Anda di halaman 1dari 33

JOURNAL READING

Attention-deficit/hyperactivity disorder
and lifestyle habits in children and
adolescents
Oleh :
Rafeni Bunga Cikita (30101407292)
Ariestiani Rokhimatu Nikmah (30101607609)

Pembimbing :
dr. Elly Noerhidajati, Sp. KJ
Identitas Jurnal

Judul jurnal
< 12 kata (11
kata)
Identitas
penulis

Identitas
penerbit dan
tahun terbit
ABSTRAK
Attention-deficit / hyperactivity disorder (ADHD) adalah salah satu gangguan
Pendahuluan yang paling umum terjadi pada anak dan remaja, dengan dampak yang
diketahui pada pembelajaran, hubungan sosial dan kualitas hidup. Namun,
kebiasaan gaya hidup pasien dengan gangguan ini telah diketahui ada
hubungan yang buruk.

Bahan dan 160 anak dan remaja usia 6 - 16 tahun. Separuh dari mereka adalah pasien
yang naif pengobatan dengan diagnosis klinis ADHD menurut kriteria DSM-
Metode IV-TR, dan tanpa penyakit penyerta. 80 peserta yang tersisa menjadi kontrol
(TD) yaitu peserta tanpa gangguan perkembangan saraf atau kejiwaan yang
diketahui. Orang tua dari semua peserta mengisi kuesioner tentang kebiasaan
gaya hidup anak-anak mereka (misalnya, jam tidur harian, penggunaan media
dan belajar).
ABSTRAK
• Pasien dengan ADHD menghabiskan lebih banyak waktu daripada anak-
Hasil anak TD untuk belajar, dan lebih sedikit waktu menonton TV, bermain
video game, menggunakan komputer, dan bermain dengan orang lain.
• ADHD lebih sedikit jam tidur per malamnya dibandingkan anak-anak dan
remaja dengan TD.
• Kelompok ADHD dan TD menghabiskan waktu yang sama untuk
membaca, mendengarkan musik, dan berolahraga.

Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja ADHD
memiliki kebiasaan gaya hidup yang berbeda dibandingkan dengan kelompok
kontrol yang disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin. Temuan ini tidak
dijelaskan oleh gangguan komorbid atau pengobatan / perawatan psikologis.
01
PENDAHULUAN
Attention-deficit / hyperactivity disorder (ADHD) adalah salah satu gangguan
perkembangan saraf

Gejala utama ADHD (kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif) minimal 6 bulan
dalam dua atau lebih keadaan yang tidak sesuai untuk usia seseorang / tingkat kognitif
umum  berdampak terhadap fungsi sosial dan / atau sekolah

Gangguan saraf pada ADHD  berdampak pada kebiasaan gaya hidup, baik karena
simtomatologi atau gangguan fungsional

TUJUAN : Menyelidiki kebiasaan gaya hidup anak-anak dan remaja dengan ADHD
dibandingkan dengan kontrol yang biasanya berkembang (TD).
02
METODE
Peserta

• 160 anak dan remaja • 80 pasien yang naif


• Usia 6 – 16 tahun pengobatan ADHD menurut
DSM IV TR
• 80 pasien kontrol tanpa
gangguan saraf ataupun
kejiwaan

Kriteria inklusi : tidak


memiliki gangguan Kriteria eksklusi : bukti adanya
perkembangan saraf gangguan neurologis atau riwayat
komorbiditas, disabilitas intelektual, gangguan kejiwaan seperti psikosis
gangguan spektrum autisme, pembelajaran, dan gangguan bipolar
dan gangguan bahasa.
Variable yang
dinilai
• Usia
• jenis kelamin
• jumlah waktu (jumlah rata-rata jam per hari) yang
dihabiskan anak-anak mereka untuk belajar (termasuk,
pekerjaan rumah sekolah), menonton TV, bermain
video game, mendengarkan musik, membaca buku
(tidak berhubungan ke tugas sekolah), berolahraga,
bermain dengan teman atau anggota keluarga, dan
tidur.
Analisis Statistik
• Normalitas menggunakan prosedur Kolmogorov-
Smirnov.
• Tes non-parametrik digunakan (statistik Mann-Whitney)
untuk menyelidiki kemungkinan perbedaan antara
kontrol ADHD dan TD dalam kebiasaan gaya hidup
• Analisis dilakukan dengan menggunakan SPSS 20
(SPPS Inc, Chicago, USA).
03
HASIL
Distribusi usia rata-rata dan jenis kelamin kelompok. Tidak ada
perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dan usia pada kedua
kelompok
Kebiasaan gaya hidup menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok ADHD dan TD.
Jumlah rata-rata jam per hari yang didedikasikan untuk setiap aktivitas selama minggu sekolah
dinilai (0, minimum, dan, 10 jam, maksimum).
Perbedaan antara kelompok
ADHD dan TD pada rata-rata
jumlah jam tidur per malam
selama hari-hari sekolah
04
DISKUSI
Holton dkk meneliti kebiasaan gaya hidup 184 anak dengan ADHD.
dibandingkan dengan kontrol TD, anak-anak ADHD menghabiskan lebih
banyak waktu untuk aktivitas yang berhubungan dengan layar (TV, video
game, dll.) Dan lebih sedikit waktu untuk membaca selama minggu sekolah
(perbedaan tidak ditemukan pada akhir pekan atau hari libur).

Hasil yang diperoleh pada kelompok kontrol sebanding dengan yang diperoleh pada
penelitian sebelumnya dengan menggunakan prosedur serupa, sehingga mendukung
temuan saat ini.
Pasien ADHD menghabiskan lebih sedikit waktu untuk video game dan TV
dibandingkan anak-anak dalam kelompok kontrol, meskipun mereka adalah
pasien naif tanpa gangguan komorbid secara signifikan terkait dengan
peningkatan eksposur atau dedikasi terhadap penggunaan media

Pasien ADHD waktu tidur lebih sedikit dari kelompok control Hasil saat ini
menunjukkan bahwa kesulitan terkait tidur tertentu (rata-rata lebih sedikit
jam tidur per malam) bahkan mungkin hadir pada anak-anak dan remaja
yang belum pernah menggunakan pengobatan dengan gangguan tersebut.
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak
dan remaja ADHD memiliki kebiasaan gaya hidup
yang berbeda dibandingkan dengan kelompok
• ADHD menghabiskan lebih banyak waktu belajar
daripada kontrol TD.
• kontrol TD menghabiskan lebih banyak waktu
untuk menonton televisi, menggunakan komputer
dan bermain video game dibandingkan dengan
ADHD.
• ADHD tidur lebih sedikit per malam daripada
kontrol TD
Analisis PICO

P : Penderita ADHD I : kebiasaan gaya hidup


(misalnya, jam tidur harian,
penggunaan media dan
belajar).
C : Kelompok control TD O : perbedaan waktu yang
dihabiskan kedua kelompok
pada masing masing
variabel
Critical Appraisal (JUDUL)
No Kriteria Ya (+), Tidak (-)

1 Jumlah kata dalam judul, < 12 kata +

2 Deskripsi Judul Menggambarkan isi utama penelitian


dan tanpa singkatan
3 Daftar penulis sesuai aturan jurnal +

4 Korespondensi penulis +
5 Tempat & waktu penelitian dalam judul Tempat (-), Waktu (-)
Abstrak

No Kriteria Ya (+), Tidak (-)

1 Abstrak 1 paragraf +
2 Mencakup IMRC +
3 Secara keseluruhan informatif +
4 Tanpa singkatan selain yang baku +
5 Kurang dari 250 kata -
Pendahuluan

No Kriteria Ya (+), Tidak (-)


1 Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf -
2 Paragraf pertama mengemukakan alasan dilakukan +
penelitian
3 Paragraf ke 2 menyatakan hipotesis atau tujuan
-
penelitian
4 Didukung oleh pustaka yang relevan
+
5 Kurang dari 1 halaman
+
Bahan dan Metode
No Kriteria Ya(+), Tidak (-)
1 Jenis dan rancangan penelitian -
2 Waktu dan tempat penelitian Waktu -/tempat-
3 Populasi Sumber +
4 Teknik sampling -
5 Kriteria inklusi +
6 Kriteria eksklusi +
7 Perkiraan dan perhitungan besar sempel -
8 Perincian cara penelitian -
9 Blind -
10 Uji Statistik +
11 Program komputer +
12 Persetujuan subjektif +
Hasil Penelitian
No. Kriteria Ya (+) Tidak (+)
1 Jumlah Subjek +
2 Tabel Karakteristik +
3 Tabel Hasil Penelitian +
4 Komentar dan Pendapat Penulis ttg -
hasil
5 Tabel Analisis data dengan Uji +
Kesimpulan dan Daftar Pustaka
No. Kriteria Ya (+) Tidak (+)
1 Pembahasan dan kesimpulan terpisah -
2 Pembahasan dan kesimpulan di paparkan +
dengan jelas
3 Pembahasan mengacu dari penelitian +
sebelumnya
4 Pembahasan sesuai dengan landasan teori +
5 Keterbatasan Penelitian +
6 Simpulan berdasarkan penelitian -
7 Saran Penelitian +
8 Penulisan Daftar Pustaka sesuai aturan +
Bukti Valid
Pertanyaan Jawaban
Apakah alokasi pasien pada penelitian ini dilakukan secara Tidak
acak?
Apakah pengamatan pasien dilakukan secara cukup panjang Tidak relevan
dan lengkap?
Apakah semua pasien dalam kelompok yang diacak, Ya
dianalisis?
Apakah pasien dan dokter tetap blind dalam melakukan Tidak
penelitian, selain dari terapi yang diuji?
Apakah ada kelompok kontrol ? Ya
IMPORTANCY
Q: Did the study address a clearly focused question /
issue?
A: Ya, penelitian mengkaji pertanyaan terfokus
Importancy
Q: Were objective and unbiased outcome criteria used?
A: Sudah, kriteria outcome diperiksa dengan instrumen objektif
Importancy
Q: Could there be confounding factors that haven’t been
accounted for?
A: Penelitian sudah cukup menyingkirkan faktor perancu
dengan kriteria eksklusi
Importancy
Q: Can the results be applied to your practice?
A: Penelitian dapat diterapkan ke praktik di Indonesia
Application
Q: Apakah pasien yang dikaji begitu berbeda sehingga tidak
dapat diterapkan secara umum ?

A: Penelitian tidak memilih sampel secara acak sehingga


belum dapat diterapkan secara umum
TERIMA
KASIH
ADA
PERTANYAAN?
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai