Anda di halaman 1dari 131

DRAFT

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
AKHIR TAHUN

BPH HMTG GEA ITB 2013

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2013
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatulahhi wabarakatuh.

“Berhenti bukan ketika kita lelah, tapi berhentilah ketika kita selesai. Dan selesai kami ketika raga
ini tidak mampu menahan lagi semangat jiwa yang ada. Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat
Indonesia!”

Ungkapan rasa syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Dzat yang kasih-Nya
ibarat samudera tak bertepi dan cinta-Nya ibarat sungai tak berujung. Shalawat dan salam
semoga senantiasa terlimpahkan pada sang pemimpin legendaris dunia Nabi Muhammad SAW,
pengukir peradaban terbaik sepanjang sejarah hidup manusia.

Perjalanan sang waktu seolah semakin menyadarkan kita bahwa segala hal yang terjadi di dunia
ini akan berakhir. Maka terbentuklah kenangan yang memenuhi ruang memori kita, tentang apa
yang telah kita pikirkan, katakan, dan kerjakan dalam mengisi sang waktu. Tentu saja dengan
segala nilai, makna dan penghayatan yang menyertai semua itu. Namun, tentu saja tidak hanya
kenangan, di sana ada suatu masa ketika kita harus mempertanggungjawabkan seluruh pilihan
hidup atas anugerah waktu tersebut. Tibalah pada suatu titik, di mana sang waktu
mengabarkan bahwa kepengurusan BPH HMTG “GEA” ITB 2013 telah berakhir. Kini, ijinkanlah
kami menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban kami. Hal ini merupakan keniscayaan bagi
kami untuk mempertanggungjawabkan baik-buruk selama satu tahun kepengurusan ini kepada
anggota HMTG “GEA” ITB. Belum banyak yang bisa kami perbuat, belum sempurna juga amanah
ini kami tunaikan. Karena waktu satu tahun ini terasa panjang ketika di awal kami melihat
begitu beratnya amanah ini, tapi juga terasa pendek untuk mengukir sebuah mahakarya dalam
perjuangan ini. Maka kami titipkan bahtera perjuangan ini pada generasi berikutnya untuk
terus melaju kencang menembus keterbatasan dan mendobrak segala rintangan menuju HMTG
“GEA” ITB dan Indonesia baru yang bahagia dan sejahtera.

Semoga Laporan Pertanggungjawaban ini memberikan gambaran utuh tentang seluruh


dinamika yang terjadi HMTG “GEA” ITB sehingga dapat menjadi rekam sejarah dan referensi
pembelajaran bagi generasi selanjutnya. Sebuah harapan besar dari kami agar laju grafik
perbaikan perjuangan ini semakin meningkat dan tidak ada lagi pengulangan kesalahan-
kesalahan yang sama di kemudian hari.

“Kemahasiswaan ini bukan sekedar lari pendek 100 m, tapi lari estafet yang tak ada hentinya.
Terimakasih untuk tongkat estafet sebelumnya, dan kami tidak akan pernah berani berkata
berhasil ketika tongkat estafet selanjutnya tidak lebih baik dari kami.”

Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater


123.... GEA!

Desember 2013,
Ketua Umum BPH HMTG “GEA” ITB 2013

Mohamad Jeffry Giranza


12010069

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................................................i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................ ii
KETUA UMUM HMTG ’GEA’ ITB .................................................................................................................. 1
I. VISI ................................................................................................................................................................................. 1
II. MISI .............................................................................................................................................................................. 1
III. KETERCAPAIAN VISI ........................................................................................................................................... 1
VI. GBH BPH ................................................................................................................................................................... 4
UTUSAN HMTG “GEA” ITB ............................................................................................................................ 7
BIDANG EKSTERNAL .................................................................................................................................... 17
DEPARTEMEN HUBUNGAN DALAM KAMPUS .................................................................................................. 19
DEPARTEMEN HUBUNGAN LUAR KAMPUS ...................................................................................................... 25
DEPARTEMEN HUBUNGAN ALUMNI .................................................................................................................... 28
DEPARTEMEN PENGABDIAN MASYARAKAT .................................................................................................... 32
BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ANGGOTA ...................................................................... 37
DEPARTEMEN KADERISASI LANJUT .................................................................................................................... 40
DEPARTEMEN KADERISASI AWAL........................................................................................................................ 42
BIDANG INKUBATOR IDE DAN INOVASI ............................................................................................... 45
BIDANG INTERNAL ....................................................................................................................................... 54
DEPARTEMEN KESEJAHTERAAN ANGGOTA..................................................................................................... 55
DIVISI PENGEMBANGAN BAKAT, POTENSI, DAN MINAT ............................................................................ 60
DIVISI KEKELUARGAAN ............................................................................................................................................. 65
DIVISI KEROHANIAN ................................................................................................................................................... 68
DEPARTEMEN PENGEMBANGAN KEILMUAN .................................................................................................. 72
DIVISI AKADEMIK ......................................................................................................................................................... 75
DIVISI KEPROFESIAN .................................................................................................................................................. 78
BIDANG MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI................................................................................. 87
BIDANG KESEKJENAN .................................................................................................................................. 99
DEPARTEMEN ADMINISTRASI .............................................................................................................................. 103
DEPARTEMEN KEUANGAN ..................................................................................................................................... 111
DIVISI BADAN USAHA ............................................................................................................................................... 116
DEPARTEMEN BIRO RUMAH TANGGA .............................................................................................................. 119
DEPARTEMEN SUMBER DAYA ANGGOTA DAN STATISTIK ANGGOTA............................................... 126

ii
KETUA UMUM HMTG ’GEA’ ITB

I. VISI
GEA yang peduli guna terwujudnya prestasi dan dinamisasi melalui inovasi dalam semangat
kekeluargaan

II. MISI
1. Meningkatkan kenyamanan anggota dalam berhimpun.
2. Menumbuhkan kepekaan dan inisiatif anggota terhadap kondisi lingkungan sekitar.
3. Mendorong anggota untuk melahirkan gagasan dan metode dalam ciptakarya.
4. Menumbuhkan motivasi dan memfasilitasi anggota untuk berprestasi.
5. Memfasilitasi anggota dalam merelevansikan perubahan zaman yang
diimplementasikan untuk perkembangan HMTG ‘GEA’ ITB.
6. Mengontrol keberjalanan sistem pengembangan karakter anggota.

III. KETERCAPAIAN VISI


1. Semangat Kekeluargaan
Visi ini didukung oleh misi meningkatkan kenyamanan anggota dalam
berhimpun. Kenyamanan merupakan hal yang sangat krusial bagi suatu lembaga,
terutama HMTG "GEA" ITB yang selalu mengusung idealisme kekeluargaan.
Kenyamanan merupakan hal yang paling mendasar untuk terbentuknya ikatan keluarga.
Agar anggota dapat merasa nyaman dalam berhimpun, lembaga harus siap untuk
memenuhi kebutuhan anggota. Kebutuhan yang dirasa perlu untuk anggota adalah
kebutuhan yang mewadahi minat dan bakat anggota, kerohanian, kekeluargaan, dan
akademik. Selain itu, anggota juga dibiasakan untuk saling menghormati dan
menghargai setiap pencapaian anggota. Setelah setiap anggota bisa merasakan
kenyamanan karena dipenuhi kebutuhannya, maka akan timbul kekeluargaan dari
setiap diri anggota. Dan setelah kekeluargaan terbentuk, maka setiap langkah dari
keberjalanan aktivitas apapun di HMTG "GEA" ITB haruslah dengan semangat
kekeluargaan.
Dalam keberjalanannya, BPH HMTG “GEA” ITB telah membuat sistem
pemenuhan kebutuhan anggota, baik itu berupa minat bakat, kerohanian, kekeluargaan,
dan akademik. Setiap anggota memiliki caranya sendiri untuk membuat dirinya nyaman
dalam berhimpun, dan tentunya dengan menggunakan sistem yang sudah dibuat oleh
BPH HMTG “GEA” ITB. Hal ini terlihat dari tersebarnya anggota di sistem yang telah
dibuat. Jika kebutuhan anggota untuk kenyamanan dalam berhimpun masih belum bisa
terwadahi, anggota diberikan keleluasaan untuk membuat wadah minat bakat yang
baru. Sistem ini dilakukan BPH HMTG “GEA” ITB agar semua anggota terwadahi dengan
maksimal. Namun dalam keberjalanannya, kendala pasti ada. Karena minat dan bakat
anggota berbeda-beda, maka anggota tidak terpusat dalam sebuah wadah atau kegiatan.
Hal ini menyebabkan semangat kekeluargaan tidak merata ke semua anggota. Namun
hal ini diperbaiki dengan diusahakannya pemerataan kegiatan di setiap pemenuhan
kebutuhan anggota tersebut. Dalam setiap kegiatan, selalu diusahakan anggota
diberikan penghargaan dalam setiap pencapaiannya. Mulai dari hal yang kecil sampai

1
hal yang besar. Dengan usaha-usaha ini, sistem yang dibuat untuk meningkatkan
kenyamanan anggota telah dibuat dan dijalankan seoptimal mungkin.

2. Peduli
Pada idealnya, visi peduli ini dicapai ketika dasar kekeluargaan sudah terbentuk.
Namun dalam keberjalanannya, visi ini berjalan secara beriringan. Kepedulian anggota
HMTG “GEA” ITB diwujudkan dengan cara menumbuhkan kepekaan dan inisiatif
anggota terhadap kondisi lingkungan sekitar. Untuk menumbuhkan kepedulian dan
inisiatif, akan sangat efektif ketika kita berinteraksi dengan lingkungan luar. Karena di
luar sana, ada banyak sekali potret yang berbeda jika dibandingkan dengan kondisi yang
dirasakan sekarang. Jadi langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka
wawasan anggota terhadap isu yang berkembang. Dari isu itulah diharapkan dapat
merangsang kepedulian anggota. Kepedulian yang ditekankan disini lebih dititik
beratkan kepada kepedulian terhadap kemahasiswaan terpusat dan masyarakat.Ketika
anggota peduli dengan kemahasiswaan terpusat, diharapkan anggota mendapatkan nilai
kepedulian, inisiatif, dan nasionalisme. Dan jika ditambahkan dengan kepedulian
terhadap masyarakat, maka akan ada satu nilai lagi yang dapat melekat di anggota, yaitu
empati. Jadi dengan menumbuhkan kepekaan dan inisiatif anggota terhadap kondisi
lingkungan sekitar, diharapkan anggota dapat memiliki nilai peduli, inisiatif, empati, dan
nasionalisme
Visi kepedulian untuk kemahasiswaan terpusat sudah terlihat sejak awal
kepengurusan. Isu PEMIRA 2013 yang bergejolak di kemahasiswaan terpusat KM ITB
berhasil diinternalisasi dengan baik dan membuat anggota HMTG “GEA” ITB berinisiatif
untuk peduli terhadap isu ini. Hal yang sama juga terjadi di isu yang lain seperti
kenaikan harga BBM, penutupan gerbang belakang, Uang Kuliah Tunggal. Bahkan tidak
jarang HMTG “GEA” ITB menjadi pionir dan pelopor pergerakan kemahasiswaan
terpusat seperti gerakan Rebut Mahakam yang diinisiasi HMTG “GEA” ITB bersama
HMTM PATRA dan HMM serta Mitigasi Bencana untuk panitia dan peserta OSKM ITB
2013. Tidak sedikit juga kader HMTG “GEA” ITB yang aktif dan peduli di kemahasiswaan
terpusat, yaitu di OSKM ITB 2013 dan Kementrian Kabinet KM ITB 2013-2014.
Selain itu, visi peduli ini juga ditujukan dengan objek masyarakat. Kepedulian
untuk masyarakat ini dititikberatkan pada Geohumanism 2013 yang mengusung tema
Banjir Bandung Selatan. Pada momen ini, HMTG “GEA” juga jadi pionir pergerakan
dengan menginisisasi kolaborasi Pengabdian Masyarakat terbesar di KM ITB bersama
IMG, HMO, HMME, Himabio Nymphea, Archea, HMRH, HMTL, Amisca, HMP, HMF, KMSR.
Selain pengabdian masyarakat skala besar ini, BPH HMTG “GEA” ITB juga tetap berusaha
meningkatkan kepedulian anggota terhadap masyarakat melalui kegiatan di sekitar
kampus ITB.
Pada umumnya, visi ini sudah dirasa optimal, meskipun dalam keberjalanannya
tidak semua anggota memilik tingkat kepedulian yang sama.

3. Inovasi
Setelah ikatan kekeluargaan muncul dan kepedulian sudah ada, seharusnya
bukan sesuatu yang mudah untuk mencapai visi inovasi. Visi ini diwujudkan dengan
cara memfasilitasi gagasan dan metode anggota dalam cipta karya. HMTG "GEA" ITB
merupakan himpunan mahasiswa yang besar dan memiliki anggota yang banyak.Ketika
sekelompok mahasiswa ini berkumpul, seharusnya tercurahkanlah limpahan ide yang
muncul dari benak-benak mahasiswa ini.Inovasi sangat dibutuhkan lembaga ini. Setiap
inovasi berasal dari gagasan dan ide.Untuk melahirkan gagasan dan ide, dibutuhkan
pemikiran yang kreatif. Daya pikir itulah yang harus dikembangkan anggota.Setelah itu
anggota harus segera disadarkan mengenai jati diri mereka sebenarnya, kemampuan
mereka sebenarnya, dan peran mereka sesungguhnya.Akan menjadi sangat percuma
ketika ide dan gagasan anggota hanya menjadi khayalan semata.Anggota membutuhkan
media untuk menungkan ide dan gagasannya. Melalui media ini, semua khayalan

2
anggota akan menjadi sebuah struktur yang kongkret. Ketika anggota mau
mengembangkan pola pemikiran dan membenturkannya menjadi sebuah langkah
kongkret untuk masa depan, maka akan terbentuklah suatu karya yang memiliki nilai
manfaat bagi masyarakat. Jika hal ini berjalan optimal, maka HMTG "GEA" ITB ini akan
dapat menjadi penggerak untuk menyelesaikan segala permasalahan bangsa.
Dalam keberjalanannya, ide yang masuk dalam sistem inkubator ide dan inovasi
anggota tidak banyak. Ini jadi bahan evaluasi kami dari sistem yang dibuat. Sehingga
untuk memperbaikinya, kami lebih menekankan pada fungsi kerja dan penekanan
harusnya ada inovasi di setiap kegiatan. Hal ini ternyata lebih memberi dampak positif
pada minat anggota untuk sharing ide, terutama saat menjelang penerimaan proposal
PKM. Keinginan anggota untuk menulis semakin meningkat dan pada akhirnya
terkumpul 10 proposal PKM yang dikirim pada periode November 2013 ini dan terdapat
2 karya tulis yang akan dipersiapkan untuk dikirim pada PKM GT 2014 Januari
mendatang. Selain itu inovasi juga lahir dari Wisuda Oktober HMTG “GEA” ITB dengan
Zero Waste Event yang pertama kali yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan
di KM ITB.
Meskipun sistem yang dibuat dalam Inkubator Ide dan Inovasi tidak berjalan
dengan optimal, namun melihat perbaikan yang telah dilakukan dengan metode yang
lain, rasanya visi ini sudah cukup terwujud di kepengurusan kali ini.

4. Prestasi
Pengertian berprestasi disini tidak hanya memenanangkan lomba dalam
kejuaraan, namun berprestasi disini artinya seseorang yang dapat melaksanakan dan
melewati sesuatu yang ditargetkan dan pencapaiannya itu mendapatkan apresiasi dari
orang lain. Untuk menumbuhkan motivasinya, tentu perlu dibuka wawasan anggota
akan ruang berprestasi. Ruang berprestasi akan sangat menjadi luas, bisa dalam internal
HMTG "GEA" ITB, dalam kampus, ataupun ruang kampus. Ketika ruang berprestasi ini
dipaparkan kepada anggota, diharapkan muncul keinginan anggota untuk berprestasi di
bidang-bidang yang mereka minati.Selain itu, lembaga ini harus mengidentifikasi juga
potensi dari anggota.Disadari atau tidak, terkadang potensi dalam diri itu ada namun
kita belum merasakannya. Padahal potensi itu akan berpengaruh sangat besar dalam
pencapaian prestasi ini. Setelah minat dan potensi anggota ini sudah diidentifikasi, maka
potensinya harus terus dikembangkan agar bisa mencapai target yang diharapkan. Dan
ketika target berhasil dicapai, apresiasi dari anggota sangatlah penting. Meskipun
anggota sudah mencapai target, psikologis anggota belum merasakan itu adalah prestasi
tanpa adanya apresiasi. Maka apresiasi merupakan sesuatu yang sangat pantas untuk
dibudayakan.
Dalam keberjalanannya, prestasi kejuaraan sudah banyak ditorehkan HMTG
“GEA” ITB selama masa kepengurusan. Prestasi ini dimulai ketika Olimpiade KM ITB
dimana HMTG “GEA” ITB berhasil merengkuh medali emas di cabang renang, perak di
cabang billiard dan bola voli, dan perunggu di cabang bulutangkis. Kegemilangan HMTG
“GEA” ITB dilanjutkan dengan menjadi Juara 1 Kampoeng Bola, Juara 2 Ganesha
Badminton Competition, dan Juara 2 Ganesha Voli Competition. Tidak hanya di bidang
minat dan bakat, di bidang keilmuan pun HMTG “GEA” ITB berhasil menunjukan
taringnya, yaitu dengan Juara 3 Geomodelling Trisakti, Juara 1 Geology Open
Competition Unsoed, dan Juara 2 Internasional Geomapping UGM. Dengan prestasi-
prestasi yang telah ditorehkan ini, rasa bangga kita terhadap himpunan ini akan jauh
meningkat. Selain di kejuaraan, pencapaian anggota yang lain juga kami anggap sebuah
prestasi tersendiri. Seperti halnya tercetusnya yel-yel yang memang menjadi salah satu
target kami di awal kepengurusan. Bahkan dalam kegiatan sehari-hari pun, menjadi
moderator forum merupakan sebuah prestasi tersendiri dan kami selalu mengapresiasi
akan hal itu.

3
Pada umumnya, HMTG “GEA” ITB saat ini menjadi himpunan yang memiliki
segudang prestasi, semoga ini menjadikan kita semua lebih bangga terhadap himpunan
ini dan tetap terus ditingkatkan ke depannya.

5. Dinamisasi
Untuk mencapai visi ini, BPH HMTG “GEA” ITB berusaha memenuhinya dengan
Memfasilitasi Anggota dalam Merelevansikan Perubahan Zaman yang
Diimplementasikan untuk Perkembangan HMTG "GEA ITB. Zaman terus berubah dan
metode pun harus terus dikembangkan, tentunya dengan tidak mengurangi nilai yang
tertanam di dalamnya. Tuntutan dari perubahan zaman sangatlah besar, dan itu akan
sangat mempengaruhi setiap aktivitas kita. Ketika kita terjebak disana, kita tidak akan
berkembang. Yang ada hanya ditekannya lembaga oleh zaman. Untuk itu perlu sifat
tanggap anggota terhadap kondisi yang terjadi di sekitar. Kita harus membuka mata dan
wawasan ke arah yang lebih luas. Selain itu, daya analisis dari anggota juga diperlukan
karena ketika jaman berkembang, terdapat perbedaan kondisi di luar sana. Ada yang
menunjukan perubahan positif dan ada pula yang negatif.Setelah dirasa dapat
menganalisis mana yang positif, hal selanjutnya adalah daya adaptif dari anggota. Kita
harus bisa memilah mana metode yang tepat untuk diterapkan di HMTG "GEA" ITB.
Dalam keberjalanannya, wawasan dan kepedulian yang sudah didapatkan di
kemahasiswaan tepusat dan masyarakat seharusnya sangat membantu untuk
tercapainya visi ini. Diharapkan kader-kader HMTG “GEA” ITB yang aktif berorganisasi
di luar bisa menularkan semangat berkemahasiswaannya ke internal HMTG “GEA” ITB,
terutama dari OSKM ITB 2013, Kementrian Kabinet KM ITB, dan kolaborasi pengabdian
masyarakat. Dari interaksi kita dengan lembaga luar tersebut, banyak sekali sebenarnya
yang bisa didapatkan. Contohnya konsep dan teknis OSKM ITB 2013 yang banyak kami
ambil untuk setiap kegiatan ataupun Zero Waste Event yang terinspirasi dari
Kementrian Ganesha Hijau KM ITB.
Pada umumnya, tidak mudah memang untuk bisa mendefinisikan tantangan
yang ada dan sikap yang paling tepat untuk menghadapi tantangan zaman saat ini.
Namun kami selalu berusaha memenuhi ini semua selama keberjalanan kepengurusan
BPH HMTG “GEA” ITB 2013.

VI. GBH BPH


HMTG “GEA” ITB sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan yang memiliki tujuan
memerlukan sebuah koridor dan arahan untuk mencapai tujuannya.BPH HMTG “GEA” ITB
sebagai lembaga eksekutif tertinggi dalam kehidupan kemahasiswaan di HMTG “GEA” ITB
memerlukan arahan dalam pembuatan perencanaan kepengurusan organisasi HMTG “GEA” ITB
yang disusun oleh Badan Perwakilan Anggota (BPA) HMTG “GEA” ITB.

TUJUAN ARAHAN
1. Mempererat dan memelihara iklim a) Memberikan rasa nyaman dalam
berhimpun yang memiliki sifat berhimpun kepada anggota.
kekeluargaan yang demokratis. b) Terbentuknya sarana komunikasi serta
bertukar informasi bagi seluruh anggota.
2. Membentuk kemahasiswaan yang a) Adanya fasilitas guna mendukung
memiliki keahlian sesuai fungsi kebutuhan akademik, minat dan bakat,
dirinya untuk menyalurkan cipta serta kebutuhan spiritual anggota.
karya, tenaga, dan pikiran dalam b) Terlaksananya sistem kaderisasi
rangka mengusahakan tercapainya berjenjang yang terkontrol untuk

4
tujuan pendidikan dan pengajaran membentuk dan mengembangkan karakter
di ITB, yaitu membentuk sarjana anggota.
geologi yang bersusila, cakap, dan c) Anggota termotivasi dan terfasilitasi untuk
demokratis. melahirkan dan menyalurkan gagasan dan
cipta karya yang inovatif.
d) Adanya upaya peningkatan kemampuan
keprofesian.
3. Berdaulat sepenuhnya dan saling a) Adanya upaya menjalin dan meningkatkan
menghormati dengan pihak lain hubungan baik dengan pihak lain diluar
diluar HMTG “GEA” ITB dan HMTG “GEA” ITB.
menjunjung tinggi lembaga b) Adanya partisipasi aktif dalam
kemahasiswaan tertinggi di ITB. kemahasiswaan Indonesia.
4. Memberikan bimbingan dan a) Tumbuhnya rasa peka dan tanggap
dorongan kepada mahasiswa terhadap kondisi lingkungan sekitar.
untuk menjadi unsur penggerak
dan pengabdi di segala bidang
kehidupan bangsa, serta
bertanggungjawab akan
kesejahteraan masyarakat.
5. Merencanakan, memfasilitasi, a) Adanya mekanisme pengarsipan dan
mengatur dan menetapkan inventarisasi barang.
rencana kerja himpunan yang b) Adanya akses yang mudah terhadap arsip
tertib, transparan dan kondusif. dokumen dan invetaris barang kepada
anggota.
c) Adanya fungsi penjadwalan kegiatan yang
sinergis dan sesuai prioritas.
d) Adanya perencanaan keuangan yang
seimbang, strategis, sistematis, transparan
dan terkontrol.

Garis Besar Haluan Badan Pengurus Harian (GBH-BPH) HMTG “GEA” ITB diharapkan dapat
memberikan arahan kepada BPH dalam pembuatan perencanaan kepengurusan organisasi
HMTG GEA ITB.

5
V. ORGANIGRAM

6
UTUSAN HMTG “GEA” ITB

Sesuai dengan AD/ART HMTG “GEA” ITB BAB IV, dijelaskan bahwa Badan Perlengkapan HMTG
“GEA” ITB ada empat, yaitu:
 Rapat Anggota merupakan lembaga kekuasaan tertinggi dalam kehidupan
kemahasiswaan di HMTG “GEA” ITB.
 Badan Perwakilan Anggota disingkat BPA, merupakan lembaga perwakilan mahasiswa
dan bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
 Utusan, Perwakilan HMTG “GEA” ITB bertanggung jawab langsung kepada Ketua
Himpunan.
 Badan Pengurus Harian disingkat BPH, merupakan lembaga eksekutif tertinggi dalam
kehidupan kemahasiswaan di HMTG “GEA” ITB dan bertanggung jawab kepada
BPA/Rapat Anggota.
Pada poin nomor 3 dijelaskan bahwa HMTG “GEA” ITB memerlukan badan perlengkapan
berupa Utusan, yang diterjemahkan dalam bentuk Perwakilan HMTG “GEA” ITB di kongres dan
bertanggung jawab langsung kepada Ketua Himpunan

Arahan:

 Sebagai Utusan HMTG “GEA” ITB di Kongres KM-ITB


 Tersalurkannya aspirasi anggota dari Ketua HMTG “GEA” ITB ke Kongres KM-ITB
 Tersampaikannya hasil kajian Kongres KM-ITB kepada Ketua HMTG “GEA” ITB

Fungsi kerja:

 Menjadi Utusan HMTG “GEA” ITB di Kongres KM-ITB


 Menyalurkan aspirasi anggota dari Ketua HMTG “GEA” ITB ke Kongres KM-ITB
 Menyampaikan hasil kajian Kongres KM-ITB kepada Ketua HMTG “GEA” ITB

Struktural

Kongres KM-ITB memiliki empat komisi, yaitu Komisi Perbaikan Sistem (Kompersis),
Komisi Pengawasan (Komwas), Komisi Internal, dan KPS.Pembahasan yang dilakukan oleh
Kongres KM-ITB dilakukan per komisi yang ada. Struktural di dalam tim Utusan HMTG “GEA”
ITB kemudian disusun berdasarkan keberadaan keempat komisi yang ada di Kongres KM-ITB
tersebut. Tujuannya adalah agar tim yang berada pada setiap komisi dapat benar-benar
memfokuskan kajian terhadap fungsi kerja dan kinerja dari komisi tersebut.
Utusan

Tim Kajian Tim Kajian Tim Kajian Internal Tim Kajian KPS
Kompersis Komwas

7
Sistem Penyaluran Aspirasi

Ketua Himpunan Utusan

Kongres

KM-ITB
Aspirasi dari anggota

Tim Utusan

Keterangan:

: Jalur Aspirasi

: Jalur Komando

: Jalur Hubungan

: Arus Informasi

: Jalur Koordinasi

Keberjalanan Fungsi Kerja Utusan HMTG “GEA” ITB

Keberjalanan fungsi kerja Utusan HMTG “GEA” ITB dimulai pada tanggal 16 Januari
2013 yaitu dengan diterbitkannya surat penggantian senator Rinaldi Pratama (12009036)
dengan saya, Musti’atin (12010045) sebagai Penanggung Jawab Sementara Senator HMTG
“GEA” ITB. Utusan di HMTG “GEA” ITB Periode 2013 memiliki pengertian seseorang yang
ditunjuk untuk mewakili lembaga dalam hal ini HMTG “GEA” ITB di Kongres KM-ITB.
Selanjutnya Utusan akan mempertanggungjawabkan fungsi kerja dan kinerjanya kepada Ketua
Umum HMTG “GEA” ITB. Secara struktural, Utusan HMTG “GEA” ITB tidak termasuk kedalam
sistem BPH periode 2013. Untuk itu, jalur koordinasi ke dalam sistem BPH dilakukan melalui
koordinasi dengan Ketua Umum HMTG “GEA” ITB.

Utusan HMTG “GEA” ITB periode 2013 secara legal telah menjadi perwakilan dan
Utusan HMTG “GEA” ITB untuk Kongres KM-ITB. Hal ini dapat dibuktikan dengan keterlibatan
Utusan dalam setiap agenda Kongres KM-ITB dan dilantiknya Utusan HMTG “GEA” periode
2013 sebagai senator Anggota Kongres KM-ITB. Selama keberjalanan, penyaluran aspirasi
HMTG “GEA” ITB yang disampaikan melalui Ketua Umum HMTG “GEA” ITB kepada Kongres KM-
ITB telah dilaksanakan dengan baik. Penarikan aspirasi dilakukan untuk setiap isu yang
memerlukan aspirasi dari lembaga, baik isu strategis maupun isu-isu taktis. Keberjalanan
penarikan aspirasi yang dilakukan melalui Ketua Umum HMTG “GEA” ITB ini cukup baik.
Aspirasi dapat diperoleh untuk setiap isu yang ada. jadi dapat dipastikan bahwa ketika HMTG
“GEA” ITB mengeluarkan suara, maka suara ini merupakan aspirasi dari HMTG “GEA” ITB.

Dalam pembahasan isu yang dilakukan di Kongres, HMTG “GEA” ITB merupakan
lembaga yang aktif dan dapat mengikuti pembahasan dengan sangat baik. Hal ini dapat dilihat
dari penilaian subjektif yang dilakukan oleh Komisi Internal Kongres. Namun untuk kuantifikasi

8
kinerja Utusan HMTG “GEA” ITB di Kongres KM-ITB belum dapat maksimal. Untuk agenda-
agenda yang bertabrakan dengan agenda penting di himpunan seperti rapat anggota, rapat
akbar, maupun kegiatan lain, dengan persetujuan Ketua Himpunan, Utusan tidak mengikuti
agenda Kongres KM-ITB. Hasil kajian yang dilakukan di Kongres KM-ITB kemudian disampaikan
kepada Ketua Umum HMTG “GEA” ITB. Penyaluran hasil kajian ini telah dilakukan dengan
sebagaimana mestinya.

Selama menjalankan fungsi kerja, Utusan HMTG “GEA” ITB dibantu oleh enam orang tim
senator. Berikut nama-nama tim senator yang telahh banyak membantu selama periode ini:

 Anwar Zulkhoiri – 12010059


 Anindito Satrio Baskoro - 12010101
 Tri Haryanta – 12011005
 Aditya Pratama
 M. Rheza Ramdhan - 12011040
 Hananta Syaifullah

Kinerja Utusan HMTG “GEA” ITB di Kongres KM-ITB terjadi pada dua periode
kepengurusan, yaitu periode 2012-2013 yang berlangsung pada bulan 16 Januari 2013-25 April
2013 dan periode 2013-2014 yang dimulai pada tanggal 25 April 2013-sekarang. Untuk
Laporan pertanggungajawaban Utusan HMTG “GEA” ITB akan dibagi menjadi dua bagian, bagian
pertama yaitu pada periode 2012-2013 dan bagian kedua untuk periode 2013-2014.

Kongres KM-ITB periode 2012-2013

Pada awal keberjalanan periode ini, posisi Utusan HMTG “GEA” ITB berada pada Komisi
Pengawasan dengan melanjutkan posisi senator sebelumnya. Secara khusus, HMTG “GEA” ITB
sebagai lembaga mengawasi kinerja PJS MWA Wakil Mahasiswa yang saat itu dijabat oleh
Briliandaru M. Pribadi (HME 2008). Pada saat pergantian kepengurusan kesenatoran ini,
ternyata kinerja PJS MWA Wakil Mahasiswa ITB sedang dalam kondisi yang tidak baik. Hal ini
dikarenakan status MWA sendiri belum jelas kedudukan hukumnya terkait statute (AD-ART)
ITB yang masih belum disahkan oleh Dirjen Pendidikan RI. Untuk itu, hingga akhir masa
jabatannya, tidak ada yang bisa dilakukan oleh PJS MWA Wakil Mahasiswa kecuali terus mem-
follow up status statuta ITB tersebut.

Kepengurusan Utusan 2013 untuk Kongres KM-ITB periode 2012-2013 dimulai dengan
berlangsungnya rangkaian Sidang Istimewa Kongres terkait pembahasan Amandemen Konsepsi
dan AD-ART KM-ITB 2013. Pembahasan rangkaian Sidang Istimewa Kongres untuk amandemen
ini berlangsung cukup lama, dimulai pada tanggal 16 Januari 2013 hingga 9 Februari 2013. Hasil
dari Sidang Istimewa Kongres ini berupa perubahan Konsepsi dan AD-ART KM-ITB 2013
dengan penambahan pasal sebanyak dua kali lipat dari AD-ART amandemen 2010.

Hal besar yang terjadi pada periode ini adalah terjadinya referendum KM-ITB akibat
tidak sahnya rangkaian pemilu raya Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (K3M) ITB. Sejatinya,
Pemilu Raya KM-ITB tahun 2013 merupakan pemilu raya paling sukses selama sejarah pemilu
raya Presiden KM-ITB. Hal ini dibuktkan dengan partisipasi lembaga dan masa kampus dalam
pesta demokrasi terbesar di kampus ITB yang mencapai lebih dari 80%. Sungguh prestasi
tersendiri bagi Kongres KM-ITB dan Panitia Pemilu Raya yang diketuai oleh Muhammad Afif
Izzatullah (HME 2010). Namun sayangnya, dugaan black campaign yang dilakukan oleh salah

9
satu calon Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB menyebabkan rangkaian pemilu raya
menjadi tidak sah dan akhirnya pemilu raya KM-ITB dibatalkan di hari penghitungan suara.
Akibatnya, tak bisa dipungkiri, sesuai dengan aturan pemilu raya 2013-2014, ketika pemilu raya
dinyatakan tidak sah maka mekanisme pemilihan Ketua Kabinet dikembalikan ke Kongres KM-
ITB.

Pembahasan mekanisme pemilihan lanjutan setelah gagalnya pemilu raya KM-ITB


merupakan masa-masa paling berat yang harus dilalui. Tak kurang dari delapan jam dalam satu
hari dihabiskan selama kurang lebih dua minggu. Kegagalan pemilu raya merupakan suatu
momen terbentuknya referendum bagi KM-ITB yang sejatinya hal ini tidak dapat dibenarkan.
Referendum KM-ITB yang terjadi tahun ini merupakan suatu “aib” tersendiri bagi keberjalanan
kemahasiswaan di KM-ITB. Pasalnya, penggunaan referendum untuk konteks kemahasiswaan
yang ada di ITB merupakan opsi terbatas pada ranah penurunan jabatan Presiden KM-ITB dan
untuk membubarkan KM-ITB. Sehinga opsi referendum untuk memilih seorang Presiden
Kabinet KM-ITB sangat tidak tepat. Akhir dari isu ini di Kongres KM-ITB periode 2012-2013
adalah dengan hadirnya wacana untuk mereferendum KM-ITB.

Ditengah hiruk pikuk wacana mereferendum KM-ITB untuk memilih Ketua Kabinet KM-
ITB, Kabinet 2012-2013 mengalami reshuffle kepemimpinan yang saat itu dijabat oleh Anjar
Dimara Sakti (GD 2008) lantaran telah hilangnya status kemahasiswaan Anjar. Untuk itu
diperlukan seorang pengganti yang dapat menjadi Presiden Kabinet KM-ITB. Opsi yang
diberikan oleh Kongres saat itu adalah pemilihan yang dilakukan oleh internal kabinet.
Pertimbangannya adalah bahwa masa jabatan Anjar yang bersisa satu bulan sampai akhir April
sehingga hanya ada sedikit lagi program kerja yang harus diselesaikan dan kongres
menganggap dengan pemilihan yang dilakukan oleh internal kabinet sendiri akan lebih
memudahkan presiden selanjutnya dalam melanjutkan masa kepemimpinan Anjar. Akhirnya,
Kabinet 2012-2013 mengajukan Mukti Widodo sebagai PJS Presien Kabinet KM-ITB
menggantikan Anjar DImara Sakti yang disahkan dalam Ketetapan Kongres Keluarga Mahasiswa
Institut Teknologi Bandung 2012-2013 Nomor 026 Tahun 2013 Tentang Pengesahan
Penanggung Jawab Sementara Ketua Kabinet KM-ITB 2012-2013 pada tanggal 3 April 2013.

Namun reshuffle kepemimpinan ini tidak hanya terjadi pada tubuh Kabinet KM-ITB
namun juga terjadi pada Kongres KM-ITB 2012-2013 akibat hilangnya status mahasiwa Ketua
Kongres saat itu Harisma Andikagumi, senator Utusan lembaga HMT. Akibatnya kemudian
dipilihlah Rizky Firmansyah senator Utusan lembaga HIMATG “TERRA” ITB yang disahkan
dalam Ketetapan Kongres Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 2012-2013 Nomor
027 Tahun 2013 Tentang Pengesahan Penanggung Jawab Sementara Ketua Kongres KM-ITB
2012-2013.

Akibat gagalnya pemilu raya, belum dilakukannya mekanisme referendum oleh Kongres
KM-ITB 2012-2013, dan telah berakhirnya masa jabatan PJS Presiden KM-ITB, maka terjadi
vacuum of power diranah eksekutif Keluarga Mahasiswa ITB. Untuk itu Kongres membuka
pemilihan PJS Ketua Kabinet untuk menutup kekosongan kepemimpinan di ranah eksekutif ini.
Melalui mekanisme ini, terpilihlah Ignatius Yudki Utama (KMPN09) sebagai PJS Ketua Kabinet.
Ranah kerja Yudki dan Mukti sebagai PJS Ketua Kabinet KM-ITB memiliki perbedaan diranah
arahan Kongres. Untuk Mukti saat itu arahannya hanya melanjutkan program Anjar yang belum
selesai, sedangkan Yudki diberikan arahan khusus yang diambil dari GBHP Kabinet 2013-2014.

10
Selanjutnya akhir dari periode Kongres 2012-2013 ditandai dengan laporan
pertanggungjawaban Kongres KM-ITB 2012-2013 kepada masa kampus. Berikut laporan
kuantitatif ketetapan yang disahkan oleh Utusan HMTG “GEA” ITB 2013-2014:

 TAP 020 – Tentang Perpanjangan Kedua Masa Sidang Istimewa Kongres KM-ITB 2013
 TAP 021 – Tentang Pengesahan Perubahan Peraturan Pemilu Raya KM-ITB 2013-2014
 TAP 022 – Tentang Tata Cara Pemilu Raya KM-ITB 2013-2014
 TAP 023 – Tentang Adendum Aturan Dan Tata Cara Pemilu Raya KM-ITB 2013
 Ketetapan Sidang Istimewa Kongres Keluarga Mahasiswa ITB tentang Pengesahan
Konsepsi dan AD/ART KM-ITB Amandemen 2013
 Ketetapan Kongres Keluarga Mahasiswa ITB tentang Penetapan Keabsahan Pemilu Raya
KM-ITB 2013
 Ketetapan Kongres Keluarga Mahasiswa ITB 2012-2013 Nomor 026 Tahun 2013
Tentang Pengesahan Penanggung Jawab Sementara Ketua Kabinet KM-ITB 2012-2013
 Ketetapan Kongres Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 2012-2013 Nomor
027 Tahun 2013 Tentang Pengesahan Penanggung Jawab Sementara
Ketua Kongres KM-ITB 2012-2013.
 Ketetapan Kongres Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 2012-2013
Tentang Pengesahan Arahan Kerja Penanggung Jawab Sementara Ketua Kabinet KM-ITB
2013-2014
 Ketetapan Kongres Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 2012-2013
Tentang Pengesahan Penanggung Jawab Sementara Ketua Kabinet KM-ITB 2013-2014
 Ketetapan Sidang Darurat Kongres Keluarga Mahaasiswa INstitut Teknologi Bandung
Nomor 001 Tahun 2013 Tentang Adendum Tata Cara Pemilu Raya KM-ITB 2013.

Kongres KM-ITB periode 2013-2014.

Kinerja di Kongres periode 2013-2014 dimulai sejak upacara pelantikan Kongres 2013-
2014 oleh Kongres 2012-2013 pada tanggal 25 April 2013 di Plaza Widya Institut Teknologi
Bandung. Periode Kongres 2013-2014 dimulai dengan lanjutan bahasan mengenai pelaksanaan
referendum KM-ITB. Yang menjadi sorotan disini adalah pandangan GEA mengenai referendum
yang akan diajukan. Pada pembahasan terakhir dengan Kongres periode 2012-2013 disepakati
bahwa pemira KM-ITB tidak sah, dan selanjutnya mekanisme pemilihan K3M akan
dikembalikan kepada Kongres 2013-2014. Disini tidak disepakati bahwa harus dilakukan
referendum untuk melakukan pemilihan. Karena referendum merupakan opsi terbatas untuk
menurunkan Presiden Kabinet KM-ITB dan untuk pembubaran KM-ITB. Namun akibat
kurangnya pengetahuan senator-senator di Kongres KM-ITB 2013-2014 mengenai konsep
kemahasiswaan ini, maka dipilihlah opsi referendum. GEA saat itu memosisikan diri sebagai
lembaga yang menentang adanya opsi referendum. Dan pada akhirnya GEA tidak pernah
mengesahkan adanya referendum di KM-ITB.

Setelah melewati fasa referendum pemilihan Ketua Kabinet KM-ITB, stabilisasi internal
Kongres dilakukan. Komisi-komisi dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Pada periode ini, HMTG
“GEA” ITB mengambil posisi berada dibawah Komisi Perbaikan Sistem. Di komisi ini, GEA
bertanggungjawab membuat sistem dan mekanisme penarikan aspirasi TPB. Keberjalanan
Kongres periode ini diwarnai dengan audiensi baik kepada Kabinet, Tim Beasiswa, maupun
MWA Wakil Mahasiswa. Salah satu hal baik yang dilakukan oleh Kongres saat ini adalah dapat

11
diangkatnya isu-isu kemahasiswaan ke permukaan, sehingga anggota KM-ITB dapat mengetahui
setiap kepUtusan yang diambil Kongres.

Namun, perkembangan pola pikir anggota kongres dinilai sangat lambat. Kongres
periode 2013-2014 dinilai hanya memahami kemahasiswaan hanya sebatas konsepsi dan
ADART KM-ITB. Segala hal dinilai berdasarkan konsepsi dan ADART. Bahkan bilai-nilai luhur
kemahasiswaan yang secara implisit tertuang dalam buku putih KM-ITB dan musyawarah kerja
di Ciwidey tahun 1998 perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Hal ini disebabkan kurangnya
pengetahuan dan minimnya transfer ilmu dari senator terdahulu kepada anggota kongres KM-
ITB. KepUtusan-kepUtusan yang diambil kongres terkait isu eksternal banyak yang menilai
tidak tepat. Pelarangan aksi, pelarangan penggunaan jamal, dan lain sebagainya merupakan
pemicu penilaian masa kampus terhadap kongres KM-ITB. Hal ini sebenarnya merupakan suatu
yang baik namun tidak tepat jika kita melihat fungsi aspiratif dan representative senator.
Seharusnya, apa yang disampaikan seorang senator merupakan isi kepala anggota lembaganya.
Langkah dan apa yang dilakukan masa kampus merupakan sesuatu yang improcedural yang
sepatutnya tidak dilakukan.

Evaluasi Keberjalanan Kesenatoran HMTG “GEA” ITB

Diawal kepengurusuan, pembagian kinerja tim senator tidak dapat dilakukan dengan
baik. Hal ini terkait labilnya kondisi internal kesenatoran di HMTG “GEA” ITB. Selama Januari
hingga Mei 2013 belum diadakan pembagian fokus kajian untuk masing-masing tim senator. Hal
ini terjadi karena kurangnya pewarisan pengetahuan mengenai kesenatoran di HMTG “GEA”
ITB oleh senator sebelumnya kepada senator yang sekarang. Hal ini merupakan suatu kendala
bagi keberjalanan kesenatoran HMTG “GEA” ITB. Kurangnya penyamaan frame mengenai
kesenatoran dan bagaimana GEA mengambil posisi dan peran di Kongres menjadikan
kesenatoran HMTG “GEA” ITB periode ini memulai semuanya dari nol dan wajib mempelajari
segala hal mengenai Kongres dan semua hal yang berkaitan dengan kongres dari awal. Padahal
kongres dengan segala isu yang dikaji merupakan satu kesinambungan yang terus berkaitan.
Jadi, kurangnya internalisasi dan pewarisan ini dapat sangat menghambat kinerja kesenatoran.

Akibatnya pada rentang waktu Januari hingga Mei, pembagian kerja tim senator belum
tersistemkan dengan baik. Saya selaku Utusan HMTG “GEA” ITB masih harus menyesuaikan diri
dengan kajian-kajian Kongres, dengan senator dari lembaga lain, dan masih harus mencari
posisi tersendiri di Kongres KM-ITB sehingga saya masih belum bisa melakukan pembagian
fungsi kajian kepada tim senator. Karena pembagian kerja kepada tim senator tidak akan bisa
berjalan dengan optimal ketika Utusan sendiri belum dan tidak mengerti dengan isu-isu yang
dibahas di kongres. Memang ini merupakan sebuah kelalaian yang tidak bisa dijadikan alasan.
Namun sekali lagi, senator harus memiliki dasar isu-isu kajian yang telah, sedang, dan akan
dibahas di Kongres sebelum menyampaikan dan menyerahkan kajian ke tim senator. Untuk itu,
saya mengambil kepUtusan untuk belum memberikan fokus kajian kepada tim senator sampai
saya benar-benar satu suhu dan satu frame dengan kongres dalam memandang dan menyikapi
suatu isu. Maka untuk menjaga tercapainya kaderisasi lanjut di kesenatoran, selama Januari-Mei
2013 setiap kali ada kajian di Kongres maka semua tim senator diajak untuk hadir. Sehingga
setidaknya setiap tim tetap mengikuti semua kajian yang ada.

Bulan Juni 2013 merupakan masa-masa PJS dikarenakan Utusan mengikuti kuliah
lapangan Karangsambung. Maka selama masa PJS ini, Utusan digantikan oleh Tri Haryanta

12
(12011005). Selama masa PJS ini, sistem pembagian kerja diserahkan sepenuhnya kepada PJS
Senator atas arahan PJS Ketua Himpunan namun tetap dalam kontrol Utusan HMTG ”GEA” ITB.
Selama keberjalanan masa PJS ini, kinerja PJS Utusan dinilai baik oleh Kongres KM-ITB, namun
yang disayangkan adalah masalah kehadiran yang sangat kecil. tapi menurut saya pribadi,
kehadiran yang kecil bukan merupakan sebuah parameter untuk menilai apakah kualitas
seseorang juga baik atau tidak. Namun yang pasti Kongres menilai kinerja PJS Utusan sangat
baik selama keberjalanan.

Selama Pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus 2013, agenda kongres diliburkan
dengan alasan masa itu merupakan masa libur kegiatan perkuliahan. Isu-isu taktis yang hadir
dikoordinasikan melalui media sosial yang dapat diakses oleh seluruh anggota Kongres KM-ITB
yang sedang tidak berada di Bandung. Hal ini dilakukan dengan dasar kebutuhan mendesak
yang harus segera ditanggapi oleh Kongres. Dan menurut saya hal ini baik dan tidak salah
selama keberjalanan pembahasan dapat tetap dilakukan.

Masalah pembagian fokus kajian tim senator kemudian diperbaiki pada awal September
tepatnya pada tanggal 6 September 2013 dengan perombakan bagan pembagian fokus kajian
untuk tim senator yang telah disepakati bersama. Perombakan dilakukan dengan
menghilangkan fungsi kajian Komisi Internal Kongres KM-ITB dengan pertimbangan kajian di
Komisi Internal Kongres dilakukan oleh semua anggota tim. Untuk itu dilakukan pengalihan tim
senator ke tiga komisi yang lain seperti terlihart di diagram dibawah. Pembagian kerja tim
kesenatoran menjadi lebih efektif sejak dilakukan pembagian kerja ini. Setiap orang dalam satu
tim kajian dapat mengetahui dengan baik apa yang sedang dikaji di komisi tersebut di internal
kongres.

Utusan

Musti’atin - 12010045

Tim Kajian Kompersis Tim Kajian Komwas Tim Kajian KPU

M. Rheza R. – 12011040 Anwar Zulkhoiri -12010059 Tri Haryanta – 12011005

Hananta Syaifullah - 12011 Anindito Satrio B. - 12010101 Aditya Pratama

Keterangan:
Jalur Komando

Jalur Koordinasi

13
Tanggung jawab yang diberikan kepada masing-masing tim kajian adalah sebagai berikut:

 Tim Kajian Komisi Perbaikan Sistem (Kompersis)


Fungsi : Melakukan dan mengikuti kajian terhadap isu yang dibawa oleh Komisi
Perbaikan Sistem Kongres KM-ITB

Tanggung Jawab: Menghadiri dan melakukan kajian pada setiap agenda yang berkaitan dengan
Komisi Perbaikan Sistem

Keberjalanan : Kegiatan yang dilakukan oleh tim kajian Kompersis ini tidak berjalan, hal ini
dikarenakan memang tidak ada agenda yang dilakukan oleh Kompersis. Kajian
mengenai sistem dan mekanisme penarikan aspirasi TPB yang
dipertanggungjawabkan kepada HMTG “GEA” ITB tidak dapat dilakukan dengan
maksimal oleh tim kajian kompersis, hal ini disebabkan banyaknya kesibukan
lain yang diemban oleh tim. Untuk mengatasi hal ini, kajian mengenai sistem dan
mekanisme penarikan aspirasi dilakukan langsung oleh Utusan HMTG “GEA”
ITB.

 Tim Kajian Komisi Pengawasan (Komwas)


Fungsi : Melakukan dan mengikuti kajian terhadap isu yang dibawa oleh Komisi
Pengawasan Kongres KM-ITB

Tanggung Jawab: Menghadiri dan mengikuti kajian yang berkaitan dengan Komisi Pengawasan

Keberjalanan : Secara teknis tim kajian komwas memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan
pengawasan Kabinet KM-ITB, MWA Wakil Mahasiswa, dan Tim Beasiswa. Dalam
keberjalanan Kongres KM-ITB, HMTG “GEA” ITB memiliki kewajiban mengawasi
Kementrian Sosial Politik. Pengawasan yang telah dilakukan oleh tim dirasa
sangat baik. Hal ini terlihat dari adanya pembahasan mengenai setiap draft
laporan pertanggungjawaban bulanan kabinet, Tim Beasiswa, dan MWA Wakil
Mahasiswa. Khusus untuk pengawasan Kementrian Sosial Politik, Tim Kajian
Komwas ini dibantu oleh anggota Tim Kajian Kompersis, Hananta Syaifullah,
karena dianggap lebih mengerti kondisi Kementrian Sosial Politik.

 Tim Kajian Komisi Pemilihan Umum (KPU)


Fungsi : Melakukan dan mengikuti kajian terhadap isu yang dibawa oleh Komisi
Pemilihan Umum Kongres KM-ITB

Tanggung Jawab: Menghadiri setiap agenda yang berkaitan dengan Komisi Pemilihan Umum

Keberjalanan : Secara umum, pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab tim kajian KPU sudah
sangat baik. Tim melakukan kajian terhadap sistem pemira dan mengevaluasi
pelaksanaan pemira tahun lalu. Tim juga mengikuti kajian yang berjalan dengan
baik. Hanya saja, beberapa agenda KPU Kongres KM-ITB yang diadakan tidak
dapat diikuti, hal ini berkenaan dengan pelaksanaan rangkaian pemilu dan
kegiatan lain di GEA yang dianggap penting untuk diikuti oleh tim yang
bertabrakan dengan agenda KPU. Untuk itu, Utusan HMTG “GEA” ITB mengambil

14
kepUtusan untuk tidak mengikutsertakan tim kajian KPU dalam beberapa
bahasan.

Kendala

Pada awal masa kepengurusan, semua jalur koordinasi, alur penyampaian aspirasi,
penarikan aspirasi dan arus informasi berjalan dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan
rencana. Namun hal ini hanya berlangsung sampai akhir masa kepengurusan Kongres Periode
2012-2013 atau tepatnya saat aspirasi mengenai referendum diperlukan. Hal ini dapat terjadi
karena keseimbangan antara isu internal dan eksternal himpunan dapat terwujud. Namun
setelah bertepatan dengan hilangnya isu referendum mulai naik isu internal baik kaderisasi
maupun lainnya yang menjadi penyebab sulitnya isu legislasi kongres untuk diinternalisasi.
Namun sebenarnya hal ini bukan menjadi masalah jika kembali melihat fungsi kerja dan posisi
struktural Utusan. Aspirasi dan internalisasi dapat dilakukan melalui Ketua Umum. Hanya saja,
dirasa perlu untuk membuat forum kajian internal yang cukup rutin menyangkut isu-isu taktis
dan strategis yang ada.

Perlu diingat dan diketahui bahwa senator memilki fungsi aspiratif dan representasi
lembaga di Kongres KM-ITB. Idealnya setiap aspirasi dan suara lembaga yang dibawa
merupakan suara seluruh masa lembaga. Untuk itu penting untuk dilakukan penarikan aspirasi
kepada seluruh lembaga. Namun yang terjadi adalah kurangnya antusiasme anggota HMTG
“GEA” ITB dalam menanggapi isu yang dibawa serta kondisi internal HMTG “GEA” yang perlu
mendapatkan perhatian lebih membuat mekanisme penarikan aspirasi sesuai dengan amanat
konsepsi KM-ITB sangat sulit untuk dilakukan. Dilakukan dua metode untuk menarik aspirasi
anggota, yaitu metode langsung dan tidak langsung (kuisioner). Namun kedua metode ini tidak
mendapatkan tanggapan yang baik dari anggota.

Solusi

Sesuai dengan struktur dan fungsi kerja Utusan HMTG “GEA” ITB yang telah disepakati
dalam musyawarah kerja, maka penarikan aspirasi dan internalisasi isu dilakukan melalui
Ketua Umum HMTG “GEA” ITB. Namun untuk isu-isu taktis, penarikan aspirasi dilakukan secara
langsung kepada anggota HMTG “GEA” ITB.

Saran

Saling tumpang tindihnya isu internal dan eksternal yang ada di GEA dengan adanya
pemusatan terhadap satu isu yang berkembang sangat mengganggu jalannya aspirasi dan
internalisasi isu mengingat isu yang berputar diranah legislasi kampus sangat dinamis. GEA
dinilai sebagai lembaga yang sangat peduli dengan kemahasiswaan terpusat oleh Kongres KM-
ITB saat ini. GEA dinilai memiliki posisi yang kuat untuk menjadi penjaga nilai-nilai
kemahasiswaan di dalam tubuh Kongres khususnya dan KM-ITB pada umumnya. Namun
selama belum adanya keseimbangan internalisasi isu antara internal dan eksternal dalam ranah
legislasi di tubuh HMTG “GEA” ITB, lebih baik GEA tidak mengirimkan senator ke Kongres pada
kepengurusan kedepannya. Karena seorang senator bukan hanya merupakan alat penyampaian
isu yang dibahas di Kongres. Seorang senator memiliki tiga fungsi, yaitu Fungsi Legislasi,
Aspiratif, dan Representatif. Kesadaran akan pentingnya perwakilan lembaga di Kongres bukan
hanya milik Ketua Himpunan dan Senator, melainkan milik seluruh anggota. Kesadaran akan
pentingnya penjagaan nlai-nilai kemahasiswaan di kampus ITB ini seharusnya menjadi dan

15
mendarah daging di seluruh anggota GEA, sekali lagi bukan hanya pada Senator dan Ketua
Himpunan. Untuk itu selama kesadaran ini tidak dimiliki oleh seluruh anggota GEA, saya secara
pribadi melarang adanya senator GEA untu tahun kepengurusan selanjutnya.

Penutup

Seperti hal yang pernah diperbincangkan pada saat musyawarah kerja BPH HMTG
“GEA” ITB tentang status Utusan dan senator di Kongres KM-ITB dan HMTG “GEA” ITB.
Sebenarnya menurut Konsepsi KM-ITB, definisi senator sendiri merupakan seorang wakil dari
Himpunan Mahasiswa Jurusan dan dipilih melalui mekanisme yang disesuaikan dengan aturan
yang ada di Himpunan Mahasiswa Jurusan masing-masing. Jadi, sebenarnya tidak ada
permasalahan mengenai sebutan Utusan ataupun senator. Kongres KM-ITB mengenal seorang
perwakilan dari lembaga sebagai senator dan hal ini sudah jelas tertuang dalam Konsepsi dan
ADART KM-ITB. Permasalahannya kemudian terletak pada ADART HMTG “GEA” ITB yang tidak
mencantumkan posisi seorang senator dengan jelas. Bahkan posisi Utusan sebagai badan
kelengkapan HMTG “GEA” ITB pun sebenarnya patut dipertanyakan. Kalau kita melihat dalam
pandangan yang lebih luas, seorang perwakilan GEA di Perhimagi pun merupakan seorang
Utusan. Karena hal ini sangat umum dan tidak dapat memperkuat posisi seorang senator di
himpunan. Mengingat hal ini, diperlukan sebuah aspek legal formal yang menyebutkan secara
gamblang siapa serta bagiamana posisi seorang senator di himpunan yang harus
diejawantahkan dalam landasan tertinggi di HMTG “GEA” ITB yaitu AD-ART HMTG “GEA” ITB.

Tahun 2014 merupakan tahun yang berbau politis. Mulai dari pemilihan dewan legilatif
RI sampai Pemilihan Presiden RI. Kondisi kemahasiswaan ITB sangat strategis untuk
ditunggangi oleh elit politis negeri ini untuk meningkatkan elektabilitasnya dalam pemilihan.
Posisi GEA di Kemahasiswaan terpusat diharapkan dapat menjaga kenetralan Keluarga
Mahasiswa ITB sebagai bagian dari Institut Teknologi Bandung untuk dapat menjaga kenetralan
politik untuk pemilu mendatang. Namun sekali lagi, sekuat apapun posisi GEA di
kemahasiswaan terpusat, jika hanya beberapa orang yang bergerak, maka akan sangat percuma.
Silahkan anggota GEA berpikir bagaimana dikepengurusan mendatang GEA mengambil posisi
dalam penjagaan kenetralan kemahasiswaan ITB.

“karena GEA merupakan bagian dari kemahasiswaan terpusat, apalah GEA tanpa ada semangat
berkeMAHASISWAan, bukan hanya berke-GEA-an”
Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater. Merdeka! 1 2 3, GEA!

16
BIDANG EKSTERNAL
Oleh: Gregorius Andrico Hutomo/ 12010022

Evaluasi Umum
Secara khusus Bidang Eksternal membawa salah satu misi dalam kepengurusan ini yaitu
menumbuhkan kepekaan dan inisiatif anggota terhadap lingkungan sekitar untuk menunjang
ketercapaian visi BPH. Lingkungan sekitar disini didefinisikan meliputi lingkungan
kemahasiswaan baik didalam kampus maupun di luar kampus dan lingkungan masyarakat pada
umumnya. Dalam keberjalanannya kepekaan dan inisiatif anggota terhadap lingkungan sekitar
sudah berjalan dengan baik. Kepekaan ini dapat dilihat dari kehadiran anggota dalam rangkaian
acara Geohumanism yang mengangkat tema baru yaitu “Penyelesaian kasus banjir Bandung
Selatan, lewat revitalisasi Sungai Citarum dari hulu ke hilir”, mulai dari ekskursi, pengobatan
gratis, perayaan hari bumi dengan menanam seribu pohon dang gowes bareng geologi di
daerah hulu Sungai Citarum yaitu Situ Cisanti, hingga tahapan sosial mapping di akhir rangkaian
acara guna menyusun master plan untuk penyelesaian masalah Sungai Citarum. Selain itu
momentum bulan ramadhan dan Idul Adha juga dimanfaatkan oleh kami untuk lebih
menumbuhkan kepekaan anggota terhadap lingkungan masyarakat sekitar ITB. Di bulan
Ramadhan kami melakukan Sahur on The Road yang diawali dengan pemetaan daerah mana
saja yang sering dijumpai kaum tunawisma. Sahur on the road kami fokuskan kepada kaum
tunawisma karena merekalah yang kurang mendapat perhatian. Momentum Idul Adha juga
kami manfaatkan untuk kegiatan ke masyaralat sekitar ITB, kami mengumpulkan sedekah dank
urban dari dosen-dosen geologi sehingga pada akhirnya kami berhasil menyelenggarakan
pemotongan hewan kurban di depan himpunan. Dari hewan kurban itu kami bagikan kepada
warga kurang mampu sekitar ITB sembari mengambil data ada permasalahan apalagi yang
terjadi di sekitar kampus. Namun keberlanjutan dari acara ini dirasa kurang maksimal karena
kami belum melakukan eksekusi dari hasil data pemetaan yang kami lakukan.
Kepekaan dan inisiatif anggota terhadap kemeahasiswaan khususnya kemahasiswaan
terpusat dan Perhimagi sudah berjalan namun dirasa kurang optimal karena anggota tidak
antusias. Keberjalanan dari partisipasi anggota dapat dilihat dari keterlibatan beberapa anggota
GEA sebagai panitia inti dari acara besar kabinet yaitu OSKM dan dalam pengurus inti kabinet
Pelita Muda. Selain itu kami juga mengambil peran dalam mengangkat isu blok Mahakam di
Kabinet Pelita muda. Untuk kepekaan dan inisiatif anggota dalam kegiatan Perhimagi berjalan
dengan baik. Keberjalanan ini dapat dilihat dari pada tahun ini GEA bersama dengan HMG
Unpad, HMTG Unpak, HMTG Trisakti dan HMTG AGP dipercaya untuk menjadi panitia acara inti
Perhimagi yaitu PIT Perhimagi. Kami berhasil menjalankan acara ini dan berpartisipasi aktif,
anggota pun bergantian mernjadi delegasi untuk acara ini, sehingga semakin banyak anggota
yang mengenal Perhimagi. Namun untuk kegiatan berkunjung dan bersilahturahmi ke
himpunan-himpunan geologi khususnya regional Jawa Bagian Barat dirasa masih kurang
optimal karena sulit mengatur jadwal kuliah dan praktikum dan menyesuaikan jadwal dengan
himpunan geologi yang akan dikunjungi.
Namun demikian secara umum kepekaan dan inisiatif anggota untuk lingkungan sekitar
khususnya kemahasiswaan terpusat, Perhimagi, dan masyarakat sudah ada akan tetapi tetap
harus dioptimalkan lagi baik antuasiasme anggota maupun inisiatif nya.

17
Arahan
Terkontrolnya semua fungsi dan program kerja yang ada di dalam bidang eksternal.

Fungsi Kerja
1. Mengontrol semua fungsi dan program kerja departemen yang ada di dalam bidang
eksternal.
Keberjalanan departemen hubungan dalam kampus, hubungan luar kampus, hubungan
alumni dan pengabdian masyarakat berada dalam kontrol saya baik fungsi kerja maupun
program kerja yang dijalankan. Dalam keberlangsungannya saya mencoba untuk senantiasa
mempersiapkan, mengikuti, dan mengevaluasi setiap kegiatan yang diadakan oleh ke empat
departemen ini. Sinergisasi dari departemen yang ada dibawah bidang eksternal dapat
dilihat dari pada awal perumusan geohumanism, saya dan kepala departemen hubungan
alumni serta kepala departemen pengabdian masyaraka berkunjung ke rumah alumni GEA
Iskandar (1983) untuk berdiskusi dan meminta masukan mengenai pengembangan
masyarakat yang akan kami lakukan melalui geohumanism. Selain itu sinergisasi juga saya
lakukan anatara departemen hubungan alumni dengan departemen hubungan dalam
kampus lewat pengangkatan isu blok Mahakam. Kajian mengenai energi saya mulai dengan
pemanasan anggota lewat acara Kopi Sore yang diadakan oleh departemen hubungan
alumni dengan mengangkat tema “Tata Kelola Migas Nasional”. Selanjutnya dengan modal
dasar tersebut, departemen hubungan dalam kampus mulai mengkaji mengenai isu
berkahirnya kontrak Blok Mahakam bersama-sama dengan PARTA dan HMM pada awalnya.
Selanjutnya meneruskan apa yang sudah dilakukan oleh kepengurusan sebelumnya,
saya juga mensinergiskan departemen hubungan dalam kampus dengan departemen
pengabdian masyarakat lewat proyek mitigasi ITB. Meskipun kami belum optimal dalam
mengeksekusi mitigasi ini kepada masa kampus (dalam hal ini himpunan jurusan), namun
kami berhasil lebih memasyarakatkan mitigasi di kampus melalui pemberian materi berupa
video simulasi dan narasi pada buku sakti OSKM ITB 2013.

2. Berkoordinasi dengan kepala bidang internal, medkominfo, inkubator ide dan


inovasi, PSDA, Medkominfo, Sekjen dan Ketua Umum.
Struktural

Bidang Eksternal

Depertemen Departemen Departemen


Departemen
Hubungan Dalam Hubungan Luar Pengabdian
Hubungan Alumni
Kampus Kampus Masyarakat

18
DEPARTEMEN HUBUNGAN DALAM KAMPUS
Oleh Petranusa Sofihatma 12010032

Arahan

 Terciptanya hubungan saling menghormati dengan lembaga di dalamkampus di luar


HMTG ‘GEA’ ITB.
 Terciptanya budaya diskusi terhadap isu dan kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.

Fungsi Kerja

1. Menjaga hubungan saling menghormati dengan lembaga di dalam kampus di luar


HMTG ‘GEA’ ITB.
Pada fungsi kerja ini Departemen Hubungan Dalam Kampus bertugas untuk menjaga
hubungan baik antara HMTG ‘GEA’ ITB dengan lembaga-lembaga di dalam kampus,
diantaranya Prodi Teknik Geologi ITB, himpunan-himpunan dan unit-unit di ITB, Kabinet
Keluarga Mahasiswa ITB, Lembaga Kemahasiswa, maupun Rektorat ITB. Bentuk dari
menjaga hubungan baik antara lembaga-lembaga tersebut, diantaranya mengikuti forum
silaturahmi yang diselanggarakan baik oleh himpunan-himpunan di ITB ataupun Kabinet
Keluarga Mahasiswa ITB, kemudian kami juga bekerjasama kepada Departemen
Kesejahteraan Anggota dalam mengusahakan biaya karangsambung.
2. Membawa isu dan kondisi yang terjadi di dalam kampus ITB kedalam HMTG ‘GEA’
ITB.
Pada fungsi kerja ini Departemen Hubungan Dalam Kampus bertugas untuk
menyebarkan isu-isu dan kondisi yang terjadi di dalam kampus ITB kepada anggota HMTG
“GEA” ITB. Isu-isu yang kami ikuti selama kepengurusan, diantaranya PEMIRA, gerbang
belakang, pembangunan ITB dan relokasi himpunan timur jauh, uang kuliah tunggal, bahaya
geng motor, dan nasionalisasi blok mahakam. Dalam keberjalanannya kami merasa kurang
optimal dalam melaksanakan fungsi kerja ini karena tidak semua anggota yang
tercerdaskan pada isu-isu tersebut oleh karena kami tidak memanfaatkan seluruh media
yang ada di HMTG “GEA” ITB untuk menyebarkan isu-isu tersebut.
3. Menumbuhkan budaya diskusi dan membuka wawasan anggota terhadap isu dan
kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.
Pada fungsi kerja ini Departemen Hubungan Dalam Kampus mengimplementasikannya
dengan cara menginternalisasikan isu-isu yang berada di di dalam kampus, seperti diskusi
dan kajian nasionalisasi mahakam, pengangkatan isu di media sosial dan dilanjutkan dengan
mengadakan GIM (bekerjasama dengan Departemen Kesejahteraan Anggota.

Kepala
Struktural
Departemen
Hubungan Dalam
Kampus

Deputi Deputi
Kajian Hubungan
19
Dalam Prodi
Kampus Teknik
Geologi
Staf Ahli:

 Sawunggrono Dewawisesa 12010065


 Gempar Gumyadi 12010016
Staf Magang

 Bevin Phillip 12011009


 Adiswara 12011017
 Michael Jeffry T 12011043
 Devine Kurnia 12011059
 Qoyima Fyasallam 12011074
Jobdesk:

Kepala departemen: bertanggung jawab atas hubungan HMTG ‘GEA’ ITB dengan lembaga
kemahasiswaan di dalam kampus dan Rektorat serta mengontrol keberjalanan fungsi kajian
yang dibawa serta hubungan dengan pihak Prodi Teknik Geologi.

Deputi kajian dalam kampus: membantu kepala departemen dalam menjalankan fungsi kajian
yang di bahas di dalam kampus maupun yang mau diinisiasi oleh HMTG ‘GEA’ ITB untuk dibawa
ke masa kampus.

Deputi hubungan Prodi teknik geologi: membantu kepala departemen dalam menjalankan
fungsi hubungan saling menghormati HMTG ‘GEA’ ITB dengan pihak Prodi teknik geologi ITB

Program Kerja:

1. Sosialisasi struktural BPH HMTG ‘GEA’ ITB periode 2013(GBH BPH tujuan 3 arahan A)

Tujuan
Mempublikasikan organigram kepengurusan baru BPH HMTG‘GEA’ ITB periode 2013 kepada
seluruh himpunan, unit ITB, LK, kabinet KM ITB, dan prodi teknik geologi)
DeskripsiAcara
Mensosialisasikan organigram kepengurusan baru BPH HMTG‘GEA’ ITB periode 2013 kepada
seluruh himpunan, unit ITB. LK, kabinet KM ITB, dan prodi teknik geologi)
Sasaran
Seluruh himpunan, unit yang berada di ITB , LK, kabinet KM ITB, dan prodi teknik geologi.
Parameter Keberhasilan
Adanya lembar kendali yang berisi tandatangan dan tanggal penerima dari anggota lembaga
yang bersangkutan.
Waktu Pelaksanaan
Februari - Maret 2013
Rencana Anggaran
Rp. 200.000,00
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Banyak dari unit yang anggotanya tidak berada di sekretariat ketika sosialisasi
Solusi
Mensosialisasikan ke anggota unit tersebut yang juga merupakan anggota HMTG GEA ITB atau
teman anggota HMTG GEA ITB, memantau secretariat tersebut dalam beberapa hari

20
Saran
Membuat janji terlebih dahulu, akan lebih baik jika sosialisasi dilakukan pada suatu forum yang
diadakan oleh kabinet KM ITB agar lebih efektif dan efisien.

2. Kado GEA (GBH BPH tujuan 3 arahan A)

Tujuan
Menjaga hubungan saling menghormati antara HMTG ‘GEA’ ITB dengan dosen prodi Teknik
Geologi dan himpunan di ITB.
Deskripsi Kegiatan
Memberikan hadiah ulang tahun secara simbolis (kartu ucapan dan atau kue ulang tahun)
kepada dosen prodi Teknik Geologi dan himpunan di ITB yang sedang berulang tahun.
Sasaran
Dosen prodi Teknik Geologi dan himpunan di ITB yang berulang tahun.
Parameter Keberhasilan
Adanya dokumentasi dalam setiap pemberian hadiah dan terkumpul dalam sebuah album.
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan
Rencana Anggaran
Rp. 800.000,00
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Sewaktu PJS program ini tidak berjalan karena fungsi kontrol BPH kurang optimal.
Solusi
PJS diingatkan setiap minggu nya selama BPH kuliah lapangan Karangsambung
Saran
Dosen yang berulang tahun dipublikasikan melalui media sms jarkom agar semua masa GEA
bisa memberikan apresiasi jika bertemu.

3. Rakor Prodi Teknik Geologi (GBH BPH Tujuan 3 Arahan A)

Tujuan
Menjaga hubungan baik HMTG ‘GEA’ ITB dengan Prodi Teknik Geologi ITB.
Deskripsi Acara
Melakukan rapat koordinasi antara BPH HMTG ‘GEA’ ITB dengan perwakilan Prodi Teknik
Geologi untuk menjabarkan rencana kerja kepengurusan periode 2013.
Sasaran
Perwakilan BPH dan Perwakilan Dosen Prodi Teknik Geologi
Parameter Keberhasilan
Acara terlaksana dan terdokumentasikan. Adanya berita acara.
Waktu Pelaksanaan
Maret 2013
Anggaran Biaya
-
Status Keberhasilan
Berhasil

21
Kendala
-
Solusi
-
Saran
Rakor prodi dilaksanakan pada awal kepengurusan dan pada kegiatan-kegiatan besar
himpunan yang memerlukan dukungan dari prodi.

4. Light Free Night ITB (GBH BPH tujuan 3 arahan A)

Tujuan
Menjalin silahturahmi antar masyarakat ITB dan menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat
ITB untuk turut serta menghemat energi dalam rangka hari bumi 2013.
Deskripsi Kegiatan
Melakukan sosialisasi dan devile kepada himpunan di ITB dan rektorat untuk mematikan lampu
pada selang waktu yang ditentukan sebagai peringatan Hari Bumi 2013.
Sasaran
Rektorat dan himpunan di ITB.
Parameter Keberhasilan
 Adanya sosialisasi ke rektorat dan himpunan jurusan di ITB serta adanya lembar
kendali yang ditandatangani oleh wakil lembaga.
 Acara terpublikasikan melalui media GEA.
Waktu Pelaksanaan
22 April 2013
Rencana Anggaran
Rp. 200.000,00
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Tidak diperkanankan mematikan lampu-lampu di jalan besar ITB oleh rektorat karena terkait
masalah keamanan
Solusi
Hanya memaksimalkan tempat yang menjadi pusat masa mahasiswa seperti himpunan dan CC
brarat, CC Timur, 4 labtek.
Saran
Perlu di intensifkan dan disinergiskan dengan U-green, agar lebih besar lagi efeknya, dan
pertimbangkan dampak yang akan terjadi seperti masalah keamanan.

5. Malam Timur Jauh (GBHP tujuan 3 arahan A)

Tujuan
Menjaga hubungan saling menghormati dan menjalin silahturahmi dengan himpunan-himpunan
jurusan timur jauh.
Deskripsi Acara

22
Mengadakan sebuah acara keakraban yang berisi makan bersama dan nyanyi bersama dengan
himpunan-himpunan jurusan timur jauh. Detail acara akan dikonsepkan lagi bersama
perwakilan anggota himpunan-himpunan jurusan timur jauh.
Sasaran
Seluruh himpunan mahasiswa jurusan timur jauh.
Parameter Keberhasilan
Terlaksana acara Malam Timur Jauh dan adanya perwakilan setiap himpunan dalam setiap
tahap acara (persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi).
Waktu Pelaksanaan
September 2013
Rencana Anggaran
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Terlampir
Solusi
Terlampir
Saran
Terlampir

6. GEA Mengkaji (GBH BPH tujuan 4 arahan a)

Tujuan
Menumbuhkan budaya kritis terhadap isu besar yang terjadi di dalam kampus ITB.
Deskripsi Acara
Merupakan sebuah kajian berkelanjutan yang membahas mengenai isu besar dan kondisi yang
berkembang di dalam kampus secara khusus dan disikapi oleh masa GEA
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan masa kampus ITB
Parameter Keberhasilan
 Terbahasnya minimal satu isu
 Adanya berita acara
 Adanya minimal satu tulisan
Waktu Pelaksanaan
November 2013
Rencana Anggaran
60.000
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Kajian mengenai blok Mahakam yang diangkat oleh GEA, PATRA , dan HMM kurang menyebar di
kalangan internal GEA.
Solusi
Jadwal kajian lebih diintesifkan dan terjadwal tetap setiap minggunya.
Saran

23
Ikuti alur kajian yang dibawa oleh Kabinet KM ITB, dan ambil bagian lebih pada kajian energi
yang selalu dibawa oleh Kabinet KM ITB. Gunakan berbagai media untuk publikasi dan
pensuasanaan.

24
DEPARTEMEN HUBUNGAN LUAR KAMPUS
Oleh Nur Mahfudin 12010009

Arahan

Terciptanya hubungan saling menghormati dengan lembaga di luar kampus di luar HMTG 'GEA'
ITB.

Fungsi Kerja

1. Menjaga hubungan baik dengan organisasi selain HMTG “GEA” ITB di luarkampus ITB
terutama organisasi kegeologian dan organisasi non kegeologian pada umumnya.

Beranjak dari lingkup yang lebih luas dari lingkungan kampus dan lembaga dalam ranah
ITB, GEA sebagai organisasi yang menjunjung tinggi hubungan baik antar lembaga wajib
memiliki hubungan baik dengan lembaga-lembaga di luar ranah tersebut. GEA yang bergerak
dalam bidang kegeologian wajib memiliki dan menjaga hubungan baik dengan lembaga atau
organisasi kegeologian. Demikian halnya dengan organisasi nonkegeologian, GEA dengan
lingkup yang lebih luas wajib memiliki dan menjaga hubungan baik tersebut. Dalam setahun
kemarin departemen hubungan luar menjawab fungsi kerja ini dengan mengadakan kunjungan-
kunjungan ke himpunan jurusan geologi universitas lain khususnya di regional jawa bagian
barat. Kami berkunjung ke Trisakti dan Unpad. Selain itu kami juga berkunjung ke PVMBG.
Namun dirasa kurang optimal karena tidak semua badan geologi di kunjungi karena tidak bisa
membuat momentum.

2. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan Perhimagi.

GEA sebagai salah satu himpunan mahasiswa teknik geologi Indonesia merupakan
bagian dari Perhimagi yang merupakan lembaga persatuan himpunan mahasiswa teknik geologi
di Indonesia. GEA sebagai salah satu bagian di dalamnya wajib berpartisipasi aktif dalam
dinamisasi dan kegiatan Perhimagi. Partisipasi aktif ini memupuk interaksi antaranggota dan
dengan interaksi tersebut diharapkan hubungan antarlembaga secara umum dan antaranggota
secara khusus akan terjaga dan terjalin erat. Fungsi kerja ini dijawab dengan baik, kami
bekerjasama dengan Unpad, Unpak, AGP, dan Trisakti dalam mengkonsep, memepresiapkan
dan melaksanakan kegiatan besar tahunan Perhimagi PIT Perhimagi. Selain itu kami juga selalu
mengikuti kegiatan-kegiatan Perhimagi seperti Rakernas dan Gebar-Geber.

3. Menghadiri undangan yang diberikan dari pihak luar kampus ITB kepada GEA sebagai
delegasi GEA.

GEA yang ingin berpartisipasi aktif selalu terbuka dan tidak menutup pintu untuk setiap
kegiatan yang dilayangkan. Menghadiri undangan dari berbagai organisasi maupun acara
merupakan salah satu langkah GEA dalam berperan pasif menjaga hubungan baik dengan
lembaga di luar kampus ITB. Dalam setahun kemarin fungsi kerja ini dirasa tidak optimal
karena minimnya atau bahkan tidak ada undangan yang masuk ke GEA. Namun ada suatu
kegiatan yaitu adanya kunjungan dari para Mahasiswa Geosains Universitas Kelantan Malaysia.
Hal ini membuka peluang HMTG GEA ITB untuk membuka jaringan internasiional nya. Bahkan
Universitas Sabah Malaysia sudah mengajukan diri dan berencana berkunjung pada bulan April
2014.

25
Struktural
Kepala Departemen
Hubungan Luar
Kampus

Deputi Badan
Deputi Deputi Badan Nonkegeologian
Kemahasiswaan Kegeologian

Staf Ahli:
 Galih Rakasiwi 12010025
 Andi Permana 12010103
Staf Magang
 Oddy Adnan 12011056
 Yulia Nur Annisa 12011039
 Ryan Dwi Wahyu 12011064

Jobdesk:
Deputi Kemahasiswaan: membantu kepala departemen dalam menjalankan fungsi hubungan
saling menghormati dengan lembaga kemahasiswaan diluar kampus khususnya koordinasi
dengan Perhimagi.
Deputi lembaga Kegeologian: membantu kepala departemen dalam menjalankan fungsi
hubungan saling menghormati dengan lembaga kegeologian.
Deputi Hubungan Masyarakat: membantu kepala departemen dalam menjalankan fungsi
hubungan dengan badan nonkegeologian yang secara tidak langsung berhubungan dengan
HMTG ‘GEA’ ITB.

Program Kerja:

1. Sosialisasi Struktural BPH HMTG ‘GEA’ ITB periode 2013 (GBH BPH tujuan 3 arahan A)

Tujuan
Mempublikasikan organigram kepengurusan baru BPH HMTG ‘GEA’ ITB periode 2013 kepada
seluruh anggota Perhimagi.
Deskripsi Acara
Menyosialisasikan organigram kepengurusan baru BPH HMTG ‘GEA’ ITB periode 2013 kepada
seluruh anggota Perhimagi.
Sasaran
Seluruh anggota Perhimagi
Parameter Keberhasilan
Adanya lembar kendali yang berisi tandatangan penerima dari salah satu perwakilan anggota
Perhimagi.
Waktu Pelaksanaan
April 2013
Rencana Anggaran
Rp. 200.000,00
Status Keberhasilan

26
Tidak Berhasil
Kendala
Sulitnya mendapatkan kontak email dari seluruh himpunan mahasiswa geologi Indonesia. Pihak
Perhimagi pun mempunyai database yang tidak komplit dan akurat. Selain itu momentum PIT
Perhimagi yang dijadikan tahap paling akhir dalam mensosialisasikan organigram tidak mampu
menghadirkan banyak himpunan geologi.
Solusi
Memaksimalkan pensosialisasian pada acara PIT Perhimagi dan mengirimkan organigram
kepada universitas geologi yang terdata emailnya di database Perhimagi.
Saran
Meminta bantuan pihak dosen atau IAGI untuk mendata database himpunan geologi yang ada di
Indonesia.

2. Menghadiri PIT PERHIMAGI (GBH BPH tujuan 3 arahan b dan tujuan 3 arahan a)

Tujuan
Menjalin silahturahmi dan partisipasi anggota dalam kegiatan Perhimagi
Deskripsi Kegiatan
Berupa acara pertemuan rutin tahunan organisasi Perhimagi yang terdiri dari Munasa dan Field
Trip ke beberapa tempat di regional Jawa bagian barat dengan ITB sebagai salah satu panitia
lokal.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Parameter Keberhasilan
Adanya 5 orang delegasi anggota HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu pelaksanaan
14 April 2013- 23 April 2013
Anggaran
Rp. 500.000,00
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Penentuan delegasi untuk PIT Perhimagi tidak selalu sama setiap tahun nya. Pada tahun ini
delegasi ditentukan hanya 3 orang per lembaga. Namun tetap diusahakan adanya 5 orang
delegasi dari GEA, akan tetapi pada hari ke 4 jumlah delegasi hanya 3 orang akibat banyak
anggota yang berbenturan dengan jadwal kuliah dan praktikum.
Solusi
Memaksimalkan delegasi yang berjumlah 5 orang sesuai parameter di setiap hari PIT
Perhimagi.
Saran
Lebih di tumbuhkan kembali minat anggota untuk mengikuti acara-acara Perhimagi karena bisa
mendapatkan banyak teman baru. Jangan menentukan parameter angka dalam jumlah delegasi
karena akan berbeda setiap tahunnya.

3. GEA GOES OUT (GBH BPH Tujuan 3 Arahan A)


Tujuan
Menjaga hubungan baik HMTG “GEA” ITB dengan himpunan mahasiswasi geologi selain ITB dan
lembaga kegeologian.
Deskripsi kegiatan
Mengirimkan delegasi/perwakilan anggota HMTG “GEA” ITB untuk melakukan kunjungan
terhadap himpunan mahasiswa geologi universitas selain ITB dalam koridor anggota Perhimagi
dan lembaga kegeologian untuk bertukar pikiran mengenai keprofesian dan organisasi.

27
Sasaran
Anggota biasa HMTG “GEA” ITB, anggota himpunan mahasiswa geologi selain ITB, dan lembaga
kegeologian
Parameter Keberhasilan
Adanya delegasi yang melakukan kunjungan ke anggota himpunan mahasiswa geologi
universitas selain ITB dan lembaga kegeologian sekurang-kurangnya 2 kali selama satu kali
kepengurusan.
Waktu pelaksanaan
Trisakti 12 September 2013
PVMBG 15 Maret 2013
UNPAD 11 Oktober 2013
Rencana Anggaran
Rp.500.000,00
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Kurang optimal dalam mengajak anggota karena dalam setiap kegiatan ini jumlah anggota tidak
terlalu banyak.
Solusi
Mengajak anggota diluar anggota staf aging dan staf ahli secara personal.
Saran
Kedepannya lebih mengajak lagi anggota secara personal jika ada kegiatan seperti ini. Karena
kita bisa mengambil sisi positif dari organisasi lain dan memperluas kenalan dengan
masyarakat geologi.

DEPARTEMEN HUBUNGAN ALUMNI


Oleh Riska Devianty Christin Allagan 12010083

Arahan

Terciptanya hubungan saling menghormati dengan alumni – alumni HMTG ‘GEA’ ITB

Fungsi Kerja

1. Menjaga hubungan saling menghormati antara anggota dengan alumni HMTG “GEA”
ITB

Selama setahun kepengurusan, fungsi kerja ini telah dilakukan dengan selalu menjalin
hubungan saling menghormati terhadap alumni agar terus terciptanya interaksi yang baik
antara alumni dan anggota HMTG ‘GEA’ ITB. Kegiatan yang dilakukan pertama ketika mengikuti
rapat ‘sekolah bumi’ di Bandung, alumni datang ke Bandung, dan berkunjung ke Prodi Teknik
Geologi, ITB, di sana kami sebagian anggota GEA mengikuti diskusi dengan alumni tentang
program kerja mereka yaitu ‘sekolah bumi’. Setelah itu, kami mengunjungi rumah alumni yaitu
rumah Pak Iskandar. Kehadiran kami ke sana dengan maksud untuk sharing tentang
GeoHumanism dan lain-lain. Kegiatan lainnya adalah mengikuti GeaNite di Hotel Sultan, Jakarta
Selatan. Berikutnya mengikuti rapat bersama alumni di Jakarta, dengan mendiskusikan
program kerja alumni yaitu ‘sekolah bumi’. Lalu, alumni angkatan 1972 ingin mengadakan
seminar untuk mahasiswa geologi, maka kami di sini membantu keberlangsungan acara ini agar
berjalan dengan baik. Selain itu, program kerja IA GL ITB tentang seminar petrofisik pun juga
dijalankan dan kami berperan membantu acara tersebut dan mengundang anggota GEA untuk

28
datang ke seminar tersebut. Berikut hal-hal yang sudah saya dan teman-teman alumni lakukan
untuk menjalankan fungsi kerja saya yang pertama.

2. Menjadi penyalur informasi antara anggota dan alumni HMTG 'GEA' ITB

Dalam fungsi kerja ini, saya memastikan berita yang ada di MILIS BUKOM GEA dan
menyebarkan kepada anggota HMTG ‘GEA’ ITB. Selain itu, apabila ada acara GEA yang
mengikutsertakan alumni GEA seperti Malam Jakun, DIES GEA, dan lain-lain maka saya
memastikan untuk mempublikasikan acara tersebut di facebook SuaraGEA dan MILIS BUKOM
GEA. Juga dalam hal membantu pencarian dana untuk beasiswa Karaangsambung 2013 dari
alumni. Berikut hal-hal yang sudah saya lakukan untuk menjalankan fungsi kerja saya yang
kedua ini.

Struktural

Kepala Departemen
Hubungan Alumni

Deputi Update Database


Deputi GEA Bertamu Deputi Kopi Sore
Alumni

Staf Ahli

 Axel Priambodo 12010050


 Rr Figa Noveria Roosa 12010057
 I Komang Try Raditya 12010082
Staf Magang

 Manggala Gandhi 12011049


 Mayta Kamila 12011010
 Fariz Reynantha 12011058

Jobdesk:

Deputi GEA bertamu: membantu kepala departemen dalam mencari alumni untuk dijadikan
narasumber dalam kegiatan GEA bertamu.

Deputi Kopi Sore: membantu kepala departemen dalam mencari alumni untuk dijadikan
narasumber dalam kegiatan kopi sore.

Deputi Update Database Alumni: membantu kepala departemen dalam mencari data alumni-
almuni yang baru lulus.

Program Kerja

29
1. GEA Bertamu (GBH-BPH Tujuan 3, arahan a)

Tujuan :
Menjalin silahturahmi antara anggota dan alumni HMTG “GEA” ITB di luar lingkungan kampus
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan dimana anggota HMTG “GEA” ITB bertamu ke salah satu rumah atau kantor alumni
HMTG “GEA” ITB dan melakukan kegiatan seperti sharing, tanya jawab antara alumni dan
anggota HMTG ‘GEA’ ITB.
Sasaran
Alumni dan anggota HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Pak Sujadmiko 18 Juni 2013
Konsultan GEA 2000 21 November 2013
Parameter Keberhasilan
Terlaksananya kegiatan seperti ini minimal 2 kali dalam kepengurusan dan didokumentasikan
Dibuat berita acara dan dipublikasikan di media GEA
Anggaran Biaya
Rp 600.000,- (transportasi + kenang-kenangan ke alumni)
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Kesulitan dalam pencocokan jadwal alumni dan GEA
Solusi
Mengoptimalkan koordinasi dengan Sekjen melalui kepala bidang dan dengan alumni
Saran
Mencari alumni yang bisa berbagi pengalamannya lalu pencocokan jadwal harusnya dilakukan
lebih dini

2. Kopi Sore (GBH-BPH Tujuan 3, arahan a)

Tujuan
Menjalin silaturahmi antar anggota dan alumni HMTG ‘GEA’ ITB. Sebagai sarana komunikasi dan
pertukaran informasi antar anggota dan alumni HMTG ‘GEA’ ITB.
Deskripsi Kegiatan
Mengadakan kegiatan rutin yang bertajuk silaturahmi dengan suasana kekeluargan yang
membahas mengenai pengalaman alumni di bidang keprofesian ataupun hal lain yang
berkaitan. Diadakan secara berkala yaitu minimal 3 bulan sekali di himpunan maupun di tempat
lain di dalam kampus.
Sasaran
Anggota dan Alumni HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
GEA Gendhos 16 November 2013
Dr Zigie Geoentrepreneur 30 Maret 2013
Tata Kelola Migas Nasional 21 September 2013
Parameter Keberhasilan
 Terlaksana dan terdokumentasikannya kegiatan kopi sore minimal 3 bulan sekali dalam
kepengurusan.
 Adanya berita acara dan publikasi di media GEA

30
Anggaran Biaya
Rp 800.000,- (setiap kopi sore budgetnya 200.000 -> untuk makanan dan minuman sehingga
berjalan sesuai judulnya KOPI SORE)
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Jadwal kopi sore yang tadinya direncanakan pada bulan Mei gagal mendekati hari H karena
pembicara membatalkan secara mendadak, dan kami tidak ada plan cadangan.
Solusi
-
Saran
Perluas jaringan dan kenalan dengan alumni-alumni yang inspiratif untuk mengisi acara Kopi
Sore dan Rencanakan plan B yang bisa dilakukan dalam waktu singkat untuk menggantikan
Kopi Sore yang mungkin dibatalkan secara mendadak oleh alumni.

3. Update Database Alumni (GBH-BPH Tujuan 3, Arahan a)

Tujuan
Memperbarui database alumni HMTG ‘GEA’ ITB.
Deskripsi Kegiatan
Memperbarui database alumni HMTG ‘GEA’ ITB
Sasaran
Alumni HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan
Parameter Keberhasilan
Terbaruinya database alumni HMTG ‘GEA’ ITB berupa softcopy
Anggaran Biaya
Rp 0.- (hanya berupa softcopy)
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Tidak diperbolehkan mengakses database alumni yang lengkap dari IA GL
Solusi
Database alumni diperbarui ketika acara-acara alumni saja lewat daftar hadir dan buku tamu
yang ada di setiap acaranya.
Saran
Perbanyak mengikuti acara-acara alumni GEA

SOP Pengajuan Proposal ke Alumni:

Ingin mengajukan proposal Hubungi KaDept


permohonan bantuan dana Hubungan Alumni
untuk kegiatan HMTG GEA H-30 max
ITBke alumni

KaDept Hubungan
Alumni Menghubungi
alumni
dijawab Belum dijawab

Informasikan ke
pemohon Tunggu
jawaban
31
H-7
SOP Penentuan Narasumber:

1. Narasumber harus merupakan alumni HMTG “GEA” ITB


2. Narasumber ditentukan berdasarkan permintaan dari anggota yang kemudian difilter
berdasarkan urgensi dan kuantitas
3. Permintaan diminta dan ditinjau dalam waktu 2 bulan sekali, setelah itu akan dilihat
berdasarkan urgensi dan kuantitas yang masuk
4. Permintaan difasilitasi melalui bukom GEA atau hubungi secara langsung ke kepala
departemen hubungan alumni
5. Permintaan yang telah ditelaah dan memungkinkan untuk direalisasikan akan
dilemparkan sebagai sebuah wacana melalui media GEA ke anggota
6. Pemilihan narasumber dipertimbangkan berdasarkan feasibilitas timeline kegiatan
HMTG “GEA” ITB dan narasumber
7. Kritik, saran, dan pertanyaan dapat dilayankan melalui ke kepala departemen hubungan
alumni: Riska Devianty C Allagan (12010083) - 08195554492

DEPARTEMEN PENGABDIAN MASYARAKAT


Oleh Ali Haekal 12010093

Arahan

 Menumbuhkan kepekaan dan inisiatif anggota terhadap kondisi lingkungan sekitar.


 Mengusahakan penyelesaian masalah yang ada di lingkungan sekitar.

Fungsi Kerja

1. Mendorong anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB untuk bisa melihat, mendengar, merasakan
dan memposisikan terhadap kondisi di lingkungan sekitar

Dalam mengupayakan peningkatan kepedulian anggota, menemui beberapa masalah.


Salah satunya adalah kemauan anggota dalam mengikuti acara acara yang berlandaskan
kepedulian ini. Oleh karena itu dilakukan beberapa metode untuk membuat anggota tertarik
dalam mengikuti acara acara yang berlandaskan kepedulian. Diantaranya adalah acara
geohumanism yang dijadikan sebagai kkn tematik sehingga anggota lebih tertarik untuk
mengikutinya. Selain itu acara berkurban yang tujuannya untuk mengetahui permasalahan yang
ada dikondisi sekitar digabung dengan acara internal GCC supaya anggota lebih tertarik
mengikuti acara ini dan tetap ikut turun kemasyarakat.

Selain itu dalam memacu anggota dalam meningkatkan kepeduliannya, kegiatan


pengmas yang dilakukan oleh para wisudawan selama acara wisuda oktober ini ditampilkan
guna memacu anggota dalam meningkatnya kepedulian selama menjadi mahasiswa.

2. Merangsang anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB untuk berpikir dan bergerak dalam
menanggapi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar

Merangsang anggota untuk menanggapi permasalahan yang ada dilakukan dalam


berbagai metode. Salah satunya ikut bergerak dalam mengikuti Tim Search and Rescue dalam
pencarian tobit. Sehingga kepedulian anggota GEA bisa terekspresikan secara keprofesiaanya
dengan baik dalam pencarian salah satu teman kita ini. Selain itu, anggota juga dirangsang

32
untuk berfikir dengan menghadirkan salah satu alumni GEA yang berpengalaman dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada lingkungan sekitar yaitu GEA iskandar.

Struktural
Kepala Departemen
Pengabdian
Masyarakat

mitigasi peka kampus geohumanism

Jobdesk :

Deputi Mitigasi : merangsang inisiatif yang dilakukan Anggota Biasa HMTG ‘GEA’ ITB
terhadap kondisi lingkungan sekitar terkait dengan kemampuan di bidang keprofesian kita.

Deputi Peka Kampus : membantu dan merangsang Anggota Biasa HMTG ‘GEA’ ITB dalam
menyelesaikan permasalahan sosial yang ada disekitar ITB.

Geohumanism : Sebagai pengeksekusi program kerja.

Program Kerja

1. GEOHUMANISM (GBH BPH Tujuan 4 Arahan A)

Tujuan
Meningkatkan kepedulian anggota GEA dan mengupayakan penyelesaian masalah banjir di
Bandung Selatan
Deskripsi kegiatan
Melakukan mitigasi bencana secara solutif dan preventif terhadap banjir di Bandung Selatan
dari hulu ke hilir melalui pengembangan masyarakat. Banjir dibandung selatan merupakan isu
lingkungan yang kompleks. Mitigasi bencana ini merupakan proyek hangka panjang. Pertama
dilakukan Eskursi Geohum bersama Bapak Budi dan Aktivis Citarum untuk mengetahui
permasalah apa saja yang ada di sungai citarum. Selanjutnya dalam memanfaatkan hari bumi
dilakukan berbagai kegitaan dalam meningkatkan isu terkait tentang sungai citarum. Hal hal
yang dilakukan adalah pameran di CFD, Gowes Bareng Geologi, penanaman 1000 pohon, dan
Penyuluhan di derah hilir Sungai Citarum tepatnya di Ciwualengke. Selanjutnya untuk
mengetahui permasalahan yang ada di masyarakat sekitar hulu sungai citarum dilakukan social
mapping. Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari 2 malam dengan konsep live ini, dimana anggota
GEA menginap di beberapa rumah warga. Kegiatan Kegiatan Survey dilakukan selama
kepengurusan ini untuk mengambil data data dan kebutuhan lain yang diperlukan.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan masyarakat hulu sungai Citarum.
Waktu Pelaksanaan
Januari-September
Parameter Keberhasilan

33
 Adanya struktural kepanitiaan, rapat akbar, evaluasi dan adanya neraca keuangan yang jelas
 Terselenggaranya kegiatan yang memfasilitasi anggota untuk berinteraksi dengan
masyarakat
 Terbentuknya master plan
 Terkumpulnya data : hidrogeologi, hidrologi, dan demografi
Anggaran Biaya
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Terlampir
Solusi
Terlampir
Saran
Terlampir

2. GEA untuk MASYARAKAT sekitar ITB (GEMAS) (GBH BPH Tujuan 4 Arahan A)

Tujuan
Memfasilitasi anggota untuk menumbuhkan kepekaannya dalam sebuah pergerakan turut serta
dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar ITB
Deskripsi
Kegiatan pertama yang pertama dilakukan adalah sahur on the road. Kegiatan ini dilaksanakan
karena adanya permasalahan warga yang tidak bisa sahur.
Selanjutnya dalam mengetahui permasalahan yang ada didekat itb dilakukan GEA berkurban
untuk mengambil data tentang permasalahan namun eksekusi acara belum dilakukan.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Masyarakat di lingkungan sekitar ITB
Waktu Pelaksanaan
Tentatif
Parameter Keberhasilan
Kegiatan terselenggara minimal 1 kali selama masa kepengurusan dan terpublikasikan ke
anggota.
Anggaran Biaya
100.000
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Kurang mengantusiasme anggota untuk mengikuti Sahur On The Road, Belum tereksekusinya
masalah dari yang diambil dari acara mencari data akan masalah masyarakat sekitar ketika GEA
berkurban.
Solusi
Dilakukan publikasi di web suaraGEA tentang masalah yang ada supaya anggota GEA lebih
tertantang menyelesaikan masalah kedapannya
Saran
Rangkaian kegiatan dilakukan lebih terstruktur dan metode yang dilakukan harus dikemas lebih
menarik agar meningkatkan antusiasme anggota

3. Kotak Amal GEA (GBH BPH Tujuan 4 Arahan A)

34
Tujuan
Membentuk rasa kepedulian anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan membantu masyarakat yang
membutuhkan sumbangan materil
Deskripsi Kegiatan
Mengumpulkan materil secara berkala yang nantinya akan digunakan untuk membantu
masyarakat yang membutuhkan
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan masyarakat yang membutuhkan
Waktu Pelaksanaan
Tentatif
Parameter Keberhasilan
Tersumbangkannya sumbangan materil untuk lingkungan yang membutuhkan
Anggaran Biaya
0
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Kotak amal tidak terawat dengan baik
Solusi
Kotak amal langsung diperbaiki setiap ada sumbangan yang mendadak diperlukan
Saran
Buat kotak amal yang lebih permanen, sehingga tidak mudah pindah dan tetap terus
menampung amal

4. Proyek Mitigasi GEA (GBH BPH Tujuan 4 Arahan A)

Tujuan
Menumbuhkan inisiatif anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan masa kampus ITB untuk tanggap
bencana
Deskripsi Kegiatan
Serangkaian kegiatan mitigasi yaitu pembuatan master plan bersama masa kampus dan
dieksekusi
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan masa kampus ITB
Waktu Pelaksanaan
-
Parameter Keberhasilan
Adanya masterplan mitigasi dan tereksekusinya master plan tersebut.
Anggaran Biaya
1.000.000
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Validasi masterplan belum selesai dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
Solusi
Pengeksekusian dilakukan di OSKM ITB 2013 untuk panitia 2012 dan Mahasiswa Baru 2013
untuk lebih memasyarakatkan mitigasi di ITB.
Saran
Harus dibuat metode yang menarik agar terjadi kesamapahaman dari masa kampus akan
kebutuhan dari mitigasi

35
Sop Menghadiri Undangan & Pendelegasian

Undangan diterima

Diberikan ke Kadep dengan sepengetahuan Kabid Eksternal

Jarkom ke deputi dan anggota magang

Pengumpulan hubungan luar kampus untuk penjelasan


undangan
Pemilihan anggota delegasi (jumlah, feasibilitas deputi dan anggota magang

Mungkin untuk didatangani (waktu, Tidak mungkin untuk didatangi (waktu,


tempat, dll) tempat, dll)

HADIR

Informasikan ke anggota mengenai


kegiatan yg di datangi

Sop Penyaluran Informasi

Perlu
disikapi
Informasi Berita Informasi Metode
Acara kan ke Pembahasan
anggota (GIM, koordinasi
ketua umum)
Tidak perlu
disikapi

36
BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ANGGOTA
Oleh Draya Tugus Kladery 12010048

Misi : Mengontrol keberjalanan sistem pengembangan karakter anggota

Dalam meningkatkan pengembangkan karakter anggota PSDA merumuskan


sistem kaderisasi berjenjang yang terkontrol meliputi kejaran dan profil masing-masing
tahapan demi memaksimalkan kaderisasi di HMTG GEA ITB, konsep yang dibawa telah
dirumuskan bersama tim PSDA berikut kahim dan BPA dibawa ke musyawarah kerja
dan telah disetujui oleh anggota, sistem ini dibuat agar setiap anggota gea memahami
peran dan posisi masing-masing tahapan kaderisasinya, PSDA memfasilitasi anggota
untuk berkembang di himpunan melalui berkegiatan pada acara GEA, demi
terwujudnya suasana berhimpun yang interaktif melalui kegiatan berdiskusi seperti
forum/rapat, mentoring dan acara lainnya sebagai sarana anggota untuk saling
bertukar pikiran sehingga anggota merasa terpacu untuk aktif di himpunan melaui
diskusi dan karya.

Dalam keberjalanannya, sistem kaderisasi ini tidak berjalan sebagaimana


mestinya, masing-masing tahapan kaderisasi belum bisa memaksimalkan semua
potensinya di GEA, fungsi kontrol di setiap tahapan dinilai kurang efektif, proses
pemerataan pembelajaran kurang optimal terlihat dari evaluasi staf ahli dan magang ,
masih ada departemen yang kekurangan anggota dan pemerataan tanggung jawab
belum tercapai. mulai memasuki semester ganjil akademik 2012/2013 ,kaderisasi
inisiasi akan memasuki tahap eksekusi, antusiasme anggota di awal cukup baik dlihat
dari jumlah anggota yang hadir diklat dan rapat akbar pertama dan kedua.

Pada tahap eksekusi kaderisasi inisiasi mengalami masalah, meningkatnya flow


berbanding terbalik dengan semangat anggota yang mulai menurun akibatnya tiga kali
interaksi dibatalkan karena tidak memenuhi syarat mulai jumlah panitia lapangan dan
peserta minimal 1:1, dan sempat diakali dengan tambal sulam tetapi dirasa malah
menambah masalah baru karena dengan menjalankan jobdesk yang bukan sesuai
dengan divisinya adalah merencanakan kegagalan.

Ini menjadi tamparan keras bagi anggota GEA dan PSDA khususnya karena tidak
bisa meningkatkan semangat mengkader dan menjaga antusiasme anggota agar tetap
bisa mengikuti inisiasi dan memahami betapa pentingnya kaderisasi ini bagi GEA demi
terciptanya regenerasi, dengan bermodal tekad yang kuat kita sepakat untuk
melanjutkan dan menyelamatkan inisasi ini, kita evaluasi sistem pendataan dan metode
mengajak anggota untuk mengikuti interaksi akhirnya inisiasi dapat diselamatkan,
interaksi gunung batu anggota yang hadir lebih dari 120, dan suasana ini terus
berlanjut hingga mendekati diksar, walau sedikit kendala dengan ditundanya briefing
dan sedikitnya anggota yang datang survey akbar tapi akhirnya kita bisa melakukan
diksar yang telah dipersiapkan beberapa bulan sebelumnya bertempat di cipatat,

37
padalarang, secara umum berjalan dengan baik tapi target tidak terpenuhi karena ada
satu cage yang tidak dilantik. Tetapi berjalan dengan aman, dan pulang ke kampus
ganesha dengan selamat.

Menjelang suksesi kepemimpinan, maka tim PSDA perlu mempersiapkan


anggota untuk memasuki tahapan berkarya bagi angkatan 2012 dan tahap memimpin
bagi angkatan 2011, melalui program kerja departemen kaderisasi yaitu LKO dan
LPKKSP sebagai sarana dan fasilitas untuk menyiapkan dua tahapan ini untuk
memasuki tahapan selanjutnya, disusun materi yang sesuai kebutuhan mulai dari kajian
AD/ART, sistem kaderisasi HMTG ‘GEA’ ITB, dan pengenalan keorganisasian, namun
dalam keberjalanan memiliki kendala terkait seperti penentuan tanggal dan pemateri
yang mendadak tidak bisa, walau begitu acara tetap bisa berjalan.Pada pelaksanaan
antusiasme anggota dirasa kurang panas, anggota yang hadir sedikit dan berjalan cukup
ngaret. Namun secara keseluruhan acara berjalan dengan baik, materi dapat
disampaikan sepenuhnya dan pemateri membawakannya dengan komunikatif dan
penuturan yang bisa diterima.

Fungsi Kerja :

1. Merumuskan dan mengontrol keberjalanan sistem kaderisasi HMTG ‘GEA’


ITB
Pada kepengurusan tahun ini bidang PSDA demi mengoptimalkan kaderisasi di
HMTG ‘GEA’ ITB secara umum membagi kaderisasi menjadi 2 tahapan yaitu kaderisasi
inisiasi dan kaderisasi lanjut yang berbeda adalah objek kaderisasinya, inisiasi untuk
anggota muda sedangkan kaderisasi lanjut diperuntukan bagi anggota biasa. Dimulai
dengan perumusan tujuan besar profil lulusan kader HMTG ‘GEA’ ITB yang merujuk pada
AD/ART dan kebutuhan GEA didapatkan makna dibalik cita-cita luhur dari himpunan ini
yaitu tegaknya kaderisasi sebagai proses pembentukan karakter manusia seutuhnya,
semua itu tidak serta merta langsung terwujud dibutuhkan peran anggota untuk aktif
bahu membahu membangun himpunan ini , mengkader diri sendiri dan orang lain,
membentuk kader dan mencetak kader selanjutnya, semua itu terus dilaksanakan secara
kesinambungan semata-mata demi terciptanya cita-cita tersebut.
Untuk memaksimalkan kaderisasi di HMTG ‘GEA’ ITB dibuatlah sistem yang baik
dan memudahkan PSDA dalam mengontrol keberjalanannya. Sistem yang dibentuk antara
lain adalah sistem kepanitiaan dan magang bagi tahapan berkarya dan staffing BPH bagi
tahapan memimpin, semua itu dibuat agar setiap anggota mendapatkan pembelajaran
yang merata sesuai dengan porsinya masing-masing. Aktualisasi diri sebagai tahapan yang
pernah menjalani tahapan berkarya dan memimpin diharapkan dapat memaknai
pengalaman dan setiap proses yang telah dilalui dalam berhimpun di HMTG ‘GEA’ ITB.
Sebagai fungsi kontrol memastikan keberjalanan himpunan ini dengan memberikan
pertimbangan pemikiran dalam keberjalanannya.

Seiring dengan berjalannya waktu dalam keberjalanan kepengurusan ini mengalami


berbagai kendala terdapat indikasi kurangnya partisipasi anggota dalam berkegiatan di

38
acara gea khusunya departemen masing-masing maka diadakan evaluasi di tengah
kepengurusan. Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan beberapa hal yaitu masih banyak
anggota yang belum tercerdaskan mengenai profil kaderisasinya yang mengakibatkan
ketidakpahaman mengenai tujuan akan berkegiatan dihimpunan ini, ketidakmerataan
pendistribusian anggota magang dan staff ahli yang berakibat ketidakoptimalan staff
magang dan staff ahi dalam memaksimalkan potensinya sehingga ada beberapa anggota
staf kurang diperdayakan. Hal diatas terjadi karena lemahnya fungsi kontrol dari PSDA
dan tim yang mengawasi masing-masing tahapan sehingga kedepannya perlu
diberlakukan sistem evaluasi berkala dan maksimalkan staf pada kaderisasi lanjut seperti
tambahan anggota dan lebih terkhususkan fungsi setiap staf sehingga memudahkan PSDA
dalam mengontrol sistemnya.

Hal serupa terjadi pada inisiasi, keikutsertaan anggota diawal sangat kurang
mengakibatkan beberapa kali gagalnya interaksi,ini cerminan bahwa semangat anggota
turun dalam melakukan kaderisasi, jiwa sebagai pengkader belum tumbuh dibenak
anggota maka perlu ditekankan lagi tentang pentingnya kaderisasi inisiasi ini bahwa
panitia dan peserta sama-sama belajar, belajar untuk dikader dan mengkader, belajar
untuk menjadi teladan, sadar atau tidak apapun yang panitia lakukan akan dilihat dan
dicontoh oleh peserta maka dari itu jadilah contoh yang baik. Akhirnya semangat anggota
mulai meningkat kembali dan interaksi dapat dijalankan dan terus stabil hingga acara
akhir.

2. Mensinergiskan sistem kaderisasi berjenjang yang terdiri atas tahap inisiasi,


berkarya, memimpin, dan aktualisasi
Dalam memudahkan arah gerak anggota dan koridor dalam rangka
memaksimalkan kaderisasi dibutuhkan profil tiap tahapan meliputi definisi, fungsi dan
peran di HMTG ‘GEA’ ITB sehingga tiap tahapan mempunyai kejaran dan output nya
masing-masing. Wajib disadari bahwa hubungan antar tahapan harus berjalan dengan
selaras karena sistem kaderisasi HMTG ‘GEA ITB merupakan proses yang bertahap dan
berkesinambungan maka sinergisasi sangat diperlukan dalam menjaga kedaulatan antar
tahapan.
Sinergisasi yang terjadi antar tahapan kurang maksimal, belum semua anggota
memahami akan perannya masing-masing. Sinergisasi yang baik harus terjadi dalam
menciptakan iklim berhimpun di HMTG ‘GEA’ ITB ini, proses kaderisasi akan berjalan jika
adanya interaksi yang intensif antar anggota sehingga terjalin ikatan emosional antar
anggota (antar tahapan khususnya) dan proses penurunan nilai dapat maksimal. PSDA
tidak bisa memastikan tapi hanya bisa mewadahi dan memfasilitasi anggota untuk
berkembang, bahwa HMTG ‘GEA’ ITB merupakan sarana pendidikan non-formal sebagai
penunjang peningkatkan soft skill dan tiap diri anggota perlu sadar sebagai mahasiswa
punya peranan lebih, kita dituntut tidak hanya cakap dalam akademik tapi sebagai solusi
bagi permasalahan bangsa.

39
DEPARTEMEN KADERISASI LANJUT
Oleh Denta Anindio Pratama 12010088

Arahan:
Terlaksana dan terkontrolnya pengembangan karakter anggota biasa HMTG ' GEA'
ITB.
Fungsi Kerja:

1. Membuat & mengontrol sistem kaderisasi lanjut HMTG “GEA” ITB.


2. Mengoptimalkan pencapaian profil anggota melalui sistem kaderisasi lanjut.

Kaderisasi lanjut merupakan sistem pengaderan yang didasarkan pada tahapan-tahapan


kaderisasi anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB. Sistem yang telah dibuat untuk mencapai profil
kaderisasi lanjut diterapkan berdasarkan tahapan-tahapan yang ada. Sistem tersebut dibuat
untuk mengoptimalkan pencapaian profil anggota contohnya melalui kepanitiaan, magang, staff
ahli BPH serta dalam keseharian. Profil tahapan berkarya dipenuhi melalui kepanitiaan acar,
magang BPH HMTG ‘GEA’ ITB dan dalam keseharian. Profil tahapan memimpin dipenuhi
melalui staff ahli BPH serta kepanitiaan acara dan dalam keseharian berhimpun. Profil tahapan
aktualisasi diri dipenuhi melalui partisipasi kader-kader aktualisasi diri dalam setiap acara GEA
serta pemberian pandangan-pandangan dalam kegiatan di GEA dan kegiatan keseharian
berhimpun.

Program Kerja

1. Mentoring GEA (GBH BPH Tujuan 2, arahan b)

Tujuan
Memfasilitasi anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB Tahapan Berkarya untuk mendapatkan
pengetahuan tentang keorganisasian, menumbuhkan semangat diskusi, dan keaktifan.
Deskripsi Kegiatan
kegiatan mentoring berupa metode pemberian materi dan diskusi 2 arah mengenai
keorganisasian. Mentoring dilakukan pada saat kumpul magang BPH, yang mana
Kabid/Kadep/Kadiv BPH sebagai pementor bagi anggota magangnya.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB tahapan Berkarya.
Waktu Pelaksanaan
●Rencana Pelaksanaan
Tentatif 1 bulan sekali, Februari – Mei 2013
●Waktu Pelaksanaan kegiatan
Semester Ganjil saat kumpul magang BPH
Parameter Keberhasilan
Materi dibuat terstruktur dan sudah jadi minimal 3 hari sebelum acara
Semua anggota tahapan berkarya mendapatkan materi dan diskusi
Tingkat Keberhasilan
Tidak Berhasil
Anggaran / Biaya
Rp 150.000,00
Kendala
- metode mentoring dirasa membosankan bagi peserta.
- materi yang direncanakan untuk disampaikan dalam mentoring tidak semuanya tersampaikan
- 2011 belum semuanya mendapatkan mentoring
Solusi
- mentoring dilakukan bersamaan dengan kumpul magang BPH

40
- materi yang tidak tersampaikan dalam mentoring diberikan pada saat LPKKSP-LKO
- dikejar melalui mentoring lanjutan dalam kumpul magang BPH
Saran
- materi mentoring sudah bagus namun pengemasan terhadap mentoring perlu diperbagus agar
anggota tertarik untuk hadir.

2. LKO & LPKKSP (GBH BPH Tujuan 2, arahan b)

Tujuan
Memfasilitasi anggota GEA untuk mempersiapkan diri ke tahapan kaderisasi berjenjang yang
selanjutnya.
Deskripsi Kegiatan
LPKKSP (Latihan Pengembangan Kesadaran Kritis dalam Sistem Pengorganisasian) merupakan
pembekalan kepada anggota biasa HMTG “GEA” ITB yang baru dilantik untuk mempersiapkan
dalam memasuki tahapan berkarya.
LKO (Latihan Kepemimpinan dan Organisasi) merupakan pembekalan kepada tahap berkarya
yang akan memasuki tahap memimpin.
Peserta mengikuti LKO & LPKKSP melalui metode pemberian materi kelas, serta latihan dalam
setiap sesinya sesuai dengan porsi tiap tahapan pada hari pertama, serta pemaparan dan
diskusi mengenai profil kaderisasi anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan AD/ART HMTG ‘GEA’ ITB
pada hari kedua yang kemudian ditutup dengan evaluasi keberjalanan LKO & LPKKSP
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB calon memimpin dan berkarya.
Waktu Pelaksanaan
●Rencana Pelaksanaan
Setelah malam jakun
●Waktu Pelaksanaan Kegiatan
30 November & 1 Desember 2013
Parameter Keberhasilan
 Publikasi minimal 3 hari sebelum acara.
 Adanya Kepanitiaan serta evaluasi.
 Peserta mengerti mengenai tahapan yang akan dijalani. (melalui kuesioner)
 Semua anggota tahapan berkarya hadir dalam LKO & LPKKSP

Penilaian Keberhasilan
Tidak Berhasil
Anggaran / Biaya
Rp 2000.000, 00
Kendala
 Pemateri LPKKSP yang membatalkan untuk mengisi acara H-1
 Peserta datang terlambat pada hari pertama (setengah jam untuk LPKKSP & 1 jam untuk
LKO)
 Peserta datang terlambat pada hari kedua ( 45 menit)
 Peserta LKO sedikit pada hari pertama
Solusi
 Segera dicarikan pemateri yang bisa untuk mengisi acara LPKKSP pada H-1
 Acara diundur hingga peserta ramai, dan memakai plan untuk kondisi peserta terlambat.
 Pengejaran materi untuk anggota yang tidak hadir.
Saran
LKO & LPKKSP merupakan acara yang penting sebagai persiapan dalam tahap berkarya bagi
2012 dan persiapan untuk tahapan memimpin bagi 2011, sehingga untuk kedepannya anggota
perlu datang tepat waktu dan ramai.

41
DEPARTEMEN KADERISASI AWAL
Oleh Muhammad Nabil 12010014

Arahan

Terlaksana dan terkontrolnya kaderisasi inisiasi bagi anggota muda HMTG GEA ITB

Fungsi Kerja :

1. Merumuskan, melaksanakan, dan mengontrol rangkaian kaderisasi inisiasi bagi


anggota muda HMTG “GEA” ITB.

Selama 1 masa kepengurusan, departemen kaderisasi awal menjawab fungsi kerja


diatas dengan program kerja kaderisasi inisiasi. Perumusan program kerja ini dimulai dari
bulan februari sampai bulan agustus oleh tim kaderisasi awal yang terdiri dari 15 orang tahap
memimpin sebagai tim perumus tetap. Kemudian program kerja ini dilaksanakan pada bulan
agusus hingga November. Proses pengontrolan dilakukan dengan mekanisme pengawasan pada
saat acara dan mekanisme evaluasi setelah acara. Namun dalam keberjalanannya masih
terdapat kekurangan dalam penurunan nilai dari tahap kaderisasi memimpin ke berkarya.
Tahap berkarya dirasa masih kurang dalam keikutsertaan dalam pengonsepan acara, hal ini
diakibatkan oleh kurangnya sistem dalam pengonsepan yang dapat melipatkan semua anggota.
Adapun saran untuk kepengurusan selanjutnya, sistem dalam pengonsepan acara harus
diperbaiki agar dalam pengonsepan acara dapat melibatkan seluruh anggota.

2. Mempersiapkan anggota biasa untuk menjadi pengader anggota muda HMTG GEA ITB.

Untuk mendidik anggota muda baru agar dapa t menjadi anggota biasa, diperlukan
pendidik-pendidik yang paham peran dan posisi pengader sehingga siap untuk menjadi
pengader. Selama 1 masa kepengurusan,dilaksanakan diklat-diklat untuk mempersiapkan
anggota biasa menjadi pengader. Diklat telah dilakukan dari sebelum acara dimulai yaitu pada
bulan mei hingga agustus berupa diklat terpusat dan bersamaan dengan berjalannya kegiatan
berupa diklat divisi dan diklat materi. Selain itu, selama keberjalanan kaderisasi awal, anggota
sebagai pengader dituntut untuk bertindak layaknya seorang pendidik yaitu dengan
memberikan teladan dan mengutamakan keselamatan peserta. Dalam keberjalannya persiapan
anggota biasa GEA untuk menjadi pengader dirasa masih kurang maksimal. Waktu yang singkat
dari akhir bulan Mei sampai akhir bulan Agusutus untuk mempersiapkan anggota dirasa kurang
karena terpotong oleh hari libur dan flow anggota yang masih rendah pada saat dimulainya
acara akibat acara dimulai seminggu setelah libur akademik tengah semester. Namun
seharusnya hal tersebut bukanlah masalah jika diklat dibuat lebih matang dalam segi materi
maupun penempatan waktu diklat. Saran untuk pengurus kedepannya, waktu pelaksanaan
diklat diperpanjang sehingga panitia menjadi lebih siap dan membuat strategi untuk tetap
menyiapkan panitia di hari libur akademik.

Susunan kepanitiaan :

Ketua Pelaksana : Muhammad Nabil (12010014)


Wakil Ketua 1 : Faza Dharmawan (12010038)
Wakil Ketua 2 : Raufan Fikri (12010040)
Ketua Acara akhir : Yepi Rohiman (12010013)
Sekertaris : Diofanny Swandrina Putri (12010036)
Bendahara : Nadila Novandaru (12010023)
Ketua Divisi Pembimbing Regu : M. Aliyyus Herlambang (12010001)
Ketua Divisi Medis: Rizkie Aditya Hartana (12010004)
Ketua Divisi Ketertiban dan Keamanan: Arthur Sianipar (12010030)
Ketua Divisi Logistik: Rudy Saputra (12010089)

42
Ketua Divisi Materi Acara: Tito Nugroho (12010026)
Ketua Divisi Transportasi : Reza Rilo Pahlawan (12010019)
Ketua Divisi Lapangan: Bayu Caesario (12010081)
Ketua Divisi Setan : Idham Maulana (12010042)

Program Kerja :
1. Kaderisasi Inisiasi HMTG “GEA” ITB (GBH BPH Tujuan 2, arahan b)

Tujuan
Memenuhi kebutuhan akan anggota biasa baru yang memenuhi kompetensi berupa
kebersamaan, komitmen, daya juang, dan kebanggaan.
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan kaderisasi yang ditujukan kepada anggota muda untuk menjadi anggota biasa yang
memenuhi kompetensi berupa kebersamaan, komitmen, daya juang, dan kebanggaan.
Sasaran
Anggota muda HMTG “GEA” ITB
Rencana waktu pelaksanaan
Agustus – November 2013
Waktu pelaksanaan
30 Agustus – 3 November 2013
Parameter
 Terlantiknya semua mahasiswa Teknik Geologi 2012 (gagal)
 Tersampaikannya semua materi yang telah disusun kepada semua peserta (berhasil)
 Adanya kepanitiaan yang terstruktur (berhasil)
 Terlaksananya briefing dan evaluasi di setiap kegiatan (berhasil)
Anggaran
(Terlampir)
Status Keberhasilan
Gagal
Kendala
 (kendala teknis dan konseptual per kegiatan telah terevaluasi dan terlampir di laporan
kegiatan)
 Pada saat musyawarah kerja, inisiasi belum selesai dikonsep sehingga rab inisiasi belum
dapat dibuat.
 Jumlah dana yang turun dari prodi berkurang dari tahun-tahun sebelumnya.
 Kegiatan pengonsepan terganggu akibat muker yang berlangsung lama sehingga timeline
inisiasi terganggu
 Terkadang pemakaian tempat di kampus bermasalah dengan satpam dan bersamaan
dengan kegiatan oranisasi lain.
 Pemahaman panitia sebagai pengkader masih kurang dan pemahaman panitia terhadap
peran dan posisi sebagai anggota divisi.
Solusi
 (Solusi teknis dan konseptual per kegiatan telah terevaluasi dan terlampir di laporan
kegiatan)
 Dana memakai uang BPH dan beberapa panitia
 Penyusutan RAB
 Pengonsepan dilakukan di hari ketika tidak ada muker
 Bernegosiasi dengan satpam, penanggung jawab kegiatan lain, dan mencari tempat lain
Saran

43
 (saran teknis dan konseptual per kegiatan telah terevaluasi dan terlampir di laporan
kegiatan)
 Untuk dana, sebaiknya dimasukkan didalam RAB BPH pada saat muker, sebagai modal awal
dana inisiasi.
 Membuat banyak perencanaan dalam pembuatan timeline inisiasi
 Perizinan secepatnya diurus, sebaiknya 2 bulan sebelum kegiatan berlangsung
 Buat metode untuk membentuk mental pengader dan memberi pemahaman pada peran dan
posisi panitia.

44
BIDANG INKUBATOR IDE DAN INOVASI
Oleh Windi Anarta Draniswari 12010106

Arahan:

Anggota termotivasi dan terfasilitasi untuk menyalurkan gagasan dan metodenya dalam cipta
karya

Fungsi kerja :

1. Mendorong anggota untuk tanggap, peduli dan selektif terhadap isu-isu yang sedang
berkembang.

Usaha untuk mendorong anggota agar tanggap, peduli dan selektif terhadap isu adalah
dengan menyediakan spoiler atas isu sendiri. Isu yang diinternalisasikan dapat berupa masalah
yang sedang berkembang maupun hasil karya pihak lain yang dapat memotivasi anggota untuk
bisa menciptakan karyanya sendiri. Dalam pelaksanaannya kegiatan diskusi informal dan
memanfaatkanw aktu berkumpul di himpunan adalah salah metode yang Inkubator Ide dan
Inovasi lakukan untuk memotivasi anggota. Secara formal fungsi ini dilaksanakan sebagai
program kerja Bincang Inovasi. Dalam hal inovasi yang terkait penyelenggaraan acara, isu
diberikna sebagai spoiler ketika masa pengonsepan kegiatan ini dilakukan. Pada dasarnya
mekanisme menjalankan fungsi ini adalah dengan internalisasi isu, alangkah lebih baik
selanjutnya setiap kegiatan-kegitan internaslisasi isu melalui GIM dan juga senator (untuk
topic-topik tertentu) juga di follow up oleh tim incubator ide dan dan inovasi.

2. Mendorong anggota untuk menyalurkan gagasan

Setelah menemukan masalah yang ada, anggota didorong untuk menyalurkan


gagasannya, fungsi ini dapat dilakukan secara informal, missal setelah rapat persiapan acara,
setelah GIM maupun dengan cara memberi pancingan berupa kuesioner di akhir acara seperti
Bincang Inovasi. Gagasan dari anggota dapat disalurkan baik kepada Inkubator Ide dan Inovasi
maupun kepada bidang/departemen/divisi lain yang berkaitan dengan gagasannya. Dalam
keberjalanannya sudah cukup banyak anggota yang menyampaikan gagasannya inovasinya.

Mendorong anggota untuk menciptakan metode yang kreatif dan inovatif dalam menghasilkan
ciptakarya.

Setelah anggota dapat mengemukakan gagasannya, langkah selanjutnya adalah


menentukan metode untuk merealisasikan gagasannya. Hal ini dilakukan dengan cara diskusi
dan memberikan pertimbangan pada metode dan proses yang dilakukan. Selama ini
pertimbangan ini lebih banyak diberikan pada anggota yang telah menuliskan dalam bentuk
proposal karena dengan begitu diskusi penentuan metode akan terasa lebih real dibandingkan
pada metode sebelumnya.

3. Memfasilitasi anggota untuk merealisasikan gagasan dalam bentuk cipta karya

Fasilitas ini diberikan dalam bentuk bimbingan pengerjaan dan materi seperti uang
untuk mendukung kegiatan penulisan maupun realisasi kegiatan/proyek. Dalam
keberjalanannya, tidak sedikit proyek yang ternyata membutuhkan dana besar. Inkubator Ide
dan Inovasi masih memiliki kekurangan yang besar terutama masalah pencarian dana ini.
Sebaiknya hubungan kerjasama yang bersifat khusus dalam hal penyediaan fasilitas untuk
berkarya seperti ini dibangun khususnya kepada pihak prodi maupun alumni.

45
Struktural :

INKUBATOR IDE
DAN INOVASI

Pengawalan
Inventarisasi Data
Proyek

Arahan & job description dari Kepala Bidang :


Inventariasi data
 Melakukan pengelolaan data yang berkaitan dengan upaya untuk seleksi ide.
 Melakukan pemantauan kelayakan
 Melakukan pengawalan dalam hal pengumpulan data
Admnistrasi
 Pengawalan Project
 Memantau keberjalanan project yang dikerjakan oleh tim
 Melakukan evaluasi mandiri berdasarkan timeline
 Berkoordinasi dengan inventarisasi data terkait kebutuhan di tengah proses pengerjaan
project.

Staff ahli dan anggota magang :

1. Wahyuningrum Angesti Lestari


2. Darmadi
3. Eka Nurmuzaki
4. Luthfi Ahmad Hanafi
5. Eliezer Baginta
6. M. Adi Prasojo
7. Wisnu Anugrah
8. Sukiato Kurniawan
9. Yosika Bedik
10. Nur Fatatik H
11. Agung Donurizki

Program kerja :

1. PROYEK INKUBATOR IDE DAN INOVASI (GBHBPH Tujuan 2 Arahan c dan d)

Tujuan
Memfasilitasi anggota untuk merealisasikan ide dan inovasi sehingga menghasilkan cipta karya.
Deskripsi
Merupakan suatu bentuk realisasi dari rancangan kerja yang diajukan anggota.Kegiatan ini
meliputi pemunculan ide, seleksi, kajian, pemaparan gagasan, eksekusi proyek dan evaluasi.
Pada pelaksanaannya, kegiatan ini dimulai dari anggota menyampaikan gagsannya kepada
Inkubator Ide dan Inovasi. Pada awalnya pengajuan ide ini dalam bentuk proposal namun
karena hal ini dirasa kurang efektif maka pada keberjalanan selanjutnya anggota dapat

46
mengajukan ide gagasannya tanpa membuat proposal terlebih dahulu. Selanjutnya setelah ide
anggota masuk, I3A akan membantu anggota menyusun metode yang tepat untuk
merealisasikan idenya. Mulai dari memfasilitasi dalam diskusi dan penulisan proposal (jika
perlu). Selanjutnya I3A memantau untuk pelaksanaannya.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB, masyarakat lingkungan sekitar
Waktu Pelaksanaan
Satu periode kepengurusan, terbagi dalam 4 periode inkubasi*)
Parameter
Terealisasikannya semua rancangan ide yang sudah memenuhi persyaratan
Anggaran
Kebutuhan Rincian N Jumlah
Modal Proyek Rp 3.000.000/periode 4 Rp 12.000.000
inkubasi
TOTAL Rp 12.000.000
Status keberhasilan
GAGAL
Kendala
 Hanya terlaksana 2 proyek dengan 1 proyek masih dalam proses pengerjaan
 Waktu kemunculan ide dari anggota tidak dapat diprediksi.
 Sistem dan SOP yang dirancang masih belum sesuai dengan kondisi massa GEA.
 Pensuasanaan id eke anggota selain pengusul ide masih kurang
Solusi
Proyek tidak terikat oleh waktu, anggota bebas mengusulkan proyek pada waktu yang ada.
Saran
Perbaikan sistem. Fungsi kerja lebih diutamakan daripada SOP.

SOP PROYEK INKUBATOR IDE DAN INOVASI

 Ide anggota disampaikan kepada tim inkubator ide dan inovasi dalam bentuk proposal
gagasan tertulis. Format proposal gagasan tertulis mengikuti format baku proposal Program
Kreativitas Mahasiswa.
 Pelaksana utama dari proyek adalah tim pengaju/pengusul proyek namun anggota GEA
secara umum diperbolehkan dan disarankan untuk turut serta dalam pelaksanaan.
 Alur proses :

Ide anggota

Gagasan Tertulis

Evaluasi Feasibilitas

Manajemen
Proyek

Produk

Evaluasi Akhir
47
Penjelasan alur :
Ide anggota
Ide anggota berupa solusi atas permasalahan yang ada.
Ide anggota yang akan diolah di incubator ide dan inovasi dikelompokkan dalam bidang-bidang
berikut:

48
49
Gagasan Tertulis

Berupa ide anggota yang telah dituangkan dalam bentuk gagasan tertulis dengan format baku
merujuk pada format PKM-GT.

Evaluasi Feasibilitas

Tujuan : Menyeleksi ide anggota yang masuk ke inkubator ide dan inovasi. Seleksi dilakukan
berdasarkan kriteria yang diatur pada tiap-tiap bidang.

Pelaksana : Tim inkubator ide dan inovasi berkoordinasi dengan dosen, BPH, dan pihak-pihak
yang bersangkutan.

Manajemen Proyek

Fungsi : Melakukan pengawalan proyek bagi proyek yang dinyatakan lolos untuk direalisasikan,
fasilitator keberjalanan proyek, pengawas keberjalanan proyek. Melakukan evaluasi bagi
proyek yang dinyatakan belum lolos untuk direalisasikan.Melakukan treatment lanjutan bagi
proyek yang dinyatakan belum lolos untuk direalisasikan, misalnya melakukan bimbingan
lanjutan dan mencarikan link pihak yang mampu mengakomodasi ide tersebut.

Produk

Definisi produk : hasil akhir dari proyek

Evaluasi Akhir

Waktu pelaksanaan diatur per-periode inkubasi seperti yang dijelaskan dalam timeline berikut:

2. BINCANG INOVASI (GBHBPH Tujuan 2 Arahan c)

Tujuan
Menumbuhkan semangat berinovasi bagi anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Deskripsi
Merupakan suatu seminar internal yang dikemas dalam bentuk diskusi antara mahasiswa
dengan pihak luar HMTG GEA ITB yang memiliki pengalaman lebih dan prestasi dalam inovasi
atau lembaga tertentu yang focus dalam menangani masalah tertentu dalam masyarakat.
Bincang Inovasi 1 diselenggarakan pada awal kepengurusan dengan menghadirkan pembicara
dari Bandung Berkebun, Desa Inovasi dan Mahasiswa KL 2010. Acara berupa diskusi informal
yang terutama berkaitan dengan inovasi dalam masyarakat (pengabdian masyarakat). Dari
diskusi yang berlangsung, respon anggota terlihat baik dan motivasi untuk berinovasi sudah
mulai terlihat dari data kuesioner. Sebanyak 28 kuesioner yang kembali menunjukkan bahwa
anggota berminat pada inovasi di bidang pengabdian masyarakat.

50
Bincang Inovasi 2.0 diselenggarakan pada bulan September dengan tema PKM. Acara diikuti
oleh sekitar 20 orang. Anggota termotivasi untuk mengikuti PKM. Terlihat dari bertambahnya
jumlah kelompok yang akan mengikuti PKM sejak diadakan kegiatan ini.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Februari, September
Parameter
 Terlaksananya minimal 1 kali selama masa kepengurusan
 Tersampaikannya materi kepada anggota
 Ada publikasi minimal H-3
 Terdapat dokumentasi kegiatan
 Terdapat kuesioner mimpi inovasi peserta
Anggaran
Rp. 1.900.000,00
Kebutuhan Rincian n Jumlah
Fasilitas Tamu Rp 500.000 1 Rp 500.000
Undangan
Konsumsi Rp 500.000 2 Rp 1000.000
Sarana Pendukung Rp 200.000 2 Rp 400.000
(Handout)
TOTAL Rp 1.900.000

Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
 Perijinan tempat. Dua kali Bincang Inovasi diadakan, dua kali pula tempat pelaksaan tidak
sesuai rencana karena tempat yang awalnya akan dipakai justru dipakai untuk keperluan
akademik yang tidak mungkin diganggu.
 Tidak semua ide mimpi anggota dapat di follow up secara langsung.
Solusi
Peminjaman tempat secara mendadak dan menggunakan saung
Saran
Follow up perijinan harus dilakukan sejak H-1

3. KOMPETISI IDE (GBHBPH Tujuan 2 Arahan c dan d)

Tujuan
 Menumbuhkan semangat berkompetisi bagi anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
 Mendorong terbentuknya cipta karya dari anggota
 Memfasilitasi anggota untuk melahirkan gagasan dalam bentuk rancangan proyek
Deskripsi
Merupakan suatu kompetisi rancangan ide berupa solusi atas permasalahan yang diajukan yang
nantinya akan dihasilkan 1 rancangan proyek yang selanjutnya akan direalisasikan melalui
proker ‘proyek inkubator ide dan inovasi.’
Kompetisi ide ini dimulai dengan proses pengumpulan ide anggota. Total terkumpul sebanyak 3
ide yang meliputi 1 ide pengabdian masyarakat berbasis edukasi, 1 ide terkait kewirausahan
dalam pariwisata dan 1 ide terkait edukasi geologi dan seni. Masa pengumpulan ide sempat
diperpanjang selama 2 minggu karena anggota sedang menjalani Ujian Tengah Semester pada
deadline yang seharusnya. Pada akhirnya setelah melalui seleksi, terpilih 1 ide yaitu ide

51
pengabdian masyarakat berupa edukasi mitigasi bencana yang selanjutnya menjadi proyek
inovasi.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Bulan April - Juni
Parameter
Diikuti oleh minimal 3 tim
Tersalurkannya rancangan ide terpilih ke proker ‘proyek inkubator ide dan inovasi’
Status Keberhasilan
Berhasil. Kedua parameter terpenuhi.
Kendala
1. Pelaksanaan kegiatan mundur dan lebih lama dari jadwal hingga 2 bulan.
Solusi
1. Timeline paralel
Saran
Jika akan diadakan kompetisi serupa sebaiknya dilakukan sejak awal kepengurusan, tidak
menjelang pertengahan semester dan sebaiknya tidak melebihi liburan semester genap (ketika
angkatan memimpin Karsam).
Anggaran
Kebutuhan Rincian N Jumlah
Ekskursi Rp 1.000.000 1 Rp 1.000.000
Hadiah Rp 500.000 1 Rp 500.000
Sarana Pendukung Rp 350.000 1 Rp 350.000
(cetak flyer spoiler
lapangan, handout
latihan menulis, dll)
TOTAL Rp 1.850.000

4. PROJECTS DAY OUT (GBHBPH Tujuan 2 Arahan c)

Tujuan
Mengapresiasi hasil ciptakarya anggota.
Memotivasi anggota HMTG GEA ITB dalam menghasilkan cipta karya selanjutnya.
Deskripsi
Dalam keberjalanannya, karya inovasi yang berhasil dihasilkan oleh anggota GEA tidak
mencapai 10 karya dan masih terdapat ide anggota yang belum selesai pelaksanaannya (masih
dalam tahap persiapam, belum eksekusi). Dengan alasan pertimbangan dana, timeline dan
jumlah karya, kegiatan pameran dirasa kurang efektif dan efisien, maka kami Tim Inkubator Ide
dan inovasi berusaha mencapai tujuan kegiatan ini dalam bentuk yang berbeda yaitu
menyebarkan bulletin. Harapannya keberadaan bulletin ini dapat mengapresiasi anggota yang
sudah berkarya dan dapat memotivasi anggota lain untuk menghasilkan cipta karya
selanjutnya.
Sasaran
Massa kampus ITB
Waktu pelaksanaan:
-
Parameter
Minimal 10 karya anggota dipamerkan
Terdapat dokumentasi kegiatan yan terpublikasikan
Anggaran
Kebutuhan Rincian
Peminjaman Tempat Rp 4.000.000

52
Sarana Pendukung (Papan Rp 500.000
Pajangan dll)
Dekorasi Rp 300.000
TOTAL Rp 4.800.000
Status Keberhasilan
Gagal. Kegiatan tidak terlaksana sesuai dengan bentuk acara yang diencanakan.
Kendala
 Target untuk memamerkan 10 karya inovasi tidak tercapai.
 Tempat yang direncanakan untuk pameran (CC Barat, CC Timur dan Perpustakaan Lantai 1)
semuanya tidak memungkikan untuk dipinjam karena sudah ada yang meminjam terlebih
dahulu.
Solusi
Mengganti bentuk kegiatan
Saran
Menyelenggarakan kerjasama penyelenggaran pamera kepada pihak Prodi atau Fakultas seperti
pada STEI Innovation Day

53
BIDANG INTERNAL
Oleh Andhika Eka Satrya 12010066

Mukadimah

Misi besar yang dibawa bidang internal yaitu meningkatkan kenyamanan anggota biasa
HMTG ‘GEA’ ITB dalam berhimpun dan menumbuhkan motivasi dan memfasilitasi anggota
biasa HMTG ‘GEA’ ITB untuk berprestasi. Kedua misi ini dijalankan dengan mendefinisikan
kebutuhan meliputi mewadahi minat dan bakat anggota, kerohanian, kekeluargaan, akademik,
dan keprofesian. Kebutuhan – kebutuhan ini dirangkum dalam departemen kesejahteraan
anggota dan pengembangan keilmuan.

Dalam keberjalanannya, upaya untuk mencapai misi ini dilakukan berbagaimacam


kegiatan. Kegiatan tersebut meliputi latihan klub, responsi mata kuliah wajib, seminar, ekskursi,
GIM, ngaji bareng, ta’lim, paskah, pelatihan software, GCC dan banyak lagi acara yang yang
dilakukan untuk mencapai kenyamanan dan memotivasi anggota untuk berprestasi.

Secara umum, kegiatan – kegiatan ini belum dapat meningkatkan kenyamanan anggota
secara menyeluruh. Untuk mencapai kenyamanan yang menyeluruh, dilakukan kegiatan –
kegiatan di bidang lain yang dapat mewadahi anggota sesuai dengan minatnya. Sedangkan
dalam memotivasi anggota untuk berprestasi, terdapat prestasi – prestasi yang dapat
menginspirasi seperti pada Olimpiade KM ITB, Kampoeng Bola, Kompetisi Geologi, dan
pencapain individu anggota dalam bidang keprofesian. Terdapat pula prestasi – prestasi lain
meliputi zero waste event pada acara wisuda dan pencapain anggota GEA di kemahasiswaan
pusat.

Walaupun usaha yang dilakukan untuk mencapai dua misi besar ini masih banyak kekurangan,
namun usaha – usaha tersebut dirasa cukup untuk mencapai misi tersebut.

Arahan

Terkontrolnya semua fungsi dan program kerja departemen yang ada di bidang internal

Fungsi Kerja

1. Mengontrol semua fungsi dan program kerja departemen yang ada di dalam bidang
internal.
2. Berkoordinasi dengan kepala bidang eksternal, medkominfo, inkubator ide dan inovasi,
PSDA, kesekjenan, dan ketua umum HMTG ‘GEA’ ITB

54
Struktural

Bidang Internal

Departemen Departemen
Pengembangan Kesejahteraan
Keilmuan Anggota

Divisi Divisi Divisi Divisi


Divisi PBPM
Akademik Keprofesian Kerohanian Kekeluargaan

DEPARTEMEN KESEJAHTERAAN ANGGOTA


Oleh Alfan Elfarisi 12010109

Arahan :

 Terkontrolnya semua fungsi dan program kerja divisi di Departemen Kesejahteraan


Anggota
 Terciptanya rasa nyaman dalam berhimpun
 Anggota termotivasi dan terfasilitasi untuk berprestasi
 Adanya internalisasi isu

Fungsi Kerja :

1. Mengontrol dan mensinegisasikan secara penuh kinerja dari divisi-divisi pada


depatemen kesejahteraan anggota.

Pengontrolan dilakukan dengan memastikan keberjalanan program kerja dan fungsi


kerja divisi PBPM, Kerohanian, dan Kekeluargaan telah berjalan sebagaimana seperti yang telah
direncanakan. Selain itu ketiga divisi ini juga saling bersinergi dalam melakukan pemenuhan
kebutuhan spiritual dan material dari anggota.

2. Menyediakan sarana yang terkontrol bagi anggota untuk berpartisipasi dan


berprestasi.

Sarana yang disediakan dalam memenuhi kebutuhan anggota agar bisa berprestasi dan
berpartisipasi berupa adanya latihan klub – klub olahraga ataupun dalam bidang seni yang
dalam hal ini adalah MUSANG dan GPC, dalam pelaksanaannya kegiatan klub – klub olahraga
dirasa beberapa ada yang belum maksimal yang dalam hal ini berarti klub – klub olahraga

55
tersebut hanya akan berlatih intensif ketika mendekati kompetisi. Program kerja GIM juga
dilaksanakan untuk membantu memotivasi anggota untuk berprestasi dengan menghadirkan
pembicara – pembicara yang telah mampu mencetak prestasi dalam kompetisi geologi.

3. Menyediakan fasilitas untuk menginternalisasi isu.

Fasilitas yang disediakan untuk menginternalisasi isu melauli program kerja GIM, dalam
pelaksanaannya isu – isu yang diberikan relative seimbang baik itu dari internal ataupun
eksternal. Dari internal misalnya GIM tentang perjalanan beberapa anggota yang berhasil
berprestasi dari tingkat nasional sampai internasional. Untuk isu – isu dari eksternal sendiri
didapatkan dari kepala bidang eksternal yang kemudian berkoordinasi dengan kepala bidang
internal untuk menentukan isu mana yang akan dijadikan topik GIM, diantaranya adalah kisruh
saat permira, penetapan UKT 2013 yang bermasalah, dan lain lain. Selain melalui GIM
internalisasi juga dilakukan pada saat keseharian, meskipun masih dirasa sangat kurang dalam
penerapannya.

4. Mengusahakan terciptanya rasa nyaman dalama berhimpun.

Suasana yang nyaman dalam berhimpun akan mendukung setiap kegiatan himpunan.
Dalam pelaksanaannya, perwujudan suasana berhimpun yang nyaman dilakukan dengan
pemenuhan kebutuhan kegutuhan dasar anggota yang dalam hal ini lebih mengarah ke acara
yang bersifat refreshing, seperti latihan klub olahraga, taklim, ngaji bareng, GEA on Vocation,
bantuan beasiswa kuliah lapangan, dan lain – lain. Selain itu adanya interaksi yang intensif pada
saat pelaksanaan rangkaian program kerja dengan kepanitiaan juga merupakan salah satu
usaha yang dilakukan.

Staf Ahli
1. Bahari Setiawan (12010052)
2. Zaenal Khairi (12010094)

Program Kerja :
1. Wisuda HMTG “GEA” ITB (GBH BPH tujuan 1 arahan a)
Tujuan
Memberi apresiasi kepada wisudawan HMTG ’GEA’ ITB dan bersyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan berupa suatu rangkaian acara syukuran wisuda dan prosesi wisuda
Sasaran
Seluruh anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan wisudawan
Parameter
 Adanya struktur kepanitiaan, minimal ketua, sekretaris, dan bendahara
 Adanya neraca keuangan yang jelas dengan data pemasukan dan pengeluaran yang sah.
 Adanya publikasi minimal tiga hari sebelum acara dimulai
 Adanya evaluasi
Waktu Pelaksanaan
Rencana: 5-6 April 2013, 12-13 Juli 2013, Oktober 2013

56
Realisasi: 5-6 April 2013, 12-13 Juli 2013, 18 -19 Oktober 2013
Anggaran
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Terlampir
Solusi
Terlampir
Saran
Terlampir

2. Malam Jakun (GBH BPH tujuan 1 arahan a)


Tujuan
Memfasilitasi anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang baru masuk dananggota HMTG ‘GEA’ ITB
yang lain untuk saling mengenal satu sama lain.
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan berupa acara syukuran dan gebot mencari jakunnya masing – masing sehingga terjadi
interaksi antara anggota biasa baru HMTG ‘GEA’ ITB dan anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang
lebih dulu masuk
Sasaran
Seluruh anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Parameter
 Adanya struktur kepanitiaan, minimal ketua, sekretaris, dan bendahara
 Adanya neraca keuangan yang jelas dengan data pemasukan dan pengeluaran yang sah.
 Adanya publikasi minimal tiga hari sebelum acara dimulai
 Adanya evaluasi
 Seluruh gebot hadir (kecuali dengan izin yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan)
Waktu pelaksanaan
Rencana: Akhir November 2013
Realisasi: 22 November 2013
Anggaran
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Terlampir
Solusi
Terlampir
Saran
Terlampir

3. Dies Natalis Ke-58 HMTG ‘GEA’ ITB (GBH BPH tujuan 1 arahan a)
Tujuan
Memperingati hari ulang tahun HMTG ‘GEA’ ITB
Deskripsi

57
Merupakan suatu rangkaian acara berupa syukuran.
Sasaran
Seluruh anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Parameter
 Adanya struktur kepanitiaan, minimal ketua, sekretaris, dan bendahara
 Adanya neraca keuangan yang jelas dengan data pemasukan dan pengeluaran yang sah.
 Adanya publikasi minimal tiga hari sebelum acara dimulai
 Adanya evaluasi
Waktu pelaksanaan
Rencana: Mei 2013
Realisasi: 1-4 Mei 2013
Anggaran
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Terlampir
Solusi
Terlampir
Saran
Terlampir

4. Pemberian Informasi Beasiswa Karang Sambung ( GBH BPH tujuan 1 arahan a )


Tujuan
Memfasilitasi anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang membutuhkan bantuan biaya kuliah lapangan
di Karangsambung
Deskripsi
Pendataan anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang membutuhkan bantuan biaya karsam,
melakukan pencarian informasi sumber dana, dan menyalurkan informasi kepada anggota biasa
HMTG ‘GEA’ ITB yang membutuhkan beasiswa
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Parameter
Adanya beasiswa dan beasiswa tersalurkan
Waktu pelaksanaan
Rencana: Tentatif
Realisasi: Maret sampai Mei 2013
Anggaran
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
 Terlambat dalam melakukan pendataan dan pencarian dana
 Penseleksian penerima yang kurang ketat karena ada beberapa orang yang mengajukan
beasiswa dirasa masih mampu untuk memenuhinya sendiri
Solusi

58
 Memaksimalkan waktu seoptimal mungkin
 Membuat prioritas utama kepada yang mengajukan bantuan beasiswa
Saran
 Pendataan dan pencarian dana harusnya dimulai ketika masuk semester 6
 Penseleksian penerima terlebih dahulu dilakukan dengan melihat data ekonomi yang ada
sebelum diajukan kepada donatur

5. GEA Informal Meeting (GBH BPH tujuan 1 arahan b)


Tujuan
Sebagai sarana untuk internalisasi isu dan/atau untuk memotivasi anggota biasa HMTG GEA ITB
agar berprestasi
Deskripsi
Berupa kegiatan diskusi informal antar anggota biasa HMTG GEA ITB
Sasaran
Seluruh anggota biasa HMTG GEA ITB
Parameter
Kegiatan terlaksana minimal 10 kali selama masa kepengurusan dan terpublikasikan minimal
H-1
Waktu pelaksanaan
Rencana: Tentatif
Realisasi
 5 Maret 2013 tentang Kemahasiswaan terpusat
 1 April 2013 tentang kisruh permira KM ITB
 10 Mei 2013 tentang prestasi Axel dan Darmadi
 18 September 2013 tentang isu pemindahan himpunan
 9 Oktober 2013 tentang kekacauan penetapan UKT 2013
 Oktober 2013 tentang
 19 November 2013 tentang juara 1 saat GOC Unsoed
 21 November 2013 tentang pencarian Tobit
 3 Desember 2013 tentang Fildtrip ke Mahakam
 Desember 2013 tentang Geomapping UGM
Anggaran
500.000, (10 x 50.000)
Status Keberhasilan
-
Kendala
Pemilihan waktu ketika ada yang kuliah atau praktikum, publikasi kurang gencar,
pelaksanaannya terlambat dari waktu yang disepakati,
Solusi
Memaksimalkan anggota yang ada di himpunan,
Saran
 Gunakan semua media publikasi, jika memungkinkan pilih waktu yang benar-benar tidak
ada kegiatan akademik.
 Apabila tema GIM telah didapat jauh hari sebelum pelaksanaan, hendaknya segera
dilakukan publikasinya

59
DIVISI PENGEMBANGAN BAKAT, POTENSI, DAN MINAT
Oleh Ahmad Muayyid 12010095

Arahan
1. Terwadahi dan berkembangnya bakat, potensi, dan minat anggota dalam bidang seni dan
olahraga.
2. Anggota termotivasi dan terfasilitasi untuk berprestasi di bidang seni dan olahraga.
Fungsi Kerja :

1. Mewadahi dan mengontrol pengembangan potensi, bakat dan minta anggota dalam
bidang seni dan olahraga.
2. Menfasilitasi dan memotivasi anggota untuk berprestasi dan mengembangkan
potensi dalam bidang seni dan olahraga.
Keberjalanan Divisi PBPM ini berdasarkan fungsi kerja nomor 1 berjalan kurang
maksimal. Hal ini dikarenakan pada awal pengurusan (semester genap) tidak semua klub
olahraga yang melakukan latihan rutin sesuai dengan target (1 bulan sekali). Khusus GNM
diberikan arahan khusus dengan pertimbangan klub yang baru, yaitu tidak mengejar latihan 1
bulan sekali dengan format latihan, tapi dengan mengadakan kompetisi/liga catur GEA dengan
tujuan memperkenalkan GNM dan menarik minat-minat anggota. Pada dasarnya latihan klub
untuk klub dengan peminat yang relatif banyak dalam keberjalanan latihannya terbilang lancar,
akan tetapi untuk klub dengan peminat yang relatif sedikit berjalan kurang baik. Sehingga pada
semester ganjil, latihan klub untuk peminat yang sedikit lebih diintensifkan dan terbilang cukup
berhasil, bahkan untuk Garang bisa melakukan latihan lebih dari sekali dalam sebulan (1-2
minggu sekali). Dalam bidang seni, untuk Musang keberjalannya terbilang lancar dari sisi
latihan dan event, Untuk GPC kurang sesuai harapan karena hanya arahan pembuatan album
yang tercapai sedangkan arahan mengikuti event tidak tercapai.

Berdasarkan fungsi kerja nomor 2, untuk bidang olahraga dirasa cukup baik mengingat
semua kompetisi olahraga yang dilakukan di ITB kita selalu mengirimkan perwakilan, dan
bahkan beberapa kompetisi mendapatkan juara (3 besar), selain itu kita juga berhasil
melaksanakan kompetisi internal. Untuk bidang seni masih dirasa kurang, mengingat tidak ada
kompetisi yang bisa kita ikuti. Selain itu, berkaitan dengan memotivasi anggota, di akhir
kepengurusan kita berhasil membuat sayembara yel-yel, dan akhirnya kita mendapatkan yel-yel
baru untuk memotivasi anggota yang sedang bertanding yang nantinya yel-yel tersebut akan
direkam dalam bentuk rekaman suara atau gambar agar bisa diakses secara lebih luas.

Struktural

Staff Ahli
PJ Klub Olahraga : Oktavianus Hutasoit (12010100)
PJ Klub Seni : Mochamad Iqbal (12010029)
PJ Supporter : M. Ryan Adiputra (12010110)
Staff Magang
Ketua GFC : Widhiyaksa Saveedra (12011030)
Ketua GBS : Adelia Kusuma Ayu (12011002)
Ketua GBC : Rehan Aufa Fakhri (12011051)
Ketua GTC : Egi Akbar Anagio (12011055)
Ketua GTMC : Hilman Syahri Fathon (12011006)

60
Ketua GARANG : Gusti Putra Tulak (12011088)
Ketua GNA : Deniswara Nur Faadilah Putra (12011022)
Ketua GVC : Abdul Rahman Rifani (12011021)
Ketua GNM : Isro Tri Pambudi (12011057)
PJ Supporter : Abdullah Husna (12011027)

Program Kerja :
1. Latihan Rutin Klub Olahraga
Tujuan
Mewadahi dan mengontrol pengembangan potensi, bakat dan/atau minat anggota dalam bidang
olahraga.
Deskripsi Kegiatan
Latihan bersama anggota GEA sesuai dengan bakat dan/atau minat masing-masing meliputi
klub olahraga sebagai berikut:
 GFC (Klub Sepakbola & Futsal)
 GBS (Klub Badminton)
 GBC (Klub Basket)
 GTC (Klub Tenis Lapangan)
 GARANG (Klub Renang)
 GNA (Klub Billiard)
 GTMC (Klub Tenis Meja)
 GVC (Klub Voli)
 GNM (Klub Catur)
Sasaran
Anggota GEA yang memiliki bakat, potensi dan/atau minat dalam bidang olahraga tertentu.
Parameter
Kegiatan latihan klub minimal 1 bulan sekali selama masa perkuliahan aktif ITB (terhitung
Februari 2013)
Waktu pelaksanaan
Rencana pelaksanaan : Tentatif
Pelaksanaan Kegiatan :
 GFC : 25-02-2013 ; 5-03-2013 ; 14-03-2013 ; 19-03-2013 ; 26-03-2013 ;
 2-04-2013 ; 4-04-2013 ; 7-04-2013 ; 9-04-2013 ; 11-04-2013 ; 20-08-2013 ; 4-09-2013 ; 18-
09-2013 ; 6-10-2013 ; 16-10-2013 ; 17-10-2013 ; 10-11-2013; 11-11-2013 ; 24-11-2013 ;
30-11-2013 ;
 GBS : 10-02-2013 ; 15-02-2013 ; 10-03-2013 ; 29-03-2013 ; 28-04-2013 ; 14-05-2013;
 29-10-2013 ; 8-11-2013 ;
 GTMC : 13-04-2013 ; 12-10-2013 ; 26-10-2013 ;
 GTC : 10-03-2013
 GVC : 23-01-2013 ; 7-02-2013 ; 29-09-2013 ; 30-10-2013 ; 27-11-2013 ; 1-12-2013 ; 7-12-
2013
 GBC : 01-02-2013; 3-02-2013 ; 7-02-2013 ; 10-02-2013 ; 14-02-2013 ;
 5-03-2013 ; 26-03-2013 ; 2-04-2013 ; 16-04-2013 ; 21-09-2013 ; 17-11-2013 ; 21-11-2013 ;
 Garang : 2-10-2013 ; 9-10-2013 ; 16-10-2013 ; 23-10-2013 ; 9-11-2013

61
 GNM : 8-11-2013 ; 10-11-2013
 GNA : 15-03-2013 ; 30-04-2013 ; 25-09-2013 ; 3-10-2013 ; 29-11-2013
Anggaran
Rp 510.000/bulan (SOP Pengajuan dana latihan)
Tingkat Keberhasilan
Tidak berhasil (ada klub yang tidak memenuhi parameter)
Kendala
Bervariasi tiap2 klub, secara umum : masalah komitmen anggota, ketersediaan pelatih,
penetapan jadwal latihan, Subsidi latihan kurang, Lokasi tempat latihan yang jauh, ketersediaan
sarana (bola, raket, dll)
Solusi
Ajak personal, pelatih sementara, pendataan jadwal anggota (cari irisan), disubsidi oleh ketua
atau sokongan, memaksimalkan transportasi anggota yang ada (nebeng2an), pengajuan dana
latihan ke kesekjenan.
Saran
Subsidi ditingkatkan, khusus GTC dan GNM keberlanjutannya kedepan lebih dipertimbangkan,
Penetapan jadwal latihan klub yang pasti, diadakannya liga internal.
Evaluasi Umum
 GVC : 1. Terlaksana. 2. Subsidi biaya latihan masih kurang sehingga motivasi dan semangat
anggota menjadi kurang. 3. Bayar masing2 atau subsidi dr ketua. 4. Subsidi dibanyakin
 GTC : 1. Tidak terlaksana. 2. Peminat tenis sebenarnya ada, tapi antusiasme ikut latihan
sangat minim. 3. Lebih mengajak lagi dengan pendekatan personal. 4. Keberlanjutan GTC
kedepannya lebih dipertimbangkan lagi.
 GTMC : 1. Tidak terlaksana. 2. Yang datang latihan sedikit (berbenturan dgn agenda lain,
khususnya di weekend). 3. Dilaksakan di weekdays. 4. Penentuan jdwl latihan lebih
dipertimbangakn lagi.
 GFC : 1. Terlaksana (bahkan 2 minggu sekali). 2. Gak punya jdwl rutin dan tempat latihan
jauh. 3. Pendataan untuk anggota aktif gfc dan cari irisan, maksimalkan transportasi anggota
(nebeng2an). 4. GEA harus punya jdwl rutin buat latihan klub yang gak boleh diganggu jdwl
lain.
 Garang : 1. Tidak. 2. Penyesuain waktu dan komitmen yg udah konfirmasi kurang. 3. Setiap
latihan yg tidak terlaksana dilakukan tiap minggu, walau hanya dikit yg ikut. 4. Latihan tetap
jalan sesuai publikasi seberapa banyak pun anggota yg datang.
 GBC : 1. terlaksana. 2. Pelatih, bola, latihan indoormahal. 3. Pelatih sementara (jenggo), bola
udah minta ke bph akhirnya dapat, latihan di outdoor, kalau ada yg traktir atau rame baru
ke indoor. 4. Jersey disemipatenkan (biar gak beli2 terus), ada pelatih tetap.
 GBS : 1. Tidak terlaksana. 2. Susah cari jadwal yang feasible. 3. Latihan dengan publikasi ke
anggota aktif saja. 4. Timeline GEA kedepannya lebih memperhitungkan mengenai jdwl
latihan.
 GNM : 1. Tidak terlaksana. 2. Momentum terlambat dan anggota aktif belum ada (klub baru).
3. Maksimalkan pengenalan klub dan tujuan pembentukan klub pada HT. 4. Adanya liga
catur GEA.
 GNA : 1. Tidak terksana. 2. 2 Tempat billiard terdekat yang sering dipake buat latihan
pindah, penurunan semangat anggota dan ketua. 3. Ke tempat yang lebih jauh, mengajak
lagi. 4. pengadaan Meja billiard di himpunan.

62
2. Kompetisi Internal
Tujuan
Menfasilitasi anggota untuk berprestasi dalam bidang seni dan/atau olahraga serta membentuk
jiwa kompetitif anggota.
Deskripsi Kegiatan
Pertandingan antar anggota biasa HMTG “GEA” ITB dalam bidang seni dan/atau olahraga
dan/atau lainnya yang memungkinkan untuk diadakan.
Sasaran
Seluruh anggota GEA
Parameter
Acara terselenggara dengan publikasi minimal H-7
Waktu pelaksanaan
Rencana pelaksanaan : Bulan Mei (dirangkaikan dengan Dies Natalis HMTG “GEA” ITB)
Pelaksanaan kegiatan : Bulan 6-30 November
Anggaran
Rp 1.000.000,-
Tingkat Keberhasilan
Berhasil
Kendala
 Waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan plotan awal
 Ada beberapa pendaftar yang tidak hadir pada waktu yang telah ditentukan.
Solusi
 Dilaksanakan pada bulan november
 Memaksimalkan peserta yang hadir dan pendaftaran on the spot.
Saran
 Penentuan waktu pelaksanaan harus lebih matang
 Penarikan biaya pendaftaran sebagai penarikan komitmen pendaftar.
Evaluasi umum :

3. Musang
Tujuan
Menfasilitasi anggota untuk pengembangan bakat, potensi, dan/atau minat dalam bidang seni,
khususnya seni musik.
Deskripsi Kegiatan
Latihan rutin musang dan tampil dalam suatu event tertentu.
Sasaran
Seluruh anggota biasa GEA
Parameter
Latihan minimal 1 bulan sekali dan tampil minimal 3 kali dalam suatu event tertentu
Waktu pelaksanaan
Rencana pelaksanaan : Tentatif
Pelaksanaan kegiatan :
Latihan :
6-01-2013 ; 29-01-2013 ; 5-02-2013 ; 3-04-2013 ; 5-04-2013 ; 3-05-2013 ;
11-07-2013 ;
Event :

63
09-02-2013 (penutupan olimpiade km itb 2013) ; 05-04-2013 (wisnite wisuda april) ; 21-04-
2013 (geohumanism) ;22-04-2013 (kampus nite Rase fm) ; 4-05-2013 (dies HMTG GEA 58) ;
12-07-2013 (wisnite wisuda juli)
Anggaran
-
Tingkat Keberhasilan
Berhasil
Kendala
 Format event terkadang tidak pasti (fullband atau acoustic).
 Waktu latihan terhambat karena kepentingan pribadi personil yang tidak terelakkan.
Solusi
 Menentukan jadwal latihan rutin yang sesuai dengan waktu luang personil.
 Latihan dipersiapkan untuk dua format sekaligus.
Saran
 Membuat SOP untuk perform di suatu acara tertentu (misal: Musang hanya akan perform
untuk event yang dikoordinasikan minimal 2 minggu).
 Menentukan jadwal latihan rutin untuk personil tiap bulannya
Evaluasi Umum :
Musang (fidhia) : 1. Terlaksana. 2. Latihan di studio sering gk full team. 3. Latihan di himpunan.
4. Lebih sering lagi cari event diluar GEA buat musang tampil, setidaknya dalam kampus dulu.

4. GPC (GEA Photography Club)


Tujuan
Menfasilitasi anggota untuk pengembangan bakat, potensi, dan/atau minat serta menfasilitasi
untuk berprestasi dalam bidang seni, khususnya seni fotografi.
Deskripsi Kegiatan
Pelatihan Fotografi dan Melakukan pendokumentasian pada kegiatan-kegiatan GEA serta
mengikuti suatu event perlombaan tertentu
Sasaran
Seluruh anggota biasa GEA
Parameter
Terbuatnya suatu album tahunan kegiatan GEA dan mengikuti suatu event tertentu minimal 1
kali
Waktu pelaksanaan
Rencana pelaksanaan : Tentatif
Pelaksanaan kegiatan :
Latihan : setiap acara GEA
Event/kompetisi : Turnamen Internal
Pembuatan album : November-Desember
Anggaran
Rp 500.000,- (pembuatan album)
Tingkat Keberhasilan
 Album tahunan insyaAllah berhasil
 Mengikuti event gagal
Kendala
 Tidak adanya event fotografi yang ditemukan dan cocok dilihat dari kesiapan anggota

64
 Mahalnya biaya untuk melakukan pelatihan dengan mendatangkan pelatih yang bagus.
Solusi
 Mencari event lebih intens.
 Mencari kontak alumni yang memiliki kemampuan fotografi yang baik.
Saran
 Latihan dilaksanakan lebih terorganisir.
 Mencari pelatih yang memiliki hubungan dekat dengan GEA (alumni atau dosen)
 GEA membuat event sendiri.
Evaluasi Umum :

DIVISI KEKELUARGAAN
Oleh Benny Arianto Harahap 12010090

Arahan Kerja :

Terciptanya iklim berhimpun yang dinamis dan bersifat kekeluargaan.

Fungsi Kerja :

Mengupayakan terciptanya dinamisasi dalam berhimpun di HMTG 'GEA' ITB.

Dalam mengusahakan dinamisasi dalam berhimpun tentu bukan hal yang mudah dan tidak
dapat dilakukan hanya dengan ketiga proker ini saja. Upaya untuk membuat anggota tetap
semangat dalam berhimpun ini terus dilakukan tiap harinya,mulai dari interaksi sosial sampai
mengadakan kegiatan seperti pesta oleh-oleh,nonton film ,nonton bola bersama dll.

Staff Ahli dan Anggota Magang :

Dalam keberjalanan kepengurusan,kehadiran Staff Ahli dan Anggota Magang sangat


membantu,dalam bentuk diskusi,saran dan pelaksanaan acara.

Staff Ahli :
Ryanda A. (12010092)
Rifqi A. R. (12010027)
Anggota Magang :
Lucy K. (12011078)
Zulfahmi R. (12011079)
Nugraha S. (12011066)
Ari A. (12011054)
Indra A. D. (12011028)
Nadya O. (12011087)

Program Kerja :
1. GCC,GEA Cooking Club (GBH BPH Tujuan 1 Arahan a ).

65
Tujuan
Memfasilitasi anggota untuk mengakrabkan diri dan sarana refreshing anggota biasa HMTG
’GEA’ ITB serta mewadahi anggota biasa untuk masak memasak.
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan masak memasak dan makan bersama ini merupakan salah satu program kerja
favorit,terbukti dengan jumlah anggota yang hadir relative selalu ramai.Kegiatan ini dilakukan
di depan himpunan dan baik jika dilakukan dengan tambahan mata acara lain seperti
Musang,nonton bareng dan acara hiburan lainnya.
Sasaran
Anggota Biasa HMTG 'GEA' ITB
Waktu pelaksanaan
22 Maret 2013
15 Mei 2013
Juli 2013 (Minggu 1)
Juli 2013 (Minggu 2)
Juli 2013 (Minggu 3)
26 Agustus 2013
1 Oktober 2013
5 November 2013
Parameter
Terlaksana minimal 2 bulan sekali dan terpublikasikan
Anggaran
Rp.50000(Rp.10000 /acara)
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
 Tidak ada tempat yang cukup luas untuk menyimpan barang GCC
 Beberapa Alat GCC hilang dan rusak
Solusi
 Menyimpan di tempat lain yang seharusnya bukan tempat barang GCC
 Membeli baru dan meminjam alat yang dibutuhkan
Saran
Tempat penyimpanan barang GCC ditambah

2. GEA On Vacation (GBH BPH Tujuan 1 Arahan a ).


Tujuan
Menciptakan sarana rekreasi bagi anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Deskripsi Kegiatan
GEA berlibur bersama ke Situ Patenggang,Ciwidey.Touring,makan-makan, berekreasi dll. ini
berlangsung selama 2 hari.
Sasaran
Anggota Biasa HMTG 'GEA' ITB
Waktu terlaksana
23-24 Februari 2013
Parameter
Terlaksana minimal 2 kali dan terpublikasikan
Anggaran

66
Rp. 100000 (Rp.50000/acara)
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil (Hanya terlaksana 1 kali)
Kendala
 Anggota GEA datang terlambat
 Beberapa peralatan logistik tertinggal di Bandung
 Kegiatan ini hanya sekali dapat dilakukan karena perencanaan untuk menentukan waktu
pelaksanaan yang kurang baik.
Solusi
 Waktu mulai acara diundur,dan pemberangkatan dibagi menjadi beberapa shift
 Meminjam barang warga dekat tempat pariwisata
Saran
 Menyiapkan beberapa plan untuk mendatangkan anggota tepat waktu dan juga antisipasi
jika anggota datang telat.
 Membuat sistem kepanitian untuk Gea On Vacation

3. GEA Ladies Time (GBH BPH Tujuan 1 Arahan a ).


Program kerja ini merupakan program kerja yang sangat baik untuk meningkatkan interaksi
dan keterikatan antar anggota.
Tujuan
Memfasilitasi anggota untuk mengakrabkan diri dan sarana refreshing anggota biasa wanita
HMTG’GEA’ITB .
Deskripsi Kegiatan
Anggota biasa wanita HMTG 'GEA' ITB berkumpul,makan-makan bersama dan saling
berkenalan.Kegiatan ini dilakukan di saung.
Sasaran
Anggota Biasa wanita HMTG 'GEA' ITB.
Waktu terlaksana
7 November 2013
Parameter
Terlaksana minimal 2 kali dan terpublikasikan
Anggaran
Rp.50000(Rp.25000/acara)
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil (Hanya terlaksana 1 kali)
Kendala
 Anggota GEA datang terlambat
 Kegiatan ini hanya sekali dapat dilakukan karena kesulitan dalam menentukan mata acara
kegiatannya.
Solusi
Waktu mulai acara diundur
Saran
 Menyiapkan beberapa plan untuk mendatangkan anggota tepat waktu dan juga antisipasi
jika anggota datang telat.
 Baik untuk diadakan lebih sering lagi bahkan menjadi mata acara rutin jika dirasa perlu.

67
DIVISI KEROHANIAN
Oleh Reza Fahmi 12010008

Arahan

Terpenuhinya kebutuhan spiritual anggota

Fungsi Kerja

1. Meningkatkan ilmu agama anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB


2. Memenuhi kebutuhan spiritual anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Divisi ini bertugas untuk memenuhi kebutuhan spiritual anggota, di antaranya dengan
berusaha meningkatkan ilmu agama anggota biasa HMTG “GEA” ITB. Kegiatan pemenuhan
kebutuhan spiritual anggota dilakukan terutama dengan melakukan kegiatan ngaji bareng
setiap minggu serta ta’lim yang dilakukan sebanyak empat kali selama masa kepengurusan
untuk anggota HMTG ‘GEA” ITB yang beragama islam. Selain untuk pria, disediakan juga wadah
untuk wanita anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB untuk memenuhi kebutuhan spiritualnya dengan
mengadakan ngaji bareng untuk wanita yang jadwalnya dua minggu sekali.Untuk anggota biasa
HMTG ‘GEA” ITB yang beragama Kristen, dilakukan kegiatan-kegiatan berupa Persekutuan do’a
dan Paskah.

Ngaji bareng yang dilakukan tiap minggu dihiasi dengan adanya pemateri berupa ustadz
yang berasal dari Salman. Jadi, setiap minggu diisi dengan materi yang dirasa dibutuhkan
anggota. Selain hal tersebut, ngaji bareng juga memberikan materi sesuai permintaan anggota.

Struktural

KETUA DIVISI
KEROHANIAN

DEPUTI DEPUTI
UNTUK UNTUK
MUSLIM KRISTEN

Staf Ahli:

1. Misbahudin (12010034)
2. M. Ardhyan Jannnatan (12010074)
3. Rusdi Toriq (1201049)
4.Arnold Sintong Oloan Tampubolon (12010104)
Staf Magang:
1. Nerissa Varianti (12011046)

68
2. Rubhi Auli Tirta (12011068)
3. M. Najib (12011035)

Deputi untuk muslim


Membantu kadiv dalam memenuhi kebutuhan spiritual anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang
muslim
Deputi untuk kristen
Membantu kadiv dalam memenuhi kebutuhan spiritual anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang
non-muslim

Program Kerja
1. Ngaji Bareng (GBH BPH Tujuan 2 Arahan a)
Tujuan
Memenuhi kebutuhan spiritual anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang beragama Islam
Deskripsi
Ngaji Bareng ini di kepengurusan kali ini bernama ngaremi (ngaji bareng reza fahmi) dan
dilawali dengan mengaji bergilir yang dilakukan bergantian oleh peserta. Setelah masing-
masing mengaji kemudian dilanjutkaan dengan materi yang diisi oleh ustadz yang diundang
dari salman. Ketika ustadz tidak ada, diusahakan dicari pengganti dari anggota.
Sasaran
Seluruh pria anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang beragama islam
Waktu Pelaksanaan
Seminggu sekali
Parameter Keberhasilan
Acara telaksana sesuai jadwal
Publikasi minimal H-1
Anggaran Biaya
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Koordinasi dengan publikasi tidak berjalan dengan baik sehingga publikasi seringkali ketika
hari-H
Solusi
Selalu mengingatkan kepada tim publikasi
Saran
 Publikasi harusnya 2 kali, yaitu beberapa hari sebelum dan hari-H untuk pengingat
 Dibuat kurikulum materi dan dipublikasikan minggu pelaksanaan materinya sehingga
anggota bisa mempersiapkan untuk mengikuti acara jauh-jauh hari

2. Ngaji Bareng untuk wanita (GBH BPH Tujuan 2 Arahan a)


Tujuan
Memenuhi kebutuhan spiritual anggota biasa wanita HMTG ‘GEA’ ITB yang beragama Islam
Deskripsi
Ngaji Bareng untuk wanita ini bernama ngejanda (ngaji bareng fajar amanda) dan dilawali
dengan mengaji bergilir yang dilakukan bergantian oleh peserta. Setelah masing-masing
mengaji kemudian dilanjutkan dengan materi yang diisi oleh ustadzah yang diundang dari
salman ataupun dari penagnggung jawab acara.

69
Sasaran
Seluruh wanita anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang beragama islam
Waktu Pelaksanaan
2 minggu sekali, ketika jum’atan
Parameter Keberhasilan
Acara telaksana sesuai jadwal
Adanya publikasi minimal H-1
Anggaran Biaya
Status Keberhasilan
Gagal
Kendala
Bentrok dengan acara Gamais sehingga acaranya tidak rutin
Solusi
 Waktu acara dimajukan menjadi pukul 11.00
 Mulai semester ganjil dilakukan seminggu sekali untuk membayar banyaknya acara yang
tidak terlaksana di semester ganjil
Saran
Waktu disesuaikan dengan visibilitas peserta, tidak dipatok ketika jum’atan

3. Persekutuan Do’a (GBH BPH Tujuan 2 Arahan a)


Tujuan
Memenuhi kebutuhan spiritual anggota HMTG ‘GEA’ ITB yang beragama Kristen
Deskripsi
Merupakan acara membaca dan mengkaji al kitab disertai dengan puji-pujian
Sasaran
Seluruh anggota biasa HMTG ‘GEA’ yang beragama Kristen
Waktu Pelaksanaan
2 bulan sekali
Parameter Keberhasilan
Acara telaksana sesuai jadwal
Adanya publikasi minimal H-1
Anggaran Biaya
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
 Pengoptimalan staf kurang berjalan dengan maksimal
 Pernah terjadi acara bentrok dengan acara voli
Solusi
 Mengoptimalkan anggota lain untuk membantu acara
 Acara ditunda
 Di semester ganjil acaradilakukan sebanyak tiga kali untuk membayar kesalahan di
semester genap
Saran
 Kinerja staf harus dioptimalkan dari awal
 Staf ahli ditambah jadi dua agar bisa saling mengingatkan

70
4. Kajian Islam (Ta’lim) (GBH BPH Tujuan 2 Arahan a)
Tujuan
Menambah wawasan keislaman anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang beragama Islam
Deskripsi
Acara ini merupakan acara kajian islam dengan pembahasan yang lebih mendalam daripada
ngaremi dan ngejanda. Acara dilaksanakan selama dua jam dengan diawali dengan tilawah serta
materi kemudian diakhiri dengan tanya jawab dan do’a kifaratul majlis.
Sasaran
Semua anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang beragama Islam
Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan pada bulan Maret dan November 2013
Parameter Keberhasilan
Minimal diadakan 2x selama masa kepengurusan
Adanya publikasi minimal H-3
Adanya notulensi
Anggaran Biaya
Rp. 150.000,00 (untuk 2x Ta’lim)
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Acara terlambat dimulai karena peserta masih sedikit
Solusi
Mengoptimalkan anggota yang di himpunan.
Saran
Mengoptimalkan semua media publikasi agar lebih menarik peserta

5. Paskah (GBH BPH Tujuan 2 Arahan a)


Tujuan
Memperingati hari besar keagamaan bagi anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang beragama
Kristen
Deskripsi
Acara untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus yang dilaksanakan oleh semua himpunan
timur jauh
Sasaran
Semua anggota biasa gea yang beragama Kristen
Waktu Pelaksanaan
Bulan April 2013
Parameter Keberhasilan
Terlaksananya kegiatan Paskah
Adanya struktur kepanitiaan, minimal ketua, sekretaris, dan bendahara
Adanya neraca keuangan yang jelas dengan data pemasukan dan pengeluaran yang sah.
Adanya publikasi minimal tiga hari sebelum acara dimulai
Anggaran Biaya
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala

71
-
Solusi
-
Saran
-

DEPARTEMEN PENGEMBANGAN KEILMUAN


Oleh An Ikhrandi 12010107

Arahan :

 Terkontrolnya semua fungsi dan program kerja divisi di Departemen Pengembangan


Keilmuan
 Anggota termotivasi dan terfasilitasi untuk berprestasi
 Terjadinya sinergisasi antara divisi keprofesian dan akademik
Fungsi Kerja :

1. Mengontrol dan mensinegisasikan kinerja dari divisi-divisi pada Depatemen


Pengembangan Keilmuan

Pengontrolan kinerja dari divisi akademik dan divisi keprofeisan pada dasarnya untuk
memotivasi anggota untuk berprestasi. Selama kepengurusan, pengontrolan langsung kepada
kepala-kepala divisi berjalan sukses. Mensinergisasikan kinerja dari divisi akademik dan
keprofesian juga berjalan lancar. Mensinergisasikan diimplementasikan langsung dalam
berbagai program kerja dari divisi-divisi tersebut, contohnya ketika akan diadakan ekskursi
GEA diskusi untuk menetukan materi dan teknis terkait ekskursi tersebut.

2. Menyediakan media yang terkontrol bagi anggota untuk berprestasi.

Prestasi merupakan suatu pencapaian dari sesuatu yang dikerjakan atau dilakukan.
Prestasi dalam Departemen Pengembangan Kelimuan merupakan pencapapaian dalam
keilmuan kita yaitu geologi, baik itu prestasi akademik, kompetisi geologi, pembuatan karya
tulis (karya tulis ilmiah/paper, karya tulis populer, poster ilmiah), kemampuan geologi
lapangan (orientasi dan observasi), penggunaan software untuk geologi, dll. Untuk kompetisi
geologi langsung diurus oleh Departemen Pengembangan Keilmuan dan hal-hal lain diatas
terdapat pada kinerja Divisi Akademik dan Divisi Keprofesian dan dikontrol oleh Departemen
Pengembangan Kelimuan. GEA Road to Champion (GRC) merupakan implikasi langsung untuk
menyediakan media bagi anggota untuk berprestasi dalam kompetisi geologi. GRC bertujuan
untuk mengadakan pelatihan dan membentuk tim untuk mengikuti kompeisi geologi. Selama
peridoe kepengurusan GEA mengikuti 3 kompetisi geologi yaitu GEOMODELING, GOC, dan
GEOMAPPING. Pelatihan diperuntukkan bagi anggota yang berminat mewakili GEA pada
kompetisi geologi, dengan latihan rutin setiap bulan. Kurikulum latihan disusun oleh
Departemen Pengembangan Keilmuan dan staf ahli, dan pelatihan diberikan oleh anggota GEA
yang telah memiliki pengalaman mengikuti kompetisi geologi serta dosen dan asisten
Laboratorium terkait lomba. Latihan intensif dilakukan setelah ada undangan kompetisi geologi
dengan waktu random (hampir setiap hari) bagi anggota yang telah terpilih mengikuti lomba.

72
Latihan intensif ini lebih dimaksimalkan mengenai taktik tim disamping persiapan konsep dan
teknis tim ketika lomba yang dilakukan oleh dosen, asisten laboratorium, anggota GEA yang
pernah ikut lomba dan juga berupa diskusi internal anggota tim. Dalam keberjalanannya,
latihan rutin setiap bulan gagal dilakukan dikarenakan berbenturan dengan jadwal kuliah
lapangan Karangasambung (Juni-Juli), liburan Idul Fitri (Agustus), serta padatnya latihan
intensif pada bulan Oktober (terdapat 3 latihan intensif yaitu Geomodeling, GOC, dan
Geomapping). Saran untuk kepengurusan kedepannya jika GRC masih diadakan, latihan rutin
dijadwalkan di masa kuliah aktif ITB saja, dan pembagian waktu antara latihan rutin dan latihan
intensif lebih dimaksimalkan agar keduanya berjalan selaras terutama pada semester ganjil
yang biasanya banyak undangan lomba.

Program Kerja :

1. GEA ROAD TO CHAMPION (GRC) (GBH BPH Tujuan 2 arahan a dan arahan d)

Tujuan
Melatih dan membentuk tim untuk mengikuti kompetisi geologi
Deskripsi
Pelatihan persiapan lomba dalam bentuk belajar di kelas dan belajar di lapangan dan pemilihan
tim untuk mengikuti kompetisi geologi
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu
Minimal 1 x sebulan di setiap bulan, dan latihan intensif maksimal 2 minggu sebelum lomba
(latihan intensif tentatif).
Parameter
Latihan rutin (min 1 x sebulan )
Tim mengikuti kompetisi geologi
Anggaran:
Rp 3.800.000,-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Latihan rutin tidak terlaksana setiap bulan karena adanya kuliah lapangan Karangsambung,
libur Hari Raya Idul Fitri, dan padatnya latihan intensif (latihan intensif 3 lomba yaitu
Geomodeling, GOC, dan Geomapping pada Oktober)
Solusi
Memapatkan materi yang tertinggal pada pelatihan rutin berikutnya
Saran
Jika GRC masih diadakan, latihan rutin dijadwalkan di masa kuliah aktif ITB saja, dan
pembagian waktu antara latihan rutin dan latihan intensif lebih dimaksimalkan agar keduanya
berjalan selaras terutama pada semester ganjil yang biasanya banyak undangan lomba.

73
BAGAN PENGIRIMAN TIM GEA

Pengumpulan
Peserta

Latihan Penselek
Rutin Ada Lomba Peserta Terpilih Latihan
sian
Intensif

Pengiriman Tim

Belum Ada Peserta Tidak


Lomba Terpilih

74
DIVISI AKADEMIK
Oleh Muhamad Aziz Nugraha 12010047

Arahan:

Terpenuhinya kebutuhan akademik anggota

Fungsi Kerja:

 Mengupayakan peningkatan kemampuan akademik anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB


 Membantu menyelesaikan kasus-kasus akademik anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB

Struktur:

Kepala Divisi
Akademik

Kasus
Statistik Responsi Upgrading
Akademik

Statistik

 Mencari data IP/ IPK dalam bentuk statistik dan/ atau data hasil ujian anggota biasa HMTG
“GEA” ITB untuk selanjutnya divisualisasikan ke dalam diagram/ grafik
 Berkoordinasi dengan Departeman Manajemen Sumber Daya Anggota
 Melakukan pendataan tugas kuliah anggota biasa HMTG “GEA” ITB setiap minggunya

Responsi

 Memberikan responsi kepada anggota untuk semua mata kuliah wajib Teknik Geologi ITB
yang diminta anggota biasa HMTG “GEA” ITB
 Mencari peresponsi dan fasilitas responsi lainnya

Kasus Akademik

 Mencari data kasus-kasus akademik anggota biasa HMTG “GEA” ITB


 Membantu meringankan/ menyelesaikan kasus-kasus akademik anggota biasa HMTG “GEA”
ITB

Upgrading

 Melakukan pembaharuan bundel soal GEA


 Mengumpulkan slide mata kuliah wajib Teknik Geologi ITB

75
Anggota Divisi
Staf Ahli Staf Magang
Solihatun – 12010002 Marisa Jasmine – 12011023
Satrio Dwijayanto – 12010010 Arifin – 12011048
Eko Pramudyo – 12010078 Nida Muthia Lamis – 12011052
Yuanita Ayuning Rahayu – 12010085 Hario Purbaseno – 12011060
Fidiyanti Febrina – 12011062

Deskripsi
Selama keberjalanan satu periode kepengurusan, divisi akademik telah menjalankan
arahan dan fungsi kerja. Adapun pemenuhan kebutuhan akademik anggota biasa HMTG “GEA”
ITB disesuaikan dengan permintaan dari setiap anggota, dimana terdapat beberapa metode,
yaitu:
 Anggota meminta divisi akademik untuk konsultasi, pemenuhan tugas kuliah,
praktikum, dan semacamnya secara personal maupun komunal
 Divisi akademik mem-follow up kebutuhan akademik seperti kasus akademik dan
pengerjaan tugas kuliah.
 Dalam keberjalanannya, kadang terdapat beberapa kendala, seperti:
 Anggota divisi akademik yang tidak berada standby di area himpunan atau prodi
 Masih terdapat kecanggungan dari anggota biasa HMTG “GEA” ITB

Program Kerja:
1. Responsi Akademik (Tujuan 2 Arahan a)
Tujuan
Memfasilitasi anggota dalam memenuhi permintaan responsi
Deskripsi Kegiatan
Pemberian materi akademik dalam bentuk diskusi dua arah. Pada keberjalanannya, responsi
akademik merupakan pemantapan sekaligus persiapan anggota biasa HMTG “GEA” ITB dalam
menghadapi ujian. Adapun format yang berjalan selama satu kepengurusan adalah:
 Membahas soal ujian tahun-tahun sebelumnya, apabila terdapat pada bundle soal GEA.
Dalam pembahasan soal, dibahas juga solusi untuk menjawab pertanyaan sejenis.
 Me-review materi kuliah dalam bentuk poin-poin, yang tiap poinnya dijabarkan
secukupnya
 Diskusi antar peserta responsi, dan di bawah kontrol staf divisi akademik
 Responsi dilaksanakan di laboratorium-laboratorium Teknik Geologi ITB, seperti
Laboratorium Petrologi, Laboratorium Paleontologi, Laboratorium Mikropaleontologi,
Laboratorium Sedimentografi, serta beberapa kali dilaksanakan di area sekitar
himpunan.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Rencana Pelaksanaan: Tentatif
Realisasi Pelaksanaan: H -3 sampai H -1 ujian

76
Parameter
Terlaksananya SOP Responsi
Anggaran
-
Status Keberjalanan Program Kerja
Gagal
Kendala
Responsi berkala tidak berjalan dikarenakan sarana baik fasilitas maupun peresponsi tidak/
kurang memadai. Responsi by request tidak berjalan satu kali (mata kuliah Metoda Ekplorasi
Geologi) dikarenakan peresponsi sakit dan divisi tidak menyediakan pengganti.
Solusi
Membantu semaksimal mungkin anggota biasa HMTG “GEA” ITB yang mengajukan responsi/
bimbingan pengerjaan tugas secara mandiri.
Saran
 Komunikasi mengenai peminjaman ruangan responsi dilakukan kepada pihak prodi juga
(Tata Usaha), jangan hanya mengandalkan asisten laboratorium.
 Disiapkan peresponsi pengganti sebagai antisipasi peresponsi utama mendadak
berhalangan hadir.

SOP RESPONSI
 Responsi diadakan secara berkala dan dengan ajuan (by request) anggota biasa HMTG “GEA”
ITB
 Responsi berkala diadakan berdasarkan analisis kondisi dari kebutuhan anggota biasa
HMTG “GEA” ITB oleh Divisi Akademik
 Pengajuan responsi by request diajukan sekurang-kurangnya tiga hari sebelum pelaksanaan
response
 Responsi dilaksanakan pada waktu yang telah disepakati bersama dan pada tempat yang
tersedia
 Mata kuliah yang difasilitasi dalam response hanya mata kuliah wajib Teknik Geologi ITB
 Peresponsi ditentukan oleh Divisi Akademik
 Fasilitas responsi lainnya menyesuaikan dengan kondisi pada saat responsi

2. Pembaruan Bundel Soal GEA dan Pengumpulan Slide Mata Kuliah Teknik Geologi ITB
(Tujuan 2 Arahan a)
Tujuan
Menambah variasi soal dan slide kuliah Teknik Geologi ITB
Deskripsi Kegiatan
Pengumpulan soal serta slide kuliah Teknik Geologi ITB yang terbaru yang kemudian
diarsipkan. Soal yang sudah terkumpul diarsipkan dalam bentuk hardfile dan softfile untuk
digunakan oleh anggota biasa HMTG “GEA” ITB. Soal didapat dari berbagai sumber, mulai dari
bundle soal sebelumnya, angkatan-angkatan yang lebih tua, sampai soal ujian terbaru.
Sedangkan untuk materi kuliah terbaru, hanya difasilitasi dalam bentuk digital yang disimpan di
computer himpunan.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan

77
Rencana Pelaksanaa: Tentatif
Realisasi Pelaksanaan: November-Desember 2013
Parameter
Terbarukannya bundel soal dan kumpulan slide mata kuliah Teknik Geologi ITB
Anggaran
Rp 20.000/ bulan aktif kuliah (untuk print dan fotocopy)
Status Keberhasilan
(Berhasil)
Kendala
Beberapa dosen tidak memberikan file soal ujian maupun slide kuliah.
Solusi
Memberdayakan angkatan yang lebih tua untuk memberikan file soal ujian dan materi kuliah.
Saran
-

DIVISI KEPROFESIAN
Oleh Adi Fantri Sandhi Nugroho 12010086

Arahan

 Terpenuhinya kebutuhan aplikasi dan sarana penunjang dari keilmuan geologi


 Meningkatnya skill keprofesian anggota
Fungsi Kerja

1. Mengidentifikasi kebutuhan anggota dalam hal aplikasi maupun sarana penunjang


dari keilmuan geologi
2. Memfasilitasi dan mengontrol sarana aplikasi maupun penunjang keilmuan geologi
anggota yang bersistem
Peran dari divisi keprofesian memfasilitasi keinginan dan kebutuhan anggota dalam hal
aplikasi maupun sarana penunjang dari keilmuan geologi. Kegiatan keprofesian yang dilakukan
dapat berasal dari hasil identifikasi ke anggota, keinginan anggota maupun penawaran dari
alumni.

Identifikasi kebutuhan anggota dilakukan dengan cara mengetahui kondisi keprofesian


dari keilmuan geologi yang dimiliki anggota kemudian diwujudkan dalam salah satu kegiatan
keprofesian, salah satunya yaitu IMPK. Selain dari hasil identifikasi, kegiatan keprofesian dapat
berasal dari keinginan anggota yang dapat terwujud dengan melemparkan isu kegiatan ke
kepala divisi keprofesian atau badan pengurus himpunan. Hal tersebut salah satunya dapat
dilihat dari kegiatan G-Ex dan eskursi. Namun, sebelum terwujud dalam kegiatan keprofesian,
keinginan anggota terlebih dahulu dikaji oleh divisi keprofesian dan badan pengurus. Selain
berasal dari dua hal tersebut, kegiatan keprofesian juga berasal dari keinginan alumni untuk
meningkatkan kebutuhan keprofesian anggota yang kemudian difasilitasi di dalam kegiatan
divisi keprofesian. Keinginan dari alumni tersebut dapat disampaikan dari setiap anggota
kemudian diwujudkan dalam kegiatan keprofesian. Kegiatan tersebut salah satunya terwujud
dalam kegiatan seminar.

78
Dari setiap kegiatan yang berkaitan dengan keprofesian, divisi keprofesian bertanggung
jawab untuk mengontrol keberjalanan dari masing-masing kegiatan. Hal tersebut terwujud dari
penyesuaian agenda himpunan, kepanitian, dan sarana lain yang dilakukan oleh divisi
keprofesian.

Struktural
KEPALA DIVISI

Lapangan Survival Karya Tulis dan Seminar


Software Workshop
Lapangan

Staff ahli bidang lapangan berperan untuk membantu kadiv keprofesian dalam melaksanakan,
mengonsep, dan mengontrol kebutuhan dalam memberikan sarana aplikasi keilmuan geologi
lapangan anggota.

Survival

Staff ahli bidang survival berperan untuk membantu kadiv keprofesian dalam melaksanakan,
mengonsep, dan mengontrol kebutuhan anggota dalam sarana penunjang keilmuan geologi
khususnya dalam hal lapangan.

Karya tulis dan Software

Staf ahli ini memiliki peran untuk memberikan saran, konsep, dan kontrol ke kadiv keprofesian
dalam setiap kegiatan karya tulis dan software.karya tulis dan software merupakan aplikasi dan
sarana penunjang keilmuan geologi.

Seminar dan Workshop

Staf ahli ini memiliki peran untuk membantu kadiv keprofesian dalam hal konsep, kontrol, dan
pelaksana kegiatan seminar atau workshop.

Staf Ahli:
1. Elfarino Trizani (12010055)
2. Astin Nurdiana (12010064)
3. Teguh Winari (12010007)
4. Krisponda (12010012)
Staf Magang:
1. Wahyu Rizki Azmi (12011018)

79
2. Edsel Ivander Hang (12011015)
3. Dhaneswara Mandrasa (12011044)
4. Fariz Kustama (12011003)
5. Ghalih Ichwan Al Rasyid (12011020)
6. Ghanniyu Muhammad (12011080)
7. Iqbal Alamsyah (12011033)
8. Muhammad Indra Nugraha (12011004)
9. Iwan Setiawan (12011070)
10. Irvan Febrianto (12011024)
11. Lika Olitya (12011076)
12. Naufal Abdulbari (12011071)
13. Nicholas Aulardo (12011061)
14. Okky Warman (12011034)
15. Riksan Herdiana (12011037)
16. Rosa Fitris Sundewi (12011067)
17. Sirka Nafisa (12011025)
18. Trisna Sunarta (12011012)
19. Vini Apriliani (12011013)

Program Kerja :
1. Ilmu Medan Peta dan Kompas (IMPK) (GBH BPH Tujuan 2 Arahan d)
Tujuan
Melatih dan mengenalkan kemampuan dasar lapangan anggota berupa orientasi medan dengan
menggunakan metode IMPK
Deskripsi
Kegiatan ini dilaksanakan dua hari, pada hari pertama berupa malam keakraban dan pada hari
kedua berupa kegiatan lapangan di sekitaran G. Bende, Padalarang untuk melatih menggunakan
peta, kompas, dan melihat morfologi sekitar untuk menentukan orientasi medan yang dibantu
dengan peta topografi daerah tersebut
Sasaran
Seluruh mahasiswa teknik geologi 2011
Waktu
8-9 Maret 2013
Parameter
Jumlah peserta yang hadir 100% kecuali dengan alasan yang jelas dan dapat dipertanggung
jawabkan
Anggaran
Rp. 4.500.000,-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Terlampir
Solusi
Terlampir
Saran
Terlampir

80
2. Ekskursi GEA (GBH BPH Tujuan 2 Arahan d)
Tujuan
Memberi wadah untuk meningkatkan skill anggota dalam observasi lapangan
Deskripsi
Kegiatan berupa pengenalan cara observasi objek geologi di lapangan yang dilakukan beberapa
kali dengan pemilihan lapangan yang berbeda tiap kegiatan. Sebelum kegiatan ke lapangan,
peserta akan diberikan kuliah yang dapat berisikan informasi geologi daerah yang dituju.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu
16 Juni 2013, 5 Juli 2013,
Parameter
Minimal dilakukan 5 kali dalam satu kepengurusan
Anggaran
Rp 500.000,-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Publikasi kurang gencar, dana yang dibutuhkan kurang dari RAB yang telah direncanakan, tidak
mengoptimalkan ekskursi di semester genap.
Solusi
Melakukan pemberian materi H-1 sebelum pelaksanaan untuk persiapan dan pensuasanaan,
peserta diberi beban untuk membayar biaya transportasi menuju lokasi kegiatan, kegiatan
eskursi di semester genap lebih di intensifkan.
Saran
Mengoptimalkan semua publikasi yang ada, optimalkan kegiatan ekskursi di semester genap.

3. Field Trip (GBH BPH Tujuan 2 Arahan d)


Tujuan
Memperluas pengetahuan keprofesian anggota
Deskripsi
Merupakan rangkaian kegiatan berupa perjalanan lapangan anggota di PT. Pertamina EP Asset
Subang. Dalam kegiatan ini, peserta belajar tentang operasi pemboran yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut.
Sasaran
Anggota biasa HMTG 'GEA' ITB
Waktu
14 November 2013
Parameter
Fieldtrip terselenggara minimal 1 kali dalam satu kepengurusan
Adanya resume perjalanan kegiatan yang dipublikasikan ke anggota biasa HMTG 'GEA' ITB
Anggaran
Rp. 1.000.000,-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala

81
Adanya perubahan jadwal secara mendadak dari pihak yang akan dikunjungi mengakibatkan
pembatalan secara mendadak ke pihak bis (sarpras ITB) dan ganti rugi materi (Terlampir)
Solusi
Mengganti kerugian materi dan langsung berkomunikasi dengan pihak sarpras ITB serta pihak
Fakultas FITB (Terlampir)
Saran
Konfirmasi ulang ke pihak yang akan dikunjungi mengenai kepastian jadwal (Terlampir)

4. Pelatihan Penunjang Keprofesian (GBH BPH Tujuan 2 Arahan d)


Tujuan
Mengenalkan kemampuan penunjang keprofesian geologi anggota
Deskripsi
Kegiatan ini memperkenalkan anggota pada skill diluar keilmuan geologi yang berguna untuk
kegiatan lapangan pada keprofesian geologi.Kegiatan ini dapat berupa kegiatan pelatihan ke
lapangan atau kegiatan di sekitar lingkungan kampus.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu
Agustus 2013
Parameter
Survival terselenggara minimal 1 kali dalam satu kepengurusan
Anggaran
Rp. 200.000,-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Tidak mengoptimalkan kegiatan di semester genap.
Solusi
-
Saran

5. Gea Explorer (G-Ex) (GBH BPH Tujuan 2 Arahan a)


Tujuan
Memfasilitasi anggota dalam kegiatan jalan-jalan ke lapangan
Deskripsi
Kegiatan alam terbuka dapat berupa hiking, backpacking, lintas alam, dan camping yang
dilakukan di pantai Sawarna, G. Cikuray.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu
23-25 Mei 2013, 7-9 Juni 2013
Parameter
Adanya catatan perjalanan tiap selesai kegiatan G-Ex
Anggaran
-
Status Keberhasilan
Berhasil

82
Kendala
 Jadwal kegiatan tidak ditentukan jauh hari akibatnya hanya bias direncanakan pada liburan
semester
 Alat himpunan banyak yang hilang pada saat kegiatan akan dilaksanakan
Solusi
 Melakukan pemberitahuan secepatnya sebelum liburan dimulai
 Menyewa sisa alat yang dibutuhkan ke tempat penyewaan peralatan gunung
Saran
 Diberikan slot waktu yang kosong supaya peserta dapat merencanakan kegiatan jauh hari.
 Agar menyediakan anggaran untuk membeli peralatan dalam kegiatan G-ex

6. GEA Menulis (GBH BPH Tujuan 2 Arahan d)


Tujuan
 Menumbuhkan minat anggota dalam hal menulis yang berkaitan dengan keprofesian geologi
 Mengembangkan dan merealisasikan ide anggota yang berkaitan dengan keprofesian
geologi dalam bentuk karya tulis
Deskripsi
Merupakan rangkaian acara berupa pelatihan karya tulis-poster ilmiah, dan penulisan
rancangan gagasan yang kemudian dihasilkan produk dalam bentuk karya tulis, poster ilmiah,
atau proposal yang berkaitan dengan keprofesian geologi atau penunjang keilmuan.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu
27 Februari 2013, 19 September 2013
Parameter
 Terselenggaranya pelatihan minimal 3 kali dalam satu tahun kepengurusan
 Tercetaknya karya tulis dari semua peserta.
Anggaran
Rp. 600.000,-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Acara terlambat, kesulitan mentrigger peserta untuk membuat karya tulis
Solusi
Menghubungi anggota yang terlambat mengikuti pelatihan, mengingatkan anggota ketika ada
lomba karya tulis
Saran
Memaksimalkan anggota agar bisa hadir tepat waktu, lebih meningkatkan kesadaran anggota
untuk pentingnya membuat karya tulis.

7. Proceeding (GBH BPH Tujuan 2 Arahan d dan Tujuan 5 Arahan a dan b)


Tujuan
Mengarsipkan hasil karya tulis anggota yang berhasil lolos dalam kompetisi tingkat
internal/nasional/internasional
Deskripsi

83
Merupakan pengumpulan karya tulis anggota yang lolos dalam kompetisi internal GEA, nasional
(IAGI, HAGI, IPA, dll) atau internasional (EAGE, Waset, dll) yang terdokumentasikan menjadi
satu buku.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu
November 2013
Parameter
Terbentuknya 2 kali produk proceeding karya tulis
Anggaran
Rp. 200.000,-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil (terlaksana 1 kali)
Kendala
Sulitnya koordinasi karena anggota yang submit karya tulis secara langsung tanpa
pemberitahuan ke himpunan
Solusi
Mempublikasikan kepada anggota agar melapor ke BPH setelah submit karya tulis
Saran
Dibuat sistem agar sebelum submit karya tulis, terlebih dahulu melapor ke BPH

8. Coding GEA (GBH BPH Tujuan 2 Arahan d)


Tujuan
Memperkenalkan cara mengolah data geologi hingga menjadi sebuah produk geologi dengan
menggunakan software.
Deskripsi
Salah satu kegiatan pengolahan grafis yang diberikan ke anggota sesuai dengan kebutuhan
anggota. Dilakukan sekali dalam setiap kegiatan dengan menggunakan aplikasi Arc-Gis.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu
19 September 2013
Parameter
Coding GEA terselenggara minimal 3 kali selama satu kepengurusan
Anggaran
Rp. 600.000,-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Ketika acara, banyak anggota belum melakukan instalasi software yang akan digunakan pada
laptop masing-masing, Tidak mengoptimalkan kegiatan di semester genap.
Solusi
Menyediakan slot waktu instalasi 2 kali sebelum pelatihan
Saran
Dikejar langsung anggota yang belum melakukan instalasi software, optimalkan pelatihan di
semester genap.

84
9. Seminar (GBH BPH Tujuan 2 Arahan d)
Tujuan
Memberikan pengetahuan anggota dalam hal keprofesian atau penunjang keprofesian geologi
Deskripsi
Kegiatan berupa kuliah di dalam kelas dengan tema berbeda tiap kegiatan sesuai kebutuhan
anggota. Pemateri berasal dari luar kampus (professional) yang bekerja di salah satu
perusahaan oil service multinasional
Sasaran
Anggota HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu
25 Oktober 2013
Parameter
Minimal terselenggara 1 kali selama kepengurusan
Anggaran
Rp. 200.000,-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Adanya kegiatan ITB Career Days dan perkuliahan tambahan sehingga masa GEA banyak yang
tertarik ke acara tersebut, Acara dimulai terlambat dari jadwal yang seharusnya
Solusi
Memaksimalkan panitia maupun anggota GEA yang ada disekitar lokasi
Saran
Pemilihan waktu harus tepat dan tidak bentrok dengan acara besar ITB.

10. Workshop (GBH BPH Tujuan 2 Arahan d)


Tujuan
Memberikan pengetahuan keprofesian geologi kepada anggota biasa HMTG 'GEA' ITB
Deskripsi
Berupa kegiatan pemberian materi di dalam kelas dan materi praktikum dengan menggunakan
mikroskop. Narasumber berasal dari luar kampus yang bekerja disalah satu perusahaan
multinasional yang bergerak di bidang geothermal
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu
11 Mei 2013
Parameter
Minimal terselenggara 1 kali dalam satu kepengurusan
Anggaran
Rp. 400.000,-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Workshop yang telah dipersiapkan diakuisisi oleh pihak program studi
Solusi
Tetap membantu acara

85
Saran
Sebisa mungkin dalam melaksanakan kegiatan dilakukan secara mandiri dengan anggota
himpunan tidak dengan pihak ketiga

86
BIDANG MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI

MUKADIMAH
Bidang Media Komunikasi dan Informasi memiliki peran dalam hal penyampaian
informasi.Bidang Media Komunikasi dan Informasi juga berperan dalam menciptakan media
komunikasi yang efektif dan efisien antara pihak–pihak mana pun di HMTG ‘GEA’ ITB maupun
di luar HMTG ‘GEA’ ITB. Efektif artinya informasi tersampaikan dengan baik secara proses
sehingga perbedaan interpretasi pada penerima informasi dapat seminimal mungkin. Efisien
artinya bagaimana pemilihan media penyampai informasi yang tepat sehingga dengan usaha
minimal diraih hasil yang maksimal dalam segi kualitas. Dalam KBBI Daring Edisi III, diperoleh
definisi:

Media
/me•dia/ /média/ n 1 alat; 2 alat (sarana) komunikasi spt koran, majalah, radio,
televisi, film, poster, dan spanduk; 3 yg terletak di antara dua pihak (orang, golongan,
dsb): wayang bisa dipakai sbg -- pendidikan; 4 perantara; penghubung

Komunikasi
/ko•mu•ni•ka•si/ n 1 pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak; 2
perhubungan;

Informasi
/in•for•ma•si/ n 1 penerangan; 2 pemberitahuan; kabar atau berita tt sesuatu; 3 Ling
keseluruhan makna yg menunjang amanat yg terlihat dl bagian-bagian amanat itu;

Dari definisi tersebut, kami mendefinisikan Bidang Media Komunikasi dan Informasi
merupakan media/perantara informasi dalam komunikasi organisasi di HMTG ‘GEA’ ITB.
Perputaran, persebaran dan ketersampaian informasi menjadi fokus utama Bidang Media
Komunikasi dan Informasi.Untuk mendukung hal tersebut, dibutuhkan media operasional yang
efektif dan efisien guna tercipta sistem komunikasi dan informasi yang optimal di HMTG ‘GEA’
ITB. Untuk menciptakan sistem komunikasi dan informasi yang optimal dan sesuai dengan visi
dan misi Ketua HMTG ‘GEA’ ITB 2013, Bidang Media Komunikasi dan Informasi memiliki visi
“Media yang dinamis dan menginspirasi untuk peduli, berprestasi dan berinovasi dalam
semangat kekeluargaan”. Visi tersebut dapat diraih melalui misi: menciptakan media yang
komunikatif, atraktif & inspiratif; mengoptimalkan konten informasi di media operasional;
serta menciptakan pemerataan informasi untuk seluruh anggota HMTG ‘GEA’ ITB.

Arahan
1. Terciptanya sarana berkomunikasi dan bertukar informasi yang terkontrol dan sistematis
2. Terwadahinya kreativitas anggota dalam bentuk media

Fungsi Kerja
1. Sebagai media/perantara informasi (dan pengontrol dalam beberapa kasus) dalam

87
komunikasi organisasi di HMTG “GEA” ITB.
2. Menciptakan pemerataan informasi untuk seluruh anggota HMTG “GEA” ITB.
3. Menciptakan media operasional untuk mewadahi kreativitas anggota.

Struktural

Jalur Komando
Rizky K.Wardana
Jalur Koordinasi
Kabid Medkominfo

Adhi W. Prakoso Satrio Wiavianto Enzharani F. Siregar

Deputy Pengembangan Deputi Administrasi Deputi Pengembangan


Media Kreatif Sumber Daya Manusia
Deputi Pengembangan Media Kreatif | Deputy of Creative Media Development

Untuk menciptakan suatu media operasional yang efektif dan efisien, diperlukan suatu sistem
untuk mengatur dan mengembangkan media.Deputi Pengembangan Media Kreatif hadir dalam
memenuhi kebutuhan tersebut dan memiliki fungsi mengembangkan media-media GEA, baik
secara konten maupun teknis untuk optimalisasi media informasi di HMTG ‘GEA’ ITB.

Deputi Administrasi | Deputy of Administration

Deputi ini memiliki fungsi untuk mengontrol administrasi di bidang Medkominfo meliputi
proposal, surat, berita acara dan sebagainya.

Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia | Deputy of Human Resource Development

Dalam pengelolaan media operasional, dibutuhkan suatu sistem untuk mengatur sumber daya
manusia yang berada di bidang Medkominfo.Sumber daya manusia di medkominfo terdiri dari
Editor, Reporter, Copywriter dan Graphic Designer.Pengelolaan sumber daya manusia diatur
oleh Deputi HRD ini dilakukan untuk optimalisasi media operasional.Deputi juga memiliki
fungsi mengembangkan sumber daya manusia di medkominfo melalui pelatihan kemampuan
penunjang seperti scriptwriting, reporting, designing, dan sebagainya.

Sistem dan Alur Media Komunikasi Informasi Organisasi HMTG ‘GEA’ ITB

Anggota Biasa HMTG Media Komunikasi


‘GEA’ ITB dan Informasi

Badan Pengurus
Harian HMTG ‘GEA’
ITB

Eksternal HMTG Utusan HMTG ‘GEA’


‘GEA’ ITB ITB

88
Program Kerja
1. Bukom GEA (GBH BPH tujuan 1, arahan b)
Tujuan
 Sebagai media komunikasi antar anggota HMTG “GEA” ITB.
 Mendukung dokumentasi keseharian anggota di HMTG ‘GEA’ ITB.
Deskripsi Kegiatan
Buku untuk memfasilitasi komunikasi antar anggota HMTG “GEA” ITB.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan
Parameter Keberhasilan
 Ada informasi yang ditulis melalui Bukom oleh anggota HMTG ‘GEA’ ITB
 Dalam setiap bulannya, jumlah post minimal sejumlah hari aktif perkuliahan menurut
kalender yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan ITB.
Anggaran Biaya
Produksi Rp50.000,00/bukom.
Status
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Bukom tidak diletakan sesuai tempatnya, kurangnya kontrol terhadap staf, minat anggota
dalam menulis bukom masih rendah ketika di awal kepengurusan
Solusi
Membuat tempat bukum baru dan selalu meletakan bukom di tempatnya, membuat postingan
di bukom yang membuat menarik anggota untuk membaca dan menulis, membuat bukom yang
lebih menarik setelah bukom sebelumnya habis.
Saran
Tampilan bukom harus menarik, ada penangggung jawab yang menertibkan SOP bukom,
membuat postingan menarik.

2. Majalah Dinding (GBH BPH tujuan 1, arahan b)


Tujuan
 Memfasilitasi setiap departemen untuk memberikan berita terbaru agar dapat diketahui
anggota HMTG ‘GEA’ ITB.
 Menginspirasi anggota untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, untuk berprestasi dan
untuk berinovasi.
Deskripsi Kegiatan
Berupa media satu arah yang berisi informasi terkini dan pemaparan kegiatan/berita HMTG
‘GEA’ ITB yang ditempel di tempat tertentu di Himpunan.Selain kegiatan dan berita tentang
HMTG ‘GEA’ ITB, majalah dinding ini juga berisi informasi yang berguna bagi kemaslahatan
anggota.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan

89
Parameter Keberhasilan
 Adanya berita/informasi yang dikeluarkan oleh bidang/departemen yang tertempel di
mading
 Adanya informasi yang menginspirasi anggota untuk peduli terhadap lingkungan sekitar,
untuk berprestasi dan untuk berinovasi.
 Adanya Informasi di majalah dinding yang terbarukan minimal sekali setiap satu minggu
aktif perkuliahan menurut kalender yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan ITB.
Anggaran Biaya
Pembuatan Rangka Mading Rp500.000,00
Biaya perawatan dan ATK Rp40.000,00/bulan
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Tidak optimal dalam pengontrolan staf
Solusi
-
Saran
-

3. Majalah SuaraGEA (GBH BPH tujuan 1, arahan b dan tujuan 2 arahan c)


Tujuan
 Mewadahi kreativitas anggota dalam bentuk tulisan dan visual 2D lain yang ditampilkan
dalam majalah.
 Memperluas wawasan masyarakat akan isu-isu geologi, sosial, dan menginformasikan
kegiatan anggota HMTG GEA ITB sebagai bentuk pengabdian masyarakat HMTG ‘GEA’ ITB
dalam bidang media
 Menjadi media silahturahmi antara HMTG GEA ITB dengan pihak eksternal.
Deskripsi Kegiatan
Majalah berisi tulisan dan karya visual 2D lain anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang diterbitkan
sekali setahun dan untuk konsumsi publik.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan masyarakat umum
Waktu Pelaksanaan
Terbit Oktober 2013
Parameter Keberhasilan
 Adanya tulisan/karya visual 2D yang mencakup isu geologi, sosial dan atau lainnya dan
berasal dari anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
 Tedistribusikannya majalah SuaraGEA ke anggota biasa dan pihak eksternal HMTG ‘GEA’
ITB.
 Terbit 1 kali dalam setahun
Anggaran Biaya
Rp.12.000.000,-/produksi.
No. Kebutuhan Anggaran
1. Cetak proposal Rp.500.000,-
2. Souvenir Rp.1.000.000,-
3. Distribusi Rp.500.000,-

90
4. Transportasi (Untuk Liputan dll) Rp.300.000,-
5. Promosi Rp.200.000,-
6. Cetak 1000 eksemplar Rp.9.500.000,-
TOTAL Rp.12.000.000,-

Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Editing akhir tidak optimal sehingga masih terdapat kesalahan teknis yang tercetak di majalah,
kurangnya koordinasi dengan bidang eksternal dalam mendistribusikan SuaraGEA
Solusi
Merevisi kesalahan pada edisi digital, membuat daftar distribusi majalah yang jelas kepada
bidang eksternal untuk didistribusikan.
Saran
Editing akhir dilakukan beberapa kali dan oleh orang yang berbeda, pengoptimalan dalam
koordinasi dengan bidang eksternal.

4. Brur! (GBH BPH tujuan 1, arahan b)


Tujuan
1. Memfasilitasi anggota biasa HMTG “GEA” ITB untuk memperoleh informasi internal
maupun eksternal HMTG “GEA” ITB.
2. Memfasilitasi setiap bidang/departemen untuk memberikan berita terbaru agar dapat
tersampaikan ke anggota biasa HMTG “GEA” ITB.
3. Menginspirasi anggota untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, untuk berprestasi dan
untuk berinovasi.
Deskripsi Kegiatan
Majalah digital yang berisi tentang berbagai artikel seputar HMTG “GEA” ITB, baik isu/event
internal maupun eksternal.Artikel berupa tulisan dari departemen, liputan kegiatan, kalender
kegiatan, maupun tulisan bebas.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Tentatif
Parameter Keberhasilan
 Adanya informasi internal dan eksternal HMTG ‘GEA’ ITB di dalam setiap edisi Brur!
 Adanya informasi yang berasal dari bidang/departemen di dalam setiap edisi Brur!
 Adanya informasi yang menginspirasi untuk peduli terhadap lingkungan untuk berprestasi
dan atau untuk berinovasi dalams etiap edisi Brur!
 Tersedianya Brur! di computer himpunan dan linknya di upload melalui facebook dan
media-media lainnya.
 Terbit minimal 4 kali selama masa kepengurusan
Anggaran Biaya
-
Status Keberhasilan
Belum Berhasil
Kendala

91
-
Solusi
-
Saran
Inovasi jangan pernah mati

5. GEA JARKOM (GBH BPH tujuan 1, arahan b)


Tujuan
Memfasilitasi setiap bidang/departemen/divisi/anggota untuk memberikan informasi penting
dan atau segera dengan tersistem dan terkontrol agar dapat tersampaikan ke anggota biasa
HMTG “GEA” ITB
Deskripsi Kegiatan
Penyampaian informasi berupa SMS yang bersistem dan terpusat dari BPH HMTG “GEA” ITB
dan/atau anggota biasa HMTG “GEA” ITB melalui penanggung jawab tiap angkatan.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan
Parameter Keberhasilan
 Adanya informasi yang berasal dari bidang/departemen/divisi/anggota biasa HMTG ‘GEA’
ITB yang dikirim melalui media SMS.
 Terbentuk suatu sistem jaringan komunikasi anggota biasa HMTG “GEA” ITB melalui media
SMS
 Terkirimnya SMS ke seluruh anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB (Catatan: No.HP yang
mendapat jarkom adalah yang terdaftar pada Database Anggota Biasa HMTG “GEA” ITB,
perubahan No. HP bisa selanjutnya diberitahukan ke BPH/PJ Jarkom)
Anggaran Biaya
Pulsa Jarkom Rp150.000,00/bulan
Status
Gagal
No. Kebutuhan Anggaran
1. Pulsa Jarkom Rp.120.000,-
4 x Rp.30.000,-
2. Lain-lain Rp.30.000,-

SOPGEA JARKOM (GJ)


1. Penanggung jawab utama GJ adalah Hamdani Agusta, memiliki otoritas penuh atas sistem
jarkom di HMTG-GEA ITB.
2. Penanggung jawab utama bertugas mengkoordinir penjarkoman kepada PJ GJ untuk tiap
angkatan sebagai berikut:
a. 2011 : Asri Oktavioni (081586123453)
b. 2010 : Diofanny Swandrina Putri (087775830371)
c. 2009 : Rizqi Valentra (083875454729)
d. Lainnya : Hamdani Agusta (083822225093)

92
Perubahan PJ GJ Angkatan dan atau nomor PJ GJ akan diberitahukan selanjutnya melalui
jarkom dan SOP GJ yang ditempel di himpunan.
3. Mekanisme adalah sebagai berikut:
a. Jarkom untuk seluruh angkatan harus melalui PJ GJ, yaitu Hamdani Agusta.
b. Jarkom satu angkatan langsung melalui PJ masing-masing angkatan.
c. Jarkom akan disebarkan pada 3 shift waktu dalam satu hari, yaitu pada pukul 07.00, 13.00,
dan 20.00. (diluar jarkom angkatan).
d. Informasi yang akan disampaikan maksimal sepanjang 2 sms untuk satu kali jarkom
(penulisan informasi singkat, padat, dan jelas).
e. jarkom yang bersifat penting dan segera diluar shift yang disebutkan di atas dapat
dikirimkan ke PJ GJ sebagai jarkom darurat.
4. Hal-hal yang dapat dijarkom melalui sistem GJ adalah sebagai berikut:
a. Informasi kegiatan dari BPH yang membutuhkan keterlibatan anggota GEA
b. Informasi akademik (khusus yang melibatkan anggota GEA secara massal, minimal 25
anggota GEA yang berbeda angkatan)
c. Informasi penting yang membutuhkan keterlibatan anggota GEA
5. Anggota GEA yang tidak mematuhi SOP GJ ini tidak akan dilayani
a. Informasi lebih lanjut, saran dan kritik dapat disampaikan kepada penanggung jawab
utama GJ (Hamdani Agusta - 083822225093) atau kepada Kabid Medkominfo (Rizky
Kurniawan Wardana - 083895166520).
6. SOP ini berlaku sejak tanggal disahkannya dalam musyawarah kerja HMTG GEA ITB.

Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Gangguan provider, PJ jarkom lupa menjarkom, SOP tidak ditegakan, tidak adanya backup PJ
jarkom ketika PJ utama berhalangan
Solusi
Mengingatkan PJ jarkom ketika jarkom belum dikirim.
Saran
Membuat sistem PJ jarkom ganda atau terdapat cadangannya

6. Closed Group Facebook SuaraGEA (GBH BPH tujuan 1, arahan b)


Tujuan
 Sebagai media informasi dan silaturahmi antar anggota biasa dan alumni HMTG “GEA” ITB.
 Memfasilitasi setiap departemen untuk memberikan berita terbaru agar dapat dibaca oleh
anggota HMTG “GEA” ITB.
 Menginspirasi anggota untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, berprestasi dan
berinovasi.
Deskripsi Kegiatan
Penyampaian informasi dan sebagai media silaturahmi antar anggota biasa HMTG “GEA”
maupun alumni melalui Closed Group Facebook suaraGEA
(http://facebook.com/groups/hmtg.gea).

Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan

93
Selama masa kepengurusan
Parameter Keberhasilan
 Adanya informasi yang berasal dari bidang/departemen/ anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB di
Closed Group Facebook SuaraGEA
 Adanya informasi untuk menginspirasi anggota untuk peduli terhadap lingkungan sekitar,
berprestasi dan berinovasi
 Terbarukannya informasi minimal 1 minggu sekali. Dapat berupa informasi internal
maupun eksternal HMTG “GEA” ITB.
Anggaran Biaya
-
Status
Berhasil

SOP Closed Group Facebook SuaraGEA (CGF SuaraGEA)


1. CGF SuaraGEA adalah sebuah grup facebook yang bersifat tertutup. Hanya orang-orang yang
telah ditambahkan dan disetujui oleh admin saja yang dapat membaca, membuat dan
mengikuti postingan-postingan yang dibuat oleh anggota grup.
2. CGF SuaraGEA merupakan media penyampaian informasi kepada anggota biasa dan
alumni HMTG ‘GEA’ ITB yang telah mempunyai akun facebook.
3. Anggota yang dapat masuk ke dalam CGF SuaraGEA adalah anggota biasa dan alumni
HMTG ‘GEA; ITB.
4. CGF SuaraGEA dibawah kendali seorang admin grup.
5. Admin grup bertugas untuk:
a. Membuat posting informasi yang berkaitan dengan publikasi kegiatan
BPH, rapat, beasiswa, isu-isu di dalam dan luar kampus.
b. Memfilter postingan-postingan yang dibuat oleh anggota
c. Menambahkan atau menghapus anggota grup.
6. Kriteria postingan yang dapat ditampilkan di CGF SuaraGEA adalah sebagai berikut:
a. berupa tulisan, tulisan dengan gambar, atau photo hasil dokumentasi.
b. Tidak mengandung unsur SARA dan /atau pornografi.
c. Menggunakan kata-kata yang sopan dan tidak menyinggung pihak-
pihak tertentu.
7. Admin berhak menghapus keanggotaan seorang anggota di CGF Suara GEA apabila akun
facebook tersebut tidak termasuk dalam poin no 3.
8. Admin berhak untuk menambahkan anggota dan alumni GEA ke dalam CGF SuaraGEA.
9. Admin berhak menghapus postingan yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas.
10. Ketentuan publikasi di CGF SuaraGEA.
a. Publikasi berupa oprek sebuah kegiatan diperbolehkan, tetapi untuk pendaftaran
tidak diperkenankan dilakukan di CGF SuaraGEA. (pendaftaran suatu kegiatan disarankan
dilakukan di BukomGEA).
b. Publikasi merupakan kegiatan yang melibatkan keikutsertaan anggota GEA.
c. Publikasi tidak melanggar kriteria posting seperti yang telah disebutkan di atas.
11. Saran, kritik, dan pertanyaan dapat diajukan ke admin website, Kabid Medkominfo
(Rizky Kurniawan Wardana – 083895166520), atau melalui alamat email
hmtg.gea@gmail.com dengan subject: facebook_tanya_nama.

94
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Belum optimal dalam menyajikan isu penting di facebook SuaraGEA.
Solusi
-
Saran
Menjadikan isu yang disajikan di facebook SuaraGEA menjadi trigger bagi anggota untuk
membahasnya lebih lanjut

7. Twitter @suaraGEA (GBH BPH tujuan 1, arahan b)


Tujuan
 Memfasilitasi komunikasi HMTG “GEA” ITB dengan pihak-pihak lain maupun anggota
HMTG “GEA” ITB melalui akun twitter @suaraGEA.
 Memberikan informasi seputar HMTG “GEA” ITB, keilmuan dan keprofesian geologi, serta
kemahasiswaan.
Deskripsi Kegiatan
Sebagai salah satu media sosial HMTG “GEA” ITB berupa akun twitter @suaraGEA.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan masyarakat umum.
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan
Parameter Keberhasilan
 Adanya tweet sebagai media komunikasi HMTG “GEA” ITB dengan pihak-pihak lain
maupun anggota HMTG “GEA” ITB melalui akun twitter @suaraGEA.
 Adanya tweet yang memberi informasi seputar HMTG ‘GEA’ ITB, keilmuan dan keprofesian
geologi, serta kemahasiswaan.
 Terbarukannya informasi minimal 1 tweet/hari.
Anggaran Biaya
-
Status
Berhasil

SOP Twitter @suaraGEA


1. Twitter @suaraGEA adalah akun twitter dengan nama akun @suaraGEA yang merupakan
akun twitter official dari HMTG ‘GEA’ ITB.
2. Twitter @suaragGEA merupakan media penyampaian informasi kepada anggota dan non-
anggota HMTG ‘GEA’ ITB yang telah memiliki akun twitter.
3. Twitter @suaraGEA dibawah kendali seorang admin.
4. Akun twitter suaragea dapat difollow oleh anggota dan non-anggota HMTG ‘GEA’ ITB.
5. Kriteria postingan di akun twitter suaragea:
a. Berupa tulisan, tulisan dengan gambar, atau photo hasil dokumentasi.
b. Tidak mengandung unsur SARA dan /atau pornografi.
c. Menggunakan kata-kata yang sopan dan tidak menyinggung pihak-pihak tertentu.

95
d. Berisi informasi tentang kegiatan-kegiatan GEA. Baik publikasi maupun laporan
kegiatan yang telah selesai.
6. Admin berhak menghapus postingan yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas.
7. Saran, kritik, dan pertanyaan dapat diajukan ke admin website, Kabid Medkominfo (Rizky
Kurniawan Wardana – 083895166520) atau melalui alamat email hmtg.gea@gmail.com
dengan subject:twitter_tanya_nama.
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
PJ twitter terkadang lupa untuk posting informasi di twitter setiap harinya.
Solusi
Kepala Bidang memposting sendiri ketika PJ twitter lupa dalam memposting
Saran
Tweet lebih variatif

8. Website gea.itb.ac.id (GBH BPH tujuan 1, arahan b)


Tujuan
 Memfasilitasi karya anggota HMTG “GEA” ITB dalam bentuk tulisan, audio, visual maupun
audiovisual.
 Memfasilitasi departemen untuk memberikan berita/informasi untuk disampaikan kepada
anggota dan non-anggota (masyarakat umum).
 Menginspirasi anggota biasa HMTG “GEA” ITB pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya untuk peduli, berprestasi dan berinovasi.
 Mendukung dokumentasi kegiatan HMTG “GEA” ITB
Deskripsi Kegiatan
Media informasi satu arah melalui situs beralamat gea.itb.ac.id
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan masyarakat umum.
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan
Parameter Keberhasilan
 Berita/informasi untuk disampaikan kepada anggota dan non-anggota (masyarakat
umum).
 Adanya informasi berupa dokumentasi kegiatan HMTG ‘GEA’ ITB
 Terbarukannya informasi minimal 1 post dalam 2 minggu..
Anggaran Biaya
-
SOP Website gea.itb.ac.id
1. Website gea.itb.ac.id beralamatkan di http://gea.itb.ac.id. Dengan cms wordpress.
2. Admin adalah orang yang berwenang untuk menambahkan dan menghapus konten yang
ditampilkan di website gea.itb.ac.id.
3. Kontributor adalah orang yang memberikan tulisan dan /atau photo dokumentasi yang
kemudian diserahkan kepada admin untuk selanjutnya ditampilkan di website gea.itb.ac.id.
4. Pengisian konten website di bawah wewenang admin website

96
5. Kontributor mencari dan /atau membuat konten yang akan ditampilkan di website
gea.itb.ac.id.
6. Konten-konten yang akan ditampilkan oleh admin adalah konten-konten yang memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a. Konten berupa tulisan, tulisan dengan gambar, atau photo hasil dokumentasi.
b. Konten yang akan ditampilkan bebas dari unsur SARA dan pornografi.
c. Konten berupa photo maksimal berukuran 2 megapiksel untuk setiap
photonya.
d. Konten yang dapat didownload (misal file powerpoint, pdf, dll) memiliki
ukuran kurang dari sama dengan 5 MB.
7. Untuk konten yang dapat didownload dengan ukuran file melebihi dari 5 MB, dapat
diupload di website gea dengan persetujuan dari Kabid Medkominfo
8. Konten merupakan hasil karya original dari anggota HMTG GEA ITB dan bukan merupakan
hasil jiplakan/ copy paste dari karya orang lain.
9. Admin website gea.itb.ac.id bertugas mengecek tampilan website minimal 3 hari sekali
untuk memastikan tidak ada gangguan dengan website.
10. Apabila ada gangguan/error, admin diharuskan segera melapor ke kadep TI atau Kabid
MEDKOMINFO.
11. Saran, kritik, dan pertanyaan dapat diajukan ke admin website, kabid MEDKOMINFO
(Rizky Kurniawan Wardana - 083895166520), atau melalui alamat email
hmtg.gea@gmail.comdengan subject: website_tanya_nama.
12. Untuk pengajuan konten agar dapat ditampilkan, kirimkan naskah artikel dan/atau photo
ke alamat hmtg.gea@gmail.com dengan subject: website_konten_nama.
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Kurang gencar dalam mempromosikan website
Solusi
Mempblikasikan alamat website di media GEA yang lainnya
Saran
Informasi di website leboih variatif

9. GEA On Air (GBH BPH tujuan 1, arahan b)


Tujuan
 Memfasilitasi anggota biasa HMTG “GEA” ITB untuk mengkaji isu yang berkembang di
masyarakat dari sudut pandang keilmuan geologi melalui media massa.
 Membina silaturahmi dengan kalangan professional baik dari geologi maupun non-geologi.
Deskripsi Kegiatan
Talkshow antara anggota HMTG ‘GEA’ ITB dengan pihak dari kalangan professional baik dari
geologi maupun non-geologi di radio yang membahas isu yang berkembang di masyarakat
melalui sudut pandang geologi.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan masyarakat umum.
Waktu Pelaksanaan
Tentatif selama masa kepengurusan.
Parameter Keberhasilan

97
 Dalam setiap kegiatan GEA On Air, terdapat anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan kalangan
professional baik dari geologi maupun non-geologi
 Terlaksana 4 kali selama massa kepengurusan
Anggaran Biaya
Akomodasi Rp100.000,- dan Rp20.000,- untuk sertifikat.
Status
Belum berhasil
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Pembatalan dari pihak radio, sulit mencocokan jadwal pembicara dan radio dengan jadwal
kosong di GEA
Solusi
Menari alternative radio yang lain dan mencari alternative pembicara
Saran
Mencari media lain seperti surat kabar atau televisi

98
BIDANG KESEKJENAN
Oleh Muhammad Yanyan Achdiansyah 12010077

Ketercapaian proker terhadap Visi-Misi


Pada dasarnya bidang kesekjenan merupakan bidang fundamental yang menunjang
semua bidang dalam segi administrasi, keuangan, fasilitas serta data anggota. Kesekjenan
memiliki peran dalam mendukung dan memfasilitasi semua bidang untuk mencapai visi misi.
Bidang ini berkoordinasi dengan semua bidang dalam kebutuhannya mengenai hal dasar dari
setiap acara seperti keuangan, administrasi, fasilitas materil yang dimiliki oleh inventaris
himpunan itu sendiri disertai mengenai kesibukan anggota. Bidang ini dalam visi misi memiliki
peran pada semua misi berupa mendukung dan memfasilitasi dalam meningkatkan
kenyamanan anggota dalam berhimpun, memfasilitasi anggota dalam menumbuhkan kepekaan
dan inisiatif anggota terhadap kondisi lingkungan sekitar, mendorong untuk melahirkan
gagasan dan metode dalam ciptakarya, menumbuhkan motivasi dan memfasilitasi untuk
berprestasi serta memfasilitasi dalam mengontrol keberjalanan sistem pengembangan
karakter anggota baik dari segi waktu, biaya dan kegiatannya (berupa surat penunjang acara).
Kesekjenan memiliki control penuh terhadap semua administrasi sebagai fungsi dari
manager admisnistrasi, control penuh pada semua keuangan sebagai fungsi dari manager
keuangan serta control penuh terhadap semua fasilitas HMTG ‘GEA’ ITB yang digunakan yang
berhubungan dengan HMTG ‘GEA’ ITB seperti pada acara-acara yang diselenggarakan yang
membutuhkan administrasi, keuangan dan fasilitasnya. Kontrol penuh terhadap pendataan
juga diawasi langsung oleh departemen Pusat Data dan Statistik Anggota sebagai pendukung
mengenai keterlibatan anggoata dalam acara yang dilaksanakan. Kontrol yang kurang baik
dalam perencanaan, pelaksanaan dan setelah pelaksanaan menjadi kendala tersendiri bagi
bidang ini, baik dari segi administrasi, keuangan serta fasilitas HMTG ‘GEA’ ITB yang
digunakan. Kendala ini menyebabkan keterlambatan untuk pengumpulan berkas administrasi,
lembar keuangan masuk dan keluar, peminjaman fasilitas dan ketidakakuratan data untuk
menyelenggarakan acara.

Arahan
 Terkontrolnya semua fungsi dan program kerja departemen yang ada di bidang
kesekjenan
 Terciptanya rencana kerja himpunan yang tertib, transparan dan kondusif

Fungsi kerja
1. Mengontrol semua fungsi kerja dan program kerja departemen yang berada
dibawah bidang Sekertaris Jendral.
Mengontrol secara penuh mengenai kinerja dari setiap departemen dibawah kesekjenan
berupa koordinasi dan komando yang terus berjalan dengan evaluasi di setiap rapat
koordinasi. Kontrol tidak berupa hanya dalam rapat, melainkan melalui keseharian berupa
komunikasi langsung ketika bertemu atau meluangkan waktu untuk bertemu dan komunikasi
tidak langsung berupa melalui media sosial.

2. Mengontrol dan memfasilitasi rencana kerja himpunan yang sinergis sesuai


prioritas.
Mengontrol dan memfasilitasi rencana kerja himpunan baik berupa mengatur secara penuh
mengenai waktu program kerja di setiap kegiatan himpunan yang direncanakan ketika rapat
koordinasi dari setiap kepala departemen atau kepala bidang, serta dengan ajuan waktu untuk
rencana kerja himpunan yang diajukan langsung, yang sinergis dan sesuai proritas dari segi
waktu pengajuan dan tingkat urgensi dari setiap rencana kerja himpunan dengan adil. Setiap

99
rencana kerja himpunan diberitahukan kepada setiap anggota melalui papan rencana kerja
himpunan di dalam himpunan disertai beberapa kali masuk ke kelas untuk penjelasan rencana
kerja himpunan dengan koordinasi dengan bidang media komunikasi dan informasi untuk
menyebarluaskan melalui media sosial.

Program Kerja
1. Rapat Koordinasi Badan Pengurus Harian (GBH BPH Tujuan 2 Arahan a)
Tujuan
Melakukan evaluasi dan merencanakan rencana kerja himpunan melalui Badan Pengurus
Harian himpunan sebulan kedepan dan mengevaluasi kerja himpunan.
Deskripsi Kegiatan
Evaluasi dan merencanakan rencana kerja himpunan dalam bentuk rapat yang diikuti oleh
seluruh Badan Pengurus Harian yang membahas mengenai permasalahan, kinerja serta
rencana setiap bidang dan departemen.
Sasaran
BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
Waktu Pelaksanaan
1 kali selama sebulan, dilakukan minggu terakhir setiap bulan
Parameter
Terlaksananya rapat kerja himpunan setiap bulan
Anggaran
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
- Penempatan waktu rakor di awal kepengurusan tidak tepat, biasanya pukul 19.00
sehingga tidak memfasilitasi BPH yang solat Isya di awal waktu
- Beberapa rakor mendadak dalam publikasinya
Solusi
- Menunggu BPH kumpul dulu dan mengganti waktu kumpu menjadi 19.30 pada rakor
selnajutnya
- Dihubungi secara personal dan selanjutnya minimal H-1
Saran
- Langsung dipastikan tanggal rakor setiap bulannya (untuk yang rutin)
- Kalau tetap ada rakor taktis yang sangat dibutuhkan, publikasi tetap H-1

2. Pengajuan Agenda Himpunan (GBH BPH Tujuan 5 Arahan c)


Tujuan
Membentuk rencana kerja himpunan yang sinergis yang terencana dan teratur
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan berupa pengajuan agenda yang kemudian akan disinergiskan dengan agenda lain
dengan sesuai prioritas dan saling disesuaikan
Sasaran
Waktu pelaksanaan
Minggu terakhir setiap bulan
Parameter
Terlaksananya kegiatan pengajuan agenda setiap bulan
Anggaran
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Pengajuan agenda tidak selalu di akhir bulan

100
Solusi
Memprioritaskan agenda yang sudah diajukan terlebih dahulu
Saran
Lebih ditegaskan bahwa pengajuan agenda harus sesuai dengan kesepakatan sebelumnya

3. Penyampaian Agenda Himpunan (GBH BPH Tujuan 5 Arahan c)


Tujuan
Menyampaikan agenda himpunan sebulan kedepan
Deskripsi Kegiatan
Penyampaian agenda himpunan yang telah diajukan kepada masa GEA baik dalam bentuk
tertulis melalui papan tulis di himpunan dan lisan melalui penyampaian di kelas
Sasaran
Semua Anggota GEA
Waktu Pelaksanaan
Minggu pertama setiap Bulan
Parameter
Tersampaikannya agenda himpunan baik secara tertulis dan lisan
Anggaran
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Penyampaian secara lisan membutuhkan waktu yang lama sehingga menganggu anggota dalam
kegiatan selanjutnya seperti praktikum dll.
Solusi
Menyampaikan agenda yang urgensinya tinggi saja
Saran
Pilih waktu yang sesuai untuk penyampaian lisan, dan dipatenkan untuk harinya.

101
FLOWCHART PENGAJUAN AGENDA
Pengajuan
Agenda

Sekjen

Bentrok Timelin Tidak Bentrok


e

Tingkat
Urgensi
Melihat MSDA
Urgensi

Melihat Urgensi

Tidak Urgent
Urgen Mundur Feasible Tidak
Visibilitas
Visible
Anggota

Tolak Prioritas

Gantikan

Tingkat
Urgensi
Tidak
Urgen

Tolak
Urgent

Ambil Mundur
Jalankan Resiko Masukan
Timeline

Keterangan :
Tingkat Urgensi dilihat dari :
 Lingkup sasaran agenda tersebut
 Tujuan dari agenda tersebut
Agenda dikatakan urgen ketika :
 Lingkup dari agenda tersebut sangat besar (Indonesia, ITB, seluruh masa GEA)

102
 Tujuan dari agenda mendesak (mendekati lomba), berguna (seminar) dan tujuan lain
yang dapat dipertimbangkan ketika saat akan diambil keputusan
Tingkat feasibilitas dilihat dari:
 Kegiatan rutin anggota (kuliah, praktikum, les)
 Kegiatan tidak rutin anggota (mendadak atau sesuai keadaan) (mengantar ibu, anggota
keluarga meninggal)
Dikatakan feasible ketika :
 Jumlah dari anggota yang bisa mengikuti acara sesuai dengan kebutuhan anggota yang
harus mengikuti agenda tersebut.

Kinerja Sistem
Sistem dalam pengajuan agenda himpunan berjalan sesuai dengan flowchart yang dibuat
dengan berbagai pertimbangan berdasarkan data dari PDSA, dimana PDSA memiliki data
mengenai feasibilitas anggota baik dari segi acara rutin dan tidak rutin. Dengan pertimbangan
dari PDSA sebagai menentukan pengajuan agenda dijalankan atau tidak agar setiap agenda
dari himpunan ini dapat dirasakan setiap anggota GEA, system ini berjalan pada awalnya,
namun pada akhir-akhir dari kepengurusan, system ini terlihat tidak berjalan di setiap
kegiatannya, dikarenakan tingkat urgensi dan segi waktu yang sangat mendesak, sehingga
pertimbangan utama hanya berupa pertimbangan dari segi acara rutin yang dilakukan oleh
anggota seperti kuliah dan les sehingga beberapa terjadi kesalahan pada beberapa agenda
himpunan yang tertunda dalam pelaksanaannya dikarenakan adanya control yang kurang
dalam keberjalanan system.

Saran Sistem
Sistem telah baik hanya perlu control yang sepenuhnya mengenai berbagai pertimbangan baik
dari departemen yang menjadi pertimbangan system disertai ada SOP tentang syarat
pengajuan agenda dan pelaksanaan agenda disertai SOP mengenai waktu pencarian
pertimbangan.

DEPARTEMEN ADMINISTRASI
Oleh Vani Novita Alviani 12010053

Arahan :
Terkontrolnya sistem administrasi di setiap kegiatan HMTG 'GEA' ITB

Fungsi Kerja :

1. Membuat, mengelola dan mengontrol sistem administrasi di setiap kegiatan HMTG


'GEA' ITB
Sistem administrasi dibuat dengan cara menempatkan administrasi di setiap
bidang/departemen/kepanitiaan. Hal tersebut dimaksudkan agar sistem administrasi bisa
dikelola secara cepat dan mudah, serta membantu manajer administrasi melakukan fungsi
kontrolnya. Dalam pengelolaan sistem administrasi di lingkup kesekjenan dilakukan langsung
oleh manajer administrasi sementara itu pada lingkup bidang/departemen/kepanitiaan
dilakukan oleh administrasi di bidang/departemen/kepanitiaan terkait, meliputi pengelolaan
dalam hal surat, poster, berita acara, notulensi maupun proposal. Kelengkapan administrasi
tersebut kemudian akan berakhir di manajer administrasi untuk selanjutnya diarsipkan
sebagai arsip himpunan. Adapun setiap harinya manajer administrasi melakukan pengecekan
untuk setiap informasi yang masuk ke himpunan baik dalam bentuk surat maupun poster
masuk. Dalam hal penyampaian informasi yang masuk, manajer administrasi berkoordinasi

103
dengan Bidang Media Komunikasi dan Informasi agar informasi sampai pada tujuan
surat/poster, selanjutnya surat/poster tersebut dicatat untuk pengelolaan admistrasi
kemudian diarsipkan. Sebagai bukti keberjalanan acara kegiatan maupun rapat yang
dilakukan, dibuat berita acara rapat/kegiatan oleh manajer administrasi dan adminisrasi
bidang/departemen/kepanitiaan untuk kemudian dicatat dan diarsipkan oleh manajer
administrasi, dilampirkan pula notulensi dari setiap acara maupun kegiatan yang berlangsung.
Dalam hal pengelolaan surat keluar, setiap permintaan surat akan melalui manajer
administrasi untuk diberikan nomor surat, namun pembuatan surat dilakukan oleh
administrasi/manajer administrasi sesuai dengan lingkupnya. Selanjutnya setiap administrasi
tersebut dicatat oleh manajer administrasi dan diarsipkan. Dalam keberjalanannya,
pengeoloaan dan pengontrolan sistem administrasi berjala cukup lancer tetapi terdapat
kendala di tengah kepengurusan terkait pengarsipan. Computer himpunan mengalami
kerusakan beberapa bulan sehingga akses arsip untuk anggota tersendat selama masa itu.
Tetapi setelah computer pulih, arsip langsung diupdate kembali. Selain itu, kendala lain berupa
keterlambatan dalam penyerahan setiap arsip kepada manajer administrasi dari administrasi
bidang/bidang/kepanitiaan. Sehingga perlu upaya kontrol yang lebih baik lagi untuk
menghindari keterlambatan pengarsipan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan setiap bidang/departemen/kepanitiaan melalui
administrasi bidang/departemen/kepanitiaan dalam bidang administrasi.
Pada mulanya manajer administrasi membawahi staf administrasi dan administrasi
bidang/departemen/kepanitiaan. Staf administrasi dimaksudkan untuk membantu manajer
administrasi dalam mengkoordinasikan kegiatan dalam lingkup kesekjenan. Sedangkan
adminitrasi bidang/departemen/kepanitiaan bertanggungjawab mengelola sistem
administrasi di dalam bidang/departemen/kepanitiaan dan erkoordinasi dengan manajer
administrasi dalam pengelolaan dan pengarsipan administrasi. Namun pada keberjalanannya
staf administrasi tidak ada karena dirasa bisa ditangani oleh manajer adminitrasi.
Penempatan administrasi dalam setiap bidang/departemen/kepanitiaan ditujukan
untuk agar sistem administrasi akan terkontrol dengan cepat dan mudah oleh manajer
administrasi. Setiap administrasi yang telah ditunjuk pada setiap
bidang/departemen/kepanitiaan akan menjalankan tugasnya seperti halnya manajer
administrasi tetapi dalam lingkup bidang/departemen/kepanitiaan terkait. Oleh karena itu,
manajer administrasi melalukan koordinasi dengan administrasi untuk pengarsipan atau
pengelolaan administrasi tingkat akhir.

Struktural :

MANAJER
ADMINISTRASI

ADMINISTRASI
BIDANG/DEPARTEMEN

Adiministrasi bidang/departemen :
1. Bertanggungjawab mengelola sistem administrasi di dalam bidang/departemen.
2. Berkoordinasi dengan manajer administrasi dalam pengelolaan dan pengarsipan
administrasi.

104
Staff administrasi :
1. Membantu manajer administrasi dalam mengkoordinasikan kegiatan dalam lingkup
kesekjenan.

Program Kerja :
1. Pengarsipan Notulensi ( GBH BPH Tujuan 5 Arahan a dan b)
Tujuan
a. Mendokumentasikan catatan keberjalan diskusi rapat dan kesimpulan yang dihasilkan.
b. Mempermudah anggota biasa HMTG’GEA’ITB untuk mengakses hasil evaluasi suatu
kegiatan.
Deskripsi Kegiatan
Pembuatan notulensi rapat BPH dan rapat acara GEA oleh manajer administrasi, staff
administrasi, administrasi bidang/departemen/kepanitiaan yang bersangkutan, administrasi
kepanitiaan acara, perwakilan BPH, atau anggota biasa GEA untuk kemudian diarsipkan oleh
manajer administrasi.
Sasaran
Seluruh kegiatan rapat BPH dan rapat acara GEA.
Waktu pelaksanaan
 Rencana pelaksanaan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
 Waktu pelaksanaan kegiatan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
Parameter
Terarsipkannya seluruh notulensi rapat BPH dan rapat acara GEA dalam bentuk soft file
dan/atau hard file.
Anggaran
-
Status keberhasilan
Tidak berhasil
Kendala
 Proses penyelesaian notulensi oleh pembuat notulensi seringkali melebihi tenggat waktu
penyerahan maksimum (seminggu setelah acara berlangsung).
 Sedikitnya ruang yang cukup untuk menampung hardfile dari notulensi yang telah dibuat.
Solusi
 Lebih berkoordinasi dan tegas dalam mengontrol dan mengelola notulensi agar
penyerahan notulensi tepat pada waktunya.
 Menggunakan konsep paperless untuk beberapa file dengan backup data yang lebih banyak.
Saran
 Untuk arsip data lebih baik dalam bentuk softfile untuk menyesuaikan dengan ruang yang
ada, tentunya dengan back up data yang lebih baik.
 Perlu adanya sistem pengarsipan notulensi yang lebih inovatif untuk menghindari segala
keterlambatan penyerahan arsip notulensi.
 Kesadaran yang lebih akan pentingnya notulensi sebagai akses informasi untuk anggota.

SOP Pembuatan dan Pengarsipan Notulensi


 Setiap rapat, baik berupa rapat koordinasi, rapat anggota, rapat evaluasi, rapat progress,
musyawarah kerja, dan bentuk rapat lainnya harus dibuat notulensinya oleh manajer
administrasi, staff administrasi, administrasi bidang/departemen/kepanitiaan yang
bersangkutan, administrasi kepanitiaan acara, perwakilan BPH, maupun anggota biasa
GEA.
 Setelah suatu rangkaian acara selesai dilaksanakan, notulensi diserahkan dalam bentuk soft
file yang sudah diketik sesuai dengan template yang sudah dibuat dan/atau disertakan

105
dengan hard filenya kepada manajer administrasi bersamaan dengan berita acara dan/atau
proposal sebagai arsip himpunan.
 Notulensi dibuat dengan menuliskan poin-poin utama yang dibahas pada rapat, bukan
berupa percakapan.
 Penyerahan notulensi kepada manajer administrasi maksimal seminggu setelah rapat
selesai.

2. Pengelolaan dan Pengarsipan Surat Masuk, Surat Keluar serta Poster ( GBH BPH
Tujuan 5 Arahan a dan b )
Tujuan
 Menyampaikan dan mengarsipkan informasi yang masuk ke dalam HMTG ‘GEA’ITB baik
berupa surat masuk maupun poster masuk.
 Mengarsipkan surat maupun poster yang dikeluarkan oleh HMTG ‘GEA’ITB.
Deskripsi Kegiatan
 Pengelolaan dan pengarsipan seluruh surat masuk untuk HMTG 'GEA' ITB dan memastikan
ketersampaian informasi dalam surat masuk tersebut
 Pengelolaan dan pengarsipan seluruh surat yang dikeluarkan oleh HMTG 'GEA' ITB, poster
masuk dan poster keluar.
Sasaran
 Surat yang masuk untuk HMTG “GEA” ITB
 Surat yang dikeluarkan oleh HMTG ‘GEA’ ITB
 Poster baik poster masuk maupun keluar
Waktu pelaksanaan
 Rencana pelaksanaan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
 Waktu pelaksanaan kegiatan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
Parameter
 Seluruh surat yang masuk untuk HMTG “GEA” ITB terdata dan terarsipkan
 Seluruh surat yang dikeluarkan HMTG ‘GEA’ ITB terdata dan terarsipkan
 Poster yang masuk maupun keluar terarsipkan
 Tersampaikannya informasi dalam surat masuk kepada pihak yang menjadi tujuan surat.
 Adanya Standard Operation Procedure (SOP) pengarsipan surat masuk dan surat keluar
serta publikasi poster .
Anggaran
Rp. 100.000,00 (pembelian buku kendali surat)
Status keberhasilan
Tidak berhasil
Kendala
 Informasi masuk tidak terkontrol dengan baik. Keterlambatan pengecekan surat masuk
dan/atau poster masuk menyebabkan informasi sampai ke tujuan setelah habis masa
berlaku informasi.
 Seringkali terjadi permintaan surat keluar secara mendadak.
Solusi
 Pengecekan dilakukan paling tidak sekali dalam sehari untuk menjaga informasi sampai
kepada tujuan.
 Adanya lembar kendali informasi yang merupakan rekapitulasi informasi masuk setiap
harinya.
 Selalu menyiapkan file surat untuk mengantisipasi permintaan surat mendadak.
Saran
 Memasang SOP penerimaan informasi surat dan poster masuk pada daerah yang bisa
dengan mudah dilihat oleh anggota, agar informasi yang masuk bisa langsung

106
diinformasikan paling tidak kepada manajer administrasi untuk selanjutnya diteruskan
kepada tujuan informasi.
 Terkecuali untuk kepentingan yang mendesak, permintaan surat harus jauh-jauh hari
paling tidak H-3. Atau dengan membuat lembar kendali permintaan surat yang lebih
terkontrol.
 Pengarsipan surat masuk, surat keluar serta poster masuk dan keluar harus disegerakan
sebelum lupa dan menumpuk.

SOP Penerimaan dan Pengarsipan Surat Masuk


 Apabila anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB menerima surat dari luar HMTG ‘GEA’ ITB wajib
meletakkan surat pada kotak surat.
 Surat yang masuk akan dicek setiap harinya dan akan dicatat oleh manajer administrasi
atau staf manajer administrasi pada dokumen kendali.
 Surat masuk yang berkaitan dengan bidang atau departemen tertentu akan disampaikan
kepada kabid/kadep dan akan langsung diarsipkan.
 Untuk surat yang dipinjam oleh bidang/departemen/kepanitiaan, maka surat tersebut
harus dikembalikan kepada manajer administrasi paling lambat 3 hari setelah surat
diterima.
 Tidak diperkenankan membawa surat masuk tanpa izin dari manajer administrasi.
 Setiap surat masuk harus sampai ke tangan manajer administrasi dan seluruh informasi di
dalamnya harus tersampaikan dengan baik kepada sasaran.

SOP Pembuatan dan Pengarsipan Surat Keluar


 Surat keluar dibuat oleh manajer administrasi, administrasi
bidang/departemen/kepanitiaan, atau administrasi dalam kepanitiaan atas dasar
kebutuhan himpunan dengan menggunakan kop surat HMTG 'GEA' ITB.
 Pembuat surat harus menghubungi manajer administrasi minimal H-3 sebelum tanggal
surat dibutuhkan.
 Manajer administrasi akan memberikan nomor surat berdasarkan penomoran surat yang
telah dibuat.
 Sistem Penomoran Surat Keluar :
NO : XXX/BIDANG/(DEPARTEMEN)/GEA/BULAN(ROMAWI)/ TAHUN
Surat Keluar dalam kepanitian :
NO : XXX/BIDANG/(DEPARTEMEN)/ NAMA KEPANITIAN /GEA/ BULAN (ROMAWI)/
TAHUN
 Sebelum surat tersebut dikeluarkan, dilakukan pencatatan pada lembar kendali.
 Untuk setiap surat keluar yang telah diberi nomor dan siap untuk dikeluarkan harus
diberikan kepada manajer administrasi setelah seluruh rangkaian acara selesai sebagai
arsip himpunan. Setiap surat keluar harus diarsipkan dalam bentuk soft file.

SOP PUBLIKASI POSTER


 Setiap poster yang masuk maupun keluar HMTG ‘GEA’ ITB wajib didata pada lembar
kendali publikasi poster.
 Poster masuk dari luar HMTG ‘GEA’ ITB dan poster keluar dari HMTG ‘GEA’ ITB wajib dicap
sebelum ditempel di dinding himpunan.
 Pendataan dan pengecapan dilakukan oleh sekjen, manajer administrasi atau staff
administrasi.
 Mekanisme Publikasi Poster :
A. Poster Masuk
1. Setelah dicap, pengirim/penerima/manajeradministrasi/sekjen menyerahkan
poster ke tim medkominfo.
2. Selanjutnya tim medkominfo akan menempel poster pada mading.
3. Apabila mading penuh, poster terlama akan dicopot dan digantikan oleh poster
baru.

107
4. Penempelan dan pencopotan poster hanya dapat dilakukan oleh tim medkominfo
atau oleh BPH dengan sepengetahuan Kabid Medkominfo.
5. Poster yang telah habis masa eventnya dapat dicopot dari mading.
6. Setiap publikasi hanya dapat menempelkan dengan ukuran maksimal A2.
B. Poster Keluar
a. Sebelum dicap, poster keluar dilaporkan kepada Tim Medkominfo untuk proses
pengontrolan.
b. Setelah pengontrolan, tim medkominfo mencatat dalam lembar kendali.
c. Manajer administrasi akan melakukan pengecapan poster setelah sebelumnya
terdata.
d. Poster keluar yang resmi adalah poster yang bercap HMTG ‘GEA’ ITB dan terdata
pada lembar kendali.

3. Pengelolaan dan Pengarsipan Proposal dan Laporan Pertanggungjawaban Acara


HMTG “GEA” ITB ( GBH BPH Tujuan 5 Arahan a dan b)
Tujuan
 Mengelola dan mengarsipkan proposal dan laporan pertanggungjawaban acara.
 Mempermudah anggota biasa HMTG’GEA’ITB mendapatkan arsip laporan
pertanggungjawaban acara.
Deskripsi Kegiatan
Pengelolaan dan pengarsipan seluruh proposal dan laporan pertanggungjawaban acara setelah
seluruh rangkaian acara selesai.
Sasaran
Proposal dan laporan pertanggungjawaban acara HMTG “GEA” ITB
Waktu pelaksanaan
 Rencana pelaksanaan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
 Waktu pelaksanaan kegiatan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
Parameter
Terarsipkannya seluruh proposal dan laporan pertanggungjawaban acara baik dalam bentuk
soft file dan/atau hard file.
Anggaran
-
Status Keberhasilan
Tidak berhasil
Kendala
 Keterlambatan penyerahan proposal dan LPJ melebihi tenggat waktu penyerahan
maksimum (seminggu setelah acara berlangsung).
 Sedikitnya ruang yang cukup untuk menampung hardfile dari proposal yang telah dibuat.
Solusi
 Lebih berkoordinasi dan tegas dalam mengontrol dan mengelola notulensi agar
penyerahan proposal tepat pada waktunya.
 Pengarsipan proposal hanya dibuat dalam bentuk softfile.
 Mengontrol pembuatan proposal dan LPJ kegiatan.
Saran
 Untuk arsip data lebih baik dalam bentuk softfile untuk menyesuaikan dengan ruang yang
ada, tentunya dengan back up data yang lebih baik.
 Dibuat sistem yang lebih baik agar pengumpulan proposal dan LPJ tepat waktu, misalnya
dengan dealine.

108
SOP Pembuatan dan Pengarsipan Proposal
 Proposal kegiatan dibuat oleh administrasi kegiatan yang bersangkutan, dengan mengacu
pada template yang telah ditentukan oleh manajer administrasi.
 Setelah rangkaian kegiatan selesai, proposal kegiatan diserahkan kepada manajer
administrasi, berupa soft file beserta berita acara dan notulensi untuk arsip himpunan.

4. Pengelolaan dan Pengarsipan Berita Acara Kegiatan dan Berita Acara Rapat HMTG
“GEA” ITB ( GBH BPH Tujuan 5 Arahan a dan b)
Tujuan
Mendokumentasikan bukti keberjalanan kegiatan dan konten rapat, baik rapat BPH maupun
rapat acara GEA.
Deskripsi Kegiatan
 Pengelolaan dan pengarsipan seluruh berita acara kegiatan HMTG’GEA’ITB.
 Pengelolaan dan pengarsipan seluruh berita acara rapat beserta notulensi lengkap yang
dibuat oleh masing-masing departemen yang menyelenggarakan acara. Kemudian
dilakukan penyerahan berita acara rapat langsung kepada manajer administrasi setelah
acara berakhir untuk dimintai tanda tangan akan pengesahan acara tersebut.
Sasaran
Berita acara dari setiap kegiatan dan rapat yang dilaksanakan oleh HMTG ‘GEA’ITB.
Waktu pelaksanaan
 Rencana pelaksanaan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
 Waktu pelaksanaan kegiatan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
Parameter
Terarsipkannya seluruh berita acara paling lambat seminggu setelah rangkaian acara berakhir
Anggaran
-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
 Keterlambatan penyerahan berita acara kegiatan/rapat melebih tenggat waktu penyerahan
maksimum (seminggu setelah acara berlangsung).
 Sedikitnya ruang yang cukup untuk menampung hardfile dari berita acara kegiatan/rapat
yang telah dibuat.
 Format berita acara tidak sederhana.
Solusi
 Lebih berkoordinasi dan tegas dalam mengontrol dan mengelola notulensi agar
penyerahan berita acara kegiatan/rapat tepat pada waktunya.
 Mengontrol untuk membuat berita acara langsung setelah acara berakhir dan segera
diarsipkan.
Saran
 Untuk arsip data lebih baik dalam bentuk softfile untuk menyesuaikan dengan ruang yang
ada, tentunya dengan back up data yang lebih baik.
 Format berita acara dibuat lebih sederhana agar pengarsipan menjadi lebih mudah dan
cepat.
 Sebaiknya diberikan deadline pengumpulan berita acara dan mengontrol pembuatan berita
acara.

SOP Pembuatan dan Pengarsipan Berita Acara


 Setiap kegiatan maupun rapat yang telah dilaksanakan harus dibuat berita acara rapat atau
berita acara kegiatan. Berita acara dibuat dengan menggunakan template yang telah dibuat
oleh manajer administrasi.

109
 Berita acara yang telah ditandatangani oleh pemimpin rapat maupun penanggungjawab
kegiatan diserahkan kepada manajer administrasi setelah seluruh rangkaian acara selesai,
untuk selanjutnya akan dijadikan sebagai arsip himpunan.
 Penyerahan berita acara kepada manajer administrasi paling lambat seminggu setelah
acara selesai.

5. Surel GEA ( GBH BPH Tujuan 5 Arahan a dan b)


Tujuan
 Mengelola dan mengarsipkan surat elektronik yang masuk maupun yang di keluarkan
HMTG ‘GEA’ ITB.
 Menyampaikan surat baik dari dalam maupun ke luar HMTG ‘GEA’ ITB melalui surel
hmtg.gea@gmail.com.
Deskripsi Kegiatan
 Pengecekan surel masuk dan memastikan ketersampaian informasi surat kepada tujuan
surat.
 Menyampaikan surat yang dikeluarkan HMTG ‘GEA’ ITB melalui media elektronik.
 Pengarsipan surel masuk dan keluar
Sasaran
Setiap surat elektronik yang masuk dan keluar
Waktu Pelaksanaan
 Rencana pelaksanaan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG’GEA’ITB 2013
 Waktu pelaksanaan kegiatan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG’GEA’ITB 2013
Parameter Keberhasilan
Terarsipkannya surel masuk dan keluar serta tersampaikannya informasi kepada tujuan surat.
Anggaran Biaya
-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Tidak semua informasi yang masuk melalui surel tersampaikan pada tujuan surat.
Solusi
Pengecekan secara berkala.
Saran
Bekerjasama dengan bidang Medkominfo untuk saling berkoordinasi dalam surel GEA.

SOP PENGARSIPAN SUREL MASUK DAN KELUAR


1. Manajer administrasi akan mengecek email hmtg.gea@gmail.com setiap harinya.
2. Apabila terdapat surel masuk manajer administrasi akan menyampaikan informasi
tersebut kepada pihak yang berkaitan.
3. Setelah informasi tersebut tersampaikan kepada pihak tujuan surel, selanjutnya akan
didata dan diarsipkan oleh manajer administrasi berupa softfile.
4. Surat keluar yang akan dikirim melalui media elektronik dapat dibuat oleh manajer
administrasi, administrasi departemen, maupun administrasi kepanitiaan dengan
menggunakan template yang telah ada.
5. Pembuat surat harus meminta nomor surat kepada manajer administrasi.
6. Surat yang telah diberi nomor surat dan ditandatangani oleh pihak yang memiliki kuasa
diserahkan kepada manajer administrasi berupa soffile untuk dikirimkan kepada tujuan
surat.
7. Manajer administrasi melakukan pendataan dan pengarsipan surat keluar.

110
SOP PEMINJAMAN ARSIP
 Untuk arsip data berupa hardfile, anggota yang meminta arsip harus menghubungi
manajer/staff administrasi.
 Izin peminjaman hanya akan diberikan oleh manajer/staff administrasi atas persetujuan
sekjen dan/atau kahim.
 Setelah mendapatkan izin manajer/staff administrasi, maka anggota akan diberikan arsip
yang diminta dan melakukan kesepakatan untuk pengembalian arsip.
 Untuk arsip tidak boleh dipinjam keluar HMTG’GEA’ITB.

DEPARTEMEN KEUANGAN
Oleh Yudith Yolanda Matindas 12010106

Arahan
1.Terkontrolnya pengaturan keuangan di setiap kegiatan HMTG 'GEA' ITB

Fungsi Kerja
1. Membuat dan mengontrol system keuangan di setiap kegiatan HMTG ‘GEA’ ITB
Dalam keberjalanan setahun kepengurusan, fungsi kerja ini sudah cukup dijalankan
dengan baik walaupun masih banyak terdapat kekurangan antara lain belum optimalnya
pengontrolan terhadap kepanitiaan-kepanitiaan yang ada selama kepengurusan, publikasi
keuanganm dan uang kas anggota GEA. Setelah Departemen keuangan melakukan evaluasi,
semakin mendekati akhir kepengurusan, pengontrolan terhadap keuangan kepanitiaan,
publikasi, dan penagihan uang kas semakin ditingkatkan.
Departemen keuangan melakukan penghitungan RAB pada awal kepengurusan. RAB ini
dirancang untuk memperkirakan aliran dana yang akan keluar setiap bulannya selama setahun
ke depan. Setiap bulannya departemen keuangan juga melakukan pencatatan setiap kegiatan
keuangan yang terjadi dan evaluasi keuangan mengenai pengeluaran dan pemasukan yang
kemudian disesuaikan kembali dengan RAB. Selain itu, departemen keuangan juga melakukan
pengawasan terhadap kepanitian yang terbentuk selama masa kepengurusan khususnya
bagian bendahara. Setiap laporan keuangan di kepanitian yang ada kemudian dilaporkan ke
departemen keuangan. Pengumpulan iuran kas anggota GEA dilakukan sebagai salah satu
usaha dalam memenuhi pemasukan kas GEA. Publikasi keuangan dilakukan untuk
mentransparansikan transaksi keuangan yang ada di GEA selama setahun ini.
2. Berkoordinasi dengan Badan Usaha untuk mendapatkan pemasukan di HMTG ‘GEA’
ITB
Departemen keuangan bekerjasama dengan Badan Usaha untuk memenuhi pemasukan
GEA. Koordinasi dengan Badan Usaha dilakukan setelah RAB dirancang. Fungsi kerja ini sudah
dilaksanakan dengan baik walaupun koordinasi yang dilakukan belum maksimal. Pemasukan
dari Badan Usaha yang diserahkan ke departemen keuangan belum dapat menyeimbangkan
pengeluaran yang terjadi selama masa kepengurusan. Oleh karena itu, dilakukan usaha lain
dengan melakukan pencarian dana usaha melalui kepanitiaan yang ada.

Program Kerja
1. Penyusunan Rancangan Anggaran Belanja (Rab) BPH HMTG ‘GEA’ ITB–GBH GEA
Tujuan 5 Arahan d
Tujuan
Menciptakan sistem keuangan HMTG ‘GEA’ ITB yang terencana dengan baik.
Deskripsi
Penyusunan laporan keuangan dari seluruh departemen HMTG ‘GEA’ ITB dan diperbarui tiap
bulannya.

111
Sasaran
Seluruh departemen BPH HMTG ‘GEA’ ITB.
Parameter Keberhasilan
Tersusunnya RAB paling lambat pada minggu ke-4Januari
Waktu Pelaksanaan
Tentatif, sebelum minggu ke-4Januari
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Masih ada perubahan RAB dari beberapa departemen pada dekat deadline
Solusi
Meminta setiap departemen untuk menghitung dan menetapkan RAB secepatnya
Saran
Ditegaskan bahwa RAB dihitung dan ditetapkan di masing-masing bidang sebelum penyusunan
RAB, sehingga tidak diganti-ganti lagi

2. Pencatatan Keuangan - GBH GEA Tujuan 5 Arahan d


Tujuan
Membukukan neraca keuangan HMTG ‘GEA’ ITB dengan baik.
Deskripsi
Pembukuan keluar dan masuknya dana pada sistem keuangan HMTG ‘GEA’ ITB dan adanya
pelaporan kepada manajer keuangan setiap ada pemasukan melalui bank.
Sasaran
Neraca keuangan HMTG ‘GEA’ ITB.
Parameter Keberhasilan
Tercatatnya secara rinci seluruh keluar dan masuknya dana pada buku tabungan dan buku kas
HMTG ‘GEA’ ITB.
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Beberapa update keuangan ada yang tidak langsung dikerjakan
Solusi
Segera melakukan pembukuan dana yang belum di update
Saran
Pengeluaran dan pemasukan sebaiknya langsung dikerjakan dan tidak ditunda-tunda

3. Evaluasi Keuangan- Tujuan 5 Arahan d


Tujuan
Menciptakan keseimbangan neraca keuangan
Deskripsi
Pengendalian dan pengevaluasian kondisi keuangan HMTG ‘GEA’ ITB secara periodik (setiap
bulan)
Sasaran
Neraca keuangan HMTG ‘GEA’ ITB
Parameter Keberhasilan
Terciptanya neraca keuangan yang seimbang setiap bulannya
Waktu Pelaksanaan
Setiap akhir bulan
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Beberapa keuangan tidak sesuai dengan RAB dan adanya dana tidak terduga

112
Solusi
Menganalisis keuangan dan mengevaluasi uang-uang apa saja yang telah keluar
Saran
 Evaluasi keuangan harus dilakukan lebih teliti agar kegiatan keuangan yang berikutnya
dapat diperhitungkan dengan baik
 Manajer keuangan mengeluarkan dana sesuai RAB saja, kalaupun harus keluar karena
alasan yang benar-benar mendesak dan sudah direncanakan rencana pemasukan
tambahannya

4. Pengawasan Kondisi Keuangan Kepanitiaan Yang Sedang Berjalan Di HMTG ‘GEA’ ITB
– GBH GEA Tujuan 5 Arahan d
Tujuan
Mengetahui kondisi keuangan kepanitian
Deskripsi
Pengawasan terhadap kondisi keuangan kepanitiaan yang sedang berjalan melalui bendahara
kepanitiaan.
Sasaran
Keuangan setiap kepanitiaan
Parameter Keberhasilan
Adanya laporan dari bendahara kepanitiaan kepada manajer keuangan BPH HMTG ‘GEA’ ITB.
Waktu Pelaksanaan
Setiap ada kepanitiaan
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Koordinasi dengan kepanitiaan masih kurang sehinggal laporan keuangan dari kepanitian
tidak langsung ketika selesainya kepanitiaan
Solusi
Laporan diminta terus meskipun kepanitiaan sudah lama selesai
Saran
Koordinasi ditingkatkan dan laporan jangan sampai ada penundaan

5. Penarikan Iuran Anggota–GBH GEA Tujuan 5 Arahan d


Tujuan
Memenuhi kebutuhan dana melalui iuran anggota HMTG ‘GEA’ ITB
Deskripsi
Penarikan iuran anggota di setiap semester sebesar Rp12.000 per anggota.
Sasaran
Seluruh anggota GEA
ParameterKeberhasilan
 Semester ganjil :Iuran anggota terkumpulkan 50% di akhir bulanApril
 Semester genap :Iuran anggota terkumpulkan 50% di akhir bulanOktober
 Seluruh anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
 Seluruh iuran anggota terkumpulkan di akhir kepengurusan
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan
Status Keberhasilan
Tidak berhasil
Kendala
Kurang intensif dalam penarikan iuran anggota
Solusi
Penarikan iuran anggota melalui PJ angkatan
Saran

113
Penarikan iuran anggota dilakukan juga ketika kegiatan GEA, contohnya rapat BPH dengan staf
magang dan ahli

6. Publikasi Laporan Keuangan - GBH GEA Tujuan 5 Arahan d


Tujuan
Menciptakan sistem keuangan HMTG ‘GEA’ ITB yang transparan.
Deskripsi
Laporan keuangan HMTG ‘GEA’ ITB dipublikasikan dalam bentuk media cetak dan ditempelkan
di dalam himpunan pada tanggal 30 di tiap bulannya.
Sasaran
Seluruh anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB.
Parameter Keberhasilan
Terdapatnya laporan keuangan yang dipublikasikan setiap bulan dalam bentuk media cetak,
selama masa perkuliahan aktif dan tepat waktu.
Waktu Pelaksanaan
Setiap akhir bulan, selama masa perkuliahan aktif.
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Belum bisa mengumpulkan bukti keuangan di setiap akhir bulan sehingga laporan keuangan
tidak tepat waktu
Solusi
Laporan keuangan yang belum dipublikasikan tetap dipublikasikan di tengah bulan atau
digabung dengan publikasi bulan berikutnya
Saran
Setiap bukti keuangan langsup diarsipkan

SOP :
Bagi anggota biasa HMTG “GEA” ITB yang membutuhkan dana untuk acara kegiatan atau
kepanitiaan dan kesekretariatan di luar Rancangan Anggaran Belanja :
1. Anggota biasa HMTG “GEA” ITB wajib menghubungi Manajer Keuangan
sebelummengeluarkan dana
2. Barang/Uang ≤ Rp100.000,00 Manajer Keuangan menghubungi Sekjen
Barang/Uang ≥ Rp100.000,00Manajer Keuangan menghubungi Sekjen dan Kahim
3. Jika Manajer Keuangan tidak dapat dihubungi, anggota biasa HMTG “GEA” ITB dapat
menghubungi Sekjen
Manajer Keuangan (Yudith) : 081214468892
Sekjen (Yan Yan ) : 087821699219
Perincian Pengeluaran Bulanan
Majalah NGI + NGT : Rp50.000,00
Koran : Rp90.000,00
Galon air : Rp40.000,00
Internet : Rp12.500,00
ATK : Rp50.000,00
Kebersihan : Rp50.000,00
Pulsa jarkom : Rp120.000,00
GIM : Rp20.000,00
Total : Rp462.500,00 : 332 (anggota biasa HMTG “GEA” ITB)
Iuran / bulan = Rp1.393,07 / anggota
Iuran 1 Semester = Rp1.393,07 x 6= Rp8.358,43
Iuran anggota per semester = Rp12.000,00

114
DIAGRAM ALIR PROSES PEMINJAMAN UANG HMTG ‘GEA’ ITB

Peminjam

Manajer
keuangan

Jumlah uang

≤Rp 100.000,- ≥Rp 100.000,-

Sekjen dan
Sekjen
Kahim

Manajer
keuangan

Uang keluar

115
DIVISI BADAN USAHA
Oleh Adriansyah Rendra Kusuma 12010096

Arahan
1. Terpenuhinya dana yang dibutuhkan HMTG 'GEA' ITB selama kepengurusan
2. Menumbuhnya jiwa kewirausahaan anggota

Fungsi Kerja
1. Menyediakan dana yang dibutuhkan HMTG’GEA’ ITB dengan melakukan penjualan
barang – barang yang akan memberikan pemasukan kas untuk HMTG ”GEA” ITB
Sesuai dengan arahan yang diberikan kepada divisi ini, maka divisi badan usaha
berusaha memenuhi dana yang dibutuhkan oleh HMTG’GEA’ITB selama kepengurusan. Untuk
itu divisi badan usaha menjual barang dan jasa yang dapat memberikan pemasukan kas untuk
HMTG’GEA’ITB. Beberapa barang yang sudah dijual berupa pakaian,aksesoris, makanan,
peralatan lapangan dll..
Metode penjualan yang dilakukan dengan sistem pre-order, yaitu menyebarkan formulir yang
berisikan desain barang yang akan dijual. Apabila barang – barang yang sudah diproduksi
lebih, maka dilakukan penjualan barang ready stock secara langsung di himpunan.

2. Melibatkan anggota biasa HMTG’GEA’ITB untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan di


Badan Usaha
Untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan anggota cukup sulit, namun beberapa orang
telah untuk berperan dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan di Badan Usaha, sehingga lebih
memaksimalkan di anggota dan staf magang divisi Badan Usaha.

Struktural

Kadiv Badan Usaha

Tim Desain

Tim Proposal Tim Produksi Tim Pemasaran

 Tim Desain :
Dalam membuat suatu produksi barang, dibutuhkan ide – ide desain kreatif yang nantinya
akan dibuat ke dalam suatu produk
Tim Desain memiliki tujuan :
- Membuat suatu desain yang akan dijadikan sebagai produk penjualan

 Tim Proposal :

116
Untuk memenuhi kebutuhan dana kegiatan HMTG”GEA”ITB salah satu usaha yang
dilakukan yaitu mengajukan suatu sponsorship.
Tim Proposal memiliki tujuan :
- Mengkoordinasi proposal dalam hal pencarian dana kegiatan HMTG”GEA” ITB

 Tim Produksi :
Setelah memiliki desain untuk suatu produk, produk tersebut kemudian akan dimasukkan
ke tempat konveksi untuk diproduksi
Tim Produksi memiliki tujuan :
- Memasukkan hasil desain untuk di produksi di tempat konveksi
- Mengecek dan mengambil barang yang sudah diproduksi di tempat konveksi

 Tim Pemasaran :
Barang yang sudah diproduksi kemudian akan dijual.
Tim Pemasaran memiliki tujuan :
- Memasarkan barang yang sudah diproduksi untuk dijual.

Staf Ahli dan Anggota Magang

Staff Ahli:
 Yogi Pamadya (12010071)
 Aditya Setiabudi (12010067)
 Dhito Tri Wahyudi (12010068)
ANggota Magang
 Regina Chrysant (12011019)
 Achmad Faisal Wibowo (12011038)

Program Kerja
1. Penjualan Atribut HMTG’GEA’ITB (GBH GEA Tujuan 5 Arahan d)
Tujuan
Mengumpulkan dana untuk memberikan pemasukan bagi kas HMTG’GEA’ITB
Deskripsi
Melakukan penjualan atribut GEA kepada anggota biasa GEA dan Alumni GEA, atribut itu
berupa jakun, kemeja, polo shirt, t-shirt, stiker dll
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan Alumni GEA
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG’GEA’ITB 2013
Parameter Keberhasilan
Keuntungan yang di dapat minimal 20 % dari danaawal
Anggaran Biaya
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Tim dari Badan Usaha kurang memaksa orang – orang untuk membayar sesuai dengan
waktunya. Produksi barang – barang danus terkadang terhambat akibat orang orang yang
memesan barang danus seringkali terlambat untuk membayar uang mukanya sehingga
terhambat juga masuk ke vendor nya
Solusi
Meminjam uang dari BPH untuk membayar uang muka
Saran
Produksi hanya dilakukan bagi anggota yang sudah membayar

117
2. Penjualan Atribut bagi Mahasiswa Baru ITB (Maba 2013) (GBH GEA Tujuan 5 Arahan
d)
Tujuan
Mengumpulkan dana untuk memberikan pemasukan bagi kas HMTG’GEA’ITB
Deskripsi
Melakukan penjualan atribut angkatan kepada mahasiswa baru ITB
Sasaran
Mahasiswa baru ITB tahun ajaran 2013-2014
Waktu Pelaksanaan
Awal masuk semester ganjil tahun ajaran 2013-2014
Parameter Keberhasilan
Keuntungan yang di dapat minimal 10 % dari danaawal
Anggaran Biaya
-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Tim Badan Usaha kurang cepat dalam mempromosikan barang – barang yang akan dijual.
Mahasiswa baru yang memesan barang danus kurang dari jumlah minimal yang ditargetkan
(24 buah), hal ini diakibatkan sudah banyaknya barang – barang danus yang dijual dari pihak
lain
Solusi
Membatalkan penjualan barang karena keuntungan tidak akan didapatkan
Saran
Sebaiknya untuk menjual ke mahasiswa baru dilakukan secepat mungkin (Saat
OSKM/PROKM/pendaftaran ulang)

3. Penjualan Perlengkapan Geologi (GBH GEA Tujuan 5 Arahan d)


Tujuan
Mengumpulkan dana untuk memberikan pemasukan bagi kas HMTG’GEA’ITB
Deskripsi
Melakukan penjualan perlengkapan geologi kepada Anggota Biasa GEA dan masyarakat
Geologi pada umumnya
Sasaran
Anggota biasa GEA dan/atau masyarakat Geologi Indonesia
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG’GEA’ITB 2013
Parameter Keberhasilan
Keuntungan yang di dapat minimal 10 % dari danaawal
Anggaran Biaya
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Tim dari Badan Usaha kurang memaksa orang – orang untuk membayar sesuai dengan
waktunya. Pembelian barang – barang danus terhambat akibat orang orang yang memesan
barang danus seringkali terlambat untuk membayar uang mukanya sehingga terhambat juga
pemesanan ke tokonya
Solusi
Meminjam uang dari BPH untuk membayar uang muka
Saran
Bagi pembeli sebaiknya membayar uang muka sesegera mungkin agar tidak menghambat
proses pemesanan barang atau : Produksi hanya dilakukan bagi anggota yang sudah membayar

118
DEPARTEMEN BIRO RUMAH TANGGA
Oleh Windy Dwi Rahayu 12010005

Arahan
1. Terpenuhi dan terkontrolnya kebutuhan sarana dan prasarana HMTG 'GEA' ITB.
2. Terciptanya sekretariat HMTG 'GEA' ITB dan sekitarnya yang nyaman untuk menunjang
kegiatan anggota.

Fungsi Kerja
1. Menjaga kebersihan ruang sekretariat HMTG “GEA” ITB dan sekitarnya, serta
menginisiasi dan mengontrol anggota untuk ikut menjaga kebersihan.
Kebersihan himpunan merupakan salah satu hal yang penting untuk menunjang segala
kegiatan himpunan. Departemen Biro Tangga memiliki fungsi kerja untuk menjaga serta
mengontrol kebersihan sekretariat HMTG “GEA” ITB. Dalam keberjalanannya, Departemen
Biro Rumah Tangga membersihkan himpunan melalui Proker Bersih-Bersih Himpunan yang
dilakukan minimal sekali dalam sebulan. Selain itu juga diberlakukan system piket di
himpunan yang bertujuan untuk mengontrol kebersihan himpunan setiap harinya.

2. Menjaga kerapihan ruang sekretariat HMTG “GEA” ITB dan sekitarnya, serta
menginisiasi dan mengontrol anggota untuk ikut menjaga kerapihan.
Sama halnya dengan menjaga kebersihan himpunan, Departemen Biro Rumah Tangga
juga bertugas menjaga kerapihan himpunan. Efiesiensi ruang dilakukan dengan melakukan
pengalihan barang-barang himpunan yang tidak dibutuhkan dalam waktu dekat.
Peengelompokkan barang sesuai kategori penggunaan juga dilakukan agar ruang secretariat
HMTG’GEA’ITB rapid an anggota mudah mengambil serta mengembalikan barang.

3. Menginisiasi dan mengontrol anggota untuk tertib selama berada di ruang sekretariat
HMTG “GEA” ITB dan sekitarnya.
Tata tertib di himpunan akan berpengaruh bagi kebersihan dan kerapihan himpunan.
Kebersihan dan kerapihan secretariat himpunan yang tercipta dijaga melaui control terhadap
ketertiban anggota. Pengontrolan terhadap tata tertib anggota dilakukan dengan peraturan-
peraturan yang ditempel di secretariat himpunan yang wajib dipatuhi. Selain itu juga dilakukan
control langsung setiap harinya dari Kepala Departemen dan Staf Biro Rumah Tangga kepada
anggota.

4. Memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana untuk kegiatan HMTG “GEA” ITB.
Berdasarkan tahap pendefinisian kebutuhan, untuk menjawab misi HMTG”GEA” ITB
maka dibutuhkan sistem yang memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dalam setiap
kegiatan HMTG 'GEA' ITB. Pengadaan beberapa barang inventaris yang dibutuhkan anggota
untuk kegiatan berhimpun menjadi tanggung jawab Departemen Biro Rumah Tangga. Selama
keberjalanan, Departemen Biro Rumah Tangga telah membuat sistem pengadaan dan
peminjaman barang inventaris dengan SOP yang dipahami dan mudah diakses anggota.
Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dilakukan memenuhi kebutuhan anggota dalam
bidang akademik, minat dan bakat, olahraga, serta beberapa permainan yan digunakan dalam
setiap kegiatan anggota.

5. Mengontrol penggunaan sarana dan prasarana HMTG “GEA” ITB


Departemen Biro Rumah Tangga juga memiliki fungsi kerja untuk mengontrol
penggunaan sarana dan prasarana HMTG ‘GEA’ ITB. Kontrol tersebut dilakukan dengan sebuah
system pelabelan di setiap barang inventaris milik GEA. Pelabelan bertujuan agar setiap barang

119
yang dipinjam atau digunakan terdata dengan jelas dan dikategorikan sesuai jenis dan letak
barang tersebut. Sistem peminjaman barang juga menggunakan lembar kendali untuk
mengontrol penggunaanya. Kontrol juga dilakukan dengan inventarisasi setiap dua bulan
sekali agar semua barang terdata dengan jelas.

Struktural

BRT

PJ PJ PJ
PJ SAUNG ELEKTRONIK PJ PUSTAKA
KOMPUTER HIMPUNAN

 PJ Komputer : Bertanggung Jawab untuk mengontrol penggunaan komputer HMTG ‘GEA’


ITB oleh anggota dan melakukan pemilahan file .
Diisi oleh staf ahli Arlangga Vidi Baswara (12010035)
 PJ Pustaka : Bertanggung jawab untuk mengotrol buku dan melakukan pendataan buku
Diisi oleh staf magang Niken Laras S. (12011041)
 PJ Elektronik : Bertanggung jawab untuk mengontrol penggunaan barang – barang
elektronik
Diisi oleh staf ahli Saad Abdurrahman (12010097)
 PJ Himpunan : Bertanggung jawab untuk mengontrol barang –barang non elektronik dan
non pustaka di dalam himpunan
Diisi oleh staf magang Neny R.A. (12011016)
 PJ Saung : Bertanggung Jawab untuk mengontrol saung
Diisi oleh staf ahli Made Dedi A. (12010003)

Setiap penanggung jawab harus melapor kepada BRT jika ada kerusakan atau kehilangan
barang.

Program Kerja
1. Inventarisasi Barang- Barang Himpunan ( GBH BPH Tujuan 5 Arahan a dan b)
Tujuan
Menginvetarisasikan barang-barang HMTG “GEA” ITB.
Deskripsi Kegiatan
Melakukan pendataan terhadap barang-barang milik HMTG “GEA” ITB
Sasaran
Barang-barang HMTG “GEA” ITB
Waktu Pelaksanaan
Secara berkala tiap dua bulan sekali , dimulai pada bulan Januari
Parameter Keberhasilan
1. Terdatanya seluruh barang-barang milik HMTG “GEA” ITB dengan metode pendataan yang
jelas dan terformat
2. Terlaksananya SOP pengadaan, peminjaman dan pengembalian barang yang mudah
diakses anggota

120
Anggaran Biaya
Rp. 100.000,00
Status
Berhasil
Kendala
Adanya barang inventaris yang hilang atau rusak
Sistem peminjaman dan pengadaan kurang terkoordinir dengan ketua club
Solusi
Diganti dengan barang yang baru atau mencari barang dari anggota yang mau memberi
Saran
Koordinasi dengan ketua club lebih diperjelas dan dipertegas

SOP PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN BARANG


HMTG “GEA” ITB
1. Setiap anggota biasa HMTG “GEA” ITB berhak menggunakan setiap barang-barang
inventaris HMTG “GEA” ITB, dengan catatan untuk keperluan atau kegiatan yang membawa
nama HMTG “GEA” ITB itu sendiri.
2. Penggunaan barang di dalam ruang sekretariat HMTG “GEA” ITB dan sekitarnya (teras
sekretariat dan saung) tidak perlu ditulis dalam daftar peminjaman barang dan WAJIB
dikembalikan ke tempat semula.
3. Setiap anggota yang ingin meminjam barang-barang inventaris HMTG “GEA” ITB di luar
ruang sekretariat WAJIB mengisi daftar peminjaman barang dan dianggap SAH bila telah
mendapat izin dari BRT/Sekjen.
4. Untuk barang yang berada di bawah Divisi tertentu pada Badan Pengurus Harian (contoh :
peralatan lapangan dibawah Divisi G-Ex, maka peminjam harus meminta izin dan
mendapat persetujuan dari Penanggung Jawab barang Divisi tersebut
5. Setiap anggota biasa HMTG “GEA” ITB tidak diperbolehkan meminjam beberapa barang
seperti GPS, palu geologi, kompas geologi, dan HT yang digunakan untuk keperluan pribadi.
Misal : Meminjam palu geologi untuk Tugas Akhir.
6. Selain anggota biasa HMTG “GEA” ITB tidak diperbolehkan menggunakan barang-barang
inventaris kecuali telah mendapat izin dari HMTG “GEA” ITB dan WAJIB mengisi daftar
peminjaman barang, mengambil lembar kendali, dan membawa surat permohonan
peminjaman dari lembaganya dan KTM yang bersangkutan akan ditahan sampai barang
inventaris dikembalikan.
7. Untuk barang yang digunakan di dalam area Timur Jauh, dan dalam waktu kurang dari 24
jam, maka tidak diberlakukan syarat di atas.
8. Apabila terdapat 2 kegiatan atau 2 pihak yang berbenturan waktu untuk meminjam barang
HMTG “GEA” ITB maka yang berhak adalah yang mendapat izin terlebih dahulu dengan
pertimbangan skala kepentingan kegiatan tersebut.
9. Setiap barang yang telah dipinjam WAJIB dikembalikan TEPAT WAKTU sesuai yang tertera
di daftar peminjaman barang dan setiap keterlamabatan akan dikenakan sanksi berupa
denda sebesar Rp. 2.000,00 (per hari per barang)
10. Setiap barang yang telah dipinjam WAJIB dikembalikan ke tempat semula dan memberi
keterangan “sudah dikembalikan” di daftar peminjaman barang serta WAJIB diketahui oleh
BRT/Sekjen.
11. Peminjam bertanggung jawab penuh untuk mengganti atau memperbaiki atas setiap
barang yang rusak atau hilang.
12. Setiap anggota biasa HMTG “GEA” ITB tanpa terkecuali WAJIB menjaga dan memelihara
seluruh barang inventaris HMTG “GEA” ITB.

121
SOP PENGADAAN BARANG HMTG “GEA” ITB
1. Setiap anggota HMTG “GEA” ITB berhak mengajukan atau mengusulkan pengadaan barang
melalui BRT atau Sekretaris Jenderal HMTG “GEA” ITB
2. Pengadaan barang harus mendapat persetujuan dari BRT/Sekjen dan merupakan barang
yang DIBUTUHKAN untuk HMTG “GEA” ITB.
3. Untuk pengadaan barang yang cukup besar (cth : alat elektronik, furniture), maka Sekjen
berkoordinasi dengan Ketua Himpuan dan HARUS mendapat persetujuan dari Ketua
Himpuan.
4. Biaya pengadaan barang diajukan ke Manager Keuangan oleh BRT/Sekjen .

122
FLOWCHART PEMINJAMAN BARANG
Anggota Biasa dan
Lembaga Luar GEA

BRT

SekJen

Barang Dipinjamkan
Ditolak

Mengisi Daftar Peminjaman

123
FLOWCHART PENGADAAN BARANG

anggota biasa

BRT
SekJen KAHIM

Ditolak Diterima

Ditolak

Diterima

Manajer Keuangan

PENGADAAN
BARANG
2. Bersih – Bersih Himpunan (GBHBPH Tujuan 1 Arahan a)
Tujuan
Menciptakan ruang sekretariat HMTG ”GEA” ITB dan sekitarnya yang bersih, dan tertata
dengan rapi.
Deskripsi Kegiatan
Membersihkan ruang sekretariat HMTG “GEA” ITB dan sekitarnya serta mengatur tata letak
barang

124
Sasaran
Ruang sekretariat HMTG ”GEA” ITB dan sekitarnya
Waktu Pelaksanaan
Dilakukan minimal setiap bulan sekali selama masa kepengurusan.
Parameter Keberhasilan
 Terlaksananya kegiatan bersih-bersih himpunan minimal setiap bulan sekali.
 Ruang sekretariat HMTG “GEA” ITB yang bersih dan letak barang teratur
Anggaran Biaya
Rp.50.000,00
Status
Berhasil
Kendala
 Kurang bisa mengajak anggota setiap acara membersihkan himpunan
 Himpunan yang bersih dan letak barang yang teratur tidak bertahan lama
Solusi
Berkoordinasi dengan BPH disetiap bidang untuk mengawasi di keseharian (piket)
Saran
SOP harus lebih ditegakan dan dengan hukuman yang berat bagi pelanggar SOP

3. Pengalihan Barang-Barang Himpunan (GBHBPH Tujuan 5 Arahan a)


Tujuan
Efisiensi ruang sekretariat HMTG “GEA” ITB
Deskripsi Kegiatan
Mengalihkan barang HMTG ”GEA” ITB secara sementara kepada anggota disertai pengecekan
pada saat inventarisasi.
Sasaran
Barang-barang HMTG ”GEA” ITB yang tidak dibutuhkan dalam waktu dekat.
Waktu Pelaksanaan
Tentatif selama masa kepengurusan.
Parameter Keberhasilan
 Barang-barang yang tidak dibutuhkan dalam waktu dekat teralihkan.
 Terdatanya barang-barang HMTG “GEA” ITB yang dialihkan.
Anggaran Biaya
Status
Berhasil
Kendala
-

Solusi
-
Saran
Jika memungkinkan, carilah tempat sebagai “gudang GEA” untuk menyimpan barang-barang
sehingga ruang sekretariat himpunan bisa dimaksimalkan untuk kegiatan anggota.

4. GEA 60’ Earth Hour (GBHBPH Tujuan 4 Arahan a)


Tujuan
 Menghemat penggunaan daya listrik HMTG “GEA” ITB
 Mendorong anggota untuk menerapkan gaya hidup hemat energi
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan penghematan daya listrik HMTG “GEA” ITB dengan mematikan sambungan listrik dan
lampu selama satu jam .
Sasaran
Ruang Sekretariat HMTG “GEA” ITB dan sekitarnya

125
Anggota biasa HMTG “GEA” ITB
Waktu Pelaksanaan
Setiap hari Jumat pada pukul 21.00-22.00 selama masa kepengurusan
Parameter Keberhasilan
Terlaksananya penghematan daya listrik HMTG “GEA” ITB minimal 2 kali dalam sebulan
selama masa kepengurusan
Anggaran Biaya
Status
Tidak Berhasil
Kendala
 Pemilihan waktu masih belum tepat sehingga anggota masih berkegiatan di waktu yang
telah ditentukan
 Sulitnya meningkatkan kesadaran anggota untuk hidup hemat energi
Solusi
Mematikan penggunaan listrik ketika tidak dibutuhkan
Saran
Dibuat PJ untuk setiap bulannya dan pemilihan waktu harus lebih dipertimbangkan

DEPARTEMEN SUMBER DAYA ANGGOTA DAN STATISTIK


ANGGOTA
Oleh Edwin Pradhana 12010080

Arahan
Terbentuknya data anggota biasa aktif HMTG ‘GEA’ ITB yang lengkap dan berkesinambungan
sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan kegiatan HMTG ‘GEA’ ITB.

Fungsi kerja
1. Mengumpulkan dan mengolah data kondisi dan kegiatan setiap anggota biasa aktif
HMTG GEA ITB baik di dalam maupun diluar lingkup HMTG GEA ITB.
Sesuai dengan arahan yang diberikan kepada divisi ini, maka yang dilakukan oleh
bidang ini adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang keadaan atau kondisi
anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB sekarang.Setiap harinya mencaritahu kondisi serta kegiatan
yang dilakukan anggota HMTG ‘GEA’ ITB.Kegiatan adalah kesibukan anggota baik di dalam
maupun di luar HMTG ‘GEA’ ITB. Dengan mengetahui setiap kegiatan anggota biasa,
diharapkan setiap kegiatan GEA dapat mengetahui secara pasti orang yang akan mengetahui
kegiatan tersebut, dan data ini menjadi bahan pertimbangan Sekjen untuk menjalankan suatu
acara atau membuat timeline kedepannya. Data ini juga untuk mengefektifkan pendataan
sebelum acara GEA. Pendataan dilakukan sebelum melakukan kegiatan sebagai prediksi jumlah
anggota biasa yang datang dan dapat digunakan untuk menarik serta memegang anggota biasa
oleh BPH.
Metode yang digunakan adalah berinteraksi langsung dengan anggota biasa sehingga
minimal mengetahui kegiatan serta kondisi. Kemudian dengan cara member kuesioner online
ataupun kertas secara langsung terhadap anggota.
Namun, kurangnya koordinasi dengan staff ahli dengan anggota magang untuk
berinteraksi dengan orang yang jarang terlihat baik di himpunan ataupun kegiatan GEA
lainnya. Adanya galat sekitar 15% dari pendataan sebelum acara sehingga mempersulit
penimbangan acara serta susah memberi pertimbangan kepada sekjen jika data tersebut
belum lengkap ataupun lengkap dengan jumlah anggota biasa yang sedikit.

126
Struktural

MSDA

PJ angkatan PJ angkatan PJ angkatan


2011 2010 2009
PJ angkatan 2011 :Membantu MSDA untuk melakukan pendataan terhadap anggota biasa
HMTG’GEA’ITB angkatan 2011
PJ angkatan 2010 : Membantu MSDA untuk melakukan pendataan terhadap anggota biasa
HMTG’GEA’ITB angkatan 2010.
PJangakatan 2009 : Membantu MSDA untuk melakukan pendataan terhadap anggota
biasaangkatan 2009 dan angkatan di atasnya yang masih menjadi anggota aktif HMTG’GEA’ITB.

Staf Ahli dan Anggota Magang


Kusnandito febriono (12010043)
Fajar Febriani Amanda (12010051)
Achmad Raihan (12010105)
Dantie Claudia (12011007)
Bioter Ryanto Silalahi (12011026)

Program kerja
1. Data Besar GEA (GBH BPH Tujuan 5 Arahan c)
Tujuan
Mengetahui biodata dan kegiatan anggota biasa aktif HMTG ‘GEA’ ITB sebagai bahan
pertimbangan pelaksanaan kegiatan HMTG GEA ITB.
Deskripsi Kegiatan
Memperbarui data kegiatan dan biodata anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang nantinya dapat
diakses di komputer HMTG ‘GEA’ ITB
Sasaran
Anggota biasa aktif HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
2 bulan sekali minggu ke 3
Parameter Keberhasilan
-Terkumpulnya data yang berupa kegiatan dan biodata tiap anggota biasa HMTG GEA ITB baik
di dalam maupun di luar lingkup HMTG GEA ITB secara lengkap.
-Tersimpannya data yang telah terkumpul di komputer HMTG ‘GEA’ ITB
Anggaran Biaya
Kuesioner : Rp 118.800,00
Daftar hadir dan daftar ijin : Rp 60.000,00
Status
Berhasil
Kendala
 Kesulitan dalam mendata anggota yang sedang melakukan Tugas Akhir di lapangan
 Salah memperhitungkan kebutuhan jumlah staf

127
Solusi
 Pendataan bagi anggota yang sedang Tugas Akhir di lapangan dibackup oleh data dari
temannya
 Meminta bantuan dari PJ angkatan yang bukan staf
Saran
 Jumlah staf harus sesuai dengan kebutuhan
 Perubahan dalam database harus segera dilaporkan kepada kepala departemen

128

Anda mungkin juga menyukai