Anda di halaman 1dari 2

1.

TEORI RINGKAS
1.1 PENGERTIAN BATUAN SEDIMEN

Gambar Proses Sedimentasi


Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang
berupa bahan lepas. Menurut ( Pettijohn, 1975 ) batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk
dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas
kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian
mengalami pembatuan. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa batuan
sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen
tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi ketebalannya relatif tipis.
1.2 Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali
detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen
itu sendiri. Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar
dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut
berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan
laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan
gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan dilingkungan
sungai dan batuan batupasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas
tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri
dari batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada
umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam.Fragmentasi batuan
asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan
tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan berlangsung sedimen
mengalami diagenesa yakni, prosess- proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam
suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Contohnya; Breksi, Konglomerat, Standsstone (batu
pasir), dan lain-lain.
Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal.
Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. (Pettjohn, 1975). Batuan
sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini
berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses
pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang
ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di
endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan
batu pasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk
ke dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau,
serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di
endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam (Pettjohn, 1975). Fragmentasi
batuan asal tersebut dimulaiu darin pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi
dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan (Pettjohn, 1975).
Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, proses proses-proses yang
berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Hal
ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras ( Pettjohn, 1975).
KATA KUNCI : sedimen Klastik, Tekstur Klastik, klasifikasi batuan.

2.TUJUAN
1.Mengetahui Pengertian batuan sedimen klastik
2.Mengetahui proses terbentuknya batuan sedimen klastik
3.Menentukan Nama Batuan Sedimen Klastik Secara Megaskopis

3.Alat Dan Bahan


Alat dan Bahan yang di gunakan sebagai berikut:
NO Alat Dan Bahan Kegunaan
1 ATG Sebagai alat tulis
2 Lembar Identifikasi Sebagai tempat menulis hasil
3 Tabel Klasifikasi Membantu mengidentifkasi sampel batuan
4 HCL 0.1 M Mengidentifikasi kandungan mineral
karbonat
5 Sampel Batuan Objek pengamatan
6 Lup Alat pembesar dalam mengamat batuan

Anda mungkin juga menyukai