Anda di halaman 1dari 31

PENUNTUN PRAKTIKUM

LABORATORIUM GEOLOGI DASAR


T.A 2018/2019

NAMA ;
NIM ;

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

Asisten Praktikum
Kendari 2018

1
Kata Pengantar

Puji Syukur Kehadirat Allah Swt Atas Limpahan Rahmat Dan Karunianya Sehingga
Buku Panduan Praktikum Geologi Dasar Jurusan Teknik Geologi Universitas Halu Oleo Telah
Dapat Diselesaikan. Buku Panduan Ini Berisi Teori-Teori Ringkas Mengenai Judul Acara
Praktikum Yang Akan Dilaksanakan, Yang Menjadi Acuan Praktikan Untuk Mengembangkan
Pemikiran Dan Pengetahuan Mengenai Acara Praktikum. Serta Sebagai Pedoman Bagi Praktikan
Dalam Penulisan Dan Hal-Hal Praktis Dalam Kegiatan Laboratorium.

Terimakasih Disampaikan Kepada Bapak Harisma S.T.,M.T Yang Telah Membimbing


Dan Rekan-Rekan Asisten Laboratorium Geologi Dasar Tahun Ajaran 2018/2019, Yang Telah
Bekerja Sama Dalam Penyusunan Penuntun Praktikum Ini.

Kami Menyadari Masih Terdapat Kekurangan Dalam Buku Ini Untuk Itu Kritik Dan
Saran Terhadap Penyempurnaan Buku Ini Sangat Diharapkan. Semoga Buku Ini Dapat Memberi
Maanfaat Bagi Praktikan.

Kendari, 09 September 2018

2
Daftar Isi

Halaman Sampul ...................................................................................................... I


Kata Pengantar ........................................................................................................ Ii
Daftar Isi ................................................................................................................ Iii
Acara 1 Pengenalan Mineral .................................................................................... 4
Acara 2 Pengenalan Batuan Beku ............................................................................ 6
Acara 3 Pengenalan Batuan Sedimen ...................................................................... 8
Acara 4 Pengenalan Batuan Metamorf .................................................................. 10
Acara 5 Menggambar Teknik Dasar 1 ................................................................... 12
Acara 6 Menggambar Teknik Dasar 2 ................................................................... 12
Acara 7 Pengenalan Kompas & Gps ...................................................................... 14
Acara 8 Pengenalan Peta Topografi ....................................................................... 17
Acara 9 Pengenalan Peta Geomorfologi ................................................................ 19
Acara 10 Pengenalan Peta Struktur........................................................................ 20
Acara 11 Pengenalan Peta Geologi ........................................................................ 24
Acara 12 Pengenalan Fosil..................................................................................... 27

3
1. PENGENALAN MINERAL
Teori Ringkas
1. Pengertian
Mineral Adalah Suatu Bahan Padat Anorganik Yang Terbentuk Secara Alamiah Oleh
Proses Kristalisasi Laruan Kimia, Memiliki Komposisi Kimia, Dan Mempunyai Struktur Kristal
Tertentu. Mineral Terbentuk Dari Berbagai Macam Prosese, Misalnya Kristalisasi Magma,
Evaporasi Larutan Halid, Kristalisasi Larutan Hydrothermal, Alterasi, Dan Metamorfisme.
Untuk Mengidentifikasi Suatu Mineral Ada Beberap Yang Harus Di Perhatikan, Seperti
Sifat Fisik, Sifat Khusus, Dan Berdasarkan Analisis Kimiawi.
1.1 Sifat Fisik Mineral
• Warna Merupakan Kenampakkan Dari Luar Yang Sekilas Dapat Dilihat. Warna Dapat
Dibagi Atas Dua, Yakni Warna Lapuk Dan Warna Segar.
• Kekerasan Adalah Sifat Resistensi Dari Suatu Mineral Terhadap Kemudahan Mengalami
Abrasi (Abrasive) Atau Mudah Tergores (Scratching).
Skala Mohs

Skala Kekerasan Mineral Rumus Kimia Alat Uji Kekerasan


1 Talc H2mg3 (Sio3)4 Kuku Manusia 2,5
Kawat 3
2 Gypsum Caso4. 2h2o
Tembaga
3 Calcite Caco3 Paku 5,5
4 Fluorite Caf2 Pecahan Kaca 5,5 – 6
5 Apatite Caf2ca3 (Po4)2 Pisau Baja 5,5 – 6
6 Orthoklase K Al Si3 O8 Kikir Baja 6,5 – 7
7 Quartz Sio2
8 Topaz Al2sio3o8
9 Corundum Al2o3
10 Diamond C

• Cerat Adalah Warna Bubuk Mineral Ketika Digosok Terhadap Permukaan Yang Keras
Dan Kasar. Contohnya Porselen Atau Pecahan Tehel.

4
• Derajat Transparan Merupakan Tingkat Transparansi Suatu Mineral. Derajat Tranparan
Di Bagi Menjadi Tiga, Yaitu Transparan, Translucent, Dan Opak.
• Kilap Merupakan Kenampakan Atau Cahaya Yang Dipantulkan Oleh Permukaan
Mineral Saat Terkena Cahaya . Secara Umum, Kilap Di Bagi Menjadi 2, Yaitu Kilap
Logam Dan Kilap Non-Logam.
• Tenacity Merupakan Ketahanan Suatu Mineral Untuk Ditempa. Misalnya Brittle/Mudah
Rapuh.
• Belahan Adalah Kecenderungan Suatu Mineral Tertentu Untuk Membelah Diri Pada Satu
Atau Lebih Pada Arah Tertentu.
• Pecahan Adalah Kemampuan Mineral Untuk Pecah Melalui Bidang Yang Tidak Rata
Dan Tidak Teratur. Misalnya Concoidal Yang Memperlihatkan Bentuknya Melengkung,
Kasar, Dan Tajam Seperti Pecahan Botol.

1.2 Sifat Khusus


Beberapa Mineral Dapat Di Kenali Dengan Sifat Khususnya Berdasarkan Bau, Rasa,
Berat Jenis, Mudah Terbakar, Dan Reaksinya Terhadap Larutan Hcl.
1.3 Berdasarkan Analisis Kimiawi
Analisis Kimiawi Yaitu Melalui Analisa Difraksi Sinarx, Cara Ini Pada Umumnya Sangat
Mahal Dan Memakan Waktu Yang Lama. Namun Pada Materi Hanya Membahas Sifat Fisik
Dan Sifat Khus Mineral.Arei Ini.
Tujuan
• Praktikan Mampu Mengetahui Definisi Mineral
• Praktikan Mampu Mengetahui Sifat Fisik Mineral
• Praktikan Mampu Mengetahui Jenis – Jenis Mineral

Alat Dan Bahan


1. Atg ( Alat Tulis Geologi) 7. Alat Uji Kekerasan
2. Kertas A4s (Secukupnya) 8. Alat Uji Kekerasan
3. Papan Clipboard 9. Larutan Hcl 0,1 M
4. Pensil Warna 10. Tabel Deskripsi Mineral
5. Sampel Mineral 11. Kertas Pembanding
6. Lup 12. Lembar Identifikasi

5
2. PENGENALAN BATUAN BEKU
Teori Ringkas
1. Pengertian
Batuan Beku Adalah Batuan Yang Terbentuk Dari Magma Yang Mendingin Dan
Mengeras, Dengan Atau Tanpa Proses Kristalisasi, Baik Di Bawah Permukaan Sebagai Batuan
Intrusif (Plutonik) Maupun Di Atas Permukaan Sebagai Batuan Ekstrusif (Vulkanik).
Pada Saat Magma Mengalami Penurunan Suhu Akibat Perjalanan Ke Permukaan Bumi,
Maka Mineral-Mineral Akan Terbentuk. Peristiwa Tersebut Dikenal Dengan Peristiwa
Penghabluran. Berdasarkan Penghabluran Mineralmineral Silikat (Magma), Oleh N.L. Bowen
(Kanada) Disusun Suatu Seri Yang Dikenal Dengan Bowen’s Reaction Series.

2.Tekstur (Properties Of Individual Grain)


Tekstur Dibagi Lagi Menjadi:
A. Granularitas (Grain Size) Granularitas Terbagi Tiga, Yaitu:
- Afanitik: Berbutir Halus .
- Porfiritik: Berbutir Sedang Atau Besar Butiran.
- Faneritik: Berbutir Kasar Atau Besar
B. Derajat Kristalisasi, Umumnya Menunjukkan Kecepatan Pendinginan. Derajat Kristalisasi
Terbagi Tiga, Yaitu:
- Holohyalin: Secara Keseluruhan Tersusun Atas Gelas/Massa Dasar.
- Hipokristalin/Hipohyalin: Tersusun Atas Kristal (Phenocryst) Dan Gelas (Groundmass).
- Holokristalin: Secara Keseluruhan Tersusun Atas Kristal (Phenocryst).
C. Bentuk Kristal Umumnya Menunjukkan Rangkaian Kristalisasi. Bentuk Kristal Terbagi Tiga,
Yaitu:

6
- Euhedral: Bentuk Kristalnya Masih Utuh (Apakah Ia Kubik, Monoklin, Triklin Atau Yang
Lainnya).
- Subhedral: Bentuk Kristalnya Sebagian Tidak Utuh.
- Anhedral: Bentuk Kristalnya Sudah Tidak Utuh Lagi
2. Struktur
- Masif: Secara Keseluruhan Kenampakan Batuan Terlihat Seragam/Monoton
- Vesikuler: Pada Massa Batuan Terdapat Lubang-Lubang Kecil Yang Berbentuk Bulat
Atau Elips.
- Amigdaloidal: Vesikuler Yang Telah Terisi Oleh Mineral Sekunder.
- Scorius: Vesikuler Yang Penyebarannya Merata.
- Lava Bantal (Pillow Lava): Lava Yang Memperlihatkan Struktur Seperti Kumpulan
Bantal.
- Columnar Joint: Struktur Yang Memperlihatkan Bentuk Seperti Kumpulan Tiang.

Tujuan
• Praktikan Diharapkan Mampu Mengetahui Kandugan Mineral Pada Batuan Beku
• Praktikan Mampu Mengelompokkan Jenis-Jenis Batuan Beku.
• Praktikan Di Harapkan Mampu Mengetahui Nama Batuan Beku Berdasarkan Klasifikasi
Fenton 1940

Alat Dan Bahan


1. Sampel Batuan
2. Kertas Pembanding
3. Kamera Digital/Hp Resolusi Timhhi
4. Lembar Identifikasi
5. Atg
6. Lup
7. Klasifikasi Fenton 1940
8. Kertas A4/A4s Secukupnya
9. Dll.

7
3. BATUAN SEDIMEN
1.1 pengertian

Batuan sedimen merupakan batuan terbentuk dari bahan yang pernah lepas dan bahan
terlarut hasil dari proses mekanis dan kimia dari batuan yang telah ada sebelumnya, dari
cangkang binatang, sisa tumbuhan. Proses yang terlihat disini mencakup penghancuran batuan
oleh pelapukan dan erosi, hasil keduanya dan pengangkutan hasil tersebut kemudian terubah
oleh proses kompaksi, sementasi menjadi batuan yang padat.

1.2 Tekstur Batuan Sedimen


A. Besar butir (grain size)
Besar butir adalah ukuran (diameter dari fragmen batuan). Skala pembatasan yang
dipakai adalah “skala Wentworth”

B. Pemilahan (Sorting)
Pemilahan adalah tingkat keseragaman besar butir. Istilah-istilah yang dipakai
adalah “terpilah baik” (butir-butir sama besar), “terpilah sedang dan “terpilah buruk
(gambar 3.1).

C. Kebundaran (roundness)

8
Kebundaran adalah tingkat kelengkungan dari setiap fragmen/butiran. Istilah- istilah
yang dipakai:
• membundar baik (well rounded)
• membundar (rounded)
• membundar tanggung (sub rounded)
• menyudut tanggung (sub angular)
• menyudut (angular)

D. Kemas (Fabric)
Kemas adalah sifat hubungan antar butir di dalam suatu masa dasar atau di antara
semennya.

E. Porositas

Porositas adalah perbandingan antara jumlah volume rongga dan volume keseluruhan
dari satu batuan

1.3 Struktur Sedimen

Struktur sedimen termasuk ke dalam struktur primer, yaitu struktur yang terbentuk
pada saat pembentukan batuan (pada saat sedimentasi). Beberapa struktur sedimen yang
umunya dapat diamati antara lain; perlapisan, silang siur dan berdegradasi

2. Tujuan

Tujuan dilaksanakan praktikum ini sebagai berikut:

2.1 Dapat mengetahui definisi batuan sedimen


2.2 Dapat membedakan batuan sedimen klastik dan non klastik
2.3 Dapat mendeskripsikan batuan sedimen secara megaskopis dengan memperhatikan;
Warna lapuk dan warna segar
Tekstur
Komposisi material
struktur

3. Alat dan Bahan

9
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain:

No. Alat dan Bahan kegunaan

1. ATG - sebagai alat tulis


2. Lembar identifikasi -sebagai tempat untuk menulis hasil deskripsi
Tabel klasifikasi batuan
3. sedimen -membantu pengidentifikasian sampel dalam hal
pemberian nama sampel batuan
4. Lup - sebagai alat pembesar objek pengamatan
5. Larutan HCL 0,1 M -untuk mengidentifikasi kandungan mineral
karbonat dalam batuan
6. Sampel batuan -sebagai objek pengamatan

10
4. BATUAN METAMORF
Tujuan Diadakannya Praktikum
Tujuan Dari Praktikum Identifikasi Batuan Sedimen Adalah Sebagai Berikut:
1. Praktikan Mampu Mengidentifikasi Batuan Sedimen

2. Praktikan Mampu Menjelaskan Jenis-Jenis Batuan Sedimen

Alat Dan Bahan Yang Digunakan


Alat Dan Bahan Yang Digunakan Pada Praktikum Ini, Yaitu :
1. Atg

2. Papan Komputer

3. Lup

4. Lembar Identifikasi

5. Klasifika Batuan Metamorf (Books Rock’s & Mineral’s)

6. Hcl 0,1 M

Teori ringkas
Batuan Metamorf Adalah Batuan Yang Terbentuk Dari Proses Metarfisme
Pada Batuan Yang Telah Ada Sebelumnya. Proses Metamorfisme Adalah Perubahan
Mineral, Tekstur, Struktur Batuan Dalam Keadaan Padat Ke Padat Tanpa Proses
Peleburan Akibat Dari Adanya Perubahan Tekanan Dan Temperature Yamg Tinggi
Dalam Kerak Bumi Tanpa Mengubah Komposisi Kimiawinya.
Mengidentifikasi Batuan Metamorf Biasanya Dibagi Dalam Beberapa
Kategori, Sbb :
a. Warna, Diindentifikasiakn Dengan Warna Lapuk Dan Wana Segar

b. Komposisi Mineral, Yaitu Kandungan Mineral Yang Terdapat Pada Batuan


Metamorf, Mineral Yang Terdapat Pada Batuan Metamorf Itu Ada Yang

11
Tahan Terhadap Proses Metamorfisme Dan Mineral Baru Yang Terbentuk
Selama/Akibat Proses Metamorfisme.

c. Tekstur, Merupakan Kenampakan Batuan Mulai Dari Ukuran, Bentuk, Dan


Mineral Dalam Batuan. Tekstur Pada Batuan Metamorf Dibedakan Menjadi 2
Yaitu Kristaloblastik Dan Tekstur Relic(Sisa)

1. Tekstur Kristaloblastik, Merupakan Tekstur Yang Dicirikan Dengan


Susunan Mineral Batuan Asal Sudah Mengalami Kristalisasi Kembali
Pada Saat Metamorfisme.

- Tekstur Porfiroblastik, Sama Dengan Tekstur Porfirtik Dalam


Batuan Beku, Hanya Kristal Besarnya Disebut Porfiroblast.

- Tekstur Granoblastik, Tekstur Yang Memperlihatakan Butir2


Mineral Seragam.

- Tekstur Lepidoblastik, Tekstur Yang Memperlihatkan Susunan


Mineral Salinng Sejajar Dan Berarah Dengan Bentuk Mineral Pipih

- Tekstur Nematoblastik, Memperlihatkan Adnya Mineral Prismatic


Sejajar Dan Terarah

- Tekstur Idioblastik, Tekstur Yang Memperlihatkan Mineral2


Berbentuk Euhedral

- Tekstur Xenoblastik, Tekstur Yang Memperlihatkan Mineral2


Berbentuk Anhedral.

2. Tekstur Relik, Merupakan Tekstur Batuan Metamorf Yang Masih


Memperlihatkan Tekstur Batuan Asalnya.

- Tekstur Blastoporfiritik, Tekstur Yang Memperlihatakan Batuan


Asal Yang Porfiritik

12
- Tekstur Blastosepfit, Testur Yang Memperlihatakan Batuan Asal
Sedimen Yang Ukuran Butirnya > Pasir

- Tekstur Blastopsamit, Testur Yang Memperlihatakan Batuan Asal


Sedimen Yang Ukuran Butirnya = Pasir

- Tekstur Blastopellit, Testur Yang Memperlihatakan Batuan Asal


Sedimen Yang Ukuran Butirnya Lempung.

d. Struktur, Adalah Kenampakan Hubungan Antar Bagian Batuan Yang


Berbeda. Struktur Dalam Batuan Metamorf Dibedakan Menjadi 2 Yaitu
Foliasi Dan Non Foliasi

1. Foliasi, Bila Terdapat Penjajaran Mineral-Mineral Yang Terdapat Pada


Batuan Metamorf.

- Struktur Skistose, Struktur Yang Memperlihtakan Penjajaran Mineral


Pipih Relatif Lebih Banyak Dari Mineral Butiran

- Struktur Gneisik, Memperlihtakan Penjajaran Mineral Granular


Relative Lebih Banyak Dari Mineral Pipih

- Struktur Slatcleavage, Struktur Yang Memperlihtakan Kesan


Penjajaran Mineralogy Yang Sangat Halus(Mineral Lempung).

- Struktur Phyletic, Sama Dengan Struktur Slatcleavage Akan Tetapi


Mineral Penjajarannya Sudah Mulai Agak Kasar.

2. Non-Foliasi, Bila Tidak Terdapat Penjajaran Mineral-Mineral Yang


Terdapat Dalam Batuan Metamorf.

- Struktur Hornfelsik, Yt Memperlihatkan Butiran-Butiran Mineral


Seragam

13
- Struktur Kataklastik, Yt Memperlihatkan Adanya Penghancuran
Terhadap Batuan Asal

- Struktur Milonitik, Yt Memperlihatkan Liniasi Oleh Adanya


Orientasi Mineral Lentikuler Dan Butiran Mineralnya Halus

- Struktur Pilonitik, Struktur Yang Memperlihtakan Liniasi Dari


Belahan Permukaan Yang Berbentuk Parallel Dan Butiran Kesannya
Lebih Kasar Dibanding Milonitik.

- Struktur Flaser, Yt Memperlihatkan Adanya Penghancuran Terhadap


Batuan Asal, Namun Terdapat Struktur Batuan Asal Berbentuk
Lenticular Yang Tertanam Dalam Masa Dasar Milonit.

- Struktur Augen, = Struktur Flaser, Akan Tetapi Lenticularnya Tediri


Dari Butir-Butir Feldspar Dalam Masa Dasaar Yang Lebih Halus.

- Struktur Granulose, = Hornfelsik, Hanya Butirannya Mempunyai


Ukuran Beragam.

- Struktur Liniasi, Struktur Yang Memperlihatkan Adanya Mineral


Yang Berbentuk Jarum.

Prosedur Pengamatan
Prosedur Pengamatan Yang Dilakukan Pada Praktikum Acara Identifikasi
Batuan Sedimen Adalah Sebagai Berikut:
1. Menyiapkan Alat Dan Bahan

2. Memotret Dan Mengsketsa Sampel Batuan

3. Melakukan Identifikasi Batuan Sampel Batuan Dengan Melihat Sifat-Sifat


Fisiknya, Yaiutu:

• Warnanya(Lapuk Dan Segar)

14
• Komposisi Mineral Pembentuk Batuan

• Teksturnya

• Strukturnya

4. Menentukan Nama Sampel Batuan Yang Di Identifikasi

Mengisi Lembar Identifikasi Dari Hasil Pengamatan

5 & 6. MENGGAMBAR TEKNIK DASAR 1 DAN 2


Teori Dasar
Keahlian Menggambar Yang Dimiliki Seseorang Jika Tidak Dilengkapi
Dengan Kepiawaiannya Dalam Menggunakan Alat-Alat Gambar Tentu Saja Tidak
Akan Maksimal Pada Hasilnya.Gambar Teknik Merupakan Suatu Bentuk Ungkapan
Dari Suatu Gagasan Atau Pemikiran Mengenai Suatu Sistim, Proses, Cara Kerja,
Konstruksi, Diagram, Rangkaian Dan Petunjuk Yang Bertujuan Untuk Memberikan
Instruksi Dan Informasi Yang Dinyatakan Dalam Bentuk Gambar, Atau Lukisan
Teknis.
Dalam Menggambarkan Sesuatu Harus Memperhatikan Beberapa Hal, Agar
Gambar Dapat Memiliki Nilai Seni. Adapun Hal-Hal Yang Diperhatikan Harus
Mencangkup :

A. Accuracy/ Ketepatan

B. Speed/ Kecepatan

C. Legibility/ Keterbacaan.

D. Neatness/ Kebersihan

15
Tujuan

1. Untuk Menerapkan Teknik-Teknik Dalam Penggambaran Suatu Objek


2. Untuk Memahami Teknik Dasar Pembuatan Peta.

16
3. Untuk Mngetahui Simbol-Simbol Batuan.

Alat Dan Bahan

1. Buku Gambar A3
2. Alat Tulis Geologi
3. Drawing Pen
4. Pensil Warna
5. Penggaris
6. Kertas Kalkir
7. Mistar Sablon

5. Amatan

6. Membuat Laporan Mingguan Serta Mengkonsultasikannya.

7. PENGENALAN KOMPAS DAN GPS DLL

• Palu geologi.

• Kompas geologi. ...

• Lup.
• Global Positioning System (GPS) ...

• Buku lapangan.

• Peta.

• Plastik sampel. ...

• Sepatu boot/lapangan.

1. Kompas

17
Kompas adalah alat penunjuk arah yang digunakan untuk mengetahui arah
utara magnetis. Karena sifat kemagnetannya, jarum kompas akan menunjuk arah
utara-selatan (jika tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain
magnet bumi).

2. (Global Posistioning System)

Prinsip kerja GPS dalam menentukan posisi adalah dengan menghitung delay
waktu transmisi suatu signal dicapai oleh receiver, dikalikan dengan kecepatan
perambatan signal maka akan didapat jarak receiver relatif terhadap satelit. Untuk
mendapatkan koordinat x, y, dan z, receiver membutuhkan pengamatan dari tiga
satelit, dan satu pengamatan dari satelit keempat dibutuhkan untuk keakuratan
prediksi.

8.PRAKTIKUM PETA TOPOGRAFI


1. Teori Ringkas
Topografi Berasal Dari Bahasa Yunani, Topos Yang Berarti Tempat Dan
Graphi Yang Berarti Menggambar. Petatopografi Memetakan Tempat-Tempat
Dipermukaan Bumi Yang Berketinggian Sama Dari Permukaan Laut Menjadi Bentuk
Garis-Garis Kontur, Dengan Satu Garis Kontur Mewakili Satu Ketinggian.
Petatopografi Mengacu Pada Semua Ciri-Ciri Permukaan Bumi Yang Dapat

18
Diidentifikasi, Apakah Alamiah Atau Buatan, Yang Dapat Ditentukan Pada Posisi
Tertentu. Oleh Sebab Itu, Dua Unsur Utama Topografi Adalah Ukuran Relief
(Berdasarkan Variasi Elevasi Axis) Dan Ukuran Planimetrik (Ukuran Permukaan
Bidang Datar). Petatopografi Menyediakan Data Yang Diperlukan Tentang Sudut
Kemiringan, Elevasi, Daerah Aliran Sungai, Vegetasi Secara Umum Dan Pola
Urbanisasi. Petatopografi Juga Menggambarkan Sebanyak Mungkin Ciri-Ciri
Permukaan Suatu Kawasan Tertentu Dalam Batas-Batas Skala.
Garis Ketinggian Mempunyai Karakteristik Sebagai Berikut :
➢ Garis Ketinggian Yang Lebih Rendah Selalu Mengelilingi Garis Ketinggian
Yang Lebih Tinggi.
➢ Garis Ketinggian Tidak Akan Saling Berpotongan Dan Tidak Akan
Bercabang.
➢ Pada Daerah Yang Landai Garis Ketinggian Akan Berjauhan, Sebaliknya
Pada Daerah Yang Terjal Akan Saling Merapat. Untuk Kondisi Daerah Yang
Khusus (Seperti Tebing, Kawah, Jurang), Garis Ketinggiannya Digambarkan
Secara Khusus Pula.
➢ Garis Ketinggian Yang Menjorok Keluar, Merupakan Punggung Bukit Dan
Selalu Seperti Bentuk Huruf ‘U’.
➢ Garis Ketinggian Yang Menjorok Ke Dalam, Merupakan Lembah Dan Selalu
Seperti Bentuk Huruf ‘V’.
➢ Selisih Tinggi Antara Dua Garis Ketinggianyang Berurutan (Interval) Adalah
Setengah Dari Bilangan Ribuan Skala, (Contoh:1/2000 X 50.000 = 25 Meter).
Kecuali Bila Dinyatakan Dengan Ketentuan Lain.
➢ Garis Ketinggian Pembantu, Menyatakan Ketinggian Antara Dua Garis
Ketinggian Yang Berurutan.
➢ Warna Garis-Garis Ketinggian Pada Peta Digambarkan Dengan Warna
Coklat.

19
Gambar 1.2 Garis Kontur Dan Sifatnya

2. Tujuan Praktikum
a. Praktikan Dapat Mengetahui Apa Itu Peta Topografi
b. Praktikan Dapat Menjelaskan Unsur-Unsur Peta Topografi
c. Praktikan Dapat Mengetahui Sifat Sifat Dari Garis Kontur
d. Praktikan Dapat Memploting Koordinat Yang Diberikan Pada Peta Topografi
e. Praktikan Dapat Membuat Penampang Topografi

3. Alat Dan Bahan


a. . Alat
Adapun Peralatan Yang Digunakan Dalam Praktikum Ini, Yaitu :
Pulpen Rapido/Drawing Pen 0.3 Dan 0.1
Penggaris
Penghapus
Pensil Mekanik
Pensil Warna

20
b. Bahan
Adapun Bahan Yang Digunakan Dalam Praktikum Ini Yaitu :
Peta Topografi
Kertas Kalkir
Kertas Grafik

9. PENGENALAN PETA GEOMORFOLOGI


Problem Sheet !!!
Berdasarkan Data Yang Telah Diberikan, Buatlah :
1. Peta Morfografi Dengan Memperhatikan Titik Ketinggian Atau Elevasi Pada
Peta.
2. Peta Morfometri Dengan Grid Berukuran 1x1 Cm.
3. Peta Morfogenesa Berdasarkan Proses Pembentukan Atau Genesa Dari
Bentang Alam.
4. Peta Geomorfologi Berdasarkan Data Sebelumnya.
5. Etiket Atau Keterangan Berdasarkan Data Yang Terdapat Dalam Masing-
Masing Peta.

10. PENGENALAN PETA STRUKTUR GEOLOGI


A. Teori Ringkas
Geologi struktur adalah cabang ilmu geologi Yang Mempelajari bentuk
arsitektur kerak bumi. Geologi struktur mengkaji mengenai batuan, Termasuk asal-
Usulnya, Geometri dan kinetiknya.
Sebagaimana diketahui bahwa batuan-Batuan Yang Tersingkap dimuka bumi
maupun Yang Terekam melalui hasil pengukuran geofisika memperlihatkan bentuk-
bentuk arsitektur Yang Bervariasi dari satu tempat ketempat lainnya. Bentuk
arsitektur susunan batuan Di Suatu wilayah pada umumnya merupakan batuan-
Batuan Yang Telah mengalami deformasi sebagai akibat gaya Yang Bekerja pada

21
batuan tersebut. Deformasi adalah perubahan dalam tempat dan/Atau orientasi dari
tubuh batuan. Deformasi secara definisi dapat dibagi menjadi :
1. Distortion, Yaitu perubahan bentuk.
2. Dilatation, Yaitu perubahan Volume.
3. Rotation, Yaitu perubaha norientasi.
4. Translation, Yaitu perubahan posisi.

Peta struktur geologi adalah peta Yang Menampilkan struktur geologi dari
suatu daerah dengan perantaraan Symbol-Simbol struktur geologi. Struktur geologi
Yang Dimuat Di Dalam peta berupa struktur Primer Maupun struktur sekunder.
Struktur Primer Adalah struktur Yang Terbentuk pada saat pembentukkan batuan,
Seperti struktur sedimen pada batuan sedimen, Sruktur aliran pada batuan beku dan
struktur batuan foliasi pada batuan metamorf. Struktur sekunder adalah struktur Yang
Terbentuk setelah Proses Pembentukkan batuan, Yang Diakibat adanya tegasan
eksternal Yang Bekerja sesudah pembentukkan batuan. Contoh strukturs ekunder
adalah kekar, Sesar, Dan lipatan.
B. Tujuan
1. Mengetahui cara memploting struktur geologi pada peta
2. Mengetahui Symbol-Simbol struktur geologi
3. Mampu memahami perbedaan struktur Primer Dan struktur sekunder
C. Alat dan bahan
1. Mistar 50 Cm, 30 Cm
2. Drawing Pen
3. Pensil mekanik
4. Busur derajat
5. Pensil warna
5. Clip Board
6. Paper Clip (Min 4 Buah)
7. Kertas kalkir A3

22
8. Kertas A4

Problem Sheet
Seorang ahli geologi melakukan pemetaan Di Daerah X Dan memperoleh Data
Sebagai berikut
1. Dijumpai singkapan pada koordinat batuan Basalt Dengan struktur Pillow
Lava
2. Dijumpai singkapan batuan sekis pada koordinat dengan arah foliasi N1100e
3. Dijumpai singkapan dengan kekar berarah utama N980e
4. Dijumpai singkapan batu pasir pada koordinat Dengan
kedudukan N 1470 E/29
5. Dijumpai singkapan batulempung pada koordinat dengan kedudukan
N1530E/38
6. Pada koordinat ditemukan mata Air Panas

Bantulah ahli geologi tersebut untuk memploting Data Hasil pemetaan tersebut
pada peta dasar!!!

11.PENGENALAN PETA GEOLOGI


1.1 Pendahuluan
Peta geologi adalah gambaran tentang keadaan geologi suatu wilayah, Yang
Meliputi susunan batuan Yang Ada dan bentuk – Bentuk struktur dari masing-Masing
satuan batuan tersebut. Peta geologi merupakan sumber informasi dasar dari jenis-
Jenis batuan, Ketebalan kedudukan satuan batuan (Jurus dan kemiringan), Susunan
(Urutan) Satuan batuan, Struktur sesar, Perlipatan dan kekar serta Proses – Proses
Yang Pernah terjadi Di Daerah ini. Peta geologi adakalanya dibuat berdasarkan
kepentingan, Misalnya untuk kepintangan ilmiah (Science), Untuk kepentingan
pertambangan, Teknik sipil (Engineering), Pertanian, Lingkungan dsb. Hal Ini akan
menghasilkan bermacam-Macam peta geologi, Misalnya peta geologi teknik.

23
Untuk dapat menggambarkan keadaan geologi pada suatu peta dasar,
Digunakan beberapa aturan teknis, Antara Lain Perbedaan jenis batuan Yang
Digambarkan dengan tanda atau warna, Batas satuan batuan atau struktur harus
berupa garis tegas dan penyebaran nya harus mengikuti bentuk tubuh batuan beku
(Sill,Batholite,Dike,Dan sebagainya). Sedangkan jenis batuan sedimen akan
tergantung pada jurus (Stike) Dan kemiringan (Dip). Jurus dan kemiringan adalah
pengukuran Yang Dilakukan untuk mendiskripsi kedudukan batuan dipermukaan
bumi dan sudutnya dari bidang horizontal. Sedangkan definisi Dip Adalah sudut
vertikel pada arah tegak lurus Strike (Firdaus:2011,23).
1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini sebagai berikut :
1. Praktikan dapat mengenali peta geologi
2. Praktikan dapat menjelaskan unsur-Unsur peta geologi
3. Praktikan dapat membuat peta geologi
4. Praktikan dapat membuat penampang geologi
1.3 Alat Dan Bahan
Alat dan bahan Yang Di Gunakan dalam praktikum ini yaitu :
Kegunaan
No Alat dan bahan
1 Atg Sebagai alat tulis menulis

2 Lembar identifikasi Sebagai tempat untuk menulis hasil


pengamatan

3 Kertaskalkir A3 Untuk menggambar ulang peta

4 Petadasar Sebagai dasar pembuatan peta geologi

5 Kertasgrafik Untuk membuat penampang geologi

6 Pensilwarna Untuk mewarnai perbedaan jenis litologi

24
Problem Sheet

Stasiun 1 Batupasir (N 135°E/33°)

Stasiun 2 Batupasir (N 124°E/35°)

Stasiun 3 Batupasir (N 134°E/33°)

Stasiun 4 Intrusi Granit

Stasiun 5 Batulanau (N192°E/11°)

Stasiun 6 Batulanau (N154°E/36°)

Stasiun 7 Batulanau (N160°E/21°) Struktur Sesar

Stasiun 8 Batulanau (N155°E/32°)

Stasiun 9 Batulempung (N65°E/54°) Struktur Kekar

Stasiun 10 Batulempung (N70°E/68°)

Stasiun 11 Batulempung (N79°E/68°) Struktur Lipatan

Stasiun 12 Batulempung (N88°E/65°)

Stasiun 13 Intrusi Granit

Stasiun 14 Batugamping (N111°E/13°)

Stasiun 15 Batugamping (N124°E/10°)

Stasiun 16 Batupasir (N140°E/30°)

25
1. Buatlah Peta Stasiun Pengamatan Berdasarkan Peta Dasar Di Atas Di Lengkapi
Dengan Etiketnya
2. Tentukan Kedudukan Batuan Batuan Di Setiap Stasiun Dan Berikan Simbol
Litologinya Masing-Masing
3. Analisis Struktur Geologi Yang Terdapat Di Peta Dengan Memberikan Simbol
Struktur
4. Tarik Batas Litologi Batuan Berdasarkan Kedudukan Batuan.
5. Buatlah Peta Geologi Berdasarkan Data Di Atas
6. Buatlah Penampang Geologi

12. PENGENALAN FOSIL


Pengertian
Fosil adalah jejak atau sisa organisme baik tumbuhan ataupun hewan yang
hidup pada masa geologi yang lampau dan terawetkan secara alamiah di alam. Bagian
ilmu geologi yang menguraikan penyelidikan dan interpretasi fosil
adalah paleontologi. Untuk memahami lebih detail lagi tentang pengertian Fosil,
maka kita perlu mengetahui syarat-syarat terbentuknya fosil yaitu :
1. Mempunyai bagian yang keras
2. Segera terhindar dari proses kimia (oksidasi dan reduksi)
3. Tidak dimangsa binatang lain
4. Terdapat pada batuan yang berbutir halus
5. Terawetkan pada batuan sedimen
6. Berumur lebih dari 11.000 tahun yang lalu

Jenis-jenis Fosil
Berdasarkan cara pengawetannya, fosil dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis fossi yaitu :

26
1. Fosil tidak berubah
Yaitu semua bagian fosil terawetkan dan tidak berubah baik bagian-bagian yang
lunak maupun bagian-bagian yang keras dari fosil trsebut.
Contoh: fosil serangga yang trawetkan di dalam getah damar, dan fosil mammoth
yang terawetkan di dalam es di Siberia.

Gambar. Contoh fosil yang tidak terubah


2. Fosil yang mengalami perubahan
Dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
a. Permineralisasi
Yaitu fosil yang terawetkan karena masuknya mineral sekunder yang mengisi
pori-pori atau ruang antar sel pada bagian fosil yang keras.
Contoh: Sebagian tulang-tulang vertebrata dan cangkang-cangkang invertebrata
terawetkan dalam bentuk permineralisasi.

27
Gambar. contoh fosil jenis permineralisasi
b. Replacement (Penggantian)
Yaitu folsil yang terawetkan karena mineral sekunder yang mengganti semua
material fosil asli, sehingga bentuknya hampir sempurna seperti jiplakan asli.
c. Rekristalisasi
Yaitu fosil yang terawetkan karena adanya perubahan di sebagian atau seluruh
material fosil akibat P (tekanan) dan T (suhu) yang sangat tinggi, sehingga
molekul-molekul dari tubuh fosil (non-kristalin) akan mengikat agregat tubuh
fosil itu sendiri menjadi kristalin

3. Fosil yang berupa fragmen


Yaitu fosil yang berupa fragmen dalam batuan sedimen yang dapat berubah
ataupun tidak dapat berubah.

28
Gambar. contoh fosil yang berupa fragmen
4. Fosil yang berupa jejak atau bekas
Fosil tidak hanya dianggap sebagai sisa oganisme tetapi juga termasuk dengan
adanya jejak organisme sebagai bukti adanya kehidupan. Dalam hal ini, jejak
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
a. “Mold”, “Cast”, dan “Imprit”
“Mold” adalah bekas organisme yang berupa cetakan dari fosil, kalau yang
tercetak adalah bagian luar disebut Eksternal Mold sedangkan kalau yang
tercetak adalah bagian dalam disebut Internal Mold.

Gambar. contoh fosil yang berbentuk mold


“Cast” adalah Mold yang terisi mineral sekunder membentuk jiplakan fosil aslinya
secara kasar, bagian luar disebut Eksternal Castsedangkan bagian dalam
disebut Internal Cast.
“Imprint” adalah jejak dimana suatu organisme terjebak di dalam sedimen halus tapi
kemudian organisme tersebut dapat meloloskan diri.
b. “Track”, “Trail” dan “Burrow”
“Track” merupakan jejak perpindahan organisme di atas permukaan sedimen-
sedimen lunak yang berupa tapak (kenanpakan kasar).
“Trail” merupakan jejak perpindahan organisme di atas permukaan sedimen-
sedimen lunak yang berupa seretan (kenampakan halus).
“ Burrow” adalah jejak yang berupa sisa penggalian lubang suatu organisme.

29
c. “Coprolite”
Coprolite adalah jejak berupa berupa kotoran hewan yang telah terfosilkan.
Kotoran ini dapat digunakan untuk mengetahui tempat hidupnya, makanannya,
dan ukuran relatifnya.
d. Fosil Kimia
Fosil kimia merupakan jejak asam organik yang tersimpan didalam batuan
prakambium. Zat asam organik ini berasal dari organisme yang terserap oleh
batuan tersebut sehingga dapat ditemukan sebuah bukti kehidupan.

Kegunaan Fosil
1. Untuk mengetahui paleoklimatologi, yaitu untuk mengetahui iklim
purba.
2. Untuk mengetahui paleonvironmen, yaitu untuk mengetahui
lingkungan pengendapan.
3. Untuk mengetahui umur relative suatu batuan.
4. Untuk mengetahui bagaimana evolusi kehidupan.
5. Untuk mencari biostragtigafi atau korelasi antara tempat satu dan
tempat lain dengan ditemukannya jenis fosil yang sama.
6. Untuk mengetahui aktifitas tektonik.
7. Indication oil deposite, yaitu untuk mengetahui cadangan minyak di
suatu daerah.
Cara Pengamatan Fosil
Fosil yang terdapat di alam memiliki ukuran yang beragam, dari yang bisa
dilihat dengan mata bisasa sampai yang memerlukan alat untuk mengamatinya.
Sehingga ada dua cara untuk mengamatinya :
Makropaleontologi : Pengamatan yang tidak memerlukan alat bantu (mikroskop).
Mikropaleontologi : Pengamatan yang memerlukan alat bantu mikroskop.

30
KARTU KONTROL

FOTO
NAMA :
2X3
NIM :
ALAMAT :

NO. ACARA PEMBAWA ACARA PARAF KETERANGAN


1 Pengenalan mineral Ujang sugiarno & Ifdal

2 Pengenalan batuan beku Muh. Sidik & Nero

3 Pengenalan batuan sedimen Risal & Vikram


4 Pengenalan batuan metamorf Arif & Yuyun

5 Menggabar Teknik dasar 1 Febiyanti & Vikram

6 Menggambar Teknik dasar 2 Hajra diana & Richard

7 MID TEST Semua Asisten


8 Pengenalan kompas dan gps Nero & Risal
9 Pengenalan peta topografi Steven & Hajra diana

10 Pengenalan peta geomorfologi Riswan & Arif

11 Pengenalan peta struktur Richard & Muh. sidik

12 Pengenalan peta geologi Ifdal & Yuyun


13 Pengenalan fosil Rika Yustika & Ujang
14 FINAL TEST Semua Asisten

Koordinator Asisten

Riswan

31

Anda mungkin juga menyukai