NAMA ;
NIM ;
Asisten Praktikum
Kendari 2018
1
Kata Pengantar
Puji Syukur Kehadirat Allah Swt Atas Limpahan Rahmat Dan Karunianya Sehingga
Buku Panduan Praktikum Geologi Dasar Jurusan Teknik Geologi Universitas Halu Oleo Telah
Dapat Diselesaikan. Buku Panduan Ini Berisi Teori-Teori Ringkas Mengenai Judul Acara
Praktikum Yang Akan Dilaksanakan, Yang Menjadi Acuan Praktikan Untuk Mengembangkan
Pemikiran Dan Pengetahuan Mengenai Acara Praktikum. Serta Sebagai Pedoman Bagi Praktikan
Dalam Penulisan Dan Hal-Hal Praktis Dalam Kegiatan Laboratorium.
Kami Menyadari Masih Terdapat Kekurangan Dalam Buku Ini Untuk Itu Kritik Dan
Saran Terhadap Penyempurnaan Buku Ini Sangat Diharapkan. Semoga Buku Ini Dapat Memberi
Maanfaat Bagi Praktikan.
2
Daftar Isi
3
1. PENGENALAN MINERAL
Teori Ringkas
1. Pengertian
Mineral Adalah Suatu Bahan Padat Anorganik Yang Terbentuk Secara Alamiah Oleh
Proses Kristalisasi Laruan Kimia, Memiliki Komposisi Kimia, Dan Mempunyai Struktur Kristal
Tertentu. Mineral Terbentuk Dari Berbagai Macam Prosese, Misalnya Kristalisasi Magma,
Evaporasi Larutan Halid, Kristalisasi Larutan Hydrothermal, Alterasi, Dan Metamorfisme.
Untuk Mengidentifikasi Suatu Mineral Ada Beberap Yang Harus Di Perhatikan, Seperti
Sifat Fisik, Sifat Khusus, Dan Berdasarkan Analisis Kimiawi.
1.1 Sifat Fisik Mineral
• Warna Merupakan Kenampakkan Dari Luar Yang Sekilas Dapat Dilihat. Warna Dapat
Dibagi Atas Dua, Yakni Warna Lapuk Dan Warna Segar.
• Kekerasan Adalah Sifat Resistensi Dari Suatu Mineral Terhadap Kemudahan Mengalami
Abrasi (Abrasive) Atau Mudah Tergores (Scratching).
Skala Mohs
• Cerat Adalah Warna Bubuk Mineral Ketika Digosok Terhadap Permukaan Yang Keras
Dan Kasar. Contohnya Porselen Atau Pecahan Tehel.
4
• Derajat Transparan Merupakan Tingkat Transparansi Suatu Mineral. Derajat Tranparan
Di Bagi Menjadi Tiga, Yaitu Transparan, Translucent, Dan Opak.
• Kilap Merupakan Kenampakan Atau Cahaya Yang Dipantulkan Oleh Permukaan
Mineral Saat Terkena Cahaya . Secara Umum, Kilap Di Bagi Menjadi 2, Yaitu Kilap
Logam Dan Kilap Non-Logam.
• Tenacity Merupakan Ketahanan Suatu Mineral Untuk Ditempa. Misalnya Brittle/Mudah
Rapuh.
• Belahan Adalah Kecenderungan Suatu Mineral Tertentu Untuk Membelah Diri Pada Satu
Atau Lebih Pada Arah Tertentu.
• Pecahan Adalah Kemampuan Mineral Untuk Pecah Melalui Bidang Yang Tidak Rata
Dan Tidak Teratur. Misalnya Concoidal Yang Memperlihatkan Bentuknya Melengkung,
Kasar, Dan Tajam Seperti Pecahan Botol.
5
2. PENGENALAN BATUAN BEKU
Teori Ringkas
1. Pengertian
Batuan Beku Adalah Batuan Yang Terbentuk Dari Magma Yang Mendingin Dan
Mengeras, Dengan Atau Tanpa Proses Kristalisasi, Baik Di Bawah Permukaan Sebagai Batuan
Intrusif (Plutonik) Maupun Di Atas Permukaan Sebagai Batuan Ekstrusif (Vulkanik).
Pada Saat Magma Mengalami Penurunan Suhu Akibat Perjalanan Ke Permukaan Bumi,
Maka Mineral-Mineral Akan Terbentuk. Peristiwa Tersebut Dikenal Dengan Peristiwa
Penghabluran. Berdasarkan Penghabluran Mineralmineral Silikat (Magma), Oleh N.L. Bowen
(Kanada) Disusun Suatu Seri Yang Dikenal Dengan Bowen’s Reaction Series.
6
- Euhedral: Bentuk Kristalnya Masih Utuh (Apakah Ia Kubik, Monoklin, Triklin Atau Yang
Lainnya).
- Subhedral: Bentuk Kristalnya Sebagian Tidak Utuh.
- Anhedral: Bentuk Kristalnya Sudah Tidak Utuh Lagi
2. Struktur
- Masif: Secara Keseluruhan Kenampakan Batuan Terlihat Seragam/Monoton
- Vesikuler: Pada Massa Batuan Terdapat Lubang-Lubang Kecil Yang Berbentuk Bulat
Atau Elips.
- Amigdaloidal: Vesikuler Yang Telah Terisi Oleh Mineral Sekunder.
- Scorius: Vesikuler Yang Penyebarannya Merata.
- Lava Bantal (Pillow Lava): Lava Yang Memperlihatkan Struktur Seperti Kumpulan
Bantal.
- Columnar Joint: Struktur Yang Memperlihatkan Bentuk Seperti Kumpulan Tiang.
Tujuan
• Praktikan Diharapkan Mampu Mengetahui Kandugan Mineral Pada Batuan Beku
• Praktikan Mampu Mengelompokkan Jenis-Jenis Batuan Beku.
• Praktikan Di Harapkan Mampu Mengetahui Nama Batuan Beku Berdasarkan Klasifikasi
Fenton 1940
7
3. BATUAN SEDIMEN
1.1 pengertian
Batuan sedimen merupakan batuan terbentuk dari bahan yang pernah lepas dan bahan
terlarut hasil dari proses mekanis dan kimia dari batuan yang telah ada sebelumnya, dari
cangkang binatang, sisa tumbuhan. Proses yang terlihat disini mencakup penghancuran batuan
oleh pelapukan dan erosi, hasil keduanya dan pengangkutan hasil tersebut kemudian terubah
oleh proses kompaksi, sementasi menjadi batuan yang padat.
B. Pemilahan (Sorting)
Pemilahan adalah tingkat keseragaman besar butir. Istilah-istilah yang dipakai
adalah “terpilah baik” (butir-butir sama besar), “terpilah sedang dan “terpilah buruk
(gambar 3.1).
C. Kebundaran (roundness)
8
Kebundaran adalah tingkat kelengkungan dari setiap fragmen/butiran. Istilah- istilah
yang dipakai:
• membundar baik (well rounded)
• membundar (rounded)
• membundar tanggung (sub rounded)
• menyudut tanggung (sub angular)
• menyudut (angular)
D. Kemas (Fabric)
Kemas adalah sifat hubungan antar butir di dalam suatu masa dasar atau di antara
semennya.
E. Porositas
Porositas adalah perbandingan antara jumlah volume rongga dan volume keseluruhan
dari satu batuan
Struktur sedimen termasuk ke dalam struktur primer, yaitu struktur yang terbentuk
pada saat pembentukan batuan (pada saat sedimentasi). Beberapa struktur sedimen yang
umunya dapat diamati antara lain; perlapisan, silang siur dan berdegradasi
2. Tujuan
9
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain:
10
4. BATUAN METAMORF
Tujuan Diadakannya Praktikum
Tujuan Dari Praktikum Identifikasi Batuan Sedimen Adalah Sebagai Berikut:
1. Praktikan Mampu Mengidentifikasi Batuan Sedimen
2. Papan Komputer
3. Lup
4. Lembar Identifikasi
6. Hcl 0,1 M
Teori ringkas
Batuan Metamorf Adalah Batuan Yang Terbentuk Dari Proses Metarfisme
Pada Batuan Yang Telah Ada Sebelumnya. Proses Metamorfisme Adalah Perubahan
Mineral, Tekstur, Struktur Batuan Dalam Keadaan Padat Ke Padat Tanpa Proses
Peleburan Akibat Dari Adanya Perubahan Tekanan Dan Temperature Yamg Tinggi
Dalam Kerak Bumi Tanpa Mengubah Komposisi Kimiawinya.
Mengidentifikasi Batuan Metamorf Biasanya Dibagi Dalam Beberapa
Kategori, Sbb :
a. Warna, Diindentifikasiakn Dengan Warna Lapuk Dan Wana Segar
11
Tahan Terhadap Proses Metamorfisme Dan Mineral Baru Yang Terbentuk
Selama/Akibat Proses Metamorfisme.
12
- Tekstur Blastosepfit, Testur Yang Memperlihatakan Batuan Asal
Sedimen Yang Ukuran Butirnya > Pasir
13
- Struktur Kataklastik, Yt Memperlihatkan Adanya Penghancuran
Terhadap Batuan Asal
Prosedur Pengamatan
Prosedur Pengamatan Yang Dilakukan Pada Praktikum Acara Identifikasi
Batuan Sedimen Adalah Sebagai Berikut:
1. Menyiapkan Alat Dan Bahan
14
• Komposisi Mineral Pembentuk Batuan
• Teksturnya
• Strukturnya
A. Accuracy/ Ketepatan
B. Speed/ Kecepatan
C. Legibility/ Keterbacaan.
D. Neatness/ Kebersihan
15
Tujuan
16
3. Untuk Mngetahui Simbol-Simbol Batuan.
1. Buku Gambar A3
2. Alat Tulis Geologi
3. Drawing Pen
4. Pensil Warna
5. Penggaris
6. Kertas Kalkir
7. Mistar Sablon
5. Amatan
• Palu geologi.
• Lup.
• Global Positioning System (GPS) ...
• Buku lapangan.
• Peta.
• Sepatu boot/lapangan.
1. Kompas
17
Kompas adalah alat penunjuk arah yang digunakan untuk mengetahui arah
utara magnetis. Karena sifat kemagnetannya, jarum kompas akan menunjuk arah
utara-selatan (jika tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain
magnet bumi).
Prinsip kerja GPS dalam menentukan posisi adalah dengan menghitung delay
waktu transmisi suatu signal dicapai oleh receiver, dikalikan dengan kecepatan
perambatan signal maka akan didapat jarak receiver relatif terhadap satelit. Untuk
mendapatkan koordinat x, y, dan z, receiver membutuhkan pengamatan dari tiga
satelit, dan satu pengamatan dari satelit keempat dibutuhkan untuk keakuratan
prediksi.
18
Diidentifikasi, Apakah Alamiah Atau Buatan, Yang Dapat Ditentukan Pada Posisi
Tertentu. Oleh Sebab Itu, Dua Unsur Utama Topografi Adalah Ukuran Relief
(Berdasarkan Variasi Elevasi Axis) Dan Ukuran Planimetrik (Ukuran Permukaan
Bidang Datar). Petatopografi Menyediakan Data Yang Diperlukan Tentang Sudut
Kemiringan, Elevasi, Daerah Aliran Sungai, Vegetasi Secara Umum Dan Pola
Urbanisasi. Petatopografi Juga Menggambarkan Sebanyak Mungkin Ciri-Ciri
Permukaan Suatu Kawasan Tertentu Dalam Batas-Batas Skala.
Garis Ketinggian Mempunyai Karakteristik Sebagai Berikut :
➢ Garis Ketinggian Yang Lebih Rendah Selalu Mengelilingi Garis Ketinggian
Yang Lebih Tinggi.
➢ Garis Ketinggian Tidak Akan Saling Berpotongan Dan Tidak Akan
Bercabang.
➢ Pada Daerah Yang Landai Garis Ketinggian Akan Berjauhan, Sebaliknya
Pada Daerah Yang Terjal Akan Saling Merapat. Untuk Kondisi Daerah Yang
Khusus (Seperti Tebing, Kawah, Jurang), Garis Ketinggiannya Digambarkan
Secara Khusus Pula.
➢ Garis Ketinggian Yang Menjorok Keluar, Merupakan Punggung Bukit Dan
Selalu Seperti Bentuk Huruf ‘U’.
➢ Garis Ketinggian Yang Menjorok Ke Dalam, Merupakan Lembah Dan Selalu
Seperti Bentuk Huruf ‘V’.
➢ Selisih Tinggi Antara Dua Garis Ketinggianyang Berurutan (Interval) Adalah
Setengah Dari Bilangan Ribuan Skala, (Contoh:1/2000 X 50.000 = 25 Meter).
Kecuali Bila Dinyatakan Dengan Ketentuan Lain.
➢ Garis Ketinggian Pembantu, Menyatakan Ketinggian Antara Dua Garis
Ketinggian Yang Berurutan.
➢ Warna Garis-Garis Ketinggian Pada Peta Digambarkan Dengan Warna
Coklat.
19
Gambar 1.2 Garis Kontur Dan Sifatnya
2. Tujuan Praktikum
a. Praktikan Dapat Mengetahui Apa Itu Peta Topografi
b. Praktikan Dapat Menjelaskan Unsur-Unsur Peta Topografi
c. Praktikan Dapat Mengetahui Sifat Sifat Dari Garis Kontur
d. Praktikan Dapat Memploting Koordinat Yang Diberikan Pada Peta Topografi
e. Praktikan Dapat Membuat Penampang Topografi
20
b. Bahan
Adapun Bahan Yang Digunakan Dalam Praktikum Ini Yaitu :
Peta Topografi
Kertas Kalkir
Kertas Grafik
21
batuan tersebut. Deformasi adalah perubahan dalam tempat dan/Atau orientasi dari
tubuh batuan. Deformasi secara definisi dapat dibagi menjadi :
1. Distortion, Yaitu perubahan bentuk.
2. Dilatation, Yaitu perubahan Volume.
3. Rotation, Yaitu perubaha norientasi.
4. Translation, Yaitu perubahan posisi.
Peta struktur geologi adalah peta Yang Menampilkan struktur geologi dari
suatu daerah dengan perantaraan Symbol-Simbol struktur geologi. Struktur geologi
Yang Dimuat Di Dalam peta berupa struktur Primer Maupun struktur sekunder.
Struktur Primer Adalah struktur Yang Terbentuk pada saat pembentukkan batuan,
Seperti struktur sedimen pada batuan sedimen, Sruktur aliran pada batuan beku dan
struktur batuan foliasi pada batuan metamorf. Struktur sekunder adalah struktur Yang
Terbentuk setelah Proses Pembentukkan batuan, Yang Diakibat adanya tegasan
eksternal Yang Bekerja sesudah pembentukkan batuan. Contoh strukturs ekunder
adalah kekar, Sesar, Dan lipatan.
B. Tujuan
1. Mengetahui cara memploting struktur geologi pada peta
2. Mengetahui Symbol-Simbol struktur geologi
3. Mampu memahami perbedaan struktur Primer Dan struktur sekunder
C. Alat dan bahan
1. Mistar 50 Cm, 30 Cm
2. Drawing Pen
3. Pensil mekanik
4. Busur derajat
5. Pensil warna
5. Clip Board
6. Paper Clip (Min 4 Buah)
7. Kertas kalkir A3
22
8. Kertas A4
Problem Sheet
Seorang ahli geologi melakukan pemetaan Di Daerah X Dan memperoleh Data
Sebagai berikut
1. Dijumpai singkapan pada koordinat batuan Basalt Dengan struktur Pillow
Lava
2. Dijumpai singkapan batuan sekis pada koordinat dengan arah foliasi N1100e
3. Dijumpai singkapan dengan kekar berarah utama N980e
4. Dijumpai singkapan batu pasir pada koordinat Dengan
kedudukan N 1470 E/29
5. Dijumpai singkapan batulempung pada koordinat dengan kedudukan
N1530E/38
6. Pada koordinat ditemukan mata Air Panas
Bantulah ahli geologi tersebut untuk memploting Data Hasil pemetaan tersebut
pada peta dasar!!!
23
Untuk dapat menggambarkan keadaan geologi pada suatu peta dasar,
Digunakan beberapa aturan teknis, Antara Lain Perbedaan jenis batuan Yang
Digambarkan dengan tanda atau warna, Batas satuan batuan atau struktur harus
berupa garis tegas dan penyebaran nya harus mengikuti bentuk tubuh batuan beku
(Sill,Batholite,Dike,Dan sebagainya). Sedangkan jenis batuan sedimen akan
tergantung pada jurus (Stike) Dan kemiringan (Dip). Jurus dan kemiringan adalah
pengukuran Yang Dilakukan untuk mendiskripsi kedudukan batuan dipermukaan
bumi dan sudutnya dari bidang horizontal. Sedangkan definisi Dip Adalah sudut
vertikel pada arah tegak lurus Strike (Firdaus:2011,23).
1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini sebagai berikut :
1. Praktikan dapat mengenali peta geologi
2. Praktikan dapat menjelaskan unsur-Unsur peta geologi
3. Praktikan dapat membuat peta geologi
4. Praktikan dapat membuat penampang geologi
1.3 Alat Dan Bahan
Alat dan bahan Yang Di Gunakan dalam praktikum ini yaitu :
Kegunaan
No Alat dan bahan
1 Atg Sebagai alat tulis menulis
24
Problem Sheet
25
1. Buatlah Peta Stasiun Pengamatan Berdasarkan Peta Dasar Di Atas Di Lengkapi
Dengan Etiketnya
2. Tentukan Kedudukan Batuan Batuan Di Setiap Stasiun Dan Berikan Simbol
Litologinya Masing-Masing
3. Analisis Struktur Geologi Yang Terdapat Di Peta Dengan Memberikan Simbol
Struktur
4. Tarik Batas Litologi Batuan Berdasarkan Kedudukan Batuan.
5. Buatlah Peta Geologi Berdasarkan Data Di Atas
6. Buatlah Penampang Geologi
Jenis-jenis Fosil
Berdasarkan cara pengawetannya, fosil dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis fossi yaitu :
26
1. Fosil tidak berubah
Yaitu semua bagian fosil terawetkan dan tidak berubah baik bagian-bagian yang
lunak maupun bagian-bagian yang keras dari fosil trsebut.
Contoh: fosil serangga yang trawetkan di dalam getah damar, dan fosil mammoth
yang terawetkan di dalam es di Siberia.
27
Gambar. contoh fosil jenis permineralisasi
b. Replacement (Penggantian)
Yaitu folsil yang terawetkan karena mineral sekunder yang mengganti semua
material fosil asli, sehingga bentuknya hampir sempurna seperti jiplakan asli.
c. Rekristalisasi
Yaitu fosil yang terawetkan karena adanya perubahan di sebagian atau seluruh
material fosil akibat P (tekanan) dan T (suhu) yang sangat tinggi, sehingga
molekul-molekul dari tubuh fosil (non-kristalin) akan mengikat agregat tubuh
fosil itu sendiri menjadi kristalin
28
Gambar. contoh fosil yang berupa fragmen
4. Fosil yang berupa jejak atau bekas
Fosil tidak hanya dianggap sebagai sisa oganisme tetapi juga termasuk dengan
adanya jejak organisme sebagai bukti adanya kehidupan. Dalam hal ini, jejak
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
a. “Mold”, “Cast”, dan “Imprit”
“Mold” adalah bekas organisme yang berupa cetakan dari fosil, kalau yang
tercetak adalah bagian luar disebut Eksternal Mold sedangkan kalau yang
tercetak adalah bagian dalam disebut Internal Mold.
29
c. “Coprolite”
Coprolite adalah jejak berupa berupa kotoran hewan yang telah terfosilkan.
Kotoran ini dapat digunakan untuk mengetahui tempat hidupnya, makanannya,
dan ukuran relatifnya.
d. Fosil Kimia
Fosil kimia merupakan jejak asam organik yang tersimpan didalam batuan
prakambium. Zat asam organik ini berasal dari organisme yang terserap oleh
batuan tersebut sehingga dapat ditemukan sebuah bukti kehidupan.
Kegunaan Fosil
1. Untuk mengetahui paleoklimatologi, yaitu untuk mengetahui iklim
purba.
2. Untuk mengetahui paleonvironmen, yaitu untuk mengetahui
lingkungan pengendapan.
3. Untuk mengetahui umur relative suatu batuan.
4. Untuk mengetahui bagaimana evolusi kehidupan.
5. Untuk mencari biostragtigafi atau korelasi antara tempat satu dan
tempat lain dengan ditemukannya jenis fosil yang sama.
6. Untuk mengetahui aktifitas tektonik.
7. Indication oil deposite, yaitu untuk mengetahui cadangan minyak di
suatu daerah.
Cara Pengamatan Fosil
Fosil yang terdapat di alam memiliki ukuran yang beragam, dari yang bisa
dilihat dengan mata bisasa sampai yang memerlukan alat untuk mengamatinya.
Sehingga ada dua cara untuk mengamatinya :
Makropaleontologi : Pengamatan yang tidak memerlukan alat bantu (mikroskop).
Mikropaleontologi : Pengamatan yang memerlukan alat bantu mikroskop.
30
KARTU KONTROL
FOTO
NAMA :
2X3
NIM :
ALAMAT :
Koordinator Asisten
Riswan
31