Anda di halaman 1dari 7

Ubahlah menjadi kalimat tak kalimat langsung :

1. “Kamu memang anak yang pintar.” Kata ibu kepada Arya.


2. Kata Shafira, “Saya nanti sore akan kerumah nenek.”
3. Ibu menyuruh, “Antarkan makanan ini ke tetangga sebelah rumah.”
4. Ibu berkata, “Cidep jangan kebanyakan bermain, kamu juga harus banyak belajar
!”
5. “Aku benar-benar mencintaimu.” Kata Arya kepada Shafira.
6. Kata Abdi, “Coba kamu membantu saya untuk menyelesaikan tugas ini !”
7. Tante berkata, “Pulanglah kalian secepatnya karena sebentar lagi akan turun hujan
!”
8. “Kontak batin antara ibu dan anak,” katanya, “ialah rahmat dari Allah yang tidak
ternilai harganya.”
9. “Kapan sepatuku kamu kembalikan ?” Tanya Abdi.
10. “Belikan saya baju baru !” Pinta Shinta.
11. Shadira berkata, “Aku bertemu dengan pemain idolaku, Wayne Rooney, ketika
berkunjung ke Manchester United.”
12. Ayah berkata, “Besok ayah bersama ibu akan pergi ke rumah nenek dan menginap
selama tiga hari sana.”
13. Indah berkata, “Kamu harus rajin belajar agar cita-citamu bisa tercapai.”
14. “Jika kamu ingin menjadi orang yang selamat dunia dan akhirat, maka rajinlah
beribadah, “kata pak ustadz.
15. “Dimana topi merah milikku ?” Tanya Intan kepada kakaknya.
Tentukan Ungkapan Berdasarkan Cerita Ilustrasi di bawah ini!
1. Surya, Wisnu, Rama, dan Lintang tergabung dalam regu piket hari Rabu. Wisnu selalu datang
terlambat ke sekolah sehingga jarang melaksanakan piket pagi. Saat teman-temannya sibuk
membersihkan kelas, Wisnu juga tidak mau membantu.

Berdasarkan ilustrasi tersebut, ungkapan yang tepat untuk menunjukkan sifat Wisnu adalah … .
a. berat tangan
b. angkat tangan
c. ringan tangan
d. cuci tangan

2. Sungguh kasihan nasib Pak Arman. Dia dipecat dari perusahaannya. Penyebabnya adalah dia
dituduh menggelapkan sejumlah uang perusahaan. Padahal, Pak Arman tidak melakukannya.
Ada orang lain yang melakukannya, tetapi dia yang menjadi korban.

Berdasarkan ilustrasi cerita di atas, ungkapan yang tepat untuk nasib Pak Arman adalah….
a. panjang tangan
b. kambing hitam
c. anak buah
d. gelap mata

3. Muhammad Umar Faqih anak orang kaya. Ia rajin ibadah dan pandai. Tak heran kalau dia
selalu menjadi juara kelas. Namun demikian dia tidak pernah pilih-pilih teman dan tidak
sombong. Temannya sangat menyayangi.

Ungkapan yang sesuai dengan sikap Umar Faqih dalam cerita ilustrasi yaitu ...
a. memikat hati
b. rendah hati
c. ringan tangan
d. berbesar hati
4. Diana banyak teman. Dia supel dan suka membantu. Dengan senang hati dia membantu teman
yang membutuhkan. Bahkan tanpa diminta pun, ia sering membantu orang lain.

Ungkapan yang sesuai dengan sikap Diana dalam cerita ilustrasi yaitu ...
a. kaki tangan
b. tangan hampa
c. ringan tangan
d. tangan panjang
)
5. Dani tidak pernah menyerah menghadapi masalah. Dia selalu mempunyai cara untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Ada-ada saja cara yang dia gunakan untuk mengatasi
masalah.

Ungkapan yang tepat untuk ilustrasi cerita Dani adalah ….


a. Panjang tangan
b. Panjang angan
c. Panjang akal
d. Panjang langkah

6. Pak Ranto seorang buruh bangunan. Ia selalu bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan
keluarga. Setiap hari, ia harus basah kuyup oleh tetesan keringatnya sendiri. Dalam hati ia
berkata, “Hanya inilah yang dapat aku lakukan.” Harapannya hanya ingin mendapat rezeki yang
berlimpah. “Inilah yang akan dipersembahkan kepada keluargaku”.

Ungkapan yang sesuai dengan sikap Pak Ranto dalam ilustrasi cerita adalah … .
a. Memeras keringat
b. Memeras otak
c. Beradu dengkul
d. Berkerut kening

7. Pak Wangsa sudah puluhan tahun menjadi pembantu di keluarga Pak Tamrin. Untuk itu, Pak
Wangsa sudah sangat dipercayai oleh Pak Tamrin. Tak jarang, Pak Tamrin meminta bantuan Pak
Wangsa untuk memecahkan urusan yang penting.

Kalimat yang berisi ungkapan yang tepat sesuai ilustrasi cerita di atas adalah … .
a. Pak Tamrin adalah tangan kanan Pak Wangsa
b. Pak Wangsa adalah tangan kanan Pak Tamrin
c. Pak Wangsa adalah kambing hitam Pak Tamrin
d. Pak Tamrin adalah kambing hitam Pak Wangsa

8. Doni merupakan anak yang pintar di kelasnya. Ia selalu menjadi juara kelas. Ayah Doni
adalah seorang pengusaha yang sangat kaya. Akan tetapi, Doni selalu baik terhadap semua
temannya. Doni tidak pernah memamerkan kelebihan yang ia miliki. Ia berteman dengan semua
orang tanpa membeda-bedakan.

Ungkapan yang tepat untuk menggambarkan perilaku Doni dalam ilustrasi cerita adalah ….
a. tinggi hati
b. bangga diri
c. rendah diri
d. rendah hati

9. Patih Reksadanu mempunyai kesaktian. Kesaktiannya itu tidak ada yang mampu menandingi.
Karena merasa mempunyai kesaktian, Patih Reksadanu tidak pernah mau menghargai orang lain.
Ia merasa paling perkasa.

Sifat yang dimiliki Patih Reksadanu dalam ilustrasi cerita di atas sesuai dengan ungkapan… .
a. tinggi hati
b. lemah hati
c. keras hati
d. rendah hati

10. Bima ingin meminum teh botol. Tutupnya yang terbuat dari logam sangat sulit dilepas dari
botolnya yang terbuat dari kaca. Walaupun sudah memakai tuas untuk melepasnya, ia masih
kesulitan untuk melepas tutup tersebut. Akhirnya, ia memanaskan sebentar tutup botol itu di atas
kompor gas yang menyala. Tutup botol itu memuai, kemudian dengan mudah Bima dapat
melepasnya menggunakan tuas.

Ungkapan yang tepat sesuai ilustrasi cerita di atas adalah … .


a. panjang akal
b. otak encer
c. akal bulus
d. berpikir jernih

11. Danu bukan anak pandai, tapi dia menyukai sepakbola. Setiap hari ia berlatih. Ia bahkan
masuk dalam tim inti futsal di sekolahnya. Berbagai perlombaan sering diikuti Danu dan timnya.
Sampai akhirnya Danu menjadi sosok yang dikenal dalam dunia sepakbola. Kehadirannya dalam
setiap pertandingan selalu dinanti-nantikan oleh para pecinta sepakbola.

Ungkapan yang tepat untuk ilustrasi cerita di atas adalah ...


a. naik daun
b. bintang lapangan
c. naik pitam
d. hijau daun

12. Banyak orang yang heran klub itu memenangkan pertandingan itu karena selama ini klub itu
hanya dipandang remeh.

Ungkapan yang tepat untuk ilustrasi cerita di atas adalah ...


a. kuda hitam
b. lembah hitam
c. kambing hitam
d. kupu hitam

13. Pak Joko seorang buruh bangunan. Ia selalu bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Ia
tidak menghiraukan cuaca yang terjadi. Hujan dan panas tidak dapat menghalanginya untuk
bekerja. Keringat yang membasahi tubuhnya, tidak membuatnya putus asa dalam menjalani
kehidupannya.

Ungkapan yang sesuai dengan ilustrasi cerita di atas adalah….


a. kepala dingin
b. banting tulang
c. keras kepala
d. naik pitam

14. Larasati adalah orang desa yang mendadak terkenal karena ikut audisi menyanyi di televisi.
Sekarang ia menjadi kaya raya. Gaya hidupnya berlebih-lebihan dan suka menghambur-
hamburkan uang. Ia tidak menyadari bahwa sebelumnya ia hanya anak desa yang miskin. Ia
bahkan kini tidak memedulikan keluarganya yang miskin di desa.

Ungkapan yang tepat sesuai ilustrasi cerita di atas adalah … .


a. naik daun
b. tinggi hati
c. muka tebal
d. lupa daratan
15. Adikku mempunyai seorang teman, Ia bernama Anton. Anton anak orang kaya. Orang tuanya
sangat memanjakannya, apa pun keinginannya selalu dituruti. Akibatnya, Anton suka
membanggakan kekayaan orang tuanya.

Ungkapan yang sesuai dengan ilustrasi cerita di atas adalah ....


a. Besar hati
b. Anak mama
c. Besar mulut
d. Tinggi hati

16. Tidak ada anak yang mau berteman dengan Bobon. Bukan karena badan Bobon yang sangat
tambun, Bobon sering membuat teman-temannya bosan dengan bualannya. Tidak jarang dia
mengarang cerita yang hebat tentang dirinya padahal sama sekali tidak benar adanya. Jika teman-
temannya meminta Bobon untuk membuktikan ucapannya, Bobon selalu berkilah.

Ungkapan yang sesuai dengan sifat Bobon dalam ilustrasi cerita adalah … .
a. besar mulut
b. besar kepala
c. keras hati
d. keras kepala

17. Setiap hari Radit terlambat datang ke sekolah. Ia tidak suka memakai seragam dengan rapi.
Berulang-ulang Radit mendapat peringatan. Radit pun sering mendapat bimbingan dari guru
konseling. Akan tetapi, Radit belum bisa mengubah kebiasaan buruknya. Hingga suatu hari
orang tua Radit dipanggil ke sekolah. Setelah mengetahui perbuatan Radit, emosi orang tua Radit
naik. Akan tetapi, guru kelas Radit dapat meredam emosi orang tua Radit.

Ungkapan yang tepat berdasarkan hal yang dialami orang tua Radit dalam ilustrasi cerita adalah.

a. naik pangkat
b. naik darah
c. naik daun
d. naik haji

18. Jihan berasal dari keluarga yang berkecukupan dan terpandang di kampungnya. Namun
demikian ia tidak bersikap sombong dan merendahkan orang lain. Ia juga berteman dengan siapa
saja tanpa membeda-bedakan.

Ungkapan yang sesuai dengan ilustrasi cerita di atas adalah ….


a. Hati putih
b. Besar hati
c. Rendah hati
d. Lapang hati

19. Dayat termasuk anak yang cerdas di kelasnya. Setiap hari, ia pasti membuka internet untuk
belajar selain dari buku pelajaran yang ada. Melalui internet, ia menemukan cara membuat roket
air. Pengetahuannya dikembangkan menjadi sebuah karya tulis ilmiah dan dilombakan. Dayat
pun berhasil menjadi pemenang. Naskah yang ditulisnya itu dikirim ke majalah remaja. Hasil
karya Dayat dibaca banyak orang dan ia juga mendapat honor dari tulisannya. Meski demikan,
Dayat tidak pernah sombong atas prestasinya.

Ungkapan yang tepat untuk Dayat dalam ilustrasi cerita di atas adalah ....
a. rendah diri
b. rendah hati
c. kepala dingin
d. luas hati
20. Indah, Dani, Silvi, dan Amar akan mengerjakan tugas kelompok bersama. Mereka diberi
tugas untuk membuat kerajinan tangan dari bambu. Mereka sudah menyepakati tugas masing-
masing. Indah dan Silvi mendapat tugas membawa pisau dapur, Dani dan Amar bertugas
membawa sepotong bambu. Indah, Silvi, dan Dani membawa tugas masing-masing. Namun,
Amar tidak membawa bambu yang ditugasinya. Bahkan, saat ditanya oleh teman-temannya,
Amar berkata bahwa dia tidak mendapatkan tugas apapun.

Berdasarkan ilustrasi cerita tersebut, watak Amar dapat disamakan dengan ungkapan ....
a. Lepas tangan
b. Panjang tangan
c. Ringan tangan
d. Tangan kanan

A. Pucuk dicinta ulam tiba = mendapat sesuatu yang lebih daripada yang diharapkan/dicita-citakan
B. Karena nila setitik rusak susu sebelanga: hanya karena kesalahan kecil yang nampak tiada artinya
seluruh persoalan menjadi kacau dan berantakan
C. Air susu dibalas dengan air tuba: kebaikan dibalas dengan kejahatan
D. Besar pasak daripada tiang: besar pengeluaran daripada penghasilan
E. Tak putus dirundung malang: mendapatkan kemalangan atau musibah yang terus menerus tiada
henti-hentinya.
F. Gali lubang tutup lubang: Mencari pinjaman untuk menutup pinjaman yang lain

1. Peter seorang pelajar yang pandai, bahkan ia pernah meraih medali emas tingkat internasional di
Bali dalam lomba fisika. Namun, ia tidak sombong dengan kepandaiannya itu. Ia selalu sopan dan
baik kepada siapa saja.

Peribahasa yang tepat untuk menggambarkan kehidupan di atas adalah ...


A. Seperti ilmu padi kian berisi kian runduk.
B. Bagai air di atas daun talas.
C. Tak ada gading yang tak retak.
D. Bagai bumi dengan langit.
E. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.

2. Sial benar nasib Parman. Satu tahun lalu ia bekerja pada seseorang yang membuka usaha
percetakan. Di tempat kerjanya itu ia mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi. Bekerja
sepanjang hari tanpa uang makan kadang masih dicaci. Sekarang ia bekerja di sebuah perusahaan
tekstil. Perlakuan serupa ia alami. Bahkan di tempat kerjanya yang baru, pimpinan perusahaannya
memperlakukan dirinya tidak lebih dari seorang budak. Paman kadang meratapi dirinya yang
selalu bernasib sial.
Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah ... .
A. Sudah jatuh tertimpa tangga
B. Air susu dibalas dengan air tuba
C. Air cucuran jatuhnya ke pelimbahan juga
D. Keluar dari mulut harimau masuk ke mulut buaya
E. Pucuk dicinta ulam tiba
Contoh Peribahasa :

1. Tong kosong berbunyi nyaring. Artinya, orang yang bodoh biasanya banyak bicaranya.
2. Tolak tangan berayun kaki, peluk tubuh mengajar diri. Artinya, belajar mengendalikan
diri serta belajar untuk meninggalkan kebiasaan bersenang-senang.
3. Ada asap ada api. Artinya, tak dapat dipisahkan, munculnya suatu masalah atau
kejadian pasti ada penyebabnya.
4. Angan-angan mengikat tubuh. Artinya, memikirkan suatu hal yang tidak mungkin hingga
akhirnya menyiksa diri.
5. Api dalam sekam. Artinya, hal tidak baik yang tak nampak bahkan semakin berbahaya.
6. Bagai air di daun talas. Artinya, tidak punya pendirian atau selalu berubah-ubah.
7. Bagai itik pulang petang. Artinya, sangat lambat jalannya.
8. Bagai mencincang air. Artinya, mengerjakan hal yang sia-sia atau percumah.
9. Bagai menegakkan benang basah. Artinya, melakukan hal yang mustahil atau tidak
mungkin untuk dilaksanakan.
10. Bagai mentimun dengan durian. Artinya, orang yang miskin/lemah melawan orang
kaya/kuat.
11. Cepat kaki ringan tangan. Artinya, suka menolong sesama umat.
12. Cuaca di langit pertanda akan panas, gabak di hulu tanda akan hujan. Artinya, segala
sesuatu pasti ada tanda khususnya atau identitasnya.
13. Daripada hidup berputih mata, lebih baik mati berputih tulang. Artinya, lebih baik mati
dari pada hidup menanggung malu.
14. Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Artinya,
sebaik-baiknya negeri orang tak akan sebaik negeri sendiri.
15. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Artinya, kita harus menyesuaikan dengan
adat dan keadaan dimana kita tinggal.
16. Dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawa. Artinya, hanya mau bekerja dengan baik jika
diberi teguran.
17. Ditindih yang berat, dililit yang panjang. Artinya, kemalangan yang datang tak bisa
dihindari.
18. Enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan. Artinya, sesuatu hal harus
dimusyawarahkan terlebih dulu.
19. Esa hilang, dua terbilang. Artinya, berusaha terus dengan keras hati hingga tujuan
tercapai.
20. Gajah mati karena gadingnya. Artinya, orang yang mati karena
tabiatnya/keunggulannya.
21. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati
meninggalkan nama. Artinya, orang dianggap tekenal jika setelah ia mati beberapa
lama namanya masih disebut-sebut.
22. Gali lubang tutup lubang. Artinya, mencari hutang lain untuk melunasi hutang yang lalu.
23. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Artinya, kelakuan orang bawahan selalu
meniru kelakukan orang atasan.
24. Hangat-hangat tahi ayam. Artinya, kemauan yang selalu berubah.
25. Hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. Artinya, keinginan atau cita-
cita yang tika mungkin dapat dicapai.
26. Kalah jadi abu, menang jadi arang. Artinya, pertengkaran hanya akan merugikan kedua
belah pihak.
27. Karena mata buta, karena hati mati. Artinya, menjadi celaka sebab terlalu menuruti
hawa nafsu.
28. Lempar batu sembunyi tangan. Artinya, melakukan sesuatu kemudian berpura-pura
tidak tahu.
29. Makan hati berulam rasa. Artinya, menderita karena sikap dan perbuatan orang yang
disayang.
30. Menohok eman seiring dalam lipatan. Artinya, mencelakakan teman sendiri.
31. Pandai berminyak air. Artinya, pandai berkata-kata demi mencapai maksudnya.
32. Putih kapas dapat dibuat, putih hati berkeadaan. Artinya, kebaikan hati bisa dilihat dari
bagaimana tingkah lakunya.
33. Sedap jangan ditelan, pahit jangan sgera dimuntahkan. Artinya, berpikir matang
sebelum bertindak agar tidak kecewa.
34. Seludang menolak mayang. Artinya, sebutan bagi orang sombong dan melupakan
orang yang berjasa pada hidupnya.
35. Tahu asam garamnya. Artinya, tahu seluk beluknya/sudah berpengalaman.
36. Tangan merentang, bahu memikul. Artinya, berani berbuat berani bertanggung jawab.
37. Tiada rotan akar pun jadi. Artinya, Kalau tidak ada yang baik maka yang kurang baik
pun tak apa.
38. Untung bagaikan roda pedati, sekali ke bawah sekali ke atas. Artinya, nasib manusia
tidaklah tetap, kadang di bawah kadang di atas.
39. Umur setahun jagung. Artinya, belum berpengalam.
40. Yang buta penip lesung, yang peka pelpas bedil. Artinya, semua ada faedahnya, asal
diposisikan pada tempatnya.

Jika di atas merupakan penjelasan dan contoh peribahasa. Berikut ini adalah
penjelasan tentang ungakapan. Ungkapan adalah gabungan kata yang telah melalui
penyatuan makna, namun tidak diartikan melalui makna unsur gabungan kata tersebut.

Contoh Ungkapan :

1. Si jago merah : api.


o Setahun yang lalu lahan perkebunan karet di Kalimantan habis dilahap si jago merah.
2. Panjang tangan : suka mencuri.
o Wanita yang panjang tangan itu sudah tidak tinggal disini lagi.
3. Bunga tidur : mimpi.
o Jangan terlalu dipikirkan, itu hanya bunga tidur saja.
4. Kepala batu : keras kepala.
o Suaminya memang kepala batu, tak heran jika mereka seringkali bertengkar.
5. Tangan kanan : orang kepercayaan.
o Amin, pemuda pengangguran itu, kini menjadi tangan kanan pak Bambang.
6. Anak emas : anak kesayangan.
o Umumnya anak bungsu selalu dianggap sebagai anak emas oleh kebanyakan orang
tua.
7. Naik darah : emosi.
o Sudah berulangkali, anak itu tersandung kasus yang membuat orang tuanya naik
darah.
8. Banting tulang : kerja keras.
o Ayah rela banting tulang setiap hari demi memenuhi kebutuhan keluarga kami.
9. Gelap mata : khilaf.
o Andi mengaku gelap mata saat melihat lemari di kamar majikanya terbuka lebar.
10. Empat mata : hanya dua orang.
o Manda mengajak Arif untuk berbicara empat mata.
11. Ringan tangan : suka menolong.
o Selama hidupnya, pak Slamet dikenal sebagai sosok yang ringan tangan.
12. Darah biru : keturunan bangsawan.
o Meskipun dari keturunan darah biru namun Panji tak segan untuk berbaur dengan
masyarakat di lingkungannya.
13. Kabar angin : info yang tak jelas sumbernya.
o Menurut kabar angin yang berhembus, ia telah menikah dengan duda kaya itu.
14. Tebal muka : tak punya malu.
o Walaupun pekerjaannya seringkali dicemooh masyarakat, namun Ria tetap tebal muka.
15. Meja hijau : pengadilan.
o Karena kasus itu mencemarkan nama baik keluarganya, Haris berniat melaporkan
pelakunya ke meja hijau.

Anda mungkin juga menyukai