Anda di halaman 1dari 38

ILEUS

(OBSTRUKTIF DAN PARALITIK)


Oleh Kelompok 3 :
ADE MARHESSOFIBBRI F. AFIFAH A. DIVA PUTRI
ADIDYA FRAMADI AHMAD IHSAN RAMADHAN
ANATOMI FISIOLOGI USUS
Usus halus atau usus kecil adalah bagian
dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar.

Dinding usus kaya akan pembuluh darah


yang mengangkut zat-zat yang diserap ke
hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
Dinding usus juga melepaskan sejumlah
kecil enzim yang mencerna protein, gula
dan lemak.
Lanjut...
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum),
usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum)
• Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari
(duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan
masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang
bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan
sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
• Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus
(vili), yang memperluas permukaan dari usus.
• Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi
menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Lanjut..
Usus besar
Adalah bagain usus antara usus buntu
dan rectum. Fungsi utama adalah
menyerap air.
Banyaknya bakteri yang terdapat di
dalam usus besar berfungsi mencerna
beberapa bahan dan membantu
penyerapan zat-zat gizi.
Panjangnya ± 1 meter, lebar 5-6 cm,
fungsinya menyerap air dari makanan,
tempat tinggal bakteri koli, tempat
feces. Usus besar terdiri atas 7 bagian:
ILEUS
?
merupakan suatu kondisi dimana terdapat
gangguan pasase (jalannya makanan) di usus
ILEUS OBSTRUKTIF
?
suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan
penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu
jalannya isi usus.
Obstruksi dapat disebabkan oleh penyempitan lumen usus, akibat kompresi ekstraluminal, ataupun torsi
dari usus. Penyebab yang sering dari obstruksi usus halus adalah adhesi .

1. Adhesi (Perlengketan usus) dapat disebabkan oleh riwayat operasi intraabdomen sebelumnya, atau proses
inflamasi intraabdomen. Kasus ileus obstruksi lebih banyak ditemukan pada wanita mengingat
banyaknya tindakan operasi yang dilakukan pada kasus obstetrik.

2. Herniasi terjadi kira-kira 25% dari kasus obstruksi. Adhesi merupakan penyebab ekstrinsik, sama halnya
dengan hernia dan penyebab ekstrinsik lainnya adalah berupa lilitan kongenital, volvulus atau karsinoma
di luarusus.

3. Sisanya 25% obstruksi usus halus disebabkan oleh lesi intrinsik yaitu lesi inflamasi, intususepsi,
neoplasma, korpus alienum atau atresia dan stenosis.
Perbedaan utamanya adalah :

Pada obstruksi paralitik, peristaltik dihambat


sejak awal, sedangkan pada obstruksi mekanis,
awalnya peristaltik diperkuat, kemudian timbul
intermiten, dan akhirnya menghilang.
Terjadi pengumpulan isi lumen usus yang berupa gas dan cairan pada
bagian proximal tempat penyumbatan, yang menyebabkan pelebaran
dinding usus (distensi) akibat peningkatan tekanan intralumen yang
menurunkan pengaliran air dan natrium dari lumen ke darah.
Karena sekitar 8 liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari, tidak
adanya absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen dengan cepat. Sumbatan
yang terjadi menyebabkan gerakan usus yang meningkat (hiperperistaltik) sebagai
usaha alamiah.

Sebaliknya juga terjadi gerakan anti peristaltik. Hal ini menyebabkan serangan kolik
abdomen dan muntah-muntah.
.... Pengaruh atas kehilangan ini adalah penciutan ruang cairan
ekstrasel yang mengakibatkan syok hipotensi, pengurangan curah
jantung, penurunan perfusi jaringan dan asidosis metabolik.

Peregangan usus yang terus menerus mengakibatkan penurunan


absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan ke dalam usus.
Efek lokal peregangan usus adalah iskemia akibat distensi dan
peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai absorpsi
toksin-toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan
sirkulasi sistemik untuk menyebabkan bakteriemia.
1. Nyeri abdomen
2. Muntah

3. Distensi

4. Kegagalan buang air besar atau gas(konstipasi).


Inspeksi

Dapat ditemukan tanda-tanda generalisata dehidrasi, yang mencakup kehilangan


turgor kulit maupun mulut dan lidah kering.
Pada abdomen harus dilihat adanya distensi, parut abdomen, hernia dan massa
abdomen. Penderita tampak gelisah dan menggeliat sewaktu serangan kolik.

Palpasi

Pada palpasi bertujuan mencari adanya tanda-tanda peritonitis atau nyeri


tekan, yang mencakup ‘defance musculair’ involunter dan pembengkakan
atau massa di abdomen.
Auskultasi

Pada ileus obstruktif pada auskultasi terdengar bising usus meningkat dengan nada
tinggi (metallic sound) yang menunjukkan terjadinya dilatasi usus dengan air fluid
level.
Tetapi setelah beberapa hari dalam perjalanan penyakit dan usus di atas telah
berdilatasi, maka aktivitas peristaltik bisa menurun atau tidak ada. Pada ileus
paralitik biasanya tidak ditemukan bising usus.
Radiologi

Pemeriksaan radiografi penting untuk menentukan jenis dan derajat obstruksi.

Pemeriksaan radiografi biasanya membantu menentukan apakah obstruksi

mengenai usus halus dengan atau tanpa terkenanya kolon.

Laboratorium

Laboratorium mempunyai nilai terbatas pada obstruksi mekanik. Parameter

hematologi seperti adanya leukositosis, atau tes laboratorium lainnya digunakan

untuk melihat adanya komplikasi. Peningkatan amilase serum kadang-kadang

ditemukan pada semua bentuk ileus obstruktif, khususnya jenis strangulasi.


ILEUS PARALITIK
?
keadaan di mana usus gagal / tidak mampu melakukan kontraksi peristaltik untuk
menyalurkan isinya.

Ileus paralitik hampir selalu dijumpai pada pasien pasca operasi abdomen. Keadaan ini
biasanya hanya berlangsung antara 24-72 jam.
1. Neurologik - Uremia
- Pasca operasi - Komplikasi DM
- Kerusakan medula spinalis
- Keracunan timbal kolik ureter 3. Obat-Obatan
- Iritasi persarafan splanknikus - Narkotik
- Pankreatitis - Antikolinergik
- Antihistamin
2. Metabolik
- Gangguan keseimbangan 4. Infeksi
elektrolit (terutama
hipokalemia) 5. Iskemia Usus
Kembung (abdominal distention), anoreksia, mual dan obstipasi. Muntah mungkin ada
mungkin pula tidak ada.

Keluhan perut kembung pada ileus paralitik ini perlu dibedakan dengan keluhan perut
kembung pada ileus obstruksi. Pasien ileus paralitik mempunyai keluhan perut
kembung, tidak disertai nyeri kolik abdomen
PENATALAKSANAAN
Dasar pengobatan obstruksi usus adalah koreksi keseimbangan cairan dan
elektrolit, menghilangkan peregangan dan muntah dengan intubasi dan
kompresi, memperbaiki peritonitis dan syok bila ada, serta menghilangkan
obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan fungsi usus kembali normal.
Dekompresi sangat penting dilakukan pada pasien dengan ileus paralitik dan ileus
obstruksi. Pemasangan NGT memperbaiki distensi abdomen.

Pemasangan tube yang lebih panjang ke intestinal dengan bantuan endoskopi


dan fluoroskopi akan lebih baik. Dengan pemasangan NGT atau tube ke intestinal, akan
mengurangi distensi, nausea, vomit serta dapat menurunkan bahaya komplikasi
seperti regurgitasi dan aspirasi.
Disamping insersi NGT, koreksi cairan dan elektrolit, eradikasi
(pemusnahan total) sepsis menggunakan antibiotic spectrum
luas sangat diperlukan. Biasanya tanda-tanda perbaikan dapat terlihat
dalam 24 jam.

NGT, puasa, dan perubahan posisi pasien secara regular sangat


diperlukan. Setelah 24 jam, keadaan klinis dinilai kembali dan dibuat
keputusan apakah diperlukan intervensi bedah.
WOC
ASUHAN KEPERAWATAN
Biasanya klien datang dengan keluhan sakit perut yang hebat,
kembung, mual, muntah, dan tidak ada BAB/defekasi yang lama.
 Perubahan BAB sejak kapan? (frekunsi, jumlah, karakteristik)
 Sakit perut? Kembung?
 Mual, muntah? (frekuensi, jumlah, karakteristik)
 Demam?
 Bisa flatus?
 Apakah diberi obat sebelum masuk RS?
 Ada atau tidak riwayat tumor ganas, polip, peradangan kronik pada
usus?
 Riwayat pernah dioperasi pada daerah abdomen?
 Apakah ada riwayat hernia?
 Apakah pernah mengalami cedera/trauma abdomen?
 Inspeksi
Apakah klien tampak sakit, meringis
Ada muntah? Kaji warna dan karakteristik. Biasanya muntah fekal
kelihatan sulit bernapas karena kembung?
Distensi abdomen
Tonjolan seperti bengkak pada abdomen
 Auskultasi
 Pada awal, bising usus cepat meningkat di atas sisi obstruksi,
kemudian bising usus berhenti.
 Perkusi. Timpani
 Palpasi. Nyeri tekan
• Aktivitas atau istirahat • Makanan atau cairan
Gejala : Kelelahan dan ngantuk. Gejala : anoreksia,mual atau muntah dan haus
Tanda : Kesulitan ambulasi terus menerus.
Tanda : muntah berwarna hitam dan fekal.
• Sirkulasi Membran mukosa pecah-pecah. Kulit
buruk.
Gejala : Takikardia, pucat, hipotensi ( tanda syok)
• Nyeri atau Kenyamanan
• Eliminasi
Gejala : Nyeri abdomen terasa seperti
Gejala : Distensi abdomen, ketidakmampuan gelombang dan bersifat kolik.
defekasi dan Flatus
Tanda : Distensi abdomen dan nyeri tekan
Tanda : Perubahan warna urine dan feces
• Pernapasan
Gejala : Peningkatan frekuensi pernafasan,
Tanda : Napas pendek dan dangkal
1. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif

2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan gangguan absorpsi

3. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan intralumen usus


DIAGNOSA NOC NIC RASIONAL
Risiko kekurangan  Fluid balance Fluid management
 Pertahankan catatan intake dan output
volume cairan  Hydration  Mengetahui tingkat dehidrasi
yang akurat
berhubungan dengan  Kelembaban membran mukosa dan
 Monitor status hidrasi ( kelembaban
kehilangan cairan nadi adekuat merupakan salah satu
membran mukosa, nadi adekuat,
aktif indikator hidrasi
tekanan darah ortostatik )
 TTV tidak noemal sebagai suatu
 Monitor vital sign tanda bahwa ada sistem yang tidak
 Lakukan terapi IV bekerja dengan baik
 Berikan cairan  Mempercepat hidrasi
 Kolaborasi dokter jika tanda cairan  Meningkatkan hidrasi
berlebih muncul memburuk  Permberian farmakologi
 Atur kemungkinan tranfusi mempercepat proses penyrmbuhan
 Persiapan untuk tranfusi  Jika terjadi kekurangan Hb
 Meningkatkan kadar Hb
DIAGNOSA NOC NIC RASIONAL
Ketidakseimbang  Nutritional Nutrition Management
an nutrisi: Status : food • Alergi dapat memperburuk kondisi
 Kaji adanya alergi makanan
kurang dari and Fluid pasien
kebutuhan tubuh Intake  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk • Meningkatkan nutrisi sesuai dengan
berhubungan menentukan jumlah kalori dan nutrisi kebutuhan
dengan gangguan yang dibutuhkan pasien. • Mencegah konstipasi
absorpsi  Berikan diet yang mengandung tinggi • Nutrisi penting selama proses
serat penyembuhan
• Kemudahan pasien dalam memenuhi
 Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi dapat mempercepat
nutrisi
penyembuhan
 Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
DIAGNOSA NOC NIC RASIONAL
Nutrition Monitoring
• BB menjadi indikator status nutrisi
 Monitor adanya penurunan berat
• Memantau tingkat nutrisi
badan
• Pemberian obat selama jam makan
 Monitor kalori dan intake nutrisi akan mengganggu pasien
 Jadwalkan pengobatan dan tindakan • Mengetahui tingkat keseringan
tidak selama jam makan mual dan muntah untuk
meningkatkan nutrisi
 Monitor mual dan muntah
• Makanan kesukaan dapat
 Monitor makanan kesukaan meningkatkan selera makan
 Anjurkan untuk makan sedikit tapi • Mengurangi rasa mual
sering • Meningkatkan kenyamanann pada
saat makan
 Anjurkan makan selagi hangat
• Lidah dapat menjadi indikator
 Catat jika lidah berwarna magenta, kesehatan
scarlet
DIAGNOSA NOC NIC RASIONAL
Nyeri akut  Pain Level, Pain Management
berhubungan  Pain control,  Lakukan pengkajian nyeri secara • Mengetahui spesifikasi nyeri
dengan  Comfort komprehensif termasuk lokasi,
peningkatan level • Nonverbal dapat menggambarkan
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
tekanan tingkat nyeri
dan faktor presipitasi
intralumen usus • Mengetahui pengalaman nyeri
 Observasi reaksi nonverbal dari pasien
ketidaknyamanan
• Mengurangi tingkat nyeri
 Gunakan teknik komunikasi terapeutik
 Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
DIAGNOSA NOC NIC RASIONAL
 Ajarkan tentang teknik non farmakologi • Mengurangi nyeri
• Mengetahui intervensi yang akan
 Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
dilakukan selanjutnya
 Tingkatkan istirahat • Nyeri dapat banyak mengurangi
 Kolaborasikan dengan dokter jika ada energi
keluhan dan tindakan nyeri tidak • Terapi farmakologi mempercepat
berhasil proses penyembuhan
Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut
yang segera memerlukan pertolongan dokter.
Ileus obstruktif adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh
sumbatan mekanik.
Ileus paralitik adalah hilangnya peristaltik usus sementara.

Keduanya berbeda dalam hal gejala terutama nyeri perut yang ditimbulkan, pemeriksaan
abdomen khususnya kelainan peristaltik usus, pemeriksaan rectal toucher, dan
pemeriksaan radiologi xray abdomen. Perbedaan ini dapat mempermudah untuk
menegakkan diagnosis jenis ileus sehingga dapat diberikan terapi yang tepat.

KESIMPULAN . . .
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai