Anda di halaman 1dari 3

TELAAHAN STAF

TENTANG

Aspek Hukum dan Potensi Kerugian Negara melalui Direktorat Jenderal PP &
PLDepkes RI berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2006 tentang Jenis
danTarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak(PNBP) yang berlaku pada
Departemen Kesehatan menyangkut penerbitan Sertifikat ICV dan Vaksinasi
Meningitis di Kantor Kesehatan Pelabuhan penyelenggara Embarkasi Penerimaan
Negara Bukan Pajak mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting dan
strategis dalam rangka untuk mensukseskan penyelenggaraan Negara dan
meningkatkan pelaksanaan pembangunan nasional yang berkeadilan sosial. Untuk
memenuhi kebutuhan pendanaan pembangunan yang semakin besar, diperlukan
upaya penggalangan dana yang berasal dari penerimaan dalam negeri antara lain
Penerimaan Negara Bukan Pajak. Oleh karena itu Penerimaan Negara Bukan Pajak
semakin perlu diekstensifikasikan dan diintensifkan pemungutannya sebagai salah
satu sumber penerimaan Negara. Peranan PNBP dalam APBN dari tahun ke tahun
semakin meningkat. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2008,
pemerintah menargetkan jumlah penerimaan PNBP sebesar Rp 187.236,1 miliar
terdiri atas penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) sebesar Rp 126.203,2 miliar,
penerimaan bagian laba BUMN sebesar Rp 23.404,3 miliar dan penerimaan PNBP
lainnya sebesar Rp 37.628,8 miliar.

I. PERSOALAN
Semenjak diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2006 tentang
Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Departemen Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan selaku Instansi yang
ditugaskan memungut PNBP terhadap kegiatan penerbitan Sertifikat ICV dan
Vaksinasi Meningitis, tidak dapat melaksanakan pemungutan Penerimaan
PNBP dari ICV dan Vaksinasi Meningitis bagi Calon Haji, Umrah, dan
Wisatawan Rohani.

II. PRA ANGGAPAN


Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari
Direktorat Jenderal PP & PL Depkes RI dalam melakukan Pelayanan kepada
masyarakat turut bertanggung jawab atas keberhasilan Pemerintah dalam
upaya merealisasikan target-target PNBP dalam APBN sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2007 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2008.
Potensi Kerugian Dirjen PP & PL Departemen Kesehatan melalui Kegiatan Haji
pada Kantor Kesehatan Pelabuhan pengelola Embarkasi se-Indonesia
berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 2006 tentang jenis dan
tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada
Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan telah diberlakukan terhitung
mulai tanggal 3 April2006 adalah minimal sebesar Rp. 14.954.200.000,-
pertahun

III. FAKTA YANG MEMPENGARUHI


a. Tingginya Komitmen pemberantasan KKN pemeritahan sekarang ini, sangat
berpotensi menjadikan para kepala KKP sebagai objekpemeriksaan atas
potensi kerugian negara.b.Analisa potensi kerugian yang terjadi setiap
tahun pada seluruh KKP yangmengelola Embarkasi Hajibelum termasuk
ONH Plus dan Jamaah Umrah maupun Wisatawan Rohani dapat dilihat
pada table.

IV. DISKUSI
Arah dan tujuan pengaturan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 adalah :
1) Menuju kemandirian bangsa dalam pembiayaan negara dan pembiayaan
pembangunan melalui optimalisasi sumber-sumber Penerimaan Negara
BukanPajak dan ketertiban administrasi pengelolaan Penerimaan Negara
Bukan Pajak serta penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak;
2) Lebih memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat
berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan sesuai dengan manfaat
yang dinikmatinya dari kegiatan-kegiatan yang menghasilkan Penerimaan
Negara Bukan Pajak;
3) Menunjang kebijaksanaan Pemerintah dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta
investasi di seluruh wilayah Indonesia;
4) Menunjang upaya terciptanya aparat Pemerintah yang kuat, bersih dan
berwibawa, penyederhanaan prosedur dan pemenuhan kewajiban,
peningkatan tertib administrasi keuangan dan anggaran negara serta
peningkatan pengawasan.

Dasar hukum pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak antara lain


meliputi :
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
perubahannya;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 Tentang Penerimaan Negara
Bukan Pajak;
3. Undang-undang nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 Tentang Jenis dan
Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1999 Tentang Tata Cara
Penggunaan sebagian dana Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
Bersumber dari KegiatanTertentu;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Tata Cara
Penyampaian Rencana dan Laporan Realisasi Penerimaan Negara Bukan
Pajak.

Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Perundang-undangan, melalui


suratnya tertanggal 11 April 2006 bernomor B-1031/Setneg/4/2006 telah
menyampaikan salinan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2006 tentang
Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku
pada Departemen Kesehatan sebagai pengganti Peraturan Pemerintah
Nomor 43 tahun 2001 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial. KKP berkewajiban melakukan Pengutipan dan Penyetoran PNBP
untuk 19 item.
Dalam pasal 2 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2006 tentang
Jenis danTarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Departemen Kesehatan, bahwa keringanan untuk tidak dikutip PNBP hanya
bagi Masyarakat tidak mampu dengan ketentuan mendapat persetujuan
Menteri Keuangan sebagaimana diatur dalam ayat2PP tersebut. Hal ini dapat
berimplikasi ke aspek hukum antara lain :
a. Kantor Kesehatan Pelabuhan dapat dituduh berpotensi merugikan negara
ataskelalaiannya tidak mengutip PNBP dimaksud.
b. Dapat juga dituduh telah melakukan upaya memperkaya diri sendiri.

V. KESIMPULAN
Belum ada payung hukum atas pembebasan pengutipan PNBP kegiatan
penerbitan Sertifikat ICV dan Vaksinasi Meningitishaji, karena Para Jemaah
Haji tidak dapat digolongkan sebagai masyarakat tidak mampu sebagaimana
dimaksud pasal 2 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2006 tentang
Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku
pada Departemen Kesehatan.

VI. SARAN TINDAK


Berdasarkan telaahan tersebut diatas, kami sampaikan dengan hormat saran
tindak sebagai berikut :
Mohon diterbitkan payung hokum yang tegas tentang dipungut atau tidak
dipungutnya Penerimaan Negara Bukan Pajak sepanjang menyangkut ICV
dan Vaksinasi Meningitis bagi Calon Haji, Umrah, dan Wisatawan Rohani,
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2006
tentang Jenis dan Tarifatas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
berlaku pada Departemen Kesehatan.

Medan, 05 Pebruari 2008


Kepala Kantor,

Dr. H. Syahril Aritonang, MHA


NIP 140123066

Anda mungkin juga menyukai