yang disebut urusan rumah tangga daerah, urusan
rumah tangga daerah ini merupakan urusan uang diserahkan oleh pemerintah
pusat kepala daerah
2. Urusan rumah tangga daerah itu diatur dan diurus/diselenggarakan atas
inisiatif/prakarsa dan kebijakan daerah itu sendiri
3. Untuk mengatur dan mengurusurusan rumah tangga daerah tersebut, maka daerah
memerlukan aparatur sendiri yang bterpisah dari aparatur pemerintah pusat, yang
mampu untuk menyelenggarakan urusan rumah tangga daerahnya
4. Mempunyai sumber keuangan sendiri yang dapat menghasilkan pendapatan yang
cukup bagi daerah, agar dapat membiayai segala kegiatan dalam rangka
penyelenggaraan urusan rumah tangga daerahnya

Ada rician 19 Jenis urusan rumah tangga daerah:

1. Urusan Pertanian
2. Urusan Kehewanan/Perternakan
3. Urusan Perikanan Darat
4. Urusan Perikanan Laut
5. Urusan Karet Rakyat
6. Urusan Kehutanan
7. Urusan Pendidikan dan kebudayaan
8. Urusan Kesehatan
9. Urusan Pekerjaan Umum
10. Urusan Perindustrian Kecil
11. Urusan Bimbingan dan Perbaikan Sosial
12. Urusan Kesejahteraan Buruh
13. Urusan Perumahan
14. Urusan Lalu lintas dan Angkutan Jalan Raya
15. Urusan Pemerintahan Umum
16. Urusan Pertambangan (diluar Mijnwet)
17. Urusan Perusahaan dan Proyek Negara
18. Urusan Perkebunan Besar
19. Urusan Parawisata

4. Partisipasi Masyarakat

Dari beberapa pendapat yang ada, dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat
dapat terjadi pada empat jenjang:

1. Partisipasi dalam proses pembuatan keputusan


2. Partisipasi dalam pelaksanaan
3. Partisipasi dalam pemamfaatan hasil
4. Partisipasi dalam evaluasi

Faktor Keuangan Daerah

Salah satu kriteria penting untuk mengetahui secara nyata kemampuan daerah dalam mengatur
dan mengurus rumah tangganya adalah kemampuan Self-supporting dalam bidang-bidang
keuangan.

Menurut Wajong Uang adalah :

a. Alat untuk mengukur harga barang dan harga jasa


b. Alat untuk menukar barang dan jasa
c. Alat penabung

Dalam hubungannya dengan keuangan daerah, maka ketentuan perundang-undangan yang


mengaturnya adalah bagian XIII paragraf I, Pasal 55 Undang-undang No.5 Tahun 1974 tentang
pokok-pokok pemerintahan daerah yang berbunyi sebagai berikut, sumber pendapatan daerah :

a. Pendapatan asli daerah sendiri,yang terdiri dari :


 Hasil pajak daerah
 Hasil restribusi daerah
 Hasil perusahaan daerah
 Lain lain hasil usaha daerah yang sah
b. Pendapatan berasal dari pemberian pemerintah yang terdiri dari :
 Sumbangan dari pemerintah
 Sumbangan lain yang diatur dengan peraturan perundang-undangan
c. Lain-lain pendapatan yang sah
a.1. Pajak Daerah
Pajak daerah menurut para ahli Rochmad Sumitro:
Pajak ialah iuaran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari sektor partikelir ke
sektor pemerintahan) berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tidak
mendapatkan jasa timbal (tegen prestatie) untuk membiayai pengeluaran umum (publike
uitgaven), dan yang digunakan sebagai alat pencegah atau pendorong untuk mencapai tujuan
yamng ada diluar bidang keuangan.

Tidak semua jenis pajak yang menjadi wewenang daerah dapat dipungut oleh daerah-daerah.
Hal ini dapat disebabkan oleh :
1. Objeknya tidak ada didaerah
2. Hasil pungutannya jauh lebih kecil dari biaya pungutannya
3. Peraturan pelaksanaannya belom ada, sebab belom ada pedoman pelaksanannya
4. Adanya pembekuan atau pencabutan oleh pemerintah
5. Adanya larangan pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan tertentu justru merupakan objek
pajak

a.2. Restribusi Daerah


Pengertian restribusi secara umum ialah pembayaran-pembayaran kepada negara yang
dilakukan oleh mereka yang menggunakan jasa-jasa negara atau merupakan iuaran kepada
pemerintah yang dapat dipaksakan dan jasa balik secara langsung dapat ditunjuk.

Ciri – ciri mendasar restribusi adalah :


a. Restribusi dipungut oleh negara
b. Dalam pungutannya terdapat paksaan secara ekonomis
c. Adanya kontra prestasi yang secara langsung dapat ditunjuk
d. Restribusi dikenakan pada setiap orang/badan yang menggunakan/mengenyam jasa-jasa
yang disiapkan negara

Ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi peningkatan restribusi, antara lain :

1. Pengetahuan tentang asas-asas organisasi


2. Disiplin kerja yang tinggi
3. Pengawasan yang efektif

a.3. Perusahaan Daerah


Dalam penjelasan umum UU No. 5/1974, pengertian perusahaan derah dirumuskan sebagai
suatu badan usaha yang dibentuk oleh daerah untuk memperkembangkan perekonomian
daerah dan untuk menambah penghasilan daerah.

Pasal 5 UU No. 5/1962 menegaskan sifat perusahaan daerah sebagai berikut :


1. Perusahaan daerah adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat :
 Memberi jasa
 Menyelenggarakan kemamfatan umum
 Memupuk pendapatan
2. Tujuan perusahaan daerah ialah untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah
khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya

a.4. Dinas daerah dan pendapatan lainnya

Dalam pasal 49 UU No. 5/1974 diatur mengenai Dinas dinas daerah sebagai berikut :

1. Dinas Daerah adalah unsur pelaksana pemerintah daerah


2. Pembentukan, susunan organisasi dean formasi dinas daerah ditetapkan dengan peraturan
daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh menteri dalam negeri
Faktor Peralatan

Peralatanyang dimaksud adalah setiap benda atau alat yang digunakan untuk memperlancar atau
mempermudah pekerjaan atau gerak aktifitas pemerintahaan daerah.

Dalam kamus umum bahasa indonesia aklat diruskan sebagai :

a. Barang yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu


b. Barang sesuatu yang dipakai untuk mencapai sesuatu maksud syarat
c. Orang yang diapakai untuk mencapai sesuatu maksud

Faktor Organisasi dan Manajemen

a.1. Organisasi

Secara pokok asas-asas organisasi dapat dirincikan sebagai berikut :

 Rumusan Tujuan dengan jelas


 Pembagian pekerjaan
 Pelimpahan/pendelegasian wewenang
 Koordinasi
 Rentangan kontrol/kendali
 Kesatuan komando

a.2. Manajemen

Menurut pendapat Handoko yang membedakan fungsi-fungsi manajemen kedalam 5 fungsi :

1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penyususan personalia
4. Pengarahan
5. Pengawasan

Anda mungkin juga menyukai