Anda di halaman 1dari 13

Formatted: Bottom: 0.

81"

RANCANGAN PERATURAN ORGANISASIPENGURUS


PENGURUS PUSAT THE JAKMANIA
NOMOR [***] TAHUN 2018
TENTANG

MUSYAWARAH WILAYAH Formatted: Font: Bold

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KETUA UMUM PENGURUS PUSAT THE JAKMANIA

Menimbang: a. Bahwa untuk menjamin tercapainya cita cita dan tujuan sebagaimana
termaktub dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga the
Jakmania serta menjalankan sistem demokrasi yang berada di tubuh
organisasi, perlu diselenggarakan Musyawarah Wilayah sebagai sarana
untuk menyalurkan hak-hak Anggota the Jakmania yang dijamin dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga the Jakmania;
b. Bahwa diperlukannya sebuah pengaturan mengenai Musyawarah Wilayah
yang dilaksanakan secara komprehensif dan sebagai perwujudan sistem
ketatalembagaan yang demokratis dan berintegritas demi menjamin
konsistensi serta kepastian hukum demi pemilihan umum yang efektif dan
efisien;
c. Bahwa Musyawarah Wilayah wajib menjamin tersalurkannya Anggota
the Jakmania secara langsung, umum, bebas, jujur, dan adil;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud huruf a,
b, dan c, maka Pengurus Pusat the Jakmania perlu membentuk Peraturan
Organisasi Pengurus mengenai Musyawarah Wilayah.

Mengingat: Pasal 16 angka 1 huruf e Anggaran Dasar; Pasal 8 angka 4, Pasal 33


Anggaran Rumah Tangga

MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN ORGANISASI PENGURUS PENGURUS PUSAT THE
JAKMANIA TENTANG MUSYAWARAH WILAYAH
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
1. Musyawarah Wilayah adalah sarana kedaulatan Anggota the Jakmania untuk memilih
melakukan Pemilihan Koordinator Wilayah, yang dilaksanakan secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil, di bawah pengawasan dari Pengurus Wilayah
2. Pengurus Pusat the Jakmania atau yang selanjutnya disebut Pengurus Pusat adalah
pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi organisasi the Jakmania berdasarkan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan peraturan organisasiPeraturan Pengurus.
3. Pengurus Wilayah adalah pemegang kekuasaan eksekutif organisasi the Jakmania di tingkat
Kelurahan, Kecamatan, kabupaten, dan Kota berdasarkan AD/ART dan peraturan
organisasiPeraturan Pengurus.
4. Sub Korwil adalah pemegang kekuasaan eksekutif organisasi the Jakmania setinggi-
tingginya di tingkat Kelurahan berdasarkan AD/ART dan peraturan organisasiPeraturan
Pengurus.
5. Anggota the Jakmania atau yang selanjutnya disebut Anggota adalah calon anggota yang
telah dinyatakan memenuhi persyaratan sebagai anggota.
6. Panitia Musyawarah Wilayah yang selanjutnya disebut Panitia adalah lembaga yang
dibentuk oleh Pengurus Wilayah yang menyelenggarakan Muswil/MuskorwilMusyawarah
Wilayah yang terdiri atas Panitia Penyelenggara Pelaksana dan Panitia Pengawas sebagai
satu kesatuan fungsi Penyelenggaraan Pemilu Musyawarah Wilayah yang bertanggung
jawab kepada Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah, untuk menyelenggarakan
Muswil/MuskorwilMusyawarah Wilayah;
7. Panitia Pelaksana adalah lembaga utama Penyelenggara Musyawarah Wilayah yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan Musyawarah Wilayah di lingkup Wilayah;
8. Panitia Pengawas adalah lembaga penunjang Musyawarah Wilayah yang bertanggung
jawab untuk mengawasi perkembangan pelaksanaan Musyawarah Wilayah di lingkup
Wilayah;
9. Calon Koordinator Wilayah adalah Anggota yang telah mengambil berkas pendaftaran diri,
mengembalikan berkas pendaftaran diri, memenuhi persyaratan, dan telah dinyatakan lulus
verifikasi oleh Panitia Penyelenggara Pelaksana setelah melalui tahapan verifikasi
Muswil/MuskorwilMusyawarah Wilayah
10. Peserta Musyawarah Wilayah adalah seluruh Anggota dan memenuhi syarat yang
ditentukan oleh Penyelenggara MuswilMusyawarah Wilayah;
11. Hari adalah hari kalender

BAB II
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
ASAS, PRINSIP, DAN TUJUAN

Pasal 2
Musyawarah Wilayah dilaksanakan berdasarkan asas demokratis, langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, adil, dan bertanggungjawab

Pasal 3
Dalam menyelenggarakan Muskorwil/MuswilMusyawarah Wilayah, Panitia harus melaksanakan
Musyawarah WilayahMuswil/Muskorwil berdasarkan pada asas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 dan penyelenggaraannya harus memenuhi prinsip:
a. Mandiri;
b. Jujur;
c. Adil;
d. Berkepastian hukum;
e. Berintegritas;
f. Proporsional;
g. Akuntabel;
h. Efektif;
i. Efisien;
j. Terbuka; dan
k. Bertanggungjawab

Pasal 4
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Pengaturan Penyelenggaraan Musyawarah WilayahMuswil/Muskorwil bertujuan untuk:

a. Menciptakan iklim demokrasi di tingkat Wilayah


b. Menjalankan sistem kaderisasi di tingkat wilayah
c. Sarana menyalurkan hak Anggota

Pasal 5
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Anggota memiliki kesempatan yang sama sebagai Peserta Musyawarah Wilayah dan Calon
Koordinator Wilayah selama memenuhi ketentuan yang diatur dalam AD/ART dan Peraturan
Pengurus ini.

BAB III
PENYELENGGARA PEMILUMUSYAWARAH WILAYAH

Bagian Kesatu
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Umum

Pasal 6
Penyelenggaraan Musyawarah WilayahMuswil/Muskorwil dilaksanakan oleh Panitia dalam
pengawasan Pengurus Wilayah dan bertanggung jawab secara langsung kepada Pengurus
Wilayah.
Pasal 7
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Panitia terdiri dari Panitia Penyelenggara Pelaksana dan Panitia Pengawas.

Bagian Kedua
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Panitia PenyelenggaraPelaksana

Paragraf I
Umum

Pasal 8
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Panitia Penyelenggara Pelaksana sekurang-kurangnya terdiri atas:

a. Ketua Pelaksana; dan


b. Sekertaris Umum.

Paragraf II
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Tugas, Wewenang, dan Kewajiban

Pasal 9
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Panitia Penyelenggara Pelaksana bertugas:

a. Menerima, menyusun, dan mempublikasikan Daftar Pemilih Tetap yang dapat berpartisipasi Formatted: Justified
dalam Rangkaian Kegiatan Musyawarah Wilayah;
b. Mendistribusikan berkas pendaftaran diri Calon Koordinator Wilayah; Formatted: Not Expanded by / Condensed by
c. Menerima pengembalian berkas pendaftaran diri Calon Koordinator Wilayah yang telah diisi; Formatted: Not Expanded by / Condensed by
a.d. Melakukan verifikasi berkas pendaftaran diri Calon Koordinator Wilayah;
b. Mengumumkan nama Calon Koordinator Wilayah yang dinyatakan lulus tahapan verifikasi
berkas pendaftaran diri dan membuat berita acaranya;
c.e. Menindaklanjuti segala laporan berkaitan dengan temuan dan laporan dugaan pelanggaran Formatted: Highlight
yang dilakukan oleh Calon Koordinator Wilayah; Formatted: Font: (Default) Arial, 11 pt
d.f. Melakukan sosialisasi Penyelenggaraan Musyawarah Wilayah dan/atau yang berkaitan
dengan tugas dan wewenang Panitia Penyelenggara Pelaksana kepada Anggota; dan
e.g. Melakukan evaluasi dan memberikan laporan pelaksanaan setiap tahapan
Penyelenggaraan Muyawarah Wilayah kepada Pengurus Wilayah dan mempublikasikannya
kepada Anggotdalam pelaksanaan Musyawarah Wilayaha.

Pasal 101
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Panitia Penyelenggara Pelaksana berwenang:
a. Menetapkan Calon Koordinator Wilayah yang lulus dalam setiap tahapan pelaksanaan Formatted: Justified
kegiatan Musyawarah Wilayah;
b. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara berdasarkan hasil
penyelenggaraan tahapan pemungutan suara Musyawarah Wilayah;
c. Menerbitkan Keputusan Panitia Penyelenggara Pelaksana untuk mengesahkan hasil
Musyawarah Wilayah dan mengumumkannya; dan
d. Menetapkan standar serta kebutuhan pengadaan dan pendistribusian Formatted: Justified
perlengkapan ppenyelenggaraan Musyawarah Wilayah; dan
e.a. Menjatuhkan sanksi denda dan/atau administratif kepada Calon Koordinator Formatted: Highlight
Wilayah yang terbukti melakukan pelanggaran ketentuan selama rangkaian proses
penyelenggaraan Musyawarah Wilayah;

Pasal 112
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Panitia Penyelenggara Pelaksana berkewajiban:

a. Bertanggungjawab kepada Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah atas pelaksanaan Formatted: Justified
seluruh tahapan Musyawarah Wilayah; Formatted: Not Expanded by / Condensed by
a.b. Memberikan laporan pelaksanaan setiap tahapan penyelenggaraan Musyawarah
Formatted: Not Expanded by / Condensed by
Wilayah baik kepada Pengurus Wilayah maupun kepada Pengurus Pusat dan
mempublikasikannya kepada Anggota;
b.c.Mematuhi ketentuan dalam Peraturan OrganisasiPengurus;
c.d.Melaksanakan semua tahapan Musyawarah Wilayah dengan tepat waktu;
d.e. Menyampaikan semua informasi Musyawarah Wilayah kepada Anggota;
e.f. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran kepada Anggota;
f.g. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen penyelenggaran Musyawarah
Wilayah serta melaporkannya kepada Pengurus Wilayah; dan
g. Menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Musyawarah
Wilayah kepada Pengurus Wilayah;
Formatted: Font: (Default) Arial, 11 pt
h. Menyediakan data hasil Musyawarah Wilayah.; Formatted: List Paragraph, Justified, Space Before: 0.2
pt, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, …
+ Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25" +
Indent at: 0.5"
Bagian Ketiga Formatted: Justified

Panitia Pengawas

Paragraf I
Umum

Pasal 123
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
(1) Panitia Pengawas dibentuk dalam setiap penyelenggaraan Musyawarah Wilayah dengan Formatted: Justified, Indent: Left: 0", Hanging: 0.25"
susunan yang terdiri atas sekurang-kurangnya:
Formatted: Justified
a. 1 (satu) orang Ketua Panitia merangkap Anggota;
b. 2 (dua) orang Anggota Panitia yang terdiri dari perwakilan Sub WilayahSub Korwil dan
Anggota.

(2) Ketua Panitia Pengawas dipilih langsung oleh Pengurus Wilayah.

Pasal 134
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Pengawasan pPenyelenggaraan Pemilu Musyawarah Wilayah dilakukan oleh Panitia Pengawas di Formatted: Justified
bawah pengawasan Pengurus Wilayah dan bertanggungjawab langsung kepada Pengurus Wilayah
dengan menyampaikan laporan kepada Pengurus Pusat..

Pasal 145
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Formatted: Centered
Panitia Pengawas menyelenggarakan tugas dan kewenangan secara berkesinambungan,
independen, dan transparan.;

Paragraf II
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Tugas, Wewenang, dan Kewajiban

Pasal 156
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Panitia Pengawas bertugas:
Formatted: Justified
a. Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap:
1. Dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Calon Koordinator Wilayah, Anggota,
dan/atau Panitia PelaksanaPenyelenggara;
2. Sengketa proses Musyawarah Wilayah.
b. Menindaklanjuti segala laporan berkaitan dengan temuan dan laporan dugaan pelanggaran Formatted: Not Highlight
yang dilakukan oleh Calon Koordinator Wilayah, Anggota, dan/atau Panitia Pelaksana;
b.c.Menyampaikan dugaan pelanggaran oleh Panitia Penyelenggara Pelaksana kepada
Pengurus Wilayah; dan
c.d.Mengevaluasi pengawasan Musyawarah Wilayah;

Pasal 167
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Panitia Pengawas berwenang:
a. Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan adanya Formatted: Justified
pelanggaran terhadap pelaksanaan Peraturan Organisasi Pengurus yang mengatur
mengenai Musyawarah Wilayah;
Menjatuhkan sanksi denda dan/atau administratif kepada Calon Koordinator Wilayah yang Formatted: Not Highlight
terbukti melakukan pelanggaran ketentuan selama rangkaian proses penyelenggaraan
Musyawarah Wilayah;
a.b. Formatted: Font: (Default) Arial, 11 pt
b.c.Memeriksa, mengkaji, dan memberikan rekomendasi kepada Pengurus Wilayah Formatted: Justified
terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Anggota dan Panitia
PenyelenggaraPelaksana; dan
d. Memeriksa, mengkaji, melakukan mediasi antar pihak yang berkepentingan dan
memberikan rekomendasi kepada Pengurus Wilayah dalam upaya penyelesaian sengketa
proses Musyawarah Wilayah;
c. Formatted: Indent: Left: 0.5", No bullets or
Pasal 178
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Panitia Pengawas berkewajiban:
Formatted: Justified
a. Bersikap adil dan independen dalam menjalankan tugas dan wewenang;
b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengawasan Panitia
PelaksanaMusyawarah Wilayah; dan
c. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Pengurus Wilayah sesuai dengan tahapan
Musyawarah Wilayah secara periodeik dan/atau berdasarkan kebutuhan.;

BAB IVII
PELAKSANAAN MUSYAWARAH WILAYAH

Bagian Kesatu
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Umum

Pasal 189
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
(1) Musyawarah Wilayah dilaksanakan setidak-tidaknya setiap 3 (tiga) tahun sekali; Formatted: Justified
(2) Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara Musyawarah Wilayah ditetapkan oleh Panitia
Penyelenggara Pelaksana setelah mendapatkan persetujuan dari Pengurus Wilayah;

Pasal 1920
(1) Pengaturan dalam Pasal 189 dapat dikecualikan jika terjadi hal sebagai berikut:
a. Terdapat mosi tidak percaya terhadap Koordinator Wilayah yang diajukan oleh: Formatted: Justified
1. Seluruh Sub Wilayah yang tergabung dalam Wilayah yang dimaksud; atau
2. Anggota sejumlah 50% plus satu dari Anggota yang terdaftar dalam Pengurus
Pusat;
b. Koordinator Wilayah melanggar ketentuan dalam AD/ART dan/atau Peraturan
OrganisasiPengurus;
c. Pengurus Wilayah tidak menjalankan kewajiban melaksanakan 3 (tiga) pertandingan
kandang di Jakarta;
d. Koordinator Wilayah mengundurkan diri; atau
e. Koordinator Wilayah meninggal dunia.
(2) Mosi tidak percaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal xxx 19 ayat (1) huruf a wajib
diserahkan kepada Pengurus Pusat untuk mendapatkan pertimbangan dan persetujuan
pelaksanaan Musyawarah Wilayah;
(3) Pelanggaran Koordinator Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal xxx 19 ayat (1) huruf
b dan c diputus oleh Pengurus Pusat;
(4) Pengurus Pusat mengirimkan surat rekomendasi pelaksanaan Musyawarah Wilayah apabila
terdapat pelanggaran oleh Koordinator Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat
(1) huruf b dan c dan terjadinya keadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1)
huruf d dan e;
(3)(5) Atas surat rekomendasi Pengurus Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
ayat (4), Pengurus Wilayah harus segera membentuk Panitia.

Pasal 201 Formatted: Font: Bold


Tahapan Penyelenggaraan Musyawarah Wilayah meliputi:
a. Pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar Pemilih;
b. Pendaftaran dan verifikasi Calon Koordinator Wilayah;
c. Penetapan Calon Koordinator Wilayah;
d. Masa Kampanye Calon Koordinator Wilayah;
e. Masa Tenang;
f. Pelaksanaan musyawarahMusyawarah Wilayah;
g. Penetapan hasil Musyawarah Wilayah;
Formatted: Font: (Default) Arial, 11 pt
g. Formatted: List Paragraph, Space Before: 0 pt,
Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … +
Bagian Kedua Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25" +
Indent at: 0.5"
Peserta dan Persyaratan Mengikuti Pemilu Formatted: Centered, Space Before: 0 pt

Paragraf I
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Persyaratan Calon Koordinator Wilayah

Pasal 212
Persyaratan menjadi Calon Koordinator Wilayah adalah:

a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;


b. Merupakan Anggota;
c. Tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap AD/ART sehingga berakibat pada pernah
Anggota yang dimiliki;
d. Mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanaan tugas dan kewajiban sebagai
Koordinator Wilayah serta bebas dari penyalahgunaan narkotika;
e. Setia kepada AD/ART dan Peraturan Organisasi; dan
f. Memiliki visi, misi, dan program dalam upaya meningkatkan melaksanakan
penyelenggaraan Kepengurusan Wilayah. Commented [L1]: Tolong disesuaikan dengan syarat
Korwil dalam ART

Bagian Ketiga
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Peserta Musyawarah Wilayah

Pasal 223
(1) Peserta Musyawarah Wilayah terdiri dari: Formatted: Justified
a. Anggota;
b. Perwakilan Sub WilayahKorwil;
c. Mantan Pengurus Wilayah;
d. Perwakilan Pengurus Pusat.
(2) Mantan Pengurus Wilayah dan Perwakilan Pengurus Pusat tidak semerta-merta
mendapatkan hak suara dalam Musyawarah Wilayah;
(2) Panitian Penyelenggara berhak menentukan hak suara dalam Musyawarah Wilayah.
Peserta yang memiliki hak suara dalam Pemilihan Koordinator Wilayah adalah:
a. Seluruh Anggota yang berdomisili sesuai dengan Wilayah bersangkutan; Formatted: Justified, Indent: Left: 0.75", Numbered +
b. Perwakilan Sub Korwil sesuai dengan proporsi jumlah anggota Sub Korwil; Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
(3) Anggota yang menjabat sebagai Pengurus Pusat tidak memiliki hak suara dalam Pemilihan Alignment: Left + Aligned at: 0.5" + Indent at: 0.75"
Koordinator Wilayah. Formatted: Justified
Formatted: Font: (Default) Arial, 11 pt

Bagian Keempat
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Musyawarah Wilayah

Pasal 234 Formatted: Font: Bold


Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
(1) Tahapan pendaftaran Musyawarah WilayahCalon Koordinator Wilayah diikuti oleh Calon
Koordinator Wilayah Anggota dan dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana melalui mekanisme
penawaran terbuka yang dapat diikuti oleh seluruh Anggota yang memenuhi persyaratan;
(2) Tahapan verifikasi Musyawarah Wilayah diikuti oleh Calon Koordinator Wilayah dilaksanakan
oleh Panitia Pelaksana melalui mekanisme sidang verifikasi yang dihadiri oleh seluruh Calon
Koordinator Wilayah dan dapat dilaksanakan secara terbuka untuk seluruh Anggota;
(3) Panitia Pelaksana dapat untuk menentukan peraturan pelaksanaan Ketentuan lebih lanjut
mengenai pendaftaran dan verifikasi Musyawarah Wilayah yang bersifat khusus selama
tidak bertentangan dengan AD/ART dan Peraturan Pengurus ini diatur dalam peraturan
wilayah.
Bagian Kelimna
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Masa Kampanye

Pasal 245
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
(1) Masa Kampanye adalah tahapan pelaksanaan Musyawarah Wilayah yang dilaksanakan
dalam jangka waktu yang ditentukan oleh Penyelenggara Musyawarah WilayahPanitia
Pelaksana untuk memberikan kesempatan kepada Calon Koordinator Wilayah,
berkampanye memperkenalkan diri, menyampaikan gagasan dan/atau program yang
dibawakan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai masa kampanye diatur dalam peraturan wilayaholeh Panitia
Pelaksana.

Bagian Keenam
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Masa Tenang

Pasal 256 Formatted: Font: Bold


Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
(1) Masa tenang merupakan jeda waktu antara masa kampanye dengan pelaksanaan
Formatted: Justified
musyawarah;
(2) Dalam rentang waktu Masa Tenang, seluruh Calon Koordinator Wilayah wajib
menghentikan segala kegiatan kampanye yang dilaksanakan;
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai masa tenang diatur oleh Panitia Pelaksanadalam peraturan
wilayah.

Bagian Ketujuh
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Pelaksanaan Musyawarah

Pasal 267
(1) Pemilihan Koordinator Wilayah pertama-tama dilakukan dengan upaya mengambil Formatted: Justified
keputusan secara musyawarah untuk mufaakat dari seluruh Peserta yang memiliki hak
suara. Formatted: Not Expanded by / Condensed by
(1)(2) Apabila tidak dapat tercapai musyawarah untuk mufaakat, Tahap tahap
pemungutan dan penghitungan suara akan dilaksanakan oleh Panitia Penyelenggara
Pelaksana di Wilayah dan diselenggarakan dibawah pengawasan dari Pengurus Wilayah
dengan mengedepankan integritas, transparansi, dan independensi.
(2) Sistem pelaksanaan musyawarah terdiri dari:
a. Suara orang-perorang
b. Musyawarah mufakat
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan musyawarah diatur oleh Panitia
Pelaksanadalam peraturan wilayah.

Bagian Kedelapan
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Penetapan Hasil

Pasal 278
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
(1) Hasil penghitungan suara Musyawarah Wilayah, ditetapkan oleh Panitia Penyelenggara
Pelaksana dan Pengurus Wilayah dan dilaksanakan secara terbuka dan dihadiri oleh
Anggota setelah pelaksanaan musyawarah dilaksanakan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan hasil diatur oleh Panitia Pelaksanadalam
peraturan wilayah.

Paragraf II
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
Koordinator Wilayah Terpilih

Pasal 289 Formatted: Font: Bold


Formatted: Centered, Space Before: 0 pt
(1) Koordinator Wilayah terpilih adalah yang memperoleh suara terbanyak pada Musyawarah
Wilayah dan/atau hasil musyawarah mufakat oleh Peserta Musyawarah Wilayah atau Calon
Koordinator Wilayah yang memperoleh suara terbanyak pada Musyawarah Wilayah;
(2) Dalam hal hanya terdapat 1 Calon Koordinator Wilayah, maka untuk dapat dinyatakan terpilih,
dilakukan pemungutan suara dan Calon Koordinator Wilayah tersebut wajib memperoleh suara
minimal sebanyak 50% (lima puluh persen) ditambah 1 (satu) suara, dari jumlah Anggota
yang menggunakan hak pilihnyahadir dalam Musyawarah Wilayah;
(3) Dalam hal yang dimaksud pada ayat (2) tidak terpenuhi, maka pemilihan Calon Koordinator Formatted: Justified
Wilayah diserahkan kepada Panitia Pengawas dan Pengurus WilayahPanitia Pelaksana harus
melaksanakan Musyawarah Wilayah ulang dan untuk sementara waktu Koordinator Wilayah
dijabat oleh pelaksana tugas yang ditunjuk oleh Pengurus Pusat sampai dengan
dilakukannya Musyawarah Wilayah ulang.

Pasal 2930
(1) Setiap Koordinator Wilayah terpilih wajib mengajukan kelengkapan administrasi kepada Formatted: Justified
Pengurus Pusat selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah Musyawarah Wilayah
dilaksanakan;
(2) Kelengkapan administrasi sebagaimana diatur pada ayat (1) terdiri dari:
a. Susunan Ppengurus wilayah Wilayah sekurang-kurangnya terdiri dari 2 (dua) orang
wakil, sekretaris, bendahara, divisi informasi dan komunikasi, divisi acara, dan 2 (dua)
orang koordinator lapangan internal Wilayah;
b. Deskripsi pekerjaan masing-masing Pengurus Wilayah;
c. Peraturan wilayah;
d. Rancangan Anggaran Pemasukan Belanja Wilayah sekurang-kurangnya berisikan
pengaturan mengenai pemasukan dan pengeluaran di bidang pendaftaran, tiket
pertandingan, dan cinderamata;
d.(3) Akibat dari tidak dipenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan Formatted: Justified, Numbered + Level: 1 +
(2) adalah Pengurus Wilayah bersangkutan tidak mendapatkan haknya yang diatur oleh Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment:
AD/ART sampai dengan memenuhi ketentuan tersebut. Left + Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5"
Formatted: Font: (Default) Arial, 11 pt

BAB VXI
ATURAN PENUTUP

Pasal 301
Peraturan Organisasi Pengurus ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, agar setiap orang
mengetahuinya.

Formatted: Left

Disahkan di Jakarta
Pada tanggal [tanggal [***] 2018
KETUA UMUM PENGURUS PUSAT THE JAKMANIA

IR. TAUHID INDRASJARIEF

Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal [***] 2018
KEPALA BIDANG HUKUM PENGURUS PUSAT THE JAKMANIA

NOVAL SANDY

Anda mungkin juga menyukai