Oleh :
Kelompok 6 / Perikanan B
Nisrina Haibah 230110160082
Meissya Adila Luthfia 230110160087
Viani Puji Lestari 230110160094
Tri Nazar Ulfi Nugrahi 230110160127
Delima Mentari Amara 230110160147
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
matakuliah Dinamika Populasi yang berjudul “Ruaya” ini tepat waktu.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini. Akhirnya, tiada kata yang
dapat kami sampaikan selain mengharapkan agar Tugas ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak khususnya kepada kami, maupun umumnya untuk
pembaca dimasa sekarang maupun masa yang akan dating.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................. ii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ................................................................. 1
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Ruaya Ikan .......................................................... 2
2.2 Jenis-jenis Ruaya .................................................................. 2
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Migrasi .............. 4
2.4 Bias Stok Disebabkan Migrasi ............................................. 5
2.5 Metode Studi Migrasi ........................................................... 6
IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan ........................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Berikut merupakan tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu;
1. Mengertahui dan memahami pengertian ruaya ikan.
2. Mengertahui dan memahami jenis-jenis ruaya ikan.
3. Mengertahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi ruaya ikan
4. Mengertahui dan memahami metode studi migrasi ikan.
5. Mengertahui dan memahami bias stok yang disebabkan migrasi ikan.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
3
ketiga habitat tersebut tidak selalu sama dan akan dikunjungi oleh ikan pada stadia
tertentu. Sama halnya dengan pernyataan Utomo & Samuel (2005), berdasarkan
tujuannya, ruaya ikan di perairan umum dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Ruaya pemijahan
Pergerakan ruaya ikan ke daerah pemijahan mengandung tujuan
penyesuaian dan peyakinan tempat yang paling menguntungkan untuk
perkembangan telur dan larva. Beberapa ikan sungai seperti ikan belida,
baung, tapa (Wallago leeri), tilan (Mastocembelus unicolor) dan lais
(Kryptopterus spp.) melakukan ruaya pemijahan ke hutan rawa (Hoggart et
al. 2000). Contoh lain adalah ikan sidat (Anguilla anguilla) yang hidup
dalam kolam atau perairan tertutup lainnya ini akan keluar mencari sungai
– sungai yang menuju ke laut untuk memijah.
2. Ruaya untuk mencari makan
Ruaya untuk mencari makan merupakan ruaya yang dilakukan ikan karena
untuk kepentingan pertumbuhannya.
3. Ruaya untuk menghindar dari lingkungan yang kurang baik.
Ruaya ikan untuk menghindar dari lingkungan yang kurang baik
merupakan upaya untuk menghindar dari kondisi buruk di suatu perairan,
biasanya pada kondisi pH rendah, oksigen rendah, suhu tinggi dan
sebagainya.
Setiap ikan yang melakukan kegiatan migrasi selalu berangkat dari dan
menuju suatu lokasi yang sama atau hampir sama dengan tempat di mana
dilahirkan. Migrasi menuju tempat reproduksi umumnya dilakukan setiap tahun
atau setiap musim pemijahan. Namun migrasi yang dilakukan oleh ikan yang
masih kecil (juvenile) untuk mencari makan dapat dilakukan berulang kali hingga
masa pemijahan dimulai. Ikan yang dapat melakukan pemijahan lebih dari satu
kali akan melakukan ruaya pemijahan kedua tidak selalu sama dengan ruaya yang
pertama namun karakter lokasi yangmenjadi tujuan tetap sama (Mc Keown 1984).
Hal ini juga ditemukan pada ikan yang melakukan migrasi untuk mencari
makanan, di mana area kedua dan sebelumnya tidak selalu sama namun memiliki
karakter sumberdaya yang hampir sama.
4
ketiga adalah homing dan reproduksi; homing adalah kemampuan ikan dewasa
untuk kembali ke tempat asalnya, untuk kematangan gonad dan reproduksi
Faktor eksternal yang mempengaruhi proses migrasi pertama adalah
lunar. Hipotesa yang dituliskan oleh banyak peneliti mengenai pengaruh lunar
terhadap pola migrasi adalah hal yang terkait denganintensitas cahaya dan
pengincaran predator secara visual. Sebagai ikan nokturnal Anguilla anguilla
tidak akan meninggalkan shelter hingga matahari tenggelam. Pergerakan ikan
Anguilla akan sangat cepat menuju hulu pada malam hari karena aktivitas ikan
nokturnal sangat dipengaruhi oleh intensitascahaya bulan. Di samping itu, siklus
bulan juga mempengaruhi tingginya permukaan air laut yaitu terjadinya arus
pasang dan surut, sehingga ikan sidat akan banyak ditemukan di muara pada saat
bulan penuh. Faktor kedua adalah temperatur; sebagai hewan ektoterm, ikan
umumnya lebih aktif pada suhu yang lebih tinggi daripada kisaran normal.
Sebaliknya pergerakan ikan ruaya terjadi pada batas toleransi, hal ini dapat dilihat
pada pola pergerakan ikan salmon yang cenderung nokturnal dimusim dingin.
Faktor ketiga adalah salinitas; ikan yang memiliki perilaku migrasi horizontal
umumnyaadalah ikan-ikan yang memiliki toleransi yang luas terhadap perubahan
salinitas. Faktor keempat adalah arus; arus memegang peranan penting dalam
penyebaran larva ikan-ikan yang bermigrasi. Larva akan berenang secara pasif
mengikuti pola arus, sedangkan ikan-ikan dewasa secara aktif berenang melawan
arus. Penelitian tentang penyebaran Leptochepalus ikan sidat yang dilakukan oleh
Herunadi (1999) menunjukan bahwa laju pendaratan glass eel di muara Sungai
Cimandiri berhubungan erat dengan arus pantai Jawa.
1. Migrasi Harian.
Migrasi ini terbagi menjadi dua yaitu: Diel Vertical Migration (migrasi
vertikal harian) adalah gerombolaban ikan di dasar perairan pada siang
hari dan pada kolom perairan pada malam hari; dan Diel Horizontal
Migration (migrasi horisontal harian) adalah gerombolan ikan pergi dan
pulang ke tempat sama setiap hari (contoh: cakalang bergerak menjauhi
pantai dan kembali kelokasi yang sama setiap hari)
2. Migrasi untuk memijah
Migrasi untuk memijah merupakan ruaya yang dilakukan ikan disebabkan
untuk kepentingan perkembangbiakan dari ikan bersangkutan.
3. Migrasi menurut ukuran
Migrasi ini terbagi menjadi dua yaitu: Size Dependent Vrtical Migration of
Adult (migrasi vertikal ikan dewasa karena pengaruh ukuran), contoh pada
skipjack tuna, younger year classes (ukuran muda) cenderung
gerombolannya di permukaan perairan, dan ukuran yg lebih besar di
perairan lebih dalam; dan Size Dependent Horizontal Migration (migrasi
horizontal karena pengaruh ukuran ikan) yaitu ukuran yang besar (dewasa)
cenderung ke perairan yang lebih dalam (contoh: udang windu pada masa
juvenile di estuaria/pantai, muda meninggalkan pantai & dewasa di laut
yang lebih dalam)
4. Migration of Juvenile (migrasi juvenil).
Juvenil dapat berada di lapisan permukaan perairan pada siang dan malam,
sedang ikan dewasa berada di dasar pada siang hari. Juvenil dapat
menempati suatu tempat di mana yang dewasa tidak ditemukan.
Marking adalah penandaan ikan pada tubuh ikan, dimana tanda tersebut
bukan berupa benda asing. Penandaan ini meliputi: pemotongan sirip;
pemberian lubang pada pada tutup insang; dan pemberian tato.
2. Tagging
Tagging adalah penandaan ikan pada tubuh ikan, dimana tanda tersebut
berupa benda asing. Benda asing yang digunakan adalah benda-benda
yang tidak mudah berkarat, seperti emas, perak, aluminium, nikel, plastik,
ebonit, seluloid dll. Terdapat 2 macam tagging yaitu: internal tag
(digunakan pada ikan-ikan herring atau anchovy yang didaratkan dalam
jumlah besar; dan eksternal tag seperti Petersen disc dan lea tag.
3. Menggunakan alat bantu seperti Echosounder untuk memperoleh
informasi migrasi vertikal.
4. Pengamatan secara langsung, dimana data dapat diperoleh dari nelayan.
5. Metode akustik, untuk mengetahui distribusi dan estimasi kelimpahan
dalam waktu yang lebih pendek.
BAB III
STUDI KASUS
3.1 Jurnal 1
Judul Jurnal Migrasi Ikan Tuna (Thunnus sp) secara Spasial dan Temporal
di Laut Flores, Berbasis Citra Satelit Oseanografi
Peneliti Safruddin, Mukti Zainuddin, Achmar Mallawa
Tujuan
Penelitian ini dilakukan unttuk mengetahui migrasi ikan tuna secara spatial
dan temporal di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar, Laut Flores sebagai
upaya untuk pemanfaatan sumberdaya tuna secara optimal, efisiensi, dan
efektifitas operasi penangkapan ikan tuna yang dilakukan nelayan di wilayah ini.
Metodologi
8
9
Kesimpulan
Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar, Laut Flores, memiliki potensi ikan
tuna yang sangat prospektif dari perspektif daerah penangkapan potensial ikan
tuna. Dinamika spasial dan temporal parameter oseanografi seperti sebaran SPL
dan densitas klorofil-a mempengaruhi migrasi ikan tuna di wilayah ini. Formasi
DPPI tuna di perairan Kepulauan Selayar terbentuk pada bulan Oktober di sekitar
bagian Tenggara, pulau Bonerate dan pulau Lambego. DPPI tuna di perairan
Kepulauan Selayar yang paling produktif terjadi pada bulan November (Utara,
Barat, Selatan Pulau selayar /5⁰50 -ߴ 6⁰30 ߴ LS dan 120⁰50 -ߴ 122⁰15 ߴ BT)
dan DPPI mencapai puncak pada bulan Desember (sekitar Pulau Selayar, pulau
Jampea, Pulau Kayuadi, dan Pulau Tarupa).
3.2 Jurnal 2
Judul Jurnal Zonasi, Keanekaragaman dan Pola Migrasi Ikan di Sugnai
Keyang, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur
Peneliti Vivin Alfyana Yulia Pratami, Prabang Setyono, Sunarto
Tujuan
Penelitian ini dilakukan unttuk mengetahui zonasi, keanekaragaman serta
pola migrasi ikan di sungai Kenyang, Kabupaten Ponorogo
Metodologi
Waktu dan tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2017 di UPT
Labolatorium Terpadu, Universitas Sebelas Maret
Metode
Metode yang digunakan yaitu purpose sampling pada 3 stasiun
pengamatan, pengukuran faktor fisika kimia meliputi suhu, pH, DO, BOD, CO2,
kekeruhan, kecerahan, serta padatan Terlarut (TDS). Hasil pengamatan kemudian
dianalisis kerapatan, indeks keanekaragaman Shannon Whienner, indeks
Kemerataan Shannon Evenness dan indeks Dominansi Simpson’s.
12
Berdasarkan tebel diatas dapat diketahui pola igrasi ikan. Terdapat tiga
lokasi atau habitat sebagai tujuan migrasi ika yaitu tempat untuk bereproduksi,
tempat untuk makan, dan tempat untuk berlindung dari predator (Fahmi, 2010).
Setiap spesies ikkan memiliki pola migrasi yang berbeda, ada yang lebih suka
berada di tepi ataupun menyebar di badan air. Spesies C. striata dapat ditemukan
di semua lokasi pengamatankarena memiliki daya migrasi yang tinggi yang
bertujuan untuk mencari makan serta melindungi diri dari predator. Hal ini dapat
dilihat dari habitatnya yang lebih suka sembunyi di bawwah batu atau tanaman
air. Bentuk tubuh ikan yang hamper oval dan panjang mempermudah ikan untuk
berpinda tempat dan bersembunyi.
Indeks keanekaragaman (H’), Kemerataan (E), dan Dominansi ©.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh
simpulan yaitu keanekaragaman ikan di Sungai Kenyang termasuk kedalam
kategori sedang. Zonasi keanekaragaman ikan didominasi oleh genus Poecillia
dan Rasbora. Pola migrasi masing-masing spesies ikan berbeda yaitu ada yang
selalu ditepibdan ada yang menyebar baik untuk tujuan reproduksi atau mencari
makan. C. striata lebih suka menyebar di semua badan air, sedangkan ikan P.
reticulate lebih suka di tepi dan permukaan air.
BAB V
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Melta Rini. 2010. Phenotypic Plastisity Kunci sukses Adaptasi Ikan
Migrasi: Studi Kasus Ikan Sidat (Anguilla sp.). Prosiding Forum Inovasi
Teknologi Akuakultur. Balai Riset Budidaya Ikan Hias
15