Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

PERBADINGAN PENDIDIKAN

1. Latar belakang Sejarah


Perbandingan pendidikan (Comparative Education) sebagai salah satu bagian
di bidang pendidikan mulai berperan secara riil pada tahun 1960-an meskipun
kegiatannya sebenarnya telah dimulai sejak lama. Perbadingan pendidikan ternyata
telah memberikan sumbangan terhadap perbaikan dan peningkatan pendidikan di
berbagai negara, meskipun intensitas perhatian dan kegiatan formalnya ada perbeda
an di antara negara yang satu dengan negara lainnya.
Perbandingan pendidikan di Amerika Serikat Utara, dmulai pada tahun 1956
dengan dibentuknya sebuah organisasi yang disebut “Comparative Education
Society”
Di Jepang perguruan tinggi memegang peranan penting dalam pengembangan
Ilmu perbandingan pendidikan, baik berupa pengajaran maupun dalam bentuk
penelitian-penelitian mengenai perbandingan pendidikan.
Di Inggris kegiatan yang bersifat akademik tentang perbandingan pendidikan
dimulai dari fakultas-fakultas pendidikan guru, dan merupakan peletak dasar
pembentukan “The British Comparative and International Society”.
Di beberapa negara Asia lainnya juga dijumpai program–program pendidikan
dan penelitian dalam bidang perbandingan pendidikan, seperti di New Delhi
India ,Beijing, Wuhan Cina, dan sebagainya.
Di negara-negara Arab Perbandingan pendidikan berlangsung dalam kontek
keagamaan, bahasa dan latar belakang budaya yang memiliki karakteristik yang
hampir sama. Semuanya merupakan menifestasi Al-Quran sebagai perintah Allah
kepada Rasul Muhammad s.a..w.
Di samping itu UNESCO dan para ahlinya beranggapan bahwa perbaikan dan
peningkatan pendidikan dilakukan melalui perbandingan perdidikan perlu mendapat
perhatian besar, terutama pada negara-negara yang sedang berkembang, dan perlu
disikapi masalah pendidikan dalam konteks globalisasi.

1
2. Pengertian, Tjuan, dan Cakupan Ilmu Perbadingan Pendidikan
Menurut Kendal mensinyalir bahwa pada suatu saat manusia atau negara
berada pada situasi tak tahu diri siapa dia sebenarnya, dalam keadaan bagaimana,
dalam keadaan status apa dan sebagainya–hilang kontrol dan hilang pedoman;
dalam situasi “entirely lost”. Goethe juga mengingatkan bahwa pada suatu saat
manusia perlu disuruh melakukan perbandingan dengan manusia lain, atau dengan
negara lain dan sebagainya. Dengan demikian maka manusia akan mengetahui siapa
dia sebenarnya.
Dalam bidang pendidikan, perbandingan pendidikan seperti itu mungkin
pula terjadi. Oleh karena itu para pengambil kebijakan dibidang pendidikan sering
mempelajari dan melakukan perbandingan dengan negara-negara lain tentang
pelaksanaan pendidikan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perbandingan pendidikan sebagai
isu pokok adalah tidak jelasnya pengertian, tujuan, dan masalah yang akan
dibandingkan.
Sehubungan dengan hal itu ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa:
- Tujuan perbandingan pendidikan ialah untuk mengetahui perbedaan-
perbedaan kekuatan apa saja yang dapat melahirkan bentuk sistem pendidik
an yang berbeda-beda di dunia ini (Kendal, dalam Halls. 1990). Sejalan
dengan Kendal, Nicholas Hans (dalam Halls, 1990) mengemukakan bahwa
tujuan perbandingan pendidikan ialah untuk mengetahui prinsip-prinsip apa
yang sesungguhnya mendasari pengaturan perkembangan sistem pendidikan
nasional.
- Pendapat yang lebih bersifat umum dalam bidang sosiologi menyatakan
bahwa perbandingan pendidikan adalah untuk memperoleh marfologi
pendidikan, yaitu suatu gambaran dan klasifikasi global mengenai berbagai
bentuk pendidikan untuk mengetahui hubungan dan interaksi antara elemen-
elemen dalam pendidikan dan hubungan antar pendidikan dan masyarakat.
- Masalah yang sering menjadi perdebatan dalam perbandingan pendidikan
adalah mengenai isi dan cakupannya, yaitu apa saja yang dicakup dalam
perbandingan pendidikan itu. Prof .T.Neville Postlethwaite dari Inggris

2
merumuskan beberapa tema, antara lain : ekonomi pendidikan, statistik
pendidikan, pendidikan non formal, pendidikan orang dewasa, dan aspek-
aspek pengembangan manusia.
- Dalam sebuah laporan untuk negara Afrika dikemukakan bahwa
perbandingan pendidikan seyogyanya mencakup hal-hal sebagai berikut :
kurikulum, perencanaan, keungan/pendanaan, ujian, sistem pendidikan,
pendidikan bahasa ibu, pendidikan non formal, pendidikan vokasional, dan
teknik, pendidikan dan pekerjaan, keadaan tulis baca masyarakat (literasi),
dan pendidikan wanita.
Meskipun terjadi perbedaan dalam rincian topik sebagai cakupan studi
perbandingan pendidikan, namun yang penting yaitu harus mengandung manfaat
yang langsung dapat digunakan hasilnya dalam pengembangan pendidikan.
Para ahli dibidang pendidikan sependapat bahwa sudah masanya sekarang untuk
membangun pendidikan yang berorientasi global, tidak lagi cukup apabila upaya-
upaya pendidikan hanya terpaku dan terjerat pada level masing-masing negara.
Pendidikan sekarang ini tidak mungkin lagi dikaji secara terpisah dari konteks
internasional.

3
KUMPULAN MAKALAH RINGKAS

PERBANDINGAN
SISTEM PENDIDIKAN 15 NEGARA
Karya Prof. Dr. Drs. H. Agustiar Syah Nur, M.A.

Diringkas oleh
Mudjiran

Kumpulan makalah ini Disampaikan


Sebagai Syarat Penyelesaian Perkuliahan
Untuk Mata Kuliah Sejarah/Perbandingan Pendidikan
Program Doktor (S-3) Program Pascasarjana
Universitas Negeri Padang
Desember 2004

4
5

Anda mungkin juga menyukai