LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
AKHIR TAHUN
“Berhenti bukan ketika kita lelah, tapi berhentilah ketika kita selesai. Dan selesai kami ketika raga
ini tidak mampu menahan lagi semangat jiwa yang ada. Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat
Indonesia!”
Ungkapan rasa syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Dzat yang kasih-Nya
ibarat samudera tak bertepi dan cinta-Nya ibarat sungai tak berujung. Shalawat dan salam
semoga senantiasa terlimpahkan pada sang pemimpin legendaris dunia Nabi Muhammad SAW,
pengukir peradaban terbaik sepanjang sejarah hidup manusia.
Perjalanan sang waktu seolah semakin menyadarkan kita bahwa segala hal yang terjadi di dunia
ini akan berakhir. Maka terbentuklah kenangan yang memenuhi ruang memori kita, tentang apa
yang telah kita pikirkan, katakan, dan kerjakan dalam mengisi sang waktu. Tentu saja dengan
segala nilai, makna dan penghayatan yang menyertai semua itu. Namun, tentu saja tidak hanya
kenangan, di sana ada suatu masa ketika kita harus mempertanggungjawabkan seluruh pilihan
hidup atas anugerah waktu tersebut. Tibalah pada suatu titik, di mana sang waktu
mengabarkan bahwa kepengurusan BPH HMTG “GEA” ITB 2013 telah berakhir. Kini, ijinkanlah
kami menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban kami. Hal ini merupakan keniscayaan bagi
kami untuk mempertanggungjawabkan baik-buruk selama satu tahun kepengurusan ini kepada
anggota HMTG “GEA” ITB. Belum banyak yang bisa kami perbuat, belum sempurna juga amanah
ini kami tunaikan. Karena waktu satu tahun ini terasa panjang ketika di awal kami melihat
begitu beratnya amanah ini, tapi juga terasa pendek untuk mengukir sebuah mahakarya dalam
perjuangan ini. Maka kami titipkan bahtera perjuangan ini pada generasi berikutnya untuk
terus melaju kencang menembus keterbatasan dan mendobrak segala rintangan menuju HMTG
“GEA” ITB dan Indonesia baru yang bahagia dan sejahtera.
“Kemahasiswaan ini bukan sekedar lari pendek 100 m, tapi lari estafet yang tak ada hentinya.
Terimakasih untuk tongkat estafet sebelumnya, dan kami tidak akan pernah berani berkata
berhasil ketika tongkat estafet selanjutnya tidak lebih baik dari kami.”
Desember 2013,
Ketua Umum BPH HMTG “GEA” ITB 2013
i
DAFTAR ISI
ii
KETUA UMUM HMTG ’GEA’ ITB
I. VISI
GEA yang peduli guna terwujudnya prestasi dan dinamisasi melalui inovasi dalam semangat
kekeluargaan
II. MISI
1. Meningkatkan kenyamanan anggota dalam berhimpun.
2. Menumbuhkan kepekaan dan inisiatif anggota terhadap kondisi lingkungan sekitar.
3. Mendorong anggota untuk melahirkan gagasan dan metode dalam ciptakarya.
4. Menumbuhkan motivasi dan memfasilitasi anggota untuk berprestasi.
5. Memfasilitasi anggota dalam merelevansikan perubahan zaman yang
diimplementasikan untuk perkembangan HMTG ‘GEA’ ITB.
6. Mengontrol keberjalanan sistem pengembangan karakter anggota.
1
hal yang besar. Dengan usaha-usaha ini, sistem yang dibuat untuk meningkatkan
kenyamanan anggota telah dibuat dan dijalankan seoptimal mungkin.
2. Peduli
Pada idealnya, visi peduli ini dicapai ketika dasar kekeluargaan sudah terbentuk.
Namun dalam keberjalanannya, visi ini berjalan secara beriringan. Kepedulian anggota
HMTG “GEA” ITB diwujudkan dengan cara menumbuhkan kepekaan dan inisiatif
anggota terhadap kondisi lingkungan sekitar. Untuk menumbuhkan kepedulian dan
inisiatif, akan sangat efektif ketika kita berinteraksi dengan lingkungan luar. Karena di
luar sana, ada banyak sekali potret yang berbeda jika dibandingkan dengan kondisi yang
dirasakan sekarang. Jadi langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka
wawasan anggota terhadap isu yang berkembang. Dari isu itulah diharapkan dapat
merangsang kepedulian anggota. Kepedulian yang ditekankan disini lebih dititik
beratkan kepada kepedulian terhadap kemahasiswaan terpusat dan masyarakat.Ketika
anggota peduli dengan kemahasiswaan terpusat, diharapkan anggota mendapatkan nilai
kepedulian, inisiatif, dan nasionalisme. Dan jika ditambahkan dengan kepedulian
terhadap masyarakat, maka akan ada satu nilai lagi yang dapat melekat di anggota, yaitu
empati. Jadi dengan menumbuhkan kepekaan dan inisiatif anggota terhadap kondisi
lingkungan sekitar, diharapkan anggota dapat memiliki nilai peduli, inisiatif, empati, dan
nasionalisme
Visi kepedulian untuk kemahasiswaan terpusat sudah terlihat sejak awal
kepengurusan. Isu PEMIRA 2013 yang bergejolak di kemahasiswaan terpusat KM ITB
berhasil diinternalisasi dengan baik dan membuat anggota HMTG “GEA” ITB berinisiatif
untuk peduli terhadap isu ini. Hal yang sama juga terjadi di isu yang lain seperti
kenaikan harga BBM, penutupan gerbang belakang, Uang Kuliah Tunggal. Bahkan tidak
jarang HMTG “GEA” ITB menjadi pionir dan pelopor pergerakan kemahasiswaan
terpusat seperti gerakan Rebut Mahakam yang diinisiasi HMTG “GEA” ITB bersama
HMTM PATRA dan HMM serta Mitigasi Bencana untuk panitia dan peserta OSKM ITB
2013. Tidak sedikit juga kader HMTG “GEA” ITB yang aktif dan peduli di kemahasiswaan
terpusat, yaitu di OSKM ITB 2013 dan Kementrian Kabinet KM ITB 2013-2014.
Selain itu, visi peduli ini juga ditujukan dengan objek masyarakat. Kepedulian
untuk masyarakat ini dititikberatkan pada Geohumanism 2013 yang mengusung tema
Banjir Bandung Selatan. Pada momen ini, HMTG “GEA” juga jadi pionir pergerakan
dengan menginisisasi kolaborasi Pengabdian Masyarakat terbesar di KM ITB bersama
IMG, HMO, HMME, Himabio Nymphea, Archea, HMRH, HMTL, Amisca, HMP, HMF, KMSR.
Selain pengabdian masyarakat skala besar ini, BPH HMTG “GEA” ITB juga tetap berusaha
meningkatkan kepedulian anggota terhadap masyarakat melalui kegiatan di sekitar
kampus ITB.
Pada umumnya, visi ini sudah dirasa optimal, meskipun dalam keberjalanannya
tidak semua anggota memilik tingkat kepedulian yang sama.
3. Inovasi
Setelah ikatan kekeluargaan muncul dan kepedulian sudah ada, seharusnya
bukan sesuatu yang mudah untuk mencapai visi inovasi. Visi ini diwujudkan dengan
cara memfasilitasi gagasan dan metode anggota dalam cipta karya. HMTG "GEA" ITB
merupakan himpunan mahasiswa yang besar dan memiliki anggota yang banyak.Ketika
sekelompok mahasiswa ini berkumpul, seharusnya tercurahkanlah limpahan ide yang
muncul dari benak-benak mahasiswa ini.Inovasi sangat dibutuhkan lembaga ini. Setiap
inovasi berasal dari gagasan dan ide.Untuk melahirkan gagasan dan ide, dibutuhkan
pemikiran yang kreatif. Daya pikir itulah yang harus dikembangkan anggota.Setelah itu
anggota harus segera disadarkan mengenai jati diri mereka sebenarnya, kemampuan
mereka sebenarnya, dan peran mereka sesungguhnya.Akan menjadi sangat percuma
ketika ide dan gagasan anggota hanya menjadi khayalan semata.Anggota membutuhkan
media untuk menungkan ide dan gagasannya. Melalui media ini, semua khayalan
2
anggota akan menjadi sebuah struktur yang kongkret. Ketika anggota mau
mengembangkan pola pemikiran dan membenturkannya menjadi sebuah langkah
kongkret untuk masa depan, maka akan terbentuklah suatu karya yang memiliki nilai
manfaat bagi masyarakat. Jika hal ini berjalan optimal, maka HMTG "GEA" ITB ini akan
dapat menjadi penggerak untuk menyelesaikan segala permasalahan bangsa.
Dalam keberjalanannya, ide yang masuk dalam sistem inkubator ide dan inovasi
anggota tidak banyak. Ini jadi bahan evaluasi kami dari sistem yang dibuat. Sehingga
untuk memperbaikinya, kami lebih menekankan pada fungsi kerja dan penekanan
harusnya ada inovasi di setiap kegiatan. Hal ini ternyata lebih memberi dampak positif
pada minat anggota untuk sharing ide, terutama saat menjelang penerimaan proposal
PKM. Keinginan anggota untuk menulis semakin meningkat dan pada akhirnya
terkumpul 10 proposal PKM yang dikirim pada periode November 2013 ini dan terdapat
2 karya tulis yang akan dipersiapkan untuk dikirim pada PKM GT 2014 Januari
mendatang. Selain itu inovasi juga lahir dari Wisuda Oktober HMTG “GEA” ITB dengan
Zero Waste Event yang pertama kali yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan
di KM ITB.
Meskipun sistem yang dibuat dalam Inkubator Ide dan Inovasi tidak berjalan
dengan optimal, namun melihat perbaikan yang telah dilakukan dengan metode yang
lain, rasanya visi ini sudah cukup terwujud di kepengurusan kali ini.
4. Prestasi
Pengertian berprestasi disini tidak hanya memenanangkan lomba dalam
kejuaraan, namun berprestasi disini artinya seseorang yang dapat melaksanakan dan
melewati sesuatu yang ditargetkan dan pencapaiannya itu mendapatkan apresiasi dari
orang lain. Untuk menumbuhkan motivasinya, tentu perlu dibuka wawasan anggota
akan ruang berprestasi. Ruang berprestasi akan sangat menjadi luas, bisa dalam internal
HMTG "GEA" ITB, dalam kampus, ataupun ruang kampus. Ketika ruang berprestasi ini
dipaparkan kepada anggota, diharapkan muncul keinginan anggota untuk berprestasi di
bidang-bidang yang mereka minati.Selain itu, lembaga ini harus mengidentifikasi juga
potensi dari anggota.Disadari atau tidak, terkadang potensi dalam diri itu ada namun
kita belum merasakannya. Padahal potensi itu akan berpengaruh sangat besar dalam
pencapaian prestasi ini. Setelah minat dan potensi anggota ini sudah diidentifikasi, maka
potensinya harus terus dikembangkan agar bisa mencapai target yang diharapkan. Dan
ketika target berhasil dicapai, apresiasi dari anggota sangatlah penting. Meskipun
anggota sudah mencapai target, psikologis anggota belum merasakan itu adalah prestasi
tanpa adanya apresiasi. Maka apresiasi merupakan sesuatu yang sangat pantas untuk
dibudayakan.
Dalam keberjalanannya, prestasi kejuaraan sudah banyak ditorehkan HMTG
“GEA” ITB selama masa kepengurusan. Prestasi ini dimulai ketika Olimpiade KM ITB
dimana HMTG “GEA” ITB berhasil merengkuh medali emas di cabang renang, perak di
cabang billiard dan bola voli, dan perunggu di cabang bulutangkis. Kegemilangan HMTG
“GEA” ITB dilanjutkan dengan menjadi Juara 1 Kampoeng Bola, Juara 2 Ganesha
Badminton Competition, dan Juara 2 Ganesha Voli Competition. Tidak hanya di bidang
minat dan bakat, di bidang keilmuan pun HMTG “GEA” ITB berhasil menunjukan
taringnya, yaitu dengan Juara 3 Geomodelling Trisakti, Juara 1 Geology Open
Competition Unsoed, dan Juara 2 Internasional Geomapping UGM. Dengan prestasi-
prestasi yang telah ditorehkan ini, rasa bangga kita terhadap himpunan ini akan jauh
meningkat. Selain di kejuaraan, pencapaian anggota yang lain juga kami anggap sebuah
prestasi tersendiri. Seperti halnya tercetusnya yel-yel yang memang menjadi salah satu
target kami di awal kepengurusan. Bahkan dalam kegiatan sehari-hari pun, menjadi
moderator forum merupakan sebuah prestasi tersendiri dan kami selalu mengapresiasi
akan hal itu.
3
Pada umumnya, HMTG “GEA” ITB saat ini menjadi himpunan yang memiliki
segudang prestasi, semoga ini menjadikan kita semua lebih bangga terhadap himpunan
ini dan tetap terus ditingkatkan ke depannya.
5. Dinamisasi
Untuk mencapai visi ini, BPH HMTG “GEA” ITB berusaha memenuhinya dengan
Memfasilitasi Anggota dalam Merelevansikan Perubahan Zaman yang
Diimplementasikan untuk Perkembangan HMTG "GEA ITB. Zaman terus berubah dan
metode pun harus terus dikembangkan, tentunya dengan tidak mengurangi nilai yang
tertanam di dalamnya. Tuntutan dari perubahan zaman sangatlah besar, dan itu akan
sangat mempengaruhi setiap aktivitas kita. Ketika kita terjebak disana, kita tidak akan
berkembang. Yang ada hanya ditekannya lembaga oleh zaman. Untuk itu perlu sifat
tanggap anggota terhadap kondisi yang terjadi di sekitar. Kita harus membuka mata dan
wawasan ke arah yang lebih luas. Selain itu, daya analisis dari anggota juga diperlukan
karena ketika jaman berkembang, terdapat perbedaan kondisi di luar sana. Ada yang
menunjukan perubahan positif dan ada pula yang negatif.Setelah dirasa dapat
menganalisis mana yang positif, hal selanjutnya adalah daya adaptif dari anggota. Kita
harus bisa memilah mana metode yang tepat untuk diterapkan di HMTG "GEA" ITB.
Dalam keberjalanannya, wawasan dan kepedulian yang sudah didapatkan di
kemahasiswaan tepusat dan masyarakat seharusnya sangat membantu untuk
tercapainya visi ini. Diharapkan kader-kader HMTG “GEA” ITB yang aktif berorganisasi
di luar bisa menularkan semangat berkemahasiswaannya ke internal HMTG “GEA” ITB,
terutama dari OSKM ITB 2013, Kementrian Kabinet KM ITB, dan kolaborasi pengabdian
masyarakat. Dari interaksi kita dengan lembaga luar tersebut, banyak sekali sebenarnya
yang bisa didapatkan. Contohnya konsep dan teknis OSKM ITB 2013 yang banyak kami
ambil untuk setiap kegiatan ataupun Zero Waste Event yang terinspirasi dari
Kementrian Ganesha Hijau KM ITB.
Pada umumnya, tidak mudah memang untuk bisa mendefinisikan tantangan
yang ada dan sikap yang paling tepat untuk menghadapi tantangan zaman saat ini.
Namun kami selalu berusaha memenuhi ini semua selama keberjalanan kepengurusan
BPH HMTG “GEA” ITB 2013.
TUJUAN ARAHAN
1. Mempererat dan memelihara iklim a) Memberikan rasa nyaman dalam
berhimpun yang memiliki sifat berhimpun kepada anggota.
kekeluargaan yang demokratis. b) Terbentuknya sarana komunikasi serta
bertukar informasi bagi seluruh anggota.
2. Membentuk kemahasiswaan yang a) Adanya fasilitas guna mendukung
memiliki keahlian sesuai fungsi kebutuhan akademik, minat dan bakat,
dirinya untuk menyalurkan cipta serta kebutuhan spiritual anggota.
karya, tenaga, dan pikiran dalam b) Terlaksananya sistem kaderisasi
rangka mengusahakan tercapainya berjenjang yang terkontrol untuk
4
tujuan pendidikan dan pengajaran membentuk dan mengembangkan karakter
di ITB, yaitu membentuk sarjana anggota.
geologi yang bersusila, cakap, dan c) Anggota termotivasi dan terfasilitasi untuk
demokratis. melahirkan dan menyalurkan gagasan dan
cipta karya yang inovatif.
d) Adanya upaya peningkatan kemampuan
keprofesian.
3. Berdaulat sepenuhnya dan saling a) Adanya upaya menjalin dan meningkatkan
menghormati dengan pihak lain hubungan baik dengan pihak lain diluar
diluar HMTG “GEA” ITB dan HMTG “GEA” ITB.
menjunjung tinggi lembaga b) Adanya partisipasi aktif dalam
kemahasiswaan tertinggi di ITB. kemahasiswaan Indonesia.
4. Memberikan bimbingan dan a) Tumbuhnya rasa peka dan tanggap
dorongan kepada mahasiswa terhadap kondisi lingkungan sekitar.
untuk menjadi unsur penggerak
dan pengabdi di segala bidang
kehidupan bangsa, serta
bertanggungjawab akan
kesejahteraan masyarakat.
5. Merencanakan, memfasilitasi, a) Adanya mekanisme pengarsipan dan
mengatur dan menetapkan inventarisasi barang.
rencana kerja himpunan yang b) Adanya akses yang mudah terhadap arsip
tertib, transparan dan kondusif. dokumen dan invetaris barang kepada
anggota.
c) Adanya fungsi penjadwalan kegiatan yang
sinergis dan sesuai prioritas.
d) Adanya perencanaan keuangan yang
seimbang, strategis, sistematis, transparan
dan terkontrol.
Garis Besar Haluan Badan Pengurus Harian (GBH-BPH) HMTG “GEA” ITB diharapkan dapat
memberikan arahan kepada BPH dalam pembuatan perencanaan kepengurusan organisasi
HMTG GEA ITB.
5
V. ORGANIGRAM
6
UTUSAN HMTG “GEA” ITB
Sesuai dengan AD/ART HMTG “GEA” ITB BAB IV, dijelaskan bahwa Badan Perlengkapan HMTG
“GEA” ITB ada empat, yaitu:
Rapat Anggota merupakan lembaga kekuasaan tertinggi dalam kehidupan
kemahasiswaan di HMTG “GEA” ITB.
Badan Perwakilan Anggota disingkat BPA, merupakan lembaga perwakilan mahasiswa
dan bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
Utusan, Perwakilan HMTG “GEA” ITB bertanggung jawab langsung kepada Ketua
Himpunan.
Badan Pengurus Harian disingkat BPH, merupakan lembaga eksekutif tertinggi dalam
kehidupan kemahasiswaan di HMTG “GEA” ITB dan bertanggung jawab kepada
BPA/Rapat Anggota.
Pada poin nomor 3 dijelaskan bahwa HMTG “GEA” ITB memerlukan badan perlengkapan
berupa Utusan, yang diterjemahkan dalam bentuk Perwakilan HMTG “GEA” ITB di kongres dan
bertanggung jawab langsung kepada Ketua Himpunan
Arahan:
Fungsi kerja:
Struktural
Kongres KM-ITB memiliki empat komisi, yaitu Komisi Perbaikan Sistem (Kompersis),
Komisi Pengawasan (Komwas), Komisi Internal, dan KPS.Pembahasan yang dilakukan oleh
Kongres KM-ITB dilakukan per komisi yang ada. Struktural di dalam tim Utusan HMTG “GEA”
ITB kemudian disusun berdasarkan keberadaan keempat komisi yang ada di Kongres KM-ITB
tersebut. Tujuannya adalah agar tim yang berada pada setiap komisi dapat benar-benar
memfokuskan kajian terhadap fungsi kerja dan kinerja dari komisi tersebut.
Utusan
Tim Kajian Tim Kajian Tim Kajian Internal Tim Kajian KPS
Kompersis Komwas
7
Sistem Penyaluran Aspirasi
Kongres
KM-ITB
Aspirasi dari anggota
Tim Utusan
Keterangan:
: Jalur Aspirasi
: Jalur Komando
: Jalur Hubungan
: Arus Informasi
: Jalur Koordinasi
Keberjalanan fungsi kerja Utusan HMTG “GEA” ITB dimulai pada tanggal 16 Januari
2013 yaitu dengan diterbitkannya surat penggantian senator Rinaldi Pratama (12009036)
dengan saya, Musti’atin (12010045) sebagai Penanggung Jawab Sementara Senator HMTG
“GEA” ITB. Utusan di HMTG “GEA” ITB Periode 2013 memiliki pengertian seseorang yang
ditunjuk untuk mewakili lembaga dalam hal ini HMTG “GEA” ITB di Kongres KM-ITB.
Selanjutnya Utusan akan mempertanggungjawabkan fungsi kerja dan kinerjanya kepada Ketua
Umum HMTG “GEA” ITB. Secara struktural, Utusan HMTG “GEA” ITB tidak termasuk kedalam
sistem BPH periode 2013. Untuk itu, jalur koordinasi ke dalam sistem BPH dilakukan melalui
koordinasi dengan Ketua Umum HMTG “GEA” ITB.
Utusan HMTG “GEA” ITB periode 2013 secara legal telah menjadi perwakilan dan
Utusan HMTG “GEA” ITB untuk Kongres KM-ITB. Hal ini dapat dibuktikan dengan keterlibatan
Utusan dalam setiap agenda Kongres KM-ITB dan dilantiknya Utusan HMTG “GEA” periode
2013 sebagai senator Anggota Kongres KM-ITB. Selama keberjalanan, penyaluran aspirasi
HMTG “GEA” ITB yang disampaikan melalui Ketua Umum HMTG “GEA” ITB kepada Kongres KM-
ITB telah dilaksanakan dengan baik. Penarikan aspirasi dilakukan untuk setiap isu yang
memerlukan aspirasi dari lembaga, baik isu strategis maupun isu-isu taktis. Keberjalanan
penarikan aspirasi yang dilakukan melalui Ketua Umum HMTG “GEA” ITB ini cukup baik.
Aspirasi dapat diperoleh untuk setiap isu yang ada. jadi dapat dipastikan bahwa ketika HMTG
“GEA” ITB mengeluarkan suara, maka suara ini merupakan aspirasi dari HMTG “GEA” ITB.
Dalam pembahasan isu yang dilakukan di Kongres, HMTG “GEA” ITB merupakan
lembaga yang aktif dan dapat mengikuti pembahasan dengan sangat baik. Hal ini dapat dilihat
dari penilaian subjektif yang dilakukan oleh Komisi Internal Kongres. Namun untuk kuantifikasi
8
kinerja Utusan HMTG “GEA” ITB di Kongres KM-ITB belum dapat maksimal. Untuk agenda-
agenda yang bertabrakan dengan agenda penting di himpunan seperti rapat anggota, rapat
akbar, maupun kegiatan lain, dengan persetujuan Ketua Himpunan, Utusan tidak mengikuti
agenda Kongres KM-ITB. Hasil kajian yang dilakukan di Kongres KM-ITB kemudian disampaikan
kepada Ketua Umum HMTG “GEA” ITB. Penyaluran hasil kajian ini telah dilakukan dengan
sebagaimana mestinya.
Selama menjalankan fungsi kerja, Utusan HMTG “GEA” ITB dibantu oleh enam orang tim
senator. Berikut nama-nama tim senator yang telahh banyak membantu selama periode ini:
Kinerja Utusan HMTG “GEA” ITB di Kongres KM-ITB terjadi pada dua periode
kepengurusan, yaitu periode 2012-2013 yang berlangsung pada bulan 16 Januari 2013-25 April
2013 dan periode 2013-2014 yang dimulai pada tanggal 25 April 2013-sekarang. Untuk
Laporan pertanggungajawaban Utusan HMTG “GEA” ITB akan dibagi menjadi dua bagian, bagian
pertama yaitu pada periode 2012-2013 dan bagian kedua untuk periode 2013-2014.
Pada awal keberjalanan periode ini, posisi Utusan HMTG “GEA” ITB berada pada Komisi
Pengawasan dengan melanjutkan posisi senator sebelumnya. Secara khusus, HMTG “GEA” ITB
sebagai lembaga mengawasi kinerja PJS MWA Wakil Mahasiswa yang saat itu dijabat oleh
Briliandaru M. Pribadi (HME 2008). Pada saat pergantian kepengurusan kesenatoran ini,
ternyata kinerja PJS MWA Wakil Mahasiswa ITB sedang dalam kondisi yang tidak baik. Hal ini
dikarenakan status MWA sendiri belum jelas kedudukan hukumnya terkait statute (AD-ART)
ITB yang masih belum disahkan oleh Dirjen Pendidikan RI. Untuk itu, hingga akhir masa
jabatannya, tidak ada yang bisa dilakukan oleh PJS MWA Wakil Mahasiswa kecuali terus mem-
follow up status statuta ITB tersebut.
Kepengurusan Utusan 2013 untuk Kongres KM-ITB periode 2012-2013 dimulai dengan
berlangsungnya rangkaian Sidang Istimewa Kongres terkait pembahasan Amandemen Konsepsi
dan AD-ART KM-ITB 2013. Pembahasan rangkaian Sidang Istimewa Kongres untuk amandemen
ini berlangsung cukup lama, dimulai pada tanggal 16 Januari 2013 hingga 9 Februari 2013. Hasil
dari Sidang Istimewa Kongres ini berupa perubahan Konsepsi dan AD-ART KM-ITB 2013
dengan penambahan pasal sebanyak dua kali lipat dari AD-ART amandemen 2010.
Hal besar yang terjadi pada periode ini adalah terjadinya referendum KM-ITB akibat
tidak sahnya rangkaian pemilu raya Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (K3M) ITB. Sejatinya,
Pemilu Raya KM-ITB tahun 2013 merupakan pemilu raya paling sukses selama sejarah pemilu
raya Presiden KM-ITB. Hal ini dibuktkan dengan partisipasi lembaga dan masa kampus dalam
pesta demokrasi terbesar di kampus ITB yang mencapai lebih dari 80%. Sungguh prestasi
tersendiri bagi Kongres KM-ITB dan Panitia Pemilu Raya yang diketuai oleh Muhammad Afif
Izzatullah (HME 2010). Namun sayangnya, dugaan black campaign yang dilakukan oleh salah
9
satu calon Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB menyebabkan rangkaian pemilu raya
menjadi tidak sah dan akhirnya pemilu raya KM-ITB dibatalkan di hari penghitungan suara.
Akibatnya, tak bisa dipungkiri, sesuai dengan aturan pemilu raya 2013-2014, ketika pemilu raya
dinyatakan tidak sah maka mekanisme pemilihan Ketua Kabinet dikembalikan ke Kongres KM-
ITB.
Ditengah hiruk pikuk wacana mereferendum KM-ITB untuk memilih Ketua Kabinet KM-
ITB, Kabinet 2012-2013 mengalami reshuffle kepemimpinan yang saat itu dijabat oleh Anjar
Dimara Sakti (GD 2008) lantaran telah hilangnya status kemahasiswaan Anjar. Untuk itu
diperlukan seorang pengganti yang dapat menjadi Presiden Kabinet KM-ITB. Opsi yang
diberikan oleh Kongres saat itu adalah pemilihan yang dilakukan oleh internal kabinet.
Pertimbangannya adalah bahwa masa jabatan Anjar yang bersisa satu bulan sampai akhir April
sehingga hanya ada sedikit lagi program kerja yang harus diselesaikan dan kongres
menganggap dengan pemilihan yang dilakukan oleh internal kabinet sendiri akan lebih
memudahkan presiden selanjutnya dalam melanjutkan masa kepemimpinan Anjar. Akhirnya,
Kabinet 2012-2013 mengajukan Mukti Widodo sebagai PJS Presien Kabinet KM-ITB
menggantikan Anjar DImara Sakti yang disahkan dalam Ketetapan Kongres Keluarga Mahasiswa
Institut Teknologi Bandung 2012-2013 Nomor 026 Tahun 2013 Tentang Pengesahan
Penanggung Jawab Sementara Ketua Kabinet KM-ITB 2012-2013 pada tanggal 3 April 2013.
Namun reshuffle kepemimpinan ini tidak hanya terjadi pada tubuh Kabinet KM-ITB
namun juga terjadi pada Kongres KM-ITB 2012-2013 akibat hilangnya status mahasiwa Ketua
Kongres saat itu Harisma Andikagumi, senator Utusan lembaga HMT. Akibatnya kemudian
dipilihlah Rizky Firmansyah senator Utusan lembaga HIMATG “TERRA” ITB yang disahkan
dalam Ketetapan Kongres Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 2012-2013 Nomor
027 Tahun 2013 Tentang Pengesahan Penanggung Jawab Sementara Ketua Kongres KM-ITB
2012-2013.
Akibat gagalnya pemilu raya, belum dilakukannya mekanisme referendum oleh Kongres
KM-ITB 2012-2013, dan telah berakhirnya masa jabatan PJS Presiden KM-ITB, maka terjadi
vacuum of power diranah eksekutif Keluarga Mahasiswa ITB. Untuk itu Kongres membuka
pemilihan PJS Ketua Kabinet untuk menutup kekosongan kepemimpinan di ranah eksekutif ini.
Melalui mekanisme ini, terpilihlah Ignatius Yudki Utama (KMPN09) sebagai PJS Ketua Kabinet.
Ranah kerja Yudki dan Mukti sebagai PJS Ketua Kabinet KM-ITB memiliki perbedaan diranah
arahan Kongres. Untuk Mukti saat itu arahannya hanya melanjutkan program Anjar yang belum
selesai, sedangkan Yudki diberikan arahan khusus yang diambil dari GBHP Kabinet 2013-2014.
10
Selanjutnya akhir dari periode Kongres 2012-2013 ditandai dengan laporan
pertanggungjawaban Kongres KM-ITB 2012-2013 kepada masa kampus. Berikut laporan
kuantitatif ketetapan yang disahkan oleh Utusan HMTG “GEA” ITB 2013-2014:
TAP 020 – Tentang Perpanjangan Kedua Masa Sidang Istimewa Kongres KM-ITB 2013
TAP 021 – Tentang Pengesahan Perubahan Peraturan Pemilu Raya KM-ITB 2013-2014
TAP 022 – Tentang Tata Cara Pemilu Raya KM-ITB 2013-2014
TAP 023 – Tentang Adendum Aturan Dan Tata Cara Pemilu Raya KM-ITB 2013
Ketetapan Sidang Istimewa Kongres Keluarga Mahasiswa ITB tentang Pengesahan
Konsepsi dan AD/ART KM-ITB Amandemen 2013
Ketetapan Kongres Keluarga Mahasiswa ITB tentang Penetapan Keabsahan Pemilu Raya
KM-ITB 2013
Ketetapan Kongres Keluarga Mahasiswa ITB 2012-2013 Nomor 026 Tahun 2013
Tentang Pengesahan Penanggung Jawab Sementara Ketua Kabinet KM-ITB 2012-2013
Ketetapan Kongres Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 2012-2013 Nomor
027 Tahun 2013 Tentang Pengesahan Penanggung Jawab Sementara
Ketua Kongres KM-ITB 2012-2013.
Ketetapan Kongres Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 2012-2013
Tentang Pengesahan Arahan Kerja Penanggung Jawab Sementara Ketua Kabinet KM-ITB
2013-2014
Ketetapan Kongres Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 2012-2013
Tentang Pengesahan Penanggung Jawab Sementara Ketua Kabinet KM-ITB 2013-2014
Ketetapan Sidang Darurat Kongres Keluarga Mahaasiswa INstitut Teknologi Bandung
Nomor 001 Tahun 2013 Tentang Adendum Tata Cara Pemilu Raya KM-ITB 2013.
Kinerja di Kongres periode 2013-2014 dimulai sejak upacara pelantikan Kongres 2013-
2014 oleh Kongres 2012-2013 pada tanggal 25 April 2013 di Plaza Widya Institut Teknologi
Bandung. Periode Kongres 2013-2014 dimulai dengan lanjutan bahasan mengenai pelaksanaan
referendum KM-ITB. Yang menjadi sorotan disini adalah pandangan GEA mengenai referendum
yang akan diajukan. Pada pembahasan terakhir dengan Kongres periode 2012-2013 disepakati
bahwa pemira KM-ITB tidak sah, dan selanjutnya mekanisme pemilihan K3M akan
dikembalikan kepada Kongres 2013-2014. Disini tidak disepakati bahwa harus dilakukan
referendum untuk melakukan pemilihan. Karena referendum merupakan opsi terbatas untuk
menurunkan Presiden Kabinet KM-ITB dan untuk pembubaran KM-ITB. Namun akibat
kurangnya pengetahuan senator-senator di Kongres KM-ITB 2013-2014 mengenai konsep
kemahasiswaan ini, maka dipilihlah opsi referendum. GEA saat itu memosisikan diri sebagai
lembaga yang menentang adanya opsi referendum. Dan pada akhirnya GEA tidak pernah
mengesahkan adanya referendum di KM-ITB.
Setelah melewati fasa referendum pemilihan Ketua Kabinet KM-ITB, stabilisasi internal
Kongres dilakukan. Komisi-komisi dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Pada periode ini, HMTG
“GEA” ITB mengambil posisi berada dibawah Komisi Perbaikan Sistem. Di komisi ini, GEA
bertanggungjawab membuat sistem dan mekanisme penarikan aspirasi TPB. Keberjalanan
Kongres periode ini diwarnai dengan audiensi baik kepada Kabinet, Tim Beasiswa, maupun
MWA Wakil Mahasiswa. Salah satu hal baik yang dilakukan oleh Kongres saat ini adalah dapat
11
diangkatnya isu-isu kemahasiswaan ke permukaan, sehingga anggota KM-ITB dapat mengetahui
setiap kepUtusan yang diambil Kongres.
Namun, perkembangan pola pikir anggota kongres dinilai sangat lambat. Kongres
periode 2013-2014 dinilai hanya memahami kemahasiswaan hanya sebatas konsepsi dan
ADART KM-ITB. Segala hal dinilai berdasarkan konsepsi dan ADART. Bahkan bilai-nilai luhur
kemahasiswaan yang secara implisit tertuang dalam buku putih KM-ITB dan musyawarah kerja
di Ciwidey tahun 1998 perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Hal ini disebabkan kurangnya
pengetahuan dan minimnya transfer ilmu dari senator terdahulu kepada anggota kongres KM-
ITB. KepUtusan-kepUtusan yang diambil kongres terkait isu eksternal banyak yang menilai
tidak tepat. Pelarangan aksi, pelarangan penggunaan jamal, dan lain sebagainya merupakan
pemicu penilaian masa kampus terhadap kongres KM-ITB. Hal ini sebenarnya merupakan suatu
yang baik namun tidak tepat jika kita melihat fungsi aspiratif dan representative senator.
Seharusnya, apa yang disampaikan seorang senator merupakan isi kepala anggota lembaganya.
Langkah dan apa yang dilakukan masa kampus merupakan sesuatu yang improcedural yang
sepatutnya tidak dilakukan.
Diawal kepengurusuan, pembagian kinerja tim senator tidak dapat dilakukan dengan
baik. Hal ini terkait labilnya kondisi internal kesenatoran di HMTG “GEA” ITB. Selama Januari
hingga Mei 2013 belum diadakan pembagian fokus kajian untuk masing-masing tim senator. Hal
ini terjadi karena kurangnya pewarisan pengetahuan mengenai kesenatoran di HMTG “GEA”
ITB oleh senator sebelumnya kepada senator yang sekarang. Hal ini merupakan suatu kendala
bagi keberjalanan kesenatoran HMTG “GEA” ITB. Kurangnya penyamaan frame mengenai
kesenatoran dan bagaimana GEA mengambil posisi dan peran di Kongres menjadikan
kesenatoran HMTG “GEA” ITB periode ini memulai semuanya dari nol dan wajib mempelajari
segala hal mengenai Kongres dan semua hal yang berkaitan dengan kongres dari awal. Padahal
kongres dengan segala isu yang dikaji merupakan satu kesinambungan yang terus berkaitan.
Jadi, kurangnya internalisasi dan pewarisan ini dapat sangat menghambat kinerja kesenatoran.
Akibatnya pada rentang waktu Januari hingga Mei, pembagian kerja tim senator belum
tersistemkan dengan baik. Saya selaku Utusan HMTG “GEA” ITB masih harus menyesuaikan diri
dengan kajian-kajian Kongres, dengan senator dari lembaga lain, dan masih harus mencari
posisi tersendiri di Kongres KM-ITB sehingga saya masih belum bisa melakukan pembagian
fungsi kajian kepada tim senator. Karena pembagian kerja kepada tim senator tidak akan bisa
berjalan dengan optimal ketika Utusan sendiri belum dan tidak mengerti dengan isu-isu yang
dibahas di kongres. Memang ini merupakan sebuah kelalaian yang tidak bisa dijadikan alasan.
Namun sekali lagi, senator harus memiliki dasar isu-isu kajian yang telah, sedang, dan akan
dibahas di Kongres sebelum menyampaikan dan menyerahkan kajian ke tim senator. Untuk itu,
saya mengambil kepUtusan untuk belum memberikan fokus kajian kepada tim senator sampai
saya benar-benar satu suhu dan satu frame dengan kongres dalam memandang dan menyikapi
suatu isu. Maka untuk menjaga tercapainya kaderisasi lanjut di kesenatoran, selama Januari-Mei
2013 setiap kali ada kajian di Kongres maka semua tim senator diajak untuk hadir. Sehingga
setidaknya setiap tim tetap mengikuti semua kajian yang ada.
Bulan Juni 2013 merupakan masa-masa PJS dikarenakan Utusan mengikuti kuliah
lapangan Karangsambung. Maka selama masa PJS ini, Utusan digantikan oleh Tri Haryanta
12
(12011005). Selama masa PJS ini, sistem pembagian kerja diserahkan sepenuhnya kepada PJS
Senator atas arahan PJS Ketua Himpunan namun tetap dalam kontrol Utusan HMTG ”GEA” ITB.
Selama keberjalanan masa PJS ini, kinerja PJS Utusan dinilai baik oleh Kongres KM-ITB, namun
yang disayangkan adalah masalah kehadiran yang sangat kecil. tapi menurut saya pribadi,
kehadiran yang kecil bukan merupakan sebuah parameter untuk menilai apakah kualitas
seseorang juga baik atau tidak. Namun yang pasti Kongres menilai kinerja PJS Utusan sangat
baik selama keberjalanan.
Selama Pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus 2013, agenda kongres diliburkan
dengan alasan masa itu merupakan masa libur kegiatan perkuliahan. Isu-isu taktis yang hadir
dikoordinasikan melalui media sosial yang dapat diakses oleh seluruh anggota Kongres KM-ITB
yang sedang tidak berada di Bandung. Hal ini dilakukan dengan dasar kebutuhan mendesak
yang harus segera ditanggapi oleh Kongres. Dan menurut saya hal ini baik dan tidak salah
selama keberjalanan pembahasan dapat tetap dilakukan.
Masalah pembagian fokus kajian tim senator kemudian diperbaiki pada awal September
tepatnya pada tanggal 6 September 2013 dengan perombakan bagan pembagian fokus kajian
untuk tim senator yang telah disepakati bersama. Perombakan dilakukan dengan
menghilangkan fungsi kajian Komisi Internal Kongres KM-ITB dengan pertimbangan kajian di
Komisi Internal Kongres dilakukan oleh semua anggota tim. Untuk itu dilakukan pengalihan tim
senator ke tiga komisi yang lain seperti terlihart di diagram dibawah. Pembagian kerja tim
kesenatoran menjadi lebih efektif sejak dilakukan pembagian kerja ini. Setiap orang dalam satu
tim kajian dapat mengetahui dengan baik apa yang sedang dikaji di komisi tersebut di internal
kongres.
Utusan
Musti’atin - 12010045
Keterangan:
Jalur Komando
Jalur Koordinasi
13
Tanggung jawab yang diberikan kepada masing-masing tim kajian adalah sebagai berikut:
Tanggung Jawab: Menghadiri dan melakukan kajian pada setiap agenda yang berkaitan dengan
Komisi Perbaikan Sistem
Keberjalanan : Kegiatan yang dilakukan oleh tim kajian Kompersis ini tidak berjalan, hal ini
dikarenakan memang tidak ada agenda yang dilakukan oleh Kompersis. Kajian
mengenai sistem dan mekanisme penarikan aspirasi TPB yang
dipertanggungjawabkan kepada HMTG “GEA” ITB tidak dapat dilakukan dengan
maksimal oleh tim kajian kompersis, hal ini disebabkan banyaknya kesibukan
lain yang diemban oleh tim. Untuk mengatasi hal ini, kajian mengenai sistem dan
mekanisme penarikan aspirasi dilakukan langsung oleh Utusan HMTG “GEA”
ITB.
Tanggung Jawab: Menghadiri dan mengikuti kajian yang berkaitan dengan Komisi Pengawasan
Keberjalanan : Secara teknis tim kajian komwas memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan
pengawasan Kabinet KM-ITB, MWA Wakil Mahasiswa, dan Tim Beasiswa. Dalam
keberjalanan Kongres KM-ITB, HMTG “GEA” ITB memiliki kewajiban mengawasi
Kementrian Sosial Politik. Pengawasan yang telah dilakukan oleh tim dirasa
sangat baik. Hal ini terlihat dari adanya pembahasan mengenai setiap draft
laporan pertanggungjawaban bulanan kabinet, Tim Beasiswa, dan MWA Wakil
Mahasiswa. Khusus untuk pengawasan Kementrian Sosial Politik, Tim Kajian
Komwas ini dibantu oleh anggota Tim Kajian Kompersis, Hananta Syaifullah,
karena dianggap lebih mengerti kondisi Kementrian Sosial Politik.
Tanggung Jawab: Menghadiri setiap agenda yang berkaitan dengan Komisi Pemilihan Umum
Keberjalanan : Secara umum, pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab tim kajian KPU sudah
sangat baik. Tim melakukan kajian terhadap sistem pemira dan mengevaluasi
pelaksanaan pemira tahun lalu. Tim juga mengikuti kajian yang berjalan dengan
baik. Hanya saja, beberapa agenda KPU Kongres KM-ITB yang diadakan tidak
dapat diikuti, hal ini berkenaan dengan pelaksanaan rangkaian pemilu dan
kegiatan lain di GEA yang dianggap penting untuk diikuti oleh tim yang
bertabrakan dengan agenda KPU. Untuk itu, Utusan HMTG “GEA” ITB mengambil
14
kepUtusan untuk tidak mengikutsertakan tim kajian KPU dalam beberapa
bahasan.
Kendala
Pada awal masa kepengurusan, semua jalur koordinasi, alur penyampaian aspirasi,
penarikan aspirasi dan arus informasi berjalan dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan
rencana. Namun hal ini hanya berlangsung sampai akhir masa kepengurusan Kongres Periode
2012-2013 atau tepatnya saat aspirasi mengenai referendum diperlukan. Hal ini dapat terjadi
karena keseimbangan antara isu internal dan eksternal himpunan dapat terwujud. Namun
setelah bertepatan dengan hilangnya isu referendum mulai naik isu internal baik kaderisasi
maupun lainnya yang menjadi penyebab sulitnya isu legislasi kongres untuk diinternalisasi.
Namun sebenarnya hal ini bukan menjadi masalah jika kembali melihat fungsi kerja dan posisi
struktural Utusan. Aspirasi dan internalisasi dapat dilakukan melalui Ketua Umum. Hanya saja,
dirasa perlu untuk membuat forum kajian internal yang cukup rutin menyangkut isu-isu taktis
dan strategis yang ada.
Perlu diingat dan diketahui bahwa senator memilki fungsi aspiratif dan representasi
lembaga di Kongres KM-ITB. Idealnya setiap aspirasi dan suara lembaga yang dibawa
merupakan suara seluruh masa lembaga. Untuk itu penting untuk dilakukan penarikan aspirasi
kepada seluruh lembaga. Namun yang terjadi adalah kurangnya antusiasme anggota HMTG
“GEA” ITB dalam menanggapi isu yang dibawa serta kondisi internal HMTG “GEA” yang perlu
mendapatkan perhatian lebih membuat mekanisme penarikan aspirasi sesuai dengan amanat
konsepsi KM-ITB sangat sulit untuk dilakukan. Dilakukan dua metode untuk menarik aspirasi
anggota, yaitu metode langsung dan tidak langsung (kuisioner). Namun kedua metode ini tidak
mendapatkan tanggapan yang baik dari anggota.
Solusi
Sesuai dengan struktur dan fungsi kerja Utusan HMTG “GEA” ITB yang telah disepakati
dalam musyawarah kerja, maka penarikan aspirasi dan internalisasi isu dilakukan melalui
Ketua Umum HMTG “GEA” ITB. Namun untuk isu-isu taktis, penarikan aspirasi dilakukan secara
langsung kepada anggota HMTG “GEA” ITB.
Saran
Saling tumpang tindihnya isu internal dan eksternal yang ada di GEA dengan adanya
pemusatan terhadap satu isu yang berkembang sangat mengganggu jalannya aspirasi dan
internalisasi isu mengingat isu yang berputar diranah legislasi kampus sangat dinamis. GEA
dinilai sebagai lembaga yang sangat peduli dengan kemahasiswaan terpusat oleh Kongres KM-
ITB saat ini. GEA dinilai memiliki posisi yang kuat untuk menjadi penjaga nilai-nilai
kemahasiswaan di dalam tubuh Kongres khususnya dan KM-ITB pada umumnya. Namun
selama belum adanya keseimbangan internalisasi isu antara internal dan eksternal dalam ranah
legislasi di tubuh HMTG “GEA” ITB, lebih baik GEA tidak mengirimkan senator ke Kongres pada
kepengurusan kedepannya. Karena seorang senator bukan hanya merupakan alat penyampaian
isu yang dibahas di Kongres. Seorang senator memiliki tiga fungsi, yaitu Fungsi Legislasi,
Aspiratif, dan Representatif. Kesadaran akan pentingnya perwakilan lembaga di Kongres bukan
hanya milik Ketua Himpunan dan Senator, melainkan milik seluruh anggota. Kesadaran akan
pentingnya penjagaan nlai-nilai kemahasiswaan di kampus ITB ini seharusnya menjadi dan
15
mendarah daging di seluruh anggota GEA, sekali lagi bukan hanya pada Senator dan Ketua
Himpunan. Untuk itu selama kesadaran ini tidak dimiliki oleh seluruh anggota GEA, saya secara
pribadi melarang adanya senator GEA untu tahun kepengurusan selanjutnya.
Penutup
Seperti hal yang pernah diperbincangkan pada saat musyawarah kerja BPH HMTG
“GEA” ITB tentang status Utusan dan senator di Kongres KM-ITB dan HMTG “GEA” ITB.
Sebenarnya menurut Konsepsi KM-ITB, definisi senator sendiri merupakan seorang wakil dari
Himpunan Mahasiswa Jurusan dan dipilih melalui mekanisme yang disesuaikan dengan aturan
yang ada di Himpunan Mahasiswa Jurusan masing-masing. Jadi, sebenarnya tidak ada
permasalahan mengenai sebutan Utusan ataupun senator. Kongres KM-ITB mengenal seorang
perwakilan dari lembaga sebagai senator dan hal ini sudah jelas tertuang dalam Konsepsi dan
ADART KM-ITB. Permasalahannya kemudian terletak pada ADART HMTG “GEA” ITB yang tidak
mencantumkan posisi seorang senator dengan jelas. Bahkan posisi Utusan sebagai badan
kelengkapan HMTG “GEA” ITB pun sebenarnya patut dipertanyakan. Kalau kita melihat dalam
pandangan yang lebih luas, seorang perwakilan GEA di Perhimagi pun merupakan seorang
Utusan. Karena hal ini sangat umum dan tidak dapat memperkuat posisi seorang senator di
himpunan. Mengingat hal ini, diperlukan sebuah aspek legal formal yang menyebutkan secara
gamblang siapa serta bagiamana posisi seorang senator di himpunan yang harus
diejawantahkan dalam landasan tertinggi di HMTG “GEA” ITB yaitu AD-ART HMTG “GEA” ITB.
Tahun 2014 merupakan tahun yang berbau politis. Mulai dari pemilihan dewan legilatif
RI sampai Pemilihan Presiden RI. Kondisi kemahasiswaan ITB sangat strategis untuk
ditunggangi oleh elit politis negeri ini untuk meningkatkan elektabilitasnya dalam pemilihan.
Posisi GEA di Kemahasiswaan terpusat diharapkan dapat menjaga kenetralan Keluarga
Mahasiswa ITB sebagai bagian dari Institut Teknologi Bandung untuk dapat menjaga kenetralan
politik untuk pemilu mendatang. Namun sekali lagi, sekuat apapun posisi GEA di
kemahasiswaan terpusat, jika hanya beberapa orang yang bergerak, maka akan sangat percuma.
Silahkan anggota GEA berpikir bagaimana dikepengurusan mendatang GEA mengambil posisi
dalam penjagaan kenetralan kemahasiswaan ITB.
“karena GEA merupakan bagian dari kemahasiswaan terpusat, apalah GEA tanpa ada semangat
berkeMAHASISWAan, bukan hanya berke-GEA-an”
Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater. Merdeka! 1 2 3, GEA!
16
BIDANG EKSTERNAL
Oleh: Gregorius Andrico Hutomo/ 12010022
Evaluasi Umum
Secara khusus Bidang Eksternal membawa salah satu misi dalam kepengurusan ini yaitu
menumbuhkan kepekaan dan inisiatif anggota terhadap lingkungan sekitar untuk menunjang
ketercapaian visi BPH. Lingkungan sekitar disini didefinisikan meliputi lingkungan
kemahasiswaan baik didalam kampus maupun di luar kampus dan lingkungan masyarakat pada
umumnya. Dalam keberjalanannya kepekaan dan inisiatif anggota terhadap lingkungan sekitar
sudah berjalan dengan baik. Kepekaan ini dapat dilihat dari kehadiran anggota dalam rangkaian
acara Geohumanism yang mengangkat tema baru yaitu “Penyelesaian kasus banjir Bandung
Selatan, lewat revitalisasi Sungai Citarum dari hulu ke hilir”, mulai dari ekskursi, pengobatan
gratis, perayaan hari bumi dengan menanam seribu pohon dang gowes bareng geologi di
daerah hulu Sungai Citarum yaitu Situ Cisanti, hingga tahapan sosial mapping di akhir rangkaian
acara guna menyusun master plan untuk penyelesaian masalah Sungai Citarum. Selain itu
momentum bulan ramadhan dan Idul Adha juga dimanfaatkan oleh kami untuk lebih
menumbuhkan kepekaan anggota terhadap lingkungan masyarakat sekitar ITB. Di bulan
Ramadhan kami melakukan Sahur on The Road yang diawali dengan pemetaan daerah mana
saja yang sering dijumpai kaum tunawisma. Sahur on the road kami fokuskan kepada kaum
tunawisma karena merekalah yang kurang mendapat perhatian. Momentum Idul Adha juga
kami manfaatkan untuk kegiatan ke masyaralat sekitar ITB, kami mengumpulkan sedekah dank
urban dari dosen-dosen geologi sehingga pada akhirnya kami berhasil menyelenggarakan
pemotongan hewan kurban di depan himpunan. Dari hewan kurban itu kami bagikan kepada
warga kurang mampu sekitar ITB sembari mengambil data ada permasalahan apalagi yang
terjadi di sekitar kampus. Namun keberlanjutan dari acara ini dirasa kurang maksimal karena
kami belum melakukan eksekusi dari hasil data pemetaan yang kami lakukan.
Kepekaan dan inisiatif anggota terhadap kemeahasiswaan khususnya kemahasiswaan
terpusat dan Perhimagi sudah berjalan namun dirasa kurang optimal karena anggota tidak
antusias. Keberjalanan dari partisipasi anggota dapat dilihat dari keterlibatan beberapa anggota
GEA sebagai panitia inti dari acara besar kabinet yaitu OSKM dan dalam pengurus inti kabinet
Pelita Muda. Selain itu kami juga mengambil peran dalam mengangkat isu blok Mahakam di
Kabinet Pelita muda. Untuk kepekaan dan inisiatif anggota dalam kegiatan Perhimagi berjalan
dengan baik. Keberjalanan ini dapat dilihat dari pada tahun ini GEA bersama dengan HMG
Unpad, HMTG Unpak, HMTG Trisakti dan HMTG AGP dipercaya untuk menjadi panitia acara inti
Perhimagi yaitu PIT Perhimagi. Kami berhasil menjalankan acara ini dan berpartisipasi aktif,
anggota pun bergantian mernjadi delegasi untuk acara ini, sehingga semakin banyak anggota
yang mengenal Perhimagi. Namun untuk kegiatan berkunjung dan bersilahturahmi ke
himpunan-himpunan geologi khususnya regional Jawa Bagian Barat dirasa masih kurang
optimal karena sulit mengatur jadwal kuliah dan praktikum dan menyesuaikan jadwal dengan
himpunan geologi yang akan dikunjungi.
Namun demikian secara umum kepekaan dan inisiatif anggota untuk lingkungan sekitar
khususnya kemahasiswaan terpusat, Perhimagi, dan masyarakat sudah ada akan tetapi tetap
harus dioptimalkan lagi baik antuasiasme anggota maupun inisiatif nya.
17
Arahan
Terkontrolnya semua fungsi dan program kerja yang ada di dalam bidang eksternal.
Fungsi Kerja
1. Mengontrol semua fungsi dan program kerja departemen yang ada di dalam bidang
eksternal.
Keberjalanan departemen hubungan dalam kampus, hubungan luar kampus, hubungan
alumni dan pengabdian masyarakat berada dalam kontrol saya baik fungsi kerja maupun
program kerja yang dijalankan. Dalam keberlangsungannya saya mencoba untuk senantiasa
mempersiapkan, mengikuti, dan mengevaluasi setiap kegiatan yang diadakan oleh ke empat
departemen ini. Sinergisasi dari departemen yang ada dibawah bidang eksternal dapat
dilihat dari pada awal perumusan geohumanism, saya dan kepala departemen hubungan
alumni serta kepala departemen pengabdian masyaraka berkunjung ke rumah alumni GEA
Iskandar (1983) untuk berdiskusi dan meminta masukan mengenai pengembangan
masyarakat yang akan kami lakukan melalui geohumanism. Selain itu sinergisasi juga saya
lakukan anatara departemen hubungan alumni dengan departemen hubungan dalam
kampus lewat pengangkatan isu blok Mahakam. Kajian mengenai energi saya mulai dengan
pemanasan anggota lewat acara Kopi Sore yang diadakan oleh departemen hubungan
alumni dengan mengangkat tema “Tata Kelola Migas Nasional”. Selanjutnya dengan modal
dasar tersebut, departemen hubungan dalam kampus mulai mengkaji mengenai isu
berkahirnya kontrak Blok Mahakam bersama-sama dengan PARTA dan HMM pada awalnya.
Selanjutnya meneruskan apa yang sudah dilakukan oleh kepengurusan sebelumnya,
saya juga mensinergiskan departemen hubungan dalam kampus dengan departemen
pengabdian masyarakat lewat proyek mitigasi ITB. Meskipun kami belum optimal dalam
mengeksekusi mitigasi ini kepada masa kampus (dalam hal ini himpunan jurusan), namun
kami berhasil lebih memasyarakatkan mitigasi di kampus melalui pemberian materi berupa
video simulasi dan narasi pada buku sakti OSKM ITB 2013.
Bidang Eksternal
18
DEPARTEMEN HUBUNGAN DALAM KAMPUS
Oleh Petranusa Sofihatma 12010032
Arahan
Fungsi Kerja
Kepala
Struktural
Departemen
Hubungan Dalam
Kampus
Deputi Deputi
Kajian Hubungan
19
Dalam Prodi
Kampus Teknik
Geologi
Staf Ahli:
Kepala departemen: bertanggung jawab atas hubungan HMTG ‘GEA’ ITB dengan lembaga
kemahasiswaan di dalam kampus dan Rektorat serta mengontrol keberjalanan fungsi kajian
yang dibawa serta hubungan dengan pihak Prodi Teknik Geologi.
Deputi kajian dalam kampus: membantu kepala departemen dalam menjalankan fungsi kajian
yang di bahas di dalam kampus maupun yang mau diinisiasi oleh HMTG ‘GEA’ ITB untuk dibawa
ke masa kampus.
Deputi hubungan Prodi teknik geologi: membantu kepala departemen dalam menjalankan
fungsi hubungan saling menghormati HMTG ‘GEA’ ITB dengan pihak Prodi teknik geologi ITB
Program Kerja:
1. Sosialisasi struktural BPH HMTG ‘GEA’ ITB periode 2013(GBH BPH tujuan 3 arahan A)
Tujuan
Mempublikasikan organigram kepengurusan baru BPH HMTG‘GEA’ ITB periode 2013 kepada
seluruh himpunan, unit ITB, LK, kabinet KM ITB, dan prodi teknik geologi)
DeskripsiAcara
Mensosialisasikan organigram kepengurusan baru BPH HMTG‘GEA’ ITB periode 2013 kepada
seluruh himpunan, unit ITB. LK, kabinet KM ITB, dan prodi teknik geologi)
Sasaran
Seluruh himpunan, unit yang berada di ITB , LK, kabinet KM ITB, dan prodi teknik geologi.
Parameter Keberhasilan
Adanya lembar kendali yang berisi tandatangan dan tanggal penerima dari anggota lembaga
yang bersangkutan.
Waktu Pelaksanaan
Februari - Maret 2013
Rencana Anggaran
Rp. 200.000,00
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Banyak dari unit yang anggotanya tidak berada di sekretariat ketika sosialisasi
Solusi
Mensosialisasikan ke anggota unit tersebut yang juga merupakan anggota HMTG GEA ITB atau
teman anggota HMTG GEA ITB, memantau secretariat tersebut dalam beberapa hari
20
Saran
Membuat janji terlebih dahulu, akan lebih baik jika sosialisasi dilakukan pada suatu forum yang
diadakan oleh kabinet KM ITB agar lebih efektif dan efisien.
Tujuan
Menjaga hubungan saling menghormati antara HMTG ‘GEA’ ITB dengan dosen prodi Teknik
Geologi dan himpunan di ITB.
Deskripsi Kegiatan
Memberikan hadiah ulang tahun secara simbolis (kartu ucapan dan atau kue ulang tahun)
kepada dosen prodi Teknik Geologi dan himpunan di ITB yang sedang berulang tahun.
Sasaran
Dosen prodi Teknik Geologi dan himpunan di ITB yang berulang tahun.
Parameter Keberhasilan
Adanya dokumentasi dalam setiap pemberian hadiah dan terkumpul dalam sebuah album.
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan
Rencana Anggaran
Rp. 800.000,00
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Sewaktu PJS program ini tidak berjalan karena fungsi kontrol BPH kurang optimal.
Solusi
PJS diingatkan setiap minggu nya selama BPH kuliah lapangan Karangsambung
Saran
Dosen yang berulang tahun dipublikasikan melalui media sms jarkom agar semua masa GEA
bisa memberikan apresiasi jika bertemu.
Tujuan
Menjaga hubungan baik HMTG ‘GEA’ ITB dengan Prodi Teknik Geologi ITB.
Deskripsi Acara
Melakukan rapat koordinasi antara BPH HMTG ‘GEA’ ITB dengan perwakilan Prodi Teknik
Geologi untuk menjabarkan rencana kerja kepengurusan periode 2013.
Sasaran
Perwakilan BPH dan Perwakilan Dosen Prodi Teknik Geologi
Parameter Keberhasilan
Acara terlaksana dan terdokumentasikan. Adanya berita acara.
Waktu Pelaksanaan
Maret 2013
Anggaran Biaya
-
Status Keberhasilan
Berhasil
21
Kendala
-
Solusi
-
Saran
Rakor prodi dilaksanakan pada awal kepengurusan dan pada kegiatan-kegiatan besar
himpunan yang memerlukan dukungan dari prodi.
Tujuan
Menjalin silahturahmi antar masyarakat ITB dan menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat
ITB untuk turut serta menghemat energi dalam rangka hari bumi 2013.
Deskripsi Kegiatan
Melakukan sosialisasi dan devile kepada himpunan di ITB dan rektorat untuk mematikan lampu
pada selang waktu yang ditentukan sebagai peringatan Hari Bumi 2013.
Sasaran
Rektorat dan himpunan di ITB.
Parameter Keberhasilan
Adanya sosialisasi ke rektorat dan himpunan jurusan di ITB serta adanya lembar
kendali yang ditandatangani oleh wakil lembaga.
Acara terpublikasikan melalui media GEA.
Waktu Pelaksanaan
22 April 2013
Rencana Anggaran
Rp. 200.000,00
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Tidak diperkanankan mematikan lampu-lampu di jalan besar ITB oleh rektorat karena terkait
masalah keamanan
Solusi
Hanya memaksimalkan tempat yang menjadi pusat masa mahasiswa seperti himpunan dan CC
brarat, CC Timur, 4 labtek.
Saran
Perlu di intensifkan dan disinergiskan dengan U-green, agar lebih besar lagi efeknya, dan
pertimbangkan dampak yang akan terjadi seperti masalah keamanan.
Tujuan
Menjaga hubungan saling menghormati dan menjalin silahturahmi dengan himpunan-himpunan
jurusan timur jauh.
Deskripsi Acara
22
Mengadakan sebuah acara keakraban yang berisi makan bersama dan nyanyi bersama dengan
himpunan-himpunan jurusan timur jauh. Detail acara akan dikonsepkan lagi bersama
perwakilan anggota himpunan-himpunan jurusan timur jauh.
Sasaran
Seluruh himpunan mahasiswa jurusan timur jauh.
Parameter Keberhasilan
Terlaksana acara Malam Timur Jauh dan adanya perwakilan setiap himpunan dalam setiap
tahap acara (persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi).
Waktu Pelaksanaan
September 2013
Rencana Anggaran
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Terlampir
Solusi
Terlampir
Saran
Terlampir
Tujuan
Menumbuhkan budaya kritis terhadap isu besar yang terjadi di dalam kampus ITB.
Deskripsi Acara
Merupakan sebuah kajian berkelanjutan yang membahas mengenai isu besar dan kondisi yang
berkembang di dalam kampus secara khusus dan disikapi oleh masa GEA
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan masa kampus ITB
Parameter Keberhasilan
Terbahasnya minimal satu isu
Adanya berita acara
Adanya minimal satu tulisan
Waktu Pelaksanaan
November 2013
Rencana Anggaran
60.000
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Kajian mengenai blok Mahakam yang diangkat oleh GEA, PATRA , dan HMM kurang menyebar di
kalangan internal GEA.
Solusi
Jadwal kajian lebih diintesifkan dan terjadwal tetap setiap minggunya.
Saran
23
Ikuti alur kajian yang dibawa oleh Kabinet KM ITB, dan ambil bagian lebih pada kajian energi
yang selalu dibawa oleh Kabinet KM ITB. Gunakan berbagai media untuk publikasi dan
pensuasanaan.
24
DEPARTEMEN HUBUNGAN LUAR KAMPUS
Oleh Nur Mahfudin 12010009
Arahan
Terciptanya hubungan saling menghormati dengan lembaga di luar kampus di luar HMTG 'GEA'
ITB.
Fungsi Kerja
1. Menjaga hubungan baik dengan organisasi selain HMTG “GEA” ITB di luarkampus ITB
terutama organisasi kegeologian dan organisasi non kegeologian pada umumnya.
Beranjak dari lingkup yang lebih luas dari lingkungan kampus dan lembaga dalam ranah
ITB, GEA sebagai organisasi yang menjunjung tinggi hubungan baik antar lembaga wajib
memiliki hubungan baik dengan lembaga-lembaga di luar ranah tersebut. GEA yang bergerak
dalam bidang kegeologian wajib memiliki dan menjaga hubungan baik dengan lembaga atau
organisasi kegeologian. Demikian halnya dengan organisasi nonkegeologian, GEA dengan
lingkup yang lebih luas wajib memiliki dan menjaga hubungan baik tersebut. Dalam setahun
kemarin departemen hubungan luar menjawab fungsi kerja ini dengan mengadakan kunjungan-
kunjungan ke himpunan jurusan geologi universitas lain khususnya di regional jawa bagian
barat. Kami berkunjung ke Trisakti dan Unpad. Selain itu kami juga berkunjung ke PVMBG.
Namun dirasa kurang optimal karena tidak semua badan geologi di kunjungi karena tidak bisa
membuat momentum.
GEA sebagai salah satu himpunan mahasiswa teknik geologi Indonesia merupakan
bagian dari Perhimagi yang merupakan lembaga persatuan himpunan mahasiswa teknik geologi
di Indonesia. GEA sebagai salah satu bagian di dalamnya wajib berpartisipasi aktif dalam
dinamisasi dan kegiatan Perhimagi. Partisipasi aktif ini memupuk interaksi antaranggota dan
dengan interaksi tersebut diharapkan hubungan antarlembaga secara umum dan antaranggota
secara khusus akan terjaga dan terjalin erat. Fungsi kerja ini dijawab dengan baik, kami
bekerjasama dengan Unpad, Unpak, AGP, dan Trisakti dalam mengkonsep, memepresiapkan
dan melaksanakan kegiatan besar tahunan Perhimagi PIT Perhimagi. Selain itu kami juga selalu
mengikuti kegiatan-kegiatan Perhimagi seperti Rakernas dan Gebar-Geber.
3. Menghadiri undangan yang diberikan dari pihak luar kampus ITB kepada GEA sebagai
delegasi GEA.
GEA yang ingin berpartisipasi aktif selalu terbuka dan tidak menutup pintu untuk setiap
kegiatan yang dilayangkan. Menghadiri undangan dari berbagai organisasi maupun acara
merupakan salah satu langkah GEA dalam berperan pasif menjaga hubungan baik dengan
lembaga di luar kampus ITB. Dalam setahun kemarin fungsi kerja ini dirasa tidak optimal
karena minimnya atau bahkan tidak ada undangan yang masuk ke GEA. Namun ada suatu
kegiatan yaitu adanya kunjungan dari para Mahasiswa Geosains Universitas Kelantan Malaysia.
Hal ini membuka peluang HMTG GEA ITB untuk membuka jaringan internasiional nya. Bahkan
Universitas Sabah Malaysia sudah mengajukan diri dan berencana berkunjung pada bulan April
2014.
25
Struktural
Kepala Departemen
Hubungan Luar
Kampus
Deputi Badan
Deputi Deputi Badan Nonkegeologian
Kemahasiswaan Kegeologian
Staf Ahli:
Galih Rakasiwi 12010025
Andi Permana 12010103
Staf Magang
Oddy Adnan 12011056
Yulia Nur Annisa 12011039
Ryan Dwi Wahyu 12011064
Jobdesk:
Deputi Kemahasiswaan: membantu kepala departemen dalam menjalankan fungsi hubungan
saling menghormati dengan lembaga kemahasiswaan diluar kampus khususnya koordinasi
dengan Perhimagi.
Deputi lembaga Kegeologian: membantu kepala departemen dalam menjalankan fungsi
hubungan saling menghormati dengan lembaga kegeologian.
Deputi Hubungan Masyarakat: membantu kepala departemen dalam menjalankan fungsi
hubungan dengan badan nonkegeologian yang secara tidak langsung berhubungan dengan
HMTG ‘GEA’ ITB.
Program Kerja:
1. Sosialisasi Struktural BPH HMTG ‘GEA’ ITB periode 2013 (GBH BPH tujuan 3 arahan A)
Tujuan
Mempublikasikan organigram kepengurusan baru BPH HMTG ‘GEA’ ITB periode 2013 kepada
seluruh anggota Perhimagi.
Deskripsi Acara
Menyosialisasikan organigram kepengurusan baru BPH HMTG ‘GEA’ ITB periode 2013 kepada
seluruh anggota Perhimagi.
Sasaran
Seluruh anggota Perhimagi
Parameter Keberhasilan
Adanya lembar kendali yang berisi tandatangan penerima dari salah satu perwakilan anggota
Perhimagi.
Waktu Pelaksanaan
April 2013
Rencana Anggaran
Rp. 200.000,00
Status Keberhasilan
26
Tidak Berhasil
Kendala
Sulitnya mendapatkan kontak email dari seluruh himpunan mahasiswa geologi Indonesia. Pihak
Perhimagi pun mempunyai database yang tidak komplit dan akurat. Selain itu momentum PIT
Perhimagi yang dijadikan tahap paling akhir dalam mensosialisasikan organigram tidak mampu
menghadirkan banyak himpunan geologi.
Solusi
Memaksimalkan pensosialisasian pada acara PIT Perhimagi dan mengirimkan organigram
kepada universitas geologi yang terdata emailnya di database Perhimagi.
Saran
Meminta bantuan pihak dosen atau IAGI untuk mendata database himpunan geologi yang ada di
Indonesia.
2. Menghadiri PIT PERHIMAGI (GBH BPH tujuan 3 arahan b dan tujuan 3 arahan a)
Tujuan
Menjalin silahturahmi dan partisipasi anggota dalam kegiatan Perhimagi
Deskripsi Kegiatan
Berupa acara pertemuan rutin tahunan organisasi Perhimagi yang terdiri dari Munasa dan Field
Trip ke beberapa tempat di regional Jawa bagian barat dengan ITB sebagai salah satu panitia
lokal.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Parameter Keberhasilan
Adanya 5 orang delegasi anggota HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu pelaksanaan
14 April 2013- 23 April 2013
Anggaran
Rp. 500.000,00
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Penentuan delegasi untuk PIT Perhimagi tidak selalu sama setiap tahun nya. Pada tahun ini
delegasi ditentukan hanya 3 orang per lembaga. Namun tetap diusahakan adanya 5 orang
delegasi dari GEA, akan tetapi pada hari ke 4 jumlah delegasi hanya 3 orang akibat banyak
anggota yang berbenturan dengan jadwal kuliah dan praktikum.
Solusi
Memaksimalkan delegasi yang berjumlah 5 orang sesuai parameter di setiap hari PIT
Perhimagi.
Saran
Lebih di tumbuhkan kembali minat anggota untuk mengikuti acara-acara Perhimagi karena bisa
mendapatkan banyak teman baru. Jangan menentukan parameter angka dalam jumlah delegasi
karena akan berbeda setiap tahunnya.
27
Sasaran
Anggota biasa HMTG “GEA” ITB, anggota himpunan mahasiswa geologi selain ITB, dan lembaga
kegeologian
Parameter Keberhasilan
Adanya delegasi yang melakukan kunjungan ke anggota himpunan mahasiswa geologi
universitas selain ITB dan lembaga kegeologian sekurang-kurangnya 2 kali selama satu kali
kepengurusan.
Waktu pelaksanaan
Trisakti 12 September 2013
PVMBG 15 Maret 2013
UNPAD 11 Oktober 2013
Rencana Anggaran
Rp.500.000,00
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Kurang optimal dalam mengajak anggota karena dalam setiap kegiatan ini jumlah anggota tidak
terlalu banyak.
Solusi
Mengajak anggota diluar anggota staf aging dan staf ahli secara personal.
Saran
Kedepannya lebih mengajak lagi anggota secara personal jika ada kegiatan seperti ini. Karena
kita bisa mengambil sisi positif dari organisasi lain dan memperluas kenalan dengan
masyarakat geologi.
Arahan
Terciptanya hubungan saling menghormati dengan alumni – alumni HMTG ‘GEA’ ITB
Fungsi Kerja
1. Menjaga hubungan saling menghormati antara anggota dengan alumni HMTG “GEA”
ITB
Selama setahun kepengurusan, fungsi kerja ini telah dilakukan dengan selalu menjalin
hubungan saling menghormati terhadap alumni agar terus terciptanya interaksi yang baik
antara alumni dan anggota HMTG ‘GEA’ ITB. Kegiatan yang dilakukan pertama ketika mengikuti
rapat ‘sekolah bumi’ di Bandung, alumni datang ke Bandung, dan berkunjung ke Prodi Teknik
Geologi, ITB, di sana kami sebagian anggota GEA mengikuti diskusi dengan alumni tentang
program kerja mereka yaitu ‘sekolah bumi’. Setelah itu, kami mengunjungi rumah alumni yaitu
rumah Pak Iskandar. Kehadiran kami ke sana dengan maksud untuk sharing tentang
GeoHumanism dan lain-lain. Kegiatan lainnya adalah mengikuti GeaNite di Hotel Sultan, Jakarta
Selatan. Berikutnya mengikuti rapat bersama alumni di Jakarta, dengan mendiskusikan
program kerja alumni yaitu ‘sekolah bumi’. Lalu, alumni angkatan 1972 ingin mengadakan
seminar untuk mahasiswa geologi, maka kami di sini membantu keberlangsungan acara ini agar
berjalan dengan baik. Selain itu, program kerja IA GL ITB tentang seminar petrofisik pun juga
dijalankan dan kami berperan membantu acara tersebut dan mengundang anggota GEA untuk
28
datang ke seminar tersebut. Berikut hal-hal yang sudah saya dan teman-teman alumni lakukan
untuk menjalankan fungsi kerja saya yang pertama.
2. Menjadi penyalur informasi antara anggota dan alumni HMTG 'GEA' ITB
Dalam fungsi kerja ini, saya memastikan berita yang ada di MILIS BUKOM GEA dan
menyebarkan kepada anggota HMTG ‘GEA’ ITB. Selain itu, apabila ada acara GEA yang
mengikutsertakan alumni GEA seperti Malam Jakun, DIES GEA, dan lain-lain maka saya
memastikan untuk mempublikasikan acara tersebut di facebook SuaraGEA dan MILIS BUKOM
GEA. Juga dalam hal membantu pencarian dana untuk beasiswa Karaangsambung 2013 dari
alumni. Berikut hal-hal yang sudah saya lakukan untuk menjalankan fungsi kerja saya yang
kedua ini.
Struktural
Kepala Departemen
Hubungan Alumni
Staf Ahli
Jobdesk:
Deputi GEA bertamu: membantu kepala departemen dalam mencari alumni untuk dijadikan
narasumber dalam kegiatan GEA bertamu.
Deputi Kopi Sore: membantu kepala departemen dalam mencari alumni untuk dijadikan
narasumber dalam kegiatan kopi sore.
Deputi Update Database Alumni: membantu kepala departemen dalam mencari data alumni-
almuni yang baru lulus.
Program Kerja
29
1. GEA Bertamu (GBH-BPH Tujuan 3, arahan a)
Tujuan :
Menjalin silahturahmi antara anggota dan alumni HMTG “GEA” ITB di luar lingkungan kampus
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan dimana anggota HMTG “GEA” ITB bertamu ke salah satu rumah atau kantor alumni
HMTG “GEA” ITB dan melakukan kegiatan seperti sharing, tanya jawab antara alumni dan
anggota HMTG ‘GEA’ ITB.
Sasaran
Alumni dan anggota HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Pak Sujadmiko 18 Juni 2013
Konsultan GEA 2000 21 November 2013
Parameter Keberhasilan
Terlaksananya kegiatan seperti ini minimal 2 kali dalam kepengurusan dan didokumentasikan
Dibuat berita acara dan dipublikasikan di media GEA
Anggaran Biaya
Rp 600.000,- (transportasi + kenang-kenangan ke alumni)
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Kesulitan dalam pencocokan jadwal alumni dan GEA
Solusi
Mengoptimalkan koordinasi dengan Sekjen melalui kepala bidang dan dengan alumni
Saran
Mencari alumni yang bisa berbagi pengalamannya lalu pencocokan jadwal harusnya dilakukan
lebih dini
Tujuan
Menjalin silaturahmi antar anggota dan alumni HMTG ‘GEA’ ITB. Sebagai sarana komunikasi dan
pertukaran informasi antar anggota dan alumni HMTG ‘GEA’ ITB.
Deskripsi Kegiatan
Mengadakan kegiatan rutin yang bertajuk silaturahmi dengan suasana kekeluargan yang
membahas mengenai pengalaman alumni di bidang keprofesian ataupun hal lain yang
berkaitan. Diadakan secara berkala yaitu minimal 3 bulan sekali di himpunan maupun di tempat
lain di dalam kampus.
Sasaran
Anggota dan Alumni HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
GEA Gendhos 16 November 2013
Dr Zigie Geoentrepreneur 30 Maret 2013
Tata Kelola Migas Nasional 21 September 2013
Parameter Keberhasilan
Terlaksana dan terdokumentasikannya kegiatan kopi sore minimal 3 bulan sekali dalam
kepengurusan.
Adanya berita acara dan publikasi di media GEA
30
Anggaran Biaya
Rp 800.000,- (setiap kopi sore budgetnya 200.000 -> untuk makanan dan minuman sehingga
berjalan sesuai judulnya KOPI SORE)
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Jadwal kopi sore yang tadinya direncanakan pada bulan Mei gagal mendekati hari H karena
pembicara membatalkan secara mendadak, dan kami tidak ada plan cadangan.
Solusi
-
Saran
Perluas jaringan dan kenalan dengan alumni-alumni yang inspiratif untuk mengisi acara Kopi
Sore dan Rencanakan plan B yang bisa dilakukan dalam waktu singkat untuk menggantikan
Kopi Sore yang mungkin dibatalkan secara mendadak oleh alumni.
Tujuan
Memperbarui database alumni HMTG ‘GEA’ ITB.
Deskripsi Kegiatan
Memperbarui database alumni HMTG ‘GEA’ ITB
Sasaran
Alumni HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan
Parameter Keberhasilan
Terbaruinya database alumni HMTG ‘GEA’ ITB berupa softcopy
Anggaran Biaya
Rp 0.- (hanya berupa softcopy)
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Tidak diperbolehkan mengakses database alumni yang lengkap dari IA GL
Solusi
Database alumni diperbarui ketika acara-acara alumni saja lewat daftar hadir dan buku tamu
yang ada di setiap acaranya.
Saran
Perbanyak mengikuti acara-acara alumni GEA
KaDept Hubungan
Alumni Menghubungi
alumni
dijawab Belum dijawab
Informasikan ke
pemohon Tunggu
jawaban
31
H-7
SOP Penentuan Narasumber:
Arahan
Fungsi Kerja
1. Mendorong anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB untuk bisa melihat, mendengar, merasakan
dan memposisikan terhadap kondisi di lingkungan sekitar
2. Merangsang anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB untuk berpikir dan bergerak dalam
menanggapi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar
32
untuk berfikir dengan menghadirkan salah satu alumni GEA yang berpengalaman dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada lingkungan sekitar yaitu GEA iskandar.
Struktural
Kepala Departemen
Pengabdian
Masyarakat
Jobdesk :
Deputi Mitigasi : merangsang inisiatif yang dilakukan Anggota Biasa HMTG ‘GEA’ ITB
terhadap kondisi lingkungan sekitar terkait dengan kemampuan di bidang keprofesian kita.
Deputi Peka Kampus : membantu dan merangsang Anggota Biasa HMTG ‘GEA’ ITB dalam
menyelesaikan permasalahan sosial yang ada disekitar ITB.
Program Kerja
Tujuan
Meningkatkan kepedulian anggota GEA dan mengupayakan penyelesaian masalah banjir di
Bandung Selatan
Deskripsi kegiatan
Melakukan mitigasi bencana secara solutif dan preventif terhadap banjir di Bandung Selatan
dari hulu ke hilir melalui pengembangan masyarakat. Banjir dibandung selatan merupakan isu
lingkungan yang kompleks. Mitigasi bencana ini merupakan proyek hangka panjang. Pertama
dilakukan Eskursi Geohum bersama Bapak Budi dan Aktivis Citarum untuk mengetahui
permasalah apa saja yang ada di sungai citarum. Selanjutnya dalam memanfaatkan hari bumi
dilakukan berbagai kegitaan dalam meningkatkan isu terkait tentang sungai citarum. Hal hal
yang dilakukan adalah pameran di CFD, Gowes Bareng Geologi, penanaman 1000 pohon, dan
Penyuluhan di derah hilir Sungai Citarum tepatnya di Ciwualengke. Selanjutnya untuk
mengetahui permasalahan yang ada di masyarakat sekitar hulu sungai citarum dilakukan social
mapping. Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari 2 malam dengan konsep live ini, dimana anggota
GEA menginap di beberapa rumah warga. Kegiatan Kegiatan Survey dilakukan selama
kepengurusan ini untuk mengambil data data dan kebutuhan lain yang diperlukan.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan masyarakat hulu sungai Citarum.
Waktu Pelaksanaan
Januari-September
Parameter Keberhasilan
33
Adanya struktural kepanitiaan, rapat akbar, evaluasi dan adanya neraca keuangan yang jelas
Terselenggaranya kegiatan yang memfasilitasi anggota untuk berinteraksi dengan
masyarakat
Terbentuknya master plan
Terkumpulnya data : hidrogeologi, hidrologi, dan demografi
Anggaran Biaya
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Terlampir
Solusi
Terlampir
Saran
Terlampir
2. GEA untuk MASYARAKAT sekitar ITB (GEMAS) (GBH BPH Tujuan 4 Arahan A)
Tujuan
Memfasilitasi anggota untuk menumbuhkan kepekaannya dalam sebuah pergerakan turut serta
dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar ITB
Deskripsi
Kegiatan pertama yang pertama dilakukan adalah sahur on the road. Kegiatan ini dilaksanakan
karena adanya permasalahan warga yang tidak bisa sahur.
Selanjutnya dalam mengetahui permasalahan yang ada didekat itb dilakukan GEA berkurban
untuk mengambil data tentang permasalahan namun eksekusi acara belum dilakukan.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Masyarakat di lingkungan sekitar ITB
Waktu Pelaksanaan
Tentatif
Parameter Keberhasilan
Kegiatan terselenggara minimal 1 kali selama masa kepengurusan dan terpublikasikan ke
anggota.
Anggaran Biaya
100.000
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Kurang mengantusiasme anggota untuk mengikuti Sahur On The Road, Belum tereksekusinya
masalah dari yang diambil dari acara mencari data akan masalah masyarakat sekitar ketika GEA
berkurban.
Solusi
Dilakukan publikasi di web suaraGEA tentang masalah yang ada supaya anggota GEA lebih
tertantang menyelesaikan masalah kedapannya
Saran
Rangkaian kegiatan dilakukan lebih terstruktur dan metode yang dilakukan harus dikemas lebih
menarik agar meningkatkan antusiasme anggota
34
Tujuan
Membentuk rasa kepedulian anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan membantu masyarakat yang
membutuhkan sumbangan materil
Deskripsi Kegiatan
Mengumpulkan materil secara berkala yang nantinya akan digunakan untuk membantu
masyarakat yang membutuhkan
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan masyarakat yang membutuhkan
Waktu Pelaksanaan
Tentatif
Parameter Keberhasilan
Tersumbangkannya sumbangan materil untuk lingkungan yang membutuhkan
Anggaran Biaya
0
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Kotak amal tidak terawat dengan baik
Solusi
Kotak amal langsung diperbaiki setiap ada sumbangan yang mendadak diperlukan
Saran
Buat kotak amal yang lebih permanen, sehingga tidak mudah pindah dan tetap terus
menampung amal
Tujuan
Menumbuhkan inisiatif anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan masa kampus ITB untuk tanggap
bencana
Deskripsi Kegiatan
Serangkaian kegiatan mitigasi yaitu pembuatan master plan bersama masa kampus dan
dieksekusi
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan masa kampus ITB
Waktu Pelaksanaan
-
Parameter Keberhasilan
Adanya masterplan mitigasi dan tereksekusinya master plan tersebut.
Anggaran Biaya
1.000.000
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Validasi masterplan belum selesai dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
Solusi
Pengeksekusian dilakukan di OSKM ITB 2013 untuk panitia 2012 dan Mahasiswa Baru 2013
untuk lebih memasyarakatkan mitigasi di ITB.
Saran
Harus dibuat metode yang menarik agar terjadi kesamapahaman dari masa kampus akan
kebutuhan dari mitigasi
35
Sop Menghadiri Undangan & Pendelegasian
Undangan diterima
HADIR
Perlu
disikapi
Informasi Berita Informasi Metode
Acara kan ke Pembahasan
anggota (GIM, koordinasi
ketua umum)
Tidak perlu
disikapi
36
BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ANGGOTA
Oleh Draya Tugus Kladery 12010048
Ini menjadi tamparan keras bagi anggota GEA dan PSDA khususnya karena tidak
bisa meningkatkan semangat mengkader dan menjaga antusiasme anggota agar tetap
bisa mengikuti inisiasi dan memahami betapa pentingnya kaderisasi ini bagi GEA demi
terciptanya regenerasi, dengan bermodal tekad yang kuat kita sepakat untuk
melanjutkan dan menyelamatkan inisasi ini, kita evaluasi sistem pendataan dan metode
mengajak anggota untuk mengikuti interaksi akhirnya inisiasi dapat diselamatkan,
interaksi gunung batu anggota yang hadir lebih dari 120, dan suasana ini terus
berlanjut hingga mendekati diksar, walau sedikit kendala dengan ditundanya briefing
dan sedikitnya anggota yang datang survey akbar tapi akhirnya kita bisa melakukan
diksar yang telah dipersiapkan beberapa bulan sebelumnya bertempat di cipatat,
37
padalarang, secara umum berjalan dengan baik tapi target tidak terpenuhi karena ada
satu cage yang tidak dilantik. Tetapi berjalan dengan aman, dan pulang ke kampus
ganesha dengan selamat.
Fungsi Kerja :
38
acara gea khusunya departemen masing-masing maka diadakan evaluasi di tengah
kepengurusan. Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan beberapa hal yaitu masih banyak
anggota yang belum tercerdaskan mengenai profil kaderisasinya yang mengakibatkan
ketidakpahaman mengenai tujuan akan berkegiatan dihimpunan ini, ketidakmerataan
pendistribusian anggota magang dan staff ahli yang berakibat ketidakoptimalan staff
magang dan staff ahi dalam memaksimalkan potensinya sehingga ada beberapa anggota
staf kurang diperdayakan. Hal diatas terjadi karena lemahnya fungsi kontrol dari PSDA
dan tim yang mengawasi masing-masing tahapan sehingga kedepannya perlu
diberlakukan sistem evaluasi berkala dan maksimalkan staf pada kaderisasi lanjut seperti
tambahan anggota dan lebih terkhususkan fungsi setiap staf sehingga memudahkan PSDA
dalam mengontrol sistemnya.
Hal serupa terjadi pada inisiasi, keikutsertaan anggota diawal sangat kurang
mengakibatkan beberapa kali gagalnya interaksi,ini cerminan bahwa semangat anggota
turun dalam melakukan kaderisasi, jiwa sebagai pengkader belum tumbuh dibenak
anggota maka perlu ditekankan lagi tentang pentingnya kaderisasi inisiasi ini bahwa
panitia dan peserta sama-sama belajar, belajar untuk dikader dan mengkader, belajar
untuk menjadi teladan, sadar atau tidak apapun yang panitia lakukan akan dilihat dan
dicontoh oleh peserta maka dari itu jadilah contoh yang baik. Akhirnya semangat anggota
mulai meningkat kembali dan interaksi dapat dijalankan dan terus stabil hingga acara
akhir.
39
DEPARTEMEN KADERISASI LANJUT
Oleh Denta Anindio Pratama 12010088
Arahan:
Terlaksana dan terkontrolnya pengembangan karakter anggota biasa HMTG ' GEA'
ITB.
Fungsi Kerja:
Program Kerja
Tujuan
Memfasilitasi anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB Tahapan Berkarya untuk mendapatkan
pengetahuan tentang keorganisasian, menumbuhkan semangat diskusi, dan keaktifan.
Deskripsi Kegiatan
kegiatan mentoring berupa metode pemberian materi dan diskusi 2 arah mengenai
keorganisasian. Mentoring dilakukan pada saat kumpul magang BPH, yang mana
Kabid/Kadep/Kadiv BPH sebagai pementor bagi anggota magangnya.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB tahapan Berkarya.
Waktu Pelaksanaan
●Rencana Pelaksanaan
Tentatif 1 bulan sekali, Februari – Mei 2013
●Waktu Pelaksanaan kegiatan
Semester Ganjil saat kumpul magang BPH
Parameter Keberhasilan
Materi dibuat terstruktur dan sudah jadi minimal 3 hari sebelum acara
Semua anggota tahapan berkarya mendapatkan materi dan diskusi
Tingkat Keberhasilan
Tidak Berhasil
Anggaran / Biaya
Rp 150.000,00
Kendala
- metode mentoring dirasa membosankan bagi peserta.
- materi yang direncanakan untuk disampaikan dalam mentoring tidak semuanya tersampaikan
- 2011 belum semuanya mendapatkan mentoring
Solusi
- mentoring dilakukan bersamaan dengan kumpul magang BPH
40
- materi yang tidak tersampaikan dalam mentoring diberikan pada saat LPKKSP-LKO
- dikejar melalui mentoring lanjutan dalam kumpul magang BPH
Saran
- materi mentoring sudah bagus namun pengemasan terhadap mentoring perlu diperbagus agar
anggota tertarik untuk hadir.
Tujuan
Memfasilitasi anggota GEA untuk mempersiapkan diri ke tahapan kaderisasi berjenjang yang
selanjutnya.
Deskripsi Kegiatan
LPKKSP (Latihan Pengembangan Kesadaran Kritis dalam Sistem Pengorganisasian) merupakan
pembekalan kepada anggota biasa HMTG “GEA” ITB yang baru dilantik untuk mempersiapkan
dalam memasuki tahapan berkarya.
LKO (Latihan Kepemimpinan dan Organisasi) merupakan pembekalan kepada tahap berkarya
yang akan memasuki tahap memimpin.
Peserta mengikuti LKO & LPKKSP melalui metode pemberian materi kelas, serta latihan dalam
setiap sesinya sesuai dengan porsi tiap tahapan pada hari pertama, serta pemaparan dan
diskusi mengenai profil kaderisasi anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan AD/ART HMTG ‘GEA’ ITB
pada hari kedua yang kemudian ditutup dengan evaluasi keberjalanan LKO & LPKKSP
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB calon memimpin dan berkarya.
Waktu Pelaksanaan
●Rencana Pelaksanaan
Setelah malam jakun
●Waktu Pelaksanaan Kegiatan
30 November & 1 Desember 2013
Parameter Keberhasilan
Publikasi minimal 3 hari sebelum acara.
Adanya Kepanitiaan serta evaluasi.
Peserta mengerti mengenai tahapan yang akan dijalani. (melalui kuesioner)
Semua anggota tahapan berkarya hadir dalam LKO & LPKKSP
Penilaian Keberhasilan
Tidak Berhasil
Anggaran / Biaya
Rp 2000.000, 00
Kendala
Pemateri LPKKSP yang membatalkan untuk mengisi acara H-1
Peserta datang terlambat pada hari pertama (setengah jam untuk LPKKSP & 1 jam untuk
LKO)
Peserta datang terlambat pada hari kedua ( 45 menit)
Peserta LKO sedikit pada hari pertama
Solusi
Segera dicarikan pemateri yang bisa untuk mengisi acara LPKKSP pada H-1
Acara diundur hingga peserta ramai, dan memakai plan untuk kondisi peserta terlambat.
Pengejaran materi untuk anggota yang tidak hadir.
Saran
LKO & LPKKSP merupakan acara yang penting sebagai persiapan dalam tahap berkarya bagi
2012 dan persiapan untuk tahapan memimpin bagi 2011, sehingga untuk kedepannya anggota
perlu datang tepat waktu dan ramai.
41
DEPARTEMEN KADERISASI AWAL
Oleh Muhammad Nabil 12010014
Arahan
Terlaksana dan terkontrolnya kaderisasi inisiasi bagi anggota muda HMTG GEA ITB
Fungsi Kerja :
2. Mempersiapkan anggota biasa untuk menjadi pengader anggota muda HMTG GEA ITB.
Untuk mendidik anggota muda baru agar dapa t menjadi anggota biasa, diperlukan
pendidik-pendidik yang paham peran dan posisi pengader sehingga siap untuk menjadi
pengader. Selama 1 masa kepengurusan,dilaksanakan diklat-diklat untuk mempersiapkan
anggota biasa menjadi pengader. Diklat telah dilakukan dari sebelum acara dimulai yaitu pada
bulan mei hingga agustus berupa diklat terpusat dan bersamaan dengan berjalannya kegiatan
berupa diklat divisi dan diklat materi. Selain itu, selama keberjalanan kaderisasi awal, anggota
sebagai pengader dituntut untuk bertindak layaknya seorang pendidik yaitu dengan
memberikan teladan dan mengutamakan keselamatan peserta. Dalam keberjalannya persiapan
anggota biasa GEA untuk menjadi pengader dirasa masih kurang maksimal. Waktu yang singkat
dari akhir bulan Mei sampai akhir bulan Agusutus untuk mempersiapkan anggota dirasa kurang
karena terpotong oleh hari libur dan flow anggota yang masih rendah pada saat dimulainya
acara akibat acara dimulai seminggu setelah libur akademik tengah semester. Namun
seharusnya hal tersebut bukanlah masalah jika diklat dibuat lebih matang dalam segi materi
maupun penempatan waktu diklat. Saran untuk pengurus kedepannya, waktu pelaksanaan
diklat diperpanjang sehingga panitia menjadi lebih siap dan membuat strategi untuk tetap
menyiapkan panitia di hari libur akademik.
Susunan kepanitiaan :
42
Ketua Divisi Materi Acara: Tito Nugroho (12010026)
Ketua Divisi Transportasi : Reza Rilo Pahlawan (12010019)
Ketua Divisi Lapangan: Bayu Caesario (12010081)
Ketua Divisi Setan : Idham Maulana (12010042)
Program Kerja :
1. Kaderisasi Inisiasi HMTG “GEA” ITB (GBH BPH Tujuan 2, arahan b)
Tujuan
Memenuhi kebutuhan akan anggota biasa baru yang memenuhi kompetensi berupa
kebersamaan, komitmen, daya juang, dan kebanggaan.
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan kaderisasi yang ditujukan kepada anggota muda untuk menjadi anggota biasa yang
memenuhi kompetensi berupa kebersamaan, komitmen, daya juang, dan kebanggaan.
Sasaran
Anggota muda HMTG “GEA” ITB
Rencana waktu pelaksanaan
Agustus – November 2013
Waktu pelaksanaan
30 Agustus – 3 November 2013
Parameter
Terlantiknya semua mahasiswa Teknik Geologi 2012 (gagal)
Tersampaikannya semua materi yang telah disusun kepada semua peserta (berhasil)
Adanya kepanitiaan yang terstruktur (berhasil)
Terlaksananya briefing dan evaluasi di setiap kegiatan (berhasil)
Anggaran
(Terlampir)
Status Keberhasilan
Gagal
Kendala
(kendala teknis dan konseptual per kegiatan telah terevaluasi dan terlampir di laporan
kegiatan)
Pada saat musyawarah kerja, inisiasi belum selesai dikonsep sehingga rab inisiasi belum
dapat dibuat.
Jumlah dana yang turun dari prodi berkurang dari tahun-tahun sebelumnya.
Kegiatan pengonsepan terganggu akibat muker yang berlangsung lama sehingga timeline
inisiasi terganggu
Terkadang pemakaian tempat di kampus bermasalah dengan satpam dan bersamaan
dengan kegiatan oranisasi lain.
Pemahaman panitia sebagai pengkader masih kurang dan pemahaman panitia terhadap
peran dan posisi sebagai anggota divisi.
Solusi
(Solusi teknis dan konseptual per kegiatan telah terevaluasi dan terlampir di laporan
kegiatan)
Dana memakai uang BPH dan beberapa panitia
Penyusutan RAB
Pengonsepan dilakukan di hari ketika tidak ada muker
Bernegosiasi dengan satpam, penanggung jawab kegiatan lain, dan mencari tempat lain
Saran
43
(saran teknis dan konseptual per kegiatan telah terevaluasi dan terlampir di laporan
kegiatan)
Untuk dana, sebaiknya dimasukkan didalam RAB BPH pada saat muker, sebagai modal awal
dana inisiasi.
Membuat banyak perencanaan dalam pembuatan timeline inisiasi
Perizinan secepatnya diurus, sebaiknya 2 bulan sebelum kegiatan berlangsung
Buat metode untuk membentuk mental pengader dan memberi pemahaman pada peran dan
posisi panitia.
44
BIDANG INKUBATOR IDE DAN INOVASI
Oleh Windi Anarta Draniswari 12010106
Arahan:
Anggota termotivasi dan terfasilitasi untuk menyalurkan gagasan dan metodenya dalam cipta
karya
Fungsi kerja :
1. Mendorong anggota untuk tanggap, peduli dan selektif terhadap isu-isu yang sedang
berkembang.
Usaha untuk mendorong anggota agar tanggap, peduli dan selektif terhadap isu adalah
dengan menyediakan spoiler atas isu sendiri. Isu yang diinternalisasikan dapat berupa masalah
yang sedang berkembang maupun hasil karya pihak lain yang dapat memotivasi anggota untuk
bisa menciptakan karyanya sendiri. Dalam pelaksanaannya kegiatan diskusi informal dan
memanfaatkanw aktu berkumpul di himpunan adalah salah metode yang Inkubator Ide dan
Inovasi lakukan untuk memotivasi anggota. Secara formal fungsi ini dilaksanakan sebagai
program kerja Bincang Inovasi. Dalam hal inovasi yang terkait penyelenggaraan acara, isu
diberikna sebagai spoiler ketika masa pengonsepan kegiatan ini dilakukan. Pada dasarnya
mekanisme menjalankan fungsi ini adalah dengan internalisasi isu, alangkah lebih baik
selanjutnya setiap kegiatan-kegitan internaslisasi isu melalui GIM dan juga senator (untuk
topic-topik tertentu) juga di follow up oleh tim incubator ide dan dan inovasi.
Mendorong anggota untuk menciptakan metode yang kreatif dan inovatif dalam menghasilkan
ciptakarya.
Fasilitas ini diberikan dalam bentuk bimbingan pengerjaan dan materi seperti uang
untuk mendukung kegiatan penulisan maupun realisasi kegiatan/proyek. Dalam
keberjalanannya, tidak sedikit proyek yang ternyata membutuhkan dana besar. Inkubator Ide
dan Inovasi masih memiliki kekurangan yang besar terutama masalah pencarian dana ini.
Sebaiknya hubungan kerjasama yang bersifat khusus dalam hal penyediaan fasilitas untuk
berkarya seperti ini dibangun khususnya kepada pihak prodi maupun alumni.
45
Struktural :
INKUBATOR IDE
DAN INOVASI
Pengawalan
Inventarisasi Data
Proyek
Program kerja :
Tujuan
Memfasilitasi anggota untuk merealisasikan ide dan inovasi sehingga menghasilkan cipta karya.
Deskripsi
Merupakan suatu bentuk realisasi dari rancangan kerja yang diajukan anggota.Kegiatan ini
meliputi pemunculan ide, seleksi, kajian, pemaparan gagasan, eksekusi proyek dan evaluasi.
Pada pelaksanaannya, kegiatan ini dimulai dari anggota menyampaikan gagsannya kepada
Inkubator Ide dan Inovasi. Pada awalnya pengajuan ide ini dalam bentuk proposal namun
karena hal ini dirasa kurang efektif maka pada keberjalanan selanjutnya anggota dapat
46
mengajukan ide gagasannya tanpa membuat proposal terlebih dahulu. Selanjutnya setelah ide
anggota masuk, I3A akan membantu anggota menyusun metode yang tepat untuk
merealisasikan idenya. Mulai dari memfasilitasi dalam diskusi dan penulisan proposal (jika
perlu). Selanjutnya I3A memantau untuk pelaksanaannya.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB, masyarakat lingkungan sekitar
Waktu Pelaksanaan
Satu periode kepengurusan, terbagi dalam 4 periode inkubasi*)
Parameter
Terealisasikannya semua rancangan ide yang sudah memenuhi persyaratan
Anggaran
Kebutuhan Rincian N Jumlah
Modal Proyek Rp 3.000.000/periode 4 Rp 12.000.000
inkubasi
TOTAL Rp 12.000.000
Status keberhasilan
GAGAL
Kendala
Hanya terlaksana 2 proyek dengan 1 proyek masih dalam proses pengerjaan
Waktu kemunculan ide dari anggota tidak dapat diprediksi.
Sistem dan SOP yang dirancang masih belum sesuai dengan kondisi massa GEA.
Pensuasanaan id eke anggota selain pengusul ide masih kurang
Solusi
Proyek tidak terikat oleh waktu, anggota bebas mengusulkan proyek pada waktu yang ada.
Saran
Perbaikan sistem. Fungsi kerja lebih diutamakan daripada SOP.
Ide anggota disampaikan kepada tim inkubator ide dan inovasi dalam bentuk proposal
gagasan tertulis. Format proposal gagasan tertulis mengikuti format baku proposal Program
Kreativitas Mahasiswa.
Pelaksana utama dari proyek adalah tim pengaju/pengusul proyek namun anggota GEA
secara umum diperbolehkan dan disarankan untuk turut serta dalam pelaksanaan.
Alur proses :
Ide anggota
Gagasan Tertulis
Evaluasi Feasibilitas
Manajemen
Proyek
Produk
Evaluasi Akhir
47
Penjelasan alur :
Ide anggota
Ide anggota berupa solusi atas permasalahan yang ada.
Ide anggota yang akan diolah di incubator ide dan inovasi dikelompokkan dalam bidang-bidang
berikut:
48
49
Gagasan Tertulis
Berupa ide anggota yang telah dituangkan dalam bentuk gagasan tertulis dengan format baku
merujuk pada format PKM-GT.
Evaluasi Feasibilitas
Tujuan : Menyeleksi ide anggota yang masuk ke inkubator ide dan inovasi. Seleksi dilakukan
berdasarkan kriteria yang diatur pada tiap-tiap bidang.
Pelaksana : Tim inkubator ide dan inovasi berkoordinasi dengan dosen, BPH, dan pihak-pihak
yang bersangkutan.
Manajemen Proyek
Fungsi : Melakukan pengawalan proyek bagi proyek yang dinyatakan lolos untuk direalisasikan,
fasilitator keberjalanan proyek, pengawas keberjalanan proyek. Melakukan evaluasi bagi
proyek yang dinyatakan belum lolos untuk direalisasikan.Melakukan treatment lanjutan bagi
proyek yang dinyatakan belum lolos untuk direalisasikan, misalnya melakukan bimbingan
lanjutan dan mencarikan link pihak yang mampu mengakomodasi ide tersebut.
Produk
Evaluasi Akhir
Waktu pelaksanaan diatur per-periode inkubasi seperti yang dijelaskan dalam timeline berikut:
Tujuan
Menumbuhkan semangat berinovasi bagi anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Deskripsi
Merupakan suatu seminar internal yang dikemas dalam bentuk diskusi antara mahasiswa
dengan pihak luar HMTG GEA ITB yang memiliki pengalaman lebih dan prestasi dalam inovasi
atau lembaga tertentu yang focus dalam menangani masalah tertentu dalam masyarakat.
Bincang Inovasi 1 diselenggarakan pada awal kepengurusan dengan menghadirkan pembicara
dari Bandung Berkebun, Desa Inovasi dan Mahasiswa KL 2010. Acara berupa diskusi informal
yang terutama berkaitan dengan inovasi dalam masyarakat (pengabdian masyarakat). Dari
diskusi yang berlangsung, respon anggota terlihat baik dan motivasi untuk berinovasi sudah
mulai terlihat dari data kuesioner. Sebanyak 28 kuesioner yang kembali menunjukkan bahwa
anggota berminat pada inovasi di bidang pengabdian masyarakat.
50
Bincang Inovasi 2.0 diselenggarakan pada bulan September dengan tema PKM. Acara diikuti
oleh sekitar 20 orang. Anggota termotivasi untuk mengikuti PKM. Terlihat dari bertambahnya
jumlah kelompok yang akan mengikuti PKM sejak diadakan kegiatan ini.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Februari, September
Parameter
Terlaksananya minimal 1 kali selama masa kepengurusan
Tersampaikannya materi kepada anggota
Ada publikasi minimal H-3
Terdapat dokumentasi kegiatan
Terdapat kuesioner mimpi inovasi peserta
Anggaran
Rp. 1.900.000,00
Kebutuhan Rincian n Jumlah
Fasilitas Tamu Rp 500.000 1 Rp 500.000
Undangan
Konsumsi Rp 500.000 2 Rp 1000.000
Sarana Pendukung Rp 200.000 2 Rp 400.000
(Handout)
TOTAL Rp 1.900.000
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Perijinan tempat. Dua kali Bincang Inovasi diadakan, dua kali pula tempat pelaksaan tidak
sesuai rencana karena tempat yang awalnya akan dipakai justru dipakai untuk keperluan
akademik yang tidak mungkin diganggu.
Tidak semua ide mimpi anggota dapat di follow up secara langsung.
Solusi
Peminjaman tempat secara mendadak dan menggunakan saung
Saran
Follow up perijinan harus dilakukan sejak H-1
Tujuan
Menumbuhkan semangat berkompetisi bagi anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Mendorong terbentuknya cipta karya dari anggota
Memfasilitasi anggota untuk melahirkan gagasan dalam bentuk rancangan proyek
Deskripsi
Merupakan suatu kompetisi rancangan ide berupa solusi atas permasalahan yang diajukan yang
nantinya akan dihasilkan 1 rancangan proyek yang selanjutnya akan direalisasikan melalui
proker ‘proyek inkubator ide dan inovasi.’
Kompetisi ide ini dimulai dengan proses pengumpulan ide anggota. Total terkumpul sebanyak 3
ide yang meliputi 1 ide pengabdian masyarakat berbasis edukasi, 1 ide terkait kewirausahan
dalam pariwisata dan 1 ide terkait edukasi geologi dan seni. Masa pengumpulan ide sempat
diperpanjang selama 2 minggu karena anggota sedang menjalani Ujian Tengah Semester pada
deadline yang seharusnya. Pada akhirnya setelah melalui seleksi, terpilih 1 ide yaitu ide
51
pengabdian masyarakat berupa edukasi mitigasi bencana yang selanjutnya menjadi proyek
inovasi.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Bulan April - Juni
Parameter
Diikuti oleh minimal 3 tim
Tersalurkannya rancangan ide terpilih ke proker ‘proyek inkubator ide dan inovasi’
Status Keberhasilan
Berhasil. Kedua parameter terpenuhi.
Kendala
1. Pelaksanaan kegiatan mundur dan lebih lama dari jadwal hingga 2 bulan.
Solusi
1. Timeline paralel
Saran
Jika akan diadakan kompetisi serupa sebaiknya dilakukan sejak awal kepengurusan, tidak
menjelang pertengahan semester dan sebaiknya tidak melebihi liburan semester genap (ketika
angkatan memimpin Karsam).
Anggaran
Kebutuhan Rincian N Jumlah
Ekskursi Rp 1.000.000 1 Rp 1.000.000
Hadiah Rp 500.000 1 Rp 500.000
Sarana Pendukung Rp 350.000 1 Rp 350.000
(cetak flyer spoiler
lapangan, handout
latihan menulis, dll)
TOTAL Rp 1.850.000
Tujuan
Mengapresiasi hasil ciptakarya anggota.
Memotivasi anggota HMTG GEA ITB dalam menghasilkan cipta karya selanjutnya.
Deskripsi
Dalam keberjalanannya, karya inovasi yang berhasil dihasilkan oleh anggota GEA tidak
mencapai 10 karya dan masih terdapat ide anggota yang belum selesai pelaksanaannya (masih
dalam tahap persiapam, belum eksekusi). Dengan alasan pertimbangan dana, timeline dan
jumlah karya, kegiatan pameran dirasa kurang efektif dan efisien, maka kami Tim Inkubator Ide
dan inovasi berusaha mencapai tujuan kegiatan ini dalam bentuk yang berbeda yaitu
menyebarkan bulletin. Harapannya keberadaan bulletin ini dapat mengapresiasi anggota yang
sudah berkarya dan dapat memotivasi anggota lain untuk menghasilkan cipta karya
selanjutnya.
Sasaran
Massa kampus ITB
Waktu pelaksanaan:
-
Parameter
Minimal 10 karya anggota dipamerkan
Terdapat dokumentasi kegiatan yan terpublikasikan
Anggaran
Kebutuhan Rincian
Peminjaman Tempat Rp 4.000.000
52
Sarana Pendukung (Papan Rp 500.000
Pajangan dll)
Dekorasi Rp 300.000
TOTAL Rp 4.800.000
Status Keberhasilan
Gagal. Kegiatan tidak terlaksana sesuai dengan bentuk acara yang diencanakan.
Kendala
Target untuk memamerkan 10 karya inovasi tidak tercapai.
Tempat yang direncanakan untuk pameran (CC Barat, CC Timur dan Perpustakaan Lantai 1)
semuanya tidak memungkikan untuk dipinjam karena sudah ada yang meminjam terlebih
dahulu.
Solusi
Mengganti bentuk kegiatan
Saran
Menyelenggarakan kerjasama penyelenggaran pamera kepada pihak Prodi atau Fakultas seperti
pada STEI Innovation Day
53
BIDANG INTERNAL
Oleh Andhika Eka Satrya 12010066
Mukadimah
Misi besar yang dibawa bidang internal yaitu meningkatkan kenyamanan anggota biasa
HMTG ‘GEA’ ITB dalam berhimpun dan menumbuhkan motivasi dan memfasilitasi anggota
biasa HMTG ‘GEA’ ITB untuk berprestasi. Kedua misi ini dijalankan dengan mendefinisikan
kebutuhan meliputi mewadahi minat dan bakat anggota, kerohanian, kekeluargaan, akademik,
dan keprofesian. Kebutuhan – kebutuhan ini dirangkum dalam departemen kesejahteraan
anggota dan pengembangan keilmuan.
Secara umum, kegiatan – kegiatan ini belum dapat meningkatkan kenyamanan anggota
secara menyeluruh. Untuk mencapai kenyamanan yang menyeluruh, dilakukan kegiatan –
kegiatan di bidang lain yang dapat mewadahi anggota sesuai dengan minatnya. Sedangkan
dalam memotivasi anggota untuk berprestasi, terdapat prestasi – prestasi yang dapat
menginspirasi seperti pada Olimpiade KM ITB, Kampoeng Bola, Kompetisi Geologi, dan
pencapain individu anggota dalam bidang keprofesian. Terdapat pula prestasi – prestasi lain
meliputi zero waste event pada acara wisuda dan pencapain anggota GEA di kemahasiswaan
pusat.
Walaupun usaha yang dilakukan untuk mencapai dua misi besar ini masih banyak kekurangan,
namun usaha – usaha tersebut dirasa cukup untuk mencapai misi tersebut.
Arahan
Terkontrolnya semua fungsi dan program kerja departemen yang ada di bidang internal
Fungsi Kerja
1. Mengontrol semua fungsi dan program kerja departemen yang ada di dalam bidang
internal.
2. Berkoordinasi dengan kepala bidang eksternal, medkominfo, inkubator ide dan inovasi,
PSDA, kesekjenan, dan ketua umum HMTG ‘GEA’ ITB
54
Struktural
Bidang Internal
Departemen Departemen
Pengembangan Kesejahteraan
Keilmuan Anggota
Arahan :
Fungsi Kerja :
Sarana yang disediakan dalam memenuhi kebutuhan anggota agar bisa berprestasi dan
berpartisipasi berupa adanya latihan klub – klub olahraga ataupun dalam bidang seni yang
dalam hal ini adalah MUSANG dan GPC, dalam pelaksanaannya kegiatan klub – klub olahraga
dirasa beberapa ada yang belum maksimal yang dalam hal ini berarti klub – klub olahraga
55
tersebut hanya akan berlatih intensif ketika mendekati kompetisi. Program kerja GIM juga
dilaksanakan untuk membantu memotivasi anggota untuk berprestasi dengan menghadirkan
pembicara – pembicara yang telah mampu mencetak prestasi dalam kompetisi geologi.
Fasilitas yang disediakan untuk menginternalisasi isu melauli program kerja GIM, dalam
pelaksanaannya isu – isu yang diberikan relative seimbang baik itu dari internal ataupun
eksternal. Dari internal misalnya GIM tentang perjalanan beberapa anggota yang berhasil
berprestasi dari tingkat nasional sampai internasional. Untuk isu – isu dari eksternal sendiri
didapatkan dari kepala bidang eksternal yang kemudian berkoordinasi dengan kepala bidang
internal untuk menentukan isu mana yang akan dijadikan topik GIM, diantaranya adalah kisruh
saat permira, penetapan UKT 2013 yang bermasalah, dan lain lain. Selain melalui GIM
internalisasi juga dilakukan pada saat keseharian, meskipun masih dirasa sangat kurang dalam
penerapannya.
Suasana yang nyaman dalam berhimpun akan mendukung setiap kegiatan himpunan.
Dalam pelaksanaannya, perwujudan suasana berhimpun yang nyaman dilakukan dengan
pemenuhan kebutuhan kegutuhan dasar anggota yang dalam hal ini lebih mengarah ke acara
yang bersifat refreshing, seperti latihan klub olahraga, taklim, ngaji bareng, GEA on Vocation,
bantuan beasiswa kuliah lapangan, dan lain – lain. Selain itu adanya interaksi yang intensif pada
saat pelaksanaan rangkaian program kerja dengan kepanitiaan juga merupakan salah satu
usaha yang dilakukan.
Staf Ahli
1. Bahari Setiawan (12010052)
2. Zaenal Khairi (12010094)
Program Kerja :
1. Wisuda HMTG “GEA” ITB (GBH BPH tujuan 1 arahan a)
Tujuan
Memberi apresiasi kepada wisudawan HMTG ’GEA’ ITB dan bersyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan berupa suatu rangkaian acara syukuran wisuda dan prosesi wisuda
Sasaran
Seluruh anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan wisudawan
Parameter
Adanya struktur kepanitiaan, minimal ketua, sekretaris, dan bendahara
Adanya neraca keuangan yang jelas dengan data pemasukan dan pengeluaran yang sah.
Adanya publikasi minimal tiga hari sebelum acara dimulai
Adanya evaluasi
Waktu Pelaksanaan
Rencana: 5-6 April 2013, 12-13 Juli 2013, Oktober 2013
56
Realisasi: 5-6 April 2013, 12-13 Juli 2013, 18 -19 Oktober 2013
Anggaran
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Terlampir
Solusi
Terlampir
Saran
Terlampir
3. Dies Natalis Ke-58 HMTG ‘GEA’ ITB (GBH BPH tujuan 1 arahan a)
Tujuan
Memperingati hari ulang tahun HMTG ‘GEA’ ITB
Deskripsi
57
Merupakan suatu rangkaian acara berupa syukuran.
Sasaran
Seluruh anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Parameter
Adanya struktur kepanitiaan, minimal ketua, sekretaris, dan bendahara
Adanya neraca keuangan yang jelas dengan data pemasukan dan pengeluaran yang sah.
Adanya publikasi minimal tiga hari sebelum acara dimulai
Adanya evaluasi
Waktu pelaksanaan
Rencana: Mei 2013
Realisasi: 1-4 Mei 2013
Anggaran
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Terlampir
Solusi
Terlampir
Saran
Terlampir
58
Memaksimalkan waktu seoptimal mungkin
Membuat prioritas utama kepada yang mengajukan bantuan beasiswa
Saran
Pendataan dan pencarian dana harusnya dimulai ketika masuk semester 6
Penseleksian penerima terlebih dahulu dilakukan dengan melihat data ekonomi yang ada
sebelum diajukan kepada donatur
59
DIVISI PENGEMBANGAN BAKAT, POTENSI, DAN MINAT
Oleh Ahmad Muayyid 12010095
Arahan
1. Terwadahi dan berkembangnya bakat, potensi, dan minat anggota dalam bidang seni dan
olahraga.
2. Anggota termotivasi dan terfasilitasi untuk berprestasi di bidang seni dan olahraga.
Fungsi Kerja :
1. Mewadahi dan mengontrol pengembangan potensi, bakat dan minta anggota dalam
bidang seni dan olahraga.
2. Menfasilitasi dan memotivasi anggota untuk berprestasi dan mengembangkan
potensi dalam bidang seni dan olahraga.
Keberjalanan Divisi PBPM ini berdasarkan fungsi kerja nomor 1 berjalan kurang
maksimal. Hal ini dikarenakan pada awal pengurusan (semester genap) tidak semua klub
olahraga yang melakukan latihan rutin sesuai dengan target (1 bulan sekali). Khusus GNM
diberikan arahan khusus dengan pertimbangan klub yang baru, yaitu tidak mengejar latihan 1
bulan sekali dengan format latihan, tapi dengan mengadakan kompetisi/liga catur GEA dengan
tujuan memperkenalkan GNM dan menarik minat-minat anggota. Pada dasarnya latihan klub
untuk klub dengan peminat yang relatif banyak dalam keberjalanan latihannya terbilang lancar,
akan tetapi untuk klub dengan peminat yang relatif sedikit berjalan kurang baik. Sehingga pada
semester ganjil, latihan klub untuk peminat yang sedikit lebih diintensifkan dan terbilang cukup
berhasil, bahkan untuk Garang bisa melakukan latihan lebih dari sekali dalam sebulan (1-2
minggu sekali). Dalam bidang seni, untuk Musang keberjalannya terbilang lancar dari sisi
latihan dan event, Untuk GPC kurang sesuai harapan karena hanya arahan pembuatan album
yang tercapai sedangkan arahan mengikuti event tidak tercapai.
Berdasarkan fungsi kerja nomor 2, untuk bidang olahraga dirasa cukup baik mengingat
semua kompetisi olahraga yang dilakukan di ITB kita selalu mengirimkan perwakilan, dan
bahkan beberapa kompetisi mendapatkan juara (3 besar), selain itu kita juga berhasil
melaksanakan kompetisi internal. Untuk bidang seni masih dirasa kurang, mengingat tidak ada
kompetisi yang bisa kita ikuti. Selain itu, berkaitan dengan memotivasi anggota, di akhir
kepengurusan kita berhasil membuat sayembara yel-yel, dan akhirnya kita mendapatkan yel-yel
baru untuk memotivasi anggota yang sedang bertanding yang nantinya yel-yel tersebut akan
direkam dalam bentuk rekaman suara atau gambar agar bisa diakses secara lebih luas.
Struktural
Staff Ahli
PJ Klub Olahraga : Oktavianus Hutasoit (12010100)
PJ Klub Seni : Mochamad Iqbal (12010029)
PJ Supporter : M. Ryan Adiputra (12010110)
Staff Magang
Ketua GFC : Widhiyaksa Saveedra (12011030)
Ketua GBS : Adelia Kusuma Ayu (12011002)
Ketua GBC : Rehan Aufa Fakhri (12011051)
Ketua GTC : Egi Akbar Anagio (12011055)
Ketua GTMC : Hilman Syahri Fathon (12011006)
60
Ketua GARANG : Gusti Putra Tulak (12011088)
Ketua GNA : Deniswara Nur Faadilah Putra (12011022)
Ketua GVC : Abdul Rahman Rifani (12011021)
Ketua GNM : Isro Tri Pambudi (12011057)
PJ Supporter : Abdullah Husna (12011027)
Program Kerja :
1. Latihan Rutin Klub Olahraga
Tujuan
Mewadahi dan mengontrol pengembangan potensi, bakat dan/atau minat anggota dalam bidang
olahraga.
Deskripsi Kegiatan
Latihan bersama anggota GEA sesuai dengan bakat dan/atau minat masing-masing meliputi
klub olahraga sebagai berikut:
GFC (Klub Sepakbola & Futsal)
GBS (Klub Badminton)
GBC (Klub Basket)
GTC (Klub Tenis Lapangan)
GARANG (Klub Renang)
GNA (Klub Billiard)
GTMC (Klub Tenis Meja)
GVC (Klub Voli)
GNM (Klub Catur)
Sasaran
Anggota GEA yang memiliki bakat, potensi dan/atau minat dalam bidang olahraga tertentu.
Parameter
Kegiatan latihan klub minimal 1 bulan sekali selama masa perkuliahan aktif ITB (terhitung
Februari 2013)
Waktu pelaksanaan
Rencana pelaksanaan : Tentatif
Pelaksanaan Kegiatan :
GFC : 25-02-2013 ; 5-03-2013 ; 14-03-2013 ; 19-03-2013 ; 26-03-2013 ;
2-04-2013 ; 4-04-2013 ; 7-04-2013 ; 9-04-2013 ; 11-04-2013 ; 20-08-2013 ; 4-09-2013 ; 18-
09-2013 ; 6-10-2013 ; 16-10-2013 ; 17-10-2013 ; 10-11-2013; 11-11-2013 ; 24-11-2013 ;
30-11-2013 ;
GBS : 10-02-2013 ; 15-02-2013 ; 10-03-2013 ; 29-03-2013 ; 28-04-2013 ; 14-05-2013;
29-10-2013 ; 8-11-2013 ;
GTMC : 13-04-2013 ; 12-10-2013 ; 26-10-2013 ;
GTC : 10-03-2013
GVC : 23-01-2013 ; 7-02-2013 ; 29-09-2013 ; 30-10-2013 ; 27-11-2013 ; 1-12-2013 ; 7-12-
2013
GBC : 01-02-2013; 3-02-2013 ; 7-02-2013 ; 10-02-2013 ; 14-02-2013 ;
5-03-2013 ; 26-03-2013 ; 2-04-2013 ; 16-04-2013 ; 21-09-2013 ; 17-11-2013 ; 21-11-2013 ;
Garang : 2-10-2013 ; 9-10-2013 ; 16-10-2013 ; 23-10-2013 ; 9-11-2013
61
GNM : 8-11-2013 ; 10-11-2013
GNA : 15-03-2013 ; 30-04-2013 ; 25-09-2013 ; 3-10-2013 ; 29-11-2013
Anggaran
Rp 510.000/bulan (SOP Pengajuan dana latihan)
Tingkat Keberhasilan
Tidak berhasil (ada klub yang tidak memenuhi parameter)
Kendala
Bervariasi tiap2 klub, secara umum : masalah komitmen anggota, ketersediaan pelatih,
penetapan jadwal latihan, Subsidi latihan kurang, Lokasi tempat latihan yang jauh, ketersediaan
sarana (bola, raket, dll)
Solusi
Ajak personal, pelatih sementara, pendataan jadwal anggota (cari irisan), disubsidi oleh ketua
atau sokongan, memaksimalkan transportasi anggota yang ada (nebeng2an), pengajuan dana
latihan ke kesekjenan.
Saran
Subsidi ditingkatkan, khusus GTC dan GNM keberlanjutannya kedepan lebih dipertimbangkan,
Penetapan jadwal latihan klub yang pasti, diadakannya liga internal.
Evaluasi Umum
GVC : 1. Terlaksana. 2. Subsidi biaya latihan masih kurang sehingga motivasi dan semangat
anggota menjadi kurang. 3. Bayar masing2 atau subsidi dr ketua. 4. Subsidi dibanyakin
GTC : 1. Tidak terlaksana. 2. Peminat tenis sebenarnya ada, tapi antusiasme ikut latihan
sangat minim. 3. Lebih mengajak lagi dengan pendekatan personal. 4. Keberlanjutan GTC
kedepannya lebih dipertimbangkan lagi.
GTMC : 1. Tidak terlaksana. 2. Yang datang latihan sedikit (berbenturan dgn agenda lain,
khususnya di weekend). 3. Dilaksakan di weekdays. 4. Penentuan jdwl latihan lebih
dipertimbangakn lagi.
GFC : 1. Terlaksana (bahkan 2 minggu sekali). 2. Gak punya jdwl rutin dan tempat latihan
jauh. 3. Pendataan untuk anggota aktif gfc dan cari irisan, maksimalkan transportasi anggota
(nebeng2an). 4. GEA harus punya jdwl rutin buat latihan klub yang gak boleh diganggu jdwl
lain.
Garang : 1. Tidak. 2. Penyesuain waktu dan komitmen yg udah konfirmasi kurang. 3. Setiap
latihan yg tidak terlaksana dilakukan tiap minggu, walau hanya dikit yg ikut. 4. Latihan tetap
jalan sesuai publikasi seberapa banyak pun anggota yg datang.
GBC : 1. terlaksana. 2. Pelatih, bola, latihan indoormahal. 3. Pelatih sementara (jenggo), bola
udah minta ke bph akhirnya dapat, latihan di outdoor, kalau ada yg traktir atau rame baru
ke indoor. 4. Jersey disemipatenkan (biar gak beli2 terus), ada pelatih tetap.
GBS : 1. Tidak terlaksana. 2. Susah cari jadwal yang feasible. 3. Latihan dengan publikasi ke
anggota aktif saja. 4. Timeline GEA kedepannya lebih memperhitungkan mengenai jdwl
latihan.
GNM : 1. Tidak terlaksana. 2. Momentum terlambat dan anggota aktif belum ada (klub baru).
3. Maksimalkan pengenalan klub dan tujuan pembentukan klub pada HT. 4. Adanya liga
catur GEA.
GNA : 1. Tidak terksana. 2. 2 Tempat billiard terdekat yang sering dipake buat latihan
pindah, penurunan semangat anggota dan ketua. 3. Ke tempat yang lebih jauh, mengajak
lagi. 4. pengadaan Meja billiard di himpunan.
62
2. Kompetisi Internal
Tujuan
Menfasilitasi anggota untuk berprestasi dalam bidang seni dan/atau olahraga serta membentuk
jiwa kompetitif anggota.
Deskripsi Kegiatan
Pertandingan antar anggota biasa HMTG “GEA” ITB dalam bidang seni dan/atau olahraga
dan/atau lainnya yang memungkinkan untuk diadakan.
Sasaran
Seluruh anggota GEA
Parameter
Acara terselenggara dengan publikasi minimal H-7
Waktu pelaksanaan
Rencana pelaksanaan : Bulan Mei (dirangkaikan dengan Dies Natalis HMTG “GEA” ITB)
Pelaksanaan kegiatan : Bulan 6-30 November
Anggaran
Rp 1.000.000,-
Tingkat Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan plotan awal
Ada beberapa pendaftar yang tidak hadir pada waktu yang telah ditentukan.
Solusi
Dilaksanakan pada bulan november
Memaksimalkan peserta yang hadir dan pendaftaran on the spot.
Saran
Penentuan waktu pelaksanaan harus lebih matang
Penarikan biaya pendaftaran sebagai penarikan komitmen pendaftar.
Evaluasi umum :
3. Musang
Tujuan
Menfasilitasi anggota untuk pengembangan bakat, potensi, dan/atau minat dalam bidang seni,
khususnya seni musik.
Deskripsi Kegiatan
Latihan rutin musang dan tampil dalam suatu event tertentu.
Sasaran
Seluruh anggota biasa GEA
Parameter
Latihan minimal 1 bulan sekali dan tampil minimal 3 kali dalam suatu event tertentu
Waktu pelaksanaan
Rencana pelaksanaan : Tentatif
Pelaksanaan kegiatan :
Latihan :
6-01-2013 ; 29-01-2013 ; 5-02-2013 ; 3-04-2013 ; 5-04-2013 ; 3-05-2013 ;
11-07-2013 ;
Event :
63
09-02-2013 (penutupan olimpiade km itb 2013) ; 05-04-2013 (wisnite wisuda april) ; 21-04-
2013 (geohumanism) ;22-04-2013 (kampus nite Rase fm) ; 4-05-2013 (dies HMTG GEA 58) ;
12-07-2013 (wisnite wisuda juli)
Anggaran
-
Tingkat Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Format event terkadang tidak pasti (fullband atau acoustic).
Waktu latihan terhambat karena kepentingan pribadi personil yang tidak terelakkan.
Solusi
Menentukan jadwal latihan rutin yang sesuai dengan waktu luang personil.
Latihan dipersiapkan untuk dua format sekaligus.
Saran
Membuat SOP untuk perform di suatu acara tertentu (misal: Musang hanya akan perform
untuk event yang dikoordinasikan minimal 2 minggu).
Menentukan jadwal latihan rutin untuk personil tiap bulannya
Evaluasi Umum :
Musang (fidhia) : 1. Terlaksana. 2. Latihan di studio sering gk full team. 3. Latihan di himpunan.
4. Lebih sering lagi cari event diluar GEA buat musang tampil, setidaknya dalam kampus dulu.
64
Mahalnya biaya untuk melakukan pelatihan dengan mendatangkan pelatih yang bagus.
Solusi
Mencari event lebih intens.
Mencari kontak alumni yang memiliki kemampuan fotografi yang baik.
Saran
Latihan dilaksanakan lebih terorganisir.
Mencari pelatih yang memiliki hubungan dekat dengan GEA (alumni atau dosen)
GEA membuat event sendiri.
Evaluasi Umum :
DIVISI KEKELUARGAAN
Oleh Benny Arianto Harahap 12010090
Arahan Kerja :
Fungsi Kerja :
Dalam mengusahakan dinamisasi dalam berhimpun tentu bukan hal yang mudah dan tidak
dapat dilakukan hanya dengan ketiga proker ini saja. Upaya untuk membuat anggota tetap
semangat dalam berhimpun ini terus dilakukan tiap harinya,mulai dari interaksi sosial sampai
mengadakan kegiatan seperti pesta oleh-oleh,nonton film ,nonton bola bersama dll.
Staff Ahli :
Ryanda A. (12010092)
Rifqi A. R. (12010027)
Anggota Magang :
Lucy K. (12011078)
Zulfahmi R. (12011079)
Nugraha S. (12011066)
Ari A. (12011054)
Indra A. D. (12011028)
Nadya O. (12011087)
Program Kerja :
1. GCC,GEA Cooking Club (GBH BPH Tujuan 1 Arahan a ).
65
Tujuan
Memfasilitasi anggota untuk mengakrabkan diri dan sarana refreshing anggota biasa HMTG
’GEA’ ITB serta mewadahi anggota biasa untuk masak memasak.
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan masak memasak dan makan bersama ini merupakan salah satu program kerja
favorit,terbukti dengan jumlah anggota yang hadir relative selalu ramai.Kegiatan ini dilakukan
di depan himpunan dan baik jika dilakukan dengan tambahan mata acara lain seperti
Musang,nonton bareng dan acara hiburan lainnya.
Sasaran
Anggota Biasa HMTG 'GEA' ITB
Waktu pelaksanaan
22 Maret 2013
15 Mei 2013
Juli 2013 (Minggu 1)
Juli 2013 (Minggu 2)
Juli 2013 (Minggu 3)
26 Agustus 2013
1 Oktober 2013
5 November 2013
Parameter
Terlaksana minimal 2 bulan sekali dan terpublikasikan
Anggaran
Rp.50000(Rp.10000 /acara)
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Tidak ada tempat yang cukup luas untuk menyimpan barang GCC
Beberapa Alat GCC hilang dan rusak
Solusi
Menyimpan di tempat lain yang seharusnya bukan tempat barang GCC
Membeli baru dan meminjam alat yang dibutuhkan
Saran
Tempat penyimpanan barang GCC ditambah
66
Rp. 100000 (Rp.50000/acara)
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil (Hanya terlaksana 1 kali)
Kendala
Anggota GEA datang terlambat
Beberapa peralatan logistik tertinggal di Bandung
Kegiatan ini hanya sekali dapat dilakukan karena perencanaan untuk menentukan waktu
pelaksanaan yang kurang baik.
Solusi
Waktu mulai acara diundur,dan pemberangkatan dibagi menjadi beberapa shift
Meminjam barang warga dekat tempat pariwisata
Saran
Menyiapkan beberapa plan untuk mendatangkan anggota tepat waktu dan juga antisipasi
jika anggota datang telat.
Membuat sistem kepanitian untuk Gea On Vacation
67
DIVISI KEROHANIAN
Oleh Reza Fahmi 12010008
Arahan
Fungsi Kerja
Ngaji bareng yang dilakukan tiap minggu dihiasi dengan adanya pemateri berupa ustadz
yang berasal dari Salman. Jadi, setiap minggu diisi dengan materi yang dirasa dibutuhkan
anggota. Selain hal tersebut, ngaji bareng juga memberikan materi sesuai permintaan anggota.
Struktural
KETUA DIVISI
KEROHANIAN
DEPUTI DEPUTI
UNTUK UNTUK
MUSLIM KRISTEN
Staf Ahli:
1. Misbahudin (12010034)
2. M. Ardhyan Jannnatan (12010074)
3. Rusdi Toriq (1201049)
4.Arnold Sintong Oloan Tampubolon (12010104)
Staf Magang:
1. Nerissa Varianti (12011046)
68
2. Rubhi Auli Tirta (12011068)
3. M. Najib (12011035)
Program Kerja
1. Ngaji Bareng (GBH BPH Tujuan 2 Arahan a)
Tujuan
Memenuhi kebutuhan spiritual anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang beragama Islam
Deskripsi
Ngaji Bareng ini di kepengurusan kali ini bernama ngaremi (ngaji bareng reza fahmi) dan
dilawali dengan mengaji bergilir yang dilakukan bergantian oleh peserta. Setelah masing-
masing mengaji kemudian dilanjutkaan dengan materi yang diisi oleh ustadz yang diundang
dari salman. Ketika ustadz tidak ada, diusahakan dicari pengganti dari anggota.
Sasaran
Seluruh pria anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang beragama islam
Waktu Pelaksanaan
Seminggu sekali
Parameter Keberhasilan
Acara telaksana sesuai jadwal
Publikasi minimal H-1
Anggaran Biaya
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Koordinasi dengan publikasi tidak berjalan dengan baik sehingga publikasi seringkali ketika
hari-H
Solusi
Selalu mengingatkan kepada tim publikasi
Saran
Publikasi harusnya 2 kali, yaitu beberapa hari sebelum dan hari-H untuk pengingat
Dibuat kurikulum materi dan dipublikasikan minggu pelaksanaan materinya sehingga
anggota bisa mempersiapkan untuk mengikuti acara jauh-jauh hari
69
Sasaran
Seluruh wanita anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang beragama islam
Waktu Pelaksanaan
2 minggu sekali, ketika jum’atan
Parameter Keberhasilan
Acara telaksana sesuai jadwal
Adanya publikasi minimal H-1
Anggaran Biaya
Status Keberhasilan
Gagal
Kendala
Bentrok dengan acara Gamais sehingga acaranya tidak rutin
Solusi
Waktu acara dimajukan menjadi pukul 11.00
Mulai semester ganjil dilakukan seminggu sekali untuk membayar banyaknya acara yang
tidak terlaksana di semester ganjil
Saran
Waktu disesuaikan dengan visibilitas peserta, tidak dipatok ketika jum’atan
70
4. Kajian Islam (Ta’lim) (GBH BPH Tujuan 2 Arahan a)
Tujuan
Menambah wawasan keislaman anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang beragama Islam
Deskripsi
Acara ini merupakan acara kajian islam dengan pembahasan yang lebih mendalam daripada
ngaremi dan ngejanda. Acara dilaksanakan selama dua jam dengan diawali dengan tilawah serta
materi kemudian diakhiri dengan tanya jawab dan do’a kifaratul majlis.
Sasaran
Semua anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang beragama Islam
Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan pada bulan Maret dan November 2013
Parameter Keberhasilan
Minimal diadakan 2x selama masa kepengurusan
Adanya publikasi minimal H-3
Adanya notulensi
Anggaran Biaya
Rp. 150.000,00 (untuk 2x Ta’lim)
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Acara terlambat dimulai karena peserta masih sedikit
Solusi
Mengoptimalkan anggota yang di himpunan.
Saran
Mengoptimalkan semua media publikasi agar lebih menarik peserta
71
-
Solusi
-
Saran
-
Arahan :
Pengontrolan kinerja dari divisi akademik dan divisi keprofeisan pada dasarnya untuk
memotivasi anggota untuk berprestasi. Selama kepengurusan, pengontrolan langsung kepada
kepala-kepala divisi berjalan sukses. Mensinergisasikan kinerja dari divisi akademik dan
keprofesian juga berjalan lancar. Mensinergisasikan diimplementasikan langsung dalam
berbagai program kerja dari divisi-divisi tersebut, contohnya ketika akan diadakan ekskursi
GEA diskusi untuk menetukan materi dan teknis terkait ekskursi tersebut.
Prestasi merupakan suatu pencapaian dari sesuatu yang dikerjakan atau dilakukan.
Prestasi dalam Departemen Pengembangan Kelimuan merupakan pencapapaian dalam
keilmuan kita yaitu geologi, baik itu prestasi akademik, kompetisi geologi, pembuatan karya
tulis (karya tulis ilmiah/paper, karya tulis populer, poster ilmiah), kemampuan geologi
lapangan (orientasi dan observasi), penggunaan software untuk geologi, dll. Untuk kompetisi
geologi langsung diurus oleh Departemen Pengembangan Keilmuan dan hal-hal lain diatas
terdapat pada kinerja Divisi Akademik dan Divisi Keprofesian dan dikontrol oleh Departemen
Pengembangan Kelimuan. GEA Road to Champion (GRC) merupakan implikasi langsung untuk
menyediakan media bagi anggota untuk berprestasi dalam kompetisi geologi. GRC bertujuan
untuk mengadakan pelatihan dan membentuk tim untuk mengikuti kompeisi geologi. Selama
peridoe kepengurusan GEA mengikuti 3 kompetisi geologi yaitu GEOMODELING, GOC, dan
GEOMAPPING. Pelatihan diperuntukkan bagi anggota yang berminat mewakili GEA pada
kompetisi geologi, dengan latihan rutin setiap bulan. Kurikulum latihan disusun oleh
Departemen Pengembangan Keilmuan dan staf ahli, dan pelatihan diberikan oleh anggota GEA
yang telah memiliki pengalaman mengikuti kompetisi geologi serta dosen dan asisten
Laboratorium terkait lomba. Latihan intensif dilakukan setelah ada undangan kompetisi geologi
dengan waktu random (hampir setiap hari) bagi anggota yang telah terpilih mengikuti lomba.
72
Latihan intensif ini lebih dimaksimalkan mengenai taktik tim disamping persiapan konsep dan
teknis tim ketika lomba yang dilakukan oleh dosen, asisten laboratorium, anggota GEA yang
pernah ikut lomba dan juga berupa diskusi internal anggota tim. Dalam keberjalanannya,
latihan rutin setiap bulan gagal dilakukan dikarenakan berbenturan dengan jadwal kuliah
lapangan Karangasambung (Juni-Juli), liburan Idul Fitri (Agustus), serta padatnya latihan
intensif pada bulan Oktober (terdapat 3 latihan intensif yaitu Geomodeling, GOC, dan
Geomapping). Saran untuk kepengurusan kedepannya jika GRC masih diadakan, latihan rutin
dijadwalkan di masa kuliah aktif ITB saja, dan pembagian waktu antara latihan rutin dan latihan
intensif lebih dimaksimalkan agar keduanya berjalan selaras terutama pada semester ganjil
yang biasanya banyak undangan lomba.
Program Kerja :
1. GEA ROAD TO CHAMPION (GRC) (GBH BPH Tujuan 2 arahan a dan arahan d)
Tujuan
Melatih dan membentuk tim untuk mengikuti kompetisi geologi
Deskripsi
Pelatihan persiapan lomba dalam bentuk belajar di kelas dan belajar di lapangan dan pemilihan
tim untuk mengikuti kompetisi geologi
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu
Minimal 1 x sebulan di setiap bulan, dan latihan intensif maksimal 2 minggu sebelum lomba
(latihan intensif tentatif).
Parameter
Latihan rutin (min 1 x sebulan )
Tim mengikuti kompetisi geologi
Anggaran:
Rp 3.800.000,-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Latihan rutin tidak terlaksana setiap bulan karena adanya kuliah lapangan Karangsambung,
libur Hari Raya Idul Fitri, dan padatnya latihan intensif (latihan intensif 3 lomba yaitu
Geomodeling, GOC, dan Geomapping pada Oktober)
Solusi
Memapatkan materi yang tertinggal pada pelatihan rutin berikutnya
Saran
Jika GRC masih diadakan, latihan rutin dijadwalkan di masa kuliah aktif ITB saja, dan
pembagian waktu antara latihan rutin dan latihan intensif lebih dimaksimalkan agar keduanya
berjalan selaras terutama pada semester ganjil yang biasanya banyak undangan lomba.
73
BAGAN PENGIRIMAN TIM GEA
Pengumpulan
Peserta
Latihan Penselek
Rutin Ada Lomba Peserta Terpilih Latihan
sian
Intensif
Pengiriman Tim
74
DIVISI AKADEMIK
Oleh Muhamad Aziz Nugraha 12010047
Arahan:
Fungsi Kerja:
Struktur:
Kepala Divisi
Akademik
Kasus
Statistik Responsi Upgrading
Akademik
Statistik
Mencari data IP/ IPK dalam bentuk statistik dan/ atau data hasil ujian anggota biasa HMTG
“GEA” ITB untuk selanjutnya divisualisasikan ke dalam diagram/ grafik
Berkoordinasi dengan Departeman Manajemen Sumber Daya Anggota
Melakukan pendataan tugas kuliah anggota biasa HMTG “GEA” ITB setiap minggunya
Responsi
Memberikan responsi kepada anggota untuk semua mata kuliah wajib Teknik Geologi ITB
yang diminta anggota biasa HMTG “GEA” ITB
Mencari peresponsi dan fasilitas responsi lainnya
Kasus Akademik
Upgrading
75
Anggota Divisi
Staf Ahli Staf Magang
Solihatun – 12010002 Marisa Jasmine – 12011023
Satrio Dwijayanto – 12010010 Arifin – 12011048
Eko Pramudyo – 12010078 Nida Muthia Lamis – 12011052
Yuanita Ayuning Rahayu – 12010085 Hario Purbaseno – 12011060
Fidiyanti Febrina – 12011062
Deskripsi
Selama keberjalanan satu periode kepengurusan, divisi akademik telah menjalankan
arahan dan fungsi kerja. Adapun pemenuhan kebutuhan akademik anggota biasa HMTG “GEA”
ITB disesuaikan dengan permintaan dari setiap anggota, dimana terdapat beberapa metode,
yaitu:
Anggota meminta divisi akademik untuk konsultasi, pemenuhan tugas kuliah,
praktikum, dan semacamnya secara personal maupun komunal
Divisi akademik mem-follow up kebutuhan akademik seperti kasus akademik dan
pengerjaan tugas kuliah.
Dalam keberjalanannya, kadang terdapat beberapa kendala, seperti:
Anggota divisi akademik yang tidak berada standby di area himpunan atau prodi
Masih terdapat kecanggungan dari anggota biasa HMTG “GEA” ITB
Program Kerja:
1. Responsi Akademik (Tujuan 2 Arahan a)
Tujuan
Memfasilitasi anggota dalam memenuhi permintaan responsi
Deskripsi Kegiatan
Pemberian materi akademik dalam bentuk diskusi dua arah. Pada keberjalanannya, responsi
akademik merupakan pemantapan sekaligus persiapan anggota biasa HMTG “GEA” ITB dalam
menghadapi ujian. Adapun format yang berjalan selama satu kepengurusan adalah:
Membahas soal ujian tahun-tahun sebelumnya, apabila terdapat pada bundle soal GEA.
Dalam pembahasan soal, dibahas juga solusi untuk menjawab pertanyaan sejenis.
Me-review materi kuliah dalam bentuk poin-poin, yang tiap poinnya dijabarkan
secukupnya
Diskusi antar peserta responsi, dan di bawah kontrol staf divisi akademik
Responsi dilaksanakan di laboratorium-laboratorium Teknik Geologi ITB, seperti
Laboratorium Petrologi, Laboratorium Paleontologi, Laboratorium Mikropaleontologi,
Laboratorium Sedimentografi, serta beberapa kali dilaksanakan di area sekitar
himpunan.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Rencana Pelaksanaan: Tentatif
Realisasi Pelaksanaan: H -3 sampai H -1 ujian
76
Parameter
Terlaksananya SOP Responsi
Anggaran
-
Status Keberjalanan Program Kerja
Gagal
Kendala
Responsi berkala tidak berjalan dikarenakan sarana baik fasilitas maupun peresponsi tidak/
kurang memadai. Responsi by request tidak berjalan satu kali (mata kuliah Metoda Ekplorasi
Geologi) dikarenakan peresponsi sakit dan divisi tidak menyediakan pengganti.
Solusi
Membantu semaksimal mungkin anggota biasa HMTG “GEA” ITB yang mengajukan responsi/
bimbingan pengerjaan tugas secara mandiri.
Saran
Komunikasi mengenai peminjaman ruangan responsi dilakukan kepada pihak prodi juga
(Tata Usaha), jangan hanya mengandalkan asisten laboratorium.
Disiapkan peresponsi pengganti sebagai antisipasi peresponsi utama mendadak
berhalangan hadir.
SOP RESPONSI
Responsi diadakan secara berkala dan dengan ajuan (by request) anggota biasa HMTG “GEA”
ITB
Responsi berkala diadakan berdasarkan analisis kondisi dari kebutuhan anggota biasa
HMTG “GEA” ITB oleh Divisi Akademik
Pengajuan responsi by request diajukan sekurang-kurangnya tiga hari sebelum pelaksanaan
response
Responsi dilaksanakan pada waktu yang telah disepakati bersama dan pada tempat yang
tersedia
Mata kuliah yang difasilitasi dalam response hanya mata kuliah wajib Teknik Geologi ITB
Peresponsi ditentukan oleh Divisi Akademik
Fasilitas responsi lainnya menyesuaikan dengan kondisi pada saat responsi
2. Pembaruan Bundel Soal GEA dan Pengumpulan Slide Mata Kuliah Teknik Geologi ITB
(Tujuan 2 Arahan a)
Tujuan
Menambah variasi soal dan slide kuliah Teknik Geologi ITB
Deskripsi Kegiatan
Pengumpulan soal serta slide kuliah Teknik Geologi ITB yang terbaru yang kemudian
diarsipkan. Soal yang sudah terkumpul diarsipkan dalam bentuk hardfile dan softfile untuk
digunakan oleh anggota biasa HMTG “GEA” ITB. Soal didapat dari berbagai sumber, mulai dari
bundle soal sebelumnya, angkatan-angkatan yang lebih tua, sampai soal ujian terbaru.
Sedangkan untuk materi kuliah terbaru, hanya difasilitasi dalam bentuk digital yang disimpan di
computer himpunan.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
77
Rencana Pelaksanaa: Tentatif
Realisasi Pelaksanaan: November-Desember 2013
Parameter
Terbarukannya bundel soal dan kumpulan slide mata kuliah Teknik Geologi ITB
Anggaran
Rp 20.000/ bulan aktif kuliah (untuk print dan fotocopy)
Status Keberhasilan
(Berhasil)
Kendala
Beberapa dosen tidak memberikan file soal ujian maupun slide kuliah.
Solusi
Memberdayakan angkatan yang lebih tua untuk memberikan file soal ujian dan materi kuliah.
Saran
-
DIVISI KEPROFESIAN
Oleh Adi Fantri Sandhi Nugroho 12010086
Arahan
78
Dari setiap kegiatan yang berkaitan dengan keprofesian, divisi keprofesian bertanggung
jawab untuk mengontrol keberjalanan dari masing-masing kegiatan. Hal tersebut terwujud dari
penyesuaian agenda himpunan, kepanitian, dan sarana lain yang dilakukan oleh divisi
keprofesian.
Struktural
KEPALA DIVISI
Staff ahli bidang lapangan berperan untuk membantu kadiv keprofesian dalam melaksanakan,
mengonsep, dan mengontrol kebutuhan dalam memberikan sarana aplikasi keilmuan geologi
lapangan anggota.
Survival
Staff ahli bidang survival berperan untuk membantu kadiv keprofesian dalam melaksanakan,
mengonsep, dan mengontrol kebutuhan anggota dalam sarana penunjang keilmuan geologi
khususnya dalam hal lapangan.
Staf ahli ini memiliki peran untuk memberikan saran, konsep, dan kontrol ke kadiv keprofesian
dalam setiap kegiatan karya tulis dan software.karya tulis dan software merupakan aplikasi dan
sarana penunjang keilmuan geologi.
Staf ahli ini memiliki peran untuk membantu kadiv keprofesian dalam hal konsep, kontrol, dan
pelaksana kegiatan seminar atau workshop.
Staf Ahli:
1. Elfarino Trizani (12010055)
2. Astin Nurdiana (12010064)
3. Teguh Winari (12010007)
4. Krisponda (12010012)
Staf Magang:
1. Wahyu Rizki Azmi (12011018)
79
2. Edsel Ivander Hang (12011015)
3. Dhaneswara Mandrasa (12011044)
4. Fariz Kustama (12011003)
5. Ghalih Ichwan Al Rasyid (12011020)
6. Ghanniyu Muhammad (12011080)
7. Iqbal Alamsyah (12011033)
8. Muhammad Indra Nugraha (12011004)
9. Iwan Setiawan (12011070)
10. Irvan Febrianto (12011024)
11. Lika Olitya (12011076)
12. Naufal Abdulbari (12011071)
13. Nicholas Aulardo (12011061)
14. Okky Warman (12011034)
15. Riksan Herdiana (12011037)
16. Rosa Fitris Sundewi (12011067)
17. Sirka Nafisa (12011025)
18. Trisna Sunarta (12011012)
19. Vini Apriliani (12011013)
Program Kerja :
1. Ilmu Medan Peta dan Kompas (IMPK) (GBH BPH Tujuan 2 Arahan d)
Tujuan
Melatih dan mengenalkan kemampuan dasar lapangan anggota berupa orientasi medan dengan
menggunakan metode IMPK
Deskripsi
Kegiatan ini dilaksanakan dua hari, pada hari pertama berupa malam keakraban dan pada hari
kedua berupa kegiatan lapangan di sekitaran G. Bende, Padalarang untuk melatih menggunakan
peta, kompas, dan melihat morfologi sekitar untuk menentukan orientasi medan yang dibantu
dengan peta topografi daerah tersebut
Sasaran
Seluruh mahasiswa teknik geologi 2011
Waktu
8-9 Maret 2013
Parameter
Jumlah peserta yang hadir 100% kecuali dengan alasan yang jelas dan dapat dipertanggung
jawabkan
Anggaran
Rp. 4.500.000,-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Terlampir
Solusi
Terlampir
Saran
Terlampir
80
2. Ekskursi GEA (GBH BPH Tujuan 2 Arahan d)
Tujuan
Memberi wadah untuk meningkatkan skill anggota dalam observasi lapangan
Deskripsi
Kegiatan berupa pengenalan cara observasi objek geologi di lapangan yang dilakukan beberapa
kali dengan pemilihan lapangan yang berbeda tiap kegiatan. Sebelum kegiatan ke lapangan,
peserta akan diberikan kuliah yang dapat berisikan informasi geologi daerah yang dituju.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu
16 Juni 2013, 5 Juli 2013,
Parameter
Minimal dilakukan 5 kali dalam satu kepengurusan
Anggaran
Rp 500.000,-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Publikasi kurang gencar, dana yang dibutuhkan kurang dari RAB yang telah direncanakan, tidak
mengoptimalkan ekskursi di semester genap.
Solusi
Melakukan pemberian materi H-1 sebelum pelaksanaan untuk persiapan dan pensuasanaan,
peserta diberi beban untuk membayar biaya transportasi menuju lokasi kegiatan, kegiatan
eskursi di semester genap lebih di intensifkan.
Saran
Mengoptimalkan semua publikasi yang ada, optimalkan kegiatan ekskursi di semester genap.
81
Adanya perubahan jadwal secara mendadak dari pihak yang akan dikunjungi mengakibatkan
pembatalan secara mendadak ke pihak bis (sarpras ITB) dan ganti rugi materi (Terlampir)
Solusi
Mengganti kerugian materi dan langsung berkomunikasi dengan pihak sarpras ITB serta pihak
Fakultas FITB (Terlampir)
Saran
Konfirmasi ulang ke pihak yang akan dikunjungi mengenai kepastian jadwal (Terlampir)
82
Kendala
Jadwal kegiatan tidak ditentukan jauh hari akibatnya hanya bias direncanakan pada liburan
semester
Alat himpunan banyak yang hilang pada saat kegiatan akan dilaksanakan
Solusi
Melakukan pemberitahuan secepatnya sebelum liburan dimulai
Menyewa sisa alat yang dibutuhkan ke tempat penyewaan peralatan gunung
Saran
Diberikan slot waktu yang kosong supaya peserta dapat merencanakan kegiatan jauh hari.
Agar menyediakan anggaran untuk membeli peralatan dalam kegiatan G-ex
83
Merupakan pengumpulan karya tulis anggota yang lolos dalam kompetisi internal GEA, nasional
(IAGI, HAGI, IPA, dll) atau internasional (EAGE, Waset, dll) yang terdokumentasikan menjadi
satu buku.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu
November 2013
Parameter
Terbentuknya 2 kali produk proceeding karya tulis
Anggaran
Rp. 200.000,-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil (terlaksana 1 kali)
Kendala
Sulitnya koordinasi karena anggota yang submit karya tulis secara langsung tanpa
pemberitahuan ke himpunan
Solusi
Mempublikasikan kepada anggota agar melapor ke BPH setelah submit karya tulis
Saran
Dibuat sistem agar sebelum submit karya tulis, terlebih dahulu melapor ke BPH
84
9. Seminar (GBH BPH Tujuan 2 Arahan d)
Tujuan
Memberikan pengetahuan anggota dalam hal keprofesian atau penunjang keprofesian geologi
Deskripsi
Kegiatan berupa kuliah di dalam kelas dengan tema berbeda tiap kegiatan sesuai kebutuhan
anggota. Pemateri berasal dari luar kampus (professional) yang bekerja di salah satu
perusahaan oil service multinasional
Sasaran
Anggota HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu
25 Oktober 2013
Parameter
Minimal terselenggara 1 kali selama kepengurusan
Anggaran
Rp. 200.000,-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Adanya kegiatan ITB Career Days dan perkuliahan tambahan sehingga masa GEA banyak yang
tertarik ke acara tersebut, Acara dimulai terlambat dari jadwal yang seharusnya
Solusi
Memaksimalkan panitia maupun anggota GEA yang ada disekitar lokasi
Saran
Pemilihan waktu harus tepat dan tidak bentrok dengan acara besar ITB.
85
Saran
Sebisa mungkin dalam melaksanakan kegiatan dilakukan secara mandiri dengan anggota
himpunan tidak dengan pihak ketiga
86
BIDANG MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI
MUKADIMAH
Bidang Media Komunikasi dan Informasi memiliki peran dalam hal penyampaian
informasi.Bidang Media Komunikasi dan Informasi juga berperan dalam menciptakan media
komunikasi yang efektif dan efisien antara pihak–pihak mana pun di HMTG ‘GEA’ ITB maupun
di luar HMTG ‘GEA’ ITB. Efektif artinya informasi tersampaikan dengan baik secara proses
sehingga perbedaan interpretasi pada penerima informasi dapat seminimal mungkin. Efisien
artinya bagaimana pemilihan media penyampai informasi yang tepat sehingga dengan usaha
minimal diraih hasil yang maksimal dalam segi kualitas. Dalam KBBI Daring Edisi III, diperoleh
definisi:
Media
/me•dia/ /média/ n 1 alat; 2 alat (sarana) komunikasi spt koran, majalah, radio,
televisi, film, poster, dan spanduk; 3 yg terletak di antara dua pihak (orang, golongan,
dsb): wayang bisa dipakai sbg -- pendidikan; 4 perantara; penghubung
Komunikasi
/ko•mu•ni•ka•si/ n 1 pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak; 2
perhubungan;
Informasi
/in•for•ma•si/ n 1 penerangan; 2 pemberitahuan; kabar atau berita tt sesuatu; 3 Ling
keseluruhan makna yg menunjang amanat yg terlihat dl bagian-bagian amanat itu;
Dari definisi tersebut, kami mendefinisikan Bidang Media Komunikasi dan Informasi
merupakan media/perantara informasi dalam komunikasi organisasi di HMTG ‘GEA’ ITB.
Perputaran, persebaran dan ketersampaian informasi menjadi fokus utama Bidang Media
Komunikasi dan Informasi.Untuk mendukung hal tersebut, dibutuhkan media operasional yang
efektif dan efisien guna tercipta sistem komunikasi dan informasi yang optimal di HMTG ‘GEA’
ITB. Untuk menciptakan sistem komunikasi dan informasi yang optimal dan sesuai dengan visi
dan misi Ketua HMTG ‘GEA’ ITB 2013, Bidang Media Komunikasi dan Informasi memiliki visi
“Media yang dinamis dan menginspirasi untuk peduli, berprestasi dan berinovasi dalam
semangat kekeluargaan”. Visi tersebut dapat diraih melalui misi: menciptakan media yang
komunikatif, atraktif & inspiratif; mengoptimalkan konten informasi di media operasional;
serta menciptakan pemerataan informasi untuk seluruh anggota HMTG ‘GEA’ ITB.
Arahan
1. Terciptanya sarana berkomunikasi dan bertukar informasi yang terkontrol dan sistematis
2. Terwadahinya kreativitas anggota dalam bentuk media
Fungsi Kerja
1. Sebagai media/perantara informasi (dan pengontrol dalam beberapa kasus) dalam
87
komunikasi organisasi di HMTG “GEA” ITB.
2. Menciptakan pemerataan informasi untuk seluruh anggota HMTG “GEA” ITB.
3. Menciptakan media operasional untuk mewadahi kreativitas anggota.
Struktural
Jalur Komando
Rizky K.Wardana
Jalur Koordinasi
Kabid Medkominfo
Untuk menciptakan suatu media operasional yang efektif dan efisien, diperlukan suatu sistem
untuk mengatur dan mengembangkan media.Deputi Pengembangan Media Kreatif hadir dalam
memenuhi kebutuhan tersebut dan memiliki fungsi mengembangkan media-media GEA, baik
secara konten maupun teknis untuk optimalisasi media informasi di HMTG ‘GEA’ ITB.
Deputi ini memiliki fungsi untuk mengontrol administrasi di bidang Medkominfo meliputi
proposal, surat, berita acara dan sebagainya.
Dalam pengelolaan media operasional, dibutuhkan suatu sistem untuk mengatur sumber daya
manusia yang berada di bidang Medkominfo.Sumber daya manusia di medkominfo terdiri dari
Editor, Reporter, Copywriter dan Graphic Designer.Pengelolaan sumber daya manusia diatur
oleh Deputi HRD ini dilakukan untuk optimalisasi media operasional.Deputi juga memiliki
fungsi mengembangkan sumber daya manusia di medkominfo melalui pelatihan kemampuan
penunjang seperti scriptwriting, reporting, designing, dan sebagainya.
Sistem dan Alur Media Komunikasi Informasi Organisasi HMTG ‘GEA’ ITB
Badan Pengurus
Harian HMTG ‘GEA’
ITB
88
Program Kerja
1. Bukom GEA (GBH BPH tujuan 1, arahan b)
Tujuan
Sebagai media komunikasi antar anggota HMTG “GEA” ITB.
Mendukung dokumentasi keseharian anggota di HMTG ‘GEA’ ITB.
Deskripsi Kegiatan
Buku untuk memfasilitasi komunikasi antar anggota HMTG “GEA” ITB.
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan
Parameter Keberhasilan
Ada informasi yang ditulis melalui Bukom oleh anggota HMTG ‘GEA’ ITB
Dalam setiap bulannya, jumlah post minimal sejumlah hari aktif perkuliahan menurut
kalender yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan ITB.
Anggaran Biaya
Produksi Rp50.000,00/bukom.
Status
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Bukom tidak diletakan sesuai tempatnya, kurangnya kontrol terhadap staf, minat anggota
dalam menulis bukom masih rendah ketika di awal kepengurusan
Solusi
Membuat tempat bukum baru dan selalu meletakan bukom di tempatnya, membuat postingan
di bukom yang membuat menarik anggota untuk membaca dan menulis, membuat bukom yang
lebih menarik setelah bukom sebelumnya habis.
Saran
Tampilan bukom harus menarik, ada penangggung jawab yang menertibkan SOP bukom,
membuat postingan menarik.
89
Parameter Keberhasilan
Adanya berita/informasi yang dikeluarkan oleh bidang/departemen yang tertempel di
mading
Adanya informasi yang menginspirasi anggota untuk peduli terhadap lingkungan sekitar,
untuk berprestasi dan untuk berinovasi.
Adanya Informasi di majalah dinding yang terbarukan minimal sekali setiap satu minggu
aktif perkuliahan menurut kalender yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan ITB.
Anggaran Biaya
Pembuatan Rangka Mading Rp500.000,00
Biaya perawatan dan ATK Rp40.000,00/bulan
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Tidak optimal dalam pengontrolan staf
Solusi
-
Saran
-
90
4. Transportasi (Untuk Liputan dll) Rp.300.000,-
5. Promosi Rp.200.000,-
6. Cetak 1000 eksemplar Rp.9.500.000,-
TOTAL Rp.12.000.000,-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Editing akhir tidak optimal sehingga masih terdapat kesalahan teknis yang tercetak di majalah,
kurangnya koordinasi dengan bidang eksternal dalam mendistribusikan SuaraGEA
Solusi
Merevisi kesalahan pada edisi digital, membuat daftar distribusi majalah yang jelas kepada
bidang eksternal untuk didistribusikan.
Saran
Editing akhir dilakukan beberapa kali dan oleh orang yang berbeda, pengoptimalan dalam
koordinasi dengan bidang eksternal.
91
-
Solusi
-
Saran
Inovasi jangan pernah mati
92
Perubahan PJ GJ Angkatan dan atau nomor PJ GJ akan diberitahukan selanjutnya melalui
jarkom dan SOP GJ yang ditempel di himpunan.
3. Mekanisme adalah sebagai berikut:
a. Jarkom untuk seluruh angkatan harus melalui PJ GJ, yaitu Hamdani Agusta.
b. Jarkom satu angkatan langsung melalui PJ masing-masing angkatan.
c. Jarkom akan disebarkan pada 3 shift waktu dalam satu hari, yaitu pada pukul 07.00, 13.00,
dan 20.00. (diluar jarkom angkatan).
d. Informasi yang akan disampaikan maksimal sepanjang 2 sms untuk satu kali jarkom
(penulisan informasi singkat, padat, dan jelas).
e. jarkom yang bersifat penting dan segera diluar shift yang disebutkan di atas dapat
dikirimkan ke PJ GJ sebagai jarkom darurat.
4. Hal-hal yang dapat dijarkom melalui sistem GJ adalah sebagai berikut:
a. Informasi kegiatan dari BPH yang membutuhkan keterlibatan anggota GEA
b. Informasi akademik (khusus yang melibatkan anggota GEA secara massal, minimal 25
anggota GEA yang berbeda angkatan)
c. Informasi penting yang membutuhkan keterlibatan anggota GEA
5. Anggota GEA yang tidak mematuhi SOP GJ ini tidak akan dilayani
a. Informasi lebih lanjut, saran dan kritik dapat disampaikan kepada penanggung jawab
utama GJ (Hamdani Agusta - 083822225093) atau kepada Kabid Medkominfo (Rizky
Kurniawan Wardana - 083895166520).
6. SOP ini berlaku sejak tanggal disahkannya dalam musyawarah kerja HMTG GEA ITB.
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Gangguan provider, PJ jarkom lupa menjarkom, SOP tidak ditegakan, tidak adanya backup PJ
jarkom ketika PJ utama berhalangan
Solusi
Mengingatkan PJ jarkom ketika jarkom belum dikirim.
Saran
Membuat sistem PJ jarkom ganda atau terdapat cadangannya
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
93
Selama masa kepengurusan
Parameter Keberhasilan
Adanya informasi yang berasal dari bidang/departemen/ anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB di
Closed Group Facebook SuaraGEA
Adanya informasi untuk menginspirasi anggota untuk peduli terhadap lingkungan sekitar,
berprestasi dan berinovasi
Terbarukannya informasi minimal 1 minggu sekali. Dapat berupa informasi internal
maupun eksternal HMTG “GEA” ITB.
Anggaran Biaya
-
Status
Berhasil
94
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Belum optimal dalam menyajikan isu penting di facebook SuaraGEA.
Solusi
-
Saran
Menjadikan isu yang disajikan di facebook SuaraGEA menjadi trigger bagi anggota untuk
membahasnya lebih lanjut
95
d. Berisi informasi tentang kegiatan-kegiatan GEA. Baik publikasi maupun laporan
kegiatan yang telah selesai.
6. Admin berhak menghapus postingan yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas.
7. Saran, kritik, dan pertanyaan dapat diajukan ke admin website, Kabid Medkominfo (Rizky
Kurniawan Wardana – 083895166520) atau melalui alamat email hmtg.gea@gmail.com
dengan subject:twitter_tanya_nama.
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
PJ twitter terkadang lupa untuk posting informasi di twitter setiap harinya.
Solusi
Kepala Bidang memposting sendiri ketika PJ twitter lupa dalam memposting
Saran
Tweet lebih variatif
96
5. Kontributor mencari dan /atau membuat konten yang akan ditampilkan di website
gea.itb.ac.id.
6. Konten-konten yang akan ditampilkan oleh admin adalah konten-konten yang memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a. Konten berupa tulisan, tulisan dengan gambar, atau photo hasil dokumentasi.
b. Konten yang akan ditampilkan bebas dari unsur SARA dan pornografi.
c. Konten berupa photo maksimal berukuran 2 megapiksel untuk setiap
photonya.
d. Konten yang dapat didownload (misal file powerpoint, pdf, dll) memiliki
ukuran kurang dari sama dengan 5 MB.
7. Untuk konten yang dapat didownload dengan ukuran file melebihi dari 5 MB, dapat
diupload di website gea dengan persetujuan dari Kabid Medkominfo
8. Konten merupakan hasil karya original dari anggota HMTG GEA ITB dan bukan merupakan
hasil jiplakan/ copy paste dari karya orang lain.
9. Admin website gea.itb.ac.id bertugas mengecek tampilan website minimal 3 hari sekali
untuk memastikan tidak ada gangguan dengan website.
10. Apabila ada gangguan/error, admin diharuskan segera melapor ke kadep TI atau Kabid
MEDKOMINFO.
11. Saran, kritik, dan pertanyaan dapat diajukan ke admin website, kabid MEDKOMINFO
(Rizky Kurniawan Wardana - 083895166520), atau melalui alamat email
hmtg.gea@gmail.comdengan subject: website_tanya_nama.
12. Untuk pengajuan konten agar dapat ditampilkan, kirimkan naskah artikel dan/atau photo
ke alamat hmtg.gea@gmail.com dengan subject: website_konten_nama.
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Kurang gencar dalam mempromosikan website
Solusi
Mempblikasikan alamat website di media GEA yang lainnya
Saran
Informasi di website leboih variatif
97
Dalam setiap kegiatan GEA On Air, terdapat anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan kalangan
professional baik dari geologi maupun non-geologi
Terlaksana 4 kali selama massa kepengurusan
Anggaran Biaya
Akomodasi Rp100.000,- dan Rp20.000,- untuk sertifikat.
Status
Belum berhasil
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Pembatalan dari pihak radio, sulit mencocokan jadwal pembicara dan radio dengan jadwal
kosong di GEA
Solusi
Menari alternative radio yang lain dan mencari alternative pembicara
Saran
Mencari media lain seperti surat kabar atau televisi
98
BIDANG KESEKJENAN
Oleh Muhammad Yanyan Achdiansyah 12010077
Arahan
Terkontrolnya semua fungsi dan program kerja departemen yang ada di bidang
kesekjenan
Terciptanya rencana kerja himpunan yang tertib, transparan dan kondusif
Fungsi kerja
1. Mengontrol semua fungsi kerja dan program kerja departemen yang berada
dibawah bidang Sekertaris Jendral.
Mengontrol secara penuh mengenai kinerja dari setiap departemen dibawah kesekjenan
berupa koordinasi dan komando yang terus berjalan dengan evaluasi di setiap rapat
koordinasi. Kontrol tidak berupa hanya dalam rapat, melainkan melalui keseharian berupa
komunikasi langsung ketika bertemu atau meluangkan waktu untuk bertemu dan komunikasi
tidak langsung berupa melalui media sosial.
99
rencana kerja himpunan diberitahukan kepada setiap anggota melalui papan rencana kerja
himpunan di dalam himpunan disertai beberapa kali masuk ke kelas untuk penjelasan rencana
kerja himpunan dengan koordinasi dengan bidang media komunikasi dan informasi untuk
menyebarluaskan melalui media sosial.
Program Kerja
1. Rapat Koordinasi Badan Pengurus Harian (GBH BPH Tujuan 2 Arahan a)
Tujuan
Melakukan evaluasi dan merencanakan rencana kerja himpunan melalui Badan Pengurus
Harian himpunan sebulan kedepan dan mengevaluasi kerja himpunan.
Deskripsi Kegiatan
Evaluasi dan merencanakan rencana kerja himpunan dalam bentuk rapat yang diikuti oleh
seluruh Badan Pengurus Harian yang membahas mengenai permasalahan, kinerja serta
rencana setiap bidang dan departemen.
Sasaran
BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
Waktu Pelaksanaan
1 kali selama sebulan, dilakukan minggu terakhir setiap bulan
Parameter
Terlaksananya rapat kerja himpunan setiap bulan
Anggaran
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
- Penempatan waktu rakor di awal kepengurusan tidak tepat, biasanya pukul 19.00
sehingga tidak memfasilitasi BPH yang solat Isya di awal waktu
- Beberapa rakor mendadak dalam publikasinya
Solusi
- Menunggu BPH kumpul dulu dan mengganti waktu kumpu menjadi 19.30 pada rakor
selnajutnya
- Dihubungi secara personal dan selanjutnya minimal H-1
Saran
- Langsung dipastikan tanggal rakor setiap bulannya (untuk yang rutin)
- Kalau tetap ada rakor taktis yang sangat dibutuhkan, publikasi tetap H-1
100
Solusi
Memprioritaskan agenda yang sudah diajukan terlebih dahulu
Saran
Lebih ditegaskan bahwa pengajuan agenda harus sesuai dengan kesepakatan sebelumnya
101
FLOWCHART PENGAJUAN AGENDA
Pengajuan
Agenda
Sekjen
Tingkat
Urgensi
Melihat MSDA
Urgensi
Melihat Urgensi
Tidak Urgent
Urgen Mundur Feasible Tidak
Visibilitas
Visible
Anggota
Tolak Prioritas
Gantikan
Tingkat
Urgensi
Tidak
Urgen
Tolak
Urgent
Ambil Mundur
Jalankan Resiko Masukan
Timeline
Keterangan :
Tingkat Urgensi dilihat dari :
Lingkup sasaran agenda tersebut
Tujuan dari agenda tersebut
Agenda dikatakan urgen ketika :
Lingkup dari agenda tersebut sangat besar (Indonesia, ITB, seluruh masa GEA)
102
Tujuan dari agenda mendesak (mendekati lomba), berguna (seminar) dan tujuan lain
yang dapat dipertimbangkan ketika saat akan diambil keputusan
Tingkat feasibilitas dilihat dari:
Kegiatan rutin anggota (kuliah, praktikum, les)
Kegiatan tidak rutin anggota (mendadak atau sesuai keadaan) (mengantar ibu, anggota
keluarga meninggal)
Dikatakan feasible ketika :
Jumlah dari anggota yang bisa mengikuti acara sesuai dengan kebutuhan anggota yang
harus mengikuti agenda tersebut.
Kinerja Sistem
Sistem dalam pengajuan agenda himpunan berjalan sesuai dengan flowchart yang dibuat
dengan berbagai pertimbangan berdasarkan data dari PDSA, dimana PDSA memiliki data
mengenai feasibilitas anggota baik dari segi acara rutin dan tidak rutin. Dengan pertimbangan
dari PDSA sebagai menentukan pengajuan agenda dijalankan atau tidak agar setiap agenda
dari himpunan ini dapat dirasakan setiap anggota GEA, system ini berjalan pada awalnya,
namun pada akhir-akhir dari kepengurusan, system ini terlihat tidak berjalan di setiap
kegiatannya, dikarenakan tingkat urgensi dan segi waktu yang sangat mendesak, sehingga
pertimbangan utama hanya berupa pertimbangan dari segi acara rutin yang dilakukan oleh
anggota seperti kuliah dan les sehingga beberapa terjadi kesalahan pada beberapa agenda
himpunan yang tertunda dalam pelaksanaannya dikarenakan adanya control yang kurang
dalam keberjalanan system.
Saran Sistem
Sistem telah baik hanya perlu control yang sepenuhnya mengenai berbagai pertimbangan baik
dari departemen yang menjadi pertimbangan system disertai ada SOP tentang syarat
pengajuan agenda dan pelaksanaan agenda disertai SOP mengenai waktu pencarian
pertimbangan.
DEPARTEMEN ADMINISTRASI
Oleh Vani Novita Alviani 12010053
Arahan :
Terkontrolnya sistem administrasi di setiap kegiatan HMTG 'GEA' ITB
Fungsi Kerja :
103
dengan Bidang Media Komunikasi dan Informasi agar informasi sampai pada tujuan
surat/poster, selanjutnya surat/poster tersebut dicatat untuk pengelolaan admistrasi
kemudian diarsipkan. Sebagai bukti keberjalanan acara kegiatan maupun rapat yang
dilakukan, dibuat berita acara rapat/kegiatan oleh manajer administrasi dan adminisrasi
bidang/departemen/kepanitiaan untuk kemudian dicatat dan diarsipkan oleh manajer
administrasi, dilampirkan pula notulensi dari setiap acara maupun kegiatan yang berlangsung.
Dalam hal pengelolaan surat keluar, setiap permintaan surat akan melalui manajer
administrasi untuk diberikan nomor surat, namun pembuatan surat dilakukan oleh
administrasi/manajer administrasi sesuai dengan lingkupnya. Selanjutnya setiap administrasi
tersebut dicatat oleh manajer administrasi dan diarsipkan. Dalam keberjalanannya,
pengeoloaan dan pengontrolan sistem administrasi berjala cukup lancer tetapi terdapat
kendala di tengah kepengurusan terkait pengarsipan. Computer himpunan mengalami
kerusakan beberapa bulan sehingga akses arsip untuk anggota tersendat selama masa itu.
Tetapi setelah computer pulih, arsip langsung diupdate kembali. Selain itu, kendala lain berupa
keterlambatan dalam penyerahan setiap arsip kepada manajer administrasi dari administrasi
bidang/bidang/kepanitiaan. Sehingga perlu upaya kontrol yang lebih baik lagi untuk
menghindari keterlambatan pengarsipan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan setiap bidang/departemen/kepanitiaan melalui
administrasi bidang/departemen/kepanitiaan dalam bidang administrasi.
Pada mulanya manajer administrasi membawahi staf administrasi dan administrasi
bidang/departemen/kepanitiaan. Staf administrasi dimaksudkan untuk membantu manajer
administrasi dalam mengkoordinasikan kegiatan dalam lingkup kesekjenan. Sedangkan
adminitrasi bidang/departemen/kepanitiaan bertanggungjawab mengelola sistem
administrasi di dalam bidang/departemen/kepanitiaan dan erkoordinasi dengan manajer
administrasi dalam pengelolaan dan pengarsipan administrasi. Namun pada keberjalanannya
staf administrasi tidak ada karena dirasa bisa ditangani oleh manajer adminitrasi.
Penempatan administrasi dalam setiap bidang/departemen/kepanitiaan ditujukan
untuk agar sistem administrasi akan terkontrol dengan cepat dan mudah oleh manajer
administrasi. Setiap administrasi yang telah ditunjuk pada setiap
bidang/departemen/kepanitiaan akan menjalankan tugasnya seperti halnya manajer
administrasi tetapi dalam lingkup bidang/departemen/kepanitiaan terkait. Oleh karena itu,
manajer administrasi melalukan koordinasi dengan administrasi untuk pengarsipan atau
pengelolaan administrasi tingkat akhir.
Struktural :
MANAJER
ADMINISTRASI
ADMINISTRASI
BIDANG/DEPARTEMEN
Adiministrasi bidang/departemen :
1. Bertanggungjawab mengelola sistem administrasi di dalam bidang/departemen.
2. Berkoordinasi dengan manajer administrasi dalam pengelolaan dan pengarsipan
administrasi.
104
Staff administrasi :
1. Membantu manajer administrasi dalam mengkoordinasikan kegiatan dalam lingkup
kesekjenan.
Program Kerja :
1. Pengarsipan Notulensi ( GBH BPH Tujuan 5 Arahan a dan b)
Tujuan
a. Mendokumentasikan catatan keberjalan diskusi rapat dan kesimpulan yang dihasilkan.
b. Mempermudah anggota biasa HMTG’GEA’ITB untuk mengakses hasil evaluasi suatu
kegiatan.
Deskripsi Kegiatan
Pembuatan notulensi rapat BPH dan rapat acara GEA oleh manajer administrasi, staff
administrasi, administrasi bidang/departemen/kepanitiaan yang bersangkutan, administrasi
kepanitiaan acara, perwakilan BPH, atau anggota biasa GEA untuk kemudian diarsipkan oleh
manajer administrasi.
Sasaran
Seluruh kegiatan rapat BPH dan rapat acara GEA.
Waktu pelaksanaan
Rencana pelaksanaan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
Waktu pelaksanaan kegiatan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
Parameter
Terarsipkannya seluruh notulensi rapat BPH dan rapat acara GEA dalam bentuk soft file
dan/atau hard file.
Anggaran
-
Status keberhasilan
Tidak berhasil
Kendala
Proses penyelesaian notulensi oleh pembuat notulensi seringkali melebihi tenggat waktu
penyerahan maksimum (seminggu setelah acara berlangsung).
Sedikitnya ruang yang cukup untuk menampung hardfile dari notulensi yang telah dibuat.
Solusi
Lebih berkoordinasi dan tegas dalam mengontrol dan mengelola notulensi agar
penyerahan notulensi tepat pada waktunya.
Menggunakan konsep paperless untuk beberapa file dengan backup data yang lebih banyak.
Saran
Untuk arsip data lebih baik dalam bentuk softfile untuk menyesuaikan dengan ruang yang
ada, tentunya dengan back up data yang lebih baik.
Perlu adanya sistem pengarsipan notulensi yang lebih inovatif untuk menghindari segala
keterlambatan penyerahan arsip notulensi.
Kesadaran yang lebih akan pentingnya notulensi sebagai akses informasi untuk anggota.
105
dengan hard filenya kepada manajer administrasi bersamaan dengan berita acara dan/atau
proposal sebagai arsip himpunan.
Notulensi dibuat dengan menuliskan poin-poin utama yang dibahas pada rapat, bukan
berupa percakapan.
Penyerahan notulensi kepada manajer administrasi maksimal seminggu setelah rapat
selesai.
2. Pengelolaan dan Pengarsipan Surat Masuk, Surat Keluar serta Poster ( GBH BPH
Tujuan 5 Arahan a dan b )
Tujuan
Menyampaikan dan mengarsipkan informasi yang masuk ke dalam HMTG ‘GEA’ITB baik
berupa surat masuk maupun poster masuk.
Mengarsipkan surat maupun poster yang dikeluarkan oleh HMTG ‘GEA’ITB.
Deskripsi Kegiatan
Pengelolaan dan pengarsipan seluruh surat masuk untuk HMTG 'GEA' ITB dan memastikan
ketersampaian informasi dalam surat masuk tersebut
Pengelolaan dan pengarsipan seluruh surat yang dikeluarkan oleh HMTG 'GEA' ITB, poster
masuk dan poster keluar.
Sasaran
Surat yang masuk untuk HMTG “GEA” ITB
Surat yang dikeluarkan oleh HMTG ‘GEA’ ITB
Poster baik poster masuk maupun keluar
Waktu pelaksanaan
Rencana pelaksanaan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
Waktu pelaksanaan kegiatan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
Parameter
Seluruh surat yang masuk untuk HMTG “GEA” ITB terdata dan terarsipkan
Seluruh surat yang dikeluarkan HMTG ‘GEA’ ITB terdata dan terarsipkan
Poster yang masuk maupun keluar terarsipkan
Tersampaikannya informasi dalam surat masuk kepada pihak yang menjadi tujuan surat.
Adanya Standard Operation Procedure (SOP) pengarsipan surat masuk dan surat keluar
serta publikasi poster .
Anggaran
Rp. 100.000,00 (pembelian buku kendali surat)
Status keberhasilan
Tidak berhasil
Kendala
Informasi masuk tidak terkontrol dengan baik. Keterlambatan pengecekan surat masuk
dan/atau poster masuk menyebabkan informasi sampai ke tujuan setelah habis masa
berlaku informasi.
Seringkali terjadi permintaan surat keluar secara mendadak.
Solusi
Pengecekan dilakukan paling tidak sekali dalam sehari untuk menjaga informasi sampai
kepada tujuan.
Adanya lembar kendali informasi yang merupakan rekapitulasi informasi masuk setiap
harinya.
Selalu menyiapkan file surat untuk mengantisipasi permintaan surat mendadak.
Saran
Memasang SOP penerimaan informasi surat dan poster masuk pada daerah yang bisa
dengan mudah dilihat oleh anggota, agar informasi yang masuk bisa langsung
106
diinformasikan paling tidak kepada manajer administrasi untuk selanjutnya diteruskan
kepada tujuan informasi.
Terkecuali untuk kepentingan yang mendesak, permintaan surat harus jauh-jauh hari
paling tidak H-3. Atau dengan membuat lembar kendali permintaan surat yang lebih
terkontrol.
Pengarsipan surat masuk, surat keluar serta poster masuk dan keluar harus disegerakan
sebelum lupa dan menumpuk.
107
4. Penempelan dan pencopotan poster hanya dapat dilakukan oleh tim medkominfo
atau oleh BPH dengan sepengetahuan Kabid Medkominfo.
5. Poster yang telah habis masa eventnya dapat dicopot dari mading.
6. Setiap publikasi hanya dapat menempelkan dengan ukuran maksimal A2.
B. Poster Keluar
a. Sebelum dicap, poster keluar dilaporkan kepada Tim Medkominfo untuk proses
pengontrolan.
b. Setelah pengontrolan, tim medkominfo mencatat dalam lembar kendali.
c. Manajer administrasi akan melakukan pengecapan poster setelah sebelumnya
terdata.
d. Poster keluar yang resmi adalah poster yang bercap HMTG ‘GEA’ ITB dan terdata
pada lembar kendali.
108
SOP Pembuatan dan Pengarsipan Proposal
Proposal kegiatan dibuat oleh administrasi kegiatan yang bersangkutan, dengan mengacu
pada template yang telah ditentukan oleh manajer administrasi.
Setelah rangkaian kegiatan selesai, proposal kegiatan diserahkan kepada manajer
administrasi, berupa soft file beserta berita acara dan notulensi untuk arsip himpunan.
4. Pengelolaan dan Pengarsipan Berita Acara Kegiatan dan Berita Acara Rapat HMTG
“GEA” ITB ( GBH BPH Tujuan 5 Arahan a dan b)
Tujuan
Mendokumentasikan bukti keberjalanan kegiatan dan konten rapat, baik rapat BPH maupun
rapat acara GEA.
Deskripsi Kegiatan
Pengelolaan dan pengarsipan seluruh berita acara kegiatan HMTG’GEA’ITB.
Pengelolaan dan pengarsipan seluruh berita acara rapat beserta notulensi lengkap yang
dibuat oleh masing-masing departemen yang menyelenggarakan acara. Kemudian
dilakukan penyerahan berita acara rapat langsung kepada manajer administrasi setelah
acara berakhir untuk dimintai tanda tangan akan pengesahan acara tersebut.
Sasaran
Berita acara dari setiap kegiatan dan rapat yang dilaksanakan oleh HMTG ‘GEA’ITB.
Waktu pelaksanaan
Rencana pelaksanaan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
Waktu pelaksanaan kegiatan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG ‘GEA’ ITB 2013
Parameter
Terarsipkannya seluruh berita acara paling lambat seminggu setelah rangkaian acara berakhir
Anggaran
-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Keterlambatan penyerahan berita acara kegiatan/rapat melebih tenggat waktu penyerahan
maksimum (seminggu setelah acara berlangsung).
Sedikitnya ruang yang cukup untuk menampung hardfile dari berita acara kegiatan/rapat
yang telah dibuat.
Format berita acara tidak sederhana.
Solusi
Lebih berkoordinasi dan tegas dalam mengontrol dan mengelola notulensi agar
penyerahan berita acara kegiatan/rapat tepat pada waktunya.
Mengontrol untuk membuat berita acara langsung setelah acara berakhir dan segera
diarsipkan.
Saran
Untuk arsip data lebih baik dalam bentuk softfile untuk menyesuaikan dengan ruang yang
ada, tentunya dengan back up data yang lebih baik.
Format berita acara dibuat lebih sederhana agar pengarsipan menjadi lebih mudah dan
cepat.
Sebaiknya diberikan deadline pengumpulan berita acara dan mengontrol pembuatan berita
acara.
109
Berita acara yang telah ditandatangani oleh pemimpin rapat maupun penanggungjawab
kegiatan diserahkan kepada manajer administrasi setelah seluruh rangkaian acara selesai,
untuk selanjutnya akan dijadikan sebagai arsip himpunan.
Penyerahan berita acara kepada manajer administrasi paling lambat seminggu setelah
acara selesai.
110
SOP PEMINJAMAN ARSIP
Untuk arsip data berupa hardfile, anggota yang meminta arsip harus menghubungi
manajer/staff administrasi.
Izin peminjaman hanya akan diberikan oleh manajer/staff administrasi atas persetujuan
sekjen dan/atau kahim.
Setelah mendapatkan izin manajer/staff administrasi, maka anggota akan diberikan arsip
yang diminta dan melakukan kesepakatan untuk pengembalian arsip.
Untuk arsip tidak boleh dipinjam keluar HMTG’GEA’ITB.
DEPARTEMEN KEUANGAN
Oleh Yudith Yolanda Matindas 12010106
Arahan
1.Terkontrolnya pengaturan keuangan di setiap kegiatan HMTG 'GEA' ITB
Fungsi Kerja
1. Membuat dan mengontrol system keuangan di setiap kegiatan HMTG ‘GEA’ ITB
Dalam keberjalanan setahun kepengurusan, fungsi kerja ini sudah cukup dijalankan
dengan baik walaupun masih banyak terdapat kekurangan antara lain belum optimalnya
pengontrolan terhadap kepanitiaan-kepanitiaan yang ada selama kepengurusan, publikasi
keuanganm dan uang kas anggota GEA. Setelah Departemen keuangan melakukan evaluasi,
semakin mendekati akhir kepengurusan, pengontrolan terhadap keuangan kepanitiaan,
publikasi, dan penagihan uang kas semakin ditingkatkan.
Departemen keuangan melakukan penghitungan RAB pada awal kepengurusan. RAB ini
dirancang untuk memperkirakan aliran dana yang akan keluar setiap bulannya selama setahun
ke depan. Setiap bulannya departemen keuangan juga melakukan pencatatan setiap kegiatan
keuangan yang terjadi dan evaluasi keuangan mengenai pengeluaran dan pemasukan yang
kemudian disesuaikan kembali dengan RAB. Selain itu, departemen keuangan juga melakukan
pengawasan terhadap kepanitian yang terbentuk selama masa kepengurusan khususnya
bagian bendahara. Setiap laporan keuangan di kepanitian yang ada kemudian dilaporkan ke
departemen keuangan. Pengumpulan iuran kas anggota GEA dilakukan sebagai salah satu
usaha dalam memenuhi pemasukan kas GEA. Publikasi keuangan dilakukan untuk
mentransparansikan transaksi keuangan yang ada di GEA selama setahun ini.
2. Berkoordinasi dengan Badan Usaha untuk mendapatkan pemasukan di HMTG ‘GEA’
ITB
Departemen keuangan bekerjasama dengan Badan Usaha untuk memenuhi pemasukan
GEA. Koordinasi dengan Badan Usaha dilakukan setelah RAB dirancang. Fungsi kerja ini sudah
dilaksanakan dengan baik walaupun koordinasi yang dilakukan belum maksimal. Pemasukan
dari Badan Usaha yang diserahkan ke departemen keuangan belum dapat menyeimbangkan
pengeluaran yang terjadi selama masa kepengurusan. Oleh karena itu, dilakukan usaha lain
dengan melakukan pencarian dana usaha melalui kepanitiaan yang ada.
Program Kerja
1. Penyusunan Rancangan Anggaran Belanja (Rab) BPH HMTG ‘GEA’ ITB–GBH GEA
Tujuan 5 Arahan d
Tujuan
Menciptakan sistem keuangan HMTG ‘GEA’ ITB yang terencana dengan baik.
Deskripsi
Penyusunan laporan keuangan dari seluruh departemen HMTG ‘GEA’ ITB dan diperbarui tiap
bulannya.
111
Sasaran
Seluruh departemen BPH HMTG ‘GEA’ ITB.
Parameter Keberhasilan
Tersusunnya RAB paling lambat pada minggu ke-4Januari
Waktu Pelaksanaan
Tentatif, sebelum minggu ke-4Januari
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Masih ada perubahan RAB dari beberapa departemen pada dekat deadline
Solusi
Meminta setiap departemen untuk menghitung dan menetapkan RAB secepatnya
Saran
Ditegaskan bahwa RAB dihitung dan ditetapkan di masing-masing bidang sebelum penyusunan
RAB, sehingga tidak diganti-ganti lagi
112
Solusi
Menganalisis keuangan dan mengevaluasi uang-uang apa saja yang telah keluar
Saran
Evaluasi keuangan harus dilakukan lebih teliti agar kegiatan keuangan yang berikutnya
dapat diperhitungkan dengan baik
Manajer keuangan mengeluarkan dana sesuai RAB saja, kalaupun harus keluar karena
alasan yang benar-benar mendesak dan sudah direncanakan rencana pemasukan
tambahannya
4. Pengawasan Kondisi Keuangan Kepanitiaan Yang Sedang Berjalan Di HMTG ‘GEA’ ITB
– GBH GEA Tujuan 5 Arahan d
Tujuan
Mengetahui kondisi keuangan kepanitian
Deskripsi
Pengawasan terhadap kondisi keuangan kepanitiaan yang sedang berjalan melalui bendahara
kepanitiaan.
Sasaran
Keuangan setiap kepanitiaan
Parameter Keberhasilan
Adanya laporan dari bendahara kepanitiaan kepada manajer keuangan BPH HMTG ‘GEA’ ITB.
Waktu Pelaksanaan
Setiap ada kepanitiaan
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Koordinasi dengan kepanitiaan masih kurang sehinggal laporan keuangan dari kepanitian
tidak langsung ketika selesainya kepanitiaan
Solusi
Laporan diminta terus meskipun kepanitiaan sudah lama selesai
Saran
Koordinasi ditingkatkan dan laporan jangan sampai ada penundaan
113
Penarikan iuran anggota dilakukan juga ketika kegiatan GEA, contohnya rapat BPH dengan staf
magang dan ahli
SOP :
Bagi anggota biasa HMTG “GEA” ITB yang membutuhkan dana untuk acara kegiatan atau
kepanitiaan dan kesekretariatan di luar Rancangan Anggaran Belanja :
1. Anggota biasa HMTG “GEA” ITB wajib menghubungi Manajer Keuangan
sebelummengeluarkan dana
2. Barang/Uang ≤ Rp100.000,00 Manajer Keuangan menghubungi Sekjen
Barang/Uang ≥ Rp100.000,00Manajer Keuangan menghubungi Sekjen dan Kahim
3. Jika Manajer Keuangan tidak dapat dihubungi, anggota biasa HMTG “GEA” ITB dapat
menghubungi Sekjen
Manajer Keuangan (Yudith) : 081214468892
Sekjen (Yan Yan ) : 087821699219
Perincian Pengeluaran Bulanan
Majalah NGI + NGT : Rp50.000,00
Koran : Rp90.000,00
Galon air : Rp40.000,00
Internet : Rp12.500,00
ATK : Rp50.000,00
Kebersihan : Rp50.000,00
Pulsa jarkom : Rp120.000,00
GIM : Rp20.000,00
Total : Rp462.500,00 : 332 (anggota biasa HMTG “GEA” ITB)
Iuran / bulan = Rp1.393,07 / anggota
Iuran 1 Semester = Rp1.393,07 x 6= Rp8.358,43
Iuran anggota per semester = Rp12.000,00
114
DIAGRAM ALIR PROSES PEMINJAMAN UANG HMTG ‘GEA’ ITB
Peminjam
Manajer
keuangan
Jumlah uang
Sekjen dan
Sekjen
Kahim
Manajer
keuangan
Uang keluar
115
DIVISI BADAN USAHA
Oleh Adriansyah Rendra Kusuma 12010096
Arahan
1. Terpenuhinya dana yang dibutuhkan HMTG 'GEA' ITB selama kepengurusan
2. Menumbuhnya jiwa kewirausahaan anggota
Fungsi Kerja
1. Menyediakan dana yang dibutuhkan HMTG’GEA’ ITB dengan melakukan penjualan
barang – barang yang akan memberikan pemasukan kas untuk HMTG ”GEA” ITB
Sesuai dengan arahan yang diberikan kepada divisi ini, maka divisi badan usaha
berusaha memenuhi dana yang dibutuhkan oleh HMTG’GEA’ITB selama kepengurusan. Untuk
itu divisi badan usaha menjual barang dan jasa yang dapat memberikan pemasukan kas untuk
HMTG’GEA’ITB. Beberapa barang yang sudah dijual berupa pakaian,aksesoris, makanan,
peralatan lapangan dll..
Metode penjualan yang dilakukan dengan sistem pre-order, yaitu menyebarkan formulir yang
berisikan desain barang yang akan dijual. Apabila barang – barang yang sudah diproduksi
lebih, maka dilakukan penjualan barang ready stock secara langsung di himpunan.
Struktural
Tim Desain
Tim Desain :
Dalam membuat suatu produksi barang, dibutuhkan ide – ide desain kreatif yang nantinya
akan dibuat ke dalam suatu produk
Tim Desain memiliki tujuan :
- Membuat suatu desain yang akan dijadikan sebagai produk penjualan
Tim Proposal :
116
Untuk memenuhi kebutuhan dana kegiatan HMTG”GEA”ITB salah satu usaha yang
dilakukan yaitu mengajukan suatu sponsorship.
Tim Proposal memiliki tujuan :
- Mengkoordinasi proposal dalam hal pencarian dana kegiatan HMTG”GEA” ITB
Tim Produksi :
Setelah memiliki desain untuk suatu produk, produk tersebut kemudian akan dimasukkan
ke tempat konveksi untuk diproduksi
Tim Produksi memiliki tujuan :
- Memasukkan hasil desain untuk di produksi di tempat konveksi
- Mengecek dan mengambil barang yang sudah diproduksi di tempat konveksi
Tim Pemasaran :
Barang yang sudah diproduksi kemudian akan dijual.
Tim Pemasaran memiliki tujuan :
- Memasarkan barang yang sudah diproduksi untuk dijual.
Staff Ahli:
Yogi Pamadya (12010071)
Aditya Setiabudi (12010067)
Dhito Tri Wahyudi (12010068)
ANggota Magang
Regina Chrysant (12011019)
Achmad Faisal Wibowo (12011038)
Program Kerja
1. Penjualan Atribut HMTG’GEA’ITB (GBH GEA Tujuan 5 Arahan d)
Tujuan
Mengumpulkan dana untuk memberikan pemasukan bagi kas HMTG’GEA’ITB
Deskripsi
Melakukan penjualan atribut GEA kepada anggota biasa GEA dan Alumni GEA, atribut itu
berupa jakun, kemeja, polo shirt, t-shirt, stiker dll
Sasaran
Anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB dan Alumni GEA
Waktu Pelaksanaan
Selama masa kepengurusan BPH HMTG’GEA’ITB 2013
Parameter Keberhasilan
Keuntungan yang di dapat minimal 20 % dari danaawal
Anggaran Biaya
-
Status Keberhasilan
Berhasil
Kendala
Tim dari Badan Usaha kurang memaksa orang – orang untuk membayar sesuai dengan
waktunya. Produksi barang – barang danus terkadang terhambat akibat orang orang yang
memesan barang danus seringkali terlambat untuk membayar uang mukanya sehingga
terhambat juga masuk ke vendor nya
Solusi
Meminjam uang dari BPH untuk membayar uang muka
Saran
Produksi hanya dilakukan bagi anggota yang sudah membayar
117
2. Penjualan Atribut bagi Mahasiswa Baru ITB (Maba 2013) (GBH GEA Tujuan 5 Arahan
d)
Tujuan
Mengumpulkan dana untuk memberikan pemasukan bagi kas HMTG’GEA’ITB
Deskripsi
Melakukan penjualan atribut angkatan kepada mahasiswa baru ITB
Sasaran
Mahasiswa baru ITB tahun ajaran 2013-2014
Waktu Pelaksanaan
Awal masuk semester ganjil tahun ajaran 2013-2014
Parameter Keberhasilan
Keuntungan yang di dapat minimal 10 % dari danaawal
Anggaran Biaya
-
Status Keberhasilan
Tidak Berhasil
Kendala
Tim Badan Usaha kurang cepat dalam mempromosikan barang – barang yang akan dijual.
Mahasiswa baru yang memesan barang danus kurang dari jumlah minimal yang ditargetkan
(24 buah), hal ini diakibatkan sudah banyaknya barang – barang danus yang dijual dari pihak
lain
Solusi
Membatalkan penjualan barang karena keuntungan tidak akan didapatkan
Saran
Sebaiknya untuk menjual ke mahasiswa baru dilakukan secepat mungkin (Saat
OSKM/PROKM/pendaftaran ulang)
118
DEPARTEMEN BIRO RUMAH TANGGA
Oleh Windy Dwi Rahayu 12010005
Arahan
1. Terpenuhi dan terkontrolnya kebutuhan sarana dan prasarana HMTG 'GEA' ITB.
2. Terciptanya sekretariat HMTG 'GEA' ITB dan sekitarnya yang nyaman untuk menunjang
kegiatan anggota.
Fungsi Kerja
1. Menjaga kebersihan ruang sekretariat HMTG “GEA” ITB dan sekitarnya, serta
menginisiasi dan mengontrol anggota untuk ikut menjaga kebersihan.
Kebersihan himpunan merupakan salah satu hal yang penting untuk menunjang segala
kegiatan himpunan. Departemen Biro Tangga memiliki fungsi kerja untuk menjaga serta
mengontrol kebersihan sekretariat HMTG “GEA” ITB. Dalam keberjalanannya, Departemen
Biro Rumah Tangga membersihkan himpunan melalui Proker Bersih-Bersih Himpunan yang
dilakukan minimal sekali dalam sebulan. Selain itu juga diberlakukan system piket di
himpunan yang bertujuan untuk mengontrol kebersihan himpunan setiap harinya.
2. Menjaga kerapihan ruang sekretariat HMTG “GEA” ITB dan sekitarnya, serta
menginisiasi dan mengontrol anggota untuk ikut menjaga kerapihan.
Sama halnya dengan menjaga kebersihan himpunan, Departemen Biro Rumah Tangga
juga bertugas menjaga kerapihan himpunan. Efiesiensi ruang dilakukan dengan melakukan
pengalihan barang-barang himpunan yang tidak dibutuhkan dalam waktu dekat.
Peengelompokkan barang sesuai kategori penggunaan juga dilakukan agar ruang secretariat
HMTG’GEA’ITB rapid an anggota mudah mengambil serta mengembalikan barang.
3. Menginisiasi dan mengontrol anggota untuk tertib selama berada di ruang sekretariat
HMTG “GEA” ITB dan sekitarnya.
Tata tertib di himpunan akan berpengaruh bagi kebersihan dan kerapihan himpunan.
Kebersihan dan kerapihan secretariat himpunan yang tercipta dijaga melaui control terhadap
ketertiban anggota. Pengontrolan terhadap tata tertib anggota dilakukan dengan peraturan-
peraturan yang ditempel di secretariat himpunan yang wajib dipatuhi. Selain itu juga dilakukan
control langsung setiap harinya dari Kepala Departemen dan Staf Biro Rumah Tangga kepada
anggota.
4. Memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana untuk kegiatan HMTG “GEA” ITB.
Berdasarkan tahap pendefinisian kebutuhan, untuk menjawab misi HMTG”GEA” ITB
maka dibutuhkan sistem yang memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dalam setiap
kegiatan HMTG 'GEA' ITB. Pengadaan beberapa barang inventaris yang dibutuhkan anggota
untuk kegiatan berhimpun menjadi tanggung jawab Departemen Biro Rumah Tangga. Selama
keberjalanan, Departemen Biro Rumah Tangga telah membuat sistem pengadaan dan
peminjaman barang inventaris dengan SOP yang dipahami dan mudah diakses anggota.
Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dilakukan memenuhi kebutuhan anggota dalam
bidang akademik, minat dan bakat, olahraga, serta beberapa permainan yan digunakan dalam
setiap kegiatan anggota.
119
yang dipinjam atau digunakan terdata dengan jelas dan dikategorikan sesuai jenis dan letak
barang tersebut. Sistem peminjaman barang juga menggunakan lembar kendali untuk
mengontrol penggunaanya. Kontrol juga dilakukan dengan inventarisasi setiap dua bulan
sekali agar semua barang terdata dengan jelas.
Struktural
BRT
PJ PJ PJ
PJ SAUNG ELEKTRONIK PJ PUSTAKA
KOMPUTER HIMPUNAN
Setiap penanggung jawab harus melapor kepada BRT jika ada kerusakan atau kehilangan
barang.
Program Kerja
1. Inventarisasi Barang- Barang Himpunan ( GBH BPH Tujuan 5 Arahan a dan b)
Tujuan
Menginvetarisasikan barang-barang HMTG “GEA” ITB.
Deskripsi Kegiatan
Melakukan pendataan terhadap barang-barang milik HMTG “GEA” ITB
Sasaran
Barang-barang HMTG “GEA” ITB
Waktu Pelaksanaan
Secara berkala tiap dua bulan sekali , dimulai pada bulan Januari
Parameter Keberhasilan
1. Terdatanya seluruh barang-barang milik HMTG “GEA” ITB dengan metode pendataan yang
jelas dan terformat
2. Terlaksananya SOP pengadaan, peminjaman dan pengembalian barang yang mudah
diakses anggota
120
Anggaran Biaya
Rp. 100.000,00
Status
Berhasil
Kendala
Adanya barang inventaris yang hilang atau rusak
Sistem peminjaman dan pengadaan kurang terkoordinir dengan ketua club
Solusi
Diganti dengan barang yang baru atau mencari barang dari anggota yang mau memberi
Saran
Koordinasi dengan ketua club lebih diperjelas dan dipertegas
121
SOP PENGADAAN BARANG HMTG “GEA” ITB
1. Setiap anggota HMTG “GEA” ITB berhak mengajukan atau mengusulkan pengadaan barang
melalui BRT atau Sekretaris Jenderal HMTG “GEA” ITB
2. Pengadaan barang harus mendapat persetujuan dari BRT/Sekjen dan merupakan barang
yang DIBUTUHKAN untuk HMTG “GEA” ITB.
3. Untuk pengadaan barang yang cukup besar (cth : alat elektronik, furniture), maka Sekjen
berkoordinasi dengan Ketua Himpuan dan HARUS mendapat persetujuan dari Ketua
Himpuan.
4. Biaya pengadaan barang diajukan ke Manager Keuangan oleh BRT/Sekjen .
122
FLOWCHART PEMINJAMAN BARANG
Anggota Biasa dan
Lembaga Luar GEA
BRT
SekJen
Barang Dipinjamkan
Ditolak
123
FLOWCHART PENGADAAN BARANG
anggota biasa
BRT
SekJen KAHIM
Ditolak Diterima
Ditolak
Diterima
Manajer Keuangan
PENGADAAN
BARANG
2. Bersih – Bersih Himpunan (GBHBPH Tujuan 1 Arahan a)
Tujuan
Menciptakan ruang sekretariat HMTG ”GEA” ITB dan sekitarnya yang bersih, dan tertata
dengan rapi.
Deskripsi Kegiatan
Membersihkan ruang sekretariat HMTG “GEA” ITB dan sekitarnya serta mengatur tata letak
barang
124
Sasaran
Ruang sekretariat HMTG ”GEA” ITB dan sekitarnya
Waktu Pelaksanaan
Dilakukan minimal setiap bulan sekali selama masa kepengurusan.
Parameter Keberhasilan
Terlaksananya kegiatan bersih-bersih himpunan minimal setiap bulan sekali.
Ruang sekretariat HMTG “GEA” ITB yang bersih dan letak barang teratur
Anggaran Biaya
Rp.50.000,00
Status
Berhasil
Kendala
Kurang bisa mengajak anggota setiap acara membersihkan himpunan
Himpunan yang bersih dan letak barang yang teratur tidak bertahan lama
Solusi
Berkoordinasi dengan BPH disetiap bidang untuk mengawasi di keseharian (piket)
Saran
SOP harus lebih ditegakan dan dengan hukuman yang berat bagi pelanggar SOP
Solusi
-
Saran
Jika memungkinkan, carilah tempat sebagai “gudang GEA” untuk menyimpan barang-barang
sehingga ruang sekretariat himpunan bisa dimaksimalkan untuk kegiatan anggota.
125
Anggota biasa HMTG “GEA” ITB
Waktu Pelaksanaan
Setiap hari Jumat pada pukul 21.00-22.00 selama masa kepengurusan
Parameter Keberhasilan
Terlaksananya penghematan daya listrik HMTG “GEA” ITB minimal 2 kali dalam sebulan
selama masa kepengurusan
Anggaran Biaya
Status
Tidak Berhasil
Kendala
Pemilihan waktu masih belum tepat sehingga anggota masih berkegiatan di waktu yang
telah ditentukan
Sulitnya meningkatkan kesadaran anggota untuk hidup hemat energi
Solusi
Mematikan penggunaan listrik ketika tidak dibutuhkan
Saran
Dibuat PJ untuk setiap bulannya dan pemilihan waktu harus lebih dipertimbangkan
Arahan
Terbentuknya data anggota biasa aktif HMTG ‘GEA’ ITB yang lengkap dan berkesinambungan
sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan kegiatan HMTG ‘GEA’ ITB.
Fungsi kerja
1. Mengumpulkan dan mengolah data kondisi dan kegiatan setiap anggota biasa aktif
HMTG GEA ITB baik di dalam maupun diluar lingkup HMTG GEA ITB.
Sesuai dengan arahan yang diberikan kepada divisi ini, maka yang dilakukan oleh
bidang ini adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang keadaan atau kondisi
anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB sekarang.Setiap harinya mencaritahu kondisi serta kegiatan
yang dilakukan anggota HMTG ‘GEA’ ITB.Kegiatan adalah kesibukan anggota baik di dalam
maupun di luar HMTG ‘GEA’ ITB. Dengan mengetahui setiap kegiatan anggota biasa,
diharapkan setiap kegiatan GEA dapat mengetahui secara pasti orang yang akan mengetahui
kegiatan tersebut, dan data ini menjadi bahan pertimbangan Sekjen untuk menjalankan suatu
acara atau membuat timeline kedepannya. Data ini juga untuk mengefektifkan pendataan
sebelum acara GEA. Pendataan dilakukan sebelum melakukan kegiatan sebagai prediksi jumlah
anggota biasa yang datang dan dapat digunakan untuk menarik serta memegang anggota biasa
oleh BPH.
Metode yang digunakan adalah berinteraksi langsung dengan anggota biasa sehingga
minimal mengetahui kegiatan serta kondisi. Kemudian dengan cara member kuesioner online
ataupun kertas secara langsung terhadap anggota.
Namun, kurangnya koordinasi dengan staff ahli dengan anggota magang untuk
berinteraksi dengan orang yang jarang terlihat baik di himpunan ataupun kegiatan GEA
lainnya. Adanya galat sekitar 15% dari pendataan sebelum acara sehingga mempersulit
penimbangan acara serta susah memberi pertimbangan kepada sekjen jika data tersebut
belum lengkap ataupun lengkap dengan jumlah anggota biasa yang sedikit.
126
Struktural
MSDA
Program kerja
1. Data Besar GEA (GBH BPH Tujuan 5 Arahan c)
Tujuan
Mengetahui biodata dan kegiatan anggota biasa aktif HMTG ‘GEA’ ITB sebagai bahan
pertimbangan pelaksanaan kegiatan HMTG GEA ITB.
Deskripsi Kegiatan
Memperbarui data kegiatan dan biodata anggota biasa HMTG ‘GEA’ ITB yang nantinya dapat
diakses di komputer HMTG ‘GEA’ ITB
Sasaran
Anggota biasa aktif HMTG ‘GEA’ ITB
Waktu Pelaksanaan
2 bulan sekali minggu ke 3
Parameter Keberhasilan
-Terkumpulnya data yang berupa kegiatan dan biodata tiap anggota biasa HMTG GEA ITB baik
di dalam maupun di luar lingkup HMTG GEA ITB secara lengkap.
-Tersimpannya data yang telah terkumpul di komputer HMTG ‘GEA’ ITB
Anggaran Biaya
Kuesioner : Rp 118.800,00
Daftar hadir dan daftar ijin : Rp 60.000,00
Status
Berhasil
Kendala
Kesulitan dalam mendata anggota yang sedang melakukan Tugas Akhir di lapangan
Salah memperhitungkan kebutuhan jumlah staf
127
Solusi
Pendataan bagi anggota yang sedang Tugas Akhir di lapangan dibackup oleh data dari
temannya
Meminta bantuan dari PJ angkatan yang bukan staf
Saran
Jumlah staf harus sesuai dengan kebutuhan
Perubahan dalam database harus segera dilaporkan kepada kepala departemen
128