Nim :
SMT :
MK : Otonomi Daerah
RESUME
Untuk dapat melaksanakan tugas otonomi dengan sebaik-baiknya, ada beberapa faktor/ syarat
yang perlu mendapat perhatian. Iglesias menyebutkan faktor-faktor tersebut adalah :
a. Resource
b. Structure
c. Technology
d. Support
Faktor manusia pelaksana sesuai dengan ketentuan Pasal 13 ayat (1) Undang-undang No.5
Tahun 1974 yaitu,
1. Kepala Daerah
Tugas kepala daerah adalah sangat berat dalam kesatuan republik Indonesia, kepala
daerah disamping merupakan alat daerah juga sebagai alat pemerintah pusat.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 13 ayat (1) Undang-undang No.5 Tahun 1974, Dewan
Perwakilan Rahyat Daerah adalah salah satu alat daerah disamping Kepala Daerah.
Didalam penjelasan umum undang-undang tersebut diterangkan bahwa :
“ Kontruksi yang demikian ini menjamin adanya kerja sama yang serasi antara
Kepala Daerah dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk mencapai tertib
pemerintah didaerah. Dengan demikian, maka dalam penyelenggaraan pemerintah
daerah, ada pembagian tugas yang jelas dan dalam kedudukan yang sama tinggi
antara kepala daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah yaitu kepala daerah
memimpin dibidang Eksekutif dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bergerak dalam
bidang legeslatif ”
a. Mobilization of resources
b. Allocation of resources
c. Distribution of benefits
d. Distribution of burdens or costs
e. Rules and regulations
f. Division and stabilizations
Suatu daerah disebut daerah otonom apabila memiliki atribut sebagai berikut :
1. Kemapuan urusan tertentu yang disebut urusan rumah tangga daerah, urusan
rumah tangga daerah ini merupakan urusan uang diserahkan oleh pemerintah
pusat kepala daerah
2. Urusan rumah tangga daerah itu diatur dan diurus/diselenggarakan atas
inisiatif/prakarsa dan kebijakan daerah itu sendiri
3. Untuk mengatur dan mengurusurusan rumah tangga daerah tersebut, maka daerah
memerlukan aparatur sendiri yang bterpisah dari aparatur pemerintah pusat, yang
mampu untuk menyelenggarakan urusan rumah tangga daerahnya
4. Mempunyai sumber keuangan sendiri yang dapat menghasilkan pendapatan yang
cukup bagi daerah, agar dapat membiayai segala kegiatan dalam rangka
penyelenggaraan urusan rumah tangga daerahnya
1. Urusan Pertanian
2. Urusan Kehewanan/Perternakan
3. Urusan Perikanan Darat
4. Urusan Perikanan Laut
5. Urusan Karet Rakyat
6. Urusan Kehutanan
7. Urusan Pendidikan dan kebudayaan
8. Urusan Kesehatan
9. Urusan Pekerjaan Umum
10. Urusan Perindustrian Kecil
11. Urusan Bimbingan dan Perbaikan Sosial
12. Urusan Kesejahteraan Buruh
13. Urusan Perumahan
14. Urusan Lalu lintas dan Angkutan Jalan Raya
15. Urusan Pemerintahan Umum
16. Urusan Pertambangan (diluar Mijnwet)
17. Urusan Perusahaan dan Proyek Negara
18. Urusan Perkebunan Besar
19. Urusan Parawisata
4. Partisipasi Masyarakat
Dari beberapa pendapat yang ada, dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat
dapat terjadi pada empat jenjang:
Salah satu kriteria penting untuk mengetahui secara nyata kemampuan daerah dalam mengatur
dan mengurus rumah tangganya adalah kemampuan Self-supporting dalam bidang-bidang
keuangan.
Tidak semua jenis pajak yang menjadi wewenang daerah dapat dipungut oleh daerah-daerah.
Hal ini dapat disebabkan oleh :
1. Objeknya tidak ada didaerah
2. Hasil pungutannya jauh lebih kecil dari biaya pungutannya
3. Peraturan pelaksanaannya belom ada, sebab belom ada pedoman pelaksanannya
4. Adanya pembekuan atau pencabutan oleh pemerintah
5. Adanya larangan pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan tertentu justru merupakan objek
pajak
Dalam pasal 49 UU No. 5/1974 diatur mengenai Dinas dinas daerah sebagai berikut :
Peralatanyang dimaksud adalah setiap benda atau alat yang digunakan untuk memperlancar atau
mempermudah pekerjaan atau gerak aktifitas pemerintahaan daerah.
a.1. Organisasi
a.2. Manajemen
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penyususan personalia
4. Pengarahan
5. Pengawasan