Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Saya mengajak Bapak/Ibu peserta dan panitia Seminar Nasional Pendidikan
Matematika Ahmad Dahlan (Sendikmad) 2018 untuk bersyukur ke hadirat Allah SWT atas
nikmat kesehatan dan limpahan rahmat-Nya kepada kita seraya berdoa agar kegiatan
seminar ini dapat berjalan lancar dan sukses.
Sendikmad merupakan event seminar nasional yang diselenggarakan berulang
setiap dua tahun sekali oleh Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sendikmad tahun 2018 adalah
event Sendikmad keenam sejak diselenggarakan di tahun 2014 di mana kali ini panitia
mengundang tiga pembicara pada sidang pleno, yaitu: Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P
(Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia), Prof. Dr. Yus Mochamad
Cholily, M.Si. (Guru Besar Ilmu Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Malang), dan Dr. Nanang Susyanto, M.Sc. (Biometric Recognition and Classification,
Universitas Gadjah Mada).
Sejalan dengan visi UAD untuk menjadi universitas yang diakui secara
internasional dan dijiwai nilai-nilai keislaman, Sendikmad 2018 memberikan kontribusi
dalam penguatan publikasi ilmiah berstandar nasional dan internasional. Sendikmad 2018
berhasil melakukan terobosan penting yaitu bekerjasama dengan IOP Publishing yang
merupakan Jurnal Internasional (berbasis conference) dan terindeks Scopus Q3. Selain itu,
Sendikmad bekerjasama dengan tiga Jurnal Nasional terakreditasi Sinta 3, diantaranya
Wacana Akademika (UST), Indomath (UST), dan Medives (IKIP-Veteran Semarang).
Sendikmad 2018 diikuti tidak kurang dari 315 peserta baik sebagai pemakalah
maupun non-pemakalah. Pemakalah pendamping yang berasal dari 19 Provinsi, yaitu
Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Nusa
Tenggara Timur, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Madura,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Maluku
Utara.
Kami berharap E-Booklet ini mampu menjadi wadah para akademisi maupun
praktisi di bidang matematika dan pendidikan matematika untuk saling bertukar pikiran,
wawasan, dan jaringan kerjasama. Akhir kata, semoga Allah meridhoi niat baik Bapak/Ibu
dalam mengikuti Seminar ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yogyakarta, 3 November
2018
Ketua Panitia
SENDIKMAD 2018
911
SUSUNAN ACARA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
“Mengembangkan Kemampuan Literasi dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS)
Melalui Pembelajaran Matematika Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0”
SENDIKMAD 2018
912
DAFTAR PEMBAGIAN RUANG SIDANG PARALEL
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MATEMATIKA AHMAD DAHLAN
RUANG 3.21
Moderator : Uswatun Khasanah, M.Sc
SENDIKMAD 2018
913
RUANG 3.22
Moderator : Sumargiyani, M.Pd. dan Mayang
SENDIKMAD 2018
914
RUANG 3.23
Moderator : Dian Ariesta Yuwaningsih, M.Sc.
SENDIKMAD 2018
915
RUANG 3.24
Moderator : Dr. Puguh W. Prasetyo, M.Sc.
SENDIKMAD 2018
916
RUANG 3.25
Moderator : Afit Istiandaru, M.Pd.
SENDIKMAD 2018
917
RUANG 4.35
Moderator : Uus Kusdinar, M.Pd.
SENDIKMAD 2018
918
RUANG 4.36
Moderator : Dr. Andriyani
SENDIKMAD 2018
919
RUANG 4.37
Moderator : Dr. Rully Charitas Indra Prahmana Saragih, M.Pd.
SENDIKMAD 2018
920
RUANG 4.38
Moderator : Maman Srisuganda
SENDIKMAD 2018
921
RUANG 4.39
Moderator : Khanif
SENDIKMAD 2018
922
RUANG 4.40
Moderator : Davit Uka Sukmana
SENDIKMAD 2018
923
RUANG 4.41
Moderator : M. Yusron
SENDIKMAD 2018
924
RUANG 4.42
Moderator : Syariful Fahmi, M.Pd.
SENDIKMAD 2018
925
RUANG 4.43
Moderator : Rusmining, M.Pd.
SENDIKMAD 2018
926
RUANG 4.44
Moderator : Fajri
SENDIKMAD 2018
927
RUANG 4.45
Moderator : Dea
SENDIKMAD 2018
928
RUANG 4.46
Moderator : Poni
SENDIKMAD 2018
929
RUANG 4.47
Moderator : Hanifah Oktina
SENDIKMAD 2018
930
RUANG 4.48
Moderator : Indah Yusnia
SENDIKMAD 2018
931
RUANG 4.49
Moderator : Ragil
SENDIKMAD 2018
932
RUANG 4.50
Moderator : Fariz Setyawan, M.Pd.
SENDIKMAD 2018
933
RUANG 4.51
Moderator : Ainun
SENDIKMAD 2018
934
RUANG 4.52
Moderator : Rima Aksen Cahdriyana, M.Pd.
SENDIKMAD 2018
935
RUANG 4.53
Moderator : Aan Hendroanto, M.Sc.
SENDIKMAD 2018
936
RUANG 4.54
Moderator : Uud
SENDIKMAD 2018
937
ABSTRAK
SENDIKMAD 2018
938
NO 01
Literasi Matematika Siswa SMA Kelas X Dalam Menyelesaikan Soal Model PISA
Ditinjau Dari Perbedaan Gender
Ihmah Risywandha
Universitas Negeri Surabaya
ihmahr@gmail.com
SENDIKMAD 2018
939
NO 02
SENDIKMAD 2018
940
NO 03
Abstrak. Berpikir kreatif merupakan salah satu keterampilan yang harus dimilki oleh
siswa agar dapat bersaing di era revolusi industri 4.0. Siswa yang memiliki keterampilan
berpikir kreatif rendah akan kesulitan memecahkan masalah yang memerlukan
keterampilan berpikir lebih tinggi. Bahan ajar yang belum memuat keterampilan berpikir
kreatif akan menghambat tujuan pendidikan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk
mendekskripsikan bahan ajar yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
siswa yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kurikulum melalui pendekatan konsep
dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian adalah siswa SMP kelas VIII. Instrumen pengumpulan data berupa pedoman
wawancara dan pedoman observasi. Wawancara dilakukan pada guru untuk menganalisis
bahan ajar yang dibutuhkan oleh siswa. Observasi pada siswa untuk mengamati
pemahaman konsep dan kreativitas siswa saat mengikuti pembelajaran. Teknik analisis
data menggunakan Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Penelitian memiliki beberapa hasil. Pertama, guru
dan siswa membutuhkan bahan ajar berbasis pendekatan konsep. Kedua, bahan ajar yang
digunakan belum memfasilitasi siswa untuk berpikir kreatif. Ketiga, pemahaman konsep
siswa dan kreativitas siswa rendah. Keempat, pendekatan konsep mampu membuat siswa
memahami konsep matematika dan meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran.
Penelitian ini dapat diperluas lebih lanjut pada pengembangan bahan ajar berpendekatan
konsep yang dapat meningkatkan kreativitas siswa.
SENDIKMAD 2018
941
NO 04
Abstrak. Salah satu keterampilan yang perlu dikembangkan oleh siswa di era revolusi
industri 4.0 adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir tingkat
tinggi meliputi keterampilan memecahkan masalah, melakukan penyelidikan, menalar,
mengomunikasikan dan mengonseptualisasikan pengetahuan. Keterampilan tersebut
perlu dikembangkan oleh siswa untuk mempersiapkan diri secara lebih baik dalam
menghadapi berbagai tantangan kehidupan akademik dan dunia kerja serta mengambil
tanggung jawab dalam bagian penting kehidupan sehari-hari. Berbagai strategi
pembelajaran matematika telah dilakukan untuk memfasilitasi keterampilan berpikir
tingkat tinggi siswa. Akan tetapi, masih sedikit perhatian yang tertuju pada potensi
penyajian soal pembuktian sebagai strategi alternatif untuk memfasilitasi keterampilan
berpikir tingkat tinggi siswa. Oleh karena itu, artikel ini membahas mengenai bagaimana
penyajian soal pembuktian dapat memfasilitasi keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa penyajian soal
pembuktian memfasilitasi siswa untuk menalar, melakukan penyelidikan, menguji
hipotesis, dan merefleksikan pemikiran, yang pada akhirnya akan memfasilitasi
keterampilan berpikir tingkat tingginya. Cara penyajian soal pembuktian dalam
pembelajaran matematika yang mungkin dapat memfasilitasi keterampilan berpikir
tingkat tinggi siswa juga dibahas dalam artikel ini.
NO 05
SENDIKMAD 2018
942
THE DEVELOPING OF LEARNING MEDIA USING MATHEMATICAL MONOPOLY OF
ISLAMIC NUANCE ASSISTED BRAIN GYM
Fredi Ganda Putra1, M. Syazali2, Siska Andriani3, Santi Widyawati4, Eka Fitria Ningsih5,
Wawan7
1,2,3 UIN Raden Intan Lampung, 2IAIM NU Metro
Abstract. The purpose of this research is : (1) Knowing the development of learning media
of mathematics nuanced Islamic Brain Gym. (2) To know the quality of learning media of
Islamic mathematical monopoly with the help of Brain Gym (3) Knowing the student's
response to the Learning Mathematics Media of Islam-assisted Brain Gym developed. This
research uses Research and Development method according to Borg and Gall with the
procedure is limited to 7 stages of development are: Potential and Problems, Collecting
information, Product Design, Design Validation, Design Improvement, Product Trial, and
Product Revision, with data collection technique using interviews and questionnaires
(questionnaires) in the form of Likert scale. data analysis techniques used are qualitative
descriptive statistics. The result of this research is the learning media of mathematical
monopoly of Islamic nuance using brain gym which is suitable to be used as instructional
media which stated by: (1) media feasibility statement based on the material validation,
media, and religion validation. (2) Interest in the use of monopoly games as learning
media derived from the results of product testing in small groups, and field trials.
NO 06
SENDIKMAD 2018
943
2Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka Kav. 5, Pandeyan, Yogyakarta, Indonesia
Email: maryati1708050021@webmail.uad.ac.id
Abstract. The cultivation of cultural values is very important to support the development
of national character, because with the understanding and application of individual
cultural values capable of filtering the influence of globalization which is now clearly
visible in its negative impact. Tepus sub-district which is famous for its coastal attractions
and also various cultures is certainly very appropriate if cultural aspects exist in every
learning, especially mathematics. The purpose of this study is to explore the
ethnomatematic aspects that exist in cultural carnivals in the tepus sub-district with
regard to set material. In this study the method used is to review the related literature.
The results of the study show that the aspects of ethnomatematics in the cultural process
can be implemented in the concept of set, universe, empty set, and subset.
SENDIKMAD 2018
944
NO 07
Ade Prabowo
Universitas Sebelas Maret
Adeprabowo88@gmail.com
SENDIKMAD 2018
945
NO 08
The Students’ Ability of Mathematical Literacy for the Space and Shape Problems on
PISA in MTs Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta
Abstract. The aim of this research was to describe the mathematical literacy
ability student based on space and shape problems PISA. This was qualitative
descriptive research. The subjects of this research were three 8th grade students
MTs Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta which consist of 36 students. The
data collection was by test methods. The research instruments was mathematical
literacy test used 4 PISA questions. The research result that would be presented in
this paper were the result test for space and shape problems with 2 question in
level 3. For the first space and shape problem, there were 25% students who able
to answer questions and get scores. For the second space and shape problem, there
were 78% students who able to answer questions and get scores.
SENDIKMAD 2018
946
NO 09
A Nurutami1, F Setyawan2
1Mathematics Education Departement, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami No. 36A,
Abstract. One of the 21st century skills is the mathematical literacy ability. The aim of this
research was to describe the solution profile of students. This was qualitative descriptive
research. The subjects of this research were three 8th grade students MTs Muallimaat
Muhammadiyah Yogyakarta which consist of 36 students. The data collection was by test
methods. The research instruments was mathematical literacy test used 4 PISA questions.
The research result that would be presented in this paper were the result test for change
and relationship and space and shape problems with 2 question each content. Based on
the results of data analysis can be concluded that based on the content testes, the best
domain achieved by students is change and relationship with the mean 47,92, while in the
mean scores achieved by students in domain of space and shape is at 22,08.
SENDIKMAD 2018
947
NO 10
How mothers’ in rural area math attitude influences children’s math achievement
E-mail: alberta.makur@stkipsantupaulus.ac.id
Abstract. Math attitude has been considered as the important variable determining
students’ math achievement. It has been perceived that mothers and children math
attitude play a significant part in children math achievement. Therefore, the purpose of
this study was specifically to describe the role of the mother in assisting their children’s
math achievement. This research conducted to investigate how mother’s perspective and
attitude about mathematics can help their children to shape their idea about math and
lead them to their shape of math attitude in Manggarai Regency, a rural area in East Nusa
Tenggara Indonesia. Most families here are from low-income communities and have low
levels of formal education. Total 90 students of the age ranging from 9 to 12 (4th to 6th
grade) selected based on their mathematics test achievement and their mothers
participated in the study. Four mothers who felt able to communicate were investigated
further by conducting interviews. Data were obtained through mathematics achievement
results test, questionnaire, and an interview.The data analysis and interpretation showed
that mothers’ perspective and attitude about mathematics affected their children’s math
attitude. Although the relationship were not very strong, the significant relationship
between these two variables should be acknowledged. Mothers with better math attitude
performed better to assist their children's math achievement. Parent especially mother
serve as consistent role models for their children as their children closely observe their
attitude. The math attitude is shown to the children in the way the mothers consider
mathematics as a valuable and understandable subject. Students can get a better learning
result if besides supported by teachers' quality of teaching. They also receive full attention
from their mother’ on what they are learning. The findings lead to the recommendation to
design an activity to engage parents especially mother in the math activities in school so
they are able to support their children at home.
SENDIKMAD 2018
948
NO 11
Cognitive capability analysis first middle student based on geometry van hiele
thinking level on topic of the flat side space reviewed from gender perpsective
SENDIKMAD 2018
949
NO 12
Cimahi, Indonesia
anggi17317@gmail.com
*
Abstract. An analysis of labour demand informs that a dimension of the ability to think
logically and creatively are needed. They are dealing with rapid changes and the
development of innovation. Many studies on the implementation of PBL have been carried
out. However, no research has yet combined the PBL model and the team teaching method
as a solution in learning for vocational schools. The collaboration involves mathematics
teachers and at least one vocational teacher as a learning resource. An implementation of
PBL-team teaching has been carried out in the technology & industry group of Vocational
Schools in the district of Cirebon. This research is a quasi-experiment. It involves one
medium-level and low-level school. The result shows that the increase in mathematical
and creative thinking ability of students who used PBL-team teaching was higher than
students in PBL and conventional models. PBL-team teaching requires sufficient
preparation for teachers. That is, to collaborate in teaching and transferring their
knowledge. In addition to solving problems, it is necessary to prepare students' initial
knowledge.
SENDIKMAD 2018
950
NO 13
Abstrak. Teknologi pendidikan menjadi salah satu alat bantu bagi guru dalam
menyampaikan materi matematika. Teknologi pendidikan tersebut bisa dimanfaatkan
untuk pengembangan media pembelajaran, misalnya pada pembelajaran matematika
dengan menggunakan teknologi multimedia untuk membuat suatu media pembelajaran
interaktif. Materi aritmatika sosial masih dianggap sulit oleh sebagian siswa terutama
dalam menerjemahkan soal-soal cerita kedalam model matematika. Media pembelajaran
interaktif diharapkan dapat menjadi fasilitas yang menunjang pembelajaran tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan
media pembelajaran interaktif matematika dengan mengunakan macromedia flash 8
profesional dalam pembelajaran matematika materi aritmetika sosial. Dalam
mengembangkan media pembelajaran interaktif matematika ini disusun berdasarkan
langkah-langkah penggunaan Research and Development dengan model ADDIE (Analysis,
Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Penelitian ini dilakukan di SMP
Negeri 2 Kasihan Bantul. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket. Teknik
analisis data yang dilakukan secara kuantitatif untuk menghitung skor hasil uji kelayakan
media pembelajaran yang dikembangkan. Hasil Penelitian pengembangkan media
pembelajaran interaktif matematika berbasis pendidikan karakter dengan menggunakan
macromedia flash 8 profesional pada materi aritmatika sosial SMP kelas VII berdasarkan
kualitas tiap aspek media pembelajatran dari segi ahli materi dalam kategori sangat baik
dengan persentase skor rata-rata 93,18%, dari segi ahli media dalam kategori sangat baik
dengan persentase skor rata-rata 95,8%, dan respon siswa dalam kategori sangat layak
dengan persentase skor rata-rata 89,93%. Maka media pembelajaran interaktif
matematika berbasis pendidikan dengan menggunakan macromedia flash 8 profesional ini
sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran.
SENDIKMAD 2018
951
NO 14
suhuddinulislam@gmail.com
2Magister Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan, suparman@pmat.uad.ac.id
Abstrak. Karakter kejujuran merupakan salah satu kompetensi inti yang harus dimiliki
oleh siswa berdasarkan kurikulum 2013. Siswa yang kurang jujur cenderung melakukan
tindakan-tindakan tidak terpuji dan merugikan orang lain. Media pembelajaran yang tidak
mengintergerasikan kejujuran berdampak pada tidak tercapainya salah satu kompetensi
inti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan media pembelajaran yang
mampu meningkatkan karakter kejujuran siswa. Subjek penelitian ini adalah guru
matematika dan siswa SMP kelas VII. Instrumen penggumpulan data menggunakan
pedoman wawancara dan pedoman observasi. Pedoman wawancara digunakan untuk
memperoleh informasi mengenai kesulitan siswa, sumber belajar siswa, media yang
digunakan, dan tingkat kejujuran siswa. Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui
perilaku siswa selama di lingkungan sekolah baik saat proses belajar mengajar di kelas
maupun saat siswa di luar kelas. Teknik analisis data menggunakan Miles and Hubberman
yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi data.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa materi aritmatika sosial masih dianggap sulit
oleh sebagian siswa terutama dalam menerjemahkan soal-soal cerita ke dalam model
matematika. Selain itu, media pembelajaran yang dapat menunjang karakter kejujuran
belum dikembangkan. Penelitian menyimpulkan bahwa guru dan siswa membutuhkan
pengembangan media pembelajaran interaktif matematika berpendidikan karakter.
SENDIKMAD 2018
952
NO 15
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif matematika
siswa menggunakan perpaduan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) dengan Snowball Throwing berbantuan media pembelajaran buku saku.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua
siklus, dimana setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Subjek dalam penelitian ini yaitu
siswa kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Tawangsari tahun pelajaran 2017/2018 dengan
jumlah siswa 38 orang. Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen yang meliputi
observasi, dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar kognitif matematika siswa. Keberhasilan tersebut diperoleh dari
data hasil penelitian yang menunjukkan bahwa rata-rata tes hasil belajar kognitif siswa
pada pra siklus sebesar 79,026316, pada siklus I diperoleh rata-rata tes hasil belajar
kognitif siswa sebesar 84,631579, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata tes hasil
belajar kognitif siswa sebesar 90,452632. Berdasarkan perolehan tes hasil belajar kognitif
matematika siswa dari pra siklus sampai dengan siklus II, dapat disimpulkan bahwa
terjadi peningkatan sebesar 14,458875%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
perpaduan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan
Snowball Throwing berbantuan media pembelajaran buku saku dapat meningkatkan hasil
belajar kognitif matematika siswa kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Tawangsari tahun
pelajaran 2017/2018.
SENDIKMAD 2018
953
No 16
erwin2h@unisba.ac.id
Abstract. Long queues of vehicles are often found at various traffic light junction in big
cities. Such situation is caused by many factors, including the duration of traffic lights that
do not match with the arrival of the vehicles. In this article, we propose a model of queue
at a road intersection with traffic lights where it can be determine the appropriate traffic
light duration based on the arrival of the vehicle, so that the queue waiting time can be
obtained that is as far as possible under the driver's time stress threshold. The waiting
time in the queue is very dependent on the accuracy of the traffic light time duration
setting, both red and green lights on all intersection lines. The research method that will
be carried out is firstly to determine the vehicle waiting time model in the queue at the red
light phase, followed by the waiting time model in the green light phase with the arrivals
by Poisson process. Furthermore, the waiting time of all vehicles will be determined when
in the queue for one cycle. Through the implementation of the queue waiting time model,
it is expected to obtain an average waiting time for vehicles below the driver's stress
threshold, based on the arrival process and the duration of traffic lights.
SENDIKMAD 2018
954
NO 17
Kata kunci: Kemampuan Awal Matematis, High order thinking skills, Pola Bilangan,
Ex Post Facto
SENDIKMAD 2018
955
NO 18
Maulida Hafni
Universitas Negeri Medan
lidahafni@gmail.com
SENDIKMAD 2018
956
NO 19
PELABELAN HARMONIS GANJIL PADA AMALGAMASI
GRAF KINCIR ANGIN DOUBLE QUADRILATERAL
( ) ( )
Abstrak. Amalgamasi graf kincir angin double quadrilateral dengan
adalah graf yang dibentuk dari operasi amalgamasi dua graf kincir angin double
( )
quadrilateral dengan graf lintasan . Graf yang memenuhi sifat pelabelan harmonis
ganjil disebut sebagai graf harmonis ganjil. Pada makalah ini, akan ditunjukkan bahwa
( ) ( )
amalgamasi graf kincir angin double quadrilateral dengan
memenuhi sifat pelabelan harmonis ganjil sedemikian sehingga amalgamasi graf kincir
( ) ( )
angin double quadrilateral dengan adalah graf harmonis ganjil.
Kata kunci: double quadrilateral, graf kincir angin, graf harmonis ganjil, pelabelan
graf
SENDIKMAD 2018
957
NO 20
SENDIKMAD 2018
958
NO 21
1
Universitas Widya Dharma, Klaten, Indonesia, ridloyuwono@unwidha.ac.id
2
Universitas Widya Dharma, Klaten, Indonesia
SENDIKMAD 2018
959
NO 22
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengembangkan media pembelajaran
berbasis android pada materi nilai mutlak dan sistem persamaan linier tiga variabel untuk
siswa SMA kelas X yang valid, praktis dan efektif. Model pengembangan yang digunakan
pada penelitian ini mengacu pada model pengembangan Plomp yang meliputi 5 fase yaitu:
(1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi/konstruksi, (4) fase tes,
evaluasi, dan revisi, dan (5) fase implementasi. Hasil uji kevalidan menunjukkan bahwa
skor kevalidan materi, media, dan RPP berturut-turut adalah 4,43; 4,31; dan 4,09 dengan
kriteria valid. Hasil uji kepraktisan dinyatakan praktis dengan skor 4,28 dengan kriteria
tinggi. Sedangkan hasil uji keefektifan berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan 88% siswa
mendapat nilai di atas KKM yaitu 75, dengan rata-rata nilai siswa sebesar 87,6. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan telah mencapai kriteria valid, praktis, dan
efektif.
Kata Kunci: Media Pembelajaran Berbasis Android, Nilai Mutlak, Sistem Persamaan Linier
Tiga Variabel
SENDIKMAD 2018
960
NO 23
Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah membuat program untuk menentukan prioritas
perbaikan jalan pada ruas jalan Kabupaten Pasuruan. Penentuan prioritas berdasarkan 4
kriteria yaitu kondisi jalan, volume lalu lintas, ekonomi, dan tata guna lahan. Data yang
digunakan adalah data tahun 2016 yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Bina
Marga Kabupaten Pasuruan. Proses penelitian dan pengembangan dalam pembuatan
program ini menggunakan PHP dengan Waterfall Model dan algoritma Fuzzy AHP. Dari
perhitungan program diperoleh urutan peringkat berdasarkan bobot, dimana ruas jalan
yang mendapat peringkat pertama yang akan mendapat penanganan jalan. Adapun
urutan prioritas penaganan terurut sebagai berikut Wilo-Ketanireng, Kolursari-Banjarsari,
Pakukerto-Jatiarjo, Plintahan-Ledug, Kalirejo-Kalianyar, Sidowayah-Kolursari,
Watuagung-Gunting, Kalirejo-Glanggang, Sukolilo-Ketanireng, Ledug-Dayurejo, Dayurejo-
Talunongko, Pecalukan-Ledug, Sukolilo-Ledug, Kolursari-Mojorejo B
SENDIKMAD 2018
961
NO 25
Abstract. Knowing the students errors in solving the problem became one of the
important role of the lecturer. By knowing the problem, the lecturer would be able to
anticipate it, so that the learning objective could be reached. The research aimed at
identifying the errors done by the students in solving the problem. The study aimed at
identifying the errors that were made by the students in solving the problem in
multivariable calculus class. The study belongs to the quantitative descriptive research.
The subject of the research was the mathematics education study program students who
joined the multivariable calculus subject consisting of 41 students. The instrument was the
mathematical problem solving test consisting of 5 numbers. The conclusion was that 1)
there was no students who did the errors in solving the multivariable calculus problem; 2)
based on the type of the errors, the fact error was 16,50% , the procedure error was
17,48%, and the concept error was 66,02%; 3) the fact error consisted of that : the symbol
writing error was 5,88%; SPLDV solving identifying was 47,06%; and information using
error was 29,41%; 4) procedure error consisted of the error in doing the algebra
procedure (such as: plus, minus, multiply, divided, etc) and the differentiate process was
5,56%; 5) the concept error consisted of : the concept error of the deciding of limitation of
integrated area was 19,12%; the concept error related to drawing the integrated area was
11,76%; the concept error of folding integral application was 4,41%; the error concept of
the multivariable derivative application was 8,82%; the error concept related to the
partial derivative was 32,35%; the error concept related to partial derivative on implicit
function was 20,55%; and the error concept of the multivariable function integrate was
2,94%.
SENDIKMAD 2018
962
No 26
90, Ds. Laksana Mekar, Kc. Padalarang, Kb. Bandung Barat 40553
3Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No. 229, Bandung 40154, Indonesia
adesunawan@yahoo.co.id
Abstract. Compared to Malaysian and Thailand student, Indonesian 8th grade students
achievement at TIMSS 2011 in Mathematics was relatively low. This condition leads to
question about Indonesian mathematical learning profile and it links to TIMSS 2011
achievement. The World Bank Office-Jakarta has conducted TIMSS Video Study 2011 to
study the relationship between teaching practices and student achievement. The video
that was produced at TIMSS Video Study 2011 is used to examine mathematical learning
profile. Analysing of three junior secondary school videos of “SMP A”, “SMP B”, and “SMP
C” and then correlate to didactical situation theory (DST) and students mathematical
thinking skills framework lead to the result that students at “SMP A” which was achieved
high international benchmark in TIMSS 2011 shown that teacher learning profile was in
line with DST. Meanwhile, the students at “SMP B” and “SMP C” which was achieved low
international benchmark in TIMSS 2011 shown that teacher learning profile was far out of
DST.
SENDIKMAD 2018
963
No 28
Spatial Reasoning Ability of Mathematics College Students
Indonesia
*septia.1703119@students.um.ac.id
Abstract. Calculus is one of the courses related to Science, Technology, Engineering, and
mathematics (STEM). To be able to understand this material, the competence that
students must possess is spatial reasoning ability. Spatial reasoning is ability related to
representation, use of objects and their relationships in the 2D and 3D worlds. Spatial
reasoning ability is essential for a college student. The study was carried out to analyze
and measure the spatial reasoning ability of mathematics college students. Descriptive
used in this qualitative study. The subject involved 97 college students, consists of 21 male
and 76 female. The measurement used a spatial reasoning test based on three aspects
which are spatial visualization, mental rotation and spatial orientation. The average of the
three aspects which are spatial visualization, mental rotation and spatial orientation were
as follows 9.47; 11.22; 8.25. It indicated that more than half college students had the
average ability. The construct of mental rotation was the aspects that had the highest
value compared to the other elements. The findings show that there was no difference in
ability between male and female. It can be concluded that the spatial reasoning ability in
college students still low and need some scaffolding to improve the spatial reasoning
ability.
SENDIKMAD 2018
964
No 29
SENDIKMAD 2018
965
No 30
Abstract. Teachers with a variety of cultural capital backgrounds must be able to deliver
content of material and be able to integrate the content knowledge taught into knowledge
about the curriculum, the use of learning strategies and models, as well as an
understanding of the characteristics of students' abilities individually and in groups.
Various teacher abilities are known as Pedagogical Content Knowledge (PCK). This study
was conducted to determine the PCK profile of Mathematics teachers from the
identification of cultural capital in the Gayo Highland state senior high schools. This
research was conducted in 5 state Senior High Schools in Gayo Highland. The population in
this study were all high school mathematics teachers in Gayo Highland. While the sample
in this study were 10 Mathematics teachers from state senior high school in Gayo Highland
who were selected using cluster sampling. The method used in this research is
quantitative method with descriptive analysis through survey design. Techers' PCK scores
were obtained with Content Representation (CoRe) instruments and triangulation data
with student questionnaires and school principal supervision sheets. The results showed
that the Mathematics teachers' PCK profile from the cultural capital classification in the
Gayo Highlands High School was at the level of the growing PCK.
SENDIKMAD 2018
966
NO 31
SENDIKMAD 2018
967
NO 33
Isnaepi1, Suparman2
1Mahasiswa MPMAT Universitas Ahmad Dahlan, isnaepi1807050003@webmail.uad.ac.id
2MPMAT Universitas Ahmad Dahlan, suparman@pmat.uad.ac.id
Keyword : Pembelajaran abad 21, E-Learning, MOODLE, Problem Based Learning (PBL).
SENDIKMAD 2018
968
No 34
Abstrak. Enhandement of students’s ability to think geometry at all levels will configurate
teh comprehensive geometric knowledge. Teh aim of this study was to analyze the
geometric thinking level of seventh grade students. This research is part of a series of
research conducted for 2 years with teh design didactical research (DDR) methos. The
geometric thinking ability test was given to 32 students in the VIIA class. The questions
used are 25 questions which contain 5 levels of thinking geometry. The visualization
ability data of the visualization level ability test held by students was obtained by 32% of
students in pres level 0, 47% o students in level 0 and 21% of students at level 1. While at
level 2,3,4 tehre are no students who arrived to that level.
SENDIKMAD 2018
969
NO 35
Abstrak. Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, citra digital dengan
mudah kita kirimkan kepada orang lain menggunakan internet. Akan tetapi, kemudahan
tersebut bisa menjadi sebuah ancaman tindak kejahatan. Maka dari itu keamanan sebuah
citra digital menjadi sangat penting agar terhindar dari ancaman tersebut. Untuk
meningkatkan keamanan citra digital, dapat digunakan sebuah teknik yaitu teknik
kriptografi. Pada paper ini, teknik kriptografi yang digunakan yaitu menggunakan fungsi
chaos Ikeda dan Henon. Proses enkripsi yang dilakukan menggunakan metode pengacakan
baris dan kolom dari citra aslinya menggunakan fungsi chaos Ikeda. Setelah itu dilanjuktan
dengan proses enkripsi berikutnya dengan metode difusi atau substitusi menggunakan
fungsi chaos Henon. Hasil analisis dari uji coba yang dilakukan diperoleh bahwa ruang
kuncinya mencapai , sehingga algoritma ini bertahan dari serangan bruteforce attack.
Sensitivitas kunci mencapai sehingga membuat algoritma ini bertahan dari
serangan differential attack. Histogram yang dihasilkan oleh proses enkripsi berdistribusi
uniform. Korelasi tiap tingkat keabuan yang dihasilkan oleh dalam proses enkripsi
memiliki scatter plot yang sangat menyebar yang berarti citra terenkripsi tidak
memberikan informasi yang cukup mengenai citra asli sehingga membuat algoritma ini
bertahan dari statistical attack.
Kata Kunci. Fungsi Ikeda, Fungsi Henon, pengacakan, difusi, Enkripsi Citra Digital
SENDIKMAD 2018
970
NO 36
Abstract: The purpose of this research is to find out the students' thinking process in
formal cognitive development in solving mathematical problems. The problem solving
used in this study uses patterns from the pattern that have been adapted to the habits of
students in Indonesia, namely the first stage is known, the second stage is asked and the
third stage is answered. This study was included in a qualitative descriptive study using 6
junior high school students with formal developments that were used as research subjects.
The research instrument used in this study is Test of Logical Operations and mathematical
problem-solving tests. Data analysis techniques are used using Milles, Huberman, and
Sandana. From the results and discussion of the research carried out, it can be concluded
that students with formal cognitive development in the first and second stages have a
tendency to think about assimilation and abstraction. While in the third stage, students in
formal development have a tendency to think about assimilation processes even though
there are subjects who do the accommodation thinking process.
SENDIKMAD 2018
971
No 37
Abstract: The purpose of this paper is to know the effect of Edmodo towards interest in
mathematics learning of elementary school teacher education students. This type of
research used the experimental method with pretest-postest control the only group. The
sample is taken using cluster random sampling from students of elementary school
teacher education. The instrument used in this research is a questionnaire. The
questionnaire is used to know the student's interests in mathematics learning. Data
Analysis technique of quantitative used N-gain and t-test (paired-samples T-Test). Based
on the results of the test can be concluded that the use of Edmodo can improve learning
interests in mathematics.
SENDIKMAD 2018
972
NO 38
SENDIKMAD 2018
973
NO 39
Abstrak. Berpikir kritis dan kreatif merupakan beberapa keterampilan penting yang
harus dimiliki siswa pada pembelajaran abad 21 di era revolusi industri 4.0. Media
pembelajaran yang belum memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan
berpikir kritis dan kreatif berdampak pada pencapaian tujuan pembelajaran. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan kebutuhan media pembelajaran e-learning berbasis
STEM yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan kritis untuk siswa
SMA kelas XI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
adalah siswa SMA kelas XI. Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman
observasi, pedoman wawancara, dan angket. Observasi pada guru untuk mengambil data
mengenai kebutuhan siswa terhadap media pembelajaran. Angket diberikan kepada siswa
untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Wawancara dengan siswa
untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran di luar kelas. Studi literatur dilakukan
untuk mengetahui dampak penggunaan STEM dengan kemampuan berpikir kritis dan
kreatif. Hasil penelitian memberikan beberapa informasi. Pertama, kemampuan berpikir
kritis dan kreatif siswa perlu ditingkatkan. Kedua, media pembelajaran yang digunakan di
sekolah belum membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
kreatif. Ketiga, siswa belum dapat memanfaatkan media pembelajaran di luar jam
pelajaran. Keempat, pendekatan STEM dapat melatih siswa untuk mengasah kemampuan
berpikir kritis dan kreatif. Kelima, guru membutuhkan media pembelajaran e-learning
yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Penelitian
dapat diperluas pada pengembangan media pembelajaran e-learning berbasis STEM untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa SMA kelas XI.
Kata kunci: Berpikir Kreatif, Berpikir Kritis, Media Pembelajaran E-Learning, STEM
SENDIKMAD 2018
974
NO 40
SENDIKMAD 2018
975
NO 41
Abstract. In the modern era, a lot of smartphones that have been created to make it easier
for the people in their daily activities. The more people using the smartphone, provide the
opportunity to this technology can be used to support activity in the education sector one
of these games education. Game education specially designed to give the learning to the
users and give them the motivation to play the game to increase the ability of students
understanding. The purpose of this research is to produce game education in junior high
school students are valid and practical well as to increase the knowledge of students to see
after using these of media. Research methods that were used in this research are research
of development by model ADDIE was (analysis, design, development, implementation, and
evaluation). The instrument used is sheets interview to know student learning difficulties,
validation sheets, sheets practically, question test (pretest and posttest). According to the
interviews of students said that it takes the media in learning that students not bored in
learning. Results of this educational game data analysis are valid, practical and can
improve the ability of student’s mathematical understanding related to fraction material
with sufficient improvement interpretation.
SENDIKMAD 2018
976
N0 42
Abstract. This research was qualitative that aims to described the quantitative reasoning
and students' generalization ability. This research involved 35 grade VIII junior high
schools; one of them with moderate math skills was chosen as the main subject. The data
collected through the test, assignment, and task-based interviews. The results of this
research showed that a generalization that was built by the subject begins with forming a
relationship between two or more quantities by establishing ratio of the quantity which
appears linking the two initial quantity, doing repetition to find the elements of common
ground and further developed the pattern or relationship into a more general form of
structure. The quantitative reasoning which belonged to the subject greatly affects the
generalizations made. The results of this research are important as an input material for
teachers, to develop a strong generalization in General, and then the student must
construct the ratio of the quantity that appears with the linking between the quantities. In
order to support the students' ability to perform a generalizing correctly.
SENDIKMAD 2018
977
NO 43
Abstract. This study aims to identify the reversible thinking of high school students in
solving function problems. Thinking reversible is a mental activity to construct a
reversibly two-way correlation. One reason that makes students think reversible is that it
is the primary requirement for them to solve mathematical problems; the core of school
mathematics. Therefore, thinking reversible is necessary for every student to optimize
their competence in solving mathematical problems. This study is qualitative using Test of
Thinking Reversible (i.e., TTR). The subject is the 123 high schools students, especially at
the tenth grade. The test consists of two sections (i.e., TTR I and TTR II) with adversative
contents. It is aimed to identify the students’ reversible thinking. TTR I contains a linear
function, and the subject is asked to make the graphic. However, TTR II contains a graphic
of a linier function in the form of straight line with two identified points, and the subject is
asked to define the function. The result shows that among 123 high school students, only 5
students are capable to construct a reversibly two-way correlation between a function and
its graphic. The other 118 students are solely capable to draw the graphic without being
able to define the function of the identified graphic. This result shows that the problem
related to reversible thinking on high school student still exist, especially for solving
function problems.
SENDIKMAD 2018
978
NO 44
Pemodelan Sistem Antrian Poli Jantung di RSUD Kota Langsa Menggunakan Struktur
Antrian Single Channel-Single Phase
Abstrak. Antrian merupakan kegiatan adanya pihak yang menunggu untuk mendapatkan
layanan. Suatu proses antrian dimulai dari kedatangan seorang pasien pada suatu fasilitas
layanan, menunggu dalam suatu baris jika semua pelayanannya sibuk, dan akhirnya
meninggalkan fasilitas tersebut setelah dilayani. Antrian sering dijumpai pada kehidupan
sehari-hari, termasuk di RSUD Kota Langsa. RSUD ini memberikan beberapa layanan yang
terdiri dari rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat. Untuk layanan rawat jalan, RSUD
Kota Langsa memberikan beberapa layanan yaitu : poli orthopedy, anak, kebidanan, bedah,
THT, Paru, Penyakit Dalam Pria dan Wanita, mata, diagnostik, kulit, neurologi, gigi, jiwa,
umum, dan jantung. Dari keseluruhan poli tersebut, RSUD ini memiliki pasien terbanyak di
poli jantung. Model struktur antrian yang digunakan pada Poli Jantung adalah single
channel-singel phase dengan tipe disiplin antrian First In First Out (FIFO). Sementara itu,
pelayanan Poli Jantung dilakukan pada hari selasa dan kamis sehingga setiap waktu
pelayanannya memiliki antrian pasien yang sangat panjang. Hal ini menyebabkan
kejenuhan pasien dalam mengantri guna mendapatkan pelayanan kesehatan. Untuk
mengatasi fenomena tersebut, penggunaan model antrian dapat membantu pihak RSUD
Kota Langsa khususnya untuk layanan Poli Jantung dalam merancang sistem operasional
pelayanan agar proses pelayanan dapat berjalan secara optimal. Dalam pemodelan antrian
diperlukan data waktu antar kedatangan pasien dan waktu layanan pasien pada poli
jantung RSUD Kota Langsa. Dari hasil analisis, model yang diperoleh pada analisis antrian
di poli jantung RSUD Kota Langsa adalah (M/G/1);(FIFO/ ).
SENDIKMAD 2018
979
NO 45
Abstrack. The presence of blended learning in the world of education in Indonesia give
new colors which indeed it is believed will bring big changes in the learning process in
schools. Blended learning is one integrated learning model which combines traditional
learning with online learning. Blended learning model learning walk hand in education
learning activities, where 4.0 is integrated with cyber technology both physically and not.
This paper discusses the theoretical learning about blended learning in the era of the
industrial revolution 4.0. The question that often occur in the implementation of learning
blended learning is the quality of human resources is still not able to facilitate online-
based learning. the use of online-based media is still very limited. Whereas through
blended learning, problems in learning in the classroom can be corrected, because
students can learn more independently and can develop knowledge widely.
SENDIKMAD 2018
980
NO 46
Malang, Indonesia
2Teknik Informatika, Universitas Islam Raden Rahmat Malang, Jl. Raya Mojosari No.2
Abstract. This study was carried out to the identification of non-generative thinking of
students to taking a look at a parallelogram. The respondents involved in this study were
33 mathematics education students in the first semester. Descriptive used in this
qualitative study. The implementation of the research used triangulation methods, namely
the observation of the process of solving problems related to student levels, interviews,
and reviewing documents (student work). Interviews in this study conducted on two
students who indicated non-generative thinking. The analysis was done by concluding the
data obtained based on the results of observations that have been made. The findings
show that from the 33 respondents who took the test, ten students answered the
questions correctly. The ten students responded by doing the generative thinking. While
six of them answered and indicated doing the non-generative thinking and the rest were
wrong. Two respondents were chosen to represent the others. It can be concluded that
there were two students did non-generative thinking in answering problems related to a
parallelogram. Therefore, it is necessary to study more in the characteristics of non-
generative thinking.
SENDIKMAD 2018
981
NO 47
Abstrak. Dalam proses pembelajaran abad 21, bahan ajar memiliki peranan penting untuk
membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Bahan ajar cetak pada
Kurikulum 2013 dari Dinas Pendidikan memiliki keterbatasan dalam menyajikan ilustrasi
yang dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kebutuhan bahan ajar yang dapat mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah siswa, mengidentifikasi masalah pembelajaran yang dihadapi oleh
siswa dan menganalisis kesesuaian bahan ajar dengan silabus. Penelitian ini menggunakan
deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas VII SMP Negeri 09
Yogyakarta. Data mengenai sumber belajar dikumpulkan dengan cara wawancara pada
guru. Data mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa dikumpulkan dengan cara
observasi pada siswa. Teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: bahan ajar yang
digunakan belum sesuai dengan kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi; dibutuhkan bahan ajar yang dapat meningkatkan keterampilan
pemecahan masalah pada siswa; guru serta siswa membutuhkan bahan ajar matematika
yang terdapat banyak model soal bersifat nyata; dan materi yang ada dalam buku
pelajaran Kurikulum 2013 dianggap sulit dipahami oleh siswa.
SENDIKMAD 2018
982
NO 48
SENDIKMAD 2018
983
NO 49
Pembelajaran POE dengan Pendekatan Open Ended untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif
Abstract. Kemampuan berpikir kreatif sangat penting bagi perkembangan pola pikir
siswa yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan matematika, sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Model pembelajaran POE (prediction, observation and
explanation) merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara
langsung dalam situasi atau masalah matematika, sehingga siswa harus memberikan
dugaan tentang suatu kegiatan matematika, yang berguna untuk mengetahui konsepsi
awal siswa. Langkah selanjutnya siswa melakukan penyelidikan atas dugaan yang
diperoleh, jika dugaannya berbeda dengan apa yang diamati, maka akan terjadi konflik
antara prediksi dan observasi, sehingga siswa akan mengalami proses pembelajaran yang
lebih bermakna. Pemberian masalah matematika dengan penyelesaian cara yang berbeda
membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir matematis dan menemukan ide-
ide kreatif. Artikel konseptual ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran
matematika dengan menggunakan model pembelajaran POE (prediction, observation and
explanation) dengan pendekatan open ended dalam meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif siswa. Hasil kajian diperoleh bahwa diprediksi ketika guru menerapkan model
pembelajaran POE (prediction, observation and explanation) dengan pendekatan open
ended merupakan pembelajaran yang efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif siswa.
Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kreatif, POE (prediction, observation and explanation),
Open Ended
SENDIKMAD 2018
984
No 50
Hubungan Antara Kreativitas Belajar Matematika, Minat Belajar Dan Perhatian Orang
Tua Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 3
Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2017/2018
Abstrak. Hasil belajar matematika siswa yang rendah berhubungan dengan beberapa
faktor. Hubungan antara kreativitas belajar matematika, minat belajar dan perhatian
orang tua merupakan beberapa faktor yang dimungkinkan berhubungan dengan hasil
belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang
positif dan signifikan antara kreativitas belajar matematika, minat belajar dan perhatian
orang tua dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3 kasihan Bantul
tahun ajaran 2017/2018. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3
Kasihan Bantul tahun ajaran 2017/2018, yang terdiri dari kelas VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, dan
VIIIE yang keseluruhan berjumlah 123 siswa. Diperoleh kelas VIIIB sebagai kelas sampel
penelitian dengan teknik random sampling terhadap kelas. Teknik pengumpulan data
menggunakan metode angket untuk memperoleh data minat belajar dan perhatian orang tua,
serta metode tes untuk memperoleh data kreativitas belajar dan hasil belajar matematika. Uji
instrumen penelitian yang dilakukan yaitu uji validitas, uji daya beda, dan uji reliabilitas. Uji
prasyarat analisis meliputi uji normalitas, uji linearitas, dan uji independensi. Analisis data
menggunakan analisis product moment dan analisis regresi linear ganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kreativitas belajar, minat
belajar dan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3
Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2017/2018. Hal ini ditunjukkan oleh F hitung Ftabel yaitu
5,164919942 > 3,07000 dengan R = 0,651594139 dan R 2 = 0,4245749 dengan ̂
, dengan SR =
34,03%, SR = 39,82% dan SR = 26,15% , SE = 14,45%, SE = 16,91% dan SE =
11,10%.
Kata kunci: Kreativitas Belajar Matematika, Minat Belajar, Perhatian Orang Tua, dan Hasil
Belajar Matematika.
SENDIKMAD 2018
985
NO 51
Suhendri1, Suparman2
1MahasiswaMPMAT Universitas Ahmad Dahlan, suhendri97@gmail.com
2MPMAT Universitas Ahmad Dahlan, suparman@pmat.uad.ac.id
Abstrak. Pembelajaran matematika di era revolusi industri 4.0 menuntut siswa untuk
memiliki berbagai keterampilan. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah
kreativitas belajar. Siswa tunanetra memiliki hambatan visual sehingga mengalami
kesulitan dalam memahami materi pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan kebutuhan siswa tunanetra dan guru terhadap modul
pembelajaran matematika yang mampu mengkonstruk pengetahuan siswa untuk dapat
menemukan suatu konsep dan bermakna. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian eksploratif. Penelitian ini dilakukan di MTSLB/A Yaketunis Yogyakarta.
Instrumen berupa pedoman observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai sumber belajar. Pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan
informasi kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Teknik analisis data menggunakan
dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa : modul pembelajaran matematika belum
sesuai dengan kebutuhan belajar siswa tunanetra, siswa tunanetra belum memahami
konsep keterkaitan antar bangun, model pembelajaran guided inquiry dapat meningkatkan
kreativitas belajar siswa tunanetra, Pengembangan modul pembelajaran diperlukan untuk
meningkatkan kreativitas belajar siswa tunanetra melalui pembelajaran matematika
berbasis guided inquiry.
SENDIKMAD 2018
986
NO 52
Fungsi Semisederhana dan Sifat-sifatnya
SENDIKMAD 2018
987
NO 54
Email : nani.restati.s@mail.ugm.ac.id
Abstract. The purposes of the study are to look into males’ students and females students’
attitudes toward Mathematics. The study are based on genders and computer playing
math video game. The subjects of the study are 107 males and females students (45 males
and 62 females) who are aged between nine to twelve years old. There are subjects like
playing math game, and there are not. The research uses T test to measure three
independent variable by using SPSS for windows versi 22 application. The findings of the
research show that there is no distinction on attitudes toward Mathematics between male
students and female students. In regard to students playing math video game significantly
positive attitude toward mathematic rather than students do not. Therefore, students have
positive attitude toward mathematic in higher level rather than lower grade.
The implications of this study will be discussed later
Key terms : attitudes toward mathematics, gender, grade level, Math video game
SENDIKMAD 2018
988
NO 55
Abstrak. Matematika merupakan ilmu yang dapat melatih untuk berpikir kritis,
sistematis, logis, dan kreatif. Kenyataan yang terjadi pada proses pembelajaran
matematika, peserta didik bersifat pasif dalam menerima informasi dan mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah pada materi luas
permukaan dan volume bangun ruang. Untuk mencapai keberhasilan pada tujuan
pembelajaran, guru hendaknya mengembangkan strategi pembelajaran. Salah satunya
adalah strategi pembelajaran aktif tipe firing line berpendekatan konstruktivisme. Strategi
pembelajaran firing line merupakan strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan
peserta didik untuk menjawab maupun memberikan respon cepat terhadap pertanyaan-
pertanyaan atau tantangan yang diberikan oleh peserta didik lain. Sedangkan Pendekatan
konstruktivisme mengarahkan siswa untuk mengkontruksi gagasan masing-masing, lalu
menemukan sendiri pengetahuan. Pembelajaran melalui Pendekatan konstruktivisme
mempersiapkan siswa pada situasi pemecahan masalah, negosiasi dan menyelesaikan
masalah melalui sharing dan bertukar ide, aktif, berkolaborasi dengan guru dalam
mengkreasi makna baru. Pada tulisan ini akan dibahas penerapan strategi pembelajaran
aktif tipe firing line berpendekatan konstruktivisme dalam meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah pada materi luas permukaan dan volume bangun ruang.
SENDIKMAD 2018
989
NO 56
Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa Pada Model
Pembelajaran Brain Based Learning
SENDIKMAD 2018
990
NO 57
Sigit Nugroho
Department of Statistics, University of Bengkulu
snugroho@unib.ac.id
Abstract. When analyzing factorial experiments, especially from just looking at the data
layout, we could end up at wrong conclusion. In this article, several possibilities of the
models using three factors are being discussed. The models are characterized by
experimental unit conditions and the way the treatments / factors are allocated to the
experimental unit. In some experimental situation, it also depends on sampling units.
Those models are : factorial experiments in completely randomized design, factorial
experiments in randomized complete block design, split plot design with one factor
allocated in the main plot, split plot design with two factors allocated in the main plot, and
split-split plot design. Partitioned Design Matrices approach could be an alternative
solution in analyzing experimental design models instead of using usual sigma notation for
summation. Kronecker product is used to build the design matrix for each source of
variation components used in the model.
SENDIKMAD 2018
991
NO 58
Abstract. Since ancient time, mathematician have used a set of tools for drawing many
shapes of geometrical figures. These tools are a ruller, a compass, and a protactor. Over the
last centuries, these three tools does not have much changes on their features and
functions. Even when the world has change drastically because of advancement of
technology, the tools does not get too much attention. The question is whether people
have already satisfied with the tools so that they do not need to be changed anymore. The
following study aims to determine and analyze mathematician’s opinion, especially
teachers and students regarding the use of math geometry drawing tools. A survey was
conducted to get their comments and whether a change is needed to the current tools. 44
respondents are involved and consists of 29 teachers and 15 students. The results showed
that 44.83% teachers sometimes struggled to use the tools in class and 86.21% teachers
agreed that the tools need to be developed into a more efficient one. In line with the
teachers, 46.6% students are struggling with the tools while 86.67% of them wanted the
tools to be more efficient.
SENDIKMAD 2018
992
NO 59
Mudin Simanihuruk
Mathematics Department, Bengkulu University, Jalan W.R Supratman, Kandang Limun ,
Indonesia 38125
E-mail: mudinsimanihuruk@yahoo.com.au
SENDIKMAD 2018
993
NO 60
SENDIKMAD 2018
994
NO 61
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Melalui Teori Belajar Polya
Pada Siswa SMP
Abstrak. Penelitian ini untuk meningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita pada siswa SMP
Muhammadiyah 8 Medan melalui teori belajar Polya dalam materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas
VIII SMP Muhammadiyah 8 Medan yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah kemampuan
menyelesaikan soal cerita matematika. Data hasil penelitian diperoleh dari observasi dan tes hasil
belajar. Adapun kriteria keberhasilan penelitian tersebut ditandai dengan perolehan nilai rata-rata
kelas ≥ 75 dan minimal 85% dari jumlah siswa mencapai KKM (75). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan teori belajar Polya dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita
matematika siswa. Pada pratindakan terdapat 10,34% (3 siswa) dari jumlah 29 siswa yang
mencapai KKM. Hasil tes pada siklus 1 menunjukkan ada 51,72% (15 siswa) dari jumlah siswa yang
mencapai KKM, sedangkan pada siklus 2 terdapat 75,86% (22 siswa) dari jumlah siswa yang
mencapai KKM. Nilai rata-rata sebelum siklus sebesar 54,50, sedangkan pada akhir siklus 1 nilai
rata-rata tes sebesar 64,60, dan pada akhir siklus 2 sebesar 85,72. Maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan penelitian yang dilaksanakan telah mengalami keberhasilan. Dengan kata lain penerapan
teori belajar Polya dapat meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan soal cerita matematika.
Kata kunci : Kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika, teori belajar Polya
SENDIKMAD 2018
995
NO 62
Penerapan Model Snowball Throwing terhadap Pemecahan Masalah Ditinjau dari Self
Efficacy
Abstract. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model kooperatif snowball throwing
terhadap kemampuan pemecahan masalah antara kelompok self efficacy tinggi, sedang, dan rendah.
Penelitian ini juga menganalisis interaksi antara model pembelajaran terhadap kemampuan
pemecahan masalah dan menganalisis pengaruh dari pembelajaran tersebut terhadap kemampuan
pemecahan masalah siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A dan VII B di SMP
Negeri 7 Purworejo. Analisis data awal menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
keseimbangan, sedangkan analisis data akhir menggunakan uji normalitas, homogenitas, dan uji
ANAVA. Berdasarkan tahapan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
kemampuan pemecahan masalah siswa antara kelompok self efficacy tinggi, sedang, dan rendah.
Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan self efficacy tinggi lebih baik dari siswa dengan self
efficacy sedang maupun rendah, dan terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan self
efficacy siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah.
SENDIKMAD 2018
996
NO 63
Student's engagement behaviour and their success in Abstract algebra: Structural equation
modelling approach
Sri uryanti
University of Muhammadiyah Gresik
srisuryanti@umg.ac.id
Abstract. STEM (Science, technology, engineering and mathematics) is a field that is becoming a
priority for the Government of Indonesia at the moment. One of the essential subjects in
Mathematics is abstract algebra, in which algebra is the science which the basis for another. So, it is
imperative to know the behaviour of students who support the success of the students in learning.
The focus behaviour that is examined is the behaviour in the students engages in education. This
research aims to look at the influence of student engagement behaviour as well as their success in
an abstract algebra course. This influence was analysed using the SEM approach. The subject in this
study is as much as 300 randomly selected from students who once attended abstract algebra
courses from 2014 through 2018; this influence is measured by using the indicator of Engagement
NSEE and CSPCA (Characteristics of Successful Programs in College Algebra). With these purposes,
a validated and reliable of the CSPCA were employed. The results of the analysis showed that the
engagement has significant effects on components the success of the students. Also, female students
tend to involve himself higher than male students.
SENDIKMAD 2018
997
NO 64
Analysis of Student Mathematics Textbook for Second Grade of Senior High School Based on
Curriculum 2013
Abstract. The Ministry of Education and Culture of Indonesia provides Electronic School Book
(BSE) as student textbook in the implementation of curriculum 2013. Based on observation, SMAN
1 Surakarta implemented the curriculum 2013 but the teachers prefer to use private published
book (Intan Pariwara). The purpose of this research was to analyze the book are related to the
material suitability toward the KI-KD existing in Permendikbud No.24 in 2016, content
appropriateness (learning material) and exercises spread observed from the Bloom taxonomy. This
type of research is a qualitative descriptive research with content analysis approach. BSE has KD
that are not appropriate in the material of the Sequences and Series. Content appropriateness of
BSE contents is 81.99% (good category) while the Intan Pariwara book is 86.78% (very good
category). The exercise on Intan Pariwara book contents 40.08% (Lower Order Thinking Skill /
LOTS) and 59.92% (High Order Thinking Skill / HOTS) while the BSE contents 50.96% (LOTS) and
49.04% (HOTS). The conclusion of this research is BSE has lower quality than Intan Pariwara book,
so it is necessary to conduct a review of BSE so that it can be maximally utilized in the
implementation of curriculum 2013.
SENDIKMAD 2018
998
NO 65
Kemampuan Metakognisi Siswa Climber dalam Memecahkan Masalah Matematika Soal PISA
Kata kunci: Kemampuan Metakognisi, Adversity Quotient tipe Climber, Masalah Matematika Soal
PISA
SENDIKMAD 2018
999
NO 68
Peran Peer Feedback dalam Pembelajaran Model Problem Based Learning pada Pencapaian
Kemampuan Pemecahan Masalah
Maria Naimnule
Universitas Negeri Semarang
Marianaimnule63@gmail.com
Abstrak. Matematika memiliki peranan penting dalam tercapainya tujuan pendidikan. Faktor
utama bagi sebagian besar siswa kurang tertarik dengan pembelajaran matematika adalah
ketidakmampuan siswa dalam mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pada
proses pembelajaran matematika sebaiknya siswa dilatih berpikir logis, kritis, sistematis, kreatif,
dan objektif secara khusus sehingga dapat memahami suatu konsep matematika yang tersusun
secara hirarkis. Pemahaman suatu konsep matematika yang tersusun secara hirarkis diperlukan
kemampuan pemecahan masalah. Model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah siswa melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis,
sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan
berpikirnya secara berkesinambungan. Peer feedback melibatkan siswa dalam memfasilitasi proses
kolaboratif dan sosial antar siswa untuk saling membantu dalam kegiatan pembelajaran. Peer
feedback memberikan penguatan dalam memusatkan perhatian siswa pada pembelajaran berbasis
masalah dengan tujuan membantu siswa menjadi guru bagi diri sendiri dan satu sama lain, dan
untuk mengatur sendiri kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, siswa harus saling memberikan
umpan balik demi terciptanya suatu pembelajaran yang bermakna. Uraian kajian dalam makalah
konseptual ini meliputi peran model PBL dengan peer feedback dalam meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah.
SENDIKMAD 2018
1000
NO 70
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan
oleh siswa di kelas V SDIT Salsabila 2 Klaseman dalam menyelesaikan masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan operasi hitung berbagai bentuk pecahan. Subjek penelitian ini adalah 6 siswa
yang diambil dari 26 siswa kelas V. Dari ke 6 siswa tersebut dikategorikan ke dalam 3 kemampuan
yaitu kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif. Teknik pengambilan data menggunakan teknik tes dan wawancara. Teknik tes dalam
penelitian ini lembar tes yang berisi soal uraian atau essay dan membahas tentang materi berbagai
bentuk pecahan yang berkaitan dengan masalah sehari-hari. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan siswa
yaitu melakukan kesalahan dalam memahami maksud soal, kesalahan dalam pemahaman konsep,
dan kesalahan dalam melakukan langkah penyelesaian soal. Penyebab kesalahan-kesalahan
tersebut adalah siswa tidak mampu menganalisis apa yang ditanyakan dan diketahui pada soal
yang berbentuk cerita, siswa tidak mampu mencerna atau memahami bahasa, siswa tidak teliti
dalam mengerjakan soal, siswa tidak menguasai perkalian dan pembagian serta tidak paham
konsep penjumlahan dan pengurangan sehingga siswa tidak mampu menyelesaikan soal.
disarankan kepada siswa untuk lebih teliti dalam memahami soal cerita matematika, agar tidak
terjadi kesalahan dalam menjabarkan. Perbedaan gender ternyata mempengaruhi terhadap
banyaknya kesalahan dalam mengerjakan. Terbukti dari hasil pekerjaan siswa, siswa laki-laki lebih
banyak melakukan kesalahan dibandingkan dengan siswa perempuan.
SENDIKMAD 2018
1001
NO 71
Dhanang Bayu W.1, St. Budi Waluya2, Tri Sri Noor Asih3
Program Pascasarjana, Program Studi Matematika, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
* dhanangbayu07@gmail.com
Abstrak. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam
pengembangan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Pemecahan masalah
merupakan salah satu hal yang penting dalam pembelajaran matematika. Pemecahan masalah
sebagai salah satu usaha mencari jalan keluar dari satu kesulitan guna mencapai satu tujuan yang
tidak mudah segera untuk dicapai. Hal ini akan mendorong pola pikir siswa untuk lebih kreatif
dalam menciptakan ide-ide baru atau menemukan teknik baru. Ada aspek lain yang berperan pada
peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika yaitu Adversity Quotient dan
Scaffolding. Adversity Quotient merupakan kecerdasan seseorang dalam menghadapi kesulitan.
Adversity Quotient mempunyai tiga kategori yaitu rendah disebut quitter, sedang disebut camper,
dan tinggi disebut climber. Siswa quitter lebih mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah
dibandingkan siswa camper dan climber sehingga berdampak pada kemampuan dan hasil
kesalahan yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan matematika. Scaffolding merupakan
bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk belajar dan memecahkan masalah. Bantuan
tersebut dapat berupa petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masalah ke dalam langkah-
langkah pemecahan, memberikan contoh, dan tindakan-tindakan lain yang memungkinkan peserta
didik itu belajar mandiri.
SENDIKMAD 2018
1002
NO 73
Abstract. Assesment mad by the student must be able to asses the actual student. One of ways that
can be done is thourgh performance based asessment that asses what the student do. Therefore
student will feel valued by what they have done. In addition, today the assesment of learning must
be enable student to be active in learning, it problem based learning it emphasisezes the
importance of student in understanding the problem and discussing between students in order to
solve the problem. So that the student experience is meaningful learning through this study article,
it is expected to be able to examine how performance based assesment and problem based learning
in mathematics learning.
SENDIKMAD 2018
1003
NO 75
Abstract. This study illustrates the understanding of hearing impairment students based on gender
differences in the rectangular. The subjects of this study were students of SMPLB class VIII (male
and female). This study is a qualitative research, there were four questions given to two students of
eight grade Junior High School who had the same mild hearing and ability. The data of this study
were analyzed by using time triangulation. Result of the research analysis of hearing impairment
students understanding are: (1) the two subjects can mention the characteristics of the rectangle
and square, (2). Female students do not understand in giving definitions, from interviews
conducted repeatedly she only answered did not know, whereas male students he wrote the
definition based on the characteristics of rectangle and square , (3), female student in giving
example and non example the rectangle and square is very limited, she is not creative thinking
about the objects that are around her, while the male students are more creative he can even
imagine the objects in his house that resemble rectangle and square, (4) in classifying male
students more thoroughly in placing objects that are rectangle, square, and even the other flat he
places based on the name of the plane geometry, while female students are still less precise in
placing objects by name.
SENDIKMAD 2018
1004
NO 76
How Concrete Operational Students Generalize the Pattern?: Use Semiotic Materials
Email: 1mujizatinfadiana@mhs.unesa.ac.id
Abstract. This study aimed to explore the generalization of patterns based on semiotic perspectives
on concrete operational students. Semiotic materials included gestures, speeches and writings. This
explorative-qualitative research was conducted in a Junior High School in Tuban, East Java,
Indonesia. The subject of this research was a Seventh Grade student with the skill of logical thinking
at the concrete operational stage. The subject was selected using Group of Assessment of Logical
Thinking (GALT). The data were collected using a think-aloud method in which students express
their thinking process verbally when completing the pattern generalization task given. In addition,
an interview was also performed to supplement data that had not been collected through the think
aloud method. All of the data completely collected were then analyzed using a qualitative data
analysis technique. The results showed that the concrete operational student passed through three
stages of the generalization process. These stages proved that the truth of the general formula was
not made by the student. The students declared the generalization products in the form of simple
sentences based on the image context viewed.
SENDIKMAD 2018
1005
NO 78
Abstract. This research is descriptive explorative with qualitative approach, aim to know the role
of student intuition development in solving math problem. Data collection methods triangulate data
through tests, interviews and documentation. The subject of the research is a mathematics
education student of Muhammadiyah University of Cirebon. The population of the subjecabsts was
70 students and then selected who had the initial ability of mathematics in number of 35 people,
after which selected 1 female student whose TPMM and TPA is medium and has good mathematical
delivery. The results of this study indicate that the role of the development of student intuition in
solving mathematical problems are: (1). Subjection using intuition is self evident intuition, ie,
statement, representation, or interpretation is considered the subject right by itself, the subject
feels no need to show / prove formally the truth of the statement, its representation, or its
interpretation. (2). Subjects use certainty's intrinsic intuition, ie the subject assumes a statement,
its representation, or its interpretation, a certainty, no external support (formal or empirical to
obtain it). (3). Subjects use the intuition of globality, that is, the subject sees it as a whole in carrying
out its plan or global, whether object, concept, or knowledge of its parts. (4). Subjects use
extrapolativeness intuition, ie the subject views certain interpretations, decisions or conclusions
based on insufficient information or data. It is proved that the subject is not intact in making
problem-solving plans.
SENDIKMAD 2018
1006
NO 79
Isnani
ABSTRACT. The use of Project Based Learning (PjBL) model of entrepreneurially-oriented during
Statistic II lectures on the material of Correlation, Simple Linear Regression Analysis and Double
Linear Regression Analysis, students’ learning activeness and innovative behavior reach up to 75%.
Furthermore, the ability to think reflectively reaches 60, activeness and innovative behavior affect
towards the ability to think reflectively and this ability is better than conventional learning. The
population of this study were students who took Statistics II on the Academic Year 2017/2018 in
Pancasakti University Tegal, Management Study Program. Analysis of test items is carried out to
determine the quality of the questions from the tests of reflective thinking skills. The analysis of test
items intended in this study is validity, reliability, level of difficulty and differentiation. Moreover, it
was tested by proportion test using z test statistic, completeness test of learning using one sample
t-test, the effect test used multiple linear regression analysis and two sample comparison tests. The
results of this study reflect on students’ activeness and innovative behavior which reach up to 75%,
students' ability to think reflectively reaches 60, a positive influence on activeness and innovative
behavior on the ability of reflective thinking and the results of students' reflective thinking skills
that are learning with PjBL model of entrepreneurially-oriented are better than conventional
learning students.
SENDIKMAD 2018
1007
NO 80
S A P Lestari1
1Information Technology, University Buana Perjuangan of Karawang, Indonesia
Abstract. This study aims to examine the achievement and improvement of mathematical
reasoning abilities of junior high school students. The method used in this study is quasi
experimental with pretest and posttest design. The independent variable of this research is
problem solving approach, while the dependent variable is mathematical reasoning ability. The
population used by state junior high school students in Karawang Regency was taken using
purposive techniques. The sample consisted of two groups, namely the experimental group and the
control group. The research instrument is in the form of a test that is a test of the description of five
mathematical reasoning abilities. From the results of data processing using Microsoft Excel and
Minitab 16 software, the results can be obtained that (1) Achieving mathematical reasoning
abilities of junior high school students with learning from a problem solving approach is better than
students who obtain conventional learning. (2) Improvement of mathematical reasoning ability of
junior high school students who obtain learning through problem solving approaches is better than
students who obtain conventional learning. Improved mathematical reasoning skills are classified
as moderate.
SENDIKMAD 2018
1008
NO 81
Instruments in Basic Mathematics Lessons?
Abstract. This study develops a valid learning instruments according to the blended learning
approach such as Syllabi and Lessons Plan. This research is a development research using Borg and
Gall design which has been modified, there are (1) preliminary studies, (2) model design, (3) model
development, and (4) validation. Questionnaires were used by researchers to determine the validity
of learning instruments. The results of the validity of the learning device found that the syllabus,
learning plan and worksheets developed obtained a score of 3.23 which means that it is in the valid
category. This means syllabi and lesson plans are in accordance with the blended learning approach
and are ready to be tested in learning activities.
SENDIKMAD 2018
1009
NO 82
Abstract. Pengembangan kemampuan komunikasi matematis siswa sangat diperlukan agar siswa
bisa menyampaikan konsep yang telah dipelajari kepada teman secara sistematis. Keterbatasan
sumber belajar yang memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan komunikasi
mengakibatkan pencapaian pemahaman terhambat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa lembar kerja siswa untuk
meningkatkan komunikasi matematis pada siswa. Jenis penelitian ini berupa penelitian deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP kelas IX. Instrumen pengumpulan data berupa
pedoman observasi, pedoman wawancara, dan angket. Pedoman observasi digunakan untuk
mengamati model pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan oleh guru. Pedoman
wawancara digunakan untuk mengetahui informasi kegiatan belajar di kelas. Analisa data terdiri
dari reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa
mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika dan mengkomunikasikannya, bahan
ajar belum dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan komunikasinya, metode
pembelajaran kooperatif berbasis student teams-achievement divisions merupakan model
pembelajaran yang dapat menigkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa, dan baik guru
maupun siswa membutuhkan bahan ajar yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi
matematis.
SENDIKMAD 2018
1010
NO 83
Keakuratan Komunikasi Matematika Tulis Mahasiswa Calon Guru
Abstrak. Penguasaan Komunikasi adalah kebutuhan mendasar bagi mahasiswa calon guru. Dengan
komunikasi matematika, mahasiswa calon guru diharapkan mampu menyampaikan dengan baik
materi himpunan kelas VII SMP kepada siswa khususnya dengan tulisan. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis komunikasi matematika tulis mahasiswa calon guru dalam menjelaskan materi
himpunan pada saat proses pembelajaran. Keakuratan komunikasi matematika tulis akan dikaji
berdasarkan keakuratan dalam menyampaikan konsep dasar, melakukan prosedur, dan kesesuaian
materi yang disampaikan dengan materi yang telah direncanakan. Penelitian ini dilaksanakan di
Program Studi Pendidikan Matematika salah satu perguruan tinggi swasta di Madura. Penelitian ini
adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah
mahasiswa semester akhir. Data diperoleh dari RPP dan PPT yang telah dibuat oleh subjek serta
tulisan subjek di papan tulis saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Analisis
keakuratan komunikasi matematika tulis subjek menunjukkan bahwa secara konsep dasar sesuai
konsep materi, sedangkan prosedur tidak sesuai dengan prosedur umum pada materi, RPP dan PPT
yang telah dibuat terlaksana dengan baik saat pembelajaran di kelas. Lebih lanjut, hasil keakuratan
konsep dasar memiliki kriteria yang lebih tinggi daripada keterlaksanaan perencanaan
pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa subjek memiliki kriteria yang lebih tinggi terhadap
keakuratan komunikasi tulis dalam menyampaikan konsep dasar.
SENDIKMAD 2018
1011
NO 86
SENDIKMAD 2018
1012
NO 88
Anggi Pangestu Pratama1, Tsamrotul Qolbiyah1, Jefri Eko Budi Utomo1, Rizma Fitria Chandra Dewi1,
Nur Chamidah2
1Student of Study Program of Statistics, Department of Mathematics, Airlangga University,
Surabaya, Indonesia
Jalan Mulyorejo Kampus C UNAIR, Surabaya 60115, Indonesia
2Department of Mathematics, Faculty of Sciences and Technology, Airlangga University, Surabaya,
Indonesia
Jalan Mulyorejo Kampus C UNAIR, Surabaya 60115, Indonesia
2Corresponding Author: nur-c@fst.unair.ac.id
SENDIKMAD 2018
1013
NO 89
Pengambilan Keputusan Calon Guru dalam Memberikan Contoh Pengajuan Masalah pada
Pembelajaran Matematika
Abstract. Pengambilan keputusan dan kemampuan pengajuan masalah penting untuk dimiliki
calon guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika. Salah satu bagian dari interaksi
pembelajaran yang harus diperhatikan oleh calon guru adalah pemberian contoh pengajuan
masalah matematika. Kemampuan calon guru untuk memberikan contoh pengajuan masalah sesuai
kebutuhan ketika kegiatan interaksi di kelas dapat mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tipe contoh pengajuan masalah
yang muncul beserta penyebab pengambilan keputusan oleh calon guru; (2) pertimbangan
pengambilan keputusan calon guru dalam memberikan contoh pengajuan masalah; dan (3) ide
yang dimunculkan dalam menyusun contoh pengajuan masalah matematika. Bentuk penelitian ini
adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Subjek penelitian ini adalah 15 orang
mahasiswa yang mengikuti ujian praktik pengalaman lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa: (1) terdapat tiga tipe contoh pengajuan masalah beserta penyebab pengambilan keputusan
oleh calon guru; (2) pertimbangan yang diberikan untuk pengambilan keputusan memberikan
contoh pengajuan masalah oleh calon guru masih sederhana dan tidak menyeluruh; dan (3)
terdapat tiga jenis ide yang mungkin dilakukan calon guru dalam menyusun contoh pengajuan
masalah.
SENDIKMAD 2018
1014
NO 90
Pembelajaran Dengan Quantitative Reasoning Pemecahan Masalah Pada Mata Kuliah Teori
Bilangan
Abstrak. Pemecahan masalah merupakan suatu proses yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi. Hal ini juga terjadi pada mata kuliah Teori Bilangan. Tujuan dari penelitian
adalah: 1. Untuk mengkaji soal yang berkaitan dengan Quantitative Reasoning; 2. Diharapkan soal
yang berkaitan dengan Quantitative Reasoning dapat diberi dan dilatih kepada mahasiswa agar
kemampuan bernalar secara kuantitatif menjadi lebih baik. Pada penelitian ini indikator yang
digunakan untuk menunjukkan seseorang mahasiswa telah mempunyai kemampuan pemecahan
masalah adalah: 1. Memahami masalah yang ada; 2. Menentukan strategi penyelesaian yang tepat;
3.Melaksanakan strategi yang telah dipilih; 4. Menentukan solusi dari permasalahan; 5. Memeriksa
sendiri ketepatan strategi dan kebenaran solusi yang diperoleh dari suatu solusi. Hasil penelitian
menunjukkan mahasiswa berkemampuan atas, menengah dan bawah pada tahap dalam
memecahkan masalah dideskripsikan dengan mengumpulkan informasi yang diperoleh dari soal
(data yang diketahui dan hasil wawancara).Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif
dengan pendekatan deskriptif.Pada subjek atas, terjadi cukup baik.Hal ini disebabkan karena
berfungsinya komponen Quantitative Reasoning dalam pemecahan masalah yang baik
pula.Sehingga yang terjadi pada subjek atas berfungsi sebagaimana mestinya dan memproses
stimulus yang ada dengan benar.Sedangkan pada subjek bawah, terjadi kurang lengkap juga.Hal ini
disebabkan karena berfungsinya komponen penerimaan informasi yang kurang baik pula.Konsep-
konsep yang tersimpan dalam memori subjek bawah yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah
sangat terbatas.Pemahaman subjek bawah terhadap prinsip induksi matematika juga
kurang.Langkah-langkah induksi matematika yang dituliskan dalam pemecahan masalah hanya
diperoleh dari hasil hafalan saja.
SENDIKMAD 2018
1015
NO 91
The Roster Context in Angle Learning for Primary School Student Teacher
Indonesia
2Sriwijaya University, Department of Mathematics Education, Bukit Besar, Palembang, Indonesia
E-mail : annafauziah21@yahoo.com
Abstract. This study aims to develop angle learning through PMRI approaches for prospective
primary school students teacher. The method used is design research which consists of three
stages: preliminary, teaching experiment, and retrospective analysis. The study was conducted on 6
students of Primary School Student Teacher (PGSD). The Roster context is used as a starting point
in developing learning. The results of the study in the form of a learning trajectory on student
activities find the type of angle and determine the size of the angle on octagram
SENDIKMAD 2018
1016
NO 92
EXPANSION OF PARANORMAL OPERATOR
dian.ariesta@pmat.uad.ac.id
Abstract. Hilbert space H over the fields of dan B(H) is the set of all bounded linear operator
on H. This study aimed to investigate the expansion of paranormal operators and their properties in
Hilbert space. The expansion in question is the definition and basic characteristics of paranormal
operators developed into nth- paranormal operators and - paranormal operators. The study
resulted the properties of nth- paranormal operators and - paranormal operators and the
relationship between the two. To investigate the nature of the two operators, it requires the nature
of the n- paranormal operators.
SENDIKMAD 2018
1017
NO 93
Abstrak.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar, aktivitas dan respon
mahasiswa terhadap penerapan model Osborn dengan teknik Brainstorming menggunakan aplikasi
matlab pada mata kuliah metode numerik, khususnya pokok bahasan akar persamaan tak linear.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam
penelitian ini adalah mahasiswi semester empat yang berjumlah 6 orang. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi aktivitas mahasiswa, pemberian soal tes dan lembar respon
mahasiswa. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus rata-rata dan
presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pertemuan 1 rata-rata aktivitas mahasiswa
mencapai 84,5%, pertemuan 2 mencapai 95,2%, dan pertemuan 3 mencapai 98,2%. Hasil belajar
mahasiswa paling rendah 81 dan paling tinggi 93.5. Sedangkan presentase respon mahasiswa
93.3% termasuk kategori sangat baik. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Osborn dengan teknik Brainstorming
menggunakan aplikasi matlab efektif terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah metode
numerik.
SENDIKMAD 2018
1018
NO 95
The Development of IT-based Learning Media Integrated 6 tasks of the KKNI through
Blended Learning
sucifrisnoiry@gmail.com
Abstract. This study aims to describe validity and effectiveness of learning media products
integrated IT-based 6 KKNI tasks through by Blended learning on Mathematics Department Medan
State University. This study was conducted by Development Research. This development research
was conducted to produce IT-based learning media integrated of 6 KKNI assignments. The subject
of this study was 6th-semester students of Mathematics Education Study Program, and the
objective of this study was mathematics learning media integrated IT-based 6 KKNI tasks in the
form of a Powtoon software application through Blended learning methods. Based on the results of
the analysis of the validation sheet towards IT-based learning media that is through the Powtoon
application that has been given to the validator, the average value shows the number 4.81, it means
that include the valid criteria. Furthermore, it was also obtained the fact that IT-based learning
media developed through the PowToon application integrated 6 KKNI tasks through Blended
Learning were most effective in the teaching and learning process in the Research Method course of
Mathematics Department on Mathematics Education Study Program, Medan State University.
SENDIKMAD 2018
1019
NO 96
Development of higher-order thinking skills (HOTS)
questions probability theory based on Blooms taxonomy
Abstract. This research aims at producing assessment instruments of Mathematics in the form of
HOTS questions of Probability Theory subject matter. This research is located at Mathematics
Education Department, State University of Medan, North Sumatra, Indonesia. Research Design used
is Research and Development (R&D) which the researcher develops the question items of
Probability Theory based on HOTS with Blooms Taxonomy-based. This research refers to the
Tessmer progressing model which consists of two phases, preliminary and formative evaluation.
The questions are improved based on its validity, practicality, and effectiveness. Test instrument
can be questions going to be advanced based on HOTS. LOTS leads to HOTS which initiated by
Blooms Taxonomy on knowledge, understanding, aplication, analysis, synthesis, and evaluation
phases. In order to make the questions created can guide to the higher-order thinking, every
question is always given stimulus in the form reading resource to be analysed, evaluated, and
created to make the students be able to solve problems and to make decision. Prototype I
questionsas the beginning design are validated by 3 experts (expert review) and stated that 20
questionss are valid with score 4.3. One-to-one check obtains that questions no. 10 and no. 13 need
to be revised. The result of Prototyping phase revision is called Prototype II. At small group phase,
Prototype II is tested on 5 students. The result shows that the readability level of the questions has
met the element of readability very well about 88%. Practicality test of the
questionsobtained from the correct answers of the students is 88.3%. Considering the range of
practicality criteria, the questions can be applied without revision. Effectiveness test of HOTS
questions is implemented on field test. The average score on the higher-order thinking skill of the
two classes is 86.22. Counted from the completeness of learning process of the students proportion,
the score above 70 obtained is 82.25. There are 51 of 62 students obtain score higher than 70. It
means that the HOTS score of the students is on the good level. HOTS questions of Prototype III is
rated Good and become the final questions without revision which can be concluded that there are
20 HOTS questions which have been developed based on Tessmer.
SENDIKMAD 2018
1020
NO 97
Abstrak. Kebijakan dalam Kurikulum 2018 menetapkan mata kuliah Basic-Science sebagai mata
kuliah wajib di setiap Prodi di ITS yang tergabung ilmu Teknik dan ilmu formal. Harapannya,
dengan mengikuti matakuliah ini pola pikir mahasiswa menjadi lebih komprehensif dalam
menyelesaikan permasalahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki apakah harapan ini
didukung oleh fakta yang memadai?. Berdasarkan IPK mahasiswa ITS semester-3 tahun-2017
Kurikulum-2014, diperoleh rata-rata dan standar deviasi IPK DBS adalah 3,10 dan 0,1 sedangkan
rata rata dan standar deviasi DNBS adalah 3,26 dan 0,29. DBS (Departemen Basic Science) yaitu
departemen di ITS yang memasukkan mata kuliah Basic-Science dalam Kurikulumnya. DNBS
(Departemen Non Basic-Science) yaitu departemen di ITS yang tidak memasukkan mata kuliah
Basic-Science dalam Kurikulumnya. Dengan metode Anova satu arah disimpulkan pada level
signifikan 15%, IPK DNBS lebih tinggi dari IPK DBS. Selain itu dengan analisis kapabilitas proses,
peta-X dan peta-MR disimpulkan bahwa kapabilitas proses pembelajaran di DSB dan DNSB sama
tinggi karena proses terkendali dan indeks Cp lebih dari satu.
SENDIKMAD 2018
1021
NO 98
Abstract. Binary logistic regression is a method used to explain the relationship between response
variables that have two categories with one or more predictor variables that have a numerical or
categorical scale. This research uses binary logistic regression to model and determine the factors
that influence poverty in regencies/municipalities of Sumatra Island. In 2016, the percentage of
poor people in Sumatra Island was third in Indonesia at 11.03 percent, so this problem needs to be
studied further. The data used in this research is obtained from Central Bureau of Statistics in 2016.
The response variable is binary where 0 for poor and 1 for not poor. And also six predictor
variables which include the percentage of Net Enrollment Rate, percentage of Expected Years of
Schooling, percentage of GRDP Growth Rates, percentage of Per capita Average Expenditure for
Food, percentage of Improved Drinking Water, and percentage of Life Expectancy. Based on this
research, binary logistic regression model is giving a percentage of classification of 69.5 percent.
Other than that percentage of Life Expectancy significantly affects poverty on the island of Sumatra.
SENDIKMAD 2018
1022
NO 99
Abstrak. Kebijkan ITS dalam Peraturan Akademik (PA) 2014, menetapkan bahwa skor nilai suatu
mata kuliah di antara 50,6- 60, masuk dalam katagori nilai C, sedangkan skor di atas 80,6 masuk
katagori nilai A. penilaian berdasarkan PA 2018 terjadi perubahan menjadi lebih ketat, Dalam hal
ini nilai A dicapai pada skor minimal 85,6 sementara itu nilai C dicapai pada skor diantara 55,6 - 60.
Penelitian ini akan mengkaji kapabilitas proses pembelajaran berdasarkan PA 2014 dan PA 2018.
Dengan menggunakan data tahun 2017 dan PA 2014, diperoleh estimasi prosentase nilai A berubah
dari 15,7% dengan PA 2014 menjadi 7,6% dengan PA 2018. Sedangkan rata-rata nilai C
berdasarkan PA 2014 adalah 20,7% dan rata-rata nilai D dan E berdasarkan PA 2014 adalah 7,6%
dan standar deviasi 0,02. Dengan menggunakan PA 2018 nilai C berkurang menjadi7,9% tetapi
Persentase nilai D dan E meningkat menjadi 20,3% dengan standar deviasi 0,05. Jika ditetapkan
batas maksimum nilai D dan E adalah 10%. Akibatnya indeks kapabilitas Cp proses pembelajaran
berdasarkan PA 2014 adalah 0,41 menjadi -0,71 dengan PA 2018. Ini berati kapabilitas proses
dengan PA 2014 lebih baik dibandingkan penggunaan PA 2018.
SENDIKMAD 2018
1023
NO 101
Modeling of The Percentage of AIDS Sufferers in East Java Province using The Multipredictor
Nonparametric Regression Approach Based on Spline Truncated Estimator
Surabaya, Indonesia,
2Department of Mathematics, Faculty of Sciences and Technology, Airlangga University, Surabaya,
Abstract. AIDS or Acquired Immune Deficiency Syndrome is a set of symptoms and infection or a
syndrome that arise due to damage to the human immune system. AIDS is a health problem that
often occurs in developing countries, including in Indonesia. East Java Province was ranked first in
the highest number of AIDS sufferers in Indonesia ever reported from 1987-2016 as many as
16,911 people out of a total of 86,780 people. In order to overcome AIDS cases, it is necessary to
know the factors that influence it. Data on the percentage of AIDS sufferers and their predictor
variables have irregular data patterns or do not match in certain patterns, then the method that can
solve these problems is by using the nonparametric regression based on spline truncated estimator.
A spline truncated estimator is a segmented polynomial function that has better flexibility because
there are knot points indicating changes in data behaviour patterns. The data that used in this study
is a secondary data in 2016 obtained from the East Java Provincial Health Office. The results
showed that the R2 value generated from the best model was 93.84%. This shows that the variables
of health facilities, blood donors, health workers, condom users, and residents of 25-29 years are
able to explain 93.84% of the percentage of AIDS sufferers in East Java Province in 2016.
SENDIKMAD 2018
1024
NO 102
Surakarta, Indonesia
E-mail : nawangpuspaa@student.uns.ac.id, budiyono@staff.uns.ac.id, hasihpratiwi@staff.uns.ac.id
Abstract. Today we know that there are so many things that are being highlighted about men and
women. Especially in education, education must treat women and man equally. But is it true that
men and women have the same cognitive abilities? Recent research has found differences in
anatomy of female and male brains that affect cognitive abilities. This research has an aim to
analyze differencess between male and female student’s abilities of Higher order thinking skills..
This research is quantitative research and uses the Analysis of Variance method to compare the
variables between women and men. There are 6 question that have been validated by experts. The
population in this study were 8th grade students of Surakarta Junior High School and the samples
were taken randomly, taking two school to represent low category and high category school. The
results of this study indicate that men and women have the different average at higher order
thinking skills both in high-category and low-category schools. Women have a greater average than
men, which is 45,28 and men of 35,49. HOTS are dominated by the ability to balance the right brain
and the left brain and the habit of thinking deductively from early age.
SENDIKMAD 2018
1025
NO 103
Bloom’s revision taxonomy to analyse the final mathematics examination problems in Junior
High School
Abstract. The aims of this research are to analyse the final semester examination using revised
Bloom’s taxonomy and to classify problem’s contextuality. This research is a descriptive study using
documents analysis. The problem, which was analysed, is a final examination problem of
mathematics subject in odd semester of 8th SMP N 12 Semarang period 2017/2018. The 40 multiple
choice problems are used in this study. Based on the revised Bloom’s taxonomy, the problems are
classified into six categories, there are remembering (C1), understanding (C2), applying (C3),
analysing (C4), evaluating (C5), and creating (C6). The problem is classified to contextual and non-
contextual problems. The result of the study shows that most problem is in understanding category
(C2) as many as 25 items and the other are remembering (C1), applying (C3), and analysing (C4).
There is no problem in evaluating (C5) and creating (C6) category. Most of the problem is non-
contextual problems.
SENDIKMAD 2018
1026
NO 104
Abstract. The objective of this study is to determine the high school students’ understanding of the
mathematical concepts in resolving the proof of induction related to understanding P (1), P (k), and
P (k + 1). This research belongs to qualitative research. The subjects of this study were 2 high
school students of grade XI in Purworejo District in the 2018/2019 school year. The technique of
taking subjects in this study was purposive and snowball. Data collection was done by
comprehension tests, observation sheets, and interviews. Data analysis techniques were data
reduction, data presentation, and conclusion. The finding shows that the understanding the concept
a part of mathematical understanding. Students in this study are able to know the requirements of
mathematical induction such as P (1), P (k), and P (k + 1), able to define mathematical induction
requirements in writing, be able to apply mathematical induction requirements according to the
proving step, and recognize the meaning and mathematical induction interpretation. Mathematical
understanding consists of three types. They are translation, interpretation, and extrapolation.
Understanding of mathematical concepts in this study on the resolving the proof of induction
belongs to the category of extrapolation.
SENDIKMAD 2018
1027
NO 106
Abstrak. Daerah-daerah pengirim Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terbanyak/Kantong TKI dikenal
sebagai daerah-daerah yang miskin dan tidak memiliki sumber daya alam yang mencukupi untuk
dapat menyediakan lapangan kerja bagi penduduk setempat sehingga memotivasi mereka untuk
mencari lapangan kerja di luar negeri. Pemerintah daerah harus dapat menyediakan lapangan kerja
yang lebih luas untuk mengurangi pengiriman TKI khususnya yang memiliki resiko tinggi yaitu
mereka yang berpendidikan rendah. Pembangunan ekonomi dengan mengacu pada sektor basis
akan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah dan akan berpengaruh
pada kemampuan daerah untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas. Penggunaan
analisis Location Quotient (LQ) dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan dan
merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis dengan menggunakan PDRB sebagai
indikator pertumbuhan wilayah. Analisis LQ juga digunakan untuk menghitung produktifitas, laju
pertumbuhan produktivitas dan elastisitas tenaga kerja. Analisis LQ dilengkapi dengan Analisis
Tipologi Klassen untuk mengetahui pola dan struktur pertumbuhan ekonomi dan menghitung
kemampuan wilayah dalam penyerapan tenaga kerja di sektor basis. Berdasarkan hasil analisis LQ
dan Tipologi Klassen pemerintah daerah dapat menyusun strategi untuk lebih fokus
mengembangkan sektor basis sebagai salah satu upaya memperluas kesempatan kerja. Dari hasil
penelitian dengan mengambil sampel di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara
Barat dapat diketahui sektor basis yang potensial untuk dapat menyerap tenaga kerja bagi
penduduk setempat diantaranya sektor pertanian, industri pengolahan, bangunan dan konstruksi,
perdagangan, jasa, pertambangan, serta sektor listrik, gas dan air. Dukungan kebijakan dan strategi
dari pemerintah daerah dibutuhkan untuk dapat mengembangkan sektor-sektor yang potensial
untuk menyerap tenaga kerja lokal dengan cara mengembangkan agroindustri, meningkatkan
sumber daya manusia dan menyediaan sarana prasaranan yang memadai.
Kata Kunci : Tenaga Kerja Indonesia, Location Quentient, Penyerapan Tenaga Kerja , Tipologi
Klassen
SENDIKMAD 2018
1028
NO 107
Abstract. The objective of this research is to examine the process of translation of mathematical
representation from symbols to graphics and vice versa. Translation of representation refers to a
basic skill to develop a concept, understanding, and to promote students’ mathematical thinking.
This qualitative descriptive research employed task-assigning and task-based interview method. It
is revealed that the students are able to perform every process of the translation of representation
from symbol to graphic and vice versa. Translation among mathematical representations comprises
four steps, i.e. unpacking the source, preliminary coordination, constructing the target, and
determining equivalence. The process of translation of mathematical representations between
graphics and symbols can be done without involving another form of representations. Basically, the
students follow each process that is relatively similar, even though the construction of the
translation output is somewhat different.
SENDIKMAD 2018
1029
NO 108
The Nonparametric Regression Model using Fourier Series Approximation and Penalized
Least Squares (PLS) (Case on Data of Poverty in East Java)
Abstract. Poverty is a problem all countries in the world, particularly developing countries, should
encounter. The poverty level of a country can be a benchmark to see its social and economic
conditions. Java is an island with the highest poor population density in Indonesia with the level of
population density of 14.83 million people. East Java province had percentage of poverty of 11.85%
in 2016 and it was included in hard core poverty (above 10%), indicating that East Java was on the
highest level of poverty. Therefore, regression model is required to find out factors significantly
influencing poverty. The regression model used is nonparametric regression model since the
scatter plot does not form certain plot and even tend to have repeated patterns of data on certain
time interval. For that reason, Fourier series approximation is needed in nonparametric regression.
On such approximation, the model parameter can be estimated based on penalized least squares
(PLS) and minimum generalized cross validation (GCV). The study investigated and applied the
regression model on data of poverty in East Java. The study resulted in parameter estimation of 18
parameters and values of λ of nonparametric regression of Fourier series ranging from 0.05 to 0.1
on M=1 and GCV value of 5.83028 with coefficient of determination (R2) of 83.28.
SENDIKMAD 2018
1030
NO 109
Dewi Retno Sari Saputro1, a), Hendrika Handayani2, b), and Purnami Widyaningsih3, c)
1,2,3 Department of Matematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,
Universitas Sebelas Maret
a)dewiretnoss@staff.uns.ac.id, b)hendrika.h@yahoo.com , c)purnami_w@staff.uns.ac.id
Abstract. Extreme data on an observation can occur due to rare events in the observation, and
therefore they should be examined. One of methods to collect extreme data is block maxima. The
distribution of extreme datasets collected using block maxima method is called extreme value
distribution. Gumbel distribution is defined as extreme value distribution with two parameters. It is
difficult to determine exact values in the parameter estimation of Gumbel distribution using
maximum likelihood (ML) method. Therefore, the present research seeks to estimate the
parameters using approximate solution of BFGS quasi-Newton method. The BFGS method is one of
the most popular members of quasi Newton method. The purpose of this research was to determine
the parameter estimation of Gumbel distribution with quasi Newton BFGS method. The quasi
Newton BFGS method is a numerical method used for nonlinear function optimization without
constraint so that the method can be used for parameter estimation from Gumbel distribution
whose distribution function is in the form of exponential double function. The parameter
estimation of the Gumbel distribution by numerical approach using the quasi Newton BFGS method
is done by calculating the parameter values that make the distribution function maximum. This
research is a theory research and application by studying several journals and textbooks. The
results of this research, we obtained the quasi Newton BFGS algorithm and estimation of Gumbel
distribution parameters. Such method was applied to data of daily precipitation in Purworejo
regency for the purpose of estimating the distribution parameters. The parameter estimation using
ML and the quasi-Newton BFGS results in = 𝑘+𝑑𝑘𝑔𝑘 and = 𝑘+𝑑𝑘𝑔𝑘 the Gumbel distribution for
period I, = 63.436 and = 49.8866 and for period II, = 53.3121 and = 48.9705. This indicates
that high intensity and range of precipitation have decreased.
SENDIKMAD 2018
1031
N0 111
Susiana1, Suparman2
1MahasiswaMPMAT Universitas Ahmad Dahlan, susiana.math@gmail.com
2MPMAT Universitas Ahmad Dahlan, suparman@pmat.uad.ac.id
Abstrak. Berpikir kreatif dan mengukur merupakan beberapa kemampuan pokok yang harus
dikuasai oleh siswa SMALB di era revolusi industri 4.0. Siswa SMALB yang memiliki kemampuan
mengukur rendah dan kurang kreatif akan kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Media
pembelajaran yang belum membantu siswa SMALB untuk meningkatkan kemampuan mengukur
dan berpikir kreatif berdampak pada ketidakefektifan proses belajar mengajar. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kebutuhan media pembelajaran matematika yang dapat
mengembangkan kemampuan mengukur dan berpikir kreatif bagi siswa SMALB. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari guru pengampu dan siswa
rombel tata busana SMALB. Alat pengumpulan data menggunakan pedoman observasi dan
pedoman wawancara. Pedoman observasi digunakan untuk mendapatkan data analisis kurikulum,
perangkat pembelajaran matematika, karakteristik siswa, dan asessmen siswa. Pedoman
wawancara digunakan untuk memperoleh data karakteristik siswa. Data dianalisa dengan
menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: siswa kesulitan
dalam memahami konsep pengukuran, yaitu mengenal dan menentukan panjang, kreatifitas siswa
dalam kategori rendah, penggunaan media pembelajaran belum dapat mendukung siswa untuk
mengembangkan kemampuan mengukur dan berpikir kreatif, guru dan siswa memerlukan media
pembelajaran yang dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan mengukur dan berpikir
kreatif. Penelitian dapat diperluas pada pengembangan media pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan mengukur dan berpikir kreatif.
SENDIKMAD 2018
1032
N0 112
Abstract. Kreativitas merupakan salah satu keterampilan mendasar yang mutlak diberikan kepada
siswa pada pembelajaran matematika di era revolusi industri 4.0. Bahan ajar di sekolah yang
sepenuhnya belum menuntun siswa untuk berfikir kreatif akan menghambat siswa dalam
memahami konsep dan memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik siswa dan dapat
meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa SMP kelas VII. Instrumen
pengumpulan data berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Wawancara pada guru
untuk menganalisis bahan ajar yang diperlukan oleh siswa. Observasi pada siswa untuk mengamati
kreativitas siswa saat mengikuti pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan Miles dan
Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: guru dan siswa membutuhkan bahan ajar yang
sesuai dengan karakteristik siswa, bahan ajar yang digunakan kurang mendukung kreativitas siswa
dalam proses pembelajaran matematika, kreativitas siswa masih tergolong rendah, model
pembelajaran problem based learning merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan
kreativitas siswa dalam pembelajaran. Penelitian dapat diperluas pada pengembangan bahan ajar
yang berbasis problem based learning yang dapat mengembangkan kreativitas siswa.
SENDIKMAD 2018
1033
N0 113
Abstrak. Pembelajaran di era revolusi industri menuntut guru dan siswa lebih kreatif. Media
pembelajaran yang digunakan oleh guru saat proses pembelajaran matematika belum optimal,
siswa masih kesulitan dalam memahami konsep materi pengukuran, dan tingkat kreatifitas siswa
tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan siswa terhadap media
pembelajaran matematika pada siswa yang dapat mengembangkan kemampuan numerik siswa.
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini di SMALB Tata Busana
SLB Negeri Pembina. Instrumen pengumpulan data berupa pedoman observasi dan wawancara.
Pedoman observasi digunakan untuk mengamati media pembelajaran saat proses belajar mengajar.
Pedoman wawancara digunakan untuk menganalisis media pembelajaran yang diperlukan oleh
siswa. Data yang diperoleh meliputi perangkat pembelajaran, bahan ajar, dan assesmen siswa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: baik guru maupun siswa membutuhkan media pebelajaran
matematika yang sesuai dengan karakteristik siswa, media pembelajaran yang digunakan oleh guru
belum dapat memfasilitasi siswa mengembangkan kreatifitas siswa, siswa kesulitan dalam
memahami konsep pengukuran, dan tingkat kreafifitas siswa tergolong rendah. Guru dan siswa
membutuhkan media pembelajaran yang dapat menunjang siswa dalam mengembangkan
kemampuan numerik dan berpikir kreatif.
SENDIKMAD 2018
1034
N0 114
Abstrak. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang dapat digunakan untuk
membangun cara berpikir siswa. Salah satu keterampilan matematika yang harus dimiliki oleh
siswa adalah kemampuan komunikasi matematis. Menurut NCTM (dalam Purba, dkk, 2018) states
that mathematical communication is a way of sharing ideas and clarifying understanding. Through
communication, ideas become objects of reflection, refinement, discussion, and amendment. Hal ini
sesuai dengan teori Vygotsky dimana pembelajaran yang dilakukan dengan diskusi kelompok
mampu membangun kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dan mengemukakan ide atau
gagasan dengan teman ataupun guru, sehingga mampu membangun pengetahuannya melalui
interaksi dalam belajar kelompok itu. Kajian dalam makalah konseptual ini meliputi peningkatan
kemampuan komunikasi matematis dalam penerapan Realistic Mathematic Education (RME) dan
Self-Confidence. The concept of RME is characterized by students’ activity to reinvent mathematics
under the guidance of an adult, and the reinvention should start from exposure to a variety of “real-
world” problems and situations " (Lestari, Surya, 2017). RME memiliki lima karakteristik, yaitu (a)
menggunakan konteks kehidupan nyata, (b) menggunakan model matematika, (c) menggunakan
produksi dan konstruksi, (d) menggunakan interaksi, dan (e) menggunakan keterkaitan. Self-
confidence merupakan kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri. Adapun menurut Preston
(dalam Rusminia & Surya, 2017) reveals there are 5 aspects of self-confidence builders are: self-
awarenes, intention, thinking, imagination, and acting as if, yang artinya ada 5 aspek pembangun
kepercayaan diri yaitu: kesadaran diri, niat, pemikiran, imajinasi, dan bertindak seolah-olah.
Kata kunci: Kemampuan Komunikasi Matematis, Realistic Mathematics Education (RME), Self-
confidence.
SENDIKMAD 2018
1035
N0 115
Abstrak. Pada era globalisasi saat ini kemampuan berpikir kreatif matematis dalam memecahkan
masalah menjadi tuntutan dalam pendidikan matematika untuk menghasilkan berbagai ide dan
solusi baru sehingga masalah dapat dipecahkan dengan tepat. Kemampuan berpikir kreatif juga
menjadi salah satu kemampuan yang diperlukan dalam pembelajaran matematika. Kemampuan
berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide atau gagasan yang baru dalam
menghasilkan suatu cara dalam menyelesaikan suatu masalah, bahkan menghasilkan cara yang
baru sebagai solusi alternatif. Kajian teori ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran
matematika yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Creative
Problem Solving merupakan variasi dari pembelajaran penyelesaian masalah dengan teknik yang
sistematis dalam mengorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Open-ended merupakan suatu pendekatan pembelajaran dengan menyajikan suatu permasalahan
yang memiliki lebih dari satu jawaban dan atau metode penyelesaian (masalah terbuka).
Pembelajaran ini memberikan keleluasaan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan,
pengalaman, menemukan, mengenali, dan menyelesaikan masalah dengan beberapa cara berbeda.
Pembelajaran Creative Problem Solving dengan pendekatan open-ended diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam pembelajaran matematika.
Kata kunci: Creative problem solving, kemampuan berpikir kreatif matematis, open-ended
SENDIKMAD 2018
1036
N0 116
Research Based Learning: Improve Creative Thinking Skills in Mathematical Statistics
Problem Solving
Abstract. The 21st century skills need is creative thinking skills ability. Creative thinking skills
identified by fluency, flexibility, originality and elaboration. Creative thinking skills can be
developed in the learning process through research activities. Research-based learning includes
research activities in learning, so students are required to have creative thinking skills so that
research activities can run well. Research-based learning can be applied through problem solving.
The purpose of this study is to describe the application of research-based learning in Statistical
Mathematics. Data analysis by quantitative-qualitative (mixing method). The results (1) the
management of learning in research-based learning based on the implementation of activities in the
RPS of 89.5%, (2) the level of achievement of creative thinking skills increased 19%, and (3) the
positive response after attending research-based learning 88,80%. Research-based learning can
improve creative thinking skills and can applied in Mathematical Statistics course.
SENDIKMAD 2018
1037
N0 117
SENDIKMAD 2018
1038
N0 118
Experimentation of STAD Cooperative Model Using AfL Based Experiment Method Viewed
from Students’ Learning Creativity
Abstract. The current study aimed to: 1) find out which students have better learning achievement,
those who were exposed to the STAD cooperative learning model with AfL-based experimental
method, STAD cooperative learning model with experimental method, or direct learning. 2) To find
out which students have high achievement level, those with high, medium, or low learning
creativity level, 3) To explore the interection between the applied learning model and the students’
creativity. Learning achievement in this study is limited to the discussion of the topic of Building a
Curved Side. The Population included all student public and private MTs schools in Klaten Regency.
Sampling was done through random sratification clusters sampling and the leveling was based on
the average score of the National Exam. The sample for the high category was taken from MTs
Muhammadiyah Trucuk school. Meanwhile, MTs Negeri Cawas school was used for the medium
category sample , and Mlinjon State Filial MTs Trucuk school for the low category. Data collection
techniques were test, questionnaire, and documentation. The research method used was quasi-
experimental employing a variance analysis of two unequal cell pathways, which previously carried
out the normality test using the liliefors method and homogeneity test using the Bartlett method.
Based on the analysis of variance and double comparison test, the conclusions of this study are: 1)
The learning achievement of students exposed to STAD cooperative learning model with AfL-based
experimental method was better than that of students exposed to STAD cooperative learning model
with experimental method and direct learning model. Meanwhile the learning achievement of those
who were exposed to STAD cooperative learning model with experimental methods was better than
that with direct learning model. 2) Learning achievement of students with high creativity was
better than that of students with medium and low creativity levels. While the learning achievement
of students with medium creativity level was better than that of students with low creativity level.
3) there was an interaction between the learning model and students’ creativity.
SENDIKMAD 2018
1039
N0 119
Develovment of Integrated Learning Materials for 6 (six) Task KKNI Based on Creative
Problem Solving (CPS) learning Models
Abstract. This research aims to; 1) produce integrated development learning materials for set and
logic subjects 6 (six) KKNI assignments based on Creative Problem Solving (CPS) models; 2)
knowing the quality of teaching materials in integrated set and logic courses 6 (six) KKNI
assignments developed through Creative Problem Solving (CPS) models. This type of research is
Developmental Research. In this study using a 4-D development model (Define, Design, Develop,
Disseminate). Subjects in this study were first semester students of mathematics education class C-
2018 FMIPA Medan State University totaling 36 students. Data collection techniques and tools used
in this study are through data analysis and expert validation as well as student response
questionnaires. The results of this study are 1) product teaching materials in the form of dictates
and Student Worksheets (LKM); 2) teaching materials have met the eligibility requirements and
standards based on the assessment of material experts, design experts and media, so that the
resulting teaching material is interesting and easy to understand and can be used in the next stage.
SENDIKMAD 2018
1040
NO 120
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Motivasi Belajar Siswa di SMA
Muhammadiyah 1 Purwokerto
Abstract. The purpose of this study is describing the mathematical problem-solving ability and
students learning motivation using the TGT (Teams Games Tournament) learning model for the
students of SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto. This study uses qualitative research methods using
the Miles and Huberman model which includes data reduction, data display, and conclusion
(verification/conclusion drawing). The subjects of this study are students of X IPA 1, SMA
Muhammadiyah 1 Purwokerto. By using purposive sampling technique, the students of X IPA 1
were in three groups: the group of low achieving students, the group of medium achieving students,
and the group of high achieving students. In each group, three students were selected to become
respondents and then analyzed. Data collection methods in this study use questionnaire, tests,
interviews, and documentation. From the results of this study, obtained: 1) the students with low
achievement have a poor problem-solving ability and low learning motivation, 2) the students with
medium achievement have a good problem-solving ability and sufficient learning motivation, 3) the
students with high achievement have great problem-solving skills and high learning motivation.
SENDIKMAD 2018
1041
NO 121
Estimating Survival Time of Dengue Hemorrhagic Fever Using Extended Cox Model
Malim Muhammad
Mathematics Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Muhammadiyah
Purwokero
E-mail: malimmuhammad@ump.ac.id
Abstract. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that tends to increase every year around
the world and become endemic almost half the world's population. in Indonesia since 1968, DHF
has been known in Surabaya and Jakarta. Survival analysis is a statistical analysis that is specifically
used to analyze data or cases related to the time or length of time until a particular event occurs.
The aims of this research where to find out the signifcant variables that influance rate of death DHF
patient at Dr. Pirngadi Hospital in January until December 2017 as many as 100 patients. By using
Extended Cox Model obtained Platelet variable was significant influence DHF patient using Efron
method. Based on the results of the data processing interpretation of the single unit, each addition
of one degree will decrease the risk of dying in Dengue Hemorrhagic Fever patients by 5.42. Every
individual has a platelet of thrombocyte < 100,000 /mm3 has a risk of unity is as exp(-
1.6130+7.0400) = 5.427. Therefore, individuals who have platelet of thrombocyte ≥ 100,000 /mm3
has a lower risk of death rate of 5.427.
SENDIKMAD 2018
1042
NO 122
Abstraksi Reflektif Siswa Dalam Memecahkan Masalah
Matematika Berdasarkan Gaya Kognitif
Abstrak. Kemampuan abstraksi reflektif siswa dalam pemecahan masalah diperlukan, karena hasil
abstraksi reflektif seseorang adalah skema yang digunakan untuk memahami sesuatu, mencari
solusi atau memecahkan masalah. Selain itu, abstraksi reflektif sangat penting untuk pemikiran
logis matematis yang lebih tinggi seperti yang terjadi dalam pemikiran logis pada anak-anak. Oleh
karena itu, untuk mengembangkan gagasan abstraksi reflektif pemikiran matematika tingkat tinggi,
perlu untuk memisahkan apa yang merupakan fitur penting dari abstraksi reflektif, mencerminkan
aturannya pada matematika yang lebih tinggi, mengenali dan merekonstruksi itu sehingga teori
serupa pengetahuan Matematika dan instruksi. Sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan
adalah mengetahui bagaimana proses reflektif abstraksi siswa dalam pemecahan masalah dalam
hal gaya kognitif. Ini karena gaya kognitif berkaitan erat dengan cara menerima dan memproses
semua informasi, terutama dalam pembelajaran. Berbagai tren dalam pembelajaran mereka dapat
diidentifikasi dan kemudian diklasifikasikan apakah anak milik gaya kognitif bidang independen
(berpikir cenderung memiliki kemandirian pandangan) atau tergantung pada bidang.
Kata kunci : abstraksi reflektif, gaya kognitif, field dependent, field independent
SENDIKMAD 2018
1043
NO 123
Analisis Kebutuhan Pengembangan Lembar Kerja Siswa Matematika Berbasis Audio untuk
Siswa Tunanetra Kelas VII
Abstract. Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. Sumber belajar
yang belum memperhatikan kebutuhan siswa tunanetra, akan menghambat pembelajaran bagi
siswa tunanetra. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kebutuhan siswa tunanetra dan guru
terhadap lembar kerja siswa matematika yang dapat membantu siswa untuk memahami materi
yang diajarkan dan menemukan konsep. Metode yang digunakan adalah penelitian eksploratif.
Penelitian ini dilakukan di MTSLB/A Yaketunis Yogyakarta. Instrumen pengumpulan data terdiri
dari pedoman observasi, dan pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk
mengumpulkan informasi kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Pedoman observasi digunakan
untuk mengetahui sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran. Teknis analisis data
menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa : lembar kerja siswa matematika belum sesuai dengan kebutuhan siswa
tunanetra, siswa tunanetra belum memahami konsep keterkaitan antar bangun, model
pembelajaran berbasis audio dapat meningkatkan pemahaman materi pelajaran dan kreativitas
siswa tunanetra, dan guru membutuhkan pengembangan lembar kerja siswa yang dapat
meningkatkan kreativitas belajar siswa tunanetra melalui pembelajaran matematika berbasis
audio. Penelitian dapat dilanjutkan ketaat pengembangan lembar kerja siswa matematika berbasis
audio untuk siswa tunanetra.
SENDIKMAD 2018
1044
NO 126
Abstract. Mathematical reasoning ability is one of the most important abilities mastered by
students. Students must be accustomed to working on high-level thinking skills to hone their
reasoning skill in solving problems. Threfore, this study aims to develop a standardized test which
has undergone a qualitative and quantitative analysis process. As for the specific purpose in this
paper is to determine the effectiveness of standard test developed. The developed model used is the
model of Thiagarajan, Summel and Summel (1974), namely the 4-D model (define, design, develop,
disseminate) with mathematics student class A on their first semester as the research subject and
the test instruments to improve students' mathematical reasoning abilities as the object. The
instruments used are validation sheets, tests and questionnaires. The legibility test results by
distributing questionnaires obtained that students give a positive response to the questions tested.
From field trial, it can be seen that the average student is in the "sufficient" category. The results of
questionnaires and tests show that the tests developed are effective to measure students'
mathematical reasoning abilities on the topics of SPL and matrix. Thus, this test is standard and
suitable for use by lecturers ini classroom learning.
SENDIKMAD 2018
1045
NO 127
Cooperative Learning Model Type Mood, Understand, Recall, Detect, Elaborate, Review
(MURDER) by CTL Approach to Improve Student’s Performance at Mathematics Learning
SENDIKMAD 2018
1046
NO 128
Study of Local Culture Utilization in Problems with Higher Order Thinking Skills
Abstract. The development of mathematics was initially inseparable from observations carried out
directly in the surrounding environment. Factual knowledge becomes the basis for building higher
knowledge towards the next stage. Mathematics problems in school and mathematics found in
students' daily lives are very different, the use of local culture by teachers needs to be done in order
to bridge students in real-world life towards mathematics in school. This article aims to examine
the use of local culture in the questions categorized as Higher Order Thinking Skills. The method
used is collecting data libraries without empirical testing. Problems that are close to the life of
students are expected to generate motivation to learn and provide challenges to students in solving
problems given. Higher Order Thinking Skills are high-level thinking skills at the level of Analyzing,
Evaluating, and Creating thinking that have been taught in schools. To support this, questions are
needed that can measure high-level thinking skills in a valid and reliable manner before being used
by students. One of the things that can be done is to utilize the local culture in the questions that are
categorized as Higher Order Thinking Skills.
Keywords. Local Culture, Mathematical Questions, and Higher Level Thinking Skills
SENDIKMAD 2018
1047
NO 129
Penilaian Komunikasi Matematis Siswa Dalam Menyelesaiakan Masalah Open Ended
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penilaian komunikasi matematis siswa
dalam menyelesaiakan masalah open ended. Jenis penelitian ini adalah deskriftif kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah 3 siswa kelas VIII SMPN 2 Kudus. Pemilihan subjek didasarkan keragaman
kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan ide matematis secara tertulis maupun lisan.
Langkah-langkah pemilihan subjek penelitian antara lain: (1) memberikan masalah open ended (2)
melakukan wawancara berbasis tugas untuk mengonfirmasi jawaban siswa secara tertulis, (3)
mengkategorikan subjek penelitian ke dalam 4 (empat) tingkatan penilaian komunikasi matematis.
Pengumpulan data yang digunakan adalah tugas pemecahan masalah dan wawancara. Analisis data
dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
komunikasi matematis siswa baik secara tertulis maupun lisan hanya pada tingkatan 1 (satu)
yaitu penjelasan tentang penyelesaian masalah baik tertulis maupun lisan hanya untuk beberapa
konsep saja dan tingkatan 2 (dua) yaitu penjelasan penyelesaian masalah baik secara tertulis
maupun lisan hanya sebagian benar.
SENDIKMAD 2018
1048
NO 130
Abstrak. Longitudinal data is a combination of cross section and time series data, where the
subjects are independent and the time of observation of each subject is dependent. The advantages
of studies on longitudinal data are knowing individual changes and requiring less subjects because
of repeated observations. Moreover, the estimation is more efficient because it is done together for
all subjects and observations. Some nonparametric methods for modeling longitudinal data are
kernel, spline, local polynomial, fourier and wavelet. The wavelet method was developed to
overcome the fourier method which is not good in modeling non-stationary data. In wavelet,
Discrete Wavelet Transform (DWT) method is used. But there are limitations in DWT, because it
can only be used for data modeling with the number of N= 2 J with J is positive integer numbers. In
addition, the number of coefficients in DWT experiencing shrinkage as the scale level increases. To
overcome this problem, Maximal Overlap Discrete Wavelet Transform (MODWT) is used, which can
be used for any amount of data and the number of constant coefficients is as much as the processed
data. By using the MODWT coefficient as an independent variable, longitudinal data modeling will
be carried out, which each subject refers to the Autoregresive (AR) model and the model is called
the Multiscale Autoregresive (MAR) Model . MAR modeling of longitudinal data is then applied to
the simulation data of 3 subjects. Modeling is performed by using Haar (D2) and Daubechies (D4)
filters with MAR level and order are 4 and 2 respectively. The modeling generated the best model
with the Haar filter because it produces a smaller residual standard error and a greater coefficient
of determination (R2).
Keyword : Longitudinal data, MAR model, residual standard error, determination coefficient
SENDIKMAD 2018
1049
NO 131
Efforts to Increase the Interest of Students' Scientific Publications Through Mini-Research
Assignments and Their Relationship to 6 Tasks KKNI in the Mathematics Education
Programs Medan State University
elfitra@unimed.ac.id
Abstract. The KKNI is a reference framework in the tertiary level to improve the quality of human
resources by in accordance with community needs analysis. The primary objective of this study was
to increase the interest of scientific publications of students of mathematics education through mini
research, and its relationship with six tasks in the KKNI applied in Unimed. This research is a
descriptive study, the population in this study was the fifth-semester students of mathematics
education in Medan State University. The sample in the study consisted of one class in the research
methodology course chosen randomly. Data collection was carried out through interest
questionnaires and observations on mini-research assignments, and their relevance to the
implementation of the 6 KKNI assignments. The results obtained show a significant increase in
interest in conducting mini-research through the development of 6 KKNI tasks in a gradual and
interrelated manner so that they can produce articles that can publish. With the connection of the
implementation of the 6 KKNI functions, students became more confident, confident and
eliminated the notion that mini research was a difficult thing to do..
SENDIKMAD 2018
1050
NO 133
Abstract. Learning media is a tool used to share learning material and stimulate students to do the
learning process. In general, this study aims to improve the learning quality in the mathematics
education department of Medan State University to welcoming the industrial revolution 4.0.
Specifically, the aim is to develop blended learning media by using the mentimeter application to
improve students' creative thinking skills in the mathematics department. This type of research is
research and development. This development research refers to the Thiagarajan theory which
consists of four stages: defining, designing, developing, and disseminating. The instrument of this
research is the learning media validation sheet, student response questionnaire, practicality
questionnaire and the test of mathematical creative thinking skills. Blended learning media by
using this mentimeter application was declared valid by six experts, is a practical media, getting a
positive response from students, but not capable of improving student mathematics creative
thinking skill on mathematics department.
SENDIKMAD 2018
1051
NO 134
THE INFLUENCE OF INDEPENDENT LEARNING MODEL OF PROBLEM-SOLVING ABILITY
AGAINST THE STUDENTS ON SPLDV MATERIAL CLASS VIII MTsN BATANG ANGKOLA
Abstract. Mathematics is a field of study that are useful in solving various problems in everyday
life that requires a skill and the ability to solve those problems. In this research, the author
examines the constraints faced by the students on the material SPLDV. In this research, the author
examines the constraints faced by the students on the material SPLDV. The author tried to examine
how to resolve the problem of the students by applying a model of learning. This research aims to
find out whether there are significant effects between independent learning model of problem-
solving ability against Shiva on the material SPLDV of Class VII MTsN Batang Angkola. This research
is quantitative research with experimental methods. The population of this research is the overall
grade VIII MTsN Batang Angkola consisting of 5 classes as much as 175 people, samples taken from
the class VIII4 and VIII2. With the number of 35 samples of students in the class VIII 4 as class
experiments and 35 students in control classrooms as VIII 2. Data-collecting instruments is a test
that is given twice, before being given treatment (pretest) and after (posttest) the treatment given.
Data processing and data analysis was done using the formula t-test. Based on the results of a test
of the hypothesis, retrieved t_hitung = 2.48 ttabel ˃ 1.6675 0.05 significant level. Based on those
results, the conclusion to be drawn there are significant effects between independent learning
model against Shiva's problem solving on SPLDV material class VIII MTsN Batang Angkola.
SENDIKMAD 2018
1052
NO 135
Students’ Misconceptions on the Algebraic Prerequisites Concept: Operation of Integer
Numbers and Fractions
Abstract. Numbers operation is one of the algebraic prerequisites concepts that students must
understand before understanding the algebraic material. Understanding the wrong prerequisite
concept can lead to misconceptions. This research aimed to describe students' misconceptions on
the algebraic prerequisites concept, causative factors, and alternative solutions. This research was
qualitative descriptive research using diagnostic test methods and interview. Three students who
did the most and varied misconceptions in completing the diagnostic test were chosen to be the
subject of this research. The results showed the subject misconceptions experienced on the
algebraic prerequisites concept, namely the operation of integers and fractions. The misconceptions
experienced by the subject occurred in the integer addition, integer subtraction, integer division,
multiplication with zero numbers, fractions addition, and fractions division. The factors that cause
misconception are preconception, associative thinking, incomplete or incorrect reasoning, wrong
intuition, student ability. Alternative solutions to overcome the misconceptions are re-explain and
cognitive conflict. The teacher must know the misconceptions, causative factors and alternative
solutions to overcome students' misconceptions on the algebraic prerequisites concept so that
students will not experience misconceptions when understanding the algebraic material in the next
stages.
SENDIKMAD 2018
1053
NO 137
Analisis Kebutuhan Lembar Kerja Siswa Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa SMP Kelas VII
Abstrak. Berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan dalam pembelajaran di era revolusi
industri 4.0 yang harus dimiliki oleh siswa. Bahan ajar yang belum sesuai dengan pembelajaran
revolusi industri akan menghambat pencapaian kompetensi siswa dalam pembelajaran. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebutuhan bahan ajar matematika untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah sehari-hari.
Jenis penelitian ini berupa penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Berbah. Intrumen pengumpulan data berupa
pedoman observasi, pedoman wawancara dan angket. Pedoman observasi digunakan
untuk mengamati model pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan oleh guru.
Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui karakteristik siswa dan kesulitannya
dalam pembelajaran di kelas. Angket digunakan untuk mengambil data sumber belajar,
tingkat berpikir kritis siswa, dan saran pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika, bahan ajar
kurang memfasilitasi siswa dalam berpikir kritis, guru dan siswa membutuhkan bahan ajar
yang dapat meningkatkan berpikir kritis, dan model pembelajaran problem based learning
merupakan model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir kritis.
Kata Kunci. Kemampuan Berpikir Kritis, Lembar Kerja Siswa, Problem Based Learning
SENDIKMAD 2018
1054
NO 138
Abstract. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
aktivitas dan hasil belajar mahasiswa serta respon mereka terhadap pembelajaran
multirepresentasi berbasis lesson study pada mata kuliah program linier. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari langkah persiapan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Adapun subjek penelitiannya adalah mahasiswa prodi pendidikan matematika universitas
Madura semester 6 yang sedang menempuh matakuliah program linier. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi lembar penilaian validator terhadap perangkat pembelajaran, lembar
observasi aktivitas mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran, lembar observasi
kemampuan dosen dalam mengelola pembelajaran, lembar angket respon mahasiswa terhadap
pelaksanaan pembelajaran dan tes hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
peningkatan aktivitas mahasiswa dari 3,2 pada siklus 1 menjadi 3,6 pada siklus 2, peningkatan
aktivitas dosen dari 3,5 pada siklus 1 menjadi 3,9 pada siklus 2. Tes hasil belajar juga mengalami
peningkatan dari 63,2% menjadi 89,47% sedangkan respon mahasiswa sebesar 89,47% atau
berada dalam katagori positif. Sehingga disimpulkan pembelajaran multirepresentasi berbasis
lesson study dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah program linier
SENDIKMAD 2018
1055
NO 140
Students’ Response to the Project Based Learning in the Mobile Learning Application
Abstract. This study aims to develop mobile learning applications in learning mathematics in linear
program material. This research type is development research with a 4D model that define, design,
develop, and disseminate. The subjects of this study were students who have level 11 of senior high
schools. The number of participants is 30 students which randomly selected. The object in this
study is the student's response to eXe-Learning media that developed in the linear program topic.
The research instrument is USE-Questionnaire as a student response questionnaire. Based on the
results of the study, the mathematics mobile learning application is in the excellent category.
Therefore it is suitable for use by teachers and students independently in class or outside the
school.
SENDIKMAD 2018
1056
NO 141
Abstract. Pentingnya kemampuan pemecahan masalah matematik yang harus dimiliki siswa dalam
pembelajaran matematika tidak didukung oleh realitas yang terjadi. Rendahnya kemampuan
pemecahan masalah matematik yang dimiliki siswa berdampak pada tidak tercapainya tujuan
pembelajaran. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu alternatif yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa.
Pembelajaran berbasis masalah akan menjadi lebih bermakna ketika dikaitkan dengan nuansa yang
dekat dengan dunia keseharian siswa. Salah satu nuansa yang dapat digunakan agar kegiatan
pembelajaran menjadi lebih bermakna adalah etnomatematika. Sering terjadi kesenjangan
pemahaman antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Kesenjangan pemahaman antara
guru dan siswa dapat diatasi dengan mengaitkan PBL berbasis etnomatematika dengan descriptive
feedback sebagai respon umpan balik siswa terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.
Descriptive feedback dapat meningkatkan proses pembelajaran dan rasa percaya antara guru dan
siswa, serta guru dapat menggali lebih dalam kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami oleh
masing-masing siswa. Uraian kajian ini meliputi peran model PBL bernuansa etnomatematika
dengan descriptive feedback dalam meningkatkan kemampuan pemecahan matematik siswa.
SENDIKMAD 2018
1057
NO 142
Profile of Students' Errors in Trigonometry Equations
Jl. Ir. Sutarmi No. 36A, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah 57126, Indonesia
a)dwi.fahrudin@yahoo.com
b)mardiyana@staff.uns.ac.id
c)ikrarpramudya@staff.uns.ac.id
Abstract. Learning activities during lessons do not only teach a material, but also need evaluation
of those learning. One way to evaluate students’ learning is by knowing the students' mistakes
related to the material being taught. This study aims to determine errors and their causes in solving
trigonometric equation problems. Data collection is done through tests, interviews, and
observations. The research test instrument consists of 3 trigonometric equation questions. From
203 students of SMA Batik 1 Surakarta, there were 34% of data errors, 32.35% of concept errors
45.15% of strategy errors, 34.81% of calculation error and 30.38% of conclusion error. The
common cause of these errors is that students do not understand the concept of trigonometric
periods or angles in various quadrants, students forget the trigonometric values at special angles
and students are not careful enough in doing or solving the problem.
SENDIKMAD 2018
1058
NO 144
Abstract. The purpose of this study was to know students' views on blended learning, and the
various aspects needed that students when using blended learning. This descriptive study was
carried out with a questionnaire technique. The subject of the study was a mathematics education
student from one of the LPTKs in Medan. The result showed that 51% of students knew blended
learning, 73% of students said they were ready to use blended learning in the teaching and learning
process, and 62% of students expressed satisfaction with the implementation of learning using
blended learning. Good appraisal of students' views on blended learning, giving a significant role in
the implementation of education, students become more independent.
SENDIKMAD 2018
1059
No 145
Abstract. One of the students' abilities in learning mathematics is the critical thinking ability, which
can be developed by giving taks of mathematics problems. This research aimed to develop and
produce valid and practical ethnomathematical tasks within the context of Yogyakarta that may
potentially improve students’ critical thinking abilities. This type of research was design research
using development studies. This research was conducted at a junior high school in Yogyakarta,
Indonesia. The research participants were 24 eighth grade students. The data collection
instruments were validation sheets, questionnaires, and ethnomathematical tasks within the
context of Yogyakarta. The research data was analyzed descriptively. The results show that the
ethnomathematical tasks within the context of Yogyakarta were valid, practical, and can
SENDIKMAD 2018
1060
NO 146
Development of Adobe Flash Based Mathematics Learning Media for Class VII Junior High
School
Abstract. The utilization of the media on learning is growing rapidly including on mathematics
learning at every level. The aim of this research is to develop adobe flash based mathematics
learning media for 7th grade junior high school. In this research using ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, Evaluation) model used to develop this media. In this study, the
media was tested to material experts, media experts, development and product experts, also testing
conducted by twenty students of SMP N 191 Jakarta. The results of the trial through formative
evaluation of media experts suggested improved economic aspects. The development expert gives a
short button, add animation. From the advice of experts by researchers, it has been improved so
that Adobe Flash learning media is good to be used and able to motivate students. Adobe flash
learning media is also an effective learning media that can be used by teachers as a tool in the
classroom in the process of teaching and learning activities. The material published is for a one year
teaching material containing material, simulation and evaluation so that it is very helpful for the
teacher.
SENDIKMAD 2018
1061
NO 147
Email: dwi1708050018@webmail.uad.ac.id
Abstract. This study aims to produce learning media for Mobile Learning for seventh grade
students of junior high school through the Discovery learning method and test the feasibility of
applications in mathematics learning. This research is development research with steps 4-D
Research and Development (R & D) model (Define, Design, Develop, Disseminate). The study was
conducted at SMP Muhammadiyah 1 Kalasan, Sleman Regency. This research data is obtained from
student response evaluation sheets by students. Research data were analyzed by descriptive
analysis process and questionnaire analysis process with Likert scale. The results showed that the
Mobile Learning Mathematics application developed was of good quality with an average score of
101.75 and validity criteria. Thus, the application of mobile learning mathematics
material is set for seventh grade students of junior high school through discovery learning methods
that are feasible to be used in mathematics learning.
SENDIKMAD 2018
1062
NO 148
Abstract. This study aims to describe the effectiveness of applying KKNI-based textbooks
Productivity Facilities Student Creativity Program in the Mathematics Learning Evaluation course
on Mathematics Department of Medan State University. It was conducting by using descriptive
research methods. It was conducting on Medan State University with a sample of third semester
students of Mathematics education Study Program, it were 50 students who took Mathematics
Learning Evaluation courses. Based on the observation result, it can be concluded that the applying
of KKNI-based textbooks on Mathematics Learning Evaluation course effective in supporting the
productivity of the Student Creativity Program in Mathematics Department, Medan State
University.
SENDIKMAD 2018
1063
NO 149
Analysis of student’s geometry reasoning ability at senior high school
Abstract. Each student possesses different levels of reasoning. This difference depends on students'
reasoning ability such as observing patterns, formulating conjecture, testing conjecture,
constructing arguments, and describing logical conclusions. This study aims to analyze students'
reasoning ability. The students' reasoning analysis ability play significant role assisting the teachers
to improve students' reasoning, especially in geometric reasoning ability. This study is a qualitative
descriptive research on students of high school level. The subjects used in this study were 30
students of grade XI. On the basis of data analysis, indicator of reasoning ability describeable as
follows; 1) In observing the pattern, students identify constructs based on forms that they see in its
entirety and denote a name to such forms on its nature; 2) In formulating the conjecture, students
were able to determine the geometric properties based on the direct observation and describe a
construct based on its properties; 3) In testing the conjecture, students were able to undertake
problem-solving including the interpretation of the construct properties; 4) In constructing
arguments, students were ablet to provide explanations regarding the interrelated relationships
between constructs; and 5) In describing the logical conclusions, students were able to provide
explanations of relationships between the constructs.
SENDIKMAD 2018
1064
NO 150
Abstract. Knowing the students errors in solving the problem became one of the important role of
the lecturer. By knowing the problem, the lecturer would be able to anticipate it, so that the
learning objective could be reached. The research aimed at identifying the errors done by the
students in solving the problem. The study aimed at identifying the errors that were made by the
students in solving the problem in multivariable calculus class. The study belongs to the
quantitative descriptive research. The subject of the research was the mathematics education study
program students who joined the multivariable calculus subject consisting of 41 students. The
instrument was the mathematical problem solving test consisting of 5 numbers. The conclusion was
that 1) there was no students who did the errors in solving the multivariable calculus problem; 2)
based on the type of the errors, the fact error was 16,50% , the procedure error was 17,48%, and
the concept error was 66,02%; 3) the fact error consisted of that : the symbol writing error was
5,88%; SPLDV solving identifying was 47,06%; and information using error was 29,41%; 4)
procedure error consisted of the error in doing the algebra procedure (such as: plus, minus,
multiply, divided, etc) and the differentiate process was 5,56%; 5) the concept error consisted of :
the concept error of the deciding of limitation of integrated area was 19,12%; the concept error
related to drawing the integrated area was 11,76%; the concept error of folding integral application
was 4,41%; the error concept of the multivariable derivative application was 8,82%; the error
concept related to the partial derivative was 32,35%; the error concept related to partial derivative
on implicit function was 20,55%; and the error concept of the multivariable function integrate was
2,94%.
SENDIKMAD 2018
1065
No 151
Self-assessment profile using Computer-based on Mathematical Sumative Test
Surakarta, Indonesia.
Email: wisnu.pramadya@gmail.com, riyadifkipuns@gmail.com, diari_indri@yahoo.co.id
Abstract: Self-assessment is one of the students' growth and development processes, so that
students can immediately learn the learning mistakes they do. Students can improve their own
learning outcomes without having to wait for the results of the assessment of educators. The
application of self-assessment is an attempt to improve the quality of learning, one of which is in a
sumative test of mathematics subjects using a computer. This study aims to look at the profile of
self-assessment in computer-based sumative tests. This study used qualitative descriptive. The
research data was obtained from 110 students of senior high school in Tasikmalaya using
computer-based sumative mathematical test on statistical material. The results of this study is to
see the profile of students can do self-assessment in learning computer-based mathematics
subjects, so as to increase students' understanding of the material that has been given.
SENDIKMAD 2018
1066
No 152
Investigation of the Relationship between Students’ Multiple Intelligence Based
Instructional (MIBI) Areas and Assessment Academic Achievements
Abstract. The aim of this research is to investigation of the relationship between students’ multiple
intelligence based instructional (MIBI) areas and their assessment academic achievements the
grade point averages of their students in Indonesia, mathematics, science and technology and social
class. The research sample contains of 71 classroom Students’ who worked in primary schools in
the Banten Province during the 2016-2017 academic year. The research method used is the
evaluation method based on Stake model by using qualitative research. In the research, uses
techniques using observation data, interviews, questionnaires and study documentation. In the
analysis of the data obtained from this study, Descriptive Statistics, Independent Sample t-test and
Pearson Product Moment Correlation Coefficient were used. The findings of the study, suggest that
there was no statistically significant difference between the classroom Students’ average scores of
verbal-linguistic, visual-spatial, naturalistic, musical, logical-mathematical, intrapersonal,
interpersonal and bodily-kinaesthetic intelligence areas in terms of the “gender” and “grade level”
variables. The result stage is a very good learning outcome with assessment academic
achievements that include cognitive, affective and psychomotor.
SENDIKMAD 2018
1067
No 153
Dita Dwigus Wijayanti1, Syah Fathi Azzatia2, Ina Riyati3, Dwi Sulisworo4
1,2,3,4Universitas
Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No.42, Umbulharjo, Yogyakarta, Indonesia
1Vocational High School SMK Diponegoro Depok, Sleman, Indonesia
2High School MA Taruna Al-Qur’an, Ngaglik, Sleman, Indonesia
Email: dita1708050024@webmail.uad.ac.id
Abstract ,This study aims to develop mobile learning applications in mathematics learning on the
material of the two variable linear equation system. This research is development research using
4D model (define, design, develop, and disseminate). The group discussion strategy was embedded
in this application to enhance student interaction. The respondents who gave the response to the
media were ten students of level X.The instrument was USE Questionnaire to measure the student's
response related to the mobile learning media.The instrument scale was the Likert scale from
Absolutely Disagree (1) to Absolutely Agree (5). The criteria of the instrument included usefulness,
ease for use, ease of learning and satisfaction. The analysis is the descriptive statistical analysis
based on the questionnaire. This research found out that the average of all criteria score was 84.50
(between 84 and 102). Therefore the quality of the mobile learning application is in good criteria.
Then it is suitable for studying independently at school or outside the school.
SENDIKMAD 2018
1068
No 154
WHY STUDENTS WERE HARD TO THINK CRITICALLY?
Mohamad Aminudin1, I Nengah Parta2, Swasono Rahardjo2, Abdur Rahman As’ari2, Subanji2.
1 Sultan Agung Islamic University
1,2Malang State University
aminudin@unissula.ac.id
mohamad.aminudin.1603119@students.um.ac.id
Abstract. This research study aimed to determine the causes of the difficulty of students to think
critically in learning mathematics. Subject of this study were 29 students of first semester of
mathematics education program of FKIP UNISSULA. Data collection techniques used tests and
unstructured interviews. The result of research indicated that there were four factors that caused
the students difficult to think critically: (1) Lack of skepticism on math problem, (2) learning of
school mathematics that did not emphasize critical thinking; (3) student ignorance about critical
thinking, and (4) motivation was limited only to solve math problems.
SENDIKMAD 2018
1069
No 155
Abstrak. Pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dikuasai oleh
siswa pada pembelajaran abad 21. Motivasi belajar siswa yang rendah akan menghambat
pencapaian hasil belajar. Sumber belajar yang tidak memfasilitasi siswa dalam meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah dan tidak memotivasi siswa untuk belajar akan menyebabkan
pembelajaran tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan sumber belajar
matematika siswa SMK Kelas X yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan
memotivasi siswa untuk belajar. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Instrumen
pengumpulan data terdiri dari pedoman observasi, pedoman wawancara, soal tes, dan angket.
Observasi dan wawancara digunakan untuk melihat sumber belajar yang digunakan siswa dan guru
dalam kegiatan pembelajaran, tes digunakan untuk melihat kemampuan pemecahan masalah siswa,
dan angket digunakan untuk melihat motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
sumber belajar yang ada di sekolah tidak dimanfaatkan siswa secara maksimal, kemampuan
pemecahan masalah dan motivasi belajar siswa tergolong rendah, pendekatan Contextual Teaching
and Learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar siswa,
guru membutuhkan sumber belajar yang berpendekatan Contextual Teaching and Learning, yang
sesuai dengan kurikulum, dan yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan
motivasi belajar siswa. Penelitian dapat dilanjutkan pada tahap pengembangan sumber belajar
berpendekatan Contextual Teaching and Learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah dan motivasi belajar siswa.
Kata kunci: sumber belajar matematika, kemampuan pemecahan masalah, motivasi belajar,
Contextual Teaching and Learning
SENDIKMAD 2018
1070
No 156
Nila Ubaidah
Study Program of Mathematics Education FKIP Unissula
Jl. Raya Kaligawe KM. 4 Semarang, nilaubaidah@unissula.ac.id
Abstract. The purpose of this study was to determine the implementation of learning constructivist
mathematics through Guided Discovery Learning assisted with the Shapes Doll to improve
Mathematical Ability of students Creative Thinking effective with valid and practical tools. This
research is a development research that refers to the modified Plomp model. Learning tools
developed consist of syllabi, RPP, Student Activity sheets, and KBKM Tests. The validity of the
device is determined based on the validation of the expert team. The effectiveness of learning
through device testing. Sample 2 classes for testing the effectiveness of learning. Data obtained
through expert validation, giving CBC test, observing student activeness, as well as giving teacher
response questionnaires, student attitudes and responses. Test data is processed by one sample t
test, z proportion test, comparative test, regression, and Gain test. The results of the development of
the device: (1) a device that was developed valid according to the validator with an average
syllabus validation value of 4.29, RPP 4.37, LKS 4.27, and Test 4.02; (2) effective learning, by
achieving: a) the experimental class KBKM achieves class average completeness and classical
completeness, b) attitudes and activeness together have a positive effect on KBKM, c) KBKM
students grade the device with an average test equal to 81.21 better than the control class of 70.82,
d) Increased KBKM in the device trial class by 61%.
SENDIKMAD 2018
1071
No 157
HOTS on Mathematical Modelling Approach in Primary School
Abstract. The 21st century skills can access through Modeling. This is closely related to HOTS. The
problem formulation is (1) How is HOTS on Mathematical Modeling Approach in a primary school
that are valid? (2) How is HOTS in Mathematical Modeling Approach in Primary schools that are
practical? This research uses development research method which consists of 3 stages, namely
analysis, design and evaluation. In the analysis step carried out student analysis, curriculum, and
HOTS in Mathematics modeling approach. Second step, design and product. Then the final step,
researchers used a formative evaluation design consisting of self-evaluation, one-to-one, expert
review, small group. Subjects in this study were students of SD IT Bina Insani Kayuagung in Ogan
Komering Ilir Regency. Data collection techniques are (1) walk through, this is based on expert
review to get tasks valid in content, construct and language aspects of HOTS on mathematics
modeling approach in Primary Schools, (2) interview, this is from one to one, small group to find
out the practicality of Hypothetical Learning Trajectory, and (3) Questionnaire. Based on expert
validation and student answers obtained HOTS tasks on mathematical modeling approach in
primary schools that are valid and practical.
SENDIKMAD 2018
1072
No 158
Development of Lectures Based on Lectora Inspire Media with Direct Learning Model Syntax
to Build Geometry Concepts
Abstract. This study produced a learning devices using the direct learning model assisted by
Lectora Inspire media to help students in developing concepts on good quality geometry
material. Development of learning devices using a modification of the Thiagarajan 4-D model.
The research sample is first semester students in Geometry collage. Learning devices
generated in this study are Lecture Program Unit (SAP), Learning Outcomes Test (THB), and
learning media of Lectora Inspire (MPL) with direct learning model syntax with the help of
Lectora Inspire media. The lecture devices used in this study is said to be valid based on the
results of validation by validator. Learning devices also have practical criteria based on the
percentage of 90% lecturer activity at the first meeting and 93% at the second meeting. Effective
learning devices, based on the percentage of student activity, and learning outcome tests.
SENDIKMAD 2018
1073
No 159
Abstrak. Salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran abad 21
adalah kemampuan berpikir kritis. Siswa yang kurang kritis akan mengalami kesulitan
menyelesaikan soal matematika khususnya tipe soal HOTS. Bahan ajar yang sudah ada kurang
mampu untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan bahan ajar yang diperlukan oleh siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah
siswa SMP kelas VII. Alat pengumpulan data meliputi pedoman observasi dan pedoman wawancara.
Pedoman observasi digunakan untuk mengamati model pembelajaran yang digunakan guru saat
mengajar dan kemampuan berpikir kritis dan pedoman wawancara digunakan oleh peneliti untuk
mewawancarai guru mengenai bahan ajar yang digunakan.
Analisa data terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih dalam kategori rendah, bahan ajar
yang digunakan belum mampu melatih kemampuan berpikir kritis siswa, model pembelajaran
PMRI dapat mengasah kemampuan berpikir kritis siswa, bahan ajar yang sudah ada belum
menunjang siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan guru membutuhkan
sumber belajar yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini dapat
diperluas pada pengembangan bahan ajar matematika berbasis PMRI yang dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis siswa.
SENDIKMAD 2018
1074
No 160
Abstrak. Pemecahan masalah merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang harus dimilki oleh
siswa. Siswa tunagrahita yang berkemampuan pemecahan masalah rendah akan mengalami
kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran yang ada belum memfasilitasi
siswa tunagrahita dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalahnya. Penelitian ini
bertujuan untuk mendiskripsikan kebutuhan media pembelajaran interaktif yang dapat membantu
siswa tunagrahita dalam memecahkan masalah sehari-hari. Penelitian ini berjenis deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian meliputi guru matematika dan siswa tunagrahita SLB C kelas IX.
Instrumen pengambilan data menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara.
Observasi digunakan untuk mengamati proses pembelajaran dan mengetahui kelengkapan
dokumen pembelajaran. Wawancara pada guru digunakan untuk mengetahui respon guru terhadap
proses pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran. Wawancara pada siswa digunakan
untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran. Data dianalisa menggunakan model
Miles dan Huberman. Hasil penelitian memperoleh beberapa informasi. Pertama, pembelajaran
selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Kedua, siswa tunagrahita sulit untuk diajak
berpikir abstrak. Ketiga, siswa tunagrahita lebih tertarik kepada hal yang berbentuk permainan,
animasi, dan kartun. Keempat, siswa tunagrahita membutuhkan media pembelajaran interaktif
untuk meningkatkan kemampuan pemecahkan masalah matematika. Kelima, pembelajaran
kontekstual dapat membantu siswa tunagrahita untuk memecahkan masalah. Penelitian ini dapat
diperluas pada pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis pembelajaran kontekstual
yang dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa tunagrahita.
Kata kunci: Media Pembelajaran Interaktif, Pembelajaran Kontekstual, Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika, Siswa Tunagrahita.
SENDIKMAD 2018
1075
No 161
Abstrak. Berpikir kritis merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki siswa di era revolusi
industri 4.0. Siswa yang kurang kritis akan terhambat dalam mencapai tujuan pembelajaran. Bahan
ajar yang kurang memfasilitasi siswa untuk berpikir kritis menyebabkan proses belajar siswa
kurang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan bahan ajar yang diperlukan
oleh siswa untuk dapat meningkatkan berpikir kritis siswa. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian meliputi siswa SMP kelas VIII. Instrumen
pengambilan data yang digunakan adalah pedoman wawancara dan pedoman observasi. Pedoman
wawancara diberikan kepada guru dan siswa untuk menganalisis bahan ajar yang digunakan.
Pedoman observasi digunakan oleh peneliti untuk mengamati kemampuan berpikir kritis siswa
dan model pembelajaran yang digunakan oleh guru saat proses belajar mengajar di kelas. Analisa
data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa
memerlukan bahan ajar matematika yang sesuai karakteristik siswa, guru dan siswa memerlukan
bahan ajar matematika yang dapat meningkatkan berpikir kritis, bahan ajar matematika berbasis
pendekatan kontekstual sesuai dengan karakteristik siswa. Penelitian ini dapat diperluas pada
pengembangan bahan ajar matematika berbasis pendekatan kontekstual yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa.
Kata Kunci : Bahan Ajar, Berpikir Kritis, Pendekatan Kontekstual.
SENDIKMAD 2018
1076
No 162
Abstrak. Berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh siswa
dalam pembelajaran di era revolusi industri 4.0. Siswa yang berkemampuan berpikir kritis rendah
akan kesulitan menyelesaikan soal tipe PISA. Sumber belajar yang belum mendukung siswa untuk
mengasah kemampuan berpikir kritis akan berdampak pada tidak efektifnya proses belajar
mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan lembar kerja siswa yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas X. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengamati model pembelajaran yang
digunakan oleh guru dan kemampuan berpikir kritis siswa. Wawancara digunakan untuk
mewawancarai guru mengenai lembar kerja siswa yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa. Data dianalisa dengan menggunakan model Miles dan Huberman
yang terdiri dari : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
memperoleh beberapa informasi. Pertama, guru menggunakan model pembelajaran konvensional.
Kedua, kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah. Ketiga, lembar kerja siswa sudah tersedia
namun belum dapat melatih siswa untuk berpikir kritis. Keempat, guru memerlukan lembar kerja
siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Kelima, model pembelajaran problem
based learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini dapat diperluas
pada pengembangan lembar kerja siswa berbasis problem based learning yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis.
Kata kunci : Berpikir Kritis, Lembar Kerja Siswa, Problem Based Learning
SENDIKMAD 2018
1077
No 163
Abstrak. Berpikir kritis merupakan kemampuan penting yang harus dikuasai oleh siswa dalam
pembelajaran abad 21. Siswa yang kurang kritis akan memiliki hambatan dalam menyelesaikan
masalah pada pembelajaran matematika. Sumber belajar yang tidak memfasilitasi siswa untuk
berpikir kritis akan berdampak pada efektivitas proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui sumber belajar yang dibutuhkan siswa dan dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis siswa SMP kelas VIII. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII. Alat pengumpulan data terdiri dari: pedoman
observasi, pedoman wawancara. Observasi dilakukan untuk mengamati kemampuan berpikir kritis
siswa dan model pembelajaran yang digunakan guru saat proses pembelajaran. Wawancara
dilakukan pada guru dan siswa untuk menganalisis sumber belajar yang dapat meningkatkan
berpikir kritis siswa. Data dianalisa dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: kemampuan berpikir kritis siswa masih dalam kategori rendah,
siswa membutuhkan sumber belajar matematika yang sesuai dengan karakteristik siswa, sumber
belajar yang ada belum memfasilitasi siswa untuk berpikir kritis, guru membutuhkan sumber
belajar yang dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa, dan pendekatan problem based
learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini dapat dilanjutkan
pada tahap pengembangan sumber belajar pendekatan problem based learning untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Kata Kunci : Berpikir Kritis, Problem Based Learning, Sumber Belajar
SENDIKMAD 2018
1078
No 164
Abstrak. Rendahnya kemampuan literasi matematika siswa disebabkan karena sebagian besar
siswa mengalami kesulitan dalam penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan kehidupan nyata,
utamanya dalam ranah pemecahan masalah, hal tersebut dikarenakan siswa belum memahami
masalah yang terdapat dari soal dan hanya membaca saja. Dalam pembelajaran siswa cenderung
cepat menyerah ketika dihadapkan dengan permasalahan matematika yang sulit dan tidak percaya
diri dalam menyelesikannya. Self Efficacy merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki
siswa guna mengaktifkan motivasi itu sendiri dalam pembelajaran. Model Contextual Teacher
Learning diterapkan agar nantinya dapat menjawab permasalahan tersebut dengan bantuan umpan
balik yang akan memperkuat model itu sendiri yaitu dengan Direct Corrective Feedback. Uraian dari
makalah ini membahas mengenai kajian literatur tentang peran model pembelajaran Contextual
Teacher Learning dengan Direct Corrective Feedback, untuk meningkatnya berbagai kemampuan
baik terhadap kemampuan literasi matematika maupun Self Efficacy siswa.
Kata Kunci. Literasi Matematika, Model Pembelajaran Contextual Teacher Learning, Self
Efficacy, Direct Corrective Feedback.
SENDIKMAD 2018
1079
No 166
Abstrak. Kemampuan representasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang penting
untuk dikembangkan dan harus dimiliki oleh siswa karena kemampuan representasi berpusat dari
studi matematika sehingga siswa dapat membangun dan memperdalam konsep pemahaman
matematis dan hubungannya dengan membuat, membandingkan, dan menggunakan representasi
yang bermacam-macam. Karateristik pembelajaran Group
Investigation berpotensi dapat menciptakan dan menggunakan kemampuan representsi bagi siswa.
Pembelajaran Group Investigation tersebut akan dimasukan nilai-nilai karakter sehingga akan
membentuk pendidikan karakter bagi siswa. Pemberian umpan balik (feedback) juga akan
mempengaruhi keberhasilan pembelajaran yang dilakukan. Inti dari artikel ini adalah untuk
mendeskripsikan bagaimana pemberian umpan balik dengan metode demostrasion pada
pembelajaran Group Investigation berintegrasi pendidikan karakter dapat mempengaruhi
kemampuan representasi matematis dan self-efficacy siswa.
Kata Kunci. Demonstrasion Feedback, Group Investigation, Kemampuan Representasi
Matematis, Pendidikan Karakter, Self-efficacy.
SENDIKMAD 2018
1080
NO 167
Abstract. PDAM Tirtanadi Medan is a water utility company. It is the network in the water
distribution already optimal, or does it form circuit instead? In this paper, the optimal model was
further analyzed to detect the circuit. The minimum spanning tree as a mathematical model, with
vertex end pipe and edge length pipe. Modeling with the prim’s algorithm produces a length of pipe
distribution which more optimal than a pipe installed in PDAM Tirtanadi Medan. The result shows
the required optimally of the distribution network and the need to apply Prim’s algorithm.
SENDIKMAD 2018
1081
No 169
Peran Teacher Feedback dan Peer Feedback terhadap Kemampuan Spasial dengan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Abstract. Geometri merupakan salah satu materi matematika dimana siswa dituntut harus
membayangkan bentuk-bentuk yang abstrak. Kemampuan siswa dalam memahami geometri di
Indonedia masih tergolong rendah. Untuk memahami konsep geometri diperlukan kemampuan
untuk memvisualisasikan gambar baik pada ruang dua dimensi maupun tiga dimensi. Kemampuan
yang menvisualisasikan mengenai geometri dapat disebut sebagai kemampuan spasial. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran teacher feedback dan peer feedback terhadap
kemampuan spasial dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Metode yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian studi kepustakaan (library research). Teacher
feedback adalah suatu umpak balik yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Sedangkan peer
feedback adalah umpak balik yang dilakukan siswa kepada siswa lain. Setelah dilaksanakan umpan
balik diharapkan nilai siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan menjadi setara dengan
siswa yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan. Didukung dengan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) yang mengutamakan pembelajaran berbasis masalah serta keaktifan
siswa diharapkan mampu meningkatkan kemampuan spasial pada siswa.
Keyword. Teacher feedback, Peer feedback, Kemampuan Spasial matematis, Model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)
SENDIKMAD 2018
1082
NO 171
Abstract. Traffic congestion is a problem faced by various cities in Indonesia. One solution is to use
traffic light. The existence of a Traffic light lamp is very helpful to discipline road users, but in many
cases it is less optimal, related to determining which currents must be red or green and how long
each one is. To overcome this problem, a graph approach is used with point coloring application as
a scheduling problem. The purpose of this study was to determine the application of the graph at
the intersection using the Rekursive Large First Algorithm to optimize traffic light settings in the
city of Medan and simulation of traffic light settings using Microsoft Visual Basic 6.0. The research
method consisted of several stages, namely collecting data, transforming road intersections and
their currents into graph shapes, coloring each node on the graph using the Rekursive Large First
Algorithm, determining the alternative completion of the green light duration and the flashing red
light with a certain time cycle, designing simulations and withdrawals conclusion. From the analysis
results obtained the calculation results showed that there is more optimal level of effectiveness
from the total duration of secondary data traffic light settings with primary data at the intersection
of Gatot Subroto roundabout and Aksara in Medan city.
SENDIKMAD 2018
1083
No 172
Abstrak. Proses pembelajaran abad 21 merupakan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Dalam proses pembelajaran, siswa dituntut untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan
masalah. Salah satu peran penting dalam proses pembelajaran yaitu adanya sumber belajar atau
bahan ajar yang dapat membantu siswa memahami materi secara mudah dan dapat belajar secara
mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahan ajar yang diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa. Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi terhadap siswa, wawancara dengan guru, dan
tes hasil belajar. Teknis analisis data dengan menggunakan Miles dan Huberman yang meliputi
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
peserta didik mengalami kesulitan pada materi koordinat dan cartesius sehingga hasilnya kurang
maksimal, kemampuan berpikir kreatif siswa masih rendah, bahan ajar yang masih terbatas, dan
modul yang mendukung siswa untuk berpikir kritis dan kreativitas belum tersedia. Penelitian dapat
diperluas pada pendesainan dan pengembangan bahan ajar yang dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa.
Kata kunci: Bahan Ajar, Berpikir Kritis, Kreativitas.
SENDIKMAD 2018
1084
NO 173
Abstract. This research is part of previous research. Student behavior in problem solving and how
teacher professionalism in the learning process about problem solving has been discussed in the
previous study. There were four categories of students in behaving when solving problems. This
behavior are apathetic, routine, semi-sophisticated, and semi-sophisticated. These behaviors are
viewed from the ownership of knowledge, belief in the implementation of strategies and students'
self-confidence. then there are three categories of teachers in solving mathematical problems,
namely: good, very good, and excellent. The aspect of teacher professionalism is viewed from
beliefs, attitude, depth and breadth of pedagogical and didactic aspects and teacher's reflection on
the learning process about mathematical problem solving. The grouping of three teachers’
professionalism and the grouping of behavior of eighteen students from three different cluster
schools was obtained in the previous study. In this study will be seen how the relationship between
teacher professionalism in mathematical problem solving and learning and student behavior in
solving mathematical problems. This research was a survey research with the subject of three
teachers and eighteen students. Qualitative analysis will be presented on how each teacher
category and student category will interact and influence each other. Based on data analysis,
teachers who have sufficient professionalism tend to produce students who behave inadequately
and vice versa.
SENDIKMAD 2018
1085
NO 174
Why do students use the two-variable linear equation system concept to solve the
comparison problem?
Abstract. Pre-service teachers need good understanding of concept so that later they can become
teachers who can understand the concepts of mathematics to students. In this article discusses the
mistakes of students when choosing a settlement strategy in solving proportion problems. Subjects
in this study were two students of the fourth semester mathematics education study program at
one of the private universities in Yogyakarta. The research subjects were selected purposively with
the following considerations: students who used the concept of a two-variable linear equation
system to solve proportion and good communication skills so that researchers could explore the
thinking process in determining problem solving strategies. The findings of this study are that
students experience interference in determining the knowledge that must be chosen to solve the
problem of proportion. Specifically, the type of interference that occurs is procedural interference
and semantic interference.
SENDIKMAD 2018
1086
No 175
Abstract. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sebanding dengan
tantangan kehidupan yang semakin rumit, hal ini tidak terlepas dari peran matematika.
Sebagaimana tujuan pembelajaran matematika, salah satunya agar siswa menggunakan penalaran
untuk memanipulasi matematika, membuat analogi dalam menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penalaran analogi siswa dalam
menyelesaikan masalah trigonometri pada siswa yang berkemampuan awal tinggi, sedang, dan
rendah. Jenis penelitian yang dilakukan deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian berupa tes
penalaran analogi. Indikator kemampuan penalaran analogi meliputi encoding, inferring, mapping,
dan applying. Hasil penelitian diperoleh siswa berkemampuan awal matematis tinggi mampu
melakukan semua komponen penalaran analogi. Pada siswa berkemampuan sedang mampu
melakukan sampai tahap inferring, dan siswa berkemampuan rendah hanya mampu melakukan
proses encoding.
Keyword: Penalaran Analogi, Penyelesaian Masalah, Trigonometri
SENDIKMAD 2018
1087
No 176
Model Regresi Penalized Spline pada Data Pengeluaran Perkapita di Provinsi Bengkulu
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan pada data pengeluaran perkapita di
Provinsi Bengkulu dengan metode regresi penalized spline. Regresi penalized spline mampu
mengestimasi data yang tidak memiliki pola tertentu. Metode ini dapat mengontrol sifat smooth
pada kurva regresi sehingga terhindar dari masalah overfitting. Data yang digunakan dalam
penelitian adalah data BPS Provinsi Bengkulu yaitu Data Susenas dan Podes tahun 2014 dengan
rata-rata pengeluaran perkapita sebagai variabel respon dan lima indikator kemiskinan sebagai
variabel prediktor. Hasil analisis menunjukkan model spline terbaik untuk memodelkan data
pengeluaran perkapita di Provinsi Bengkulu adalah model penalized spline linier dengan
maksimum dua titik knot. Model ini mempunyai nilai MSE sebesar 2.03
Keywords: Provinsi Bengkulu, Pengeluaran Perkapita, Regresi Penalized Spline
SENDIKMAD 2018
1088
NO 177
Abstract. Prospective teacher education was a key aspect of quality assurance for better
mathematics education in Indonesia. An explorative research was carried out to investigate how
the students who were mathematics teacher candidates understand mathematical learning
hypotheses. These research participants were 12 students at third year of their undergraduate
study. Data was collected from students’ written work and field notes during focus group
discussion about understanding hypothetical learning trajectory (HLT). The discussion was a part
of Indonesian realistic mathematics education course. It raised a topic specifically how junior high
school students’ thinking toward proportion problem. The result of this research highlighted that
most of the prospective teachers comprehend the content aspect of proportion problem as
supported by their answers. However, they found it difficult to predict various ways of students’
thinking. They could only propose at most three possible ways to solve the problem. They might be
lack of pedagogical aspect in teaching proportion such that they could not think on how the junior
high school thinking to approach the problem.
SENDIKMAD 2018
1089
No 178
Komunikasi matematika ditinjau dari gaya belajar melalui PB2L dengan moodle
Abstrak. Di era revormasi industri 4 ini pendidikan menekankan pada kemampuan 4C yang
diantaranya berupa kemampuan komunikasi (Communication) yang harus dimiliki oleh elemen
pendidikan seperti guru dan siswa. Di era modern ini, terdapat keterkaitan pembelajaran dengan
perkembangan teknologi salah satunya berupa yang disebut blended lerning. Pemanfaatan media
pembelajaran berbasis internet merupakan salah satu solusi untuk mengikuti teknologi yang
berkembang saat ini. blended learning dalam makalah ini berupa menggunakan website moodle
dengan materi trigonometri. Tujuanya untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep
trigonometri dan melatih komunikasi matematika siswa karena dilengkapi langkah-langkah
pembelajaran project yang terdapat di website tersebut. Melalui media ini, pembelajaran akan lebih
menyenangkan karena ponsel dirasa sangat familiar di kalangan siswa. Proses diskusi dalam
setting PB2L dapat melatih kemampuan komunikasi matematika siswa baik komunikasi lisan
ataupun tertulis. Hal Ini bertujuan agar siswa menguasai kemampuan komunikasi matematis
dengan baik. Melalui pembelajaran berbasis website dan penguasaan komunikasi matematika yang
dilihat dari gaya belajar siswa harapannya mampu menciptakan kualitas pendidikan yang lebih
baik, guru dan siswa mampu mengikuti perkembangan teknologi, serta mampu meningkatkan
kemampuan 4C di Era revormasi industri 4 ini.
Keywords: Komunikasi matematika, blended learning, gaya belajar, PB2L
SENDIKMAD 2018
1090
NO 179
*ayurakoep@unikama.ac.id
Abstract. Triangle topics have been studied since preschool. However, there are still pre-services
teachers who do not understand the triangle concept. This descriptive qualitative study aims to
trace the understanding of the base and the altitude of the triangle concept. A total of 30 pre-service
teachers of elementary school were assigned to solve the problem on the triangle topic.
Futhermore, an interview was conducted to explore the subject's understanding of the triangle
concept. The results revealed that the base of the triangle was understood as the horizontal side of
the triangle, located at the bottom or one of the longest sides of the triangle. The altitude of the
triangle was an vertical side of the right triangle or a distance between the base of the triangle and
the vertex before it. The imperfect understanding concept was due to the given examples of
triangles limited to the right triangle, the equilateral triangle, and the isosceles of triangle. Varying
samples which represent all types of triangles and varied problem will build the understanding
concept of the base and altitude of the triangle perfectly.
SENDIKMAD 2018
1091
No 182
Abstract. Berpikir kreatif merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh
siswa dalam pembelajaran abad 21. Keterbatasan bahan ajar yang memfasilitasi siswa untuk
berfikir kreatif siswa masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahan ajar
matematka yang diperlukan untuk dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam proses belajar
mengajar. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa
SMP kelas VII. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah pedoman observasi, pedoman
wawancara, dan angket. Pedoman wawancara diberikan pada guru dan siswa untuk menganalisis
bahan ajar matematika yang digunakan. Pedoman observasi digunakan untuk mengamati model
pembelajaran yang digunakan oleh guru saat proses belajar mengajar. Angket diberikan kepada
siswa untuk mendapatkan data menyenai karakteristik siswa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: siswa membutuhkan bahan ajar matematika yang sesuai dengan karakteristik siswa, bahan
ajar matematika yang ada belum memfasilitasi siswa berfikir kreatif, guru membutuhkan bahan
ajar matematika yang berbasis model pembelajaran yang dapat meningkatkan kreatifitas siswa.
Keyword: Bahan Ajar, Berpikir Kreatif, Model RME
SENDIKMAD 2018
1092
No 184
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk 1.) menjelaskan pemilihan saham menggunakan analisis
cluster hierarki, 2.) menjelaskan pembentukan portofolio menggunakan metode MAD dengan
empat strategi, 3.) menjelaskan pemilihan portofolio efisien dengan efficient frontier, 4.)
menjelaskan pemilihan portofolio optimal dengan indeks Sharpe, 5.) menjelaskan pemilihan
portofolio optimal dengan indeks Sharpe. Data yang digunakan yaitu data saham yang termasuk di
dalam saham LQ45 pada periode 31 Januari 2016 sampai 24 Juni 2018.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penerapan metode hierarki yaitu average linkage
dengan uji validasi banyaknya cluster menggunakan Davies Bouldin Index (DBI) menghasilkan
banyaknya cluster yang optimal yaitu dua cluster dengan nilai DBI sebesar 0.6218. Sedangkan,
perhitungan proporsi dana menggunakan metode Mean Absolute Deviation (MAD) dilakukan
dengan empat strategi yang berbeda sehingga terbentuk empat portofolio. Pada tingkat risiko
penurunan yang sama akan dipilih nilai penurunan return yang terkecil yaitu Δ 3= 0.338054
sehingga portofolio efisien yang dipilih oleh investor adalah Portofolio 3. Adapun perhitungan
indeks Sharpe dihasilkan nilai maksimal pada Portofolio 4 yaitu sebesar 0.277064739 sehingga
Portofolio 4 merupakan portofolio optimal. Kemudian kinerja out of sample pada Portofolio 3 dan
Portofolio 4 memberikan tingkat return tertinggi pada periode yang sama yaitu pada periode ke-15
dengan nilai return untuk Portofolio 3 yaitu sebesar 𝑅 = 0.0493268767 dan nilai return untuk
Portofolio 4 yaitu sebesar 𝑅 = 0.1018663020. Sehingga investor disarankan untuk
menginvestasikan modal yang dimiliki pada masing-masing perusahaan sesuai proporsi dana
sesuai Portofolio 4 dan dijual pada periode ke-15 karena pada periode selanjutnya nilai return akan
mengalami penurunan.
Kata Kunci. Average Linkage, MAD, Efficient Frontier, Indeks Sharpe
SENDIKMAD 2018
1093
No 185
Ayyubi Ahmad
program studi matematika, universitas ahmad dahlan
ayyubiahmad1@gmail.com
Abstrak. Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok dan sumber kalori yang relatif murah.
Pabrik Gula Asembagus di dalam proses produksinya untuk menghasilkan gula diperlukan input-
input/faktor-faktor produksi yang dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan
produksi berupa gula. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi gula antara lain: bahan baku
tebu, tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi, dan dummy mesin. Faktor-faktor ini
jelas akan mempengaruhi produksi kuantitas gula dari Pabrik Gula Asembagus. Pada kasus ini,
metode logika fuzzy mengaplikasikan sistem inferensi fuzzy Sugeno dalam memperkirakan
produksi gula dengan variabel-variabel yang mempengaruhinya. Tujuan studi ini adalah
memperkirakan berapa banyak produksi gula dengan sistem inferensi fuzzy metode Sugeno orde-0
berdasarkan variabel bahan baku tebu, tenaga kerja, dummy mesin, dan jumlah produksi. Data
yang digunakan berupa data runtut waktu. Data diambil selama 7 hari pada bulan Maret 2016.
Model logika fuzzy Sugeno dalam studi ini menggunakan hasil dalam bentuk persamaan konstan
(Model Sugeno Order-0). Ternyata dari hasil penelitian diperoleh dengan nilai galat paling kecil
0,3083, jadi dapat dikatakan mendekati 0.
Kata kunci: gula, jumlah produksi, metode Sugeno orde-0.
SENDIKMAD 2018
1094
No 186
Abstract. This research aims to map out the poverty data in the Coastal Areas of Mukomuko
District. The estimation method used is Spatial Empirical Best Linear Unbiased Prediction (EBLUP).
So, the poverty estimator in the coastal area of Mukomuko District is obtained. The evaluation of
parameter estimator is calculated by the value of MSE (Mean Square Error) using Bootstrap
resampling method. Based on the result of the study is seen that the MSE value of Spatial EBLUP
estimators is smaller than the MSE value of the direct estimator (Y) in each village. Finally, the
estimation is presented as poverty map. The estimation of spatial correlation is positive and strong
(0.52).
SENDIKMAD 2018
1095
No 187
Dina Rahmi Darman1, Firmanul Catur Wibowo1, Andi Suhandi2, Wawan Setiawan3, Haris Abizar4,
Soffan Nurhaji4, Lukman Nulhakim5, Afit Istiandaru6
1 Department of Physics Education, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia
2 Department of Physics Education, Universitas Pendidikan Indonesian, Indonesia
3 Department of Computer Education, Universitas Pendidikan Indonesian, Indonesia
4Department of Mechanical Engineer Education, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia
5Department of Science Education, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia
6Department of Mathematics Education, Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia
E-mail: dina_rd@untirta.ac.id
Abstract. This research to aims for developing Virtual Media Simulation (VMS) for learning physics
oriented conceptual level in mathematical representation of sound waves. Facts on the ground
show that there are still many students’ who are found experiencing misconceptions in physics
concept, so that it is necessary to learn VMS assisted conceptual change. Research uses Quantitative
study design used is one-group pre-test post-test design. Research subjects at one of the state
universities in the Serang City, Banten Province, Indonesia. The construction of the conception of
the data that will be obtained from both groups is searched for the Level of Understanding of Each
Wave and Sound Concept. The result of the research shows that the highest mathematical
representation of Level of Understanding divided into Complete Understanding (CU) is 78%, Partial
Understanding (PU) is 14%, Wrong Understanding (WO) is 7%, Not Understanding (NU) of 2% and
the lowest the No Answer (NA) 0%. The conclusions of VMS can be used in the mathematical
representation of physics learning because of the quantity of the level comprehensively understood
in the category of "good" and effective facilitating concentration control of sound wave concept of
students.
SENDIKMAD 2018
1096
No 188
Abstrak. Kemampuan koneksi matematika yang rendah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu kemampuan guru memberikan pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran, media
pembelajaran yang tidak tersedia atau faktor motivasi belajar siswa yang rendah. Uraian kajian
konseptual ini berisi model PjBL bernuansa etnomatematika menggunakan media modul dapat
meningkatkan kemampuan koneksi matematika. Etnomatematika pada model PjBL ini siswa dapat
mengenali dan menggunakan koneksi antara ide-ide matematika dalam menyelesaikan masalah
proyek, mengkaitkan ide-ide matematika, matematika dengan disiplin ilmu lain, dan matematika
dengan kehidupan sehari-hari. Penggunaan modul membantu siswa dalam mempelajari materi dan
tugas proyek yang disampaikan oleh guru. Sehingga kemampuan koneksi matematika siswa dapat
ditingkatkan. Tahap pembelajaran dimodifikasi dari tahap PjBL bernuansa etnomatematika yang
dikemukakan Annafi (2018) dengan menambah penggunaan modul dalam pembelajaran.
Pembelajaran tersebut dilaksanakan dengan tahapan : 1) penentuan permasalahan/ pertanyaan
sesuai dengan etnomatematika yang berkaitan dengan materi aritmatika sosial, 2) analisis konsep
dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan dan menuangkan ide etnomatematika kedalam
materi aritmatika sosial dengan menggunakan modul sebagai pedoman mencari informasi, 3)
perencanaan desain proyek merencanakan jadwal penyelesaian proyek, 4) penyiapan karya untuk
menyelesaikan proyek dan mengumpulkan data sampai menghasilkan produk akhir, 5) proyek
dipresentasikan dalam bentuk diskusi, 6) melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek.
Keyword.Kemampuan Koneksi Matematika, Project Based Learning, Etnomatematika, Modul
SENDIKMAD 2018
1097
No 189
SENDIKMAD 2018
1098
No 190
SENDIKMAD 2018
1099
No 191
Abstrak. Salah satu catatan pembelajaran matematika yang tidak kunjung selesai adalah
pembelajaran yang bersifat pasif, rendahnya motivasi belajar siswa, rendahnya kemampuan siswa
memvisualisasi gambar geometri, lemahnya kemampuan pemecahan masalah geometri siswa dan
lain-lain. Studi literatur ini akan membahas tentang model Project Based Learning (PJBL) berbasis
etnomatematika berbantuan teknologi Augmented Reality (AR) untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah geometri. PJBL merupakan pembelajaran yang mendukung pemecahan
masalah berupa aktivitas siswa secara langsung melalui proyek, hal tersebut terlihat pada
kesesuaian tahapan PJBL dan indikator kemampuan pemecahan masalah. Tugas proyek akan lebih
bermakna jika masalah proyek berada dekat dengan siswa yaitu dengan etnomatematika. Media AR
akan menjadi perantara terhadap kesenjangan materi geometri yang berupa gambar 2D atau 3D
dengan benda-benda pada tugas proyek yang bersifat nyata. Selanjutnya berdasrkan beberapa hal
diatas, maka model pembelajaran baru dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
geometri siswa. Model PJBL yang merupakan modifikasi dari Wati (2018) : (1) menganalisis
masalah berbasis etnomatematika (2) membuat desain dan jadwal pelaksanaan proyek (3)
melaksanakan penelitian berbantuan AR (4) menyusun draf/prototipe produk secara teori (5)
menilai, memperbaiki dan menambahkan prototipe dengan bantuan AR (6) Finalisasi dan publikasi
proyek. (7) guru memberikan penguatan, masukan, dan perbaikan.
Keyword. Kemampuan pemecahan masalah geometri, Augmented Reality, Project Based Learning,
Etnomatematika.
SENDIKMAD 2018
1100
No 192
Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan
literasi matematika mahasiswa ditinjau dari kemampuan awal matematisnya. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif deskripsi. Subjek dalam penelitian ini adalah 3
mahasiswa yang mempunyai kemampuan awal matematis tinggi, sedang dan rendah dari 84
mahasiswa semester I program studi pendidikan matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang dengan pengambilan sampel menggunakan
teknik norm referenced evaluation. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes
kemampuan awal matematis, tes kemampuan literasi matematika dan pedoman wawancara. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki kemampuan awal matematis tinggi
memiliki kemampuan literasi matematika level 5 karena mampu menyelesaikan soal literasi
matematika sampai level 5. Pada mahasiswa yang memiliki kemampuan awal matematis sedang
memiliki kemampuan literasi matematika level 4 karena mampu menyelesaikan soal literasi
matematika sampai level 4, sedangkan mahasiswa yang memiliki kemampuan awal matematis
rendah memiliki kemampuan literasi di bawah level 4 karena tidak mampu menyelesaikan soal
literasi matematika sampai level 4.
SENDIKMAD 2018
1101
No 193
Firmanul Catur Wibowo1, Dina Rahmi Darman1, Haris Abizar2, Sjaifudin3, Suroso Mukti Leksono3,
Siti Romlah Noer Hodijah3, Lukman Nulhakim3, Afit Istiandaru4
1 Department of Physics Education, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia
2 Department of Mechanical Engineer Education, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia
E-mail: firmanulcaturwibowo@untirta.ac.id
Abstract. This research aims to provide assistance and Virtual Simulation Instructional (VSI)
training for dropout as a pilot for digital mathematical entrepreneurship in the industrial
revolution era 4.0 so that graduates have ICT skills and are ready to face disruption. The subject of
the research was the centre of learning activities of Insan Madani School and Dewi Sartika School in
Baros, Serang City, Banten Province, Indonesia. The research method used is a combination of
informative methods and interactive demonstrations. The results showed that students' abilities in
terms of ICT with an increase model of understanding in Optimal Model of 75.56%, Non-Creative
Model of 7.78%, Theoretical Model of 4.44 Practical Model of 4.44%, Memorizing Modelp of 10 %,
and No Model of 0% and were able to produce VSI with quality that was suitable for sale. The VSI
recommendations are a strategic alternative in the development of small digital scale industry
businesses and their use for digital mathematics entrepreneurship pilot learning.
Keyword. Virtual Simulation Instructional (VSI), Student Dropout, Mathematical Digital
Entrepreneurs in the Industrial Revolution 4.0.
SENDIKMAD 2018
1102
No 194
Abstract. The purpose of the research is to analyzing the error pattern in determining the function
opportunities of conjoint random variable. The kind of this research is qualitative. The data that
collected then analyzed descriptively. The selection of the subject based on the sampling method of
purposive sampling. The 9 subjects of considerations are the high academic ability, middle, and low.
The methodology that used to collect the data is written test that contain commentary.
Triangulation the use in this research is time triangulation, with take the student data at sixth
semester in academic year 2015/2016, 2016/2017, 2017/2018 in match statistic major. The
conclution of this research shows that the error pattern suffered by the subject is the error concept,
the mistake related to pra-stipulation material concept and wrong calculating.
Keyword: Error Pattern, Conjoint Function Opportunity
SENDIKMAD 2018
1103
No 196
Kata kunci : Guru Matematika, Sekolah Terakreditasi, Desain Pelatihan Guru, PMRI, LSLC
SENDIKMAD 2018
1104
No 197
Abstract. Now the development of science and technology advanced and encourages efforts to
renewal to make use of the technology in learning process. From the interview result towards the
students and one of the teachers in SMPN 7 Cirebon, that students are still many difficulties in
studies matter of linear equations one variable and unpleasant because in learning mathematics
still had not maximize media uses learning in some hate mathematic. Learning media is used as a
tool to make teacher easier in doing their task as a teacher. Besides that, learning media is made
with has a characteristic to build student’s desire and motivation, so it can enhance the ability of
mathematical representation. The research method which has been used in this research is
research and development, and it refers to the ADDIE model, it is acronym of (Analysis, Design,
Development, Implementation, and Evaluation). The instrument that is used is an interview to saw
sheets of student learning, sheets of validation, about test (pretest and posttest). Based on the
analysis shows that media valid and from the results of the tests of media use 3d pageflip
professional can enhance the ability of mathematical representation with the medium
interpretation enhancement criteria.
SENDIKMAD 2018
1105
No 198
65145, Indonesia
*alishodikin@unisda.ac.id
SENDIKMAD 2018
1106
No 199
Abstrak. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan akan tempat
tinggal meningkat secara signifikan seiring dengan pertumbuhan penduduk. Fenomena ini menjadi
sebuah peluang bisnis yang menarik bagi para pebisnis, khususnya bagi para developer yang
menawarkan produk rumah sebagai produk andalan mereka. Keadaan ini berdampak pada
konsumen yang nantinya akan dihadapkan pada berbagai macam produk perumahan, yang
ditawarkan pemasar kepada mereka untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal. Sebagai
akibatnya, seseorang akan berhadapan dengan keputusan yang sangat kompleks (multi kriteria)
untuk membeli sebuah rumah. Salah satu cara untuk menyelesaikan pengambilan keputusan yang
multi kriteria adalah dengan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP). Terkait
dengan hal tersebut, maka studi ini mencoba untuk menganalisis pengaruh produk, harga dan
lokasi terhadap keputusan pembelian rumah di Perumahan Arfiz Karya Tritama Pontianak.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, metode Analytic Network Process (ANP) cukup baik
dalam melakukan penghitungan dengan memperhatikan pengaruh atau ketergantungan antar
kriteria maupun alternatif dan lebih objektif.
SENDIKMAD 2018
1107
No 200
Abstract. The increasing of sophisticated technology greatly affects the daily activity include the
learning process. ICT (Information and Communication Technology) is a technology media which
can be used in the learning process of elementary school students particularly in mathematics
learning. ICT based learning can motivate students because of their curiosity in a system that can
present a text, images, video, sound, and animation can make them feel curious to learn math. But,
unfortunately, it is not widely used because teacher’s limitation to use or create ICT-based media in
learning mathematics in the elementary schools. T his article provides an overview of how much
the use of ICT based learning media in Pagaralam town Elementary School in mathematics learning.
From the interview results with the teachers of elementary schools in Pagaralam, the majority of
computer or laptop media usage is used as an administration in the office. Not many teachers use
ICT-based learning media because mastering the computer media usage, the classroom situation
which was noisy, and the facility that had not been completed. The use of ICT in the process of
Learning mathematics in elementary schools can make the teacher will more easily guide the
students.
SENDIKMAD 2018
1108
No 201
Abstrak. Pembelajaran matematika di era revolusi industri 4.0 dan pembelajaran abad 21
mengarah pada proses belajar mengajar yang mampu melatih kreativitas siswa. Media
pembelajaran yang belum membantu siswa mengembangkan kreativitas akan menghambat
tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan media
pembelajaran yang mampu membantu siswa untuk berfikir kreatif dalam memecahkan masalah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru
matematika dan siswa SMP kelas VII. Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman
wawancara dan pedoman observasi. Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh informasi
mengenai kesulitan belajar siswa, sumber belajar, dan media yang digunakan. Pedoman observasi
digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kreativitas siswa dalam pembelajaran di kelas.
Teknik analisis data menggunakan Miles and Hubberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa
mengalami kesulitan untuk memahami materi segiempat, kreativitas siswa masih tergolong rendah,
media pembelajaran yang sudah dikembangkan belum mampu meningkatkan kreativitas siswa,
siswa dan guru membutuhkan media pembelajaran yang dapat melatih siswa berfikir kreatif, model
penemuan terbimbing dapat membantu siswa untuk berfikir kreatif. Penelitian dapat diperluas
pada pengembangan media pembelajaran berbasis penemuan terbimbing untuk meningkatkan
kreativitas siswa.
Keyword: kreativitas, media pembelajaran, penemuan terbimbing.
SENDIKMAD 2018
1109
No 202
Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berpendekatan Matematika Realistik Untuk Siswa SMP
Monif Maulana1, Suparman2
1, 2Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Abstract. Konsep matematika adalah salah satu tujuan penting dalam belajar matematika,
memberikan pemahaman bahwa materi yang diajarkan kepada siswa tidak hanya sebagai hafalan,
tetapi konsep materi pelajaran itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar
Kerja Siswa (LKS) dengan pendekatan matematika realistik. Metode dalam penelitian ini
menggunakan tahapan-tahapan penelitian pengembangan 4-D yang terdiri dari pendefinisian,
perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Instrumen pengumpulan data berupa instrumen
validasi ahli untuk mengukur kevalidan juga angket siswa untuk mengukur kepraktisan dan
mendapat penilaian produk pengembangan dari ahli maupun siswa. Hasil penelitian menunjukkan
LKS yang dikembangkan berkriteria valid pada aspek isi LKS, aspek konstruk dan aspek bahasa.
LKS diujicobakan kepada 21 siswa kelas VII MTs N 2 Gunungkidul dan hasil uji coba menyatakan
bahwa LKS mendapat respon yang baik dari siswa dan praktis digunakan pada proses
pembelajaran matematika di kelas.
Keyword. Pengembangan, Lembar Kerja Siswa, Matematika Realistik
SENDIKMAD 2018
1110
No 203
L N Zamnah1*, A M Ruswana1
1Departemen Pendidikan Matematika, Universitas Galuh, Jl. R.E Martadinata No. 150
Ciamis 46274 Jawa Barat, Indonesia
*nailah_lala@yahoo.co.id
Abstract. This research aimed to investigating and describing the improvement of self-regulated
learning and self-confidence between two classes of students who implemented different learning
model: one using self-directed learning and the other using conventional learning. This research
was conducted at Mathematic Education Program of Universitas Galuh involving first year students
or 2nd semester student of 2017/2018 academic year. We specifically observed students’
performance at Introduction of Mathematic Fundamental course. The data were collected using an
instrument of scale to measure students’ self-regulated learning and self-confidence. Data analysis
was performed towards normalized gain of both sample groups using normalized gain difference
test. The result showed that learning method using self-directed learning affected the improvement
self-regulated learning and self-confidence on students.
SENDIKMAD 2018
1111
No 204
Himmatul Mursyidah
Muhammadiyah University of Surabaya, Indonesia
himmatul.pendmat@fkip.um-surabaya.ac.id
Abstract. A good college must provide good service for its students. One such service is the
provision of supporting infrastructure facilities for the lecture process, such as the provision of
lecture halls. Provision of lecture rooms related to scheduling lectures. We know that college is
different from high school. Occasionally, students must repeat courses in the last semester, and
sometimes students must take courses in the upper semester. Therefore, this article discusses the
application of graph edges coloring to determine the lecture room of the mathematics education
department at Muhammadiyah University of Surabaya which is effective and efficient, in
accordance with the needs of students and the availability of space.
SENDIKMAD 2018
1112
No 205
Email: toniyudha@student.upi.edu
Abstract. This study aims to develop a learning model that can accommodate mathematics learning
in basic counting concept for students with intellectual disabilities. Mentally disabled students are
students who has intellectual intelligence below the average, so that a teacher needs to modify
learning methods that can be done in the process of learning. The research method used an
exploratory mixed methods research design, this research develops school-based collaborative
learning model in learning mathematics to improve numeracy skills of mentally retarded students.
The constructs of collaborative learning models are developed from data from qualitative case
studies on the problems of mathematics learning found in the field.. The pre-experiment increases
quantitative data about the effectiveness of school-based collaborative learning models. The results
presented that there was an increase in mathematics learning outcomes for mentally retarded
students in learning to basic counting. In the first session students get 50% of the overall test, and
in the next session there is a very significant increase to 80% of the overall test. The
recommendations from this study obtained data that collaborative learning models can improve
mathematical abilities of mentally disabled students.
Keyword: Development of Collaborative Model, Ability Calculate For Students’ Intellectual
Disability
SENDIKMAD 2018
1113
No 208
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kelayakan pengembangan media
pembelajaran zoolfabet dan domi numbers untuk memperkenalkan alfabet dan angka untuk siswa
RA Muslimat NU Gandusari 1. Metode penelitian yang digunakan adalah research and development
(R&D) dengan langkah-langkah yang digunakan berdasarkan Sugiyono. Langkah-langkah penelitian
dan pengembangan meliputi: 1) Identifikasi masalah, 2) Pengumpulan informasi, 3) Desain Produk,
karena keterbatasan waktu maka langkah-langkah penelitian tidak dilaksanakan seluruhnya dan
akan dilanjutkan pada tahun berikutnya. Hasil penelitian ini adalah telah selesainya prototype
produk zoolfabet dan domi numbers berdasarkan identifikasi masalah dan informasi serta telah
diujicobakan di RA Muslimat NU Gandusari 1.
Kata kunci : zoolfabet, domi numbers
SENDIKMAD 2018
1114
No 209
Classification and Diagnosis of Diabetic with Nural Network Algorithm Learning Vector
Quantizatin (LVQ)
Abstract. Determining the type of Diabetes Mellitus (DM) is very important to determine what
treatment is suitable for a patient. Unfortunately patient information about what type of diabetes is
often ignored, so the patient gets a wrong diagnosis. This study aims to build a classification model
in determining a DM patient diagnosed with one type of DM, namely type 1 DM, type 2 DM,
Gestational DM or special type DM. The indicators used in determining the classification for
diagnosing patients are age, sex, blood pressure, levels of blood glucose, weight, and height. The
classification method used is the Neural Network method with Learning Vector Quantization (LVQ)
algorithm. Algorithm LVQ provides results with accuracy close to 79% with 759 iterations.
SENDIKMAD 2018
1115
No 210
Mobile learning application for social arithmetics learning based on scientific approach
2 Junior High School Taruna Al-Qur’an, Jl. Lempongsari No. 4a, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
1,2,3,4 Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka 42 Yogyakarta, Indonesia
1nurrokhima@gmail.com
Abstract. This study aims to develop mobile learning applications in learning mathematics in social
arithmetic materials. This research is qualitative research with the 4D model that is defined, design,
develop, and disseminate. The subjects of this study were seventh-grade students of
Muhammadiyah Tepus Junior High School with ten students chosen randomly. The object in this
study is the student's response to eXe-Learning media that has been developed in the learning of
social arithmetic. The research instrument is a student response questionnaire. Based on the
results of the study, the conclusion is in general mobile learning applications developed are
included in the excellent category. So that it can be used by teachers to teach and can be used by
students to study independently at school or outside a school.
SENDIKMAD 2018
1116
No 211
Abstract. Self regulated learning is a learning system applied in universities. Therefore, self
regulated learning is needed by students in taking courses in college. Based on the results of
previous studies found that students self regulated learning is still low. This study aims to improve
students self regulated learning by using computational mathematics teaching materials in
numerical method courses. The method used in this study is quasi-experimental with non-
equivalent control group design. Result of this study shows that increasing students self regulated
learning that using computational mathematics teaching materials is not better than students that
not using the teaching materials.
SENDIKMAD 2018
1117
No 212
Abstract. Salah satu tantangan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 yaitu pembelajaran
online atau sering disebut e-learning. Hal ini menjadikan perguruan tinggi perlu membekali
mahasiswa dengan berbagai kompetensi, termasuk dalam pendidikan matematika. Kompetensi
yang perlu dimiliki mahasiswa yaitu berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan mahasiswa pendidikan matematika menggunakan ¬e-
learning dalam pembelajaran. Subjek penelitian terdiri dari 80 mahasiswa. Dengan menggunakan
angket, sebanyak 76% (61 dari 80 mahasiswa) sudah mendengar istilah e-learning. Platform e-
learning yang sudah diketahui yaitu google classroom, edmodo, zenius, dan quipper. Adapun fitur
yang banyak dibutuhkan dalam ¬e-learning yaitu upload materi dan tugas, upload dan memutar
video, ujian atau kuis online, chat antar dosen dan mahasiswa, serta forum diskusi. Sedangkan
persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran online yaitu sebanyak 33 mahasiswa merasa tertarik,
37 mahasiswa merasa kesulitan, dan yang lainnya merasa biasa saja. Mahasiswa banyak yang
merasa kesulitan karena mereka belum memahami konsep-konsep matematika dengan baik.
Meskipun demikian, mahasiswa memandang perlu dilakukan pembelajaran online untuk
meningkatkan kemampuan dalam bidang teknologi.
SENDIKMAD 2018
1118
No 213
Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar mahasiswa. Populasi dari
penelitian ini adalah mahasiswa S1 program studi pendidikan matematika FKIP Universitas
Muhammadiyah Tangerang (UMT). Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode
purposive sampling, sehingga sampel penelitian ini adalah mahasiswa semester VII yang telah
menyelesaikan 58 mata kuliah dan menempuh 126 SKS. Teknik pengumpulan data penelitian yang
digunakan adalah survey dan analisis dokumen. Analisis data yang dilakukan adalah analisis regresi
linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Kata kunci: Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, prestasi belajar
mahasiswa
SENDIKMAD 2018
1119
No 214
HIGH ORDER THINKING SKILL SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS
MASALAH MENGGUNAKAN SOAL TIPE PISA
Rogayah1, Zulkardi2
1,2Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya
Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan salah satu kemampuan yang diharapkan pada abad ke-21 yaitu kemampuan High
Order Thinking Skill siswa pada model Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan salah satu
model pembelajaran yang mendukung siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya
dengan cara menyelesaikan masalah yang diberikan. Pada penelitian ini masalah yang digunakan
adalah masalah yang bersumber dari soal-soal tipe PISA mengingat rendahnya prestasi PISA di
Indonesia sehingga perlunya membiasakan siswa untuk menyelesaikan masalah dengan tipe soal
PISA. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII.9 SMP N 6 Palembang dengan jumlah 34 siswa.
Data dikumpulkan dengan teknik tes dan wawancara. Selanjutnya data dianalisis berdasarkan
jawaban subjek di lembar jawaban soal tes dan juga berdasarkan hasil wawancara. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa secara umum kemampuan berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah
sudah sampai pada kemampuan menganalisis (C4) yaitu menguraikan informasi, memformulasikan
masalah dan menyelesaikan masalah dengan tepat. Sedangkan 2 kemampuan berpikir tingkat
tinggi lainnya yakni kemampuan mengevaluasi dan menciptakan (kreatif) masih kurang/rendah.
Kata Kunci: High Order Thinking Skill, Pembelajaran Berbasis Masalah, PISA
SENDIKMAD 2018
1120
No 215
Development of Junior High School Student Mathematical Modeling Activities Using the
Context of Online Ojek
Abstract. This research is motivated by the low ability of students to understand and connect
mathematics to solve real world problems. To help students deal with problems related to the real
world using mathematics high-order thinking, students are trained in mathematical modeling
problems. The questions are expressed in the form of LKPD (Student Worksheet) using the
mathematical modeling stage in the context of online ojek. The purpose of this study is to produce
LKPD as student mathematical modeling activity sheet which valid, practical and possess potential
effects on students' ability to solve problems. This is a development research. The characteristic of
developed LKPD that can helping students in understanding problems, determining mathematical
models, and solving problems in daily life systematically using the mathematical modeling stage of
Blum theory and the characteristics of PMRI. Subjects in this study were students of class VII junior
high school in Palembang consisting of 32 students. The results showed that the LKPD developed
has valid characteristics based on the validator's assessment, practically are seen from the results
of the small group tests, as well as the potential effects are seen from the students' test results given
after the field test using the developed LKPD.
SENDIKMAD 2018
1121
No 216
Kemampuan Pemodelan Matematika Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal-soal PISA Konten
Quantity
SENDIKMAD 2018
1122
No 217
Abstract. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk meneliti keterampilan berpikir
fleksibel siswa menggunakan pendekatan PMRI dan soal-soal High Order Thinking Skill pada
materi Persamaan Garis Lurus (PGL). Fokus penelitian ini adalah meningkatkan fleksibilitas siswa
dalam pembelajaran matematika dan menyelesaikan soal-soal High Order Thinking Skill, dimana
siswa dalam mengerjakan soal tersebut dapat menggunakan berbagai macam cara namun
mempunyai hasil yang benar dengan menggunakan pendekatan PMRI. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Palembang. Data dikumpulkan dengan teknik tes, observasi
dan wawancara. Selanjutnya data yang dianalisis adalah hasil jawaban soal tes, hasil observasi dan
hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembelajaran matematika dengan
materi persamaan garis lurus pada siswa SMP kelas VIII menggunakan pendekatan PMRI dapat
meningkatkan keterampilan berpikir fleksibel siswa, dimana dalam mengerjakan soal-soal tersebut
siswa mempunyai strategi penyelesaian yang berbeda-beda dengan jawaban yang benar
SENDIKMAD 2018
1123
No 218
Abstrak, Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan kemampuan generalisasi pada materi PGL dalam pembelajaran PMRI. Penelitian
ini dilakukan kepada 32 orang siswa SMP kelas VIII sebagai subjek penelitian dengan hasil
penelitian menunjukan kemampuan siswa dalam menggeneralisasi materi PGL. Data dikumpulkan
dengan teknik tes dan wawancara. Selanjutnya data akan dianalisis berdasarkan jawaban subjek
penelitian pada lembar jawaban soal tes dan juga berdasarkan hasil wawancara. Tahapan dalam
pembelajaran PMRI akan mempengaruhi kemampuan siswa untuk dapat menggeneralisasikan
materi PGL.
SENDIKMAD 2018
1124
No 220
Absrtak. Berpikir kritis merupakan salah satu tahapan berpikir tingkat tinggi. Selain itu, Berpikir
kritis merupakan salah satu dari ketrampilan abad 21 yang perlu dikembangkan. Salah satu bentuk
kemampuan berpikir kritis adalah ketrampilan dalam memecahkan suatu masalah. Dalam
penelitian ini dideskripsikan profil kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam mengenal asumsi,
melakukan inferensi, deduksi, interpretasi, dan mengevaluasi argumen pada mata kuliah kalkulus.
Penelitian ini dilihat dari gaya kognitif mahasiswa visualizer dan verbalizer. Hal ini dikarenakan
kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu proses metakognisi yang apabila digunakan
dengan benar dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk membentuk pemikiran logis
dari suatu startegi penyelesaian masalah. Instrumen yang digunakan adalah Tugas Berpikir Kritis
dalam LKM dan pedoman wawancara. Data diperoleh melalui triangulasi dan disimpulkan
bedasarkan keadaan lapangan.
Kata Kunci: Berpikir Kritis, Kalkulus, Gaya Kognitif
SENDIKMAD 2018
1125
No 222
Abstract. In this research, we aim to develop PISA-like mathematics problems that are visualized
using powerpoint. The PISA-like mathematics problem developed using Design Research type
development study. Respondents of this study were 10th-grade students of SMA Srijaya Negara.
Walkthrough, documentation, and interviews are the way to collect the data. This research uses the
LSLC system during the problem development process, where 10th-grade teachers are involved in
this research from the problem design phase to the field tests conducted with learning using the
PMRI approach. From the research, we conclude that the PISA-like mathematics problems were
valid and also potentially effect to the students’ mathematical literacy in activating the indicators of
each Fundamental Mathematical Capabilities.
keywords: Pisa-Like Mathematics Problem, Change and Relationships, PowerPoint, LSLC, PMRI,
Mathematical Literacy
SENDIKMAD 2018
1126
No 223
The Learning Trajectory of Blind Students on Multiplication Concept Learning Using Guided
Discovery
Abstract. Physiological structural abnormalities in blind students cause blind people to have their
own obstacles in constructing knowledge and developing conceptions of a mathematical object. As
an abstract object of mathematics, it turns out that the concept of multiplication has great potential
to be memorized rather than understood by the blind. To be able to teach and understand the
concept of multiplication, a teacher needs a description of the possibility of learning trajectories
that will be developed by students in achieving learning goals. Thus the teacher can make learning
devices that are in accordance with the level of thinking that exists in the trajectory of student
development. Therefore, the aim of this research is to describe the process and produce student
learning trajectory in learning multiplication concepts using guided discovery. This research
includes the type of design research with the Gravemeijer and Cobb (2006) model. This study
produces a trajectory of learning the concept of multiplication of blind students by using guided
discovery methods. The trajectory is obtained from the learning trajectory hypothesis which is
designed through three stages, i.e preparing for the experiment, design experiment, and
retrospective analysis. Based on the results of the study, it was found that in the trajectory of
learning the concept of multiplication of students known they optimized tactile abilities when they
manipulate 'block count' in learning multiplication concepts. A tactile ability that is influenced by
the perception of synthetic touch, helps students understand the concept of multiplication well and
achieve the defined KKM.
SENDIKMAD 2018
1127
No 224
Absrtact. This study aims to produce a PISA-like mathematics problem with the context of
Palembang based on video movie maker was valid. The mathematics problem generated were 8
items consisting of 14 questions. The context used are pempek, ampera bridge, laksan, population
density data in Palembang, transmusi bus, LRT, palindra toll road, and iwak belido monument. In
this research uses the LSLC system during the problem development process, where mathematics
teachers are involved in this research from the problem design phase to the field tests conducted
with learning using the PMRI approach. The method in this research was development study
research design. The participant of this research was 3 students of the 10th grade of the senior high
school. Technique for collection the data was done by using walkthrough and interview. The result
showed that the PISA-like mathematics problems with the context of Palembang based on video
movie maker was valid and had a potential effect on student’s mathematical literacy abilities which
is included the 7 student’s basic mathematical abilities.
Keywords: PISA, Palembang, LSLC, PMRI, Movie Maker, Mathematical Literacy
SENDIKMAD 2018
1128
No 225
Abstract. This study aims to develop a learning trajectory activities to help students understand
concept of multiplication and distribution of integers using Animiz Animation Maker in the first
grade Junior High School. This study is learning in Curriculum 2013 with PMRI based. Instrument
making with system Lesson Study Learning Community, The method used is design research,
consists of three stages: preparing for the experiment, design experiment, retrospective analysis.
The studied was conducted on students of first grade Junior High School SMPN 1 Palembang. The
activities of students in this study consisted of two learning trajectories. The first activity (sharing
task) students to understand multiplication operations in the context of hurdles and division
operations with traditional snack contexts, and identify the properties of integer multiplication
operations. The second activity (Jumping Task) asks the students to solve everyday problems
related to integer multiplication and division operations, and asks students to work on individual
questions. The media used along the learning activities are student worksheet and interactive
videos. The results indicate that the learning trajectory using Animiz Animation Maker help
students understand the concept operations of multiplication and division integer.
Keywords: Multiplication and Division Integer, PMRI, Lesson Study Learning Community, Video
SENDIKMAD 2018
1129
No 226
The problems of teaching Realistic Mathematics Education (RME) for disability student
Fitria Sulistyowati
Abstract. This study aims to describe the problems of teaching RME for blind students in the
arithmetic's operations ability of many fractions. The application of RME in mathematics learning
for blind students has characteristics that are in accordance with the principles of teaching blind
students. However, sometimes there are many factors that make RME was not be able to maximize
the ability of blind students. These factors are the student itself and external factors. As teacher,
knowing these factors is one way to plan the next learning. Therefore, this study focuses on
explaining the problems when the RME is applied in the learning of arithmetic's operations of many
fractions for blind students.
SENDIKMAD 2018
1130
No 227
Design of Learning the Addition and Subtraction of Round Numbers with Muvizu Through
LSLC in Class VII
Email : anggiarini490@yahoo.co.id
Abstract. The purpose of this study was to determine students' learning trajectory on addition and
subtraction through HLT, which was designed with Muvizu through LSLC. This study was
conducted in VII grade students in Junior High School number 1 Palembang which is one of the
PMRI partner schools (Indonesian Realistic Mathematics Education) and LSLC (Lesson Study
Learning Community). The method used in this study was research design. The study was designed
through learning trajectory on addition and subtraction by using Lebaran cake context. The
research stages were preparing for experiment, the design of experiment, and retrospective
analysis. And the results of this study indicated that math students' understanding the addition and
subtraction can be seen from the activities of students with muvizu through the LSLC learning
system and Lebaran cakes as a context in learning process, the learning trajectory consists of two
activities to achieve learning objectives, namely sharing tasks and jumping tasks to solve the
problem of contextual addition and subtraction in daily life.
Keyword : Addition and Substraction, Lebaran Cake, PMRI, Muvizu, LSLC
SENDIKMAD 2018
1131
No 229
D Wijayanti
Mathematics Education Department, Sultan Agung Islamic University, Jl. Raya
Kaligawe Km.4, Indonesia
dyana.wijayanti@unissula.ac.id
Abstract. Textbooks are an important part in the teaching learning process. However, how
textbooks provide the mathematical content has not been extensively researched. The purpose of
this study is to analyse how Thales’ Theorem is described in scholarly knowledge and knowledge
actually to be taught. I studied five online Indonesian lower secondary textbooks that are
authorised by the ministry of education and four university textbooks. The result shows how the
explanation of Thales’ theorem in the university textbook is different from school textbooks.
SENDIKMAD 2018
1132
No 230
a) triwik_jt@yahoo.com b)s_kartiko@yahoo.com
c)danardono@ugm.ac.id
Abstract. Quantile regression is a statistical technique used to estimate the relationship between
response variable with explanatory variables on a particular conditional quantile functions.
Quantile regression method approach is done by separating the data into two or more groups
which are suspected have a different estimated value of a certain quantile. Inference on the quantile
regression method is an emerging topic and recently some tests that have been proposed to verify
the existence of structural break, but most of the research in the literature on structural change
only focuses on conditional averages, while structural changes that occur in conditional distribution
or on conditional quantiles re important keys. This article discusses the test of structural changes in
quantile regression with the Lagrange Multiplier. Explanation will be accompanied by identification
of structural changes in the analysis of the relationship between household food expenditure and
household income in Belgian community household.
Keywords: structural break, quantile regression, hypothesis testing
SENDIKMAD 2018
1133
No 232
Abstract. This study aimed to determine the effect of Realistic Mathematics Education approach on
students’ mathematics achievement. This study used a quasi-experimental design conducted on 41
Accounting students of Vocational School at SMK Taman siswa Banjarnegara. Students were
divided into two groups. The treatment group namely, the Realistic Mathematics Approach group
consisted of 19 students and the control group namely, the scientific approach group consisted of
22 students. The instrument used in this study was the achievement test. To determine the
difference in mean achievement the two groups, data were analyzed using one sample test. The
results of descriptive analysis of learning achievement in the Realistic approach class showed an
average increase of 86,32 from the pretest to 49,47 from the posttest. In the Scientific approach
class showed an average increase of 49,55 from the pretest to 71,82 from the posttest. t value in
mathematics learning with realistic mathematics approach is 18,614> 0,05 and scientific approach
is 0,463> 0,05 so that both approaches are effective in terms of mathematics learning achievement.
Different test analysis t-test using the assumption of equal variances assumed where the sig (2-
tailed) value obtained is 0.063 > 0.05 so that H0 is accepted. That the average score of the final
mathematics learning achievement of the experimental class students was compared with the same
control class significantly.
SENDIKMAD 2018
1134
No 233
Melvinasari1, Suparman2
1Magister Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan, melvinasarisari@gmail.com
2Magister Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan, suparman@pmat.uad.ac.id
Abstrak. Berfikir logis merupakan kompetensi yang sangat penting dimiliki oleh siswa dalam
kurikulum 2013. Siswa yang berkemampuan berfikir logis rendah akan kesulitan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Modul matematika yang tidak memuat kompetensi berfikir
logis akan menghambat pencapaian tujuan pendidikan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk
menelaah bahan ajar matematika yang dibutuhkan siswa yang dapat meningkat kemampuan
berfikir logis. Penelitian ini berjenis deskripstif kualitatif yang melibatkan subjek guru matematika
dan siswa SMP kelas VII. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi.
Wawancara dilakukan dengan guru dan siswa untuk mengetahui bahan ajar yang dibutuhkan dan
mengetahui kesulitan siswa dalam proses pembelajaran matematika khususnya dalam materi
aljabar. Observasi dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan berfikir logis siswa dalam
memecahkan masalah. Teknik analisa data menggunakan model Milles dan Huberman. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa: guru dan siswa membutuhkan bahan ajar yang sesuai dengan
karakteristik siswa, bahan ajar yang digunakan kurang mendukung siswa dalam berfikir logis,
kemampuan berfikir siswa masih rendah, dan pendekatan Realistic Mathematics Education dapat
meningkatkan kemampuan berfikir logis siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa guru dan siswa
membutuhkan pengembangan bahan ajar berbasis Realistic Mathematics Education yang dapat
mengembangkan kemampuan berfikir logis siswa.
Kata kunci: bahan ajar, berfikir logis, Realistic Mathematics Education.
SENDIKMAD 2018
1135
No 235
Abstrak. Berpikir kreatif merupakan salah satu ketrampilan penting yang dibutuhkan pada
pembelajaran matematika di abad 21. Siswa yang kurang kreatif akan yang menyebabkan siswa
kesulitan dalam mengerjakan dan mempresentasika materi matematika, terutama materi bilangan
bulat. Bahan ajar matematika yang belum mengintegrasikan ketrampilan berpikir kreatif akan
membuat proses belajar mengajar tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kebutuhan siswa akan bahan ajar berupa modul yang dapat meningkatkan ketrampilan berpikir
kreatif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek
dalam penelitian ini yaitu: guru matematika dan siswa SMP kelas VII. Pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan observasi dan wawancara. Wawancara kepada guru pengampu dan
siswa untuk mendapatka data penggunaan buku, proses pembelajaran, media pembelajaran, dan
kesulitan siswa dalam belajar. Data dianalisa menggunakan analisis interaktif. Penelitian
memberikan beberapa hasil. Pertama, proses pembelajaran masih menggunakan buku Yudhistira.
Kedua, proses pembelajaran belum mengunakan modul. Ketiga, kreatifitas siswa masih sangat
rendah. Keempat, siswa masih mengalami kesulitan belajar pada materi bilangan bulat. Penelitian
menyimpulkan bahwa guru dan siswa membutuhkan berpendekatan Realistic Mathematisc
Education yang sesuai dengan karakteristik siswa untuk meningkatkan kreatifitas siswa.
Kata kunci: analisis kebutuhan, kreativitas siswa, Realistic Mathematisc Education.
SENDIKMAD 2018
1136
No 237
Muhammad Rizqi1
1Mahasiswa, UNNES, Semarang; beani.rizqi@gmail.com
Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui modul dan RPP dengan pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik (PMR) pada materi bilangan bulat mampu meningkatkan kemampuan
pemahaman matematis peserta didik yang didasari oleh skor pretest dan postest pada kelas
eksperimen serta kelas control. Penelitian Modul dan RPP dengan pendekatan pendidikan
matematika realistik menggunakan subjeknya yaitu peserta didik kelas VII di MTS Islamic Center
Cirebon dengan sampel kelas VII A sebagai kelas control dan kelas VII B sebagai kelas Esperimen.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa modul dan RPP dengan pendekatan pendidikan matematika
realistik berdasarkan hasil pretest dan posttest, Uji Gaint dan Uji Independent sampel T-test, dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman matematis. Sehingga modul dan RPP dengan pendekatan
pendidikan matematika realistik dapat menjadi solusi yang tepat dalam meningkatkan kemampuan
pemahaman matematis peserta didik.
Kata Kunci: Modul, RPP, Pendekatan pendidikan matematika realistik dan Kemampuan
pemahaman matematis.
SENDIKMAD 2018
1137
NO 238
Peran Modul Kontekstual pada Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan
Berfikir Kreatif dan Kemandirian Siswa
Abstract. Rendahnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (soal cerita), khususnya soal
non rutin atau terbuka (Open Ended) disebabkan salah satunya karena kelemahan siswa dalam
aspek-aspek kemampuan berpikir kreatif . Untuk mengatasi itu diperlukan pembelajaran yang
sesuai salah satunya Model Discovery Learning dengan peran modul kontekstual. Matematika yang
pada dasarnya objek yang konkret dapat diterapkan ke objek yang abstrak. Pembelajaran
matematika siswa lebih efektif memakai modul karena isi dalam modul lebih jelas dan teratur.
Modul dapat meningkatkan kemandirian siswa karena didalam modul terdapat gambar yang
menarik. Gambar lebih menarik daripada kata-kata, karena gambar bisa memunculkan objek yang
kongkrit seperti gambar sebenarnya. Modul digunakan untuk melihat seberapa jauh kemampuan
berfikir kreatif siswa. Peran guru dalam menggunakan model discovery learning menekankan
peran aktif siswa dimana siswa memperoleh konsep-konsep dengan menemukan sendiri. Model
discovery learning berbantuan Modul Kontekstual salah satu model pembelajaran yang mampu
mambantu siswa menemukan konsep-konsep, sehingga modul sebagai alat untuk menemukan
konsep tersebut. Selanjutnya penggunaan modul kontekstual pada pembelajaran model discovery
learning diharapkan dapat meningkatkan kemandirian siswa.
Keyword. Discovery Learning, Kemampuan Berfikir Kreatif, Kemandirian, Modul
SENDIKMAD 2018
1138
No 239
Abstract. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan spasial siswa bergender
lak-laki dalam memecahkan masalah geometri. Dengan subjek dalam penelitian ini merupakan
siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Surabaya, Jawa Timur. Pengambilan data dimulai dengan
memberikan tes kemampuan matematika untuk mendapatkan subjek laki-laki dengan kemampuan
matematika tinggi. Kemudian diberikan TPMG (Tes Pemecahan Masalah Geometri) dan wawancara.
Hasil penelitian diperoleh bahwa pada masalah visualisasi spasial subjek membayangkan berada
tepat dipusat icosahedron kemudian menarik tali dari titik ujung ke titik ujung lain pada ruas garis
yang dibandingkan untuk menentukan ruas garis yang lebih panjang dan dalam bayangan subjek
ruas garis dengan posisi miring/diagonal lebih panjang dari-pada ruas garis dengan posisi
horizontal. Pada masalah orientasi spasial, membayangkan melipat jaring-jaring membentuk kubus
dengan menetapkan sisi depan dan sisi atas sebagai acuan untuk memosisikan semua sisi pada
kubus, kemudian membayangkan mengitari kubus untuk mengenali sisi kiri, kanan dan belakang
serta kemungkinan perubahan letak titik dan membayangkan untuk sisi kiri, sisi kanan dan sisi
belakang beserta letak titik pada tiap-tiap sisi setelah menjadi kubus.
Keyword. Kemampuan Spasial, Geometri, Pemecahan Masalah, Gender Laki-Laki
SENDIKMAD 2018
1139
No 240
Kurniawan1, Sukriadi2
12Universitas
Mulawarman
Abstract. Penelitian ini adalah penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan
untuk mengeksplor siswa SMP Kelas VIII yang bergender laki-laki dalam memecahkan masalah
matematika TIMSS pada ranah konten bilangan dan ranah domain kognitif penalaran. Data
penelitian diperoleh dengan memberikan tes masalah matematika TIMSS kepada subjek penelitian
kemudian dilakukan wawancara secara mendalam berdasarkan jawaban subjek. Data dianalisis
berdasarkan lima tahap yakni, klasifikasi data, reduksi data, penyajian data, interpretasi data, dan
kesimpulan. Berdasarkan data yang diperoleh kesimpulan bahwa subjek mengumpulkan bukti,
menganalisi data, membuat argumen, hingga membuktikan kebenaran pernyataan. Namun
demikian, pada hasil pekerjaan terlihat bahwa subjek melakukan kesalahan yaitu dalam operasi
perkalian bilangan desimal. Subjek melakukan konversi 1/2 dan 3/4 ke dalam bentuk bilangan
desimal yaitu menjadi 0,5 dan 0,75. Subjek menuliskan dan menjelaskan bahwa hasil perkalian
bilangan tersebut sebesar 1,25.
Keyword. Penalaran, Pemecahan Masalah Matematika TIMSS, Gender Laki-laki
SENDIKMAD 2018
1140
No 241
Peranan Interaksi Sosial dan Konsep Diri terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP &
MTs
Sugeng1
1Universitas Mulawarman
Abstract. Penelitian ex post facto ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang peranan
interaksi sosial dan konsep diri terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP dan MTs di
daerah Bontang, Kalimantan Timur. Populasi penelitian melibatkan 737 siswa dan sampel yang
terambil sebanyak 274 siswa dengan teknik cluster sampling. Data penelitian dikumpulkan melalui
angket dan tes. Analisis data menggunaklan teknik path analysis. Sebelum analisis data, dilakukan
transformasi dari skala ordinal menjadi skala interval. Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf α
=5%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) interaksi sosial memiliki peran yang signifikan
terhadap konsep diri siswa (Ho:ρx2x1=0 ditolak karena ρ=0, ρ< α); (2) interaksi sosial memiliki
peran yang signifikan terhadap pencapaian hasil belajar matematika siswa (Ho: ρ yx2=0 ditolak
karena ρ=0, ρ< α); 3) konsep diri memiliki peran yang signifikan terhadap pencapaian hasil belajar
matematika siswa (Ho: ρyx1 sosial dan konsep diri
memiliki peran yang signifikan terhadap pencapaian hasil belajar matematika siswa (Ho: ρ yx1= ρyx2
= 0 ditolak ρ=0, ρ< α). Hasil pengujian tidak langsung peran interaksi sosial dalam pencapaian hasil
belajar matematika ditunjukkan oleh ρx2x1 dilanjutkan ρyx1 atau (0,229)(–0,121)=–0,028.
Keyword. Interaksi Sosial, Konsep Diri, Hasil Belajar Matematika.
SENDIKMAD 2018
1141
No 242
Abstrak. Berpikir kreatif merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa dalam
pembelajaran abad 21 dan kurikulum 2013. Siswa berketerampilan berpikir kreatif rendah akan
mengalami kesulitan menyelesaikan soal tipe PISA. Media pembelajaran yang tidak menunjang
ketermapilan berpikir kreatif akan membuat proses belajar mengajar kurang efektif. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan multimedia pembelajaran matematika berbasis STEM untuk
meningkatkan kreativitas siswa. Jenis penelitian ini berupa penelitian deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII. Instrumen pengumpulan data berupa pedoman observasi
dan pedoman wawancara. Pedoman observasi digunakan untuk mengamati kreativitas siswa
selama proses pembelajaran di dalam kelas. Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan
informasi dari guru mengenai bahan ajar yang digunaka dan permasalahan-permasalahan dalam
pembelajaran. Pedoman wawancara juga digunakan untuk mendapatkan informasi dari siswa
mengenai kesulitannya dalam mempelajari matematika. Hasil dari penelitian ini menunjukan
bahwa : siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika, multimedia
pembelajaran matematika yang ada belum memfasilitasi siswa untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kreatif, dan pendekatan STEM dapat membantu siswa untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kreatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa multimedia pembelajaran
matematika berpendekatan STEM yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa
perlu dikembangkan lebih lanjut.
Kata Kunci : Kreativitas, Multimedia Pembelajaran, STEM.
SENDIKMAD 2018
1142
No 243
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Matematika Berbasis Problem Based Learning Untuk
Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA IPS Kelas XI
Abstrak. Pemecahan masalah meliputi metode, prosedur dan strategi yang merupakan proses inti
dan utama dalam kurikulum 2013. Bahan ajar yang belum mengintegrasikan kemampuan
pemecahan masalah akan berdampak pada tidak efektifnya pencapain tujuan pembelajaran. Tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kebutuhan bahan ajar matematika berbasis
Problem Based Learning (PBL) yang dapat menstimulus kemampuan pemecahan masalah siswa.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah siswa SMA IPS kelas XI.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan tes. Observasi dilakukan
kepada guru dan siswa untuk mendapatkan informasi mengenai model pembelajaran, karakteristik
siswa, dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Analisis data menggunakan model Miles dan
Huberman yang terdiri dari reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian
memiliki beberapa hasil. Pertama, kemampuan pemecahan masalah siswa masih tergolong rendah.
Kedua, model pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan kurang menstimulus siswa untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Ketiga, model pembelajaran PBL dapat membantu
siswa untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa bahan ajar matematika berbasis PBL yang dapat menstimulus kemampuan pemecahan
masalah siswa perlu dikembangkan.
Kata Kunci: bahan ajar, kemampuan pemecahan masalah, PBL.
SENDIKMAD 2018
1143
No 244
Abstract. Berpikir kritis merupakan keterampilan penting dalam pembelajaran di revolusi industri
dan kurikulum 2013. Siswa yang berkemampuan kritis rendah akan mengalami kesulitan dalam
mengerjakan soal berjenis HOTS. LKS yang tidak mengintegrasikan keterampilan berpikir kritis
akan menghambat pencapaian tujuan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kebutuhan LKS yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kurikulum 2013. Metode penelitian
menggunakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa SMP kelas VII. Instrumen
pengumpulan data berupa pedoman obeservasi, tes, dan pedoman wawancara. Observasi dilakukan
pada guru untuk mengetahui karakteristik siswa. Wawancara dilakukan kepada siswa untuk
mengetahui kemampuan berfikir kritisnya. Pemberian tes dilakukan untuk mendapatkan data
mengenai karakteristik berpikir kritis siswa dalam menyelsaikan masalah perbandingan berbalik
nilai. Data dianalisa menggunakan model Miles dan Huberman. Penelitian memiliki beberapa hasil.
Pertama, siswa mempunyai kemampuan penguasaan konsep dan mengaplikasikannya dalam
pemecahan masalah berbalik nilai. Kedua, siswa mampu berpkir rasional dengan menjelaskan
argumen yang dimiliki. Ketiga, siswa mampu menganalisis pernyataan atau pertanyaan dalam soal.
Keempat, tingkat berpikir kritis siswa masih tergolong rendah. Kelima, LKS yang ada belum dapat
memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Keenam, pendekatan
inquiry dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian menyimpulkan bahwa
LKS berpendekatan inquiry yang dapat menaikan kemampuan berpikir kritis siswa perlu
dikembangkan.
Kata kunci: inquiry, kemampuan berpikir kritis, lembar kerja siswa, pemecahan masalah.
SENDIKMAD 2018
1144
No 245
Ihwan Zulkarnain1)(*)
Aulia Masruroh2)
1, 2) Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
Jl. Raya Tengah Kelurahan Gedong, Pasar Rebo – Jakarta Timur 13760
Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran
metakognitif berbasis peer teaching terhadap hasil belajar matematika. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode eksperimen dengan membandingkan kelas eksperimen sebanyak 20
siswa dan kelas kontrol sebanyak 20 siswa. Penelitian dilaksanakan di SMK Citra Bangsa Bogor
tahun ajaran 2017/2018 kelas X dengan jurusan Teknik Komputer Jaringan. Teknik pengambilan
sampel menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan instrumen yang digunakan untuk
pengumpulan data peneliti adalah tes sebanyak 25 soal berupa pilihan ganda. Teknik analisis data
menggunakan uji-t. Berdasarkan perhitungan didapat thitung > ttabel (2,995 > 2,02) maka H0
ditolak dan H1 diterima pada α =0,05. Dengan demikian rata-rata hasil belajar matematika
kelompok siswa yang diberi strategi pembelajaran metakognitif berbasis peer teaching lebih tinggi
dari rata-rata hasil belajar matematika kelompok siswa yang diberi strategi pembelajaran think-
talk-write atau dengan kata lain pemberian strategi pembelajaran metakognitif berbasis peer
teaching mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar matematika.
Kata Kunci: Pembelajaran Metakognitif, peer teaching, thing talk write
SENDIKMAD 2018
1145
No 246
Abstrak. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2013
mengimplementasikan kurikulum baru sebagai penyempurnaan kurikulum sebelumnya (KTSP)
yang diberinama kurikulum 2013. Lahirnya kurikulum ini untuk menjawab tantangan dan
pergeseran paradigma pembangunan dari abad ke-20 menuju abad ke-21. Kurikulum 2013
bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, kritis, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Media
pembelajaran yang belum memfasilitasi siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan
motivasi berprestasi berdampak pada pencapaian tujuan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan kebutuhan Lembar Kerja Siswa yang berbasis problem based learning yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi berprestasi untuk siswa SMP kelas
VIII. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa SPM
Kelas VIII. Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara,
dan angket. Observasi pada guru untuk mengambil data mengenai kebutuhan siswa terhadap
lembar kerja siswa. Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis
dan motivasi berprestasi siswa. Wawancara dengan guru untuk mengetahui penggunaan lembar
kerja siswa di dalam pembelajaran. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui dampak
penggunaan lembar kerja siswa berbasis problem based learning terhadap kemampuan berpikir
kritis dan motivasi berprestasi. Hasil penelitian memberikan beberapa informasi. Pertama,
kemampuan berpikir kritis dan motivasi berprestasi perlu ditingkatkan. Kedua, lembar kerja siswa
yang digunakan di sekolah belum membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir
kritis dan motivasi berprestasi. Ketiga, pendekatan problem based learning dapat melatih siswa
untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan motivasi berprestasi. Penelitian dapat diperluas
pada pengembangan media pembelajaran lembar kerja siswa berbasis problem based learning
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi berprestasi siswa SMP kelas VIII.
Kata kunci: Berpikir Kritis, motivasi berprestasi, Problem Based Learning
SENDIKMAD 2018
1146
No 249
e-mail: nurul_anriani@yahoo.co.id
Abstract. The purpose of this research is to produce a mathematics material based on high order
thinking skills in improving the logical thinking skills of junior high school students. The material in
this resource is ‘SOLID” for junior high school students of class VIII. This research is research and
development. The development model used includes potential problems, information gathering,
product design, design validation, design improvements, product trials and product revisions. The
test of validity and practicality of the product is assessed by experts, teachers and students. The
final product trial was conducted in several schools in Banten province. While the test of product
effectiveness is tested using inferential statistical test by looking at the significant difference of
pretest and postes value in terms of students' logical thinking skills. The results showed that the
product of development results including the category is very valid according to the experts,
practically according to the assessment of teachers and students. The resulting product was also
effective according to the mean difference test showing that there were significant differences
before and after the teaching materials were given at a significance level of 5%.
Keyword. Teaching Materials, High Order Thinking Skills, Logical Thinking.
SENDIKMAD 2018
1147
No 250
Abstract. The general aim of mathematics is stated as making an individual acquire the
mathematical knowledge needed in the daily basis, teaching how to solve problems, making
him/her have a method of solving problems and acquiring reasoning methods. For this purpose to
acquire mathematical concepts one should be able to visualize the mathematics problems. In other
words, mathematics is the field in which preconditions are crucial so before the teaching process
student backgrounds on the subject should be tested. The principal aim of this study is to find the
weaknesses of secondary school students at geometry questions of measures, angles, and shapes in
SMP N 2 Pundong. The year 7 curriculum contains 4 geometry topics out of 17 mathematics topics.
In addition to this, this study aims to find out the mistakes, 7th-grade students made in solving
geometry problem type national examinations. To collect data, students were tested using 10
questions on geometry to analyze their problem-solving skills and to test how much they acquired
the last academic year. Frequency tables were used in data analysis. A descriptive methodology and
student interview were used in the study to analyze and interpret the results. The results from this
study revealed that 7th-grade secondary school students have a number of misconceptions, lack of
background knowledge, reasoning and basic operation mistakes at the topics mentioned. The
misconceptions divide into three categories namely errors in mathematical understanding, errors
in identifying the characteristic of the plane, and errors in interpreting story problems in
mathematical form. Therefore, it can be concluded that the mathematical understanding of the
seventh-grade students of SMP Negeri 2 Pundong related to the plane subject is still low.
SENDIKMAD 2018
1148
No 251
Abstract. Verbal-nonverbal correspondence has been the topic of increasing attention over the past
decade. Next, the purpose of education for all students, with and without mental retardation, is
preparation for adulthood. Unfortunately, there are some aspects of the special education process
which serve as barriers to this outcome. Mental Retardation is the condition of children who have
intelligence or intelligence abilities below the average normal children in the same age. However,
they must have some abilities to support their daily live. The mentally retarded children must learn
number operations because this ability is needed in everyday life. This study aims to determine the
ability of seventh-grade disabilities students in solving number operation problems including
addition, subtraction, multiplication, and division of natural numbers at SLB Bhakti Kencana I
Berbah. The research method used is descriptive research to see the activities of students in solving
number operation problems given by researchers. Data is taken by using a video recorder to see
student processes, test questions to see students' abilities, and interviews with teachers to
encourage the student prior knowledge. The results of this study indicate that students still have
difficulties in calculating the operation of natural numbers. Students often forget how to calculate
number operations according to what the teacher teaches. In addition the teacher mentioned that
to teach the concept of number
SENDIKMAD 2018
1149
No 252
Abstract. Fraction is one of the subject that begins to be studied in primary school and often found
in daily life. Therefore, students, especially in seventh-grade are familiar with the subject. The
purpose of this study is to explore information and describe students’ error in solving fraction
problem. The research method used is descriptive research. The subject of this study were 30
seventh-grade students at SMP Negeri 1 Piyungan. The research instrument used is the test
containing fraction problem. The result showed that students still made mistakes in solving the
fraction problem. First, students are wrong in rewriting the known components of the problem.
Second, they are wrong to apply the concept of fractional counting operations. Third, they are
wrong to convert mixed fractions into ordinary fractions and vice versa. Fourth, they are wrong to
change integers to fractions. Fifth, they are less careful in performing a fractional counting
operation. Lastly, they are wrong to sort fraction number.
SENDIKMAD 2018
1150
No 254
DISIPLIN BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP
MUHAMMADIYAH PLERET BANTUL
Abstrak. Hasil belajar matematika siswa memiliki banyak faktor yang mempengaruhi, disiplin
belajar dan fasilitas belajar siswa ketika di rumah diduga menjadi bagian dari faktor tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara disiplin belajar
dan fasilitas belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Muhammadiyah Pleret
Kabupaten Bantul semester ganjil tahun 2017/2018. Populasinya adalah seluruh siswa kelas IX
yang berjumlah 96 siswa. Kelas sampel diambil dari kelas IX A sebanyak 26 siswa, menggunakan
teknik random sampling. Teknik pengambilan data dilakukan dengan metode angket dan tes. Uji
instrumen menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan uji daya beda. Uji prasyarat analisis
meliputi uji normalitas, uji linearitas dan uji independensi. Analisis data untuk pengujian hipotesis
menggunakan analisis korelasi product moment dan analisis regresi linear ganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara: 1) disiplin belajar dengan
hasil belajar matematika, dengan r = 0,345; 2) fasilitas belajar dengan hasil belajar matematika,
dengan r = 0,515; 3) disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar matematika, dengan R
= 0,606 dengan persamaan regresi linear ganda atas X 1 dan X2 adalah ̂
( ) ( ) . Kemudian besar sumbangan relatif X1 = 30,09, X2 = 69,907,
dengan koefisien determinasi sederhana 0,367 serta sumbangan efektifnya X1 = 11,043% dan X2 =
25,653%.
Kata Kunci: Disiplin Belajar, Fasilitas Belajar, Hasil Belajar Matematika
SENDIKMAD 2018
1151
No 255
Abstract. Characteristics of thinking styles that students have are different, among them are
sequential concret (SK), sequential abstract (SA), random concret (AK), and random abstract (AA).
Differences from these characteristics can affect learning achievement, confidence, communication,
and other activities. This research has an aim to analyze student's mathematical communication
skills with all four of thinking styles. This research is descriptive qualitative research. The data of
this research was obtained from 32 students of junior high school in Nganjuk region with
heterogeneous abilities by using the instruments of written test, questionnaire, and interview. The
result of the research give an overview that mathematics communication skill with SK and SA
thinking styles can arrange conjecture same, make an argument, explore their ideas, formulate
generalizations, but be having difficulty in understanding a mathematical presentation. Mean while,
students with AK and AA thinking styles can explore their ideas same, but having difficulty make an
argument and presentations of mathematics in their language. In order to improve mathematical
communication, in mathematics learning students are trained to work on math problems related to
mathematical communication and the teacher is expected to know the characteristics of students
thinking styles so that the teacher can provide appropriate treatment.
SENDIKMAD 2018
1152
No 256
Abstract. Runtun waktu adalah himpunan amatan yang dicatat berdasarkan urutan waktu. Salah
satu model runtun waktu adalah model autoregressive, model tersebut belum mampu menjelaskan
perubahan struktur sebagai akibat terjadinya lompatan beberapa data dalam satu kurun waktu
tertentu. Model yang dapat menjelaskan perubahan struktur adalah keluarga model Threshold
Autoregressive (TAR) merupakan salah satu model penting dalam model deret waktu nonlinear
karena kepraktisannya. Dasar dalam model TAR adalah penggunaan regime yang berbeda dalam
analisis autoregressive. Model self-exciting threshold autoregressive (SETAR) adalah keluarga
model TAR dengan parameter delay tiap regimenya sama. Delay adalah satuan waktu yang
menyebabkan pergeseran waktu dalam input data akan tetapi tidak memengaruhi karakteristik
data. Model SETAR memiliki sifat linier dalam tiap regime akan tetapi nonlinier apabila model-
model tiap regime digabung. Regime adalah partisi dari ruang real dengan masing-masing partisi
berisi interval terbuka tertutup. Model SETAR dapat membangkitkan dinamika nonlinier yang
kompleks, fenomena yang tidak simetris dan dapat menghasilkan fenomena asimetris dan
lompatan data yang tidak dapat ditangkap oleh model deret waktu linier. Hal ini berarti model
SETAR memiliki tingkat fleksibilitas tinggi dalam parameter melalui perilaku switching regime.
Tujuan penelitian ini untuk melakukan kajian struktur model 2-regime SETAR dan perubahannya.
Metode yang digunakan untuk mengestimasi parameter pada model tersebut adalah ordinary least
square (OLS).
SENDIKMAD 2018
1153
No 257
Abstract. Apabila data time series diregresikan, maka terdapat kemungkinan terjadi kointegrasi di
antara variabel-variabelnya. Pada persamaan regresi linear sederhana, yaitu ketika variabel
dependen dan variabel independen yang tidak stasioner diregresikan, maka eror yang dihasilkan
juga tidak stasioner. Pada keadaan tersebut muncul kasus regresi lancung. Regresi lancung
(spurious regression) terjadi apabila antara variabel dependen dan variabel independen
sebenarnya tidak memiliki hubungan apapun sehingga tidak saling memengaruhi. Namun, ada
kalanya eror yang dihasilkan stasioner meskipun variabel dependen dan variabel independen yang
diregresikan tidak stasioner. Keadaan yang demikian disebut sebagai kasus di mana variabel
dependen dan variabel independen saling berkointegrasi. Kointegrasi sering terjadi pada data time
series yang melibatkan jangka waktu yang lama. Jika variabel dependen dan variabel independen
tidak stasioner tetapi saling berkointegrasi, maka terdapat hubungan kesetimbangan (equilibrium)
jangka panjang antara kedua variabel tersebut. Akan tetapi, terdapat kemungkinan tidak terjadi
keseimbangan dalam jangka pendek (disequilibrium). Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah
ketidakseimbangan dalam jangka pendek, diperlukan adanya koreksi kesalahan dengan error
correction model (EC). Salah satu model EC adalah model Engle-Granger. Tujuan penelitian ini
adalah mengkaji disequilibrium yang terjadi pada jangka pendek dengan melakukan model EC
Engle-Granger.
SENDIKMAD 2018
1154
No 259
Zulfia Memi Mayasari1*, Ulfasari Rafflesia1, Mulia Astuti1 and Yulian Fauzi1
1Department of Mathematics, Universitas Bengkulu, Jl. WR Supratman Bengkulu,
Indonesia
*zulfiamemimaysari@yahoo.com
Abstract. In tsunami mitigation plan, evacuation plays a crucial measure for saving human lives,
especially for communities who are living in coastal areas. The main problem of evacuation system
is to minimize the time to evacuate the vulnerable population. This can be done by determining the
effective evacuation route. The effective evacuation route from a cluster (center of population) to
an assembly point (safe area) should consider the minimum travel time. In calculating travel time
between cluster and assembly point we have to consider the speed of walking of evacuees. The
speed of walking of evacuees is influenced by several factor i.e road width, road density, number of
evacuees in a group, etc. This research develop a mathematical modeling to choose the most
effective evacuation route in coastal areas of Bengkulu city, Indonesia. The method used in
determined minimun travel time is Flyod Warshall algorithm and the tsunami evacuation system
software is made using matlab programming. Indonesian Tsunami Early Warning System –
InaTEWS, takes about 15 minutes after an early warning tsunami to evacuate. The result of the
evacuation modeling shows there are 5 clusters of 48 clusters need more than 15 minutes to reach
safe area.
SENDIKMAD 2018
1155
No 260
Pengembangan Permainan Kartu Buatan Sendiri sebagai Media Pembelajaran Aljabar dan
Pengaruhnya terhadap Kompetensi Siswa dalam Persamaan Linear
Abstrak. Telah dilakukan eksperimen penggunaan media berupa permainan kartu (card game)
hasil karya sendiri dalam pembelajaran salah satu materi aljabar, yaitu persamaan linear, di SMA
Islam Bunga Bangsa Samarinda. Meskipun kompetensi yang diukur dalam eksperimen kali ini
hanya persamaan linear, set kartu yang digunakan telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan sebagai media pembelajaran materi aljabar lainnya juga, cukup dengan mengubah
aturan mainnya saja. Permainan kartu diberikan kepada siswa kelas MIA dan IIS. Kompetensi siswa
diukur lewat instrumen pre-test dan post-test. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa permainan
kartu buatan sendiri ini dapat membantu siswa kelas IIS meningkatkan kompetensi persamaan
linear mereka secara signifikan bila dibandingkan dengan sesama siswa kelas IIS yang tidak
bermain kartu. Adapun pada siswa kelas MIA, mereka yang bermain kartu menunjukkan
peningkatan kompetensi dibandingkan dengan mereka yang tidak, namun tidak sesignifikan yang
terjadi pada siswa kelas IIS.
Kata kunci. Media pembelajaran, persamaan linear, pendidikan matematika, gamifikasi.
SENDIKMAD 2018
1156
No 261
Moh. Affaf
mohaffaf@stkippgri-bkl.ac.id
STKIP PGRI Bangkalan
Abstrak. Studi tentang kode cross bifix bebas muncul dari permasalahan barisan terdistribusi
untuk sinkronisasi frame pada Gaussian Channel di tahun 2000. Suatu kode cross bifix bebas
dengan panjang n adalah himpunan barisan dengan panjang n dimana prefix dengan panjang
kurang dari n dari suatu barisan tidak muncul sebagai suffix dari barisan yang lain. Pada tahun
2012, untuk panjang n lebih dari atau sama dengan 2, Stefano Bilotta mengkonstruksi kode cross
bifix bebas biner dengan panjang n dengan memanfaatkan Lintasan Dyck. Konstruksi Bilotta untuk
kode biner ini mencapai salah satu target utama dari kode cross bifix bebas biner, yaitu
kemaksimalan. Artinya, konstruksi Bilotta tak dapat diperluas di himpunan semua barisan biner
dengan panjang yang sama. Kemudian, pada tahun 2013 Chee mengkonstruksi kode cross bifix
bebas untuk sebarang simbol yang dia klaim mendekati kode optimal ynag bergantung pada
parameter 𝑘. Pada tahun 2015 Blackburn memperumum konstruksi yang dihasilkan Chee dan
mencapai kode optimal saat panjang kode membagi banyaknya simbol yang diberi judul Non-
overlapping Codes. Baru-baru ini, yaitu pada tahun 2017, Anselmo memperluas konsep kode cross
bifix bebas menjadi dua dimensi yang dikenalkan dengan nama kode cross bibifix bebas. Konsep ini
kemudian dilanjutkan oleh Barcucci di tahun yang sama. Dalam paper ini, akan dibahas tentang
kemaksimalan suatu kode cross bifix bebas.
Katakunci: Bifix Bebas, Kode Cross Bifix Bibifix Bebas, Kode Cross Bifix Bebas, Non-overlapping,
Sinkronisasi Frame.
SENDIKMAD 2018
1157
No 262
Analysis Of Student`S Mathematical Writing Skill With Two Stay Two Stray Models Toward
Writing In Performance Tasks Strategy At Spldv Materials
2 sutopo@staff.uns.ac.id
3 getutpramesti@staff.uns.ac.id
Abstract. The aims of this research is to investigating the student`s mathematical writing skill on
doing exercise after studying with two stay two stray models toward writing in performance tasks
strategy at spldv materials. This research is qualitative research. The technique of collecting data is
test method to collect the data of student`s mathematical writing skill after studying with two stay
two stray models toward writing in performance tasks strategy. The subject of this research are
student`s of 2nd grade in SMP Negeri 24 Surakarta year 2017/2018. The sampling technique is
based of student`s group with high achievement, medium achievement, and low achievement then
from each group taken two students to analize the student`s mathematical writing skill. The analize
of data use three activities, there are reduction data, present data, and getting the conclusion. The
result of the research: students number 19 with high achievement have all the aspec of
mathematical writing, there are written text, drawing, and mathematical expression. Students
number 23 with high achievement have all the aspec of mathematical writing, there are written
text, drawing, and mathematical expression although the drawing aspec still not perfect. Students
number 3 with medium achievement have all the aspec of mathematical writing, there are written
text, drawing, and mathematical expression but the written text aspec still not perfect. Students
number 22 with medium achievement have all the aspec of mathematical writing, there are written
text, drawing, and mathematical expression but the mathematical expression and written text aspec
still not perfect. Students number 17 with low achievement have all the aspec of mathematical
writing, there are mathematical expression, drawing and written text but the drawing and written
text aspec still not perfect. Students number 21 with low achievement have all the aspec of
mathematical writing, there are mathematical expression, drawing and written text but the
drawing and written text aspec still not perfect.
SENDIKMAD 2018
1158
No 264
Abstract. Penelitian ini bertujuan menerapkan metode triple exponential smoothing untuk
meramalkan jumlah wisatawan yang berkunjung di lokasi-lokasi wisata di Kabupaten Banyuwangi.
Metode triple exponential smoothing merupakan metode yang didasarkan atas tiga persamaan
pemulusan, masing-masing untuk unsur stasioner, trend dan musiman. Terdapat dua model dalam
metode triple exponential smoothing yaitu model additive dan model multiplicative. Berdasarkan
hasil penelitian ini diperoleh metode triple exponential smoothing (Winter) model multiplicative
lebih baik dibanding dengan model additive untuk peramalan jumlah wisatawan di Kabupaten
Banyuwangi dari bulan April 2018 hingga Maret 2019. Dengan peramalan jumlah wisatawan
tertinggi terjadi pada bulan Maret 2019 sebesar 349.015 wisatawan baik wisatawan dalam negeri
maupun mancanegara.
Keyword. Peramalan, Triple Exponential Smoothing, Jumlah Wisatawan.
SENDIKMAD 2018
1159
No 265
Mnemonic on the logarithm of the form of creativity from 21st century skills
Abstract. One of the methods that can facilitates students to remember the formulas and terms in
math easily is mnemonic technique. One form of 21st century skills is creativity and innovation
skills. This study aims to determine whether there are differences in the effect of applying
mnemonic techniques as a form of creativity in 21st century skills and conventional learning to
learning outcomes. This research was conducted at Vocational High School and used the
experimental method. The experimental class is treated mnemonic techniques as a form of
creativity in 21st century skills and the control class is given conventional learning. Methods of data
collection in this study using the method of documentation and test methods. The data analysis
used t-test. Data obtained from experiment class and control class. The result of this study showed
there are differences in the effect of applying mnemonic techniques as a form of creativity in 21st
century skills and conventional learning to learning outcomes. Classes with mnemonic techniques
as a form of creativity in 21st century skills give better learning outcomes than the ones in
conventional learning classes. This happens because the application of mnemonic techniques can
improve students' memory.
SENDIKMAD 2018
1160
No 266
SENDIKMAD 2018
1161
No 267
Sarah Farida Fitria1*, Pery Harfan2, Muty Nurvia3, Erwin Prayoga Ali4, Erwin Harahap5
1,3,4,5Program Studi Matematika, FMIPA, Universitas Islam Bandung
2Program Studi Pendidikan Matematika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia
sarahfitria@unisba.ac.id
Abstrak. Microsoft Excel merupakan program dari Microsoft Office yang dikhususkan untuk
pengolahan lembar kerja (Worksheet). Excel adalah sebuah aplikasi yang identic dengan
pengolahan data berupa angka. Dengan memasukan rumus atau formula maka dapat menciptakan
sebuah aplikasi yang berguna bagi pemakainya dan orang lain dalam menyelesaikan sebuah
persoalan dengan ketentuan tertentu pada aplikasi tersebut. Dengan menggunakan excel kita dapat
membuat proposal biaya, rencana bisnis, form aplikasi, buku kerja akuntansi, dan masih banyak
jenis dokumen lain yang memerlukan perhitungan angka. Selain dari itu, lembar kerja excel mampu
menampilkan data dalam grafik.
Kata kunci: aplikasi, microsoft excel, rata-rata, data tunggal, data gabungan
SENDIKMAD 2018
1162
No 268
Abstract. Komunikasi matematika dan kerjasama siswa merupakan kemampuan sangat penting
dalam era milineal. Siswa yang memiliki kemampuan komunikasi dan kerjasama rendah akan
terhambat dalam memenuhi kebutuhannya. Sumber belajar yang hanya memuat materi dan tidak
mengintegrasikan komunikasi dan kerjasama akan menghambat pencapaian pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebutuhan LKS yang berbasis realistic
mathematics education yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerjasama.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa SMK Kelas
X. Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan
angket. Observasi pada guru untuk mengambil data mengenai kebutuhan siswa terhadap LKS.
Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan komunikasi dan kerjasama siswa.
Wawancara dilakukan pada guru untuk mengetahui penggunaan LKS di dalam pembelajaran. Studi
literatur dilakukan untuk mengetahui dampak penggunaan LKS berbasis realistic mathematic
education terhadap kemampuan komunikasi dan kerjasama. Hasil penelitian memberikan
beberapa informasi. Pertama, kemampuan komunikasi dan kerjasama perlu ditingkatkan. Kedua,
LKS yang digunakan di sekolah belum membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan
komunikasi dan kerjasama. Ketiga, pendekatan realistic mathematic education dapat melatih siswa
untuk mengasah kemampuan komunikasi dan kerjasama. Penelitian memberikan kesimpulan
bahwa LKS berbasis realistic mathematic education yang dapat meningkatkan kemampuan
komunikasi dan kerjasama siswa SMK kelas X perlu dikembangkan.
Kata Kunci : kerjasama, komunikasi, lembar kerja siswa, realistic mathematics education.
SENDIKMAD 2018
1163
No 269
Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang memiliki tujuan untuk
mendeskripsikan kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal Ujian Akhir Semester (UAS)
meliputi aturan rantai dan integral lipat dua pada mata kuliah kalkulus lanjut. Subjek dalam
penelitian ini diambil dari Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan Semester
V tahun akademik 2017/2018. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu
menggunakan metode tes soal uraian dan wawancara dengan mahasiswa. Pengambilan sampel
sejumlah 10 mahasiswa.
Berdasarkan hasil penelitian, bentuk kesalahan yang diperoleh yaitu (1) Tidak dapat menentukan
turunannya, (2) Kesalahan dalam menggambar grafik fungsi, (3) Kesalahan dalam menentukan titik
ekstrim suatu fungsi, (4) Kecerobohan dalam menghitung, (5) Kesalahan notasi pada aturan rantai,
(6) Kesalahan pemahaman kata dalam matematika. Terjadinya penyebab kesalahan dilihat dari
lemahnya penguasaan dari suatu konsep, lemah dalam materi yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari, kurang teliti dalam menyelesaikan soal, kurang memahami suatu permasalahan dalam
soal, dan tidak dapat mengilustrasikan soal ke dalam grafik.
Kata Kunci. Analisis, Kesalahan, Mahasiswa, Kalkulus.
SENDIKMAD 2018
1164
No 270
Analisis Kemampuan Mathematics Problem Solving Siswa Kelas XI SMK Program Studi
Keahlian Teknik Komputer dan Informatika Di Kabupaten Kebumen
Abstract. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemecahan masalah
matematika (mathematic problem solving) siswa kelas XI SMK program studi keahlian Teknik
Komputer dan Informatika (TKI) di Kabupaten Kebumen khususnya pada materi Barisan dan Deret.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek pada penelitian ini adalah 99
siswa kelas XI SMK program studi keahlian TKI di Kabupaten Kebumen. Instrumen yang digunakan
pada penelitian ini berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa persentase banyaknya siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah
dengan kategori “sangat rendah” sebesar 1.01%, “rendah” sebesar 41.41%, “sedang” sebesar
47.47%, “tinggi” sebesar 8.08%, dan “sangat tinggi” sebesar 2.02%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas XI SMK program studi
keahlian TKI di Kabupaten Kebumen masih berada pada kategori “rendah” dan “sedang”.
Keyword. mathematic problem solving, SMK, teknik komputer dan informatika
SENDIKMAD 2018
1165
No 273
e-mail: ag_hartoyo@
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan kompetensi sikap
(spiritual dan sosial) dalam pembelajaran matematika secara holistik bersumber Qur’an. Penelitian
kualitatif diterapkan untuk mendeskripsikan: proses penyiapan bahan ajar yang mengintegrasikan
keempat kompetensi inti K-13, dan proses pengembangan kompetensi sikap dalam pembelajaran
matematika bersumber Qur’an secara holistik. Subyek penelitian ini adalah siswa SMP/MTs yang
mengikuti Pelajaran Persamaan Garis Lurus. Data penelitian berupa dokumen, rekaman proses
pembelajaran, dan wawancara, kemudian dianalisis menggunakan Metode Miles & Huberman yang
diawali dengan reduksi data, disajikan dalam petikan wawancara atau naratif, dan
menyimpulkannya secara logis. Penelitian menghasilkan: (1) bahan ajar matematika topik
Persamaan Garis Lurus bersumber Qur’an surat al Anfal 65-66, untuk membelajarkannya secara
holistik, (2) Proses pengembangan kompetensi sikap dilakukan oleh guru sepanjang pembelajaran
sejak pendahuluan, inti, hingga penutup. Dalam pengembangannya, secara bergantian beberapa
siswa membaca ayat terkait beserta terjemahnya, dan mendiskusikan kandungan matematika.
Proses integrasi sikap sosial dilakukan dengan menggugah rasa ingin tahu, kemauan berkolaborasi
dengan teman, toleran terhadap orang lain, dan bertanggung jawab dalam penyelesaian tugas. (3)
Pada pengembangan kompetensi keterampilan dan pengetahuan, siswa dibimbing untuk mencapai
proses pemodelan masalah yang berkaitan dengan ayat Qur’an, sehingga menemukan prosedur
penyelesaian masalah, atau konsep matematika dari topik yang dipelajari.
Kata kunci: Pengembangan kompetensi sikap, pembelajaran matematika holistik.
SENDIKMAD 2018
1166
No 274
Eri Widyastuti
Abstract. The purpose of this study is to examine and describe; 1) Validation of the
development of teaching materials using the ADDIE model in the Actuarial Mathematics subject
in improving the competence of graduates of Mathematics Department students; 2) Validation of
student graduate competencies that are in accordance with the needs of work as actuaries; 3)
validation of actuary mathematics teaching materials as well as providing scientific contributions
through International Journal scientific publications. The research method used is development
research using Research and Development (R & D) procedures. The research subjects were
students of the Non-Education Department of Unimed Mathematics Department. Data collection
techniques with methods of observation, tests, and interviews. Data analysis techniques use the
theory of first order understanding and second order understanding, while the data analysis flow
uses data reduction, data presentation, conclusion drawing/verification. This research was
conducted with 3 (three) stages. In the first stage, a preliminary study was carried out through an
analysis of Indonesian Actuary Association Competency Standards (PAI), academic studies,
literature review of Acturia Mathematics Subjects and planning in the preparation of Content
Standards, Process Standards and Indonesian Actuary Competency Standards, discussion and
giving questionnaires. to students, and actuary practitioners to do the determination in the
preparation of the model / planning of the subject matter competency standards, analysis of
model needs, analysis of the system making that will be carried out. the second stage is designed
with 5 (five) steps, namely 1) needs analysis, 2) Design in determining the objectives, contents,
standards and competencies of graduates that are needed to be an Indonesian Actuary, 3)
Development of teaching and learning materials, 4) Implementation of teaching materials, 5)
Evaluation and feedback. Formative Analysis Phase The third in this study is to hold an
Indonesian Actuary Seminar / Workshop in designing Teaching Materials according to
Indonesian actuary standards by collaborating with the Indonesian Actuary Association.
The target to be achieved in this study is that in the first stage the initial model is formulated
from the results of the development of the ADDIE model to improve the competence of
graduates of Mathematics majors in accordance with work needs. Furthermore, the targets
produced in the second stage, namely the existence of good quality teaching materials, good
quality learning media, good quality learning designs, and good quality test instruments,
questions and instructional evaluation instruments. In the third stage the target achieved is the
MoU in cooperation with the Indonesian Association of Actions, the Roadmap for the
establishment of the Acturia Study Program and the establishment of the Unimed Actuary Study
Center
Eri Widyastuti, S.Pd., M.sc is the Teaching Staff of the Mathematics Department of Medan State University
SENDIKMAD 2018
1167
No 275
Abstract. Let R and S be arbitrary rings. In the algebraic structure it is known that the R-module
structure is a generalization of a vector space. As in the ring structure, in the R-module some
previous researchers have defined R-module homomorphisms, the types of R-module
homomorphisms, the properties of R-module homomorphisms, and the main theorem of R-module
isomorphisms. On the other hand, the R-module structure has been generalized to the (R; S)-
module structure. However, research and discussion related to (R; S)-modules are still a bit worked
out. Therefore, in this paper we present the denfiition of (R; S)-module homomorphisms, the types
of (R; S)-module homomorphisms, the properties of (R; S)-module homomorphisms, and the main
theorem of (R; S)-module isomorphisms.
SENDIKMAD 2018
1168
No 276
Analisis Kesalahan Siswa Menurut Newman Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel yang Memuat Nilai Mutlak Kelas X SMA
Negeri 2 Yogyakarta
Abstract. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh
siswa kelas X PMIIA 3 dalam menyelesaikan soal cerita materi persamaan dan pertidaksamaan
linear satu variabel yang memuat nilai mutlak dengan menerapkan prosedur Newman. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas X PMIIA 3 SMA
Negeri 2 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tipe-tipe kesalahan yang dilakukan siswa adalah
kesalahan memahami, kesalahan mentransformasi, kesalahan keterampilan proses dan kesalahan
penulisan jawaban. Adapun persentase kesalahan yang dilakukan siswa dari tipe kesalahan adalah
kesalahan membaca 0%, kesalahan memahami 65,63%, kesalahan transformasi 40,63%, kesalahan
keterampilan proses 3,13% dan kesalahan penulisan jawaban 28,13%. Faktor penyebab kesalahan
siswa adalah tidak memiliki kemampuan menuliskan hal yang diketahui dan ditanyakan dalam soal
dengan tepat, kemampuan menuliskan model matematika, kurang berlatih soal cerita dengan
materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak, tergesa-
gesa, tidak fokus, kurang teliti, dan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi.
Keyword. analisis kesalahan, teori newman, soal cerita, persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel yang memuat nilai mutlak
SENDIKMAD 2018
1169
No 279
Indonesia
Abstract. This study aims to explore the student’s understanding mathematical concepts
semirelationalis behaviours category. In the related literature, there are three categories of
understanding mathematical concepts behavior, one of the categories is semelelationalist category.
In this study explored the orientation of semirelationalist category of understanding mathematical
concepts behaviour. Data was obtained from Laely, one of the second grade students of junior high
school as a participant in this study. From the results of the study, it was found that laely
categorized students behave semirelationalist in understanding mathematical concept behaviour.
Seven indicators have been used as references in determining the understanding mathematical
concept behavior. To see the indicator, five written test questions were given to participants. The
written test results are analyzed and supplemented with interviews. From the seven indicators it
was found that Laely was categorized as having a semi-nationalist in the understanding
mathematical concept behavior. Based on the findings, Laely was included in the participants who
had the opportunity to improve their understanding mathematical concepts behavior.
Keyword. behaviour, understanding mathematical concepts, semirelasionalis category
SENDIKMAD 2018
1170
No 280
Abstrak. Model pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru perlu disesuaikan dengan isi
materi pelajaran dan kondisi siswa. Hal tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe learning together terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan polinomial.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Galis semester 2 tahun pelajaran
2017/2018, dengan jumlah siswa kelas eksperimen 30 orang dan siswa kelas kontrol 30 orang.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
tes. Analisis data yang digunakan berupa statistik uji-t. Berdasarkan hasil analisis data yang
diperoleh ℎ𝑖 𝑢 𝑔 sebesar 2,61, selanjutnya dibandingkan dengan 𝑒𝑙 , diperoleh 𝑒𝑙 sebesar 2,002
pada taraf signifikan 5%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai ℎ𝑖 𝑢 𝑔 ≥ 𝑒𝑙 , yaitu 2,61 ≥ 2,002.
Artinya 𝐻1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe learning together terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan
polinomial SMA”.
Kata Kunci : Learning Together, Prestasi Belajar Matematika, dan Polinomial.
SENDIKMAD 2018
1171
No 281
Abstract. The purpose of this research is to produce the instructional materialsforthe logical
thinking of mathematics ability based on Indonesian Realistic Mathematics Education for junior
high school students for grade eighth which is valid and practical. This research used design
research method with the type of development study conducting in two stages namely preliminary
design and formative evaluation including self-evaluation, prototyping (expert reviews, one-to-one,
and small groups), and field tests. The research conducted at junior high school 9Sorong. For
research subjects, students of class VIII B of junior high school 9Sorongon even semester
2017/2018 school are 29 persons. The techniques of data collection used are documentation,
walkthrough, interviews, and test. The research data are quantitatively and qualitatively analysed.
The results of data analysis known that this research producesthe logical thinking of mathematics
for instructional materials based on Indonesian Realistic Mathematics Education on the material of
linear equations of two variables that are valid, practical, and have potential effects. Mathematics
instructional materials in this case in the form of students worksheets based on Indonesian
Realistic Mathematics Education have been content valid, constructive, and language from expert
validation at the expert review stage, while the mathematics student worksheets based on
Indonesian Realistic Mathematics Education have been practically obtained from revisions results
of one-to-one and small group. Furthermore, based on the process of development and analysis of
student work results, the prototype of instructional materials in the form of student worksheets
based on Indonesian Realistic Mathematics Education have potential effects to improve the logical
thinking of mathematics ability for students.
SENDIKMAD 2018
1172
No 282
Novika Anggrieni
Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan soal matematika tipe PISA
konteks generasi Z dengan pemanfaatan aplikasi android. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas X SMA Srijaya Negara Palembang. Penelitian ini menggunakan metode Design Research
dengan tipe development study. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
observasi, tes dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan sistem LSLC selama proses
pengembangan soal, dimana para guru matematika kelas X terlibat dalam penelitian ini sejak tahap
pendesainan soal hingga small group yang dilaksanakan dengan pembelajaran menggunakan
pendekatan PMRI dan memanfaatkan aplikasi android. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa soal
matematika tipe PISA kontek generasi Z dengan pemanfaatan aplikasi android yang valid dan
praktis.
Kata Kunci: Soal matematika tipe PISA, Generasi Z, Android, LSLC, PMRI
SENDIKMAD 2018
1173
No 283
Abstrak. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) menghasilkan soal matematika tipe PISA dengan
konteks pengolahan kopi yang valid dan praktis (2) mengetahui efek potensial soal matematika tipe
PISA dengan konteks pengolahan kopi terhadap kemampuan literasi matematis siswa kelas IX.
Metoddologi yang digunakan adalah design research dengan tipe development studies, dengan 2
tahap yaitu preliminary dan formative evaluation. Teknik pengumpulan data yang digunakan
meliputi walk through, dokumentasi, wawancara, tes dan observasi. Soal dinyatakan valid secara
kualitatif oleh validator yang merupakan para pakar dan teman sejawat. Selain itu para pakar juga
telah menyatakan bahwa perangkat soal telah praktis untuk digunakan siswa. Perangkat soal juga
telah diujicobakan untuk melihat validitas dan reliabilitasnya secara kuantitatif.
Kata Kunci: PISA, Penelitian Pengembangan, Pengolahan Kopi
SENDIKMAD 2018
1174
No 284
Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan soal matematika model PISA
menggunakan konteks tiket online melalui media pembelajaran interaktif berbantuan macromedia
flash yang valid dan memiliki efek potensial. Metode penelitian ini adalah Design Research tipe
development studies dengan dua tahap yaitu preliminary dan formative evaluation. Subjek
penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Palembang. Teknik pengumpulan data dengan
dokumen, wolkthrough, tes, wawancara, dan observasi. Pada proses pembelajaran, penelitian ini
menggunakan pendekatan PMRI dengan sistem LSLC dimana semua guru matematika kelas X
terlibat dimulai dari proses pengembangan soal sampai field test. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh bahwa soal matematika model PISA menggunakan konteks tiket online melalui media
pembelajaran interaktif berbantuan macromedia flash valid dan memiliki efek potensial terhadap
kemampuan literasi matematika.
Kata Kunci: PISA, Konteks Tiket Online, LSLC, PMRI, Literasi Matematika, Macromedia Flash
SENDIKMAD 2018
1175
No 285
Abstrak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan soal matematika model PISA dengan
menggunakan konteks belanja online melalui media interkatif berbantuan Adobe Flash CS6 yang
valid dan memiliki efek potensial. Penelitian ini menggunakan sistem pembelajaran LSLC dan
menggunakan pendekatan PMRI dimana guru mata pelajaran berperan penting sejak awal
pendesaian intrumen hingga pada tahap field test. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA
Negeri 1 Palembang. Metodologi yang digunakan adalah design research dengan tipe development
studies. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah walk through, dokumentasi, dan
wawancara. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menghasilkan soal matematika model
PISA menggunakan konteks belanja online berbantuan Adobe Flash CS6 yang valid dan memiliki
efek potensial terhadap kemampuan literasi matematika siswa.
Kata Kunci: PISA, Konteks Belanja Online, PMRI, LSLC, Adobe Flash CS6, Literasi Matematika
SENDIKMAD 2018
1176
No 286
Abstract. Matematika selama ini dikenal sebagai ilmu pasti dan dipandang sebagai alat untuk
memecahkan masalah-masalah praktis dalam dunia sains saja, sehingga mengabaikan pandangan
matematika sebagai kegiatan manusia. Sedangkan budaya adalah keseluruhan tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat. Definisi tersebut membuat banyak orang
menganggap bahwa matematika dan budaya adalah dua hal yang sangat kontras, dan matematika
adalah cabang ilmu yang tidak berhubungan dengan budaya. Seiring berjalannya waktu muncul
berbagai hasil kajian yang mengaitkan antara matematika dan budaya yang pada akhirnya kita
kenal dengan istilah etnomatematika. Etnomatematika berkembang di berbagai daerah di
Indonesia, salah satunya di Desa Sambirata, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa
Tengah. Masyarakat di daerah tersebut mengaplikasikan etnomatematika dalam bentuk kerajinan
local berupa kerajinan gerabah dari tanah liat.
Keyword : Matematika, Budaya, Etnomatematika, Kerajinan Gerabah.
SENDIKMAD 2018
1177
No 287
Pengembangan Soal Matematika Tipe Pisa Konteks Wisata Jakabaring Sport City
Menggunakan Aplikasi Desktop
Abstrak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan soal-soal matematika tipe PISA
konteks wisata Jakabaring Sport City menggunakan aplikasi desktop yang valid dan praktis. Subjek
penelitian adalah siswa kelas X SMA Srijaya Negara. Metodologi yang digunakan adalah design
research tipe development study. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumen, walk
throuh, tes, observasi, dan wawancara. Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan soal
matematika tipe PISA konteks wisata Jakabaring Sport City menggunakan aplikasi desktop yang
valid dan praktis serta dilengkapi dengan kisi-kisi soal, kartu kartu, dan rubrik penskoran. Valid
terlihat dari hasil peniaian validator yang dilihat dari segi konten, konstruk, dan bahasa serta
pengerjaan siswa pada tahap one-to-one. Praktis telihat dari pengerjaan siswa pad tahap small
group yang siswa dapat memahami maksud soal.
Kata Kunci: PISA, Aplikasi Desktop, PMRI, Literasi Matematika, Design Research
SENDIKMAD 2018
1178
No 288
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan soal matematika tipe PISA dengan
menggunakan konteks literasi finansial yang valid dan praktis. Metode yang digunakan dalam
penelitan ini adalah metode penelitian design research tipe development study. Penelitian ini
memerlukan dua tahap yaitu preliminary dan formative evaluation yang meliputi self evaluation,
expert review, one-to-one, small group, dan field test. Teknik pengumpulan data yang digunakan
berdasarkan dokumen, walktrough, dan tes. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Srijaya
Negara Palembang. Hasil analisis data, disimpulkan bahwa penelitian ini telah menghasilkan
produk berupa 9 butir soal matematika tipe PISA konteks literasi finansial yang valid dan praktis
serta dilengkapi dengan kisi-kisi soal, kartu soal dan rubrik penskoran.
Kata Kunci: Soal matematika tipe PISA, PISA, Konteks literasi finansial.
SENDIKMAD 2018
1179
No 289
PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA TIPE PISA KONTEKS LIGHT RAIL TRANSIT (LRT)
PALEMBANG
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan soal-soal matematika tipe PISA konteks
Light Rail Transit (LRT) Palembang yang valid dan praktis. Metode penelitian yang diterapkan
dalam penelitian ini adalah design research tipe development study. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas X SMA Srijaya Negara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumen,
walktrough, tes, observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini telah menghasilkan suatu produk berupa 9 butir soal matematika tipe PISA
konteks Light Rail Transit (LRT) Palembang yang valid dan praktis serta dilengkapi dengan kisi-kisi
soal, kartu soal dan rubrik penskoran.
Kata Kunci: design research, soal PISA, konteks Light Rsail Transit (LRT).
SENDIKMAD 2018
1180
No 291
The Design Learning of Fraction with Realistic Mathematical Education in Elementary School
*warsito@umt.ac.id
Abstract. Fractions are one of the mathematics topics that is almost to be a problem for the
elementary school. This problem arises because generally, students do not understand the concept
of fraction. Fractional operations involve more procedures that must be taken than integer
operations, where some of the results of the operation produce numbers that are difficult to
understand logically. This research is design research designed to provide a good consideration of
learning process of fractional operations through allegations built-in framework analysis
hypothetical learning trajectory (HLT), which later tested in realistic mathematics education (RME).
RME underlies all research design research activities. The results of this study are drawn from local
instructional theory in the form of a good consideration of the learning process that provides
general answers to a topic being taught. Design research is carried out in three stages, namely
preliminary design, teaching experiment consisting of cycle 1 and cycle 2, and the third stage of
retrospective analysis. The study involved using a sample of 29 grade V students at Nurul Hasanah
elementary school consisting of 4 students in cycle one and 25 students in the second cycle. The
results show that the use of circle contexts and bar representations trigger the learning trajectory
that students pass through in understanding fraction addition operations. The stages of learning
addition operations in accordance with HLT are designed, namely: understanding fraction values as
part of the whole, comparing two fractions of value, looking for fractions of value, carrying out the
same summing operations, and performing the summarized operations not the same.
Keywords: Design research, realistic mathematics education, hypothetical learning trajectory, local
instructional theory.
SENDIKMAD 2018
1181
No 292
Sukiri Yono
sukiriyono147@gmail.com
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan situs website pada materi geometri yang
valid, praktis, dan memiliki efek potensial terhadap minat dan hasil belajar peserta didik. Penelitian
ini merupakan penelitian pengembangan (development research) dengan subjek penelitian adalah
peserta didik kelas VIII SMP N 14 Palembang. Teknik pengumpulan data menggunakan
walkthrough, observasi, dan angket. Walkthrough digunakan untuk mengetahui pendapat dari
expert review tentang vaiditas dari segi konten, konstruk, dan bahasa. Observasi digunakan untuk
melihat aktivitas peserta didik. Angket digunakan untuk mengetahui minat belajar peserta didik.
Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama website yang dikembangkan valid dan praktis. Valid
berdasarkan expert review. Praktis berdasarkan pada one to one dan small group. Kedua, website
pada materi geometri yang telah dikembangkan memiliki efek potensial terhadap minat peserta
didik dan hasil belajar pesererta didik.
Kata Kunci: Website, Geometri, minat belajar, hasil belajar
SENDIKMAD 2018
1182
No 294
Abstrak. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) menghasilkan soal matematika tipe PISA konteks
pemanfaatan tanaman kelapa (2) mengetahui efek potensial soal matematika tipe pisa terhadap
kemampuan literasi matematika siswa kelas IX SMP. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX SMP
negeri 14 Palembang. Metodologi yang digunakan adalah design research dengan tipe development
studies, dengan 2 tahap yaitu preliminary dan tahap formative evaluation. Pada tahap preliminary
dilakukan analisis subjek penelitian, kurikulum, framework PISA, dan membuat instrumen soal.
Pada tahap formativ evalution meliputi aspek self evalution, expert review dan one to one one,
small group, dan field test. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah walk through,
dokumen, observasi, wawancara dan tes.
Kata Kunci: design Research, Literasi Matematika, Tipe Pisa
SENDIKMAD 2018
1183
No 295
Abstract. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan soal matematika tipe PISA dengan konteks
beras yang valid dan praktis dan mengetahui efek potensial soal matematika tipe PISA dengan
konteks beras dikembangkan terhadap kemampuan literasi matematis siswa kelas IX SMP.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah design research dengan tipe development studies,
dengan 2 tahap yaitu preliminary dan formative evaluation. Pada tahap preliminary dilakukan
analisis subjek penelitian, kurikulum, framework PISA, dan membuat instrumen soal. Pada tahap
formative evaluation meliputi self evaluatioan, expert reviews dan one-to- one, small group, dan
field test. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi walk through, dokumentasi,
wawancara, tes dan observasi. Soal dinyatakan valid secara kualitatif oleh validator yang
merupakan para pakar dan teman sejawat. Selain itu para pakar juga telah menyatakan bahwa
perangkat soal telah praktis untuk digunakan siswa. Perangkat soal juga telah diujicobakan untuk
melihat validitas dan reliabilitasnya secara kuantitatif.
Keyword: Soal Matematika Tipe PISA, Penelitian Pengembangan, Konteks Beras
SENDIKMAD 2018
1184
No 296
Abstract. Textbooks are guidelines for training and improving students' skills in understanding
material and solving problems. Inquiry-oriented discovery refers to academic situations, namely
small groups of students trying to find answers to the topics of inquiry. In these situations, students
can find concepts or detailed information. This study aims to produce textbooks. Type of research,
namely development research through define, design, and develop stages. The results of the study
showed that after the textbooks were validated, they were read and read and met the criteria for
good (valid).
Keyword: Discover Oriented Inquiry, Development Research, Teaching Materials
SENDIKMAD 2018
1185
No 298
SENDIKMAD 2018
1186
No 299
Abstract. The research aims to reveal and describe students' mathematical critical thinking process
in terms of the field dependent and field independent cognitive styles. This study uses qualitative
methods with the subject of two eighth grade junior high school students in Tasikmalaya. Selection
of research subjects using purposive sampling based on the results of cognitive style tests. Data
collection techniques through GEFT (Group Embedded Figures Test) tests, mathematical critical
thinking tests, and interviews. Mathematical critical thinking process refers to indicators: giving
simple explanations, building basic skills, making further explanations, determining the right
strategies and tactics to solve problems and make conclusions. The results showed that the
mathematical critical thinking process of students who had cognitive styles: (1) field dependent,
that is not able to provide simple explanations, able to build basic skills, unable to make further
explanations, unable to determine the strategies and tactics to be used and not able to make
conclusions; (2) independent field cognitive style, which is able to provide simple explanations, able
to build basic skills, able to make further explanations, able to determine strategies and tactics to be
used and able to make conclusions.
Keywords: Mathematical Critical Thinking, Cognitive Style Field Dependent, Cognitive Style Field
Independent
SENDIKMAD 2018
1187