Pendahuluan
Kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama dibawah nama organ
endokrin, karena sekresi yang dibuat tidak meninggalkan kelenjarnya melalui saluran, tetapi
langsung masuk kedalam darah yang beredar di dalam jaringan.1 Pengendalian endokrin
diperantarai oleh pembawa pesan kimia atau hormone, dimana kelenjar endokrin biasanya
mensekresikan satu hormone tetapi ada juga organ endokrin yang menghasilkan lebih dari satu
hormone. Beberapa contoh kelenjar yang berperan dalam system endokrin yaitu kelenjar
hipofisis anterior serta posterior, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, dan lain-
lain.
Kelenjar tiroid berfungsi mengatur kecepatan proses metabolic tubuh sehingga
menaikkan laju metabolism basal yaitu produksi panas dan pemakaian energi dalam tubuh.
Terkadang terjadi gangguan pada kelenjar tiroid dimana bisa terjadi pembesaran maupun sekresi
hormone berlebihan. Penulisan makalah ini untuk mengetahui mekanisme kerja kelenjar tiroid
dan peranan hormone yang dihasilkan untuk metabolism tubuh. Area yang akan dibahas yaitu
struktur makroskopik dan mikroskopik kelenjar tiroid, uptake iodium, dan fungsi hormone yang
dihasilkan kelenjar tiroid.
Kelenjar ini diperdarahi oleh arteri thyroidea superior dan arteri thyroidea inferior
sebagai arteri utama. Sedangkan untuk aliran venanya terbagi menjadi tiga yaitu vena thyroidea
superior yang akan bermuara ke vena jugularis interna, vena thyroidea medialis yang bermuara
ke vena jugularis interna juga, dan vena thyroidea inferior yang bermuara ke vena anonyma kiri. 3
untuk aliran kelenjar getah beningnya mengikuti dua aliran yaitu nnll intraglandulari dan nnll
ekstraglandularis.2 Kelenjar ini dipersarafi ganglion simpatis cervicalis media dan cervicalis
inferior dan saraf parasimpatis oleh nervus laryngea superior dan nervus laryngea recurrens.3
Struktur Mikroskopik
Kelenjar tiroid dibungkus oleh kapsula jaringan ikat padat kolagen irregular yang tipis,
merupakan derivate fasia cervical dalam. Jaringan ikat simpai masuk ke dalam kelenjar sebagai
septa yang membagi kelenjar menjadi banyak lobulus. Pada permukaan posterior kelenjar tiroid,
terdapat kelenjar paratiroid yang ikut diselubungi simpai kelenjar tiroid.4
Kelenjar tiroid menyimpan produk sekretorisnya dalam lumen folikel. folikel adalah
bangunan bulat mirip kista dan tersusun atas epitel selapis kuboid yang membungkus lumen
berisi koloid. Setiap folikel dapat menyimpan pasukan hormone untuk kebutuhan beberapa
minggu didalam koloidnya terikat pada glikoprotein. ketika hormone akan dilepaskan melalui
endositosis akan dilakukan pemotongan oleh protease lisomal. septa jaringan ikat yang berasal
dari jaringan ikat simpai masuk ke dalam jaringan parenkim bersama pembulu darah, sarah, dan
pembuluh limfe.4
Sel folikular mempunyai inti bulat sampai ovoid dengan dua anak inti dan sitoplasma
yang bersifat basofilik. Sel ini bagian apikalnya mengandung banyak lisosom, mitokondria
berbentuk batang, sebuah kompleks golgi, dan banyak vili pendek yang menjulur kedalam
koloid. Sedangkan sel parafolikular berwarna pucat dan dapat mengelompok atau menyendiri di
antara sel folikular tetapi tidak mencapai lumen folikel. Granula sekretoris ini mengandung
kalsitonin yaitu hormone peptide yang menghambat resopsi tulang oleh osteoklas. jadi kadar
kalsium dalam darah akan turun.4 Pada gambar 2 dibawah ini dapat dilihat struktur mikroskopik
dari kelenjar tiroid.
Hormon tiroid mempunyai efek pada mekanisme tubuh yang spesifik seperti pada
metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan vitamin. Hormon tiroid merangsang hampir
kesemua aspek metabolisme karbohidrat, termasuk penggunaan glukosa yang cepat oleh sel,
meningkatkan glikolisis, meningkatkan glukogenesis, meningkatkan kecepatan absorpsi dari
saluran cerna dan meningkatkan sekresi insulin dengan hasil akhirnya adalah terhadap
metabolisme karbohidrat. Semua efek ini mungkin disebabkan oleh naiknya seluruh enzim akibat
hormon tiroid. Pada metabolisme lemak pula, semuanya akan meningkat dengan pengaruh
hormon tiroid. Lemak akan diangkut dengan cepat dari jaringan lemak dan ini akan menurunkan
cadangan lemak tubuh lebih besar dari seluruh elemen jaringan lain. Konsentrasi asam lemak
bebas di dalam plasma meningkat, begitu juga dengan proses oksidasinya yang turut meningkat.5
Hormon tiroid yang cukup, penting untuk sintesis protein untuk pertumbuhan badan yang
normal. Sekiranya hormon tiroid disekresi dalam dosis yang tinggi, hal ini dapat menyebabkan
degradasi protein atau penguraian protein yang akhirnya bisa mempengaruhi otot seperti
pengecilan otot. Pada metabolisme vitamin pula, hormon tiroid akan meningkatkan kebutuhan
vitamin karena hormon tiroid berperan untuk meningkatkan jumlah berbagai enzim tubuh, di
mana vitamin juga merupakan bagian penting dari beberapa enzim atau koenzim. Oleh itu, pada
sekresi hormon tiroid yang berlebihan, defisiensi vitamin bisa terjadi, kecuali pada saat yang
sama kebutuhan vitamin itu dapat dicukupi.5.6
Efek hormon tiroid terhadap pertumbuhan ini dapat dilihat terutama pada masa
pertumbuhan anak-anak karena hormon ini merangsang sekresi growth hormone (GH). Pada
anak yang hipotirodism, pertumbuhan tulangnya lambat dan epifisisnya lambat menutup. Hal ini
karena, kekurangan hormon tiroid menyebabkan sekresi GH ditekan. Sebaliknya pada anak
hipertiroidism, pertumbuhan tulang akan berlebihan sehingga anak menjadi lebih tinggi dari anak
lain. Namun, tulang juga menjadi matang lebih cepat dan pada umur yang muda epifisisnya
sudah menutup sehingga lama pertumbuhan lebih singkat dan tinggi badan akhir semasa dewasa
mungkin malahan lebih pendek. Efek hormon ini yang lebih penting adalah pada pertumbuhan
dan perkembangan otak selama kehidupan janin dan beberapa tahun pertama kehidupan
pascalahir. Sekiranya sekresi hormon tiroid tidak cukup, pertumbuhan dan pematangan otak
sebelum dan sesudah bayi itu dilahirkan akan sangat terbelakang dan otak tetap berukuran kecil
daripada normal.5,7
Hormon tiroid penting untuk perkembangan sistem saraf anak-anak terutamanya sistem
saraf pusat dan juga untuk aktivitas sistem saraf pusat yang normal bagi orang dewasa. Hormon
ini akan meningkatkan kecepatan berfikir, tetapi sering menimbulkan disosiasi pikiran.
Sekiranya hormon tiroid berkurang, fungsi-fungsi ini akan berkurang dan hal ini bisa
mengakibatkan retardasi mental, kekakuan motor (motor rigidity) dan deaf-mutism. Kelebihan
hormon ini pula akan cenderung menjadikan penderita berasa cemas dan psikoneurotik seperti
kompleks ansietas, kecemasan yang sangat berlebihan atau paranoia. Selain itu, hormon ini bisa
menyebabkan efek pada sistem reflex manusia.5-7
Aliran darah dan curah jantung akan meningkat karena efek hormon tiroid. Hal ini
berkaitan dengan peningkatan metabolisme jaringan yang mempercepat pemakaian oksigen dan
memperbanyak pelepasan produk akhir metabolisme dari jaringan. Sebagian besar jaringan
tubuh akan mengalami vasodilatasi sehingga meningkatkan aliran darah. Kecepatan aliran darah
pada kulit meningkat karena kebutuhan pembuangan panas dari tubuh. Dengan aliran darah yang
meningkat, maka curah jantung juga meningkat lebih dari normal bila terdapat kelebihan hormon
tiroid dan sebaliknya pada keadaan hipotiroidism. Peningkatan aktivitas enzimatik yang
disebabkan oleh hormon tiroid akan meningkatkan kekuatan jantung bila sekresi hormon tiroid
sedikit atau lebih.5
Hormon tiroid akan meningkatkan motilitas saluran cerna dan kecepatan sekresi getah
pencernaan. Efek ini mempunyai hubungan dengan berat badan karena produksi hormon tiroid
yang meningkat hampir selalu akan menurunkan berat badan dan sebaliknya bila produksinya
berkurang akan meningkatkan berat badan. Tetapi, efek terhadap berat badan ini tidak selalu
terjadi karena hormon ini juga meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan dan keadaan ini
dapat menyeimbangkan perubahan kecepatan metabolisme. Di samping itu, efek lain pada
saluran cerna adalah bila kelebihan hormon, ini bisa menyebabkan diare dan kekurangannya
dapat menimbulkan konstipasi.5
Kesimpulan
Hormon tiroid merupakan salah satu organ endokrin yang terlatak pada bagian leher
tepatnya di tepi atas permukaan anterior trakea. Hormone ini dibentuk dengan bantuan yodium
dan diatur oleh hormone yang dihasilkan hipofisis anterior yaitu TSH. Hormon yang dihasilkan
kelenjar tiroid ini yaitu tiroksin dan kalsitonin. Hormon tiroksin memiliki banyak fungsi untuk
sel dan metabolism yang terjadi di dalam tubuh seperti metabolism karbohidrat, protein, lemak,
dan vitamin. Hormone tiroksin ini juga mempengaruhi terhadap pertumbuhan, system
kardiovaskular, dan saluran pencernaan. Apabila terjadi gangguan maka bisa terjadi gangguan
fungsi yang bisa menurunkan atau menaikkan aktifitas kerja hormone. Contoh apabila terjadi
perbesaran kelenjar tiroid makan terjadi peningkatan proses pembentukan hormone.
Daftar Pustaka