Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH

1. PENDAHULUAN
Anemia Gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang
disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb
tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat
besi (Fe) hingga disebut Anemia Kekurangan Zat Besi atau Anemia Gizi Besi.
Remaja Putri adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa, ditandai
dengan perubahan fisik dan mental. Perubahan fisik ditandai dengan berfungsinya alat
reproduksi seperti menstruasi (umur 10-19 tahun).
Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita pada masa atau periode dimana
dapat mengalami proses reproduksi. Ditandai masih mengalami menstruasi (umur 15-
45 tahun).
Tablet Tambah Darah (Besi-Folat) adalah tablet untuk suplementasi
Penanggulangan Anemia Gizi yang setiap tablet mengandung Fero sulfat 200 mg atau
setara 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat. Komunikasi, Informasi, Edukasi.

2. LATAR BELAKANG
Puskesmas Monta memilik berbagai kegiatan salah satunya adalah melakukan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku yang dalam hal ini berkaitan dengan
anemia gizi dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) dan melakukan pemberian
Tablet Tambah Darah (TTD).
Petugas Gizi Puskesmas melakukan pengukuran LILA sebelum pemberian Tablet
Tambah Darah (TTD) untuk mengetahui Risiko Kekurangan Energi Kronis pada
remaja putri. KEK merupakan keadaan dimana remaja putri/wanita mempunyai
kecenderungan menderita KEK. Seseorang dikatakan menderita risiko KEK bilamana
LILA <23,5 cm. KEK adalah keadaan dimana remaja putri/wanita mengalami
kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun.

3. TUJUAN
Tujuan Umum : Meningkatkan status kesehatan dan gizi remaja putri dan
WUS melalui penanggulangan anemia gizi.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam upaya penanggulangan anemia
gizi.
2. Meningkatkan kesadaran remaja putri dan WUS serta keluarganya akan
pentingnya meningkatkan status kesehatan dan gizi dengan mencegah masalah
anemia sedini mungkin.
3. Melaksanakan suplementasi TTD untuk remaja putri dan WUS secara mandiri.
4. Menurunkan prevalensi Anemia Gizi pada WUS khususnya remaja putri.

4. KEGIATAN OPERASIONAL
Kegiatan Penanggulangan Anemia Gizi untuk Remaja Putri dan WUS yang
dilakukan, utamanya merupakan kegiatan penyuluhan yaitu promosi tentang anemia
kepada kelompok serta konseling yang ditujukan secara langsung pada Remaja
Putri/Wanita melalui wadah yang sudah ada di masyarakat seperti sekolah. Kegiatan
suplementasi TTD dilakukan secara mandiri dengan dosis 1 tablet seminggu sekali
minimal selama 16 minggu, dan dianjurkan minum 1 tablet setiap hari selama masa
haid/menstruasi. Anjuran konsumsi makanan kaya besi dilaksanakan dengan mengacu
pada gizi seimbang, diikuti dengan pembinaan kantin di sekolah atau penjaja makanan
di sekitar remaja/wanita berkumpul.
Deteksi dini juga dilakukan untuk mengetahui apakah Remaja Putri/Wanita menderita
Risiko KEK (LILA <23,5 cm), sehingga dapat dilakukan upaya untuk meningkatkan
status gizinya.

5. CARA MELAKSANAKAN
A. Persiapan
 Kesepakatan lintas program dan sektor terkait di tingkat Pusat, Daerah
Tingkat I, Daerah Tingkat II, tingkat kecamatan dan desa.
 Kesepakatan meliputi jajaran kesehatan, pendidikan.
 Penyediaan bahan pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis bagi
petugas kesehatan yang melakukan penyuluhan.
 Penyediaan materi penyuluhan tentang anemia
 Penyediaan dan distribusi Tablet Tambah Darah.
B. Pelaksanaan
1. Penyuluhan kesehatan dan gizi termasuk penyuluhan tentang suplementasi
Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri/Wanita
2. Suplementasi Tablet Tambah Darah
a. Dilaksanakan secara mandiri.
b. Tablet Tambah Daerah yang dapat digunakan adalah obat generik
yang harganya terjangkau oleh masyarakat. Tablet Tambah Daerah
Generik dikemas dalam bungkus warna putih, berisi 30 tablet per
bungkus. Harga Tablet Tambah Darah generik tidak boleh melebihi
Harga Eceran Tertinggi (HET) obat generik. Disamping itu dapat juga
digunakan Tablet Tambah Darah dengan merek dagang yang
memenuhi spesifikasi (mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25
mg asam folat).
c. Tablet Tambah Darah generik merupakan obat bebas terbatas yang
dapat dibeli di Apotik, Toko Obat, Warung/Toko, koperasi/kantin
sekolah dan pesantren, POD, dokter/bidan praktek swasta dan pondok
bersalin.
Distribusi Tablet Tambah Darah generik untuk Remaja Putri dan
WUS mengikuti alur sebagai berikut : Dilakukan setiap tahun dengan
mengukur Lingkar Lengan Kiri Atas (LILA) dengan memakai pita
LILA. Pada Remaja Putri/Wanita yang LILA-nya <23,5 cm berarti
menderita Risiko Kurang Energi Kronis (KEK), yang harus dirujuk
ke Puskesmas/ sarana pelayanan kesehatan lain, untuk mendapatkan
konseling dan pengobatan. Selanjutnya konseling dapat dilakukan
oleh petugas gizi di Puskesmas, sarana kesehatan lain atau petugas
kesehatan/gizi yang datang ke sekolah.

6. SASARAN
a. Langsung : Remaja Putri dan Wanita Usia Subur
b. Tidak Langsung :
1. Remaja Putra/peserta didik
2. Guru/pendidik/Kepala Sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah
3. Petugas kesehatan (puskesmas )
4. Distributor

7. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan pemberian TTD remaja dilakukan pada bulan September s.d Desember 2016
menggunakan anggaran BOK.

8. EVALUASI PELAKSANAAN
1. Untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan program Penanggulangan
Anemia Gizi untuk Remaja Putri/WUS, perlu dilakukan evaluasi pelaksanaan
kegiatan. Kegiatan evaluasi meliputi : Kelancaran logistik dan dana, Pelaksanaan
kegiatan penyuluhan, pembinaan deteksi dini dan konseling.
2. Indikator keberhasilan antara lain Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
(PSP) Remaja Putri/Wanita tentang anemia gizi, Cakupan distribusi dan
konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri/Wanita, Kepatuhan minum
Tablet Tambah Darah, Menurunnya prevalensi anemia pada Wanita Usia Subur
khususnya Remaja Putri. Hasil evaluasi sangat bermanfaat sebagai bahan
perencanaan lebih lanjut.

9. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan kegiatan cakupan suplementasi Tablet Tambah Darah pada
remaja putri dan ibu nifas yang dilaksanakan secara tindak langsung dilaporkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Purworej o.

Anda mungkin juga menyukai