Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................I


KATA PENGANTAR.............................................................................................................................. II
BAB 1 ...........................................................................................................................................................III
PENDAHULUAN ......................................................................................................................................III
1.1 latar belakang..................................................................................................................................... III
1.2 rumusan masalah ............................................................................................................................ III
1.3 tujuan penulisan ............................................................................................................................... IV
BAB 2 ..........................................................................................................................................................V
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................V
2.1 pengertian kebijakan publik .............................................................................................................V
2.2 Pemerintahan Desa .........................................................................................................................V
2.3 Undang-Undang tentang Pemerintahan Desa ........................................VI
2.4 Pembangunan Masyarakat Desa ................................................................................................VII
2.4.1 Proses Pembangunan Pedesaan .......................................................................................... VII
2.4.2 Sasaran Pembangunan Desa ................................................................................................. VII
2.5 Konsep Pemerintah dalam Pengelolahan Sumber Daya....................... VIII
2.6 Pembinaan Terhadap Masyarakat .................................................................................................IX
2.6.1 Pembinaan masyarakat dalam bidang ekonomi. ................................. IX
2.6.2 Pembinaan masyarakat desa pada bidang hukum. ............................. IX
2.6.3 Pembinaan masyarakat pada bidang agama .........................................X
2.6.4 Pembinaan masyarakat pada bidang Kesehatan ..................................X
BAB 3 ...........................................................................................................................................................XI
PENUTUP .................................................................................................................................................XI
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................................................XI
3.2 saran ................................................................................................................................................... XI
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................................XII
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan
selalumembawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih
lagi padakehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan
yang ingin kita capaimenjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen


sertateman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil
maupunmateril, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan.

Saya menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh


darikesempurnaan serta banyak kekurangan, baik dari segi tata bahasa yang
kadangkalahanya menuruti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan saya
jika ada kritik dansaran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makalah dilainwaktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman,serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi
atau mengambilhikmah dari judul ini ( Pembangunan Pedesaan Di Desa
gampong simpang empat,seunedon, Aceh Utara ) sebagai tambahan dalam
menambah referensi yang telah ada.

Palangka Raya, 15 november 2017

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Studi kebijakan publik berusaha untuk meninjau berbagi teori dan
proses yangterjadi dalam kebijakan publik. Dapat dikatakan bahwa kebijakan
publik tidak lepasdari proses pembentukan kebijakan itu sendiri. Dengan
demikian, salah satu tujuanstudi kebijakan publik adalah untuk menganalisis
Bagaimana tahapan demi tahapan proses pembentukan kebijakan public
tersebut sehingga terwujudlah suatu kebijakan publik tertentu.
Tahapan demi tahapan tersebut terangkum sebagai suatu proses
siklus pembuatan kebijakan publik. Setiap tahapan dalam proses pembentuk
an kebijakan publik mengandung berbagai langkah dan metode yang lebih
rinci lagi. Tahapan yangterdapat dalam pembuatan suatu kebijakan publik
memiliki berbagai manfaat sertakonsekuensi dari adanya proses tersebut,
khususnya bagi para aktor pembuat kebijakan publik.
Makalah ini mencoba menguraikan berbagi tahapan yang terjadi
dalam prosessiklus perumusan kebijakan publik. Tujuannya adalah untuk
memahami berbagaitahapan pembuatan kebijakan publik sehingga
mempermudah untuk menganalisis masalah-masalah yang kompleks
sehingga dapat dirumuskan ke dalam suatukebijakan publik tertentu
1.2 rumusan masalah
1.2.1 bagaimana pengertian kebijakan public ?

1.2.2 jelaskan apa itu pemerintahan desa ?

1.2.3 jelaskan mengenai undang undang tentang pemerintahan desa ?

1.2.4 jelaskan bagaimana pembangunan masyarakat desa ?

1.2.5 bagaimana Konsep Pemerintah dalam Pengelolahan Sumber Daya?


1.2.6 bagaimana pembinaan terhadap masyarakat ?

1.3 tujuan penulisan


1.3.1 mengetahui pengertian kebijakan public
1.3.2 mengetahui apa itu pemerintahan desa
1.3.3 mengetahui mengenai undang undang tentang pemerintahan desa
1.3.4 mengetahui bagaimana pembangunan masyarakat desa
1.3.5 mengetahui Konsep Pemerintah dalam Pengelolahan Sumber Daya
1.3.6 mengetahui pembinaan terhadap masyarakat
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 pengertian kebijakan publik
Kebijakan publik adalah keputusan-keputusan yang mengikat bagi
orang banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang dibuat ole
h pemegangotoritas publik. Sebagai keputusan yang mengikat publik maka
kebijakan publikharuslah dibuat oleh otoritas politik, yakni mereka yang
menerima mandat dari publikatau orang banyak, umumnya melalui suatu
proses pemilihan untuk bertindak atasnama rakyat banyak. Selanjutnya,
kebijakan publik akan dilaksanakan olehadministrasi negara yang di jalankan
oleh birokrasi pemerintah. Fokus utamakebijakan publik dalam negara
modern adalah pelayanan publik, yang merupakansegala sesuatu yang bisa
dilakukan oleh negara untuk mempertahankan ataumeningkatkan kualitas
kehidupan orang banyak. Menyeimbangkan peran negara yangmempunyai
kewajiban menyediakan pelayan publik dengan hak untuk menarik pajakdan
retribusi; dan pada sisi lain menyeimbangkan berbagai kelompok
dalammasyarakat dengan berbagai kepentingan serta mencapai amanat
konstitusi.
2.2 Pemerintahan Desa
Secara umum di Indonesia, desa (atau yang disebut dengan nama lain
sesuai bahasa daerah setempat) dapat dikatakan sebagai suatu wilayah
terkecil yang dikelolasecara formal dan mandiri oleh kelompok masyarakat
yang berdiam di dalamnyadengan aturanaturan yang disepakati bersama,
dengan tujuan menciptakanketeraturan, kebahagiaan dan kesejahteraan
bersama yang dianggap menjadi hak dantanggungjawab bersama kelompok
masyarakat tersebut. Wilayah yang
ada pemerintahannya Desa/Kelurahan langsung berada di bawah Camat. Dal
am sistemadministrasi negara yang berlaku sekarang di Indonesia, wilayah
desa merupakan
bagian dari wilayah kecamatan, sehingga kecamatan menjadi instrumen
koordinatordari penguasa supra desa (Negara melalui Pemerintah dan
pemerintah daerah) .Pada awalnya, sebelum terbentukya sistem
pemerintahan yang menguasaiseluruh bumi nusantara sebagai suatu
kesatuan negara,1 urusan-urusan yang dikelolaoleh desa adalah urusan-
urusan yang memang telah dijalankan secara turun temurunsebagai norma-
norma atau bahkan sebagian dari norma-norma itu telah melembagamenjadi
suatu bentuk hukum yang mengikat dan harus dipatuhi bersama
olehmasyarakat desa, yang dikenal sebagai hukum adat. Urusan yang
dijalankan secaraturun temurun ini meliputi baik urusan yang hanya murni
tentang adat istiadat,maupun urusan pelayanan masyarakat dan
pembangunan (dalam
administrasi pemerintahan dikenal sebagai urusan pemerintahan), bahkan sa
mpai pada masalah penerapan sanksi, baik secara perdata maupun pidana .

2.3 Undang-Undang tentang Pemerintahan Desa


Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
PemerintahanDaerah, Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut desa, adalahkesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenanguntuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik IndonesiaPemerintah mengaktualisasikan paradigma pembangunan
harus lebihmengarah kepada langkah-langkah yang menuju pemerataan
kemakmuran. Karena ituvisi pembangunan nasional terhadap wilayah
pedesaan hendaknya
merupakan pembangunan pedesaan untuk kemakmuran rakyat demi tercapai
nya keserasiandengan masyarakat kota, sedangkan misi yang diemban perlu
antara lainmemprioritaskan upaya pemberdayaan masyarakat pedesaan .
2.4 Pembangunan Masyarakat Desa
2.4.1 Proses Pembangunan Pedesaan
Perlu untuk disadari bahwa proses pembangunan adalah suatu
proses perubahan masyarakat. Proses perubahan ini mencerminkan
suatu gerakan dari situasilama (tradisional) menuju suatu situasi baru yang
lebih maju (modern) dan belumdikenal oleh masyarakat. Perubahan yang
dilakukan tersebut akan melalui prosestransformasi dengan mengenalkan
satu atau beberapa fase antara. Pembangunanmasyarakat (pedesaan)
memerlukan suatu proses dan model tranformasi dari modellama menuju
model baru (tujuan). Di sisi lain perlu pula untuk dipahami
bahwa proses pembangunan merupakan suatu konsep yang optimistik dan m
emberikan pengharapan kepada mereka yang secara sukarela berpartisipasi
dalam proses pembangunan. Sehingga perencanaan pembangunan baik sosi
al maupun budayaselalu perlu menyadari dan menemukan indikasi-indikasi
perubahan tuntutan .
2.4.2 Sasaran Pembangunan Desa
Agar pembangunan wilayah pedesaan menjadi terarah dan sesuai
dengan apayang menjadi kepentingan masyarakat desa, maka perencanaan
mekanisme pelaksanaan pembangunan desa dilakukan mulai dari bawah. Pr
oses pembangunanyang dilaksanakan merupakan wujud keinginan dari
masyarakat desa. Dalam hal inikoordinasi antara pemerintah desa dengan
jajaran di atasnya (PemerintahanKecamatan, Pemerintahan Kabupaten)
harus terus menerus dilakukan dan dimantapkan. Apalagi pelaksanaan
otonomi daerah dititikberatkan pada PemerintahKabupaten..Pelaksanaan
pembangunan pun hendaknya tidak hanya menjadikan desasebagai obyek
pembangunan tetapi sekaligus menjadikan desa subyek pembangunanyang
mantap. Artinya obyek pembangunan adalah desa secara keseluruhan yang
meliputi potensi manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA) dan
teknologinya, sertamencakup segala aspek kehidupan dan penghidupan
yang ada di pedesaan.. Sehinggamenjadikan desa memiliki klasifikasi desa
swasembada.Yaitu suatu desa
yang berkembang dimana taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya men
ingkat.Olehkarena masyarakat pedesaan sebagian besar berada di sektor
pertanian, maka sasaranyang ingin dicapai adalah membantu pemenuhan
kebutuhan pangan dengan
mengacu pada peningkatan taraf hidup masyarakat desa dan peningkatan ke
trampilan padasektor pertanian, pertukangan kayu, dan kesejahteraan
keluarga .
2.5 Konsep Pemerintah dalam Pengelolahan Sumber Daya
Kebijakan pemerintah desa yang sejahtera dan mandiri merupakan
konsep pemberdayaan masyarakat desa . Dengan asumsi apabila masyarak
at desa berdayamaka mereka mempunyai kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan sendiri secaramandiri. Selanjutnya mereka dapat membentuk
pemerintahan sejahtera dan mandiritidak ketergantungan dari pihak luar,Jadi
pertama-tama masyarakat desa harusdiberdayakan dulu dengan
pemberdayaan.Selanjutnya setelah berdaya ,masyarakatnmenjadi
mandiri,maupun memenuhu kebutuhan ,mengatur,dan mengurus diri
merkasendiri.
Konsep “governance” melibatkan tidak sekedar pemerintah dan Negara,tapi
juga peran berbagai actor diluar pemerintah dan Negara,sehingga pihak-
pihak yangterlibat juga sangat luas.Governance adalah mekanisme
pengelolahan sumber dayaekonomi dan sosial yang melibatkan pengaruh
sector negara dan sector non pemerintahan dalam suatu kegiatan kolektif.
Governence dapat diartikan
juga sebgai praktek penyelenggaraan kekuasaan dan kewenangan oleh pem
erintah dalam pengelolahan urusan pemerintahan secara umum dan pembag
unan ekonomi padakhususnyaDi setiap Komunitas masyarakat desa memiliki
entitas berupakebutuhan,tuntutan,dan dukungan terhadap pemerintah,sama
seperti komunitas lainnya.Sudah menjadi kewajiban pemerintah dalam
pendekatan untuk berupayamelayani dan memenuhi kebutuhan dan
memuaskan tuntutan masyarakat
desa.Dalam paraktek ketatanegaraan,pemerintah menetapkan berbagai kebij
akan,utamanyakebijakan pemerintah desa yang mengatur tatanan kehidupan
masyarakat desa
2.6 Pembinaan Terhadap Masyarakat2.6.1 Pembinaan masyarakat dalam bidang
ekonomi.
Usaha untuk menggalakkan pembangunan desa yang dimaksudkan
untukmemperbaiki dan meningkatkan taraf hidup serta kondisi sosial
masyarakat desa yangmerupakan bagian terbesar dari masyarakat
Indonesia, melibatkan tiga pihak,
yaitu pemerintah, swasta dan warga desa. Dalam prakteknya, peran dan prak
arsa pemerintah masih dominan dalam perencanaan dan pelaksanaan maup
un untukmeningkatkan kesadaran dan kemampuan teknis warga desa dalam
pembangunandesa. Berbagai teori mengatakan, bahwa kesadaran dan
partisipasi warga desamenjadi kunci keberhasilan pembangunan desa.
Sedangkan untuk menumbuhkankesadaran warga desa akan pentingnya
usaha-usaha pembangunan sebagai saranauntuk memperbaiki kondisi sosial
dan dalam meningkatkan partisipasi warga desadalam pembangunan banyak
tergantung pada kemampuan pemimpin
2.6.2 Pembinaan masyarakat desa pada bidang hukum.
Pembinaan di bidang hukum dilakukan oleh pemerintah desa
dengan bekerjasama dengan dinas terkait dan pihak kepolisian yang dimaksu
dkan agar pemuda dapat memberikan bimbingan kemasyarakatan dan penge
ntasan anak dilembaga-lembaga pemasyarakatan anak negara. Contoh
pemuda berkumpul untukmendiskusikan bahaya akibat narkotika, diberi
penyuluhan akibat adanya perkelahian pelajar.
2.6.3 Pembinaan masyarakat pada bidang agama
Pembinaan ini untuk meningkatkan kehidupan beragama dikalangan p
emuda. Contohnya mengadakan pengajian setiap minggu serta kerja bakti un
tukmembangun tempat ibadah.
2.6.4 Pembinaan masyarakat pada bidang Kesehatan
Pembinaan ini ditujukan untuk pembentukan generasi muda yang
sehat, baikfisik maupun mental serta mampu berperan dalam upaya
meningkatkan kesehatanmasyarakat dan lingkungannya. Dalam rangka
pembinaan, pemerintah
memfasilitasi penyelenggaraan pemerintah daerah. Yang dimaksud dengan
memfasilitasi adalahupaya memberdayakan daerah otonomi melalui
pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi.Pemerintah
Desa Sederhana Kecamatan Khusus Kabupaten Umum dalammelaksanakan
pembinaan terhadap masyarakat dengan cara mengumpulkanmasyarakat
untuk memberikan pengertian tentang apa-apa yang perlu dilaksanakansuatu
kegiatan dan bagaimana pelaksanaannya nanti di lapangan. Apabila
masyarakattelah memahami dan mengerti tentang hal tersebut maka
pemerintah desa tinggalmengarahkan dan memberikan bimbingan
bagaimana system pengelolaan
suatu program baik program pemberdayaan masyarkat di bidang pendidikan,
kesehatan,sosial budaya dan ekonomi maupun program pemberdayaan
masyarakat di bidang pertanian dan perkebunan
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi Kebijakan Pemerintah dalam memberdayakan masyarakat
meliputi 3 halyaitu pembinaan masyarakat, pelayanan terhadap masyarakat
dan pengembanganterhadap masyarakat. Ketiga variabel tersebut telah
berjalan secara maksimal.Pembinaan terhadap masyarakat meliputi kegiatan
keagamaan, kegiatan sosial budayadan pelayanan kesehatan, Pelayanan
masyarakat meliputi pelayanan di
bidang pertanian, kesehatan dan perekonomian, sedangkan pengembangan
masyarakat lebih banyak difokuskan pada pengembangan SDM melalui pem
bangunan infrastruktur baik formal maupun non formal,
termasuk pula diantaranya pengembangan ekonomikerakyatan
3.2 saran
Seharusnya untuk mencapai tujuan pembangunan desa didukung oleh
kerjasama dengan semangat kemitraan antar semua pelaku pembangunan,
baik pemerintah secara lintas sektor, pemerintah pusat dan daerah, badan le
gislatif danyudikatif, serta masyarakat. Dengan demikian, penyelenggaraan
pembangunan desadapat dilaksanakan dengan berhasil guna dan berdaya
guna.
DAFTAR PUSTAKA

Awang,Azam.2010. Impelementasi Pemberdayaan Pemerintah Desa


.Yogyakarta:

PustakaPelajar.Indiahono,Dwiyanto.2009.Kebijakan Publik Berbasis Dynamic


Policy Analysis.Yogyakarta:GavaMedia.

http://1jutamakalah.blogspot.co.id/2013/10/implementasi-kebijakan
publik.html https://www.kompasiana.com/ilhamriza/eksistensi-kebijakan-pemerintah-

desa_54f73210a33311db748b4708

Anda mungkin juga menyukai