98-106
Program Studi Pendidikan Kimia ISSN 2337-9995
Universitas Sebelas Maret http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar dan aktivitas belajar
siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Karanganyar
menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Penelitian ini merupakan Penelitian
Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2
SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016. Sumber data berasal dari guru dan
siswa. Teknik pengumpulan data adalah berupa tes dan nontes (observasi, diskusi, wawancara,
kajian dokumen dan angket). Analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada materi kelarutan
dan hasil kali kelarutan kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Karanganyar dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa, dilihat dari peningkatan aktivitas belajar siswa dari 0% pada prasiklus
menjadi 36% pada siklus I, dan menjadi 75% pada siklus II dan prestasi belajar siswa pada
aspek pengetahuan (44,4% menjadi 77,7%), aspek sikap 100% pada siklus I, dan aspek
keterampilan 100% pada siklus I.
Kata Kunci: penelitian tindakan kelas, inkuiri terbimbing, prestasi belajar, aktivitas belajar
activities, writing activities, dan mental Hasil akhir penilaian sikap siklus I
activities. disajikan pada Gambar 2.
Observasi ini dilakukan setiap kali
pertemuan. Untuk aspek sikap dan
0% 0%
aktivitas belajar dilakukan sebanyak
empat kali, tetapi untuk aspek Sangat Baik
36%
psikomotor hanya dilakukan tiga kali Baik
saja dikarenakan pada saat 64%
pembelajaran hanya dilakukan tiga kali Cukup
praktikum. Observasi dilakukan oleh 3 Kurang
orang observer, dimana setiap observer
mengamati dua kelompok dan membuat
dokumentasi. Untuk mempermudah Gambar 2. Hasil Akhir Penilaian Sikap
observer dalam mengamati kegiatan Siswa Siklus I
siswa, setiap siswa diberi nomor yang
dipakai di depan dan dipunggung siswa Berdasarkan Gambar 2 diperoleh data
sehingga observer dapat mengamati bahwa 36% siswa kelas XI IPA 2
baik dri depan maupun belakang.Setiap memiliki nilai aspek sikap berkategori
pertemuan guru sudah melaksanakan sangat baik, sedangkan 64% siswa
sintaks model pembelajaran Inkuiri dikelas memiliki kategori sikap baik,
Terbimbing dengan baik. Selain itu kategori sikap cukup dan kurang
penyampaian materi oleh guru juga sebesar 0%. Sehingga aspek sikap tidak
sudah jelas dan juga komunikatif perlu dilakukan pada siklus II.
sehingga siswa dapat aktif di dalam
kelas. Hasil penilaian aspek keterampilan
dapat dilihat pada Gambar 3.
Hasil ketercapaian ketuntasan belajar
siswa pada materi kelarutan dan hasil
kali kelarutan dapat dilihat pada Gambar 5% 6%
1. A
42%
A-
47% B+
44% B
56% Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 3. Hasil Akhir Penilaian Aspek
Keterampilan
terdapat dua asisten yang sebelumnya pada siklus II sebesar 78% yang artinya
sudah dibimbing oleh guru. Selanjutnya telah mencapai target.
guru membagikan lembar diskusi
kepada masing-masing kelompok. Pada Refleksi tindakan
akhir siklus II dilakukan evaluasi Pembelajaran pada Siklus II
terhadap aspek pengetahuan dan dilaksanakan sebanyak dua kali
aktivitas belajar siswa. Dengan pertemuan, dimana pertemuan pertama
demikian, diharapkan pada siklus II ini dilaksanakan proses pembelajaran
setiap masalah yang belum indikator kompetensi yang belum tuntas
terselesaikan pada siklus I dapat pada siklus I (2x45 menit) dan
diselesaikan pada siklus II. Siklus II pertemuan kedua adalah evaluasi siklus
diakhiri dengan dilakukannya tes II berupa tes pengetahuan serta
aktivitas belajar dan tes pengetahuan penilaian aktivitas belajar siswa. Dari
siklus II. analisis evaluasi siklus II diperoleh hasil
yang lebih baik dibandingkan siklus I.
Observasi Tindakan Untuk aktivitas belajar siswa, sudah
Hasil penilaian aktivitas belajar siswa memenuhi target ketuntasan yaitu 75%.
siklus II dapat dilihat pada Gambar 5. Sehingga dapat dilihat terdapat
peningkatan aktivitas belajar dari siklus I
ke siklus II sebesar 36% menjadi 75%.
Hal ini dikarenakan siswa sudah
25% terbiasa dengan model pembelajaran
Tinggi inkuiri terbimbing yang menuntut
75% keaktifan siswa dalam proses
Sedang pembelajaran. Meningkatnya aktivitas
belajar ini berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa pada aspek
pengetahuan. Peningkatan aktivitas
Gambar 5. Hasil Penialaian Aktivitas belajar siswa ini sesuai dengan hasil
Belajar Siswa Siklus II penelitian yang dilakukan sebelumnya
yaitu metode inkuiri terbimbing dapat
Berdasarkan Gambar 5. target meningkatkan aktivitas belajar dan
ketercapaian aktivitas belajar siswa prestasi belajar siswa dikarenakan
berkategori tinggi sudah terpenuhi yaitu setiap siswa terlibat aktif dan
75%. bertanggungjawab untuk ikut serta
dalam diskusi kelompok. Oleh karena itu
Hasil persentase ketuntasan aspek kerjasama antar anggota kelompok
pengetahuan disajikan pada Gambar 6. menjadi lebih baik. Siswa juga berani
menyampaikan pendapatnya saat
diskusi kelompok dan berani bertanya
kepada guru apabila terdapat kesulitan
22% dalam memahami materi [8].
Tuntas Untuk aspek pengetahuan sudah
78%
memenuhi target ketuntasan yaitu
Tidak Tuntas
sebesar 77,7%. Peningkatan tersebut
dilihat dari ketercapaian siklus I sebesar
44,4% menjadi 77,7% pada siklus II.
Dengan adanya aktivitas belajar siswa
Gambar 6. Ketuntasan Belajar Aspek yang baik pada proses pembelajaran,
Pengetahuan Siswa Siklus maka prestasi belajar siswa juga
II meningkat. Hal ini sesuai dengan
penelitian sebelumnya yang
Berdasarkan Gambar 6 dapat dilihat menyatakan bahwa model pembelajaran
bahwa ketuntasan aspek pengetahuan inkuiri terbimbing membuat
pembelajaran di dalam kelas menjadi
lebih aktif. Melalui pembelajaran dengan Inkuiri Terbimbing pada materi kelarutan
penemuan konsep maka siswa lebih dan hasil kali kelarutan kelas XI IPA 2
dapat memahami materi, sedemikian SMA N 1 Karanganyar Tahun Pelajaran
hingga dapat meningkatkan prestasi 2015/2016 dapat meningkatkan aktivitas
belajar [9]. belajar dan prestasi belajar siswa. Pada
Untuk penilaian aspek sikap dan prasiklus tidak ada siswa yang memiliki
keterampilan tidak dilakukan lagi aktivitas dengan kategori tinggi, pada
dikarenakan setiap indikator kompetensi siklus I siswa dengan kategori aktivitas
sudah memenuhi target ketuntasan. tinggi sebesar 36%, sedangkan pada
Sehingga dapat disimpulkan bahwa siklus II menjadi 75%. Untuk ketuntasan
semua indikator-indikator pada siklus II prestasi belajar siswa pada aspek
sudah memenuhi target ketuntasan. pengetahuan dilihat dari siklus I sebesar
44,4% menjadi 77,7% pada siklus II.
Perbandingan Antar Siklus Prestasi belajar aspek sikap dan aspek
Perbandingan hasil antar siklus keterampilan memiliki ketuntasan siswa
dilakukan untuk mengetahui perbedaan sebesar 100%.
hasil yang diperoleh pada siklus I
dengan siklus II. UCAPAN TERIMAKASIH
Perbandingan hasil tindakan antar siklus Penulis mengucapkan terima
disajikan pada Tabel 1. kasih kepada Drs. Bagus Nugroho,
M.Pd., selaku kepala sekolah SMA N 1
Tabel 2. Perbandingan Hasil Siklus I Karanganyar atas izin yang diberikan
dan Siklus II Materi Pokok kepada penulis untuk melaksanakan
Kelarutan dan Hasil Kali penelitan serta kepada Bambang
Kelarutan Kelas XI IPA 2 SMA Asihno, S.Pd, M.Pd., selaku guru kimia
N 1 Karanganyar Tahun yang telah mengijinkan penulis
Pelajaran 2015/2016 menggunakan kelasnya untuk penelitian
Aspek Ketercapaian (%) di SMA N 1 Karanganyar.
Siklus I Siklus II
Aktivitas Belajar 36,0 75,0 DAFTAR RUJUKAN
Pengetahuan 44,4 77,7 [1] Mulyasa. (2013). Pengembangan
Siswa dan Implementasi Kurikulum 2013.
Sikap 100,0 - Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Keterampilan 100,0 -
[2] Sanjaya, W. (2014). Strategi
Berdasarkan hasil siklus I dan Pembelajaran Berorientasi Standar
siklus II, semua aspek telah mencapai Proses Pendidikan. Jakarta:
target yang ditetapkan sehingga Kencana Prenadamedia Group.
pelaksanaan tindakan hanya sampai
siklus II. Dari hasil tersebut dapat [3] Villagonzalo, E.C. (2014).
diketahui bahwa secara keseluruhan Presented At The DLSU Research
penelitian penerapan metode Congress 2014. Philippines: De La
pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Salle University, Manila.
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan
siswa kelas XI IPA 2 SMAN 1 [4] Banerjee, A. (2010). FALL Science
Karanganyar tahun ajaran 2015/2016 Educator, 19(2), 1-9
dapat dikatakan berhasil karena pada
akhir penelitian, kriteria keberhasilan [5] Bilgin, I. (2009). Scientific
yang ditetapkan dapat terpenuhi yaitu Reasearch and Essay, 4(10),1038-
dapat meningkatkan aktivitas belajar 1046.
siswa dan prestasi belajar siswa.
KESIMPULAN [6] Sugiyono. (2010). Metode
Berdasarkan hasil penelitian yang Penelitian Pendidikan Pendekatan
telah dilakukan, diperoleh kesimpulan Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D.
bahwa penerapan model pembelajaran Bandung: alfabeta.