Anda di halaman 1dari 6

No.

Diagnosa Tujuan / Kriteria Hasil Intervensi Rasional


4 Kelebihan volume cairan NOC : NIC :
b.d. retensi cairan, retensi Setelah dilakukan asuhan Manajemen cairan Manajemen cairan
natriun, hiperglikemia, keperawatan selama 3 x 24 jam, 1. Pertahankan catatan intake output yang 1. Pada kebanyakan kasus, jumlah aliran harus sama
ketidakpatuhan terhadap diharapkan kelebihan volume cairan akurat. atau lebih dari jumlah yang dimasukkan,
pembatasan cairan, berkurang dengan skala 4-5 yang keseimbangan positif menunjukkan kebutuhan
pertukaran antara darah ditandai dengan : evaluasi lebih lanjut.
dan dialisat. 1. Keseimbangan elektrolit dan
asam basa. 2. Monitor indikasi retensi / kelebihan 2. Peninggian menunjukkan hipovolemia. Kaji bunyi
2. Keseimbangan cairan cairan (cracles, CVP, edema, distensi jantung dan nafas, perhatikan S3 dan/atau
3. Hidrasi vena leher,asietes). gemericik, ronki. Kelebihan cairan berpotensi
Skala : gagal jantung kongestif (GJK)/edema paru.
(1) Gangguan ekstrim
(2) Gangguan berat 3. Monitor vital sign (TD dan nadi) 3. Peninggian menunjukkan hipervolemia. Kaji bunyi
(3) Gangguan sedang perhatikan hipertensi, nadi kuat, distensi jantung dan napas, perhatikan S3 dan/atau
(4) Gangguan ringan vena leher, edema perifer, ukur CVP bila gemercik, ronki. Kelebihan cairan berpotensi gagal
(5) Tidak ada gangguan ada. jantung kongestif (GJK)/ edema paru.

Kriteria hasil : 4. Kaji lokasi dan luas edema. 4. Edema mungkin lebih terlihat di daerah tubuh yang
1. Terbebas dari edema, efusi, tergantung atau pada bagian ujung-ujung.
anasarka
2. Bunyi nafas bersih, tidak ada 5. Mengatur interval minum 5.
dyspneu/ ortopneu
3. Memelihara tekanan vena 6. Asupan lebih dari output dan peningkatan berat
sentral, tekanan kapiler paru, 6. Monitor masukan makanan / cairan badan dapat menunjukkan retensi cairan.
output jantung dan vital sign setidaknya setiap 4 jam.
dalam batas normal. 7. Untuk mencegah dan meminimalkan kurang gizi.
4. Terbebas dari kelelahan, 7. Monitor status nutrisi.
kecemasan atau kebingungan. 8. Asupan lebih dari output dan peningkatan berat
5. Menjelaskan indikator 8. Kolaborasikan pemberian cairan IV badan dapat menunjukkan retensi cairan.
kelebihan cairan.
9. Uremia (contoh peningkatan amonia,urea, atau
9. Monitor tingkat HB dan Hematokrit toksin lain) menurunkan produksi eritropoetin dan
menekan produksi SDM dan waktu hidupnya. Pada
CKD, hemoglobin dan hematokrit biasanya rendah
tetapi di toleransi;contoh passien tidak
menunjukkan gejala sampai Hb dibawah 7.

10. Mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh.


10. Kolaborasi dengtan dokter pemberian
diuretik 11. Kateterisasi mengeluarkan obstruksi saluran bawah
dan memberikan rata-rat pengawasan akurat
11. Masukkan/pertahankan kateter tak terhadap pengeluaran urin selama fase akut.
menetap sesuai indikasi
Memonitor cairan
12. Mengawasi status cairan terbaik. Peningkatan berat
Memonitor cairan badan lebih dari 0,5 kg/hari diduga adanya retensi
12. Monitor berat badan. cairan.

13. Hipernatremia dapat terjadi, meskipun kadar serum


dapat menunjukkan efek pengenceran dari
13. Monitor serum dan elektrolit urine. kelebihan volume cairan.

14. Pada kebanyakan kasus, jumlah aliran harus sama


atau lebih dari jumlah yang dimasukkan,
14. Catat secara akurat intake dan output. keseimbangan positif menunjukkan kebutuhan
evaluasi lebih lanjut.
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Kelebihan volume cairan Setelah diberikan asuhan keperawatan Mandiri:
b.d. penurunan laju filtrasi selama .... x 24 jam diharapkan klien 1. Kaji status cairan : 1. Pengkajian merupakan dasar dan
glomerulus (LFG). dapat mempertahankan berat badan a. Timbang berat badan harian datadasar berkelanjutan untuk
tubuh tanpa kelebihan cairan dengan b. Keseimbangan masukan dan memantau perubahan dan
kriteria hasil klien akan: haluaran mengevaluasi intervensi
1. Turgor kulit baik c. Turgor kulit dan adanya
2. Membran mukosa lembab oedema
3. Berat badan dan tanda vital stabil, d. Distensi vena leher
yaitu: e. Tekanan darah, denyut dan
 TD dalam rentang irama nadi
110/70mmHg sampai
120/80mmHg 2. Batasi masukan cairan dengan 2. Pembatasan cairan akan
 Nadi dalam rentang 60- mengontrol asupan melalui menentukan berat badan ideal,
100x/menit beberapa inisiasi seperti : haluaran urine dan respons
 Pernafasan stabil dalam terhadap terapi.
rentang 18-22x/menit a. Mengatur interval minum a. Pengaturan interval air minum
4. Elektrolit dalam batas normal dapat mengatur intake cairan
5. Derajat edema pada tubuh yang tepat tanpa harus
berkurang / tidak ada membuat klien merasa haus
b. Memberikan minum dalam b. Memberikan air minum dalam
suhu dingin suhu dingin dapat
menrangsang saraf di
oropharingeal sehingga
mengurangi rasa haus
c. Menganjurkan untuk c. Mengunya hpermen karet
mengunyah permen karet dapat meningkatkan produksi
saliva
d. Menganjurkan mengulum d. Sensasi dingin batu es yang
batu es masuk dan es yang mencair
berdampak pada penurunan
rasa haus
3. Identifikasi sumber potensial 3. Sumber kelebihan cairan yang
cairan : tidak diketahui dapat
a. Medikasi dan cairan yang diidentifikasi
digunakan untuk
pengobatan : oral dan
intravena
b. Makanan

4. Jelaskan pada pasien dan 4. Pemahaman meningkatkan


keluarga rasional pembatasan kerjasama pasien dan keluarga
dalam pembatasan cairan

5. Pantau kreatinin dan BUN 5. Mengkaji berlanjutnya dan


serum penanganan gagal ginjal.
Kreatinin adalah indikator yang
lebih baik untuk fungsi ginjal
karena tidak dipengaruhi oleh
hidrasi, obat, dan katabolisme
jaringan

a. Natrium serum a. Hiponatremia dapat


diakibatkan dari kelebihan
cairan atau ketidakmmapuan
ginjal untuk menyimpan
natrium. Hipernatremia
menujukkan defisit cairan
tubuh total
b. Kalium serum b. Kekurangan eksresi ginjal
dan/atau retensi selektif kalium
untuk mengeksresikan
kelebihan ion hidrogen
(memperbaiki asidosis)
menimbulkan hiperkalemia
c. Hb/Ht c. Penurunan nilai dapat
mengindikasikan hipervolemia

6. Bantu pasien dalam 6. Hygiene oral mengurangi


menghadapi ketidaknyamanan kekeringan membran mukosa
akibat pembatasan cairan mulut

7. Tingkatkan dan dorong 7. Kenyamanan pasien


hygiene oral dengan sering meningkatkan kepatuhan terhadap
pembatasan diet

Kolaborasi :
8. Masukkan/pertahankan kateter 8. Kateter bertujuan untuk
sesuai indikasi mengeluarkan urine di dalam
kandung kemih dan untuk
membantu mengukur cairan urine
output

9. Berikan obat sesuai indikasi: 9. Menggunakan prinsip 5 benar.


a. Diuretik, contoh furosemid a. Diberikan dini pada fase
(Lasix); mannitol (Osmitrol) oliguria pada GGA pada
upayamengubah ke fase
nonoliguria, untuk melebarkan
lumen tubular, menurunkan
hiperkalemia, dan
meningkatkan volume urine
adekuat.
b. Antihipertensif, contoh b. Diberikan untuk mengatasi
klonidin (Catapres); hipertensi dengan efek
metildopa (Aldomet); berbalikan dari penuruann
prazosin (Minipress) aliran darah ginjal, dan/atau
kelebihan volume sirkulasi

10. Siapkan untuk dialisa sesuai 10. Dialisa bretujuan untuk


indikasi membersihkan sampah-sampah
metabolik di ginjal

Anda mungkin juga menyukai