PENDAHULUAN
Sebenarnya ada banyak sisi lain matematika yang menarik. Hanya sayang, selama ini
kita belum mengenalnya, karena jarang disentuh atau tidak dihadirkan saat kita belajar
matematika di sekolah. Ada banyak sisi menarik matematika yang jika digali akan membuat
kita kagum dan memberi warna yang berbeda dari matematika yang selama ini kita anggap
angker dan menakutkan. Ada bilangan ajaib yang kadang terasa tidak masuk akal, ada
permainan yang membuat kita bengong-takjub, cerita-cerita konyol yang mengantar para
ilmuwan matematika pada penemuan konsep matematika yang baru, visualisasi grafik bak
lukisan yang indah nan menawan dari himpunan atau fungsi tertentu, dan lain sebagainya.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dalam penilaian keterampilan matematika siswa membutuhkan suatu kejelasan guru
dalam menentukan indikator penilaian yaitu geometri, aljabar, fungsi, kalkulus, dan lain-lain
serta penerapannya sebagai tujuan pembelajaran matematika di kelas.
Keterampilan matematika adalah suatu operasi-operasi dan prosedur matematika
dalam kecepatan dan ketepatan siswa. Keterampilan umumnya dicirikan dalam hal (a)
kecakapan atau ketepatan dan (b) efisiensi atau kecepatan.
Proses pembelajaran matematika membutuhkan suatu kejelian siswa dalam memahami dan
menerapkan konsep matematika yang abstrak dan kompleks. Abstrak dan kompleks
memerlukan suatu ketepatan dan kecepatan siswa dalam terampil belajar materi matematika.
Untuk itu 2 (dua) objek yang perlu diperhatikan oleh guru dalam penilaian keterampilan
matematika siswa adalah :
1). Ketepatan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
2). Kecepatan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
Berdasarkan dari beberapa rujukan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
matematika siswa dalam penelitian ini adalah suatu operasi matematika yang dilakukan siswa
dengan tepat dalam menyelesaikan svoal-soal matematika.
4
Algoritma Euclid
Teorema algoritma Euklid dipakai utuk mencari FPB dari dua bilangan..
Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi telah menyebar ke setiap aspek kehidupan. Hampir seluruh dimensi kehidupan
senantiasa disertai dengan berbagai kemudahan, sebagai buah dari keberhasilan bidang
teknologi ini. Matematika merupakan raja sekaligus pelayan bagi ilmu-ilmu lainnya.
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini tidak terlepas dari adanya
campur tangan matematika. Sebagai contoh adalah penggunaan logika matematika sebagai
dasar bahasa pemrograman, struktur data, kecerdasan buatan, sistem digital, basis data, teori
komputasi, rekayasa perangkat lunak, jaringan saraf tiruan dan lainnya yang mempergunakan
logika secara intensif. Selain itu, ada pula penggunaan lain dari matematika terhadap
perkembangan TIK, yaitu penggunaan algoritma untuk menghemat ukuran file serta dalam
pemrograman komputer, penggunan segitiga pascal dalam program turbo pascal, dan lain
5
sebagainya. Masih banyak lagi sumbangan matematika dalam perkembangan TIK yang
merupakan dasar ilmu komputer.
Boleh dikatakan landasan utama sains dan teknologi adalah matematika. Tapi apakah
sumbangan matematika hanya untuk kemajuan sains dan teknologi saja? Apakah kita tahu
kalau matematika juga ikut berperan dalam menentukan arah maupun isi pemikiran-
pemikiran filsafat, dalam meruntuhkan dan membangun kembali ajaran-ajaran agama, dalam
memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang hakekat manusia dan
dunianya.
“Segala sesuatu adalah bilangan-bilangan” demikian Pythagoras berfilsafat dengan
menggunakan matematika. Mungkin kita akan bingung menafsirkan pernyataan tersebut.
Tapi memang demikianlah filsafat, bukan filsafat kalau tidak membingungkan. Memang
tampaknya yang diungkapkan Pythagoras tersebut tidak masuk akal, namun yang dia
maksudkan bukannya tanpa arti sama sekali. Ia menemukan pentingnya bilangan dalam
musik, dan hubungan yang ia bangun antara musik dan matematika terkenal dengan istilah
matematika, seperti “nilai rata-rata harmoni” dan “progresi harmoni”.
Jumlah kuadrat sisi-sisi yang membentuk sudut siku-siku sama dengan kuadrat sisi
miringnya, demikian isi dalil yang terkenal tersebut. Tapi dalil tersebut sekaligus menjadi
titik tolak ditemukannya dalil ketaksebandingan, yang mementahkan kembali seluruh filsafat
Pythagoras. Karena teori aritmatika tidak cukup memadai mengenai ketaksebandingan, maka
hal ini semakin meyakinkan para ahli matematika ketika itu, bahwa geometri harus disusun
secara terpisah dengan aritmatika.
Dan sejak itu geometri mempunyai pengaruh yang besar terhadap filsafat dan metode
ilmiah. Penalaran deduktif aksiomatis menjadi kunci utama dalam memahami pengetahuan.
Ini membawa konsekuensi, Matematika tidak lagi mempelajari obyek-obyek yang secara
langsung dapat ditangkap oleh indera manusia. Substansi matematika adalah benda-benda
pikir yang bersifat abstrak. Dan jadilah matematika murni mendominasi.
Doktrin-doktrin mistik yang menyangkut hubungan antara waktu dan keabadian pun
mendapat dukungan dari matematika murni, obyek-obyek matematika, seperti bilangan-
bilangan, andai kata nyata sekalipun, sifatnya tetap abadi dan tidak lekang oleh waktu.
Obyek-obyek abadi demikian dikonsepsikan sebagai pikiran Tuhan. Maka jangan heran jika
muncul doktrin Plato bahwa Tuhan adalah ahli geometri. Agama rasionalistik yang berbeda
dengan agama apokaliptik, semenjak Pythagoras, dan terutama semenjak Plato, telah
sepenuhnya didominasi oleh matematika dan metode matematis.
6
Kombinasi matematika dan teologi, yang bermula dari Pythagoras, telah menanamkan ciri
pada filsafat yang bercorak religius di Yunani, di Abad Pertengahan dan jaman modern
hingga Immanuel Kant. Tetapi mulai era Plato dan Descartes terjadilah perpaduan yang
mendalam antara agama dan penalaran, antara aspirasi moral dan sikap logika yang
memuliakan segala yang baka. Hal ini tidak lepas dari pengaruh dominasi matematika murni
kala itu.
Matematika pada dasarnya bukanlah hanya sekedar angka, tetapi matematika juga
memilki aspek-aspek yang seringsekali diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Diantara
aspek-aspek yang dimaksud adalah :
Jadi, yang di pelajari dalam matematika adalah berbagai lambang dan ungkapan untuk
mengomunikasikannya. Misalnya orang Batak secara lisan memberi lambang bilangan 3
dengan mengatakan “Tolu” sedangkan dalam bahasa Indonesia, bilangan tersebut
dilambangkan melalui ucapan tiga. Inilah sebabnya, banyak pakar mengelompokkan
matematika ke dalam bahasa, atau lebih umum lagi dalam kelompok (alat) komunikasi,
bukan ilmu pengetahuan.
7
mempedulikan fungsi dan manfaatnya untuk ilmu-ilmu lain. Dengan perkembangan
teknologi, banyak cabang-cabang matematika murni yang ternyata di kemudian hari bisa
diterapkan dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir.
Dengan belajar matematika banyak nilai-nilai matematika yang bisa kita peroleh yang
sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan masyarakat. Beberapa nilai yang bisa
diperoleh dari belajar matematika adalah:
Siswa dengan mudah dapat diajak berpikir tentang nilai-nilai praktis dan nilai guna
matematika. Misalnya, orang awam yang bekerja kasar dapat menaikkan muatan dengan
'sangat' baik tanpa belajar bagaimana membaca dan menulis, tetapi dia tak akan bisa bekerja
dengan baik tanpa mempelajari hitungan dan berhitung. Orang yang tidak berpengetahuan
tentang matematika akan mudah diperdaya. Seseorang dengan perhitungan yang sesuai dapat
mengantisipasi seluruh penghalang yang mungkin ditemui dan oleh karena itu, dia mampu
mengikuti langkah pencegahan.
2. Nilai kedisiplinan
Kebiasaan siswa menganalisis dengan teliti suatu situasi sebelum pengambilan
keputusan sangat membantu dalam situasi hidup yang kompleks, di mana pengambilan
keputusan menjadi makin sulit. Ketika matematika menangani fakta-fakta yang akurat dan
presisi, maka tidak ada lingkup untuk ketidakpastian atau ketidakjelasan. Ini membuat pikiran
para pelajar makin luas dan terbuka. Ia menikmati suatu penerimaan universal tanpa
penghalang negara, bahasa, iklim, dan sebagainya. Pengetahuan matematika membantu
anggota masyarakat untuk mengorganisasi idenya lebih logis dan mengungkapkan
pemikirannya secara lebih akurat dan eksplisit. Matematika melatih anggota masyarakat tidak
take for granted (langsung membenarkan) terhadap suatu hal, atau bergantung pada tradisi
atau otoritas, tetapi menyandarkan pada pemberian alasan.
3. Nilai Budaya
Esensi dari budaya masyarakat sipil adalah dalam gaya hidup warganya. Budaya
merefleksikan bagaimana mereka hidup, bertingkah laku, berpakaian, makan, minum,
membesarkan anak, dan menjaga hubungan sosialnya. Mode hidup anggota masyarakat
sangat besar ditentukan oleh kemajuan teknologi dan sains, yang pada gilirannya tergantung
pada kemajuan dan perkembangan matematika.
8
4. Nilai Sosial
Matematika membantu menyesuaikan organisasi dan memelihara suatu struktur sosial
yang berhasil. Matematika berperan penting dalam menyusun institusi soaial seperti bank,
koperasi, rel kereta, kantor pos, perusahaan asuransi, industri, pengangkutan, navigasi dan
lain sebagainya.
5. Nilai Moral
Studi matematika menolong siswa dalam pembentukan karakternya lewat berbagai
cara. Matematika membentuknya ke sikap yang sesuai, seperti tidak ada ruang untuk
perasaan yang merugikan, pandangan yang menyimpang, diskriminasi, dan berpikir tak
masuk akal. Matematika membantunya dalam analisis obyektif, memberikan alasan yang
benar, kesimpulan yang valid (sah) dan pertimbangan yang tak berat sebelah. Nilai-nilai
moral ini tertanam dalam pikiran karena perulangan dan membantunya menjadi anggota
masyarakat yang berhasil.
6. Nilai Estetika (Seni/Keindahan)
Matematika makin kaya dengan daya tarik keindahannya. Kerapian dan kecantikan
hubungan matematis menyentuh emosi kita, lebih seperti musik dan seni yang dapat
mencapai kedalaman jiwa dan membuat kita merasa benar-benar hidup.
7. Nilai Rekreasi (Hiburan)
Matematika memberikan suatu ragam peluang hiburan untuk mendewasakan orang
sebagaimana anak-anak. Matematika menghibur orang lewat aneka puzzle, permainan, teka-
teki, dan lain-lain. Permainan video komputer modern juga dibangun melalui penggunaan
matematika yang semestinya Begitu pentingnya matematika sehingga bahasa matematika
merupakan bagian dari bahasa yang digunakan dalam masyarakat.
Hal tersebut menunjukkan pentingnya peran matematika dalam masyarakat, terutama sebagai
sarana untuk memecahkan masalah baik pada matematika maupun dalam bidang lainnya.
Peranan matematika tersebut, terutama sebagai sarana berpikir ilmiah oleh Erman Suherman
(1995: 56) disebutkan dapat diperolehnya kemampuan-kemampuan sebagai berikut :
Menggunakan algoritma
Algoritma adalah suatu prosesatau metode matematiika untuk memperoleh suatu hasil
dengan menerapkan hasil berkali-kali suatu sekelompok langkah yang pasti.
Yang termasuk kedalam kemampuan ini antara lain adalah melakukan operasi hitung, operasi
himpunan, dan operasi lainya. Juga menghitung ukuran tendensi sentral dari data yang
banyak dengan cara manual.
9
Melakukan manipulasi secara matematika
Yang termasuk kedalam kemampuan ini antara lain adalah menggunakan sifat-sifat
atau rumus-rumus atau prinsip-prinsip atau teorema-teorema kedalam pernyataan
matematika.
Mengorganisasikan data
Kemampuan ini antara lain meliputi : mengorganisasikan data atau informasi,
misalnya membedakan atau menyebutkan apa yang diketahui dari suatu soal atau masalah
dari apa yang ditanyakan.
Memanfatkan simbol, tabel, grafik, dan membuatnya
Kemampuan ini antara lain meliputi : menggunakan simbol, tabel, grafik untuk
menunjukan suatu perubahan atau kecenderungan dan membuatnya.\
Mengenal dan menemukan pola
Kemampuan ini antara lain meliputi : mengenal pola susunan bilangan dan pola
bangun geometri.
Menarik kesimpulan
Kemampuan ini antara lain meliputi : kemampuan menarik kesimpulan dari suatu
hasil hitungan atau pembuktian suatu rumus.
Membuat kalimat atau model matematika
Kemampuan ini antara lain meliputi : kemampuan secara sederhana dari fonemena
dalam kehidupan sehari-hari kedalam model matematika atau sebaliknya dengan model ini
diharapkan akan mempermudah penyelesaianya.
Membuat interpretasi bangun geometri
Kemampuan ini antara lain meliputi : kemampuan menyatakan bagian-bagian dari
bangun geometri dasar maupun ruang dan memahami posisi dari bagian-bagian itu.
Memahami pengukuran dan satuanya
Kemampuan ini antara lain meliputi ; kemampuan memilih satuan ukuran yang tepat,
melakukan estimasi, mengubah satuan ukuran ke satuan lainnya.
Menggunakan alat hitung dan alat bantu lainya dalam matematika, seperti table
matematika, kalkulator, dan komputer.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Matematika adalah pengetahuan mengenai kuantitatif dan ruang, salah satu cabang dari
sekian banyak cabang ilmu yang sistematis, teratur, dan eksak. Matematika adalah angka-
angka dan perhitungan yang merupakan bagian dari hidup manusia. Matematika
menolong manusia menafsirkan secara eksak berbagai ide dan kesimpulan-kesimpulan.
Konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam ilmu pengetahuan lain, hal ini
sesuai dengan istilah matematika sebagai induknya ilmu pengetahuan. Serta konsep-
konsep matematika banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
Matemtika pada dasarnya bukanlah hanya sekedar angka, tetapi matemtika juga
mmemilki aspek-aspek yang seringsekali diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Diantara aspek-aspek yang dimaksud adalah: kesepakatan, konsistensi, deduksi, dan
semesta.
11
DAFTAR PUSTAKA
12