Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil visum et repertum yang telah kami jabarkan ada beberapa kelainan
yang didapatkan yang akan kami bahas yaitu sebagai berikut :
Pembusukan:
Pada pemeriksaan luar dan dalam telah ditemukan adanya tanda-tanda pembusukan
terdapat pembusukan pada struktur kulit, otot, organ dalam seperti otak, bola mata, lidah,
jantung, paru-paru, usus, hati, limpa, rahim, menyisakan tulang kerangka dan gigi.
Pembusukan yang terjadi pada mayat disebabkan karena proses otolisa dan aktifitas
mikroorganisme. Proses otolisa yang terjadi sebagai akibat dari pengaruh enzim yang
dilepaskan oleh sel-sel yang sudah mati dalam kasus ini sel yang sudah mati adalah sel
kulit, otak, bola mata, lidah, jantung, paru-paru, usus, hati, limpa, dan rahim.
Mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya proses pembusukan yang paling utama
adalah kuman Clostridium Weichii yang biasanya ditemukan pada usus besar. Karena
pada orang yang sudah mati semua sistem pertahanan tubuh hilang maka kuman – kuman
pembusuk tersebut dapat leluasa memasuki pembuluh darah dan menggunakan darah
sebagai media untuk berkembang biak.
Pada kasus ini usus juga telah mengalami proses pembusukan sehingga tidaklah heran
jika proses yang terjadi akibat kuman itu menyebabkan hemolisa, pencairan bekuan
bekuan darah yang terjadi sebelum atau sesudah mati, pencairan trombus atau emboli,
perusakan jaringan jaringan dan pembentukan gas-gas pembusukan. Proses tersebut mulai
tampak kurang lebih 48 jam sesudah mati. Pada kasus ini pembusukan sudah terjadi karena
proses eksumasi dilakukan kurang lebih 45 hari dari penguburan jenazah.

Tanda-tanda pembusukan yang ditemukan pada jenazah tersebut diatas adalah :


 Rambut lepas dimana pada jenazah daerah berambutnya sebagian kulit kepala
hilang dengan kulit kepala berwarna coklat kehitaman.
 Organ organ dalam juga mengalami pembusukan seperti otak, jantung, paru-paru,
usus, hati, limpa, dan rahim dimana organ tersebut merupakan organ yang paling
cepat mengalami pembusukan.
Tanda tanda lain yang akan ditemukan beberapa bulan setelah kematian adalah sebagai berikut
:
 Mayat menjadi kecil
 Kering
 Mengkerut atau melisut
 Warna coklat kehitaman
 Kulit melekat erat dengan tulang di bawahnya
 Tidak berbahu
Pada jenazah tersebut pada leher, bahu, perut, dan anggota gerak ditemukan tanda tanda kering,
mengkerut, dan warna coklat kehitaman.
Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dari pemeriksaan jenazah tersebut pada pemeriksaan
luar dan dalam luka masih sulit untuk diidentifikasi disebabkan karena proses pembusukan,
diduga luka yang ada adalah luka bakar. Maka dari itu diperlukan pemeriksaan penunjang
untuk membantu proses penyelesaian perkara yaitu dengan pemeriksaan histopatologi anatomi.
Berikut gambaran histopatologi anatomi dengan luka bakar berdasarkan teori yang ada :
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan S., 2005, Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Dalam : Dahlan S. Ilmu
Kedokteran Forensik Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Badan penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang. Ed 5 Hal 58-61.
Sevitt S. Histopathological changes in burned skin. Burns Pathology and Therapeutic
Applications. Butterworth and Co. Ltd. 1957. p. 18-27.

Anda mungkin juga menyukai