Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Istilah bioteknologi untuk pertama kalinya dikemukakan oleh


Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk
mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan
menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya (Suwanto,
1998).Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang
berarti makhuk hidup dan 'teknologi' yang berarti cara untuk
memproduksi barang atau jasa.
Free sms
Dari paduan dua kata tersebut European Federation of
Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai
perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa
yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel,
bagian dari organisme hidup, dan analog molekuler untuk
menghasilkan produk dan jasa. Selama ini , kita melihat begitu
pesat perkembangan bioteknologi di berbagai bidang.
Pesatnya perkembangan bioteknologi ini sejalan dengan
tingkat kebutuhan manusia dimuka bumi.
Hal ini dapat dipahami mengingat bioteknologimenjanjikan
suatu revolusi pada hampir semua aspek kehidupan manusia,
mulai dari bidang pertanian, peternakan dan perikanan hingga
kesehatan dan pengobatan Bioteknologi tidak hanya
berkembang pada akhir – akhir ini saja . Bioteknologi telah
dimanfaatkan sejak ribuan tahun yang lalu , di segala bidang ,
seperti industry pangan , obat – obatan , pertanian ,
kesehatan , dan pengelolaan lingkungan Di masa
lalu , bioteknologi dilakukan secara sederhana .
Perkembangan yang pesat baru terjadi setelah diketahui
mikroorganisme melakukan fermentasi yang dipelopori oleh
LOUIS PASTEUR sehingga beliau mendapat julukan sebagai
bapak bioteknologi .
Perkembangan bioteknologi secara modern terjadi setelah
penemuan struktur DNA sekitar tahun 1950 yang diikuti dengan
penemuan – penemuan lainnya . Penemuan ekspresi gen ,
enzim pemotong DNA , menciptakan DNA rekombinan dengan
menggabungkan DNA dari dua organisme yang berbeda , dan
cloning merupakan
contoh bioteknologi modern . Bioteknologi modern
merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi
atau rekayasa DNA ( gen ) , selain memanfaatkan mikrobiologi
dan biokimia .
A. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang
menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan
jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam
bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi
sel, teknik kimia, dan enzimologi.
Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau
bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai tambah suatu
bahan. Adapun beberapa definisi dari bioteknologi adalah
sebagai berikut:
1. Penggunaan terpadu biokimia, mikrobiology dan ilmu
keteknikan untuk mewujudkan aplikasi teknologi dari mikro-
organisme, kultur jaringan dan bagian-bagian lainnya.
2. Aplikasi dari organisme, system atau proses untuk industri
manufaktur dan pelayanan jasa.
3. Teknologi yang menggunakan fenomena biology untuk
mengopi dan menghasilkan bermacam-macam produk yang
berguna.
4. Bioteknologi adalah tidak lebih dari sebuah istilah diberikan
untuk sekumpulan teknik-teknik dan proses-proses.
5. Bioteknologi adalah penggunaan organisme hidup dan
komponennya dalam bidang pertanian, pangan dan proses-
proses industri lainnya.
6. Aplikasi berbagai teknik yang menggunakan organisme
hidup atau bagiannya serta untuk menghasilkan produk
dan/atau jasa.
B. BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL (TRADISIONAL) DAN
MODERN
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi
konvensional/ tradisional dan modern. Bioteknologi
konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat,
gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan
kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan.
Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan
fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan
sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut
dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang
tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya
penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu
adanya penggunaan enzim.
# Aplikasi BIOTEKNOLOGI TRADISIONAL
1. Bioteknologi Bidang Pangan
a. Pengolahan produk susu :
1) Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih
dahulu,selanjutnya sebagian besar lemak dibuang.
Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt,
yaitu Lactobacillus bulgaricusdan Streptococcus thermophillus.
Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah
yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada
temperatur 45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun
menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat.
Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.
2) Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu
Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi
memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
3) Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme
Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri
tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu
diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan.
Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega
yang siap dimakan.
b. Produk makanan non – susu :
1) Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan
pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae
bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada
kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran
gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung
cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
2) Tempe
Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe
mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan
mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan
duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan
kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan
vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta
mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula,
dan kanker. Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan
dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan
spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses
pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang
dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus
stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium
dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai
dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses
fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia
pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut
meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.
3) Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan
menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang
dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula
dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut
berdasarkan pengalaman.
2. Bioteknologi Bidang Pertanian
a. Penanaman secara hidroponik
Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti
air dan ponos yang berarti bekerja. Jadi, hidroponik artinya
pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam praktiknya
hidroponik dilakukan dengan berbagai metode, tergantung
media yang digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam
hidroponik, antara lain metode kultur air (menggunakan media
air), metode kultur pasir (menggunakan media pasir), dan
metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata,
dan lain-lain). Metode yang tergolong berhasil dan mudah
diterapkan adalah metode pasir.
b. Penanaman secara aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos
yang berarti daya. Jadi, aeroponik adalah pemberdayaan
udara. Sebenarnya aeroponik merupakan tipe hidroponik
(memberdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara
disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar
tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan
menyerap larutan hara tersebut.
3. Bioteknologi Bidang Peternakan
Bioteknologi tradisional di bidang peternakan , misalnya pada
domba ankon yang merupakan domba berkaki pendek dan
bengkok , sebagai hasil mutasi alami dan sapi Jersey yang
diseleksi oleh manusia agar menghasilkan susu dengan
kandungan krim lebih banyak .

Anda mungkin juga menyukai