Anda di halaman 1dari 7

enis-Jenis Skala Pengukuran Statistik

Monday, November 10, 2014


Tutorial Laporan Penelitian - Skala adalah perbandingan antar kategori sebuah objek yang
diberi bobot nilai berbeda. Jenis-jenis skala pengukuran adalah nominal, ordinal, interval dan
rasio.

Pengukuran adalah dasar setiap penelitian ilmiah. Segala sesuatu yang peneliti lakukan
dimulai dengan pengukuran apa pun yang ingin diteliti. Pengukuran adalah meletakkan angka
ke suatu objek.

Tapi sering muncul kebingungan mengenai jenis skala yang harus digunakan dalam
mengukur. Penting dalam analisis statistik untuk mengetahui tipologi jenis-jenis skala
berbeda.

Jenis skala berbeda menyebabkan karakteristik data berbeda sehingga berkaitan dengan
metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data. Dalam statistik ada 4 jenis-jenis
skala yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio.

SKALA NOMINAL (SKALA LABEL)

Skala ini menempatkan angka sebagai atribut objek. Tidak memiliki efek evaluatif karena
hanya menempatkan angka ke dalam kategori tanpa struktur, tidak memiliki peringkat dan
tidak ada jarak.

Contoh Data Variabel :

 Ya = 1 dan Tidak = 0
 Pria = 1 dan Wanita = 0
 Hitam = 1, Abu-abu = 2, Putih = 2

Analisis Statistik :

Angka tidak bermakna matematika. Analisis statistik yang dapat digunakan berada dalam
kelompok non-parametrik yaitu frekuensi dan tabulasi silang dengan Chi-square.

SKALA ORDINAL (SKALA PERINGKAT)

Skala ordinal memiliki peringkat, tapi tidak ada jarak posisional objektif antar angka karena
angka yang tercipta bersifat relatif subjektif. Skala ini menjadi dasar dalam Skala Likert.

Contoh Data Variabel :

 Sangat Tidak Setuju = 1


Tidak Setuju = 2
Tidak Tahu = 3
Setuju = 4
Sangat Setuju = 5

 Pendek = 1
Sedang = 2
Tinggi = 3

Tidak enak = 1
Ragu-ragu = 2
Enak = 3
Analisis Statistik :

Angka 1 lebih rendah dari angka 2 dalam peringkat, tapi tidak bisa dilakukan operasi
matematika. Data ordinal menggunakan statistik non-parametrik mencakup frekuensi, median
dan modus, Spearman rank-order correlation dan analisis varian.

SKALA INTERVAL (SKALA JARAK)

Skala interval adalah skala ordinal yang memiliki poin jarak objektif dalam keteraturan
kategori peringkat, tapi jarak yang tercipta sama antar masing-masing angka.

Contoh Data Variabel :


 Umur 20-30 tahun = 1
Umur 31-40 tahun = 2
Umur 41-50 tahun = 3

 Suhu 0-50 Celsius = 1


Suhu 51-100 Celsius = 2
Suhu 101-150 Celsius = 3

Analisis Statistik :

Angka 3 berarti lebih tua atau lebih panas dari angka 2 setara dengan angka 2 terhadap angka
1, bisa operasi penjumlahan dan pengurangan. Statistik parametrik yaitu deviasi mean dan
standar, korelasi r, regresi, analisis varian dan analisis faktor ditambah berbagai multivariat.

SKALA RASIO (SKALA MUTLAK)

Skala rasio adalah skala interval yang memiliki nol mutlak.

Contoh Data Variabel :

 0 tahun, 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, ..... dst.


 ..... -3C, -2C, -1C, 0C, 1C, 2C, 3C, ..... dst.
 ..... 0,71m ..... 5,38m ..... 12,42m ..... dst.

Analisis Statistik :

Berlaku semua operasi matematika. Analisis statistik sama dengan skala interval.
Pengukuran adalah penetapan angka kepada objek atau kejadian menurut aturan tertentu.
Sifat proses pengukuran yang menghasilkan angka-angka tersebut merupakan penafsiran
yang dibuat berdasarkan angka tersebut, di samping juga menentukan analisis statistik yang
akan digunakan. Skala pengukuran dibedakan menjadi empat, yaitu skala nominal, skala
ordinal, skala interval, dan skala rasio.

1. Skala Nominal
Skala nominal adalah pengukuran dengan menempatkan objek atau individu ke dalam
kategori-kategori yang mempunyai perbedaan kualitatif. Pengukuran nominal ini hanya
bertujuan untuk menempatkan atau membedakan dua atau lebih kategori yang sesuai, serta
mengetahui secara pasti kriteria yang digunakan dalam menempatkan individu atau objek ke
dalam kategoria tersebut. Dalam hal ini, kategori yang ditetapkan tidak menunjukkan "lebih"
atau "kurang", tetapi semata-mata menunjukkan perbedaan saja. Misalnya untuk kategori
jenis kelamin, laki-laki diberi ukuran "1" dan perempuan diberi ukuran "0". Disini, angka 1
tidak berarti lebih tinggi daripada 0. Angka-angka ini juga tidak ada hubungannya dengan
laki-laki lebih kuat fisiknya daripada wanita. Hal yang sama juga terjadi pada pemberian
nomor pada pemain sepak bola. Nomor 12 atau nomor 23 tidak menunjukkan pandai tidaknya
atau penting tidaknya pemain tersebut dalam tim sepak bola.

2. Skala Ordinal
...
Dalam pengukuran ordinal, ditetapkan posisi atau kedudukan relatif objek atau individu
dalam hubungannya dengan suatu atribut, tanpa menunjukkan jarak antara posisi-posisi
tersebut. Persyaratan pokok bagi pengukuran pada tingkat ini adalah kriteria empiris untuk
menyusun obyek atau kejadian-kejadian dalam hubungannya dengan atribut-atribut tersebut.
Contoh pengukuran ordinal adalah ketika guru menyusun peringkat prestasi siswa di kelas
XII. Urutan peringkat 1, 2, 3 dan seterusnya tidak menunjukkan hal lain selain urutan
berdasarkan atribut yang mereka miliki, misalnya jumlah nilai, rerata nilai, sikap, dan
keseriusan dalam belajar. Jadi, jarak antara peringkat 1 dengan peringkat 2 bisa saja berbeda
dengan jarak antara peringkat 2 dengan peringkat 3, dan seterusnya.

3. Skala Interval
Skala ini adalah skala pengukuran yang memberi jarak antara interval yang sama dari suatu
titik asal yang tidak tetap. Skala interval bukan saja menyusun urutan objek atau kejadian
berdasarkan jumlah atribut yang mewakili, melainkan juga menetapkan interval yang sama di
antara unit-unit ukuran. Perbedaan yang sama dalam angka menunjukkan perbedaan yang
sama pula dalam sifat. Dalam skala interval, titik nol ditentukan berdasarkan kesepakatan
atau konvensi. Dalam skala ini, angka negatif dapat dipakai sebagai titik nol. Misalnya,
dalam skala celcius, titik nol ditetapkan sebagai titik beku air. Sehingga dalam menentukan
perbedaan antara 50' dan 51' celcius sama dengan 25' dengan 26' celcius. Contoh lain
penggunaan skala interval adalah skala suhu dalam Fahrenheit dan penanggalan dalam
banyak kalender.

Dalam kehidupan sehari-hari, penentuan nilai di buku rapor juga merupakan skala interval,
sebab tidak ada nilai nol di rapor. Angka 80 pada mata pelajaran sosiologi yang diraih
seorang siswa bukan berarti siswa tersebut dua kali lebih pandai dari temannya yang
memperoleh angka 40. Jadi, karena tidak menentukan nol secara pasti, maka angka-angka
pada skala interval tidak dapar dibagi, dikali, atau dikurangi.
3. Skala Rasio
Skala rasio merupakan skala pengukuran tertinggi. Pada skala pengukuran ini, ditentukan
titik nol sejati dan jarak interval harus sama. Perbandingan (rasio) dapat dilakukan terhadap
dua nilai tertentu pada skala ini. Panjang penggaris dengan satuannya sentimeter (cm) atau
inci adalah contoh ukuran rasio. Dalam hal ini, kita dapat mengatakan bahwa penggaris yang
panjangnya 60cm adalah dua kali lipat dari penggaris yang panjangnya 30cm. Kita dapat
mengalikan, membagi atau mengurangkan data yang diukur dengan skala rasio. Misalnya,
dua ton padi sama dengan dua kali satu ton padi.

Anda mungkin juga menyukai