Anda di halaman 1dari 46

HISTERESIS KORNEA PADA PASIEN

DENGAN DISKUS OPTIKUS MIRIP-


GLAUCOMA, HIPERTENSI OKULER, DAN
GLAUKOMA
Shinta Andwicia
IDENTITAS JURNAL
• Judul : Corneal Hysteresis in patients with glaucoma-like optic
discs, ocular hypertension and glaucoma
• Tahun Terbit : Murphy, M.L, et al
• Penulis : 2017
• Jurnal : BMC Ophtalmology
ABSTRAK
ABSTRAK (LATAR BELAKANG)
• Tujuan Penelitian :
• Tujuan Utama adalah membandingkan Pengukuran
Histeresis Kornea/Corneal Hysteresis (CH) antara
pasien glaucoma, hipertensi okuler (OHT), dan
diskus optikus mirip glaucoma/Gluacoma-like optic
discs (GLD)
• Tujuan Sekunder adalah meneliti apakah Faktor
Resistensi Kornea/Corneal Resistance Factor (CRH)
dan Ketebalan kornea sentral/Central Corneal
Thickness berbeda antar kelompok pasien
METODE
• Penelitian Cross-Sectional
• 123 pasien direkrut dari klinik rawat jalan
• Pemeriksaan dengan Ocular Response analyser
(ORA) dan pakimetri ultrasound
• Analisis dengan ANCOVA (One-way Analysis of
Covariance)
• Kelompok pasien dibagi menjadi glaucoma, OHT,
dan GLD
HASIL
• Terdapat perbedaan CH yang signifikan antar tiga
kelompok diagnosis
• Mean/rata-rata CH lebih tinggi pada GLD
dibandingkan glaucoma
• Mean CH lebih tinggi pada OHT dibandingkan
glaucoma
• Mean CH sedikit lebih rendah dibandingkan dengan
OHT
KESIMPULAN
CH yang tinggi pada GLD dan OHT dibandingkan
dengan glaucoma mensugesti adanya peningkatan
viskoelastisitas jaringan okuler yang mungkin
mempunyai peran protektif
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
• Glaukoma adalah penyebab utama kebutaan ireversibel
• Glaukoma didefinisikan sebagai neuropati optic
multifactorial ditandai oleh hilangnya sel ganglion retinal,
menghasilkan kehilangan lapang pandang
• Umur dan TIO meningkat adalah faktor resiko utama
glaucoma
• Tetapi 30-50% pasien glaucoma mempunyai TIO normal
• Hal ini dapat dikarenakan biomekanika jaringan yang
menyebabkan glaukoma
PENDAHULUAN
• Terdapat penelitian yang menemukan hubungan
antara sifat struktur kornea dan glaucoma
• Kornea mempunyai sifat viskoelastis
• Histeresis Kornea/Corneal Hysteresis (CH)
didefinisikan sebagai pelembaban kental kornea dan
kemampuan kornea untuk menyerap dan
menghilangkan energi
• CH mempunyai potensi sebagai faktor koreksi TIO
dan penanda kerentanan neuropati optic
glauokmatosa
PENDAHULUAN
• Corneal Resistance factor (CRF) menggambarkan
sifat elastis kornea – Kemampuan untuk berubah
bentuk dibawah tekanan
• CH dan CRF dapat diukur dengan Ocular Response
Analyser (ORA)
PENDAHULUAN
• Tujuan penelitian ini adalah untuk meentukan CH
antar pasien glaucoma, hipertensi okuler (OHT), dan
diskus optikus mirip-glaucoma (GLD)
• Tujuan sekunder adalah untuk mencari apakah CRF
dan ketebalan kornea sentral (CCT) berbeda antar
kelompok-kelompok pasien tersebut
METODE
METODE
• Penelitian observasional – Cross sectional – Single Center
• 123 Pasien direkrut dari Rumah Sakit Mater Misericordiase,
Dublin, Irlandia
• Dilakukan Juli 2014 – Juli 2015
• Kedua mata pasien diperiksa menggunakan ORA
• Satu mata per pasien dipilih secara acak
• Pasien dengan lapang pandang tidak reliabel atau
dengan riwayat pembedahan glaucoma dieksklusi dari
penelitian
123 Pasien Pemeriksaan 123 mata
Direkrut ORA dipilih

Kelompok Pasien

Glaukoma
Dicatat:
- TIO
GLD - CCT
- CH
- CRF
OHT
HASIL PENELITIAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
• CH lebih tinggi pada pasien OHT dibandingkan
glaucoma
• Penelitian lain oleh Shah et al menemukan CH
tertinggi pada pasien OHT diabndingkan NTG dan
POAG
• Hal ini mensugesti CH yang meningkat mempunyai
peran protektif pada pasien dimana TIO meningkat
PEMBAHASAN
• CRF lebih tinggi pada pasien OHT dan GLD
dibandingkan pasien glaucoma
• Hal ini mensugesti viskoelastisitas jaringan lebih tinggi
pada pasien GLD dan OHT dibandingkan pasien
glaukoma
PEMBAHASAN
• CCT juga lebih tebal signifikan pada OHT dan GLD
dibandingkan pasien glaucoma
• Hal ini mencerminkan ketahanan terhadap
kerusakan jaringan glaukomatosa pada pasien GLD
dan OHT
• Hal ini juga berarti kornea yang lebih tebal akan lebih
tahan dan lebih tidak renan terhadap TIO tinggi
PEMBAHASAN
• Penelitian ini mendukung bukti pentingnya sifat
biomekanik dari jaringan okuler dalam proses
patofisologi glaucoma
• Perubahan structural, seperti perubahan complance
jaringan dapat merubah kerentanan pasien
terhadap glaucoma
• Hal ini terutama penting pada pasien dimana TIO
normal tetapi menderita glaukoma
PEMBAHASAN
• Penelitian ini mendukung bukti pentingnya sifat
biomekanik dari jaringan okuler dalam proses
patofisologi glaucoma
• Perubahan structural, seperti perubahan complance
jaringan dapat merubah kerentanan pasien
terhadap glaucoma
• Hal ini terutama penting pada pasien dimana TIO
normal tetapi menderita glaukoma
KESIMPULAN
CH yang tinggi pada GLD dan OHT dibandingkan
dengan glaucoma mensugesti adanya peningkatan
viskoelastisitas jaringan okuler yang mungkin
mempunyai peran protektif
CRITICAL APPRAISAL
ANALISIS PICO

P : Pasien Glaukoma, I : Tidak ada


Hipertensi Okuler, dan
Diskus optikus mirip-
glaukoma
C : Tidak ada O : CH meningkat pada
pasien Hipertensi okuler dan
diskus optikus mirip
glaucoma dibandingkan
pasien glaukoma
CRITICAL APPRAISAL (JUDUL)

No Kriteria Ya (+), Tidak (-)

1 Jumlah kata dalam judul, < 12 kata +

2 Deskripsi Judul Menggambarkan isi utama


penelitian dan tanpa singkatan
3 Daftar penulis sesuai aturan jurnal +

4 Korespondensi penulis +
5 Tempat & waktu penelitian dalam Tempat (-), Waktu (-)
judul
ABSTRAK
No Kriteria Ya (+), Tidak (-)

1 Abstrak 1 paragraf +
2 Mencakup IMRC +
3 Secara keseluruhan informatif +
4 Tanpa singkatan selain yang baku +
5 Kurang dari 250 kata +
PENDAHULUAN
No Kriteria Ya (+), Tidak (-)
1 Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf
-
2 Paragraf pertama mengemukakan alasan
+
dilakukan penelitian
3 Paragraf ke 2 menyatakan hipotesis atau tujuan
-
penelitian
4 Didukung oleh pustaka yang relevan
+
5 Kurang dari 1 halaman
+
Bahan dan Metode
No Kriteria Ya(+), Tidak (-)
1 Jenis dan rancangan penelitian +
2 Waktu dan tempat penelitian Waktu +/tempat +
3 Populasi Sumber +
4 Teknik sampling +
5 Kriteria inklusi +
6 Kriteria eksklusi -
7 Perkiraan dan perhitungan besar sempel -
8 Perincian cara penelitian +
9 Blind -
10 Uji Statistik +
11 Program komputer -
12 Persetujuan subjektif +
HASIL PENELITIAN
No. Kriteria Ya (+) Tidak (+)
1 Jumlah Subjek +
2 Tabel Karakteristik +
3 Tabel Hasil Penelitian +
4 Komentar dan Pendapat Penulis ttg +
hasil
5 Tabel Analisis data dengan Uji +
Kesimpulan dan Daftar Pustaka
No. Kriteria Ya (+) Tidak (+)

1 Pembahasan dan kesimpulan terpisah +

2 Pembahasan dan kesimpulan di paparkan +


dengan jelas
3 Pembahasan mengacu dari penelitian +
sebelumnya
4 Pembahasan sesuai dengan landasan teori +

5 Keterbatasan Penelitian +
6 Simpulan berdasarkan penelitian +
7 Saran Penelitian +
8 Penulisan Daftar Pustaka sesuai aturan +
Validitas
BUKTI VALID
Pertanyaan Jawaban
Apakah alokasi pasien pada penelitian ini dilakukan Tidak
secara acak?
Apakah pengamatan pasien dilakukan secara cukup Ya
panjang dan lengkap?
Apakah semua pasien dalam kelompok yang diacak, Ya
dianalisis?
Apakah pasien dan dokter tetap blind dalam Tidak
melakukan penelitian, selain dari terapi yang diuji?
Apakah ada kelompok kontrol ? Tidak
IMPORTANCY
Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan di seluruh dunia,
dimana dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti umur dan TIO.
Tetapi terdapat pasien dimana TIO normal dan mengalami gejala
glaucoma, maka perlu identifikasi faktor-faktor lain seperti CH dan
pengaruhnya terhadap glaukoma
IMPORTANCY
Tidak dilakukan analissi NNH/NNT karena penelitian tidak
menyertakan faktor resiko
APPLICATION
 Apakah pasien yang dikaji begitu berbeda sehingga tidak dapat diterapkan
secara umum ?

Kriteria pasien/mata tidak ada yang terlalu spesifik, sehingga dapat


diterapkan secara umum
APPLICATION
 Apakah lingkungan pada penelitian begitu berbeda sehingga tidak dapat
diterapkan ke lingkungan anda ?

Penelitian dilakukan di klinik rawat jalan mata di Irlandia, dimana setting


negara Irlandia tidak terlalu berbeda dengan negara berkembang seperti
Indonesia, termasuk dalam hal glaukoma
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai