3/PROFESIONAL/001/2/2018
BIDANG KAJIAN
LOGIKA MATEMATIKA DAN MATEMATIKA DISKRIT
MODUL
PENDALAMAN MATERI
TEORI GRAF
Penulis:
Dr. Mulyono, M.Si.
Dr. Isnaini Rosyida, M.Si.
i
DAFTAR ISI
ii
H. Daftar Pustaka ..........................................................................................................38
I. Kunci Jawaban Tes Formatif ....................................................................................39
J. Tes Sumatif ..............................................................................................................40
K. Kunci Jawaban Tes Sumatif .....................................................................................50
iii
A. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, graf digunakan untuk menggambarkan
berbagai macam struktur yang ada dengan tujuannya adalah visualisasi objek-objek
agar mudah dimengerti. Beberapa contoh graf dalam kehidupan sehari-hari,
diantaranya: struktur organisasi, rangkaian listrik, peta, dan bagan alir pengambilan
mata kuliah.
Teori graf merupakan cabang matematika yang sudah ada sejak lebih dari
dua ratus tahun lalu. Diperkenalkan pertama kali oleh matematikawan Swis
Leonhard Euler pada tahun 1736. Konigsberg adalah sebuah kota di sebelah timur
negara bagian Prussia di Jerman, sekarang bernama kota Kaliningrat. Di kota
tersebut terdapat sungai Pregal yang mengitari pulau Kneiphof lalu bercabang
menjadi dua buah anak sungai. Ada tujuh buah jembatan yang menghubungkan
daratan yang dibelah oleh sungai tersebut. Permasalahan jembatan Konigsberg ini
adalah sebagai berikut: apakah mungkin seseorang tepat sekali melewati masing-
masing jembatan itu dan kembali ke tempat asal keberangkatannya. Euler
merupakan orang pertama yang berhasil menemukan jawaban masalah ini dengan
pembuktian yang sederhana. Dia menggunakan graf untuk menyelesaikan masalah
jembatan Konigsberg ini.
Teori graf mengalami perkembangan yang sangat pesat yaitu terjadi pada
beberapa dasa warsa terakhir ini. Salah satu alasan perkembangan teori graf yang
sangat pesat adalah aplikasinya pada ilmu komputer, teknik, sains, bahkan bisnis
dan ilmu sosial. Graf menunjuk pada diagram yang terdiri atas titik-titik yang saling
terhubung dengan sisi bukan sebagai gambar grafik fungsi. Dalam hal ini, graf
digunakan untuk menyatakan hubungan-hubungan yang terjadi antara objek-objek.
Keterhubungan antara titik-titik ini dapat menunjukkan ikatan kimia antar atom di
dalam molekul, kabel antar terminal dalam jaringan listrik, jalan raya antar kota
dalam peta, dan sebagainya. Dengan graf ini dapat dilihat bagaimana matematika
yang sebenarnya beraksi menyelesaikan masalah-masalah penting dan berharga.
Graf bisa digunakan dalam bidang kimia, genetika, musik, transportasi, linguistik,
teori kontrol, dan ilmu-ilmu sosial. Graf juga banyak dipakai untuk membantu
masalah-masalah yang berkaitan dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
1
Materi yang dipelajari dalam modul Teori Graf ini meliputi konsep-konsep
dasar teori graf, jenis-jenis graf tertentu, dan pewarnaan graf. Konsep-konsep dasar
graf meliputi pengertian graf, keterhubungan graf, graf bagian, isomorfisme graf,
derajat titik, dan penyajian graf dengan matriks. Jenis-jenis graf tertentu yang
dibahas dalam modul ini, diantaranya adalah graf bipartisi, graf lengkap, graf planar
dan graf bidang, graf Euler dan semi-Euler, graf Hamilton dan semi-Hamilton, dan
pohon. Sedangkan pada bagian pewarnaan graf, dibahas pewarnaan titik,
pewarnaan sisi, dan pewarnaan peta serta contoh aplikasi pewarnaan dalam
kehidupan sehari-hari.
Modul ini ditulis dengan harapan dapat menjadi salah satu referensi dalam
mempelajari Teori Graf. Agar modul ini memiliki manfaat secara optimal bagi para
mahasiswa PPG Hybrid Learning Dalam Jabatan, maka petunjuk belajar untuk
mempelajari modul ini adalah sebagai berikut.
1. Modul ini tidak boleh dijadikan satu-satunya sumber belajar dalam
mempelajari Teori Graf. Para peserta PPG Hybrid Learning Dalam Jabatan
wajib menambah buku-buku tentang Teori Graf yang relevan, sebagai sumber
belajar lain untuk dibaca dan dipelajari.
2. Pelajari modul ini halaman demi halaman secara urut.
3. Di bagian akhir modul ini terdapat tugas dan tes formatif serta tes sumatif.
Kerjakan setiap soal yang ada dan nilai yang diperoleh agar dijadikan sebagai
umpan balik untuk menilai lagi apakah materi dalam kegiatan belajar sudah
dikuasai dengan baik atau belum
4. Keberhasilan pembelajaran dalam mempelajari modul ini sangat tergantung
kepada kesungguhan dalam belajar, mengerjakan tugas dan menyelesaikan tes.
5. Diskusikan dengan teman kalian dalam sebuah grup/kelompok belajar, jika
menemui kesulitan, khususnya dalam memahami konsep dalam Teori Graf
atau jika ada kesulitan saat mengerjakan soal-soalnya.
6. Jika tetap mengalami kesulitan yang tidak teratasi dalam kelompok belajar,
diskusikan di kelas dengan difasilitasi oleh dosen pengampu.
2
Kepada mahasiswa PPG Hybrid Learning Dalam Jabatan, selamat belajar,
semoga sukses memahami pengetahuan yang diuraikan dalam modul ini sebagai
bekal membelajarkan matematika di sekolah.
B. Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa menguasai pernyataan, kalimat terbuka, pernyataan
majemuk, tautologi, kontradiksi, hukum aljabar proposisi,
membuktikan keabsahan/kesahihan/kevalidan dari sebuah argumen,
aturan bukti bersyarat dan reductio ad absurdum untuk pemecahan
masalah.
2. Mahasiswa menguasai tentang teorema binomial, barisan dan multi
set, fungsi pembangkit, relasi rekursif, dan dapat menerapkan konsep-
konsep tersebut untuk pemecahan masalah.
3. Mahasiswa menguasai graf dan aplikasinya.
C. Sub-Capaian Pembelajaran
1. Menguasai konsep-konsep dasar teori graf
2. Menguasai jenis-jenis graf tertentu
3. Menguasai pewarnaan graf dan aplikasinya
3
D. Uraian Materi
1. Konsep-konsep Dasar Teori Graf
a. Pengertian Graf
Graf G adalah pasangan himpunan (𝑉(𝐺), 𝐸 (𝐺 )) atau cukup
disingkat (𝑉, 𝐸), ditulis dengan notasi 𝐺 = (𝑉(𝐺), 𝐸 (𝐺 )) atau 𝐺 = (𝑉, 𝐸),
yang dalam hal ini 𝑉 adalah himpunan tidak-kosong dari titik (vertices atau
nodes) dan 𝐸 adalah himpunan sisi (edge) yang menghubungkan satu atau
dua titik, dengan 𝐸 mungkin merupakan himpunan kosong. Definisi ini
menyatakan bahwa 𝑉 tidak boleh kosong, sedangkan 𝐸 boleh kosong. Jadi
sebuah graf dimungkinkan tidak mempunyai sisi, tetapi titiknya harus ada,
minimal satu. Graf yang tidak memiliki sisi dinamakan graf kosong (null
graph). Graf kosong dengan 𝑛 titik, dinotasikan dengan 𝑁𝑛 .
v3 v2 v3
e3 e5
v1
v1 v2 e1 e2 e4
G e7 v6
v4 e6 v5
H
Gambar 1. Graf kosong Gambar 2. Graf tak sederhana
4
Gambar 1 merupakan graf kosong dengan 3 titik. Pada Gambar 2 terdapat
suatu sisi yang dikaitkan dengan sepasang titik 𝑣3 dan 𝑣3 . Sisi yang dua titik
ujungnya sama disebut loop (gelang). Sisi 𝑒5 pada Gambar 2 merupakan
sebuah loop. Dalam sebuah graf dimungkinkan adanya lebih dari satu sisi
yang dikaitkan dengan sepasang titik. Sebagai contoh, 𝑒1 dan 𝑒2 pada
Gambar 2 di atas dikaitkan dengan sepasang titik 𝑣2 dan 𝑣4 . Pasangan sisi
semacam ini disebut sisi rangkap atau sisi paralel. Kemudian titik 𝑣1
merupakan titik terasing atau titik terisolir karena tidak ada sisi yang terkait
dengan 𝑣1 . Graf yang tidak memuat sisi rangkap dan loop disebut graf
sederhana (simple graph), sedangkan graf yang memuat sisi rangkap atau
loop disebut graf tak sederhana (unsimple graph). Ada dua macam graf tak
sederhana, yaitu graf ganda (multigraph) dan graf semu (pseudograph).
Graf ganda adalah graf yang memuat sisi rangkap dan tidak memuat loop.
Graf semu adalah graf yang memuat loop, termasuk juga jika memuat sisi
rangkap.
5
𝑉(𝐻 ) ⊆ 𝑉(𝐺 ) dan 𝐸 (𝐻 ) ⊆ 𝐸 (𝐺 ). Jika 𝑉(𝐻 ) = 𝑉(𝐺 ) dan 𝐸 (𝐻 ) ⊆ 𝐸 (𝐺 ),
maka H disebut graf bagian rentang (spanning subgraph). Karena konsep
graf bagian dapat dianalogikan dengan konsep himpunan bagian dalam teori
himpunan, maka sebuah graf bagian dapat dipandang sebagai bagian dari
graf yang lain.
v1 v4 v1 v4 v1
v2 v3 v2 v3 v2 v3
G H K
6
banyaknya sisi dalam W. Jadi panjang jalan W di atas adalah k. Jalan
tertutup di 𝐺 adalah jalan yang titik awal dan akhirnya sama. Jejak (trail)
di 𝐺 adalah jalan dengan semua sisinya 𝑒1 , 𝑒2 , 𝑒3 , … , 𝑒𝑘 berbeda. Lintasan
(path) di 𝐺 adalah jejak dengan semua titiknya 𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 , … , 𝑣𝑘 berbeda.
Jejak tertutup (sirkuit) di 𝐺 adalah jejak yang titik awal dan akhirnya sama
dan sikel (cycle) adalah sirkuit yang titik awal dan semua titik internalnya
berbeda. Perhatikan Gambar 4 berikut.
v2
e1 e2 v7
e6 e11
v1 v6 v3
e10 e7
e5 e8 e3
e9
v5 e4 v4
G
Gambar 4 Sebuah graf G
7
d. Graf Terhubung dan Tidak Terhubung
Graf disebut terhubung (connected) jika setiap dua titik berbeda pada
graf tersebut terdapat sebuah lintasan yang menghubungkan kedua titik
tersebut. Komponen graf G adalah sebuah graf bagian terhubung maksimal
(titik dan sisi) dari G. Graf H dikatakan graf bagian terhubung maksimal
dari graf G, jika tidak ada graf bagian lain dari G yang terhubung dan
memuat H. Graf terhubung terdiri satu komponen. Apabila suatu graf tidak
terhubung, maka graf tersebut terdiri dari beberapa komponen yang masing-
masing komponennya adalah suatu graf terhubung atau suatu titik terisolir.
G2
G1
Gambar 5. Graf terhubung 𝐺1 dan graf tak terhubung 𝐺2
Graf terhubung terdiri satu komponen, sedang graf tak terhubung terdiri
paling sedikit dua komponen. Graf 𝐺1 terdiri satu komponen dan graf 𝐺2
terdiri empat komponen.
e. Isomorfisme Graf
Graf bisa digambar dengan beragam bentuknya. Walaupun dua buah
graf tampak berbeda bentuknya, dengan penamaan titik-titik yang berbeda
pula, tetapi sebenarnya keduanya merupakan graf yang sama. Dua buah graf
yang sama tetapi secara geometri berbeda disebut graf yang saling
isomorfik.
Dua buah graf G dan H dikatakan isomorfik jika terdapat
korespondensi satu-satu antara titik-titik keduanya dan antara sisi-sisi
keduanya sedemikian sehingga jika sisi 𝑒1 di G yang memiliki titik akhir 𝑢1
dan 𝑢2 maka berkorespondensi dengan sisi 𝑒2 di H yang memiliki titik akhir
𝑣1 dan 𝑣2 , demikian sebaliknya.
8
Contoh
G H
f. Derajat Titik
Misalkan 𝑣 adalah titik dalam suatu graf 𝐺. Derajat (degree) titik 𝑣,
disimbolkan 𝑑(𝑣), adalah jumlah sisi yang terkait dengan titik 𝑣 dan sisi
suatu loop dihitung dua kali. Derajat total 𝐺 adalah jumlah derajat semua
titik dalam 𝐺. Derajat minimum dari graf 𝐺 dinotasikan dengan 𝛿(𝐺) dan
derajat maksimumnya dinotasikan dengan ∆(𝐺).
Contoh
v2 v3
v1 v6
v4 v5
G
9
Teorema 1
Jumlah derajat semua titik pada suatu graf G adalah genap, yaitu dua kali
jumlah sisi pada graf G tersebut. Dengan kata lain, jika 𝐺 = (𝑉(𝐺), 𝐸 (𝐺 )),
maka
∑ 𝑑(𝑣) = 2|𝐸(𝐺)|.
𝑣∈𝑉(𝐺)
Teorema 2
Banyaknya titik yang berderajat ganjil pada sebuah graf adalah genap.
Teorema 3
Barisan bilangan bulat non negatif (𝑑1 , 𝑑2 , 𝑑3 , ⋯ , 𝑑𝑛 ) adalah barisan derajat
sebuah graf jika dan hanya jika ∑𝑛𝑖=1 𝑑(𝑣) genap.
Teorema 4
Misalkan 𝜋 = (𝑑1, 𝑑2 , 𝑑3 , ⋯ , 𝑑𝑛 ) barisan bilangan bulat non negatif
monoton turun. Barisan 𝜋 adalah graphik jika dan hanya jika barisan (𝑑2 −
1, 𝑑3 − 1, 𝑑4 − 1, ⋯ , 𝑑𝑑1 +1 − 1, 𝑑𝑑1 +2 , ⋯ , 𝑑𝑛 ) graphik.
Contoh
Apakah barisan 𝜋 = (5,5,4, 4, 4,3,2,1) merupakan graphik?
Penyelesaian:
𝜋 = (5,5,4,4,4,3,2,1)
⇔ 𝜋1 = (4,3,3,3,2,2,1)
⇔ 𝜋2 = (2,2,2,1,2,1)
= (2,2,2,2,1,1)
⇔ 𝜋3 = (1,1,2,1,1)
= (2,1,1,1,1)
10
⇔ 𝜋4 = (0,0,1,1)
= (1,1,0,0)
⇔ 𝜋5 = (0,0,0)
Karena ada graf sederhana G dengan barisan 𝜋5 = (0,0,0) berikut ini
11
Sebuah graf G juga dapat disajikan dengan matriks keterkaitan 𝑀 =
(𝑚𝑖𝑗 ), berordo 𝑛 × 𝑡 dengan n adalah banyaknya titik dan t adalah
banyaknya sisi G, yang baris-barisnya dilabel dengan label titik-titik G dan
kolom-kolomya dilabel dengan label sisi-sisi G sedemikian hingga
e2
v1 e1
v2
e3
e4
e5 v4
v3
e6
G
Matriks ketetanggaan dari graf G ini adalah
𝑣1 𝑣2 𝑣3 𝑣4
𝑣1 0 1 1 0
𝑣2 1 1 1 0
𝐴=𝑣 [ ]
3 1 1 0 2
𝑣4 0 0 2 0
Matriks keterkaitan dari graf G ini adalah sebagai berikut.
𝑒1 𝑒2 𝑒3 𝑒4 𝑒5 𝑒6
𝑣1 1 0 1 0 0 0
𝑣2 1 2 0 1 0 0
𝑀=𝑣 [ ]
3 0 0 1 1 1 1
𝑣4 0 0 0 0 1 1
12
2. Jenis-jenis Graf Tertentu
Ada beberapa graf khusus yang sering dijumpai. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Graf Lengkap (Graf Komplit)
Graf lengkap ialah graf sederhana yang setiap titiknya mempunyai
sisi ke semua titik lainnya atau semua titiknya bertetangga dengan semua
titik lainnya. Graf lengkap dengan 𝑛 titik dilambangkan dengan 𝐾𝑛 .
𝐾1 𝐾2 𝐾3 𝐾4
b. Graf Bipartisi
Graf bipartisi 𝐺 adalah graf yang himpunan titiknya dapat
dikelompokkan menjadi dua himpunan bagian 𝑉1 dan 𝑉2 , sedemikian
sehingga setiap sisi di dalam 𝐺 menghubungkan sebuah titik di 𝑉1 ke sebuah
titik di 𝑉2 , dan dinyatakan sebagai 𝐺 (𝑉1 , 𝑉2 ). Dengan kata lain, setiap pasang
titik 𝑉1 (demikian pula dengan titik-titik di 𝑉2 ) tidak bertetangga. Apabila
setiap titik di 𝑉1 bertetangga dengan semua titik di 𝑉2 , maka 𝐺 (𝑉1, 𝑉2 )
disebut sebagai graf bipartisi lengkap. Jika 𝑉1 terdiri dari 𝑚 titik dan 𝑉2
terdiri dari 𝑛 titik, maka graf bipartisi lengkap dilambangkan dengan 𝐾𝑚,𝑛 .
𝑉1 𝑉2 𝑉1 𝑉2
(𝑎) (𝑏)
13
c. Graf Teratur (Graf Reguler)
Graf yang setiap titiknya mempunyai derajat yang sama disebut graf
teratur atau graf reguler. Apabila derajat setiap titik adalah 𝑟, maka graf
tersebut disebut sebagai graf teratur atau graf reguler derajat 𝑟 atau dapat
𝑛𝑟
ditulis graf teratur-𝑟 (graf reguler-𝑟). Jumlah sisi pada graf teratur adalah .
2
d. Graf Sikel
Graf sikel adalah graf sederhana yang setiap titiknya berderajat
dua. Graf sikel dengan n titik dilambangkan dengan 𝐶𝑛 .
Contoh graf sikel ditunjukkan di bawah ini.
C3 C4 C5
14
Gambar 𝐺1 , 𝐺2 , dan 𝐺3 adalah graf planar, tetapi 𝐺1 bukan graf bidang.
a
e
d
b f
c
15
Sebuah jejak-buka yang memuat semua sisi graf disebut jejak Euler. Graf
G disebut graf semi-Euler jika G memuat jejak Euler.
Teorema 5
Misalkan G graf terhubung. Graf G Euler jika dan hanya jika setiap titik G
berderajat genap.
Teorema 6
Misalkan G graf terhubung. Graf G semi-Euler jika dan hanya jika G
memuat tepat dua titik berderajat ganjil.
G2
G1
16
Graf 𝐺1 tidak memuat lintasan Hamilton, 𝐺2 memuat lintasan Hamilton
tetapi tidak memuat sikel Hamilton dan 𝐺3 memuat sikel Hamilton. Dengan
demikian, 𝐺2 adalah graf semi-Hamilton dan 𝐺3 adalah graf Hamilton.
h. Pohon
Pohon (tree) adalah graf terhubung yang tidak memiliki sikel.
Berikut adalah contoh-contoh pohon.
𝑇1 𝑇2 𝑇3 𝑇4
Sifat-sifat Pohon
Misalkan G = (V, E) adalah graf sederhana dan banyak titiknya n buah.
Pernyataan-pernyataan di bawah ini adalah ekivalen.
1) G adalah pohon.
2) Setiap pasang titik di G terdapat tepat satu lintasan.
3) G terhubung dan memiliki n – 1 buah sisi.
4) G tidak mengandung sikel dan memiliki n – 1 buah sisi.
5) G terhubung dan semua sisinya adalah jembatan.
17
3
2
1
2
G
Gambar 10. Graf bobot
Dari sebuah graf terhubung dapat diperoleh sebuah graf bagian yang
memuat semua titik di G yang berupa pohon. Sebuah graf bagian yang
memuat semua titik di G yang berupa pohon disebut pohon rentang
(spanning tree). Graf pada Gambar 10 di atas kemungkinan pohon
rentangnya adalah sebagai berikut.
3 3
2 2
1 1 1
2 2
T3
T1 T2
18
Algoritma Kruskal
Dalam algoritma ini, pertama pilih sisi di G yang memiliki bobot
terkecil di antara sisi-sisi G yang bukan loop. Untuk menghindari sikel,
dipilih dari sisi yang tersisa yang memiliki bobot terkecil yang tidak
membentuk sikel dengan sisi yang telah terpilih. Ulangi lagi proses
pengambilan sisi dengan bobot terkecil di antara sisi-sisi yang belum dipilih,
asalkan tidak membentuk sikel dengan sisi yang telah terpilih. Jika graf
tersebut memiliki 𝑛 titik, proses tersebut dihentikan setelah memilih 𝑛 − 1
sisi. Sisi-sisi tersebut membentuk graf bagian T yang tidak memiliki sikel
dari G dan T adalah pohon rentang minimal dari G. Langkah-langkah
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
Algoritma Kruskal
Langkah 1. Pilih 𝑒1 , sebuah sisi di G sehingga 𝑤(𝑒1 ) sekecil mungkin dan
𝑒1 bukan loop.
Langkah 2. Jika sisi-sisi 𝑒1 , 𝑒2 , … , 𝑒𝑖 telah dipilih, lalu pilih sebuah sisi 𝑒𝑖+1,
yang belum terpilih sedemikian sehingga
(i) graf bagian dari G yang dikonstruksi oleh sisi-sisi
𝑒1 , 𝑒2 , … , 𝑒𝑖+1 tidak memiliki sikel dan
(ii) 𝑤(𝑒𝑖+1 ) adalah terkecil.
Langkah 3. Jika G memiliki 𝑛 titik, hentikan langkah tersebut setelah
memilih 𝑛 − 1 sisi. Jika belum terpilih 𝑛 − 1, ulangi langkah 2.
Algoritma Prim
Pada algoritma ini untuk menemukan pohon rentang minimal,
pertama dipilih sebarang titik 𝑣1 pada graf bobot G. Kemudian pilih satu sisi
dengan bobot terkecil dari G yang bukan loop dan yang terkait dengan 𝑣1 ,
misalnya 𝑒1 = 𝑣1 𝑣2 . Kemudian pilih sisi dengan bobot terkecil di G yang
terkait dengan 𝑣1 atau 𝑣2 tetapi titik ujung lain dari sisi tersebut adalah selain
titik 𝑣1 atau 𝑣2 . Misalkan pilih sisi 𝑒2 = 𝑣𝑖 𝑣3 dengan 𝑖 ∈ {1,2} tetapi 𝑣3 ≠
19
𝑣1 , 𝑣2 . Ulangi proses pengambilan sisi dengan bobot terkecil yang berujung
di titik yang telah terpilih sebelumnya dan ujung lainnya dari sisi tersebut
adalah titik dari G yang bukan ujung dari sisi yang sudah terpilih. Jika graf
G memiliki n titik, dipilih sampai 𝑛 − 1 sisi. Langkah-langkah algoritma
Prim tersebut adalah sebagai berikut.
Algoritma Prim
Langkah 1. Pilih sebarang titik 𝑣1 di G.
Langkah 2. Pilih sebuah sisi 𝑒1 = 𝑣1 𝑣2 di G sehingga 𝑣2 ≠ 𝑣1 dan 𝑒1
memiliki bobot terkecil di antara sisi-sisi G yang terkait
dengan 𝑣1 .
Langkah 3. Jika sisi 𝑒1 , 𝑒2 , … , 𝑒𝑖 telah dipilih dengan titik-titik ujung dari
sisi-sisi tersebut adalah titik-titik 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑖+1 , selanjutnya
pilih sisi 𝑒𝑖+1 = 𝑣𝑗 𝑣𝑘 dengan 𝑣𝑗 ∈ {𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑖+1 } dan 𝑣𝑘 ∉
{𝑣1 , … , 𝑣𝑖+1 } sedemikian sehingga 𝑒𝑖+1 memiliki bobot
terkecil di antara sisi-sisi G yang salah satu ujung sisi tersebut
di {𝑣1 , … , 𝑣𝑖+1 }.
Langkah 4. Hentikan langkah tersebut setelah 𝑛 − 1 sisi telah dipilih. Jika
tidak, ulangi langkah 3.
Contoh.
Carilah sebuah pohon rentang minimal pada graf bobot G di bawah ini.
Penyelesian:
Dengan menerapkan algoritma Kruskal atau Prim diperoleh sebuah pohon
20
rentang minimal T sebagai berikut.
21
3. Pewarnaan Graf
a. Pewarnaan Titik (Vertex Colouring)
Misalkan G graf tanpa loop. Suatu pewarnaan-k (k-colouring) untuk
graf G adalah suatu penggunaan sebagian atau semua k warna untuk
mewarnai semua titik di G sehingga setiap pasang titik yang bertetangga
(adjacent) diberi warna yang berbeda. Jika G mempunyai pewarnaan-k,
maka dikatakan titik-titik di G dapat diwarnai dengan k warna (k-
colourable). Bilangan khromatik (chromatic number) dari graf G,
dinotasikan χ(G), adalah bilangan k terkecil sehingga G dapat diwarnai
dengan k warna. Jadi, 𝜒(𝐺 ) = min{𝑘/ ada pewarnaan-𝑘 pada 𝐺}. Biasanya
warna-warna yang digunakan untuk mewarnai titik-titik suatu graf
dinyatakan dengan 1, 2, 3, …, k. Jelas bahwa χ(G) ≤ |V(G)|. Sedangkan cara
yang mudah untuk menentukan batas bawah dari χ(G) adalah dengan
mencari graf bagian komplit yang terbesar di G.
1 1 2 1
3 2
3 2 4 3 2 3
G H J
22
Teorema 7
Jika G graf sederhana dengan derajat titik maksimum ∆(𝐺), maka
χ(G) ≤ ∆(𝐺) + 1.
1) Urutkan titik-titik dari graf 𝐺 dalam derajat yang menurun (urutan seperti
ini mungkin tidak unik karena beberapa titik mungkin berderajat sama).
2) Gunakan warna 1 untuk mewarnai titik pertama (yang mempunyai
derajat tertinggi) dan titik-titik lain (dalam urutan yang berurut) yang
tidak bertetangga dengan titik pertama ini.
3) Mulai lagi dengan titik derajat tertinggi berikutnya di dalam daftar terurut
yang belum diwarnai dan ulangi proses pewarnaan.
4) Ulangi penambahan warna-warna sampai semua titik telah diwarnai.
Contoh
Diketahui graf 𝐺 dengan 7 titik sebagai berikut. Tentukan bilangan
khromatiknya.
a b
c d e
f g
23
Penyelesaian:
1) Jumlah titik graf 𝐺 adalah 7 buah dan urutan titik dari derajat yang
tertinggi hingga yang terendah seperti Tabel 1.
2) Karena a berderajat tertinggi, sehingga titik a dapat diwarnai dengan
warna pertama, yaitu warna 1, dan titik g yang tidak bertetangga dengan
titik a dapat diwarnai dengan warna 1.
3) Titik berderajat tertinggi berikutnya yang belum diwarnai yaitu titik d.
Warnai titik d dengan warna kedua, yaitu warna 2. Titik yang belum
diwarnai dan tidak bertetangga dengan titik d , yaitu titik b, sehingga titik
b mendapatkan warna 2.
4) Titik berderajat tertinggi berikutnya yang belum diwarnai yaitu titik e.
Warnai titik e dengan warna ketiga, yaitu warna 3. Titik yang belum
diwarnai dan tidak bertetangga dengan titik e, yaitu titik c dan f. Karena
titik c dan f bertetangga maka kedua titik tersebut mendapat warna yang
berbeda. Berdasarkan urutan derajat tertinggi setelah titik e yaitu titik f,
sehingga titik f mendapat warna yang sama dengan titik 𝑒 yaitu warna 3.
5) Titik terakhir yang belum diwarnai yaitu titik c, sehingga titik c
mendapatkan warna keempat, yaitu warna 4.
24
a 1 b
2
c d e
4 2 3
f g
3 1
Jelas χ’(G) ≤ |V(G)|, dan jika derajat titik maksimum di G adalah ∆(𝐺), maka
χ’(G) ≥ ∆(𝐺).
Contoh
Tentukan indeks khromatik untuk graf G, H, dan J di bawah ini.
G H J
Penyelesaian:
Perhatikan pewarnaan sisi untuk graf G, H, dan J berikut.
25
3
1 4
2 2
1 2 1 1 2
3
3 2 1
3 3 4
G H J
26
(ii) graf komplit Kn
n - 1, untuk n genap
χ' (K n )
n, untuk n ganjil
d(f) d( v)
f F(G) vV(G*)
4) Sebuah sisi yang terkait dengan sebuah titik yang berderajat satu di G,
berkorespondensi dengan sebuah loop di G*.
27
5) Sebuah titik berderajat dua di G, berkorespondensi dengan sepasang
sisi rangkap di G*.
Contoh
Diketahui graf G dengan titik-titiknya A, B, C, D, E, F, G, dan H serta
mempunyai 5 muka, yaitu: muka a, muka b, muka c, muka d, dan muka e.
Buatlah dual dari graf G tersebut.
Penyelesaian:
Berikut proses pengkonstruksian graf dual dari graf G.
28
a
b
d e
Contoh
Buatlah pewarnaan pada peta di bawah ini dengan menggunakan banyak
warna yang minimum.
A
C D
B E G
F
Penyelesaian:
Graf dual dari peta di atas adalah sebagai berikut.
29
A D
B C
E
G
F
Pada graf dual ini dilakukan pewarnaan titik. Dengan algoritma pewarnaan
Welch-Powell diperoleh sebuah pewarnaan, yaitu: titik A dan E diwarnai
dengan warna 1, titik B dan E diwarnai dengan warna 2, titik C dan F
diwarnai dengan warna 3, dan titik G diwarnai dengan warna 4 seperti
terlihat pada gambar di bawah ini.
A 1 2 D
3
2 C
B
1 4
E
G
F 3
30
banyaknya wadah yang diperlukan untuk menyimpan bahan kimia agar
tidak terjadi ledakan? Permasalahan ini dapat dimodelkan dalam graf.
Dalam hal ini dibentuk sebuah graf dengan cara himpunan bahan kimia
berkorespondensi satu-satu dengan himpunan titik pada graf. Dua titik pada
graf dihubungkan dengan sebuah sisi (bertetangga) jika dan hanya jika dua
bahan kimia yang berkorespondensi dengan dua titik tersebut dapat
mengakibatkan ledakan. Dikaitkan dengan pewarnaan titik pada graf maka
kedua titik yang bertetangga ini harus mendapat warna yang berbeda.
Meminimumkan banyak wadah yang digunakan, berarti mencari bilangan
khromatik dari graf.
2) Penjadwalan Ujian
Jurusan Matematika pada suatu universitas akan membuat jadwal
ujian dari mata kuliah, ketentuannya adalah jika ada seorang mahasiswa
yang mengambil dua mata kuliah yang berbeda maka dua mata kuliah
tersebut harus dijadwal pada ‘tahap’ yang berbeda, tujuannya agar
mahasiswa tersebut dapat mengikuti ujian kedua mata kuliah tersebut.
Permasalahannya adalah bagaimana membuat jadwal ujian agar banyaknya
tahap yang digunakan minimum.
31
E. Rangkuman
Hal-hal penting yang telah Anda pelajari dalam modul ini adalah sebagai
berikut.
1. Graf adalah pasangan dua himpunan, yaitu himpunan titik dan himpunan
sisi. Himpunan titiknya tidak kosong, sedangkan himpunan sisinya
mungkin kosong.
2. Derajat titik adalah banyaknya sisi yang terkait dengan titik tersebut.
Loop dihitung dua kali.
3. Graf dapat disajikan dalam matriks ketetanggaan dan matriks
keterkaitan.
4. Beberapa jenis graf tertentu: graf bipartisi, graf lengkap, graf planar dan
graf bidang, graf Euler dan semi-Euler, graf Hamilton dan semi-
Hamilton, dan pohon.
5. Ada 3 pewarnaan dalam graf, yaitu pewarnaan titik, pewarnaan sisi, dan
pewarnaan peta. Pada pewarnaan titik, bilangan terkecil k sedemikian
hingga ada pewarnaan-k pada graf G disebut bilangan khromatik. Pada
pewarnaan sisi, bilangan terkecil k sedemikian hingga ada pewarnaan
sisi-k pada graf G disebut indeks khromatik. Mewarnai peta identik
mewarnai titik graf dual dari peta tersebut.
32
F. Tugas
Kerjakan dengan memberikan langkah-langkah yang tepat dan jelas.
1. Tentukan apakah barisan derajat berikut ini adalah graphik. Jika graphik,
konstruksilah graf sederhana yang sesuai barisan derajatnya.
a) (3, 3, 2, 2, 2, 2, 1, 0)
b) (7, 4, 3, 3, 2,2, 2, 1, 1, 1, 0)
2. Carilah sebuah pohon rentang minimal pada graf bobot di bawah ini!
a 2 b 3 c 1 d
3 1 2 5
e 4 3 3 h
f g
4 2 4 3
3 3 1
i j k l
3. Suatu Program Studi ingin membuat jadwal ujian dari 9 mata kuliah (A,
B, C, D, E, F, G, H, dan I). Jika ada seorang mahasiswa menempuh ujian
dua mata kuliah, maka harus dibuat jadwal ujian dengan tahapan ujian
yang berbeda. Tanda “x” pada Tabel 1 menunjukkan pasangan mata
kuliah yang memiliki paling sedikit satu mahasiswa yang sama. Berapa
minimum tahapan ujian yang diperlukan dan dan buatlah jadwal
ujiannya.
Tabel 1. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang sama
33
G. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang tepat dari setiap soal berikut.
1. Banyaknya sisi pada graf komplit dengan n titik adalah….
a. 2n 𝑛!
d. (𝑛−2)!
1
b. 𝑛(𝑛 − 1) e. 2𝑛 − 1
2
c. 𝑛!
34
e. Jika sebuah sisi pada graf pohon dihapus, maka diperoleh graf tak
terhubung yang memiliki tepat dua komponen dan masing-masing
komponen tersebut merupakan pohon.
35
9. Pernyataan yang tidak benar untuk graf Euler adalah….
a. Semua titiknya berderajat genap.
b. Graf tersebut memiliki sirkuit yang memuat semua sisinya
c. Graf tersebut terhubung.
d. Graf tersebut tidak memiliki jejak buka yang memuat sisi graf
tersebut.
e. Graf tersebut memiliki sikel yang memuat semua titiknya.
36
Apabila tingkat penguasaan Anda 80 % atau lebih, Anda dapat melanjutkan
ke modul berikutnya. Bagus! Anda telah berhasil mempelajari modul ini.
Apabila tingkat pengusaan Anda kurang dari 80%, Anda harus mempelajari
kembali modul ini.
37
H. Daftar Pustaka
Anderson, J.A. 2001. Discrete Mathematics with Combinatorics. New Jersey:
Prentice Hall.
Budayasa, I Ketut. 2007. Teori Graph dan Aplikasinya. Surabaya: Unesa University
Press.
Chartrand, G & Lesniak, L. 1996. Graphs & Digraphs. New York: Chapman &
Hall/CRC.
Clark, J & Holton, D.A. 1991. A First Look at Graph Theory. Singapore: Word
Scientific Publishing Co.
Munir, R. 2012. Matematika Diskrit. Bandung: Penerbit Informatika.
Robin J. Wilson & John J. Watkins. 1990. Graphs: An Introductiory Approach.
New York: John Wiley & Sons, Inc.
Siang, Jok Jek. 2004. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer.
Yogyakarta: Andi.
Townsend, M. 1987. Discrete Mathematics: Applied Combinatorics and Graph
Theory. California: The Benjamin/Cummings Publishing Co.
38
I. Kunci Jawaban Tes Formatif
1. b
2. c
3. a
4. c
5. c
6. e
7. b
8. c
9. e
10. c
39
J. Tes Sumatif
Pilihlah jawaban yang tepat dari setiap soal berikut.
4. Ingkaran dari pernyataan ” Apabila guru tidak hadir maka semua siswa
bersuka ria ” adalah...
a. Guru hadir dan semua siswa bersuka ria
b. Guru hadir dan ada beberapa siswa tidak bersuka ria
c. Guru tidak hadir dan semua siswa bersuka ria
d. Guru tidak hadir dan ada siswa tidak bersuka ria
e. Guru tidak hadir dan semua siswa tidak bersuka ria
40
5. Pada tabel di bawah ini, nilai kebenaran untuk kolom ~p ~ q adalah...
p q ~p ~ q
B B
B S
S B
S S
a. S B S S
b. S S B B
c. S S S B
d. S B S B
e. S B B B
6. Bentuk p ( p q ) senilai dengan
a. p
b. q
c. p ~q
d. pq
e. p q
7. Pernyataan di bawah ini yang merupakan tautologi adalah . . . .
a. 𝑝 ⇒ (𝑝 ∧ (~𝑞 ∨ 𝑞))
b. (𝑎 ∧ 𝑏 ) ∨ 𝑏
c. (𝑝 ∧ (𝑝 ⇒ 𝑞)) ⇒ ~𝑝
d. (𝑝 ⇒ 𝑞) ∧ (𝑞 ⇒ 𝑝)
e. (𝑎 ∧ ~𝑎) ∧ 𝑏
8. Diketahui premis-premis
Premis 1: Jika Adi rajin belajar, maka Adi lulus ujian.
Premis 2: Jika Adi lulus ujian, maka Adi dapat diterima di PTN.
Penarikan kesimpulan dari premis-premis tersebut adalah . . . .
a. Jika Adi rajin belajar maka Adi dapat diterima di PTN
b. Adi tidak rajin belajar dan Adi dapat diterima di PTN
41
c. Adi tidak rajin belajar tetapi Adi tidak dapat diterima di PTN
d. Adi tidak rajin belajar tetapi Adi lulus ujian
e. Jika Adi tidak lulus ujian maka dapat diterima di PTN
9. Jika ibu tidak pergi maka adik senang.
Jika adik tidak tersenyum maka dia tidak senang.
Kesimpulan yang sah adalah...
a. Ibu pergi atau adik tersenyum.
b. Ibu tidak pergi atau adik terenyum.
c. Ibu pergi dan adik tidak tersenyum.
d. Ibu pergi atau adik tidak tersenyum.
e. Ibu tidak pergi dan adik tersenyum.
10. Perhatikan premis berikut:
Premis 1: Jika Aldi giat belajar, maka ia bisa menjadi juara.
Premis 2: Jika bisa menjadi juara, maka ia boleh ikut liburan.
Kesimpulan yang sah dari premis tersebut adalah . . . .
a. Aldi giat belajar dan ia tidak boleh ikut liburan
b. Aldi giat belajar atau ia tidak boleh ikut liburan
c. Aldi giat belajar maka ia boleh ikut liburan
d. Aldi giat belajar dan ia boleh ikut liburan
e. Aldi ikut liburan maka ia giat belajar
11. Implikasi p q r pasti bernilai benar jika...
a. p benar , q benar dan r salah
b. p salah , q salah dan r salah
c. p salah , q benar dan r salah
d. p benar , q salah dan r salah
e. p benar , q benar dan r salah
42
12. Diketahui beberapa premis sebagai berikut:
~𝑝 ⇒ 𝑞
𝑝⇒𝑟
𝑞
∴ . . ..
a. ~𝑝
b. 𝑝
c. ~𝑟
d. 𝑞
e. 𝑟
13. Penarikan kesimpulan yang sah dari argumentasi berikut:
~𝑝 ⇒ 𝑞
𝑞⇒𝑟
∴ . . ..
a. 𝑝∧𝑟
b. ∼𝑝∨𝑟
c. 𝑝 ∧∼ 𝑟
d. ∼𝑝∧𝑟
e. 𝑝∨𝑟
14. Perhatikan premis-premis dan konklusi berikut.
(𝑘 𝑙 )(𝑚 𝑛)
(𝑙 𝑛) ((𝑐 (𝑐 𝑝)) (𝑘 𝑚))
𝑘 𝑚
Apabila pembuktian menggunakan Aturan Bukti Bersyarat, langkah pertama
yang harus dikerjakan adalah dengan...
a. Membuat ingkaran dari konklusi mencari premis tambahan.
b. Menggunakan hukum dan aturan argumen.
c. Menarik anteseden pada konklusi menjadi premis tamabahan dan
menjadikan konsekuen pada konklusi menjadi konklusi baru.
d. Menghilangkan premis 2.
43
e. Menambah premis dengan mengubah premis 2 menggunakan hukum dan
aturan argumen.
15. Perhatikan premis-premis dan konklusi berikut.
𝑎 (𝑏 𝑐)
𝑎 𝑐
𝑐
Apabila pembuktian menggunakan Reductio Ad Absordum langkah pertama
yang harus dikerjakan adalah dengan...
a. Membuat ingkaran dari konklusi mencari premis tambahan.
b. Menggunakan hukum dan aturan argumen.
c. Menarik anteseden pada konklusi menjadi premis tamabahan dan
menjadikan konsekuen pada konklusi menjadi konklusi baru.
d. Menghilangkan premis 2.
e. Menambah premis dengan mengubah premis 2 menggunakan hukum dan
aturan argumen.
16. Banyaknya sisi dari graf yang mempunyai barisan derajat 𝜋 = (4, 3, 2,1)
adalah….
a. 10 d. 6
b. 5 e. 12
c. 8
17. Jumlah pohon rentang dari graf di bawah ini adalah….
a. 5 d. 4
b. 8 e. 6
c. 10
44
18. Derajat titik untuk setiap titik pada graf komplit dengan n titik adalah….
a. N d. 𝑛(𝑛 − 1)
b. 𝑛−1 e. 𝑛!
c. 2𝑛 − 1
19. Diketahui G adalah graf Hamilton. Pernyataan yang tidak berlaku pada graf
G tersebut adalah ….
45
21. Bilangan khromatik dari graf di bawah ini adalah ….
a. 6 d. 3
b. 5 e. 4
c. 7
22. Perhatikan graf di bawah ini. Pernyataan manakah yang benar?
46
24. Bobot pohon rentang minimal dari graf bobot di bawah ini adalah ….
c 4 e 2 g
2 1 7 6
10 3 1
4
a k 8 3 j 2 h
i
3 6 5 2 5
3 6
b 8 d 4 f
a. 22 d. 24
b. 25 e. 27
c. 23
25. Pada graf teratur berderajat r dengan n buah titik, jumlah sisinya adalah….
a. (𝑛 − 1)! 1
d. 2
𝑛(𝑛 − 1)
𝑛𝑟
b. e. 𝑛 − 𝑟
2
c. 𝑛𝑟
2
26. Koefisien 𝑥 6 dalam bentuk binomial (𝑥 + 𝑥)10 adalah ....
a. 185
b. 170
c. 180
d. 810
e. 190
a. 2𝑘
b. 22𝑘
c. 22𝑘+1
d. 22𝑘−1
e. 21−2𝑘
47
28. Fungsi pembangkit dari barisan 0,2,0,2,0,2,0,2,0, ⋯ adalah......
2𝑥
a. 1−𝑥 2
2𝑥
b. 1−𝑥
2𝑥
c. 1+𝑥
2𝑥
d. 1+𝑥 2
𝑥
e. 1−𝑥 2
a. {0,0,0,0,1,1,1,1,1,1,1,1,001,001,001,001} dan
{0,0,1,1,1,001,001}
b. {0,0,0,0,0,1,1,1,1,1,1,1,1,1,001,001,001,001,001} dan
{0,0,1,1,1,1,001,001}
c. {0,0,0,0,0,1,1,1,1,1,1,1,001,001,001,001,001,001} dan
{0,0,1,1,1,001,001,001}
d. {0,0,0,1,1,1,1,1,1,1,001,001,001,001,001,001} dan
{0,0,1,1,1,1,001,001}
e. {0,0,0,1,1,1,1,1,1,1,1,001,001,001,001,001,001} dan
{0,1,1,1,1,001,001}
a. 𝑎𝑛 = (−1)𝑛+1 {2 − 2𝑛}
b. 𝑎𝑛 = (−2)𝑛 {2 − 𝑛}
c. 𝑎𝑛 = (2)𝑛 {2 − 2𝑛}
d. 𝑎𝑛 = (−1)𝑛 {2 − 2𝑛}
e. 𝑎𝑛 = (−2)𝑛 {2 − 2𝑛}
48
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Sumatif yang
terdapat di modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi modul
ini.
banyaknya jawaban benar
Tingkat Penguasaan (TP) = x 100% .
banyaknya soal
49
K. Kunci Jawaban Tes Sumatif
1. a
2. a
3. b
4. b
5. c
6. d
7. b
8. a
9. a
10. c
11. d
12. c
13. e
14. c
15. a
16. b
17. b
18. b
19. e
20. e
21. d
22. c
23. a
24. d
25. b
26. c
27. d
28. a
29. b
30. e
50