Resume Genetika Ix
Resume Genetika Ix
Awal dekade 1950, Benzer melakukan pengamatan dan pengkajian rinci terhadap lokus rII
fag T4 (Klug dan Cummings, 2000). Benzer berhasil melaksanakan percobaan yang
mengungkap keberadaan rekombinan-rekombinan genetic yang sangat jarang terjadi akibat
pertukaran yang berlangsung dalam gen, bukan antar gen seperti sebelumnya. Benzer juga
berhasil menunjukkan bahwa peristiwa rekombinasi semacam itu terjadi antar DNA fag-fag
bakteri selama infeksi simultan terhadap E. coli.
Proses upaya pertama Benzer mengisolasi atas sejumlah mutan didalam lokus rII fag
T4. Dalam hal ini mutan dalam lokus tersebut menghasilkan plak yang berlainnan jika
dibiarkan pada cawan yang mengandung E.coli strain B. sebanyak 20000 mutan telah
diisolasi. Kunci analisis bahwa mutan tersebut tidak dapat lisis terhadap strain E.coli yang
lain seperti K12 (λ) yang telah mengalami lizogenasi oleh fag λ. Tetapi strain wild type
mampu melakukan lisis pada kedua strain tersebut yaitu pada strain B dan K12 (λ).
Berdasarkan hal tersebut lokus rII yang menghasilkan wild type maka rekombinan wild type
tersebut dapat hidup dalam sel E.coli K12 (λ) dan berhasil bereproduksi serta menghasilkan
plak wild type.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan Benzer yaitu menghitung jumlah total turunan
mutan maupun jumlah rekombinan wild type. Teknik yang dilakukan yaitu teknik
pengenceran serial T4 (klug dan Cummings, 2000 dalam corebima, 2008) dan dengan teknik
ini mampu menentukan mutan lokus rII yang dihasilkan pada E. coli B maupun total wild
type yang melakukan lisis terhadap E.coli K12 (λ). Selain itu juga melakukan uji
komplementasi untuk menjaga ketelitian data/hasil. Bilamana banyak pasangan mutan yang
diuji komplementasi maka setiap mutan dikelompokkan dalam satu dari dua kelompok yang
bisa disebut A dan B. tiap kelonpok ini disebut sebagai cistron yaitu cistron A dan cistron B
pada lokus rII fag T4.dengan pengujian ini menunjukkan bahwa rekombinasi intragenik
dalam cistron A dan cistron B. total jumlah turunan fag juga dapat dilakukan dengan
menghitung jumlah plak. Contohnya: jumlah rekombinan adalah sebanyak 4 x 10 3/ml
sedangkan total jumlah turunan adalah 8 x 109/ml, maka frekuensi rekombinan antara dua
mutan adalah
Perhitungan ini sama dengan menghitung rekombinan pada makhluk hidup eukariot. Pada
perhitungan ini perlu dikali dua karena tiap peristiwa rekombinan menghasilakn dua produk
yang resiprok. Tetapi terdapat permasalahan yang muncul disaat percobaan rekombinan
intragenik pada cistron A maupun B pada lokus rII fag T4 yang sama sekali tidak
memunculkan rekombinan wild type, hal ini disebabkan karena pada daerah cistron A dan B
terjadi delesi dan rekombinan wild type mucul hanya pada mutan yang mempunyai latar
belakang mutasi titik. Jika mutan berlatar mutasi titik ada pada daerah cistron yang
mengalami delesi maka rekombinan wild type tidak akan pernah muncul sehingga perlu
dilakukan uji delesi.
1. Mengapa percobaan yang dilakukan oleh Ledberg dan Tatum dapat membuktikan
rekombinasi seksual pada sel-sel E.coli?
Jawab : Karena rekombinasi yang terjadi pada percobaan Ledberg dan Tatum pada E.
coli adalah sebagai kejadian pertukaran genetik. Peristiwa tersebut terjadi pada
perlakuan campuran strain A dan B yang ditumbuhkan bersama pada medium
minimal dan beberapa koloni bisa tumbuh. Sehingga campuran strain A dan B sebagai
auxotroph berubah menjadi prototroph atau bakteri yang tidak membutuhkan nutrisi
tambahan dalam mediumnya dan dapat tumbuh pada medium minimal.
2. Apakah hubungan antara koefisien koinsidensi dan jarak peta pada persilangan tiga
gen antara mutan r fag bakteri T4?
Jawab : Jika frekuensi rekombinasi pada dua interval kromosom berdekatan menjadi
lebih kecil maka terjadi peningkatan interferensi negatif yang mencolok.