PERSATUAN
Gepeng : KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH SATU,
Alfian : Wah….. hebat sekali kamu….. Kamu tau dari mana itu….???
Gepeng : Hebatkan………..????
Gepeng : aku tau dari seorang yang tiidak boleh disebut namanya…….
Gepeng : Emang pelaku maling sandal di masjid……… Eh, kalian tau gak arti persatuan???
Lipo : Sudah…. Sudah….. sudah….. pesatuan ….. kita……… Sepertinya….. Terserah ah BT deh????
(Empat bocah pun membubarkan diri kecuali Wahyu yang masih berdiri berpikir. Belum sempat
bocah-bocah itu keluar dari panggung Wahyu memanggil kembali)
Wahyu : Tunggu,,,,,
Ridho : Mati???
Wahyu : iya….. Karena kita tidak tau apa arti persatuan kita anggap saja persatuan itu sudah mati!
Babak II
LAMPU MENYALA
Dia atas panggung tampak lima orang bocah sedang bingung dan gurunya yang sedang sibuk …..
Ridho : Telah modyar persatuan dari tanah negeri yang aku cintai……..
(kemudian mereka mematung dan terdengar suara gendang dan mereka bergerak berpencar tak karuan
dan
melakukan hala yang mereka ingingkan, berkelakuan aneh kemudian mereka bergeruumun)
Romi : sssssssssssssttt…………..!!!!
gepeng :guru…. Kami ini sedang bingung….. kenapa guru diam saja....????
Alfian : Kami ini sedang mencari tau apa sebenarnya arti dari persatuan……???
Ridho : Hanya mancari tau arti persatuan saja kami sudah berselisih faham…..
jadikan hak.
Alfian : Bener guru, berikan pada kami pencerahan, penerangan, penjalasan yang jelas, yang lurus yang
haqo’
Wawa : Ayolah guru Atau mungkin guru diam karena betul bahwa persatuan itu udah…… modyar ha
ha ha….
Guru : Semua anggapan adalah benar, semua pernyataan adalah benar, semua pikiran adalah benar,
semua sebutan adalah benar, segala perbadaan adalah persamaan, semua persamaan adalah
perbedaan, apa yang satu adalah banyak, apa yang banyak adalah satu….
Gepeng : Bingung
Alfian : Guru itu kalo menjelaskan mbok yang jelas. Tugas guru itukan menjelaskan yang ruwet
menjadi lurus, bukan yang ruwet jadi tambah bullet…… Gimana sih?
Wawa : hei hei sini, (wawa memnggil temen-temenya supaya mereka mendekati dirinya dan
merekapun
bergerumun) Mungkin guru kita ini juga tidak tahu, saking pusing dia mencari tahu dia sampe
jadi gila, dan kita semua muridnya yang hampir gila ini mo dibuat jadi puyeng tambah gila, gila
dan gila…. Ha ha ha (semuanya tertawa) Dan satu, satu (Semua bocah mengacungkan tangan
satu) hanya satu mungkin makna yang kita tidak tahu, jadi karena guru tidak tahu kita juga tidak
perlu tahu, dari pada kita dungu dan tambah dungu kayak guru ha ha ha (semua tertawa)
Guru : he he he
Wahyu : Soalnya yang kami tahu, hidup itu cuma sekali guru, kalo kami salah pilih guru, neraka
taruhanya……
Alfian : Kalo guru segan memberi ilmu, kami juga segan meminta ilmu pada guru….
Wawa : kalo guru begini terus , lebih baik kami yang menjadi guru dan gantian menggurui guru…..
Alfian : Tapi faktanya kami tidak tahu apa-apa, kami masih butuh pencerahan, jiawa kami masih gelap
gulita……
Gepeng : hanya mencoba mencari tahu satu arti kata yang sudah tidak pernah diperjuangkan saja kami
sudah kebingungan….
Guru : Persatuan, biarkan dia mencari hakikatnya sendiri dalam memposisikan dirinya dalam hidup
keberagaman, dimana yang bermacam-macam bersanding menjadi satu dalam gelas yang
diputar…..
Wahyu : Kalo kita pura-pura ngerti pasti akan banyak yang dijelaskan guru…..
Alfian : iya betul…. Kita ikuti saja yang dimau guru, siapa tau guru tau yang kita mau….
Guru : Untuk apa lima kepala memiliki satu pikiran, bukankah lebih baik limakepala memiliki lima
Ridho : O…………….
Guru : Persatuan terbentuk karena adanya kerberagaman. Di dalam sebuah kelompok, tidak ada yang
seragam, kalo seragam tidak akan ditemukan persatuan, persatuan adalah menyatukan
kebaragaman……
Alfian : Ahhhhh…….. bisa pecah kepalaku Sebetulnya, guruku ini menganut faham apa? Plato,
Aristotelies, Charles Darwin, Pitagoras, Galileo, Mpu Gandring, Mak Lampir atau….
Gepeng : Soalnya Al Ghazali kan mempunyai ilmu filsafat yang tinggi, dan sepertinya diikuti oleh guru
kita……
Lampu Padam
BABAK III
Ridho : Heh..!! apa yang hendak akmu sampaikan kepada dunia, kalau, kebencian, permusuhan,
Alfian : Bukankah hendaknya kita bangga pada burung Garuda dan merah putih di udara yang kita bela
bersama
Gepeng : Ya…. Ya …. Ya …. Peradaban, modernisasi, globalisasi, dan stainlisasi tidak akan merubah
warna darah yang merah dan tulang yang putih yang terlahir tanah pertiwi….
Wahyu : Nah….. Bukankah sekarang kita sudah harus mulai sadar betapa indah negeri ini tanpa dikotori
Wawa : Dan sepatutnya kita menoleh ke belakang Bagaimana sejarah memperjuangkan persatuan……..
Kita yang beradu argumen, namun sepakat dengan “NKRI Harga Mati!”.
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
3 SUMPAH UNTUK KITA"
Pagi itu di sebuah desa pasukan belanda sedang patroli, dengan dipimpin oleh seorang perempuan
bernama Madam Match, dan dua Jendralnya Van Koo, dan Van Hearen,
Madam Match : Lihat itu orang Indonesia miskin sekali.
Sugondo : (sebuah lemparan melayang) hei kompeny you orang out dari tanah kami.
Madam : Out, Seharusnya you yang out, you know! ( mengarahkan telunjuknya ke rizal )
Van hearen : Hei you jangan macam macam, apa you mau saya tembak?
Madam : ok ok saya Cuma jalan jalan disini, cari angin! Come on Koo, Hearen
Dini : kok aku gak ditanya sih, apa karena aku wanita iya?
Sugondo : Udah udah, Bukan begitu nanti ayah kalian marah kepada kami, karena mengajakmu
perang.
Dini : Demi Indonesia saya siap dan demi masa depan hanya satu kata Merdeka
Keesokan harinya pemuda berkumpul seperti biasa, dan pembicaraan mereka sangat serius.
Dini : kita lanjutkan amanah kongres pemuda 1, kita adakan kengres pemuda 2 sekaligus kita
ikrarkan sumpah kita
Tan malaka : nah itu dia dini, sugondo, karno dia betul
Tan malaka : kami tak akan mendengar apapun dari mulutmu effendi
Sugondo : Udah udah gak usah ribut,Besok saya ingin Lagu Indonesia Raya punya Supratman kita
kumandangkan dan kita jadikan lagu Nasional, bagaimana ?
Karno : baik, saya setuju, satu hal lagi, bendera merah putih, sebagai bendera kebangsaan.
Dini,tan,dendi,tejo: “SETUJU”
Sugondo : Ok panggil semua pemuda datang kesini, nanti siang akan kita bacakan itu semua, dan
juga beritahu noni tentang hal ini
Efendy :Madam ! Indonesia mau mengadakan apa itu namanya tadi,,, ha sumpah pemuda
Van Koo : Sama dia terima kasih madam ? (plak, sebuah tamparan melekat ke effendi) dia kan orang
stupid.
Pasukan belanda pun pergi mengintip sumpah pemuda dari bangsa Indonesia, dan disana pemuda
sudah siap untuk membacakan Sumpah pemuda
Tejo : ya betul
Karno : ya udah
Sugondo : Diharapkan semuanya hening sejenak
Noni : saya Cuma pengen tahu apakah ini semua akan berhasil ?
Sugondo : Hei kenapa kamu bertanya seperti itu, apakah kau meragukan niat kami
Noni : Stop……. Akan kah ketika seorang Indonesia bertanya kalian jawab seperti itu, Tidak
bukan ?
Sugondo : Merdeka
Semua : Merdeka
Dan tiba tiba terdengar suara tembakan, dan semuanya siap siaga,
Dendi : MERDEKA
Semua : MERDEKA
Terjadilah pertempuran disana, letupan demi letupan senjata menggugurkan pasukan belanda,
termasuk Efendy sang penghianat bangsa, tetapi sayang Tan malaka juga jatuh di pertempuran itu.
Semua : Merdeka
Suasana pun seakan menjadi hening, dan mengakhiri hari itu dengan gugurnya Tan Malaka. Perjuangan
Sumpah Pemuda pun diharapkan sebagai titik tolak kebangkitan pemuda pemudi Indonesia.
Sumpah Pemuda
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.