Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

AGENDA 3 - ROLE PLAY


“BAD & BEST PRACTICES MANAJEMEN ASN, PELAYANAN PUBLIK, 
DAN WHOLE OF GOVERNMENT”

Oleh:
KELOMPOK KECIL 1
AFIFAH AYU DIVA PUTRI
DESTIANA WIDYASTUTI
FATIMAH NOVRIANISA
MUHAMMAD IQBAL SAIFUL RAHMAN
VENNA FILOSOFIA

PELATIHAN DASAR BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO 


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2021

Pemeran :
1. Muhammad Iqbal Saiful Rahman sebagai Petugas Kalibrasi LPFK Banjarbaru
2. Venna Filosofia sebagai Petugas Penerimaan Alat Datang LPFK Banjarbaru
3. Fatimah Novrianisa sebagai Teknisi Elektromedis RSJMM
4. Afifah A. Diva Putri sebagai Perawat RSJMM
5. Destiana Widyastutii sebagai Dokter RSJMM
[Latar Tempat LPFK BJB]
Disuatu pagi nan cerah, ada Venna yang berpakaian rapi dan Iqbal yang pakaiannya tidak rapi
berangkat kerja ke kantor. Sebelum absen kehadiran Venna mencuci tangannya dan melakukan absen
kehadiran pagi. Beberapa menit kemudian Iqbal datang dengan tergesa-gesa karena jam sudah
melewati jam absen pagi. Iqbal langsung mencoba masuk ke kantor namun dihadang oleh Venna (Best
and Bad Practices Manajemen ASN - Kedisiplinan)
Venna : “Mohon maaf Iqbal, bisa terlebih dahulu cuci tangan, tolong ya, jangan lupa menjaga
prokesnya”
Iqbal : “Oh iya, terimakasih telah memperlambat absen saya”
Iqbal untuk mencuci tangan terlebih dahulu, kemudian absen namun terlambat.
[di RSJMM]
Afifah menghubungi fatimah untuk meminta layanan kalibrasi di LPFK Banjarbaru  (Best Practices
Pelayanan Publik - Pelayanan Prima)
Afifah : “Selamat pagi mohon maaf mengganggu waktunya, begini saya perlu bantuan untuk
melakukan kalibrasi alat kesehatan di ruangan saya.
Fatimah : “Iya mba, boleh saya tau alat apa yang ingin dikalibrasi ?”
Afifah : “Iya mba saya ingin mengkalibrasi pulse oxymetri”
Fatimah : “Baik mba, saya akan menghubungi lembaga kalibrasi LPFK Banjarbaru”
Afifah : “Baik mba, terimakasih”
Fatimah : “Terimakasih kembali”
Fatimah membuka website kemudian sign up untuk mendaftar online pelayanan kalibrasi alat
kesehatan. Kemudian diketahui bahwa pelanggan mengirimkan alat 2 hari setelah mendaftar (Best
practices WOG)
[2 Hari berikutnya di LPFK Banjarbaru]
Fatimah mengantarkan alat kesehatan, disambut dengan ramah dan sopan oleh Venna yang berjaga,
kemudian alat kesehatan diterima dan dibuatkan berita acara oleh Venna  (Best Practices Pelayanan
Publik dan WOG)
Venna : “Selamat siang mba, selamat datang di LPFK Banjarbaru, ada yang bisa kami bantu…”
Fatimah : “Saya dari rumah sakit RSJ Marzuki Mahdi mau mengantarkan alat kesehatan untuk
dikalibrasi”
Venna : “Silahkan mba (menuju ruangan penerimaan pelanggan) silahkan duduk mba (fatimah
duduk ) maaf, sebelumnya sudah mendaftar di website kami?”
Fatimah : “Iya mba sudah”
Venna : “Ohhh, baik mba, kami cek dulu di data kami”
Fatimah : “Baik mba”
Venna : “Ini sudah terdaftar, boleh kami cek dulu alatnya”
(Venna memanggil Iqbal dengan langsung mendatangi ruangan petugas di lantai 2) (Bad practices WOG)
Venna : “Mas, ini ada alat datang dari RSJ MM bisa tolong dilakukan pengecekan”
Iqbal : “Baik saya akan segera kesana”
(Beberapa saat kemudian Iqbal melakukan pengecekan)
Iqbal : “Alatnya berfungsi dengan baik mba”
Venna : “Ok siap mas”
Venna kembali berbicara dengan Fatimah
Venna : “Mohon maaf mba telah menunggu, alatnya telah diperiksa dan berfungsi dengan baik,
maka akan saya cetakkan berita acara, ini kami masukan dalam pelayanan one day service, jadi bisa
ditunggu pengerjaan nya”
Fatimah : “Oh bisa ditunggu ya mba, bagus juga ya pelayanan di LPFK Banjarbaru”
Venna : “Iya mba terimakasih”
Setelah itu  Iqbal mengerjakan kalibrasi sesuai SOP dan menyelesaikan pekerjaannya.
Iqbal : “Mba ini alatnya sudah dikalibrasi dengan hasil laik pakai”
Venna : “Baik terimakasih”
(Venna menyerahkan alat ke Fatimah)
Venna : “Ini alatnya mba, sudah selesai, untuk pembayaran ini kode billingnya, bisa dibayarkan
melalui transfer atm atau mobile banking”
Fatimah : “Baik terimakasih”
Kemudian alat kesehatan diantarkan oleh Fatimah lalu digunakan oleh Afifah untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan.
(Latar Tempat RSJMM)
Fatimah : “Ini mba alatnya, sudah selesai dikalibrasi dan hasilnya laik pakai”
Afifah : “Terima kasih banyak mba”
Setelah melakukan pemeriksaan, Afifah sebagai perawat melakukan konsultasi kepada dokter spesialis
melalui telepon dengan tidak memberikan secara rinci terkait kondisi pasien / banyak kondisi pasien
yang tidak diketahui. (Bad Practice - Pelayanan Publik terkait Kode Etik)
[Percakapan Melalui Telepon]
Afifah : “Halo Siang..”

Dokter : “Iya halo ?”

Afifah : “Dok, ini ada pasien baru tadi sudah diperiksa, butuh terapi dok “
Dokter : “Ohiya, saya masih di ruangan lain boleh deskripsikan keadaan pasien lebih rinci ?”

Afifah : “Susah dok, Tanda vitalnya jelek pokoknya. Ditunggu ya dok..”

[Telepon Mati]

Lalu, Dokter spesialis minta tolong kepada perawat untuk mengingatkan dirinya pada saat ia datang
visite keruangan untuk mengisi absensi konsul pasif. (Best Practice - Mencerminkan Integritas ASN)
Pada siang hari di Lobby Ruang Melati Rumah Sakit A, terdapat beberapa perawat yang sedang
berjaga. Salah satunya adalah Afifah. Saat Perawat Afifah sedang istirahat, handphone-nya berbunyi.
Ternyata ada panggilan dari Dokter Desti. Perawat Afifah mengangkat telepon tersebut.

Dokter Desti    : “Assalamu’alaikum Mbak Afifah,”

Perawat Afifah  : “Wa’alaikumsalam Dok, ada yang bisa saya bantu Dok?”

Dokter Desti    : “Mbak Afifah, tadi saya ada visite pasif ada 2 pasien kalau tidak salah, minta tolong
besok kalau saya masuk, ingatkan saya untuk mengisi absensinya ya, takut lupa,”

Perawat Afifah  : “oh iya Dok. Kebetulan besok saya juga shift pagi, sama dengan Dokter. Nanti saya
ingatkan Dok,”

Dokter Desti    : “Terimakasih banyak ya Mbak,”

Perawat Afifah  : “Sama-sama Dok,”

 (Telepon ditutup oleh Dokter Desti.)

Anda mungkin juga menyukai