Dalam Hal ini perlu kita ketahui bahwa "Analisis Titik Impas" merupakan bagian dari
"Manajemen Keuangan" Maka yang menjadi dasar dari "Analisis Titik Impas" Sendiri adalah
perlunya kita belajar tentang "Manajemen Keuangan", Sebelum membahas jauh tentang Titik
Impas Sebaiknya rekanrekan sekalian memahami beberapa hal di bawah ini :
1. Pengertian Titik Impas
Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan di laksanakan
untuk mencapai tujuan perusahaan pada periode yang akandatang.Tujuan perusahaan pada
umumnya adalah untuk memperoleh laba optimal tersebut perlu di susun perencanaan laba
agar kemampuan yang dimiliki perusahaan dapat di kerahkan secara terkoordinasi dalam
mencapai tujuan tersebut.Perencanaan laba yang baik dapat mempengaruhi keberhasilan
perusahaan dalam mencapai laba optimal.
Breakeven dan analisa hubungan biayavolumelaba sangat erat hubungannya dengan
konsep penentuan harga pokok variable, khususnya dengan penentuan batas konstribusi
(contribution margin), karena teknikteknik tesebut berhubungan dengan kemampuan batas
konstribusi untuk biaya tetap dan menghasilkan laba.
Warsono (2000:141) dalam bukunya Manajemen Keuangan, memberikan pengertian bahwa
titik impas adalah suatu keadaan dalam operasi perusahaan, dimana perusahaan tidak untung
dan tidak rugi atau dengan kata lain perusahaan sama dengan nol.
Analisa titik impas atau analisa breakeven point diperlukan untuk mengetahui hubungan
antara volume produksi, volume penjualan, harga jual, biaya rugi.Oleh karena itu analisis titik
impas ini sering disebut sebagai “CostVolumeProfit Analysis”.Analisis titik impas hanya
diperlukan bagi perusahaanperusahaan dimana dalam penyelenggaraan operasinya harus
menanggung beban tetap yaitu berupa biaya tetap di samping adanya biaya variable yang di
tutup dari hasil penjualan.
Suatu perusahaan di katakan dalam keadaan impas (breakeven) yaitu apabila setelah disusun
laporan perhitungan labarugi untuk suatu periode tertentu perusahaan tersebut tidak
mendapatkan keuntungan dan sebaliknya tidak menderita kerugian. Dengan perkataan lain
labanya sama dengan nol atau ruginya sama dengan nol. Hasil penjualan (sales revenue) yang
diperoleh untuk periode tertentu sama besarnya dengan keseluruhan biaya (total cost) yang
telah di korbankan sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau menderita
kerugian.
Berkaitan dengan breakeven (titik impas) Bambang Riyanto (2008:359) dalam bukunya
DasarDasar Pembelanjaan Perusahaan, mengemukakan bahwa analisis breakeven adalah
suatu teknik perusahaan untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variable,
keuntungan dan volume penjualan.
Oleh karena analisis tersebut mempelajari hubungan biayakeuntunganvolume kegiatan,
maka analisis tersebut sering disebut “Cost profit Volume Analysis” (C.P.V.
Analysis).Dalam perencanaan keuntungan, analisa breakeven merupakan “profit planning
approach” yang mendasarkan pada hubungan antara biaya (cost) dan penghasilan penjualan
(Revenue)
Apabila suatu perusahaan hanya mempunyai biaya variable saja, maka tidak akan muncul
masalah breakeven dalam perusahaan tersebut, masalah breakeven baru muncul apabila
suatu perusahaan di samping mempunyai biaya variable juga mempunyai biaya tetap.
Besarnya biaya variable secara totalitas akan berubahubah sesuai dengan perubahan volume
produksi, sedangkan biaya tetap secara totalitas tidak mengalami perubahan meskipun ada
perubahan volume produksi
Munawir (2002:458) dalam bukunya Akuntansi Keuangan dan Manajemen mendefenisikan
tentang titik impas sebagai suatu keadaan dimana dalam operasinya perusahaan tidak
memperoleh laba dan tidak mengalami kerugian (total penghasilan = biaya total).
Mulyadi (2005:59) dalam bukunya akuntansi biaya mengemukakan bahwa analisis titik
impas adalah suatu cara untuk mengetahui berapa volume penjualan minimum agar supaya
perusahaan tidak menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba (dengan kata lain
labanya sama dengan nol
Tercapainya titik impas pada volume penjualan relative rendah (dari kapasitas optimal
produksi) merupakan harapan dari setiap perusahaan karena memberi kesempatan kepada
perusahaan untuk dapat merealisir adanya keuntungan.Untuk mengetahui bagaimana
kemampuan suatu perusahaan dalam merealisir keuntungan (profit planning) perubahan yang
bersangkutan perlu membuat perencanaan penjualan, produksi dan biaya produksi. Dengan
demikian sebenarnya analisis titik impas itu sangat erat hubungannya dengan program
biudget/budgeting yaitu suatu proses di bidang perencanaan keuangan. Meskipun analisa titik
impas dapat diterapkan untuk data historis tetapi sebenarnya penggunaannya yang penting
adalah untuk membuat peramalan periode yang akandatang (khususnya di bidang
perencanaan laba).
Tujuan perusahaan pada umumnya adalah memperoleh laba maksimum. Besar kecilnya laba
yang dapat dicapai akan merupakan ukuran keberhasilan manajemen dalam mengelola
perusahaannya. Analisa titik impas merupakan alat bantu bagi manajemen dalam
planningdan budgeting yakni dapat menambahkan ketepatan dalam membuat peramalan
penjualan / produksi, biayabiaya, laba/rugi sehingga dapat meningkatkan reliabilita dan
validitas laporan keuangan yang disusun perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian
CostVolumeprofit analysis tersebut dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi seorang
manajer dalam membuat keputusan sehubungan dengan kegiatan penjualan / produksi.
Ada 2 (dua) macam pendekatan dalam analisis titik impas yakni
1. Pendekatan Matematis
Perhitungan titik pulang pokok dengan menggunakan rumus matematis dapat dilakukan
dengan dua cara seperti dirumuskan oleh Bambang Riyanto (2008 : 364 ) yaitu :
a. Atas Dasar Unit
Breakeven point (BEP) atas dasar unit dapat di lakukan dengan menggunakan rumus :
keterangan :
BEP = Break Even Point
FC = Fixed Cost / biaya tetap
VC = Variabel Cost / biaya variable perunit
P = Price per unit / harga jual per unit
Q = jumlah unit / kuantitas yg dihasilkan dan dijual
b. Atas dasar penjualan dalam rupiah
Breakeven point (BEP) atas dasar sales dalam rupiah dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
keterangan :
FC = Biaya Tetap
VC = Biaya Variabel
S = Volume Penjualan
2. Pendekatan Grafik
Breakeven dengan cara pendekatan ini dapat diketahui dengan jumlah rupiah hasil penjualan,
kuantitas yang di jual, biaya variable, biaya tetap, laba marginal, laba tingkat penjualan
tertentu sehingga titik pulang pokok (breakeven point).
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa metode breakeven di lakukan untuk
menunjukkan tingkat penjualan, sehingga tidak memperoleh laba dan tidak menderita
kerugian.