Anda di halaman 1dari 5

Kalorimeter adalah pengukuran panas secara kuantitatif yang masuk selama proses

kimia. Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor dari reaksi yang
dikeluarkan.Kalorimeter dapat digunakan untuk menghitung energi dalam makanan dalam
atmosfer dan mengukur jumlah energi yang meningkat dalam suhu kalorimeter (Wahyu,
2010).
Suatu zat apabila diberi kalor terus menerus dan melepas kalor maksimum, maka zat
akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini juga berlaku jika suatu zat melepaskan kalor
terus-menerus dan mencapai suhu minimumnya.Oleh karena itu selain kalor dapat digunakan
untuk mengubah suhu zat juga dapat digunakan untuk mengubah wujud zat (Soedojo, 1999).
Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi
kimia dengan eksperimen disebut kalorimeter. Dengan menggunakan hukum hess, kalor
reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi. Pembentukan
standart, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimeter berlangsung secara
adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar kedalam kalorimeter, dan
hukum yang berlaku pada proses ini adalah hukum azas black yaitu:
Qlepas = Qterima
Q = M.C.∆T
Keterangan:
Q = jumlah kalor (joule)
M = massa zat (gram)
C = kalor jenis (kal/groc)
∆T = perubahan suhu (Zemansky, 1988)
Sebelum lebih jauh dijelaskan mengenai kalorimeter, terlebih dahulu mengenal
istilah-istilah dalam kalorimeter sebagai berikut: Kalor jenis zat adalah kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu satu satuan massa zat tersebut sebanyak satu derajat. Kapasitas kalor
adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu seluruh benda sebanyak satu derajat.
Kalor lebur adalah kalor yang dibutuhkan untuk melebur satu satuan massa pada suhu tetap.
Kalor beku adalah kalor yang dilepaskan ketika zat membeku.Titik lebuh normal adalah titik
dimana benda tersebut berubah wujud menjadi cair. Kalor uap adalah jumlah kalor yang
diperlukan untuk menguapkan satu satuan massa cairan pada suhu tetap. Kalor embun adalah
jumlah kalor yang dibutuhkan untuk berubah wujud dari gas ke cair satu satuan massa cairan
pada suhu tetap. Titik didih normal adalah suhu dimana tekanan zat cair sama dengan tekanan
eksternal yang dialami oleh cairan (Bueche, 2006).
Azas black adalah hukum yang menyatakan bahwa kalor yang dilepaskan oleh zat
bersuhu tinggi akan selalu sama dengan jumlah kalor yang diterima dan zat lain yang bersuhu
rendah.
Untuk menentukan kalor jenis suatu benda digu32nakan:
Cb=((Mk+Ck+Ma+Cd)(Tc-Ta))/(Mb(Tb-Tc)) (persamaan 4.4)
Dari persamaan tersebut dapat diturunkan menjadi:
Mb Cb (Tb-Tc) = (Mk.Ck+Ma.Ca) (Tc-Ta)
Mb Cb ∆T1 = Mk Ck (Tc-Ta) + Ma Ca (Tc-Ta)
Qb = Qk+Qa (persamaan 4.6)
Sedangkan untuk menentukan kalor lebur es digunakan:
Les= ((Mk Ck+Ma Ca)(Ta-Ta)-Mc Ca Tc)/Mes (persamaan 4.5)
Dari persamaan tersebut dapat diturunkan menjadi:
Les.Mes = (Mk.Ck+Ma.Ca) Tc-Ta – Mc Ca Tc
Mes.Les+Ma Ca Ta = Mk Ck (Tc-Ta) + Ma Ca (Tc-Ta)
QL + Qa.C = Qk+Qa (persamaan 4.6) (Giancoli, 2001)
Bila dua sistem yang temperaturnya berbeda-beda dipersatukan, maka temperature
terakhir yang dicapai oleh kedua sistem tersebut berada diantara dua temperatur permukaan
tersebut.Suatu zat bahan (material substance) yakni kalorik, terdapat didalam setiap
benda.Sebuah benda pada temperatur tinggi mengandung lebih banyak kalori daripada benda
temperatur rendah. Bila kedua benda tersebut disatukan, maka benda yang kaya kalorinya
kehilangan sebagian kalorinya yang diberikank epada benda lain sampai kedua benda
tersebut belum mencapai temperatur yang sama. Teori kalorik mampu menjelaskan
percampuran zat-zat didalam sebuah kalorimeter.Sedangkan kalorimeter tersebut merupakan
alat untuk menentukan kalor jenis suatu zat (Halliday, 1999).
Jumlah energi kalor yang diterima dalam suatu sistem sama dengan energi kalor
yang diserap atau biasa kita sebut dengan Q lepas sama dengan Q terima. Dalam suatu zat
pasti mempunyai kalor jenis yang berbeda. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan 1 gram atau 1 kg zat sebesar 1ºC (satuan kalori/gram.ºC atau
kkal/kg ºC) (Anonim 2007).
Kalor adalah tenaga yang mengalir dari suatu benda ke benda yang lain. Bahan yang
dipindahkan dari atau ke suatu sistem dapat diukur dengan alat kalorimeter, yang terdiri dari
sebuah wadah cuplikan kecil yang dibenamkan dalam sebuah bejana luar yang lebih
besar.Tidak ada usaha yang dikerjakan oleh system atau lingkungan, sebagai akibatnya
perubahan suhu lingkungan hanyalah karena kalor yang dipertukarkan antara air dan system.
Perubahan suhu ini diukur dengan sebuah thermometer dan kalor yang diperlukan dihitung
dari massa dan kalor jenis yang diketahui(Prawirosusanto,2003).
Bila perpindahan energi terjadi karena suatu perbedaan temperatur maka, kita
mengatakan bahwa energi termal atau energi kalor yang dipindahkan kesuatu zat melalui
kerja pada zat itu seperti: mengaduk suatu cairan, mengkompresikan suatu zat (Kane dan
Sternheim, 1998)
Sebagaimana yang kita ketahui jika sebuah benda panas disentuh oleh benda yang
dingin maka suhu benda panas tadi aan menurun. Sedangkan, benda yang dingin suhunya
akan naik. Hal ini disebabkan karena adanya sesuatu yang berpindah dari benda panas
kebenda dingin dan kita menyebutnya kalor.Kalor selalu bverpindah dari temperatur tinggi
menuju temperatur yang lebih rendah.In merupakan konsep dasar perpindahan kalor (Smith,
2001).
Kalorimetri sangat berhubungan dengan ASAS BLACK,dan pengertian ASAS
BLACK secara geris besar jumlah dari energi awal hasilnya sama dengan jumlah dari energi
akhir ( Prasetyo, 1999)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Praktikum
Berat Kalorimeter = 114,10 gr
Suhu ruangan = 26 oC
Suhu air di dalam calorimeter = 26 oC
- Suhu air yang dipanaskan I = 58 oC (1 menit)
- Suhu air yang dipanaskan II = 56 oC (2 menit)
- Suhu air yang dipanaskan III = 54 oC (3menit)
- Suhu air yang dipanaskan IV = 54 oC (4 menit)
- Suhu air yang dipanaskan V = 54 oC (5 menit)
4.2. Perhitungan
Q = 26 x 4200 x (58-54)
= 109.200 x 4
= 436.800
PEMBAHASAN
Kalor adalah energi panas yang dimiliki oleh suatu zat.Untuk mendeteksi adanya
kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur benda tersebut menggunakan
termometer. Termometer akan mengukur suhu secara otomatis saat diletakkan didalam
kalorimeter.
Kalorimeter adalah alat untuk menentukan kalor jenis yang dimasukkan dalam bejana
yang lebih besar.Antara bejana kecil (dinding dalam) dan bejana besar (dinding luar) dibatasi
oleh bahan yang tidak dapat dialiri kalor (adiabatic) kemudian diberi tutup yang mempunyai
dua lubang untuk tempat termometer dan pengaduk.
Pengukuran kalor jenis dengan kalorimeter didasarkan pada asas black, yaitu kalor
yang diterima oleh kalorimeter sama dengan kalor yang diberikan oleh zat yang dicari kalor
jenisnya. Hal ini mengandung pengertian jika dua benda yang berbeda suhunya saling
bersentuhan, maka akan menuju keseimbangan termodinamika.
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan yaitu Praktikum
kalorimeter ini berdasarkan pada azas black, dimana jika ada dua buah benda bersentuhan
maka akan terjadi perpindahan kalor dari benda bertemperatur tinggi ke rendah. Kalorimeter
adalah alat yang digunakan untuk menentukan kalor jenis dan kalor Es yang mampu
mempertahankan / mengisolasi suhu didalamnya agar tidak terpengaruh oleh suhu di luar
sistem.Kalor jenis bahan dan kalor lebur es dapat ditentukan dengan melakukan percobaan
calorimeter.

Anda mungkin juga menyukai