Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sejak peradaban manusia bermula, Matematika memainkan peranan yang sangat vital
dalam kehidupan sehari hari. Berbagai bentuk simbol digunakan untuk membantu
perhitungan, pengukuran, penilaian dan peramalan. Dari penemuan penemuan situs
purbakala, para ahli arkeologi telah menemukan penggunaan sistem penjumlahan di Afrika,
dan diperkirakan telah terwujud sejak 8.500 SM dengan menggunakan tulang sebagai alat
perhitungan.
Matematika merupakan objek yang paling penting di dalam sistem pendidikan di
seluruh negara di dunia ini. Negara yang mengakibatkan pendidikan matematika sebagai
prioritas utama akan tertinggal dari segala bidang, dibanding dengan negara-negara lain yang
memberikan tempat bagi matematika sebagai subjek yang sangat penting. Seperti kita ketahui
dari negara kita, sejak sekolah dasar sampai universitas syarat pengajaran matematika sangat
dibutuhkan terutama dalam bidang lain dan teknik. Tidak tertutup juga untuk ilmu-ilmu
sosial seperti ekonomi yang membutuhkan analisis kuantitatif untuk membantu membuat
keputusan yang lebih akurat berdasarkan data-data pelajar yang mempunyai nilai yang baik
dalam matematika biasanya tidak akan mempunyai masalah apabila dia akan melanjutkan
studi ke perguruan tinggi, baik itu bidang lain, teknik maupun sosial.

Sebenarnya ada banyak sisi lain matematika yang menarik. Hanya sayang, selama ini
kita belum mengenalnya, karena jarang disentuh atau tidak dihadirkan saat kita belajar
matematika di sekolah. Ada banyak sisi menarik matematika yang jika digali akan membuat
kita kagum dan memberi warna yang berbeda dari matematika yang selama ini kita anggap
angker dan menakutkan. Ada bilangan ajaib yang kadang terasa tidak masuk akal, ada
permainan yang membuat kita bengong-takjub, cerita-cerita konyol yang mengantar para
ilmuwan matematika pada penemuan konsep matematika yang baru, visualisasi grafik bak
lukisan yang indah nan menawan dari himpunan atau fungsi tertentu, dan lain sebagainya.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud keterampilan matematika?


2. Apa peranan matematika dalam teknologi?
3. Apa peranan matematika dalam masyarakat?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan tentang keterampilan matematika.


2. Mendeskripsikan peranan matematika dalam teknologi.
3. Mendeskripsikan peranan matematika dalam masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keterampilan Matematika


Keterampilan kuantitatif sangat penting untuk berpartisipasi dalam masyarakat, dimana
hasil kuantitatif sangat penting dalam keputusan-keputusan tentang kehidupan publik dan
swasta, dan sosiolog memiliki kontribusi yang berpotensi penting untuk membuat pendidikan
keaksaraan kuantitatif. Pembelajaran matematika merupakan salah satu pembelajaran yang
mengupayakan siswa untuk memiliki keterampilan baik keterampilan kognitif maupun
keterampilan afektif. Umumnya siswa mengharapkan untuk memperoleh keterampilan
intelektual yang kompleks diperlukan untuk menjadi sukses dalam pengetahuan siswa saat
ini, hasil siswa yang tidak sama adalah tidak diterima oleh siswa.
Sedangkan wertsch & Stone menjelaskan: Anak-anak dapat mengatakan lebih dari yang
disadari dan beberapa masukan untuk memahami apa yang dimaksud dengan apa yang
dikatakan bahwa mereka mengembangkan keterampilan kognitif.
Penilaian keterampilan matematika siswa tergantung dari proses pembinaan selama
proses pembelajaran berlangsung di kelas. Untuk menilai keterampilan siswa dalam
menyelesaikan soal matematika diperlukan suatu arahan atau tujuan pembelajaran
matematika. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan ditetapkan oleh pengajar sebelum
melaksanakan proses pembelajaran sebagai standar penilaian keterampilan matematika. Tes
kinerja siswa adalah mendemonstrasikan keterampilan siswa dengan memanipulasi sasaran
atau instrumen.
Untuk menyelidiki keterampilan matematika siswa di kelas dalam proses pembelajaran
matematika, siswa akan belajar setiap bidang subyek utama matematika modern: aljabar,
analisis, geometri, statistik, dan matematika terapan.
Dalam pembelajaran matematika, siswa akan mempelajari:
1). Bahasa matematika dan aturan-aturan logika,
2). Bagaimana ide kelompok matematika yang tepat,
3). Bagaimana membuktikan atau tidak membuktikan konjektur matematika,
4). Bagaimana untuk mengambil makna dari matematika pada halaman tertulis,
5). Cara menggunakan matematika untuk menggambarkan dunia fisik.

3
Dalam penilaian keterampilan matematika siswa membutuhkan suatu kejelasan guru
dalam menentukan indikator penilaian yaitu geometri, aljabar, fungsi, kalkulus, dan lain-lain
serta penerapannya sebagai tujuan pembelajaran matematika di kelas.
Keterampilan matematika adalah suatu operasi-operasi dan prosedur matematika
dalam kecepatan dan ketepatan siswa. Keterampilan umumnya dicirikan dalam hal (a)
kecakapan atau ketepatan dan (b) efisiensi atau kecepatan.
Proses pembelajaran matematika membutuhkan suatu kejelian siswa dalam memahami dan
menerapkan konsep matematika yang abstrak dan kompleks. Abstrak dan kompleks
memerlukan suatu ketepatan dan kecepatan siswa dalam terampil belajar materi matematika.
Untuk itu 2 (dua) objek yang perlu diperhatikan oleh guru dalam penilaian keterampilan
matematika siswa adalah :
1). Ketepatan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
2). Kecepatan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
Berdasarkan dari beberapa rujukan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
matematika siswa dalam penelitian ini adalah suatu operasi matematika yang dilakukan siswa
dengan tepat dalam menyelesaikan svoal-soal matematika.

2.2 Keterampilan dasar matematika


Salah satu ciri-ciri pengajaran matematika ditahun 80-an di AS mempermasalahkan
tentang keterampilan dasar matematika.Keterampilan matematika harus mencakup lebih
daripada hanya keterampilan berhitung.
I. Algoritma
Algoritma adalah suatu prosesatau metode matematiika untuk memperoleh suatu hasil
dengan menerapkan hasil berkali-kali suatu sekelompok langkah yang pasti sedemikian rupa
sehingga sebuah unsur yang didapat dari 1 kali menerapkan operasi itu dipakai lagi paling
kurang 1 kali dalam terapan berikutnya sampai diperoleh hasil yang berikutnya.
Contoh
 Algoritma Pembagian
Teorema algoritma pembagian dengan B = himpunan bilangan bulat untuk a,b ε B dengan
a > 0,ada q,e ε B sehingga b = q × a + r dengan o ≤ r < a
Ket: a = pembagi b = yang dibagi
q= hasil bagi r= sisa pembagi

4
 Algoritma Euclid

Teorema algoritma Euklid dipakai utuk mencari FPB dari dua bilangan..

II. Pembuktian Dalil dan Rumus


Dalam matematika terdapat bermacam-macam keterampilan dasar yang dipakai untuk
membuktikan rumus, dalil, teorema, aturan, dan sifat secara deduktif. Cara mana yang akan
kita jalani tergantung dari materi kemampuan kita sendiri.
Contoh :
1. Implikasi Transitif
2. Modus ponen
3. Induksi Matematika

III. Lukisan dasar geometri


Keterampilan dalam melakukan lukisan-lukisan dasar geometri memerlukan beberapa
peraturan Euklid , diantaranya penggaris dan jangka.
Beberapa lukisan dasar geometri diantaranya :
Memindahkan sudut, menarik garis sejajar, melukis garis tertentu, melukis garis tegak lurus
melalui suatu titik diluar sebuah garis, melukis segitiga tertentu, melukis sudut tertentu.

2.3 Peranan Matematika

2.3.1 Peranan Matematika dalam Bidang Teknologi

Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi telah menyebar ke setiap aspek kehidupan. Hampir seluruh dimensi kehidupan
senantiasa disertai dengan berbagai kemudahan, sebagai buah dari keberhasilan bidang
teknologi ini. Matematika merupakan raja sekaligus pelayan bagi ilmu-ilmu lainnya.
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini tidak terlepas dari adanya
campur tangan matematika. Sebagai contoh adalah penggunaan logika matematika sebagai
dasar bahasa pemrograman, struktur data, kecerdasan buatan, sistem digital, basis data, teori
komputasi, rekayasa perangkat lunak, jaringan saraf tiruan dan lainnya yang mempergunakan
logika secara intensif. Selain itu, ada pula penggunaan lain dari matematika terhadap
perkembangan TIK, yaitu penggunaan algoritma untuk menghemat ukuran file serta dalam
pemrograman komputer, penggunan segitiga pascal dalam program turbo pascal, dan lain

5
sebagainya. Masih banyak lagi sumbangan matematika dalam perkembangan TIK yang
merupakan dasar ilmu komputer.

Boleh dikatakan landasan utama sains dan teknologi adalah matematika. Tapi apakah
sumbangan matematika hanya untuk kemajuan sains dan teknologi saja? Apakah kita tahu
kalau matematika juga ikut berperan dalam menentukan arah maupun isi pemikiran-
pemikiran filsafat, dalam meruntuhkan dan membangun kembali ajaran-ajaran agama, dalam
memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang hakekat manusia dan
dunianya.
“Segala sesuatu adalah bilangan-bilangan” demikian Pythagoras berfilsafat dengan
menggunakan matematika. Mungkin kita akan bingung menafsirkan pernyataan tersebut.
Tapi memang demikianlah filsafat, bukan filsafat kalau tidak membingungkan. Memang
tampaknya yang diungkapkan Pythagoras tersebut tidak masuk akal, namun yang dia
maksudkan bukannya tanpa arti sama sekali. Ia menemukan pentingnya bilangan dalam
musik, dan hubungan yang ia bangun antara musik dan matematika terkenal dengan istilah
matematika, seperti “nilai rata-rata harmoni” dan “progresi harmoni”.
Jumlah kuadrat sisi-sisi yang membentuk sudut siku-siku sama dengan kuadrat sisi
miringnya, demikian isi dalil yang terkenal tersebut. Tapi dalil tersebut sekaligus menjadi
titik tolak ditemukannya dalil ketaksebandingan, yang mementahkan kembali seluruh filsafat
Pythagoras. Karena teori aritmatika tidak cukup memadai mengenai ketaksebandingan, maka
hal ini semakin meyakinkan para ahli matematika ketika itu, bahwa geometri harus disusun
secara terpisah dengan aritmatika.
Dan sejak itu geometri mempunyai pengaruh yang besar terhadap filsafat dan metode
ilmiah. Penalaran deduktif aksiomatis menjadi kunci utama dalam memahami pengetahuan.
Ini membawa konsekuensi, Matematika tidak lagi mempelajari obyek-obyek yang secara
langsung dapat ditangkap oleh indera manusia. Substansi matematika adalah benda-benda
pikir yang bersifat abstrak. Dan jadilah matematika murni mendominasi.
Doktrin-doktrin mistik yang menyangkut hubungan antara waktu dan keabadian pun
mendapat dukungan dari matematika murni, obyek-obyek matematika, seperti bilangan-
bilangan, andai kata nyata sekalipun, sifatnya tetap abadi dan tidak lekang oleh waktu.
Obyek-obyek abadi demikian dikonsepsikan sebagai pikiran Tuhan. Maka jangan heran jika
muncul doktrin Plato bahwa Tuhan adalah ahli geometri. Agama rasionalistik yang berbeda
dengan agama apokaliptik, semenjak Pythagoras, dan terutama semenjak Plato, telah
sepenuhnya didominasi oleh matematika dan metode matematis.

6
Kombinasi matematika dan teologi, yang bermula dari Pythagoras, telah menanamkan ciri
pada filsafat yang bercorak religius di Yunani, di Abad Pertengahan dan jaman modern
hingga Immanuel Kant. Tetapi mulai era Plato dan Descartes terjadilah perpaduan yang
mendalam antara agama dan penalaran, antara aspirasi moral dan sikap logika yang
memuliakan segala yang baka. Hal ini tidak lepas dari pengaruh dominasi matematika murni
kala itu.

2.3.2 Peranan Matematika dalam Masyarakat

Matematika pada dasarnya bukanlah hanya sekedar angka, tetapi matematika juga
memilki aspek-aspek yang seringsekali diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Diantara
aspek-aspek yang dimaksud adalah :

1. Matematika sebagai Bahasa.

Dimanakah letak konsep-konsep matematika, misalnya letak bilangan 1? Banyak para


pakar Matematika, misalnya para pakar Teori model yang juga mendalami filsafat di balik
konsep-konsep matematika bersepakat bahwa semua konsep-konsep matematika secara
universal terdapat di dalam pikiran setiap manusia.

Jadi, yang di pelajari dalam matematika adalah berbagai lambang dan ungkapan untuk
mengomunikasikannya. Misalnya orang Batak secara lisan memberi lambang bilangan 3
dengan mengatakan “Tolu” sedangkan dalam bahasa Indonesia, bilangan tersebut
dilambangkan melalui ucapan tiga. Inilah sebabnya, banyak pakar mengelompokkan
matematika ke dalam bahasa, atau lebih umum lagi dalam kelompok (alat) komunikasi,
bukan ilmu pengetahuan.

2. Matematika sebagai Raja sekaligus Pelayan


Ada pendapat terkenal yang memandang matematika sebagai pelayan dan sekaligus
raja dari ilmu-ilmu lain. Sebagai pelayan, matematika adalah ilmu yang mendasari dan
melayani berbagai ilmu pengetahuan lain. Sejak masa sebelum masehi, misalnya zaman
Mesir kuno, cabang tertua dan termudah dari matematika (aritmetika) sudah digunakan untuk
membuat piramida, digunakan untuk menentukan waktu turun hujan dan sebagainya,
Sebagai raja, perkembangan matematika tak tergantung pada ilmu-ilmu lain. Banyak
cabang matematika yang dulu biasa diebut matematika murni, dikembangkan oleh beberapa
matematikawan yang mencintai dan belajar matematika hanya sebagai kegemaran tanpa

7
mempedulikan fungsi dan manfaatnya untuk ilmu-ilmu lain. Dengan perkembangan
teknologi, banyak cabang-cabang matematika murni yang ternyata di kemudian hari bisa
diterapkan dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir.

Dengan belajar matematika banyak nilai-nilai matematika yang bisa kita peroleh yang
sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan masyarakat. Beberapa nilai yang bisa
diperoleh dari belajar matematika adalah:

1. Nilai praktis dan nilai guna

Siswa dengan mudah dapat diajak berpikir tentang nilai-nilai praktis dan nilai guna
matematika. Misalnya, orang awam yang bekerja kasar dapat menaikkan muatan dengan
'sangat' baik tanpa belajar bagaimana membaca dan menulis, tetapi dia tak akan bisa bekerja
dengan baik tanpa mempelajari hitungan dan berhitung. Orang yang tidak berpengetahuan
tentang matematika akan mudah diperdaya. Seseorang dengan perhitungan yang sesuai dapat
mengantisipasi seluruh penghalang yang mungkin ditemui dan oleh karena itu, dia mampu
mengikuti langkah pencegahan.

2. Nilai kedisiplinan
Kebiasaan siswa menganalisis dengan teliti suatu situasi sebelum pengambilan
keputusan sangat membantu dalam situasi hidup yang kompleks, di mana pengambilan
keputusan menjadi makin sulit. Ketika matematika menangani fakta-fakta yang akurat dan
presisi, maka tidak ada lingkup untuk ketidakpastian atau ketidakjelasan. Ini membuat pikiran
para pelajar makin luas dan terbuka. Ia menikmati suatu penerimaan universal tanpa
penghalang negara, bahasa, iklim, dan sebagainya. Pengetahuan matematika membantu
anggota masyarakat untuk mengorganisasi idenya lebih logis dan mengungkapkan
pemikirannya secara lebih akurat dan eksplisit. Matematika melatih anggota masyarakat tidak
take for granted (langsung membenarkan) terhadap suatu hal, atau bergantung pada tradisi
atau otoritas, tetapi menyandarkan pada pemberian alasan.
3. Nilai Budaya
Esensi dari budaya masyarakat sipil adalah dalam gaya hidup warganya. Budaya
merefleksikan bagaimana mereka hidup, bertingkah laku, berpakaian, makan, minum,
membesarkan anak, dan menjaga hubungan sosialnya. Mode hidup anggota masyarakat
sangat besar ditentukan oleh kemajuan teknologi dan sains, yang pada gilirannya tergantung
pada kemajuan dan perkembangan matematika.

8
4. Nilai Sosial
Matematika membantu menyesuaikan organisasi dan memelihara suatu struktur sosial
yang berhasil. Matematika berperan penting dalam menyusun institusi soaial seperti bank,
koperasi, rel kereta, kantor pos, perusahaan asuransi, industri, pengangkutan, navigasi dan
lain sebagainya.
5. Nilai Moral
Studi matematika menolong siswa dalam pembentukan karakternya lewat berbagai
cara. Matematika membentuknya ke sikap yang sesuai, seperti tidak ada ruang untuk
perasaan yang merugikan, pandangan yang menyimpang, diskriminasi, dan berpikir tak
masuk akal. Matematika membantunya dalam analisis obyektif, memberikan alasan yang
benar, kesimpulan yang valid (sah) dan pertimbangan yang tak berat sebelah. Nilai-nilai
moral ini tertanam dalam pikiran karena perulangan dan membantunya menjadi anggota
masyarakat yang berhasil.
6. Nilai Estetika (Seni/Keindahan)
Matematika makin kaya dengan daya tarik keindahannya. Kerapian dan kecantikan
hubungan matematis menyentuh emosi kita, lebih seperti musik dan seni yang dapat
mencapai kedalaman jiwa dan membuat kita merasa benar-benar hidup.
7. Nilai Rekreasi (Hiburan)
Matematika memberikan suatu ragam peluang hiburan untuk mendewasakan orang
sebagaimana anak-anak. Matematika menghibur orang lewat aneka puzzle, permainan, teka-
teki, dan lain-lain. Permainan video komputer modern juga dibangun melalui penggunaan
matematika yang semestinya Begitu pentingnya matematika sehingga bahasa matematika
merupakan bagian dari bahasa yang digunakan dalam masyarakat.

Hal tersebut menunjukkan pentingnya peran matematika dalam masyarakat, terutama sebagai
sarana untuk memecahkan masalah baik pada matematika maupun dalam bidang lainnya.
Peranan matematika tersebut, terutama sebagai sarana berpikir ilmiah oleh Erman Suherman
(1995: 56) disebutkan dapat diperolehnya kemampuan-kemampuan sebagai berikut :

 Menggunakan algoritma
Algoritma adalah suatu prosesatau metode matematiika untuk memperoleh suatu hasil
dengan menerapkan hasil berkali-kali suatu sekelompok langkah yang pasti.
Yang termasuk kedalam kemampuan ini antara lain adalah melakukan operasi hitung, operasi
himpunan, dan operasi lainya. Juga menghitung ukuran tendensi sentral dari data yang
banyak dengan cara manual.

9
 Melakukan manipulasi secara matematika
Yang termasuk kedalam kemampuan ini antara lain adalah menggunakan sifat-sifat
atau rumus-rumus atau prinsip-prinsip atau teorema-teorema kedalam pernyataan
matematika.
 Mengorganisasikan data
Kemampuan ini antara lain meliputi : mengorganisasikan data atau informasi,
misalnya membedakan atau menyebutkan apa yang diketahui dari suatu soal atau masalah
dari apa yang ditanyakan.
 Memanfatkan simbol, tabel, grafik, dan membuatnya
Kemampuan ini antara lain meliputi : menggunakan simbol, tabel, grafik untuk
menunjukan suatu perubahan atau kecenderungan dan membuatnya.\
 Mengenal dan menemukan pola
Kemampuan ini antara lain meliputi : mengenal pola susunan bilangan dan pola
bangun geometri.
 Menarik kesimpulan
Kemampuan ini antara lain meliputi : kemampuan menarik kesimpulan dari suatu
hasil hitungan atau pembuktian suatu rumus.
 Membuat kalimat atau model matematika
Kemampuan ini antara lain meliputi : kemampuan secara sederhana dari fonemena
dalam kehidupan sehari-hari kedalam model matematika atau sebaliknya dengan model ini
diharapkan akan mempermudah penyelesaianya.
 Membuat interpretasi bangun geometri
Kemampuan ini antara lain meliputi : kemampuan menyatakan bagian-bagian dari
bangun geometri dasar maupun ruang dan memahami posisi dari bagian-bagian itu.
 Memahami pengukuran dan satuanya
Kemampuan ini antara lain meliputi ; kemampuan memilih satuan ukuran yang tepat,
melakukan estimasi, mengubah satuan ukuran ke satuan lainnya.
 Menggunakan alat hitung dan alat bantu lainya dalam matematika, seperti table
matematika, kalkulator, dan komputer.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Matematika adalah pengetahuan mengenai kuantitatif dan ruang, salah satu cabang dari
sekian banyak cabang ilmu yang sistematis, teratur, dan eksak. Matematika adalah angka-
angka dan perhitungan yang merupakan bagian dari hidup manusia. Matematika
menolong manusia menafsirkan secara eksak berbagai ide dan kesimpulan-kesimpulan.

Proses pembelajaran matematika membutuhkan suatu kejelian siswa dalam memahami


dan menerapkan konsep matematika yang abstrak dan kompleks. Abstrak dan kompleks
memerlukan suatu ketepatan dan kecepatan siswa dalam terampil belajar materi
matematika.

Konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam ilmu pengetahuan lain, hal ini
sesuai dengan istilah matematika sebagai induknya ilmu pengetahuan. Serta konsep-
konsep matematika banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam
kehidupan sehari-hari.

Matemtika pada dasarnya bukanlah hanya sekedar angka, tetapi matemtika juga
mmemilki aspek-aspek yang seringsekali diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Diantara aspek-aspek yang dimaksud adalah: kesepakatan, konsistensi, deduksi, dan
semesta.

11
DAFTAR PUSTAKA

Matematika dan Masyarakat. Diakses pada 21/09/2016. http://peperonity.com


/go/sites/mview/doelja/25700681%28p3%29

http://www.wikipedia.org, Diakses pada 21/09/2016.

Peran Matematika. Diakses pada 21/09/2016


http://masrachmad.wordpress.com/2008/11/03/peran-matematika/

Keterampilan Matematika. Diakses pada 21/09/2016


http://syahrirwera.blogspot.com/2011/05/keterampilan-matematika.html

12

Anda mungkin juga menyukai