PETUNJUK TEKNIS
Kegiatan operasional sekolah merupakan hal mendasar yang harus terlaksana dengan
baik dan lancar. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional
sekolah diperlukan pendanaan yang memadai sesuai kebutuhan yang mengacu
standar biaya operasional. Pendanaan untuk kegiatan operasional sekolah dapat
berasal dari berbagai sumber yang diperoleh dengan cara yang didasarkan pada
ketentuan perundangan yang berlaku.
Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) yang diberikan oleh Pemeritah Daerah
kabupaten Barru merupakan sumber dana yang sifatnya melengkapi dari pendanaan
yang telah disediakan oleh pemerintah maupun pemerintah kabupaten/kota kepada
sekolah jenjang pendidikan dasar. Harapannya dengan BOSDA dapat memberikan
dukungan dalam mewujudkan kualitas pendidikan pada sekolah dalam rangka
pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu. Untuk menjamin
keterlaksanaan BOSDA dengan baik dan lancar diperlukan proses dan mekanisme
pengelolaan BOSDA di sekolah yang memperhatikan ketentuan-ketentuan yang diatur
dalam Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) Kabupaten
Barru Tahun 2017.
Barru, 2017
KEPALA DINAS PENDIIKAN,
KABUPATEN BARRU,
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
B ABI : PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. LANDASAN 1
C. TUJUAN 3
D. SASARAN 3
E. SYARAT PENERIMA BANTUAN 4
F. SYARAT PENCAIRAN BANTUAN 4
G. HASIL YANG DIHARAPKAN 4
H. NILAI BANTUAN 4
I. PRINSIP PEMBERIAN BOSDA DIKDAS 5
J. TATA CARA PENCAIRAN DANA 5
B AB II : PENGGUNAAN DANA BOSDA DIKDAS 6
BAB III : LARANGAN PENGGUNAAN BOSDA DIKDAS 8
BAB IV : PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN 9
A. PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA 9
B. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN 9
C. PEMANTAUAN DAN EVALUASI 10
BAB V : PENUTUP 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib
Belajar bertujuan memberikan pendidikan minimal bagi warga negara indonesia
untuk dapat mengembangkan potensi dirinya agar dapat hidup mandiri didalam
masyarakat dalam melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
Sehubungan dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Barru mengembangkan
Program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA). Bantuan Operasional
Sekolah Daerah (BOSDA) adalah program bantuan untuk operasional sekolah yang
diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Barru kepada satuan pendidikan formal
jenjang pendidikan dasar melengkapi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari
pemerintah pusat maupun dana operasional dari pemerintah kabupaten/kota.
B. LANDASAN
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II
di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor
74,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
C. TUJUAN
Secara umum program BOSDA bertujuan untuk membantu pembiayaan
pendidikan dalam rangka wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu.
Secara khusus program BOSDA bertujuan untuk :
1. Memenuhi kebutuhan biaya operasional di SD Negeri dan SMP Negeri dalam
rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
D. SASARAN
Sasaran BOSDA meliputi:
1. SD Negeri;
2. SMP Negeri.
Alokasi persekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa.
H. NILAI BANTUAN
Nilai Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) secara rinci sebagai berikut :
No. Uraian Nilai Bantuan/Siswa/Tahun
6. Dana BOSDA dalam suatu periode tidak harus dipergunakan pada periode
tersebut.
7. Jika terdapat sisa dana BOSDA tahun 2017, dapat digunakan pada periode
tahun berikutnya dan menjadi penerimaan dalam APBS.
J. TATA CARA PENCAIRAN DANA
1. Dana BOSDA diberikan selama 12 bulan, mulai bulan Januari sampai Desember
2017;
2. Dana BOSDA disalurkan empat kali dalam satu tahun untuk triwulan I, triwulan II,
triwulan III dan triwulan IV;
3. Penyaluran BOSDA kepada satuan pendidikan penerima BOSDA dilakukan
melalui rekening sekolah. Rekening sekolah yang dimaksud adalah rekening
atas nama sekolah dan bukan atas nama pribadi.
B. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
1. Penerima Dana BOSDA Tahun 2017 wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana.
2. Laporan dibuat p e r t r i w u l a n
3. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana, memuat :
Uraian singkat kegiatan yang dilaksanakan dan dibiayai melalui dana
BOSDA yang diterima;
Rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran/penggunaan dana BOSDA;
PENUTUP
Petunjuk teknis pemberian dana BOSDA ini merupakan acuan bagi pihak-pihak yang
terkait dalam implementasi BOSDA Kabupaten Barru tahun 2017. Ketentuan-ketentuan
yang diatur di dalamnya sifatnya mengikat, namun strategi untuk menjalankan
ketentuan tersebut disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing. Dengan
demikian diharapkan program BOSDA ini dapat mendukung proses pembelajaran di
sekolah dan mendukung peningkatan mutu pendidikan dasar di Kabupaten Barru.
Melalui pedoman ini pula diharapkan pemanfaatan dana BOSDA dapat meminimalkan
kendala-kendala yang ditemui di lapangan.
Barru, 2017
KEPALA DINAS PENDIIKAN,
KABUPATEN BARRU,
JUMLAH
NO NAMA SEKOLAH TOTAL BOSDA
SISWA
1 SMPN 1 Tanete Riaja 560 132.000.000
2 SMPN 2 Tanete Riaja 335 87.000.000
3 SMPN 3 Tanete Riaja 246 69.200.000
4 SMPN Satap 4 Tanete Riaja 94 48.800.000
5 SMPN 1 Tanete Rilau 721 164.200.000
6 SMPN 2 Tanete Rilau 362 92.400.000
7 SMPN 3 Tanete Rilau 309 1.061.800.000
8 SMPN Satap 4 Tanete Rilau 132 56.400.000
9 SMPN 1 Barru 903 200.600.000
10 SMPN 2 Barru 470 114.000.000
11 SMPN 3 Barru 309 81.800.000
12 SMPN Satap 4 Barru 119 53.800.000
13 SMPN 1 Sop. Riaja 594 138.800.000
14 SMPN 2 Sop. Riaja 184 51.800.000
15 SMPN Satap 3 Sop. Riaja 63 42.600.000
16 SMPN 1 Mallusetasi 512 122.400.000
17 SMPN 2 Mallusetasi 213 62.600.000
18 SMPN 3 Mallusetasi 192 53.400.000
19 SMPN 4 Mallusetasi 195 54.000.000
20 SMPN 1 Pujananting 341 88.200.000
21 SMPN 2 Pujananting 87 47.400.000
22 SMPN 3 Pujananting 133 41.600.000
23 SMPN Satap 4 Pujananting 127 55.400.000
24 SMPN 1 Balusu 405 101.000.000
25 SMPN 2 Balusu 124 39.800.000
26 SMPN 3 Balusu 139 42.800.000
27 SMP Satap 4 Balusu 60 37.000.000
28 SMP Satap 4 Soppeng Riaja 60 37.000.000
29 SMP Satap 5 Tanete Rilau 62 42.400.000
30 SMP Satap 5 Pujananting 84 46.800.000
31 SMP Satap 5 Mallusetasi 60 37.000.000
32 SMP Satap 5 Tanete Riaja 60 37.000.000
33 SMP Satap 6 Tanete Riaja 60 37.000.000
34 SMP Satap 7 Tanete Riaja 60 37.000.000
TOTAL BOSDA SMP NEGERI 3.415.000.000
JUMLAH
NO NAMA SEKOLAH TOTAL BOSDA
SISWA
1 SDN S. Binangae 255 51.000.000
2 SDN Padongko 143 28.600.000
3 SDN Amaro 105 21.000.000
4 SDN Siawung 77 15.400.000
5 SDN Batubessi 104 20.800.000
6 SDN Mangempang 60 12.000.000
7 SDN Allejjang 60 12.000.000
8 SDI Barru 1 706 141.200.000
9 SDI Barru 2 67 13.400.000
10 SDI Mallawa 140 28.000.000
11 SDI Barang 94 18.800.000
12 SDI Gempunge 124 24.800.000
13 SDI Lembae 127 25.400.000
14 SDI Siawung 101 20.200.000
15 SDI Kamara 97 19.400.000
16 SDI Palakka 79 15.800.000
17 SDI S. Binangae 377 75.400.000
18 SDI Tompo 89 17.800.000
19 SDI Coppo 140 28.000.000
20 SDI Bottolai 73 14.600.000
21 SDI Batulappa 86 17.200.000
22 SDI Cenne 60 12.000.000
23 SDI Jeppee 74 14.800.000
24 SDI Birue 73 14.600.000
25 SDI Garongkong 132 26.400.000
26 SDI Camming 99 19.800.000
27 SDI Kalompi 97 19.400.000
28 SDI Galung 157 31.400.000
29 SDI Banga-Banga 107 21.400.000
30 SDI Mattirowalie 356 71.200.000
31 SDI Sepee 83 16.600.000
32 SDI Pange 99 19.800.000
33 SDI Allejjang 68 13.600.000
34 SDI Panrenge 61 12.200.000
35 SDN Sikapa 82 16.400.000
36 SDN Pesse 77 15.400.000
37 SDN Ele 60 12.000.000
38 SDN Bottolampe 60 12.000.000
39 SDN Tokkene 107 21.400.000
40 SDN Ralla 1 60 12.000.000
41 SDN Ralla 2 93 18.600.000
42 SDN Parenring 153 30.600.000