1
BAB I
PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG
Program pembangunan telah membawa Indonesia pada kemajuan yangsigfnifikan di segala
sektor kehidupan, seperti sektor industri, properti,transportasi, pertambangan dan lainnya.
Dapat kita lihat dan rasakan gedungtinggi menjulang, pabrik-pabrik beroperasi tanpa henti,
berbagai macam barangtelah diproduksi, dan berbagai kemudahan sebagai manifestasi
daripembangunan yang pesat. Namun pernahkah kita berpilir sejenak mengenai halini. Setiap
hal memiliki dua sisi logam yang saling bertentangan. Begitu puladengan program
pembangunan. Ada sisi positif ada pula sisi negatif. Banyakkeuntungan yang didapat namun
tidak sedikit kerugian yang ditanggung.Kecelakaan kerja, pencemaran lingkungan, perubahan
ilim, polusi udara,global warming, penyakit akibat kerja, dan kenegasian
lain dari dampakpembangunan ini telah kita rasakan. Kondisi ini dapat terjadi karena
kurangnyakepedulian mengenai lingkungan dan terlebih sistem keselamatan dan
kesehatankerja (K3) di tengah masyarakat. Proses pembangunan di Indonesia
belummenunjukkan keseimbangan antara kemajuan program pembangunan
denganpeningkatan kesadaran akan pentingnya manajemen K3. Hal ini dapat
dibuktikandengan banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi dan meningkatnya penyakitakibat
kerja serta prevalensi morbiditas dan mortalitas akibat kerja yangmeningkat.Menurut Dirut
PT. Jamsostek Hotbonar Sinaga yang dilansir dariposkota.co.id menyatakan bahwa jumlah
kasus kecelakaan kerja dalam limatahun terakhir terus meningkat. Kasus kecelakaan kerja
tertinggi terjadi tahunlalu, yakni mencapai 98.711 kasus, jumlah ini lebih besar dibandingkan
jumlah ini
2
lebih besar jika dibandingkan dengan empat tahun sebelumnya. Menurutnya,rata-rata kasus
kecelakaan kerja setiap tahun sekitar 93.000 kasus.Oleh karena itu, pada makalah ini penulis
akan melakukan analisismengenai salah satu kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia
yaitu kasuskecelakaan pekerja proyek pembangunan Hotel Panghegar yang tewas terjatuhdari
lantai 20, Rabu 23 Maret 2011.
1.2 RUMUSAN MALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagaiberikut.1.
Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaanpada kasus Proyek
Pembangunan Hotel Panghegar tersebut ?2.
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkanterjadinya kecelakaan pada
kasus tersebut2.
Untuk mengetahui bagaimana cara penanganan dan pencegahan agartidak terjadi kecelakaan
yang sama
3
Definisi Kecelakaan
Menurut Frank Bird, “
an accident is undesired event that result in physical harm to a person or damage to property.
It is usually the result of a contact witha source of energy (kinetic, electrical, chemical,
thermal, etc)
” (Soehatman, 2010)Menurut Heinrich, Petersen dan Roos, 1980 “Kecelakaan kerja atau
kecelakaan akibat kerja adalah suatu kejadian yang tidak terencana dan tidakterkendali akibat
dari suatu tindakan atau reaksi suatu objek, bahan, orang atau
radiasi yang mengakibatkan cidera atau kemungkinan akibat lainnya”.
(Mayendra, 2009).Kecelakaan adalah semua kejadian yang tidak direncanakan
yangmenyebabkan atau berpotensial menyebabkan cidera, kesakitan, kerusakan,atau kerugian
lainnya. (Standar AS/NZS 4801:2001). Sementara itu, menurutOHSAS 18001:2007
Kecelakaan Kerja didefinisikan sebagai kejadian yangberhubungan dengan pekerjaan yang
dapat menyebabkan cidera atau kesakitan(tergantung dari keparahannya) kejadian kematian
atau kejadian yang dapatmenyebabkan kematian. Pengertian ini digunakan juga untuk
kejadian yangdapat menyebabkan merusak lingkungan (Sumber : OHSAS
18001:2007).Kecelakaan kerja menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.3 adalahsuatu
kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang adapatmenimbulkan korban
manusia dan atau harta benda.Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat kita simpulkan
bahwakecelakaan akibat kerja adalah suatu peristiwa yang tidak terduga, tidakterencana tidak
dikehendaki dan menimbulkan kerugian baik jiwa maupun hartayang disebabkan oleh
pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan yaituketika pulang dan pergi ke tempat
kerja melalui rute yang biasa dilewati.
4
2.2 Klasifikasi Kecelakaan Kerja
Pengertian kejadian menurut standar Australian AS 1885 1 (1990) adalahsuatu proses atau
kejadian cidera atau penyakit akibat kerja. ( Mayendra,2009)Banyak tujuan yang dicapai
dengan melakukan pengklasifikasian kejadiankecelakaan akibat kerja. Salah satu diantaranya
adalah untuk mengidentifikasiproses alami suatu kejadian seperti dimana terjadinya
kecelakaan, apa yangdilakukan oleh karyawan dan alat apa yang digunakan oleh karyawan
sehinggamenyebabkan kecelakaan.Dengan menerapkan kode-kode kecelakaan kerja maka
akan sangatmembantu proses investigasi dalam menginterpretasikan informasi-informasiyang
di dapat. ada banyak refrensi yang menjelaskan mengnai kode-kode darikecelakaan kerja,
salah satunya adalah standar Australian 1885 1 (1990).Berdasarkan standar tersebut, kode
yang diguakan untuk mekanisme terjadinyacidera/sakit akibat kerja dibagi sebagi berikut :1.
6
1.
Memahami klasifikasi sistem yang logis, objektif dan dapat diterimasecara universal. Dengan
mengklasifikasikan sistem maka beberapafenomena, kejadian yang melatarbelakangi
kecelakaan dapatdikelompok-kelompokkan sehingga mudah dianalisa.2.
Model kecelakaan dapat mempermudah identifikasi bahaya karenakerangka logiknya jelas.3.
Teori yang menyimpulkan bahwa kecelakaan terjadi atas kehendakTuhan, sehingga tidak ada
pola yang jelas dalam rangkaian peristiwanya,karena itu kecelakaan terjadi secara kebetulan
saja.
2.
Teori ini berpendapat bahwa pada pekerja tertentu lebih sering tertimpakecelakaan, karena
sifat-sifat pribadinya yang memang cenderung untukmengalami kecelakaan kerja.
3.
7
2.4
8
mengakibatkan kematian. Selain kurangnya pemahaman pekerja tentangkeamanan,
perlindungan tenaga kerja yang dilakukan pemilik usahasering tidak mencukupi, sebagai
contoh bila bekerja di kerangka yangtinggi, harus dipasang balok menyilang, disamping
untuk menjagakestabilan, selain itu untuk memberikan topangan yang kuat bagi tenagakerja;
pada saat pekerja tidak hati-hati terjatuh, ada satu lapisanpengaman, untuk mengurangi
dampak yang terjadi. Pemilik usaha tidakseharusnya mengabaikan hidup para pekerjanya
demi untuk mengejarkeuntungan.2.
Penyebab kejatuhan benda dari atas seringkali karena kecerobohanpekerja; seperti pada saat
mengoperasikan mesin penderek, mesinpenggali lubang atau mesin pendorong, semestinya
ada pagar pembatasdi sekelilingnya, guna mencegah masuknya pekerja, apabila
tetapdiperlukan pekerja lain untuk memberikan bantuan operasional, maka disampingnya
perlu ada seorang mandor yang memberikan komando danpengawasan; selain pagar
pembatas pekerja di area tersebut harusmemakai secara benar perlengkapan pelindung seperti
helm, sarungtangan dan sepatu pengaman dan lain-lain. Selain itu pada saatmemindahkan
barang berat, sebaiknya menggunakan kekuatan mesinsebagai pengganti tenaga manusia,
demi menghindari terjadinyakecelakaan pada saat pemindahan.3.
Tertimpa barang yang roboh biasanya terjadi karena tidak adanya pagarpembatas di area
yang mudah runtuh, karena keruntuhan itu biasanyaterjadi dalam waktu sekejap tanpa
peringatan terlebih dahulu, olehkarena itu dibuatkan demi mengurangi resiko kecelakan
terhadap pekerjayang memasuki area tersebut. Benturan atau tabrakan biasanya
terjadidikarenakan kecerobohan pekerja, mesin penggerak dan kendaraan yangdigunakan
berukuran sangat besar, pandangan petugas operator tidakmudah mencapai luasnya batas area
kerjanya sehingga terjadi benturan.
9
Cara pencegahan benturan adalah dengan memperdalam pengetahuankeselamatan pekerja, di
sekeliling area penempatan mesin dibuatkanpagar pembatas, pekerja tidak diperkenankan
berada di sekitar areatersebut; selain itu jumlah mandor lapangan ditambah, dan
membantumengawasi pengoperasian mesin bermotor atau kendaraan, sehinggabisa
mengurangi resiko benturan.
2.6
10
3.
Ditinjau ulang secara berkalauntuk memastikan bahwa masih relevandan sesuai dengan
organisasi
11
BAB IIIANALISIS KASUS KECELAKAAN3.1 Deskripsi KasusTerjun dari Lantai 20,
Pekerja Proyek Tewas (Seputar Indonesia)Thursday, 24 March 2011Sumber
:www.seputarindonesia.com
BANDUNG
–
Seorang pekerja, Agus Iding, 35, tewas seketika setelahterjatuh dari lantai 20 proyek
pengerjaan Apartemen Panghegar di JalanMerdeka, Kota Bandung, kemarin pukul
14.15 WIB.Namun disayangkan, pihak proyek tidak melaporkan ke kepolisian.Berdasarkan
data yang dihimpun di lapangan, korban yang bekerja sebagaimekanik leader konstruksi lift
saat itu hendak mengecek lift di lantai 20. Saatpintu terbuka, seketika itu korban terdorong
dan pintu tertutup otomatis dengancepat, sedangkan kotak lift berada di lantai dasar.Korban
pun langsung terjatuhhingga lantai GF. Salah seorang rekan kerja korban, Leman Nugraha,
20,
mengatakan bahwa korban terdorong sangat cepat.“Biasanya lift passenger ituselalu berada di
lantai 20, ini malah di lantai GF; jadi pas dibuka, kosong,” jelas
Leman. Saudara korban, Dadang, mengaku mendapat kabar kecelakaan tersebut
sekitar pukul 16.00 WIB.“Kalau keluarga dapat kabarnya pukul tigaan, katanyakecelakaan,”
ungkap Dadang di Rumah Sakit Bungsu, Jalan Veteran, Kota
Bandung, tadi malam.KorbantewaswargaJalanCikuda RT 02/11,Cibiru,Kota Bandung,
itumengalami luka patah kaki dan mengeluarkan darah segar dari bibir, sertabeberapa bagian
tubuhnya mengalami pembengkakan. Korban langsungdilarikan ke RS Bungsu.Sementara
itu,pihak pengembang hotel bungkam ketikaditanya wartawan mengenai kej
adian tersebut. “No comment, saya nggak tahu,”
ungkap beberapa pekerja dan pihak keamanan. Pihak kepolisian pun barumengetahuinya
sekitar pukul 17.30 dari pihak rumah sakit.
12
Tim identifikasi langsung meluncur ke lokasi kejadian,tetapi pihakpengembang terlihat
menutupnutupi. Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP
Tubagus Ade Hidayat membenarkan terkait kejadian tersebut.“Iya,kita baru tahusekitar pukul
17.30,” ungkap Tubagus ketika dihubungi wartawan. Pihaknya pun
saat ini memeriksa beberapa orang saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
yugi prasetyo
Pekerja Projek Pembangunan Hotel Panghegar Tewas Terjatuh dari Lantai 20Rabu,
23/03/2011 - 21:11Sumber :www.pikiran-rakyat.com
BANDUNG, (PRLM).- Agus Iding (35) tewas setelah terjatuh dari lantai 20tempat ia
bekerja, di projek pembangunan Hotel dan Apartemen Panghegar, Jln.Merdeka, Rabu (23/3)
siang. Agus adalah pekerja bangunan di projek tersebut.sebagai mekanik leader konstruksi
lift. Meskipun peristiwa terjadi pukul 14.15WIB, tapi kepolisian baru mengetahui kejadian itu
selepas pukul 17.30 WIB.Pasalnya, manajemen hotel tidak memberitahukannya ke kepolisian
terdekatdan terkesan menutup-nutupi peristiwa itu. Polisi mendapat informasi dari RSBungsu
di Jln. Bungsu, yang sempat merawat korban.Berdasarkan sejumlah saksi mata yang dimintai
keterangan polisi,menuturkan, saat itu korban hendak mengecek lift di lantai 20. Lift
baruterpasang pintunya saja. Sementara lift passenger berada di lantai dasar. SaatAgus
memencet tombol, pintu lift terbuka dengan cepat. Agus kaget sehinggaterdorong ke dalam
lift yang belum ada passenger lift-nya. Tubuh Agus melayangdan terhempas dengan keras di
lantai GF (ground floor). Leman Nugraha (20),rekan kerja korban, mengatakan, peristiwa itu
terjadi sangat cepat. "Biasanya,passenger lift, selalu ada di lantai 20. Tidak tahu kenapa, hari
itu kok ada dibawah. Jadi pas pintu terbuka, liftnya tidak ada sehingga korban kaget
dan jatuh," katanya kepada polisi.
13
Sementara itu, saudara korban, Dadang, ditemui di RS Bungsu,mengatakan, dia mendapat
informasi tersebut sekitar pukul 16.00 WIB.Sementara keluarga lainnya mendapatkan
informasi itu pukul 15.00 WIB.Berdasarkan identifikasi rumah sakit dan kepolisian, korban
yang merupakanwarga Jln. Cikuda, Cibiru Kota Bandung itu, mengalami luka patah
kaki,mengeluarkan darah segar dari bibir, dan sejumlah memar dan bengkak ditubuhnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Tubagus AdeHidayat
menuturkan, kepolisian baru mengetahui sekitar pukul 17.30 WIB. Polisipun telah memeriksa
sejumlah saksi. Namun kepolisian menyayangkan dengansikap manajemen hotel yang
terkesan berusaha menutup-nutupi peristiwa itudengan tidak segera melaporkan ke
kepolisian. (A-128/das)***
Jatuh Dari Lantai 20 Apartemen Panghegar, Agus Tewas SeketikaSumber
:www.bandung.detik.com
Baban Gandapurnama - detikBandungBandung - Agus iding (35), tewas seketika setelah
jatuh dari lantai 20proyek pembangunan Grand Royal Panghegar Apartement, sekitar pukul
14.15WIB, Rabu (23/3/2011). Jenazah pekerja proyek itu langsung dibawa ke RSBungsu,
Jalan Veteran. Sebelum kejadian, Agus dan rekan kerjanya, LemanNugraha (25), sedang
mengecek lift ke lantai 20 bangunan tersebut. Agus inibekerja sebagai mekanik leader
konstruksi lift."Saat itu pintu lift dalam keadaan tertutup. Almarhum membuka
pintu itumenggunakan tangan, dia masuk dan pintu tiba-tiba pintu menutup. Ternyatapas
dibuka melompong, enggak ada boks liftnya," kata Leman ditemui di RSBungsu. Diketahui,
kata dia, boks lift berada di lantai bawah. "Biasanya juga liftpassenger itu setiap hari ada di
lantai 20. Tapi tadi di bawah," ujarnya.Leman menambahkan, Agus tewas seketika di lokasi
kejadian. Lalu jenazahnya diboyong ke RS Bungsu, "Kondisinya mulut berdarah,
tubuh bengkakdan kaki patah," ungkapnya. Korban merupakan warga Jalan Cikuda, RT 2
RW 11,
14
Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Dia sudah bekerja di proyek ApartemenPanghegar sejak
Maret 2010 lalu. Sementara itu, pihak keluarga korban mengakudiberitahu pihak perusahaan
dua jam setelah peristiwa tersebut. "Tadi dikasihtahu jam empat. Kalau kejadiannya enggak
tahu. Tapi dibilang jatuh," ujarDadang dari pihak keluarga korban saat ditemui di RS
Bungsu.Pantauan detikbandung, sejumlah polisi yang diberi tahu oleh RS Bungsusekitar
pukul 17.30 WIB, langsung mengidentifikasi data diri korban. Usaimeminta keterangan
keluarga korban dan rekan kerja, polisi meninggalkan RSBungsu sekitar pukul 19.30 WIB.
Sementara jasad korban dibawa keluarga sekitarpukul 20.00 WIB. Pihak proyek yang ditemui
di lokasi kejasian engganberkomentar soal kasus ini. Enggak tahu. No comment," ujar
seorang petugasproyek saat wartawan memintakonnfirmasi.Kasatreskrim Polrestabes
Bandung AKBP Tubagus Ade Hidayatmembenarkan kejadian tersebut. "Kami masih
menyelidikinya. Sejumlah saksikami minta keterangan," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan
via ponsel.Sementara itu dihubungi secara terpisah PR Panghegar Restina Setiawanmengaku
belum mendapat konfirmasi soal peristiwa itu. "Belum ada konfirmasiapa-apa, saya tadi
pulang duluan. Jadi belum bisa ngomong apa-apa. Mungkinbesok saya bisa kasih
keterangan," ujarnya.
3.2 Analisis Kasus
Pada kasus kecelakaan ini penulis menggunakan model analisis kasusTeori Domino yang
berasal dari Heinrich (1930). Hal ini disebabkan karenakondisi kasus kecelakaan sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Heinrichini. Dalam Teori Domino Heinrich,
kecelakaan terdiri atas lima faktor yang salingberhubungan yaitu, kondisi kerja
(environment), kelalaian manusia (person),tindakan tidak aman (hazard), kecelakaan
(accident) dan cedera/kematian(injury).
15
1.
17
terjadinya kecelakaan. Tahap-tahap kejadian pada kasus ini berdasarkananalisa berita yaitu
sebagai berikut.1.
Kemudian pada kartu yang kedua sesuai dengan teori DominoHeinrich terdapat
Fault of person (kelalaian manusia)
yangbergerak/jatuh akibat dari kondisi kerja yang memungkinkan (kartupertama). Pada kasus
ini kesalahan yang dilakukan korban adalahtidak berhati-hati pada setiap kondisi lingkungan
yang ada, sehinggakorban merasa jika dirinya sudah aman. Di sumber berita disebutkan
bahwa “Saat pintu terbuka, seketika i
tu korban
terdorong
dan pintutertutup otomatis dengan cepat, sedangkan kotak lift berada di lantai
dasar” atau “Saat Agus memencet tombol, pintu lift terbuka dengan
cepat. Agus
kaget
sehingga
terdorong
ke dalam lift yang belum adapassenger lift-
nya”. Dis
ini dapat kita pahami bahwa korban terkejutdengan kondisi lift tidak berisi box-nya sehingga
ia terdorong dan jatuh ke lantai dasar. Penulis berpendapat bahwa korban setelahmembuka
pintu, korban telah bersiap dan segera memasuki box-lifttanpa melihat ada atau tidaknya box-
lift tersebut.3.
18
menggunakan alat pelindung diri yang berupa
body harness/full body harness
.4.
19
BAB IVPENUTUP4.1 Kesimpulan
Pada hakikatnya kecelakan merupakan proses interaksi dari faktor-faktorpenyebab yang
menimbulkan peluang terjadinya hal tersebut. Kecelakaan bukanmerupakan sebuah kejadian
tunggal yang spontanitas terjadi, tetapi ia telahdidahului oleh insiden-insiden kecil sehingga
pada tahap akhirnya akanmenyebabkan accident atau kecelakaan tersebut (
FTA
). Kecelakaan bukankejadian yang tidak dapat dicegah atau dihindari. Kecelakaan dapat
dicegahdengan menerapkan prinsip sistem K3 dan pendekatanpencegahan kecelakaan.Pada
kasus Agus icing ini, seharusnya kecelakaan dapat dihindarkan denganmelakukan tindakan
preventif seperti berhati-hati dan menggunakan alatpelindung diri (APD) yang sesuai
ketentuan. Jika saja hal tersebut dilakukan olehkorban maka kecelakaan dapat dihindari.
4.2 Saran
Pada kesempatan ini penulis hanya berpesan bahwa pada prinsipnyakecelakaan dapat kita
cegah. Angka kecelakaan yang semakin memuncak dapatkita
landai
dengan melakukan tindakan preventif dan berpedoman pada prinsipkehati-hatian. Mematuhi
segala peraturan undanng-undang dan kebijakansistem K3 bukan merupakan hal yang berat
jika menyangkut dengan nyawa.Tumbuhkan kesadaran dalam diri kita akan pentingnya K3.
Maka kecelakaandapat kita hindari dan angka mortalitas dapat dieliminir seminimal
mungkin.MARI CIPTAKAN MASYARAKAT INDONESIA, SADAR K3 !!!