Sistem reproduksi adalah sistem dalam tubuh yang turut berperan dalam proses reproduksi
manusia. Bagian yang dikatakan ‘turut’ berperan memang bukan bagian yang sebenarnya dari
sistem ini. Jika sistem ini disamakan dengan organ seksual, bagian tubuh yang termasuk turut
berperan ini, antara lain adalah bibir yang tergolong organ seks tambahan (secondary sex
character organ). Pada wanita bagian yang “turut” berperan ini termasuk panggul dan tulang-
tulang yang membentuknya. Panggul disertakan disini karena pada proses kelahiran bayi
ukuran dan bentuk panggul ibu turut berperan.1
Jika ukuran dan bentuk panggul ibu tidak seperti normalnya maka akan mengalami kesulitan
ketika proses persalinan. Seperti yang terjadi pada skenario kasus 8 dimana seorang ibu hamil
9 bulan yang akan melahirkan anaknya yang pertama namun mempunyai panggul yang
sempit.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengerti dan memahami
tentang jenis dan bentuk tulang panggul, otot, dan vaskularisasinya serta organ-organ yang
terdapat pada rongga panggul.
Pembahasan
Gelang panggul atau tulang-tulang pelvis adalah penghubung antara badan dan anggota
bawah.Sebagian dari kerangka axial, yaitu tulang sakrum dan tulang koksigeus, yang
letaknya terjepit antara dua tulang koxa, turut membentuk gelang ini.2 Pelvis dibatasi oleh
sakrum dan koksigis di posterior dan os inominata di anterolateral.Os inominatum (tulang
panggul) terdiri dari tiga bagian komponen, yaitu ilium, iskium, dan pubis. (Gambar 1.1 dan
Gambar 1.2).3
Saat dewasa tulang-tulang ini telah menyatu seluruhnya pada asetabulum.Di posterior tiap
tulang panggul ini memiliki artikulasi dengan sakrum pada sendi sakro-iliaka (suatu sendi
sinovial).
Gambar 1.2. Permukaan Medial Tulang Panggul Kiri3
Ilium, batas atas tulang ini adalah krista iliaka. Krista iliaka berjalan ke belakang dari spina
iliaka anterior superior (SIAS) menuju spina iliaka posterior superior (SIPS). Dibawah
tonjolan tulang ini terdapat spina inferiornya.Permukaan aurikularis ilium disebut permukaan
glutealis karena disitulah perlekatan m. gluteus.Linea glutealis inferior, anterior, dan posterior
membatasi permukaan glutei ke tulang.Permukaan dalam ilium halus dan berongga
membentuk fosa iliaka.Fosa iliaka merupakan tempat melekatnya m. iliakus.Permukaan
aurikularis ilium berartikulasi dengan sakrum pada sendi sakro-iliaka (sendi
sinovial).Ligamentum sakro-iliaka posterior, interoseus, dan anterior memperkuat sendi
sakro-iliaka.Linea iliopektineales berjalan di sebelah anterior permukaan dalam ilium dari
permukaan aurikularis menuju pubis.Garis ini membentuk batas pintu atas panggul (lihat di
bawah).
Iskium, terdiri dari spina di bagian posterior yang membatasi incisura iskiadika mayor (atas)
dan minor (bawah).Tuberositas iskia adalah penebalan bagian bawah korpus iskium yang
menyangga berat badan saat duduk. Ramus iskium menonjol ke depan dari tuberositas ini dan
bertemu serta menyatu dengan ramus pubis inferior.
Pubis, terdiri dari korpus serta rami pubis superior dan inferior.Tulang ini berartikulasi
dengan tulang pubis di tiap sisi simfisis pubis (suatu sendi kartilaginosa sekunder).
Permukaan superior dari korpus memliki krista pubikum dan tuberkulum pubikum (Gambar
1.1). Foramen obturatorium merupakan lubang besar yang dibatasi oleh rami pubis dan
iskium.3
Sakrum terdiri dari lima vertebra yang menyatu. Aspek anterior dan lateral sakrum masing-
masing disebut massa sentral dan lateral. Bagian anterior atasnya disebut promontorium
sakralis.Empat foramina sakralis anterior di tiap sisi mengantarkan empat rami primer
sakralis anterior teratas.Di posterior, pedikel dan lamina yang menyatu membentuk kanalis
sakralis yang merupakan terusan dari kanalis vertebralis.Di inferior, kanalis ini berakhir
sebagai hiatus sakralis.Kornu sakralis membatasi hiatus di inferior tiap sisi.Rongga
subaraknoid berakhir setinggi S2. Sakrum miring ke depan membentuk angulus
lumbosakralis dengan vertebra lumbalis.
Koksigis berartikulasi dengan sakrum di superior. Tulang ini terbentuk antara tiga dan lima
vertebra rudimenter yang menyatu.
Rongga Pelvis3
Pintu atas panggul (disebut juga pelvic brim) membagi pelvis menjadi pelvis palsu (atas) dan
pelvis sejati (bawah). Pintu ini dibentuk oleh promontorium sakralis di belakang, linea
iliopektineales di lateral dan simfisis pubis di anterior. Pintu bawah panggul dibatasi oleh
koksigis di belakang, tuberositas iskia di lateral dan arkus pubis di anterior. Pelvis sejati
(rongga pelvis) terletak antara pintu atas dan pintu bawah panggul.Pelvis palsu sebaiknya
sebagai bagian dari rongga abdomen.
Terdiri dari:
Otot-otot dasar panggul mendukung visera; menghasilkan fungsi sfingter pada rektum dan
vagina serta membantu meningkatkan tekanan intra abdomen saat menggeliat.Rektum, uretra,
dan vagina (pada wanita) melewati dasar panggul dan menuju ke luar. M. levator ani dan m.
koksigeus membentuk dasar panggul, sedangkan m. piriformis menutupi bagian depan
sakrum.
M. levator ani : keluar dari aspek posterior pubis, fasia yang menutupi obturatorius internus
di dinding dalam pelvis dan spina iskiadika. Dari origo yang lebar ini serabut-serabut otot
menyapu ke belakang ke arah garis tengah sebagai berikut:
M. koksigeus: keluar dari spina iskiadika dan masuk ke bagian bawah sakrum dan koksigis.
Gambar 1.5. Tampak Atas Dasar Panggul Pria3
Panggul wanita berbeda dari panggul pria untuk tujuan melahirkan anak. Perbedaan utama
menurut jenis kelamin adalah:
1. Pintu atas panggul wanita berbentuk oval. Pada pria promontorium sakralis menonjol,
sehingga panggul berbentuk hati.
2. Pintu bawah panggul wanita lebih lebar karena tuberositas iskia melebar.
3. Rongga pelvis lebih luas pada wanita dibandingkan pada pria.
4. Pelvis palsu wanita dangkal.
5. Arkus pubis (sudut antara kedua rami pubis inferior) pada wanita lebih lebar dan lebih
membulat dibandingkan pada pria.
Macam-Macam Pelvis4
Dengan mengetahui bentuk pelvis dimungkinkan untuk menyebutkan jenis kelainan, dan
kadang-kadang juga ras seseorang.Klasifikasi normal yang di pakai adalah klasifikasi dari
Caldwell dan Molloy.
1. Ginekoid
Pelvis ginekoid adalah nama lain dari pelvis wanita normal. Keterangan ringkasnya
adalah pintu masuk bulat, mempunyai sakrum dengan lengkung yang baik,
mempunyai spina ischiadica yang tumpul (bulat), tidak tajam dan tidak
menonjol.Arcus pubis mempunyai sudut yang membulat.
2. Android
Pada pelvis jenis laki-laki ini tulang-tulangnya lebih berat dibanding pelvis wanita,
dan terdapat beberapa ciri-ciri khusus diantaranya pintu masuk berbentuk jantung,
menyebabkan pelvis bagian depan sangat sempit. Diameter transversa yang diukur
antara dua titik terjauh pada pintu masuk pelvis tidak akan menyilang pusat diameter
AP (anteroposterior), tetapi jauh lebih dekat sakrum, dengan demikian perlu
ditekankan adanya faktor bahwa terdapat ruang yang lebih luas pada bagian belakang
pelvis dibanding bagian depan. Selain itu mempunyai kavitas pelvis dengan cekungan
sakrum, mempunyai kurvatura yang buruk; bahkan kurvatura ini hampir lurus.Sakrum
juga lebih panjang, yang memberikan penampilan kavitas pelvis yang dalam dan
seperti corong.Incisura ischiadica major juga lebih sempit dibandingkan dengan pada
pelvis ginekoid.
3. Platipeloid
Pelvis jenis ini disebabkan oleh faktor perkembangan, rakitis atau faktor
herediter.Keadaan demikian sering ditemukan pada wanita-wanita Afrika, mungkin
tidak hanya karena faktor diet yang buruk, tetapi juga karena kebiasaan membawa
beban berat di kepala pada masa perkembangan. Pintu masuknya mempunyai
diameter anteroposterior yang pendek, tetapi diameter transversa lebih panjang,
sehingga memberikan pintu masuk yang berbentuk ginjal atau kacang kara. Diameter-
diameternya juga terpengaruh dengan cara yang sama seperti pada pintu masuk pelvis,
tetapi biasanya terdapat ruang untuk kepala fetus. Pintu keluar pelvis ini dangkal,
maka kedua ramus inferior pubis bertemu dengan membentuk sudut yang sangat besar
untuk membentuk arcus pubis yang sangat besar, dan dengan demikian mempunyai
pintu keluar yang cukup luas.
4. Antropoid
Wanita Kaukasia, yang perawakannya sangat tinggi dengan tungkai yang panjang,
biasanya mempunyai pelvis jenis ini, dan pelvis demikian juga umum terdapat pada
wanita Afrika Selatan. Pintu masuknya berbentuk oval, mempunyai diameter
anteroposterior yang panjang, tetapi diameter transversa lebih pendek.Kavitas
pelvisnya cukup memadai (adekuat) pada semua diameternya, tetapi agak dalam.Pintu
keluar adekuat pada semua diameternya, dengan arcus pubis yang agak lebar.
Jenis pelvis yang lain yang diperiksa adalah jenis Robert, Naegele, Justo-minor, dan pelvis
panjang.
Gambar 1.6 dan 1.7. Pelvis Ginekoid dan Pelvis Android4
Fasia pelvis adalah istilah untuk menyebut jaringan ikat yang membatasi panggul, melapisi
m. levator ani dan m. obturatorius internus.Fasia ini menyatu dengan lapisan fasia dinding
abdomen di atas dan perineum di bawah.Fasia endopelvis adalah istilah untuk menyebut
jaringan ikat longgar yang melapisi visera pelvis.Fasia endopelvis memadat menjadi
ligamentum fasialis yang fungsinya menunjang serviks dan vagina. Ligamentum-ligamentum
ini diantaranya:
Ligamentum latum merupakan dua lipatan lapisan perinemum yang mengandung di antara
aspek lateral uterus dan dinding samping pelvis. Ureter menuju ke depan di bawah
ligamentum ini, tetapi di sebelah atas dan lateral forniks lateral vagina, untuk mencapai
kandung kemih. Ligamentum latum mengandung struktur berikut:
1. Tuba fallopi.
2. Ovarium.
3. Ligamentum ovarii.
4. Ligamentum rotundum (lihat dibawah).
5. Pembuluh darah uterus dan ovarium.
6. Serabut saraf dan limfatik.
Ligamentum rotundum merupakan struktur fibromuskular mirip korda yang terdapat pada
wanita dan ekuivalen dengan gubernakulum pada pria.Ligamentum ini berjalan dari angulus
lateralis uterus ke labia mayora melalui ligamentum latum dan kemudian menembus kanalis
inguinalis.
Gambar 2.2. Potongan Ligamentum Latum Dekat Uterus3
1. A. iliaka komunis: keluar dari bifurkasio aorta ke sebelah kiri garis tengah setinggi
umbilikus. Arteri ini kemudian membentuk bifurkasio menjadi cabang-cabang arteri
iliaka eksterna dan interna di sebelah anterior sendi sakro-iliaka kedua sisi.
2. A. iliaka eksterna: berjalan dari muaranya (seperti disebut diatas) menjadi a. femoralis
saat lewat di bawah ligamentum inguinale di titik mid-inguinalis. A. iliaka eksterna
memiliki cabang-cabang yang memasok darah ke dinding anterior abdomen.
Cabangnya di antaranya adalah: a. sirkumfleksa iliaka profunda dan a. epigastrika
inferior. A. epigastrika inferior masuk ke selubung rektus, yang menerima darah
darinya, dan akhirnya membentuk anastomosis dengan a. epigastrika superior.
1. A. glutealis superior: turut memasok darah ke m. gluteus. Arteri ini keluar dari
panggul melalui foramen iskiadika mayor.
2. A. ilio-lumbalis.
3. A. sakralis lateralis.
Vv. Iliaka komunis dekstra dan sinistra bergabung membentuk v. kava inferior di belakang a.
iliaka komunis dekstra namun disebelah anterolateral korpus vertebra L5.Pengaturan drainase
vena pelvis secara keseluruhan resiprokal dengan pasokan darah arteri.
Isi Rongga Panggul3(Gambar 2.1)
1. Kolon sigmoid
2. Rektum
3. Ureter
4. Kandung kemih
Rektum5
Rektum merupakan struktur lanjutan dari kolon sigmoid.Panjang rektum ialah sekitar 12 cm
dan berjalan melalui diafragma pelvis menjadi kanal anus.
Kanal anus berjalan ke arah bawah dan ke belakang, ke ujung anus.Pada sambungan anus dan
rektum, otot sirkular yang tidak lurik menebal untuk membentuk sfingter anus interna yang
melingkari tiga perempat dari bagian atas saluran anus.Sfingter anus eksterna ini mengelilingi
panjang keseluruhan kanal anus dan merupakan tonus sfingter ini, yang dapat dikontraksikan
secara volunter untuk menutup anus dengan lebih kuat.
Ureter dibagi menjadi pars abdominalis, pelvik, dan intravesikalis. Panjang ureter sekitar 20-
30 cm dan berjalan dari hilus ginjal menuju kandung kemih.Dindingnya berotot dan dilapisi
epitel transisional. Saat operasi bias dikenali karena adanya peristalsis.
Dari pelvis renalis di hilus, perjalanan ureter bias dirangkum sebagai berikut. Berjalan
sepanjang bagian medial m. psoas mayor di bagian belakang, namun melekat ke
peritoneum.Kemudian menyilang bifurkasio iliaka komunis di anterior sendi sakro-iliaka dan
berjalan sepanjang dinding lateral pelvis menuju spina iskiadika.Pada spina iskiadika, ureter
berjalan ke depan dan medial untuk memasuki kandung kemih dalam posisi miring. Ureter
pars intraservikalis memiliki panjang sekitar 2 cm dan perjalanannya sepanjang dinding
kandung kemih menghasilkan efek mirip sfingter. Pada pria, ureter menyilang superfisial di
dekat ujungnya di sebelah vas deferens. Pada wanita, ureter lewat di atas forniks lateral
vagina namun di bawah ligamentum kardinale dan pembuluh darah uterina.
Ureter merupakan struktur abdominal sekaligus pelvis, sehingga pasokan darahnya di
dapatkan dari banyak sumber.Ureter atas menerima cabang langsung dari aorta, a. renalis dan
a. gonadal.Sedangkan ureter bawah menerima cabang iliaka interna dan a. vesikalis inferior.
Pada orang dewasa, kandung kemih merupakan organ pelvis.Letaknya dibelakang pubis dan
dibagian superior dilapisi peritoneum.Fungsinya sebagai penampung urin dan kapasitasnya
sekitar 500 ml.
Struktur kandung kemih berbentuk piramid . Apeks piramid ini arahnya ke depan dan dari
situ terdapat suatu korda fibrosa, yaitu urakus, yang berjalan ke atas menuju umbilikus
menjadi ligamentum umbilikale media. Basis (permukaan posterior) kandung kemih
berbentuk segitiga.Pada pria, vesikula seminalis terletak di permukaan posterior luar kandung
kemih dan di pisahkan oleh vas deferens.Rektum terletak dibelakang.Pada wanita, di antara
kandung kemih dan rektum ada vagina.Permukaan inferolateral vagina di inferior berbatasan
dengan dasar panggul dan di anterior dengan lapisan lemak retropubis dan os pubis.Leher
kandung kemih menyatu dengan prostat pada pria sedangkan pada wanita langsung melekat
ke fasia pelvis.Fasia pelvis menebal membentuk ligamentum puboprostatikum (pada pria)
dan ligamentum pubovesikale untuk menahan leher kandung kemih pada
tempatnya.Membrana mukosa kandung kemih membentuk lipatan bila kandung kemih
kosong kecuali membrana yang melapisi basis (disebut trigonum) yang tetap halus.Angulus
superior trigonum menandai pintu untuk orifisum ureter.Terdapat peninggian muskularis,
yaitu lipatan interureterika, yang berjalan di antara orifisium ureter.Angulus inferior dari
trigonum ini berbatasan dengan meatus uretra interna.Lapisan otot kandung kemih terdiri dari
tiga lapisan otot polos membentuk trabekula yang disebut (otot) detrusor.Detrusor menebal di
leher kandung kemih dan membentuk sfingter vesika.
Pasokan darah dari aa. vesikalis superior dan inferior cabang-cabang a. iliaka interna). V.
vesikalis menyatu di sekeliling kandung kemih membentuk pleksus yang melahirkan darah
ke v. iliaka interna.
Prostat(Gambar 2.5)
Dalam keadaan normal prostat berukuran kira-kira sebesar kenari. Letaknya mengelilingi
uretra pars prostatika dan di antara leher kandung kemih serta difragma urogenitalis. Apeks
prostat terletak di atas sfingter uretra eksterna kandung kemih.Di anterior berbatasan dengan
simfisis pubis namun dipisahkan oleh lemak ekstraperitoneal pada rongga retropubis (kavum
Retzius).Di posterior, prostat dipisahkan dari rektum oleh fasia Denonvilliers.
Struktur prostat terdiri dari lobus-lobus anterior, posterior, media dan lateral. Pada
pemeriksaan rektal biasa teraba sulkus medial posterior di antara kedua lobus lateral. Lobus-
lobus prostat mengandung banyak kelenjar yang mensekresi basa yang ditambahkan pada
cairan semen saat ejakulasi.Kelenjar prostat membuka ke sinus prostatikus. Duktus
ejakulatorius, yang mengalirkan cairan dari vesikula seminalis dan dari vas, memasuki bagian
atas prostat dan kemudian ke uretra pars prostatika di verumontanum.
Pasokan darah dari a. vesikalis inferior (cabang a. iliaka interna).Pleksus vena prostatika
terletak di antara kapsula prostat dan selubung fibrosa luar.Pleksus ini menerima darah dari v.
dorsalis penis dan mengalirkannya ke v. iliaka interna.
Vas Deferens
Vas deferens membawa sperma dari epididymis menuju duktus ejakulatorius dan kemudian
di alirkan ke uretra. Vas keluar dari kauda epididimis dan melalui kanalis inguinalis menuju
annulus profunda, disebelah dinding lateral pelvis hampir menuju ke tuberositas iskia dan
belok ke arah medial untuk mencapai basis kandung kemih dimana kemudian saluran ini
bergabung dengan duktus dari vesikula seminalis membentuk duktus ejakulatorius.
Vesikula seminalis terdiri dari saluran berlobul yang terletak di ekstraperitoneal di basis
kandung kemih di sebelah lateral vas deferens.
Uretra pria kira-kira panjangnya 20 cm (wanita 4 cm). Uretra pria dibagi menjadi 3 bagian:
1. Uretra pars prostatika (3 cm): memiliki peninggian yang memanjang (lipatan uretra)
pada dinding posteriornya. Di tiap sisi lipatan ini terdapat lekukan dangkal, sinus
prostatikus, yang menandai titik drainase dari 15-20 duktus prostatikus. Utrikulus
prostatikus adalah traktus buntu dengan panjang 5 mm yang membuka ke suatu
eminensia di tengah lipatan – verumontanum. Duktus ejakulatorius membuka di
kedua sisi utrikulus.
2. Uretra pars membranasea (2 cm): terletak di diafragma urogenitalis dan dikelilingi
oleh sfingter uretra eksterna (uretra sfingter).
3. Uretra pars penis atau cavernosa (15 cm): melalui korpus spongiosum penis menuju
meatus uretra eksterna.
Vagina
Panjangnya antara 8-12 cm. Vagina adalah saluran yang berotot yang berjalan ke arah atas
dan belakang dari orifisium vagina.Serviks menonjol ke aspek anterior atas vagina dan
membentuk forniks anterior, posterior, serta lateral.Limfe dari vagina bagian atas mengalir ke
kelenjar getah bening iliaka interna dan eksterna.Limfe dari vagina bagian bawah mengalir ke
kelenjar getah bening inguinalis superfisialis.Pasokan darah vagina didapat dari a. vaginalis
(cabang dari a. iliaka interna) dan cabang vaginalis a. uterina.
Batas-batas: uterus dan serviks berbatasan dengan kavum uterovasikalis dan permukaan atas
kandung kemih di anterior. Kavum rekto-uterina (Douglasi), yang meluas ke bawah sejauh
forniks posterior vagina, merupakan batas posteriornya. Ligamentum latum adalah batas
lateral utama dari uterus.
Posisi: pada sebagian besar wanita, uterus terletak anteversi, yaitu aksis serviks melengkung
ke depan pada aksis vagina. Pada sebagian wanita uterus terletak retroversi.
Pasokan darah: terutama dari a. uterina (cabang a. iliaka interna) Arteri ini berjalan dalam
ligamentum latum dan setinggi os interna, menyilang ureter pada sudut kanan untuk
mencapai dan memasok darah ke uterus sebelum melakukan anastomosis dengan a. ovarika
(cabang aorta abdominalis)
Drainase limfatik: pembuluh limfe dari fundus menyertai a. ovarika dan mengalir menuju
kelenjar getah bening para aorta. Pembuluh limfe dari korpus dan serviks mengalir ke
kelenjar getah bening iliaka interna dan eksterna.
Perlekatan: ovarium terletak di sebelah dinding samping pelvis dan ditahan pada posisi oleh
dua struktur: ligamentum latum yang melekat ke ovarium di sebelah posterior oleh
mesovarium; dan ligamentum ovarika yang menahan ovarium ke kornu uterus.
Pasokan darah: dari a. ovarika (cabang aorta abdominalis). Drainase vena menuju v. kava
inferior di sebelah kanan dan v. renalis sinistra di sebelah kiri.
Kesimpulan
Panggul atau pelvis pada tubuh manusia merupakan bagian yang ‘turut’ berperan dalam
proses kelangsungan hidup seseorang. Seperti halnya pada wanita bagian ini turut berperan.
Panggul disertakan di sini karena pada proses kelahiran bayi, ukuran dan bentuk panggul ibu
turut berperan.
Daftar Pustaka
1. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 200-. hal. 106.
2. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT Gramedia; 200-. hal. 62.
3. Faiz O, Moffat D. At a glance series anatomi. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2003. hal. 45-
57.
4. Verrals S. Anatomi dan fisiologi terapan dalam kebidanan. Edisi ke-3. Jakarta: EGC;
2003. hal. 45.
5. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Edisi ke-10. Jakarta: EGC; 2002. hal.
341.