Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. KEGIATAN ACARA
Topik : MANAJEMEN NYERI NON-FARMAKOLOG
Hari / Tanggal : Kamis 15 november 2018
Waktu : 20 menit
Penyaji : Nadya putri harahap
Tempat : RS. Fatmawati 2 selatan

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan klien diharapkan mampu mengontrol nyeri secara
nonfarmakologi.
2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit klien
diharapkan mampu :
a. Mengetahui pengertian dari nyeri
b. Mengetahui klasifikasi nyeri
c. Mengetahui tanda dan gejala nyeri
d. Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi

C. PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN


No Kegiatan Waktu Perawat Peserta Media/alat
1 a. Pembukaan 5 a. Salam pembuka a. Menjawab
menitb. Memperkenalkan salam
diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan topik dengan penuh
yang akan perhatian.
disampaikan
d. Menjelaskan tujuan
umum dan khusus
e. Menjelaskan
relevan dari materi
yang disampaikan
terhadap kesehatan.
2 Kerja 5 Menyampaikan Memperhatikan Leaflet
menit materi: dan bertanya
a. Pengertian nyeri
b. Klasifikasi nyeri
c. Tanda dan gejala
nyeri
d. Manajemen nyeri
secara non-
farmakologi
Tanya jawab
3 Evaluasi 5 Memberikan Bertanya Menjawab
menit pertanyaan tentang:
a. Pengertian nyeri
b. Klasifikasi nyeri
c. Tanda dan gejala
nyeri
d. Manajemen nyeri
secara non-
farmakologi
4 Penutup 5 Menyimpulkan dan Memberi Mendengarkan
menit memberi salam kesimpulan dan dan menjawab
penutup mengucapkan salam
salam penutup

D. Sasaran
Sasaran ditujukan pada klien dan keluarga

E. Strategi Pelaksanaan
1. Metode : Ceramah, diskusi

Media : Leaflet, materi

F. Setting
Peserta penyuluhan dengan bed berhadapan dengan penyaji

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Membuat SAP
b. Kontrak Waktu
c. Menyiapkan Peralatan
d. Peralatan atau media yang digunakan adalah leaflet.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
1) Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai.
2) Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan.
3) Pertemuan berjalan dengan lancar.

b. Penyuluh
1) Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.
2) Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab.
c. Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif.
MATERI
A. MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI
1. Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cedera
atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar, kesemutan seperti
terbakar, tertusuk, atau ditikam.

2. Klasifikasi Nyeri
a. Nyeri akut (< 6 bulan0
Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan dengan cedera
spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari beberapa detik hingga enam bulan.
b. Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri
kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dari 6 bulan.

3. Tanda dan Gejala Nyeri


a. Suara
1) Menangis
2) Merintih
3) Menarik/ menghembuskan nafas
b. Ekspresi/wajah
1) Meringis
2) Menggigt lidah , mengatupkan gigi
3) Tertutup rapat/membuka mata atau mulut
4) Menggigit bibir

4. Pergerakan Badan
a. Kegelisahan
b. Mondar-mandir
c. Gerakan menggosok atau berirama
d. Bergerak melindungi tubuh
e. Otot tegang
5. Interaksi Sosial
a. Menghindari percakapan dan kontak sosial
b. Berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
c. Disorientasi waktu

6. Manajemen Nyeri Nonfarmakologi


a. Distraksi: distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal lain sehingga
lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh:
1) Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
2) Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
3) Menonton TV
4) Medengarkan musik, radio, dll
b. Relaksasi: teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau
nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik relaksasi dapat dilakukan untuk
mengendalikan rasa nyeri ibu dengan meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf
otonom.

7. Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut:


a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan 1,2,3
d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan
bawah rileks
e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
h. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
i. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
j. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
k. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
Daftar Pustaka

Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Suddarth & Brunner. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC.

Tamsuri, A. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai